Pengetahuan
Dasar Investasi
Mengapa Perlu Berinvestasi? Inflasi membuat harga - harga menjadi naik
Kebutuha n Masa Depan
Persiapa n Pensiun
ketidakpastian masa depan
Tersedia Berbagai Instrumen Investasi
Perencanaa n pendidikan, hiburan dll
Mengapa Perlu Belajar Tentang Investasi ? Investasi dapat membuat seseorang seseorang memenuhi kebutuhan di masa depan dengan menentukan prioritas kebutuhan, menetapkan perencanaan yang baik serta implementasi secara disiplin dan dengan memonitor proses investasinya
Jenis-Jenis Investasi Secara Umum Deposito Obligasi Saham Buka
Usaha Properti Logam Mulia Pasar Berjangka Kolektibel Reksa Dana
DEPOSITO Tabungan dan deposito ď Ž Ciri Khas Tabungan & Deposito adalah likuiditas dan kemudahan pengambilan sewaktu-waktu. ď Ž
Bank memberikan bunga yang besarnya tergantung pada jenis simpanan dengan prinsip semakin besar dan lama orang menyimpan dana di bank umumnya semakin besar pula bunganya. Namun besarnya bunga terbatas (biasanya mengacu pada suku bunga deposito penjaminan).
ď Ž
Perbedaan deposito dengan tabungan ada pada jangka waktu.
ď Ž
Bunga yang di tawarkan di deposito relatif lebih tinggi dari bunga tabungan, namun bila deposito diambil sebelum jangka waktunya maka dapat di kenakan penalti.
OBLIGASI ď Ž
Obligasi adalah surat hutang jangka panjang, yaitu dengan jatuh tempo lebih dari 3 tahun. Obligasi dapat diterbitkan oleh perusahaan, pemerintah pusat, pemerintah daerah ataupun lembaga lainnya. Imbalan dari obligasi adalah modal pokok investasi plus kupon bunga.
ď Ž
Investor tertarik pada instrumen ini karena biasanya suku bunganya lebih besar daripada suku bunga deposito bank, sedangkan bagi perusahaan penerbit, suku bunga yang harus dibayar lebih rendah dibanding meminjam dari bank.
Jenis Jenis Obligasi
Berdasarkan Emiten :
Berdasarkan Kupon :
Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi Coupon Bond (Fixed, Variable, Mixed) Zero Coupon
Berdasarkan Opsi :
Straight Bond (tanpa opsi apapun) Callable dan Putable Bond Convertible dan Exchangeable Bond
Jenis Jenis Obligasi
Berdasarkan Maturity / Jatuh Tempo Pembayaran Pokok :
Berdasarkan Kolateral :
Single Multiple : Amortisasi, Serial Obligasi Perpetual (tanpa jatuh tempo) Obligasi dengan Kolateral (Secured Bond) Obligasi tanpa Kolateral (Unsecured Bond)
Berdasarkan Rating :
Investment Grade : AAA hingga BBB Speculative : BB ke bawah
Return & Risk Obligasi
Return : Kupon atau Bunga atas Pokok Obligasi Capital Gain / Loss Hasil Reinvestasi Kupon
Risk : Resiko Tingkat Suku Bunga Resiko Kredit Resiko Likuiditas Resiko Mata Uang, Politik, dsb.
