Newsletter Pariwisata Edisi 44 - Agustus 2013

Page 1

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Kita dan Dunia

AS mengumumkan bernada bangga, industri travel-nya rata-rata membuka 12 ribu kesempatan kerja per bulan sepanjang setengah tahun 2013. Tahun 2012 angka rata-rata itu 8.000. Upaya terus diperbarui demi menarik lebih banyak lagi wisman. Sementara itu, China, segera mempermudah visa, khususnya agar para kerabat warga asing yang tinggal di negeri itu, 足sebanyak mungkin mudah datang berkunjung. Uni Emirat Arab dengan Kota Dubai yang kaya raya, serius hendak mencapai 20 juta wisman tahun 2020, setelah tahun 2013 ini mencatat 10 juta. Dan persis sama seperti Jepang. Israel yang panas, sengaja mengumumkan sangat rinci, berapa 足miliar dollar diperolehnya dari 1,7 juta wisman selama semester I 2013 ini.

Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-68

Berlayarlah Dewaruci Kami halm.

9

Menduniakan Musik Bambu halm.

13

Kita di Pasar Australia

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

halm.

16

Toilet Memang Masalah Dunia halm.

30

www.newsletter-pariwisataindonesia.com


Begitulah beberapa tahun terakhir ini, nyaris setiap negeri, yang kaya dan yang miskin di barat, utara, timur dan selatan menunjukkan ‘hasrat be­sar’ memajukan pariwisata. Tak hanya menginginkan sebanyak mungkin wisman masuk dari mancanegara, juga mendorong warganya agar lebih banyak berwisata di dalam negeri masing-masing. Tak terkecuali China, Arab Saudi, Amerika Serikat atau Uni Emirat Arab. Persaingan kian laju. Sebagaimana di geo-ekonomi dan geo-politik, ada klasifikasi siapa yang terkuat, —adidaya—, agaknya pariwisata pun bisa menciptakan adidayanya sendiri. Selama ini Amerika Serikat, di pariwisata juga tergolong adi daya global, di­susul Perancis, namun belakangan ini cenderung bergeser ke China. Itu jika diukur dari memperbandingkan jumlah total setiap tahun wisatawan outbound dan inbound mereka. Satu laporan terakhir dari chinadaily.com.cn mencatat tahun lalu 2012 outbound traveler dari China membelanjakan 102 miliar dolar (623,85 miliar yuan), jumlah itu meloncatkannya ke nomor satu tertinggi di dunia dalam hal outbound tourism consumption. Tahun 2002 masih ­diperingkat ketujuh. Di Eropa saja tahun lalu itu mereka mem­be­­ lanjakan $ 4,1 miliar. Hebatnya lagi, turis China di

Kita dan Dunia

Pengarah: Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Penanggungjawab: Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Wakil Penanggungjawab: Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Penerbit/Pemimpin Redaksi: Arifin Hutabarat Dewan Redaksi: Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri; Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri; Direktur Konvensi, Insentive, Even dan Wisata Minat Khusus; Direktur Pencitraan Indonesia; T. Burhanuddin; Wisnu B. Sulaiman. Reporter: Benito Lopulalan Alamat: Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Lantai 3 Jakarta 10110 Telp : 021 383 8220 Fax : 021 380 8612, Email : jurnal@indonesia.travel www.newsletter-pariwisataindonesia.com Jika Anda mem­ punyai informasi dan pendapat un­ tuk Newsletter ini, ­silakan kirim ke alamat di atas.

2

Bintang Mahaputera Adipradana

M

enteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu menerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono kepada Mari Elka Pangestu, hari Selasa (13/8) di Istana Negara, Jakarta. Bintang Mahaputera Adipradana adalah tanda kehormatan yang diberikan Presiden RI kepada seseorang yang dinilai mempunyai jasa yang besar terhadap bangsa dan negara Indonesia. UU No 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan tanda Kehormatan menyatakan beberapa syarat khusus untuk menerima Bintang Mahaputera. Antara lain, berjasa luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dan negara. Selain itu, penerima penghargaan tersebut dinilai ­dengan pengabdian dan pengorbanannya di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan beberapa bidang lain yang besar manfaatnya bagi bangsa dan negara. Selanjutnya, darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional dan internasional. n

Eropa tahun 2012 meninggalkan $ 130,8 juta tax refund yang tidak mereka klaim. Sebabnya dua saja: mereka tak mengetahui persis prosedurnya, dan, bahasa sebagai rintangan. Ketika memperlihatkan pertumbuhan ­inbound ke Indonesia untuk semester 1 2013, Menteri Parekraf Mari Elka Pangestu me­ne­gaskan: “Over all main destination kita tumbuh baik. Malahan pertumbuhan tinggi, Lombok 72%, ini karena ada direct flight, Silk Air (dari Singapura).” Nah, setidaknya di ASEAN, Indonesia sejati­ nya mempunyai ‘bakat’ untuk menjadi adidaya. Ini menarik, term itu dilontarkan dalam satu diskusi di TVRI beberapa waktu lalu, di forum Sugeng Sarjadi bersama Wamen Parekraf Sapta ­Nirwandar, dan Panca Dahana, budayawan. Tak bisa dipungkiri Cina berpotensi menjadi adidaya pariwisata ­dunia melihat dari jumlah wisatawan yang outbound dari negeri itu, maupun inbound dari mancanegara. Tahun 2012 ­inbound mencapai sekitar 32 juta dan outbound 82 juta orang. Jerman dan AS sudah ditinggalkannya dari sudut jumlah outbound itu.

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

AS sendiri, mengejar juga arus inbound hingga bangga mengumumkan kaitan terbukanya lapangan kerja sekurang-kurangnya bagi 12.000 pekerja setiap bulan terkait meningkatnya pariwisata Paman Sam selama semester pertama 2013. Jepang bangga dan bersemangat meng­ umumkan bahwa tahun ini akan mencapai 10 juta kunjungan wisman, setelah semester I 2013 diterimanya 4,9 juta wisman. Bahkan Dubai, Uni Emirat Arab, yang berkat kekayaan minyak sebenarnya membuatnya tak perlu kerja keras lagi, juga mempublikasikan strategi yang berharap pariwisatanya semakain maju. Semester 1 tahun 2013 ini telah diterima­ nya 5,5 juta, dan menargetkan tahun 2020 akan menarik kunjungan 20 juta. Jumlah 10 juta telah dicapainya tahun 2012. Hmm, Jepang? Sampai lima tahun yang lalu berstatus lahan yang lucrative memproduksi wisatawan ke mancanegara, kini malahan me­ ngencangkan kecepatannya meraih 20 juta wisman tahun 2020, setelah tahun 2013 ini diyakini­


Kerjasama Luar Negeri

K

e Italia, Menteri Parekraf Mari Elka Pangestu menemui Menteri Warisan Budaya dan Pariwisata Italia, Massimo Bray; Wakil Menteri Pembangunan Ekonomi, Carlo Calenda; dan Wakil Menteri Luar Negeri, Bruno Archi, bulan Juli lalu. Juga bertemu dengan para pelaku ekonomi krea­ tif Italia, bidang fashion, salah satu ­keunggulan Italia sebagai trendsetter di dunia. Dubes RI untuk Italia, August Parengkuan, menjelaskan, pertemuan-pertemuan itu merun­ dingkan upaya meningkatkan kerja sama pariwisata dan ekonomi kreatif. Nota kesepahaman kerja sama di bidang pariwisata diharapkan dapat ditandatangani sebelum akhir tahun 2013 ini. “Kita punya peluang besar untuk melakukan kerja sama dengan Italia di bidang ekonomi ­kreatif, khususnya untuk industri fashion, desain dan kuliner,” kata Menteri. Dengan berbagai organisasi pemerintahan, lembaga-lembaga kepariwisataan internasional dan asosiasi, Indonesia tengah berupaya memproduktifkan diplomasi dan kerja sama.

Berunding dengan menteri-menteri di Italia.

Kerja sama pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan dapat dilakukan dengan ­melibatkan sektor swasta. Tahun 2014 akan dirayakan hu­ bungan diplomatik ke-65 kedua negara, dan ­tahun 2015 Indonesia ikut serta di Milano Expo. Tahun 2013 ini Indonesia tampil di even besar selama enam bulan, Venice Biannele, di Venesia. Menteri Pariwisata dan Warisan Budaya ­Italia, Massimo Bray, menawarkan peningkatan ­people to people contact antarkedua negara melalui berbagai kerja sama termasuk pendidikan dan pelatihan di bidang ekonomi kreatif. Salah satunya dengan saling mengirimkan para pelaku ekonomi kreatif untuk pertunjukan dan pameran, termasuk menyelenggarakan perayaan kelahiran

maestro Italia, Guiseppe Verdi di Indonesia. Indonesia memastikan diri menjadi salah satu negara peserta pameran World Expo Milano 2015 yang akan berlangsung selama enam bulan dari tanggal 1 Mei hingga 30 Oktober 2015. Expo Milano itu akan dikunjungi 20 juta orang dari seluruh dunia. Menparekraf telah ditunjuk Pemerintah RI sebagai Komisioner Jenderal dalam kegiatan tersebut. Adapun even bertajuk ‘55 th International Art Exhibition of the Venice Biennale’ disebutkan tadi, itu tengah berlangsung selama enam bulan dari 1 Juni hingga akhir November 2013. Jutaan penggemar seni rupa dunia, termasuk wisatawan yang datang ke kota Venice (tiap

nya mencapai 10 juta. Afrika? Kunjungan Presiden Barack Obama tahun ini, —pertama kali Presiden AS datang ke benua hitam—, dimanfaatkan jadi strategi mempromosikan pariwisata, agar orang Amerika berbondong-bondonglah berkunjung ke Afrika sebagai turis. Kelompok demi kelompok antar­ negara di benua itu mulai membentuk diri bertujuan memajukan pariwisata bersama.

Dampak Ekonomi Pariwisata Indonesia 2012 Penghitungan dampak ekonomi menunjukkan pariwisata di Indonesia memberi kesempatan kerja pada sekitar 9.274.797 orang, memberikan gaji/ upah total Rp 10.444.954 juta, dan menghasilkan pajak sebesar 3,77 % dari keseluruhan jumlah pajak yang diterima negara. Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) ini selanjutnya dapat menegaskan pesan tadi: “Sudahlah, jangan ada yang ragu lagi!”

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

3


Kita dan Dunia ­tahun mencapai puluhan juta wisatawan). Paviliun Indonesia di situ jelas meningkatkan citra Indonesia sebagai negara yang unggul dalam seni budaya kontemporer dengan basis warisan budaya yang kuat serta kreativitas yang luar biasa. Dampak positif yang diharapkan selain keuntungan langsung bagi para seniman yang ikut adalah minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. Terlebih lagi seribuan media cetak dan elektronik mancanegara mengeksposnya.

Menteri Mari Elka Pangestu mengunjungi ajang itu medio Juli lalu. Andrea Del Mercato, Direktur Jenderal ­Venice Biennale, yang mendam­pinginya, mengatakan, bahwa Pavilliun Indonesia merupakan salah satu ­pavilliun terfavorit pada ajang tersebut. Per hari biasanya sekitar 100 orang pengun­ jung serius berhenti lama, mengapresiasi dan menikmati karya-karya seni rupa di Paviliun Indonesia, dan pada hari-hari puncak bisa memperoleh 500–600 pengunjung. n

Kita

Pulau Komodo, sementara pulau-pulau NTT di sebelahnya menyimpan kekayaan dan keajaiban alam, tradisi bahari hingga tenun ikat. Hanya di sana ada Lembata, tradisi menangkap paus dengan tombak kayu, dan nilai-nilai tradisional adat yang melekat di masyarakatnya. Alam bawah laut yang menakjubkan di laut-laut kawasan tengah dan timur Indonesia. Sungai-sungai besar seperti Kapuas, Maha­ kam, Barito di Kalimantan, niscaya akan memantik minat dan selera manusia-manusia modern di ASEAN dan Asia Pasifik untuk datang menelusuri. Sekiranya di sana dihidupkan river cruise. Wisata tipe ini ternyata menyumbang cukup besar bagi pariwisata di Thailand, Cina, dan akhirakhir ini Vietnam tengah memacu mengembangkannya. Kalimantan itu menyimpan lebih banyak kemungkinan bisnis dari sungai-sungai yang

Jadi, kesibukan dunia beberapa tahun terakhir di bidang pariwisata, pada galibnya telah me­ nyuarakan pesan keras: “Sudahlah, jangan ada yang ragu lagi. Bagi mereka yang memang memiliki potensi pariwisata, majukanlah, itu dapat diandalkan untuk mensejahterakan masyarakat.” Indonesia memiliki daya tarik alam yang amat sangat variatif, dari pegunungan, pedalaman darat, hutan, sungai, danau, hingga laut luas ­de­ngan pantai terpanjang kedua di dunia; ­budaya mulai yang etnik cerminan dan jaman neolitik hingga tradisional, kontemporer dan modern; pusat-pusat kreatif seni budaya dan media. Dan seterusnya. Hanya di Madura ada karapan sapi tradisional alias lomba lari sapi, di Lembah Baliem masih terdapat budaya mewakili kehidupan neolitik, keturunan ‘dinosaurus’ Komodo hanya hidup di

Sungai Musi Palembang, salah satu dari sungai-sungai besar di Indonesia. Niscaya akan memantik minat dan selera manusia-manusia modern di ASEAN dan Asia Pasifik untuk datang menelusurinya.

4

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Salah satu bagian tampilan Indonesia di ‘55 th International Art Exhibition of the Venice Biennale’.

panjang membelah hutan tropis, ­mengantarkan wisatawan bersentuhan dengan kehidupan ma­ syarakat Dayak. Di Sumatra, Sungai Musi panjangnya lebih 500 km, Danau Toba membuat ahli-ahli dunia ber­ tanya-tanya akan sejarah kemunculannya yang ‘dahsyat’, dan mewariskan keindahan alam tropis. Masyarakat di sana pun bagi para penulis akan melahirkan cerita-cerita yang memesona. Hingga sekarang destinasi kita yang dikunjungi wisman ‘terbatas’ fokus pada Bali, Jawa, sebagian kecil Sumatra. Dengan itu saja tahun 2013 ini jumlah wisman antara 8,6 hingga 9 juta. Renstra (Rencana Strategis) pemasaran pariwisata memproyeksikan 10 juta wisman tahun 2014. Secara objektif tentu bisa diproyeksikan, manakala potensi alam dan budaya di Sumatra, Kalimantan, NTT, Sulawesi, Maluku hingga Papua, kelak telah terkelola pariwisatanya sebagaimana di Jawa-Bali, akan berlipat gandalah jumlah wisman datang ke negeri kepulauan ini. Apalagi yang sedang berlangsung di dunia kini? Di balik nilai-nilai positif yang dibawa oleh interaksi masyarakat dunia melalui wisata, kini tiap destinasi terjun berlomba dan bersaing, tapi bersamaan itu juga jalinan bekerja sama. Masingmasing mencari dan menerapkan pendekatan berbeda. Ada yang membuka kemudahan visa, melancarkan kegiatan even; merangsang terbukanya lapangan kerja; mendorong pertumbuhan industri penerbangan. Bagusnya, yang esensial dari pariwisata, ia ­dipahami tak semata menghasilkan nilai eko­ nomi. Pariwisata mensyaratkan dan membawa karakter yang ‘harus’, yakni kehidupan aman, tertib, damai. Dan memelihara keseimbangan lingkungan alam. Di situ nilai-nilai antarbudaya bersentuhan, cenderung membawa pula kemajuan dalam kebudayaan setiap bangsa. n


Kita dan Dunia

AS Mengejar Job Creation

D

avid Huether, wakil presiden senior dari bidang ­penelitian dan ekonomi di US Travel ­Association, memberikan ana­ lisa terhadap pengumuman ­Departemen Tenaga Kerja AS awal Agustus ini. Ekonomi AS telah menambahkan 162.000 pe­kerjaan di bulan Juli, sementara tingkat pe­ngangguran turun tipis menjadi 7,4 persen: ­“Industri perjalanan telah menciptakan rata-rata lebih dari 12.000 pekerjaan per bulan sejauh tahun 2013 ini, itu 50 persen lebih besar daripada pertambahan rata-rata 8.000 pekerjaan per bulan pada 2012. Jumlah pekerja di bidang travel telah menyumbang lebih enam persen terhadap total kesempatan kerja tahun 2013.” David Huether

“Sejak awal 2010, industri perjalanan telah menjadi sumber signifikan dari pertumbuhan lapangan kerja bagi perekonomian dengan menambahkan pekerjaan hampir setengah juta. Selain itu, peningkatan pekerjaan industri perjalanan telah melebihi tingkat keseluruhan perekonomian. Telah terisi kembali 92 persen dari pekerjaan yang hilang selama resesi, atau 77 persen dari pekerjaan keseluruhan dalam perekonomian. Sementara industri perjalanan tetap menjadi penggerak yang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi kami dan memimpin jalan dalam penciptaan lapangan kerja, dan kebijakan yang tepat sasaran, membuat lebih mudah bagi pe­ ngunjung internasional untuk datang ke AS dan menghabiskan ribuan dolar, jelas menciptakan kesempatan kerja kelas menengah, begitu di­nyatakannya. n

Menteri Mari Elka Pangestu di Pasar Tanah Abang. Menurut Menteri, tahun 2020 Indonesia menjadi salah satu pusat fashion busana Muslim dunia.

