Full bloom 1

Page 1

1


Kata Pengantar Pertama-tama, segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan kemudahan dalam pengerjaan buku ini, tanpa pertolongan-Nya buku ini sekarang pasti tidak ada.

Buku ini saya buat hanya sebagai tugas praktek SIMULASI DIGITAL, semoga isi buku disini dapat membuat para pembaca senang, walaupun saya mengambil plot di korea saya harap para pembaca menyukainya.

Saya minta maaf apabila cerita disini tidak sesuai dengan yang diharapkan, namun saya harapkan anda menyukai jalan ceritanya. Walaupun terkesan berlebihan dengan mengambil plot dikorea namun, karena ide saya merujuk kesana mohon dimaklumi.

Sekian saya ucapkan, SELAMAT MEMBACA... ď Š

2


FULL BLOOM

“ setiap orang pasti tidak dapat mengutarakan apa yang dia rasakan dengan kata-kata. Mereka selalu memikirkan cara lain agar mengungkannya tanpa kata-kata. Maka bunga adalah pilihan mereka. Karena bunga memiliki macam-macam bentuk dan warna. Bunga juga memiliki arti tersendiri�

3


Aku JUNG HANA umurku 17 tahun. Sekarang aku kelas 1 SMA disalah satu sekolah ternama diseoul. Aku memiliki 1 orang kakak laki-laki yang bernama JUNG HYUN MIN yang berumur 22 tahun, ia bekerja sebagai guru. Aku memiliki teman bernama YOO JIN BI, kami telah berteman sejak SMP .Aku sangat menyukai novel, hingga suatu hari saat aku ingin membeli buku yang sudah lama ingin aku baca di toko buku dan ternyata di toko itu hanya tersisa satu, lalu ada seorang namja (cowok) yang juga akan membeli buku itu merebutnya dariku, jelas-jelas aku duluan yang menemukannya. Setelah hari itu, aku mulai mencari ditempat lain namun NIHIL, tidak satupun lagi yang menjualnya.

^^^

TING...TING...TING...TING...

Sebuah bel terdengar diseluruh sekolah, bertanda jam istirahat. Semua murid mulai berjalan bahkan ada yang berlarian menuju kantin. Saat berada dikantin mulai terdengar obrolan para murid yang sedang bercengkrama satu sama lain, terlihat hana dan jin bi sedang menikmati makanan mereka, namun yang menikmati hanya jin bi, sedangkan hana terlihat tidak berselara dan hanya mengaduk-aduk makanan.

“hahhh...!!” hana mendesah, jin bi yang sedang makan hanya melihat temannya tersebut. “Yaaa, himne (semangat)” berusaha menyemangati hana, hana mendesah sekali lagi, ia tahu kalau jin bi menyemangatinya, tapi bukan sekarang waktunya. Bahkan saat ia mengingat kejadian di toko buku membuatnya teringat namja itu. “isshhh... geu namja nugu-nii, na meonjeo, keunde wae geuneun geugeos-eul eodneunda ? (Siapa cowok itu, aku duluan, tapi kenapa dia yang mendapatkannya)” gerutu hana sambil membanting sumpit dan sendo yang ada ditangannya, bahkan jin bi sampai kaget dan tebatuk-batuk. Saat sedang kesal, hana mendengar murid-murid yang lain mulai berbisikbisik.

4


“Yaa, kau tahu kang hyun sik ?” “nugu (siapa) ?” “neo molla ? ye uri sunbae, geuneun malhaeda geu sunbae jal saeng-gyoeta ttogttoghajiman geu sunbae jinjja musoweo (kamu gak tau ? dia kakak kelas kita, katanya walaupun dia tampan dan pintar, tapi dia sangat menakutkan)” saat mendengar itu, hana mulai membayangkan sosok sunbaenya yang bernama kang hyun sik itu.

“memangnya dia seperti apa sampai ditakuti ?” hana mulai berpikir. Saat sedang memikirkan bagaimana sosok sunbaenya, tiba-tiba murid-murid perempuan mulai membuat kehebohan, ternyata ada seorang namja baru saja masuk area kantin. Hana yang mendengar kehebohan itu mulai melihat siapa namja yang membuat heboh, saat melihat satu-satu namja tersebut hana mengenali satu orang.

