LOCUS #1

Page 1

Locus (in greek means “location”)

“let the right one in”

Civitas Akademika | Achievement | Expose

#1 - April 2014




Editor In Chief Wisnu Sri Bawono Aji Graphic Designer Iswari Satya Megawati Faisal Muhammad Bismillahirrahmanirrahim. “Let The Right One In” adalah kalimat sarat makna yang digunakan untuk menciptakan karya tulis ini. Menjadi awal mula perubahan,

Editor Dirga Maulansyah Brian Bramanto Putri Merdekawati Regina Maria Hitoyo Lani Anggraeni

untuk membuka mata jauh lebih lebar, LOCUS menjelma menjadi penyambung lidah atas segala rasa yang tak terungkap milik massa IMG. Kami, redaksi LOCUS, sangat berharap semoga edisi pertama ini mampu menjadi katalis bagi edisi-edisi selanjutnya.

Reporter Yasmine Citra Dian Utami Kandhila Nuriza Primaswari Alex Daniel Pratama Dyah Ayu Retnowati Torang Arthur Nabiel Suchi Rahmadani Annisaa Dyah Adani

Wisnu Sri Bawono Aji

Locus (in greek means “location”)

“let the right one in”

Publisher: Medkominfo Ikatan Mahasiswa Geodesi Institut Teknologi Bandung (IMG-ITB) Labtek XI C Jalan Ganeca 10 Bandung 40132


DAFTAR ISI

Monthly Agenda

CIVITAS AKADEMIKA ACHIEVEMENT

CULLINARY REPORT: EXPOSE

Monthly Agenda April 2014 Civitas Akademika Prof. Dr. Ir. Widyo Nugroho Sulasdi Dudung Suhendar Kemal Ar-Raniri Afri Yudhawan Firzha Adrian Ginting Munthe Bintang Rahmat Wananda Achievement Brian Bramanto Auzan Kasyfu Ambara Juara GBC Juara GFL

WE ARE HAPPY TO EAT THE REST

Grebek Kosan Dendy Darmawan Kevin Adiyasa Lumelle Expose Muhammad Isa Almusawi Cullinary Report Mom’s Bakery Arromanis Braga Permai Koloni Eatery & Art Venture Cireng Cipaganti Surabi Arab Bandros Cisangkuy Kafetaria 170


Monthly Agenda Selasa

Senin 1

Rabu 2

Bengki Sari

8

9

Firman Afri Eki

14

15

16

Ratri

21

22

23

Becky Derian Isnnainur

28 Anto Dian Tomy

29

30

Yafet Zaky A.M.

7

Ayu PS

Akoy Bayu Andika

Naldi

Benya Cygnus

International Jazz Day


A P R I L Kamis 3

Lia Fitri Ramadhan Supi Tombayu

10

Arinka

Jumat 5

4

11

Agha

Minggu

Sabtu

12

6

Yuka

Sewu

13

Wisuda April ITB 17

18

Chandra Adi

19

24 INACRAFT 2014

25

Yasir

26

@ JCC 23-27 April 2014

SEMINAR

GEOSPASIAL CHALLENGE

Ryan N. Dini A. Mas Alex

Intan

NAVIGACIY dan CLOSING

20

27

Kemal Nitya Moh. Hafiz

Nico


IT’S SIMPLE TO CARE OTHERS @bukubagiNTT CP: Lia (Apriliyana) 0857 4219 8582


CIVITAS AKADEMIKA


Prof. Dr. Ir. Widyo Nugroho Sulasdi

Pak Wid, begitulah beliau akrab disapa oleh para mahasiswanya. Salah satu guru besar di Teknik Geodesi dan Geomatika ini, dulunya merupakan alumnus dari SMAN 3 Madiun. Pak Wid mengaku bahwa motivasi awalnya masuk jurusan yang dulu namanya hanya Geodesi ini adalah guru bahasa Indonesia di SMA-nya. Saat itu, suami dari guru Bahasa Indonesia beliau adalah seorang pekerja di Dinas Kadaster yang berurusan dengan pendataan tanah. Pada saat diterima di ITB beliau tidak sendirian, ada 2 orang lagi teman beliau yang berasal dari SMAN 3 Madiun yang diterima di jurusan Teknik Sipil dan Teknik Kimia. Sebenarnya, Teknik Geodesi adalah pilihan kedua beliau, saat itu pilihan pertama Pak Wid adalah Teknik Sipil. Pak Wid ternyata tidak menyukai pelajaran Kimia, Ilmu Alam, dan Botani saat SMA dulu. Beliau mengaku tidak menyukai 3 pelajaran tersebut karena gurunya tidak enak dalam mengajar. Oleh karena itu, beliau memilih masuk jurusan Ilmu Pasti saat SMA. Pada waktu itu ada jurusan Pengetahuan Alam, Ilmu Pasti, Ilmu budaya, dan Ilmu Sosial. Beliau lulus SMA dengan menduduki peringkat ke-3 di jurusan Ilmu Pasti. “Hidup itu pilihan.”, cetus beliau. “Ketika kita memilih sesuatu, maka kita harus berani mengambil konsekuensinya dan

bertanggungjawab. Inilah yang sekarang tidak dipikir oleh anak muda zaman sekarang.”, lanjut beliau. Zaman dulu, setelah 2 tahun kuliah akan ada yang namanya sarjana muda, dimana kita sudah mendapatkan ijin untuk melakukan proyek. Saat semua teman-teman Pak Wid sibuk mencari proyek, beliau memilih untuk mengajar di STM milik Dinas Pekerjaan Umum Jawa Barat. “Saya lebih memilih menjadi pengajar di STM karena saya tidak mengejar pendapatan yang akan saya terima nantinya, namun saya ingin mengembangkan ilmu yang saya miliki dan yang paling penting dari hal tersebut adalah menjadikan anak orang lain menjadi pintar.”, tutur beliau. Beliau mengajar di STM selama 12 tahun. “Dulu kurikulum untuk lulus sarjana adalah 5 tahun dan tidak ada batasan waktu untuk menyelesaikan kuliah. Studi bebas.”, terangnya. Pak Wid adalah sosok orang yang memang senang mengajar. Sejak kelas 6 SD, beliau mempunyai hobi membaca. Pak Wid paling senang membaca buku mengenai budaya, koleksi ayahnya. Selain mengajar di STM, pada tahun 1973 Pak Wid juga mengajar di Akademi Teknik P e k e r j a a n U m u m ( AT P U ) . B e l i a u menamatkan kuliahnya pada tahun 1975, dimana pada saat itu kurikulum baru telah diterbitkan, yaitu kelulusan program sarjana


menjadi 4 tahun. Pak Wid merupakan salah seorang yang lulus di angkatan pertama pada tahun 1975. Setelah lulus, beliau memutuskan untuk menjadi dosen di ITB.

“Saya lebih memilih menjadi pengajar di STM karena saya tidak mengejar pendapatan yang akan saya terima nantinya, namun saya ingin mengembangkan ilmu yang saya miliki dan yang paling penting dari hal tersebut adalah menjadikan anak orang lain menjadi pintar.”

dan Sistem Kerekayasaan Wilayah Pesisir dan Laut. Dengan pengubahan nama tersebut maka cakupan KK akan lebih luas, bukan hanya pada hidrografinya, seperti pemetaan dasar laut saja. Suatu hal yang menjadi motivasi beliau dalam pengubahan nama KK tersebut adalah saran dari Prof. Dr. Ir. Yakub Rais, seorang profesor di Geodesi. Beliau menyarankan Pak Wid agar KK Hidrografi turut serta dalam mempelajari pesisir dan laut. Terhadap kurikulum baru saat ini, Pak Wid menganggapnya sangat baik. Karena target dari kurikulum ini adalah untuk menjadikan kita sebagai subjek dalam Geospasial, bukan menjadi objek lagi. Untuk kedepannya diharapkan kita dapat mengolah informasi yang telah kita hasilkan menjadi suatu kebijakan dan perencanaan. Dengan begitu, ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan program studi ini akan sangat luas, karena kita tahu bahwa segalanya akan menjadi kompleks, dimana suatu masalah akan dipecahkan dengan lintas disiplin ilmu (penggabungan dari berbagai disiplin ilmu).

Pada tahun 1980an, ITB membuka program magister. Namun Pak Wid tidak ingin mengambil magister di sini. Beliau berkeinginan untuk melanjutkan studi ke Australia atau Jerman. Namun perjalanan Pak Wid tidak semulus yang diharapkan. Saat ingin mengambil magister ke Australia, Ayah beliau terkena stroke. Begitu pun Jerman. Saat itu ibu beliau juga terserang stroke. “Tuhan tidak mengijinkan.”, pikir beliau. Karena kelapangan hati Pak Wid dan jiwa keagamaannya, akhirnya Pak Wid dapat meneruskan studinya ke Jerman dengan program “Sandwich” di Universitas Stuttgart, Jerman. Program “Sandwich” ini adalah program dimana Pak Wid dapat langsung menyandang gelar doktor tanpa melalui program magister terlebih dahulu. Studi Pak Wid di Jerman ini berlangsung selama 2 tahun, dengan memilih Departemen Geodesi Teori.

Saat ditanya mengenai IMG, Pak Wid menuturkan bahwa seharusnya organisasi kemahasiswaan itu bertumpu pada budaya akademik, yang terdiri daripola tindak dan p o l a p i k i r. “ S e b a g a i o r g a n i s a s i kemahasiswaan, orientasinya adalah bagaimana IMG dapat bermanfaat untuk masyarakat.“, tutur beliau. Kemajuan masyarakat bertitik berat pada pendidikan masyarakat. “IMG harus bisa memahami seberapa jauh bidang kita untuk kemajuan masyarakat.”, lanjutnya.

Saat beliau menjabat sebagai guru besar, Pak Wid mengubah nama Kelompok Keahlian (KK) Hidrografi menjadi Kelompok Keahlian Sains

Beliau juga berpendapat bahwa orientasi jurusan bukan lagi harus berfokus pada pembentuk watak, karena pembentukan


watak tidak bisa dilakukan oleh mahasiswa sendiri melainkan butuh bimbingan yang baik dan benar dari program studi (Prodi). Oleh karena itu, beliau menyayangkan bila OS IMG masih bersifat konvensional. Pak Wid sangat menginginkan adanya OS yang benar-benar bertumpu pada akademik dan keprofesian seperti salah satu Prodi yang ada di ITB, yaitu Teknik Kimia. Penekanan secara akademik dan keprofesian tersebut diharapkan agar mahasiswa baru tidak bingung dengan apa yang dipelajari saat kuliah melainkan semangat dalam kuliah. Tantangan lapangan menuntut mahasiswa geodesi dan geomatika untuk mempelajari secara baik dan benar tentang konsep yang diajarkan saat kuliah. Hal ini juga dapat membawa nama baik prodi Teknik Geodesi dan Geomatika ke masyarakat sehingga masyarakat tahu bahwa prodi ini

tidak hanya sekedar membuat peta saja. Harapan Pak Wid untuk Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika adalah lulusannya mempunyai peran yang nyata dengan keprofesiannya untuk memecahkan masalah bangsa dan negara sehingga dapat memandu perubahan untuk menuju kemajuan. Sedangkan untuk IMG, beliau berharap IMG mampu mengembangkan keprofesian dalam berbagai bidang untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan masyarakat. Pak Wid juga berharap adanya transformasi pola pikir dan pola tindak dari IMG.

