Pertemuan Kedua YESUS, SAHABAT BAGI MEREKA YANG KEHILANGAN (Yoh. 11:1-45) “Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!” (Yoh. 11:36) I Pendahuluan Pemandangan yang memprihatinkan disungguhkan kepada kita setiap hari di media massa atau media sosial sejak merebaknya Covid-19 pada Maret 2020. Pemandangan itu berupa berita kematian anggotaanggota keluarga yang terinfeksi penyakit ini. Kematian tersebut datang secara tidak terduga. Mereka yang sudah lanjut usia dan yang memiliki penyakit bawaan serius menjadi korban yang paling rentan dari keganasan Covid-19. Lebih menyedihkan lagi, korban jiwa juga mencakup para dokter dan perawat di rumah sakit. Turut terinfeksi ketika mengemban tugas kemanusiaan membantu para korban Covid-19 adalah penyebabnya, padahal peran mereka sangat vital dalam kondisi saat ini. Ibarat serdadu di garis depan yang memerangi Covid-19, mereka berusaha menyelamatkan jiwa banyak orang sekalipun risikonya adalah nyawa mereka sendiri. Keluarga-keluarga yang ditinggalkan oleh para korban Covid-19 tentu saja mengalami rasa sedih yang luar biasa. Menjadi semakin pedih tatkala para saudara, sahabat, kenalan, atau tetangga tidak dapat melihat atau mengunjungi untuk terakhir kalinya karena aturan protokol kesehatan yang melarang orang berkumpul dalam jumlah besar. Kehilangan orang dekat jelas menggoreskan luka di hati mereka yang ditinggalkan. Lebih memprihatinkan lagi jika orang yang meninggal itu adalah tulang punggung keluarga. Keluarga yang ditinggalkan tentu saja harus hidup di bawah bayang-bayang ketidakpastian. Mereka menderita dan membutuhkan dukungan serta pertolongan agar dapat bertahan hidup. Tidak menutup kemungkinan bahwa kematian seorang anggota keluarga dapat membuat sebuah keluarga menjadi goyah dan terpecah. Ketidakmampuan untuk menerima dan mengatasi persoalan yang muncul menciptakan persoalan baru dalam keluarga tersebut. Karena itulah, niat untuk menjaga kesatuan dalam keluarga, terutama pada saat-saat sulit, menjadi syarat terpenting agar keluarga tidak koyak. 35