Newsletter Pariwisata Edisi 37 - Januari

Page 1

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

Kita, a y a d i d A 16 halm.

Menyongsong

Booming Wisata Syariah

K

orea, Jepang, serta Filipina pun kini menarik pe­ngunjung dengan wisata syariah. Pasar internasio­ nal menggunakan term Islamic tourism market. Ada Sulaiman sekeluarga dari Indonesia bulan lalu dilayani pramuwisata di Osaka, Jepang, berkeliling dengan memenuhi ‘keinginan’-nya, serba memenuhi kriteria wisata syariah. Pihak Korea beriklan di Indonesia menjual produk berjudul Moslem Holiday Korea. MENA, Middle East North Africa, jelas pasar lucrative untuk destinasi dunia. Kemenparekraf meluncurkan soft launching pariwisata syariah medio Desember 2012, dan Grand Launching pada medio 2013 ini. Wisatawan muslim di dunia ternyata membe­ lanjakan US$ 126 miliar di tahun 2011.

Menghargai Peran Pelaku halm.

5

Kita, Partner Country ITB Berlin halm.

8

Signifikansi Wisata Nusantara halm.

28

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013 www.newsletter-pariwisataindonesia.com


Utama

L

angkah pertama sudah diayunkan. Yaitu soft launching Peningkatan Program Pariwisata Syariah pada Kamis 20 Desember 2012 di Sura­ baya. Wamenparekraf bersama Dirjen Pemasar­ an Pariwisata, Direktur Promosi Luar Negeri, Direktur Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus, Ketua Dewan Syariah Nasional, wakil dari Gubernur Jawa Timur, Rektor Unipdu, dua tamu pembicara ahli dari Singapura dan Malay­ sia, praktisi dan ahli wisata syariah Indonesia, dan banyak lagi stakeholders, meresmikan pe­ luncurannya. Wamenparekraf Sapta Nirwandar menun­ jukkan kesungguhan kita untuk secepatnya secara sistematis meningkatkan wisman dan wisnus melalui pengembangan wisata syariah. Usai meresmikan peluncuran, hari itu juga dilaksanakan seminar dengan pembicara ahli dari Singapura, Fazal Bahardeen, CEO, Crescen­trating perusahaan konsultan yang telah ber­tahun-tahun berkecimpung dengan urusan wisata syariah internasional; Abdul Rahman Shaari, Ketua Pengarah Islamic Tourism Center, Malaysia; Ahmad Zahro, Rektor UNIPDU Jom­ bang, dan Riyanto Sofyan, yang telah mene­ rapkan konsep wisata syariah melalui kelompok Sofyan Hotels, selaku Ketua Umum Asosiasi ­Hotel dan Restoran Syariah Indonesia (AHSIN). Pengarah: Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Penanggungjawab: Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Wakil Penanggungjawab: Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Penerbit/Pemimpin Redaksi: Arifin Hutabarat Dewan Redaksi: Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri; Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri; Direktur Konvensi, Insentive, Even dan Wisata Minat Khusus; Direktur Pencitraan Indonesia; T. Burhanuddin; Wisnu B. Sulaiman. Reporter: Benito Lopulalan Alamat: Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Lantai 3 Jakarta 10110 Telp : 021 383 8220 Fax : 021 380 8612, Email : jurnal@indonesia.travel www.newsletter-pariwisataindonesia.com Jika Anda mempunyai informasi dan pendapat untuk Newsletter ini, silakan kirim ke alamat di atas.

2

Tingkat-tingkat kebutuhan bagi wisata syariah dinyatakan seperti ini :

Need to have

u

Good to have

u

Nice to have

u

u

u

u

Halal food services Salaath (Prayer) facilities Water usage friendly washrooms Ramadhan (fasting) services & facilities No non-Halal activities Recreation facilities and services

Halal Friendly-Travel Agents/Travel Operators/Tour packages

Halal Food services Salaath (Prayer) facilities/information Wudu friendly washrooms Ramadhan services & facilities Recreation services & facilities Non–Halal activities

Salah satu contoh, apa yang justru telah dilaksanakan di Gold Coast Queensland, Australia: 4Prayer rooms in malls & theme parks, halal food

at leading hotels. Qibla and Quran in rooms...several mosques dotted across Gold Coast* 4Government has been jointly organising free Iftar at leading hotels 4Five-star Hilton Surfers Paradise - the 15th floor executive lounge turned into Iftar

lounge*

4Average length of stay is 3 weeks and spend per visitor excluding airfare is $7,025 almost triple the global average*

4Halal Certification bodies certifying restaurants 4Ranked among the Top 10 Halal Friendly Holiday destinations (non-OIC) by Crescentrating in 2012

*Queensland Tourism Press Release, August 2012

Hari itu terbukalah cakrawala betapa Indonesia patut menyongsong peluang booming wisa­ ta syariah di dunia, dan dengan sendirinya juga bagi Indonesia. Kemenparekraf pun memben­ tuk Kelompok Kerja (Pokja) yang terdiri dari un­ sur industri pariwisata, akademisi, dan lain-lain; melakukan pembahasan dengan para pendidik, ulama, dan industri pariwisata, peninjauan lapangan ke daerah dan studi ke negara-negara yang sudah berkembang wisata syariahnya. Telah diinventarisasi betapa wisatawan mus­ lim berkontribusi sekitar US$ 126 miliar pada Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

tahun 2011. Para ahli telah membuat perkiraan, jika wisata syariah dikategorikan sebagai seg­ men, maka turis muslim akan membelanjakan US$ 192 miliar tahun 2020; itu merupakan 13,4% dari pengeluaran wisatawan global; wisman muslim diproyeksikan delapan tahun ke depan ini tumbuh 4,8% per tahun, sementara wisman global diproyeksikan pertumbuhannya 3,8%. Dan 50% dari penduduk muslim di dunia yang saat ini berjumlah 1,8 miliar berada di usia kurang dari 25 tahun. Sebagian besar berarti usia produk­ tif dan potensial bepergian menjadi wisman.


Utama

Menparekraf Mari Elka Pangestu memimpin delegasi Indonesia ke ToR di Pasadena.

Float Wonderful Indonesia yang memenangi President’s Trophy.

Membuka 2013 di Amerika

A

merika Serikat, sebuah pasar rak­ sasa untuk outbound di dunia, seki­ tar 70 juta wisatawan setahun, dan beberapa tahun terakhir memang seakan berlomba dengan Jerman dan China menempati posisi tertinggi di antara tiga besar. Namun ciri pasar wisatawan di negeri paman Sam itu punya karakter tersendiri. Penduduknya lebih dari 300 juta, penuh modernitas kehidup­

Dan apa advis dari para ahli itu tentang wisata ‘halal’ dalam waktu dekat ini?

an, dan ketika hendak dimasuki untuk me­ narik mereka datang berkunjung, memerlukan pendekatan yang “harus bergaya raksasa pula, memerlukan kekuatan pemasaran, dan, kesa­ baran, kalau tidak bisa masuk sekaligus dengan promosi besar-besaran.” Namun ke Indonesia, selalu tercatat jumlah warga AS yang telah berkunjung, termasuk relatif tinggi. Maka tahun 2013 ini dipasang

target 210.000 jumlah wisman AS ke Indonesia. Tahun ini kembali promosi luar negeri pari­ wisata dimulai di Pasadena, Amerika Serikat, Indonesia tampil di Tournament of Roses Parade 2013 yang berlangsung pada 1 Januari 2013. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka P­ angestu memimpin delegasi Indonesia. Menteri membawa serta Tim Solo Batik Car­ nival (13 orang). Tahun 2013 merupakan par­ tisipasi Indonesia ke-2 setelah 16 tahun absen mengikuti Tournament of Roses. Dan, tahun ini float Indonesia kembali meraih President’s

Media internasional termasuk di Australia pun, belakangan ini meng-ekspose gejala booming wisata muslim :

4Halal Friendly Travel & Hospitality is set to be the next big Halal industry. 4Will be a USD 200 Billion market by 2020.

4Many destinations are now targeting this market.

Potensi booming wisata syariah kian me­ nguat dengan kenyataan, bahwa yang disebut wisata syari-ah, --di pasar internasional kini popular dengan term Islamic Tourism atau Halal Tourism-- , cenderung dikonsumsi juga oleh wis­ man non-muslim. Mengapa? Setidaknya ber­ dasarkan rumusan tentang segmen konsumen ini, menyebutkan: Produk dan jasa wisata, ob­ jek wisata dan tujuan wisata dalam Pariwisata Syariah adalah sama dengan produk, jasa, objek dan tujuan pariwisata pada umumnya selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan etika

Pariwisata Syariah, jadi tidak terbatas hanya pada wisata religi saja.

Target Kita

Ketika meresmsikan soft launching dan se­ minar pengembangan wisata syariah di Sura­ baya itu, Wamenparekraf Sapta Nirwandar, Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

menguraikan dengan tegas kon­ sep ini. Bahwa, “Kita akan ­bekerja sama dan berdiskusi dengan s­emua stakeholder yang ada di Indonesia. Tentu ini tidak akan bisa berjalan tanpa adanya dukungan dari pihak-pihak yang peduli de­ ngan wisata syariah. Wisata syariah bukan hanya berkembang di negara-negara Islam. Di negara-negara ­non-Islam juga sudah berkembang. Di negaranegara muslim, permintaan untuk berwisata itu sangat tinggi. Jika kita bisa mengembangkan wisata syariah, merekalah yang akan menjadi target market kita.

3


Utama

T­ rophy setelah tahun 2012 lalu meraih penghar­ gaan serupa. Rose Parade ini adalah festival parade bunga internasional terbesar di dunia, diselenggara­ kan setiap awal tahun baru sejak tahun 1890. Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-124, bertema Oh, the places you’ll go. Diikuti oleh berbagai instansi yang berasal dari seluruh negara bagian di Amerika Serikat dan beberapa negara di dunia, disiarkan secara langsung. sehingga potensi penonton siaran TV di seluruh dunia diperkirakan sekitar 450 juta orang se­ dangkan penonton siaran TV di Amerika Serikat sekitar 38 juta orang dan penonton yang datang langsung menyaksikan kegiatan tersebut seki­ tar 1 juta orang. Float (kendaraan hias) utama Indonesia membawa tema Wonderful Indonesia, me­ Jadi kita juga harus memberikan pengertian bahwa dengan adanya wisata syariah bukan berarti akan menggantikan wisata konven­ sional, tetapi ini menjadi alternatif pilihan bagi wisatawan, terutama bagi umat Islam. “Tentunya kami sudah memiliki konsep­konsep wisata syariah yang akan dipaparkan”, ujar Wamen. “Kami juga sedang mempersiapkan para pelaku pariwisata seperti biro perjalanan, hotel, dan pramuwisata. Dengan adanya pilihan wisata syariah ini bukan hanya akan memberi­ kan sumbangan pada pariwisata Indonesia tapi juga kesejahteraan masyarakat. Dari sisi pereko­ nomiannya saya yakin ini sangat menjanjikan. Dengan dukungan dari masyarakat Islam, wisa­ ta syariah ini bisa memberikan manfaat kepada kaum muslim, juga non-muslim. Boleh jadi terdapat persepsi berbeda di masyarakat jika berbicara apa yang disebut

4

nampilkan desain berupa wayang golek terdiri dari: Arjuna, Krisna dan Gatot Kaca. Berikutnya satellite float menampilkan miniatur obyek wi­ sata di Jawa Tengah berupa stupa dan seperang­ kat gamelan. Float Indonesia diiringi oleh 12 penari dari Solo Batik Carnival dengan kostum batik kreatif guna mengangkat tema dari creative tourism. Hari-hari sebelum dan sesudah 1 Januari 2013, kegiatan ini diisi acara: 26–31 Desember: Decoration Week dan News Media Briefing; 28 Desember 2012: Indonesia Day Reception; 29 Desember 2012: Fiesta VIP Reception; 30 Desem­ ber 2012: Judging of Float; 31 Desember 2012: VIP Viewing; 1 Januari 2013: Tournament of Roses Float Parade; Post Parade (Cultural Performance); Rose Bowl Game: Fiesta VIP Reception; 2 Januari 2013: Post Parade (Cultural Performance).

Pelayanan Informasi dan pendistribusian ba­ han promosi pariwisata dilaksanakan saat Indo­ nesia Day Reception dan Post Parade. Siaran lang­ sung di Amerika Serikat ditayangkan oleh ABC TV, RFD TV, Hallmark Channel, KTLA–CW, Home and Garden TV, Sky Link TV, NBC dan Univision. Siaran langsung internasional oleh TV kabel, Alhurra TV (Eropa dan Timur Tengah), America Forces Network (worldwide), HD 1 (Eropa), Multi­ premier (Amerika Latin dan Kepulauan Karibia) dan Sky Pacific (Melanesia, Polynesia & Microne­ sia). Terdaftar siaran TV ditayangkan di berbagai Negara lain: Argentina, Australia, Belgia, Bolivia, Chili, China, Costa Rica, Rep. Dominika, Ekuador, El Salvador, Fiji, Guam, Honduras, ­India, Indonesia, Jamaika, Korea, Mexico, Selandia Baru, Nikara­ gua, Panama, Paraguay, Peru, Filipina, Puerto Rico, Singapura, Taiwan, Trinidad & ­Tobago. n

Mengindikasikan wisman muslim sebagai salah satu segmen dengan pertumbuhan tercepat.

Global Muslim Lifestyle Tourism Market 2012 Report – Crescentrating & Dinarstandard

wisata syariah,— atau di pasar internasional sebagai Islamic Tourism atau Halal Tourism—, maka Wamen Sapta Nirwandar menjelaskan: Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

persepsi kita jika bicara mengenai wisata sya­ riah adalah wisata ziarah, mengunjungi makam atau mesjid. Setelah kita berdiskusi lebih lanjut,


Utama

Wamen Parekraf Sapta Nirwandar (kelima dari kiri) bersama Dirjen Pemasaran Pariwisata Esthy Reko Astuti (ujung kiri) dan tokoh Joop Ave (keempat dari kanan) bersama para penerima penghargaan Penganugerahan Tahun Kunjungan Wisata 2012.

Muslim traveller expenditure in 2011 - $126 Billion Bagaimana porsi peningkatan wisman muslim, diperlihatkan melalui data ini.

12.3% of the total global outbound tourism expenditure in 2011 (around 3.5% in 1995) Global Muslim Lifestyle Tourism Market 2012 Report Crescentrating & Dinarstandard

ternyata tidak. Banyak sekali ayat-ayat dalam Alquran menyaatakan, jika kita concern dan melihat alam, itu juga bagian dari ibadah, ba­ gaimana kita melihat Sang Pencipta mencipta­ kan keindahan alam, itu salah satunya. Bahwa di antara sesama mesti saling bersilaturahmi. Jadi persepsi itu yang ingin kita bangun. Bukan hanya kunjungan ke makam yang meng­ ingatkan kita tentu akan dikuburkan. Ini yang ingin kita ajarkan, karena di sana nanti ada panduan, petunjuk dan kebijakan mengenai apa yang dimaksud dengan wisata syariah. Ini sudah digodok oleh para ulama, para praktisi, dan dari Kemenparekraf. Ini sudah dilakukan di Malaysia dan Singapura. Tentunya lebih luas lagi jika sudah berhu­ bungan dengan kulinari. Makanan untuk

Menghargai Peran Pelaku

K

emenparekraf menganugerahkan tanda penghargaan pada peran para pelaku pariwisata di tingkat nasio­ nal. Tanggal 28 Desember 2012 di ­Jakarta, Penganugerahan Tahun Kunjungan Wisata 2012 diberikan dari Kemenparekraf ke­ pada: PT Panorama Tour and Travel (Biro Perjalanan), Shangri LaHotel (Perhotelan), PT Garuda Indonesia Tbk (Airlines), Kasim Ghazali dan Dwiki Darmawan (Ekonomi Kreatif), Pemkot Sawahlunto (Pemda), dan penghargaan lifetime achievement kepada Joop Ave, mantan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi. Sekitar 500 orang hadir menyaksikan. “Sebentar lagi kita jelang 2013 dengan semangat dan optimisme yang baru,” kata Wakil Menparekraf Sapta Nirwandar, ketika menyerahkan tanda penghargaan pada malam itu. Kata Wamen: ”Kita mengharapkan kiran­ ya 2013 akan lebih baik daripada 2012. Un­ tuk itu kita menetapkan target optimistis kunjungan wisman sebanyak sembilan juta dan tahun 2014 sebesar 10 juta wisman.”

Sekali lagi, kinerja ini tetap menjadi rekor baru di dunia pariwisata Indonesia. Jumlah tertinggi devisa yang diperoleh dari pariwisata kini mencapai 9 miliar dolar AS. Pertumbuhan pariwisata Indonesia tahun 2012 berada di atas tingkat pertumbuhan pariwisata internasional yang berkisar 4 persen. Di awal 2012, memang, sebagian kalang­an meragukan akan tercapainya target 8 juta wisman berhubung resesi ekonomi dan perlambatan ekonomi sedang melanda dunia terutama di Barat. Tapi per­ tumbuhan pasar bergeser dari Eropa ke Asia, dan, antisipasi disertai kerja keras di forum-forum dan pasar internasional, te­ lah berhasil menarik kunjungan wisman ke ­Indonesia hingga target tercapai. Di dalam negeri, kata Wamen, wisnus mengalami pertumbuhan hingga men­ capai 245 juta perjalanan. “Pariwisata ini juga memberikan dampak yang positif terhadap kenaikan serapan tenaga kerja, pajak tak langsung, PDB, hingga investasi,” kata Wamen. n

orang-orang Islam haruslah halal. Bahkan ini juga dimanfaatkan oleh pengusaha non-Islam. Restoran yang menyiapkan makanan halal mencatat pengalaman penjualannya bertam­ bah. Tentunya termasuk proses memasak ma­ kanannya juga mesti halal. Ketika seminar berlangsung, dibagikan ­buku-

buku pedoman dan uraian mengenai wisata syariah. Isinya jelas sekali akan merangsang usaha di bidang pariwisata, mulai dari akomodasi, aksesibilitas, unsur atraksi hingga kulinari. Industri pariwisata di Indonesia sungguh perlu mencermati perkembangan ini, dan ­bersiap menyongsong akan tumbuhnya sebagai

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

5


Utama booming wisman yang menginginkan program ‘halal’ atau ‘wisata syariah’. Atau sebaliknya, industri wisata syariah dari Indonesia maju ke pasar internasional. Pasar wisatawan ­syariah, pun demikian terbuka tersedia, dari Timur ­Te­ngah hingga Eropa dan Amerika, untuk ditarik berkunjung ke Indonesia.

Satu Pengalaman Satu travel agent di Bandung merasa ­surprised sepasang suami istri dari kota itu meminta wisata ke Jepang dan Korea, tapi tanpa menyebutkan wisata syariah, dia meminta tempat makan yang halal, dan tempat di mana mudah shalat, atau kalau ada obyek wisata yang berisi kehalalan.

Projections for 2020 4Fast

emerging economies, with higher than global average population growth rates, and a younger population (50% less than 25 years old) 4The Muslim tourists expenditure annual growth rate is expected to be at 4.8% through 2012-2020. Global expected average growth rate is 3.8% for the same period. 4By 2020, Muslim tourists, expenditure is expected to be $192 billion representing 13.4% of global tourism expenditure. Global Muslim Lifestyle Tourism Market 2012 Report – Crescentrating & Dinarstandard

Sang agen tak habis akal. Bahkan diambil­ nya peluang itu sebagai ‘latihan’ melaksanakan paket tur halal alias wisata syariah. Dihubungi­ nya ‘mahasiswa’ di Osaka yang biasa mengikuti pengajian rutin. Lalu, ­didapatkannya dua orang berse­ dia menjadi guide. Dengan bantu­ an mahasiswa yang bersedia menjadi ‘guide’, ternyata su­ sunan itinerary-nya menjadi seperti ini: Peserta asal dari ­Bandung; 2 orang Bapak & Ibu, 3 orang anak kan­dung, 2 orang rekan keluarga, 1 orang LO dari agen travel yang di Bandung.

6

Wamenparekraf Sapta Nirwandar menjelaskan.

Ke Pameran Seni Kaliber Dunia,

A

dalah International Art Exhibition of the Venice Biennale akan ber­ langsung untuk ke-55 kali di kota Venice, Italia. Nah, Indonesia pun masuk ke tengah du­nia seni, di Indonesia kini diperkuat pengembangannya melalui aktivi­ tas ekonomi kreatif. Pariwisata dan industri kreatif ibarat dua sisi mata uang, satu terha­ dap yang lain saling mendukung dengan memberikan nilai. Pameran itu terbuka selama enam bulan mulai Juni hingga November 2013. Pengunjungnya, di samping terutama masyarakat Italia, juga dari negara-negara lain di ­benua dan luar Eropa. Lima seniman

I­ ndonesia akan mewakili negeri ini melalui karya-karya mereka. “International Art Exhibition of the Venice Biennale ini merupakan even pameran seni rupa kontemporer paling bergengsi di dunia. Kita ingin menampilkan karya para perupa Indonesia yang berkaliber dunia, sekaligus mempromosikan pariwisata dan industri ­kreatif Indonesia,” Wakil Menteri Parekraf, Sapta Nirwadar, menjelaskan. Kemenparekraf proaktif memberikan jamin­an keikutsertaan Indonesia, ketika pro­ duser untuk even menandatangani kontrak rencana space untuk Paviliun Indonesia se­ luas 500 meter persegi. Lokasinya di Arsenale

Ringkas perjalanannya, tang­ gal 23–25 September 2012, pro­ gram asli ditambah dengan kun­ jungan ke: Masjid Kobe, Kobe, Osaka Sky Building, Umeda, Osaka, Uniqlo Store, Yodo-bashi Camera, Osaka. Untuk mempersiapkan tur itu, dikirimnya pesan ke Osaka, para mahasiswa tadi: Mohon dipela­ jari medan areanya, terutama untuk search tempat ibadah, tempat makan siang dan makan malam. Jadi, kalau agen dan operator tur di Indonesia telah meng­alami sendiri permintaan dari wisatawan lokal ke luar negeri untuk memenuhi ‘wisata halal’ atau wisata syariah atau Islamic Tourism, bukan­kah pola serupa bisa dikembangkan untuk menarik wisman muslim ke Indonesia, semakin banyak? Dan kita lihat iklan di suratkabar Indonesia ini. Memang Korea pun memasarkan wisata muslim ke pasar di Indonesia. Dan perhatikan kem­ bali data-data yang menunjukkan relatif pesatnya pertumbuhan yang diproyeksikan. n Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013


Promosi Luar Negeri

Italia sebagai salah satu venue utama perhelatan. Hadirnya paviliun Indonesia dan para perupa ini menandai seni rupa Indonesia siap menjadi pemain di panggung dunia. Sapta Nirwandar lebih lanjut menjelaskan, Kemen­parekraf terus mendorong agar karya perupa Indonesia mendunia. Partisipasi pe­ rupa Indonesia dalam even 55th International Art Exhibition of the Venice Biennale akan didukung dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar. “Dukungan dana ini,” kata Wamen, “jangan dilihat sebagai pembelanjaan, tetapi suatu investasi karena akan memberikan dampak terhadap pencitraan Indonesia serta benefit berupa pemberitaan dari kegiatan tersebut.” Jadi, seni rupa Indonesia sejajar dengan seni rupa papan atas dunia, dan tak kalah penting, menjadi subyek praktek seni rupa global. Paviliun Indonesia di pameran enam bulan itu, akan menampilkan konsep ‘Sakti’ sebagai tema. Itu mewujudkan nilai-nilai yang ber­ sumber dari warisan budaya Indonesia. Ternya­ ta, ide itu sejalan dengan konsep pameran II Palazzo Encyclopedico/The Encyclopedic Palace yang diumumkan Kurator Venice Biennale Massimiliano Gioni pada 25 Oktober 2012. Konsep Sakti, menurut Kurator Rifky ­Effendy dari Indonesia, membawakan ta­ waran kepada dunia mengenai betapa pen­ tingnya kebhinekaan. Lima seniman yang dipilih menampilkan karya tersebut dinilai oleh Dewan Artistik Bumi Purnati, produser, yang bisa paling tepat menerjemahkan konsepnya. Mereka adalah Albert Yonathan Setyawan, Eko Nugroho, Entang ­Wiharso, Sri Astari, dan Titarubi. n

Dirjen Pemasaran Pariwisata, Esthy Reko Astuti (kiri-depan) bersama GM Garuda Indonesia dan ­ pimpinan VITO di Belanda.

