Edisi46

Page 1

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

Jakarta

Marathon Musi Triboatton

Lomba Hotel Hijau di Indonesia dan ASEAN halm.

14

Dua lagi fondasi tengah dibangun untuk sport tourism di Indonesia. Nama harum berkat sukses even internasional menumbuhkan respek dan citra destinasi untuk dikunjungi. Tour de Singkarak, Asean Jazz Festival, dan beberapa festival di daerah telah membuahkan hasil. Kali ini disorot Mandiri Jakarta Marathon ke-1 (27 Oktober 2013) dan Musi Triboatton ke-2 ( 6–12 November 2013).

Festival Raja Ampat dan Riwayatnya halm.

Kapal Pesiar pun Menginginkan Produk Baru

24

halm.

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

29

www.newsletter-pariwisataindonesia.com


Utama

Non-Residents

P

aris 4 April 2013, di tengah ­puluhan ribu peserta Paris Marathon di Champ’s Elisse yang tersohor, —­terdengar suara mengumumkan Jakarta Marathon akan diadakan akhir Oktober. Beberapa saat kemudian, di Sport and ­Running Expo Paris Marathon itu, seorang bule peserta pelari datang menghampiri. Dia langsung men­daftarkan diri untuk ikut nanti pada Jakarta Marathon. Siapa dia? “Saya dari Australia,” ujarnya. Hah? Begitulah penggemar ajang lomba lari di dunia, mereka mencari dan terbang jauh demi ikut ­serta, dan merasa bangga selain ‘puas’. Ceritanya belum selesai. Warga negara Australia ini, tempat tinggalnya di Jakarta, sebagai ­expatriate, bekerja. Terus terang dia merasa ter­ kejut mengetahui ibukota Jakarta mulai menggelar Jakarta Marathon. Di Paris itu, dia membayar pendaftarannya dengan rupiah. Padahal dia sengaja datang ke kota wisata top dunia itu hanya untuk mengikuti Paris Marathon. Sejak pembukaan pendaftaran resmi di Paris itu, dalam tempo tiga hari langsung tercatat 440 orang peserta mendaftarkan diri. Kota-kota besar dunia yang punya acara marathon, nyatanya menjadi kota destinasi wisata yang respected, citranya ‘disegani’, atau sebaliknya, lantaran kotanya memang sudah Pengarah: Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Penanggungjawab: Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Wakil Penanggungjawab: Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Penerbit/Pemimpin Redaksi: Arifin Hutabarat Dewan Redaksi: Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri; Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri; Direktur Konvensi, Insentive, Even dan Wisata Minat Khusus; Direktur Pencitraan Indonesia; T. Burhanuddin; Wisnu B. Sulaiman. Reporter: Benito Lopulalan Alamat: Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Lantai 3 Jakarta 10110 Telp : 021 383 8220 Fax : 021 380 8612, Email : jurnal@indonesia.travel www.newsletter-pariwisataindonesia.com Jika Anda mem­ punyai informasi dan pendapat un­ tuk Newsletter ini, ­silakan kirim ke alamat di atas.

2

Total

Paris Marathon.

d­ isenangi oleh wisatawan dunia, maka di situ digelar ajang marathon. Lomba lari itu seakan menjadi induknya sport tourism, di mana bersamaan diikuti oleh para pelari profesional dan tercepat di dunia alias pelari elit internasional, juga disertai puluhan ribu pelari penggembira.­Namun tak juga sepenuhnya sekedar penggembira, mereka pun serius mencatat rekor yang dicapai masing-masing. Pada keadaan itulah wisatawan ikut terlibat langsung dalam kegiatan sport di destinasi pariwisata. Bukan hanya penonton. New York Marathon, Boston Marathon, Amsterdam Marathon, London Marathon, Tokyo Marathon, Honolulu Marathon, Paris Marathon, wah, terlalu banyak disebutkan satu per satu, setiap ajang itu diadakannya sekali setahun, pasti diikuti dengan jumlah terkecil 30 ribu orang. Pada ajang marathon pula setiap pelari peserta ‘niscaya’ datang tak sendirian. Ada yang ditemani kawan dekat, anggota famili, atau ­pacar. Ajang ini khasnya ialah membuka ­kesempatan para ‘penggembira’ itu resmi ter­daftar, bisa sebagai cheerer, ada yang juga sebagai volunteer. Ada kaus khusus untuk mereka kenakan, dan memperoleh beberapa fasilitas untuk aktif di tengah keramaian peristiwanya. Di Paris Marathon misalnya, sejak jauh hari diumumkan lokasi-lokasi tertentu yang ­‘strategis’ diperuntukkan bagi rekan-rekan peserta marathon untuk ‘memotret’ kawan yang sedang lari. Maksudnya, ketika sang pelari sedang pas melintasi lokasi itu, dia pun bisa pasang ‘aksi’ berpose, diabadikan oleh rekannya non-pelari yang bersiap di lokasi ‘menjepret’. Angle-nya bagus. Ajang marathon dengan rute lari 42,195 kilometer seakan mewakili wajah kota besar, yang mencitrakan jalan-jalan rayanya rapi ­terbangun,

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

rata dan smooth, pemandangan di sisi kiri kanan jalan memberikan pengalaman bervariasi dan tentu saja mengesankan. Pengalaman yang dinikmati secara langsung itu memang dinikmati hanya oleh sekian puluh ribu orang, namun news story yang diciptakannya membuat puluhan hingga ratusan juta pasang mata di dunia membaca ceritanya, atau menontonnya di layar televisi, dan, di layar kaca komputer hingga gadget. Bermula dari inisiative namer Jakarta Marathon, Sapta Nirwandar, Wakil Menteri Parekraf membicarakan idenya dengan Gubernur DKI, Joko Widodo di kantornya, dan langsung gayung bersambut. Sang Gubernur tentu bisa dimaklumi kalau ‘paham’ betul akan makna gagasan ini bagi ibukota yang sedang dia ‘cerahkan’. Pada tataran kebijakan Menteri Parekraf Mari Elka Pangestu lalu menggarisbawahinya sebagai realisasi salah satu dari 7 wisata minat khusus yang menjadi strategi pengembangan ­pemasaran dan pengembangan destinasi dalam Renstra Pengembangan Pariwisata Indonesia. Amaury Sport Organization (ASO) sebagai konsultan, International Association of Athletics Federations (IAAF) menerima klasifikasi Jakarta Marathon ke dalam kalender even, demikian pula Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). ASO itulah organisasi di Perancis penyelenggara Tour de France, Paris Marathon, Dakkar Rally, dan sebagainya. Dan Inspiro di Jakarta, promotor sebagai panitia pelaksana. Jadi, komplit. Lalu bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri, maju mengambil event title name, menjadi Mandiri Jakarta Marathon. Tiap marathon kota besar memang punya tema sendiri. Jakarta menyodorkan tema, Festival City Marathon. Di New York, temanya Charity Marathon.


Mari Elka Pangestu

Roy Suryo

Joko Widodo

Sapta Nirwandar

Jakarta Marathon 2013 dimulai tepat pukul 5 pagi (27/10) diresmikan oleh Menparekraf, Menpora Roy Suryo dan Gubernur DKI Joko Widodo. Didampingi Ketua penyelenggara Sapta Nirwandar, Wamenparekraf.

Ini Perkenalan Baru: Festival City Marathon

P

ersiapannya serba berkualitas, demi memenuhi persyaratan lomba ­marathon dunia. ­Semua dipastikan plot-nya. Dimana titik-titik water station, ”Kita menyebutnya pos guyur”, kata ­Jacqueline Losung, Direktur Inspiro. Station itu ditempatkan setiap 2,5–3 km, karena di Indonesia hawanya lebih panas dan lembab. Kalau di Paris (Marathon) itu titiknya per 5 km. ASO menyarankan itu dasarnya peraturan internasional. Selain aturan-aturan baku dari IAAF, juga harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi di negara tempat even. Terus beberapa food station, ­menyediakan pisang. Tapi, di Jakarta Marathon selain pisang ditambahi juga buah-buahan Indonesia.

Salah satu sisi di Kota Tua Jakarta lintasan JakMar 2013.

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

3


Jakarta BMW, Bersih, Manusiawi, Wibawa

M

enteri Parekraf Mari Elka ­Pangestu: “Event Jakarta Marathon merupakan bagian dari program 7 Wisata Minat Khusus, yaitu wisata olahraga dan rekreasi yang saat ini sedang digiatkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Perkembangan event olahraga yang dikombinasikan dengan wisata atau ‘Sport Tourism’

berkembang pesat di beberapa daerah seperti Tour de Singkarak, Tour de Bintan, Bintan ­Triathlon, Bali Marathon, dan sebagainya. Melalui event-event tersebut cukup efektif untuk turut mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara di mana sampai dengan bulan Juli 2013 terjadi peningkatan sebesar 6,44% atau sebesar 4.872.262 kunjungan wisatawan dari tahun lalu di periode yang sama.”

Penjelasan kepada pers dilaksanakan di l­ apangan Monas, Jakarta, (30/9/2013) tiga ­minggu menjelang hari JakMar 2013. Menteri Parekraf Mari Elka Pangestu, ­Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Wakil Menteri Parekraf Sapta Nirwandar, Gubernur DKI Joko Widodo bersama menjawab per­tanyaan para wartawan. Jumpa pers itu ramai sekali. Sapta Nirwandar, Wamen Parekraf langsung

­ emang tergantung panen, M seperti nanas dan jambu merah. Tapi buah yang bukan pisang ­hanya dibagikan di saat menjelang garis finish. Terdengar sepele, namun tempat sampah harus disiapkan di setiap station, mengingat para pelari begitu usai minum langsung membuang kemasan airnya. Nah, itu tak boleh berceceran karena membahayakan bagi pelari lainnya. Dari segi pertandingan, jaminannya ialah kerja sama dengan race management yang sudah berpengalaman dalam pertandingan lari. Untuk Jakarta Marathon ke-1 ini, ditargetkan volunteer alias relawan 1.000 orang, mendaftar­nya melalui situs resmi Jakarta Marathon. Losung menuturkan, anak-anak sekolah dan pramuka juga ­diundang terlibat. “Kalau di sini kebanyakan anak-anak muda ya. Kalau di Paris malah orang tua, orang-orang yang sudah pensiun,” ujar Losung lagi ketika menuturkan persiapan-persiapan menuju ke Hari-H. Salah satu sponsor, perusahaan air minum Palyja, menyediakan mobil tangki air. Lalu dipersiapkanlah tekhnis pengguyuran pelari di lintasan rute, apakah dengan membagikan sponge (segenggam karet busa yang dibasahi), atau disiramkan menggunakan sprinkler, atau cara lain. Diatur dan disiapkan pula spot-spot untuk

penonton, untuk tim penggembira, dan tentu saja untuk para pekerja media. Sehubung­an itulah bagian jalan raya yang ditutup hanya pada jalur cepat dan jalur busway. Di pinggirnya diberi barikade. Jalur lambat bisa diakses oleh masyarakat dan bisa menonton dari situ. Toh masyarakat ­Jakarta sudah terbiasa dengan car free day (CFD). Hanya beda waktu, biasanya CFD hanya sampai pukul 11, khusus hari itu saja sampai pukul 12. Tepat pukul 11 itulah mulai sweeping pelari dari lintasan rute, di mana resminya lomba berakhir pukul 12, maka pelari yang berada di ­lintasan, diminta naik bus untuk dibawa ke garis finish. Jalan-jalan pun dibuka kembali. Khusus bagi pewarta foto, disediakan lokasi utamanya di Monas, di Bank Indonesia, tempat semua pelari akan bertemu menuju garis finish. Di ujung jalan Thamrin, 4 kategori pasti semua akan lewat situ. Di Menara UOB juga, karena itu tempat kategori 5 km balik arah. Bagaimanakah merepresentasikan tema yang diusung pada Jakarta Marathon ini, Festival City Marathon? Setiap even marathon memerlukan tim penggembira seperti musik, maka untuk itu disiapkan aksinya di setiap jarak 0,5 kilometer. Pada jarak kilometer-kilometer besar tertentu, di situ digelar pertunjukan seni budaya Indonesia.

Pemprov DKI menanganinya. Yang pasti suasananya harus ‘rame’ supaya pelari-pelari termotivasi terus, apalagi setelah KM 30, mereka mulai jenuh. Di situ justru titik­titik dimana pelari membutuhkan dorongan. Itulah mengapa “Tidak perlu panggung, performance-nya di jalan, flat. Kaya orang ngamen aja, he he,” ujar Losung. Dua hari sebelumnya, di­se­leng­garakan expo bertempat di Senayan City, saat itulah bagi para peserta pelari mengambil tas ­peserta termasuk isinya nomor lari peserta, tanggal 25–26 Oktober 2013. Area di kawasan start-finish di Monas itu sendiri dibagi-bagi. Ada khusus untuk peserta, official, sponsor dan VIP yang restricted area. Nah, area untuk umum memang dibuat unik, di situ diadakan Breggfastival. Festival aneka sarapan pagi alias festival breakfast. Di situ diatur para pedagang makanan bersiap rapi. Masyarakat non-pelari bisa makan di situ. Start pertama lomba dimulai pukul 05.00 subuh, maka semua peserta, panitia, dan masyarakat penonton sudah memasuki kawasan itu mulai sekitar pukul 3 pagi. Terkandung ide, model Breggfastival tersebut diproyeksikan hendak dijadikan cikal bakal festival sarapan pagi yang berkesinambungan, setelah even usai. n

Utama

4

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013


mengetuai Panitia Jakarta Marathon (JakMar) mengungkapkan latar belakang dan ‘kualitas’ dari even ini. “Pada 19 Juni 2013, IAAF secara resmi menerbitkan sertifikasi rute Jakarta Marathon 2013 dengan nilai grade A dan tingkat elevasi rute 0 m/ km. Sertifikasi ini berlaku hingga 5 tahun mendatang,” kata Sapta. Sertifikasi itu dihasilkan dari kalibrasi rute lomba yang dilakukan seminggu sebelumnya. Yang diukur on the spot dan dikalibrasi itu adalah rute lomba Jakarta Marathon sejauh 42,195 km dan half marathon berjarak 21 km. Penilaiannya mencakup jarak tempuh, tingkat elevasi rute, dan patokan jarak rute dengan rinci dan cermat ditandai menggunakan paku khusus berlabel Jakarta Marathon. IAAF (International Association of ­Athletics Federations) sebagai induk

olahraga Atletik dunia,yang resmi menerbitkan sertifikasi rute marathon. Sapta Nirwandar menjelaskan lebih jauh peran IAAF, Amaury Sport Organisation (ASO) konsultan dari Perancis, Persatuan Atletik ­Seluruh Indonesia (PASI), dan Inspiro, dengan dukungan Kemenparekraf, Pemprov DKI Jakarta serta Kepolisian RI. Memang, jalan untuk rute itu diukur oleh seorang ahli bernama Jean Mari. Dia sudah bertugas mengukur sekitar 200 marathon di seluruh dunia, khusus untuk mengukur dan mensertifikasi jalan. Harus bersertifikat, mempunyai alat dan kalibratornya. Selain elevasi, dinilai kemulusan jalan dan le­ bar jalan; memastikan titik start dan finish. Dia bisa tentukan lebar jalan yang harus dipenuhi untuk menampung minimal 10 ribu orang. Misal­ nya dengan bertambahnya tahun nanti bertam-

Kiri-kanan: Titik start Jakarta Marathon 2013, hasil kalibrasi, diberi tanda dengan paku permanen, berlaku untuk lima tahun. Jalan-jalan yang sudah disertifikasi oleh IAAF ditandai dengan paku-paku.