“IMG harus bisa memahami seberapa jauh bidang kita untuk kemajuan masyarakat.�


Dudung Suhendar Oleh: Putri Merdekawati

P

ak Dudung, pria bernama asli dan nama Facebook Dudung Suhendar adalah salah satu staf Tata Usaha Teknik Geodesi Geomatika. Pak Dudung lahir di Bandung, 20 September, 43 tahun yang lalu. Beliau udah bekerja sebagai staf TU sejak tahun 1993, ketika Pak Dudy, Pak Wiwin, dan Pak Andri masih menjadi mahasiswa. Bapak dari dua orang anak ini katanya sangat senang melayani mahasiswa, apalagi kalau mahasiswa tersebut tamat dari ITB dan menjadi orang sukses. Namun, ternyata dibalik itu semua gak gampang menjadi staf TU. Ketika mahasiswa, dosen, atau staf laboratorium libur semester, para staf TU masih sibuk melayani mahasiswa dan dosen untuk urusan surat menyurat, membuat jadwal, atau memasukkan nilai. Bahkan ada beberapa staf TU yang gak libur pada hari Sabtu karena piket. Ada satu hal yang membuat beliau sedih, yaitu ketika layanan mahasiswa tidak cepat dilayani karena terlalu banyak tugas yang lain. Apalagi sekarang ini Pak Ujum yang sebelumnya jadi staff TU untuk mahasiswa S2 sudah pensiun. Jadi beliau nge-handle pekerjaan Pak Ujum sebelumnya. Karena hal tersebutlah, beliau membuat satu grup di Facebook, “TU Prodi GD�, sebagai salah satu cara buat mempermudah komunikasi antara staf TU dan mahasiswa. Pak Dudung yang pernah bekerja di percetakan Senjaya Grafika di Tegalega bagian penjilidan ini, menceritakan bahwa ketika baru menjadi staf TU, beliau masih menggunakan mesin tik dan komputer yang ada hanya satu buah untuk dipakai beberapa orang. Beliau sangat betah dengan pekerjaannya saat ini karena bisa mengabdi untuk ITB, mahasiswa, dan dosen. Beliau juga menyadari adanya simbiosis mutualisme antara dirinya dengan mahasiswa dan dosen. Mahasiswa dan dosen butuh tenaga beliau untuk mengurusi berbagai macam administrasi dan beliau butuh uang dari mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pernah suatu saat ketika beliau pergi ke Cirebon naik bus, ada salah seorang bapak yang gak dikenalnya tiba-tiba membayarkan ongkos beliau, dan tentunya beliau mengucapkan terimakasih kepada bapak tersebut. Kemudian bapak tersebut malah balik berterimakasih. Ternyata bapak tersebut adalah alumni Teknik Geodesi Geomatika. Menurutnya tanpa jasa dari Pak Dudung, bapak tersebut gak akan lulus dari ITB dan sekarang bisa bekerja di Pertamina Cirebon. Saking lamanya Pak Dudung bekerja di Teknik Geodesi dan Geomatika ITB, beliau memiliki cerita misteri yang tak terhitung banyaknya. Salah satunya adalah sekitar tahun 1997. Sore itu koridor lantai 1 sudah dikunci, namun Pak Dudung melihat sosok perempuan di dalamnya. Perempuan tersebut bisa melewati koridor lantai satu dengan mengenakan baju putih dan bermuka pucat. Pak dudung penasaran dan memperhatikan perempuan tersebut. Seketika itu perempuan tersebut menoleh ke arah Pak Dudung tapi hanya kepalanya saja yang berputar 180 derajat. Menurutnya sekarang ini, sudah jarang terjadi kejadian-kejadian berbau mistis di sekitar lantai 1 hingga lantai 4 gedung Teknik Geodesi Geomatika. Namun di lantai 5 Prodi Teknik Lingkungan, masih sering terjadi, terutama di ruang dosen. Setiap kali dosen tersebut meninggalkan ruangannya dan sering dalam keadaan berantakan namun ketika pagi hari, ruangan tersebut sudah rapi kembali. Padahal, kunci ruangan tersebut hanya dipegang oleh dirinya sendiri. FYI nih, Pak Dudung bilang kalau pernah mahasiswa dari Prodi Teknik Informatika yang mengambil TA dengan topik alam gaib gitu dan studi kasusnya adalah di ITB. Dan kesimpulan dari TA-nya tersebut adalah, setiap gedung yang ada di ITB ada penunggunya. Ya itulah sedikit cerita tentang Pak Dudung. Semoga dari sana kita bisa tau gimana susahnya jadi seorang Pak Dudung atau tau gimana tulusnya beliau dalam menjalankan pekerjaannya yang berguna buat dirinya dan tentunya buat kita-kita ini.


Kemal Ar-Raniri “Only one man in a thousand is a leader of men -- the other 999 follow women.� -Groucho Marx

BAGAIMANA PERASAAN ANDA MENJADI KETUA IMG? Perasaannya alhamdulilah, awalnya seneng, lega, dan bangga karena proses menuju ketua pas jadi calon itu kan panjang dan lumayan lelah. Prosesnya panjang dan ga mudah. Selain itu, banyaknya proses ini juga sempet ngebuat perselisihan.

APA SAJA PROKER YANG BEDA DARI PROKER SEBELUMNYA? Ada Musik Tenggara sebagai bagian penutup dari Liga Tenggara, rencananya pertengahan Desember (2013-red) ini. Terus yang lainnya hampir sama walaupun konten acaranya sebenernya berbeda cukup signifikan dari kepengurusan sebelumnya. Terus ngebangkitin lagi acara Geopoint tapi sebagai acara keprofesian yang besar dan bawa konten yang lebih banyak lagi. Jadi gue anggap itu berbeda.

APA EKSPEKTASI ANDA TENTANG 2012 YANG AKAN MENJADI ANGGOTA BARU? Ada, harapannya supaya 2012 bisa menjadi profil mahasiswa seutuhnya yang tidak hanya mendapatkan bekal dari sisi akademis tapi juga dari kecakapan diri. Semoga IMG 2012 bisa menjawab tantangan yang semakin berat dengan penuh kedewasaan dalam berbagai hal, seperti tanggung jawab, pola pikir, dan mental. Semoga juga 2012 dapat menjadi angkatan yang satu dengan segala aspek didalamnya, mau melihat, mengerti, dan menerapkannya. Oya itu yang melihat, mengerti dan menerapkan maksudnya ke arah perbedaan ya.

YANG PERLU DIPERBAIKI DARI IMG? Yang namanya organisasi unsur utamanya pasti adalah anggota yang ada didalamnya. Maka, jika memang bisa, segala unsur yang ada di dalam diri manusia yang notabenenya anggota IMG harus ditingkatkan seperti: rasa memiliki, tanggung jawab dan mental. Dan jika lebih luas lagi, yang perlu diubah

adalah

kesadaran

beranggota

serta

kemampuan

anggota

dalam

menghargai segala bentuk yang ada di dalam IMG, kayak sesama anggota terhadap sejarah, aturan, dan struktur keorganisasian.


APA HARAPAN ANDA UNTUK IMG KEDEPANNYA? Semoga IMG bisa menjadi tempat yang nyaman bagi anggotanya dan semoga panji IMG semakin berkibar atas nama anggotanya.

APAKAH ANDA MERASA GANTENG? Tidak

SEBERAPA PENTING PENAMPILAN MENURUT ANDA? Penting sekali, karena impresi lahir dari hal yang paling simple dan luar serta yang bisa dilihat. Penghargaan terhadap diri sendiri itu diperlukan, maka upaya dasar yang bisa kita berikan ya lewat penampilan.

YANG PERLU DIPERBAIKI DARI DIRI ANDA? BILA ADA! HA HA Banyak dari sisi tanggung jawab terhadap apapun termasuk agama ya sampai kepribadian kayak sisi emosional.

Oleh: Regina Maria


QUESTION BEING ANSWERED

AFRI YUDHAWAN oleh: Yasmine Citra & Kandhila

Di kalangan anggota IMG, dia adalah orang yang cukup terkenal. Menjadi bagian dari BPH IMG 2013-2014, cowok bernama lengkap Afri Yudhawan ini menjabat sebagai kadiv olahraga IMG. Mau tau lebih banyak tentang Afri? Yuk, disimak hasil wawancara redaksi dengan ketua Redaksi: Kesibukan kamu akhir-akhir ini apa, Fri? Afri: Kesibukan akhir-akhir ini mengurusi proker divisi olahraga IMG, datang ke acara IMG, memikirkan angkatan mau dibawa ke mana, mengurusi acara lamaran kakak, membantu usaha batik bapak ibu di rumah, memikirkan nilai yang tak kunjung membaik, dan ga tau dari mana asalnya, mencoba semakin dekat kepada Allah. Redaksi: Poin terakhir bagus tuh. Oh iya, kalau boleh tau, hobi kamu apa? Afri: Hobi yang masih bertahan sejak lahir sih main bola dan berolahraga. Redaksi: Apa hal yang paling kamu suka dan hal yang paling tidak kamu suka? Afri: Paling suka ketika bisa berguna untuk orang lain dan yang paling tidak disukai itu tidak tepat waktu.

sempat dilakukan di tahun sebelumnya dan ingin dicapai di tahun ini, apa? Afri: Punya pacar belum pernah, tapi gak mau juga hehehe. Bukan gak mau sih, tapi belum mau. Yang ingin dicapai sih IPK >3,00 kali yaa Redaksi: Semoga kesampaian ya. Coba sebutkan momen yang paling menyenangkan dan paling menyedihkan bersama angkatan 2011 menurut kamu. Afri: Paling menyenangkan saat kita ngurus acara bareng-bareng. Kalau momen yang ada senang sekaligus ada sedihnya sih saat sidang MPA, angkatan 2011 yang hadir cuma sekitar 60 orang. Sedih sih, yang hadir cuma sedikit, tapi gak bisa menyalahkan juga karena udah banyak yang pulang dan memang pulang juga untuk orang tua, kan. Dan di saat itulah, angkatan 2011 yang hadir saling menyemangati walaupun sidang MPA-nya berlangsung berhari-hari. Redaksi: Apa harapan kamu untuk angkatan 2011?

Redaksi: Menurut kamu, apa sesuatu hal yang bisa dibanggakan dari dirimu? Afri: Tepat waktu, disiplin, terorganisir. Redaksi: Resolusi tahun 2014 kamu apa? Afri: Gak pernah mengenal resolusi. Tapi sebuah prinsip yang dipegang dari dulu itu “Doing the right things and doing the things right.�. Redaksi: Kalau hal yang belum pernah atau belum

Afri: Harapannya menjadi IMG dan angkatan yang bersih.