Kota Kreatif dan Promosi

K

epada wartawan, Menteri Pare­kraf menceritakan lagi perkembangan industri kreatif. Tentu saja kaitannya sa­ ling mendukung dengan pariwisata. Di Thailand mereka menggunakan mal. Thailand creative industry council atau apalah nama­ nya, itu, kantornya berlokasi di mal. Kepala daerah di Indonesia rasanya bisa meniru seperti itu, dan, ‘ada perbedaan antara desa kreatif dengan kota dan kabupaten kreatif.’ Indonesia telah mengajukan empat kota calon untuk dikukuhkan sebagai Creative City karena pusat dari kreativitas biasanya diciptakan oleh kota. Seperti kota London telah melakukannnya. Yang telah diajukan ke UNESCO yakni Jogja, Solo, Bandung dan ­Pekalongan. Menurut Menteri, Bali juga nanti seharusnya dimasukkan. Itu akan mendorong kota-kota menciptakan tempat-tempat kreativitas. Menciptakan gelombang kreatif, meningkatkan kesadaran, dan membangun citra positif atas pekerjaan kreatif di negeri ini. Mengapa mengajukannya ke UNESCO? Untuk menilai creative atau tidak, tentu harus­nya oleh suatu wadah yang credible yang dipercaya. De­ ngan mengajukan ke badan di bawah PBB itu, ada kriteria yang harus dipenuhi oleh kota. Sehingga itu akan mendo­rong si kota bekerja keras dalam menciptakan prasarana sarana dan programprogram agar mendorong ekonomi kreatif hidup di kotanya. Ada dua kategori kota kreatif kalau saya tidak salah, ujar Menteri. Kota kreatif berbasis crafts seni budaya, dan kota kreatif berbasis disain. Lalu terbentuk creative city network. Menjadi ang-

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

gotanya tentu akan bermanfaat. Kota anggotanya akan belajar dari kota-kota lain, konsep urban planning-nya, konsep perencanaan kota, kemudian membentuk ­creative art yang karenanya akan memba­ngun sarana dan prasarana fisiknya. Tapi non fisiknya juga akan dinilai apakah punya program-program yang berpihak pada even kreatif. Contohnya boleh jadi Kota Solo, setiap weekend ditentukan jalan yang ditutup dari lalin kendaraan bermotor guna menciptakan tempat ruang kreatif untuk orang pameran jualan, untuk melakukan performance, dan juga pada waktu itu memberi sirup gratis kepada semua UKM kreatif, dan seterusnya. Hal-hal seperti itu akan dinilai oleh UNESCO, selain berbagai kriteria lainnya. Penelitian sementara ini mengindikasikan potensi Malang, Surabaya, Bali. Bicara Bali, masih akan dipilah, Bali sebagai Bali atau lebih spesifik lagi misal Ubud dan Champuan, daerah tertentu mungkin punya cluster. Bagaimana support pemerintah terhadap berbagai industri kreatif ? Yang pasti, ujar Menteri, itu amanat UndangUndang. MOU antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kemenparekraf sudah ditandatangani, disusun pembagian tugas dan kewena­ ngan antara dua Kementerian. Tugas pendidikan dan sekolahnya ber­ada pada Dikbud, sedangkan Kemen Parekraf mengurus industri kreatifnya. Cukup jauh sudah dillakukan, melalui ­banyak pembahasan bersama para stake holder. Menteri berterus terang Indonesia sedang mempelajari apa yang dilakukan oleh negara lain. Selain sumber APBN, bentuk-bentuk apa selain dari fiskal bisa diberikan untuk orang kreatif. n

5


Industri Kreatif dan Pariwisata

Kita Dukung Terus Ide-ide Kreatif

Kita dan Dunia

Negeri Tajir UEA-Dubai pun Ikut Bergegas

6

O

ktober 2013 nanti, Indonesia ikut serta pada ajang Asia Pacific Broadcasting Union (ABU) TV Song Festival yang akan berlangsung di Hanoi, Vietnam. Wamen Parekraf Sapta Nirwandar datang memimpin langsung mengumumkan rencana kegiatan ini. Pemerintah mendukung ide-ide kreatif dalam rangka mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif di dunia internasional, seperti ide kreatif untuk mengikuti ABU TV Song Festival. Benny Simajuntak dari Contoh Management menggagasnya, kata Wakil Menteri Parekraf dalam jumpa pers di kantor Kementerian Parekraf, Kamis (18/7). ABU Song TV Festival selalu mempertunjukkan lagu terpopuler serta menjadi ajang untuk mempromosikan budaya dan pariwisata masingmasing anggota dari 60 negara dengan disiarkan 220 stasiun televisi di kawasan Asia Pacific. Tahun 2012 lalu, ajang ABU TV Song Festival 2012 berlangsung di Korea Selatan. Indonesia meraih predikat The Best Performance. Festival 2013 ini akan diikuti 15 peserta di antaranya Malaysia, Singapura, Australia, Cina, Hongkong, Thailand. Vietnam, Jepang dan Srilanka, prestasi Indonesia semakin meningkat serta mendapat

D

ubai yang kaya raya itu tampak kian serius ‘mengelola’ pariwisatanya. Departemen Pariwisata di Uni Emirat Arab merilis capaian jumlah kunjungan wisman semester pertama tahun 2013, menunjukkan peningkatan 11,1 persen, yakni lebih 5,5 juta pengunjung, pendapatan bisnis akomodasi meningkat 18,6 persen menjadi US $ 3,19 miliar. Lalu dinyatakan, Dubai sedang menuju Visi Pariwisata tahun 2020 hendak mencapai 20 juta pengunjung, sementara capaian tahun 2012 telah dicapainya sebanyak 10 juta wisman. Sejak awal 2013 ini, di bawah Wakil Presiden dan Perdana Menteri UAE, Penguasa Dubai, dan dipelopori oleh DTCM (Departemen Pariwisata), visi pariwisatanya ialah bagaimana kota itu akan memperoleh jumlah pengunjung berlipat ganda setiap tahun. Strateginya memposisikan Dubai sebagai ­tujuan tempat berlibur maupun bagi wisata bisnis dengan menawarkan pariwisata berkelanjutan, luas dan beragam. Uniknya, memasang sasaran pada konsumen generasi baru wisatawan yang buat pertama kali bepergian ke luar negeri dari pasar negara berkembang.

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

perhatian internasional. Di Festival 2013 Indonesia mengirimkan dua artis penyanyi Shella Tiatira dan Putri Siagian sebagai duo, dengan single hits berjudul Mimpiku ciptaan Atta Javatta, diaransemen oleh Agus Hardiman. Agus pernah menerima penghargaan AMI Awards 2006 sebagai Produksi Karya Terbaik di lagu Agnes Monica yang berjudul Bukan Milikku Lagi dan Rayen Pono sebagai vocal director. Untuk itu disiapkan background lagu-lagu dengan latar obyek wisata Lampung, Jawa Te­ ngah, dan Lombok NTB. Wamen Sapta Nirwandar maju selangkah lagi. Diharapkannya agar Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan event ABU TV Song Festival 2014 karena dinilai efektif untuk mempromosikan destinasi pariwisata Indonesia ke mancanegara. Itu membuka peluang promosi melalui 220 stasiun televisi secara langsung. “Untuk melakukan promosi dengan dana yang terbatas, kita harus lebih kreatif agar memberikan hasil maksimal atau low cost high impact,” tegasnya. Strategi low cost high impact tetap diterapkan dalam kegiatan promosi pariwisata, baik di luar negeri maupun di dalam negeri.

Sejumlah pasar menunjukkan ­pertumbuhan yang sangat kuat, termasuk negara-negara GCC, Cina, India, Australia dan banyak negara di Eropa. Dengan capaian disebutkan tadi, diuraikan betapa semua perusahaan hotel dan apartemen hotel pada semester pertama tahun ini mencatat jumlah tamu 5.583.379, meningkat 11,1 persen dari 5.027.223 pada semester pertama 2012. Top 10 pasar sumber pariwisata Dubai tetap sama dengan tahun 2012, dengan beberapa perubahan kecil, dan mencerminkan keragaman pengunjung yang tertarik ke kota itu. Arab Saudi, India, Inggris, Amerika Serikat, Rusia, Jerman, Kuwait, Oman, Cina dan Iran berbaris sebagai sepuluh terbesar pengirim wisatawan periode Januari sampai dengan Juni 2013. Australia misalnya, peringkat ke-13, ­memberi kenaikan yang cukup besar dalam jumlah pe­ ngunjung, dengan tingkat pertumbuhan 24,3 persen. Ini mencerminkan volume penerbangan meningkat berkat kemitraan antara Emirates Airline dan Qantas, diresmikan pada bulan April 2013. Tamu dari dua negara yang paling padat penduduknya di dunia, Cina (peringkat 9) dan


Bermain dengan Visa Beijing ‘memainkan’ visa transit

Tak lupa diingatkannya, kita sering mendatangkan grup-grup musik dunia tampil di kota-kota besar di Indonesia, sebaliknya sudah waktunya grup musik atau artis penyanyi kita juga tampil di dunia internasional sehingga selain mendatangkan devisa juga mempromosikan budaya Indonesia ke mancanegara. n

India (peringkat 2), terus menunjukkan peningkatan yang kuat, dengan pengunjung dari kedua pasar tersebut naik sekitar 15,8 persen. Pertum­buhannya berasal dari kelas menengah dan para traveler yang pertama kali menjadi wisatawan internasional alias first timer going abroad, dan mengakui: semua itu hasil kampanye pemasaran yang dipimpin oleh peme­ rintah dan mitra sektor pariwisata. Mereka mengumumkan rincian hasil-hasil ekonominya. Hunian hotel rata-rata 84,6 per­ sen selama periode enam bulan pertama 2013, naik 2,8 persen dari 81,8 persen pada semester pertama 2012, sementara tingkat hunian apartemen hotel 85,8 persen, naik 6,5 persen dari 79,3 persen pada semester 1 2012. Ada 16 perusahaan hotel baru telah dibuka sejak Juni 2012, sehingga jumlah perusahaan mencapai 603 dan penambahan 5.484 kamar. Sekarang total 81.492 kamar. Yang membuka hotel baru, termasuk JW Marriott Marquis, Oberoi Hotel Dubai, dan JA Ocean View Hotel. Rata-rata lama tamu menginap adalah 3,89 hari-kenaikan dari sebelumnya rata-rata 3,82 hari tinggal. Peningkatan lama tinggal telah diidentifikasi sebagai pendorong utama

Wamen Parekraf Sapta Nirwandar: Semoga tahun 2014 ABU TV Song Festival dilaksanakan di Indonesia.

pertumbuhan pariwisata di Dubai. Diungkapkan juga upaya yang terus memanfaatkan fokus Dubai menggarap events dan festival. Peran penerbangan kuat sekali, Emirates dan Lufthansa berbasis di sini.

Fokus Event dan Festival

Dalam hal strategi penggarapan event dan festival, Dubai menyelenggarakan beberapa kegiatan yang ngetop di dunia pada semester pertama tahun ini termasuk konser Justin Bieber pertama di Timur Tengah, Cirque du Soleil dan all star line up Amr Diab, Shamma Hamdan dan Hussain Al Jassmi sebagai bagian dari festival musik dunia. Acara seperti Dubai Shopping Festival, Festival Sastra Airline Emirates, Dubai World Cup, dan Dubai Summer Surprises, memberi kontribusi sepenuhnya terhadap pertumbuhan jumlah pengunjung. Integrasi Festival Dubai dan Pendirian Ritel pencipta Dubai Shopping Festival dan Dubai Summer Surprises dan Modhesh World. Pendek kata, menciptakan, menarik dan memasarkan program even dan festival sepanjang tahun. Demikian pula memasarkan MICE. n

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Lantaran turis yang mendarat di Beijing me­ nurun jumlahnya selama enam bulan pertama 2013, maka diputuskanlah pemkot ibu kota ­negara itu segera meningkatkan promosi kebijakan bebas visa 72 jam, demi menarik lebih banyak wisman transit di ibukota RRC itu. Sebenarnya bebas visa transit itu justru baru saja diberlakukan sejak 1 Januari 2013. Sekitar 2,14 juta wisatawan mendarat di situ selama semester pertama 2013, penurunan 14,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menurut departemen statistik di ­Beijing. Untuk itu pemerintah kota ini segera meng­ ajak kerja sama dengan pengelola Bandar Udara Internasional Ibukota Beijing dan maskapai Air China, maksudnya mengadakan program diskon tiket, sambil membangun aliansi untuk menarik wisman mau transit. Penurunan jumlah wisman tahun ke tahun terjadi enam bulan pertama ­tahun 1989, 1998, 2003 dan 2008. Khususnya tahun 2013 ini wisatawan dari Jepang dan Korea Selatan, jumlahnya jatuh 54,5 persen dan 22,3 persen selama enam bulan ­pertama. Diakui, bahwa selain mata uang yuan yang menguat, yang meningkatkan biaya bagi wisatawan ke China, juga polusi udara sering memberikan kontribusi terhadap kinerja pariwisata yang merosot di enam bulan pertama, kata Lu Yong, Direktur Beijing Commission of Tourism Development. Dia bilang, Beijing, bersama-sama dengan banyak kota-kota Cina lainnya, tidak menyediakan layanan yang memenuhi standar internasional, yang berarti cenderung calon wisatawan menjauh. Jiang Yiyi, Direktur Lembaga ­Pengembangan Pariwisata Internasional pada Akademi Pari­ wisata Cina, mengatakan tiket pesawat murah adalah salah satu cara utama untuk menarik banyak wisatawan transit.

7


Kita dan Dunia

“Banyak wisatawan lebih memilih berhenti transit, baik karena tiket pesawat lebih murah atau nilai tambah lain. Tiket pesawat murah memainkan peran kunci dalam menarik lebih ­banyak pengunjung asing,” katanya. Yang Jinsong, seorang profesor yang mengkhususkan diri dalam pariwisata internasional di akademi itu, mengatakan Beijing harus melakukan studi pada wisatawan asing yang mendapatkan keuntungan dari kebijakan bebas visa sehingga bisa menginspirasi produk wisata yang tailor made. “Banyak dari tur paket tidak lagi memenuhi tuntutan wisatawan asing ,” katanya. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah sesungguhnya pengunjung transit yang datang ke Beijing untuk bisnis atau ­kesenangan? Takahide Tanaka, direktur sebuah lembaga medis yang tinggal di Tokyo, telah sering ke ­Beijing sebagai business traveler, tetapi mengatakan berangsur-angsur Beijing kehilangan daya tariknya, dengan beberapa pilihan wisata yang ditawarkan dalam beberapa tahun terakhir. “Banyak paket wisata di kota tetap tak berubah selama bertahun-tahun,” katanya. “Terlebih lagi, devaluasi yen dan apresiasi yuan membuat perjalanan di Cina untuk orang Jepang lebih mahal.” Modal yang diinvestasikan 25.080.000.000 yuan ($ 4.080.000.000) dalam industri pariwisata pada semester pertama tahun ini, terhitung 8,9 persen dari investasi aktiva tetap Pemkot Beijing. Pendapatan pariwisata ibukota mencapai 175.980.000.000 yuan dalam enam bulan pertama 2013, naik 9,1 persen tahun ke tahun, dicatat pula pengeluaran oleh para wisatawan untuk makan­ an dan belanja mencapai 91.730.000.000 yuan, meningkat dari tahun ke tahun 11,9 persen. Pendapatan dari pariwisata domestik di Beijing selama enam bulan pertama mencapai 162.070.000.000 yuan, meningkat dari tahun ke tahun sebesar 11,7 persen. Lu memperkirakan pertumbuhan pendapatan pariwisata di semester kedua akan menaik sekitar 10 persen. n

8

Meningkatkan

Reuni Keluarga Asing

China terus mencari jalan-jalan baru, meningkatkan ‘kejelian’, demi meningkatkan inbound tourists. Para kerabat warga asing yang bertempat tinggal di Cina akan segera memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengunjungi ‘orang yang mereka cintai’, berkat peraturan visa yang baru diumumkan pada 22/7/2013. Dengan peraturan baru, kategori Visa S, akan dibuat untuk kerabat keluarga para ­profesional dari luar negeri yang bekerja di Cina. Pasangan, anak-anak, orang tua dan mertua semua akan memenuhi syarat ­untuk visa ketika peraturan itu berlaku mulai ­September 2013. Visa S1 memungkinkan tinggal lebih dari enam bulan, sementara Visa S2 untuk kun­ jungan singkat. Dilaporkan oleh China Daily, kategori baru tersebut bagi kerabat ekspatriat asing akan membuat aplikasi lebih nyaman dan lebih mudah. Aturan selama ini menentukan orang asing di Cina untuk reuni keluarga hanya ­dapat mengajukan permohonan Visa L.