Juga di Vacantiebeurs, Belanda

D

i negeri Belanda, Vakantiebeurs, nya seperti Sumatera, Jawa, Lombok, Flores, ajang pameran promosi pari­ Kalimantan, Sulawesi atau Papua. “Kami yakin destinasi lainnya akan menawisata terbesar, tempat Indone­ sia membuka tahun 2013. Dirjen warkan pengalaman yang berbeda,” ujarnya. Pemasaran Pariwisata, Esthy Reko Astuti, Dirjen meyakinkan, Kemenparekraf telah berangkat ke tengah musim dingin di sana, berkomitmen mengembangkan 16 lokasi Indonesia aktif berpromosi melalui satu an­ pariwisata strategis nasional (destinasi baru jungan atau booth, berlangsung dari 8–13 selain Bali) sampai dengan tahun 2014 dan mempromosikan 7 wisata minat khusus. Januari 2013 di kota Utrecht. Selain lebih dalam memasuki pasar wisa­ Itu penting dalam meningkatkan kuantitas tawan Belanda, kesempatan itu sebenarnya dan kualitas wisatawan mancanegara yang menyambilkan mencakup pasar negara datang ke Indonesia. Khususnya dari pasar di sekitarnya. Maka tahun ini merupakan Belanda untuk tahun 2013 ditargetkan kun­ ­keenam kali Indonesia aktif. Garuda Indonesia jungan 175.000 wisatawan. pun ikut mendukung. Dalam hal mempenetrasi pasar Eropa khu­susnya, setidaknya Indonesia aktif berpromosi dengan tiga even besar. Dua lainnya ialah di ITB Berlin awal Maret, dan di sebuah even berdurasi enam bulan la­ manya, di Venice, Italia, sebuah pameran seni berkelas dunia. Selain pemasaran dan penjualan di ajang Vacantiebeurs itu sendiri, aspek pub­ Business Meeng di Vacantiebeurs. lisitas selalu diproduktifkan, agar dampak­ Destinasi-destinasi yang dikembangkan nya luas ke masyarakat demi mengetahui tahun ini, menurut Esthy Astuti, akan dipro­ lebih banyak tentang destinasi Indonesia. Kepada forum Media Workshop di tengah mosikan lebih jauh melalui pameran promosi aktifitas promosi itu, Dirjen Pemasaran Pari­ pariwisata dan misi penjualan. Pemerintah wisata, Esthy Reko Astuti, mengumumkan akan mengundang berkunjung ke Indonesia agar: ” Wisatawan dari Belanda tidak hanya para konsultan pariwisata dan media. Kemen­ pergi ke destinasi wisata utama dan terkenal terian akan memperkuat upaya pemasaran seperti Bali tetapi juga untuk menjelajahi dengan memperluas efektifitas pemanfaatan daerah-daerah lain di Indonesia.” Diuraikan­ media termasuk media sosial. n Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

7


Promosi Luar Negeri

Kita, Partner Country ITB

P

Acara pembukaan ITB akan menjadi malamnya romosi luar negeri pariwisata Indonesia tahun 2013 penuh dengan momentum Indonesia. Ada tim kreatif yang akan menyusun yang berpotensi amat produktif. Strate­ acara dengan tampilan yang unik. Dan, ­diresmikan gi pemasaran semakin kuat me­nancap pembukaannya oleh Kanselir Jerman, Angela dan menjangkau pasar dunia. Salah satu keistime­ Merkel, dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang waan itu, menjadi official partner country pada even Yudhoyono. Ini pertama kali pembukaan ITB di­ hadiri oleh kepala pemerintahan. raksasa ITB Berlin 2013 di Berlin, Jer­ Jadi, momen-momen acara pem­ man, tanggal 6–10 Maret 2013. bukaan ITB Berlin akan menjadi Dengan perkembangan terakhir, malamnya Indonesia, mulai dari MC, pelaku bisnis pariwisata di Indonesia pidato-pidatonya, keseniannya, ma­ semakin dituntut efek­tifitasnya me­ kanannya. Untuk itu Kementerian manfaatkan dalam arti memproduk­ Parekraf menyiapkan tim kreatif agar tifkan lahan-lahan pasar yang telah memadukan konsep supaya look dan diterobos berke­sinambungan oleh feel-nya selaras. Mulai dari corak Kemenparekraf. Nia Niscaya booth, suvenir, makanan, agar nyam­ “Ke ITB nanti, setiap peserta de­ legasi Indonesia dari Jakarta diberikan bagasi free 30 bung. Didesain mengangkat tema yang menampil­ kg oleh penerbangan Etihad. Termasuk tim kesenian kan sustainability dalam pariwisata. Untuk menun­ berjumlah 120 orang. Peserta dari industri pariwi­ jukkan Wonderful Indonesia sebagai ­branding, seraya sata 91 orang. Itu yang akan aktif bersama di booth mencerminkan bagaimana ­keramah-tamahan orang Kemenparekraf,“ Nia Niscaya, Direktur Promosi Luar Indonesia itu adalah datangnya dari dalam hati, bu­ kan dibuat-buat. Negeri Kemenparekraf menjelaskan. “Kami berterima kasih pada grup Accor yang Luasnya lahan booth memang terbatas, sehingga jumlah keseluruhan peserta haruslah disesuaikan. memberikan dukungan pula,” kata Nia Niscaya. ­Menteri Parekraf sudah memastikan akan membawa Kebetulan mereka merayakan ulang tahun ke-20 16 KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional), beroperasi di Indonesia. Mereka membantu, selain dan tim kesenian. Sebagian daerah sudah meng­ dengan menampilkan performance, dan makanan konfirmasi, sementara yang lain ditunggu. Bahkan untuk acara malam pembukaan ITB nanti, didukung yang tidak diundang, di luar KSPN, mengajukan pula dengan acara konferensi pers yang ekslusif tang­ permintaan untuk diikutsertakan. Daerah antusias gal 20 Februari 2013, justru, seminggu menjelang ITB membantu pemerintah pusat untuk mempromosi­ dimulai. Mereka akan mengundang media di Berlin. Selain itu, tanggal 5 Maret 2013 Kemenparekraf kan destinasi. Di antara negara ASEAN, baru Indonesia berke­ sendiri akan menyelenggarakan konferensi pers ber­ sempatan mendapat peran ini. Penyelenggara ITB sama dengan Messe Berlin-organizer, dan tanggal 7 sendiri yang menilai kelayakannya. Maka antara Maret 2013 jumpa pers khusus oleh Indonesia. Grup lain, kita juga akan mendapat spot iklan di titik-titik Accor bersedia menyiapkan makanan. Pada kesem­ patan itu mereka juga akan menjual ‘destinasi’-nya. strategis selama pameran berlangsung.

8

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

Adapun wajah tampilan Indonesia di ITB kali ini, Kemenparekraf antara lain, akan menampilkan model perahu phinisi yang tergolong heritage. Jadi di samping citra orang Indonesia yang bisa mem­ bangun Candi Borobudur yang dakui hebat, juga ada suku Mandar yang secara turun-temurun mewaris­ kan kemampuan mereka membuat perahu phinisi. Menurut Nia, pernah Kemenparekraf mengirim orang-orang Mandar ke Perancis, di sana ­mendapat pujian. Ya, bisa dibayangkan, mereka tidak mengan­ tongi ijazah sekolah teknik perkapalan, apalagi titel insinyur, tapi dari warisan turun-temurun, --local wis­ dom--, mereka mampu dan tampak ‘mudah’ mem­ buat kapal seperti itu. Dan, internationally accepted.

Kemitraan Esensinya, upaya-upaya tersebut sebagai public private partnership, semakin kongkrit. Tanggal 6 Maret pembukaan trade show ITB ini, sesuai tradisi, oleh Walikota Berlin, maka dia akan membuka booth Indonesia terlebih dulu, Menteri Parekraf dan Wa­ likota Berlin menggunting pita. Sebelumnya pada malam opening yang akan dihadiri oleh Presiden SBY dan Kanselir Jerman, de­ lapan ribu jurnalis terdaftar meliput. Jadi Indonesia akan mendapat ekspos yang luar biasa. Adapun di tanggal 7 Maret di Berlin, grup Accor akan menjadi host. Mereka akan menyiapkan makan­ an bagi 250 wartawan. Lokasinya di venue Indonesia di ITB, siang hari. Tanggal 7 Maret sore, Accor sudah memastikan, bersama-sama menjadikan hari Indo­ nesia untuk para buyers. Dinamakan acara itu Accor Wonderful Indonesia Cocktail. Ini akan dilaksanakan di booth-nya, Accor yang berlokasi berbeda di hall lain. Alhasil nuansa Indonesia bukan hanya teralami di stan Kemenparekraf sendiri, tapi juga di stan Accor, di mana mereka pun sedang merayakan 20 tahun


Promosi Luar Negeri Beginilah tampak ruang media center di ITB Berlin (2012).

Berlin keberadaan grup ini di Indonesia. Jadi selain aktivitas Kemenparekraf, dan ­Accor, banyak lagi booth dari para pelaku bisnis Indonesia. Selama ITB Berlin akan ber­ langsung terus-menerus kegiatan tentang Indonesia. Disediakan free coffee corner, dan free spa, ini bekerja sama dengan Sari Ayu yang akan meminjamkan propertinya untuk desain spa Indone­ sia termasuk dengan bahan-bahan wewangiannya. Booth Kemenparekraf nanti berada di hall 26, di hall 9 ada Accor dengan image Indonesia, di hall 16 ada wellness and spa. Semua di ITB ada 26 hall. Total luasnya 20 kali luas ruang JCC di Jakarta. Tambah lagi dengan maskapai penerbangan Etihad. Disediakan­ nya space 30 m2 di satu toko sangat besar di Berlin, Globe Trotter, spesialis penjual alat-alat olahraga dan adventure yang rata-rata tiap hari dikunjungi oleh 2 ribu orang. Ditunjuklah Panorama Tour Travel yang mempunyai partner di Berlin bersama Etihad memanfaatkannya untuk promosi Indonesia. Di din­ dingnya akan ditampilkan rute penerbangan ­Etihad dari Jerman ke Indonesia. Dari kota mana saja, sesa­ mpai di Abu Dhabi bisa meneruskan ke mana saja. Satu bulan lamanya promosi ini, 5 Februari–5 Maret 2013. Dan itu free. Letak tokonya strategis diperuntukkan bagi orangorang yang maniak adventure. Maka ­sellers pun di­ minta khusus menjajakan paket-paket ­adventure. Di acara ITB sendiri pun Indonesia akan mendapat eks­ pos yang lebih. Pada pra acara mendapat tempat un­ tuk berjualan. Kata Nia Niscaya: “Harapan kita bisa membuat kebisingan di media.” Tentu maksudnya promosi yang ramai dibaca atau didengar publik. Dari Indonesia ke even ITB setiap tahun semakin meningkat unsur industri pariwisata yang ikut. Para buyer dan publik di Jerman, menghargai upaya Indo­ nesia mempromosikan produk beyond Bali.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu (kanan), bertemu de­ngan Menteri Ekonomi dan Teknologi Jerman, Phi­llip Rosler di Berlin, Jerman, ketika membahas kerja sama pariwisata dan ekonomi kreatif antar kedua negara, serta persiapan Indonesia sebagai Official Partner Country ITB Berlin 2013.

Memenangkan persaingan Tahun 2012 ini, booth Indonesia luasnya 542 m2 lantaran tidak bisa lagi mendapatkan 600 m2. (Ta­ hun sebelumnya 410 m2) Penggunaannya 410 m2 untuk dealing, yang 66 x 2 m2 untuk free spa dan kulinari, meeting room VIP yang bisa digunakan oleh industri, dan Garuda seluas 54 m2. Adapun Papua tampil dengan booth sendiri atas bantuan dari Jerman. Ada orang Jerman mempunyai resor di Danau Sentani. Menurut Nia, calon peserta dari ASEAN dan Asia tampak sangat antusias. Ke­ menparekraf sendiri kali ini budgetnya lebih rendah ketimbang tahun lalu. Namun minat kepesertaan semakin banyak. Pemerintah menerapkan penilai­an atas ­kualitas produk untuk diikutsertakan. Industri harus jeli mengemas paket agar tidak ‘itu-itu’ saja. Sebagian buyers di luar negeri mengatakan produk dan paket selama ini sudah mencapai ke­ jenuhan maka sungguh diperlukan variasi baru. Terasalah agar jangan bersaing sendiri di antara daerah destinasi, karena persaingan sesungguhnya ialah dengan kompetitor yang lebih besar seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Bekerja sama dengan local operator di pasar wisman ­merupakan keharusan. Karena nyatanya calon wisman akan mencari operator dari negaranya untuk membeli tur. Ya, paketnya harus siap jual sesuai dengan ‘require­

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

ments’ dari pihak konsumen. Adagium lama mengatakan, marketing is a war, itu terasa masih valid. Kalau strategi dan langkah pemasaran dilakukan Kemenpa­ rekraf ibarat lokomotif yang berada ­paling depan, fungsinya dalam peperangan pe­ masaran bagaikan pasukan yang menem­ bus wilayah pasar, membangun citra, branding, dan melapangkan jalanjalan, maka industri pelaku bisnis menindaklanjuti dengan mema­ sarkan dan ‘menjual’. Amunisi­ nya berupa potensi-potensi alam, budaya, kreatifitas, dan bermacam variasi daya tarik, tinggal dikelola untuk me­ menuhi minat dan standar wisata internasional. Jadi, yang memenangkan pe­ perangan itu praktis berada di daerah-daerah destinasi. Kon­ trak penjualan produk agar mendatangkan wisman akhirnya berada di ujung pena para pengelola hotel, tour ­operator, dan seterusnya. Pemda dan stake­ holders di daerah dengan mumpuni perlu menyikapi pemasar­an ini. Maskapai penerbangan membuka jalan. Etihad, contohnya, bekerja sama code-sharing dengan Garu­ da Indonesia. Operator penerbangan itu dapat men­ jual destinasi di dalam negeri Indonesia, ke pasar Eropa di mana hampir semua point telah dilayani­ nya. Di Indonesia, penumpangnya akan otomatis diterbangkan Garuda Indonesia. Bagusnya, di daerah kesadaran memanfaatkan operator penerbangan mulai bangkit. Anggota ­ASITA tour operator di daerah kini ‘mau’ memanfaat­ kan penerbangan dari Eropa dan Amerika ke Kuala Lumpur, karena dari Kuala Lumpur ke Yogya, misal­ nya, beroperasi penerbangan setiap hari. Kesempatan itu untuk menggarap pasar lain termasuk pasar Eropa dan Amerika, selain pasar wisman Malaysia sendiri. Ya, sama seperti Etihad yang terbang ke banyak kota di belahan barat, ke home-base-nya Abu Dhabi, lalu dari kota hub ini pe­ numpang alias wismannya ke tujuan Indonesia akan diterbangkan ke Jakarta oleh Garuda Indonesia. Demikian seterusnya dari Jakarta menuju destinasi wisata yang tersebar di 33 provinsi Indonesia. “Dari Eropa sudah ada yang menggunakan rute ini. Apalagi rute Kuala Lumpur, ­Malaysia–Yogya ha­nya 2 jam 20 menit ­penerbangan. Ini bisa di­ andalkan,” ujar ketua Asita di Yogyakarta. n

9


Pengembangan Pasar

Famtrip dari Pasar UAE

Paket wisata golf, bulan madu, spa, shopping dan night life setempat, juga menarik bagi wisman Timur Tengah, baik di Yogyakarta maupun Bali.

I

ni Fam Trip (familiarization trip) oleh Kemenparekraf bekerja sama dengan Garuda Indonesia di UAE (Persatuan Emirates Arab), dengan kunjungan ke destinasi di Jakarta, Yogyakarta dan Bali, tanggal 6–11 November 2012. Pesertanya khusus terdiri dari Travel Agent/ Tour Operator UAE yang dikoordinir oleh Husein Iqbal Lokhandwala, Sales Manager Garuda Indonesia Dubai. Para pelaku bisnis itu terdiri dari Moinul Islam, Travel Consultan Al Rais Travel and Ship­ ping; Rebecca Agnes Marizza Almeida, Senior Business Travel Executive Operations DNATA-HRG, Travel Management; Harish Sasikumaran, Business Development Executive BCD Travel; Myra Reyes Romero, Tour Consultan Al­ tayer Travel; Sajev James, Travel Consultant BIN MOOSA Travels; Chaubal Chhaya Rajesh, Holi­ day Manager Out Bound Lama Holidays; Lincoln Edwin, Travel manager Newrak Leisure Travel & Tourism LLC; Dinesh Madanaparambil, Holidays Superviser Retail Omeir Holidays Tour & Travel; Razeen Thappi Muhammad, Travel Consultant Trans Arabian Sea Air Travel.

Inilah perjalanan meninjau on the spot yang mereka alami. Kunjungan ke Museum Nasional, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Museum Fatahi­ lah, di Jakarta. Kemudian Keraton Yogyakarta,

10

Candi Borobudur, dan Candi Prambanan. Di Yogyakarta diadakan juga pertemuan ‘­Table Top’. Kali ini pelaku bisnis operator tur dan hotel dari sekitar Yogyakarta mencapai jumlah 17 peserta (8 tour operators dan 9 hotels). Antara lain tampak hadir Tour Operator dari ­Yogyakarta: ATA T& T, BEPE T&T, SETA T&T, DELANA T&T, Ma­ nunggal T&T, Tunas Indonesia T&T, Mekar Wisata, Trend T&T. Hotel dari Yogya­karta: Hotel Santika, Sheraton Hotel, Grand Aston Hotel, Grand Qua­ lity Hotel, Royal Ambarukmo, Hotel Tentrem Yogyakarta. Sebaliknya para buyers yang didatangkan berjumlah 10 peserta. Acara kegiatan bisnis itu pun diakhiri dengan menyaksikan performance tarian tradisional daerah Yogyakarta. Dalam perjalanan kunjungan dua hari ter­­akhir, meninjau Pulau Bali, rombongan ini dibawa ke obyek wisata Tanah Lot, menyaksi­kan pertun­ jukan Tari Barong di Batu Bulan, mengun­jungi pabrik batik dan kerajinan perak di desa ­Celuk, kunjungan ke Agro Wisata di desa Seri Batu Tapak Siring, dan ke pasar tradisional Ubud.

Feed back

Adalah menarik bahwa Fam Trip seperti ini menghasilkan feed back alias umpan balik

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

yang dapat ditimba langsung dari perjalanan dan para peserta tampak objektif memberikan masukan. Adakalanya memberi kesan dengan rinci. Misalnya, kagum dengan keindahan dan kebersihan destinasi di Yogyakarta, ­kemegahan hotel yang ‘well managed’, nyaman bagi para wisman yang berlibur atau kegiatan MICE, be­ gitu juga dengan infrastuktur jalan di kota dan menuju obyek wisata, dan, tak ketinggalan ke­ san masyarakat yang ramah dan mendukung pariwisata setempat. Diungkapkan, di samping paket wisata heritages dan paket wisata yang sudah ada, paket wisata golf, bulan madu, spa, shopping dan night life setempat, juga menarik bagi wisman Timur Tengah, baik di Yogyakarta maupun Bali. Negara Uni Emirat Arab itu memang makmur, dua pertiga penduduknya para pendatang dari berbagai negara lain seperti: India, Pakistan, Bangladesh, negara ASEAN, dan lain-lain. Khusus bagi kunjungan wisman dari UAE ke Bali mereka usulkan perhatian terhadap faktor makanan, yakni tersedianya restoran muslim/ halal bagi warga Arab, Pakistan, Banglades, dan masakan vegetarian bagi wisman keturunan India. n


Pengembangan Pasar

Dari Pasar Yaman

F

am Trip Tour Operator dan Jurnalis dari Yaman berkunjung ke destinasi: Jakar­ ta, Puncak, Bandung dan Yogyakarta, tanggal 29 November sampai dengan 6 Desember 2012. Ini kegiatan pengembangan pasar guna meningkatkan kunjungan wisman dari negara Timur Tengah, dilaksanakan oleh Kemen­ terian Parekraf bekerja sama dengan KBRI Yaman. Pesertanya terdiri Ibrahim Al Mualimi, managing editor Al-Thawrah Newspaper; Fahd Ali Abdulkarim Al Sabahi, Head of Educational Department & Public Relation Manager; Yahya Ali Muhammed Al-Maznaee, Sales Officer Falcon Travel; Salah Salem Ahmed Mada, tour operator; Ehsas Hasan Khalil, Area Manager Seiyun Yemen Airways; Zaher Abobakr Abdullah Atef, Sales Manager Al-Esayi Travel & Tourism & Transport & Haj Omra Services. Mereka tiba di Jakarta 29 November 2012 dengan pesawat Yaman Airways, langsung mengunjungi ­Taman Mini Indonesia Indah, terus ke Cisarua Bogor dan menginap di kawasan Puncak. Esoknya ke Taman Safari Bogor–Puncak dan Bandung. Esoknya lagi ke Gunung Tangkuban Perahu, Sari Ater Hotspring– shopping mall di kota Bandung, lalu mengikuti Table Top di Grand Preanger Hotel Bandung. Table Top itu dihadiri oleh ASITA Jawa Barat ­dengan unsur dari industri pariwisata empat tour ­operator dan empat hotel yaitu: Bhara Tours, Batik Holidays, Nawang Tours dan Exodus Leisure Tours. Grand Preanger, Hotel, Hyatt ­Regency Bandung, Horison Hotel dan Gumilang Re­ gency Hotel Bandung. Ketika esoknya kem­ bali ke Jakarta, yang dikunjungi ialah

Monumen Nasional, Mesjid Istiqlal, Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Fatahilah. Pada 3 Desember diter­ bangkan ke Yogyakarta, mengunjungi Candi Pram­ banan, Gunung Merapi, shopping mall di Jl Malioboro. Para peserta melihat secara langsung tempat-tempat yang pernah terkena letus­an Gunung Merapi, me­ ngendarai jeep sekitar satu jam perjalanan. Hari berikutnya mereka bertemu Dinas Pari­ wisata Yogyakarta, lalu ke Keraton Yogyakarta, Candi Borobudur, ke Pengrajin Perak) di Kota Gede, shopping mall. Mereka pun diajak menyaksikan Sen­ dratari Ramayana di Candi Prambanan. Tanggal 6 Desember 2012 rombongan famtrip ini pulang kem­ bali ke Yaman bersama Yaman Airways. Mereka kebetulan untuk pertama kali ke Indo­ nesia. Selain menyatakan amat terkesan, mereka tampak senang berbelanja, di Bandung maupun Yogyakarta, memborong pakaian untuk oleh-oleh keluarga, tas, sepatu dll. “Model barang-barangnya bagus banyak pilihan dan harganya cukup murah dibanding di Yaman,“ itulah komentar mereka. Bagaimana hasil Table Top? Para sellers terlihat antusias ingin menjalin kerja sama bisnis. Sebalik­ nya pihak buyers terlihat tidak kalah antusiasnya. Hmmm, kendati dirasakan kendala bahasa, namun hasil akhirnya mereka berjanji akan mengirimkan wisatawan ke Indonesia dalam waktu dekat. Mereka pun ‘­happy’ dengan ang­kutan wisata selama per­ jalanan, dirasakan baiknya pramu­ wisata yang berbahasa Arab selain bahasa Inggris. M a k a n ­a n ?

