Vol. 7
n
No. 78
n
Juni 2016
The More Digital, The More Global
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
1
Train Trip Siap Jual
Isi Nomor ini
8 10 13 15
Cepat Sekali Proses Penjualannya Di 3 Kota Di Tiongkok Membangun Pasar Norwegia untuk Sumba Timur dan Sungai Utik Dari WTM Connect Asia, Penang, Hampir 2000 Wisman Pemasaran dengan Kuliner Tradisional
Penanggungjawab: • Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Wakil Penanggungjawab: • Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara;
Tiket kereta api pun bisa dibeli secara online. Penumpang walk-in yang membeli tiket langsung di loket masih tetap dilayani. Suasana antrian di depan loket penjualan tiket di Stasiun Besar Gambir, Jakarta.
Sebagian delegasi pembeli dari mancanegara di JTX 2016 (Jawa Barat Travel
Exchange) menumpang kereta api dari Jakarta ke Bandung, bulan Mei lalu. Ada yang pergi-pulang, yang lainnya sekali jalan. Ternyata yang naik kereta api me nyatakan merasa lebih nyaman daripada delegasi yang naik kendaraan lewat jalan tol Cipularang. Sulaeman Shehdek, Country Manager VITO Singapura, meng akui lebih memilih perjalanan dengan kereta ketimbang mobil untuk rute Jakarta–Bandung. Menurutnya perjalanan dengan kereta api di Indonesia sekarang sudah siap jual kepada wisatawan mancanegara. Kereta dan pela yanannya mengalami kemajuan pesat. Perjalanan dengan kereta juga semakin jadi pilihan transportasi wisman overland di Jawa.
Setiap penumpang harus menunjukkan kartu identitas dan tiket untuk masuk ke peron. Ini tampak pada pemeriksaan tiket di pintu masuk Stasiun Bandung.
Penerbit/Pemimpin Redaksi: Arifin Hutabarat Reporter : Benito Lopulalan Alamat : Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata, Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Lantai 3 Jakarta 10110 Telp Fax Email
: 021 383 8220 : 021 380 8612, : jurnal@indonesia.travel
Pencetak : Rekadaya Multi Adiprima Jika Anda mempunyai infomasi dan pendapat untuk Newsletter ini, s ilakan kirim ke alamat di atas.
KRL Jabodetabek. Tak aneh lagi kini kalau melihat wisman dengan tas besar di pundak turun dari KRL di Stasiun Bogor di luar jam sibuk.
www.newsletter-pariwisataindonesia.com
2
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
Peron di Stasiun Semarang Tawang, tertib.
utama n Para Pelaku Perlu Segera Memahami:
The More Digital The More Global
B
oleh jadi travel agent dan tour operator Anda masih kecil se hingga jumlah wisman yang ditangani masih sedikit. Atau belum ada sama sekali dan baru di tahap siap-siap hendak menjadi agen operator tur inbound? Tidak masalah. Boleh jadi unit hotel Anda kecil, atau besar, namun tamu dari wisman belum meningkat signifikan? Bisa juga Pemda kabupaten dan kota yang mengelola destinasi dan faktor-faktor atraksi dalam pariwisata, belum mendapat wisman memadai padahal sudah cukup faktor-faktor 3-A (Aksesibilitas-Amenitas-Atraksi) dipunyai? Bukan masalah juga. Tetapi bersiap dan ikutlah jurus baru pemasaran dan penjualan pariwisata Indonesia: revolusi pemasaran digital! “Semua lini sekarang disiapkan untuk selling. OTA atau Online Travel Agent, platform barunya di dunia kini ber operasi dengan peran luar biasa. Di situlah, ke pasar mancanegara, platform ini mengubah atau mengganti tradisional atau manual travel agent di Indonesia agar menjadi OTA yang kompetitif. Sekaligus memperkuat OTA kecil-kecil yang selama ini sudah bergerak. Kira-kira 80% masih akan dikuasai OTA besarbesar seperti Booking.Com, C-trip, dan lainnya. Jumlah yang berubah dari manual ke online itu, mungkin besar, ribuan perusahaan. Tetapi mereka adalah usaha-usaha yang volumenya tidak terlalu besar. “Jika mereka lincah membuat paket-paket bagus, mereka akan semakin eksis, akan semakin besar, dan bisa menaikkan market share dibandingkan dengan market OTA-OTA besar,” kata Menpar. OTA kelak akan bertarung habis di udara. Bersaing dalam kreativitas mempengaruhi orang. Menpar Arief Yahya menyebut tahun pertama Kementerian Pariwisata (2015) berkonsentrasi ke branding dan advertising. Membangun
Menteri Pariwisata Arief Yahya. branding itu paling penting, agar jelas apa yang hedak dijual. Sesuatu yang hendak dipasarkan harus dilabeli terlebih dulu dengan branding, kalau tidak begitu akan sangat sulit selling. Strategi pemasaran melaksanakan kegiatan BAS, branding, advertising telah menjangkau kawasan-kawasan pasar wisman nyaris di semua pasar utama dunia. Lebih banyak lagi utamanya di pasar-pasar utama bagi Indonesia. Citra ‘Wonderful Indonesia’ telah terpaparkan dan efeknya menjadi penetrasi lebih dalam di pasar-pasar wisman. Yang terasa di lapangan branding Wonderful Indonesia memasuki pikiran khalayak konsumen dan demand yang terbangun juga pada khalayak travel trade. Hasil branding yang membangun kepercayaan dan demand itu, bisa dicerminkan dari ‘penerimaan’ berbagai kalangan maskapai penerbangan yang cenderung menerima kerjasama dengan Indonesia, berbagai awards daan pengakuan
diberikan oleh pelbagai organisasi dan forum-forum internasional maupun dari industri media internasional. Country branding Wonderful Indonesia telah berkelas dunia. Pariwisata Indonesia direspek lebih luas oleh masyarakat internasional. Maka tahun 2016 ini masuk ke tahap penerapan lebih kuat pada bagian S dari BAS, yakni Selling. “Berbeda pendekatan pada marketing, pada Selling lebih teknis, berhitung cost and benefit,” kata Menpar Arief Yahya. Pada penerapan program Selling dari strategi BAS, DOT, POS-E inilah, Menpar pun serasa mengajak para stakeholders, lebih utama lagi pada pelaku pariwisata di pemerintahan di daerah-daerah, dan, para ‘pemain bisnis pariwisata’ — untuk ‘berlari’ karena tak cukup lagi kini de ngan gaya ‘berjalan’. Dia mengungkapkan: yang cepat akan mengalahkan yang lambat, jadi, dunia bisnis kini tidak semata-mata lagi beradagium yang kuat
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
3
akan memakan yang lemah. Memang, sebagai kegiatan rutin pemasaran untuk mendorong penjualan, Arief Yahya menjelaskan, aktivitas selling itu antara lain melalui travelmart dan sales mission, festival, dan famtrip. Tujuan famtrip adalah memperkenalkan destinasi kepada orang yang memiliki akses ke pasar, memiliki pengaruh kuat di publik, atau bahasa marketingnya adalah endorser. “Tahun 2016 ini ada 104 pameran (travel mart), 58 sales mossion, 117 festival, dan 2.117 famtrip yang sedang dilakukan,” ungkap Arief Yahya.
Standar Global
Tapi ya begitu, diingatkan pula oleh Menpar, bahwa kalau mau maju ke pasar global, maka ikutilah standar global. Pada berbagai aspek dan unit kegiatan, harus selalu dilakukan benchmark atau perbandingan dengan kompetitor. Jika kita ingin maju ke tengah pasar global, maka haruslah sesuai dengan standar yang berlaku global. Anjuran itu disampaikan seraya menyatakan, jikalau CEO atau pemimpin pemerintahan di daerah (maksudnya Gubernur, Bupati hingga Walikota) yang tidak jelas komitmennya membangun pariwisata, Kementerian Pariwisata tidak akan memberikan dukungan (support). Adalah Baidu, perusahaan digital marketing di China, sebagai mitra resmi pemerintah Indonesia untuk mendatangkan wisman asal Cina, baru saja menyelenggarakan workshop edukasi di kota Makassar pada 31 Mei 2016.
Workshop itu merupakan bagian dari komitmen yang sedang dijalankan Baidu untuk mensosialisasikan dan mengedukasi pemangku kepentingan pariwisata di Indonesia terhadap pasar wisatawan Tiongkok, selain mendukung menyediakan informasi yang baik dan tepat mengenai pariwisata Indonesia di negaranya. Wisatawan Cina dalam mencari informasi wisata umumnya menggunakan online platform. Di workshop tersebut juga diberikan edukasi pemasaran pariwisata Sulawesi Selatan, Makassar khususnya, melalui ranah digital. Diterangkan informasi-informasi pariwisata seperti apa yang akan menarik dan menggerakkan wisatawan Cina mau berkunjung. Setelah workshop diharapkan para pelaku industri pariwisata di Makassar dan Sulawesi Selatan dapat memahami karakter wisatawan Cina dan mendukung penyediaan informasi yang dibutuhkan. Mengutip siaran pers Baidu, Business Director Baidu Indonesia, Ken Tao berharap, para pelaku industri pariwisata di Makassar dan Indonesia timur mampu memberikan informasi lebih menarik dan mendalam tentang beragam potensi pariwisata yang ada dan mengemasnya dalam format yang dapat menarik wisatawan Tiongkok mendatangi tempat-tempat pariwisata yang dimaksud, khususnya di kota Makassar. Lebih dari 600 juta warga Tiongkok menggunakan mesin pencari Baidu. Platform ‘Baidu Travel’ sebagai referensi daring utama dijadikan rujukan oleh wisatawan asal Cina.
