2 minute read
PKK Salurkan 15 Paket Sembako ke Warga Kurang mampu
SIAK - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Siak, sekaligus Ketua Dekranasda, Rasidah Alfedri, bersama Ketua I TP-PKK (istri wakil bupati, red), Ananda
Laila Putri, berbagi dengan warga Dusun Teluk Salak dan Sungai Niur. Mereka menyalurkan bantuan sosial berupa 15 paket sembako untuk keluarga kurang mampu di Kecamatan Mempura.
Advertisement
Salah satunya, mereka menyambangi kediaman salah seorang janda tua Jariyah (60), warga Dusun Teluk Salak, Kampung Koto Ringin, Kecamatan Mempura.
Menurut Ketua TPPKK Siak, kegiatan ini menjadi agenda rutin yang dilakukan PKK. ‘’Kami selalu berempati kepada warga yang kurang beruntung, dengan cara berbagi, kepa- da masyakat yang kurang mampu,” ujar Rasidah Alfedri, baru-baru ini.
Selain berbagi, Rasidah Alfedri juga menyempatkan berbincang dengan warga, sehingga terbangun ikatan emosional dan terasa dekat dan hangat.
‘’Dengan mendengar cerita para warga, kami menjadi tahu langkah yang akan dilakukan ke depan un- tuk mereka,’’ kata Rasidah. Terlebih pada 2024, terangnya, program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak nihil terhadap warga miskin ekstrem. Pihaknya mendukung sepenuhnya program tersebut, makanya semakin menggencarkan pemberian bantuan kepada warga kurang mampu agar dapat bersama-sama bangkit setelah pandemi Covid-19.
Rasidah berharap banyak, berupa dukungan semua pihak, sehingga sama sama bangkit dan menjadi sejahtera. “Kami berharap, kegiatan ini mendapat dukungan dari semua pihak agar kita semua bangkit dan menjadi sejahtera,” pungkasnya. (din)
Bupati: Gema Patas Percepat Penyelesaian Program PTSL
SIAK - Bupati Siak, Alfedri, melakukan pemasangan perdana patok batas bidang tanah di Kabupaten Siak, dan dilanjutkan oleh Wakil Bupati (Wabup), Husni Merza, di Kelurahan Simpang Belutu, Kecamatan Kandis. Pemasangan patok batas bidang tanah tersebut dalam rangka Gerakan Masyarakat Pasang Tanda Batas (Gema Patas) oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) serentak dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten Siak, baru-baru ini.
Bupati mengapresiasi kegiatan tersebut. “Dengan adanya patok batas bidang tanah ini menghindari cekcok dan mencaplok tanah orang lain. Sesuai dengan tagline atau tema ‘Pasang Patok, Anti Cekcok, Anti Caplok’,” ujar Alfedri. Dengan adanya pemasangan itu akan mempermudah BPN Kabupaten Siak dalam penyelesaian program PTSL. “Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menargetkan tahun 2025 seluruh bidang tanah sudah terdaftar dan bersertifikat, termasuk di Kabupaten Siak,” jelasnya. Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak saat ini juga tengah mengurus kepengurusan bidang tanah yang disebut dengan sertifikat hak pakai. “Oleh karena itu, kami mengimbau para dinas, camat, penghulu, agar segera menyelesaikannya,” kata Alfedri. Dengan adanya data dan sertifikat tanah tersebut akan memberikan kepastian hukum dan kepemilikan yang sah, sehingga akan menjauhkan dari konflik.
“Saya berharap seluruh masyarakat dan pihak terkait lainnya membantu dan mendukung pelaksanaan Program PTSL agar ditahun 2024 seluruh bidang tanah di Kabupaten Siak terdata dan tersertifikan”, ucap Alfedri.
Sementara Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Siak, Budi Satrya, mengatakan, kegiatan ini di Kabupaten Siak dipusatkan di Kelurahan Simpang Belutu, Kecamatan Kandis. Selain itu, kegiatan Gema Patas ini juga akan menunjang kegiatan PTSL yang sedang dilaksanakan di 4 kampung di
Kecamatan Kandis, dengan target 1000 patok. “Akan tetapi kami berharap semua lahan di 4 kampung/kelurahan tersebut sudah terpasang patok semua”, kata Budi. Pemasangan patok batas bidang tanah tersebut dilaksanakan pada lokasi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2023, yakni di Kelurahan Simpang Belutu, Kelurahan Kandis Kota, Kampung Kandis dan Kampung Jambai Makmur, Kecamatan Kandis.
“Pengukuran tanah tahun ini, kami menggunakan teknologi baru yakni pengukuran menggunakan dron dan langsung kami terapkan di Kecamatan Kandis. Apabila patoknya tidak terlihat, barulah kami akan meng- gunakan sistem pengukuran seperti biasanya,” jelas Kepala BPN Kabupaten Siak tersebut.
Secara nasional program PTSL ditargetkan akan selesai di tahun 2025. Namun untuk di Kabupaten Siak, BPN Kabupaten Siak menargetkan selesai ditahun 2024.
“Asumsi jumlah seluruh bidang di Kabupaten Siak 195.000 bidang. Sesuai data di 6 kali pelaksanaan PTSL, sudah 160.000 bidang terdata dan 145.000 nya sudah terbit sertifikat. Sedangkan 15.000 sisanya masih mengalami kendala seperti masih bersengketa dengan sempadannya. Dan sekitar 35.000 bidang sisanya yang akan segera kami urus,” ucap Budi. (din)