“Ohhh, ya jin bi” mulai menarik-narik tangan jinbi. “wae ?(kenapa ?)” jin bi melihat hana yang sudah berdiri dan pandangannya hanya menatap lurus, melihat itu jin bi pun melihat kearah mana hana melihat. “geu namja-neun arra ? (kau tahu siapa cowok itu ?)” hana bertanya kepada jin bi “yang mana ?” jin bi kebingungan karena banyak sekali namja yang baru saja datang ke kantin. “itu yang memakai earphone, arra (tahu)” hana menunjuk cowok satu-satu disana yang memakai earphone, setelah diberi tahu jin bi langsung mencari cowok yang memakai earphone tersebut. “ohhh, aneunda (aku tahu)” setelah menjawab, hana langsung manatap jin bi. “jinjja ? gei ireum mwonde ? (serius ? namanya siapa ?)”

5


“kalau tidak salah dia sunbae kita, namanya kang hyun sik” setelah menjawab jin bi langsung melanjutkan makannya. “mwo ? sunbae ? (apa ? kakak kelas ?) Yaa, dia itu namja yang ditoko buku itu” jin bi hany melihat hana, hana kebingungan. Bukankkah seharusnya responnya kaget atau apa, tapi hany menatap. “jeongmal ? geuraeseo ? (sungguh ? jadi ?)” hana bingung dengan respon jin bi “mwoya ? (apa ini ?)” jin bi mendesah “lupakan saja kejadian itu” “ehhh, bagaimana bisa ?” hana mulai protes, saat jin bi akan menjelaskan lagi, tiba-tiba kang hyun sik duduk dimeja mereka. Hana dan jin bi menatap hyun sik. “neo wae yeogie ? (kamu kenapa disini ?)” jin bi melotot ke hana, seolah-olah bertanya „kenapa kamu bertanya begitu dengannya‟, tapi hana tidak peduli. Hyun sik menatap hana tajam. “wae ? andwae ? (kenapa ? tidak boleh ?)” tanya hyun sik. “andwae-yo, daleun teibeul-eul chaj-ajuseyo (tidak boleh, silahkan cari meja yang lain)” jawab hana berusaha dengan sopan. “keunde, daleun teibeul-eul eoptta (tapi, tidak ada meja lagi)” hana langsung melihat sekitar, memang tidak ada meja lagi yang kosong selain meja yang ditempati hana dan jiin bi. Hana hanya bisa mendesah kesal, kenapa dia harus bertemu namja ini lagi. Jin bi hanya mantap hana diam, sedangkan hyun sik makan dengan tenang seolah tidak ada yang terjadi. “tapi, sepertinya kita pernah bertemu ?” tiba-tiba hyun sik bertanya, hana langsung menatap hyun sik. “geureom (tentu saja)” hyun sik langsung menatap hana lurus. “eoddi ? (dimana ?)” hana tidak percaya, bagaimana hyun sik bisa lupa padahal belum lama ini kejadian di toko buku tersebut. Karena sudah kesa, hana langsung berdiri dan meninggalkan kantin, jin bi pun juga bangkit dan mengejar hana.

6


^^^

“hana jhakamman (hana tunggu)” hana langsung berhenti dan berbalik ke arah jin bi. Jin bi terengah-engah setelah berlari mengejar hana. “Yaaa, wae dallyeo ? (kenapa lari ?)” “molla, aku hanya kesal saja, lagian kenapa dia bisa disini ?” sambil berjalan kearah kelas, jin bi hanya diam saja. “keunde, neo eotteoke arra ? (tapi, bagaimana kamu bisa tahu ?) kalau dia kakak kelas kita ?” “dia sangat populer, tapi dia memiliki sifat yang buruk. Katanya dia tidak bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan, makanya terkadang dia sangat kejam. Tapi walaupun begitu dia tetap saja dikagumi” mendengar itu sepertinya memang iya kalau hyuk sik memiliki kepribadian yang menakutkan, tapi hana mulai berpikir „ masa iya hanya dengan tidak bisa mengungkapkan perasaan kita harus berbuat kasar‟, dikepala hana sudah mulai banyak pertanyaan tentang hyun sik. “jangan dipikirkan, nanti kamu bisa suka sama dia...” mendengar itu, hana langsung menatap jin bi yang sudah senyum-senyum gak jelas. “cheoltae (tidak akan)” hana mengeleng-gelengkan kepala, membayangkan ia pacaran dengan hyun sik memubuat hana sakit kepala. “siapa yang tahu ?” hana menutup telinganya dan jalan dengan cepat menuju kelas, sedangkan jin bi hanya mengikutinya.