Persyaratan : jalan raya rapih, smooth.

bah pula jumlah peserta, misalnya 50 ribu, nah, jalan itu mesti bisa menampungnya. Jadi, dinilai dan diperhitungkan lebar dan panjang jalannya. Tidak boleh sempit. Di lokasi finish-nya juga. Begitupun dengan tempat putaran kembali (turning point). Rata-rata rute marathon treknya lurus, seperti jalan Sudirman– Thamrin–Sisingamangaraja di Jakarta. Sama seperti di banyak kota besar lain, Paris, New York, Tokyo, dan lain-lain. Selama dua hari sang ahli dan tim mengukur saja, dari pukul 7 pagi sampai 2 pagi. Sejak survai sampai mendapat sertifikat jaraknya seminggu. Dengan kata lain, terselenggaranya semacam even besar dan berkualitas seperti JakMar, akan mendukung dengan kuat upaya menampilkan wajah ibukota ini sungguh sebagai destinasi wisata yang BMW, meminjam istilah salah satu gubernur DKI masa lalu. Bersih, Manusiawi, ­berWibawa. Jalan lebar, rata tak berlubang, bersih, tertib, aman, punya trotoar, akhirnya, totalitas Sapta Pesona. Wisman kian tertarik mengunjungi ­Jakarta, apalagi wisnus. n

Semakin Membesar Mari memperhatikan ringkas perkembangan dua even Marathon dunia ini: New York Marathon: Selalu dijadwalkan pada hari Senin pertama bulan November tiap tahun, dimulai sejak tahun 1970. 2008: 37.899 jumlah peserta pelari. 2009: 43.660 jumlah pelari yang mencapai garis finish. 2010: jumlah yang mencapai garis finish 44.829 (28.757 pria dan 16.072 wanita). 2011: 46.795 finishers: 29.867 pria dan 16.928 wanita, ini merupakan rekor tertinggi even Marathon di dunia. 2012: ditiadakan lantaran serangan badai di AS. Tokyo Marathon: Di Tokyo baru dimulai tahun 2009, terbaru di antara apa yang mengelompokkan diri sebagai 6 World Marathon Majors di dunia. Inilah statistik perkembangannya: 2012 : 283.988 pendaftar, 36.407 diterima ikut serta, 35.129 yang mencapai garis finish. 2011: pendaftar 335.147 , yang diterima 36.449 ikut serta, 35.501 masuk ke finish. 2010: 311.441 pendaftar, 35.028 ikut serta, 33.101 finisher. 2009: 261.981 mendaftar, 34.972 ikut serta 33.763 resmi jadi finishers. n

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

5


Kita dan Dunia

“D

Terus Mempermudah Visa

engan kemudahan visa untuk mereka yang non-bisnis, nantinya akan menghasilkan 1,8 hingga 2,6 juta lapangan pekerjaan tambahan di seluruh APEC,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, usai berbicara di hadapan seminar yang merupakan salah satu rangkaian acara penyelenggaraan KTT APEC 2013. Kemudahan melakukan perjalanan antarnegara menjadi fokus dialog para penentu kebijakan, termasuk kemudahan visa antaranggota APEC dalam seminar bertajuk Connectivity and Inclusive Growth in the Asia-Pacific di Bali pada Kamis, 3 Oktober 2013. Dengan diberlakukannya kemudahan visa di­

perkirakan akan terjadi penambahan perjalanan wisata antarnegara anggota APEC sebanyak 38 sampai 57 juta dalam dua tahun ke depan. Penambahan perjalanan wisata tersebut berpo-tensi menambah pendapatan mencapai 62 hingga 89 miliar dolar AS yang, kondisi tersebut memicu tumbuhnya lapangan pekerjaan tambahan. “Dalam APEC kali ini, Indonesia memanfaatkan momentum Keketuaannya untuk merekomen­ dasikan fasilitasi perjalanan ini ke dalam forum APEC,” tambah Menparekraf. Selain hal visa, dibicarakan program bandara ramah wisatawan, mengenai peningkatan pelayanan di pintu-pintu masuk dengan standar pelayanan khusus yang mempersingkat waktu, ter-lebih lagi pada terminal keberangkatan.

Di forum lain lagi dua hari sebelumnya, 1 Oktober 2013, Pemerintah Indonesia mengajak APEC melakukan efisiensi pengurusan perjalanan bagi warga negara antaranggota guna meningkatkan kunjungan wisatawan, agar lebih mudah dan ­cepat tanpa mengurangi aspek keamanan. Menteri Parekraf menerangkannya usai per­ temuan Dialog Tingkat Tinggi Kerja sama Ekonomi Asia Pasific dibidang Fasilitasi Perjalanan (AsiaPasific Economic Cooperation, High Level Policy Dialogue on Travel Facilitation) di Bali. Pariwisata Indonesia terkendala beberapa hal, antara lain masalah perhubungan udara terkait pembangun­ an infrastruktur bandara dan masalah visa. Visa online diyakini bisa meningkatkan perdagangan dan investasi antarnegara. Indonesia

Rute Mandiri Jakarta Marathon ke-1 2013 (Full Marathon 42,195 km) ; di dalamnya termasuk lintasan untuk Half Marathon, Lomba 10 KM dan 5 KM dan 3,5 KM rute Marathoonz (untuk keluarga dan anak-anak).

Salah satu lokasi di mana ­memotret para pelari ­marathon mendapatkan sudut pemotretan yang bagus. Lokasi seperti ini biasa diumumkan agar pemotret dari rekan pelari bisa bersiap sebelumnya.

Salah satu bagian Kota Tua yang dilewati para pelari.

6

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013


saat ini terus meningkatkan kerja sama dengan negara-negara ASEAN dan negara-negara APEC dalam mempermudah pengurusan visa. Kerja sama teknologi seperti auto gate juga harus segera dilaksanakan dengan baik. Sebagai contoh di Cengkareng (Bandara Soekarno Hatta) sudah bisa mendaftarkan nama anda dan paspor

anda, jadi tidak perlu ke imigrasi dan bisa langsung online. Pertukaran data orang dan sistem teknologi dengan kerja sama yang baik antarnegara ini dapat mempermudah perjalanan tanpa mengabaikan sistem keamanan di negara kita, maka negara asing akan merasa nyaman berada di

Indonesia,” papar Mari Elka ­Pangestu. Amerika dan Australia telah memberlakukan visa elektronik. Pertumbuhan pariwisata me­ nempati posisi tertinggi di kawasan Asia Pasific. Di ­Indonesia sendiri, pariwisata menempati lima terbesar penyumbang ­ekspor barang dan jasa untuk devisa negara. Untuk itu, peningkatan fasi­ litasi peningkatan perjalanan pariwisata perlu dilakukan antarlembaga baik imigrasi, keuangan, transportasi, perhubungan dan keamanan. Sekretaris Jenderal Organisasi Pariwisata ­Dunia PBB Taleb Rifai menambahkan, studi UNWTO menyebutkan fasilitas perjalanan dan konektivitas dipastikan mampu meningkatkan pendapatan di negara-negara APEC. n

Menuju World Marathon Majors?

P

ada 17 titik tertentu di sisi lintas­ an lari, di situ lah lokasi aksi seni budaya. Daerah-daerah yang tam­ pil, antara lain seni budaya dari: ­Pekanjara Sulsel, Gondang Batak, Musik Brass, Gendang Beleq NTB, Perkusi Barang Bekas DJ Aib, Tifa Papua, Urban Musik, Bale Ganjur Bali, Etno Universal Sound, Tanjidor, Ansamble String, Dol & Tasa Sumbar, Musik Dayak, Ansamble Trompet, Kolintang Sulut, Imanisimo, Gambang Kromong, Sindikat Senar Putus, Rampak Gendang Jabar, Arumba Jabar, Rampak Bedug Banten, Musik Perkusi, Musik Jepen Kalimantan, NAKI Band, Kuntulan Banyuwangi, Tabot Bengkulu, Musik Melayu, Hadroh Betawi dan sajian musik DJ lagu-lagu Betawi. Lokasi panggung antara lain di depan Hotel Mandarin, Tikungan Pusat Kebudayaan Italia, Fly Over Kuningan Barat, Fly Over Patung Dirgantara, halte bus SMESCO Pancoran Barat, halte bus Menara Jamsostek, halte bus Hotel Sultan, di depan gerbang Basket Hall GBK Senayan, Taman Hang Tuah, depan gedung PLN Bulungan, Taman Hang Tuah, halte bus Kemdikbud Senayan, taman depan Menara BNI 46, di samping EX Center dan di depan lampu Burung Merak Monas. Menjelang semua pelari telah memasuki garis

finish, berangsur mereka pun pindah menuju ke kawasan Monas. Di kawasan start and finish area di Monas itu sungguh suatu Festival City Marathon berlangsung.

Lima Nama Besar

Dengan inisiatif konsep dan strategi diawali oleh Kemenparekraf, lalu didukung oleh empat nama besar: Pemprov DKI, Kemenpora, Bank Mandiri, kemudian Singapore Airlines sebagai ­official carrier.

Diterbangkannya 17 pelari elit dunia dari tiga negara dan tiga manager mereka, dari Kenya, Ethiopia dan Belarusa, serta dipromosikannya The Jakarta Marathon 2013 mengingat rute layanan terbangnya demikian luas seantero dunia. Pencetus ide Jakarta Marathon, Wamen Parekraf Sapta Nirwandar, yang mengetuai langsung Panitia Besar Jakarta Marathon, telah mengumumkan 10.000 lebih peserta terdaftar

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

pada 16 Oktober 2013. Maskapai penerbangan negara tetangga ini menspsonsori kedatangan para elit pelari dunia dari berbagai negara serta memberikan hadiah bagi para pemenang di kategori Full Marathon. Para elit pelari yang sudah tiba di Jakarta itu ikut tampil pada saat pameran SQ yang diselenggarakan di Indonesia Plaza Jakarta, pada 25 Oktober 2013, dua hari sebelum hari H Jakarta Marathon. Di acara itu, Singapore Airlines yang ­diwakili oleh Philip Goh, Vice President SQ kawasan ASEAN, dan Kemenparekraf yang diwakili Rizki Handayani, ­saling menyatakan penghargaan dan rasa bangga untuk saling mendukung mensukseskan Jakarta Marathon 2013. Yang juga disyukuri adalah pe­ ngertian bersama dari demikian ­banyak kalangan perusahaan di dalam negeri, yang telah ikut mendukung menjadi ramai­ramai sebagai sponsor. Sudah barang tentu setiap ­sponsor atau supporter mendukung sesuai ­dengan bidang kegiatan atau bisnis masingmasing. Ada juga di antara supporter itu yang mengharapkan agar secepatnya Mandiri Jakarta Marathon masuk sebagai World Marathon Majors. n

7


Beberapa Fakta Data pelaksanaan

Utama

Jakarta Marathon 2013 Rekapitulasi Jumlah Personel Pengamanan Acara Jakarta Marathon 2013

Peserta Terdaftar KATEGORI

TOTAL

MARATHON HALF MARATHON 10K 5K MARATOONZ TOTAL PESERTA

1,096 1,600 3,396 3,654 250 10,000

POLRI 1.110 PERS

TNI KODAM JAYA 500 PERS

TOTAL3.142 PERS

FROM TOTAL 50 COUNTRIES SINGAPORE, MALAYSIA, JAPAN, KOREA, TAIWAN, PHILIPINE, PORTUGAL,AUSTRALIA, UK, FRANCE, SPAIN, GERMANY, USABELGIUM, CANADA, BANGLADESH, BRUNEI, CHINA, FINLAND,HONGKONG, INDIA,IRELAND, ITALY, NETHERLANDS, NIGERIA,KENYA, ETHIOPIA,SWITZERLAND,NEW ZEALAND, BRAZILMEXICO, SOUTH AFRWALES, AUSTRIA,BOLIVIA, CHILE, COLUMBIA, SCOTLAND

PEMDA PROV DKI JAKARTA 1.532 PERS

Titik-titik Panggung Budaya Jakarta Marathon 2013

Jumlah petugas dari Dinas Perhubungan No.

KELOMPOK PETUGAS

JUMLAH PETUGAS

1. 2. 3. 4. 5. 6.

KATEGORI 5K KATEGORI 10K KATEGORI 42K TL BLORA TRAFFIC CONE REKAYASA

60 85 515 6 9 16

TOTAL

732

Jumlah Petugas dari Satpol PP a) PAM Jalur lintasan. l Panjang Lintasan: 42 km/42.000 m l Anggota Di tempatkan per 100 m sebanyak 1 Personil l Total Anggota PAM Jalur Lintasan 420 Personil

Dinas Olahraga Daerah : 4Menyiapkan Marshal atau Pelari Buffer sebanyak 300 orang

b­ ekerja sama dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan ­Universitas Negeri ­Jakarta yang berfungsi sebagai pembatas antara elite runner dan pelari umum digaris start.

4Menyiapkan tenaga relawan kepramukaan, kepemudaan, P­ askibraka dan pelajar DKI Jakarta untuk ikut membantu meng­aman kan jalur lomba Jakarta Marathon 2013 ber­ koordinasi dengan Organisasi Kepemudaan (OKP) dan ­Kwarda Provinsi DKI Jakarta.

8

b) PAM Titik Lokasi Keramaian l 42 titik Persimpangan masing-masing 3 personil, total =126 Personil l 17 titik water station masing-masing titik 2 personil,total = 34 Personil l 25 titik panggung hiburan masing-masing titik 4–5 personil, total = 120 Personil l Total Anggota PAM Titik Lokasi keramaian 280 Personil

c) PAM Lokasi Start dan finish l Total Anggota PAM Lokasi Start dan Finish 100 Personil

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013


Demikianlah, even semacam Jakarta Marathon berpotensi mengikutsertakan hingga puluhan ribu pelari dalam satu hari, ribuan petugas dan relawan terlibat, hingga puluhan ton buah-buahan, minuman, makan足 an dan peralatan. Tentu saja puluhan ribu masyarakat menyaksikan on the spot. Jadi, wisatawan ikut aktif dalam kegiatan, merupakan tourist experience, satu fenomena mutakhir dalam

motivasi wisatawan berwisata ke mancanegara. Memang, bagi wisatawan pelari full marathon, secara medis dianjurkan ikut marathon tak lebih dari dua kali dalam setahun. Mereka berpindahpindah pilihan lokasi marathon dari satu negara destinasi ke yang lain. Even marathon pun menarik diliput media internasional.

Pelari Elit Dunia, Pria, pada Jakarta Marathon 2013: Dari Ethiopia: Negesse Endesmaw, Alemayehu Gezahegn, Daba Bekana, Tolossa Debebe, Belachew Alemayehu, dan Geneti Markos. Dari Kenya: Chebor William,Kibet Luke, Limo Phlemon, Keptun Joseph, Tum Stephen, Chepkowny Gilbert.

Pelari Elit Dunia, Wanita, pada Jakarta Marathon 2013: Begna Alemitu, Seboka Mulu, dan Deriba Shru dari Ethiopia. Chepkomoi Diana dari Kenya. Dubovskaya Volha dari Belarusa.

Rekapitulasi Hadiah Jakarta Marathon 2013 1. 2. 3. 4. 5. 6.

OPEN MEN OPEN WOMEN INDONESIAN MEN INDONESIAN WOMEN MASTER MEN MASTER WOMEN TOTAL

102,500 88,500 10,000 10,000 3,500 3,500 (USD) 218,000

Asumsi Nillai Dolar pada saat pembuatan anggaran adalah menjadi sebagai berikut: 218,000 (USD) x Rp. 11.400 = Rp. 2,485,200,00

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

9


Serius berlari

Pelari asing dan indonesia.

Tersenyum sambil berlari.

Dari berbagai bangsa.

Perkusi musisi dan marawis mengisi festival budaya.

Datang untuk berlari.

Salah satu race official di lapangan.

Menjelang garis finish.

Seni budaya betawi menyambut.

10

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013


Wamen Parekraf Sapta Nirwandar, (atas) meresmikan pembukaan TIME 2013, bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, 18 Oktober malam. Sehari ­sebelum TIME usai, Dirjen Pemasaran Pariwisata Esthy Reko Astuty (kanan) men­ jamu seluruh peserta dalam satu gala dinner. Gubernur Sumbar menyatakan, tahun 2009 ketika gempa 7,9 skala richter meng­hantam, sedang beroperasi ­keseluruhan kamar hotel di Sumbar berjumlah 3.774 dengan komposisi 21 hotel bintang dan 177 non bintang. Tahun 2012 lalu, yang beroperasi sudah berjumlah 53 hotel bintang dan 168 non bintang. Menurut Wamen Parekraf, ­kalau tahun lalu TIME di Lampung mencatat nilai kontrak potensi sekitar US$ 17 juta, kali ini diperkirakan bisa meningkat ke sekitar US$ 20 juta. Kemenparekraf meng­ andalkan TIME sebagai salah satu even pemasaran dan penjualan produk wisata Indonesia.