Salah satu snapshot dari fotografer yang menyaksikan pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) di Bali, Mei 2016. Pemandangan ini pun membuat mata wisman terpana, tak mereka temui di mana pun.
4
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
Jurus Digital Marketing & Selling Menteri mengenalkan jurus dengan strategi digital marketing, yang mengan dung sifat dan kemampuan mengkombinasikan: cepat, memudahkan proses penjualan, menjangkau sekaligus kese luruhan segmen konsumen dan travel trade, baik sebaran geografis, ekonomis, dan gaya hidup di pariwisata global kini. Sejak awal tahun 2016 Menpar Arief Yahya telah memberi ‘arahan’, tapi juga mengandung reminder atau ‘pengingatan’ agar para pelaku pariwisata dan para pemain bisnis pariwisata memperhatikan dan ‘mengikuti’ gerak strategi yang hendak diterapkan tahap berikutnya. Program dimaksudkannya ialah membangun satu platform yanag membuka market place baru di internet, bisa diakses dari mana saja di pelosok dunia, para operator tur dan industri pariwisata di Indonesia dapat ‘menawarkan’ hingga ‘menjual’ produk. Program tersebut membawa dampak yang dahsyat, begitulah kosakata yang digunakan oleh Menpar. Deputi Bidang Pengembangan Pema saran Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana menjelaskan konsep digital marketing and selling itu sebagai LBP, Look, Book and Pay. Jadi, Indonesia tengah menyiapkan digital market place (DMP) Indonesia. Itu akan memberi kemudahan bagi costumers untuk menjangkau Indonesia. Lebih mudah, lebih murah, lebih dekat, lebih cepat, lebih meyakinkan. “Tidak ada jalan lain, kecuali go digital!” ditegaskaan oleh Arief Yahya. “Itu akan kita promosikan melalui jaringan kerja sama Kemenpar yang sudah ada, seperti Google, Baidu, TV-TV dunia, media cetak, dan lainnya,” katanya. Hotel, Resto, Besar dan Kecil, ‘Kudu’ Menjual via Online ke Eropa! Tak beda apakah hotel besar maupun hotel kecil, kafe besar atau pun kecil, wisatawan paling banyak memesan kamar hotel via online di tahun 2014 adalah Belanda yang sudah mencapai 68,7%. Pembelian tiket pesawat via online terbanyak ke dua dilakukan juga oleh Belanda, 81%. Wisatawan Finlandia tertinggi, 90% pesanan tiket penerbangan dan 90% juga untuk pesanan akomodasi. Secara keseluruhan di Uni Eropa pada tahun 2014 itu 67% tiket penerbangan di-
Pulau kecil Gili Trawangan ini menerima wisman dari segala pelosok dunia, dan dapat dipastikan pemesanan kamar hotel dilakukan melalui online. Di pulau yang bersuasana care free bagi turis, di sini tak perlu mobil atau sepeda. Santai sekali wisatawan menikmati tropis berjalan kaki atau naik sepeda atau cidomo (cikar-dokar-motor yang jadi satu delman) seperti tampak di gambar.
2 2 TOURISM SMART MARKET (2/2) PLACE TXI Building Ecosystem–e-tourism SMART TOURISM – MARKET PLACE TXI
Platform digital market place itu akan dinamai Travel X-change Indonesia (TXI). TXI di internet bisa diibaratkan suatu mal besar untuk menjual barang-barang berupa paket-paket wisata dari semua destinasi dari Sabang sampai Merauke. Mal besar (yang virtual) itu, — lokasi nya bisa berada di dalam rumah pribadi konsumen, demikian dekatnya —, serasa layaknya menyaksikan tempat pedagang men-display dan menawarkan berbagai program dan produk wisata. Di mal itu (di layar komputer internet atau gadget) orang bisa melihat-lihat, mengamati, mem-booking, sampai membayar di kasir. Jadi, pada DMP itu dalam prakteknya orang di seluruh dunia melakukan searching, atau Look. Setelah tertarik, mulai Booking. Sampai pada sistem pembayaran, Pay. Sampai di situ sang konsumen sudah ‘membeli’ produk wisata yang ditawarkan. Kemudian pada waktunya berangkat menuju destinasi, di mana operator tur atau handling agent atau pelaku bisnis wisata men-deliver produknya.
suppliers suppliers
Airlines
e-hotel
Airlines Hotel
e-hotel e-resto
Hotel Restaurant
e-resto e-carental
Restaurant Car Rental
e-carental e-show
Car Rental Show
e-show e-tours
demands
(“always connected traveller experiences)
e-Tourism
Show Tours
e-tours
During-Trip demands Tourist Experiences (“always connected traveller experiences) Pre/Post-Trip Tourist Experiences During-Trip Tourist Experiences Pre/Post-Trip Tourist Experiences
Online Electronic Booking Directory e-Tourism
Tourism Tourism / Travel / TE ravel xchange Exchange (TTX) (TTX)
Manual Travel Agent dan OTA
Building Ecosystem e-tourism (2/2)
1. Airlines • domestic • international 2. Hotels/villas/pondok 1. wisata Airlines Restautrants •3. domestic •4. international Car Rentals 2. Show/Attractions Hotels/villas/pondok 5. 6. wisata Tour Package 3. Restautrants 7. others : taxi, etc 4. Car Rentals Hot Deals 5. Show/Attractions 6. Tour Package 7. others : taxi, etc
Online Booking
1. POI • Hotels/Resto • Sightseeing • Attractions/Cultural • Spas, etc. POI 1. Hospitals/Police St./Gas • Station/ATM, Hotels/Resto etc. •2. News/Events Sightseeing •3. Traffic/Weather Attractions/Cultural • Spas, etc. 1. Hospitals/Police St./Gas Station/ATM, etc. Itinerary Plan 2. News/Events 3. Traffic/Weather Comm Svc Purchase
Electronic Directory
Travel Agents online (OTA) Travel Agents (OTA)
Itinerary Plan Horizontal Platform
Payment System
SocMed Horizontal Platform
Analytic
Recommendation System, User Generated Content, Business Intelligence, Reward Point, Big Data etc.
Payment System
SocMed
Mobile Apps (Hi-City)
online
Recommendation System, User Generated Comm Svc Purchase Deals Content,Hot Business Intelligence, Reward Point, Big Data etc.
Analytic
Mobile Web Mobile Apps (Hi-Indonesia) (Hi-City) Mobile Web (Hi-Indonesia) traditional & personal
Travel CorpoAgents rate traditional & personal
2 SMART TOURISM – MARKET PLACE TXI Tours
distributors Travel Corpoe-travel Agents
distributors
rate
e-travel
99
Managing Destination Management System (1/2) Incoming travel agencies
Accommodation establishment
Banks, credit cards
Self service terminals & kiosk public areas
Ad hoc connection with event attraction
Transportation media
•
[internet, airlines, tourism off., videos, text] Destination integrated computer information reservation management system
Meteorology service Air line service
International Distribution Network
• • • •
[internet, airlines, tourism off., videos, text]
Tourist police
Demand-Side
Rent-a-car, bicycle, boat office
Domestic Distribution Network
University, Training org.
Tour operators
99
Accessibility at destinations
Supply-Side
Support-Side
beli via online, dan 55% pesanan kamar hotel. Terdeteksi 74% pelaku bisnis akomodasi di Eropa menjual melalui online. Titik awal untuk melaksanakan e-bisnis tentu saja dengan menyediakan website. Pada 2015, 95 persen dari semua organisasi di sektor akomodasi di Uni Eropa memiliki masing-masing situs web. Akibatnya, 63 persen dari perusahaan yang beroperasi di akomodasi menerima pesanan secara online.
• Outgoing travel agencies
Public tourism information service
Private access by personal computers
Accessibility from places of origin tourists
Transportation system
• •
Private access by personal computers
A collection of computerized, interactively accessible information about a destination Satisfy the information & reservation needs of buyers Support travellers to create a personalized destination Experience Major promotion, distribution & operational tools for SMTEs & destinations Improve the functions & performance of DMOs Provide the essential infostructure for DMOs Support destinations in strengthening their competitiveness
Konsepsi untuk melahairkan DMP ini, ditampilkan Menpar pada Rakornas Kepariwisataan di Jakarta (28/4/2016).