^^^

Aku KANG HYUN SIK umurku 18 tahun. Sekarang aku 2 SMA di salah satu sekolah di seoul. Aku anak tunggal dikeluargaku dan aku memiliki teman namanya KIM HOON KI . aku mengenalnya saat 1 SMA. Kehidupan aku mulai berubah saat aku bertemu yeoja (cewek)

7


di toko buku, aku berniat memberikan buku itu kepadanya tapi, aku memiliki kepribadian yang tinggi sehingga aku tidak memberikannya. Setelah kejadian itu aku bertemu dengan yeoja itu di sekolah yang ternyata hoobae (adik kelas) ku. Saat itu, dimulailah kehidupan ku yang baru.

^^^

“hana, kamu pulang duluan ya, aku mau pergi ke suatu tempat dulu” hana hanya mengangguk. “hmm, chalga (hati-hati)” hana melambaikan tangan ke jin bi yang sudah menjauh, hana pun melangkahkan kaki ke halte. Sesampainya di halte dia duduk dan memasang earphone ke telinganya. Saat sedang menunggu halte, ia melihat hyun sik berjalan kearah halte. Melihat hyun sik, hana langsug melihat kearah lain.

Hyun sik yang melihat hana hanya berdiri. Akhirnya bus yang di tunggu hana datang, hana langsung berdiri dan berjalan masuk kedalam bus dan duduk, dilihatnya hyun sik juga masuk kedalam dan berjalan kearah paling belakang bus. Saat didalam bus hana hanya mendengarkan musik sambil memejamkan matanya. Hyun sik melihat hana dari belakang dan langsung memalingkan wajah kearah luar jendela.

Sebuah pemberitahuan berhenti sudah terdengar, hyun sik berdiri dan memenjet tombol berhenti di bus. Ia melihat hana yang memejamkan mata, ia melangkahkan kakinya ke arah hana dan memanggilnya. “Yaa...” tidak ada jawaban „ apa dia tidur „ pikir hyun sik. Akhirnya hyun sik memberanikan diri untuk membangunkan hana. Belum sempat ia membangunkan hana, hana bangun dan menatap hyun sik, sedangkan hyun sik yang agak membukukkan badan karena ingin membangunkan hana kembali tegap.

8


“jangan salah paham, aku hanya ingin membangunkanmu.” Hana tetap diam dan menatap hyun sik “ani alaelo ?(tidak turun ?)” hana melihat keluar, ternyata bus sudah berhenti. Langsung saja hana bangun dan keluar dari bus diikuti Hyun sik yang juga turun dari bus.

dalam perjalan pulang hana tidak langsung pulang, ia mampir ke salah satu toko bunga. “Eoseo osipsio (selamat datang)” sapa penjaga toko tersebut kepada hana. Setelah melihat siapa yang datang penjaga tersebut tersenyum kepada hana dan sebaliknya juga begitu. “hari ini bunga apa ?” hana tampak berpikir sebentar “aku butuh sesuatu yang membuatku bersemangat ji hye eonni (kakak perempuan)” hana langsung duduk, ji hye melihat hana yang tampak sangat lesuh “keurae ? (sungguh ?)” hana mengangguk. “bagaimana kalau tulip orange ?” “chua (aku suka)” ji hye pun langsung mengambil beberapa tangkai bunga tulip dan membungkusnya rapi. “ini bunganya” hana menerima bunga yang diberi ji hye. “kalau begitu aku pergi dulu eonni, gomawo eonni (terima kasih kakak)” hana keluar dari toko dan berjalan pulang kerumah.

