1
1) Sosok Perempuan: melambangkan Umat Israel, sebagaimana para nabi yang berkarya di masa pembuangan, seringkali menggunakan gambaran feminin untuk menyebut bangsa Israel, entah sebagai perempuan, mempelai, maupun pengantin. Sosok ini juga mengacu pada Gereja yang juga disebut sebagai Bunda Gereja dan mempelai Kristus. 2) Pohon Gandarusa dan Kecapi Tergantung: Dua simbol ini menggambarkan kesedihan dan krisis identitas bangsa Israel dalam masa pembuangan ke Babel, seperti diungkapkan dalam Mzm. 137:1-2: “Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon Gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita...� 3) Pohon Salib: Gambar Pohon gandarusa yang melingkar membentuk pohon Salib Kristus di ujung kiri melambangkan dua hal: Pertama, krisis para Murid karena mengalami peristiwa wafat Kristus, Guru-Nya di kayu Salib. Kedua, namun justru Salib itu pulalah yang kemudian menjadi kekuatan iman bagi para Rasul dan Gereja dalam menghadapi tantangan, penderitaan, dan krisis di setiap zaman. Tampak dalam gambar, perempuan itu bukan hanya sekedar meratap, tetapi juga mengulurkan tangan, memasrahkan dirinya pada misteri Salib Kristus. 4) Latar Belakang: terdiri dari beberapa gambar, yakni: a) Kubur Kosong melambangkan peristiwa di sekitar kebangkitan Kristus. Peristiwa Kebangkitan ini menjadi titik balik bagi Para Murid yang sebelumnya mengalami krisis menjadi diingatkan kembali bahwa penderitaan, wafat, dan kebangkitan Kristus adalah satu rangkaian karya penyelamatan Allah. b) Di belakang kubur kosong terdapat gambar danau Galilea: Menggambarkan peristiwa panggilan para murid, secara khusus Petrus ketika diutus menjadi penjala manusia. Di tepi Danau itu pula, sesudah kebangkitan-Nya, Yesus mengutus Petrus untuk menggembalakan domba-domba-Nya. Dari manusia lemah, para murid dimampukan oleh Allah untuk menjadi rasul. c) Pancaran sinar berjumlah tujuh, melambangkan 7 karunia Roh Kudus sekaligus peristiwa Pentakosta.
2
HARI MINGGU KITAB SUCI NASIONAL (Minggu Biasa XXIII – Tahun A, 6 September 2020)
RITUS PEMBUKA Perarakan Masuk Disarankan pada hari Minggu Kitab Suci ini, sebaiknya dilaksanakan perarakan masuk meriah dengan urutan sebagai berikut: pembawa pendupaan (pengisian dupa hendaknya pada pintu masuk), pembawa salib diapit dua pembawa lilin bernyala, pembawa Kitab Injil (Evangeliarium), Kitab Suci edisi Mimbar dan diikuti Imam. Dan setelah diarak, Kitab Injil (Evangeliarium) dan Kitab Suci diletakkan di atas altar. Kemudian Imam mendupai altar.
Tanda Salib dan Salam I Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. U Amin. I Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus besertamu. U Dan sertamu juga.
Pengantar I
Saudara-saudari yang terkasih, pada hari Minggu ini, kita memasuki Hari Minggu pertama dalam Bulan Kitab Suci Nasional 2020. Setiap bulan September, Gereja Katolik secara khusus mengajak umatnya untuk mengarahkan perhatian lebih kepada Kitab Suci. Gereja mengajak umat untuk lebih dekat dengan kitab suci, melalui kegiatan-kegiatan baik secara pribadi maupun bersama dalam kelompok atau komunitas. Gereja mengajak kita untuk menyediakan waktu lebih untuk membaca dan merenungkan kitab suci. Dalam upaya untuk mengenal lebih dalam tentang Kitab Suci, gereja mengajak kita untuk bersama merenungkan tema utama Bulan Kitab Suci tahun ini, yakni “Mewartakan Kabar Gembira dalam Krisis Iman dan Identitas Kristiani.� Tema ini mengajak kita sekalian untuk menyadari betapa perubahan zaman berpengaruh 3
besar dalam hidup keseharian kita. Sadar atau tidak kita bahkan nyaris kehilangan iman dan identitas diri kita sendiri hanya karena terlena dan ikut hanyut dalam arus zaman yang berubah dan bergerak setiap hari, setiap jam bahkan setiap menit. Dalam terang Sabda Allah, kita diajak untuk bagaimana menyikap perkembangan zaman ini sehingga kita tetap menjadi saksi-saksi Kristus yang tidak lupa diri, yang tidak hilang iman kita karena tergerus perubahan zaman. Karena pada hakikatnya Sabda Allah senantiasa menghadirkan sukacita, kedamaian, ketenangan, kasih dan kegembiraan yang tidak hilang ditelan perubahan zaman. Dengan demikian hidup dan karya kita senantiasa memancarkan terang kemuliaan Allah bagi banyak orang di mana saja kita berada.