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
98
5
Selama ini Look, Book, Pay itu dimiliki oleh provider yang berbeda-beda. Ada yang spesialis Look, seperti Baidu dan Google. Ada yang berangkat dari Book, seperti TripAdvisor, Expedia, dan C-Trip. Ada juga yang besar dari Pay, seperti Alitrip (Alibaba), Booking.Com, Visa Card, Master Card, dan lainnya. DMP yang sedang didesain Indonesia adalah konsep TXI (Travel X-change Indonesia) dengan one stop services, dari Look, Book, sampai ke Payment. Ya, seperti mal yang diperbandingkan tadi, ada tempat melihat-lihat dulu, ada tempat booking ketika sudah cocok harga dan barang, ada juga tempat pembayaran. Bagaimana bisa bersaing? Ya, dengan country branding yang sudah berkelas dunia kini, Indoneia telah terbukti relatif mudah diterima untuk berkolaborasi dengan korporat kelas dunia, pemain-pemain digital yang sudah lebih dulu eksis. Demikianlah telah terjalin kerja sama antara lain: gabungan C-Trip dan Baidu di China. C-trip merupakan OTA—online travel agent—terbesar di China, dengan market share 70%. Baidu adalah mesin pencari, atau Google-nya China, yang menguasai hampir 75% pasar pengguna internet di negeri berpenduduk terbanyak dan terpadat di dunia itu. Dua gajah raksasa yang berbeda platform bergabung, saling komplementer, saling melengkapi. Begitu pula TripAdvisor dengan Booking.Com yang sudah bergabung,
6
I Gde Pitana
maka fungsi Look Book Pay sudah lengkap. Para pemain besar dunia itu akan tetap memainkan perannya. Aktivitas mereka lebih banyak menjual tiket pesawat, dan hotel berdiskon khusus. Mereka terus berkompetisi dan Indonesia akan tetap memanfaatkan jalur yang sudah mereka bangun bertahun-tahun. Apa TXI akan bersaing dengan raksasa-raksasa digital di atas? “Tidak, justu saling melengkapi,” kata Menteri. Di DMP itu akan diberikan ‘lapak’ kepada manual travel agent atau
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
traditional travel agent yang jumlahnya ribuan di Indonesia, agar mereka bisa ikut bersaing di dunia digital marketing. Kalau tidak ikut bermain di arena ini, mereka akan semakin tertinggal jauh dan tenggelam oleh zaman. “Ibaratnya, mereka itu pelaku-pelaku bisnis di pasar tradisional, nah sekarang kita ajak berjualan bersama di mal, dibuatkan toko di dalam mal,” kata Arief Yahya. Kemenpar dinyatakan tidak boleh meninggalkan pelaku bisnis lama di travel agent itu. Kalau dibiarkan mereka bersaing sendiri di alam yang sudah berubah, tidaklah bijak. Mereka, cepat atau lambat, akan semakin terpinggirkan, dan bisa-bisa terlempar dari bisnis pariwisata yang semakin mengglobal. “Teknisnya, nanti kalau platform DMP itu sudah selesai, mereka kita training, kita ajarin bagaimana membuat paket? Mendesain produk paket? Meng-up load sendiri, dan trik atau cara untuk mendapatkan impresi lebih banyak,” kata dia, Arief Yahya mencontohkan bisnis wartel atau warung telekomunikasi, yang pernah berjumlah 120.000 se-Indonesia. Ketika GSM berkembang, handphone mengambil alih fungsi wartel. Maka, mereka harus switch, harus berubah pikiran, dan menutup bisnis wartelnya.
Apa yang akan terjadi?
Apa yang akan terjadi, ketika platform Digital Market Place (DMP) diterapkan di Indonesia? Menpar Arief Yahya membayangkan, di dunia bisnis sekarang siapa yang bergerak lebih cepat akan menyalip yang lambat. Siapa yang agresif dan kreatif berpotensi mengalahkan yang biasa-biasa saja. “DMP ini memberi peluang yang sama buat semua pemain untuk mengemas kreasi paket yang terbaik,” ucap Menpar Arief Yahya. Semakin digital, semakin profesional. Karena semua akan bertanggung jawab terhadap produk mereka sendiri-sendiri. Siapa yang mampu membuat improvisasi, dia akan memenangkan pertandingan, dan sukses. “Karena itu, konsep platform ini akan diterapkan di Wisnus dulu, lalu secara paralel menggarap Wisman,” ujarnya. Digital Marketing ini ibarat membuka pintu dan jendela selebar-lebarnya pada potensi pariwisata negeri ini. Tak segan belajar platform digital Travel
Anda pun mungkin tak menyangka, keindahan yang bisa diklasifikasi bintang 5 ini, ada di pulau kecil Gili Trawangan. Banyak sekali keindahan dan keunikan yang bisa dijual sebagai paket wisata ke seantero dunia… melalui digital marketing and sales. X-change Austalia (TXA) yang sudah di terapkan, justru disambut dan didukung oleh Australia ketika berunding dan mendapatkan pernyataan dari Richard Colbeck, Menpar Australia: “Dengan senang hati. Kami (pun) tertarik untuk membuat paket joint marketing untuk pasar Timur Tengah dan China, ke dua destinasi Indonesia-Australia.” Begitu bertemu Richard Colbeck, Menteri Pariwisata Australa itu memberi lampu hijau untuk belajar digital market place dari Negeri Kanguru itu. Senin, 2 April 2016, Staf Khusus Bidang IT Kemenpar, Samsriyono, dan Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana terbang ke Canberra, ibu kota Australia untuk mendapatkan penjelas an detail bagaimana platform digital yang dimiliki Australia, skema manajemennya, operasional dan regulasinya, dan proses membangunnya. Menteri merencanakan agar saat HUT RI ke-71, tanggal 17 Agustus 2016, Platform Digital Market Place pariwisata ini sempurna untuk diluncurkan! Lanjut Menteri: “Saya ingin, setahun kemudian, 2017, Wonderful Indonesia naik panggung sebagai the best digital marketing in the world. Saya ingin membuktikan bahwa More Digital More Global,” kata Menpar Arief Yahya. Bahkan DMP Indonesia direncanakan menjadi salah satu yang terbaik di dunia.
Pengelolaannya
Tertarik dengan apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Australia, Kemenpar hanya akan bermain sebagai regulator, mengatur saja. Tidak masuk ke level operasional, karena itu menyangkut soal tugas dan fungsi pemerintah. Operatornya akan ditangani secara profesional oleh para ahli digital dan menjadi domain private sectors. “Data warehouse-nya dimiliki Kemenpar, industri-nya bebas dan boleh meng akses foto dan video di www.indonesia. travel,” kata Menteri.
DAMPAK PROMOSI Menurut Ogilvy (2015) Branding: Minimal dilakukan secara konsisten dan intensif 2 tahun. Hasil baru terlihat nyata setelah 3 tahun (lebih sulit dibandingkan dengan barang manufaktur). Advertising: Tergantung produk. Untuk pariwisata, 8 bulan secara konsisten. Selling: 1 tahun untuk pasar-pasar jarak jauh (Long haul) seperti Eropa dan Amerika. 6 bulan untuk pasar-pasar jarak menengah (Middle haul) seperti Timur Tengah, Tiongkok, Jepang, Korea. 1 bulan (bahkan kurang) untuk wisatawan Perbatasan/ Short haul, seperti Malaysia, Singapura. Kemenpar juga akan mengerahkan seluruh Kadispar Provinsi untuk terus meng-up date perkembangan data-data dari daerah masing-masing. Dari datadata itu bisa disusun paket-paket baru yang semakin banyak dan beragam. “Kita punya banyak atraksi kok, tinggal secara simultan dikerjakan bersamasama untuk aksesibilitas dan amenitas. Tiga A (Aksesibilitas, Amenitas, Atraksi) akan menentukan kesiapan destinasi untuk menyambut era digital yang akan datang lebih cepat dari yang diduga orang,” kata Arief Yahya. Jadi, Go Digital dengan DMP itu akan merevolusi pemasaran pariwisata Indo nesia. Baik dicatat, di dunia digital, salip menyalip teknologi aplikasi, kejar mengejar kecepatan komunikasi data, kompetisi menyediakan content terbaik adalah habitat Arief Yahya bertahuntahun selama berkarier di sektor telekomunikasi. Karena itu sangat confidence, bahwa semakin digital semakin personal, semakin digital semakin global, semakin digital semakin profesional. “Akan saya buktikan penggunaan digital itu akan membuat pariwisata Indonesia melompat lebih tinggi,” ungkapnya. Kenyataan kekinian hanya di dunia
Beginilah urut-urutan dampak promosi menurut tahapantahapan. Kegiatan massif Branding dan Advertising pemasaran Wonderful Indonesia telah terlaksana tahun 2015 hingga 2016 ini, maka, dampak besarnya tentulah akan mulai terealisasi sekitar pertengahan tahun 2016. 43
digital, bisa memahami customers sangat detail. Kesukaanya apa, kebiasaannya bagaimana, mimpinya apa, sedang ke mana. Semua orang bagaikan telanjang di digital, bisa diketahui dengan sangat detail. Sebaliknya, digital juga bisa global, mendunia, menyentuh semua orang di muka bumi. Contohnya permainan Angry Birds, dari semua level, di semua negara, di semua benua, mereka sama-sama suka dengan permainan itu. Medsos, dari Facebook, Twitter, Instagram, Pinterest, jutaan manusia menjadi member dari berbagai suku, bangsa, bahasa, adat, kebiasaan, di seluruh dunia. “Jadi apa saja yang menarik, bisa mendunia, menerobos benteng-benteng negara dan kekuatan kelompok,” kata dia. Ada satu ungkapan yang menarik ihwal keahlian dan piawainya Menpar sebagai tokoh dunia pemasaran. Adalah seorang pelaku industri pariwisata, tiba-tiba menyatakan teringat kata-kata Presiden Jokowi saat pertama kali memperkenalkan Arief Yahya sebagai menpar. Berseloroh yang bermakna amat positif: “Hati-hati dengan Menpar Arief Yahya, semua bisa dia pasarkan, termasuk Anda!” ungkap Presiden RI. n
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
7
Sales Mission
Cepat Sekali
Proses Penjualannya n Di 3 Kota Di Tiongkok
D
eputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Manca negara, I Gde Pitana, menekankan betapa kini penting dan menentukannya keberhasilan pariwisata jika didukung dengan sinergitas antara pusat dan daerah. Pada ratusan peserta Rakornas Kepa riwisataan di Jakarta 28/4/2016, Deputi BP3M menguraikan bagaimana Kemen par menyusun dan tengah melaksanakan program yang pada dasarnya sebagai program rutin pemasaran pariwisata mancanegara, dan dirincinya sebagai berikut:
Jadi, tahun 2016 ini akan dilaksanakan 58 kali sales mission ke mancanegara, dan total berjumlah 2.177 orang dari mancanegara akan dibawa dengan Famtrip ke destinasi-destinasi yang hendak ditingkatkan pemasarannya. Begitulah Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar melaksanakan rangkaian sales mission ke dua kota di Tiongkok yang termasuk secondary cities yaitu kota-kota yang lebih kecil diban dingkan kota utama seperti Shanghai, Guangzhou dan Beijing. Dua kota dimaksud adalah Xi’an dan Changsha, ditambah ke kota Guangzhou juga. Itu pada 17–23 April lalu.