Pasar Internasional Khusus Indonesia

S

ebanyak 83 buyer dari 28 negara dan 81 seller dari seluruh Indonesia, telah datang sebagai peserta ke TIME tanggal 18–21 Oktober 2013 di Padang. Terbanyak jumlah seller tentu dari Sumbar, 21 peserta. Di antara negara baru sebagai peserta, ada dua buyer dari Bangladesh. TIME memang satu konsep pasar internasional yang khusus memasar-

kan destinasi wisata Indonesia pada buyer mancanegara. Itu membedakannya dari ajang internasional lain seperti ATF (Asean Tourism Forum), ITB Asia, hingga ITB Berlin, WTM (World Tourism Mart), dan lain semacamnya. Pada forum-forum tersebut peserta penjual maupun pembeli datang dari mancanegara. Pada TIME, peserta buyer dari luar negeri jadinya terdiri dari travel agent yang berminat menjual produk wisata Indonesia. Ada yang sebelumnya sudah aktif menjual destinasi populer seperti Bali, Lombok, Sulawesi dan lain-lain, ada yang belum. Maka tujuan ke TIME bagi agen-agen luar negeri sebagian hendak meningkatkan bisnis, sebagian ingin mencari destinasi dan produk baru dari Indonesia. n

Satu suasana ‘jual beli’ di salah satu sesi TIME 2013. Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

11


What do they say… TIME Malaysia Terbanyak Peserta terbanyak jumlahnya dari satu negara pada TIME 2013 datang dari Malaysia. Aktivitas masing-masing dari mereka tampak sibuk sebagai buyer, bertemu dengan seller Indonesia. Di satu kesempatan mereka berpose bersama-sama, dan ­tampaklah mereka berjumlah 13 orang buyer. n

Lumayan Hasilnya

Rudi Kelches ini manager sales and marketing salah satu di antara 6 resor yang beroperasi pulau Mentawai. Pada TIME 2013 dia sebagai seller dari Indonesia. Beberapa buyer tampak keluar masuk di stand-nya. Peserta dari Malaysia rupanya baru menge­ tahui tentang Mentawai, mereka tampak serius bertanya dan berunding. Resor yang diwakilinya mengoperasikan 10 bunglow sudah 6 tahun. Agen per­ wakilan penjualannya ditunjuk di AS, Kanada, Brazilia, Paris, Jerman, Italia. Selain itu penjualan melalui website, “Lumayan hasilnya,” kata dia. Tetap perlu dan mengharap kerja sama agen selain menerima online reservation langsung dari konsumen indivi­ dual, dia tegaskan lagi. Untuk ke Mentawai dari Padang, boat dengan 2 mesin 200 PK, kapasitas 10 penum­ pang, untuk angkutan pp dalam satu hari yang sama biayanya Rp 15 juta. Perjalanan tiga jam one way, berangkat kapan saja di pagi hingga sore hari. Asalnya, sejak 2001 bosnya seorang Prancis menikah di Sumatra Barat, lalu berwirausaha dengan satu boat cruise untuk wisatawan di sekitar pulau Mentawai. Enam tahun kemudian ditambah usahanya dengan membangun bungalow itu. Enam resor di Mentawai kini berjalan lancar, masing2 berkapasitas 10 sampai 20 kamar, bungalow atau cottages. n

Dari Stan ke Stan Seorang buyer peserta dari Jerman (kiri) dan dua orang (tengah) dari Bulgaria meng­ ikuti TIME 2013, mereka pun pertama kali ke even ini, dan selama dua kali sesi di hari pertama, sekali sesi terakhir di hari kedua, mereka manfaatkan sekali bertemu dengan para seller Indonesia, dari stan ke stan. Saat istirahat makan siang, di ujung paling kanan Mimi Hudoyo, wartawan TTG-Asia. n

Kota Padang Perlu Ditingkatkan Dari Jerman dua peserta buyer ikut di TIME 2013, salah satu Mr Frank-Marc Nowara ini. GM satu travel agent, dia ikut juga pada TIME tahun-tahun yang lalu, bisnisnya sendiri telah enam tahun ini menjual paket-paket wisata tapi destinasi Bali, ­Lombok dan beberapa di pulau Jawa. Perusahaan yang di­ wakilinya telah berdiri sejak 10 tahun. Menurut komentarnya, beberapa hotel di kota Padang perlu meningkatkan kualitas fasilitasnya, misalnya konsistensi aliran air panas di kamar mandi. n

12

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013


What do they say… TIME Venue TIME 2013 di bagian dalam hall utama.

‘Tourism is Anti Aging’ Mr Rezaul Ekram ini dari Bangladesh. Dia sejak tahun 2000 ­mendirikan tour operator untuk outbound dari negerinya. Katanya sebagai start. Dia sendiri seorang aktor TV sebagai presenter, dan actor TV, jadi cukup dikenal masyarakat, lalu terjun ke usaha pariwisata. Belajar dari outbound business, tahun 2007 dia masuki bisnis inbound juga. Dia dipilih memimpin federasi asosiasi usaha outbound and inbound ­Bangladesh. Di TIME Padang, dia bilang mencari “Begitu banyak kemungkinan dengan Indonesia,” dia ingin mengirim outbound traveler-nya ke beberapa destinasi selain Bali. Dia kampanyekan ‘pariwisata itu anti penuaan’ jika diterjemahkan dari bahasa Inggrisnya ‘tourism is anti aging’. Menyenangkan bagi pelaku bisnis, menyenangkan bagi pelaku wisata alias wisatawan itu sendiri. Begitu. Oooo... n

“Jadi Raja Sehari” Nah, ini tentu bukan pengantin atau Raja di Minang. Mr Peter Brunner, peserta buyer dari Australia, di sela-sela aktivitasnya pada TIME 2013 di Padang, dia sempatkan berfoto dalam pakaian adat Minang. Dia ajak rekan ­sesame buyer, madam dari Filipina, juga mengenakan pakaian adat tradisional, berpose. “Saya jadi raja sehari,” dia berseloroh. n

Memanfaatkan Direct Flight Garuda Indonesia Syarifuddin Bapu, sudah 12 tahun berdomisili di London, tadinya bekerja di maskapai penerbangan Malaysia MAS Inggris itu, setelah berhenti tiga tahun yang lalu, dia joint perusahaan travel agent and tour operator Emerald Global Group. Selama tiga tahun terakhir ini pula, perusahaannya mengirimkan wisatawan ke Indonesia dalam jumlah relatif kecil. Diakuinya, setahun rata-rata 700–800 pax ke destinasi Bali. Perusahaannya ingin meningkatkan. Maka, kali ini ikut serta sebagai buyer pada TIME 2013, dia berharap, untuk mengantisipasi Garuda Indonesia yang akan mengoperasikan penerbangan langsung London–Jakarta. Penerbangan langsung itu akan dimulai bulan Mei 2014. Garuda akan menggunakan pesawat baru B-777, dia harapkan akan menjual destinasi lain di samping Bali. Dia bicara orang di UK itu untuk membeli tiket penerbangan ke Indonesia atau ke Timur jauh, ada harga tiket sebenarnya lumayan murah, namun yang membuat mahal adalah pajak tiket yang bias

mencapai 500 pound di Inggris, kira-kira sama dengan nilai Euro. Dan ditambah lagi dengan fuel surcharge sehingga membuat penumpang membaya sekitar 1.000 pound atau Euro. Di TIME Padang dia datang untuk mempersiapkan paket yang akan dijualnya memanfaatkan direct flight Garuda tersebut. n

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

13


Akomodasi

K

Lomba Hotel Hijau di Indonesia dan ASEAN

emenparekraf kembali ­melaksanakan kegiatan Green Hotel Award yang ke-4 pada 27 September 2013 di Jakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Pariwisata Dunia. Penganugerahan award ini ­diadakan sekali dua tahun sejak tahun 2011. Dengan kegiatan ini, Menteri Parekraf Mari Elka Pangestu mengajak industri memikirkan dua hal. Pertama, hotel-hotel yang sudah ada bagaimana mereka secara bertahap melakukan renovasi atau konversi untuk beranjak menjadi green hotel. Kedua, bagi hotel yang belum dibangun, sekarang ini momen yang baik untuk bisa me­ nerapkan green hotel. Idealnya itu dikaitkan ­dengan perizinan. Kita memang belum bisa sampai ke situ. Mungkin lebih kepada insentif yang bisa kita ­berikan. Seperti yang dilakukan oleh industri lainnya saat ini, itu bisa kita pikirkan. Juga perlu mengedukasi konsumen supaya merekalah yang akan mendorong permintaan. “Saya hanya ingin mengingatkan agar konsumen mau tinggal di green hotel,” ujar Menteri. Untuk menentukan para penerima Green ­Hotel Award 2013, dewan juri telah menetapkan 10 kriteria penilaian yang meliputi, tata guna lahan, penggunaan energi, konservasi air, material ­ramah lingkungan, kualitas udara, tata kelola bangunan (pengelolaan limbah), green ­purchasing, management hotel, food manage-

14

ment, dan corporate sosial responsibility (CSR). ’’Dewan juri melakukan penilaian dengan pe­ ninjauan langsung ke 31 hotel yang berlokasi di 13–19 provinsi di seluruh Indonesia pada 25 Mei hingga 29 Juli 2013 untuk menetapkan hotel yang layak mendapatkan Green Hotel Award 2013,‘’ itu diterangkan oleh Dirjen ­Pengembangan Destinasi Firmansyah Rahim. Dewan Juri penghargaan Green Hotel Award 2013 terdiri dari unsur Green Building Council Indonesia (GBCI), tenaga ahli teknik lingkungan, Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Ahli Teknik Hotel Seluruh Indonesia (ASATHI), Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian ESDM, dan Kemenparekraf.

Proses Penilaian

Panitia penilai menyebarkan kuisioner kepada seluruh hotel bintang 4 dan 5 sebanyak 300 hotel di 6 provinsi. Sebanyak 42 hotel bintang yang menjawab. Setelah verifikasi hotel, tim juri membuat daftar hotel-hotel yang akan dikunjungi sesuai hasil evaluasi tahap awal. Setelah melalui assessment, terjaring 31 hotel yang memenuhi kriteria layak dikunjungi. Cross check dan survey lapangan memerlukan waktu 3 bulan. Setelah itu tim juri menetapkan passing grade dari hotel-hotel yang dievaluasi tersebut. Passing grade tahun ini lebih tinggi daripada penyelenggaraan sebelumnya. Nilai yang di­per­

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

oleh 70 dari skala 30–95 untuk layak menjadi nominasi 20 hotel yang layak berpredikat hotel hijau nasional. Setelah itu akan dipilih 10 hotel yang bisa diajukan ke nominasi hotel hijau di ASEAN. Dari semua kandidat, ditetapkan 10 hotel yang memiliki passing grade tertinggi yang akan mengikuti Green Hotel Award tingkat ASEAN. Diumumkanlah hari itu penerima award 20 hotel hijau di Indonesia, terdiri atas: #20 Santika Premier Hotel Yogyakarta, nilai 65 dari 70; #19 Mercure Grand Vira Surabaya, nilai 72,50; #18 Pullman Hotel Central Park Jakarta, nilai 72,62; #17 Yogyakarta Plaza Hotel, nilai 73,45; #16 ­Novotel Manado, nilai 74,61; #15 Discovery Kartika Plaza Bali, nilai 74,66; #14 Matahari Beach Resort and Spa Bali, 74,84; #13 Alam Kul-kul Boutique Resort Bali, nilai 75,11; #12 Novotel Bandung Hotel, nilai 76,57; #11 Bali Garden Resort Beach Bali, nilai 76,57; #10 Novotel Lampung, nilai 76,73; #9 Novotel Palembang, nilai 77,30; #8 Hyatt Regency Yogyakarta, nilai 77,93; #7 Nusa Dua Beach Hotel, nilai 77,94; #6 Grand Melia Hotel Jakarta, nilai 78,22; #5 Mandarin Oriental Hotel Jakarta, nilai 78,68; #4 Dharmawangsa Hotel Jakarta, nilai 79,41; #3 Alila Villa Uluwatu Bali, nilai 81,75; #2 The st.Regis Resort, nilai 83,30; #1 Borobudur Hotel Jakarta, nilai 84,75. Jadi, 10 hotel urutan teratas yang memiliki passing grade tertinggi itu akan mengikuti Green Hotel Award tingkat ASEAN. n


Di kawasan Wamena, Papua, model penginapan mengambil gaya aristektur rumah tradisional Honai, mulai diterapkan. Mungkin bisa menginspirasi ke bangunan modern selanjutnya?

Akomodasi

Kita Punya Tiga Macam Dan Home Stay memajukan Community based Tourism l

I

nvestasi di bisnis akomodasi alias perhotel­ an merupakan salah satu indikasi pertumbuhan bidang pariwisata, yang di Indonesia, termasuk peringkat kedua atau ketiga di dunia dalam hal tingginya pertumbuhan. Di Indonesia kita punya perkembangan baru. Setidaknya tiga macam hotel atau akomodasi kini ditawarkan oleh pariwisata kepada wisatawan yang mempunyai minat-minat khusus dalam hal memilih akomodasi. Yaitu, apakah hotel-hotel konvensional dalam arti fasilitas akomodasi yang selama ini dikenal, baik hotel bintang atau nonbintang, yang independen atau yang tergabung dalam chain internasional, atau hotel chain di dalam negeri. Lalu, berkembang kini hotel syariah, atau hotel halal bagi wisata syariah atau halal travel atau Islamic travel. Hampir bersamaan dengan fenomena wisata syariah, telah kian populer pula dewasa ini fasilitas penginapan homestay. Nah, akan halnya yang terakhir itulah, fasilitas homestay merupakan salah satu jalan mengembangkan apa yang muncul pula sebagai feno­ mena baru di pariwisata, yakni community based tourism. Keterlibatan langsung masyarakat di destinasi dalam pariwisata dapat masuk melalui pintu bisnis home stay. Ini kemudian berkaitan dengan spektrum lebih lebar dalam konsep pe­

ngembangan desa-desa wisata, hingga kepada pemberdayaan masyarakat. Dan keikutsertaan masyarakat lokal dalam menikmati bisnis pariwisata setempat.

lebih dari 80% adalah PMA (Penanaman Modal Asing). Mereka dari Eropa, Amerika, Turki, Jerman dan lain-lain. Investasi milik orang Indonesia, ya itu tadi, baru ada 2 atau 3. Resor-resor yang beroperasi sekarang di antaranya diklasifikasi Yang Maju seperti Raja Ampat bintang 5. Di Kabupaten Raja Ampat yang namanya Berapa wisatawan yang berkunjung? Tahun sungguh sudah mendunia itu, dua tahun terakhir 2012 jumlah wisman 5.996 orang dan wisnus pemda mulai mendorong komunitas homestay 1.763 orang. Di tahun 2011 wisman sebanyak yang dimiliki masyarakat. Ini su5.159 orang wisman dan wisdah mulai tumbuh menjamur. nus sebanyak 1.246 orang. Jadi, Ketika Festival Raja Ampat berjumlah wisman lebih banyak langsung 18–21 Oktober 2013, karena Raja Ampat sudah dikenal saat itu tercatat ­keaktifan 36 di kalangan wisatawan mancanekelompok masyarakat melakgara, khususnya para penyelam, sanakan homestay business, yang ­sejak lama. Diharapkan jumlah menurut Kadisparda setempat, wisatawan bisa mencapai 9–12 Yusdi ­Lamatenggo, mereka ribu orang selama tahun 2013, berkembang pesat. Perlu diingat menurut Bupati Raja Ampat, juga, kabupaten Raja Ampat baru Marcus Wanma, ketika memberi Marcus Wanma berdiri 10 tahun dan pariwisata­ penjelasan tentang pelaksanaan nya baru dibangun 6 tahun. Festival Raja Ampat 2013. Kenyataan selama ini, memang, menurut Ada lagi pemicu baru. Direncanakan di tahun Yusdi, dari 11 resor yang sudah beroperasi di 2014 akan dilaksanakan Sail Raja Ampat. Pemda Raja Ampat, di antaranya tiga pemiliknya orang Kabupaten kini tengah mempersiapkan fasilitasIndonesia, selebihnya milik warga asing. fasilitas yang menunjang kegiatan pariwisata. Boat yang berfungsi sebagai kapal sekaligus Kabupaten yang baru berdiri 10 tahun lalu ini akomodasi 70% pun milik orang ­asing. Tapi de- mengupayakan terus pembangunan infrastrukmikianlah, di sini potensi utamanya adalah ka- tur terutama yang akan mendukung pariwisata wasan tempat wisata selam, wisata minat khusus, di masa depan seperti dermaga, pelabuhan, jemdi dalam negeri sendiri, wisatawan yang suka batan, listrik, dan sebagainya. ­wisata bahari masih kurang, makanya wisatawan Yang saat ini sedang dalam tahap pemba­ keba­nyakan orang asing, dan peluang bisnis itu ngunan ialah landasan pacu sepanjang 1.200 pun pertama-tama diambil oleh ­mereka. meter dan diharapkan bulan Desember 2013 Investasi yang masuk ke Raja Ampat hampir landasan tersebut sudah bisa dioperasikan dan

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

15


Akomodasi didarati pesawat-pesawat kecil. Ke depannya diharapkan itu bisa diperpanjang hingga 1.600 meter. Bupati menjelaskan keterlibatan masyarakat. Setiap tahun ada program yang disusun oleh masyarakat sendiri dan pemda mendukung dengan memberikan ‘­modal’ agar mereka bisa turut berpartisipasi. Bahkan di wilayah kabupaten ini sudah ada kampung ­wisata seperti di Misool, Waisai, dan sebagainya. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah terus mengajak masyarakat dan memberi­ kan pemahaman mengenai pariwisata, bahwa keberhasilan pembangunan pariwisata berada di tangan pemerintah dan keterlibatan masyarakat secara langsung. Pemda Raja Ampat berharap pariwisata berbasis masyarakat sungguh menjadi bagian dari pembangunan pariwisata di sini.