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Pemegang visa L bisa datang untuk pariwisata, reuni keluarga atau urusan pribadi. Kategori visa itulah yang dibagi lagi untuk lebih akurat menyatakan alasan untuk perjalanan, dengan penjelasan, itu akan dapat memperdalam keterbukaan China, meningkatkan pariwisata dan menarik jumlah orang berbakat lebih banyak dari luar negeri. Selama 2011, 4.752 orang asing telah diberi izin tinggal tetap. Di antara mereka, lebih dari 1.700 pemegang kartu hijau, profesional luar negeri yang bekerja di Cina, dan sisanya adalah anggota keluarga yang datang berhimpun kembali dengan mereka. Arthur Glauser, 33, seorang guru di sebuah sekolah internasional di Tianjin telah bekerja di kota itu selama empat tahun. Dia dan istri Cinanya memiliki anak. Glauser mengatakan orang tuanya tidak pernah dapat kesempatan untuk mengunju­ ngi rumahnya di China. “Ini akan menjadi indah untuk orang tua saya menghabiskan sedikit waktu dengan cucu mereka,” katanya. Orang-orang yang diizinkan untuk meng­ ajukan visa S termasuk orang tua dan mertua warga asing, sementara kebanyakan negara di dunia membatasi kebijakan semacam ini hanya pada pasangan dan anak-anak. Sekaligus juga dilakukan penyederhanaan prosedur untuk Tionghoa perantauan: ­Dengan demi­ kian, Cina meningkatkan hingga menjadi 12 kategori visa. Diakui pula, itu berarti pemerintahnya ­perlu melampaui konvensi internasional, yang hanya memungkinkan untuk pasangan dan anak-anak untuk mengunjungi dengan visa reuni keluarga. “Otoritas keamanan publik akan menghadapi lebih banyak tekanan,” diakui oleh pejabat Cina. Ringkas kata, upaya-upaya jeli memanfaatkan kemudahan visa diproduktifkan oleh kota-kota lain: Chengdu, Guangzhou, ­Shanghai. n


Promosi Luar Negeri

D

i dalam negeri, setiap kelembagaan dan organisasi yang punya aspek berpotensi kerja sama demi memajukan pariwisata, diajak masuk ke langkah-langkah dalam pelaksanaan strategi pemasaran pariwisata. Termasuk Angkatan Laut Republik Indonesia, yang tentu saja strategis demi mencitrakan Indonesia sebagai negeri bahari. Boleh ditambahkan, sebagai salah satu negeri bahari unggulan di bumi ini. Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan TNI Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), mengenai pelaksanaan kegiatan promosi Wonderful Indonesia melalui program ALRI, ­Kartika Jala Krida tahun 2013, KRI Dewaruci ditandatangani pada Selasa, 13 Agustus 2013 di atas geladak KRI Dewaruci di Surabaya, Jatim. Didahului dengan penandatanganan ­Piagam Kesepakatan Bersama (PKB) No. PK.38/PS.001/ MPEK/2013 oleh Kasal Laksamana TNI, ­Marsetio, dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi ­Kreatif, Sapta Nirwandar. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) No. PK.06/KS.001/D.PMS/KPEK/2013 oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Anung Pramono dan Direktur Jendral Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf Esthy Reko Astuty. Kapal Dewaruci itu pun lalu dilepas berlayar menuju Australia, membawa serta misi promosi pariwisata ke salah satu pasar utama, benua Australia, dan New Zeland. Kapal legendaris Indonesia (tall ship), ­Dewaruci, berlayar lagi mulai Selasa, 13 Agustus 2013 untuk perjalanan 60 hari. Dari Surabaya, ke Kupang, dari sana kemudian memasuki perairan Australia untuk mencapai Darwin, diteruskan ke Perth, lalu Melbourne, kemudian Hobart, ke Sydney, lalu lanjut ke Auckland (Selandia Baru), kemudian ke Australia lagi, Brisbane dan Cairns, dan ke Darwin untuk kembali ke perairan Indonesia. Keistimewaannya, selama perjalanan menge­ lilingi benua Australia dan Selandia Baru, semua kru bersama taruna Akademi Angkatan Laut akan melakukan kunjungan resmi ke pemerintah daerah setempat sekaligus mempromosikan seni dan budaya Indonesia dan kawasan-kawasan ­tujuan wisata di negeri bahari Indonesia.

Berlayarlah Dewaruci Kami

Bahan promosi pariwisata telah dipersiapkan, hendak mengekspos Wonderful Indonesia. Hingga pada drum band pun ditampilkan, tim tari juga telah disiapkan termasuk pelatihnya. Fokusnya pada bagaimana branding kita Wonderful Indonesia terekspos kuat. Di AS pengalaman kita tahun lalu pengunjungnya bisa mencapai 15 ribu per hari, di Australia tahun lalu pengunjungnya bisa mencapai 10 ribu per hari. Dewaruci nanti akan berlabuh di 9 kota. Di setiap kota yang disinggahi Kemenparekraf menugaskan tim menyuplai bahan-bahan promosi ke kapal. Disiapkan sedikitnya 10 ribuan materi promosi pariwisata. Kapal ini bergerak ke fokus pasar Indonesia. Maka Kemenparekraf membidik komunitasnya. “Komunitas itu fanatik ya. Pencinta Dewaruci itu banyak. Jadi bukan hanya mengenai Dewa­ rucinya tapi juga ada informasi-informasi lain yang bisa disampaikan. Jadi costly effective,” ujar Nia Niscaya, Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri Kemenparekraf.

Saling Mendukung

Wamen Parekraf Sapta Nirwandar mengatakan bahwa sudah terbukti pelayaran muhibah internasional KRI Dewaruci memberikan tambahan dimensi lain dari tugas AL, bukan hanya menciptakan para perwira tangguh tetapi juga

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

bisa memberikan citra positif negara ­Republik ­Indonesia sekaligus memberi dampak pada kepariwisataan nasional. Pelayaran muhibah ke Australia di bulan Agustus ini juga sangat penting artinya karena Australia merupakan salah satu negara tetangga

9


Promosi Luar Negeri terdekat selain Singapura dan Malaysia. Secara nasional ditargetkan wisman dari Australia bisa lebih dari 1.200.000 orang di tahun 2013. Kasal Laksamana TNI Marsetio menegaskan kembali bahwa penandatanganan MoU dan PKS antara TNI AL dan Kemenparekraf merupakan bentuk kegiatan saling mendukung. Kapal ini, selain melaksanakan misi diplomasi, bersamaan dengan itu juga mempromosikan brand pariwisata Indonesia, Wonderful Indonesia, melalui pelaksanaan latihan Kartika Jala Krida bagi para taruna di KRI Dewaruci. Dewaruci akan mengikuti kegiatan International Fifth Review (IFR) dan international race AL Australia. Dari sana menuju Auckland, Selandia Baru. “Kami telah dibekali banyak dukungan dari Kemenparekraf. Mulai dari mempersiapkan para taruna, bagaimana menjelaskan tentang pariwisata, juga diberikan paket-paket tentang pariwisata dan dukungan-dukungan lainnya,” Laksamana TNI Marsetio mengatakan. Sapta Nirwandar menambahkan, “Kami berharap perjanjian ini tidak hanya akan berhenti di sini karena MoU ini berlaku selama 5 tahun. Mudah-mudahan setiap tahun bisa terus diperbaharui. Pariwisata tanpa AL tidak mungkin berhasil. Karena kita mempunyai 17 ribu ­pulau dengan panjang pantai yang sangat cantik.Di pariwisata, 60%–70% orang datang untuk wisata bahari. Relatif sekitar 30% yang pergi ke gunung dan tempat lainnya. Karena laut memberikan dampak positif bagi kesehatan dan lain-lain.” Oleh karena itu Kemenparekraf sangat meng­ apresiasi dan berterima kasih atas kesediaan dan kerja sama TNI AL yang memperkenankan logo Wonderful Indonesia menghiasi KRI Dewaruci yang wonderful sehingga akan semakin memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang wonderful.

10

Kasal Laksamana TNI, Marsetio (kiri), dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar (kanan).

Wamen Parekraf juga melaporkan bahwa kementerian sudah melatih para chef di AL agar saat singgah di luar negeri bisa turut memperkenalkan 30 ikon kuliner Indonesia berstandar internasional bintang 5. Laksamana Marsetio mengungkapkan Dewa­ ruci menjadi juara kedua saat mengikuti race di Baltimore, AS pada tahun 2011. Di sana ada komunitas pecinta Dewaruci. Mereka ini akan se­ ngaja datang hanya untuk melihat kapal. Keistimewaan lain pelayaran ke Australia ini, dia mengatakan KRI Dewaruci akan melintasi ­Opera House dan Jembatan Sydney, itu diharapkan menjadi momen yang sangat berharga manakala bisa diabadikan sehingga itu bisa pula dijadikan ikon.

61 tahun

Kapal Dewaruci dibangun pada tahun 1952, bergabung dengan TNI AL sejak 1953. Panjangnya 57 meter, lebar 9 meter. Ada 3 tiang layar, Bima, Arjuna dan Yudhistira, seluruhnya 16 layar,

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

11 layar membujur dan 5 layar persegi. Kapal ini termasuk barquentine class, tipe yang sangat langka dari bentuk dan disainnya. Barquentine class adalah tipe kapal dengan 3 tiang layar dan 1 peruan. Salah satu awak Dewaruci yang mengikuti pelayaran dunianya tahun lalu, Kapten Sugeng, menggambarkan antu­ siasme pengunjung di luar negeri. Tahun 2012 berkeliling dunia mengunjungi 12 negara. Singgah di Republik Marshall Island, dilanjutkan ke Amerika Serikat, ke Meksiko, Panama, Kanada, lalu menyeberang ke Portugal, Spanyol, Malta, kemudian menyusuri Mesir, Arab Saudi, Oman, dan terakhir ke Srilangka sebelum kembali ke Indonesia. Setiap kali kapal berlabuh dan open ship, ribuan pengunjung datang dan rela mengantri. Kapten Sugeng bertanya kepada pengunjung, jawabannya, mereka begitu menyukai Dewaruci, awak kapal dan para kadet menghidupkan suasana kapalnya. Begitu ramah, penuh senyum, sigap membantu dan memberi informasi, men-


Momen-momen ketika khalayak ikut menyaksikan para taruna bersiap mengembangkan layar. (kiri). Dan pelepasan KRI Dewaruci berlayar (bawah).

Dirjen Pemasaran Pariwisata Esthy Reko Astuty (kanan) menerangkan brosur mengenai Indonesia yang disiapkan untuk dibawa di kapal Dewaruci kepada Kasal Laksamana TNI Marsetio (tengah) dan Wamen Parekraf Sapta Nirwandar (kiri).

jawab setiap pertanyaan. Bahkan ada yang tadinya merasa takut karena Dewaruci datang dari Indonesia dan mungkin membawa teroris. Ditambah lagi adanya brosur-brosur Indonesia dan pariwisatanya sangat membantu para awak dan kadet melayani mereka. “Tahun lalu, pernah satu even selama 6 hari di New Orleans dan Baltimore, AS, pengunjung yang datang tidak kurang dari 15 ribu orang setiap hari. Bahkan di satu hari sempat mencapai 18 ribu orang,” Kapten Sugeng menerangkan.

Lanjutnya, lama sandar di suatu tempat tergantung dari even yang sedang diikuti. Jika hanya untuk mengisi bahan bakar dan logistik rata-rata hanya 3 hari. Tapi kalau ada even bisa 6–7 hari. Kali ini Dewaruci akan berada di Sydney, Australia selama 8 hari. Mungkin bila ada yang bisa menyiapkan juga brosur-brosur fasilitas akomodasi, tempat wisata dan sebagainya akan lebih baik lagi. “Mereka itu sangat antusias ingin datang ke sini,” begitulah yang dialami oleh Sugeng. n

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

11


S

etidaknya, dimulai dengan menarik peserta dari luar negeri. Tentu saja di samping dari daerah-daerah lain. Seperti ke­ giatan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang mempraktekkan suatu even pariwisata tak lagi dibatasi oleh kepenting­an geografis belaka. Even Festival Erau sudah ditradisikan bebe­ rapa tahun, berskala lokal, mulai tahun 2013 ini diubah namanya menjadi Erau Intenational Folklore And Art Festival. Kemenparekraf memberikan dukungan. Delapan negara mengirimkan delegasi mengambil bagian: Perancis, Belgia, Yunani, Republik Ceko, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, dan Mesir. Wilayah adat kesultanan Kukar Ing Martadipura mencakup 7 kabupaten/kota, maka semuanya pun ikut serta. Dilaksanakan pada 30 Juni–7 Juli 2013 di Tenggarong Provinsi Kaliman­ tan Timur. Dirjen Pemasaran Pariwisata Esthy Reko Astuty meresmikan pembukaan dan menyampaikan sambutan dari Menparekraf. Festival Erau bermula dari upacara adat di lingkungan Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura. Sejak tahun 2009, festival konsisten dilaksanakan setiap bulan Juli setiap tahun, dan ditentukan jadi kalender even tetap Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kukar. Di antara semaraknya kegiatan tampak ketika barisan parade folklore internasional berarakan melewati tribun penonton; persembahan sendra­ tari; atraksi terjun payung dari pasukan Kopassus; masyarakat meninjau pameran. Kemudian, rangkaian upacara adat Erau di Keraton; pertunjukan seni budaya di 4 ­panggung berbeda, termasuk pertunjukan jalanan; lomba permainan dan olahraga tradisional di dua tempat; festival kuliner di pasar seni; dan, makan bersama disebut ‘Beseprah’ di sepanjang satu jalan raya kota. Dan pasar rakyat serta bazaar. Puncak upa­ cara ritual terjadi saat upacara ‘­mengulur naga’. Para peserta luar negeri tentu akan membawa

Event

12

Menginternasionalkan Festival Daerah Gubernur Kaltim, Dirjen Pemasaran Pariwisata, Bupati Kukar (kiri ke kanan) meresmikan pembukaan festival.

ceritanya ke negara masing-masing, demikian pula wisman dan wisnus yang menyaksikan. Dari itu diharapkan Kukar berangsur semakin dikenal sebagai destinasi bagi wisatawan dan akan kian bertambah kunjungan mereka ke daerah ini. Dan itulah fungsi dari even tradisional yang dilaksana­ kan secara tetap dan terorganisasi rapi. Kali ini diperkirakan even menyedot pengunjung lebih dari 5.000 orang. Berbagai media dalam dan luar negeri tampak meliput. n

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013


T

Wamen Parekraf Sapta Nirwandar (ke-3 dari kanan) memberikan keterangan kepada pers tentang Festival Musik Bambu ­Nusantara 2013, didampingi Dwiki Darmawan dan Andien serta Dirjen Ekraf MDI Harry Waluyo, Dirjen Pemasaran Pariwisata Esthy Reko Astuty dan Dadang Johari Ketua Panitia FMBN 2013 (kanan ke kiri).

ujuh kali sudah even ini diselenggarakan setiap tahun. Dari tadinya mengambil tempat di kota Bandung, venue dipindahkan ke JCC, Jakarta. Tentu saja salah satu maksudnya ialah untuk semakin menginternasionalkannya. Pasar wisatawan dunia semakin terfragmentasi dengan bertambah banyaknya niche market. Sebuah keniscayaan ada sebagian masyarakat dunia yang berminat terhadap produk khusus dari bambu. Bambu merupakan bahan dari alam yang tersebar luas di Tanah Air yang telah dikreasikan dalam kehidupan sehari-hari menjadi produk papan, sandang, pangan, sarana-sarana umum hingga seni musik. Dimanfaatkan secara tradi­ sional maupun modern dan semuanya mengan­ dung nilai kearifan lokal. Kita sudah konsisten menyelenggarakan festival musik bambu, tujuh tahun sudah, tujuh tahun sudah kita memperkenalkan kekayaan musik bambu negeri ini kepada dunia, itulah menurut Wamen Parekraf Sapta Nirwandar. Beberapa hari sebelum 27–28 Agustus 2013, —jadwal penggelaran Festival Musik Bambu Nusantara 2013 (FMBN 2013)— Wamen Parekraf Sapta Nirwandar bersama Dirjen Ekraf MDI Harry Waluyo dan Dirjen Pemasaran Pariwisata Esthy Reko Astuty, dengan pemusik kondang Dwiki Darmawan, penyanyi Andien, menjelaskan lagi kepada pers perihal perkembangannya. Seperti dimaklumi, angkung, telah disyahkan UNESCO menjadi warisan dunia asli milik Indonesia sebagai intangible world heritage. Kekuatan musik bambu membangun minat mayarakat dunia terletak pada kemampuannya berkolaborasi dengan berbagai jenis musik kontemporer seperti jazz, rap, rock dan dengan berbagai elemen musik bambu lainnya yang juga bersuara eksotis seperti karinding, celembung,