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

Tertarik dengan masakan Padang, masakan nasional yang tidak manis, dan, yah, Mc Donald. Berterus terang diakui para profesional ini, agar Indonesia, meneruskan kerja sama dengan Yaman Air, meluaskan lagi promosi ke negerinya, meng­ ingat penduduk Yaman saat ini sekitar 25 juta jiwa. Masyarakatnya dalam mengisi liburan banyak me­ lakukan wisata ke negara Turki, Dubai, Eropa, Ame­ rika, Malaysia dan Thailand.

Tersebutlah paket-paket wisata yang dapat di­ tawarkan pada pasar wisatawan Yaman antara lain: Jakarta, Puncak, Bandung tour (Monas, Taman Mini, Taman Safari, Puncak, Tangkuban Perahu, Ciater Saung Angklung Ujo, dan shoping di Bandung), juga Paket Jakarta Bandung Yogyakarta tour (Kera­ ton Yogya, Candi Borobudur, Gunung Merapi, Candi Prambanan, Sendratari Ramayana, dan shopping di Yogyakarta). Di samping itu dapat ditawarkan paket wisata Sejarah Islam di Indonesia (Paket Wali Songo dan lain-lain). Berdasarkan pengalaman dalam memandu kun­ jungan wisatawan Yaman atau umumnya dari Timur Tengah ke Candi Borobudur dan Candi Prambanan, memang, pramuwisata perlu menginformasikan ter­ lebih dahulu kepada para peserta bahwa kunjungan wisata ke candi bukanlah untuk tujuan ritual agama, tetapi menyaksikan dan menikmati kein­dahan dan kebesaran, serta apresiasi karya yang spektakuler yang pernah dibuat oleh bangsa Indonesia. Dan itu tentu rasio­ nal belaka. n

11


Yogyakarta

Y

Kabar dari Destinasi

ogyakarta memang sudah dikenal seba­ gai salah satu destinasi wisata budaya. Itu juga menjadi salah satu alasan diciptakan desa wisata. Di sana ditawarkan wisata budaya dan alam secara bersamaan dan dikemas da­ lam paket wisata menyusuri kampung sehingga men­ jadi sebuah atraksi wisata kreatif dan menarik. Wisata menyusuri kampung bermacam-macam ben­ tuknya. Wisatawan mengeksplor desa wisata ­de­ngan menunggang sepeda. (Hmm, aslinya kota gudeg itu disebut kota sepeda, ketika hingga tahun 1980-an, jalanjalan di kota setiap hari pagi sore diramaikan oleh pese­ peda, ya pegawai, mahasiswa, anak sekolah) Ini banyak diminati oleh wisman dari Eropa. Beberapa biro perjalan­ an menjual paket-paket wisata sepeda di daerah Kulon Progo dan Bantul. Di situ lumayan banyak desa wisata­ nya. Wisatawan tidak menginap di sana, memang. Tak kurang dari 104 desa wisata kini terdaftar di ­Yogyakarta. Di antaranya dan kenyataannya, yang dikategorikan sudah ‘layak jual’ jumlahnya sekitar 30 desa. Layak jual atau sebut juga ‘siap jual’, maksudnya, desa yang sudah terkelola bagus, mempunyai tim pe­ ngelola katakanlah tim manajemen, dan mempunyai produk layak dijual. Pencanangan desa wisata pertama di Indonesia konon di Desa Tembi, Bantul, Yogyakarta di tahun 1999. Desa ini kemudian menjadi contoh desa wisata nasional. Belakangan ini, ditambah lagi satu obyek, Goa ­Pindul dan Goa Jomblang di Gunung Kidul, sedang diekspos di berbagai media online dan offline. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Daerah ­Istimewa Yogyakarta, Tazbir Abdullah menceritakan, salah satu program TV dari Amerika, Amazing Race, pernah shooting di Goa Jomblang tahun 2011. Kedua goa ini pun sekarang ini diekspos dengan intens mela­ lui sebuah iklan kegiatan bertema petualangan yang dilansir oleh sebuah perusahaan rokok nasional. Gunung Kidul dengan citra tandus sekarang mem­ promosikan potensi wisata alam dan petualangan di goa-goa karst serta pantai-pantai tersembunyi di antara dinding batu karang. Disbudpar Provinsi DI ­Yogyakarta sedang mengembangkan desa wisata lain di Desa Kebun Agung, Bantul. Menurut Tazbir, di sana sedang dikembangkan wisata rakit untuk memanfaatkan populasi pohon bambu yang tumbuh subur. Sebuah dermaga telah dibangun. Setiap tahun juga sudah diselenggarakan festival pe­rahu naga bekerja sama dengan komunitas Tionghoa. Yang menjadi lokasi wisata rakit di desa ini sebenarnya air sungai yang dibendung sehingga arus­ nya tenang. “Kita dorong mereka untuk menciptakan sesuatu yang baru yang belum pernah terpikirkan. Di sana juga masih mempertahankan budaya Ngeliwet, dan menjadi Festival Ngeliwet, mengadakan Festival Memedi Sawah

12

International Heritage Walk dilaksanakan selama tiga hari dengan rincian: satu hari berjalan kaki di sekeliling Prambanan, satu hari berkeliling di Jalan Kaki Boro­budur, dan satu hari berkeliling Sebuah even internasional di di kawasan Merapi. Di setiap wilayah ­Yogyakarta yang nyaris tak terdengar ­‘dilombakan’ tiga ketegori jarak tem­ adalah International Heritage Walk puh yang bisa dipilih oleh peserta, yak­ (IHW). Kegiatan berjalan kaki me­ ni jarak 5 kilometer, 10 kilometer, dan nyusuri jalur datar dengan peman­ 15 kilometer. Dengan demikian even dangan alam yang indah dan melalui ini bisa menahan peserta untuk tinggal jalan-jalan di pedesaan. Sebenarnya selama 4–5 hari di Yogyakarta. ini sudah berjalan selama tiga tahun Berbeda dengan interhash house dengan jadwal penyelenggaraan se­ harrier ataupun trekking atau ­trailing, Tazbir Abdullah tiap bulan November. meski kegiatannya hanya berjalan Berawal dari seorang Yogya yang lumayan lama kaki namun tempat penyelenggaraan kegiatan harus bertempat tinggal di negeri gunung Fuji itu, melihat mengikuti persyaratan berikut: kondisi alam memenuhi banyak warganya bepergian ke luar negeri untuk me­ persyaratan yang ditetapkan oleh Liga Pejalan Kaki nikmati wisata berjalan kaki. Manakala kembali ke ­Internasional, mempunyai pemandangan yang bagus kampung halaman sendiri, dia menyadari Yogya kaya di sekitar lokasi penyelenggaraan, kegiat­an diseleng­ akan tempat-tempat menarik untuk dilalui sambil ber­ garakan dan diorganisasikan dengan baik termasuk jalan kaki. Dia mengambil inisiatif mengundang Presi­ persiapan penginapan dan makanan bagi peserta. Jadi den Japan Walking Society ke Yogyakarta dan, Alham- Yogyakarta pun tidak bisa sembarangan melaksana­ dulillah, langsung mendapat tanggapan positif. kannya, harus melalui tes yang ketat dulu berturutturut selama tiga tahun penyelenggaraan.

(orang-orangan sawah). Dan di sana juga telah dibuat Museum Tani Jawa,” ujar Tazbir Abdullah.

Beca Wisata

Yang juga menjadi target ke depan adalah ‘­men­cetak’ pengemudi becak di Yogya agar bisa ber­ fungsi marketer/pemasar pariwisata Yogyakarta. Pihak Dinas mengajarkan ilmu, wawasan, etika dalam me­ layani sehingga mereka bisa sambil bekerja menjadi ujung tombak pariwisata dan menjadi bagian dalam industri pariwisata di Yogyakarta.

Peserta IHW 2012.

Kemudian, dikreasikannyalah rute berjalan kaki di Prambanan, Borobudur dan Merapi. Lalu dilahirkan IHW pertama kali di tahun 2010 dan didukung langsung oleh Japan Walking Society tadi, plus Kedutaan Besar Jepang di Jakarta. Even pertama pesertanya hanya 50 orang yang se­ muanya datang dari Jepang. Jumlah peserta kemudian bertambah dan pada pelaksanaan November 2012 di­ ikuti oleh 100 orang Jepang. Tahun 2013 ini, yang ke-4, akan dibuka untuk umum sehingga memungkinkan bukan orang Jepang saja yang berpartisipasi. Penyelenggaraan tahun 2013 akan menjadi lebih istimewa karena juga akan dinilai oleh Liga Pejalan Kaki Internasional. Jika sudah berhasil masuk kategori penilaian dan lulus menjadi anggota, Yogyakarta akan didatangi oleh ribuan pejalan kaki dari seluruh dunia. Even wisata jalan kaki di Australia tahun lalu diikuti oleh 5 ribu peserta. Selain penilaian, Yogyakarta juga diundang untuk presentasi di markas Liga Pejalan Kaki Internasional di Belgia tahun ini.

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

Becak wisata di kawasan Prawirotaman.

Sekarang ini sudah terlihat becak motor di kota Y­ ogya. “Itu sedang didiskusikan karena bukan becak gaya Yogya, itu sesunguhnya gaya di Sumatera ­karena umumnya jarak tempuh operasi becak lebih jauh. Kami sedang mencoba membatasi becak motor masuk ke dalam kota. Becak motor muncul karena ­rekayasa ekonomi,“ kata Tazbir menjelaskan. Lanjutnya, komunitas becak wisata di Yogya jum­ lahnya banyak. Sebagian dari mereka dibina oleh hotel tempat mereka mangkal. Saat ini di depan hotel para


Yogyakarta

Bebas Polusi

hotel berbintang dan melati mencapai 1.154 unit berkapasitas 17.779 kamar pada akhir tahun 2012. Di tahun 2013 sekitar 20 proyek hotel sedang diban­ gun, akan menambah ketersediaan sekitar 5.000 kamar sehingga akhir tamu bisa membaca daftar nama penarik becak yang tor yang membuat pariwisata di Yo­ tahun 2014 Yogyakarta akan memiliki siap mengantar. Itu malah menjadi daya tarik. Maka gya tidak bisa melejit menurut Edwin. sekitar 22 ribu kamar. pembinaan kepada mereka untuk berlaku jujur, tidak Pintu gerbang internasional utama di Rata-rata tingkat hunian hotel di menipu, dan etika memberikan pelayanan senantiasa Indonesia berada di Jakarta dan Bali. DIY dari data BPS sampai dengan Ok­ terus disosialisasikan sehingga mereka tidak lagi men­ Posisi Yogyakarta berada di antara Istidjab M D ­ anunagoro tober 2012, untuk hotel berbintang jadi sumber keluhan wisatawan. keduanya membuat destinasi ini tidak leluasa untuk menjadi ‘decision maker’ 55,53% dan hotel melati 34,49%. Tamu yang mengi­ nap di hotel berbintang dan melati tahun 2012 ini sam­ Bisnis dalam hal menentukan tour itinerary. Ketua ASITA Yogyakarta, Edwin Edwin melihat perkembangan rute pai dengan Oktober 2012 sebanyak 138.817 wisman Ismedi Himna mencatat kedatangan KUL–YOG oleh Airasia bagus. Tahun dan 2.234.553 wisnus. Rata-rata length of stay wisman wisnus dengan kenaikan mencapai se­ 2008–2009 pernah merupakan puncak 2,27 hari dan wisnus 1,66 hari. Periode Januari–November 2012, rata-rata tingkat kitar 50%. Wisman kenaikannya diper­ kedatangan wisman Malaysia ke Yogya. kirakan sekitar 20%. Yogya saat ini te­ Sekarang ini pertumbuhannya lambat hunian di 25 hotel yang dipantau PHRI dengan jumlah lah terhubung dengan Kuala Lumpur, karena Bandung tetap menjadi prima­ 3.777 kamar berkisar 64,52%. “Malaysia ini bagus ­se­kali prospeknya. Apalagi sekarang sudah dilayani 2 flight Malaysia dan Singapura. Airasia baru dona dan berpromosi dengan gencar. saja menambah frekuensi KUL–YOG Prospek rute KUL–YOG diharapkan ke Yogya dan tingkat SLF-nya sudah mencapai 67%. Edwin Ismedi Himna akan lebih baik. Agar tetap eksis dan Jika dibandingkan dengan Bandung yang ­diterbangi menjadi dua kali setiap hari sejak dua berkembang, yang harus dilakukan sehari 3 kali, ini sudah cukup bagus,” kata Istidjab M bulan terakhir, dan rute SIN–YOG sekali oleh pemda Yogyakarta adalah promosi. Direct promo­ ­Danunagoro, Ketua BPD PHRI DI.Yogyakarta. tiap hari, dilayani Silkair. Dari 22 proyek hotel baru, satu ­sudah soft opening ASEAN merupakan market penting bagi Yogyakarta, tion itu efektif, seperti dengan mengikuti MATTA Fair meskipun masih kalah dibandingkan destinasi Bali dan dua kali setahun. ASITA juga berharap pemda mau pada 25 Desember 2012 yaitu Hotel Tentrem, akomo­ Bandung, khususnya dalam menarik wisman dari Ma­ membuat even-even khusus Yogyakarta misalnya dasi bintang 5, dan Hotel Cokro, akan soft launching di laysia. Penambahan frekuensi penerbangan oleh Air­ ­Yogya Night, atau Yogya Market, dan sebagainya, se­ bulan Februari 2013. ­Selanjutnya direncanakan selama tahun 2013, akan dibuka 5 hotel baru ber­bintang. Asia menerbitkan optimisme terutama bagi pengusaha hingga nama Yogya lebih bergaung di Malaysia. Menurut Istidjab, tiga hal mesti segera dilaksana­ Tahun 2013 ­direncanakan 2–3 famtrip mengundang perjalanan karena ingin memanfaatkan Malaysia seba­ kan dalam pariwisata di Yog­ media dan travel agent-nya. gai hub selain menggarap pasar Malaysia itu sendiri. Wisman Terbanyak ke Yogya, 2012 yakarta. Pertama, mening­ “Harapan kami di ASITA, anggota bisa memanfaat­ Pada Yogya Travel Mart di bu­ kan kesempatan ini untuk menggarap pasar lain yang lan Mei 2013 nanti, akan di­ NO NEGARA JUMLAH katkan market share baik wisnus maupun wisman. berada di sana termasuk pasar Eropa dan Amerika. Dari undang 30 travel agent dari 1 BELANDA 26.902 Kedua, segera memben­ Eropa sudah mulai ada yang menggunakan rute ini. Malaysia di antara total 120 2 PERANCIS 17.035 tuk Badan Promosi Pariwi­ Kuala Lumpur, Malaysia–Yogya hanya 2 jam 20 menit buyers dari beberapa negara, 3 MALAYSIA 15.872 sata Daerah (BPPD) tingkat penerbangan. Ini bisa diandalkan,” kata Edwin. terutama dari ASEAN. 4 JEPANG 14.348 provinsi. Kota Sleman dan Pasar utama Yogyakarta tetaplah Belanda ­karena Terdaftar kini 170 BPW 5 JERMAN 8.112 Yog­ y a sudah membentuk hubungan historis. Lainnya sudah mulai masuk dari di Yogya. Yang aktif di bisnis 6 AUSTRALIA 7.658 BPPD tahun 2012 ­dengan ­India dan Korea. Wisman dari Rusia umumnya meng­ inbound sekitar 60 biro per­ 7 AMERIKA SERIKAT 7.078 menggunakan dana pe­ ambil paket one day tour ke Yogya dari Bali, ­dewasa ini jalanan. Tapi belum tampak 8 SINGAPURA 6.14 ngem­­ b alian pajak hotel dan trennya mulai menginap. Sebagian kelompok ini turun inovasi produk yang dicipta­ 9 THAILAND 4.306 restoran sebesar 5% dan di Jakarta dari penerbangannya dari Rusia, dan over­ kan. Salah satu yang dianggap 10 BELGIA 3.842 tidak menggunakan APBD. land menuju Yogyakarta. masalah ialah ­untuk memba­ Sumber: Disbudpar Prov. DIY 2013 Ketiga, setelah diresmi­ Kendala yang dihadapi adalah ketersediaan pramu­ wa wisman ke Borobudur dan wisata yang menguasai bahasa asing tersebut. Saat ini Prambanan di mana kini harga tiket masuknya sebesar kannya UU Keistimewaan ­Yogyakarta bulan Agustus 6–7 orang pramuwisata berbahasa Korea, pramuwisata USD 18–20 untuk wisman. Mereka memban­dingkannya 2012, DIY diberi dana Rp 540M untuk digunakan, berbahasa Cina belum ada regenerasi, begitu pun pra­ dengan tiket masuk ke Tanah Lot, Bali Rp 40 ribu, Saung –salah satunya–, pengembangan budaya. Dana ini akan dipakai untuk memugar keraton, museum, muwisata berbahasa Rusia yang masih sangat-sangat Ang­klung Udjo di Bandung Rp 50 ribu. terbatas. Baik pengusaha perjalanan maupun pramuwisata memajukan sanggar-sanggar kesenian, mengirim misi Kebiasaan wisman melakukan one day city tour berpendapat harga tiket masuk itu terlalu tinggi. Per­ kesenian untuk mendukung promosi kebudayaan di dari Bali ke Yogya sudah berlangsung lama. Inilah fak­ tumbuhan akomodasi luar biasa Perkembangan hotel luar negeri, mempertunjukan tari-tarian dan gamelan di DIY luar biasa. Menurut data di bandara, dan lain-lain. Perbandingan Jumlah Kedatangan Wisatawan ke DIY Kegiatan tersebut sekaligus mempromosikan pari­ di akhir 2012, 54 hotel berbin­ Periode Januari–September 2011–2012 tang beroperasi di DIY dengan wisata Yogyakarta. Namun ini mesti segera diajukan TAHUN total jumlah 5.127 kamar. Hotel sebelum 31 Maret 2013 atau dana tersebut akan hangus. WISATAWAN SELISIH % 2011 2012 melati termasuk penginapan, Menurut Tazbir, Yogyakarta sebagai non-polluted desti­ WISMAN 123.072 156.025 32.953 26,78 guest house dan wisma terdaf­ nation, di mana tidak ada industri, pabrik, dan pertam­ WISNUS 1.000.950 1.576.635 575.685 57,51 tar sekitar 1.100 unit dengan bangan. Maka perlu mengembangkan pariwisata ber­ TOTAL 1.124.022 1.732.660 608.638 54,15 jumlah 12.672 kamar. Total basis kesadaran pelestarian lingkungan dan alam. n Sumber: Disbudpar Prov. DIY 2013

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

13


Pemasaran Destinasi

Inspirasi dari Museum Tsunami Aceh

M

useum, media pembelajaran dan pengingat. Peristiwa ben­ cana yang dampak kerusakan­ nya bersifat masif, menjadi­ kan museumnya juga menjadi media mitigasi bencana. Museum Tsunami Aceh, di kota Banda Aceh, mengajarkan bagaimana mengurangi dampak bencana, momen menghadapinya, dan apa yang harus dilakukan pascabencana. Sebagai media edukasi, museum mengajar­ kan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Penga­ jarannya, terasa dalam berbagi penga­laman dengan korban selamat atau saksi hidup. Ada gambar-gambar, audio visual, simulasi, lukisan, peninggalan-peninggalan tsunami dan ­geologi. Museum ini dibangun berdasarkan tiga ­aspek, yaitu budaya, bencana dan agama. Ben­ tuk fisiknya seperti rumah Aceh, yakni rumah panggung. Dinding luar museum merefleksikan tarian saman yang melambangkan kebersa­ maan. Jika dilihat dari atas, pemandangannya seperti ombak di tengah laut. Ini merefleksikan bencana. Dari sisi pendekatan agama, setiap ruangan merefleksikan hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia de­ ngan Tuhan. Artinya, bencana sudah seharusnya menjadi perekat budaya dan agama. Gedung museum terdiri dari 3 aspek ruang yang masing-masing memiliki filosofi. Ruang pertama, space of fear, ruang ketakutan. Bukan berarti museum ingin menciptakan rasa takut dalam ruangan tersebut, tapi ini merefleksikan suasana di momen kejadian itu, seraya untuk membangun rasa empati masyarakat terhadap korban. Ruang kedua adalah space of sorrow, ruang

14

1

2 duka. Beberapa aspek terasa di ruangan ini. Pengunjung diajak memasuki ruangan yang di setiap sisinya kaca dan 26 panel yang berisi ­foto-foto menggambarkan saat kejadian ben­ cana dan seusainya. Lalu, memasuki ruang doa. Bentuk ruangan­ nya bagaikan cerobong yang berisi nama-nama Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013


Pemasaran Destinasi 3

4

1. Jembatan perdamaian. 2. Ruang duka, semua dindingnya dilapisi kaca dan suasana temaram, menggambarkan perasaan di dalam lautan luas; 26 panel touch screen yang menampilkan foto-foto selama dan setelah bencana melambangkan tanggal terjadinya peristiwa, 26 Desember 2004. 3. Museum Tsunami Aceh tampak depan. 4. Helikopter yang rusak akibat tsunami.