Home Stay dan Pariwisata Masyarakat

Awal muasal home stay di Indonesia rasanya dimulai pertama kali di Yogyakarta, beberapa puluh tahun yang lalu. Kemudian mulai muncul di Bali. Kini menyebar. Seperti nun di ujung sana di Pulau Derawan, seperti kita laporkan baru-

baru ini. Rumah penduduk yang ‘berarsitektur’ tradisional lokal, itulah kebanyakan dijadikan bisnis home stay dan wisman maupun wisnus menyenanginya. Jika Raja Ampat, sebagai contoh paling akhir yang menarik untuk diperhatikan, semakin populer, bersamaan kapasitas penerbangan dan transportasi menuju ke sana kian bertambah juga. Maka masyarakat lokal terlibat ke bisnis home stay agaknya mendapatkan momentum yang strategis. Dikembangkan, dibina oleh para stakeholders setempat di bawah ayoman pemda.

Berbasis Masyarakat

Adapun kaitannya dengan konsep community based tourism, ada satu contoh model yang justru belum lama ini diobservasi dan dilaporkan oleh penulis pariwisata internasional. Di Bali, dusun kecil Uma Abian di Desa Belayu, Tabanan, telah menjadi lahan subur bagi pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Dengan bantuan seorang pengusaha bernama Agung Prana, sosok asli dan berpengaruh dalam industri pariwisata setempat di Bali, masyarakat di situ telah mengembangkan daerah mereka menjadi tujuan yang menarik dan, lebih penting lagi, satu model yang desa-desa lain bisa meniru. Thomas Steinmetz, seorang wartawan dan editor Eturbo News yang dibaca oleh ba­nyak profesional pariwisata di dunia, selanjutnya

Gaya dan karakter arsitektur tradisional di tengah kehidupan Kota Padang.

16

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

mengemukakan peninjauannya. Salah satu penduduk setempat yang terlibat dalam pariwisata berbasis masyarakat adalah Wayan Purna, 63. Rumahnya terletak di sebelah rumah Prana. Dua bungalow masing-masing satu kamar baru didirikan di halaman depan rumahnya. Purna menyewakan bungalow ini untuk wisatawan yang berkunjung. Bisnis baru telah membawa aliran pendapatan sejak itu dimulai Juli lalu dan Purna di bulan September sibuk mengawasi pembangunan bungalow ketiga. Sebelumnya, ada kisah sukses dua tetangga­ nya. Menjalin kerja sama dengan Prana empat tahun lalu, mereka masing-masing dibangunkan dua bungalow dan bisnis itu membawa rata-rata Rp 30 juta ( 2.700 dolar AS ) pendapatan tambahan setiap keluarga. “Awalnya saya ingin menyewakan atau menjual sebidang tanah kosong di halaman saya ­untuk Pak Prana karena saya tidak mengerti apa-apa tentang pariwisata. Tapi dia menawarkan untuk membantu saya dalam mendirikan bisnis baru,” itu menurut pengakuan penduduk yang sudah punya success story tadi. Dia menunjukkan dua bungalow yang di­ bangunnya menggunakan uang dipinjamkan dari bank dan uang tunai yang disediakan oleh Prana. Dia sendiri mulai menyewakan empat kamar di rumahnya—home stay—sejak tahun 1996 dan ternyata tamu-tamunya benar-benar menyukainya. Dia perluas bangunan dan menambah ruang makan dan toilet. Lalu memiliki bisnis biro perjalanan, sehingga tidak terlalu sulit untuk mendapatkan pengunjung yang bersedia untuk bermalam di desa ini, kenang Prana. “Sebenarnya, aku bisa membangun semua fasilitas di tanah saya atau membeli tanah yang ditawarkan oleh warga desa. Tapi saya percaya dalam bergerak maju bersama dan berbagi keberuntungan saya dapatkan dengan komunitas saya,” kata dia. Perusahaan Prana, menyediakan jasa manajemen dan promosi untuk semua fasilitas ako­ modasi di desa. Sebagai imbalannya, ia menerima biaya pengelolaan 25 persen dari tarif kamar dari pemilik bungalow. “Semua pemilik harus memastikan bahwa kamar dan daerah sekitarnya selalu bersih.” Pada 2013, Prana berhasil mendaftar delapan rumah tangga ke dalam skema. Dusun ini sekarang memiliki 32 kamar yang tersedia di­ tawarkan seharga Rp 800.000 per malam. “Penduduk desa juga telah terlibat dalam berbagai bagian dari usaha ini, dari menyediakan tur hingga mengadakan pesta dengan pertunjukan tradisional dan musik.”


Kekuatan karakter arsitekturnya tampil sejak di bandara Minangkabau International Airport.

Model

Model seperti ini mengingatkan kita ke ujung barat negeri, ke Sabang di Pulau Weh. Ada karakter yang mirip dengan Raja Ampat, yakni potensi utamanya wisata bahari, wisata selam, wisata cruise, mungkin juga wisata wind surfing. Dan tentu saja tinggal menyeberang 30 menit ke daratan Sumatra, tibalah ke obyek daya tarik yang berkarakter pula: wisata alam, sejarah, budaya dan museum tsunami, hingga wisata syariah alias halal tourism. Di sana implementasi community based tourism agaknya tengah ditunggu. Dan meloncat lagi kembali sejenak ke Pulau Derawan. Di mana seorang warga lokal yang tadinya bisnis menangkap ikan dan menjual ke pengusaha Hong Kong, sang pengusaha itu kemudian meminjamkan uang untuk membangun 20 cottages dan itu menjadi miliknya. Dia me­ngakui setahun pinjaman uang bisa dikembalikan, sebagian dari hasil operasi akomodasi tadi dan sebagian diangsurnya dari penjualan ikan yang tetap dilanjutkannya. Home stay di Pulau Derawan dan Pulau ­Maratua, dua pulau utama di kawasan lepas pantai timur Kalimantan Timur itu, tampak berjalan damai tentram. Masyarakat merasa diberdayakan dan dilibatkan, selain beraktifitas, tentu juga memetik bunga dan buah sebagai hasil dari pariwisata yang mereka majukan. n

Sumatra Barat Tinggal Mendekor ‘Ambience’

S

umatra Barat agaknya tertinggi dalam hal tingkat pertumbuhan penambah­ an khususnya hotel bintang. Tahun 2009 ketika gempa 7,9 skala richter menghantam, termasuk memporakparandakan hotel-hotel, saat itu sedang beroperasi keseluruhan kamar hotel di Sumbar berjumlah 3.774 dengan komposisi 21 hotel bintang dan 177 non bintang. Tahun 2012 ditutup dengan catatan, jumlah hotel yang beroperasi sudah berjumlah 53 hotel bintang dan 168 non bintang. Gubernur ­Sumbar Irwan Prayitno memberikan data itu ketika meresmikan pembukaan even TIME (Tourism Indonesia Mart & Expo) di Padang, 18 Oktober 2013. Sementara itu ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Sumbar, Maulana ­Yusran menjelaskan, tahun 2012 tercatat jumlah kamar hotel anggota asosiasinya di Kota Padang 2.767, di Kota Bukittinggi 2.799 sehingga total 5.566 kamar. Jadi, sejak tahun 2009 itu, dalam tiga tahun jumlah hotel bintang justru bertambah 150% sehingga jumlahnya menjadi 250% dari jumlah tahun 2009. Bahkan sekarang ini tengah disiapkan pembangunan satu Minangkabau International Convention Center (MICC) di ibukota Provinsi Sumbar, Padang. Luas lantai dasar ruang konvensinya 4.500 m2.

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

Perda Arsitektur Minang

Ada satu keistimewaan Sumbar. Satu Perda (Peraturan Daerah) mengharuskan setiap ba­ ngunan milik pemerintah menampilkan gaya ­rumah tradisional berasitektur Minang. Dan itu bisa menjadi salah ‘kekuatan’ daya tariknya. Maka kini nyaris di kota besar hingga kota kecil, dominasi wajah tampak luar arsitektur ­Minang itu terlihat. Membangun karakter dan ciri khas. Atap bangunan yang besar maupun kecil, ujungnya menjulang lancip, tengahnya melandai seakan menunjukkan lekuk lembah alam pegunungan. Tapi dibalik tampak fisik itu, tersimpan le­genda adat dan nilai-nilai, yang ketika ­diceritakan oleh pramuwisata yang piawai, niscaya para wisatawan akan mengerahkan kuping mende­ngar seksama. Dan, mereka bergumam ­‘interesting, terrific’. Beberapa bangunan hotel lama memang ada yang sedari awalnya menerapkan konsep serupa, menampilkan atap ‘Minangkabau’. Hotel-hotel baru tidak termasuk dalam keharusan berdasarkan Perda tersebut. Maka, ada yang mengusulkan. Setiap hotel yang baru ada baiknya mendekor ‘minangkabau ambience’ di dalam propertinya, mulai dari lobbi hingga kamar tidur. Hmm, boleh jadi, menambah lagi ‘kekuatan pariwisatanya’. n

17


Pantai Waiwo

Pemasaran Destinasi

R

aja Ampat itu Wayag. Begitu­ lah persepsi yang mulai ber­ kembang akhir-akhir ini. Ikon tersebut begitu melekat di Kabupaten Raja Ampat. Ketika wisatawan belum bisa mengaksesnya se­perti sekarang ini, rasanya perjalanan berwisata belum tuntas. Layaknya mimpi yang belum dapat direalisasikan atau tujuan yang tertunda. Kini, wisatawan digoda mengeksplorasi lebih banyak tempat di kepulauan yang bertebaran di dalam wilayah kabupaten itu. Inilah kesempatan yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat di sekitar Wayag untuk memperkenalkan keajaiban alam di daratan maupun di bawah airnya. Pada saatnya, pengunjung akan benar-benar menemukan the lost paradise, harta karun yang diwariskan oleh keempat raja.

Memang Meng

Pantai Waiwo

Satu di antara pantai-pantai indah di Pulau Waigeo bisa ditempuh ­melalui perjalanan darat. Jaraknya sekitar setengah jam dari tengah kota Waisai ibukota kabupaten. Jalan aspal mulus berkelak-kelok dan menanjak-menurun, di sisi-sisinya berselang-seling antara hutan perawan dan pemandangan laut lepas. Pantainya landai berpasir putih halus dengan ombak relatif te­ nang. Air laut agak menyurut ke tengah pada pagi hingga tengah hari, dan pasang menjelang sore hari. Pantai-pantai lain pun tipikalnya seperti ini. Sebuah dive resort sudah berdiri di sini.

‘Wayag kecil’ di Pianemo, diliihat dari puncak Bukit Gundul.

‘Wayag kecil’ di Pianemo 4Tanjung Bintang dan laguna

Pianemo, terdiri dari gugusan pulau-pulau karang kecil berbentuk bukitbukit terjal. Lautnya dikelilingi pulau-pulau, membentuk laguna-laguna indah sekali, salah satunya laguna di ­Tanjung Bintang. Disebut demikian karena bila pengunjung mendaki dari salah satu sisi bukit karang terjal, dari puncaknya, laguna tersebut berbentuk bintang. Air laut hijau toska tak me­ ngurangi pemandangan terumbu karang di dasarnya dari ketinggian sekitar 15 meter di atas bukit. Bila sedang beruntung, ada ikan pari mampir ke sini. Jaraknya 2 jam dengan speed boat dari kota Waisai.

4Puncak Gundul Masih di kawasan Pianemo, dari bukit berketinggian sekitar 30 meter, Puncak Gundul, wisatawan melihat gugusan pulau-pulau karang kecil. Inilah me­ ngapa masyarakat lokal menyebutnya ‘Wayag kecil’. Pemandu wisata menuturkan, gugusan pulau karang di Wayag lebih besar, wisatawan pun mendaki bukit lebih tinggi dan terjal serta bebatuan karang yang lebih tajam. Pantai Yeben

Pantai Yeben berada di pulau kecil tak ber­penghuni berjarak sekitar 1–1,5 jam dari ­Pianemo. Laut nyaris tak berombak, arus tenang di siang hari, membuat siapapun pengunjungnya ingin bermain air di sini. Di siang

18

Salah satu sudut laguna dari atas bukit di Tanjung Bintang.

hari air laut menyurut hingga beberapa ratus meter, meninggalkan air laut yang jernih bak kristal sedalam 0,5 hingga 2 meter. Yang membuat pantai ini spesial adalah ­terumbu karangnya, hidup di perairan dangkal. Ikan berwarna-warni berseliweran di antaranya. ­Pemandu, kru dari speed boat, senantiasa mengingatkan wisatawan ­untuk selalu mengenakan alas kaki bila ingin bermain air, berenang atau ­snorkeling. Perlu menjaga jarak dengan terumbu karang, agar terumbu tak tersentuh dan patah atau ada hewan-hewan laut yang terinjak, sekaligus menjaga keselamatan wisatawan sendiri. Wilayah ini dilindungi maka tak boleh meng­ambil apa pun, kecuali berfoto.

Teluk dan Selat Kabui

Teluk dan Selat Kabui sekitar 1 jam perjalanan dari pantai Yeben. Lautnya

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013


Kayak dari fiberglass buatan putra-putra Papua.

Pantai di Yeben.

ggiurkan...

secara aktif. Proyek kayaknya itu non-profit dimana pendapatan yang dihasilkan semuanya dikembalikan ke masyarakat. Kayak dibuat di bengkel RARCC di Pulau Masuar. Desain kayaknya diberikan oleh Kaskazi Kayak dari Afrika Selatan yang pernah memberikan pelatihan kepada staf RARCC yang berasal dari masyarakat setempat. Mereka ini sekarang mahir memproduksi kayak dengan tempat duduk di atas dan tempat duduk di dalam. Keterampilan dan keahlian tersebut itulah yang mendukung masyarakat. Sewa kayak EUR 35 per hari. Tiga macam paket ditawarkan berdasarkan rute. Durasi 3–5 hari menyusuri Pulau Kri, Masuar, dan bagian selatan ­Pulau Gam. Ini adalah rute hijau. Rute 5–7 hari mengitari Pulau Gam. Rutenya lebih menantang karena di bagian utaranya jarang sekali ditemui pantai. Rute ini ditandai dengan warna merah. Pilihan lain rute 7–14 hari menyu­ suri Teluk Kabui atau Kepulauan Fam di sebelah barat. Rutenya ditandai dengan warna hitam.

Trekking dan Bird Watching

Pemandangan terumbu karang di bawah air.

Kita mungkin tak pernah membayangkan ­untuk mendapatkan gambargambar Pulau Wayag harus melakukan trekking di medan bukit karang yang terjal dan tajam. Tentu ini sangat menantang bagi para pencinta alam. Demi industri pariwisata, dimana keamanan pengunjung adalah hal ­utama, tentulah mesti dipikirkan membuat jalur trek yang aman dan nyaman tanpa menghilangkan unsur alami atau merusaknya.

Kuliner

Teluk dan Selat Kabui.

lebih dalam. Bagi ­wisman, tempat ini juga untuk snorkeling, ­berenang atau mengayuh kayak. Wisnus keba­nyakan menyusurinya dengan boat. Dari Waisai menuju Waiwo ada sebuah tebing batu karang yang ­sebagiannya agak condong ke tepi jalan. Bila diperhatikan, tebing tersebut menyerupai raut wajah manusia.