Event

Menduniakan Musik Bambu lodong, calung, dan seruling. FMBN 2013 dimeriahkan juga oleh ­musisi ternama lainnya seperti Maudi Ayunda, Samba Sunda, ada pula grup Arumba Ibu-ibu dari Jepang, serta kelompok-kelompok musik ­angklung dari sekolah-sekolah di Jakarta. Festival musiknya juga dibarengi dengan penyelenggaraan pameran. Melalui pameran, dimaksudkan oleh Kemenparekraf memberi ke­ sempatan pada para pengrajin berbahan bambu, memamerkan karya-karya mereka di 20 booth yang disediakan gratis. Jadi, konsistensi penggelaran even ini tetap dipertahankan, kata Sapta Nirwandar, yang penting, setiap tahun tentu ha­ rus lebih maju dan lebih lengkap, memberi dampak bagi promosi wisata di dalam negeri (wisnus). Strategi dan cara

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

tersebut berarti membangun minat wisatawan dari dunia terhadap kekayaan, kearifan, dan kreatifitas Indonesia dalam memelihara, mengembangkan dan memanfaatkan bahan alami ‘bambu’. Kerja sama antara para stakeholders parwisata juga dicontohkan dalam kegiatan ini. Perusahaan angkutan Blue Bird Group ikut bekerja sama ­dengan mendukung transportasi bagi undangan pejabat kedutaan besar asing di Jakarta, dan siswa-siswi sekolah di wilayah Jabodetabek. n

13


Promosi Luar Negeri

A

ustralia, salah satu pasar utama bagi pariwisata Indonesia! Syukurnya, stakeholders di negeri Down Under itu telah lumayan banyak yang terge­rak. Mereka berinisiatif menyelenggarakan berbagai even di kantong-kantong wisatawan mulai dari Sydney, Melbourne, Brisbane, hingga Perth. Ada pula penerbitan bulanan, kendati dalam bahasa Indonesia, ‘Indo Buletin’, yang juga ter­ atur melaksanakan even. Ini pun, walau tak murni mempromosikan pariwisata Indonesia, namun kegiatannya secara soft marketing menyentuh pencitraan tentang Indonesia. Salah satu organizer, di Quensland, kota Brisbane, melaksanakan satu hari festival, IndoOz, dan brand yang diusungnya berbunyi Indonesia Festival 2013. Festival sehari 24 Agustus 2013, pukul 10 pagi hingga pukul 3 siang. Di taman luas Brisbane City Hall. Kemenparekraf tentu saja memberi ­dukungan. Dikirimkan ke situ satu kelom­pok penari dan ke­lompok fashion show. Gala dinner di dalam City Hall di malam hari tanggal 23 Agustus dipenuhi sekitar 160 warga Australia, dari peme­ rintah setempat hingga para pebisnis. Mereka terpesona disuguhi tari-tarian tradisional Indonesia,

Kerja Stakehold

Pelaku Bisnis Per sebagiannya sudah bergaya kontemporer, dan fashion show. Kreatifitas kelompok penyelenggara yang didukung PPIA (Persatuan Pelajar Indonesia Australia) itu, kian menguat ketika mereka kombinasikan rangkaian show dengan menampilkan

penari-penari tradisional Aborigin. Esok hari siangnya di tengah taman City Hall bernama King George Square, masyarakat Australia dan masyarakat Indonesia setempat menyaksikan promosi tentang Indonesia itu ter-

Tari-tari tradisional Indonesia yang colorful menahan warga setempat duduk atau berdiri menikmati, dan, diajak juga penari-penari Aborigin Australia menampilkan tradisi asli para penari dari Jakarta. (paling kanan). Festival Indonesia di taman Brisbane City Hall (bawah)

14

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013


ers di Brisbane

lu Memanfaatkan masuk kuliner Indonesia. Asap mengepul membakar sate, bakso dan ketoprak langsung diracik di situ. Kue-kue Indonesia. Pengunjung antri. Dan pertunjukan tarian-tarian mulai dari tari saman, jaipongan, hingga tari jawa timuran.

Ke even itu Dubes Indonesia dari Canberra, konsul jenderal dari Sydney dan konsul dari Melbourne, datang bergabung. Pejabat-pejabat kota Brisbane mengikuti dinner. Tapi bukan itu saja. Berbagai kalangan di Bris

bane termasuk universitas dan pemerintah se­ tempat turut pula menjadi sponsor. Di Brisbane sendiri beberapa even lainnya digelar oleh PPIA, diberi judul The Biggest Indonesian Festival in Brisbane Pesta Rakyat, 8 September 2013. Pada 25 Agustus, ada lagi even berjudul juga Pesta Rakyat. Mereka berhasil menyertakan sponsor yang bervariasi di setiap even mulai dari Garuda Indonesia, Pertamina, hotel dari Indonesia, beberapa produk dari Australia, dan universitas di Quensland. Pada Indoz Festival di Brisbane itu, Kemenparekraf mengambil bagian Gold Sponsors. Melongok lagi ke Sydney, kota terbesar negara benua itu, beberapa even digelar oleh kelompok yang menerbitkan tabloid bulanan Buletin Indonesia. Termasuk Festival Indonesia tanggal 28 September 2013. Dari sudut pariwisata, gelaran peristiwa itu masuk kategori consumers event. Sejatinya, me­ rupakan peluang mengedarkan materi promosi yang ‘berfungsi menjual langsung’ paket wisata pada konsumen. Kendati tak diharapkan terjadi transaksi on the spot, sesuai dengan kebiasaan masyarakat yang membeli paket wisata ke agen yang mereka percayai atau langgani, atau melalui on line, namun tetaplah akan memengaruhi mereka mengambil keputusan : untuk berwisata ke Indonesia. Pelaku bisnis Indonesia baik memanfaatkan momen-momen seperti itu. n

mereka (atas).Dubes RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, pun berpose bersama

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

15


Promosi Luar Negeri

A

Kita di Pasar Australia

dalah agan bernama Flight Centre (FC) merupakan salah satu agen wholesaler terbesar pen­­jual paket wisata di Australia. FC merupakan salah satu grup agen perjalanan terbesar dunia, perusahaannya ber­operasi di 11 negara dan jaringan manajemen perjalanannya mencakup lebih dari 75 negara. Selain itu, outlet kantornya tersebar di semua pelosok benua Australia. Bagaimana dia menjual paket-paket wisata untuk destinasi mancanegara, mencerminkan pula kerasnya persaingan dalam pemasaran destinasi. Dia menerbitkan buklet untuk setiap destinasi yang dipasarkannya, dan setiap buklet menyajikan informasi komprehensif tentang destinasi, dan, paket-paket wisata yang siap jual. Penerbitan dan pengedaran buklet itu dengan sendirinya me­ ngandung pesan ‘100% recommended’ oleh agen yang terkenal ini. Selaku wholesaler, paket-paket itu didistribusikannya lagi dan dijual oleh ratusan hingga ribuan outlet yang menjual secara eceran alias retail sales. Pada rak yang menampilkan demikian banyak buklet dan brosur di kantor penjualan Flight Centre Australia, di situ tampak satu buklet produk paket wisata ke Indonesia. Judulnya: Bali, Also Featuring Lombok & Java. Staf di konter salah satu kantor penjualan FC di Brisbane, tanpa ragu menegaskan hingga sekarang mereka memang berfokus menjual Indonesia khususnya dengan destinasi Bali, Lombok dan Jawa itu. FC itu memang, pemenang Best travel agency group 2009 AFTA national travel industry awards di Australia. Melayani permintaan wisata, terbuka menerima pesanan 24 jam setiap hari. Ke setiap pelosok kota-kota di benua ini, kantor penjualannya akan mudah ditemui, padahal statusnya sendiri sebagai wholesaler. Pertanyaan bagi para pelaku bisnis wisata di Indonesia, di luar Jawa Bali Lombok, —bagaimana agar destinasi lain yang ‘siap’, bisa masuk di dalam produk-produk yang dipasarkannya. Sebagaimana dimaklumi, Australia pun merupa kan destinasi wisata yang relatif kuat dalam kegiatan wisata domestik. Warga Australia cenderung terlebih dahulu menikmati wisata di dalam ne­gerinya, sebelum bepergian ke mancanegara. Standar kualitas produk wisata di dalam negerinya sudah relatif tinggi, baik sarana prasarana hingga efisiensi dalam pengorga­nisasian dan kualitas ketepatan waktu. Maka para pelaku bisnis kita di luar Jawa Bali Lombok seyogianya ber­ empati ketika hendak memasarkan produk ke masyarakat benua itu. Bagusnya pula, penjualan melalui online pun tengah meningkat. n

16

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013


Event

T

ak kurang 129 kapal layar dari 15 negara peserta Sail Komodo di ­Pantai Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), siap kembali hendak berlayar mengarungi laut di Indonesia, Minggu, 4 Agustus 2013. “Sail Komodo ini mengusung semangat ­pembangunan kelautan, termasuk wisata bahari sesuai dengan tujuan penyelenggaraannya yakni mempromosikan NTT sebagai destinasi utama pariwisata dunia,” kata Menteri Koor­dinator ­Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono saat melepas mereka mulai berlomba. Pelepasan peserta Sail Komodo ini dipusatkan di Pantai Kupang. Citra dan promosi kawasan NTT ini, sungguh harus dilanjutkan kemudian oleh pemda dan pelaku industri pariwisata setempat, juga calon investor untuk secara efektif mengembangkan pariwisata. NTT dan NTB yang masuk sebagai koridor V dalam Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Pemerintah ingin mengembangkan rute pelayaran kapal-kapal dan pelaut ke perairan NTT. Maka Kupang dipilih sebagai pintu masuk, ka­ rena wilayah ini adalah gerbang selatan perairan laut Indonesia. Para yachter itu dibagi pada dua jalur, membuat mereka dapat memikmati eksotisme alam NTT. Harapannya adalah ada dampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir yang tinggal di wilayah setempat. Acara puncak Sail Komodo, akan berlangsung pada 14 September 2013 di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Pelepasan Sail Komodo itu diikuti tak kurang tiga Menteri, yaitu Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Kelautan dan Perikan­an Sharif Cicip Sutardjo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka ­Pangestu serta pejabat daerah setempat. Sebagai negara kepulauan, kawasan pesisir dan laut Indonesia merupakan tempat ideal bagi seluruh jenis aktivitas pariwisata bahari yang meliputi: (1) sun bathing at the beach or pool; (2) ocean or freshwater swimming; (3) beachside and freshwater sports such as water scooter, sausage boat, water tricycle, wind surfing, surfboarding, paddle board, parasailing, kayacking, catamarans, etc; (4) pleasure boating; (5) ocean ­yachting; (6) cruising; (7) fishing; (8) diving, snorkeling, glass boat viewing and underwater photography;

Sail Komodo

Kuat Mencitrakan NTT

Menko Kesra Agung Laksono ­(tengah) bersama Menteri Parekraf Mari Elka Pangestu (kanan) dan Menteri Kelaut­an dan Perikanan Sharif Cicip ­Sutardjo saat melepas peserta Sail Komodo mulai berlayar.

(9) marine parks; (10) canoeing; and (11) coastal parks, wild life reserves, rain forest, gardens and trails, fishing villages. Bandingkanlah dengan Ne­gara Bagian

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Queens­land, Australia, dapat meraup devisa dari pariwisata bahari rata-rata sebesar US$ 2,1 ­milyar setiap tahun. Malaysia, Thailand, ­Maladewa, Mauritius, Jamaica, dan negara lainnya telah menikmati nilai ekonomi cukup besar dari pariwisata bahari. Devisa dari pariwisata bahari di ­Indonesia baru mencapai sekitar US 1 miliar per tahun. Salah satu strategi Indonesia, memberikan kemudahan bagi kunjungan kapal wisata (yacht) asing dengan diterbitkan ­Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2011 tentang Kunjungan Kapal Wisata (yacht) ­Asing Ke Indonesia. Kapal wisata (yacht) asing termasuk awak kapal, penumpang dan barang bawaan yang masuk ke Indonesia dalam rangka kunjungan kapal wisata diberikan ­kemudahan dibidang Clearence Approval Indonesian Teritory (CAIT), Kepelabuhanan, Kepabeanan, Keimigrasian dan Karantina. Mereka bebas memilih 18 pintu masuk atau keluar ke/ dari Indonesia. n

17


Jumlah Kunjungan Wisman dan Penerirmaan Devisa Indonesia

Peta Pariwisata

P

osisi pariwisata kita dewasa ini dapat ditelusuri antara lain dari realitas dampak ekonomi dan pembukaan kesempatan kerja. Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenparekraf telah menyusun Highlight Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2012, menggambarkan dengan lengkap perkembangan pariwisata Indonesia dengan dampak positif di berbagai aspek ekonomi. Tergambarlah peta pariwisata kita. Semakin menegaskan, seperti ditekankan selalu oleh Wamen Parekraf Sapta Nirwandar, pariwisata memang berdaya tahan kuat terhadap perubahan-perubahan situasi ekonomi bisnis di dunia. Tabel-tabel ini menunjukkan arah yang cen­derung meningkat dalam jumlah kunjungan wisman dan penerimaan devisa; porsi peran pariwisata terhadap PDB, terhadap jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan oleh pariwisata, dan dalam hal sumbangannya pada pengupahan/gaji dan pajak-pajak. Sementara itu di bumi ini pun pariwisata kini seakan ‘diperebutkan’ oleh nyaris semua negeri. Mesir, malahan mencatat pariwisatanya mempekerjakan 13% dari seluruh jumlah pekerja (2009), mengindikasikan, betapa ­Indonesia tentu akan bisa melebihi 13%, ketika potensi pariwisata yang lebih Perkembangan Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara kaya ragam di Indonesia, pada saatnya telah diproduktifkan. Misalnya, podan Jumlah Tenaga Kerja 2009–2011 tensi wisata bahari bagi peningkatan wisata cruise ship, yacht, marine sport and activities; potensi wisata alam pegunungan, danau dan sungaisungai; potensi heritage dan budaya etnik hingga daya tarik industri kreatif dan wisata syariah alias Halal Tourism. Hampir setiap ibukota provinsi di Indonesia Barat dan Tengah kini telah dilayani penerbangan langsung (ASEAN), beberapa dengan Australia. Penambahan operator baru LCC di negara anggota ASEAN bahkan di Jepang dan Hong Kong, membuka pula peluang lagi direct flight jika para Jumlah Tenaga Kerja pada Pariwisata Indonesia, Tahun 2009–2011 pemain bisnis pariwisata Indonesia berupaya menarik mereka ke sini. Asia Pasifik yang bertumbuh relatif tinggi, bagi Indonesia, memang menghadapi persaingan dari beberapa destinasi di ASEAN pada aspek jarak lebih dekat ke sumber wisman (Jepang, Korea, China). Dalam konteks itu persaingannya terletak pada harga-harga paket wisata. Namun tak perlu ada keraguan. Para investor selayaknya kini menaruh perhatian tajam pada peluang dan peran pariwisata Indonesia!