korban yang disampirkan di dindingnya dan seberkas cahaya masuk dari kaca di atas dihiasi kaligrafi “Allah”. Setelah itu kita melewati lorong mengelilingi cerobong, lorong kepanikan. Itu merefleksikan saat kejadian tsunami ketika semua orang ber­

larian dalam suasana panik, gamang, trauma, sedih, haru, duka, dan pilu. Di ujung lorong pengunjung menemukan jembatan, jembatan persahabatan. Jembatan ini melukiskan perhatian dan bantuan dari se­ luruh dunia. Bendera negara-negara dan batubatu melambangkan negara-negara yang mem­ bantu. Bentuk batu bulat melambangkan dunia global yang dari berbagai macam latar budaya dan kepercayaan datang membantu. Jembatan itu titian persahabatan antara masyarakat Aceh dengan masyarakat di seluruh Indonesia dan internasional. Ada space of education atau space of relief atau Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

space of tell net. Ini ruang berbagi penga­laman. Di sini melalui kegiatan indoor maupun outdoor, mendidik jiwa mitigasi bencana yaitu melalui pameran dan alat peraga seperti lukisan, audio visual, pameran artefak dari kejadian tsunami dan sebagainya. Pemandu atau edukator muse­ um akan bercerita sejarah Aceh, menerangkan karakter geologis wilayah Aceh, simulasi keg­ empaan dan ruang tell net atau ruang berbagi pengalaman. Itulah media bagi 24 orang saksi hidup untuk menceritakan penga­ laman kepada para pengunjung. Di museum ini kini sehari-hari bekerja 47 orang staf terbagi dalam manajemen, customer service, se­ Rahmadhani curity, dan peman­ duan. Pemandu 13 orang. Menurut manajer museum kapasitas dan kapabilitasnya museum masih 40%, banyak yang harus dibenahi dan ditingkatkan baik dari sarana dan prasarana museum maupun sumber daya pengelolanya. “Kami menjadikan Aceh sebagai destinasi wisata tsunami bukan berarti mengkomersialkan bencana tsunami dan masyarakatnya. ­Dengan menjadikan Aceh sebagai tujuan wisata tsunami, dengan berbagai masalah yang di­ hadapi Aceh sebelum peristiwa bencana yang silam, kami ingin menunjukkan rasa terima kasih kepada dunia yang telah membantu. Sekarang ini secara sosial, politik dan ekonomi masyarakat Aceh sudah lebih baik. Dan yang paling penting kami telah berbagi pengalam­ an bencana dan menanggulanginya bersama Anda,” kata Rahmadhani, Manager Museum Tsunami Aceh. Dewasa ini sekitar 600 orang setiap hari da­ tang berkunjung. Di akhir minggu bisa men­ capai 2.500–3.000 orang. Di hari-hari libur sekolah dan khusus bisa mencapai 3.500–4.000 orang. Di libur lebaran bahkan 5.000 orang. Museum tsunami adalah tempat terakhir dan pusat dari wisata tsunami track di kota Banda Aceh. Ya, provinsi Aceh umumnya dan kota ­Banda Aceh khususnya, memang patut memasarkan destinasinya dengan museum tsu­ nami sebagai salah satu daya tarik utama. Dan kita pun baik berkunjung ke sana. n

15


Strategi

Kita, Adidaya

K

ita memang perlu memperkuat terus rasa percaya diri. Bahwa negeri kepulauan Indonesia bisa menjadi ‘adidaya’ di sektor pariwisata. Artinya, memiliki potensi yang kuantitatif maupun kualitatif bisa jauh melebihi daripada yang dimiliki negara lain di ­sekitar kita. Ketika puluhan potensi alam, seni budaya, sumber daya manusia, dan yang berkaitan de­ngan pariwisata telah terkelola dan dioptimalkan menurut tuntutan-tuntutan jaman, maka puluhan juta pengunjung dari seluruh dunia akan datang. Dan, jumlah perjalanan wisnus di dalam negeri akan bisa mendekati satu miliar, dengan perbandingan data em­ piris di bebe­rapa negara di mana jumlah perjalanan wisnus berlipat kali dari jum­ lah penduduknya. Dengan kategori ‘adidaya’ tentulah ­bermakna, menjadi destinasi yang digandrungi sekaligus diperhitungkan oleh pesaing, dan seba­ liknya, menjadi pasar konsumen yang juga mengirim turis ke destinasi di luar negeri. Soegeng Soeryadi, pemimpin Soegeng Soeryadi Syndicate, mengambil posisi du­duk di tengah. Di sebe­ lah kanannya Wamen Parekraf Sapta Nirwandar. Di kanannya lagi Ary ­Suhandi, pengamat bidang pariwisata. Di sebelah kirinya duduk bersiap Bagus Sudibyo, Ketua Bidang Pemasaran ASITA dan, bu­ dayawan Radhar Panca Dahana. Siang itu di layar TVRI (31/12), selama satu jam pukul 14.00–15.00, Soegeng Soeryadi mengada­ kan acara dialog, dan diajukannyalah judul tersebut: Menuju Adidaya Pariwisata. Diakuinya kedengaran bombastis. Tapi, bagai­manakah? Tidak ada alasan kita, untuk tidak menjadi adidaya pariwisata kalau kita melihat potensi budaya, alam, dan orang kita yang basic-nya senang menerima tamu, Wamen Parekraf Sapta Nirwandar menanggapi. Coba kita lihat di rumah, apa pun disediakan un­ tuk tamu, ini mengakar dengan budaya kita. Hanya style-nya saja berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya. Saat ini posisi pariwisata berada sebagai pengha­ sil devisa ke-4 di Indonesia. Setelah minyak dan gas, batu bara dan beberapa komo­ditas, lalu pariwisata.

16

Ini baru pariwisata, terlebih lagi ditambah saudara kembarnya yakni industri kreatif. Alangkah kerdilnya hotel tanpa lukisan, alangkah sepinya hotel tanpa makanan, ­alangkah keringnya pintu-pintu masuk ban­dara dan lain-lain tanpa ornamen, ini termasuk bagian industri kreatif yang bisa dimanfaatkan.

Pariwisata itu terdiri dari 3 komponen besar, trans­ portasi, akomodasi dan kulinari. Kulinari kalau dibilang palugada (apa lu mau gue ada). Makanan yang berbeda mulai dari ­Sabang sampai Merauke dirasa delicious dan diverse. Ma­ kanan sekarang kalau kita kemas, sajikan secara higiene, akan memberi nilai yang kian tinggi. Wamen Sapta lalu menguraikan. Saat ini kita memang masih di bawah kemampuan untuk mengembangkan. Baiklah melihat pano­rama global dulu, karena mau tidak mau, juga merangsang kita. Negara maju yang tergabung dalam G7 seperti ­Perancis, Spanyol, Jepang dan Amerika, mereka tetap mengambil pariwisata sebagai pemegang peranan penting. Perancis dan Spanyol. Perancis tentunya dengan manajemen yang semakin advance, dalam satu tahun didatangi wisman sekitar 79 juta orang, penduduknya cuma 50 juta. Spanyol 60-an juta wis­ man datang, sedangkan penduduknya 53-an juta. Itulah negara maju dengan infrastruktur yang sudah maju dan mapan. Kita ambil lagi negara yang relatif masyarakat­nya sulit menerima konsep pariwisata misalnya negara Timur Tengah. Saudi Arabia mengembangkan wisata religi. Umroh sudah ditawarkan dengan berbagai macam jenis. Belum lagi haji yang hukumnya wajib. Dubai mengejar jadi hub internasional, berapa

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

orang yang singgah setiap hari. Lalu bersaing dengan Qatar yang juga menjadi hub. Lihat lagi negara yang persepsi penduduknya sulit mene­rima pariwisata, seperti Maladewa yang sudah high end artinya resort-nya mahal, dikelola secara profesional, walaupun mereka negara Islam 100%. Dan, lihat pula negara tetangga Si­ngapura, Thailand, Hong­ kong, dan seterusnya. Jadi, secara global pariwisata sudah menjadi ­industri jasa terbesar di dunia. Persaingan begitu ketat, dan kini diciptakan pesawat A380, serba ­online system. Semua menjadi tantang­ an bagi kita sendiri untuk memajukan pariwisata, karena nyatanya pariwisata ini dapat memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat. Mengerucut lagi ke ASEAN. Wamen Sapta mengingatkan, robyek wisata mereka relatif tidak sebanyak seperti yang kita punyai. Memang, Malaysia, Singa­pura, sangat antusias membangun pariwisatanya. Tapi, bukankah Indonesia lebih kaya dan lebih banyak potensinya termasuk budayanya? Cina mempromosikan 55 etnis, Indo­ nesia me­nyimpan lebih dari 300 etnis, betapa kaya­ nya masyarakat ini. Itu dapat menjadi cikal bakal industri kreatif berbasis budaya bagi ­Indonesia. Be­ lum lagi tipe warganya. Orang kita secara mendasar ­hospitality-nya tinggi, ini tentu bisa menjadi modal. Saya baru saja pulang dari Aceh, Sabang. Boleh jadi kalau orang awam lainnya berpikir; tidak mung­ kin ada wisata di sana, dan lebih hebatnya tiba-tiba ada Festival Seudati, bahkan ada Festival Jazz. Mengapa Jazz Festival disambut? Karena me­reka menganggap bahwa jazz itu mudah menuju har­ monisasi dengan musik lokal termasuk yang religi, jadi ini bisa diterima. Acaranya saat itu berjalan sam­ pai pukul 2 malam meski hujan turun. Di sana mulai dimanfaatkan spot untuk eco-tourism dan diving. Ini menunjukkan potensi dari Sabang sampai Merauke. Bayangkan Kanguru ternyata hidup juga di Merauke. Jejak sejarahnya tentu menceritakan hubungan de­ ngan benua Australia. Itu berarti, bila kita bedah, tidak akan ada habis­ nya potensi kita ini baik yang sifatnya natural dan kultural, maupun yang sifatnya bahari, gunung, danau sampai sungai. Kalau kita tidak memanfaat­ kan potensi ini untuk kepentingan masyarakat maka kita termasuk orang yang merugi, tidak memberikan kesejahteraan bagi masyarakat kita. Nah, oleh karena itu, ujar Sapta Nirwandar, kita


Strategi

Mega Biodiversity

16% dari binatang reptil dan amphibi di dunia. 35 spesies primata, 25% endemik. 17% dari burung di dunia. 26% endemik. 121 spesies kupu-kupu. 44% endemik. 12% dari mamalia di dunia. 36% endemik. Khusus Papua, presentase Flora endemik mencapai 60-70%. Mega Biodiversity Daya saing SDA Peringkat 17/139 Negara (WEF) Hutan Tropis terbesar setelah Brazil 51 Taman Nasional, merupakan negara mega biodiversity ke-3 setelah brazil dan Zaire Sekitar 59% daratan di Indonesia merupakan hutan tropis yang menjadi 10% dari total luas hutan di dunia (Stone, 1994). Terdapat sekitar 110 juta hektar hutan Indonesia tercatat sebagai hutan lindung dimana 18,7 juta hektar menjadi daerah konservasi. Renstra (Rencana Strategis) Kemenparekraf menguraikan data potensi yang dimiliki Indonesia antara lain digambarkan seperti ini : ”Negara Kepulauan yang terbentang di sepanjang garis khatulistiwa dengan beragam suku bangsa”

17.100 pulau, 6.000 diantaranya berpenghuni. Dengan 2 2 luas daratan 1,9 juta km , dan 3,1 juta km luas perairan.

Lebih dari

8 World Heritage Cultural Sites. Tempat penyelenggaraan Pameran dan Festival Internasional dan industri kreatif yang kuat. Lebih dari

300 ragam suku dan etnis dan

742 bahasa dan dialek.

Indonesia merupakan negara archipelago terluas, dan memiliki populasi penduduk terbesar keempat di dunia (+ 237 juta orang). Membentang 5.120 km dari timur ke barat, 1.760 km dari utara ke selatan. Peringkat 39 dari Cultural ­Heritage dari 139 Negara oleh WEF. tentunya sekuat tenaga mempromosikan yang mana yang bisa kita manfaatkan bagi kepariwisataan. Per akhir November saja; Alhamdulillah, sudah menca­ pai 7,2 juta wisman ke Indonesia. Target kita 8 juta wisman per tahun 2012, menghasilkan sekitar 8,6 milyar USD atau sekitar 90 triliun rupiah. Di awal tahun sebenarnya diproyeksikan akan sama dengan tahun sebelumnya 2011, mengingat krisis global menghantui, dari Eropa tidak akan ba­

Sementara itu dimaklumi, diantara ratusan obyek di Indonesia, pemerintah telah meng­ identifikasi 16 tujuan prioritas untuk dikem­ bangkan di tahun-tahun mendatang, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu baru-baru ini. Daerah tujuan dimaksud ialah Danau Toba di Sumatera Utara, Pangandaran di Jawa ­Barat, Borobudur-Prambanan di Jawa Tengah dan Yogya-Sleman di Yogyakarta, BromoTengger-Semeru di Jawa Timur, Lombok dan gunung berapi Rinjani di NTB dan Flores di NTT, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Toraja di Sula­ wesi Selatan, Derawan di ­Kalimantan Timur, selain Pulau Weh di Aceh, Kepulauan Togean di Sulawesi Tengah, Kepulauan Seribu dan Old ­Batavia, baik di ­Jakarta, dan pantai Bali selatan dan utara, serta di sekitar Gunung Batur. Untuk rencana jangka pendek, telah memi­ lih 16 dari 80 lokasi sebagai proyek percon­ tohan tentang bagaimana mengelola sektor pariwisata secara komprehensif dan ber­ koordinasi dengan sektor-sektor lain seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, dan pemerintah daerah. Tantangan terbesar adalah bekerja sama dengan pemerintah daerah. Kasus yang pa­ling ekstrim adalah Danau Toba di Sumatera Utara karena 10 kabupaten dan kota yang terlibat. Di Flores, delapan kabupaten harus bekerja sama untuk mengembangkan pulau, termasuk ­Komodo. Meningkatkan lokasi wisata sangat sulit jika tidak ada kerjasama dengan pen­ duduk setempat. Ini adalah tantangan nyata. Targetnya tidak hanya untuk meningkat­ kan jumlah wisatawan yang berkunjung ke negeri ini, tetapi untuk menginspirasi pari­ wisata yang berkualitas baik, dan membuat wisatawan i­ngin tinggal lebih lama di sini.

nyak yang datang. Tapi ternyata pariwisata itu men­ jadi bagian dari kehidupan, basic needs, life style dan bahkan mereka berani mengorbankan yang lain tapi tidak untuk pariwisata. Saya juga mendapat data dari BPS bahwa ­spending ke Indonesia naik, yakni rata-rata ­spending-nya USD 1.240. Jadi siapa pun yang datang ke Indonesia ­average spending-nya USD 1.240. Tingkat investasi di pariwisata juga meningkat tajam. Hotel semakin

banyak peminat, tidak hanya di Bali, di NTB, NTT termasuk juga di Papua, di Sumatera. Di Sumatera Barat wisatawan semakin banyak datang. Soegeng Soeryadi kemudian bertanya. Pak Bagus, bayangkan dengan 8 juta bisa kumpulkan 90 triliun rupiah, bagaimana bila mencapai 30 juta? Dibandingkan Perancis, malah bagai­mana ­mencapai 90 juta? Kelihatannya Pak Sapta mengerti jelas, tapi kendala apa kira-kira yang membuat sulitnya men­

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

17


Strategi capai adidaya tersebut? Apa kata Bagus Sudibya? Pariwisata bersifat sustainable tidak akan pernah habis bahkan berkembang. Hanya pariwisata yang mampu melibatkan semua komponen masyarakat, apakah dia petani apakah dia nelayan. Melting pot-nya pariwisata. Yang utama kini adalah investasi di bidang pariwisata yakni infrastruktur. Apakah jalan-jalannya bagus, apakah konektivitasnya bagus, apa­kah hotel­ nya bagus, semua itu harus dipikirkan secara holistic dan menjadi kebijakan nasional yang diturunkan ke bawah. Kongkretnya, jelas diimplementasi menjadi grand strategi pemba­ngunan nasional. Bila ini dilaku­ kan maka de­ngan sendiri­nya akan membutuhkan dana yang besar untuk membangun pariwisata. Kita harus akui tidak hanya Indonesia, tapi ba­nyak juga negara lain yang memiliki potensi pariwisata yang baik. Bahkan banyak yang lebih tertinggal dari Indonesia dari segi potensi namun mereka be­ rani membelanjakan memba­ngun infrastrukturnya, membangun SDM-nya sehingga melaju lebih baik dari kita. Bayangkan di tahun 90-an kita mengangankan wisatawan datang sebanyak 1 juta, Malaysia baru berani 500 ribu pada tahun yang sama. Kita seka­ rang seperti disampaikan Pak Sapta baru 8,1 juta, mereka (konon) sudah mencapai 20 juta. Lalu me­ ngapa mereka berani? Karena mereka memahami arti penting pariwisatanya, jadi mereka membangun dan banyak berinves­tasi untuk pariwisatanya. Soegeng Soeryadi menengok ke Ary ­Suhandi, duduk di sebelah Sapta Nirwandar. Menurut ­Soegeng, “Terkesan tidak ada pema-haman yang sama tentang arti pentingnya industri pariwisata, kurangnya infrastruktur, lanjutkan Pak Ary?” ujar Soegeng. Karena pariwisata ini merupakan satu rangkaian, jawab Ary. Itu yang dibilang tadi oleh Pak Bagus bahwa memang multi efect-nya besar. Kendala yang paling kuat selain yang sudah disebut tadi adalah SDM kita, kualitasnya di bawah, pada tingkat kabupaten sampai provinsi. Kemenparekraf sudah mengikuti trend, kata dia. Misalnya di marine tourism prioritas yang harus diper­ hatikan, kita sudah memulainya sejak tahun 1995. Lalu bagaimana ‘pekerjaan rumah’ kita untuk meraih comparative advantage. Serius memperhati­ kan kerja sama lintas sektoral. Ada Inpres nomor 16, yang mengatur koordinasi sudah merupakan upaya (yang ditujukan hingga) pada tingkat kabupaten, provinsi, dan sebagainya. Di Malaysia, ketika bikin fasilitas dan ke­giatan sport, ujungnya untuk menarik wisatawan datang. Tapi mari melihat kendala di human ­resources, ada

18

Rumah asli suku Baliem di Papua, disebut Honai, kini mulai dibangun dengan imajinasi dijadikan hotel akomodasi bagi wisatawan. Eksoka penga­ laman berwisata di kawasan mur Indonesia, pun berpotensi booming pada waktunya.

kendala players, kita harus temukan banyak pemain. Kebanyakan travel agent hanya menjual tiket, yang kita butuhkan lebih ba­nyak tour operator agar me­ reka dapat ber­saing menjual Indonesia. Saya kira itu adalah PR yang harus terus didorong. Pak Radar, ujar Soegeng melanjutkan, mene­ ngok ke sebelah kirinya di seberang Ary. Mari agak filosofis, ujar Soegeng. Bisakah kita menjual imaji­ nasi. Imajinasi itu untuk apa? Kehidupan yang funda­ mental sebenarnya mengejar kebahagiaan. Misalnya saya sebut kebahagiaan yang sedang dikejar orang adalah menjadi politisi, pemimpin partai. Menguasai konsesi ladang industri, emas, batu bara, dan sete­ rusnya. Namun langka sekali untuk pembicaraan me­ ngenai pariwisata. Adakah sebenarnya masyarakat kita memiliki komitmen menjual imajinasi? Ya, hati, Panca Dahana, budayawan, memulai. Pariwisata adalah bisnis yang dapat dinikmati, men­ ciptakan pesona, ada hati yang terpikat. Kalau mau memikat hati maka kita harus menjadi orang yang memikat. Masalahnya apakah kita hanya perlu me­ mikat saja? Ikatan itu adalah sublimasi antara keterpi­ katan ditambah imajinasi, spiritual yang mewarnai. Persoalannnya negeri ini sejak jaman Soeharto membinasakan, meruntuhkan ekspresi yang antara lain imajinasi kita semakin sempit. Maka tumbuhlah generasi yang pendek imajinasinya. Sebatas isi dom­ pet, kunci apartemen yang dimiliki berapa, mobil mewah berapa, tidak ada imajinasi lain. Dalam kondisi masyarakat yang modern itulah

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

kita ciptakan imajinasi. Apa yang kita bilang sebagai hospitality itu sebenarnya imajinasi kita dalam mem­ bayangkan yang asing ke dalam diri kita. Kalau ima­ jinasi kita tidak ada, tidak akan ada orang yang akan menerima tamu dengan tersenyum dan hospitality itu tidak akan tercipta. Karena itu pemerintah baru di jaman reformasi yang tidak merubah keadaan, harus bisa meng-endorse kebudayaan yang memperluas imajinasi itu. Pemerintah itu harus memberi situasi yang kondusif untuk memberikan ruang sosial budaya masing-masing. Misalnya orang Bali biarkan hidup dengan kehidupan sosial budayanya sendiri. Orang Batak demikian pula, dan lain sebagainya. Jadi, jika berpikir cara menghadapi kondisi sosial budaya seragam, kita menjadi tidak ­ramah. Akhirnya cuma 8 juta itu yang datang. Kenapa? Padahal dasar dari budaya etnik kita itu dasar yang sangat mene­ rima, sangat open menerima hal baru. Kalau mereka tidak mene­rima itu, itu adalah karena impulse yang lain, ekonomi, politik dan lain-lain. Nah, caranya bagaimana supaya berkembang? Bikinlah even-even kebudayaan di masing-masing daerah agar berkembang kebudayaannya. Sekarang ini kurang di-endorse lantaran keterbatasaan dana untuk biaya. Padahal bila diberi ruang maka akan berkembang. Kita sama-sama stakeholder yang membangun negeri ini. Saat ini bila ada budayawan kerja sama de­ngan pe­ merintah jangan dianggap melacur. Nah, Pak Sapta-