Harga Par dan Nominal
Harga obligasi adalah % terhadap nilai nominalnya. Pecahan Nominal Obligasi Umumnya sebesar 1 Miliar Khusus Obligasi Ritel Negara (Pecahan Sebesar Rp 1 juta, namun minimal transaksi adalah Rp 5 Juta)
Pada IPO Harga at Par lazimnya adalah 100 (Harga ketika Obligasi tersebut jatuh tempo)
Harga Obligasi Dapat Berubah ď Ž
ď Ž
Karena Obligasi adalah instrumen yang memiliki risiko maka investor mau membelinya dengan syarat imbal hasil yang didapat lebih tinggi dari suku bunga risk free (SBI/deposito). Dengan demikian bila suku bunga acuan berubah maka imbal hasil yang diminta juga akan berubah
Harga Obligasi Vs Suku Bunga Ketika Suku Bunga Naik : Harga Obligasi Jangka Panjang dengan kupon bunga rendah menurun karena potensi pendapatannya lebih rendah dari obligasi baru
Ketika Suku Bunga Turun : Harga Obligasi Jangka Panjang dengan kupon bunga rendah naik karena potensi pendapatannya lebih tinggi dari obligasi baru
Kupon Obligasi
Umumnya besaran kupon obligasi ditentukan berdasarkan: Suku bunga saat obligasi diterbitkan Kupon Obligasi umumnya lebih tinggi daripada suku bunga deposito Rating obligasi Semakin kecil rating obligasi maka imbal hasil yang diminta investor semakin besar ORI Frekuensi Pembagian Kupon
SUN
1 Bulan Sekali
Seri FR
6 Bulan Sekali
Seri VR
3 Bulan Sekali
Seri ZC
Tidak ada kupon
Korporasi
3 Bulan Sekali
Yield Obligasi
Nominal Yield = Coupon Rate Current Yield = Coupon Rate / Price Yield to Maturity (YTM) : Return yg menyamakan present value arus kas obligasi dengan harga pasar yg terjadi. Rumus pendekatan : (C x 100) + (PAR – Market Price) / N (PAR + Market Price) / 2 C
=
Kupon
PAR
=
Harga saat jatuh tempo, umumnya 100
N
=
Jumlah tahun hingga jatuh tempo
Market Price
=
Harga pembelian
Contoh A.ORI 005 Memiliki jatuh tempo 4 tahun lagi dengan kupon sebesar 11.45% p.a, saat in ORI 005 diperdagangkan pada harga 96%. Berapakah Current Yield &Yield To Maturity-nya? Jawab : CY =11.45%/96% =11.93% YTM = (11.45%x100)+{(100-96)/4} (100+96)/2 = (11.45+1)/98 = 12.7%
Contoh B.
Obligasi Seri ZC0012 memiliki nominal Rp 1 miliar dan jatuh tempo 3 tahun lagi, bila investor menginginkan imbal hasil 10% per tahun berapakah harga wajar dari obligasi tersebut? Jawab : t FV = PV (1+r) 3 1.000.000.000 = PV (1+10%) PV = 1.000.000.000/(1,331) PV = Rp 751.314.801
SAHAM
Bukti kepemilikan ( ekuitas ) atas emiten, bukan surat utang. Memiliki hak suara saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Bila emiten mendapat laba, sebagian akan di bagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Kebijakan pembagian deviden tertuang di Prospektus saat perusahaan tersebut go-publik, tetapi tidak ada jaminan bahwa kebijakan tersebut pasti dilaksanakan. Membeli saham berarti memiliki sebagian dari perusahaan. Artinya Anda berbagi resiko dengan emiten.
Karakteristik SAHAM ď Ž
ď Ž
ď Ž
Bila menjual saham saat harga naik, Anda akan menikmati keuntungan berupa selisih dari harga jual dan harga beli, yang disebut capital gain. Tetapi bila kinerja emiten buruk, selain tidak menghasilkan dividen harga saham juga bisa jatuh, bila saat itu Anda terpaksa menjual maka Anda akan mengalami kerugian (capital loss) yaitu modal berkurang. Pemegang Saham diperlakukan paling akhir pada saat emiten di likuidasi, artinya setelah semua kewajiban emiten terpenuhi termasuk kepada pemegang obligasi dan masih ada sisa kekayaan barulah aset tersebut dikembalikan pada pemegang saham. Selain itu risiko pasar juga harus menjadi pertimbangan, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi makro maupun mikro dari emiten, harga saham akan berfluktuasi secara tajam dari waktu ke waktu.
Perbedaan Obligasi & Saham
Obligasi : Hutang/Kewajiban Kreditur – Debitur Pelunasan lbh.dulu Ada jatuh tempo Membayar Kupon Lower Risk&Return Lower Cost bagi emiten Korporasi dan Pemerintah
Saham : Ekuitas Kepemilikan Pelunasan terakhir Tidak ada jt.tempo Membayar Dividen Higher Risk&Return Higher Cost bagi emiten Hanya Korporasi
Mengenal Profil Risiko dan Imbal Hasil (risk and return profile)
Mengenal Risiko -
-
Dalam investasi lazimnya dikenal konsep high risk - high return dan low risk – low return artinya semakin besar keuntungan yang diharakan investor, semakin besar pula risiko yang harus di tanggung. Tingkat risiko dilihat dari : • •
Standard deviasi atau tingkat volatilitas instrumen yang bersangkutan. Rentang (range) yaitu variasi minimum dan maksimum return yang dapat pada periode tertentu
Standar Deviasi Sebagai Salah Satu Risiko Investasi Standar Deviasi menyatakan rata-rata penyimpangan dari return. Semakin besar standar deviasi, maka semakin besar pula risiko reksa dana Metode menghitung Standar Deviasi
X
= Data ke n
X^
= Rata-rata aritmetik dari data
N
= Jumlah data
Contoh Menghitung Standar Deviasi ď Ž
ď Ž
Terdapat 3 perserta ujian, peserta A mendapat nilai 70, perserta B mendapat nilai 90 dan peserta C mendapat nilai 80 Berapakah standar deviasi dari hasil ujian tersebut?