Neraca Perjalanan Pariwisata Indonesia, Tahun 2009–2012

18

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013


Kita Dewasa Ini Distribusi Penilaian Wisman Terhadap Kondisi Keamanan Indonesia Tahun 2012

Distribusi Penilaian Wisman Terhadap Kondisi Kebersihan di Indonesia Tahun 2012

Dampak Ekonomi Makro Berdasarkan Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas), 2009–2011

Pertumbuhan Wisatawan Menurut Kawasan Dunia 2008–2012

Perkembangan Wisman Dunia, 1950–2030

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

19


Pemeliharaan Lingkungan

Seminar Nasional Pariwisata

Membahas Perlind

D

unia kini tengah mengantisipasi permasalahan air yang telah berkembang begitu serius. Tidak terkecuali Indonesia yang memiliki 6% persediaan air dunia atau sekitar 21% dari persediaan air Asia Pasifik. Namun kenyataannya dari tahun ke tahun Indonesia mengalami krisis air bersih. OECD (Organization of Economy Cooperation Development) pun kini dalam kegiatannya di bidang fasilitasi pariwisata, mengambil salah satu fokus proyeknya, Water and tourism, merupakan studi yang masih dalam proses dan diharapkan akan menghasilkan analisa mengenai tren pasar utama dari perspektif supply dan demand. Gambaran tentang krisis air di Indonesia antara lain diungkapkan sumber Bappenas (2012) yang menyebutkan bahwa 77% kabupaten/kota di Jawa sudah mengalami krisis air. Diperkirakan pada 2025, jumlah kabupaten/kota yang defisit air akan meningkat hingga mencapai sekitar 78,4%. Perkembangan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, intensifnya penggunaan air, pencemaran serta perubahan iklim global telah turut menjadi penyebab ketidakseimbangan ­ketersediaan dengan kebutuhan air tersebut. Sementara itu, menurut laporan Target Pembangunan Milenium (MDGs report) yang di­ keluarkan oleh Bappenas tahun 2007, secara nasional keterbatasan air perpipaan mencapai 30,8% rumah tangga perkotaan dan 9 persen pedesaan. Hal ini menunjukkan sebuah gam­ baran mengenai keterbatasan kinerja dari PDAM secara nasional. Masalah air semakin serius sejalan dengan perkembangan industri pariwisata yang semakin pesat. Hampir semua daerah yang mengandal­ kan pariwisata sebagai sumber pendapatan mengalami problem ini. Sebagai contoh Bali—terutama Bali ­Selatan —saat ini mengalami pengurangan debit air. Itu terlihat dari danau dan sumber-sumber air lainnya yang secara jelas mengalami penurunan. Bahkan di sebagian tempat kian mengering. Bali Organic Association (http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/01/11/) mensinyalir bahwa pembabatan hutan secara liar dan tidak terkendali menjadi salah satu faktor penyebabnya.

20

Wakil-wakil Kemenparekraf, perguruan tinggi dan Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) dalam salah satu

Dari empat danau besar di Bali, Danau Batur, Buyan, Beratan dan Tamblingan, karena alih fungsi lahan di sekitar danau menyebabkan debit air di keempat danau tersebut menurun. Sebenarnya situasi ini sejak 1995 sudah di­ isyaratkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), bahwa Bali setiap tahunnya mengalami defisit air sebanyak 1,5 miliar kubik, dan defisit ini meningkat menjadi 7,5 miliar kubik per tahun di tahun 2000. Diperkirakan, tahun 2015 nanti, defisit akan menjadi 27,6 miliar kubik per tahun. Kebutuhan air bersih di Bali mencapai 5,4 miliar kubik per tahun yang tentu hal ini tak lepas dari perkembangan industri pariwisata.

Di luar Bali

Bagaimana di tempat lain? Secara umum situasinya setali tiga uang alias tidak jauh berbeda.

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Jakarta kini juga mengalami krisis air. Harian Terbit (Selasa, 7/5/2013) melaporkan bahwa kebutuhan air bersih di Jakarta pada tahun 2013 seharusnya mencapai 23,3 meter kubik per detik. Namun demikian, hingga saat ini, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya baru bisa memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta mencapai 18,025 meter kubik per detik. Jadi, ­defisit sekitar 5,3 meter kubik per detik. Situasi itu kemudian menjadi pemicu penyedotan air tanah yang tidak saja menyebabkan berkurangnya debit air, namun juga terbukti menyebabkan beberapa lokasi di Jakarta meng­ alami penurunan permukaan tanah hingga 25 centimeter per tahun. Yogyakarta sebagai salah satu tujuan wisata utama di Indonesia, juga menghadapi ancaman krisis sumber air bersih. Penyebabnya antara lain alih fungsi lahan menjadi pemukiman yang meng­akibatkan pengurangan resapan. Sementara sumber dari mata air Merapi yang diandalkan, mengalami penurunan debit air akibat penambangan pasir yang semakin hari semakin terasa masif. Informasi yang bisa diperoleh dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (­Walhi) Yogyakarta, penambangan pasir di kawasan Merapi yang semula dilakukan secara manual


Pesona, Jalan Medan Merdeka Barat 17 Jakarta. Pembicara (panelis) adalah para pakar yang berasal dari: perguruan tinggi, peneliti, birokrat, praktisi. Pembicara kunci direncanakan Menteri Parekraf. Empat pembicara berikutnya terbagi ­dalam dua sesi. Seusai seminar akan dilakukan ­perumusan hasil. Tema besarnya: Pariwisata dan Air: Perlindungan Demi Keberlanjutan Kepariwisataan. Tema besar ini akan menjadi acuan bagi sub tema-sub tema yang diusulkan yang sekaligus akan menjadi judul kertas kerja (paper) para pembicara, yaitu sebagai berikut:

dungan Air

No. Judul Tema/Paper 1. Kebijakan pariwisata berwawasan pelestarian air 2. Landasan epistemologis pengembangan pariwisata di Indonesia. Pariwisata sebagai ilmu mandiri 3. Pengelolaan Pariwisata Berbasis Air 4. Studi kasus pengelolaan air untuk pemberdayaan kepariwisataan: Teknologi pengelolaan air di kawasan pariwisata: kasus Bali

Tujuan

rapat mempersiapkan seminar.

sekarang telah banyak yang menggunakan alat berat bighoe. Ini membawa implikasi perubahan bentang alam yang semakin cepat karena banyak lahan yang mengandung humus hilang. Sementara itu dari kawasan wisata Parangtritis juga dilaporkan (Harian Solopos, 8/2/2013) adanya peningkatan volume air buangan, sehing­ga semakin besar pula kemungkinan terjadinya penurunan kualitas air tanah terutama pada zona inti obyek wisata Pantai Parangtritis. Tentu ini cukup mengkhawatirkan mengingat sumber andalan air baku adalah air tanah. Situasi tersebut tidak lepas dari meningkatnya jumlah akomodasi di kawasan tersebut. Cerita krisis air di negeri ini seakan tak ada habisnya. Memang harus diakui bahwa dalam beberapa kasus, pariwisata membawa dampak negatif terhadap lingkungan. Dalam konteks manajemen, hal tersebut harus dipahami sebagai bagian dari sebuah perjalanan (proses) pembangunan. Tak satupun proses pembangunan di dunia ini berjalan tanpa dampak negatif. Yang harus dilakukan adalah meminimalisasi dampak tersebut. Sesi tersebut menjadi pembelajaran amat berharga yang akan mendewasakan para pemangku kepentingan pariwisata. Untuk itu, diperlukan

alokasi yang memadai serta utuh (komprehensif) dalam pengelolaan dampak negatif ini.

Seminar Nasional Pariwisata Indonesia

Telah dirancang penyelenggaraan satu se­ mi­nar nasional pariwisata menjadi sangat ­penting sebagai titik tolak proses pendewasaan pengelola­an pariwisata, sekaligus menjadi tolok ukur keseriusan pemangku kepentingan. Seminar tersebut selain menjadi ajang ­evaluasi terhadap tingkat presisi model ke­ bijakan dengan persoalan nyata, juga sebagai sarana untuk ­‘menengok’ kembali ranah filosofis dan epistemologis yang selama ini menjadi landasan kebijakan-kebijakan pariwisata yang telah diluncurkan. Untuk itu, juga dibutuhkan ­kebesaran hati. Seminar ini berskala nasional, peserta yang diundang adalah para pemangku kepentingan dari daerah-daerah di seluruh Indonesia. Direncanakan pada 24 September 2013, dimaksudkan sebagai bagian dari peringatan Hari Pariwisata Indonesia (27 September), serta Hari Pariwisata Dunia (tanggal 26 September). Kegiatan akan berlangsung sehari penuh, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

4Menghadirkan ruang inspirasi pengembang­ an pariwisata Indonesia bagi para pemangku kepentingan kepariwisataan Indonesia. 4Mempublikasikan dan ­mendiseminasikan ­hasil olah gagasan, kajian, penelitian dan pengembangan di bidang kepariwisataan yang terkait dengan topik dari para peneliti dan pakar. 4Menjadi sarana komunikasi dan informasi terkini kepariwisataan Indonesia. 4Mengembangkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan kepariwisataan Indonesia.

Peserta

Peserta seminar adalah pemangku kepen­ tingan kepariwisataan Indonesia yang antara lain sebagai berikut: Perwakilan Kementerian Parekraf, lembaga-lembaga (kementerian) lain yang terkait, perguruan tinggi pariwisata, peneliti/pakar di bidang pariwisata terkait, pelaku/ praktisi pariwisata, pemerhati kepariwisataan, dan Masyarakat umum yang menaruh minat terhadap kajian kepariwisataan.

Acara Pendukung

Diadakan juga acara pendukungnya, yaitu pameran kecil (mini exhibition), menampilkan produk-produk Puslitbang Kebijakan Kepari­ wisa­taan dan produk-produk partisipan (mitra) lain seperti: ICPI, STP Sahid, Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila, STP Trisakti dan Universitas Bina Nusantara. n

21


Kunjungan warga senior China ke Uni Eropa sangat disambut, mereka punya banyak uang dan banyak waktu.

Kita dan Dunia

M

emang, badan dunia OECD (Organization for Economic ­Cooperation and Development) telah memfokuskan proyekproyeknya antara lain pada: benchmarking regim visa yang berlaku di negara-negara OECD, peran fungsional dan tantangan yang dihadapi, mengidentifikasi best practice kerja sama me­ ngenai kebijakan dalam mempercepat perja­ lanan wisatawan termasuk solusi non-visa, aspek ekonomi dan aspek-aspek lainnya terkait dengan kemajuan kemudahan perjalanan; meningkatkan kapasitas organisasi pariwisata pemerintah dan memba­ngun kesadaran peran organisasi pariwisata pemerintah sebagai pemangku kunci dalam upaya memudahkan perjalanan; bekerja sama dengan organisasi multilateral lainnya dalam meningkatkan mobilitas pariwisata (melalui berbagai praktik mengenai hal-hal baru, harmo­ nisasi pendekatan, dan koordinasi yang lebih baik). Kemudahan prosedur, pelayanan efisien dan menyenangkan, — itu dewasa ini tampak ibarat lahan di atas mana negara-negara destinasi pariwisata hendak memengaruhi persepsi wisatawan mancanegara saat hendak memutuskan ke mana akan pergi ke luar negerinya. Ya, salah satu ialah kemudahan visa diangkat untuk menarik perhatian dan membangun citra pada pasar-pasar yang paling potensial meng-

22

Uni Eropa juga

Antonio Tajani

hasilkan wisman. Seperti di RRC diuraikan tadi yang menyasar pasar wisatawan Eropa. Sebaliknya, pihak Uni Eropa pun mempersiapkan ‘aturan fleksibel’ ­aplikasi visa untuk merayu wisatawan Cina berkunjung. Antonio Tajani, wakil presiden Komisi Eropa, mengatakan pada konferensi pers di Beijing ­bahwa komisinya bertujuan hendak membuat proses aplikasi visa yang lebih mudah bagi wisatawan China. Industri pariwisata sangat penting bagi Uni Eropa, kata dia, dalam hal menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terutama mengingat krisis utang di kawasan itu, seperti dilaporkan oleh China Daily. Kebijakan visa baru yang fleksibel itu diusulkan berlaku pada bulan November 2013, sekarang pada tahap ‘studi’. Tajani mengakhiri kunjungan dua hari ke

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Beijing, di mana ia memimpin delegasi 60 anggota dari Eropa, bertemu dengan para pejabat pemerintah Cina untuk membahas lebih lanjut kerja sama bilateral. Pariwisata merupakan salah satu bidang utama di mana ia melihat tumbuh potensi kerjasama. Menurut Akademi Pariwisata China, 200 juta warga China bisa bepergian ke luar negeri setiap tahun pada tahun 2020. Dia melihat masalah utama dalam aplikasi visa untuk Cina adalah sangat memakan waktu. Uni Eropa dapat memperkenalkan visa elektronik untuk mempercepat proses. Dia juga mengusulkan sebuah proyek percontohan visa untuk mendorong lebih banyak wisatawan China mengunjungi Uni Eropa dan lebih banyak wisatawan Eropa mengunjungi China, nanti pada Expo 2015 di Milan, Italia. Kata dia pula, kunjungan warga senior China (senior citizens) ke Uni Eropa sangat disambut, mereka punya banyak uang dan banyak waktu. Tapi diakui layanan udara yang terbatas antara Cina dan Eropa merupakan tantangan lain dalam meningkatkan perjalanan wisman. Komisi itu juga menandatangani perjanjian dengan Administrasi Pariwisata Nasional China untuk kerjasama di bidang pariwisata berkelanjutan. Para pihak akan mengadakan dialog secara berkala dan melaksanakan pertukaran informasi pariwisata. n


Kita dan Dunia

J

epang yang kaya industri manufaktur dan pertanian pun kini mengejar-ngejar pariwisata. Pasar outbound traveler-nya tetap dibiarkan bertumbuh tanpa rintangan. Tapi pemerintahnya tampak happy ketika me足 ngumumkan bahwa tahun 2013 ini 10 juta wisman berkunjung tampaknya menjadi kenyataan. Selama enam bulan pertama sudah mencatat 4.950.000, naik 22,8 persen dari periode yang sama tahun 2012. Peningkatan itu diyakini sebagian karena keterjangkauan harga belanja dan makan di Jepang, dan hasil kampanye promosi pemerintah. Jepang lebih rinci lagi dalam hitungan statistiknya. Jumlah tahunan wisatawan luar negeri itu adalah jumlah wisatawan asing yang memasuki Jepang secara legal, sosok yang di足

Jepang Mengejar Ketertinggalannya

hitung oleh Departemen Kehakiman, dikurangi jumlah gabungan orang dengan visa permanen atau yang menikah dengan orang Jepang. Tapi, penghitungan jumlah pengunjung asing itu juga termasuk orang-orang yang masuk sementara setelah melalui pemeriksaan paspor saat dalam perjalanan ke negara lain.

Perwakilan-perwakilan dari perusahaan 足asing dan anggota-anggota keluarga mereka, serta mahasiswa di luar negeri, dihitung sebagai turis. Tapi ditegaskan kru pesawat dan kapal tidak termasuk bahkan jika mereka memasuki negara itu. Jumlah tahunan wisatawan asing melebihi 8 juta untuk pertama kalinya terjadi tahun 2007.

Untuk Kita, Untuk Mereka, Kita Membangun

M

ungkin 10 tahun lagi pariwisata Indonesia Berjaya, setelah itu anak-anak Indonesia menikmati kehidupan yang aman, tertib, sejahtera, di tengah wisman dan wisnus setiap hari berkunjung ke kota-kota dan desa mereka. Anak-anak itu, di sebuah kota kecamatan di pinggir Sungai Musi, Sumsel, dan anak-anak mengenakan pakaian adat tradisional di Flores, serta anak-anak di Lembah Baliem, Wamena, Papua, (kiri-kanan, tahun 2012), tentunya belum membayangkan peluang memajukan pariwisata di daerah masing-masing. Pemahaman mereka perlu dibangun sejak

dini. Pendidikan dan pelahan bagi mereka disiapkan sejalan dengan upaya-upaya pemba足ngunan ke arah memajukan pariwisata. Terencana dan terarah. n

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

23


Kita dan Dunia

Urusan visa? Pemerintahnya baru saja me­longgarkan persyaratan visa bagi warga dari lima negara ASEAN, termasuk pembebasan visa bagi turis dari Malaysia dan Thailand sejak 1 Juli 2013. Persyaratan yang longgar untuk warga Singapura bahkan sudah lebih dulu dilaksanakan. Di Korea Selatan, jumlah wisatawan asing meroket lebih dari 10 juta, menurut mereka, sebagian besar berkat relaksasi peraturan visa. Kini kondisinya kurang lebih sama se­ perti di Jepang, yang telah selangkah di belakang dalam me­nerima wisatawan asing. Pemerintah Jepang telah berubah sikap ­untuk membuka negara dan bersedia me­nerima lebih banyak wisatawan dari ­negara-negara Asia ­Tenggara, yang ekonominya telah tumbuh ­de­ngan mantap.