Strategi lah salah satu orang yang membantu melumerkan pulang. Me­reka perlu transportasi, infrastruktur, orang berlibur. Golongan menengah atas naik 9%, ­kulinari, restoran di daerah selain melihat seni semua naik pesawat. Di Ambon kini sudah berope­rasi lewat Kemenparekraf ini. Bahkan Soegeng Soeryadi semakin me­nge­ budaya pula. Kalau mau per pulau ditelateni, maka 10 flight. Untuk ke Samlaki atau ke Fak Fak. Bahkan rucutkan bahasan. Pak Sapta, kata dia, kalau tinggal PU dan Perhubung­an berkoordinasi. Mereka yang saya suprise dari Kupang ke Alor setiap hari ber­ operasi dua kali penerbangan. Alor itu di ujung NTT, teman-teman ini bicara pemerintah, saya mau punya hati tidak? Bagus Sudibyo menanggapi. Katanya, untuk tempat surga diving. Bangka Belitung yang tadinya meng-address itu sebagai walikota, bupati, camat atau lurah, tantangan itu, maukah me­reka desanya itu harus ada gerakan nasional yang holistic, menye­ sulit dijangkau, saat ini sudah mudah dijangkau. dikunjungi dengan (totalitas) ­income USD 1.240 per luruh, tatkala kita menyadari income pariwisata total Jadi menurut saya manakala jumlah wisman besar, mencapai 240 triliun, dengan 240 juta wisatawan wisnus besar, maka men-­generate ekonomi besar. visit? Apa menurut Sapta Nirwandar? Saya juga lihat Taman di Jakarta sudah dibuat untuk Pariwisata mengandung aspek dan unsur bisnis domestik. Kondisi ini menarik bagi negara tetangga, me­ kemping. Jadi terlihat gairahnya. dan pendapatan. Dengan keberpihakan maka pari­ Soegeng memotong. Kata dia, Bandung–KL wisata akan menghasilkan yield. Ketika membangun reka konsentrasi menggali pasar wisatawan Indone­ Ancol oleh Bapak Ali Sadikin dulu, demikian juga sia yang lucrative. Kita sungguh perlu sadar, padahal saat ini sudah 7 flight per hari. Lalu bertanya, membangun TIM, bila tidak ada yield building maka (beberapa komoditas) natural resources kita akan apakah Kementerian lain mendengarkan, se­perti habis. Ini yang perlu disadari. Saya kira ini modal luar PU, Per­hu­bungan? Rakyat kecil menunggu misalnya tentu tidak dibangun. Kita harapkan pemimpin daerah harus berpikir ke biasa. Sinkronisasi pemikiran sudah harus disampai­ perjalanan Ciawi ke Sukabumi masih harus ditempuh lama banget. sana, memang perlu entrepreneurship Ary Suhandi menjawab. Saya me­ dengan pandangan long term. Nah dari lihat, ujarnya, pariwisata masih opsi, segi praktikal, itu merupakan bagian belum dijadikan ‘harus’. Kemente­ produksi dan imajinasi yang harus kita rian harus mendorong kabupa­ten agar kasih ruang. Ruang itu bisa harmonis komit. Kementerian memberi rangsa­ dengan dunia pariwisata. ngan. Memang akan ada kemajuan Seperti apa jadinya Tari Seudati bila mulai ada prioritas. Kemudian bila tidak ada tempat berekspresi, yang kedua, kalau Pak Radhar menga­ tampil? Jadi, beri peluang eks­presi, takan, meng­angkat imajinasi semua imajinasi dan pendapatan dan itu sah pi­hak. Saya salut dengan Jember (ka­ sah saja, kalau masing-masing daerah bupaten), di sana semua pihak inter­ itu juga bisa mewujudkan perputaran nalnya melihat perlunya ko­nektivitas. ekonomi. Wisata bagian gaya hidup Kalau gubernur jeli yang mana men­ masyarakat modern, yang kelas mid­­ jadi prioritas itulah dikembangkan. dle-nya sekarang sudah mening­kat. Kalau di timur kita lihat poten­sinya Sekarang ini cenderung Bali penuh, River cruise di Sungai Rungan, Kalimantan Tengah. Akan datang waktunya juga tidak kalah. Bromo pemanda­ Jogja penuh, saat long week end susah saat wisata susur sungai hidup dan modern di Kalimantan, Sumatra, hingga ngan sangat bagus bisa di­sebut one cari hotel. Jadi memba­ngun pariwisata Papua, juga berpotensi booming wisatawan nusantara dan mancanegara. Demikian pula di danau-danau. Dan dukungan masyarakatnya. of the best di dunia, ­aksesnya juga sa­ ini bukan hanya untuk kepentingan ngat baik. ­Kalau dikelola baik kan bisa orang bule, tapi untuk kepenting­an masuk menjadi kelas dunia. Kita punya orang utan kita sendiri. Kita saat ini sedang kembangkan wisata kan kepada masyarakat, supaya mereka sadar. Wamen Sapta menanggapi. Sebetulnya secara sudah dunia ketahui, lalu bagaimana menjadi ber­ syariah. Ini bukan berarti untuk kepen­tingan satu obyektif, kita lihat kita sedang fokus pada sektor skala nasional dan internasional, ini perlu didorong. agama saja. Soegeng memotong pula. Angka 8 juta belum Ini satu choice sekarang, orang berekspresi di pendidikan dan kesehatan. Bukan berarti pariwisata bidang ini. Pariwisata bisa sangat membantu me­ ditinggalkan, makanya masuk di dalam bagian menjadi kepuasan. Walau sudah ada kemajuan, na­ menuhi life style sekaligus menciptakan pendapatan MP3EI (Masterplan Perluasan dan Percepatan mun kita mengharapkan kemajuan yang tinggi per­ masyarakat. Jadi tidak hanya mengejar PAD, retri­ Pembangunan Ekonomi Indonesia). Di situ Bali cepatannya. Dengan potensi yang hebat dari 8 juta busi, gontok-gontokan lantaran batas territorial, tapi dan Nusa Tenggara menjadi koridor 5 yang hendak menjadi 80 juta. Bagaimana? Yang menjawab du­ luan, Panca Dahana. Untuk itu harus ada genjotan mestinya bagi setiap pihak disinergikan sehingga diakselerasi. Dulu kalau mau ke Papua imajinasi kita jauh, kini yang luar biasa. Persoalannya, daerah tidak memiliki sama-sama me­nguntungkan. Soegeng memotong. Menurut dia, ke depan bisa 4 jam, bisa pakai Garuda, Lion Air, dan seterus­ satu passion, tidak ada hati. Menurut keterangan Pak Sapta, kalau secara mestilah upaya semakin kokoh. Kalau kita hitung nya. Saya waktu meresmikan event takjub juga ba­ ada 10 atau 12 pulau besar, daya dukung Suma­tera nyak penerbangan ke sana. Harga tiket pun sekarang ­nasional pariwisata penghasil devisa urut­an ke-4, artinya pariwisata tiap daerah mestinya nomor bisa sekian juta, Sulawesi sekian juta. Orang naik turun menjadi 60%-nya dibandingkan dulu. Kita melihat kemajuan yang luar biasa di bidang 2 hingga nomor 1 bila sumber daya material dua sampan lapar, perlu makan dan minum, membeli oleh-oleh dan menambah imajiansi mereka ketika pariwisata. Saat ini airport kita sudah penuh dengan ­urutan awal habis.

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

19


Strategi Yang kedua, sekiranya politisi men-trigger, e­ ndorse, ada 400 etnis Indonesia bukan 300 etnis seperti Pak Sapta kemukakan tadi. Tapi itu menjadi tidak ada apa-apanya kalau yang namanya sektor lain tidak bekerja sama, dari sektor pendidikan, kesehatan yang sedang digalakkan, dan sektor lain namun perlu kesadaaran bahwa pariwisata is the future. Lalu Ary menimpali. Pemain entrepreneur nya harus kuat. Katakan di Raja Ampat Sorong apakah cukup hanya mempertimbangkan IRR (Investment Rate of Return)? Coba di Sorong, Walt Disney kita ­undang untuk men-develop. Kemudian Sapta Nirwandar meyakinkan, bahwa kalau sudah menganggap pembangun­an pariwisata sebagai prioritas, maka tentulah akan berjalan semua sektor, termasuk pelaku bisnis yang mampu merangsang kegiatan. Soegeng Soeryadi menyudahi, any way, ujarnya, saya mau meng-adress ini kepada kabi­ net, gubernur. Kalau Jember bisa, Banyuwangi bisa, ­kenapa tempat lain tidak? Ini semua adalah kerja besar kita untuk mengangkat pariwisata. Pariwisata tidak akan habis. Perlu dikritisi, dan perlu support berbagai Kementerian. Semoga sinyalemen ini menuju adidaya pariwisata ada di depan mata mem-boost dari 8 juta menjadi 80 juta kunjungan. n

Luasnya Wisata Bahari

Peta ini menunjukkan salah satu peta jalur pelayaran kapal-kapal cruise internasional dalam men­ jelajahi wisata bahari di negeri ini. Terbuka luas kemungkinan rute ini dikembangkan menjadi puluhan macam kombinasi, seakan tak terbatas seperti kemungkinan langkah catur. Bahari yang luas itu selain sebagai pintu masuk dalam aspek aksesibilitas pariwisata, akan menjadi ‘tropical paradise’ bagi international cruiseship, para yachters, divers, penggemar sport bahari dan aktivitas marine hingga photographers. Dari sudut-sudut muka bumi ini, manusia berpotensi untuk datang menikmati apa yang dimiliki oleh Indonesia ini. Jumlah kunjungan mereka boleh jadi mencapai jutaan setiap pergantian musim.

Seakan The Sky is the Limit Peta ini saja menunjukkan 18 kota di ­Indonesia yang terakses sekarang ini oleh layanan pener­ bangan udara dari/ke luar negeri. Variasi kom­ binasi hubungan langsung dengan kota-kota di luar negeri pun terbuka luas, bahkan setiap ibukota provinsi punya peluang yang sama. Ter­ lebih setelah opensky policy di lingkungan ASEAN mulai efekf akhir 2015. Untuk opensky ASEAN itu, Indonesia memang membatasi pada lima bandara, dengan pertim­ bangan kepentingan nasional, namun setiap bandara berstatus internasional dapat membuka penerbangan langsung luar negeri. Dewasa ini Indonesia menawarkan 29 bandara berstatus internasional. Tahun 2012 ini wisman masuk melalui ban­ dara Jakarta sekitar 2 juta dan bandara Bali 2,9 juta. Nah, jika kelak pukul rata bandara di peta di atas saja didarati 2 juta wisman setahun, bu­

20

kankah itu sudah akan mencapai 36 juta? Ditam­ bah lima bandara besar akan menerima jauh leb­ ih banyak. Biak di Papua pernah jadi pintu masuk dari Los Angeles dan Hawaii, juga Manado, Ku­

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

pamg di Timor untuk penerbangan dari Darwin Australia, dan Jayapura serta Ambon berpotensi penerbangan langsung ke Australia, Manado ke/ dari China, Jepang dan Asia lainnya. n


What Do They Say?

Nakano Chieko

David

akano Chieko sudah 11 tahun tinggal di Indonesia, kini bekerja di majalah Sarasa, majalah Lifestyle yang ditujukan bagi para ekspatriat Jepang di Indonesia. Ditemui saat mengikuti famtrip media yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Nakano Chieko Pariwisata Provinsi Bangka Belitung pertengahan dari Jepang. November 2012 lalu, dia berkomentar sebenarnya orang Jepang sangat ingin pergi ke tempat selain Bali di Indonesia. Mereka ingin ke tempat-tempat yang bisa melakukan snorkeling dan diving. Orang Jepang inginnya ke tempat-tempat yang indah dan alami, ada makanan yang enak, hotel yang bersih dan penjual oleh-oleh terutama handicraft. “Bali shima hokano tokoro e ikitai. Jyouhou wa nai dakara (Mereka ingin pergi ke tempat lain selain Bali tapi informasinya belum ada),” katanya. n

avid ini tampaknya salah satu surfing mania. Dia telah berada di Sumatera selama 3 bulan dan akan stay selama 1 bulan lagi, hanya untuk surfing. Ditemui di pantai Bungus, Padang, di awal Desember 2012 ­kemarin, dia baru saja kembali dari Mentawai dan akan kembali lagi ke sana David untuk mengambil papan surfing-nya yang patah dari Swiss mencicipi rakik, semacam dan sedang diperbaiki. Dia sudah empat kali penganan ringan khas Padang. surfing di Mentawai dan saat ini masih banyak teman-temannya peselancar di sana. Dia mengakui, Mentawai merupakan area surfing yang sangat bagus. Selain Mentawai, dia juga telah menjajal surfing di Siberut, Sipora, dan pantai Cimaja di Sukabumi selatan, Jawa Barat. n

N

N

Nora

Dagmar Meyer

ora adalah salah satu dari empat guru pembimbing yang mendampingi student dari beberapa sekolah menengah atas di Trengganu, Malaysia, yang mengikuti program liburan keluar negeri sambil belajar selama 5 hari 4 malam di Sawahlunto, Sumbar. Itu bulan November lalu. Trengganu dan Sawahlunto sudah lama melaksanakan program sep­ erti ini dan setiap tahun saling mengirim para pelajarnya untuk belajar di sekolah mereka. Saling mempelajari budaya dan mengenal negara masing-masing. Nora memang baru pertama kali mengikuti program ini dan pertama kali juga ke Indonesia. Dia menyukai alam di Sumbar, di lain waktu dia juga ingin pergi ke tempat lain di Indonesia, salah satunya Bandung. Sebanyak 26 student dan 4 orang guru pembimbing dalam ­rombongan yang hendak kembali ke Trengganu via Singapura. Nora mengatakan rom­ bongannya harus berangkat pukul 01.00 dari Sawahlunto untuk bisa be­ rangkat dengan penerbangan pagi dari Padang ke Singapura karena me­ reka akan meneruskan perjalanan selama 12 jam ke Trengganu, ­Malaysia dengan bis dari bandara Changi, Singapura. “Meskipun capai tapi kami merasa senang,” begitulah dia merasa. n

Nora (ketiga dari kiri paling depan) bersama student ­bimbingannya dari beberapa SMA di Trengganu, Malaysia.

D

D

agmar Meyer, wisman Jerman di Ran­ tepao, Toraja Utara. Dia warga Jerman yang tinggal dan bekerja di Brussel, Bel­ Dagmar Meyer, gia. Pekerjaannya? Policy Officer for European wisman Jerman di Rantepao, Research Area-Skills, Directorate-general for Toraja Utara Research and Innovation, European Comission. Kita jumpa dia di Rantepao, Toraja Utara di bulan September 2012, dia mengatakan datang ke Sulawesi Selatan melalui Jakarta dengan menggunakan penerbangan Etihad, lalu connecting ke Makassar de­ ngan maskapai penerbangan nasional. Sebelum ke Toraja dia pergi ke Bau-bau dan Wangi-wangi dengan naik boat. Menginapnya di rumah penduduk di Bau-bau. Dia memilih perjalanan di siang hari ke Toraja demi singgah dan menginap dulu di kota Pare-pare. Rencananya dia akan tinggal selama 3 malam di Toraja dan melan­ jutkan perjalanan lagi ke Togian Island. Jika waktunya memungkinkan, dia ingin meneruskannya hingga Bunaken di Manado, tapi kalau tidak, dia akan langsung menuju Bira untuk melihat bagaimana orang di ­Sulawesi membuat perahu phinisi yang terkenal itu. “The cities such as Makassar and Pare-pare do not have characteristic. There was not much to see. The development seems not well planned,” katanya. “Toraja is amazing place, also the ceremonies. Even though I didn’t find any accommodation in Bau-bau, but I like the family who ­allowed me to stay in their house.” Dia pikir memang akan lebih baik jika ada transportasi udara yang murah dan langsung menuju Toraja, dia percaya akan banyak peminatnya. Dia sudah merencanakan perjalanan ke Papua dan kepulauan Maluku, setelah itu mungkin dia akan merencanakan ke Kalimantan, untuk menghabiskan liburan berikutnya. n

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

21


Pemasaran Destinasi

Kreatifitas

di Sebuah ‘Museum Kata’ Seperti halnya Museum Tsunami di Banda Aceh, kreatifitas ini pun agaknya patut dimanfaatkan oleh stakeholkders pariwisata, bisa dijadikan daya tarik atau tourist spot. Ya bagi wisnus, ya wisman. Fenomena baru?

R

umah bercat putih dengan pekarang­ an tanpa pagar tampak seperti rumah penduduk lainnya. Sebuah saja papan nama berwarna oranye yang mem­ bedakannya. Itulah Museum Kata Andrea Hirata, di Jalan Laskar Pelangi No 7, Gantong, Belitong. Rumah yang dijadikan Museum Kata lebih kurang 30 m2 luasnya, dan sudah berusia lebih dari 200 ­tahun, salah satu rumah pertama di Belitong, tapi belum termasuk dalam daftar cagar budaya. Tanpa ada petugas yang menunggui, hanya satu terpam­ pang pengumuman di depan pintu masuk meminta tamu untuk melepas alas kaki. Ruang yang mungkin dulunya berfungsi sebagai ruang tamu itu diubah menjadi ruang kuratorial ­dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Sebuah bangku terletak di sebelah kiri dan sebuah screen­ play di sebelah kanan, memutar cuplikan film Laskar ­Pelangi. Sinar masuk dari jendela menerangi ruang­ an tanpa cahaya lampu, daun jendelanya terbuka mengalirkan angin, terasa sejuk ke dalam. Lantai di dalam rumah hanya dilapisi tikar pandan. Tampil­ an Ikal (tokoh utama dalam novel dan film Laskar ­Pelangi) menyapa pengunjung yang memasuki ru­ mahnya di ruangan ini. Setelah membaca kuratorial di ruang tamu, pen­ gunjung akan diajak memasuki ruang Laskar Pelangi di bagian tengah rumah ini. Di situ ternukil kisah dukun buaya Bodenga dan poster bergambar buaya besar, nukilan dari kisah A Ling—cinta pertama Ikal, nukilan kisah Lintang yang sangat cerdas, copy dari sampul novel Laskar Pelangi yang telah diterjemah­ kan dan diterbitkan dalam bahasa Taiwan, Cina, English/UK, Portugal, Spanyol, Jepang, Korea (sempat menjadi best seller di Korea), Jerman, Belanda, Me­ layu/Malaysia,dan Vietnam serta daftar ­terjemahan yang akan segera terbit. Beberapa gambar dari tokoh-tokoh sastra dunia seperti Kawabata Yasunari. Dipajang juga beberapa poster dan still photo dari film Laskar Pelangi dan sekuelnya, Sang Pemimpi. Sebuah meja dan dua bangku panjang diletakkan di ruangan ini memberi kesempatan pada pengunjung untuk membaca:

22

­kuratorial, gambar, dan artefak yang terpajang. Kamar pertama adalah kamar Ikal. Nukilan dari bab Ayah Juara Satu Seluruh Dunia dan still photo dari film Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi serta ­beberapa kata mutiara, yang juga dikutip dari novel, membawa pengunjung seolah bercakap kembali dengan Ikal. Kamar sebelah adalah kamar Lintang. Tampak hampir serupa dengan yang ditemui dalam kamar Ikal tapi ada satu yang menarik, sebuah diagram dan penjelasan mengenai Literary Art. Mungkin ini untuk menggambarkan kecerdasan Lintang, tapi tentunya ini adalah hipotesis dari sang penulis. Di ruang belakang atau ruang sastra rupa (liter­ ary art) pengunjung bisa membaca nukilan kisah Mahar, kawan Ikal yang seniman itu. Di sana juga diperlihat-kan apa yang menginspirasi seorang ­Andrea Hirata menghasilkan karyanya, ada juga cerpennya yang—menurutnya—hanya bisa dibaca di museum ini dan tidak akan pernah diterbitkan,— bagaimana cara bekerja Andrea dengan editor buku­ nya di luar ­negeri, dan, sebuah foto kecil orang tua

Andrea di pojok ruangan. Bagian paling belakang dari rumah itu, dapur. Di sini semua pengunjung bisa duduk sambil minum teh atau kopi mendengarkan siapapun yang mau mengekspresikan dirinya melalui baca puisi atau bermusik. Dari dapur ini pengunjung bisa mengin­ tip kamar kerja Andrea. Masih ada satu ruangan lagi yang terpisah dari rumah induk, itulah learning center atau ruang sastra dunia yang bisa difungsikan untuk berbagai macam kegiatan. Ide mendirikan museum sastra muncul dari pembaca untuk tetap menyebarkan dan menjaga semangat pendidikan dan nilai-nilai budaya dari tetralogi Laskar Pelangi di sebuah tempat yang akan selalu bisa dikunjungi oleh anak-anak, orang tua, guru dan masyarakat pada umumnya. Merujuk pada bentuk museum sastra di kota Hannibal, AS, tempat kelahiran Tom Sawyer, sebuah tim dibentuk untuk mewujudkan museum sastra pertama di Indonesia di Gantong, Belitong. Museum ini sengaja didesain layaknya sebuah buku dari de­

Andrea Hirata (kedua dari kanan) bersama pengunjung museum yang meminta foto bersama.

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013


Pemasaran Destinasi 1

pan hingga belakang. Yang mengisahkan tentang berpantang menyerah dan berani bermimpi. Maka dipilihlah bagian-bagian dari karya-karya Andrea yang akan menginsipirasi banyak orang. Seperti yang dikatakan Andrea di pertengahan bulan November lalu bahwa timnya menghindari museum dimana pengunjung ‘tidak terlibat’ di ­dalamnya. Mereka menghindari membuat museum yang temaram, tua dan hidup dalam kemegahan masa lalu, tapi justru museum yang terbuka dan menggerakkan para pengunjungnya untuk ter­ inspirasi dan berkarya. “Namun manfaat itu baru bisa diterima ­apabila anda membaca kuratorialnya dari depan. Tapi wisatawan mempunyai attitude yang berbeda. ­Mereka tidak suka membaca. Itu menurut penga­ matan kami sampai saat ini. Namun kami tidak mau kompromi. Karena ini adalah literary museum. You have to read. Maka dari itulah kami sediakan bang­ ku. Kalau perlu kami mengedukasi pengunjung. Ini ­bukan tempat memamerkan foto kemegahan Laskar Pelangi,” jelas Andrea. Dia juga menyebut museum ini sebagai living ­museum yang bukan hanya menampilkan karyakarya Andrea tapi juga profil para sastrawan dunia dan menampilkan karya seniman lokal. Maka ke­ giatan di museum ini bermacam-macam. Ada work­ shop fotografi, membuat kerajinan, even budaya lokal, dan setiap hari Sabtu lumayan banyak pelajar datang ke sini untuk membaca puisi, bermain musik dan sebagainya. Dia juga pernah mulai menyeleng­ garakan Live residential program. Yakni, sebuah pro­ gram dimana penulis tinggal (home stay) di rumah penduduk dan bekerja di sini. Empat orang yang mengelola museum ini: dua orang lulusan sastra Inggris, seorang warga setempat, dan seorang seniman lokal. Dia sendiri tidak ikut dalam mengurus museum, hanya sebagai pemberi guideline besar. Menurutnya, pengelola museum sudah berada di jalur yang benar untuk mengelola sebuah museum sastra. Pengelola juga menjakin kerja sama dengan penerbit Mizan. Mizan memberi banyak masukan.