^^^

“danyeo wasemnida (aku pulang)” hana melepaskan sepatu dan memakai sendal rumah, lalu ia masuk kedalam rumah. “jal katda waseo ?(kamu sudah pulang ?) ” tanya ibu hana yang melihat hana akan menaiki tangga.

9


“ne, eomma (iya, ibu)” “baiklah, istirahatlah. Nanti saat makan malam eomma panggil.” Setalah mendengar itu hana langsung naik kekamarnya.

Sesampainya dikamarnya hana menaruh bunga yang dibawanya tadi kedalam vas bunga dan menaruhnya di meja, setelah itu hana langsung mandi. Selesai mandi hana ke balkon kamarnya dan melihat pemandangan pada sore hari, tiba-tiba ia melihat oppanya (kakak laki-laki) baru saja pulang. Langsung saja hana turun. “oppa” hyun min yang baru masuk melihat hana yang menyambutnya. “wae ??” tanya hyun min “aniya (tidak ada) aku hanya ingin menyambut oppa saja.” Mendengar itu hyun min langsung mengajak rambut hana “oppa hajima (kakak jangan)” hyun min pun langsung menghentikannya, sedangkan hana langsung merapikan tatanan rambutnya. “oppa naiklah dan ganti baju setealah itu turun kita akan makan malam.” “baiklah” hyun min langsung naik, hana ke dapur dan membantu eomma-nya meletakkan makanan di meja. Setelah semua selesai hana dan eomma duduk, hyun min yang baru turun pun langsung duduk didepan hana. “Chal meogeosseumnida (terima kasih atas makanannya)” “haggyo eotthe ? (sekolahmu bagaimana ?)” tanya eomma ke hana “ya seperti itu, tidak ada special” mendengar itu hyun min langsung tahu kalau hana sedang kesal dengan keadaan di sekolahnya, walaupun hyun min bekerja sebagai guru di sekolah hana tapi hana tidak pernah membicarakan apa-apa ke hyun min, hana ingin mengatasi semuanya sendiri. “keunde eomma, appa eoddi ? (tapi ibu, ayah dimana ?)” hana bertanya yang melihat ayahnya belum pulang.

10


“ayahmu katanya ia kerja lembur jadi dia terlambat untuk ikut makan malam” hana pun melannjutkan makannya. Setelah semua selesai, hana mencuci piring dan merapikan meja. Hyun min sudah kembali kekamarnya dan ibunya memanaskan makanan yang akan dimakan ayahnya. “eomma aku keatas ya” ucap hana, ibunya hanya mengangguk. Hana kemabli kekamarnya dan memeriksa apakah besok ada tugas, setelah itu ia memasukkan buku pelajaran besok kedalam tas. Hana yang sudah menyiapkan keperluan sekolah, naik ke atas ranjang dan bersiap untuk tidur.

^^^

Keesokan paginya hana dan keluarganya sarapan bersama. “Chal meogeossoyo (terima kasih atas makanannya)” hana pun bangkit “tidak berangkat bersama hyun min ?” tanya ayahnya “aniyo appa, na honja gal su-iseoyo. Danyeo ogessemnida (tidak ayah, aku bisa berangkat sendiri. Aku pergi dulu) ” jawab hana sambil tersenyum, hana langsung memakai sepatu dan keluar rumah. Saat membuka gerbang rumah ia melihat hyun sik melintas, hana kaget „kenapa dia lewat sini ?‟ pikir hana.

Hana-pun jalan dibelakang hyun sik, ia menjaga jaraknya agar tidak ada yang melihat. Sesampainya di halte, bus ternyata baru saja sampai. Hyun sik langsung naik, sedangkan hana yang masih jauh langsung lari takut ia ketinggalan bus dan saat pintu akan tertutup hana samapai dan masuk kedalam, saat didalam tidak ada lagi tempat duduk dan akhirnyahana oun berdiri. Sepanjang jalan menuju sekolah bus berhenti di beberapa tempat dan membuat bus menjadi ramai. Hana yang sedang berdiri pun harus menjaga keseimbangan agar tidak jatuh, bahakan hana yang awalnya didepan jadi kebelakang dan berdiri disamping hyun sij yang tengah duduk.