Industri

Ekonomi Kreatif

S

egenap jajaran di Kemenparekraf ­telah memanfaatkan setiap kesempatan untuk setidaknya mengefektifkan tiga fungsi: meluaskan informasi, meng­ edukasi, dan mengentertain publik berkaitan kegiatan ekonomi kreatif. Kata orang bijak,

‘­kreatif’ tak bisa diajarkan, tapi bisa dipelajari. Kreatifitas seakan tumbuh dengan sendirinya. Tetapi pemerintah yang berperan regulator, ­fasi­litator, pada hampir seluruh aspek kehidupan dan kegiatan publik, mengayomi dan mendo­ rong tumbuhnya sikap mental dan gelombang

Proyeksi Ekonomi Kreatif Indonesia 2013–2014 TUJUAN/SASARAN/INDIKATOR 1. PENINGKATAN KONTRIBUSI EKONOMI INDUSTRI KREATIF 1.1. Meningkatnya Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif 1.1.1. Kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB nasional 1.2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja sektor ekonomi kreatif 1.2.1. Tingkat partisipasi tenaga kerja sektor ekonomi kreatif 1.2.2. Pertumbuhan produktivitas tenaga kerja sektor ekonomi kreatif 1.3. Meningkatnya unit usaha sektor ekonomi kreatif 1.3.1. Kontribusi unit usaha di sektor ekonomi kreatif terhadap unit usaha nasional 2. PENINGKATAN APRESIASI TERHADAP PELAKU DAN KARYA KREATIF

Pengaruh animasi

Baik diperhatikan, Jepang menyatakan berhutang banyak terhadap popularitas bisnis kreatif animasi dan peran pengaruh budaya lainnya. Sekitar 80 persen dari penonton di acara-acara museum Ninja di Jepang terdiri dari orang asing. Ninja adalah salah satu kata-kata Jepang yang telah diterima terutama di negaranegara berbahasa Inggris dan merupakan contoh terkemukanya citra ‘Cool Japan’. Contoh lain adalah bahwa di Cina dan Korea Selatan, animasi Jepang populer seperti Naruto dan Ninja Hattori-kun yang disiarkan di TV dan sangat populer di kalangan anakanak dan orang muda. Banyak pengunjung asing juga tertarik untuk ‘wisata medis’, yang memungkinkan para peserta untuk dapat didiagnosis de­ ngan fasilitas medis mutakhir Jepang. Sejak tahun 2009, Nippon Travel Agency telah memasarkan paket tur skrining kanker ke orang-orang kaya di China untuk deteksi dini penyakit. Peserta paket tinggal di Jepang rata-rata seminggu. Mereka me­ nerima skrining kanker satu hari di lembaga medis di Osaka lalu menikmati wisata dalam sisa waktu lamanya mereka menginap. Perkiraan jumlah orang asing yang datang ke Jepang untuk tujuan medis pada tahun 2012 adalah sekitar 70.000. Meskipun mereka menyumbang kurang dari 1 persen dari semua pengunjung selama tahun yang sama, Badan Pariwisata Jepang memiliki harapan tinggi untuk ceruk pasar ini. n

24

2.1. Meningkatnya konsumsi produk dan jasa kreatif lokal oleh masyarakat Indonesia 2.1.1. Jumlah pelaku kreatif yang mengalami peningkatan akses pasar 2.1.2. Pertumbuhan konsumsi karya kreatif lokal di dalam negeri 2.2. Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap ekonomi kreatif 2.2.1. Tingkat pemahaman masyarakat terhadap ekonomi kreatif 2.3. Terciptanya ruang publik bagi masyarakat 2.3.1. Jumlah pengembangan zona kreatif di Indonesia 3. PENINGKATAN KAPASITAS DAN PROFESIONALISME SDM PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 3.1. Meningkatnya profesionalisme pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif 3.1.1. Jumlah standar kompetensi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif 3.1.2. Jumlah tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif yang disertifikasi 4. PENCIPTAAN INOVASI BARU DI SEKTOR PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 4.1. Meningkatnya kualitas penelitian dan kajian bidang pariwisata dan ekonomi kreatif 4.1.1. Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan dalam mendukung kebijakan di sektor ekonomi kreatif 4.2. Meningkatnya kualitas konten dan jejaring pelaku di sektor ekonomi kreatif 4.2.1. Jumlah pelaku kreatif yang mengalami peningkatan kemampuan kreasi dan produksi 4.2.2. Jumlah pelaku kreatif yang mengalami penguatan jejaring

Penerbangan dan Persaingan

L

Imigrasi di atas

ayanan ini hanya Indonesia yang punya hingga sekarang. Immigration on Board, layanan pengurusan dokumen keimigrasian berupa pemberian visa on arrival di atas pesawat Garuda Indonesia, yang dilaksanakan oleh pejabat imigrasi yang ikut terbang dalam setiap penerbangannya pada ruterute internasional tertentu Garuda Indonesia. Saat ini Immigration on Board itu dilaksanakan di rute penerbangan internasional menuju Indo-

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

nesia antara lain Tokyo (Narita)–Jakarta, Seoul– Jakarta, Sydney–Jakarta, Tokyo (Narita)–Denpasar, Osaka–Denpasar dan Sydney–Denpasar. Ditambah lagi layanan baru Immigration at The Lounge yaitu layanan pengurusan dokumen keimigrasian di Garuda Indonesia Executive Lounge bagi penumpang kelas bisnis atau anggota Garuda Frequent Flyer (GFF) Platinum di bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Selain itu, dilaksanakan Fast Track—layanan cepat peme­


Kreatif

Jumlah Usaha Ekonomi Kreatif di Indonesia Tahun 2010–2012 Menurut Sektor Kreatif (unit)

i­ndustri kreatif. Maka, saling keterkaitan serta dukung mendukung industri ini dengan pariwisata, tak diragukan lagi. Menparekraf Mari Elka Pangestu lalu meng­ umumkan proyeksi/sasaran kontribusi ekonomi kreatif Indonesia dua tahun ini.

SATUAN INDIKATOR

2013

2014

Persentase

7,38

7,5

Persentase Persentase

8,35 3,58

8,48 4,06

Persentase

7,31

7,35

Orang Persentase

1.400 10,07

1.585 10,89

Persentase

x+5%

x+10%

Zona

10

12

Naskah SKKNI Orang

11 9.000

12 6.000

Kajian

12

13

Orang Orang

4.130 2.855

4.415 3.145

Jumlah Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif di Indonesia Tahun 2010–2012 Menurut Sektor Kreatif (orang)

Pesawat, Menjelang Mendarat riksaan imigrasi bagi penumpang kelas bisnis dan anggota GFF Platinum Garuda Indonesia di bandara Soekarno-Hatta. Proses melaksanakan imigrasi di udara itu, dimulai di darat saat para penumpang asing terlebih dahulu membeli voucher pembayaran visa on arrival (VOA) di konter check-in Garuda Indonesia di bandara di luar Indonesia tersebut tadi. Pemeriksaan, mengecap stempel pada paspor dan pemberian visa on arrival akan diproses di

atas pesawat (dalam penerbangan) oleh dua petugas imigrasi khusus yang turut terbang bersama penumpang. Itu dilaksanakan beberapa saat menjelang pendaratan di bandara Indonesia. Maknanya, secara hukum telah berada di wilayah udara Indonesia. Setelah paspor dicap visa, penumpang diberikan kartu khusus untuk kemudian diserahkan kepada petugas imigrasi di bandara kedatangan

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

(Bali atau Jakarta) dan dapat segera keluar bandara. Para penumpang tidak perlu antri di konter imigrasi bandara sehingga dapat menghemat waktu lebih banyak dan penumpang akan menjadi lebih nyaman. Itu merupakan salah satu ­upaya mengatasi problem antri panjang di bandara kedatangan, ketika beberapa pesawat terbang ukuran besar dari luar negeri waktu mendaratnya nyaris bersamaan. n

25


Ekonomi Kreatif Ihwal Kota Kreatif

Tengoklah jumlah usaha di bidang ekonomi kreatif Indonesia dewasa ini, jumlah tenaga kerja eknomi kreatif menurut sektor kreatif. Kemudian, upaya apa yang tengah dan hendak dilakukan oleh Kemenparekraf demi mengembangkan ekonomi kreatif ini? Salah satu perkembangan yang berkaitan dengan ekonomi kreatif dituturkan oleh Menteri Parekraf. Berawal dari pertemuan internasional kota berbasis ekonomi kreatif, yang dilaksanakan di Yokohama Jepang pada akhir Juli 2007. Pada pertemuan itu, Bandung memperoleh penghargaan sekaligus tantangan, dengan terpilih sebagai projek rintisan (pilot project) kota kreatif se-Asia Timur. Adalah Ridwan Kamil (arsitek/urban ­planner, URBANE) tokoh kreatif kala itu menyatakan bahwa dengan segala potensi yang dimilikinya, kota Bandung telah mendapatkan penghargaan dan menjadi bagian dari jaringan pengembangan kota kreatif yang menghubungkan beberapa kota semisal Bangkok, Singapura, Kuala Lumpur, Manila, Hanoi, Hong Kong, Taipei, London, ­Auckland, Istambul, Bogota dan Glasgow. Pemilihan Bandung sebagai kota ­percontohan, per­timbangannya, industri kreatif di kota itu menunjukkan perkembang­an signifikan dan memengaruhi tren anak muda di berbagai kota. Maka dengan itu diciptakanlah slogan ­Bandung Creative City guna mendukung misi tersebut. “Antara lain yang dilakukan Ridwan Kamil itu di awal-awal dia sudah menggunakan tagline Bandung Creative City di lingkungan komunitasnya. Akan sangat menarik saat dia jadi wali kota

apakah dia bisa mengimplementasikan seperti yang (banyak) kita bicarakan,” jelas Menparekraf Mari Elka Pangestu saat memberikan penjelas­ an mengenai ekonomi kreatif selain Bandung. “Prosesnya saat ini setiap kota sudah memberikan formulir dan hal-hal yang harus dipenuhi dan kita menggunakan konsultan untuk membimbing mereka sehingga proposal bisa selesai sesuai dengan syarat,” ujar Mari lagi. Targetnya ikut serta pada meeting bulan Sep-

Bandung emerging creative city.

Salah satu sudut kota Bandung, jalan layang Pasopati.

26

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

tember dengan harapan hasilnya akan diumumkan tahun depan. Akan ada tim dari UNESCO untuk menilai lolos atau tidak. Dorongan terhadap 4 kota ini pertama dibantu proposalnya, dan tentu saja kegiatan yang ada di 4 kota ini sudah di­dukung Kemenparekraf seperti di Solo International Performing Arts Festival, di Jogja baru saja didukung Jogja Art Festival, Jogja Writer Festival. “Tiap Proses penetapan 4 kota itu diusulkan Kemenparekraf dan memang kotanya sendiri tampak pro aktif. Kalau seperti di Bandung kan sudah ada dimana-mana event kreatif digelar. Kota Pekalongan jelas berkaitan dengan ­batik, delapan puluh persen batik di Indonesia itu dibuatnya di Pekalongan, cluster-nya sudah siap. Kota Malang menampilkan animator dengan kreasi-kreasi animasi. Ini belum banyak di­ketahui orang.” Maka setelah ini, rencananya akan disusulkan pendaftaran sebagai Creative City tiga kota, ­Malang, Bukittinggi dan Bali. n


Penerbangan dan Persaingan

Filipina Ketinggalan, Ingin Meloncat

F

ilipina sudah agak tertinggal bahkan dibandingkan dengan Vietnam dalam hal kebijakankebijakan dinamis membangun pariwisata. Tapi, urusan visa diambil jadi salah satu strateginya hendak meloncat. Wisatawan asing ke Filipina kini bisa tinggal hingga 30 hari tanpa visa, naik dari tadi­nya 21 hari. Kalangan industrinya kini bersorak sorai menyambut. Efektif mulai 1 Agustus 2013, perubah­ an itu berlaku bagi warga dari 151 negara. Masih ada memang yang dikecualikan, yakni bagi warga negara India, China dan Taiwan. Jaime Victor Ledda, pejabat dari kantor imigrasi, memberi komentar, kebijakan bebas visa itu berarti juga “membebaskan dari kebutuhan bagi mereka (wisatawan dan investor yang tengah berkunjung) untuk melapor ke kantor imigrasi”. Mereka bisa lebih fleksibel dalam perencanaan dan pengelolaan jadwal. Kristine Mariano, staf penjualan dan pemesanan di salah satu agen besar Amkor Travel & Tours, mengatakan: “Peraturan baru pasti akan menarik lebih banyak wisatawan ke negara itu, membuat mereka tinggal lebih lama dan merencanakan lebih baik perjalanan mereka ke Filipina.” Ini adalah ‘bantuan besar’ terutama untuk wisatawan seperti mahasiswa dan orang ­asing dengan keluarga yang berada di ne­geri ini, ia berkomentar. Tapi Mariano meng­ ingatkan biaya perpanjangan visa ­dianggap masih mahal yaitu 3.530 peso (US $ 81). n

P

Hikmah dari Semarang dan dari Solo

enerbangan langsung dari Kuala ada 2 tipe, ke Borobudur dengan kereta dan ke Lumpur, Malaysia oleh Airasia kini Borobudur dengan bis. Bila menggunakan kereta per minggu, 4 kali ke Semarang dan berarti dari Ambarawa naik kereta api bergerigi 3 kali ke Solo, serta rute langsung (old locomotive) kemudian dijemput untuk dibaSilk Air dari Singapura ke Solo, dan bertambah wa ke Borobudur. Atau dari Semarang naik bis dengan rute Singapura–Semarang mulai 29 Juli ke sana. Selain itu, itinerary city tour ­Semarang 2013. Pemda dan pelaku industri sudah berkembang dengan paket setempat ­sungguh kudu memmengunjungi coffee plantation promosikannya dan menarik wisdan makan siang di Tlogo, dan ke man berkunjung. Gedong Songo,” ujar Trenggono, Praktik ‘jemput bola’? Kepala Kepala Bidang Pemasaran DisBidang Pema­saran Disbudpar budpar Provinsi Jawa Tengah. Provinsi JawaTengah, ­Trenggono Tahun 2014 tol Semarang–Solo menyatakan, Jateng tetap me­ akan rampung. Pada 2014–2015 lakukan promosi ter­utama di diharapkan paket-paket baru sutiga target pasar yang telah didah bisa dijual, jadi, bukan hanya Trenggono tentukan, ASEAN–­Singapura dan menjual paket yang tergolong ­Malaysia, Cina, dan Eropa. konvensional hingga saat ini. Kegiatan promosi rutinnya mengikuti dua Di BTMX yang lalu diadakan famtrip post tour even di Malaysia dan Singapura, MATTA dan ITB ke Solo. Para operator tur cruise dari Bali dan Asia atau NATAS. Di pasar Eropa mengikuti ITB ­buyers dari luar negeri dari Malaysia, Thailand Berlin. dan beberapa negara lain bisa langsung meliSelain itu, kegiatan promosi di dalam negeri hatnya. Jadi mereka bukan hanya bisa menjual dengan menyelenggarakan Borobudur Travel Semarang dan core product Jateng yakni candi Mart & Expo (BTMX). Di antara buyer yang di- Borobudur. undang ke BTMX 2013 adalah para operator tur Pemprov juga telah melakukan road show dan cruise dari Bali yang selama ini menjadi mitra famtrip mandiri. Dua tahun lalu meng­undang kerja BPW di Jateng. cruise operator berkeliling Jateng. Selain itu Di samping itu, pemprov juga berkoordinasi famtrip bersama Airasia dan Silk Air, famtrip medengan pemerintah kabupaten dan kota. Daya dia dan travel writer, serta famtrip untuk travel tarik wisata yang dikunjungi oleh wisatawan agent dan tour operator. Dengan maskapai pe­ cruise berada di kabupaten/kota dengan daya nerbangan Airasia dan Silk Air bisa dilakukan 3–4 tarik utamanya Candi Borobudur. Disbudpar kali dalam setahun. Provinsi Jateng rupanya memahami dua hal yang Belum lama ini dua orang travel writer dari menjadi daya pikat kapal pesiar mau datang ke Jerman dan kru televisi dari Chili melakukan pelisuatu destinasi. Pertama, daerah itu mempunyai putan selama sebulan di seluruh Jateng. Ada juga daya tarik wisata internasional seperti Borobu- famtrip kerja sama dengan VITO Malaysia dan dur. Kedua, kawasan tersebut dipandang aman Singapura. dari semua sisi. Sampai dengan Juni 2013 sudah ­dilakukan Sebaik apapun daya tarik wisata bila daerah- 4 famtrip di Jateng, target tahun 2013 bisa nya tidak aman wisatawan tidak akan mau da- men­capai 10 famtrip. Di MATTA Kuala Lumpur, tang, pun sebaik apapun kenyamanan yang ada provinsi ini juga mengadakan business meeting di sana tapi tidak mempunyai daya tarik secara dengan mengundang travel agent/tour operator internasional mereka juga tidak mau datang. di sana untuk dipertemukan dengan para pelaku “Kami mengupayakan dan mengkomunikasi­ industri pariwisata dari Jateng. kan dengan para pelaku pariwisata agar mendiDi Singapura hal yang sama pun dilakukan. versifikasikan produk. Selama ini kan paket kon- Kadang VITO membantu mengundang indusvensional yang dijual adalah Borobudur. Paketnya tri setempat, atau para pelaku industri dari

