SIte Plan +
Bentuk massa bangunan ini diambil dari analogi sebuah daun, karena daun memiliki arti yaitu kehidupan, tumbuh, dan tenang. Filosofi inilah yang direpresentasikan ke dalam bentuk desain bangunan. Selain itu, makna daun ini juga berkaitan dengan pendekatan konsep Biophilic Design in Architecture.
Building Description
Biophilic Design in Architecture
Pendekatan konsep pada bangunan Sumber Sari Mall ini adalah Biophilic Design in Architecture. Pemilihan konsep ini adalah guna mendukung dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya peduli terhadap lingkungan dan alam.
Kellert dan Calabrese (2015) menyebutkan bahwa Biophilic Design menyediakan kesempatan bagi manusia untuk bekerja pada tempat yang sehat, meminimalisir tingkat stress, serta menyediakan kehidupan yang sejahtera dengan cara mengintegrasikan alam, baik dengan material alami maupun bentuk-bentuk alami ke dalam desain.
Pola yang digunakan pada konsep bangunan ini adalah Nature in the Space, dengan 6 Prinsip yang digunakan dan diterapkan ke dalam desain bangunan.
“Nature in the Space”Sumber Sari Mall adalah bangunan Middle Rise Building yang terdiri dari 4 lantai ini berfungsi sebagai pusat perbelanjaan yang berlokasi di Jl. Sumber Sari, Babakan, Kec. Babakan Ciparay, Kota Bandung. Bangunan ini memiliki luas lahan 8.584 m² (KLB 17.168 m²), dengan luas bangunan 4.292 m² (KDB 50%). Orientasi utama massa bangunan menghadap ke arah timur, dengan pintu masuk dari Jalan Soekarno-Hatta (GSB 15 m) dan pintu keluar di Jalan Sumber Sari (GSB 7,5 m). Perspektif Mata Burung
Atrium/Skylight
Dynamic & Difuse Light
Pemanfaatan intensitas cahaya
untuk memberikan bentuk cahaya secara dinamis. Pada bangunan terdapat skylight di Atrium sebagai sumber utama cahaya alami pada bangunan
Bukaan Cahaya/Secondary Skin
Thermal & Airflow Variability
FoodCourt Lobby 2
Connection with Natural System
Suatu variasi dalam perubahan sistem suhu, kelembaban dan gerakan angin di dalam ruangan kepada pengguna yaitu dengan adanya bukaan cahaya alami dan juga ruang semi outdoor pada area Foodcourt sehingga memberikan kesejukan dan sirkulasi udara yang baik pada bangunan.
Penggunaan material yang memberikan nuansa alam seperti pada penggunaan plafon dan lantai kayu, sehingga memberikan kesan natural dan memberikan ketenangan pada pengguna.
Struktur bangunan ini menggunakan struktur kolom dan balok beton. Pada bagian sub-structure menggunakan pondasi tiang pancang dan pada retaining wall menggunakan soldier pile. Di bagian tengah struktur menggunakan dinding dan curtain wall. Pada atap terdapat atap miring
Secondary Skin
Visual Connection with Nature
Pemandangan yang memperlihatkan unsur-unsur alam adanya taman dan ruang terbuka
berikan nuansa alami dan ketenangan bagi pengguna.
Non-Visual Connection with Nature
Interaksi manusia dan alam melalui pendengaran, sentuhan, penciuman yang menimbulkan ketenangan pada bangunan ini
Pada bangunan ini terdapat pemakaian secondary skin dengan