Bintang Rahmat Wananda

B

intang Rahmat Wananda, biasa disapa Bintang juga kadang disingkat jadi “Tang�, adalah salah satu mahasiswa berprestasi dalam bidang kebumian. Ia mendapat medali perak dalam kejuaraan olimpiade geografi tingkat internasional dua tahun silam. Usahanya dalam mencapai kemenangan Usaha yang dilakukannya tentu bukan hasil SKS (sistem kebut semalam). Kesukesannnya tersebut tidak hanya berakhir di Olimpiade. Ia juga tetap berprestasi di bidang akademik. Meskipun di semester pertama jarang keliahatan di kelas, nilai akademisnya masih dikatakan baik sekali. Kuncinya kesuksesannya tersebut adalah belajar. Ia belajar secara mandiri. Ketika belajar, bila ia tidak tahu dengan konsepnya maka ia segera membaca buku. Namun bila tidak bisa, ia akan terus berpikir sampai dibatas kemampuan dia berpikir. Bintang mempunyai prinsip yang tinggi dalam mengerjakan tugas. Setiap tugas yang ia kerjakan selalu ia selesaikan hingga tuntas dan dengan kualitas yang baik. Ia tidak mau menyalin tugas teman-temannya. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk komitmennya dalam belajar. Kalaupun ia tidak bisa, ia tidak mau menyalin, malah ia menanyakan tentang proses untuk mendapat hasil yang diinginkan. Bintang punya pandangan yang berbeda tentang beberapa budaya mahasiswa terutama osjur dan rapat. Untuk osjur, menurutnya sudah sangat tidak sesuai dengan perkembangan zaman sekarang. Osjur mahasiswa di ITB, termasuk IMG, masih sangat konvensional. Konvensional ini maksudnya masih sangat menekankan prinsip-prinsip lama yang sebenarnya secara tidak langsung sudah tertanam di mahasiswa sebelum mereka di osjur. Osjur itu sebenarnya tidak perlu diadakan lagi,

karena di luar negeri tidak ada yang seperti ini. Sedikit cerita dari kunjungannya di Oxford University, UK, dia berbincang-bincang dengan senat mahasiswa di sana tentang osjur dan diperoleh fakta bahwa osjur itu tidak pernah ada di universitas terbaik di dunia ini. Menurut senat tersebut, yang diperlukan mahasiswa adalah budaya akademik yang menunjang profesionalisme dan logika mahasiswa. Budaya akademik tersebut dapat berupa penelitian di lapangan secara independen dalam skala kecil, bahkan dapat berupa lomba-lomba yang sesuai dengan kompetensi mahasiswa yang dapat langsung dikembangkan di masyarakat sekitar. Untuk rapat, Bintang juga membicarakan hal ini dengan senat mahasiswa tersebut. Rapat sebenarnya tidak perlu dilakukan secara lamalama. Dalam dunia kerja, rapat paling lama dilakukan adalah kurang lebih tiga jam. Dalam rapat yang perlu dibicarakan adalah hal yang penting dan yang perlu dibicarakan. Hal ini dapat membuat waktu menjadi efektif dan efisien. Selain itu, jumlah anggota dalam rapat tidak perlu terlalu banyak. Hal terpenting adalah orang-orang yang mempunyai peran sangat penting dalam rapat tersebut, agar rapat bisa berjalan secara efektif. Bintang berharap agar IMG dapat meningkatkan lebih dalam tentang keprofesian dan akademik anggota IMG. Hal ini berupaya agar mahasiswa dapat mengaplikasikan secara langsung apa yang mereka pelajari di kuliah. (ADP)

“Budaya akademik tersebut dapat berupa penelitian di lapangan secara independen dalam skala kecil�


ACHIEVEMENT


Brian Bramanto

M

ungkin dari kita nggak banyak yang tahu kalau salah satu mahasiswa teknik geodesi geomatika ITB, yaitu Brian Bramanto ikut berpartisipasi dalam acara “34th Asian Conference on Remote Sensing (ACRS 2013)” di Bali. Bukan hanya berpartisipasi sekedar beli tiket masuk terus bisa mendengarkan seminar seperti yang biasa kita lakukan lho, tapi Brian ini menjadi pembicara atas paper yang sudah dibuatnya mengenai teknologi GPS dan GNSS. As you know, kalau ACRS itu adalah konferensi yang diadakan oleh Indonesian Society for Remote Sensing (ISRS/MAPIN) dan Asian Association on Remote Sensing (AARS) dengan mempertemukan para pemangku kepentingan teknologi inderaja di berbagai negara Asia dan dunia. Jadi udah kebayang dong ya gimana kerennya Brian bisa ikut di acara berskala internasional yang nggak hanya mengharumkan nama ITB tapi juga nama bangsa dan negara. Brian bisa berpartisipasi dalam acara ini

karena hasil berselancar di internet sehingga dia tahu kalau ada program “Call for Paper” yang diadakan ACRS untuk masyarakat yang berminat mengembangkan teknologi penginderaan jauh. Setelah mengetahui akan diadakan program ini, Brian segera menghubungi bapak Dr. techn. Dudy Darmawan Wijaya, S.T., M.Sc., atau nama bekennya “Pak Dudenx” untuk menjadi pembimbingnya. Awalnya tema yang diajukan oleh Brian ditolak oleh Pak Dudy karena terlalu sulit. Akhirnya setelah dibantu oleh Pa k D u d y d a n O m a Ru d i n d a l a m pengerjaannya, Brian berhasil membuat paper 6 halaman yang berjudul “Sensing of The Dynamic Ionosfer Over Indonesia Region”. Paper ini bercerita tentang karakteristik ionosfer di Indonesia yang bisa digunakan untuk membuat koreksi ionosfer, contohnya dalam penggunaan GPS. Hal ini dikarenakan ionosfer mempunyai sifat temporal dan spasial. Sifat temporalnya adalah perbedaan karakteristik pada siang dan malam, lalu sifat spasialnya pada


khatulistiwa pengaruh ionosfer cenderung lebih besar. Pada awalnya, Brian tidak menyangka bahwa paper ini akan membawanya untuk mengisi konferensi di Bali. Harapan awalnya paper ini akan dibuat poster saja. Tetapi akhirnya ini bisa membuat Brian pantas untuk berbangga, karena dari seluruh tokoh yang mengisi konferensi ini, hanya Brian yang masih berstatus mahasiswa dan belum menamatkan S1. Namun, setelah acara ini selesai, laptop yang dimiliki Brian akhirnya harus mengalami kerusakan dan akhirnya tidak bisa dipakai sementara waktu o l e h B r i a n . Te t a p i s e l a m a p r o s e s pengerjaannya, Brian mengaku diberi kemudahan karena selalu didukung oleh ITB khususnya dari Program Studi Geodesi dan Geomatika. Dari awal pengerjaan sampai akhir perjalanan mengisi seminar Brian diberi pengarahan dan juga akomodasi yang tidak pernah kekurangan. Sehingga selama pengerjaan Brian dapat fokus dan menikmati pe n ge rja a n pa pe rn ya . Bria n me n gisi konferensi pada tanggal 22 Oktober 2013 yang bertempat di Discovery Kartika Plaza Hotel di Jl. Kartika Plaza, Bali, Indonesia, dalam pengalamannya tersebut, Brian menggunakan kemampuannya berbahasa Inggris dan yang paling mengesankan adalah ketika dalam sesi tanya-jawab, ada pertanyaan dari seorang peneliti.

dengan paper yang sudah dibuatnya sehingga ia ingin sekali mengembangkan kembali paper-nya tersebut. Tetapi menurut Pak Dudy, pengembangan paper Brian tersebut dirasa terlalu berat untuk mahasiswa S1 karena materinya diperuntukan untuk mahasiswa S2. Meski begitu, Brian tidak patah arang. Ia tetap akan melanjutkan hari-harinya dalam mengembangkan ilmu yang sudah ia pelajari dan disukainya ini. Terlebih lagi selain dari pencapaiannya ini, Brian ingin segera menamatkan gelar S1-nya dan ingin berprofesi sebagai seseorang yang berperan di bidang akademis demi mengembangkan pengetahuannya untuk kepentingan orang banyak. So, conclusionnya adalah, pertama, berpikirlah out of the box, no sooner said than done. Selagi masih muda, masih punya kesempatan, jangan takut buat berinovasi. Kedua, kalau berselencar di internet jangan cuma youtube-ing atau stalking orang-orang di media sosial aja, cari juga info yang bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan kita. Dan yang terakhir, kalau udah punya banyak prestasi, jangan cepat puas, dan jangan pelit buat buat berbagi, kayak Brian yang nyempetin mengisi artikel di majalah ini. Wow, inspiratif banget ya! Ayo temanteman, seharusnya sih kita bisa punya prestasi membanggakan kayak Brian. Yup, nyatanya we are all in the same boat!

Brian mengaku tidak cepat puas atas prestasi yang diraihnya saat ini, masih ada kekurangan Oleh: Dirga & Putri


LAPORAN KERJA PRAKTIK Proses Penambangan Batu Hijau menggunakan metode tambang terbuka (surface mining) dengan sistem sumuran (open pit). Areal tambang batu hijau yang sangat luas membuat hampir sebagian besar kegiatan KP saya di perusahaan ini dilakukan di lapangan. Berdasarkan tempatnya saya membaginya menjadi 3 kegiatan yaitu survey inpit, survey outpit, dan data processing.

Survey inpit adalah kegiatan survei pemetaan yang dilakukan di dalam pit tambang batu hijau. Secara keilmuan, kegiatan survey inpit dibagi dua, pemetaan situasi dan set out (stake out). FYI, selama 24 jam kerja, total material sebanyak 500.000 ton diangkut dari dalam pit tambang batu hijau. Jadi bisa dibayangkan betapa besarnya dinamika perubahan surface di dalam pit. Dinamika perubahan surface di dalam pit ini harus di-update setiap hari. Kenapa harus setiap hari? Well, ada dua alasan untuk itu. Pertama sebagai kontrol apakah catatan volume material yang dikeluarkan oleh kontraktor tambang sama dengan hasil pengukuran tim survei (tujuannya sih agar perusahaan tidak dibohongi kontraktor tambang, hehe). Kedua, karena setiap seksi di divisi mine engineering, terutama pada seksi short term planning, setiap hari harus membuat rencana penambangan dalam skala harian, mingguan, sampai bulanan. Nah gimana cara mereka membuat rencana penambangan kalau kondisi surface yang mereka gunakan tidak sesuai dengan kondisi real time. Kira-kira beginilah kegiatan survey inpit yang saya sempat-sempatkan untuk diabadikan momennya.

Pemetaan situasi surface

Stake out blast limit point


Survey outpit. Yah, namanya juga outpit, ya pasti diluar areal pit. Survey outpit ini lebih kompleks dibandingkan survey inpit. Dari segi keilmuan hampir sama seperti survey inpit, yaitu pemetaan situasi dan stake out, namun ditambah lagi dengan kegiatan pengukuran volume dan kegiatan construction monitoring. Kedua kegiatan ini membutuhkan ketelitian dan processing data yang handal. Hehe. Monitoring conveyor

Pemetaan situasi biasanya dilakukan jika ada areal baru yang akan dibangun, seperti kantor, mess, gudang, dll. Stake out dilakukan untuk pemasangan titik-titik planning dalam perencanaan crest dan toe areal dumping-an ataupun pemasangan titik-titik desain bangunan dan lain-lain. Kalau pengukuran volume biasanya dilakukan di areal stockpile ore (sumber duitnya Newmont, material berharga). Kalau salah ngukur, Newmont bisa rugi. Heuheuheu.

Monitoring dinding gabion cruhser

Terus ngukur volume stockpile batu bara di power plan, dan stockpile pasir untuk konstruksi bangunan. Nah, kalau monitoring biasanya teknologi yang digunakan ada dua ETS dan GPS. ETS biasanya digunakan untuk monitoring konstruksi seperti kontruksi dinding crusher, dinding pipa tailing, dll. Sedangkan GPS biasanya digunakan untuk pengecekan deformasi DAM dan jalur pipa tailing.

