Anggit

Page 1

Simulasi digital

[TYPE THE COMPANY

ANGGIT PURWONEGORO

NAME]

COLOSEUM | Boox of Simdig


SEJARAH COLOSEUM Coloseum mulai didirikan sekitar tahun 70 AD pada masa kekuasaan Kaisar Vespasian. Pembangunan Colosseum baru selesai 8 tahun kemudian yaitu tahun 80 AD saat kerajaan Romawi dipimpin oleh penerus Vespasian, Titus. Colosseum dibangun sebagai gedung pertunjukan umum. Berbagai kontes, pertandingan, konser, dan drama pernah ditayangkan di bangunan megah dengan kapasitas sekitar 50.000-80.000 penonton tersebut.

Bentuk Colosseum Dinobatkan sebagai ampiteater (gedung pertunjukan terbuka) terbesar di dunia, Colosseum memiliki bentuk elips dengan garis tengah 188m dan 156m. Tinggi Colosseum mencapai 48m dan terbagi atas 4 tingkat berbeda. Saking luasnya bangunan Colosseum, teater terbuka ini mampu menampung hingga 55.000 penonton, sama seperti kapasitas stadion-stadion sepakbola besar dunia. Terdapat sekitar 80 pintu masuk Colosseum yang tersebar di sekeliling bangunan. Dunia mengakui Colosseum sebagai mahakarya terbesar dari zaman Romawi kuno.

Page 1


Penggunaan Colosseum di Masa Lampau Dikenal sebagai gedung pertunjukan umum, Colosseum pernah menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menarik perhatian publik seperti konser, drama, perlombaan berburu, dan pertunjukan berdarah berupa pertandingan saling bunuh antara manusia dengan manusia, manusia dengan hewan, atau hewan dengan hewan. Para peserta yang bertanding dikenal dengan nama gladiator.

Pertandingan gladiator inilah yang kemudian dikenal luas oleh masyarakat dunia. Di arena Colosseum, para gladiator yang biasanya berupa budak atau tahanan kriminal akan diadu hingga salah satu di antara mereka mati. Pertandingan tak hanya melibatkan para gladiator tetapi juga binatang seperti singa, harimau, burung unta, dan lain sebagainya. Salah seorang kaisar, Claudius, bahkan pernah membawa ikan paus yang terdampar di pelabuhan untuk dijadikan lawan bertanding.

Selain sebagai arena pertandingan gladiator, Colosseum juga pernah berfungsi sebagai tempat tinggal, benteng, tambang, tempat peribadatan agama Kristen. Kini, sebagian bangunan Colosseum telah hancur akibat gempa bumi dan aksi pencurian batu. Namun, Colosseum tetap dianggap sebagai simbol kota Roma dan menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler di Italia.


Colosseum Sebagai Destinasi Wisata Ribuan wisatawan dari berbagai wilayah di Italia dan Eropa tercatat mengunjungi Colosseum setiap tahunnya. Sebagian arena telah direnovasi, sementara bagian dalam Colosseum diterangi dengan lampu yang menambah kesan eksotis Colosseum khususnya di malam hari. Colosseum yang terletak di pusat kota Roma dapat diakses dengan mudah dari berbagai wilayah. Di sekitar Colosseum, tersedia hotel, restoran, cafe, toko, dan berbagai fasilitas penunjang wisata lainnya.

Akomodasi dekat Colosseum Sebagai salah satu objek wisata terpopuler di Roma, Colosseum dikelilingi oleh banyak hotel dan penginapan. Beberapa hotel Roma yang letaknya amat dekat dengan Colosseum adalah Hotel Colosseum, RetRome Colosseum Garden, serta Chocolate Inn. Tarif yang ditawarkan hotel-hotel tersebut rata-rata di atas Rp1.000.000 per malam. Namun, Roma juga memiliki hotel dan penginapan dengan tarif terjangkau mulai dari Rp300.000 per malam, misalnya Seven Hills Village yang berada di kawasan Castia – Giustiniana. Untuk menemukan akomodasi yang lebih lengkap di kota Roma, simak saja daftar hotel Roma yang tersedia di VoucherHotel.com.


Transportasi Dekat Colosseum Untuk mencapai Colosseum, tentunya kamu harus tiba di kota Roma dulu. Roma dilayani oleh Bandara Internasional Leonardo da Vinci dan Bandara Internasional G.B. Pastine. Bandara Leonardo da Vinci terletak di kawasan Fiumicino, sekitar 26 km dari kota Roma. Untuk mencapai Roma dari bandara, wisatawan bisa menggunakan kereta Menggunakan kereta dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Jika sudah di kota Roma, wisatawan bisa menggunakan taksi, kereta, trem, atau bus umum yang tersedia di seluruh penjuru kota. Taksi bisa menjadi alat transportasi paling praktis dan nyaman, namun tarifnya juga jauh lebih mahal dibanding jenis transportasi lainnya. Menggunakan taksi di Roma, penumpang harus membayar sekitar 3,5 euro (Rp53.000) untuk setiap kilometer pertama. Tarif tersebut bisa membengkak menjadi 4 atau 5 euro di malam hari atau akhir pekan. Pastikan sang supir taksi menggunakan argometer dan kamu telah menuliskan tempat tujuanmu dalam bahasa Italia. Layanan kereta (metro) di Roma tersedia mulai pukul 5.30 hingga 23.30 setiap harinya. Pada hari Sabtu, kereeta di Roma beroperasi hingga pukul 00.30 tengah malam. Untuk mencapai Colosseum dengan layanan metro, gunakan jalur B dan turun di stasiun Colosseo (Colosseum). Colosseum juga bisa dicapai dengan menggunakan trem nomor 3 dan 8. Sementara itu, bagi yang ingin menggunakan bus, naik saja bus nomor 60, 75, 85, 87,117, 175, 810 atau 850 di kota Roma.


Jam Kunjungan Colosseum Jam buka Colosseum berubah-ubah sepanjang tahun. Pada musim panas, objek wisata Italia ini akan buka lebih lama. Berikut adalah rincian jam kunjungan Colosseum dari bulan Januari hingga Desember.       

2 Januari – 15 Februari: pukul 8.30 – 16.30 16 Februari – 15 Maret: pukul 8.30 – 17.00 16 Maret – Sabtu terakhir bulan Maret: 8.30 – 17.30 Minggu terakhir bulan Maret – 31 Agustus: 8.30 – 19.15 1 September – 30 September: 8.30 – 19.00 1 Oktober – Sabtu terakhir bulan Oktober: 8.30 – 18.30 Minggu terakhir bulan Oktober – 31 Desember: 8.30 – 16.30

Colosseum tutup setiap tanggal 1 Januari dan 25 September setiap tahun.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.