"Perkembangan Cita-cita dan Pemikiran KESATUAN BANGSA dan NEGARA : Dari Sumpah Pemuda melalui Konsep Negara Kepulauan ke Wawasan Nusantara," disampaikan oleh Prof. Mochtar Kusuma - Atmadja pada peringatan Sarasehan Syukuran Makassar Serui (SSMS96)di Ujung Pandang , 30 Juli 1996, dalam rangka mengenang 50 tahun pembuangan ketujuh tokoh pergerakan kebangsaan Makassar ke Serui, Yapen, Irian Jaya oleh penjajah Belanda
Sungguh merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk diminta mengucapkan suatu pidato pada acara pembukaan sarasehan dua hari yang diadakan untuk memperingati lima puluh tahun berselangnya pengasingan tujuh tokoh pergerakan kebangsaan nasional massal yaitu Dr. G.S.SJ. Ratu-Langie, Lanto Daeng Pasewang, H.I.A. Saleh Daeng Tompo, Josef Latumahina, Soewarno, W.S.T. Pondaag dan I.P.L. Tobing, ke Serui, Yapen, Irian oleh penjajah Belanda tanggal 17 Juni 1946. Saya berpendapat bahwa sarasehan peringatan 50 tahun ini tepat sekali diadakan pada waktu ini ditengah suasana masyarakat yang umumnya tengah dilanda materialisme dan pengejaran kekayaan serta harta yang sebesar - besarnya. Paling tidak diadakannya sarasehan peringatan 50 tahun pengasingan ke Tujuh tokoh gerakan kebangsaan ini merupakan bukti atau menunjukkan bahwa idealisme masih hidup di hati sanubari sebagian bangsa Indonesia.
Permintaan panitia kepada saya khusus untuk menguraikan perihal kesatuan dan persatuan bangsa kawasan nusantara dengan senang hati saya penuhi karena ke Tujuh tokoh pejuang kebangsaan yang diasingkan oleh Belanda itu dengan tepat menggambarkan kesatuan dan persatuan Indonesia yang merupakan pesan terpenting Wawasan Nusantara yaitu kesatuan dan persatuan bangsa yang tidak mengenal perbedaan berdasarkan asal - usul keturunan yang didasarkan atas kesukuan. Ke Tujuh orang pejuang gerakan kebangsaan itu berasal dari daerah yang berlain - lainan. Karena pesan pokok dari pada Wawasan Nusantara ini adalah kesatuan dan persatuan bangsa maka ada hubungan yang erat sekali antara sumpah pemuda yang diucapkan di bulan Oktober 1928 dengan Wawasan Nusantara. Berikut ini saya akan usahakan menjelaskan hubungan antara sumpah pemuda azas negara kepulauan dan wawasan nusantara.
Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia a. Cita - cita Indonesia sebagai suatu bangsa dalam arti masa kini (modern) lahir dengan dicetuskannya Sumpah Pemuda di tahun 1928 yang mengumandangkan cita - cita satu bangsa,