Sebenarnya masih banyak kegiatan KP yang belum saya tuliskan disini. Buat lebih jelasnya bisa lihat laporan KP saya di https://db.tt/SnFbtLKO

Monitoring deformasi pipa tailing dengan gps

Oleh: Auzan, Aji, & Bray


BANDUNG SUMBAWA

Saya, Auzan Kasyfu Ambara, akan menceritakan pengalaman KP yang luar biasa di Newmont.

Di sini Saya bertemu dengan Pak Teguh (IMG 94). Beliau sering ngajak Saya mancing dan makan ikan hasil tangkapan sendiri bersama dengan komunitas mancing di Gate 4 Alfa Newmont. Mantep broh ikan tunanya! FYI, setiap Jumat malam ada semacam pesta buat seluruh awak Newmont. Banyak menu internasional yang disajikan dan tentunya tinggal makan aja.


Selama di sini, saya tinggal di camp yang terletak di Townsite. Pada malam hari, Townsite sudah seperti kota mati. Bahkan ketika waktu masih menunjukkan pukul 19.05 WITA, saya sangat sulit menemukan batang hidung siapapun sejauh mata memandang.

Berada di Nusa Tenggara kurang afdol rasanya kalo engga main ke pantai dan laut. Di sini, meskipun sendirian, saya bertemu dengan banyak teman baru dari berbagai universitas yang sedang KP juga. Jadi saya gak sendirian amat kan. Hehe. Air laut di sini rasanya sama aja. ASIN!

Panorama yang dimiliki Nusa Tenggara emang udah paling juara. Oleh karena itu, saya berusaha mengabadikan pemandangan alam yang saya temukan sebagai oleh-oleh agar teman-teman semua semakin tertarik untuk pergi ke tempat ini. Best regards Auzan Kasyfu Ambara


JUARA GBC 2013

Oleh: Dirga & Lani

GBC ITB adalah suatu turnamen bulu tangkis terbuka yang diadakan oleh Unit Bulu Tangkis Institut Teknologi Bandung, dimana seluruh civitas academika yang berada di kampus ITB berhak mengikuti turnamen ini. IMG berhasil meraih gelar sebagai juara satu di nomor pertandingan beregu himpunan dengan mengalahkan himpunan mahasiswa Teknik Geologi (GEA) di babak final.

SEMANGAT KAMERAD Sebelum bersuka karena meraih gelar juara satu, ada banyak duka yang dialami oleh anggota tim GBC dari IMG. Terkadang anggota tim mengalami cedera saat pertandingan atau harus bertahan dari dingin saat harus mengikuti pertandingan di malam hari. Andini, salah satu anggota tim,menambahkan,“Terkadang kurang fokus karena ada masalah di luar menjadi kendala yang kami rasakan. Hal itu berdampak kepada kemampuan anggota tim yang sebenarnya kemampuannya tidak diragukan lagi.�. Beruntung semangat kamerad IMG yang selalu hadir, meskipun hanya sedikit, dan memanaskan arena pertarungan dapat membakar semangat tim beregu IMG dan yang mampu memberikan kepercayaan diri pada tim yang tengah bertanding.

TIDAK PERNAH LATIHAN Ini adalah fakta yang kami dapatkan dari anggota tim yang berhasil kami wawancarai, yaitu Demo, Andini, Zandy, Arifin, dan Ryan. Mayoritas anggota tim memilih lebih banyak menghabiskan waktu bersama ketimbang menghabiskan waktu latihan. Bagi mereka yang terpenting adalah menumbuhkan rasa persahabatan dahulu. Sebenarnya alasan utama mereka jarang berlatih adalah karena adanya kesulitan dana pembinaan untuk anggota yang mewakili IMG. Anggota tim lebih memilih sabar dan ikhlas, kata Ryan, dan lebih memilih tidak mengeluhkan hal seperti itu dan memaksimalkan setiap kesempatan dan kemampuan yang dimiliki.

JAGOAN BULUTANGKIS DARI IMG Tanpa maksud mengecilkan anggota tim yang lain, kredit terbesar harus diberikan kepada insan bulu tangkis paling berbakat yang selalu mengharumkan nama IMG di setiap event bulu tangkis ITB, yaitu Ryan Nugraha. Pria asal Padang yang akrab dipanggil Ryan ini mulai menggeluti dunia bulu tangkis sejak duduk di bangku SMP. Saat itu Ryan diajak oleh temannya untuk bergabung PB Telkom, kemudian dia merasa ada bakat pada dirinya yang harus diasah dan diarahkan dengan baik, sehingga sejak saat itu Ryan mulai serius dalam menggeluti dunia bulu tangkis. Sesuai dengan bakatnya dalam bermain bulu tangkis, Ryan mengikuti Unit Bulu Tangkis atau disingkat menjadi UBT-ITB. Di sini ada banyak prestasi yang telah Ryan dapatkan, diantaranya adalah pada tahun 2011 mewakili UBT-ITB dalam rangka mengikuti turnamen UTM ke Malaysia juga di turnamen GBC-ITB memperoleh medali emas di nomor ganda putra dengan pasangannya adalah Bapak Budhy Soeksmantono selaku dosen Fotogrametri di Teknik Geodesi dan Geomatika ITB. Selanjutnya tahun 2012 memperoleh satu medali emas di nomor ganda putra, dua medali perak masing-masing dari ganda putra dan ganda campuran, lalu medali perunggu di beregu himpunan, dan yang terakhir di tahun 2013 Ryan berhasil meraih dua emas sekaligus, dari nomor beregu himpunan bersama IMG dan cabang perseorangan di nomor ganda putra.


SARAN UNTUK IMG-ITB DARI TIM ANGGOTA GBC-UBT Ada hal mengganjal yang dirasakan tim perwakilan dari IMG-ITB, yaitu kurangnya dukungan dari IMG sebagai organisasi yang menaungi. Sebenarnya anggota tim sudah bisa ikhlas dan sabar ketika dana menjadi masalah sehingga tim harus menombok biaya pendaftaran, namun ada hal lain yang menimbulkan kekecewaan bagi anggota tim yaitu jumlah supporter yang jumlahnya sangat mengecewakan. Ryan memberi saran dalam hal apresiasi yang bisa dilakukan IMG terhadap anggotanya yang tengah mewakili IMG, yaitu dibuat semacam hall of fame yang ditempatkan di IMG sehingga prestasi yang diukir setiap anggota IMG tidak akan pudar. Ada tambahan yang disampaikan narasumber kami di sini, yaitu apa yang disuarakan ini sebenarnya suatu hal yang wajar jika tim perwakilan GBC-UBT berkeinginan untuk diapresiasi yang lebih baik oleh IMG-ITB. Bukan hanya Ryan, namun apakah ini harus menjadi suatu pikiran kritis yang hanya akan berlalu begitu saja? Ini bukan kritik terhadap seseorang, tapi ini merupakan kritik terhadap keberjalanan suatu organisasi. Tidak bermaksud menyudutkan pihak tertentu, tetapi perlu suatu tindakan seperti apalagi untuk membuat kita bisa sedikitnya berkontribusi kepada IMG secara utuh? Karena sesungguhnya hal yang paling mendasar dari keberjalanan suatu organisasi adalah kontribusi dan apresiasi. Berkarya adalah satu hal kecil yang bisa membantu mengharumkan nama organisasi, sedangkan apresiasi adalah hal untuk menghargai tiap karya yang bisa dihasilkan oleh anggotanya tanpa terkecuali. Organisasi tak akan menjadi organisasi yang besar tanpa anggotanya. Sesungguhnya rasa bangga itu sudah pernah tertanam di diri kita sejak mengenakan jaket itu untuk pertama kali bukan?


GEOP

“the jour land, sea


POINT 2014

rney about a, & sky”


CHAMPIONS



DENDI EMPEROR


hujan emas di negeri orang hujan batu di negeri sendiri oleh: Faisal Muhammad

Pepatah tersebut Adalah pepatah yang relevan dilontarkan kepada teman kita, Dendy Darmawan (15110079). Ya, lebih baik di rumah sendiri, walaupun betapa nyamannya kehidupan di tempat orang. Kisah-kisah indah teman mengenai kehidupan yang menyenangkan, fasilitas yang lebih memadai dengan harga kosan yang sepadan hanya akan menarik perhatian Dendy untuk sementara dan kemudian ia akan kembali pulang ke kamarnya di Jalan Pelesiran no. 19 menyaksikan acara Reality Show kesayangan atau mendengarkan tembang-tembang penyanyi kesukaan semacam Cassadee Pope atau Carrie Underwood dan that's it berhenti sampai di situ. Dan percayalah kawan-kawan, separah apapun ujian yang Tuhan berikan kepada Dendy melalui sebidang kamar kosan, ia akan selalu menerima lapang dada dan tawakal menerimanya. Kadang ada pula yang menyebutkan, dia terlalu malas untuk meluangkan energy untuk memindahkan kehidupannya di tempat lain. Namun saya pun merasa kosan ini masih layak untuk diikutsertakan sebagai 7 kosan ternyaman versi on the spot; tentu dengan taraf kenyamanan yang saya definisikan sendiri. Ya, every cloud has its silver lining kan ya ! HA-HA Dengan dimensi bangunan +/- 3 meter kali 3 meter, dinding berlapisan cat bewarna putih, lantai yang berlantaikan ubin, kasur yang diletakkan di pojok kiri atas, lemari di kanan atas, kulkas di kanan bawah, dan rak televise di kiri bawah, dan tak lupa di tengah rak televisi dan kasur ada meja mungil yang biasa ia letakkan satu komputer jinjing dengan banyak pencapaian dan prestasi (kiw~). Di kamar itu Ia menemukan zona nyamannya. Bagaimana tidak? Dendy menghabiskan setidaknya 20 jam di akhir pekan dan 16 jam di hari lainnya. Angka tersebut merupakan angka yang relative besar untuk mahasiswa perantau yang berdomisili di pusat kota Bandung dengan segala godaan khas kota urban yang sangat menggiurkan, misalnya tempat-tempat hengots-hang out yang meminta untuk dikunjungi. Jikalau ada penghitungan Indeks Kebahagiaan yang spesifik bagi masyarakat indekos, maka Dendy adalah salah seorang yang berbahagia dengan rumah kost yang Ia miliki saat ini. PENAMPUNGAN Di ruangan 3X3 itu pernah dikunjungi hingga 10 orang. Kejadian itu terjadi di awal-awal semester pada awal penjurusan; setidaknya dari semester 3 hingga 5.