Imbal Hasil -
-
Pendapatan dari deposito bersifat tetap (misalnya setahun 8% sebelum pajak ) dan deposito sendiri tidak dapat diperjualbelikan di pasar. Obligasi dan saham dapat diperdagangkan secara bebas di pasar melalui bursa. Hal ini menyebabkan terdapat harga pasar yang berubah-ubah sesuai dengan supply & demand di pasar.
Mengenal Diversifikasi
Pepatah terkenal di dunia investasi adalah ‘ don’t put all your eggs in one basket ’ Yang dapat diartikan untuk memperkecil tingkat risiko yang harus ditanggung kita perlu menyebarkan penempatan investasi kita sehingga memperkecil kemungkinan kita untuk kehilangan semua modal kita (total loss) dengan kata lain diversifikasi.
Prinsip Diversifikasi * Idealnya diversifikasi tidak hanya dilakukan pada instrumen yang sama saja (misalnya menyebarkan deposito pada beberapa bank) tetapi justru pada instrumen investasi yang berbeda misalnya : - deposito, - saham, - obligasi, - properti, - reksa dana - pada sektor usaha yang berbeda. * Hal ini dapat dibawa lebih jauh lagi seperti misalnya diversifikasi secara geografis ( investasi pada negara yang berbeda ) serta diversifikasi waktu (investasi tidak sekaligus pada waktu yang sama tetapi dicicil sebagian-sebagian).
Manajemen Portfolio
ď Ž
ď Ž
Dalam kaitannya dengan diversifikasi pengelolaan investasi sering disebut sebagai manajemen portofolio karena penempatan investasi akan berupa portofolio ( kumpulan ) dari berbagai instrumen investasi. Penyebaran investasi dapat mengoptimalkan hasil investasi dengan mengkombinasikan berbagai instrumen sehingga memberikan potensi return yang lebih tinggi dari deposito namun dengan tingkat risiko yang relatif tidak tinggi.
Kendala Dalam Berinvestasi
Investasi Langsung Ke Bursa -
Cara berinvestasi ke pasar modal secara langsung adalah dengan menghubungi Perantara Pedagang Efek ( broker ) untuk membeli saham / obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
-
Dengan cara ini setidaknya Anda harus memiliki 2 hal: - Modal yang cukup - Waktu yang cukup untuk mengikuti pergerakan pasar terutama untuk saham
Cara Jual/Beli Langsung Ke Bursa Order Amend Cancel
Order By Fax
Input Order
Account Officer (Fax)
Verifikasi Tanda Tangan
Tolakan Order Order Amend Cancel
& Order Entry Order Valid
Input Order
Nasabah
Account Officer (Telp) Tolakan Order
Order By Telp
System Identifikasi
Eksekutor
& Order Entry
Penyampaian Order
Fax
Jam 17.00 WIB
Eksekusi Order
Transaksi Done Trade Konfirmasi
System Identifikasi
System JATS
Floor Trader
Cara Tidak Langsung Bagaimana bila investor tidak memiliki modal yang sedemikian besar dan juga tidak memiliki waktu dan akses ke informasi pasar terkini ? Jawabannya REKSA DANA!
Mekanisme Kerja Reksa Dana Secara Konvensional BAPEPAM (DEP.KEU) (Pengawasan)
6. Administrasi dan penyimpanan Portofolio Investasi
2. Setor dana 7. Konfirmasi
Investor
Portofolio Investasi:
Bank Kustodian 4. Konfirmasi dana
5. Kelola dana
1. Kirim formulir pembukaan 3. Kirim bukti transfer
Perusahaan Manajer Investasi
Efek Pasar Modal • Obligasi • Saham Efek Pasar Uang • Deposito • SBI