2

Membuat museum itu bukan komitmen sehari dua hari. Kita harus bisa melihat 5 tahun ke depan, 10 tahun ke depan agar tetap mempunyai tenaga dan memanfaatkannya. Karena itu museum harus mem­ punyai konsep yang kuat. Kiatnya adalah dengan terus menjaga dan memelihara misi edukatif dan manfaat dari museum ini. Selama memiliki misi edukatif maka museum ini akan tetap bertahan. Bersamaan itu, berusaha memasukkan dirinya ke dalam kepala anakanak sekolah, anak-anak muda yang marjinal. Setiap ­display ada misinya, setiap tulisan adalah keniscayaan. Ini untuk memberi inspirasi semua orang bisa mewujudkan mimpinya. Sebagai literary museum dia menjadi ruang berkarya, mengandung art, juga excitement. Misi museum itu bukan living in the glory of the past, tapi mengajak pengunjung untuk melihat ke depan. Filosofi museum ini adalah ingin meng­ inspirasi banyak orang agar mereka juga bisa men­ jadi inspirasi bagi orang lain. “Inspirasi terbesar saya justru datang dari pem­baca. Ketika pembaca mengatakan ­mereka ­ter­inspirasi dari tulisan saya, saya mengatakan ­bahwa saya terinspirasi oleh anda. Ada teori mengatakan, you cannot change people by giving them money, you cannot change ­people by giving them promises, but you can change people by inspiring them,” katanya kemudian. Bagi orang yang tinggal di kota-kota besar boleh jadi melihat apa yang ada dalam museum ini tidak berarti apa-apa tapi bagi anak SMA, rasanya katakata ini akan bisa mengubah jalan hidup seseorang. That’s the point of the museum. Kenapa mimpi dan ­inspirasi? Hasil riset kecilnya menunjukkan anakanak di Belitong tidak bisa sekolah dan tidak bisa bekerja sekarang bukan disebabkan faktor eko­ nomi, tapi mereka sudah kehilangan motivasi. Dan ­ternyata, itu banyak terjadi di banyak tempat. Tentu saja museum ini tidak mencari profit. Ka­ lapun ada donasi itu menjadi donasi kebersihan. Sumbangan sifatnya sukarela. Rupanya ingin senan­ tiasa tetap menjaga independensinya, ingin men­ jadi milik semua orang. Dan, ini kata dia, “Kami pun

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

3

4 (1) Kamar Ikal. (2 & 3) Ruang Laskar Pelangi. (4) Diagram ini mencoba merangkum proses kreatif dan psikologis dari orang-orang kreatif. Bagi seorang penulis novel, semakin dia bisa menjauh dari realitas, dia akan semakin terbebas dari blocking, ini biasanya terjadi setelah penulis melewati 10–20 bab pertama. Setelah itu mereka akan merasakan narsisme yang kuat, mereka tidak lagi menguasai cerita tapi ceritalah yang menguasai mereka hingga mereka mencapai batas insanity dan kecenderungan untuk bunuh diri. Mungkin inilah yang terjadi dengan penulis besar seperti Ernest Hemingway dan Virgnia Wolf.

melihat bagaimana museum ini bisa mendukung industri pariwisata.” “Karena pada gilirannya nanti, pariwisata akan menjadi alternatif ekonomi Belitong yang sedang krisis sekarang,” katanya. Museum Kata sebenarnya belum diresmikan, tapi sudah dibuka untuk umum sejak 1 Oktober 2012. Jumlah pengunjung dari 1 Oktober–15 November 2012 sudah mencapai seki­ tar 7 ribu orang. Bahkan pada waktu libur lebaran haji yang lalu datang sekitar 1.000 orang pengun­ jung. Telah diterimanya Penghargaan Anugerah ­Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebu­ dayaan Nasional pada 23 November 2012 di Jakarta sebagai museum sastra pertama di Indonesia. Museum yang kreatif agaknya sedang menumbuhkan fenomena baru, sebagaimana layaknya mu­ seum yang diinisiasi pribadi-pribadi di Bali. n

23


Pemasaran Destinasi

Tourist Information Center di bandara, Solo.

barkan kepada biro perjalanan, tahapnya di Solo lebih dahulu. Kami juga bekerja sama dengan Garuda untuk mendistribusikan melalui kantorkantor perwakilannya, jadi bisa tersebar sampai ke Australia dan Singapura.“ Mengenai paket wisata khususnya yang ber­ kaitan dengan VJT 2013, pemda melalui disbud­ par menyerahkannya pada kreatifitas para pelaku dan tidak harus dilaporkan kepada dinas. Pemda hanya memberikan umpan dan mendorong para pelaku untuk menjual paket dari even-even yang diadakan oleh pemda. Budy Sartono juga telah mengingatkan ke­ pada stakeholder pariwisata di Solo agar pada saat ­Bengawan Solo Travel Mart (BSTM) pada 27–28 April 2013, orang Solo harus menjual destinasi yang ada di sini. Direncanakan mengundang seki­ tar 70 buyers dari dalam dan luar negeri. Kriteria buyer pun telah ditentukan: pertama tentulah biro perjalanan/ope­rator tur dari dalam dan luar ne­ geri, kedua adalah PCO nasional yang diharapkan dapat mendatangkan MICE ke Solo, dan korporasi yang sering mengadakan MICE. Untuk buyer dari luar negeri pemkot bekerja sama dengan maskapai penerbangan Garuda. Dan tidak lupa mengundang media sebagai peninjau. Direncanakan pre-tour pada BSTM 2013, dengan tiga paket yang bisa dipilih: rute Solo–Sangiran, Solo–Candi Sukuh dan Cetho, dan Solo–Borobu­ dur dan Prambanan. Ini untuk menunjukkan ke­ pada para pelaku pariwisata di luar Jateng, bahwa Expo (BTMX) pada 14–17 Juni 2013. Candi Borobudur dan Prambanan bisa ditempuh Selama penyelenggaraan akan didatangkan melalui Solo dan melalui tempat-tempat menarik tiga famtrip yang diinisiasi oleh Pemda Jateng. di sekitar Gunung Merapi. Famtrip itu untuk media, biro perjalanan/opera­ Sugeng Sugiantoro, Director of Promotion & tor tur dari dalam dan luar negeri, dan diplomat. Marketing Central Java Tourism Promotion Board/ Tidak lupa akan ditampilkan logo VJT 2013 dalam (BPPD) Jateng mengatakan posisi BPPD adalah beberapa even yang diselenggarakan oleh Garuda membantu Disbudpar Provinsi mengkoordinasi­ Indonesia di Jateng. kan bebe­rapa (tidak semua) kegia­ Dinas Kebudayaan dan Pariwisa­ tan pariwisata di Jawa Tengah den­ ta Kota Surakarta bahkan memper­ gan mengajak semua stakeholders siapkan Calendar of Cultural Event pariwisata (hotels, agents, restau­ tahun 2013 hingga tahun 2014. rant, desa wisata, dan lain-lain) Jadwal yang tertera di dalamnya dan asosiasi (PHRI, ASITA) untuk dinyatakan pasti dan tidak akan mendukung dan ber­partisipasi. ­berubah-ubah. Jadi dalam hal ini BPPD Jateng Penulis ini mengamati di lapa­ tidak/belum mempunyai we­ Budy Sartono ngan. Kepala Bidang Pelestarian, wenang untuk menciptakan even Promosi dan Kerja Sama Disbudpar Kota Sura­ apapun yang mendukung program pariwisata karta, Budy Sartono, mengatakan, “Kami me­ Jawa Tengah. BPPD Jateng pun sudah memberita­ nyikapi kebutuhan pelaku pariwisata agar bisa hukan VJT 2013 kepada seluruh VITO dan bekerja membuat paket-paket wisata. Ini telah kami se­ sama dengan maskapai penerbangan, Batavia Air

Visit Jawa Tengah 2013,

Bagaimanakah?

T

anggal 1 Januari 2013 pagi hari, pe­ sawat Garuda Indonesia mendarat di bandara Adi Sumarmo, Solo. Datang dari Jakarta. Selang beberapa menit tiba pesawat AirAsia. Ini dari Kuala Lumpur. Lalu Silk Air, dari Singapura. Penumpang turun seperti biasa saja. Tapi sesungguhnya hari itu ada yang tak biasa. Mengawali pelaksanaan Visit Jawa Te­ngah (VJT) 2013, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jateng menyambut tamu pertama di pin­ tu masuk kota Solo, baik tamu domestik maupun wisman. Para penumpang itu dikalungi bunga. Selama tahun 2013 harian Suara Merdeka di Semarang akan mengalokasikan setengah hala­ man di setiap edisi hari Rabu khusus mengenai VJT 2013. Dalam penyelenggaraan Borobudur Interna­ tional Festival yang akan dilaksanakan pada 14–18 Juni 2013, tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-5, akan digelar Art and Cultural Performance, Interna-tional Orchestra Festival, International Heritage Se­minar, juga Borobudur Travel Mart and

24

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013


Pemasaran Destinasi (Semarang–Singapore) dan Garuda Indonesia. gan adanya VITO di negara-negara yang poten­ Bisnis Mandira Tour, salah satu biro perjalanan yang Bagi Garuda sendiri, bukan saja dikarenakan sial mendatangkan wisatawan ke Indonesia itu kewajibannya selaku flag carrier, tapi perusahaan akan sangat membantu. Garuda dan VITO selalu mempunyai program inbound di Solo telah me­ memang sudah berkomitmen untuk mendu­ berjalan beriringan karena yang dipromosikan nerima pertanyaan-pertanyaan dari biro perjalan­ kung setiap even pariwisata dan adalah Indonesia dan menjual des­ an di luar Solo, dari Jakarta, Surabaya dan Bali memperkenalkan ­Indonesia terustinasi di Indonesia. Bahan promosi mengenai even-even dan apa yang bisa dilakukan menerus. Salah satunya ­adalah yang utama tentulah berisi infor­ selama VJT 2013. Menurut Suharto Ketua ASITA VJT 2013. Sejak tahun 2012, sudah masi dari setiap destinasi yang Solo, VJT 2013 harus lebih sering diinformasikan diedarkan ­informasi mengenai VJT diperkenalkan. Informasinya harus di media cetak. Saat ini sedang digarap produk baru, dinamai 2013 baik di dalam ­inflight maga­ jelas. Daerah tujuan yang hendak zine maupun melalui even. dipromosikan harus bisa dijang­ Blusukan Solo. Kegiatan yang dilakukan oleh ko­ munitas sudah diikuti dan diuji Garuda juga mulai membuka kau. Bilamana i­ngin oleh ASITA Solo dan mau diang­ rute-rute baru salah satunya menjual pariwisata Husein Sjarif P kat menjadi paket wisata minat adalah Semarang–Surabaya, di­ di luar negeri, atau khusus. Kegiatannya berupa masuk mana ini mempermudah connecting dari wilayah di luar daerah, haruslah bisa mem­ ke kampung-kampung, keraton, timur menuju Semarang dan Jateng. Demand perlihatkan daerah­nya, sarananya masjid dan gereja tua. Misalnya ­Semarang–Surabaya cukup baik, mengingat ke­ atau infrastruktur yang ada di situ, blusukan di Kampung Laweyan dua kota adalah kota bisnis. paling tidak melalui foto. yang merupakan kampung batik Mengenai kerja sama Pemda Jateng mela­ “Itu yang kita mau jual. Airlines tua juga terdapat makam-makam lui disbudpar dengan Garuda, Husein Sjarif P, sekarang tidak hanya menjual seat Djuwahir pahlawan nasional seperti Saman­ Gene­ral Manager Garuda Indonesia saja,” katanya me­ Kantor Cabang Semarang menga­ nambahkan. Menurutnya, daerah hudi, sejarah lahirnya Syarikat Islam, dan lain-lain. takan, “Kami memang tidak mem­ harus memberikan informasi yang Tempat lainnya adalah masuk ke rumah-rumah buat sebuah perjanjian kerja sama jelas, detil, dan harus ­sering. Arti­ pangeran di dalam keraton dimana ditampilkan khusus dengan dinas pariwisata. nya, meski­pun Borobudur dan sejarah hingga kondisinya saat ini. Dia melihat pasar utama Solo tetaplah wis­ Kami sudah membuat paket tiket Prambanan sudah terkenal, tapi promo khususnya dari Jakarta tetap harus diinformasikan karena nus. Kegiatan MICE dan shopping tetap potensial. menuju Semarang yang ditujukan masih saja banyak orang yang be­ Pasar Malaysia dan Singapura mulai tumbuh tapi kepada penumpang dengan tu­ lum mengetahui. Infor­masinya ini bukan disebabkan adanya tahun kunjungan. Suharto juan Jateng sejak tahun lalu. Pintu mengenai Borobudur itu sendiri, Badan Promosi Pariwisata Indonesia Solo (BPPIS) ke Jateng itu kan bukan hanya melaui Semarang apa saja yang bisa dilakukan di sana, misal­ ke depannya akan fokus pada Malaysia dan Singatapi juga Solo. Jadi paketnya itu akan dibuat untuk nya setelah penumpang Garuda semua rute yang menuju Jateng.” mendarat tiba, bagaimana untuk Bahkan untuk paket pada rute long haul, su­ mencapai obyek tersebut, menggu­ dah dibuatkan sejak lama. Garuda melihat ge­ nakan transportasi apa, dan sete­ liat ­industri di Jateng, di luar pariwisata, mulai rusnya. Karenanya infor­masi harus mening­kat. Investor dari Jepang dan Korea Selatan jelas, detil dan akurat, yang akan mulai masuk ke Jateng khususnya melalui pintu membuat wisatawan lebih mudah Semarang. Telah dipasarkan harga tiket rute lang­ melakukan tur atau sight seeing. sung Korea–Semarang, dan Jepang–Semarang. ASITA Solo sangat mengapresiasi Kerja sama itu juga dalam bentuk sarana dan Pemprov Jateng yang semakin me­ fasilitasi dengan membantu menyebarkan calen­ nyadari besarnya potensi pariwisata dar event VJT 2013 ke seluruh kantor perwakilan di daerah ini dan pentingnya peran Garuda di dalam dan luar negeri. Yaitu ditempat­ pariwisata bagi Jateng. Namun Informasi wisata kota Medan dalam inflight magazine Garuda. kan di kantor-kantor Garuda Orient Holiday di luar gaung VJT 2013 belum dirasakan pura karena sudah tersedia layanan penerbangan negeri sehingga juga bisa menjual paket wisata. hingga di awal tahun 2013. Boleh dikatakan kini setiap even pariwisata pasti Ketua ASITA Solo, Suharto, mengakui tidak langsung. Singapura sebenarnya good market bagi melibatkan Garuda. ada yang membuat paket khusus program Visit Solo tapi belum tergarap. Potensi lain di Solo adalah segmented market Banyak yang dibutuhkan untuk membantu Jawa Tengah 2013. Sebagai kota pariwisata, ke­ mempromosikan tahun kunjungan. Menurut giatan pariwisata dianggap terus bergeliat dan yakni student tourist. Singapura sudah ­meninjau ­Husein Sjarif, VITO (Visit Indonesia Tourism para pelaku pariwisata di sini menyambut dan STP Sahid Solo, saat ini tinggal menunggu ­finalisasi, untuk mengirimkan mahasiswanya ­Officer) di luar negeri itu sangat diperlukan. Den­ peduli terhadap VJT 2013. Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

25


Pemasaran Destinasi oleh TKI, dan belum diman­ dangan alam. Wisatawan dari Malaysia mulai faatkan maksimal meng­ masuk. Pasar baru yang mulai tumbuh selain angkut wisatawan. ­Malaysia adalah Eropa timur seperti dari Ceko. Untuk pintu Semarang, Mereka ini kebanyakan FIT. wisman yang datang masih Datang juga tamu dari kapal pesiar yang merelatif kecil hanya sekitar rapat di Semarang. Sedangkan pramuwisata di 20% saja. Salah satu biro Semarang sudah mulai dapat kesibukan peman­ perjalanan di Semarang duan pertama berkat sandarnya kapal pesiar per­ yang mempunyai bisnis tama di tahun 2013. Kapal pesiar Minerva lebih inbound, Inti Tour, pernah dulu merapat di Cirebon, dan sandar di pelabuhan beberapa kali menangani Tanjung Mas, Semarang pada tanggal 7 Januari wisman Malaysia, semuanya 2013. Menurut jadwal, akan ada 15 kapal pesiar FIT, melalui Semarang. Wis­ sandar di Semarang selama tahun 2013. man Malaysia yang datang Kapal Minerva berkapasitas 450 penumpang. Kapal pesiar Minerva saat merapat di Semarang. (sumber: google) ke Semarang bisa melaku­ Kapal pesiar Seven Seas Cruise Line berdaya tamkan wisata ziarah, ­karena pung 1.200 penumpang, direncanakan akan san­ ke sekolah tersebut. Permintaannya, mahasiswa posisinya berdekatan dengan Kudus, Demak dan dar di Semarang pada tanggal 9 Februari 2013, tourist student itu tidak ditangani oleh biro per­ Jepara yang berada dalam trek wali songo, juga dimana diperkirakan 750 penumpang akan turun jalanan tapi oleh mahasiswa agar terjadi interaksi mempunyai wisata belanja. mengikuti paket tur, dan sisanya akan tour the city. di antara mahasiswa kedua negara. Inti Tour tidak mempunyai paket khusus yang Vera Damayanti, Ketua DPC HPI Semarang Rencananya student tourist ini akan tur di Solo terkait dengan VJT 2013. Yang dijualnya adalah pa­ menceritakan, tamu yang benar-benar datang dan Yogyakarta. Meskipun ASITA tidak turut me­ ket reguler yang sudah ready made. terkait dengan VJT 2013 akan terja­ nangani langsung tapi siap membantu. Anggota Jika pembeli paket tur bertepatan di pada saat Suropadan Expo (SAE). ASITA di Solo tercatat sekitar 70 biro perjalanan dengan even VJT 2013 yang se­ SAE adalah kegiatan pameran namun yang khusus menangani inbound hanya 5 dang diselenggarakan, tamu akan produk perta­nian unggulan dan agen, itu pun memang tidak murni melaksanakan diberi­tahukan dan diajak ke sana. telah menjadi agenda rutin. Tahun inbound. Wisman Malaysia yang datang ini sudah penyelenggaraan ke-8. Djuwahir, Ketua ASITA Jateng menjelaskan, ke Semarang didominasi etnis Me­ Ini serangkai dengan pelaksanaan VJT 2013 dilaksanakan bertahap. Tahun 2011 layu yang melakukan kombinasi BIF dan semuanya diadakan di merupakan tahap koordinasi dan konsolidasi, wisata belanja dan wisata ziarah. ­Magelang. Vera Damayanti tahun 2012 tahap promosi dan tahun 2013 ada­ Sedangkan etnis Cinanya akan “Biasanya kami akan menjemput lah tahun pelaksanaannya. Dia melihat masih banyak berkunjung menjelang imlek. Mereka tamu dari Solo, lalu ke Magelang untuk menyaksi­ banyak masyarakat Jateng belum menangkap akan pergi ke Sam Poo Kong dan kelenteng di kan show di BIF dan pagi keesokan harinya untuk visi tahun kunjungan di Jateng sehingga di awal Jalan Lombok. melihat Suropadan Expo yang akan menampilkan ­pelaksanaan gregetnya kurang terasa. VJT 2013 Pramuwisata di Solo belum mempunyai jadwal produk-produk agro unggulan. BIF itu juga sudah dikelola sepenuhnya oleh pemerintah daerah dan pemanduan di awal tahun 2013, khususnya terkait lama dan merupakan agenda rutin,” katanya. didukung oleh pelaku pariwisata. dengan VJT 2013. Sebagai kota pariwisata, kegiat­ Dia belum melihat adanya biro perjalanan Anggota ASITA di Jateng saat ini berjumlah 250 an pariwisata di Solo masih busi­ yang membuat paket khusus VJT dimana sekitar 20% adalah APW (Agen Perjalanan ness as usual. Se­perti yang dika­ 2013 untuk dijual. Ada hal yang Wisata). Meskipun demikian, banyak BPW (Biro takan Ketua HPI DPC Solo, Agung dirasakan oleh biro perjalanan dan Perjalanan Wisata) tidak murni menjalankan bis­ Setyodinoto, secara umum pramuwisata mengganggu, yakni nis inbound. Djuwahir mengakui biro perjalanan wisa­tawan datang ke Solo melalui semakin mahalnya harga tiket di Semarang dan Jateng masih terkonsentrasi pintu Yogya, setelah itu baru ke masuk ke Candi Borobudur, Prammenjual paket outbound ke Bali, Makassar, Singa­ Semarang. Pada ­umumnya rute banan, dan Ratu Boko. Hal ini telah pura, dan lain-lain, serta paket inbound-nya hanya wisatawan adalah rute yang sudah dikeluhkan juga oleh pelaku indus­ sebagai pelengkap. terkenal, Joglosemar (Yogyakarta– tri di daerah lain seperti dari Bali Agung Setyodinoto Karekter pariwisata di Jateng memang berbeda Solo–Semarang) dengan meman­ dan Yogyakarta, serta wisman FIT dengan Yogyakarta, karena di Jateng tidak bisa faatkan transportasi darat untuk rute tersebut yang datang langsung. hanya mengandalkan bisnis inbound saja. Meskip­ (dengan mobil/shuttle bus atau kereta listrik). Tiket masuk ke Borobudur dan Prambanan un pintu-pintu Jateng, Semarang dan Solo, sudah Wisatawan mancanegara kebanyakan dari masing-masing sebesar USD 18–20 untuk wis­ terhubung dengan Kuala Lumpur, Malaysia dan Belanda, Italia, Perancis, Jepang yang cenderung man, dan Rp 25–30 ribu untuk wisnus di akhir Singapura, rute-rute tersebut masih didominasi pada eksplorasi budaya dan menikmati peman­ minggu. Sedangkan di hari biasa tiket masuk ke

26

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013


Pemasaran Destinasi

Salah satu hotel syariah di Solo.

masing-masing candi USD 15 untuk wisman dan Rp 25 ribu untuk wisnus. Tiket masuk ke Ratu Boko memang lebih murah kurang dari USD 15. Pertunjukan balet Ramayana dipatok USD 15 di hari biasa dan USD 20 di akhir pekan. Tapi harga tersebut memang sesuai den­ Keret api Sriwedari Express Yogya–Solo,harga tiket Rp 20 ribu, jadwal ontime, waktu tempuh 80 menit, perjalanan dengan pemandangan hamparan sawah dan perkampungan khas Jawa. Dari Yogya naik dari gan kualitas pertunjukannya. Harga tiket USD 20 Stasiun Lempuyangan atau Stasiun Meguwo yang terhubung langsung dengan bandara Adi Sucipto, dan untuk kelas I atau VIP, tempat duduk paling depan, bisa turun di Stasiun Purwosari atau Stasiun Balapan di Solo. disediakan soft drink, dan suvenir berupa kipas. Balet Ramayana punya jadwal. Boleh pilih apakah yang full story, atau menonton per babak. tel agar memberikan pelayanan khusus kepada hotel baru telah memegang izin. PHRI, untuk Biasanya Senin–Kamis–Sabtu pertunjukan full tamu-tamu, baik yang rutin/langganan/repeater, menjaga kesehatan bisnis hotel, akan memberi­ story. Harga tiketnya sama. Pertunjukan open air atau yang terkait dengan VJT 2013. kan usul­an kepada pemda agar melakukan mora­ hanya diadakan selama musim ke­ Harapannya, untuk menumbuh­ torium pengeluaran izin. PHRI Surakarta berharap marau dan pertunjukannya sangat kan citra yang baik dalam kapasi­ yang dibangun di Solo adalah hotel bintang 4 mengesankan. tas Solo sebagai kota budaya dan dan 5. Karena hotel berbintang itu operatornya Agung Setyodinoto berharap, pariwisata. Pelayanan khusus itu perusahaan internasional dan nasional yang akan dengan ada­nya VJT 2013, produk bisa berupa diskon. Itu tergantung mendatangkan tamu. wisata inbound ke Solo akan lebih dari kebijakan masing-masing Kedua, dalam rangka pemberian izin hotel, banyak terjual, sehingga mobilitas hotel baik pemberiannya maupun PHRI minta untuk diikutsertakan, sebagai organi­ kepemanduan bagi pramuwisata besarannya. sasi profesi, siap memberikan masukan dari segi di Solo pun meningkat. Apalagi ba­ Salah satu hotel yang telah bisnis. Ketiga, izin-izin yang sudah dikeluarkan itu Abdullah Soewarno nyak tamu yang datang dari Yogya menjalankan pe­layanan diskon untuk klasifikasi hotel bintang 4 dan 5. dibawa oleh pramuwisata Yogya sehingga tidak adalah Hotel Mandala Wisata yang berada di seki­ Dengan adanya penambahan hotel juga bisa me­ mengasah keterampilan dan pengalaman pramu­ tar jalan masuk ke kampung ­Laweyan. Hotel itu nambah kunjungan ke Solo, meningkatkan kualitas wisata di Solo. akan memberikan satu malam menginap gratis pengunjung dan length of stay-nya. PHRI Surakarta Selain itu, dengan adanya VJT 2013 diharapkan kepada tamu yang menginap selama 10 malam mencatat 14–15 hotel berbintang di Solo dan lima pula memberikan dorongan kepada kantong- selama tahun 2013. Ini berlaku khusus selama di antaranya merupakan hotel berjaringan. kantong budaya untuk berkarya berkelanjutan. tahun 2013 atau selama VJT 2013. Misalnya trip Grup Aston sedang membangun sebuah ­hotel Sama seperti kegiatan biro perjalanan dan pra­ 2 kali, masing-masing trip menginap selama 5 di kawasan Laweyan. Abdullah mengakui length muwisata, hotel-hotel di Solo pun belum bisa malam, maka akan langsung mendapat 1 malam of stay di Solo belum sampai rata-rata dua hari, mengidentifikasi tamu-tamu yang datang terkait gratis di malam ke-10. wisman baru 1 hari lebih sedikit sedangkan wis­ dengan VJT 2013. Abdullah Soewarno, Ketua BPC PHRI Sura­ nusnya sudah 1,8. Ini disebabkan kebanyakan Dalam rangka mendukung VJT 2013, PHRI karta melihat pertumbuhan hotel di Solo mulai wisman lebih melirik Yogya dan hanya melakukan Solo telah menginformasikan kepada seluruh ho­ berlebihan. Setidaknya kini 19 pembangunan one day tour saja di Solo. n Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

27


Promosi Pariwisata Dalam Negeri

Signifikansi Wisata Nusantara

bangsa.