Pada saat memasukki masa ujian, banyak mahasiswa-mahasiswa yang mendadak haus akan ilmu pengetahuan. Mereka mendatangi kediamankediaman mahasiswa tertentu yang dirasa lebih kapabel dan menguasai materi ujian lebih baik dari yang lain. Mereka mendatangi kediaman-kediaman mahasiswa tertentu yang dirasa lebih kapabel dan menguasai materi ujian lebih baik dari yang lain. Mereka mendatangi dan mengetuk pintu rumahrumah itu. Pada kala itu opsinya masih minim, yang paling tenar adalah Kontrakan Mas Kunjat (Jati 2010). Mendadak terjadi ledakkan populasi di kontrakan tersebut, membludak hingga lantai dua. Kondisi kotrakan sudah tak kondusif untuk menyerap ilmu, mahasiswa-mahasiswa yang mendadak haus ini mencari alternatif lain. Tersebutlah Pelesiran 19 sebagai pilihan kedua (entah ketiga atau ke berapa, sebab ada pula kediaman teman kami yang lain yang dijadikan alternatif rumah belajar). Sepuluh orang pernah membludak di kamar Dendy, sedikit chaos, membludak hingga keluar kamar, sekilas terlihat seperti penampungan eksodus dari Libya


KIPAS ANGIN = HEROIN


Tak ada pasokkan pangan yang berlimpah di kamar itu, bahkan kerap kali lemari pendingin hanya berisikan piring dan gelas kotor yang ditumpuk dengan semena-mena. Tak ada permainan seru di komputer jinjing miliknya, tak ada DVD player atau film-film box office di sana, jangan tanyakan ketersediaan platform permainan yang lebih modern semacam Playstation 3 atau Xbox 360. Kemudian muncul retorika: “apa yang kau lakukan selama 20 jam sehari di kosan itu, nak?”. Ternyata Ia mematahkan retorika tersebut! Urusan perut, tepat di depan bangunan di mana Ia bernaung ada penjual gorengan di pagi hari dan tukang sate ayam di malam hari yang jika kau berpapasan akan menanyakan “udah makan cep?” dan di sebelahnya ada kios mie instan yang tersedia 24 jam 7 hari bersaing dengan kedai-kedai kapitalis semacam McDonald atau KFC. Hiburan? Anak ini (Dendy) adalah orang yang mudah terhibur sepertinya. Yang akan kau temukan di komputer jinjingnya hanya akan ada beberapa permainan kecil dipadukan playstation emulator atau permainan di zaman di saat Panji Manusia Milenium dan Saras 008 baru saja diciptakan; Roller Coaster Tycoon. Tak ada filmfilm bajakan fenomenal sekelas Box Office, yang tersedia hanyalah kumpulan film pendek bergenre PseudoHorror: Beyond Belief fact or fiction. Paulo Cuelho pernah mengutarakan “It's the simple things in life that are the most extraordinary; only wise men are able to understand them”. Dendy tidak menerapkan kriteria yang macam-macam dalam memilih kosan: cukup berkasur dan ber-KIPAS ANGIN! Ya, saya rasa Dendy menderita OCD, bukan Obsessive Corbuzier Diet, tetapi ObsessiveCompulsive Disorder. Suatu ganguan psikologis di mana penderitanya terobsesi pada keadaan tertentu. Dendy sangat amat terobsesi dengan keadaan di mana kipas angin berputar di dekatnya, bahkan sangat dekat, bahkan hanya berjarak beberapa cm dari mukanya. Dia akan cranky ketika ada yang memonopoli kipas angin miliknya. Dahulu Ia memiliki KIPAS ANGIN MASPION MUNGIL yang begitu ikonik dan monumental, sayangnya benda itu sudah tidak bisa melanjutkan kinerjanya dan harus digantikan dengan yang lebih baru. Mengenai pasokan angin, Dendy akan sangat picky. Ia akan menjelma menjadi lelaki perfeksionis dan fasis yang akan memprotes apabila pasokan angin tak sesuai keinignannya.

Hanya vampir dan polisi yang harus punya izin masuk. Ya! Benar kata Juliane Moore, hanya vampir dan polisi. Begitu yang terjadi di kamar kos milik Dendy. Tak perlu effort yang besar untuk melangkah di kamar ini, cukup hubungi dan kau bisa memasukinya lebih mudah daripada ketika kau memasuki minimarket 24 jam. Sebab jikalau ada batasan waktu untuk berdiam diri di minimarket, di kamar ini kau bebas mendiaminya, pagi-siangmalam, bebas! Saya pun berpikir apabila kamar ini adalah manusia memiliki martabat dan harga diri maka saya akan memberi nilai yang sangat rendah pada kosan ini. Kamar ini serupa jablay. Lemahnya penegakkan hukum di kosan ini berbanding lurus dengan ketidakmampuan kau menemui empunya bangunan ini. Sangat sulit untuk menemui beliau. Keberadaannya serupa mitos atau legenda, yang kau dengar hanya “katanya”. Wujud yang muncul mendatangi kamar, mengetuk pintu kamar hanya Mister Nanang sang penjaga kos. Apabila kau menyewa kamar di sini, segala sesuatunya kau selesaikan dengan Mister Nanang. Namun Mister Nanang adalah penjaga kos yang tidak terlampau ketat dalam menegakkan hukum. Aturan kosan tertempel di banyak sudut di bangunan ini. Pelanggaran pun terjadi dengan begitu mudahnya. Pernah saya memasukki kamar kos Dendy tanpa hadirnya Dendy. Cukup berbekalkan kunci kamar dan engkau bisa menikmati segala fasilitas di dalamnya. Sekilas saya melihat kawasan ini seperti kawasan bebas hukum. Suatu tempat ideal untuk para penjahat untuk melakukan aksi kriminalnya. Apabila kau seorang kriminil dan menyewa salah satu kamar di sini, tidak ada yang curiga apabila kau mendirikan pabrik ekstasi di kamarmu, tidak ada yang mengira kau sedang membuat film bokep di dalam kamarmu, and so on and so on. Namun kejadian serupa tak pernah terjadi sepertinya prinsip Tuhan ada di mana-mana sangat lekat dengan para penghuni kos atau sebaliknya semua ada di blind spot masingmasing penghuni. Entahlah… Satu hal lagi yang tak bisa kau lewatkan apabila mengunjungi kos ini, usahakan jangan bawa mobil apalagi dengan kemampuan meneyetir yang paspasan. Sebab memutarbalikan kendaraan roda empat di jalan ini adalah bukan hanya “PR” atau “Pekerjaan Rumah” tetapi sudah setara “SNMPTN”.


Grebek Kosan You invited Kevin Adiyasa Lumelle Kevin Adiyasa Lumelle joined the chat Sejak kapan ngekos di Rumah Aca? Sejak awal kuliah di ITB.

Kenapa si pilih Rumah Aca sebagai kosan lo?

Awal sampai di Bandung dan cari kosan, kosan kosan yang lain udah pada penuh. Akhirnya nemu yang kosong di Rumah Aca, so diambilah. Rencananya mau pindah semester kemarin tetapi hal tersebut hanyalah wacana. Menurut lo kosan ini apa kelebihannya?

Keamanannya oke dengan kata lain terjaga. Selain itu daerah kosan ini tidak bising.

How about the weakness of your place?

Disini mahal, udah gue bawa mobil juga ya tambah mahal. Internet di kosan suka mood-moodan dengan kata lain ga stabil. Baju juga suka ketuker disini.

Cewe-cewe yang ada di kosan lo ini oke-oke ga?

Wah disini cewenya Introvert, kebanyakan sih anak Unpad. Dulu ada yang cantik tapi udah pergi.

Pernah ada hal yang menarik ga dikosan lo?

Dulu pernah, pas manti lampu kita yang cowo pernah masuk ke kamar-kamar cewe buat nakut-nakutin.

Temen-temen lo yang sering dateng kesini?

Yang tetap sih San (15112104). Kalo yang gak terlalu sering banyak, contohnya Jery, Gery, Eja, Sena, Dafa, sama Hafis.

Harga kosan lo? 2.5 juta cuy.


Grebek Kosan

Kosan, tempat anak-anak perantauan tinggal ketika pergi merantau belajar di kota lain. Termasuk mahasiswa yang pergi belajar ke kampus kita ini, ITB. Banyak banget kosan yang berada di sekeliling Kampus Ganesha kita ini. Dari yang sederhana banget yang kamarnya hanya sepetak sampe yang mewah sampe pake springbed yang nyaman banget dan memiliki kamar mandi pribadi dikamarnya.

Kevin Adiyasa Lumelle Kevin Adiyasa Lumelle 15112064 atau yang biasa dipanggil 'Mele' tinggal di kosan yang cukup unik dibanding dengan kosan rata-rata. Kosan Mele disebut dengan nama Rumah Aca karena emang dikasih nama Rumah Aca sama pemilikinya. Kosan yang beralamat di Jl. Imam Bonjol No.47 adalah kosan campur,dimana cowo dan cewe dapat menempati kosan tersebut, tapi tetep dipisah berdasarkan lantai, so ketertiban dan ‘keamanan’ tetap terjaga. Rumah Aca ini besar banget, selain bertingkat juga punya basement. Jadi buat yang mau berkendara dengan mobil bisa bawa ke Bandung, but you must pay for your parking area. Kosan yang terbilang mahal ini juga punya cara unik untuk masuk keruangannya. Sebelum masuk ruangan kita, penghuni kosan harus masuk dengan mengidentifikasi diri mereka dengan fingerscan. Di tengah Rumah Aca pada lantai satu terdapat ruang tengah yang besar dan ada kolam ikannya. Di lantai 2 yang ditutup oleh tembok kayu, ditempati dengan penghuni cewe, sedangkan yang cowo berada di lantai 3. So pasti Kamar kevin berada di lantai 3 dirumah aca ini. Di lantai tersebut juga ada ruang kumpulnya di dekat tangga. Di ruang tersebut ada sofa panjang dan ada TV LCD buat nobar. Disamping ruang tersebut juga ada semacam dapur kecil yang terdapat kulkas, oven, dll.

Basement


Pintu masuk dengan fingerscan

Ruang tengah dan kolam ikan

Ruang kumpul dan dapur kecil

Kamar Mele ada diujung dengan nomor 208. Percaya ga percaya, kamar Mele mirip sama kamar hotel bintang tiga. Ada springbed yang empuk banget, meja belajar, Kamar mandi sendiri dengan shower, LCD TV lengkap dengan TV kabel, dan juga suasana ruangan yang cozy banget. Kamar Kevin saat kami datangi dalam keadaan rapi, tetapi karena kerapihan itu adalah fungsi waktu dapat dilihat bahwa kamar Kevin sering dibersihkan. Ada yang unik nih di kamar mandi kamar Mele, yaitu adanya asbak rokok didalamnya. Eit, asbak rokoknya bukan seperti asbak rokok pada umumnya yang terbaik dari keramik, melainkan terbuat dari kotak bola tenis. Kosan Mele juga sering dijadikan teman-temannya tempat ngumpul.

Kamar Mele

Like . Comment San Kosan Kevin itu enak tapi kalo udah rame di kamar Kevin jadi gak seru soalnya ga berduaan sama Kevin.

Oleh: Alex & Torang


Review

BOOK

MERABA INDONESIA AHMAD YUNUS

Bertutur tentang ekspedisi geospasial ke pulau-pulau terdepan di Indonesia yang dilakukan oleh dua orang wartawan. Mereka menjelajah pelosok negeri bermodal motor dan melakukan perjalanan berdamping alam. Buku ini mengajak kita bertualang melihat ke indahan nusantara yang tak perlu diragukan lagi,tapi lebih dari itu kamu akan menemukan beraneka ragamnya realita kehidupan di Indonesia mulai dari gulai penyu di Bengkulu, toilet kapal PELNI di Indonesia Timur, sunset di Banda Neira sampai tempat pengasinganSoekarno di Ende. Buku ini mengajarkan pada kita bagaimana sikap yang seharusnya kita kenakan pada kata “tanah air� seperti pesan Soe Hok Gie dalam catatan hariannya. To read this book is such a heavenly way to live your life. Satu hal: Hikayat perjalanan ini adalah tentang Indonesia. Tempat saya lahir dan tumbuh. Di negeri inilah saya mengisi hari-hari dengan kebahagiaan, kesenangan, dan juga penolakan yang membuat saya kecewa. Dan marah.