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

27


Tingkat Rata-rata Okupansi Hotel di Semarang

Penerbangan dan Persaingan Jateng sendiri juga mengundang pelaku bisnis ­Malaysia dan ­Singapura. Kota Semarang menuju city resort. Kunjungan wisatawan ke Kota Semarang tahun 2012, tercapai melebihi 65,67% di atas target. Di tahun 2011 pencapaiannya 20% di atas target. Itu menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pari­wisata Kota ­Semarang Nurjanah. Padahal kini justru terjadi peningkatan kapasitas penerbang­an didukung oleh aksesibilitas yang semakin mudah ke S­ emarang. n

Deskripsi

2008

2009

2010

2011

2012

Okupansi hotel (%)

68

64

65

50.86

56.61

Jumlah Wisatawan ke Kota Semarang 2008–2012 Wisatawan

2008

2009

2010

2011

2012

Mancanegara 8,144 8,772 22,230 27,880 32,975 Nusantara 1,456,961 1,624,270 1,887,673 2,073,046 2,679,467

Jumlah Industri Pariwisata di Kota Semarang 2008–2012 Industri Pariwisata

2008

2009 2010 2011 2012 Satuan

Hotel bintang Hotel melati Restoran Rumah makan Bar Jasa booga Biro Perjalanan Wisata Agen Perjalanan Wisata Convention hall

28 35 34 37 51 51 51 53 32 40 46 52 119 121 115 106 8 7 9 10 164 156 164 164 77 84 99 99 4 4 4 4 0 - - -

38 54 57 118 8 164 104 4 5

unit unit unit unit unit unit unit unit unit

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang

ASEAN

D

i pariwisata, Jepang pun rupanya memasang target-target khusus yang hendak diraihnya dari ASEAN. Kalau di bidang politik dan ekonomi, Perdana Menterinya mendekati dengan antara lain mengajak berbuka puasa bersama semua dubes negara-negara Islam di Tokyo, waktu ramadhan yang lalu, di pariwisata, melalui dan bersama ASEAN Japan Center melaksanakan seminar di banyak kota, seminar bagaimana menarik wisatawan muslim dari kawasan ini. Adalah kebetulan periode ini Direktur ­Divisi Tourism & Exchange dijabat oleh Dananjaya Axioma, yang ditempatkan oleh Kemenparekraf. Maka dia tampil menyajikan materi itu ke hadap­ an para peserta seminar, dari kalangan agen perjalanan dan instansi pemerintah Jepang. Telah dilaksanakan di kota-kota: Hakuba, Sapporo, Nagoya, Osaka, Matsumaya, Takayama, Nagoya, beberapa kali di Tokyo. Kota-kota lainnya mulai September ini antara

Fenomena Wisata Syariah? lain, Toyama, Okinawa, Yokohama, Kagoshima, kemudian di Nagano dan Sendai. “Seperti snowball, dari mulut ke mulut, ­sehingga provinsi-provinsi lain juga minta,” ujar Danan Axioma menuturkan pengalamannya. Kembali lagi dia ditugaskan sebagai pembicara utama. Di akhir presentasi, ada sesi tanya jawab atau panel, dan semakin berharga lagi, ada liputan media, TV/radio/koran, wawancara

Danan Axioma di seminar ASEAN-Japan Center.

28

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

yang disiarkan dan ditulis di koran-koran. Ihwal wisatawan muslim, cara mengintroduksinya tidak melakukan pendekatan dogma, tapi sekedar pengenalan dulu bahwa wisatawan ­Islam shalatnya berjadwal, perlu membersihkan dan menyucikan dulu dengan berwudlu, perlu air, tempat sederhana tapi pantas, prinsipnya tak bikin repot si tuan rumah, syukur kalau ada sajadah disediakan dan mukena sebagai tam­ bahannya. Lalu soal kiblat, jenis makanan apa saja yang dihindari. Itu perkenalan awal, terus terang kata Danan, Islam tadinya agak ditakuti oleh masyarakat Jepang dan juga dianggap ribet/merepotkan. Jadi, edukasi itu memang bisa menjelaskan betapa mudahnya meng-handle wisatawan muslim dari ASEAN, terutama Indonesia. Audience? Bermula dari rata-rata 50-an orang, akhirakhirnya meningkat menjadi 80-an, dan pernah rekor 120 orang. Mereka terdiri dari para manajer perusahaan. Jadi, Jepang pasca gempa besar dan tsunami,


ASEAN mengalami kesulitan ekonomi. Kondisi yang Kemudian, juga bertanya mengenai obyek memburuk ini, menghantarkan kembali Mr Abe wisata mana saja yang menarik di Indonesia di sebagai Perdana Menteri. Di bawah pemerintah- luar Bali, bagaimana fasilitas dan aksesnya ke an kabinet Abe ini Jepang mulai memasukkan sana, dan seterusnya. sektor pariwisata dalam kebijakan nasionalnya Tak kalah menarik adalah mereka menghadiri sebagai salah satu sektor penting. seminar dalam rangka bagaimana caranya meDiterjemahkannya dengan gencar mengkam- narik lebih banyak lagi wisatawan muslim dari panyekan inbound ke negeri­nya. Me­reka mulai ASEAN ke Jepang, tapi pertanyaan di luar semimenoleh ASEAN, dan secara lebih spesifik lagi narnya adalah justru jadi tertarik untuk berkunmembidik segmen wisatawan muslim. Bagi Danan, tugasnya menjadi dua. ­­Di ­samping mempromosikan destinasi ASEAN, juga mempromosikan Jepang kepada ASEAN, jadi dua arah. Alhasil, sebagai narasumber, dia berkeliling Jepang untuk ­memberikan ceramah/kuliah/pengajaran/presentasi kepada berbagai institusi, termasuk stakeholder pariwisata (hotel, travel, resor, pemda, konsultan, media). Dan, tentu saja tak terelakkan dan menjadi Para peserta seminar How to attract Muslim tourists. advantage bagi Indonesia, ketika para peserta sesudah ­acara justru banyak peserta ber- jung ke Indonesia. tanya mengenai Indonesia. Terkait dengan Islam, mereka bertanya fasiliBagaimana respons mereka? Ada dua hal, yak- tas apa saja yang dibutuhkan untuk wisatawan ni tentang Indonesia dan tentang Islam. Pertama muslim, mulai dari jenis makanan, bagaimana mereka kagum dengan Indonesia yang multi- dan apa yang bisa disajikan, masalah halal food kultural, aneka ragam, colorful, luas, dan kaya dan sertifikasi halal, dan produk makanan berdengan obyek wisata, mulai dari kekayaan etnis, sertifikat halal. bahasa, agama, kuliner, landscape dan heritage. Cermin di Media Nyaris semua ada. Surat kabar The Japan Times tanggal 27 Kemudian mereka kagum dengan toleransi Maret 2013 memuat berita yang mencerminkan dan kemoderatan yang kita miliki.

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

perkembangan tersebut. Di bawah judul Effort to lure more ASEAN ­Muslims, diberitakannya begini: In line with ­government efforts to bring in more foreign tou­ rists, the ASEAN-Japan Center will provide guidance on its website starting Monday to help the tourism ­industry be more accommodating for Muslims. According to the center, the Association of Southeast Asian Nations market accounts for 600 million people and is growing, and most ASEAN member states have Muslim residents. The website will offer guidance to Japan’s travel companies, hotels and restaurants on how to provide suitable hospitality to Muslims. To educate Japanese on Islamic ­culture, the center will keep the content simple but will provide important information such as the difference between ‘halal’ and ‘haram’ and directions to area mosques. Also, by using its extensive network, the center will use the website to pass along opinions from Muslims about Japan, such as the desire for convenient prayer facilities and more free Wi-Fi in major cities to match the services offered in other parts of Asia. “Although service for Muslims doesn’t have to be perfect, I would like Japanese people to offer a little attention to Muslims, like adding seasoning,” said Dananjaya Axioma, director of the center’s tourism and exchange division. “I hope this digital content will help promote understanding of Muslims.” n

29


Air, Sanitasi dan Toilet

Toilet Memang Masalah Dunia

P

Keadaan toilet di terminal 2F bandara Soekarno Hatta dewasa ini.

BB, 24 Juli 2013 melalui PBB News Centre: Dalam upaya membuat sanitasi menjadi prioritas dalam semua pembangunan global, Majelis Umum PBB menetapkan 19 November sebagai Hari Toilet ­Dunia. Lalu mendesak perubahan, baik perilaku maupun kebijakan tentang isu-isu mulai dari meningkatkan pengelolaan air demi mengakhiri orang buang air besar di tempat terbuka. Dengan mengadopsi resolusi baru, Majelis mendesak ­negara-negara anggota PBB dan pemangku kepentingan yang relevan untuk mendorong perubahan perilaku dan pelaksanaan kebijakan untuk meningkatkan akses ke sanitasi bagi kalangan miskin, bersama dengan panggilan untuk mengakhiri praktik buang air besar terbuka, yang dianggap ‘sangat berbahaya’bagi kesehatan masyarakat. Jadi, bukan hanya kita di Indonesia, dunia pun meng­ambil toilet menjadi salah satu topik pembi­ caraan. Tentu saja aksi-aksi untuk meningkatkan kebersihan. Dan dikaitkan lagi dengan pengelolaan lingkungan serta pe­ ngelolaan air. Toilet pun masuk acara konferensi dunia. Indonesia malahan menjadi tuan rumah tahun 2013 ini. Jadi, ibarat sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui, konferensi Toilet Dunia di Solo, akan menambah jumlah even di Indonesia tahun 2013 ini. Tak sedikit pula jumlah peserta yang akan datang dari berbagai penjuru dunia. “Pengamatan tahunan yang baru ini akan menjangkau jauh ke arah meningkatkan kesadaran tentang perlunya semua ­manusia memiliki akses ke sanitasi,” kata Wakil Sekretaris ­Jenderal PBB, Jan Eliasson, dalam pernyataan yang dikeluarkan segera setelah penetapan tadi oleh Majelis.

30

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Resolusi itu juga mengakui peran masyarakat sipil dan o­ rganisasi non-pemerintah berperan dalam meningkatkan ­kesadaran akan masalah ini. Pesan itu juga menyerukan ­negara-negara untuk mendekati sanitasi dalam konteks yang lebih luas yang meliputi promosi kebersihan, penyediaan ­layanan sanitasi dasar, dan saluran pembuangan dan pengo­ lahan air limbah dan penggunaan kembali dalam konteks pe­ ngelolaan air terpadu. Dari tujuh miliar manusia di dunia, enam miliar memiliki ponsel. Namun, hanya 4,5 miliar memiliki akses ke toilet atau kakus, yang berarti bahwa 2,5 miliar orang, sebagian besar di daerah pedesaan, tidak memiliki sanitasi yang layak. Selain itu, 1,1 miliar orang masih buang air besar di tempat terbuka. Negara-negara di mana buang air terbuka yang paling banyak dipraktekkan adalah negara-negara yang sama dengan jumlah tertinggi kematian balita anak, tingginya tingkat kurang gizi dan kemiskinan, dan kesenjangan kekayaan besar. “Meskipun ada kemajuan dalam menuju Tujuan Pemba­ ngunan Milenium, satu dari tiga orang tidak memiliki fasilitas sanitasi dasar,” kata Eliasson. “Hampir 2.000 anak meninggal setiap hari akibat penyakit diare yang sesungguhnya bisa dicegah. Sanitasi yang buruk dan kualitas air yang buruk dan hasil air yang buruk menimbulkan kerugian ekonomi diperkirakan mencapai $ 260.000.000.000 per tahun di negara berkembang. “ Hari Toilet Dunia sebelumnya telah ditandai dengan adanya organisasi masyarakat sipil internasional dan seluruh dunia. Namun, itu tidak secara resmi diakui sebagai hari resmi PBB hingga saat ini.


Pernyataan penuh oleh Wakil Sekretaris Jenderal pada ­adopsi dari resolusi Majelis Umum ‘Sanitasi untuk Semua’ ­seperti ini: Saya senang dan bersyukur bahwa negara-negara anggota telah mengadopsi resolusi resmi menunjuk 19 November sebagai Hari Toilet Dunia. Saya berterima kasih kepada Pemerintah ­Singapura untuk kepemimpinannya pada isu global yang sa­ ngat penting ini. Sanitasi layak juga dipertanyakan sebagai martabat dasar. Tidak dapat diterima bahwa perempuan harus mengambil risiko menjadi korban pemerkosaan dan pelecehan, hanya untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya biasa-biasa saja bagi kebanyakan kita. Banyak anak perempuan yang didorong harus keluar dari sekolah hanya karena kurangnya fasilitas sanitasi dasar. Majelis Umum PBB menyatakan perlunya “Sanitasi yang berkelanjutan: upaya dorongan menuju 2015”. Itu disepakati tahun 2010, dan menambahkannya dengan momentum Call to Sanitation Action, yang saya, atas nama Sekretaris Jenderal PBB, meluncurkannya pada bulan Maret tahun ini.

Di Indonesia

Kegiatan Toilet Bersih akan dirangkum dengan World Toilet Summit (WTS) yang akan diselenggarakan di Solo pada 2–4 ­Oktober 2013. Sebelumnya, yakni pada 2–4 September 2013 juga akan dilaksanakan Training of Trainer (ToT) yakni kegiatan yang diadakan untuk mengedukasi pihak pengelola toilet me­ ngenai toilet bersih. WTS di Solo mencerminkan bahwa Indonesia diakui sebagai negara yang telah memiliki toilet bersih. Sebelumnya lagi,

K­ ementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam rangka ­program Sadar Wisata melaksanakan kegiatan Penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih di Bandara Internasional/­ Nasional. Penghargaan telah dilaksanakan sebanyak empat kali se­ tiap dua tahun sekali sejak 2007. Tahun ini, selain mengadakan peninjauan terhadap Toilet Bersih di Bandara Internasional/­ Nasional, juga diadakan Sosialisasi Toilet Bersih. Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata, Firmansyah Rahim pada pers menjelaskan bahwa pihaknya akan mendorong kegiatan serupa untuk dapat diterapkan pada tempat lain, seperti stasiun kereta api, stasiun bus, museum, dan taman. “Kami akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk dapat melaksanakan rencana kegiatan tersebut. Kami optimis dapat mewujudkan Indonesia Bersih melalui gerakan Indonesia Bersih,” katanya. Naning S. Adiwoso selaku Ketua Juri Penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih di Bandara Internasional/Nasional Tahun 2013, menjelaskan, penghargaan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai standar toilet. Selain mengutamakan kebersihan, desain toilet juga perlu diperhatikan agar tidak memiliki sudut terlalu banyak sehingga mudah dibersihkan. Pengelola toilet juga perlu memperhatikan agar menyediakan fasilitas dalam toilet yang memungkinkan dipakai tanpa harus tersentuh tangan. Ya. Masalahnya, ketika turis menemukan toilet umum yang ‘serba kacau’, cenderung membuat mereka tak ingin kembali lagi ke destinasi. n

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Ada petugas house keeping layaknya di hotel.