Seruan Tobat I
Saudara-saudari terkasih, di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah-tengah kita, marilah menyesali dan mengakui segala dosa, serta memohon ampun atas segala kekurangan kita, supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak merayakan Sabda penyelamatanNya. Saya mengaku ... U Saya Mengaku kepada Allah yang Mahakuasa ... I Semoga Allah yang Mahakuasa, mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan menghantar kita pada kehidupan yang kekal. U Amin.
Kemuliaan Doa Pembuka I
Marilah berdoa. Ya Allah, Engkau telah menebus kami dan mengangkat kami menjadi anak-anak-Mu. Pandanglah anak-anak kesayangan-Mu dengan rela hati, supaya semua orang yang percaya kepada Kristus memperoleh kebebasan sejati serta warisan abadi. Bukalah mata hati dan telinga kami untuk mendengarkan SabdaMu. Berilah kami kekuatan untuk menjadi saksi Injil-Mu di tengah dunia ini. dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dan dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U Amin. 4
LITURGI SABDA Bacaan Pertama: Yeh. 33:7-9 L Pembacaan dari Nubuat Yehezkiel: “Jika engkau tidak berkata apaapa kepada orang jahat, Aku akan menuntut pertanggungjawaban atas nyawanya dari padamu.” Beginilah Firman Tuhan, “Wahai engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar suatu Firman dari-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku. Kalau aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! Dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, maka orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi darimu Aku akan menuntut pertanggungjawaban atas nyawanya. Sebaliknya, jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu.” Demikianlah Sabda Tuhan. U Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan (Mzm. 95:1-2,6-7, 8-9) Pemazmur menyanyikan/mendaraskan/mengucapkan mazmur sambil berdiri pada mimbar atau di tempat yang pantas.
Ayat oleh pemazmur: 1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi gunung batu keselamatan kita. Biarlah kita memandang wajahNya dengan lagu syukur, bersorak-sorai bagi-Nya dengan mazmur. 5
2. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab, Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya. 3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
Bacaan Kedua: Rm. 13:8-10 L Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma: “Kasih itu kegenapan Hukum Taurat.� Saudara-saudara, janganlah berhutang apa-apa kepada siapa pun, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi Hukum Taurat. Karena Firman berikut ini: Jangan berzina, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini serta segala Firman lain mana pun juga, sudah tersimpul dalam Firman ini: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia. Karena itu, kasih adalah kegenapan Hukum Taurat. Demikianlah Sabda Tuhan. U Syukur kepada Allah.
Alleluya/Bait Pengantar Injil
6
Injil: Mat. 18:15-20 I Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas. U Dimuliakanlah Tuhan I “Jika seorang berdosa mendengarkan nasihatmu, engkau telah mendapatnya kembali.” Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengar nasihatmu, engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sungguh, apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka.” I
Berbahagialah orang yang mendengarkan Sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya. U Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Homili Umat duduk. Beberapa gagasan yang disarankan untuk disampaikan dalam Homili dapat dilihat dalam poin-poin di bawah ini.
Mengingatkan kepada umat tentang tujuan BKSN: • Untuk mendekatkan dan memperkenalkan umat dengan Sabda Allah • Untuk mendorong umat memiliki Kitab Suci, menggunakannya sebagai pegangan hidup. • BKSN menjadi kesempatan untuk lebih dekat dengan Kitab Suci, membaca Kitab Suci, mengerti dan menghidupinya. Diharapkan umat terlibat aktif pada pertemuan pendalaman Kitab Suci.