BUMI MANUSIA PRAMUDYA ANANTA TOER Buku pertama Tetralogi Buru berlatar belakang awal abad 20 berkisah tentang pergolakan bathin seorang anak keturunan priyayi Jawa yang menikmati pendidikan Eropa dalam menemukan identitas kebangsaan pada dirinya. Roman ini sangat menarik dikemas dengan gaya bahasa yang lugas dan tentunya khas Bung Pram, sehingga dapat membangkitkan jiwa nasionalisme generasi muda. Bumi Manusia mengajak kita berpikir bahwa segala problematika pada Bumi Manusia ini masih relevan hingga masa kini. Mendapati kenyataan bahwa bangsa kita pernah dan masih mengalami penghinaan yang luar biasa, maka satu pertanyaan: apakah seterusnya kita memelihara penghinaan tersebut? Atau bahkan berusaha berbalik? Mampukah? Satu hal: "Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan."

Oleh: Apriliyana


YOUR FAVORITE SONG Arinka - Joan

Eva

Happy by Pharrell Williams

Teman Hidup by Tulus Ii - Aan

Intan We Can’t Stop by Miley Cyrus

The A Team by Ed Sheeran

Baihaqqi Kopi Dangdut Putri Foreign Languange

Nanda Sachra Beating Heart

by Flight Facilities Feat Jess

by Ellie Goulding Bangkit Aturan anti cinta by JKT48

Diana Sempurna by Andra & The Backbone

Keke Nothing’s Gonna Change My Love for You by George Benson

Regina I Love You Just The Way You Are by Billy Joel

Mele It’s Far Better to Learn by Saosin

Zandy All of Me by John Legend Barney

Eka Sepatu by Tulus

Shine Your Way by Owl City & Yuna

Odah Rahasia by Payung Teduh Adi Merah by Monkey to Millionaire


EXPOSE


M. ISA ALMUSAWI 29 November 2013 lalu saya berkesempatan melakukan wawancara dengan teman kita semua Isa Al-Musawi. Isa pun biasa dipanggil dengan Isa “firles” (merupakan hasil pengucapan sembarang dari kata “Fearless”). Mewawancara Isa adalah kesempatan yang langka bagi saya. Sebagai mahasiswa di penghujung masa studinya, Isa tergolong pemuda yang sibuk. Ia bak pemain sirkus yang harus mahir melakukan juggling. Isa harus menjuggling segala urusan di berbagai poros kehidupan, dari mulai urusan perkuliahan reguler dan tugas akhir di kampus, urursan rupiah di kantor, hingga urusan susu untuk ketiga istrinya di rumah (untuk yang terakhir saya masih bingung tentang kebenarannya, ya sudahlah). Di salah satu sudut di kawasan musholla bundar, wawancara ini dilakukan. Halo, Isa… nama lengkapnya apa ya ? Isa Al-Musawi Artinya apa? Ga tau.. Siapa yang ngasih mama atau papa? Saya juga ga tau.. Isa tuh orangnya kaya gimana sih? Kaya gimana apanya (tertawa) Tell me about yourself I don't know about myself Oke… (jeda) Isa cita-citanya apa sih? Sekarang lagi ga ada hehe Dulu? Jadi apaan ya .. (berpikir) … (setelah didesak untuk mengingat dan berpikir) ga ingat, Sal. Kalo ga salah ilmuwan deh dulu. Cuma ilmu saya gak sampai ke sana, jadi saya alih profesi.

Alih profesi jadi apa? Jadi… jadi ga tahu mau jadi apa..

Biasanya siapa yang suka SMS, Sa? Jarkom, sih. Aji tuh (tertawa) jangan ditulis ya… itu jadinya terlihat seperti saya tak punya pacar

Jadi kesimpulannya, dari Isa yang awalnya ingin jadi ilmuwan menjadi Isa yang ga tahu ingin jadi apa? Iya, dari ilmuwan berubah menjadi Kan istri tiga? orang yang ga tahu ingin jadi apa. SShhhhhhhhtttt…….. Berarti Isa kalau cita-citanya ga tahu mau jadi apa, udah tercapai dong ya.. Belum , belum banyak duit … Itu Isa punya cita-cita ! (aelah~) Bukan, banyak duit bukan citacita, tapi kebutuhan ... OOOH ! Sepuluh menit pertama wawancara dihabiskan dengan chit-chat kurang menarik tentang biodata seperti tempat lahir dan sebagainya. Di tengah wawancara, ada seorang Handoko melintas dan menitipkan pertanyaan dan kemudian berlalu Handoko: tanya gitu Isa kenapa HP selalu bunyi kalau di dalam kelas? (Sambil berlalu) Isa: (tertawa)

Isa, gimana ceritanya bisa masuk ITB? Bisa dapet beasiswa? Iya dulu kan saya ikut USM yang pertama.. ada beasiswanya… apa ya namanya ? Kalau gak salah ITB Terpadu apa ya… saya awalnya ikut itu dulu ikut tes itu … nah prasyarat administrasi buat dapet beasiswanya saya lolos tapi persyaratan akademik buat lolos masuk ITB-nya ga lolos. Nah habis itu saya ikut tes kedua itu snmptn. Ternyata saya lihat di Koran, saya lulus. Akhirnya saya berangkat ke Bandung bermodalkan uang 800 ribu. Saya modal nekat aja ke Bandung. Pokoknya, saya ke Bandung. Nanti kalau ditanya bayar ini-itu minta penangguhan dulu saja. Tapi, saya beruntung. ITB menghubungi saya. Mereka bilang saya lolos beasiswa bidik misi. Padahal saya tidak mendaftarkan


bidik misi, tapi saya curiganya mereka melihat dari kelulusan administrasi saya waktu USM yang pertama. Isa kenapa mau masuk Geodesi? Sebenarnya saya itu ga mau masuk Geodesi. Saya mau masuknya Astronomi, FMIPA. Kan, saya awalnya mau jadi ilmuwan. Nah waktu pemilihan fakultas di SNMPTN saya salah klik! Jadilah saya masuk FITB. karena … (memotong) karena duit! Paradigmanya berubah karena rupiah ya Bukan.. Bukan rupiah Tapi? Dollar OOOOOOOHHH~ Jadi setelah di Geodesi… Terus gimana? Gimana apanya? “Gimana” maksudnya? Saya bingung dengan pertanyaan anda… Saya juga bingung ini … Gimana ya… Gimana ya..

itu pas TPB ya. Terus pas tingkat satu di Geodesi saya sempet ga masuk kantor 6 bulan karena osjur dan lain-lain. Tapi ya gak apa-apa karena saya okeman. setelah itu entah mengapa, Jusron Nicholas datang dan berkata kepada Isa “tenang-tenang, gak usah tegang”. Jujur saya pun bingung dengannya. Wawancara pun berlanjut… Terus, Sa? Nah akhirnya saya diangkat jadi freelance. Dulu saya juga freelance, tapi ruang lingkupnya masih freelance di divisi. Nah, sekarang saya jadi freelance perusahaan. Kalau dulu saya digaji oleh divisi sekarang saya digaji perusahaan. Kalau dulu nama saya ga terdaftar di organigram perusahaan sekarang sudah terdaftar. Saya bekerja sebagai cleaning service. Setahun kemudian, bos yang ngerjain pengolahan data keluar. Nah, ga ada yang bisa processing data nih. Nah karena saya waktu masih jadi Okeman dilihat (oleh petinggi yang lain) bisa cepat (menangkap ilmu), akhirnya saya disuruh untuk ngolah data yang saya tidak tahu sama sekali. Saya ngolah data IP (Induced Polarization).

Coba Isa, kira-kira saya mau nanya apa.. Hmmm… “Jadi setelah di Geodesi Itu Isa diajarin cara gimana…” Hmmm (berpikir)… ko mengolahnya? Engga .. jadi saya nanya ke diri sendiri jawab sendiri ???!!?!@#$%^&*( Hmm dikenalin? Engga juga.. ya itu kan diolah data Ya gitu. Ya gimana ya. Ya sudahlah, Sa. Ga usah dipikirin IP-nya.. hasil akhirnya ya petapeta juga.. Selebihnya saya juga … awalnya ga tahu IP itu apa, cara Iya.. yang sudah terjadi… ngolahnya gimana.. ya saya terjadilah belajar sendiri lewat internet, coba-coba Oke karir, Sa! Ceritain dong perjalanan karir Isa dari awal Susah ga, Sa? Oooh di situ sebenernya Bapak Awalnya susah sih. Pernah sampai saya pernah kerja di Geoservice. seminggu gak tidur gitu… sampai Jadi Geoservice itu perusahaan sempat saya kena gejala tifus. Tapi bergerak di bidang konsultasi akhirnya bisa.. Soalnya saya baru pertambangan. Awalnya saya jadi tahu komputer, software ya baru …. (berpikir) bukan freelance… lebih ke pekerja harian sebagai … pas itu aja. Waktu SMA saya juga ga tahu itu. sebagai clenaning service … pokoknya sebagai tenaga pembantu aja … okeman. Okeman Dulu SMA tahunya pinball,

solitaire Pokemooon … (melanjutkan) Terus Bosnya puas ga, Sa? Kelihatnnya engga sik hehe Kamu puas sama diri kamu sendiri? Engga, saya belum puas dengan kondisi saya sekarang Okai, Sa! Gajinya berapa sih, Sa? Hehe Dibayarnya per- Apa? Gaji ?? hmm .. saya itu dibayarnya per-hari. Ya jadi kalo ga kerja ya ga digaji.. sehari digaji 100 ribu Dulunya berapa, Sa? Dulunya … hmm … 25 ribu. Nanya apalagi ya? Ayo apalagi? “Kenapa aing tampan” gitu misalnya Target ke depannya apa, Sa? Lulus tepat waktu lah. Bagi saya tepat waktu itu 4,5 tahun lah ! Terus habis itu, pinginnya S2 sih. S2-nya inginnya ambil komputer. Isa, kenapa masih kerja sih? Emang beasiswa kurang? Engga sih.. sebenarnya kalau buat diri sendiri ya cukup. Tapi kan saya buat ngirim ke orang tua juga. Saya dari SMP sebenarnya udah kerja juga. Aji sang bos ikut bertanya Dari pekerjaan ini udah dapet apa aja, Sa? Istri 3 anak 7 … (hahaha) … paling yang udah kebeli motor ya… dan seengganya makan lebih terjamin Oiyah, denger-denger kemarin ambil mata kuliah Astronomi ya? Biar apa sih? Iya dulu kan saya pingin masuk astronomi. Jadi ya biar balas dendam aja sama cita-cita dulu.