Kegiatan selain menyelam

Beberapa resor di tepi pantai menyediakan banana boat dan perahu kayak sewaan. Kayak4conservation adalah satu-satunya operator tur yang menawarkan kegiatan di laut menggunakan kayak. Ini salah satu proyek dari Raja Ampat Research and Conservation Centre (RARCC), sudah 20 tahun lebih. RARCC, meskipun kecil, telah terlibat dalam kegiatan pariwisata di Papua

Pada Festival Raja Ampat 2013, ditampilkan kuliner khas lokal se­ perti nasi goreng sinole, nasi yang dicampur sagu. Ada ­penganan dari daging ikan dan cumi yang tidak dimasak dan di­namai ­sasimi. Berbeda dari ­sashimi Jepang, rasa­ nya seperti naniura, yakni ikan Ini yang disebut papeda. mas yang tidak dimasak dan ha­ nya diberi perasan jeruk nipis dan bumbu dari Toba, Sumatera Utara. Cacing laut yang dibakar rasanya seperti belut. Sayangnya, di luar festival kuliner ini nyaris tidak ditemui. Ini tantangan tersendiri bagaimana mengenalkan kekayaan kuliner Nasi goreng sinole. kepada para wisatawan. Baik yang bisa dikonsumsi langsung maupun yang bisa dijadikan oleh-oleh. Hmmm, alam dan laut Raja Ampat itu, menggiurkan… Reporter penulis ini merasakannya. n

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

19


S

atu tim lima orang bergerak menyusur di atas air sungai, selama enam hari dan satu tim lain melaksanakan survei di darat dari dan menuju arah yang sama. Di akhir September mereka mulai dari hulu Sungai Musi, Kabupaten Empat Lawang, Desa Tanjung Raya, menyusuri sungai itu sepanjang 500 km sampai ke Kota Palembang. Tujuh minggu lagi Musi Triboatton ke-2 akan digelar tanggal 6–12 November 2013. Rutenya memang masih sama seperti yang pertama tahun 2012, jarak totalnya pun sama. Empat kabupaten yakni Empat Lawang, Musi Rawas, Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Kota Palembang tetap mendukung dengan bekerja sama dengan Kemenparekraf. Di daerah-daerah itulah even sport and ­tourism ini akan dihelat. Itu pula mencerminkan implementasi teori bahwa memajukan kawasan pariwisata tak cukup dibatasi oleh kepentingan berdasarkan geografis semata, lintas geografi seperti antarkabupaten ini nyata memerlukan kerja sama antarkabupaten hingga antarkota. Even semacam ini, sebagaimana dikonsep­ kan sedari awal oleh Wamen Parekraf Sapta Nirwandar, hendaklah perspektifnya jauh ke depan, bayangkanlah peristiwa ini akan berlanjut setiap tahun untuk puluhan tahun ke depan, menjadi tradisi hingga menjadi ikon pariwisata. Maka setiap tahun harus mengalami ­kemajuan demi kemajuan, baik aspek tekhnis lomba, pengelolaan even secara menyeluruh, maupun dampak-dampak positifnya terhadap ­kepentingan daerah-daerah termasuk ekonomi sosial masyarakatnya. Even juga berfungsi pendorong hingga ­akselerator pembangunan sarana dan ­prasarana yang, —setelah even usai—, sarana dan pra­ sarana tersebut memberikan kenikmatan dan kesejahteraan masyarakat dengan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Katakanlah, Sungai Musi sepanjang 500 km itu, sejatinya merupakan pusat kegiatan angkutan dan lalu lintas masyarakat pedalaman, sekaligus lahan di mana kehidupan sosial ekonomi masyarakat ikut tergerak dengan lancar. Jetty atau dermaga-dermaga, betapapun kecil ukurannya, semestinya tersedia mencukupi di sepanjang sisi sungai. Membangun dan menyediakan hingga memelihara dermaga mestinya merupakan ‘program pokok dan konstan’ bagi pemerintah daerah dari kabupaten hingga kecamatan dan kelurahan. Temuan tim survei, kali ini memang umumnya masih berkisar kekurangan sarana yang men-

Sport & Tourism

20

Lebih jauh tentang Musi Triboatton 2013

Koordinasi TIM Darat di Kabupaten Musi Rawas (di desa Muara Kelingi).

dasar itu. Musi Triboatton skalanya internasional, perspektifnya akan kian banyak peserta dari mancanegara. Bersamaan itu, pariwisata sungai dengan sendirinya merupakan ‘core product’ yang mesti­ nya ditumbuhkan dan dikembangkan oleh Sumatera Selatan umumnya dan Kota Palembang khususnya, sebagai destinasi wisata, juga, ­nasional hingga internasional. Dalam konteks itulah, persyaratan dermaga di sungai yang aman dan convenient, itu diperlukan bahkan dipersyaratkan. Elemen Tim Survei meliputi: utusan ­Federasi Olahraga Dayung (PB PODSI), utusan dari ­Angkatan Laut, penyedia jasa olahraga air, ­utusan penyelenggara acara/event organizer, dan utusan masyarakat terkait di sekitar DAS (Daerah Aliran Sungai). Dari keadaan di lapangan disarankanlah ­kepada masing-masing pemda, antara lain, di etape di mana akses menuju tempat start perlu perbaikan jalan karena banyak bebatuan. Ada etape di mana diharapkan dibangunkan dermaga untuk tempat start. Ada pula di mana perlu pembersihan lingkungan terutama rumput, ilalang dan sampah, perlu jalan akses menuju dermaga, dan MCK yang kebersihannya belum terjaga maksimal. Di lain tempat, tanah bebatuan yang ber­ potensi becek dan lengket. Tapi di lain tempat

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

lagi, sekedar diperlukan tangga dermaga untuk tempat pelepasan peserta. Ada juga memerlukan sekedar perbaikan dermaga lantaran banyak yang rusak akibat korosi. Di salah satu kawasan etape, diminta keber­ sihan lingkungan untuk tempat yang akan dibuat panggung, dan tepi sungai diharapkan tidak adanya lagi jamban warga, di sekitar dermaga yang satu itu diperkirakan kapal induk yang membawa peserta akan ditambat. Sebagai dimaklumi, kapal induk merupakan kapal-kapal relatif besar yang sesungguhnya biasanya digunakan sebagai alat angkut perdagangan sehari-hari, —untuk kegiatan wisata olahraga ini dimodifikasi sehingga setiap kapal membawa satu tim peserta lomba Triboatton selama berlangsung. Model ini pulalah yang berpotensi dijadikan kapal untuk river cruise bagi grup-grup wisatawan yang kelak dapat ditarik untuk menyaksikan ajang ini, tentunya dengan modifikasi yang sesuai. Pelaku bisnis wisata baik memperhatikannya. Khususnya Kabupaten Sekayu, hampir sepe­ nuhnya telah siap. Bisa dimaklumi, kabupaten ini, Musi Banyuasin, ‘terkaya’ di antara semua tetangganya. Sekayu, kotanya, sudah siap ­untuk menjadi tempat opening ceremony Musi ­Triboatton 2013. Dermaganya untuk lokasi finish satu etape tampak dalam keadaan terawat baik ­seperti tahun lalu. n


Empat kabupaten dan satu kota lintasan Musi Triboatton dengan Pemda Provinsi Sumsel, menunjukkan semangat kerja sama melalui para wakil yang menghadiri evaluasi bersama tim survei. Raseno Arya (tengah, meja tengah) dari Kemenparekraf bersama (di sebelah kirinya) Edy Suyono, Sekjen Podsi (Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia) dan Julia Astuti (berkerudung) selaku Ketua Panitia Pelaksana (OC) dengan timnya, memberi penjelasan. Hasil evaluasi akan dibawakan ke pimpinan daerah masing-masing sehingga enam minggu menyongsong Hari-H pelaksanaan even, berbagai kekurangan dan kebutuhan di lapangan bisa dipenuhi.

Peluang Paket Wisata Sungai

R

aseno Arya, Kasubdit Promosi Pariwisata Dalam Negeri Wilayah Sumatra, Kemenparekraf, bersama tim teknis, memimpin evaluasi persiapan Musi Triboatton 2013, enam minggu menjelang hari H di Palembang. Sport Tourism di atas sungai ini bisa berdampak akselerasi pembangunan dan rakyat akan menikmati selanjutnya. Lalu bagi industri pariwisata, bagaimana peluang membuat paketpaket wisata susur sungai? Mulai terlihat potensi dan peluang wisata susur sungai bagi para pelaku bisnis pariwisata. Salah satu di Etape 3. Ruas sungai ini panjangnya 140 km, namun tak seluruhnya dilayari ­sebagai ajang lomba, tetapi dijadikan River Cruising Muara Kelingi—Sekayu bagi segenap atlit peserta. Mereka menikmatinya di atas kapal induk masing-masing. Hanya beberapa kilometer sebelum tiba di Sekayu, barulah diadakan lomba lagi. Jarak tempuh 140 km ini 8 jam dengan peng­ arungan menggunakan LCR (Landing Craft Rubber) bermesin 30 PK. Idealnya menggunakan mesin 40 PK agar kecepatan bisa maksimal. ­Pemandangan lintasan etape ini didominasi hutan dan perkebunan dan dusun-dusun kecil, di lintasan ini dapat kita nikmati pemandangan, flora dan fauna seperti monyet ekor panjang, ­biawak, cingku sejenis kera dan burung-burung. Memang, perlu diwaspadai jika terjadi cuaca ekstrim dengan membawa perlengkapan alat safety, lampu penerangan, jas hujan harus

PETA LINTASAN SURVEY MUSI TRIBOATTON Etappe 4 Sekayu—Pengumbuh Sekayu Muara Kelingi

Pengumbuh

Etappe 5 Pengumbuh— Palembang

Etappe 3 Muara Kelingi—Sekayu

Etappe 2 Tebingtinggi—Muara Kelingi

Tebing Tinggi

Etappe 1 Tanjung Raya—Tebingtinggi Tanjung Raya

dibawa oleh peserta. Sungai lebih lebar dan dalam. Juga melintasi desa-desa besar. Jalan darat antarkabupaten terdapat di sisi sungai. Adalah pemandangan juga aktivitas warga yang menambang pasir di sepanjang lintasan, sampan yang memuat pasir, perahu warga hilir mudik dan perahu nelayan yang memancing/ menjaring ikan. Dengan kondisi sungai yang lebih tenang, ­lebar dan dalam, di daerah yang aman dari perahu kecil warga, LCR dapat bergerak dengan kecepatan maksimal 35 km/jam. Di Kota Palembang telah lama beroperasi satu kapal wisata susur sungai milik Pemkot. Tampaknya tinggal menunggu pengem-bangannya lebih jauh. Baik dilihat kembali konsep Musi Triboatton: Promosi pariwisata melalui olahraga (Sport and Tourism); Event Lomba Dayung dan Penyusuran Sungai Musi sejauh 500 kilometer dari hulu ke hilir meliputi lintasan berarus deras (white water) dan berarus tenang (flat water). Peristiwa ini merupakan paduan wisata penjelajahan dengan lomba dayung variatif meng-

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

gunakan 3 jenis perahu atau boat yaitu River Boat, Kayak dan Traditional Boat Racing (TBR) dan penyusuran bersama menggunakan perahu Induk sepanjang Sungai Musi. Lomba yang akan dipertandingkan ­adalah tiga kategori. Pesertanya akan terdiri dari penggemar dan penggiat penjelajahan sungai, komunitas dayung, untuk Triboatton 2013 ini diperkirakan 15 tim, 10 dari luar negeri, 5 dalam negeri. ­Sooner or later, para peserta akan datang tentunya dengan rombongan-rombongan sesama ­teman, keluarga, atau cheer leader alias pendamping penggembira. Di luar itu, prospek even semacam ini justru kian menjanjikan, ketika destinasi wisata susur sungai ini telah mencapai popularitas di dalam negeri dan mancanegara. Pada keadaan itu para wisatawan akan datang berkunjung di luar ­periode berlangsungnya ajang pertandingan. Bolehlah dikatakan, Musi Triboatton serasa berfungsi sebagai satu fondasi membangun destinasi wisata Sumsel dengan kekuatan dan kekayaan Sungai Musinya.

21


Ini contoh kapal induk para atlit. Bisa dimodifikasi untuk river cruise bagi wisatawan rombongan penggembira atlit, atau peminat tur khusus ini. Operator tur bolehlah menjajaginya.

Rencana Jadwal Lomba di Musi Triboatton 2013

Wamen Parekraf Sapta Nirwandar bahkan mulai me­ wacanakan sebaiknya calon ­investor memperhatikan kemungkinan membangun hotel di pantai Sungai Musi. Sementara itu masyarakat di sepanjang tepi sungai diharapkan mulai mengubah kebiasaan membangun rumah-rumah tempat tinggal yang justru bangunannya menghadap ke sungai, sehingga bangunan bagian belakang rumah tak menjadi pemandangan bagi masyarakat yang berlalu lalang di atas aliran sungai. Untuk menjadi pondasi, Triboatton sebagai even mestilah menorehkan success story ­setiap tahun. Menjadi peristiwa yang kian banyak di­ beritakan dan diceritakan. Efeknya kemudian bergulir lagi menarik wisatawan dan investor serta para operator di bidang pariwisata. Maka, tim survei tadi pun mengusung tugas yang fundamental pula. Mereka bertujuan de­ ngan cermat dan berkesinambungan: Mendata kondisi jalur lintasan sungai dan lintasan jalur darat semua etape; Membuat rencana prosedur Emergency Rescue. Menentukan titik/lokasi dan jarak lintasan lomba. Menentukan nomor yang akan dilombakan pada setiap etape. Melakukan ujicoba menggunakan perahu lomba untuk perhitungan waktu.

Sport & Tourism

Tanggal 16 Nov 17 Nov 18 Nov 19 Nov 20 Nov 21 Nov 22 Nov 23 Nov

Keterangan Kedatangan peserta Pembukaan di Kabupaten Musi Banyuasin Mobilisasi Sekayu – Empat Lawang Technical Meeting, Tanjung Raya – Tebing Tinggi (Etappe I) Tebing Tinggi – Muara Kelingi (Etappe II) Muara Kelingi – Sekayu ( Etappe III) Sekayu – Pengumbuh ( Etappe IV) Pengumbuh – Palembang (Etappe V), dan Penutupan Kepulangan Peserta

1

2

1. Rafting 2. Kayak 3. Dragon Boat

3

Kapal river cruise di Palembang.

22

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

Semua itu, selain untuk membangun kualitas even Triboatton, pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis pariwisata dalam menyusun produk dan kemudian strategi pemasaran hingga penjualannya. Dari sudut bisnis pariwisata internasional, satu unsur yang telah mendukung, adalah fasilitas bandara Palembang, Sultan Badaruddin II, kini telah sungguh representatif sebagai bandara internasional. Kini sudah digunakan penerbangan langsung dari Singapura dan Kuala Lumpur, indikasi bahwa terbuka peluang lebih banyak lagi. n


Pemasaran Destinasi

M

engembangkan suatu destinasi pada dasarnya diarahkan dengan memelihara, mengembangkan, dan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya budaya yang paling kuat dimiliki oleh kawasannya. Demikianlah Sumsel memiliki Sungai Musi sebagai salah satu faktor yang paling kuat, bersentuhan langsung dengan hajat hidup orang banyak. Kehidupan seharihari yang didukung budaya yang me­ngandung nilai dan kearifan lokal, juga berkaitan dengan ­keberadaan sungai besar ini. Kota Palembang dikenal dengan Jembatan Ampera. Di situ kini sedang diselesaikan pembangunan dermaga yang ‘modern’, bangunan dua lantai berpendingin udara, tiap lantai berluas sekitar 30 x 50 meter. Dengan sistem ­pengelolaan yang ‘modern’ pula, sudah terbayang kini bahwa

Dermaga baru

Hotel Bintang dan Rumah Menghadap Sungai masyarakat pedalaman. Masyarakat yang etnik, punya seni budaya unik, dan wisatawan di dunia dewasa ini dan masa datang kian tertarik ingin ‘mengalaminya’. Pencarian destinasi dan produk baru di bidang pariwisata semakin banyak, antara lain disikapi oleh para operator tur di dunia dengan menawarkan itinerary baru bagi para wisatawan yang biasa setiap tahun berlibur dan berwisata ke mancanegara. Pencarian dan pembelian paket tur melalui

...andaikan di sini ada hotel bintang...

Sungai Musi mengaliri Sumsel membelah kota Palembang, pariwisatanya tentu bersumber utama dari alam dan budaya yang bertautan dengan berbagai kegiatan air. Para investor dan pelaku bisnis pariwisata diharapkan mempelajari prospek itu (atas). Lokasi finish Musi Triboatton 2013 (kiri).

di situ nanti para penum­pang yang naik turun kapal sungai akan terlayani ­dengan menyenangkan, efisien dan sejuk. Wacana ‘memelihara lingkungan, mengembangkan dan memanfaatkan sungai untuk pe­ ngembangan pariwisata’, belakangan ini mulai terangkat, terutama di Sumatra dan Kalimantan. Di dua pulau besar ini mengalir beberapa sungai besar, lebar dan panjang. Sungai bisa membawa wisatawan menjelajah pedalaman, berkenalan dengan alam tropis yang kaya flora dan fauna, dan mengalami perkenalan serta komunikasi hingga interaksi dengan

online, juga mencerminkan semakin terfragmentasi konsumen pariwisata menjadi segmentasi dan niche market yang kian bervariasi. Bagi Indonesia khususnya dan Asia Pasifik umumnya, menjamurnya layanan LCC telah mendorong wisman dengan mudah ­melakukan perjalanan wisata ke pelosok-pelosok yang memenuhi minat. Alam dan masyarakat di destinasi pun tak terelakkan dari transformasi sikap ke arah pemanfaatan menyalurkan fenomena arus pariwisata itu. Wamen Parekraf Sapta Nirwandar pernah menganjurkan, calon-calon investor mempelajari kemungkinan membangun hotel bintang, misalnya, di sisi Sungai Musi Kota Palembang. Tapi sungai tentu dipelihara dan dimanfaatkan oleh stakeholders, kata Sapta.