8
Sales mission ke pasar yang masuk alam lima besar originasi wisman d bagi Indonesia ini, dipimpin oleh Jordi Paliama, Kepala Bidang Misi Penjualan Pasar Asia Pasifik. Programnya terdiri dari pertunjukan kesenian, table top meeting, media interview, pembagian souvenir dan doorprize. Kemenpar memfasilitasi sellers yang terdiri dari Discovery & Vision Tour, Bali Relaxing Resort & Spa, dan Nusaraya Tour. Di kota Xi’an, sales mission digelar pada 18 April diikuti 80 buyers saat table top dan 8 jurnalis meliput. Di kota Changsha pada 20 April dihadiri 110 buyers dan 6 jurnalis. Terakhir di Guanzhou dilaksanakan keesokan harinya tanggal 21 April dihadiri 87 buyers, dan 11 media setempat meliputnya.
Sesi Table Top di Xi’an.
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
Para sellers memperkenalkan destinasi lain di luar Bali. Antara lain Labuan Bajo, Lombok, Candi Borobudur, Gunung Bromo dan Kawah Ijen, Danau Toba serta Bunaken. Hasil akhirnya, tercatat transaksi potensial yang diperoleh dari tiga kota itu sebanyak 11.530 pax, nilai nya sekitar US$ 360.600 atau ekivalen Rp 4.777.950.000,00 Kali ini terasa cepat sekali terjadinya proses pemasaran dan penjualan. Para buyers langsung memutuskan ingin menjual produk wisata Indonesia begitu usai mengikuti presentasi para sellers. Tampak bahwa umumnya awareness tentang Bali bagi masyarakat Tiongkok telah demikian cukup baik. Bahkan Candi Borobudur pun telah mereka kenal. Maka kesempatan untuk mempromosikan 10 destinasi prioritas menjadi sangat penting saat itu bahkan berkembang pada pengenalan destinasi diving. Wisata bahari ini sekarang pasarnya sedang booming di Tiongkok. Selain itu kebijakan BVK (Bebas Visa Kunjungan) bagi 169 negara termasuk Tiongkok, untuk berkunjung selama 30 hari ke Indonesia, ramai dibicarakan pada rangkaian diskusi yang digelar. Cukup banyak yang belum paham bahwa kebijakan itu membuat mereka hanya tinggal datang dengan membeli tiket. Simple sekali! Khusus di Guangzhou, Konjen RI untuk Guangzhou, Ratu Silvi Gayatri,
Peserta Sales Mission di Guangzhou.
membuka dialog berbagi pengalaman kepada calon turis Tiongkok yang baru pertama kali hendak ke Indonesia. Kesimpulannya tentu Indonesia aman dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Sebaliknya untuk Kemenpar perlu diperhatikan menurut Ratu Silvi adalah bahan promosi, caption/subtitle video promosi untuk pasar ini perlu memperhatikan penggunaan kata yang sungguh tepat penerjemahannya. Nah, soal direct flight. Sebagian buyers itu belum mengetahui adanya special charter flight Garuda Indonesia untuk 12 kota di Tiongkok bertujuan Bali. Dharmawan Yuliardy, GM Garuda Indonesia di Guangzhou menjelaskan bagaimana Garuda Indonesia dewasa ini tengah mengembangkan khususnya rute-rute baru dari Tiongkok ke Indonesia. Pelaksanaannya harus menunggu ijin dari pemerintah Tiongkok dan ke tersediaan time slot pada setiap bandara yang hendak dilayani. Ditambahkannya bahwa mulai Juli tahun 2016 ini akan ada 7 kali seminggu penerbangan Garuda Indonesia untuk rute Guangzhou–Bali. Selain itu akan dibuka rute baru dari dan ke destinasi beyond Bali, yakni Guangzhou ke Medan, Manado dan Surabaya. Di era digital ini tentu saja aspirasi mereka untuk mengetahui Indonesia melalui website atau aplikasi mobile yang berbahasa Mandarin cukup tinggi. Idealnya menurut mereka ada kalender even yang konsisten di Indonesia. n
Peserta Sales Mission Changsha.
Media Interview di Changsha.
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
9
Famtrip
Membangun Pasar Norwegia untuk
Sumba Timur dan Sungai Utik Menyusuri Sungai Utik dengan jukung.
D
i pameran pariwisata Reiselivs messen 2015 pada 9–11 Januari 2015 di Telenor Arena, Oslo, Norwegia, paviliun Indonesia menampilkan Komunitas Dayak Iban dari Sungai Utik, Putusibau, Kalimantan Barat; kelompok penenun Paluanda Lamba Hamu dari Desa Lambanapu, Sumba Timur, NTT; masyarakat Mollo di Nausus, bagian barat Pulau Timor, NTT; masyarakat adat hutan Guguk, Jambi; masyarakat Sawai, Pulau Seram, Maluku; dan komunitas Jatiluwih, Tabanan, Bali. Apa yang terjadi? Pengunjung begitu terkesan. Penasaran dari mana berasal kain-kain menawan yang dipamerkan, siapa yang melakukan pekerjaan dengan begitu indah, seperti apa gerangan tempat tinggal dan bagaimana kehidupan mereka? April 2016, Asdep Pengembangan Pasar Eropa, Timteng, Amerika, dan Afrika (ETTAA) Kementerian Pariwisata
10
Peserta famtrip berfoto bersama di bukit savana Sungai Mauliru. memfasilitasi famtrip media dari Norwegia selama 8 hari ke beberapa di antara daerah-daerah tersebut. Bekerja sama dengan KBRI di Oslo, dan organisasi Green Indonesia. Tiga orang jurnalis dan fotografer senior dari media-media perjalanan ternama, didampingi seorang perwakilan dari KBRI, selama delapan hari, 23–30 April 2016, dibawa berkunjung.
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
Tenun ikat ramah lingkungan dan lansekap alam nan indah Memasuki pekarangan rumah keluarga Kornelis Ndapakamang, beberapa kain tenun ikat tampak sedang dianginanginkan. Gulungan kain tenun, siap hendak dijemur. Di halaman depan samping rumah itu ada sebuah bangun
an kayu berdinding anyaman bambu berfungsi sebagai galeri. Di dalamnya direntangkan kain-kain tenun ikat sumba karya kelompok bernama Paluanda Lama Hamu. Tampak wadah-wadah dari anyaman daun lontar berisi benangbenang kapas. Kelompoknya beranggota 25 warga Desa, perempuan dan laki-laki. Berbagi tugas memintal benang, membuat pewarna dari bahan-bahan alami, mewarnai benang, menyusun benang pada frame, mendesain motif dengan mengikat benang yang telah dipasang, menenun dan seterusnya. Itu semua bagian dari total 27 langkah (!) untuk membuat se helai kain tenun ikat. Pelopor pelestari pewarna alam tenun sumba Agustina Kahi Atanawu, dibim bing memasuki galeri sederhana itu dan duduk di antara tamunya. Usai makan siang, tamu-tamu melihat tumbuhtumbuhan pewarna alami. Di antaranya kapas, indigo dan mengkudu sumba. Iklim di Pulau Sumba kering. Iklimnya disukai tanaman kapas bahan baku benang dan indigo sumber pewarna biru itu. Setelah kapas diambil, bijinya dilempar begitu saja di pekarangan. Tanaman kapas tumbuh, panen dua kali setahun. Kemudian, beberapa pemuda desa mengajak menuju padang rumput di belakang desa untuk menunggu mata hari terbenam sambil minum teh. Di sana mengalir Sungai Mauliru, diapit perbukitan savana. Di tepiannya yang landai tampak petak-petak kebun sayur dan palawija. Rumah-rumah warga di belakang desa itu berdiri di perbukitan padang rumput yang di bulan April masih menghijau. Hewan ternak, kambing dan sapi masih merumput di savana yang menghampar di antara rumah-rumah. Seorang mama masih tekun menenun dengan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) meskipun hari beranjak senja. Demikian itulah perkenalan pertama dengan lansekap Sumba nan indah. Esoknya, diperlihatkan bagaimana kain tenun ikat khas Sumba dibuat. Seorang mama menunjukkan cara membuat warna biru dari indigo. Sebagai bahan pencampur dalam membuat pasta digunakan kapur yang dibuat dari sisasisa kulit kerang. Tak ada limbah tersisa dari proses pembuatan pewarna alam. Bahkan, sampah daun dan batang indigo berakhir sebagai pakan ternak atau pupuk kompos.
Seorang mama sedang menenun dengan teknik pahikung di Desa Pau.