Oh, yang salah klik itu ya? Nyesel ga, Sa salah klik? Engga sih. Saya beruntung masuk Geodesi Tapi kalau masuk Astronomi juga bakal bilang “Saya beruntung masuk astronomi”? Enggak tau sih, soalnya saya belum pernah masuk astronomi Ya, bukan itu poinnya, Sa . Kamu itu gombal maksudnya … Bukan masalah gombalnya sih. Soalnya geodesi prospeknya bagus ! Soalnya Geodesi itu bisa menangani semuanya mulai dari pengukuran sampai computer Hmm ya.. ya… Isa, dosen panutan atau idolanya siapa sih? Siapa ya hmmm bingung juga saya Gini deh, persentase kehadiran terbanyak ada di mata kuliah apa? Hahaha.. itu kok kelihatannya kayak nyindir banget itu … Enggak menyindir, itu fair, menilaunya lewat statistik.. Hmmm… kehadiran paling banyak ada di kuliah… ada di kuliah yang absennya wajib Waduh! Jadi bukan karena senang sama kuliahnya ya? Engga, rata-rata kehadiran saya banyak karena kuliahnya mewajibkan absen Jadi siapa dosen idolanya, Sa????!?! Hmm siapa ya?? Soalnya saya ga pake sistem idola-idola gitu. Saya masuk kuliah karena saya mau kuliah. Intinya: Saya akan melakukan apa yang saya suka. (saya sebenarnya bingung dengan konkulusi yang diberikan Isa di akhir jawabannya) Pengalaman paling tak terlupakan selama di kampus, Sa? Waktu osjur saya mau tepuk tangan itu sih. Saya kan dengar

senior di belakang ketawa-ketawa. Terus saya lihat teman-teman pada serius. Seengganya dengan tepuk tangan bakal menurunkan tensi… ice breaking… Tapi lebih ke refleks sih.. kan biasanya kalau acara dimulai orang-orang bakal tepuk tangan kan jadi sewaktu yang di depan teriak “dimulaaii…” saya inginnya tepuk tangan. Pandangan tentang IMG, Sa? Apa ya.. kalau gak ada temanteman IMG mungkin sks saya yang tidak lulus lebih dari 13 sks. Dengan bantuan grup IMG-ITB saya terbantu sekali… Sebatas grup jadi, Sa? Akademik? hehe Hehehe, engga sik. Itu kan ga cuma buat akademik aja… bisa buat ngobrol juga .. ya bisa jadi fasilitas lah. Soalnya saya juga gak terlalu sering ada di IMG juga. Oke, Sa! Nah, soal lawan jenis nih .. Waduh … Hmmm, perempuan paling menarik buat Isa di Geodesi ?? Waduuh, siapa ya… saya jarang lihat cewe GD sih yaa .. Inisial deh, Sa? Saya jarang lihat cewe sih di geodesi… bukan saya ga normal ya… soalnya saya agak bermasalah gitu ya… saya agak ada perasaan phobia sama cewe Waduh, sebelumnya pernah punya hubungan asmara sama perempuan? Naah, hahahah engga ada… Oh ga ada waktu ya? Bukan masalah ga ada waktu, yak karena phobia itu… Coba ceritain dong… Sekarang sudah agak mendingan , tapi sampai sekarang saya masih belum bisa lihat mata cewe dalam waktu tertentu. Kalau dulu SMP saya gak bisa tuh deket-deket sama cewek. Waktu SMA pun saya masih jaga jarak sama cewek

Itu kenapa ya penyebabnya? Bawaan dari sananya? Minder ? Malu? Hmm kenapa ya bukan dari sananya juga ya. (berpikir) Mungkin karena saya misterius heuehuehueheeue … Karena saya kurang jam terbangnya. Kurang waktu sosialisasi sama lawan jenis. Walaupun saya sodara ada perempuannya, tapi yang tinggal serumah sama saya ya laki semua Oooh… sejak kapan mulai terbuka sama perempuan?? Hmm sejak kapan ya??? Osjur mungkin ya.. awal osjur juga sebenarnya masih ada perasaan seperti itu Dirga menimpali: “Emang maneh osjur diajarin apa sih? Diajarin nakal gitu?” Iya, Sa! Emang osjur diapain sik? Dikasih cewe gitu? Hahahahhaa bukan gitu… osjur kan di basecamp banyak perempuannya Lah ini ada Ega, Sa… Oh Ega cewe hahahahhaaha.. maaf ya maaf ya… Asmara, Sa.. ada ga asmara?? Saya ga ada asmara… hahaha.. (berpikir.. rasanya sedang berpikir mempertimbangkan untuk mengungkap sesuatu. Sampai akhirnya…) Nah! Iya dulu sempet sih nembak cewe di kantor.. rekan kerja. Namanya jangan deh ya. Kasihan orangnya . Awalnya gimana, Sa?? Awalnya ada kegiatan “Family Gathering”.. awalnya dia ga kerja di sana.. dia anaknya salah satu karyawan di kantor. Baru beberapa bulan kemudian dia kerja di sana sebagai pegawai administrasi Terus… diterima ga, Sa? Ditolak hahaha Lah sih, kenapa? Iya aing mintanya kawin hahahahahaa saya tanya-tanya sama dia “mau ga kawin?”


saya pertama kali nembak cewek, ditolak. soalnya saya ngajak kawin

Nama: Muhammad Isa Almusawi TTL: Bukit Tinggi, 15 September 1992 Anak ke-6 dari 9 bersaudara


Hahahaha ga sopan deh maneh, Sa! Ega: kaya nawarin kacang Dirga: Ta* Hahahahaha, siapa tahu dengan kesungguhan hati dia mau… ternyata… ternyata enggak Dirga: Ada momen-momen kritis ga, Sa? Pasca ditolak.. perasaan gundah atau semacamnya Hmmm gimana ya.. karena saya bukan tipe orang yang melankolis ya jadi ga ada.. setelah ditolak yaudah aja.. untungnya perasaan sukanya itu hilang ga lama kemudian Cepet ya, Sa? Untung ga jadi kawin . Iya cepet hahahahhaa nah kalo udah kawin ceritanya ga tahu deh.. Tapi ini ngajak nikah itu ngelamar loh, Sa? Kenapa bisa sukanya sih?

Iya emang serius saya tuh. Sampe pernah saya mau ke rumahnya , cuma nyasar… Sukanya apa ya? Cantik sih Wahahaha.. yaudah Sa! Masa kecil deeeh sekarang… Apa ya… Aji: Ceritain pas kecelakaan, Sa! Ooh pernah kecelakaan juga, Sa ? Iya pernah tuh.. jadi dulu saya lagi kerja serabutan waktu SMP.. ngangkat kulkas pakai gerobak. Nah, karena kondisi di jalan itu kurang penerangan.. saya ditabrak dari belakang. Ditabrak mobil sampe masuk kolongnya.. (menunjukkan luka) nah hasilnya kepala dijahit sama ini nih… Ohalah ckckck Naah gimana ceritanya bisa masuk ITB, Sa? Pingin bikin wawancara ini lebih inspiratif

nih! Hmm.. saya kurang belajar sih sebenernya mau SNMPTN tuh Padahal tadinya ini mau bikin kisah inspiratif loh, Sa! Tapi bingung juga di mana inspiratifnya… Hahahaha, iya saya tuh ga ada belajar.. kan dulu pas kecil saya seneng berantem sama abang saya sampe pukul-pukul kayu. Saya waktu H-3 apa H-2 gitu saya itu masih belum belajar masih tidurtiduran. Sampe abang saya marah. Akhirnya saya disuruh bapak saya ke Padang. Tapi sampai di Padang pun saya ga belajar juga.. malah kerja Laundry waktu itu Aduh Sa! Ini mau nulis kisah inspiratif, kirain belajarnya keras banget sampe bisa masuk ITB.. aduuh Oh engga hahahha mau SNMPTN memang saya ga ada belajr. Tapi mau ujian nasional SMA saya belajarnya sungguh-sungguh. Saya kerjain UN itu bener-bener tanpa contekan. Malahan anak-anak yang lain itu banyak nyonteknya ke saya. Ooh… jadi maneh ga nyontek tapi jadi sumber contekkan ya? Kartel dong ya, Sa! Hahahhahaa iya semacam gitu lah… Terus hasilnya memuaskan?? Engga juga sih.. temen-temen saya nilainya tinggi-tinggi. Saya ranking 100 sekian waktu itu. Tapi saya dapat berkahnya dengan kesungguhan saya waktu itu… mungkin hasilnya saya jadi masuk ITB.. Pokonya saya waktu SMA itu ga pernah mencontek aja.. sebelum saya di sini ya Hahahaha.. paradigma ya, Sa. Kota ini merubah paradigma memang Iya hahahaha… pokonya dulu saya ga pernah mencontek.. kalau saya ga bisa kerjain.. yaudah memang itu hasil yang saya dapat..


kalau ga bisa ya resiko… Dirga: Berarti ada guru favorit dong? Hmmm kalo SMA banyak sih.. Dirga: Bisa disebut ga? Sama ada pesan-pesan gitu buat Ibu atau Bapak siapa?? Hmmm.. kalau namanya saya lupa sih.. Favorit tapi lupa ya… Hahahahaha iyaa. Soalnya saya itu orangnya pelupa. Sama keluarga sendiri aja suka lupa. Sama saudara-saudara. Hahaha iya sih Sa, 9 bersaudara kan… oke Sa. Jadi prinsip hidup apa Sa? Apa ya? Mungkin kita harus bekerja keras! Dirga: Isa ada pengalaman paling mengganggu ga di masa lalu? Apa ya? Dulu mungkin saya sering di-bully.. Wah, di-bully kaya gimana? Wah bukan sih! Ga kaya Ega gitu, parah bullynya. Saya cerita ke ayah, kata ayah saya “Tinju aja”. Tapi kan saya dulu culun kan… jadi saya takut. Karena muka saya dulu culun dan gaya saya emang culun, baju masih dimasukkin. Dan akhirnya saya di-bully… Itu di-bully beneran ya? Bukan sekedar dibecandain kaya Ega? Bukan dibecandain setelah nangis yasudah minta maaf … Naah bukan gitu…kalau Ega kan Cuma dibecandain kaya gitu doang kan ya. Kalau waktu dulu saya sampai dipukulin. Dirga: Lah, bukan sama senior?? Hahaha bukan sama temen-temen sekelas.. Jadi ada satu anak yang jadi aktor intelektualnya.. ngajak yang lain maki-maki saya. Nah saya lulus kelas 1 SMP saya udah ga sekelas lagi sama aktor

intelektualnya jadi ga di-bully lagi. Dan saya udah ga seculun kelas satu tapi masih suka di-bully gitu. Nah, kelas 3 saya mulai nakal tuh… baju saya sudah mulai dikeluarin.. celana mulai sobeksobek.. saya mulai nge-bully tuh! Adek kelas sik, tapi ga parah-parah amet… Cuma sebatas verbal. Ada temen saya mau bully saya tapi malah akhirnya saya berantem sama dia Oh kelas 3 itu titik perubahannya ya.. mulai ada perlawanan ya. Pengalaman paling tak terlupakan selama hidup, Sa? Apa ya?? Paling pengalaman di saat saya berhasil menamatkan pokemon! PENGALAMAN PALING TAK TERLUPAKAN SAAT BERHASIL MENAMATKAN GAME POKEMON? Iya hahahahhaha Dirga: Cewe yang paling ga bisa diajak ngobrol di GD? Karena masih banyak cewe GD yang banyak belum saya ajak obrol… Kalau paling bisa? Ya paling temen-temen yang pernah satu kelompok sama saya… kayak.. Regina? Iya Regina… Nday? Iya Nday.. Kalau cewe tercakep di GD gabisa jawab… cowo terganteng?? Saya laaah! Hahahaha Oke sa! Thank you.. ini bingung juga titik inspiratifnya di mana..

Oleh: Faisal Muhammad


CULLINARY REPORT:

WE ARE HAPPY TO EAT THE REST Oleh: Faisal, Dendy, & Ega


Makan adalah sebuah seni. Bukan sekedar kegiatan ritualis pemenuh kebutuhan lambung. Makan bukanlah sekedar memasukkan makanan ke dalam mulut dan membiarkannya tercerna secara kimiawi dan mekanis dengan berbagai tahapan yang kita pelajari di bangku sekolah menengah, sampai akhirnya keluar menjadi kotoran. Ada sebuah media yang mengutarakan, bahwa makan adalah salah satu kegiatan yang “haram” hukumnya, apabila diberbarengi dengan kegiatan lain. Yeah, enjoy your food, people! Tidak ada relevansinya dengan tulisan di atas, tulisan ini adalah rangkaian pelancongan kuliner kami di sekitar Bandung. Selamat menikmati.