Dikaitkannya gagasan itu dengan sungais­ ungai di Kalimantan juga. Kalau sungai difungsikan ‘jalan raya’ bagi wisatawan untuk ­berekreasi dan menikmati pariwisatanya, “Rumah-rumah penduduk pun baiknya diubah menghadap ke sungai,” kata Sapta. n

Pemandangan ketika atlit bersiap-siap di Musi Triboatton 2012.

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

23


Festival Raja Ampat

Event

F

estival Raja Ampat (FRA) 2013 yang berlangsung di Pantai Torang Cinta (WTC) Waisai, Raja Ampat, Provinsi Papua Barat pada 18–21 Oktober 2013 ­merupakan pelaksanaan keempat kali. FRA 2013 mengangkat tema Explore the Wonder Cultural of Raja Ampat, diikuti 17 distrik di sekitar Waisai dan Pulau Waigeo. Tentang Festival Raja Ampat ini, berawal dari festival bahari yang sifatnya lokal. Pada ­tahun ketiga, diterima saran dari Kemenparekraf, agar membuat festival ini sebagai suatu festival ­budaya Raja Ampat. Kemenparekraf memberikan dukungan. Kemudian melalui festival ini, kami mencoba untuk menggali potensi budaya dan seni bahari yang telah lama hilang. Kami merasa perlu untuk tetap mempertahankan adat istiadat kami. ­Sehingga melalui festival ini pula kami meminta kepada semua lapisan masyarakat di 117 kampung dalam 4 kelurahan di 24 distrik (setara k­ ecamatan), agar aktif mengikuti festival ini. “Setiap distrik harus menggali kembali ­p­otensi budaya dan adat istiadat yang berkembang di kabupaten ini.” Begitulah diceritakan kembali oleh Bupati Raja Ampat, Marcus Wanma. Menteri Parekraf Mari Elka Pangestu se­belumnya mengatakan bahwa FRA 2013 dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan tidak hanya ke Raja Ampat tetapi juga Kota Sorong sebagai hub dan daerah sekitarnya seperti ­Kabupaten Sorong Barat, Sorong Selatan, maupun Kabupaten Tambraw dan Kabupaten Maibrat.

24

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

Festival Raja Ampat 2013 dimeriahkan ­dengan berbagai macam lomba kesenian seperti lomba tarian Cakalele, Wor, dan Lalayon. Bersamaan itu dilaksanakan kegiatan pameran yang menampilkan barang-barang hasil kerajinan, kuliner, dan tidak ketinggalan memamerkan fasilitas akomodasi yang ada di Raja Ampat, baik yang dimiliki dan dijalankan oleh masyarakat maupun yang dikelola secara profesional, dan para operator tur. Hampir 80% wilayah Kabupaten Raja Ampat adalah laut dan itulah alasan penetapan kabupaten ini sebagai kabupaten bahari. Dalam rangka mencapai visi dan misi tersebut maka ber­ bagai terobosan, salah satunya adalah pelaksanaan Festival Raja Ampat setiap tahun diselenggarakan dimulai sejak tahun 2010. Salah satu isi festival ialah budaya ‘sasi’, yakni melestarikan sumber kekayaan alam yang di­miliki oleh masyarakat di Raja Ampat. Potensi kelautan, bisa dikatakan yang utama, menjadi modal mengembangkan sektor pariwisata. Salah satu tujuan dari diadakan festival untuk mem­promosikan kabupatennya dan bagaimana menarik wisatawan. Sehubungan itulah Kepala Bidang Pe­­ngembangan Sumber Daya Pariwisata Kemen­parekraf,­ I Gde Pitana menjelaskan, Kemenpa­rekraf ­selalu mendukung daerah-daerah yang melaksanakan festival karena kegiatan-kegiatan semacam itu multifungsi. Pertama, untuk memperkenalkan destinasi wisata itu ke luar daerah maupun mancanegara, sehingga semakin dikenal dan


dan Riwayatnya

Pertunjukan dan lomba tari.

Menkokesra Agung Laksono, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini, Bupati Raja Ampat Marcus Wanma, Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi, membuka Festival Raja Ampat 2013 (kiri-kanan).

Wisman dan masyarakat lokal di Festival Raja Ampat keempat.

citranya semakin baik. Sebuah even akan selalu menjadi kebanggaan bagi masyarakat lokal terhadap daerah sendiri. ­Kalau ada even budaya, orang lokal akan semakin bangga ­dengan budaya­ nya. Kalau ada tradisi-tradisi yang hampir punah pasti akan ­revitalized dengan adanya even. Lalu, yang diharapkan dari sebuah even atau festival budaya, membawa multiplier effect ­bukan saja pada saat even berlangsung namun juga pascaeven. Selain itu, barang hasil kerajinan masyarakat lokal, suvenir, garmen, kesenian akan terus berkembang. Jangan lupa pula pariwisata itu adalah image industry, sebuah citra. Bila citra destinasi itu bagus dia niscaya akan dikunjungi. Raja Ampat termasuk salah satu KSPN ­(Kawasan Strategis Pariwisata Nasional), sudah ditetapkan dalam RIPARNAS PP ­nomor 50 tahun 2011, di mana dicantumkan lokasi dan infor-

masi tentang 88 KSPN. Satu diantaranya Raja Ampat. Data di dinas pariwisata setempat memper­lihatkan penambahan wisatawan domestik juga lumayan. Memang di ­kalangan anak muda di kota-kota besar diving dan snorkeling sudah ­semakin menjadi tren dan life style. Selama tahun 2012 lalu, telah berkunjung wisman 5.996 orang dan wisnus 1.763 orang. Di tahun 2011 wisman yang datang berkunjung sebanyak 5.159 orang dan wisnus sebanyak 1.246 orang. Jumlah wisman memang lebih banyak. “Kami terus berharap wisatawan domestik terus berkembang. Menurut hemat kami, ­mereka juga banyak memberi manfaat. Sayangnya, yang punya hobi dan passion masih orang asing. ­Paling banyak dari Eropa,” kata Kadisbudpar Raja Ampat Yusdi Lamatenggo. n

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

25


Bisnis— Investasi

Membangun ‘Riviera’

Yang kini ada di sana.

Dari Singapura dan Malaysia mulai datang.

T

anjung Lesung sebagai daerah pari­ wisata telah dibuka sejak tahun 1998. Sejak tanggal 23 Februari 2012 ditetapkan menjadi Kawasan Eko­ nomi Khusus Tanjung Lesung melalui Peraturan Pemerintah (PP) No 26 tahun 2012. Meskipun terkesan lambat, kini telah tampak ‘terbentuk’. Keberadaannya di tengah-tengah dua nama yang dikenal, Gunung Anak Krakatau dan T­ aman Nasional Ujung Kulon (TNUK), habitat badak ­bercula satu. Kita longok ke sana dan mendengar pe­nuturan Setiawan Mardjuki, Direktur PT Banten West Java Tourism Development (BWJ). Luas resor ­Tanjung Lesung 1.500 hektar. Kegiatan wisata­ nya, bermain di laut. Jet ski, banana boat, pedal boat, snorkeling, diving, dan olahraga air lainnya. Ada juga paket naik boat ke Ujung Kulon atau Krakatau yang masing-masing bisa di­tempuh ­selama 1 jam. Tapi paket ini memang agak ­mahal. Di sekitar kawasan resor ada sebuah pulau, namanya Liwungan. Paket trip ke sana, berangkat pukul 6 pagi naik jukung, tiba di sana bisa memancing, snorkeling, termasuk memberi ­makan

26

burung-burung camar. Di darat para tamu ke sini ada yang trekking ke gunung, ke Desa Wisata Cikadu, yang ber­ penduduk sekitar 1.000 orang. Mereka dulunya menempati area resor sekarang. Mereka tetap menjalani kehidupan sehari-hari dengan ber­cocok tanam, mereka dibantu dengan ­mengajarkan cara membuat handicraft, basic training mengenai pariwisata dan lain-lain. Sebagian lagi berkeliling naik sepeda, yang lain berlatih golf di driving range yang sebagiannya menghadap laut, atau berpetualang dengan mobil ATV. Pada malam-malam tertentu tamu disuguhi pertunjukan debus dan rampag bedug. Lima fasilitas akomodasi kini beroperasi. Tanjung ­Lesung Beach Hotel, Kalicaa Villa, Blue Fish Hotel, Sailing Club Cottage, dan Green Coral Camping Ground di Beach Club. Tanjung Lesung Beach Hotel pada awal ber­ dirinya tahun 1998 dikelola oleh Accor dengan

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

nama Tanjung Lesung Resort Hotel. Kini dikelola sendiri oleh BWJTD. Jadi, sudah 15 tahun. Pada 2012 lalu, seluruh jumlah tamu men­ dekati 150 ribu orang. Tahun sebelumnya antara 90 sampai 100 ribu orang. Tingkat okupansi rata-rata hampir 50%. Akhir pekan selalu mencapai 90–100 persen. Tahun sebelumnya rata-rata 45%. Length of stay (LoS) nya rata-rata 1–1,5, didominasi weekender dari Jakarta, namun ada juga yang tinggal 4 hari atau 3 hari 3 malam, yaitu mereka yang wisata ke Krakatau dan ke Ujung Kulon. Tak banyak ­memang. Tercatat 85–90% tamu berasal dari ­Jakarta, para ekspatriat dan sisanya turis asing. Di antara tamu itulah akhirnya membeli villa di sini. Itu merupakan salah satu target pe­ ngelolanya.

Pasar Singapura-Malaysia

Ke pameran NATAS di Singapura dan MATTA Fair di Malaysia, pengelola kawasan ini beberapa


di Banten Selatan Aksesibilitas menuju kawasan itu.

Setiawan Mardjuki

kali tampil, maka “Tamu dari sana sudah mulai datang ke sini. Waktunya Jumat, Sabtu dan ­Minggu. Datang langsung dari Kuala Lumpur dan Singapura sebagai FIT, dan ada juga yang melalui agen,” ujar Setiawan Mardjuki. Dari dua pasar itu umumnya anak-anak muda yang suka mengeksplorasi atau honeymooners. Datangnya dalam grup kecil, small family, dan couple. Mereka membeli tiket promo Airasia ke Jakarta lalu booking hotel di Tanjung Lesung ­secara langsung. Dari Singapura berkelompok kecil 2–3 orang, dari Malaysia sekitar 2–4 orang dan beberapa diantaranya small family 4–5 orang. Paket-paket yang ditawarkan ialah honeymoon, rekreasi minat khusus ke Krakatau dan Ujung Kulon, dan

Kawasan Tanjung Lesung dilihat dari udara.

santai keluarga. “Kami sadar di sini tidak bisa membangun terlalu cepat. Mesti memilih apa yang bisa dipercepat,” katanya. Lebih baik pembangunannya paralel di ­kawasan resornya dan infrastruktur jalannya. Rencana saat ini akan dibangun jalan bebas hambatan dari pintu tol Serang timur dalam waktu dekat. Rutenya: Serang–Pandeglang–Labuan–

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

Panimbang. Kenapa lewat sana? Sudah ada hasil studi yang menemukan di sana bisa menjadi jalur bisnis sekaligus jalur pariwisata. Sekarang jalur Serang–Pandeglang sudah ramai karena di kawasan sekitar situ ­banyak dibuka perkebunan sawit. Jika jalan bebas hambatannya berada di dekat pesisir barat, itu hanya akan menjadi jalur pariwisata saja, jadi manfaatnya tidak maksimal.

27


Bisnis— Investasi

KTT Perluasan Hotel di Jakarta

Tol tersebut nantinya akan berakhir di Panimbang. Dari sana hanya tinggal 10 kilometer menuju kawasan resor Tanjung Lesung. Rencana jangka panjangnya akan menjadikan kawasan pantai barat sampai selatan ­Banten sebagai kawasan riviera-nya Indonesia. Tujuan­nya untuk membangun wilayah di selatan ­Banten. Riviera adalah nama pantai yang terkenal di Perancis, selalu dipenuhi oleh kunjungan wisatawan dari mancanegara. “Kami sendiri sedang mempersiapkan pembangunan airstrip, bandara kecil, dengan panjang landasan (runway) 1,2 kilometer. Diharapkan ini bisa menjadi solusi awal selagi menunggu jalan tol dan bandara di Banten selatan siap,” kata Setiawan. Berkaitan itu, diperlukan tambahan sumber daya manusia yang memadai. “Alangkah baiknya bila pemda mau turut membantu menyediakan sumber daya manusianya,” ujarnya. Sekarang ini komposisi karyawan sudah bisa mencapai 50:50 antara pekerja dari masyarakat setempat dan orang dari luar kawasan. Di antara posisi manajer yang tak banyak, ada juga dari masyarakat lokal yang telah dididik dan dilatih. Antara 200–300 orang lokal direkrut bekerja langsung. Ke depannya tentu bisa lebih dari itu. Yang pasti kegiatan kesenian yang dipertunjukkan di sini berasal dari mereka.

eberapa arah dan rencana investasi besar terungkap ketika Kemenparekraf sebagai association partner bekerja sama dengan NOPPEN dari RRC, menyelenggarakan kegiatan The 2nd South East Asia Hotel Expansion Summit (SEAHES) 2013, di Jakarta pada 18–19 September 2013. Termasuk rencana ke arah Tanjung ­Lesung. Yang menarik perhatian lainnya ialah rencana investasi membangun ­kawasan ekowisata di Tanjung Ringgit, di ­pesisir timur Pulau Lombok. Menurut Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata, Firmansyah Rahim, nilai realisasi investasi bidang pariwisata, baik PMA maupun PMDN, meningkat lebih dari 200 persen pada tahun 2012 di Indonesia apabila dibandingkan dengan nilai realisasi pada tahun sebelumnya. SEAHES 2013 diikuti sebanyak 130 peserta. Sekitar 40 perusahaan hotel ber­bintang memberikan pandangan-pandangannya ter­­hadap pembangunan perhotelan di Indonesia. Narasumber SEAHES 2013 antara lain, John Higson, pemilik dan CEO Eco-Regions Indonesia; Phillip Lim, CEO PT Banten West Java Tourism Development; Lee Cheng Yong, Senior Pre-Sales Manager NEC Corp. of Malaysia Sdn Bhd; Trent Munday, Vice President Steiner Spa Consulting; Pankaj Khirwadkar, Project Sales Head Osram Indonesia; Damien Oh, Direktur Banyan Tree; Rustom Vickers, Director Development Dusit International; Hugh Smith, Director Asia Pacifik Pentair; Achmad Kurniadi, Deputy Chairman BKPM; Ir Rana Yusuf Nasir, Operation Director Green Wakefield;

Dari Cina

Belum lama ini grup usaha besar dari Cina, Hanking, menandatangani MoU dengan PT BWJ. Rencananya mereka akan membangun sebagian marina dan hotel di Tanjung Lesung. Saat ini mereka baru tahap pengerjaan studi teknis dan design. Menurut Setiawan, masih sulit menjawab pertanyaan utama dari investor yang berminat, yakni menginformasikan nilai insentif yang ­dapat diberikan terkait status kawasan ini merupakan special economic zone (KEK). “Kami tidak bisa memberikan kepastian angkanya karena dari pemerintah belum diputuskan. Jadi kami sangat menunggunya,” kata dia. Fokusnya tetap menjadikan kawasan ini sebagai destinasi resor bagi wisatawan. Ditargetkan, tahun 2020 Tanjung Lesung menjelma menjadi city resort. Segala kegiatan pariwisata lengkap, infrastruktur dari jalan, bandara dan marina ­sudah siap di tahun itu. n

28

B

Divya Prakash Ahuja, Director Livebean Hospitality; Bayu Waskito Nugroho, Vice Director Development MGM; Martono Tikjanto, Managing Director Kagum Hotel Management; Joko Wiyono, Managing Director Qasa Consulting. Pertumbuhan hotel bukan hanya dilihat dari sisi ekonominya saja tetapi juga isu lingkungan. Kami tidak bermaksud membangun dan membangun terus, begitulah yang disampaikan Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga, ­Syamsul ­Lussa, saat pembukaan SEAHES 2013 (18/9). Pembenahan sektor-sektor pariwisata khususnya di daerah-daerah sangat penting dalam mendorong ekonominya tumbuh lebih besar khususnya di sektor perhotelan yang akan menyerap banyak tenaga kerja. Kemenparekraf berkoordinasi dengan kementrian lain dan institusi nasional lainnya. Setiap daerah memiliki kebijakannya sendiri yang tidak bisa dimasuki pusat. Oleh sebab itu, kementerian berkoordinasi dalam hal pengembangan produk dan marketing. Grup Panorama akan membangun 20 hotel sampai dengan tahun 2017. Grup Accor akan membangun sampai dengan 100 hotel hingga tahun 2015. Banyak juga hotel-hotel bintang 4 dan 3, yang sebagiannya milik lokal seperti grup Kagum dan lainlain, telah membangun sendiri hotelnya. Mereka ini akan mengacu pada MP3EI. Sekarang mereka mulai fokus di NTT dan NTB. Di NTT sudah berdiri sebuah kawasan pariwisata baru, Imperial World Kupang. Di sana akan menjadi salah satu contoh utama di kawasan NTT. n

Resor Tanjung Lesung, surga pantai di barat Jawa.