Sebelumnya, dalam perjalanan me nuju desa itu dari tempat menginap di Pantai Cemara, beberapa kali berhenti. Pemandangan khas Sumba Timur pagi hari itu, hamparan savana dan kuda, mereka masukkan ke memori kamera. Lautan biru membatasi dan memberi jarak antara savana dengan cakrawala. Pengatur perjalanan ini bersikap produktif sekali. Rombongan famtrip singgah dulu di kampung adat pertama Pa’tanita. Kubur-kubur batu dengan patung-patung kuda dan buaya di atasnya dikelilingi rumah-rumah tradisional beratap tinggi dari rumbia. Beberapa kuburan kecil berbentuk seperti meja batu tersebar sampai di batas kampung. Diperlihatkan lagi kain-kain tenun ikat dengan warna biru dominan di rumah kepala kampung. Kain atau sarung tenun itu dapat dibeli langsung. Dari batas kampung terdengar seekor anjing menyalaknyalak. Rupanya sedang mengawasi beberapa ekor sapi yang merumput dan beberapa ekor babi tengah mencari makan di hamparan s avana. Kemudian, melihat desa tradisional, Desa Pau. Jaraknya 1,5 jam perjalanan darat dari tengah kota Waingapu. Warga desa membuat kain tenun dengan menggunakan teknik pahikung, yakni membuat motif dengan menggunakan lidi langsung di alat tenun. Hasilnya, sama unik dan halus dengan tenun ikat. Di depan penginapan, pagi hari biasanya beberapa orang menggelar kain-kain tenun dan aksesoris khas Nusa Tenggara Timur. Umumnya tenun yang ditawarkan masih berupa lembaran kain dan sarung. Sebelum ke Bandara di hari ketiga, singgah dulu di pasar tradisional Mata Wai di Waingapu.
Mengenal kearifan kehidupan Dayak Iban di Sungai Utik Rombongan famtrip ini terbang soknya dan bermalam di Pontianak, e Kalimantan Barat sebelum menuju Dusun Sungai Utik di Putusibau, terbang 1 jam 40 menit dari Pontianak. Dari perbatasan dengan Malaysia, jaraknya sekitar 3 jam perjalanan darat. Komunitas Dayak Iban menghuni rumah betang (rumah panjang) berpintu 28 buah di Dusun Sungai Utik. Kepala rumah betang, dipanggil tuai, beserta seluruh penghuninya menyambut tamu. Tarian selamat datang oleh anak-anak. Lalu mendengarkan cerita mengenai rumah betang dan kehidupannya. Hari pertama dihabiskan bersama dengan penghuni rumah betang. Sekitar pukul 8 pagi kepala rumah memimpin trekking menyusuri hutan sampai ke bantaran Sungai Utik. Menurut catatan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Barat, total luas area hutan adat Iban di Sungai Utik 9.452,5 hektar. Sekitar 6.000 hektar adalah kawasan hutan lindung dan sisanya hutan yang dikelola oleh masyarakat adat setempat (www.mongabay.co.id; 25/8/2015). Setelah trekking di hutan yang disebut sebagai ‘supermarket’-nya Dusun Sungai Utik, dilanjutkan menyusuri sungai di atas jukung (sampan). Besoknya diajak melihat sawah dan kebun-kebun kecil di hutan. Sayur-mayur diambil dari hutan. Sebelum senja, melihat proses membuat tuak dari pohon aren. Jurnalis dari Norwegia mencicipi nya. Malam itu merupakan perpisahan dengan penghuni rumah betang.
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
11
Mendengarkan cerita mengenai rumah betang dan kehidupan di Dusun Sungai Utik.
Ketiga jurnalis dan fotografer senior itu mewakili travel magazine Vagabond dan Reis, serta sebuah majalah gaya hidup Feel Good. Vagabond adalah majalah perjalanan terdepan selama 21 tahun terakhir di Norwegia. Reis, satu dari dua peringkat teratas majalah perjalanan di negeri Skandinavia tersebut. Dan Feel Good, sebuah majalah gaya hidup dengan fokus pada high-end pro duct, nature, dan leisure.
Adapun Green Indonesia, sejak sekitar 1,5 tahun lalu mulai membuat peta perjalanan wisata. Saat ini targetnya wisata edukasi untuk mahasiswa yang mempelajari desain dan komunitaskomunitas penyuka wisata budaya dan lingkungan. Dapatlah kini dibayangkan, kawasankawasan yang disaksikan oleh para jurnalis dan fotografer itu akan semakin populer dan mengajak wisman dari Norwegia dan sekitarnya, untuk menyaksikan juga dengan mata sendiri, dan pengalaman sendiri. Satu kawasan di Sumba, satu kawasan di Putusibau, sekitar perbatasan dengan Malaysia, niscaya menjadi destinasi untuk special interest alias minat khusus. Dari perspektif pasar boleh dibilang termasuk niche market, namun ketika arus kunjungan wisman mengalir, maka menjadi dasar bagi daerah-daerah itu semakin mengembangkan potensi yang dimiliki. n
Pasar salah satu tempat melihat kehidupan sosial yang hidup. Di Pasar Mata Wai, Waingapu.
12
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
EVENT
Dari WTM Connect Asia, Penang,
Hampir 2000 Wisman
Aktivitas
Kementerian Pariwisata pada WTM (World Travel Mart) Connect Asia 2016 pada 18–20 Mei 2016 Penang, Malaysia, mencatat hasil-hasil yang tergolong Selling, atau penjualan dengan terinci. Antara lain Penang Golf Club me rencanakan akan mengirim 70 golfers Penang ke Batam, yang akan ditangani langsung oleh pe ngelola Golf Course Batam View. Dari Tiongkok, sejumlah 400 orang golfers rencananya juga akan mengunjungi Batam. Asosiasi Golf dari Penang sendiri akan menggelar konferensi tahunan ITTD World dengan 500 orang peserta di Batam. Secara keseluruhan estimasi transaksi potensial mencapai jumlah 1.775 pax dengan nilai sebesar USD 161.750 ekivalen Rp 2.183.625,00. Pada WTM di Penang itu aktif sebanyak 52 sellers dari berbagai negara dan 79 buyers antara lain dari Tiongkok, Jepang, India, Nepal, Jerman, Amerika, Rusia. Kemenpar sendiri memfasilitasi 5 industri pariwisata dari 5 destinasi, yaitu: Jawa Barat (Bhara Tours), DKI Jakarta (Blue Sky Hotel), Bali (Pacto), Sumatera Utara (Horas Tours), Kepulauan Riau (Batam View). Sejatinya travex yang diadakan oleh Reed Tra vel Exhibition Ltd ini, yang memfokuskan diri pada sellers dan buyers Asia, baru pertama kali diadakan di Penang. Jadi kegiatan ini bersifat B to B, dengan sistem PSA (Pre Schedule Appointments). Namun hasil dari partisipasi Indonesia cukup baik berkat sejalan dan didukung beberapa
ktivitas yakni branding dan advertising di mea dia selama even berlangsung. Logo Wonderful Indonesia tampak di refreshment zone bagi para pembeli, pemasangan iklan setengah halaman full color pada media cetak Sun Daily, serta pada sampul belakang WTM Connect Asia 2016 Daily News. Serangkaian pertemuan dengan stakeholders di Penang pun dilakukan di luar kegiatan resmi WTM Connect Asia. Kegiatannya berupa gathering di G Hotel Penang untuk mempromosikan desti nasi-destinasi Indonesia di pasar Malaysia khususnya Penang. Pertemuan dan diskusi de ngan DAP’s Penang State EXCO for Tourism Development me ngenai peningkatan kerja sama pariwisata Indonesia dengan Penang. Kemudian, pertemuan dengan Advisor Malaysian Chinese Travel Agents (MCTA). MCTA adalah asosiasi agen perjalanan Malaysia yang khusus menjual paket wisata untuk Chinese market. MCTA Penang ber anggotakan 57 outbound travel agents dengan Top 4 anggota: Forever, Ace Tour, Golden First, dan Lay Ping. Pelaksanaan gathering di sela kegiatan WTM Connect Asia itu juga sangat efektif karena selain dapat menghasilkan transaksi langsung juga dapat memelihara hubungan kerjasama dengan pemerintah, asosiasi dan industri pariwisata Penang. Dari kegiatan itu pula diketahui perlu peningkatan upaya promosi khususnya untuk tapping segmen Chinese Malaysia yang lebih se ring melakukan perjalanan wisata. n
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
13
EVENT
6.000 Wisman ke Interhash Bali
Red Dress Run, salah satu bagian dari Interhash 2016, Bali.