7
Berkaitan dengan Tema “Mewartakan Kabar Gembira dalam Krisis Iman dan Identitas Kristiani”: • Kita bersyukur dan bangga atas Sabda Tuhan yang menjadi pedoman dan penuntun hidup kita. • Kehadiran Yesus dan Sabda-Nya adalah bukti kehadiran Allah di tengah-tengah kita. Yesus memberi perintah untuk saling mengasihi satu sama lain. Semoga dalam hidup ini, kita pun tetap mengutamakan kasih di tengah zaman ini. Semoga kekatolikan kita tidak luntur oleh pengaruh tantangan zaman ini. • Di tengah krisis iman dan identitas diri dewasa ini, kita perlu menyadari bahwa kita dikasihi Allah, dimampukan untuk mengasihi dan melayani, dipercaya untuk menjadi pewarta Injil, dan dipersatukan dalam Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
Credo Doa Umat I
L
U L
U L
Saudara-saudari yang terkasih, marilah menyampaikan permohonan kepada Allah Bapa yang telah bersabda melalui Putera-Nya, Yesus Kristus, tuhan kita. Kita percaya bahwa Bapa yang Maharahim mendengarkan doa-doa kita dan menganugerahkan yang terbaik bagi kita. Bagi Gereja Masa Sekarang. Ya Bapa, tabahkanlah Gereja-Mu pada masa sekarang ini, agar berani menyuarakan peringatannya terhadap ketidakadilan dan kekerasan yang berkecamuk di tengah masyarakat. Semoga umat-Mu semakin teguh memperjuangkan keadilan dan kebenaran dalam Kristus. Bagi semua yang mencari kebenaran. Ya Bapa, bimbinglah mereka yang mencari kebenaran, semoga perjumpaan dengan umatMu membawa mereka pada Kristus, Sang Kebenaran sejati. Semoga umat-Mu semakin teguh memperjuangkan keadilan dan kebenaran dalam Kristus. Bagi Kaum Muda, Remaja dan Anak-anak. Ya Bapa, berkati kaum muda, remaja dan anak-anak kami yang adalah masa depan gereja-Mu, agar mereka tetap setia pada iman mereka akan Kristus Yesus, meski dipengaruhi oleh tantangan zaman ini. Dampingilah 8
mereka dengan Roh Kudus-Mu agar mereka teguh dan bertahan menjadi saksi cinta dan kasih di tengah-tengah dunia ini. U Semoga umat-Mu semakin teguh memperjuangkan keadilan dan kebenaran dalam Kristus. L Bagi Kita semua yang hadir di sini. Ya Bapa, semoga hati kami terbuka menerima Sabda-Mu, dan mampukanlah kami untuk berani bersaksi tentang iman kami kepada sesama kami. U Semoga umat-Mu semakin teguh memperjuangkan keadilan dan kebenaran dalam Kristus.
LITURGI EKARISTI Persiapan Persembahan Doa Persiapan Persembahan Prefasi Kudus Doa Syukur Agung Bapa Kami Doa Damai Anak Domba Allah Persiapan Komuni Komuni Doa Sesudah Komuni I
Marilah kita berdoa. Ya Allah, Engkau telah menyegarkan dan menghidupkan kami dengan santapan Sabda dan sakramen surgawi. Semoga berkat anugerah Putera-Mu yang sedemikian besar, kami dapat bertumbuh dalam iman agar layak mendapat bagian yang tetap dalam hidup-Nya. Dialah Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. U Amin.
9
RITUS PENUTUP Pengumuman Berkat I Tuhan sertamu U Dan sertamu juga. I Semoga Allah Bapa membuka budi dan hati kita agar dapat memahami Sabda-Nya yang tertulis dalam Kitab Suci dengan baik. U Amin. I Semoga Allah Putera memperkuat iman kita supaya kita dapat melaksanakan Sabda-Nya. U Amin. I Semoga Roh Kudus menerangi dan mengangkat hati kita sehingga dapat memahami kehendak Bapa dan menganugerahkan kekuatan supaya kita dapat melaksanakannya. U Amin. I Semoga saudara sekalian diberkati oleh Allah yang Mahakuasa: Bapa dan Putera dan Roh Kudus U Amin. I Saudara sekalian, dengan ini perayaan ekaristi, pembukaan Bulan Kitab Suci Nasional sudah selesai. U Syukur Kepada Allah I Marilah pergi, kita diutus untuk membawa kabar gembira di tengah dunia. U Amin.
Perarakan Keluar
10