11


Hyun sik hanya melihat hana yang bersusah payah berdiri, tiba-tiba bus berhenti secara mendadak membuat hana akan jatuh namun, ada sebuah tangan yang memegangnya. “gwaenchanayo ? (tidak apa-apa ?)” tanya pria yang membantu hana agar tidak jatuh tersebut. “ne, gwenchanseumnida (ya, aku baik-baik saja)” hana melihat seragamnya sama dengan miliknya berarti dia satu sekolah dengan hana, hyun sik yang melihat hana ditolong oleh seorang pria yang ternyata satu sekolah dengannya hanya diam. “illineun gateun haggyo, keutji ? (kita disekolah yang sama kan ?)” hana hanya mengangguk. “neo irreum mwoya ? na han yian (siapa namamu ? aku han yian)” “jung hana imnida” yian hanya tersenyum mendegar hana. Buspun berhenti, hana yang kesulitan keluar dibantu oleh yian dengan memegang tangan hana. “Sillyehamnida (permisi)” kata yian membuat para penumpang memberi sedikit ruang agar yian dan hana dapat keluar, hyun sik yang melihat itu tampak kesal. Sesampainya diluar yian belum melepaskan genggaman tangannya dengan hana. “yian-ssi (ssi digunakan agar lebih sopan)” mendegar itu, yian melihat kearah hana yang menunjuk kearah tangannya yang masih digenggam oleh yian. Yian pun langsung melepaskannya “ahh.. mian (maaf)” kata yian “doem-el jusyeoseo gamsahabnida (terima kasih telah membantu)” ucap hana sambil membungkukkan badan. “eyy, yang seperti ini bukanlah masalah. Kalau begitu sampai nanti” ucap yian dan meninggalkan hana, setelah yian menjauh hana memegang wajahnya sambil tersenyum. Saat hana sedang dalam keadaan bahagia datang hyun sik. “apakah itu membuatmu bahagia” mendegar hyun sik berbicara seperti itu membuat hana yang sedang senang berubah menjadi buruk.

12


“nuguseyo ? cho aseyo ? (siapa anda ? anda mengenal saya ?)” setelah mengucapkan itu hana langsung pergi meninggalkan hyun sik, sedangkan hyun sik hanya mengehala napas dengan kesal. “aishh.. geu yeoja waire ? chamkan, na waire ? wae na hwagana ? (kenapa dengan perempuan itu ? tunggu, aku kenapa ? kenapa aku marah ?)” hyun sik mulai bingung dengan dirinya. “molla” hyun sik pun berjalan ke sekolah dengan kesal memikirkan kenapa dia marah hanya karena yian dekat dengan hana, walaupun mereka baru bertemu.

^^^

“hana-ya” panggil jin bi “neo waire ? (kamu kenapa ?)” jin bi bertanya kepada hana yang tampak senang. “kamu tahu han yian ?” jin bi berpikir sejenak, lalu tiba-tiba jin bi berhenti. Melihat jin bi berhenti hana pun berhenti. “wae ?” “neo han yian eotteohge arra ? (kamu bagaimana tahu han yian ?)” tanya jin bi “na beoseue manneunde, geuneun naleul dowassda (aku bertemu di bus, dia menolongku tadi)” dengan senang hana menjawab “oohhh, geu saram choa ? (kamu suka orang itu ?)” “ani, aku baru bertemu dengannya bagaimana langsung suka.” Jin bi tahu kalau itu tandatanda hana akan menyukai seseorang. “yaa, jangan mengalihkan pembicaraan, kamu tahu han yian kan ?” ucap hana “ahhh, matda kkampaghaetda (benar aku lupa)” jin bi nyengkir ke hana, sedangkan hana hanya geleng-geleng.

13


“han yian dia kakak kelas kita juga, dia sekelas dengan kang hyun sik. Denger-denger dia dan hyun sik itu rival dibidang akademik maupun non-akademik, tapi bukan Cuma dipelajaran saja bahkan popularitas. Ahh pokoknya semuanya mereka tidaka ada yang mau kalah” mendengar cerita itu hana tidak mengerti sama sekali. “aku tidak mengerti dan lagi kita kan baru masuk kamu sudah dapat informasi tentang murid disini, jalhanda neo (kamu pintar)” ucap hana yang tidak percaya dengan bagaimana informasi itu didapatkannya. “keutji ? (benarkan ?)” hana dan jin bi pun berjalan sambil mengobrol menuju kelas.