MOM’S BAKERY Hari itu hari minggu, kesan yang didapat saat pertama kali menginjakkan kaki di sana adalah sebuah toko roti dengan dimensi yang tidak terlalu besar dengan kapasitas tempat duduk yang tidak terlalu banyak. Jika hari biasa, tempat ini kerap kali dijadikan lokasi kongkow ibu-ibu metropolis Bandung. Sehingga sangat berisik di hari biasa, untuk duduk menunggu pun sulit. Oke, hari itu, sebelum pesan, kami bertanya dulu kepada pelayan toko (untuk selanjutnya akan diganti dengan kata simbak, agar suasana terasa lebih cair dan intim dan tidak kaku), “mbak, di sini favoritnya apa ya?”. Lalu si mbak berkata “yang enak di sini, roti gandumnya!”. Namun itu bukan jawaban yang kami inginkan ternyata, sebab kami sudah terhipnotis dengan suguhan kue di balk etalase toko yang menggugah selera. Jadilah kami tidak mengikuti rekomendasi dari simbak. Kami memesan banana cake, macaroons, dan sepotong rum ball. Ga ada yang istimewa, ternyata! Banana cake-nya tidak lembut dan kering sepertinya ditambah gandum tuh, macaroons-nya manis sekali, rum ball-nya seperti cake berbentuk ellipsoid biasa. Jadilah kami sedikit kecewa, saat ingin membayar apa yang sudah kami makan, saya penasaran dengan rekomendasi simbak. Saya belanjakan sepotong roti gandum isi baso. Kami bayar, kami mengambil gambar sebentar, kami masuk kendaraan. Saya makan roti gandum isi baso. Rasanya… enaaaaaaaak :') Seperti ada kelegaan yang timbul dari balik sanubari. Memang Tuhan selalu punya rencana. Tuhan pasti memberkati simbak.

Lokasi: Jalan Progo 18 Letak: Sebelah Rocca Posisi: -6.904803, 107.618449


ARROMANIS Lokasi: Jl. Wira Angun-Angun 14 Letak: Dekat Taman Wira Angun-angun Posisi: xxx,yyy

Sejenis dengan toko sebelumnya (Mom's Bakery), toko ini pun merupakan kedai yang menjual sugary food and beverages, hampir semua produk yang dijual di sini berkadar gula tinggi. Pertama kali masuk kami disajikan kedai bergaya minimalis, mungil, namun tetap manis. Kami masuk, dan segera dilayani oleh sang pemilik kedai, Kak Mita, Armita Sunaryo. Kak Mita, lulusan kriya ITB 2005, awalnya mendistribusikannya secara online dan dari event ke event. Pertama kali kedainya berjualan di Trademark semasa masih diadakan di PVJ. Sekarang berhasil mendirikan toko permanen. Hari itu masih hari ketiga dibukanya toko Arromanis di Jalan Wira Angun-Angun. Kak Mita merekomendasikan kami whoopie pie dan cronuts dan red velvet milkshake. Cronutsnya lezat! Tiap gigitannya menghasilkan efek suara gigitan yang khas. Lebih mengesankan daripada yang dijual di Harvest. Red Velvet Milkshake-nya kalau diminum suka bikin bekas seperti habis dicium perempuan bergincu merah merona. Dua minggu kemudian kami kembali kemari, tempat ini sudah dipenuhi oleh remaja-remaja metropolis Bandung. Mereka tak hanya membeli pangan, tetapi juga gaya hidup, seperti kami. Tempat ini kami nobatkan sebagai the most recent-chimpi cake shop in town!

BRAGA PERMAI Lokasi: Jalan Braga no 58 Letak: Seberang Braga City Walk Posisi: 6째55'0.74"S, 107째36'33.17"E Restoran ini merupakan restoran warisan kota Bandung. Restoran idola para pelancong domestik dan internasional. Restoran bergaya Art-Deco. Tempat makannya seperti latar shooting film Satria Bergitar di tahun '84 (sebenarnya lebih mirip latar shooting film Soegija, tetapi biar lucu pakai judul itu aja yes) (sebenarnya ditambah catatan seperti sekarang jadi ga lucu, jayus, agak kaku). Okai, kembali ke permasalahan utama! Kami pesan Kwetiauw Goreng (30k Rupiah), Nasi Goreng Spesial (30k Rupiah), dan Pizza Bolognesse (38k Rupiah). Kami tidak memesan minum, karena para pelayan yang dengan sigap, jika mengetahui minuman kami sudah habis. Tidak sampai 3 detik setelah setetes terakhir di gelas kami sudah sampai di tenggorokan, pelayan akan dengan sigap mengisi kembali gelas kami. Di sini kami benar-benar diperlakukan sebagai sapi gelonggongan. Sepuluh menit kemudian makanan tiba. WOAAAAAAAAAAAAA!! Ukuran makanan begitu gigantis. Celakanya, asumsi awal kami, makanan adalah makanan porsi seorangan. Ternyata makanan yang tiba porsi 3-4 orang. Kami pesan 3 makanan, sehingga makanan yang tiba setidaknya ekivalen untuk 12 orang. Nasi gorengnya enak, kwetiauwnya enak, pizzanya enak. Yaudah deh, tidak ingin terlalu deskriptif seperti pengulas-pengulas makanan yang lain, dan kami juga malas nulis. Pokonya jikalau ingin makan kenyang tapi kualitas rasa tetap terjaga ya kesini aja!


KOLONI EATERY & ART VENTURE Jalan Ciumbuleuit 108

Ini adalah sebuah kawasan terpadu yang menggabungkan konsep penjualan kerajinan tangan dan pangan di dalam satu konsep yang terintegerasi. Pada saat itu Koloni baru akan mengadakan grand opening pada sore hari. Sehingga para pengisi toko masih belum buka semua, masih ada yang meyiapkan tokonya. Sebenarnya kerajinan tangan di Kota Bandung sudah ada basis masanya sendiri, adalah komunitas TOBUCIL yang menjual kerajinan yang ucul-ucul. Di tempat ini pun, pengrajin-pengrajin TOBUCIL ada yang ikut serta mengisi toko, tetapi konsep keroyokan dengan booth yang menjual makanan adalah hal yang baru. Kerajinan yang dijual pun menarik-menarik. Hampir semuanya seakan-akan membujuk kami, berteriak “beli, beli, beli!”. Menyeramkan. Untuk menghindari hawa nafsu yang menyelimuti kami, karena hawa nafsu dekat dengan neraka, kami mencari pelarian di sisi yang lain dari Koloni. Adalah stand-stand penjaja makanan yang berjejer sepanjang sebelah lain dari Koloni. Hawa nafsu pun seperti hanya mengalami transformasi. Namun masih dalam ruang lingkup konsumerisme, namun kali ini adalah lidah dan lambung yang meminta kami untuk segera dipenuhi hawa nafsunya. Untuk menjinakkan lambung dan lidah, kami memesan panganan yang bisa dihabiskan secara kolektif. Tahu bo'do, Pempek Lenggang, dan semangkok es campur oyen adalah pilihan kami. Karena ini adalah penjaja makanan yang sudah diakui di Kota Bandung, jadi rasanya ya sudah saja tidak usah diragukan.

CIRENG CIPAGANTI Lokasi: Jalan Cipaganti 143 Letak: Sebelah POM Bensin Cipaganti, Depan Kantor Pos

DetikNews mengklaim cireng ini sebagai cireng yang menaikkan kelas social cireng di masyarakat. Selain itu menurut http://gayahidup.plasa.msn.com/ : "Untuk saus kacangnya, kami menggunakan cabai merah kering. Jadi begitu digerus, sausnya halus, enggak ada tekstur biji-bijinya," kata Dadang, karyawan yang telah bekerja di Cireng Cipaganti selama 18 tahun..” Menurut kami… ya gimana ya … pokonya beli sepuluh, mobil kami belum belok dari Jalan Cipaganti, seporsi cireng isi 10 seharga 10 ribu sudah berpindah posisi ke organ pencernaan kami! Akan tetapi, yaa… saat membeli di lain kesempatan, rasa aci gorengnya berbeda dari yang kami beli sebelumnya, agak keras. Namun cireng ini dinobatkan oleh masyarakat sebgai cireng sosialita Kota Bandung, setara escargot!


SURABI ARAB Jalan Ternate No. 10 Surabi ini bukan surabi biasa. Surabi ini dinamakan surabi arab karena ukurannya yang besar. Metafora ini disintesis dari ukuran‌ ukuran jempol masyarakat arab yang besar. Surabi ini enak dan dikemas dengan gaya raja arab, mewah! Masih terngiang saat saya menulis tentang ini adalah lembutnya surabi ini membuat gigitan demi gigitan pada tiap jengkal serabi ini seperti mengunyah pantat bayi; pantat bayi Pangeran Charles dan Kate Middleton.

BANDROS CISANGKUY Di depan Kedai Yoghurt Cisangkuy (Jalan Cisangkuy No.66) Bandros di sini bukan Bandung Tour On The Bus. Melainkan sebuah panganan tradisional Bandung. Di kebudayaan Betawi mungkin dikenal Kue Pancong. Saya pun tak berani mengambil kesimpulan siapa yang mendahului siapa, mungkin sama sulitnya seperti menjawab ayam-telur-mana-lebih-dulu. Mungkin rivailitas Jakarta-Bandung yang sudah turun temurun. Kembali ke persoalan utama, jadi kue yang dijual di sini berbeda dengan Bandros yang biasa kita temui. Mamang bandros disini menggunakan keju sebagai toping. Paling enak, menyantap panganan ini di taman yang berada di seberangnya sambil melihat fotografer dan modelnya yang sedang beraksi. Namun harga bandros ini cukup mahal Rp20.000,-. Mungkin memang kebijakan pemasaran Mamang Bandros dalam melakukan product positioning yang mengincar kualitas dan harga yang tinggi.


KAFETARIA 170 Jalan H.O.S. Cokroaminoto 170 (Pasirkaliki) Yeah, ini liputan makanan “beratâ€? dari kami. Berlokasi di Kawasan Pasirkaliki, ini adalah kedai yang menjual segala macam panganan. Perabotan dalam kedai ini dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan suasana yang asik dan enjoy! Hari itu kami pesan: Kwetiauw siram, Nasi Ayam Hainan, dan teman kami yang satunya memesan Ketoprak. Komentarnya ya makanannya enak, kuotiawnya tidak terlalu asin, sehingga tidak menyebabkan getir, mual, atau Chinese food syndrome! Selain panganan berat kami pun memesan bakpia yang juga menjadi andalan dari kafetaria ini. Enaaaaaaaaaaaaaaak~ tak harus jauh jauh ke Jogjakarta untuk membeli bakpia dengan angka-angka layaknya angkutan umum. Dari kesemua rasa bakpia, yang paling yahud itu yang isinya butterscotch, gula palm yang dimasak dengan campuran krim dan mentega. Setelah makan pun kami memesan sepotong es krim goreng‌ namanya bukan es krim goreng, tapi mocha es krim deh kayanya. Ini enak juga!


-SEKIAN-

fare thee well



SI

TA

G

ODE

WA

E

MAHAS

IS

IKA

N

A masterpiece from MEDKOMINFO IMG-ITB 2014


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.