Tanya: Apa signifikansi lain dalam wisata

nusantara ini?

Jawaban: Selama tahun 2012 terdapat 3

gelombang besar perjalanan wisnus yang ter­ jadi, yakni: saat liburan sekolah semesteran dan kenaikan kelas selama kurang lebih 1 bulan 2 minggu), libur sebelum lebar­ Perkembangan wisata nusantara tahun 2012, dan bagaimana rencana (masing-masing an dan pascalebaran pada masa H-7 dan H+7, tahun 2013, diuraikan melalui tanya jawab dengan Direktur Promosi libur menjelang akhir tahun dan awal tahun. Pariwisata Dalam Negeri, Faried Mertolo berikut ini. Adapun saat puncak perjalanan lainnya adalah libur akhir pekan (Sabtu dan Minggu) jumlahnya mencapai rata-rata 100–102 hari Tanya: Bagaimana terjadinya peningkatan terhadap ekonomi kita? wisatawan nusantara atau wisnus selama tahun Jawaban: Pengeluaran setiap wisnus pertahun. Jumlah hari libur resmi lainnya setiap tahun­ 2012 yang lalu? dalam berwisata, memang, rata-rata lebih kecil diband­ nya mencapai rata-rata selama 14–18 hari. Jawaban: Faktor utama ingkan rata-rata pe­ngeluaran Terjadi 6 kali libur ganda (akhir pekan plus) juga pendorong majunya pari­ setiap wisman ke Indonesia. menjadi pemicu perjalanan wisnus. Kesemuawisata nusantara pada tahun Dengan kenyataan jumlah nya setiap tahunnya berbeda dan kualitasnya 2012 antara lain didukung wisnus jauh lebih banyak dari juga ter­gantung pada situasi dan iklim. oleh setidaknya empat per­ Angkutan udara memainkan peran sekaligus jumlah wisman, maka pada kembangan. Pertama, jum­ saat ini jumlah pengeluaran faktor penting untuk pengembangan pariwisata lah penduduk Indonesia yang wisnus secara keseluruhan nusantara, bahkan kini telah menempati ­posisi mencapai ± 240 juta jiwa dan jauh lebih besar dibanding kedua setelah moda angkutan darat dalam meningkatnya penduduk di jumlah penge­luar­an wisman menggerakkan wisnus. Kapasitas kursi pener­ perkotaan, diiringi naiknya Faried Moertolo bangan nasional (domestik) berjadwal tahun di Indonesia. pendapatan perkapita sebagai Kita tentu bisa mem­pro­yeksikan betapa 2012 sebanyak 99,82 juta kursi, melayani 117 akibat langsung pembangunan ekonomi sekali­ gus munculnya 6,5 juta orang ‘kelas menengah semakin hebatnya dampak pariwisata terhadap kota, dibanding tahun 2011 sebanyak 81,7 juta baru’, dibarengi dengan semakin banyak wanita kegiatan ekonomi masyarakat, manakala jumlah kursi, melayani 104 kota di Indonesia. Jika dirinci, Pulau Jawa memiliki 9 bandara bekerja, telah meningkatkan mobilitas pen­ wisman ke Indonesia kelak pun mencapai dilayani penerbangan berkapasitas 48,63 juta puluhan juta orang. duduk Indonesia. Peningkatan pengeluaran oleh wisnus tahun kursi (48,72%) selanjutnya Sumatera dengan Kedua, pertumbuhan telekomunikasi dan 29 bandara dengan penerbangan berkapasitas teknologi informasi semakin menggerakkan 2011 dan 2012 terlihat sebagai berikut : 16,88 juta kursi (16,91%), Ka­ dinamisnya perekonomi nasional, secara ber­ Pertumbuhan Variabel 2012 2011 limantan ­dengan 20 bandara samaan menciptakan dorongan kuat untuk (%) berkapasitas 10,51 juta kursi berwisata. Juga, telekomunikasi dan teknologi a. Total Pengeluaran Rp 171,50 triliun Rp 156,89 triliun 9,31 (10,53%), Sulawesi dengan 11 informasi telah menampilkan budaya dan ber­ (Miliar Rp) bandara ­berkapasitas 10,36 bagai pemandangan alam Indonesia yang me­ b. Rata-rata juta kursi (10,53%), Bali ber­ rangsang keinginan untuk mengalami sendiri Pengeluaran Rp 700.000 Rp 662.680 5,63 kapasitas 5,7 juta kursi (5,7%), apa yang ditawarkan dalam informasi-informasi Sumber: BPS Papua dengan 20 bandara tersebut. Ketiga, meningkatnya konektivitas diikuti Pola perjalanan wisnus yang luas hingga berkapasitas 3,56 juta kursi (3,57 %). Bisnis perjalanan dan wisata di ­Indonesia penambahan kapasitas kursi angkutan udara, mencapai pelosok, telah efektif berfungsi antarpulau dan antarkota, memicu pergerakan ­sebagai redistribusi pendapatan sekaligus se­ ­umumnya meliputi gabungan dari usaha trans­ wisnus semakin meluas. bagai media untuk me­ngurangi kecenderungan portasi khususnya jasa penerbangan dan hotel. Keempat, perkembangan politik nasional wisata outbound dari Indonesia sehingga me­ Paket wisata yang banyak digunakan oleh wis­ yang semakin mendambakan perdamaian, ke­ ngurangi ­‘kebocoran’ devisa. Jadi, sumbangan nus adalah penerbangan dan hotel berbintang. Dengan computer reservation system men­ mudian mengarah pada kerjasama dan suasana wisnus dalam memberikan kontribusi kepada jadikan gabu­ngan usaha penerbangan dan persahabatan yang lebih akrab disertai kondisi ekonomi nasional tidak kecil. ekonomi, memberikan sumbangan terhadap Dari aspek sosial budaya, peran pariwisata hotel berbintang sudah saling terkait sede­ kemajuan pergerakan wisnus. nusantara sebagai sarana pendidikan sekaligus mikian rupa sehingga pemesanan paket wisata Tanya: Sedemikian besarkah peran wisnus untuk memperkuat kesatuan dan persatuan ­semakin mudah.

28

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013


Promosi Pariwisata Dalam Negeri Jumlah akomodasi yang sudah di­klasifikasi tahun 2011 sebanyak 17.112 hotel dengan ka­ pasitas 427.820 kamar, dengan rincian berbin­ tang sebanyak 1.688 hotel (9,9 %) kapasitas 165.275 kamar (38,6 %) , dan hotel non-bin­ tang 15.424 hotel kapasitas 262.545 kamar. Distribusi akomodasi adalah Jawa me­rupakan jumlah terbanyak yakni 8.275 hotel (48,36%) berkapasitas 219.081 kamar (51,21%), selan­ jutnya ­Sumatera dengan 2.792 hotel (16,32 %) kapa­sitas 78.145 kamar (18,27%), Bali memiliki 1.829 hotel (10,69%) dengan kapasitas 46.363 kamar (18,84%), Kalimantan dengan 1.462 ho­ tel (8,54%) berkapasitas 35.213 kamar (8,23%), Sulawesi 1.532 hotel (8,95%) dengan kapasitas 26.743 kamar, Nusa Tenggara 675 hotel (3,94%) berkapasitas 11.132 kamar (2,60%), Papua de­ngan 240 hotel (1,40%) berkapasitas 5.730 kamar (1,34%), dan Maluku dengan 307 hotel (1,79%) berkapasitas 5.413 kamar (1,27%). Tanya: Dari mana dan ke manakah wisnus bepergian? Jawaban: Kita bisa lihat profil lainnya dari wisnus. Kecuali provinsi Jakarta dan Banten, perjalanan wisata nusantara dominan diwarnai oleh perjalanan intra provinsi.

Pengeluaran untuk transportasi ­merupakan yang terbesar yakni mencapai 40%. MICE di dalam negeri juga menjadi pendorong terjadi­ nya pergerakan wisnus, dan akvitas MICE akan memberikan keseimbangan aktivitas bisnis mana­kala dilaksanakan saat rendah kunjungan (low season). Untuk mendorong pergerakan wisnus, Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata pada tahun 2012 melaksanakan kegiatan promosi pariwisata dalam negeri bekerja sama dengan pemerintah daerah dan swasta, dalam bentuk penyelenggaraan 103 events yang terdiri 41 events utama dan berskala nasional, 12 events yang memfasilitasi B to B dan B to C atau pro­ gram direct promotion, dan 50 events bersifat pendukungan event yang dilaksanakan oleh daerah secara selektif. Pemasaran pariwisata dalam negeri tersebut disamping bertujuan mendorong ­pergerak­an wisnus, pada even dan peluang tertentu juga menarik kunjungan wisman ke ­Indonesia ­khu­susnya dengan program promosi perbatasan (border crossing). Tujuan lainnya dalam penyelenggaraan even adalah sebagai daya tarik wisata sekaligus

memberikan ruang bagi ajang promosi potensi industri kreatif. Tanya: Lalu, bagaimana tahun selanjutnya? Jawaban: Branding dan tema ­Wonderful Indonesia ternyata mampu meningkatkan pertumbuhan pasar pa­ri­wisata baik wisnus maupun wisman, namun belum diimbangi pengembangan dan penataan produk dan daya tarik wisata antara lain aspek Kebersihan, ­Ketertiban, Keamanan, sehingga berakibat menurunkan daya saing destinasi baik dalam lingkup dan skala wilayah regional, ­nasional, bahkan internasional. Ini memang merupakan tantangan kita selanjutnya. Arah kebijakan dan program promosi pari­ wisata dalam negeri tahun 2013, dengan mendasarkan arahan Renstra 2012–2014 Kemparekraf, dapat diuraikan sebagai berikut: Melakukan dan memfasilitasi promosi desti­ nasi pariwisata guna mendorong pergerakan perjalanan wisnus di luar Jawa dan Bali dengan tetap menjaga momentum pertumbuhan di wilayah Jawa dan Bali. Slogan Kenali Negerimu, Cintai Negerimu tetap dijadikan tema sentral dalam mencipta­ kan kecenderungan berwisata dan gaya hidup

Check in counter di terminal domesk bandara Soekarno-Hatta Jakarta sudah melampaui jauh di atas kapasitasnmya.

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

29


Promosi Pariwisata Dalam Negeri berwisata penduduk Indonesia, melalui penye­ lenggaraan acara pariwisata (event) yakni even promosi destinasi pariwisata secara langsung (direct selling promotion), penyelenggaraan even berskala nasional bahkan internasional, dan pendukungan terhadap even lokal terpilih. Agar lebih efektif hasil promosi pariwisata yang di­ lakukan oleh pemerintah daerah maka perlu di­ dorong dan diupayakan agar tidak mendasarkan pada batas-batas geografis (ego kedaerahan) sehingga terbangun promosi terpadu (antar­ kabupaten/kota atau cluster) dengan melibat­ kan praktisi usaha pariwisata. Angkutan udara berperan penting mendistri­ busikan perjalanan wisata di Indonesia sebagai negara kepulauan. Dinas pariwisata provinsi perlu menginisiasi tersedianya Layanan Infor­ masi Destinasi Pariwisata di bandara khususnya yang telah berstatus bandara internasional. Ini juga harus didukung oleh dinas pariwisata ka­ bupaten/kota untuk penyiapan materi informasi destinasi pariwisata; Pengemasan Informasi Destinasi Pariwisata yang dilakukan daerah harus menyajikan 3A yakni jenis wisata yang ditawarkan (atraksi), aksesibilitas (kemudahan transportasi), dan akomodasi. Ketiga hal tersebut harus diupayakan ­kelengkapan identitasnya yakni alamat meliputi nama daerah/jalan, telepon, email, dan identas lainnya; Luasnya wilayah Indonesia maka pengem­ bangan dan pemantapan citra (branding) di setiap destinasi pariwisata andalan harus sesuai dengan potensi pariwisata dan ­kekhasannya, serta dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjut­an serta perencanaan promosinya berdimensi jangka panjang yang tertuang dan dilegalkan dalam Peraturan Daerah; Pelaksanaan even promosi Destinasi pari­ wisata secara langsung (direct promotion) oleh ­pemerintah atau pemerintah daerah diupaya­ kan utamanya untuk memfasilitasi pertemuan bisnis yang meliputi usaha perjalanan, usaha perhotelan, usaha penerbangan, dan usaha lainnya yang terkait dengan pariwisata seperti kerajinan/cenderamata; Pemanfaatan teknologi informasi semakin meluas dan jumlah penggunanya semakin ­banyak. Ke depan, pihak-pihak yang terkait de­ ngan usaha pariwisata dan jajaran peme­rintah yang menangani pariwisata harus meman­ faatkan teknologi informasi secara maksimal,

30

c­ ontoh: antara lain memiliki world wide web, home page, email, dan lainnya. Tanya: Jadi, bagaimana rencana tahun 2013? Jawaban: Tahun 2013, program promosi pariwisata dalam negeri Kementerian Parekraf masih melanjutkan penyelenggaraan agenda even tetap tahunan dengan penyesuaian dan pemantapan atas konsep dan acara even terse­ but, antara lain seperti ini :

Bandara di Palembang yang tampak rapi.

Promosi Destinasi Pariwisata melalui Event Musik: 1. Festival Musik Bambu Nusantara ke 7 Jakarta 2. ASEAN Jazz ke 6 Batam 3. Jazz on the Beach ke 3 Bangka 4. Borobudur Jazz ke 3 TWC Borobudur 5. Festival Musik Keroncong Pekalongan 6. Ambon Jazz ke 5 Ambon

Promosi Fasilitasi Penjualan: 1. Direct Promotion di Medan, Bandung, Jakarta, Bali, Surabaya, Batam, Makassar 2. Pesona Borneo ke 2 3. Kemilau Sumatera ke 8 4. Kemilau Sulawesi ke 8 5. Toraja Expo 6. Mutumanikam Nusantara Indonesia 7. Pasar Wisata Indonesia (TIME) ke 19

Banjarmasin Bengkulu Manado Jakarta Jakarta Padang

Even Pariwisata dan Olahraga: 1. Tour de Singkarak ke-5 Sumatera Barat 2. Musi Triboatton ke-2 Sungai Musi-Sumatera Selatan 3. Dukungan Tour de Bintan ke-5 Bintan, Kep. Riau 4. Lomba Sumpit International ke-3 Kalimantan Timur

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Promosi Destinasi Pariwisata melalui Even Budaya: Lombok Sumbawa Pearl Festival ke-4 Lombok, NTB Festival Tirtagangga ke-2 Amlapura-Karangasem, Bali Miss Coffee Indonesia ke-2 Jakarta Pesta Kesenian Rakyat Mataraman ke-4 Pacitan, Jawa Timur Festival Legu Gam ke-14 Ternate, Maluku Utara Festival Danau Sentani ke-8 Sentani, Papua Festival Danau Batur ke-3 Kintamani-Bali Festival Wisata Perbatasan ‘TimorEsia’ ke-3 Atambua, NTT Festival Raja Empat ke-4 Raja Empat-Papua Barat Komoda Karnaval ke-2 Labuhan Bajo, NTT Festival Kelimutu ke-2 Flores, NTT Toraja Festival ke-1 Toraja, Sulawesi Selatan Festival Lembah Baliem ke 24 Wamena, Papua

Even Lainnya: Apresiasi Wonderful Indonesia Pemilihan Putri Pariwisata 2013 Bazzar internasional The Real Wonder on the World ke 3

1. 2. 3. 4.

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

Jakarta Jakarta Bali Jakarta


Kita dan Dunia

Di terminal penumpang bandara Incheon, Seoul, setiap hari seni budaya Korea ditampilkan, dan para pelancong menikmati serta mengabadikannya.

Eropa Tumbuh 2%

Asia Lebih Banyak Mendorong Pertumbuhan

J

umlah wisatawan berusia 55 tahun ke atas tahun lalu diperkirakan telah meningkat menjadi 23%, di antaranya 35% berada ­dalam kategori usia 15–34 tahun dan 42% berusia antara 35-54 tahun. Liburan tetap menjadi alasan paling dominan untuk melakukan perjalanan internasional (71%), perjalanan bisnis 16% dan alasan lain seperti me­ ngunjungi teman dan kerabat (13%). Lebih banyak orang yang terbang berlibur daripada menggunakan mobil atau sarana transportasi lain. Prospek perjalanan outbound Eropa tahun 2013 kini dinyatakan umumnya baik meskipun krisis ekonomi di benua itu masih berlangsung. Hanya sekitar satu dari tiga orang (36%) mengatakan bahwa krisis ekonomi akan berdampak pada niat perjalanan mereka untuk tahun 2013. Jumlah yang berencana bepergian ke luar negeri meningkat hingga 28%, tetapi jumlah yang beren­ cana untuk mengurangi perjalanan juga meningkat sedikit menjadi 21%. Secara keseluruhan, saat ini World Travel Monitor memprediksi pertumbuhan outbound Eropa sebesar 2% di tahun 2013.