Saat jam pelajaran masih berlangsung, semua murid memperhatikan pelajaran dikelas. Hana yang duduk di dekat jendela melihat keluar, ia melihat murid-murid yang sedang olahraga. Lalu tanpa sengaja ia melihat hyun sik yang tengah bermain basket. “kalau dilihat-lihat ternyata dia tampan” tanpa sadar hana mengucapkan kalimat tersebut, namun ia ingat kejadian-kejadian yang dialami akibat hyun sik “sayang sifatnya tidak setampan dirinya” lalu ia juga melihat yian yang juga bermain basket. Saat bermian basket hany yian dan hyun sik yang sangat gigih dalam berusaha memasukkan bola kedalam ring. “sepertinya mereka memang rival.” Hana pun terhanyut melihat yian dan hyun sik tengah bermain sampai ia tidak sadar bahwa gurunya memanggil dirinya. “JUNG HANA !!!” hana tersentak bangun dari duduknya saat kim sonsaengnim (guru) memanggilnya. “ne” jawab hana, ia melihat kim sonsaengnim yang tampak marah. “mwohae ? (apa yang kamu lakukan ?)” “Choesonghamnida (saya minta maaf)” ucap hana sambil membungkukkan badan. Lalu tiba-tiba bel berbunyi. “baiklah anak-anak sekian. Hana ikut saya” ucap kim sonsaengnim. Hana pun mengikuti kim sinsaengnim ke kantor guru.

14


Sesampainya di kantor guru. “Choesonghamnida (saya minta maaf)” ucap hana lagi. “untuk kali ini saya maafkan tapi lain kali jangan diulangi” “ne, gamsahabnida” “kamu boleh keluar” hana pun keluar kantor, saat keluar ia melihat yian sedang bersama seorang gadis „yeoja chingu ? (pacarnya ?)‟ pikirnya. “mwohae ? (apa yang kamu lakukan ?)” hana pun berteriak kaget, yian yang mendengar suara teriakan berbalik untuk melihat. Namu saat dilihat tidak ada siapapun Hana kini dibalik tembok dengan mulut ditutup tangan hyun sik, keadaan mereka sekarang ini akan ketahuan jika hana bersuara lagi, sedangkan hyun sik melihat keadaan. Jantung hana berdegup kencang, dia dan hyun sik sangat dekat bahkan sekarang sudah dipastikan muka hana merah dan memanas.

Setelah melihat yian dan gadis itu sudah pergi, hyun sik melepaskan tangannya dan menjauh. “neo mwohae ?” tanya hyun sik, sedangkan hana mengatur napasnya. “aku hanya ingin kembali kekelas dan melihat yian sunbae bersama seseorang ” ucap hana terbata-bata. “terus kenapa bersembunyi, seperti pencuri saja” hana yang mendengar itu tidak terima. “Yaa... Itu tidak ada urusannya denganmu, lagian kenapa tiba-tiba datang dan mengagetkan orang ?” hana balik bertany kepada hyun sik.. “itu juga urusanku” lalu meninggalkan hana yang tidak percaya dengan apa yang diucapkan hyun sik.hyun sik yang berjalan menjauh hanya tersenyum “ternyata dia lucu juga” ucapnya sambil tersenyum.

15


^^^

Saat ini hana berada di atap sekolah, karena pelajaran berikutnya tidak ada guru dan tugas yang diberikan sudah dikerjakan hana. Hana merasa bosan dan akhirnya ia ke atap sekolah menikmati angin dan pemandangan.

Saat menikmati suasana, pintu terbuka. Saat dilihat siapa yang datang ternyata hyun sik. “kamu kenapa disini ? bolos pelajaran ?” tanya hyun sik dan duduk di samping hana “ani” singkat hana, mendengar jawaban singkat hana hyun sik hany diam. Saat ini mereka hanya diam menikmati angin dan pemandangan.