Bali
memenangkan persaingan dari Korea Selatan, Fiji, juga Hainan, Cina, dan menjadi tuan rumah event International Hash House Harriers (Interhash) 2016. Maka, di dalam negeri, ke satu event itu datang ikut serta lebih dari 6.000 wisman, berasal dari 75 negara. Jumlah itu menceminkan citra destinasi ini digandrungi oleh masyarakat peserta manca negara. Pulau Bali sukses mengulang prestasi menghelat event tersebut pada 19–22 Mei 2016. Event yang tergolong sport tourism itu rutenya melintasi lima kabupaten dan kota di Bali, yaitu Badung, Denpasar, Tabanan, Gianyar, dan Bangli. Bagi Indonesia ini adalah keempat kalinya menjadi tuan rumah setelah acara serupa digelar di Jakarta (1982), Bali (1988), dan Magelang (2012). Internasional Hash House Harriers (Interhash) rutin digelar setiap dua tahun sekali dengan skala internasional dan lokasinya berpindah-pindah dari
14
satu negara ke negara lain. Siapa yang menjadi tuan rumah ditentukan lewat bidding tahun lalu di Tiongkok, dan Bali memenangkan bidding tersebut. Keberhasilan Bali menjadi tuan rumah interhash memberikan dampak bertambahnya kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata tersebut. Pemerintah Provinsi Bali tahun ini menargetkan 4,4 juta wisman berkunjung ke Pulau Dewata. Angka tersebut meningkat dari 2015 yang mencapai 4 juta wisman. Tahun lalu, wisman asal Australia masih mendominasi kunjungan ke Bali, mencapai 965.330 orang, disusul Tiongkok 687.633 orang, Jepang 228.035 orang, Malaysia 190.317 orang, dan Inggris 167.527 orang. Interhash merupakan olahraga lintas alam yang memadukan kegiatan lari, susur sungai, hingga lintas gunung. Olah raga melahirkan komunitas pencinta alam (hasher) yang beranggotakan lebih dari 100 negara di dunia dan sudah di selenggarakan sejak 1978. Tahun ini adalah penyelenggaraan ke-21 dan diikuti
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
pehobi lari lintas alam dari 100 negara. Di Bali, di antara beberapa ‘kategori’, tiga yang menonjol yaitu disebut Run Site Interhash dan Red Dress Run dilaksanakan di Sanur dan Ball Breaker Run dilaksanakan di Lapangan Petang, Badung. Peserta Bali InterHash bebas memilih lokasi dan jenis rute lari masing-masing dimana panitia menyiapkan seratus lebih bus mengangkut hingga 6.000 peserta dari Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur pada pukul 10.00 Wita dan memulai lari lintas alam pukul 13.00 Wita. Bukan main! Tapi justru even-even olahraga wisata semacam ini merupakan peluang yang sesungguhnya cukup banyak variasi yang dapat diciptakan dan dikembangkan di berbagai daerah destinasi di Indonesia. Tentu saja sesuai dengan sumber daya alam, sumber daya budaya, dan sumber daya manusia yang diperlukan. Atau, perlu disiapkan! n
Kuliner
Pemasaran dengan
Kuliner Tradisional Peserta famtrip media dari Norwegia pada bulan April 2016 diajak ke Pasar Mata Wai, Waingapu, Sumba Timur, NTT. Salah seorang diantaranya ketagihan rasa buah kedondong yang dibeli dari seorang mama.
P
ada suatu konferensi internasional mengenai makanan dan pariwisata di bulan November 2000 di Siprus disimpulkan, makanan lokal berperan penting untuk membuat turis terkesan dan menjadi bagian faktor atraksi bagi destinasi. Sanitasi bahan makanan dan standar bahan pengawet yang digunakan dalam masakan lokal juga jadi perhatian dan
mempengaruhi kepuasan. Sebuah studi yang dilakukan Enteleca Research mengindikasikan, makanan berperan juga Âuntuk menahan turis lebih lama Âtinggal dan lebih banyak belanja, walaupun tempat yang dikunjunginya mungkin tidak memuaskannya. Salah satu motif implisit wisatawan memilih suatu destinasi juga terkait Âmakanannya.
Masyarakat, termasuk pelaku industri pariwisata, di Bangka Belitung sangat bangga dengan budaya makan bedulang. Sekarang ini jadi salah satu atraksi wisatanya, dari bedulang bersama warga lokal sampai di restoran. Di dulang itu, pengaruh dari Pulau Sumatera, akulturasi budaya melayu dan cina berpadu serasi dalam koleksi kuliner yang masih bertahan sampai sekarang.
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
15
Gorpis alias goreng pisang amat terkenal di Negeri Jiran. Para agen perjalanan dari Malaysia peserta pre-tour JTX 2016 ini serius memperhatikan seorang penjaja memasak gorpis di obyek wisata Situ Patenggang, Bandung, Jawa Barat. Mereka tak hanya membeli gorpis, juga goreng tahu dan tempe. Minggu terakhir di bulan Mei 2016 kegiatan promosi pariwisata Indonesia gencar membawa khasanah kuliner Nusantara ke mancanegara. Di kota Perth, Australia, kita melaksanakan kegiatan Promosi Kuliner Wonderful Indonesia 2016 pada 29–30 Mei 2016. Itu setelah sebelumnya sukses dengan kegiatan promosi Wonderful Indonesia di Melbourne dan Sydney. ”Kami sajikan makanan Indonesia di gedung yang menampung 300 orang, makanan yang berasal dari 10 destinasi unggulan tanah air,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana. Kuliner Indonesia yang ‘dipasarkan’ pada peristiwa itu penuh ragam: Gadogado, Ayam Kemangi, Zerapah Sampi, Soto Lamongan, Ikan Lado Ijo, Kare
16
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
Ayam, Acar, Sambal Ulek, Telur Asin, Teri Goreng, Sop Kambing, Gedang Mekuah,Ikan Lado Ijo, Iga Bakar, Empal Balado, Tumis Buncis, Kari Ayam, tumis buncis, dan lainnya lagi. Jadi, faktor atraksi dalam produk pariwisata Indonesia dikombinasikan dengan acara kuliner, makanya, menurut Gde Pitana, “Kami menghadirkan pagelaran seni dan budaya seperti Tari Kecak dan musik Gamelan,” bahkan juga dengan diadakannya fashion show. Di Grand Hilton, Seoul, Korea Selatan, mulai tanggal 23 hingga 29 Mei diadakan Festival Budaya dan Kuliner Indonesia 2016. Ke sana Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik menampilkan ‘Wonderful Indonesia’ dengan menonjol ketika menyajikan kuliner khas dari 10 destinasi wisata unggulan.
Kopi kup ala Meulaboh pesisir, Aceh. Ragam cara minum kopi lokal unik seperti ini, atraksi potensial yang belum dieksploitasi.
Festival itu digelar bekerjasama engan The Conrad in Bali dan the Grand d Hilton Seoul dan Kedutaan Besar Indonesia di Seoul. ”Beberapa rangkaian kegiatannya,” kata Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik, Vinsensius Jemadu, “Ditampilkan pertunjukan kesenian dan tarian dan kesenian tradisional khas Indonesia yang sangat diminati pasar Korea Selatan promosi Wonderful Indonesia.” Pada kedua even tersebut, publik mancanegara melihat langsung rupa dan rasa menu masakan yang mudah ditemui di Indonesia. Pengunjung merasakan kuliner Indonesia pada Wonderful Indonesia Festival and Travel Fair 2016 di Sydney, Australia pada akhir April 2016. Wisatawan tak hanya berbelanja dan jalan-jalan, mereka juga ingin merasakan kuliner lokal. Agar dapat menikmatinya memerlukan beberapa kondisi. Sebab, manusia makan bukan hanya untuk beradaptasi, tetapi sekarang dipersepsikan sebagai suatu fenomena budaya. Traveling without eating, is not traveling at all. Maka, daerah yang punya destinasi potensial dengan alam dan budaya, pun perlu memperhatikan juga potensi aspek kuliner dalam pengembangan pariwisata masing-masing. n
Pengunjung merasakan kuliner Indonesia pada Wonderful Indonesia Festival and Travel Fair 2016 di Sydney, Australia pada akhir April 2016.
Tamu undangan menunggu kuliner Nusantara disajikan dalam sebuah jamuan ala fine dining pada Promosi Kuliner Wonderful Indonesia 2016 di Perth, Australia. Tak hanya dihadiri orang-orang penting di Perth, tetapi juga perwakilan dari negara-negara lain seperti Nepal dan Estonia.
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
17
MONTHLY MONTHLY DISTRIBUTION DISTRIBU B
indikator
M P i nSamtRatulangi, u Entikong, MEntikong, a Minangkabau, s uMinangkaba k Adi Kualanamu Kualanamu MONTH MONTH Soekarno-Hatta, Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Ngurah Bali Rai, Bali Batam, Kep.Riau Batam, Kep.Riau Juanda, Jatim Juanda,Sam JatimRatulangi, Int. Airport, Int. Airport, BULAN MinangBanten (A) Banten (A) (A) Rai (A) Kualanamu (S+A) (S+A) Juanda (A) (A) Sam Sulut (A)Sulut (A)Entikong Kalbar (L)Kalbar (L) Sumbar (A) Sumbar (A Ja Soekarno RatuNgurah Medan (A) Medan (A) Batam Hatta (U) (1)
JANUARY JANUARY 2016 2016 2015 2015
Jumlah Kunjungan Wisman Menurut Pintu Masuk 2016 vs 2015
Bali(2)(U)
(2)
Medan (3) (U) (3)Kep. Riau (4) (L+U) (4) Jatim (5) (U)
(5)
langi (6) (U)
(6)
(U) Kalbar (D) (7) kabau (7) (8)
(8)
175.251 175.251 348.337 348.33710.70410.704 116.990 116.99012.55812.558 672 672 1.076 1.076 3.475 3.47 180.102 180.102 290.914 290.91418.27618.276 122.284 122.28415.83215.832 2.294 2.294 1.265 1.265 2.768 2.76 -2,69 -2,69 19,74 19,74-41,43 -41,43 -4,33 -4,33-20,68 -20,68 -70,72 -70,72-14,94 -14,94 25,54 25,5
GrowthGrowth (%) (%)
FEBRUARY FEBRUARY 2016 2016 2015 2015
185.013 185.013 370.127 370.12715.92515.925 130.135 130.13516.29616.296 1.575 1.575 2.349 2.349 3.973 3.97 180.139 180.139 334.396 334.39618.08218.082 126.368 126.36814.45614.456 3.374 3.374 1.919 1.919 2.923 2.92 2,71 2,71 10,69 10,69-11,93 -11,93 2,98 2,98 12,73 12,73 -53,32 -53,32 22,41 22,41 35,92 35,9
GrowthGrowth (%) (%)
MARCH MARCH
Sumber: Ditjen Imigrasi dan BPS (diolah kembali oleh Asdep Litbangjakpar Kemenpar) l
2016 2016 2015 2015 Pertumbuhan Pertumbuhan (%) (%)
223.329 223.329 358.006 358.00616.54816.548 131.598 131.59819.02619.026 1.340 1.340 1.959 1.959 4.465 4.46 214.813 214.813 296.384 296.38418.32618.326 132.294 132.29416.93116.931 1.207 1.207 2.485 2.485 3.714 3.71 3,96 3,96 20,79 20,79 -9,70 -9,70 -0,53 -0,53 12,37 12,37 11,02 11,02-21,17 -21,17 20,22 20,2
APRIL APRIL
l Catatan: The Nationality Data on 2016 are preliminary figures. l
(1)
2016 2016 2015 2015 Pertumbuhan Pertumbuhan (%) (%)
Keterangan jenis pintu masuk: U (Udara), L (Laut), D (Darat)
JAN-APR JAN-APR 2016 2016 2015 2015
201.077 201.077 369.893 369.89313.84313.843 131.325 131.32518.91618.916 1.464 1.464 1.449 1.449 4.103 4.10 171.098 171.098 312.459 312.45915.84715.847 135.359 135.35916.53816.538 1.044 1.044 1.491 1.491 3.134 3.13 17,52 17,52 18,38 18,38-12,65 -12,65 -2,98 -2,98 14,38 14,38 40,23 40,23 -2,82 -2,82 30,92 30,9
INTERNATIONAL INTERNATIONAL VISITOR ARRIV VISIT Jan
784.670 784.670 1.446.363 1.446.36357.02057.020 510.048 510.04866.79666.796 5.051 5.051 6.833 6.83316.01616.01 746.152 746.152 1.234.153 1.234.15370.53170.531 516.305 516.30563.75763.757 7.919 7.919 7.160 7.16012.53912.53 5,16 5,16 17,19 17,19-19,16 -19,16 -1,21 -1,21 4,77 4,77 -36,22 -36,22 -4,57 -4,57 27,73MA 27,7
Growth(%) Growth(%)
No. Code Code NATIONALITY NATIONALITY Source :Source Statistics : Statistics Indonesia, Indonesia, and Directorate and Directorate GeneralGeneral of Immigration of Immigration (The Data (The reprocessed Data reprocessed by The Assistant by The Assistant Deputy Deputy of Research of Research & Developmen & Deve
No.