Dalam hal pasar tiap negara di tahun ini, Rusia tampaknya akan menjadi pemain kuat lagi (+9%), diikuti Inggris (+5%) dan Jerman (+3%) yang diperkirakan tumbuh sehat. Penurunan perjalanan outbound akan terjadi di Perancis, Spanyol dan Italia. Asia tetap menjadi kelompok besar pertumbuhan pariwisata dunia tahun ini dengan pertumbuhan perjalanan outbound yang kuat sebesar 7 persen karena kenaikan pendapatan dan konsumen dapat melakukan perjalanan lebih banyak. Hiroshi Kurosu, peneliti senior di Biro Perjalanan Jepang dalam uraiannya di forum World Travel Moni­ tor ke-20 di Pisa, Italia, baru-baru ini mengatakan bahwa jumlah perjalanan internasional oleh Cina tumbuh sekitar 20% pada semester pertama tahun 2012. Jepang telah mengalami pemulihan luar biasa dengan pertumbuhan 13,7% dalam sembilan bulan pertama tahun 2012, sementara perjalanan out­ bound oleh warga Korea Selatan meningkat sebesar 6,7% dari Januari hingga Agustus 2012. Hong Kong dan Taiwan juga tumbuh dengan baik selama sem­ bilan bulan pertama. Secara keseluruhan, wisata outbound dari Asia Timur Laut dapat diharapkan

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

akan merekam pertumbuhan dua digit tahun ini. Sebaliknya, sebagian besar pasar di Asia Tenggara dan Asia Selatan tumbuh lebih lambat tahun ini. ­India, Thailand, Malaysia dan Singapura mengalami pertumbuhan kurang dari 5% pada semester per­ tama tahun 2012, meskipun Indonesia dan Filipina diperkirakan telah tumbuh lebih dari 10%. Perkiraan pertumbuhan sehat 6% perjalanan keluar negeri di tahun 2013. Menurut World Economic Outlook IMF, dirilis pada bulan Oktober 2012, PDB Asia secara keseluruhan diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,4% tahun 2012 dan 5,9% pada 2013. Pertumbuhan Cina bisa me­ ningkat menjadi 8,2% dari 7,8% tahun 2012. Korea Selatan bisa tumbuh 3,7%, naik 2,7% dari tahun lalu dan Jepang harus mengkonsolidasikan pertumbuh­ an tahun ini 2,2% dengan kenaikan 1,2% lebih lan­ jut. IMF juga memprediksi pertumbuhan yang sehat untuk India dan negara-negara Asia Tenggara. Prospek pariwisata Asia pada 2013 bahkan lebih kuat. Hanya sepertiga (32%) dari orang Asia mengatakan krisis keuangan akan mempengaruhi peren­ canaan perjalanan mereka, sementara dua pertiga (68%) mengatakan mereka tidak akan terpengaruh. Orang Asia yang terkena dampak krisis lebih sedikit (36%) pada tahun lalu. Pada catatan positif serupa, 29% orang Asia ­berencana untuk melakukan perjalanan pada ­tahun 2013, naik dari angka 26% tahun lalu. Hanya 16% berencana untuk mengurangi perjalanan, dibanding­kan dengan 21% tahun lalu, sementara 52% mengatakan akan tetap merencanakan per­ jalanan serupa pada tahun 2013 (46% tahun lalu). Cina sekali lagi sepertinya akan menjadi salah satu pasar pertumbuhan terkuat dalam pariwisata Asia dan dunia tahun 2013. Jumlah orang Cina yang berniat bepergian keluar negeri tahun ini telah me­ ningkat sebesar empat poin persentase menjadi 38% dan proporsi yang merencanakan perjalanan keluar negeri dengan jumlah yang sama dengan tahun lalu sedikit lebih tinggi yakni 49%, menurut Asian Travel Monitor. World Travel Monitor saat ini memprediksi kenaikan outbound Cina pada tahun 2013 sebesar 12 persen. Di Korea Selatan, permintaan mulai melambat dan kepercayaan konsumen menurun, akibatnya wisatawan beralih ke tujuan dengan biaya lebih murah seperti Asia Tenggara. Taiwan memperlihatkan kecenderungan yang sama. Sebaliknya, perekonomian Hong Kong tetap kuat, kepercayaan konsumen meningkat dan wisatawan pergi menuju tujuan baru

31


Kita dan Dunia “Hard adventure cenderung melibatkan (Change (in %) Over Respective Previous Year) lebih ba­nyak kegiatan yang bersifat fisik dan/ atau pelatihan khusus, sedangkan soft adven­ TRIP 2009 2010 2011 2012 ture–merupakan pertumbuhan yang paling All trips -1% +5% +3% +2,5% menjanjikan–memadukan petualangan fisik Outbound trips -4% +7% +5% +4% Outbound nights -7% +5% +4% +2% dengan kegiatan yang memperkaya seperti Wisatawan ingin Pengalaman Outbound spending kegiatan kuliner, agrowisata, arkeologi dan Liburan Lebih Otentik in EUR -9% +7% +8% +7% melihat satwa liar, sambil tetap menawarkan Konsumen akan menuntut pengalaman Source: World Travel Monitor 2012 kenyamanan di tempat penginapan yang perjalanan yang lebih individual dan otentik dimiliki oleh keluarga lokal dengan merasa­ di masa depan dan akan lebih mengandalkan World Regional Travel Trends (Change (in %) Over Respective Previous Year) kan masakan khas di malam hari, misalnya. teknologi lebih dari sebelumnya untuk me­ Pada dasarnya, orang semakin melang­ rencanakan dan menikmati perjalanan. Secara Region 2011 2012 2013 Forecast kah keluar dari zona kenyamanan (comfort umum, konsumen akan terus fokus menghi­ World +5% +4% +2–3% zone) mereka untuk mencari penemuan diri tung-hitung situasi keuangan ­pribadi mereka, Europe -4% +2% +2% N. America -1% +3% +0%(USA)Asia dan otentitas, pengalaman transformatif. harga liburan dan nilai uang yang ditawarkan, Pacific +6% +7 +6% Pandangan masyarakat dunia telah berubah. dan citra serta stabilitas daerah tujuan juga S. America +7% +12% +2%(Brazil) Orang-orang semakin ingin kembali ke dasar, akan memiliki dampak yang kuat. Source: World Travel Monitor 2012 untuk mengalami hal-hal yang nyata.” Konsumen akan menyesuaikan perilaku Di masa lalu, wisatawan petualangan cenderung per­jalanan terutama bagaimana mereka menggu­ perjalanan udara, pada tahun 2009, dan tingkat per­ berada di kisaran usia 35–47 tahun dan berasal dari nakan informasi dan membeli produk perjalanan tumbuhan diperkirakan 17% sejak saat itu. dan jasa. Orang akan lebih mengandalkan infor­ “Orang sering berpikir perjalanan petualangan latar belakang kaya atau kelas menengah. “Tapi ada masi pribadi dan rekomendasi yang tersedia di situs hanya sekitar kegiatan adrenalin, tetapi kegiatan pergeseran terjadi dan rentang usia sudah melebar web ­komersial dan sosial, dan akan menggunakan yang lebih ekstrim itu hanya sebagian kecil saja. karena datang penawaran baru ke pasar. Perjalanan teknologi ber­gerak untuk mengakses produk per­ Perjalanan petualangan telah berevolusi menjadi petualangan juga menjadi lebih mudah diakses oleh jalanan dan jasa baik sebelum dan selama perjalan­ bentuk yang jauh lebih kaya dengan pengalaman kelompok pendapatan lain karena penawaran baru tersebut,” kata Doyle. an mereka. pariwisata,” jelas Doyle. Perjalanan petualangan juga mengasosiasikan Konsumen akan mencari pengalaman baru dan ATTA telah mendefinisikan ‘perjalanan ­petua­ lebih otentik. Mereka ini akan mencari tujuan liburan langan’ sebagai campuran dari tiga jenis perjalanan. diri dengan pariwisata berkelanjutan. Wisatawan yang memberi pengalaman berinteraksi dengan Jenis yang sudah terkenal adalah aktivitas fisik di petualangan umumnya sangat disambut sebagai masyarakat setempat lebih banyak, ­misalnya. tujuan. Tapi wisata budaya, di mana wisatawan tamu di tujuan, karena dari perspektif keuangan ­Pandangan ini disebutkan dalam presentasi oleh mengalami budaya baru dalam beberapa cara, dan mereka cenderung tinggal lebih lama dan mengha­ Profesor Dr Felizitas Romeiss-Stracke, Direktur wisata alam, mulai dari eco-tourism untuk perjalanan biskan pengeluaran lebih banyak di tempat lokal. Menurut asosiasi, sekitar dua pertiga dari biaya Platform Arsitektur Pariwisata Munich, yang mera­ hiking, juga termasuk dalam definisi yang diperluas liburan mereka dihabiskan langsung di tujuan kon­ malkan bahwa ‘pengalaman fisik di tempat-tempat oleh asosiasi ini. tras dengan hanya 10–15% dari otentik’ akan menjadi lebih pen­ biaya paket liburan. “Ini sangat ting dalam perjalanan dan industri penting bagi perekonomian pariwisata di masa depan. lokal dan masyarakat di seluruh dunia,” kata Doyle. Perjalanan Perjalanan Petualangan petualangan bisa memainkan Menuju Cakrawala Baru: peran dalam menciptakan ke­ Kesempatan Indonesia? berlanjutan dan mendukung Chris Doyle, Direktur Eksekutif pekerjaan lokal, misalnya. untuk Eropa di Adventure Travel “Bisnis kami menciptakan Trade Association (ATTA) yang berpeluang lokal. Kami berusaha basis di AS, mengatakan bahwa untuk mempromosikan pari­ pasar perjalanan petualangan jauh wisata berbasis masyarakat. lebih besar dari yang banyak orang Wisata petualangan tidak harus sangka selama ini, dengan omset mengganti ekonomi lokal tapi sekitar $ 89 miliar (khususnya out­ bound internasional dari Amerika Orang akan lebih mengandalkan informasi yang tersedia di situs web ­komersial dan sosial, melengkapinya,” tegasnya. Aspek lain adalah bahwa dan Eropa), tidak termasuk biaya untuk mengakses produk perjalanan. atau menemukan kembali t­ ujuan regional. Di Asia Tenggara, Indonesia dan Thailand cenderung tumbuh dengan baik tapi Singa­ pura pertumbuhannya melambat.

32

World Travel Trends

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013


Kita dan Dunia pada pandangan dan penga­ wisatawan petualangan biasanya laman orang lain. Wisatawan ter­ pengunjung internasional per­ hubung secara sosial tidak hanya tama yang akan kembali ke tu­ sebelum dan sesudah tetapi juga juan setelah krisis atau bencana semakin dalam perjalanannya dan dengan demikian mendu­ berkat perangkat telekomunikasi kung upaya pemulihan lokal, dia bergerak. menunjukkannya. Doyle percaya Sebagai tanggapan, industri perjalanan petualangan juga da­ pariwisata harus menggunakan pat menjadi perintis industri media sosial jauh lebih intensif, perjalanan dan pariwisata pada khususnya dalam menanggapi umumnya. masalah atau kritikan dengan “Cara-cara lama pariwisata jujur dan transparan, dan tidak tidak bekerja. Mereka tidak menyembunyikan atau menghin­ berkelanjutan. Industri perjalanan dari jawaban yang benar, dia me­ dan pariwisata harus mengem­ nekankan. bangkan tanggung jawab lebih, Debbie Hindle, Managing berpikir dan berbuat lebih banyak Director Four BGB yang berbasis untuk memelihara lahan, bu­ Wisatawan di desa, di gunung, hiking, petualangan, dan memetik nenas dari kebun petani, di London, mengatakan, “Media daya dan satwa liar, misalnya. Jika termasuk penga­laman otentik yang diinginkan. ­sosial adalah kesempatan besar kami, bisnis perjalanan petuala­ ngan, dapat mengkonversi wisatawan ke pendukung dunia memiliki telepon seluler, dan di tahun terse­ perdagangan sosial.” Ada juga potensi menciptakan dan pembela daerah tujuan, budaya dan lingkungan but penetrasi ponsel pintar global menduduki 27 ‘layanan pelanggan sosial’ untuk merespon dengan maka kita akan merasakan dampaknya,” katanya. persen dari populasi (Visionmobile). Cina baru-baru cepat permintaan pada platform media sosial, Perjalanan petualangan berkembang cepat ­karena ini melampaui Amerika Serikat sebagai negara no­ sementara media sosial juga diperlukan untuk menjadi bagian dari setiap aktivitas jawaban orang mencari pengalaman baru yang beragam mor satu dalam hal volume smartphone. juga membantu daerah tujuan untuk melindungi Padahal, menurut eMarketer, orang dewasa seka­ krisis. Hindle juga menyoroti semakin pentingnya masyarakat lokal dan lingkungannya dalam cara rang menghabiskan lebih banyak waktu melihat blogger perjalanan sebagai ‘suara ­independen yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. dan membaca media mobile daripada surat kabar yang berharga’ menulis tentang tujuan dan topik dan majalah. Orang-orang menggunakan ponsel pariwisata lainnya. Salah satu blogger perjalanan terkemuka dunia, pintar untuk menelusuri web, memeriksa informasi, Luar Biasa Pengaruh Media Sosial membandingkan biaya dan jasa, navigasi, mem­ Keith Jenkins, pendiri Velvet Escape, yang dibaca termasuk Mendorong beli, dan berbagi. Sebuah studi (oleh Tradedoubler di lebih dari 150 negara setiap bulan, menjelaskan, Keinginan Berwisata Ketika perjalanan berdasarkan online, semakin dan ­Forrester Consulting) difokuskan pada Swedia, blogger perjalanan harus dilihat sebagai ‘pengusaha’ sedikit hambatan yang ditemui. Karena pengguna ­Jerman, Perancis, dan Inggris menemukan bahwa 53 yang mengambil keuntungan dari teknologi infor­ akhir datang langsung ke produk bukan menunggu persen pengguna ponsel pintar sekarang membeli masi untuk menciptakan karir yang didasarkan pada barang dan jasa pada perangkat mereka, semen­ kepentingan mereka dalam perjalanan, tulisan dan/ produk tersebut dikirimkan kepada mereka. Saat pariwisata tumbuh dengan cepat, begitu tara 71 persen meneliti pembelian potensial melalui atau video dan fotografi. Para penulis perjalanan abad ke-21 merupakan pribadi online dengan bepula kemampuan untuk meneliti, memesan, dan handset mereka. Di Amerika Serikat sendiri, melalui ponsel terca­ berapa keterampilan yang seringkali spesialis atau berbagi pengalaman perjalanan, seringkali secara real time, mendorong lebih kuat keinginan untuk pai US$ 2,6 miliar nilai pemesanan perjalanan pada ahli dalam topik niche, dia menunjukkan. Industri perjalanan bisa bekerja sama ­dengan 2011. Jumlah ini diproyeksikan melebihi US$ 8 miliar bepergian. blogger untuk menghasilkan publikasi dan keunInternet kini telah jelas menempatkan dirinya pada tahun 2013 (PhoCusWright Januari 2012). Di samping potensi e-commerce, platform digital tungan dari konten multimedia yang sangat rinci. sebagai tempat utama untuk membeli perjalanan, mencapai sebesar 54% dari seluruh pemesanan, merupakan potensi besar untuk pemasaran de­ngan Secara khusus, blogger menumbuhkan kepercayaan dimana pemesanan melalui agen perjalanan menu­ biaya yang lebih rendah daripada biaya televisi glo­ dengan berinteraksi dengan pembaca me­reka/ pengikutnya melalui media sosial, membuat run sampai 24%. Asia dan Amerika Selatan sekarang bal atau kampanye cetak. Javier González-Soria, pendiri ConnectedToGo ­re­komendasi, berdasarkan pengalaman dan pan­ mulai menyamai Amerika Utara dan Eropa dalam hal dan seorang mantan penjualan eksekutif Google, dangan pribadi mereka. pemesanan melalui internet. “Blogger mempengaruhi pengambilan kepuPada bulan Maret tahun 2012, tecatat 835 juta mengatakan, pada tahun 2011 Google pernah menpengguna Facebook (Internet World Statistics), se­ survey dengan hasil menunjukkan sebesar 50 persen tusan oleh wisatawan dengan pendapat, fakta dan dangkan tahun 2011 lalu 79,8 persen dari populasi perencanaan perjalanan benar-benar didasarkan gambar,” tegasnya. n

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

33


Indikator Realisasi Wisman Berdasarkan Fokus Pasar

Jumlah Perjalanan dan Pengeluaran Wisnus

Januari–November 2012 vs 2011

FOKUS PASAR

SINGAPURA MALAYSIA AUSTRALIA CINA JEPANG KORSEL AMERIKA INGGRIS PERANCIS TAIWAN INDIA JERMAN BELANDA FILIPINA TIM-TENG RUSIA LAINNYA* GRAND TOTAL

JANUARI–NOVEMBER 2012

2011

1,105,661 1,005,513 824,539 570,942 404,286 279,579 188,244 187,022 168,609 166,196 158,345 143,316 137,118 104,111 91,290 82,800 1,659,925 7,277,496

(+/-) %

1,099,221 0.59% 922,425 9.01% 807,833 2.07% 453,827 25.81% 381,318 6.02% 275,751 1.39% 174,458 7.90% 178,163 4.97% 160,274 5.20% 189,653 -12.37% 145,865 8.56% 132,820 7.90% 145,795 -5.95% 94,391 10.30% 87,009 4.92% 75,864 9.14% 1,600,525 3.71% 6,925,192 5.09%

*) Kebangsaan lain dan pintu lain.

Perjalanan (Juta Orang) +/- %

Jumlah SELISIH 6,440 83,088 16,706 117,115 22,968 3,828 13,786 8,859 8,335 -23,457 12,480 10,496 -8,677 9,720 4,281 6,936 59,400 352,305

Jumlah Pengeluaran (Triliun Rp) +/- %

2007

222,4

-

108,96

-

2008

225,0

1,2

123,17

13,04

2009

229,7

2,1

137,84

11,91

2010

234,4

2,0

150,49

9,18

2011

237,0

1,1

156,89

4,25

2012*)

245,0

3,4

171,50

9,31

2013 **)

250,0

2,04

178,63

4,16

Sumber: Badan Pusat Statistik, Renstra Kemparekraf 2012–2014

*) Angka sementara **) Target

Sumber: Badan Pusat Statistik

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu P i n t u No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Kebangsaan Singapura Malaysia Jepang Korea Selatan Taiwan China India Philipina Hongkong Thailand Australia Amerika Inggris Belanda Jerman Perancis Rusia Saudi Arabia Mesir Uni Emirat Arab Bahrain Lainnya Jumlah 2012 Jumlah 2011 (%)

SoekarnoHatta 158,634 272,980 178,155 87,851 55,074 190,241 57,706 34,915 27,610 34,590 76,645 73,115 48,825 56,134 36,291 36,031 8,904 77,428 2,355 4,521 516 357,994 1,876,515 1,634,396 14.81

Ngurah Rai 96,625 150,212 171,281 112,712 92,224 295,079 42,097 15,918 23,859 33,538 712,576 82,382 99,450 61,999 84,578 105,603 70,028 2,876 1,616 314 250 382,542 2,637,759 2,349,727 12.26

Polonia

M a s u k Juanda

Sam Ratulangi

Entikong

15,539 40,468 6,297 2,959 7,124 11,717 2,873 1,632 3,768 3,433 2,334 5,110 2,166 2,450 2,721 2,102 210 221 48 27 4 67,618 180,821 156,528 15.52

1,823 538 1,238 271 62 644 93 320 548 225 912 1,372 855 1,097 1,743 668 247 1 - 1 - 4,842 17,500 17,454 0.26

176 184 18,123 23,593 28 126 156 22 220 22 978 408 70 58 312 54 132 45 27 94 314 1,197 124 216 99 206 147 142 81 154 26 385 7 36 - 7 5 3 - - - - 1,771 1,653 22,796 28,605 19,703 24,022 15.70 19.08

Batam

11,431 606,326 121,395 148,167 1,488 19,306 1,142 48,843 2,056 3,521 5,604 23,634 1,769 29,082 957 34,580 1,313 1,957 2,444 3,500 3,899 9,417 2,815 10,430 2,652 13,413 6,599 3,460 3,365 3,969 1,931 3,142 264 433 100 232 27 125 10 42 14 32 12,871 118,629 184,146 1,082,240 151,605 940,311 21.46 15.09

Utama Minangkabau

Adi Sumarmo 853 6,075 227 86 11 108 190 22 35 196 190 291 293 383 520 5,140 13 8 17 - - 6,180 20,838 19,983 4.28

J u m l a h K u n j u n g a n

Wisman

melalui

J u m l a h K u n j u n g a n

Wisman

melalui Seluruh Pintu Masuk

34

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

Pintu Masuk Lainnya


Indikator

Potensi Wisata Syariah Estimasi Jumlah Wisman Muslim ke Indonesia - 2010

Potensi Global Industri dan Perdagangan Syariah

Total Wisatawan Mancanegara 7.002.944 100% Estimasi Wisman Muslim Singapura 168.207 Malaysia 624.924 Jepang 406 Korea Selatan 282 China 6.744 India 19.454 Philipina 5.458 Thailand 3.942 Australia 12.426 Amerika Serikat 1.372 Inggris 5.048 Belanda 8.737 Jerman 5.548 Perancis 9.497 Rusia 9.255 Middle East 77.890 Lainnya 318.247 Total Estimasi Wisman Muslim 1.277.437 18%

l

Populasi Muslim dunia sejumlah 1,57 miliar mewakili 23 persen populasi dunia (PEW Research Center). 1 dari 3 pertambahan penduduk dunia dari tahun 1990–2030 adalah muslim, yang akan mencapai jumlah 2,2 miliar @26% populasi dunia, di tahun 2030 (PEW Research Center). l

Lebih dari 50% populasi muslim dibawah 25 tahun dan mewakili 11% persen populasi dunia (Crescentrating).

l

l

Sampai akhir 2010, pasar halal global diperkirakan mencapai US $ 2,3 triliun (PEW Research Center). Dengan perkiraan nilai Total Pasar Bisnis Syariah US$ 3–4 Triliun. Negara-negara OKI secara kolektif me­ ngendalikan sekitar 60% dari sumber daya alam dunia dan 40% cadangan uranium dunia. l

Sumber: Ditjen Pemasaran Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Masuk dan Kebangsaan (Bulan Januari–November 2012) P i n t u Makassar

Mataram

705 6,282 141 41 43 126 63 97 34 58 176 224 227 225 321 435 16 3 2 - - 3,257 12,476 11,506 8.43

Sepinggan

M a s u k

Sultan Syarif Tanjung Priok Kasim II

2,410 2,888 1,013 3,357 228 381 559 184 12 60 180 1,413 194 779 91 351 136 55 25 210 542 1,228 484 698 1,601 551 643 145 1,039 303 988 684 261 77 43 6 1 7 - - - - 4,055 2,234 14,505 15,611 15,303 13,196 -5.21 18.30

2,120 30 12,707 32 104 78 137 39 185 - 554 26 450 91 160 102 93 - 125 45 216 17 465 6 177 10 60 7 138 8 67 2 27 9 4 - 3 - - - - - 1,510 59,256 19,302 59,758 17,783 58,792 8.54 1.64

Utama

Tanjung Pinang

Adi Sucipto

Husein Sas- Tanjung tranegara Uban

62,725 12,620 251 418 196 2,846 1,842 1,858 262 201 618 499 758 234 334 553 53 6 4 - - 6,735 93,013 85,175 9.20

5,638 20,983 19,411 97,123 837 788 267 465 98 111 623 531 686 819 405 438 109 148 915 645 831 883 1,170 963 1,133 595 874 523 1,130 386 1,901 391 206 32 3 147 6 15 - 11 - 13 15,745 2,581 51,988 128,591 40,841 91,973 27.29 39.81

85,305 12,278 23,268 23,346 5,004 35,866 18,321 11,299 8,491 1,206 12,400 7,736 13,840 1,948 6,166 8,448 1,963 77 18 30 4 28,509 305,523 280,330 8.99

Balai Karimun 31,266 59,139 64 81 173 364 1,162 600 107 466 144 144 171 48 69 112 14 86 1 - - 2,183 96,394 85,480 12.77

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013

Jumlah 2012

2011

1,105,661 1,099,221 1,005,513 922,425 404,286 381,318 279,579 275,751 166,196 189,653 570,942 453,827 158,345 145,865 104,111 94,391 68,702 63,212 81,943 73,389 824,539 807,833 188,244 174,458 187,022 178,163 137,118 145,795 143,316 132,820 168,609 160,274 82,800 75,864 81,248 78,495 4,253 3,259 4,956 4,483 833 772 1,080,165 1,070,620 6,848,381 6,531,888

429,115

Pertumbuhan (%) 0.59 9.01 6.02 1.39 -12.37 25.81 8.56 10.30 8.69 11.66 2.07 7.90 4.97 -5.95 7.90 5.20 9.14 3.51 30.50 10.55 7.90 0.89 4.85

393,304

9.11

7,277,496 6,925,192

5.09

Sumber : BPS

35


2013

Even tahun ini membuka peluang para pelaku bisnis pariwisata sebagai peserta, bahkan sebagai sponsor atau pendukung.

Bersiaplah sedari sekarang. Promosi Fasilitasi Penjualan :

1. Direct Promotion di Medan, Bandung, Jakarta,Bali, Surabaya, Batam, Makassar 2. Pesona Borneo ke-2 Banjarmasin 3. Kemilau Sumatera ke-8 Bengkulu 4. Kemilau Sulawesi ke-8 Manado 5. Toraja Expo Jakarta 6. Mutumanikam Nusantara Indonesia Jakarta 7. Pasar Wisata Indonesia (TIME) ke-19 Padang

Even Pariwisata dan Olahraga :

1. Tour de Singkarak ke-5 2. Musi Triboatton ke-2 3. Lomba Sumpit International ke-3

Sumatera Barat Sungai Musi-Sumatera Selatan Kalimantan Timur

FESTIVAL DANAU SENTANI

Festival Budaya Lembah Baliem

Informasi : Telp. 021-3838220 u Fax. 021-3208612 u Website: www.indonesia.travel u Email: kncn@indonesia.travel Direktorat Promosi Pariwisata Dalam Negeri u Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI u Jalan Medan Merdekan Barat No. 17, Jakarta

36

Vol. 4 l No. 37 l Januari 2013


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.