“hana...” hana berbalik dan melihat hyun sik yang memanggilnya namun hyun sik hanya menatap lurus. “bagaimana caramu untuk meminta maaf ? ” hana bingung “aku bukan tipe orang yang dapat meminta maaf atau mengutarakan apa yang aku rasa dengan kata-kata, kamu tahu cara lain ?” kali ini hyun sik sambil menatap hana “bagaimana kalau dengan bunga ?” hyun sik menaikkan alisnya. “bunga itu berbeda-beda, setiap bunga itu memiliki arti tertentu mungkin itu bisa membantu sunbae. Memangnya sunbae ingin mengutarakan perasaan dengan seseorang ?” tanya hana “bukan, aku ingin meminta maaf dengan seseoarang” “nugu ? (siapa ?)” setelah hana bertanya siapa, hyun sik langsung mengalihkan pandangannya kearah lain “ada, dia seorang gadis” tiba-tiba hana merasa terkejut sekaligus sakit. Untuk mencairkan suasana hana memikirkan sebuah pertanyaan.

16


“geu yeoja, sunbae choa ? (perempuan itu, kakak suka ?)” hyun sik kaget dengan pertanyaan hana yang berterus terang. “wae ? jiltuhage ? (kenapa ? cemburu ?)” sekarang han yang kaget. “aniyo, aku hanya bertanya” dengan cepat hana menjawab. “sepertinya iya aku suka dengannya” “jeongmal ? (serius ?)” hyun sik mengangguk “terus kenapa tidak jadian ?” hana mulai penasaran “sepertinya dia suka orang lain” hyun sik menjawab dengan sedih. “wae ?” “ada pria yang tampaknya lebih baik dari aku dan dapat dengan mudah membicarakan perasaannya kepada gadis itu.” Hana mulai penasaran dengan „gadis itu‟ “tapi sekarang aku benar-benar penasaran, siapa gadis itu ??” hyun sik diam, sedangkan hana mulai penasaran bahkan kakinya sampain tidak bisa diam.

“geu yeoja...neo...jung hana (perempuan itu...kamu...jung hana)”

Hana langsung diam, sekarang hyun sik mulai menatap hana dalam. “Keojitmal hajima (jangan berbohong)” hana langsung sadar dan menepis semuanya. “na keotjimal aniya (aku tidak berbohong)” hyun sik berusaha meyakinkan hana, melihat hyun sik yang serius hana langsung berdiri dan berjalan menjauh dari hyun sik.

^^^

Dirumah hana terus memikirkan kejadian di atap dengan hyun sik.

17


“ahhhh... molla” hana berusaha untuk tidak memikirkannya, namu ia tidak bisa. Hana menggambil hpnya ia mencari kontak jin bi, ia ingin bercerita dengan jin bi. “Yeoboseyo (halo)” jawab jin bi di seberang telepon “jin bi aku mau bicara” “bicara tentang ??” “hyun sik” “wae ? dari tadi seperti ada yang tidak beres denganmu” “hyun sik...” hana tampak ragu untuk bilang kepada jin bi “mwonde ? jangan membuat penasaran” jin bi mulai kesal dengan hana yang bicaranya terputus-putus “dia suka padaku” “nugu ? hyun sik ?” “iya, tadi saat aku dibalkon ia mengatakannya padaku” “neo eoddi apha ? (apakah kamu sakit ?)” hana yakin pasti jin bi tidak percaya “YAA..” “itu tidak akan terjadi, siapa tahu dia hanya bercanda” “tidak, dia serius saat mengatakannya” berusaha meyakinkan jin bi “Keuraeseo ? (lantas ?)” hana mulai habis kata-kata “na eotteoke ? (aku bagaimana ?)” “apa kamu menerimanya ?” “aku bahkan tidak menjawabnya” “ya sudah kamu suka tidak dengannya ?” hana diam “kamu suka hyun sik kan ?”

18


“aniya (tidak)” dengan cepat hana mengelak “lalu kalau tidak suka kenapa tidak langsung dijawab „aku tidak suka denganmu‟ seharusnya kamu mengatakan seperti itu kalau memang tidak suka” memang benar yang dikatan jin bi kepadanya “baiklah jin bi, gomawo (terima kasih)” hana langsung memutuskan sambungan telepon dan berbaring di kasurnya, memikirkan apa yang akan dilakukannya jika ia bertemu dengan hyu sik.