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013


Pantai pelabuhan cruise di Kobe, Jepang.

Wisata Bahari

K

omisaris Pariwisata Hong Kong, Philip WH Yung, bertemu ­dengan pejabat dari Kemenparekraf di awal 2013 mengatakan bahwa Hong Kong akan memiliki terminal kapal pesiar baru yang akan dibuka pada pertengahan Juni 2013 dan akan mampu mengakomodasi berlabuhnya kapal pesiar terbesar di dunia. Dengan infrastruktur itu, mereka percaya bahwa Hong Kong dan Indonesia dapat bekerja sama, karena Indonesia merupakan pasar yang besar, seperti dikutip dari The Jakarta Post (http:// thejakartapost.com, Mar 19, 2013). Dia juga mengatakan, Asia Pasifik menjadi kawasan yang lebih menarik untuk cruise liners, dan Indonesia dan Hong Kong bisa menjadi mitra dengan membuat promosi destinasi bersama. Terminal kapal pesiar baru senilai US$ 1 miliar, Kai Tak, jauh lebih besar daripada yang ada selama ini, Terminal Ocean Cruise di Tsim Sha Tsui. Terminal baru itu juga akan mampu menampung 3.000 penumpang per jam, tambahnya. Direktur Meeting, Insentif, Konvensi dan Pameran (MICE) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizky Handayani, menyambut baik ide kemitraan tersebut. Dia mengatakan itu akan membantu mempromosikan tujuan pelayaran di Indonesia dan pasti akan memperluas jaringan ke operator pelayaran. Dia juga mengatakan Kementerian Perhu­ bung­an dan operator pelabuhan milik negara

Kapal Pesiar pun Menginginkan Produk Baru Pelindo III berkomitmen untuk memperdalam jalur akses di Pelabuhan Benoa, Bali, Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya dan Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang sampai dengan kedalam­ an 12 meter tahun 2013 ini. Komitmen tersebut diumumkan dalam Sea Trade Expo terbesar di dunia, Cruise Shipping Miami 2013. Pada expo itu diumumkan rencana jumlah cruise calls ke Indonesia di tahun 2014 hingga mencapai 320 calls (kunjungan kapal), naik dari 306 calls yang dikonfirmasi sepanjang tahun 2013. “Jumlah penumpang meningkat cukup signi­ fikan, dari 147.000 menjadi 200.000 penumpang tahun depan karena akan ada lebih banyak kapal yang masing-masing akan membawa lebih dari 2.000 penumpang ke Indonesia,” tambahnya. Selain itu, data saat ini menunjukkan bahwa kapal pesiar akan mengunjungi 115 lokasi berbeda di Indonesia. Yung mengatakan ia pergi ke Lombok selama kunjungannya ke Indonesia untuk menggali potensi pulau itu karena wisatawan Hong Kong sedang mencari tujuan wisata baru selain Bali.

HAL meningkatkan kapasitas untuk Asia selama musim 2013–2014

Holland America Line (HAL) akan memposisikan kapal-kapal MS Volendam dan MS Rotterdam di Asia untuk musim 2013–2014, meningkatkan kapasitasnya dan menambah rencana perjalanan

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

yang lebih kuat di wilayah-wilayah populer. “Asia terus berkembang sebagai tujuan pelayaran yang populer, ini waktu yang tepat untuk meningkatkan kapasitas kami di kawasan ini dan menyediakan bagi tamu kami berbagai pilih­ an perjalanan menarik di daerah yang ‘unik’ di dunia,” kata Richard Meadows, Wakil Presiden Eksekutif Pemasaran, Penjualan dan Program Penumpang untuk Holland America Line. Diberitakan, dia bilang, “Ditingkatkannya perjalanan menawarkan kesempatan kepada tamu untuk menikmati budaya Asia yang kaya dan bahkan pergi ke pedalaman untuk melihat beberapa situs yang paling terkenal.” Berikut adalah rute yang ada dan baru dari HAL ke pelabuhan-pelabuhan Indonesia. New 14-day Indonesian Discovery Voyages MS Rotterdam akan berlayar seri dan MS ­Volendam akan menawarkan satu keberang­ katan baru yakni rute perjalanan pergi-pulang Singapura pada 2014. Pelayaran 14 hari termasuk berlabuh di Jakarta, Semarang (Jawa Tengah); Lembar (Lombok, NTB), Pulau Komodo (NTT), Makassar (Sulawesi Selatan), Probolinggo dan Surabaya (Jawa Timur), serta menginap semalam di Bali. Memberikan waktu untuk melihat dan menikmati pertunjukan tari api tradisional atau mengunjungi Pura Besakih yang dianggap

29


Inilah potensi pelabuhanpelabuhan untuk pengembangan wisata cruise ship di Indonesia. Banyak sekali, bukan ?

Wisata Bahari

Wisatawan cruise di Benoa, Bali, diberikan kenangan ‘perangko’ kunjungan.

s­ ebagai ‘ibu dari semua pura’ oleh orang Bali. Tanggal keberangkatan 6 Januari, 14 dan 28 ­Februari, dan 14 Maret 2014.

39 hari pelayaran untuk segmen Collectors’ Voyage ter­ sedia di kapal pesiar ini.

19-day Great Barrier Reef Perjalanan dari Melbourne, Australia ke ­Singapura dengan MS Volendam akan berangkat pada 20 November 2013. Menampilkan dua hari penjelajahan di The Great Barrier Reef dengan berhenti di Sydney, Burnie (Tasmania), Pulau ­Hamilton, Cairns dan Darwin, Australia; Pulau Komodo (NTT), Bali dan Semarang (Jateng), sebelum tiba di Singapura.

53-day Indonesia, Arabia and India Discovery Collectors’ Voyage MS Rotterdam yang berlayar dalam 52 atau 53 hari Collectors’ Voyage dari Singapura kembali ke Southampton (London) dan Rotterdam akan mengunjungi pelabuhan di Indonesia, Malaysia, Thailand, Sri Lanka, India, Oman, Mesir, Yunani, Italia, Spanyol dan Portugal, termasuk transit siang hari di Terusan Suez. Highlights termasuk Jawa dan Pulau Komodo, Indonesia, Port Klang, Malaysia, Phuket, Thailand, Kolombo, Sri Lanka, dan bermalam di Bali, Mumbai (Bombay) dan Muscat. Tambahan 25, 38 dan 39 hari pelayaran untuk segmen Collectors’ Voyage tersedia di kapal pesiar ini.

Penanganan penumpang wisatawan ­berawal dari keamanan di sekitar dermaga dan pengaturan alur penumpang di terminal di ­pelabuhan. Kemudian, memperbanyak operator tur yang bisa menangani wisatawan dari kapal pesiar dari ratusan hingga ribuan di luar Bali. It is mass ­tourists with variety of interests, sometimes multi generations, and you have to serve them with quality tours inland within 8 to 12 hours. 51-day Spice Route Salah satu operator tur kapal pesiar di Bali to Singapore Collectors’ Voyage mengatakan, daerah lain yang telah disingMS Rotterdam berangkat 8 Januari 2014, gahi kapal pesiar mesti melihat besar kapal dan dari Rotterdam, Belanda, atau 9 Januari dari penumpangnya. Besar kapal akan bergantung ­Southampton (London), Inggris, dan akan berhendari kesiapan dermaga di pelabuhan. Sarannya, ti di Singapura, dalam 51 atau 50 hari ­Collectors’ sebisa mungkin kapal tidak anchor, karena akan Voyage yang akan berlabuh di pelabuh­an di Por- Kesiapan destinasi menghabiskan waktu dan kurang aman dari sisi Wisatawan mancanegara dari kapal pesiar keselamatan penumpang. Jangan hanya metugal, Spanyol, Malta, Turki, Yunani, Mesir, Oman, India, Sri Lanka, Thailand, Malaysia dan Indone- diestimasikan sekitar 200 ribu akan singgah di lihat dari kuantitas penumpang dan kru yang sia. Highlights termasuk transit di siang hari di Indonesia tahun depan 2014. Selain memper- dibawanya, tapi juga pasar yang dibidik oleh Terusan Suez, berangkat menjelang malam dari siapkan kondisi pelabuhan agar kapal besar cruise liner yang masuk sehingga paket-paket Safaga, Mesir, dan bermalam di Muscat, Oman, bisa sandar, diperhatikan apakah shipping agent wisata yang ditawarkan bisa mengakomodasi lalu ke Mumbai (Bombay), India, dan Bali, In- mempunyai perwakilan di kota pelabuhan untuk minat dan kebutuhan penumpangnya. Ada yang donesia. Pada perjalanan yang diperpanjang ini, memperlancar proses administrasi kapal. pasarnya high end, lansia, atau campuran terdiri para tamu memiliki kesempatan dari beberapa generasi. Port Operators, Shipping Agents, untuk mengunjungi beberapa Meningkatnya jumlah orang dan Cruise Ship Handling Tour Operators di Indonesia landmark yang paling mengeAsia dan non-Asia mengikuti sankan di dunia, termasuk cruise ship di Timur Jauh adalah Port Operators Shipping Agents Tour Operators ­Efesus di Turki, Acropolis di Yubukti bahwa daerah ini sedang PT Pelindo I PT Pelni Destination Asia, Bali nani, Luxor dan Lembah Para booming sebagai tujuan pela PT Pelindo II Andhika GAC Intercruises, Bali Raja di Mesir, Taj Mahal di India yaran. PT Pelindo III Djakarta Llyod Bali Prestige, Bali dan Candi Borobudur di Pulau Menurut Cruise Association PT Pelindo IV Bali Triloka Chandra, Bali Jawa. Tambahan 25, 36 , 37 dan Asia yang berbasis di Singapura,

30

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013


Wisata Bahari

tercatat 1,2 juta pe­ numpang dari semua negara di Asia naik cruise ship tahun lalu, dan proyeksi asosiasi itu jumlahnya akan berlipat ganda pada tahun 2020. Statistik CLIA juga menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika berlayar di Asia terus meningkat. Daya tarik jelas ada di sana, namun lalu lintas yang padat dan jarak yang jauh antara beberapa pelabuhan Asia dan atraksi utama menimbulkan tantangan. Misalnya, di Laemchabang, Thailand (pela­ buhan masuk untuk Bangkok), Phu My, Vietnam (Ho Chi Minh), Tianjin, Cina (Beijing), dan Port Klang, Malaysia (Kuala Lumpur), sebagian besar kapal pesiar harus merapat di dermaga ­pelabuhan kontainer. (Kapal mewah yang lebih kecil bisa berlabuh lebih dekat ke pusat-pusat Bangkok dan Ho Chi Minh). Ketika kapal besar singgah di pelabuhan Phu My, dari situ berkendara mobil menuju ke Kota Ho Chi Minh berjalan agak lambat selama tiga jam merangkak sepanjang jalan raya penuh berdebu, di tengah ratusan truk yang membawa beban besar bolak-balik ke pelabuhan. Jika penumpang memilih tidak pergi jalanjalan ke kota sama sekali, tidak terdapat atraksi dalam jarak berjalan kaki dari dermaga, seperti pada pelabuhan kapal pesiar di Eropa dan Karibia. Cruise ship merupakan kegiatan relatif baru di Timur Jauh. Sebagian besar infrastruktur pela­ buhan memang mendukung kegiatan pelayaran komersial. Cranes, gantries dan tumpukan kontainer adalah pemandangan yang terhampar dilihat dari balkon dan kabin-kabin ketika kapal pesiar merapat di wilayah tersebut. Dengan membawa sebanyak 3.114 penum­ pang, kapal Voyager Royal Caribbean Internatio­nal pada bulan Oktober yang lalu dari Tianjin, Cina, misalnya, semua kunjungan ke enam pelabuhan dilakukan di fasilitas kapal kontainer, dengan pengecualian di Xiamen, Cina dan Singapura dimana pelayaran berakhir. Demikian pula, kapal Holland America Line Volendam dengan 1.440 penumpang pada ­bulan Januari antara Hong Kong dan Singapura, meskipun kapal itu setengah ukuran Voyager, juga diikat di pelabuhan kontainer di lima dari tujuh pelabuhan, termasuk di Sanya, Cina; ­Halong Bay, Da Nang, Nha Trang dan Phu My, Vietnam; Sihanoukville, Kamboja, dan Laemchabang, Thailand. Michael LeMarbre, asisten manajer untuk aktifitas kunjungan pantai kapal Volendam, mengatakan bahwa sementara orang ingin

Pulau Panjang

Pulau Derawan

Tanjung Batu

Pulau Maratua

Pulau Samama Pulau Kakaban

Peta Kepulauan Derawan, potensi untuk wisata cruise, dengan desa wisata dan jemur di pantai dalam keheningan di atas pasir putih, dan melihat ikan-ikan di air yang crystal clear.

berwisata kapal di Timur Jauh, tidak semua dari mereka melakukan banyak penelitian. Mereka kecewa dengan lalu lintas yang padat, kemis­ kinan dan kekacauan di beberapa pelabuhan dan kota di Asia. “Jika mereka telah melakukan pelayaran ke Alaska, misalnya, di mana semuanya mudah, mereka mengharapkan Asia untuk menjadi sama, “ kata LeMarbre. Masalah lainnya adalah ketidakmampuan beberapa atraksi yang populer di Asia untuk menampung sejumlah besar pengunjung dalam satu hari. Misalnya, situs populer Perang Vietnam di Cu Chi Tunnels, satu jam atau lebih dari Ho Chi Minh City dan sekitar dua jam dari Phu My, terlalu kecil untuk menangani secara fisik ribuan pengunjung per hari. LeMarbre mengatakan tantangan lain di Asia adalah menemukan pemandu wisata profesional dengan pelatihan yang baik dan kemampuan bahasa. Untuk memberikan tamu lebih ­banyak waktu, banyak kapal termasuk dari Royal ­Caribbean, Holland America, Crystal Cruises, ­Cruises Silversea, Azamara Klub Cruises dan Seabourn Cruises, bermalam di pelabuhan. Meskipun ada tantangan, masa depan masih cerah untuk berlayar di Asia, karena pemerintah

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

Kalimantan

mulai menempatkan waktu dan sumber daya untuk membuat perbaikan. “Malaysia dan Indonesia sedang melihat beberapa pelabuhan dibuka di tahun-tahun men­ datang,” kata Kevin Leong, general manager dari Asia Cruise Association. “Mereka memiliki ambisi untuk menunjuk pelabuhan hub dan turnaround, yang akan membutuhkan investasi terminal ­kapal pesiar.” Dia menambahkan bahwa China telah membuka sejumlah pelabuhan cruise ship, Singapura membuka Marina Bay Cruise Centre tahun lalu, dan Hong Kong berencana membangun terminal kapal pesiar baru untuk mengakomodasi kapal ukuran Voyager. Beberapa cruise port Asia bebas dari keru­ mitan, khususnya pada perjalanan dari ­Singapura ke pantai barat Malaysia dan Thailand. Royal ­Caribbean, Costa dan Star Cruises menghabiskan banyak waktu di perairan ini, mengunjungi Penang, Malaka dan Langkawi, Malaysia, serta Phuket, Thailand - semua atraksi, termasuk pantai, dekat dengan dermaga pelayaran. Kegembiraan, warna dan intensitas ­ketimuran, dari budaya dan sejarah eksotis Asia yang bagi banyak penumpang kapal pesiar sungguh ­mengasyikkan, itulah persisnya yang membawa mereka berkunjung ke sana. n

31


Bisnis

D

Kepulauan Derawan

20 Cottages dari

ia sudah mempunyai 6 speed pengoperasian ­cottages. boat, berkapasitas mulai dari 4 “Total rata-rata 7 ton per bulan ikan kurapu ­penumpang sampai yang terbe- bisa saya jual,” ujarnya ketika ditemui medio sar berkapasitas 20 penumpang ­September yang lalu. Maksudnya, dijual ke betermasuk dua kru. berapa pembeli, termasuklah Awalnya dia hanya menjual si pengusaha Hong Kong yang ikan tangkapan kepada se‘baik hati’ tadi. orang importir ikan dari Hong Cottages di atas air laut pantai Kong. Lama kelamaan importir Pulau Derawan itu jumlahnya 20 itu meminjaminya Rp 600 juta kamar, satu deretan 10 kamar ­untuk membangun cottages. berhadapan dengan satu deret Dia berjanji mengembalikannya lain. Per kamar dia kenakan dalam tempo satu tahun, itu 6 sewa Rp 300 ribu per hari, tiap tahun silam. Luar biasa. kamar dua tempat tidur (twin Ternyata bisa. ­Rupanya bed) dengan fasilitas kamar ­mem­bayar pinjaman itu mandi di dalam. Dari situ dia bukanlah hanya dari hasil menambah lagi armada speed Sanusi, pengusaha boat ­peng­operasian cottages, tetapi boat-nya, satu demi satu, medan penginapan P. Derawan separuh pe­ngem­balian pin­ layani wisatawan menyeberang jaman dibayar setiap bulan pergi dan pulang dari Tanjung dari penjualan ikannya. Sang importir tetap Redeb ke Pulau ­Derawan dan Pulau Maratua. meneruskan membeli ikan. Lumayan jumlahnya, Untuk sewa boat yang berukuran terbesar yakni rata-rata volumenya 7 ton per bulan. Mem- miliknya, bisa mengangkut 18 wisatawan, dari bayar utang itu, setiap bulan, diambil dari 50% Tanjung Redeb ke Pulau Derawan hingga pula ke­untungan dari ikan, dan 50% lagi dari hasil Maratua itu, pergi pulang harganya Rp 8,5 juta.