31


Wisata Religi

Masjid Agung Sunan Ampel

32

Yang Disebut-sebut

R

aden Rahmat atau lebih dikenal dengan Sunan Ampel, didatangkan oleh bibinya, adik dari ibu, sebelum Majapahit runtuh sekitar awal abad XIV. Pintu menara tempat muazin mengumandangkan azan Ayahnya berasal dari Samarkhan, Rusia Selatan dari Masjid Ampel. dan ibunya dari Cina. Kemudian dia menikahi Condrowati, putri Prabu Wijaya Raja Majapahit. sini banyak nama ‘Ampel’, seperti Ampel Lonceng dan lain-lain. Itu mempengaruhi ajaran Sunan Ampel yang universal, Masjid Ampel sudah berusia 564 tahun. Tampak tiang bersosialisasinya sangat tinggi, dan fleksibel. Masjid Ampel juga bentuk segi delapan atau heksagonal mirip yang terdapat di memperlihatkannya, pengaruh Eropa pada desain pintu dan Masjid Demak. Baru sekali pernah direhab di tahun ­1993–1994. jendela, dan interior masjid sangat dipengaruhi Pada waktu itulah ukiran lafaz Alquran di atas arsitektur Cina. langit-langit masjid ditempelkan. Sekarang Wilayah di sekitar Masjid Ampel sekarang ­kapasitas masjid bisa menampung sekitar 6 ribu bernama ­Kampung Denta (dibaca: Dento). Ketika jemaah. Sunan Ampel tiba di Surabaya, tidak langsung “Saya sudah mengusulkan agar 16 tiang saka tinggal di Kampung Denta melainkan di sekitar dengan panjang masing-masing 17 meter itu Masjid Ar-Rahmat yang sudah berdiri sebelummenjadi cagar budaya. Me­ngenai tulisan yang nya di Kembang Kuning, tempatnya mengawali sudah tertempel sudahlah dibiarkan saja asal dakwah di kota itu. Di sana masih kawasan ­hutan tidak diutak-atik lagi. Selain itu, benda-benda sehingga lokasinya dianggap kurang strategis semacam bedug juga mestinya termasuk ke untuk berdakwah. dalam cagar budaya karena itu artefak asli dari Zein Mohamad A. Khan Dibangunnya sebuah masjid di daerah masjid ini. Di sini penetapan cagar budaya­nya ­Peneleh. Saat berkunjung ke Kampung Denta, banyak orang belum menyeluruh,” Zein Mohamad A. Khan, Sekretaris dan masih melakukan sabung ayam. Itulah yang menarik hatinya Bidang Sejarah Masjid Agung Sunan Ampel, menjelaskan. dan menyukai Kampung Denta hingga berani menolak tawaran Lanjutnya, yang juga menjadi kendala adalah beberapa aset dari raja Majapahit untuk tinggal di istana. Raja memberikan Ampel banyak yang belum kembali atau hilang karena belum pilihan dan Sunan Ampel memilih untuk meminjam tanah bersertifikat. Pemda memang tidak campur tangan, urusan Kampung Denta (asal kata ngampel yang berarti meminjam). masjid sepenuhnya dikelola oleh keluarga keturunan dari Selanjutnya, bersama Mbah Sholeh mendirikan masjid di sini, Sunan Ampel dan sudah berbentuk yayasan, Yayasan Masjid dan manakala ada pengunjung ke kampung ini tidak menda­ Agung Sunan Ampel. patkan tempat menginap, dia meminjami tempat. ­Makanya di Di sekitar Masjid Ampel masyarakatnya dua etnis Arab, yakni

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013


Destinasi Sunan Ampel

Di awal gang Kampung Masjid yang menjadi jalan utama menuju Masjid Ampel.

etnis habib yang mengikuti perjuangan Sunan Ampel, dan ­mereka tidak berdagang, keberadaannya sejak masa Sunan Ampel. Lalu etnis lainnya, keturunan Arab di luar habib yang biasanya berdagang. Yang dinamakan Kampung Arab sudah disebut sejak tahun 1898 di Surabaya tapi mereka bukan ber­ asal dari etnis habib. Sebenarnya yang disebut Kampung Arab di sekitar masjid tidaklah ada. Dua saja kampung yang terkenal di sini, Kampung Ampel dan Kampung Masjid. Kampung Ampel ditandai ­dengan gerbang berukir di samping masjid, tempat berdagangnya sudah diberi kanopi. Sedangkan yang berupa tenda-tenda itu berada di Kampung Masjid, saat ini posisinya di jalan utama menuju masjid. Di kampung ini istilah Pasar Seng disematkan. Kondisinya, konon, memang seperti yang terdapat di Maroko dan di kota Fast, Madian Kodim. Masjid Ampel selain sebagai tempat ibadah juga berfungsi sebagai sentra pendidikan yang melahirkan zona-zona pendukung untuk digunakan masyarakat berkegiatan ekonomi. Dampak ekonomi dirasakan sekali. Yang berjualan di sekitar masjid ya warga sekitarnya. Omsetnya, dari sebuah toko saja selama bulan Ramadhan bisa mencapai Rp 400 juta. Pedagang di sini kebanyakan menjual sarung, minyak wa­ ngi, busana muslim, perangkat ibadah dan makanan. Di kedua kampung masing-masing terbentuk paguyuban pedagangnya sendiri, tidak bergabung dalam yayasan pengurus masjid.

Secara keseluruhan kawasan religi Ampel luasnya sekitar 20 hektar, dengan obyek utama Masjid Agung Sunan Ampel dan makamnya. Zona inti berada di dalam masjid. Zona awal masjid dan sekitarnya sebelum perluasan 6,8 hektar. Sekarang sudah bertambah menjadi sekitar 7 hektar. Luas bangunan masjid 1 hektar. Beberapa rumah tua yang masih berdiri di Gang Ampel Lonceng milik Masjid Ampel. Obyek lainnya adalah makam. Makam inti yang diziarahi ialah makam Sunan Ampel dan istrinya. Di sampingnya, makam cucu keempat dan para santrinya, selain itu, pemakaman umum. Fasilitas parkir sangat dibutuhkan di sini. Kemudian pengurus masjid juga akan membenahi lalu lintas jemaah di dalam lingkungan masjid. Toilet umum tersedia, namun sulit dijangkau. Tapi yang tak kalah penting, tempat wudhu yang bersih dan cukup luas. Zein Mohamad A. Khan rupanya juga merangkap menjadi pemandu lokal. Sekarang dia mengkader dua orang santri dari Masjid Ampel dan telah mengirim mereka mengikuti pelatihan pemandu wisata di Disparda. “Tapi saya belum merekomendasikannya 100%. Mereka masih belum percaya diri menghadapi tamu. Mungkin juga banyak santri di sini adalah anak-anak atau keluarga takmir masjid jadi ada rasa sungkan dan takut salah. Memang kami belum menghubungi HPI, tapi sudah mendapat tawaran dari Disparda,” katanya menjelaskan mengenai keberadaan pemandu lokal di Masjid Ampel. Ada wacana yang sudah dalam tahap pengkajian, hendak meneliti untuk meluruskan sejarah Masjid Ampel terutama tentang tahapan tahun sejarahnya. Saat ini yang sudah selesai baru di Tuban. n

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Wisnus yang berwisata religi di kawasan Masjid Sunan Ampel.

33


Indi

Perkembangan Wisatawan Nusantara, 2009–2012

Perkembangan Bulanan W

Tahun

Wisnus (ribuan orang)

2009

119,964

229,731

1.92

600.30

137.91

2010

122,326

234,377

1.92

641.76

150.41

2011

122,037

236,752

1.94

662.68

156.89

2012*)

123,737

245,000

1.98

700.00

171.50

Perjalanan (ribuan)

Rata-rata Pengeluaran Total Perjalanan per Perjalanan Pengeluaran (kali) (kali) (triliun Rp)

Keterangan: *) Angka estimasi

2009 Jumlah

2010 Jumlah %

Januari

473,165

493,799

4.36

Februari

421,555

523,135

24.10

Maret

511,314

594,242

16.22

April

487,121

555,915

14.12

Mei

521,735

600,031

15.01

Juni

550,582

613,422

11.41

Juli

593,415

658,476

10.96

Agustus

566,797

586,530

3.48

September

493,799

560,367

13.48

Bulan

Sumber: BPS & Kemenparekraf

Oktober

547,159

594,654

8.68

November

531,669

578,152

8.74

Desember

625,419

644,221

3.01

Total

6,323,730 7,002,944 10.74

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu Masuk dan Kebangsaan — P i n t u

No.

Kebangsaan

SoekarnoHatta, Banten U

Ngurah Rai Bali U

Polonia (Sumut) U

Batam Kep. Riau L+U

Juanda Jatim U

M a s u k Sam Ratulangi U

Entikong Kalbar D

Utama Minangkabau U

Adi Sumarmo U

Makassar U+L

BIL NTB U

Sepinggan Kaltim U

1 Singapura 88,799 62,799 7,885 356,982 9,873 1,047 121 777 775 340 2,345 2,334 2 Malaysia 152,824 92,396 67,081 87,271 24,102 285 9,538 17,231 2,298 4,380 2,725 1,922 3 Jepang 97,523 95,690 1,137 11,204 3,539 590 16 109 72 46 282 197 4 Korea Selatan 49,878 60,566 1,031 30,659 1,639 131 39 10 24 13 654 110 5 Taiwan 32,922 58,285 1,167 1,870 4,351 24 150 15 3 14 16 18 6 China 120,315 187,624 4,013 14,563 6,572 631 466 289 71 55 428 140 7 India 33,934 31,330 1,137 19,323 1,652 60 52 40 112 31 165 386 8 Philipina 20,752 12,568 682 18,505 934 138 98 53 29 41 65 274 9 Hongkong 17,572 17,715 717 873 2,070 221 71 19 14 14 103 93 10 Thailand 22,899 15,649 1,824 2,178 2,721 110 47 65 93 68 50 76 11 Australia 37,780 377,609 2,184 5,919 1,494 592 145 1,057 90 82 554 698 12 Amerika Serikat 41,402 46,371 1,864 5,859 3,033 967 66 171 164 166 432 469 13 Inggris 27,589 49,817 1,655 7,589 1,228 447 78 155 91 129 1,015 217 14 Belanda 25,482 28,746 2,494 1,791 1,363 509 87 58 201 107 395 48 15 Jerman 18,440 39,564 1,973 2,075 1,508 855 39 142 224 171 591 132 16 Perancis 17,869 46,358 1,043 1,804 1,125 402 17 234 1,879 124 841 393 17 Rusia 4,283 45,193 281 277 156 67 9 31 – 22 146 9 18 Arab Saudi 55,363 1,718 43 92 115 6 17 – – 1 5 – 19 Mesir 1,497 990 38 65 17 – 1 – 1 – 6 12 20 Uni Emirat Arab 3,362 224 2 30 6 – – – – – – – 21 Bahrain 315 77 – 30 9 – – 1 – – – – Lainnya 210,736 201,993 6,904 74,717 40,893 2,469 891 975 2,323 2,406 1,680 974 Jumlah 2013 1,081,536 1,473,282 105,155 643,676 108,400 9,551 11,948 21,432 8,464 8,210 12,498 8,502 Jumlah 2012 993,898 1,366,111 100,546 594,324 95,328 9,324 12,222 16,250 13,070 6,661 7,257 8,813 Pertumbuhan (%) 8.82 7.84 4.58 8.30 13.71 2.43 –2.24 31.89 –35.24 23.25 72.22 –3.53 KUNJUNGAN WISMAN MELALUI PINTU MASUK LAINNYA TOTAL KUNJUNGAN WISMAN MELALUI SELURUH PINTU MASUK Sumber : Ditjen Imigrasi dan BPS (diolah kembali oleh Pusdatin Kemenparekraf) l Catatan : Data kebangsaan tahun 2012 merupakan data sementara l Keterangan jenis pintu masuk : U (Udara), L (Laut), D (Darat)

34

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013


kator

Wisman Tahun 2009–2012 2011 Jumlah

Perkembangan Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara dan Jumlah Tenaga Kerja, Tahun 2009–2012

2012 Jumlah %

%

18.93

Tahun

Tenaga Kerja Jumlah Langsung Tidak Langsung Tenaga Kerja

Jumlah Perjalanan

548,821

11.14

652,692

568,057

8.59

592,502

4.30

2009

2,103,770

1,616,180

3,719,950

229,730,000

598,068

0.64

658,602

10.12

2010

1,934,770

1,849,010

3,783,780

234,377,000

2011

2,069,710

2,124,110

4,193,820

236,752,599

608,093

9.39

626,100

2.96

600,191

0.03

650,883

8.45

674,402

9.94

695,531

3.13

745,451

13.21

701,200 -5.94

621,084

5.89

634,194

2.11

650,006

16.01

683,584

5.16

656,006

10.32

688,341

4.93

654,948

13.28

693,867

5.94

724,539

12.47

766,966

5.86

9.24

8,044,462

5.16

7,649,731

Sumber: BPS & Kemenparekraf

Sumber: Pusdatin Kemenparekraf & BPS

— Bulan Januari–Juni 2013 Sultan Syarif Tanjung Priok K II, Riau U L

Tanjung Pinang L

Adi Sucipto U

Husein Sas- Tanjung tranegara Uban, Riau U L

Tg. Balai Ka­rimun L

1,538 20 35,620 3,875 16,028 45,719 17,989 7,306 3 6,433 17,053 67,382 5,381 31,867 74 1 173 638 716 10,098 37 60 1 188 289 375 9,393 28 122 2 155 148 88 3,000 130 346 52 1,490 584 433 25,683 236 357 94 1,176 300 622 9,369 812 81 115 1,059 274 280 5,795 349 27 4 156 107 115 2,274 16 267 12 90 1,550 503 428 404 123 43 310 577 650 5,730 80 281 315 297 952 717 4,051 34 87 111 463 764 356 6,467 219 22 552 208 454 301 947 44 87 37 150 628 272 2,906 33 38 – 324 901 251 4,032 57 39 7 20 269 13 994 1 1 – 5 10 54 26 38 – – 5 8 7 8 3 – – – – 26 16 – 1 – – – 3 2 – 453 32,467 1,730 6,914 1,688 14,182 2,675 11,310 33,836 50,052 36,295 90,880 156,501 55,052 9,897 31,727 54,922 25,369 74,021 165,519 56,150 14.28 6.65 –8.87 43.07 22.78 –5.45 –1.96

Jumlah Kunjungan Wisman Melalui 19 Pintu Masuk Utama

2013

Pertumbuhan (%)

2012

654,866 597,478 222,142 155,088 102,480 363,991 100,952 62,092 42,181 49,034 435,717 107,611 98,477 63,809 69,827 77,692 51,817 57,494 2,658 3,666 438 607,070 3,926,580

615,390 557,413 200,093 154,659 91,514 305,353 88,795 56,687 36,351 43,003 422,787 100,632 93,632 63,295 65,090 74,157 48,237 46,806 2,269 1,919 415 572,912 3,641,409

6.41 7.19 11.02 0.28 11.98 19.20 13.69 9.53 16.04 14.02 3.06 6.94 5.17 0.81 7.28 4.77 7.42 22.83 17.14 91.04 5.54 5.96 7.83

227,898 4,154,478

234,901 –2.98 3,876,310 7.18 Sumber : BPS

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

35


Seminar Nasional Pariwisata Indonesia

Pariwisata Dan Air: Perlindungan Demi Keberlanjutan Kepariwisataan Waktu : 24 September 2013, Pukul 09.30—16.00 WIB Tempat : Balairung Soesilo Soedarman, Gd. Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jalan Medan Merdeka Barat No. 17, Jakarta Pusat. Perlu diikuti oleh para perwakilan pemangku kepentingan dari daerah-daerah di seluruh Indonesia: Kementerian Parekraf, lembaga-lembaga (kementerian) lain yang terkait, Perguruan Tinggi Pariwisata, Peneliti/pakar di bidang pariwisata/terkait, Pelaku/praktisi pariwisata, Pemerhati kepariwisataan, dan Masyarakat umum yang menaruh minat terhadap kajian kepariwisataan. Sertifikat untuk setiap peserta. Diadakan pameran kecil (mini exhibition), Publikasi hasil-hasil penelitian, antara lain Buku dan Jurnal Kepariwisataan Puslitbang Kebijakan Kepariwisataan. dan produk-produk partisipan (mitra) lain: ICPI, STP Sahid, Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila, STP Trisakti, dan Universitas Bina Nusantara. Poster Session yaitu kegiatan yang diarahkan untuk menghasilkan paper untuk diterbitkan di Jurnal Kepariwisataan Indonesia (JKI) dan Launching E-jurnal (ICPI).

Dalam rangka peringatan Hari Pariwisata Dunia tanggal 27 September Untuk Informasi dan Pendaftaran, silahkan hubungi: Badan Pengembangan Sumber Daya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Informasi Seminar lebih lanjut Hubungi Sdr. Hendro Sewoyo di Nomor 021- 383-8730 Hp 0817-179092 u alamat email: sewoyo@gmail.com. Sdri. Ella Nurlaila di Nomor Telp. 021-383-8731 u alamat email: libra67_dy@ymail.com Telp. 021-3838220 Fax. 021-3208612 u Website: www.indonesia.travel u Email: kncn@indonesia.travel No Judul Tema / Paper Pembicara & Asal Lembaga* 1. Kebijakan pariwisata berwawasan pelestarian air—Menteri Parekraf (key note speaker) 2. Landasan epistemologis pengembangan pariwisata di Indonesia. Pariwisata sebagai ilmu mandiri—Prof. Dr. Azril Azahari (Pakar Pariwisata/Ketua ICPI) 3. Pengelolaan Pariwisata Berbasis Air (Water Torn City)—Dr. Bet Lagarense (STP Manado) Pengelola TIJA /Ancol Theme Park 4. Studi kasus pengelolaan air untuk pemberdayaan kepariwisataan: Teknologi pengelolaan air di kawasan pariwisata: kasus Bali—Ir. A.A. G. Raka Dalem, M.Sc (Hons) (UNUD)

36

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.