Pertemuan Pertama YESUS, SAHABAT BAGI MEREKA YANG PUTUS ASA (Mat. 14:22-33) “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (Mat. 14:27) I Pendahuluan Kekacauan, kekhawatiran, dan ketidakpastian adalah sebagian efek negatif yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19. Kehidupan sebelum pandemi yang ditandai dengan aktivitas yang dinamis dan menggairahkan, sekarang menjadi lesu dan tidak menentu. Tidak sedikit orang yang terpaksa beralih pekerjaan karena tempat mereka bekerja sebelumnya ditutup atau karena terkena PHK. Sebagian orang bahkan terpaksa harus menganggur. Apakah nanti setelah pandemi, pekerjaan yang lama dapat kembali? Ataukah mereka akan langsung memperoleh pekerjaan baru? Jawaban atas pertanyaan itu mungkin belum sempat terpikirkan, sebab untuk sekarang, yang terpenting adalah bertahan hidup di tengah pandemi ini. Pandemi Covid-19 pasti akan berakhir. Berkaca dari sejarah sebelumnya, pandemi yang memakan banyak korban – seperti “wabah hitam” di Eropa pada 1346–1353 atau wabah flu Spanyol pada Februari 1918 sampai April 1920 – akhirnya berhenti juga. Tidak mungkin pandemi ini akan berlangsung selamanya. Fakta ini memberi harapan bagi semua penduduk dunia sekarang. Harapan ini jugalah yang memberi kekuatan bagi kita untuk tetap bersemangat menjalani aktivitas hidup yang saat ini begitu dibatasi. Intinya, apa yang perlu diperjuangkan sekarang adalah bagaimana bertahan hidup selama dan sesudah pandemi Covid-19 ini. Pandemi ini ibarat badai dahsyat yang datang secara tiba-tiba. Sekalipun orang sudah terbiasa dengan berbagai macam penyakit, tidak sedikit dari kita yang tidak siap dengan kedatangannya. Awalnya ia tidak terlalu diperhitungkan. Sebagian kalangan, termasuk ahli kesehatan dan sejumlah dokter, bahkan sempat melihat Covid-19 seperti flu biasa. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, penyakit ini semakin mengganas dan membahayakan. Semua pihak menjadi gagap dan kebingungan. Seluruh penduduk dunia, yang dapat diibaratkan sedang berada dalam 19