Itu yang menggunakan satu mesin tempel saja berkekuatan 200 PK. Maka ke Pulau Derawan ditempuh sekitar 1,5 jam one way, sedangkan ­kalau langsung ke Pulau Maratua ditempuh ­sekitar tiga jam satu arah. Dia menuturkan, ada warga Inggris yang juga membangun dan mengoperasikan peng­ inapan di Pulau Bakungan, ada orang Jerman ­meng­­usahakan penginapan di Pulau Naguko, di Pulau Maratua ada warga Jerman, dan peng­ usaha Malaysia di Pulau Saumlaki. “Yah, biasanya mereka joint, warga Indonesia ikut saham sedikit-sedikit,” tururnya. Tamu ke Kepulauan Derawan dapat ­dipastikan wisatawan minat khusus untuk menyelam. ­Diving spot bertabur di sepanjang pantai pulaupulau itu. Hanya beberapa menit saja dengan boat dari pantai atau tempat menginap, mereka sudah tiba di spot. Lalu terjun menyelam. Tiap wisatawan penyelam, umumnya dari luar negeri, memuaskan diri di situ, sehari sedikitnya 2 kali diving, ada yang tiga kali. Mereka, kendati datang dalam kelompok kecil masing-masing, bahkan dua orang, datang dari berbagai negara, termasuk dari China dan Jepang. n

Cottages 20 kamar dan enam speed boat milik Sanusi, seringkali diisi tamu wisatawan domestik, sekalipun kebanyakan bukan untuk rekreasi menyelam, hanya menikmati suasana bahari dan menikmati pemandangan indah matahari terbenam di horizon. Pemandangan yang menyejukkan bagi mata dan hati yang sehari-hari dalam runitas disibukkan oleh perasaan padat dan keramaian lalulintas kehidupan kota.

32

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013


Jual Ikan

Rumah home stay berbaris di desa yang bersih di Pulau Derawan. Saat berpapasan di jalan, diantara turis bilang, “Saya dari Cina”, yang lain mengatakan,”Saya dari Korea.”

Rumah tradisional inilah umumnya dijadikan home stay untuk wisatawan.

P

ariwisata di Kepulauan Derawan rasanya tak akan diisi oleh big business company. Hingga sekarang hotel di atas air laut yang paling besar beroperasi di Pulau Maratua, 35 kamar. Tapi indah dan ‘unik’ ketika air laut sedang pasang, di bawah kamar terlihat ikan-ikan berlalu lalang di bawah permukaan air sebening kristal; saat air laut surut tampak yang terbentang adalah pasir putih halus bersih. Cottages 20 kamar dan enam speed boat milik Sanusi, seringkali diisi tamu wisatawan domestik, sekalipun kebanyakan bukan untuk rekreasi menyelam, hanya menikmati suasana bahari dan menikmati pemandangan indah matahari terbenam di horizon. Dan rumah-rumah penduduk menyediakan kamar untuk tamu wisatawan. Seorang wartawan menyimak: ”Di pariwisata memang uangnya tak ­tampak, karena langsung menyebar ke masyarakat bawah. Lain dengan ­industri manufaktur atau tambang, uangnya jelas menumpuk dalam jumlah besar terkonsentrasi di perusahaan. Mudah terlihat.” n

Desa di Pulau Derawan malam hari. Sadar wisata dan ‘sadar bersih’ masyarakatnya membuat desa tampak selalu rapih (atas). Penginapan di atas air laut ini berada di seberang cottages milik Sanusi; di setiap pulau di Kepulauan Derawan memang tersedia penginapan tipe cottages di atas air laut (kanan bawah).

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

33


Indi

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu Masuk dan Kebangsaan — P i n t u

M a s u k

Utama

Soekarno- Ngurah Polonia Batam Juanda Sam Adi Makas- Mata- Seping- Sultan Syarif Tanjung Tanjung Adi Entikong MinangNo. Kebangsaan Hatta Rai Ratulangi kabau Sumarmo sar ram gan Priok Pinang Sucipto Kasim II U U U L+U U U D U U U+L U U U L L U

1 Singapura 11,231 9,119 933 59,213 1,418 116 - 7 79 53 242 182 184 - 5,595 675 2 Malaysia 18,360 16,515 9,669 17,329 3,014 75 2,598 2,338 402 978 759 402 1,946 - 1,409 1,373 3 Jepang 17,024 25,841 334 1,933 584 189 3 19 26 12 114 77 16 - 34 222 4 Korea Selatan 7,863 13,266 286 3,845 354 1 29 8 7 1 64 22 5 - 35 63 5 Taiwan 5,560 10,521 315 424 936 4 60 2 2 2 6 2 17 - 8 17 6 China 19,307 37,915 610 3,595 1,375 37 104 22 8 8 124 71 85 - 282 133 7 India 5,057 5,345 157 4,002 294 2 18 11 9 2 24 105 43 2 156 125 8 Philipina 3,042 2,307 63 3,364 123 18 12 8 8 21 9 33 20 2 187 82 9 Hongkong 2,582 2,770 37 202 312 42 48 - 4 2 38 - 1 - 29 12 10 Thailand 3,428 2,696 290 624 282 9 2 5 18 13 8 5 10 - 11 153 11 Australia 5,361 71,660 349 990 212 54 18 239 12 18 101 107 27 4 50 114 12 Amerika Serikat 6,501 8,467 347 1,083 428 107 10 28 10 24 90 60 37 - 72 143 13 Inggris 4,734 12,486 249 1,427 244 95 7 30 31 16 359 87 14 5 108 175 14 Belanda 5,633 6,363 482 388 224 84 15 27 29 19 78 13 4 - 11 118 15 Jerman 4,508 11,433 341 414 285 176 8 19 108 24 299 57 17 - 44 278 16 Perancis 5,686 17,695 340 304 220 131 1 74 399 13 321 85 6 - 26 456 17 Rusia 689 6,299 53 59 14 7 - - - 6 19 - - - 4 38 18 Arab Saudi 19,883 543 25 18 22 - - 5 - - 6 1 - - - 1 19 Mesir 292 191 2 9 2 - - - - - - 3 1 - 1 3 20 Uni Emirat Arab 2,014 88 - 2 2 - - - - - - - - - - - 21 Bahrain 138 51 1 3 - - - 1 - - - - - - - - Lainnya 39,961 47,480 1,392 13,112 8,629 475 105 309 686 367 585 202 56 4,720 279 4,038 Jumlah 2013 188,854 309,051 16,275 112,340 18,974 1,622 3,038 3,152 1,838 1,579 3,246 1,514 2,489 4,733 8,341 8,219 Jumlah 2012 140,077 253,970 14,767 95,725 16,003 1,503 3,036 1,979 2,318 1,168 996 1,510 1,510 4,857 7,805 4,910 Pertumbuhan (%) 34.82 21.69 10.21 17.36 18.57 7.92 0.07 59.27 -20.71 35.19 225.90 0.26 64.83 -2.55 6.87 67.39 Kunjungan wisman melalui pintu masuk lainnya Total kunjungan wisman melalui seluruh pintu masuk Sumber : Ditjen Imigrasi dan BPS (diolah kembali oleh Pusdatin Kemenparekraf) l Catatan : Data kebangsaan tahun 2012 merupakan data sementara l Keterangan jenis pintu masuk : U (Udara), L (Laut), D (Darat)

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu Masuk dan Kebangsaan — P i n t u

M a s u k

Utama

MinangAdi Makas- Mata- Seping- Sultan Syarif Tanjung Tanjung Adi Sam No. Kebangsaan Soekarno- Ngurah Polonia Batam Juanda Hatta Rai ram gan Priok Pinang Sucipto Ratulangi Entikong kabau Sumarmo sar Kasim II U U U L+U U U D U U U+L U U U L L U 1 Singapura 114,549 80,080 9,726 463,527 12,522 1,315 133 802 902 483 2,854 2,565 1,864 20 45,822 5,362 2 Malaysia 188,964 120,140 83,564 118,321 29,351 403 13,269 20,690 2,794 5,884 3,771 2,774 9,909 3 8,757 19,785 3 Jepang 132,549 139,301 1,721 15,182 4,769 922 27 135 118 71 440 302 96 1 216 964 4 Korea Selatan 67,613 86,082 1,951 37,871 2,392 197 75 19 32 20 818 152 70 1 293 422 5 Taiwan 44,904 84,554 1,986 2,703 6,064 30 246 21 5 29 27 27 162 2 187 193 6 China 161,755 264,400 5,611 21,035 9,281 698 660 348 103 95 625 253 490 52 1,954 826 7 India 45,499 42,413 1,423 25,981 2,206 80 82 60 139 37 218 593 448 96 1,535 532 8 Philipina 27,623 17,352 849 24,357 1,215 193 118 67 43 77 81 320 115 119 1,412 445 9 Hongkong 23,508 22,973 848 1,284 2,728 289 138 22 20 25 164 98 33 4 210 125 10 Thailand 30,252 20,827 2,362 3,364 3,476 160 57 97 114 99 76 84 292 12 113 1,818 11 Australia 49,654 523,889 3,050 7,850 1,949 747 183 1,618 111 119 881 971 181 54 415 860 12 Amerika Serikat 55,294 63,840 2,616 7,875 4,001 1,207 95 237 199 226 593 616 370 315 414 1,321 13 Inggris 38,029 74,372 2,215 10,190 1,695 633 107 214 148 172 1,659 375 110 116 644 1,178 14 Belanda 42,975 44,641 4,048 2,564 1,918 765 133 131 265 223 588 94 33 552 237 804 15 Jerman 27,118 61,218 2,814 2,870 2,020 1,194 58 184 441 249 1,083 244 114 37 222 1,101 16 Perancis 29,388 79,562 1,757 2,417 1,596 621 25 367 2,625 297 1,322 570 49 - 384 1,815 17 Rusia 5,853 55,842 363 379 175 76 9 32 11 28 188 18 39 7 30 344 18 Arab Saudi 76,943 2,348 77 121 154 6 17 9 - 1 16 2 1 - 5 12 19 Mesir 1,990 1,250 54 86 22 - 1 3 1 - 6 16 1 - 7 13 20 Uni Emirat Arab 5,491 333 2 39 21 5 - - - - - - - - - - 21 Bahrain 482 134 1 33 9 - - 2 - - - - 1 - - - Lainnya 288,757 294,505 10,069 99,023 56,707 3,435 1,112 1,511 3,640 3,236 2,778 1,323 568 42,883 2,335 13,291 Jumlah 2013 1,459,190 2,080,056 137,107 847,072 144,271 12,976 16,545 26,569 11,711 11,371 18,188 11,397 14,946 44,274 65,192 51,211 Jumlah 2012 1,324,295 1,891,452 131,164 782,685 127,367 12,590 16,999 20,575 17,576 8,902 9,472 11,612 13,036 42,403 69,926 34,799 10.19 9.97 4.53 8.23 13.27 3.07 -2.67 29.13 -33.37 27.74 92.02 -1.85 14.65 4.41 -6.77 47.16 Pertumbuhan (%) Kunjungan wisman melalui pintu masuk lainnya Total kunjungan wisman melalui seluruh pintu masuk Sumber : Ditjen Imigrasi dan BPS (diolah kembali oleh Pusdatin Kemenparekraf) l Catatan : Data kebangsaan tahun 2012 merupakan data sementara l Keterangan jenis pintu masuk : U (Udara), L (Laut), D (Darat)

34

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013


kator

— Bulan Agustus 2013 Jumlah Kunjungan

PertumHusein Sas- Tanjung Balai Ka­ Wisman Melalui 19 buhan tranegara Uban rimun Pintu Masuk Utama (%) U L L 2012 2013 1,640 7,207 2,729 100,623 83,480 20.54 5,814 1,350 5,262 89,593 69,907 28.16 120 4,344 6 50,898 42,565 19.58 63 2,216 1 28,129 24,224 16.12 4 359 7 18,246 13,294 37.25 88 6,192 50 70,006 52,052 34.49 81 1,340 181 16,954 12,036 40.86 44 1,014 44 10,401 8,631 20.51 29 1,177 1 7,286 5,466 33.30 64 79 57 7,754 5,912 31.16 97 956 19 80,388 71,661 12.18 114 655 3 18,179 14,831 22.57 70 1,385 18 21,540 19,099 12.78 78 172 10 13,748 13,461 2.13 77 498 2 18,588 17,243 7.80 43 697 10 26,507 25,680 3.22 2 155 1 7,346 5,407 35.86 9 25 10 20,548 6,071 238.46 1 1 - 506 312 62.18 - 7 - 2,113 521 305.57 - 6 - 200 56 257.14 282 2,533 279 125,490 107,056 17.22 8,720 32,368 8,690 735,043 598,965 22.72 7,084 32,547 7,200 23.09 -0.55 20.69 35,966 35,229 2.09 771,009 634,194 21.57 Sumber : BPS

— Bulan Januari–Agustus 2013 Jumlah Kunjungan Wisman Melalui 19

Husein Sas- Tanjung Balai Pintu Masuk Utama tranegara Uban Ka­rimun 2012 2013 U L L 18,980 58,114 22,610 842,230 788,249 77,954 7,652 40,300 754,285 704,644 954 16,453 44 314,265 283,843 644 13,952 30 212,634 207,162 107 3,822 162 145,231 122,482 636 36,672 318 505,812 412,698 846 11,688 1,107 134,983 115,219 360 7,623 455 82,824 74,492 168 4,575 17 57,229 49,432 631 569 510 64,913 55,847 860 8,316 106 601,814 580,602 960 5,260 43 145,482 135,258 494 8,899 259 141,509 131,741 461 1,243 60 101,735 99,601 400 3,753 37 105,157 98,427 341 5,086 77 128,299 123,075 21 1,257 2 64,674 59,294 79 60 57 79,908 57,463 9 10 4 3,473 2,829 26 23 - 5,940 3,608 5 8 - 675 579 2,331 18,901 3,238 849,643 799,158 107,267 213,936 69,436 5,342,715 4,905,703 92,747 226,759 71,344 15.66 -5.65 -2.67 300,556 306,001 5,643,271 5,211,704

Pertumbuhan (%) 6.85 7.04 10.72 2.64 18.57 22.56 17.15 11.19 15.77 16.23 3.65 7.56 7.41 2.14 6.84 4.24 9.07 39.06 22.76 64.63 16.58 6.32 8.91 -1.78 8.28

Sumber : BPS

Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013

35


Even, Pemasaran Pariwisata Even Utama di Dalam Negeri, Mengusung Promosi Pariwisata Menjangkau Tanah Air Sekaligus Pasar Mancanegara

Beberapa di antara even utama promosi pariwisata di dalam negeri, yang diselenggarakan dan yang didukung oleh Kemenparekraf tahun 2013 :

Festival Budaya Lembah Baliem

36

Informasi : Telp. 021-3838220 u Fax. 021-3208612 u Website: www.indonesia.travel u Email: kncn@indonesia.travel Direktorat Promosi Pariwisata Dalam Negeri u Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Vol. 4 l No. 46 l Oktober 2013 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI u Jalan Medan Merdeka Barat No. 17, Jakarta


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.