No.
SoekarnoKualanamu Int. LegendsLegends : A (Airport), : A (Airport), S (Seaport), S (Seaport), L (Land-border) L Soekarno(Land-border) Ngurah Rai, Bali Ngurah Rai, Bali
Soekarno Ngurah Note : The NoteNationality : The Nationality Data onData 2016on are 2016 preliminary are preliminary figures figures Kualanamu (A) (A) Kebangsaan Banten Banten (A) Hatta(A) Rai (A) Medan U U(1) U (1) (2) (3) (2) Hatta,
Hatta,
Airport, Medan
P i Sam n t u MSam a s u k Kualanamu Int. Batam, Juanda, Batam, Juanda, Entikong, Minangkabau, Entikong, Airport, Medan Juanda Ratulangi, Entikong Ratulangi,MinangSu Batam(S+A) Kep.Riau Jatim Kep.Riau (A) (S+A)Sam Jatim (A) Kalbar (L) Sumbar Kalbar (A) (L) Sulut (A) Sulut (A) kabau Ja Ratulangi Kep.(A) riau Jatim U (5) (4)
L+U (4) (3)
U (6)
(5)
Kalbar D (7)
U (7) (8)
Singapore 1
Singapore
SPO
SPO 62.431
40.946 62.431
40.946 3.976
290.140 3.976
6.718 290.140
2
Malaysia
2
Malaysia
MLS
MLS 103.258
103.258 56.442
34.806 56.442
62.376 34.806
15.767 62.376
3
Japan
3
Japan
JEP
JEP 75.419
76.271 75.419
76.271 530
7.533 530
1.950 7.533
9 193
101 9
4
South Korea4
South Korea
KS
KS 42.744
45.721 42.744
45.721 504
24.019 504
1.352 24.019
531.352 248 53
19 248
5
Taiwan
Taiwan
TWN
TWN 23.112
38.344 23.112
38.344 851
1.881 851
3.244 1.881
163.244 119 16
119 5
6
Tiongkok 6
Tiongkok
RRC
RRC 107.600
311.978 107.600
311.978 2.294
11.526 2.294
5.487 11.526
8715.487 315 871
145 315
India
IND
IND 30.680
53.068 30.680
53.068 843
19.654 843
1.602 19.654
Philippines
PHI
PHI 15.940
11.603 15.940
11.603 466
13.999 466
877 13.999
Hongkong
HKG
HKG 11.182
11.182 8.370
8.370 466
986 466
1.282 986
Thailand
TAI
TAI 14.158
14.158 9.088
1.130 9.088
1.545 1.130
Australia
ALI
ALI 24.014
318.315 24.014
318.315 1.210
4.596 1.210
5
PERTUMBUHAN 7 7 India WISATAWAN MANCANEGARA 8 Philippines 8 9 Hongkong 9 MENURUT PINTU MASUK 10 Thailand 10 DAN KEBANGSAAN 11 Australia 11 Januari–april 2016
4076.718
(6)
1
39 407
9439
150 15.7675.017 150 13.880 5.017 1931.950
241.602
38 24
7838
73 877 123 73
123 9
861.282
78 86
1178
2.369 1.545
352.369
25 35
10525
761 4.596
251 761
35 251
50535
12
USA
12
USA
USA
USA 29.238
50.314 29.238
50.314 946
4.472 946
1.560 4.472
3161.560
32 316
12032
13
UK
13
UK
ING
ING 20.655
59.903 20.655
59.903 979
6.563 979
799 6.563
355 799
48 355
10348
14
14 Netherlands
Netherlands
BLD
BLD 20.662
27.212 20.662
27.212 911
1.531 911
615 1.531
218 615
36 218
2336
15
Germany 15
Germany
JB+JT
JB+JT 15.260
37.853 15.260
37.853 1.040
1.606 1.040
771 1.606
482 771
24 482
14424
16 France 16 France FRA Sumber: 17 Russian Federation 17 Russian Federation RUS Ditjen Imigrasi dan BPS 18 oleh 18 *) Other Europe *) Other Europe (diolah kembali Asdep Litbangjakpar Kemenpar) 19 Saudi Arabia 19 Saudi Arabia SAU
FRA 13.807
42.878 13.807
42.878 502
2.363 502
485 2.363
184 485
7 184
150 7
RUS 2.629
22.721 2.629
22.721 149
319 149
92 319
34.629
107.321 34.629
107.321 2.002
4.834 2.002
1.671 4.834
SAU 50.135
50.135 3.706
3.706 47
2347
127 23
-
Catatan: 20 Egypt 20 Egypt MES *) In 2015, this data was included in ‘Not Stated’. 21 United Arab 21Emirates UEA United Arab Emirates **) Due to adjustmen made on this year report, 22 data BRN Bahrain 22 Bahrain this data cannot be compared by the same on the previous years. 23 Kuwait *) 23 Kuwait *) KWT ***) Total of visitor arrivals by other ports of entry YMN Yaman *) 24 Yaman *) in 2006 is preliminary24 figures.