^^^

Hari-hari dilalui hana dengan menghindari hyun sik, saat ia akan berpaspasan dengan hyun dik ia akan memutar jalan, menghindari kontak mata dengan hyun sik dan lainnya.

Sedangkan sekarang ia dekat dengan yian agar ia lupa dengan hyun sik, namun dimana ia dan yian berdua disitu ada hyun sik seolah ia memperhatikan apa yang dilakukan hana sekarang ? dengan siapa dia sekarang ?

Dan juga setiap minggu selalu ada kiriman bunga untuknya, hanya sebuah bunga tanpa nama pengirim dan surat. Bunga yang berbeda setiap minggunya, hana yang mengetahui arti bunga-bunga tersebut, menebak-nebak siapakah pengirimnya.

Suatu hari hana mendapat bunga rose dengan full bloom yang jika diartikan, artinya adalah aku cinta kamu atau aku masih mencintaimu dan kali ini ada sebuah surat „ aku menggumu ditaman minggu malam jam 8. Datanglah jika kau ingin tahu siapa aku ‟

Hari minggu tersebut hana ada janji dengan yian. Ia lupa tentang pengirim bunga tersebut.

19


“hana” kata yian, membuat hana berhenti. “saranghae (aku cinta kamu)” tiba-tiba hana teringat dengan kejadian di atap sekolah dan juga tentang pengirim bunga tersebut. Dimana ia mengatakan kepada hyun sik kalau dia tidak mengatakannya dengan kata-kata maka pakailah bunga sebagai gantinya. “yian mianhae” setelah mengatakan itu hana lari dan pergi ke taman yang dijanjikan pengirim tersebut yang diyakini hana adalah kang hyun sik.

Hana melihat jam sudah pukul 10 malam ia telat 2 jam, ia pun lari dan akhirnya sampai ditaman. Namun sesampainya disana tidak ada siapapun. Hana terduduk kelelahan, ia terlamabat dan hyun sik pun sudah pergi. Hana menyesal, kalau ia tahu itu hyun sik pasti ia tidak akan pergi dengan yian.

Tiba-tiba hujan turun dengan deras, hana tidak peduli dengan hujan. Ia sudah tidak ada tenaga untuk bangun dan mencari tempat bertenduh. Hana menangis, ia menangis karena kebodohannya. Sudah jelas yang ia sukai itu kang hyun sik bukan han yian.

Tiba-tiba ada sepasang kaki didepan hana, ia mendongak dan mendapati hyun sik berdiri dan memayunginya. Hyun sik berjongkok didepan hana. “sedang apa kamu hujan-hujan begini ?” bukannya menjawab hana malah menangis. “kenapa menangis ? apa ada yang terluka ?” memastikan bahwa hana baik-baik saja dan tidak ada yang terluka. Hana menggelengkan kepala. “lalu ?” hana membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah surat. Surat itu lalu ia berikana kepada hyun sik. Hyun sik menatap surat itu yang ternyata sebuah surat yang ia kirimkan untuk hana.

Hyun sik lalu memeluk hana, hana membalasnya.

20


“mianhae (aku minta maaf)” kata hana sambil menangis, hyun sik hanya tersenyum. Ternyata hana sudah tahu kalau ternyata bunga-bunga itu dikirim oleh kang hyun sik. “gwenchana (tidak apa-apa)” hana melepaskan pelukannya dan menatap hyun sik, hyun sik pun membalas tatapan tersbut.

“na neol saranghae (aku cinta kamu)” ucap hyun sik “nado (aku juga)” balas hana dengan senyum walaupun hana masih menangis.

Setelah kejadian di taman hana dan hyun sik berpacaran, tapi orang-orang yang melihatnya tidak berpikir mereka berpacaran, karena mereka selalu marah-marahan satu sama lain hanya untuk masalah yang sepele. Namun, bagi jin bi dan hoon ki mereka sangat cocok dengan sifat mereka satu sama lain.

~THE END~

21


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.