MES 1.692
2.487 1.692
2.487 57
9157
23 91
-
UEA 1.802
1.802 560
560 31
931
BRN 383
219 383
219 1
13 1
KWT 1.176
1.176 631
631 2
22
YMN 2.432
2.432 294
294 60
- 60
QAT 243
247 243
247 1
31
l
l
Qatar *) 25 l Keterangan jenis pintu masuk: Oman *) 26 U (Udara), L (Laut), D26(Darat) 25
Qatar *)
QAT
Oman *)
OMN
Not Stated**) Not Stated**) -
OMN 2.867
16
92
8 39
22 8
7771.671
25 777
15325
9
127 23 4
-
16 1 -
-
2
-
2 -
-
3
2.867 432
432 1
67 1
6 67
76.522
119.439 76.522
119.439 3.215
49.897 3.215
19.158 49.897
-
61 -
10 2 4
-
2
-1
2 -
1 13 61 -
39
1 -
-
6 -
-
517 19.158 604 517
----
1
--338 604
Total 2016
Total 2016
784.670
1.446.363 784.670
1.446.363 57.020
510.048 57.020
66.796 510.048 5.051 66.7966.8335.051 16.016 6.833
Total 2015
Total 2015
746.152
1.234.153 746.152
1.234.153 70.531
516.305 70.531
63.757 516.305 7.919 63.7577.1607.919 12.539 7.160
Growth (%)
Growth (%)
5,16
17,19 5,16
-19,16 17,19
-1,21 -19,16
4,77-1,21-36,22 4,77 -4,57 -36,22
27,73 -4,57
KUNJUNGAN WISMAN MELALUI PINTUINTERNATIONAL MASUK LAINNYA INTERNATIONAL VISITORS THROUGH VISITORS OTHE THR
TOTAL KUNJUNGAN WISMAN MELALUI SELURUH PINTU MASUK INTERNATIONAL INTERNATIONAL VISITORS THROUGH VISITORS AL
18
Source : Statistics Source Indonesia, : Statistics and Indonesia, Directorateand General Directorate of Immigration General of (The Immigration Data reprocessed (The Data byreprocessed The Assistant byDeputy The Assistant of Research Deputy & Develop of Rese Pariwisata Indonesia Note Vol.: 7The No. 78 juni 2016 Nationality Note : The Data Nationality on 2016 are Data preliminary on 2016 are figures preliminary figures Legends : A (Airport), Legends S (Seaport), : A (Airport), L (Land-border) S (Seaport), L (Land-border) Remarks : *) In Remarks 2015, this: *) data In 2015, was included this datainwas "Not included Stated".in "Not Stated". "Other Europe""Other meansEurope" all Europe means Countries all Europe otherCountries than UK, other The Netherland, than UK, The Germany, Netherland, French, Germany, and Russian French, Federation. and Russian **) Due to adjusment **) Duemade to adjusment on this year made report, on this thisyear data report, cannot this bedata compared cannotbybethe compared same data by on thethe same previous data on years the previo ***) Total of visitor ***) Total arrivals of by visitor other arrivals ports of byentry otherinports 2016ofisentry preliminary in 2016figures is preliminary figures
UTION N OF INTERNATIONAL OF INTERNATIONAL VISITOR VISITOR ARRIVALS ARRIVALS TO INDONESIA TO INDONESIA BY PORT BY PORT OF ENTRY, OF ENTRY, 20162016 VS 2015 VS 2015
MAINMAIN PORTPORT OF ENTRY OF ENTRY 19 MAIN 19PORT MAIN PORT OTHER PORTS OTHER PORTS U t aHasanuddin, m aHasanuddin,BIL, BIL, Sepinggan, Husein Husein Tj.Balai Tj.Balai 19 PINTU PINTU TOTAL TOTAL au, i Sumarmo, Adi Sumarmo, Sepinggan, Sultan Syarif Sultan K II, SyarifTj.Priok, K II, Tj.Priok, DKI DKI Tj.Pinang, Tj.Pinang, Adi Sucipto, Adi Sucipto, Tj.Uban, Tj.Uban, OF ENTRY OF ENTRY OF ENTRY OF *) ENTRY *) Sastranegara, Sastranegara, Karimun,Karimun, MASUK MASUK TOTAL A) ateng (A) Jateng Sulsel (A)MakasSulsel (A)NTB (A) NTB (A) Kaltim (A) Riau Sultan (A) Riau Syarif (A) Jakarta (S) Jakarta Kep.Riau (S) Kep.Riau (S) (A) Kep.Riau Kep.Riau (S) (S) Tanjung(S)DIY (A)AdiDIY BIL(A)Kaltim Sepinggan Tanjung Tanjung Husein SasAdi (A) Tj. Balai Sucipto Jabar (A)Jabar (A) Kep.RiauKep.Riau (S) (S) (U)(18) Uban Sumarmo (U)(10) sar(10)(U) (11) NTB UTAMA LAINnya *) K II, Riau (U) (14) Priok Pinang (L)(16) (16) (U) (12) (U) (L) (19)Karimun (U) (17)tranegara (9) (9) (11) (12) (13) (13) (14)(L) (15) (15) (17) (18) (19) (L)
75 488 488 941 941 5.198 5.198 880 880 1.770 1.770 5.066 5.066 6.079 6.079 6.697 6.697 10.96410.96421.89021.890 7.013 7.013736.049 736.049 78.25478.254 814.303 814.303 68 544 544 963 963 2.793 2.793 1.003 1.003 2.606 2.606 8.340 8.340 5.774 5.774 4.835 4.835 10.37310.37320.75320.753 6.636 6.636698.355 698.355 87.61887.618 785.973 785.973 54-10,32 -10,32-2,28 -2,28 86,12 86,12-12,22 -12,22 -32,09 -32,09-39,26 -39,26 5,28 5,28 38,51 38,51 5,70 5,70 5,48 5,48 5,68 5,68 5,40 5,40 -10,69 -10,69 3,60 3,60
73 612 612 957 957 6.218 6.218 1.301 1.301 23 571 5711.019 1.019 4.348 4.348 977 977 92 7,18 7,18-6,08 -6,08 43,01 43,01 33,16 33,16
2.257 2.257 6.824 6.824 8.484 8.484 8.291 8.291 8.571 8.57128.01228.012 9.154 9.154806.074 806.074 82.23582.235 888.309 888.309 2.234 2.234 6.982 6.982 8.108 8.108 5.608 5.608 13.00813.00829.15529.155 8.866 8.866762.533 762.533 81.39581.395 843.928 843.928 1,03 1,03 -2,26 -2,26 4,64 4,64 47,84 47,84 -34,11 -34,11 -3,92 -3,92 3,25 3,25 5,71 5,71 1,03 1,03 5,26 5,26
65 668 6681.273 1.273 7.395 7.395 922 922 14 697 6971.225 1.225 6.004 6.004 1.157 1.157 22 -4,16 -4,16 3,92 3,92 23,17 23,17-20,31 -20,31
2.461 2.461 5.393 5.393 8.728 8.728 7.011 7.011 15.93215.93226.04626.046 8.044 8.044840.144 840.144 74.87574.875 915.019 915.019 2.300 2.300 4.456 4.456 8.146 8.146 5.984 5.984 15.13015.13024.21124.211 8.747 8.747764.211 764.211 76.86076.860 841.071 841.071 7,00 7,00 21,03 21,03 7,14 7,14 17,16 17,16 5,30 5,30 7,58 7,58 -8,04 -8,04 9,94 9,94 -2,58 -2,58 8,79 8,79
03 557
1.953 1.953 4.897 4.897 8.097 8.097 7.353 7.353 31.00931.00923.33123.331 8.336 8.336834.861 834.861 66.23466.234 901.095 901.095
5571.114 1.114 5.432 5.432 712
712
RRIVALS OF5.737 ENTRY AND NATIONALITY 34 671 671BY 971 PORT 971 5.737 931 931 2.312 2.312 5.527 5.527 7.477 7.477 6.007 6.007 16.88416.88422.40422.404 8.343 8.343734.234 734.234 67.63967.639 801.873 801.873 92-16,99 -16,9914,73 14,73 -5,32 -5,32-23,52 -23,52 -15,53 -15,53-11,40 -11,40 8,29 8,29 22,41 22,41 83,66 83,66 4,14 4,14 -0,08 -0,08 13,71 13,71 -2,08 -2,08 12,37 12,37 January - April 2016
16 2.325 2.3254.285 4.285 24.24324.243 3.815 3.815 8.441 8.44122.18022.18031.38831.38829.35229.352 66.47666.47699.27999.27932.54732.547 3.217.128 3.217.128 301.598 301.5983.518.726 3.518.726 39 2.483 2.4834.178 4.178 18.88218.882 4.068 4.068 9.452 9.45225.30525.30529.50529.50522.43422.434 55.39555.39596.52396.52332.59232.592 2.959.333 2.959.333 313.512 313.5123.272.845 3.272.845 Total-0,14 international 73 -6,37 PORT -6,37 2,56 28,39 28,39 -6,21 -6,21 -10,70 -10,70-12,35 -12,35 6,38 6,38 30,84 30,84 20,00 20,00 2,86 2,86 -0,14 8,71 visitor 8,71through -3,80 -3,80 7,51 7,51 MAIN OF 2,56 ENTRY 19 main port of entry
elopment nt on Tourism on Tourism Policy, Ministry Policy, Ministry of Tourism) of Tourism)
u,
UAdit a m a Sumarmo, Hasanuddin, Adi MakasJateng (A) Sulsel Sumarmo sar(A) U U (9) (10)
BIL, BIL(A) NTB
Sepinggan, SepingKaltim (A)
gan U (12)
NTB U (11)
Sultan Syarif K II, Sultan Riau (A) Syarif K II
Husein Tj.Priok, DKI Tj.Pinang, Adi Sucipto, Tj.Uban, Tanjung(S) DIY Tanjung(S) Tanjung Husein Sas- Kep.Riau Adi(A) Sastranegara, Jakarta (S) Kep.Riau Jabar (A) Pinang Sucipto tranegara Uban Priok
Tj.Balai Karimun, Tj. Balai Kep.Riau Karimun(S)
Growth (%)
Jumlah Kunjungan 2016 2015 Wisman Melalui 19 Pintu Masuk Utama
Pertumbuhan (%)
2015
2016
U (16)
U (17)
L (18)
4
9
249
1.183
300
784
-
21.432
3.621
10.589
24.520
12.278
479.716
463.652
0
1.490
2.731
15.878
1.333
5.709
-
4.094
14.983
50.078
3.863
16.979
408.834
400.786
2,01
1
3
44
361
49
48
-
89
531
559
4.874
25
168.589
166.642
1,17 -4,36
U (13)
L (14)
L (15)
L (19)
3,46
9
10
5
626
37
52
-
64
297
307
5.264
15
121.337
126.870
5
2
6
59
17
90
-
99
117
66
1.328
111
69.467
68.482
1,44
5
9
81
944
801
119
-
1.471
930
497
23.397
227
468.692
385.855
21,47 31,44
8
6
32
409
133
343
-
963
562
500
5.661
1.242
115.838
88.133
9
11
26
58
35
54
-
543
274
213
3.542
433
48.279
45.753
5,52
1
7
18
75
15
35
-
76
96
86
1.282
18
24.169
29.294
-17,50
5
71
38
37
38
130
-
-3,71
5
10
39
383
224
123
0
18
154
390
134
267
-
6
3
13
65
650
94
69
3
10
100
343
24
16
4
5
128
354
74
51
0
7
112
417
92
18
-
2
1
18
119
30
3
3
13
273
1.461
153
1
3
31
17
-
0
5
3
12
-
-
-
-
-
1 -
3
3 11
-
-
-
-
6
696
361
371
254
30.513
31.690
369
434
3.356
38
354.992
340.793
4,17
253
808
639
2.136
25
91.822
78.333
17,22
352
639
291
4.128
25
95.731
76.492
25,15
1
87
357
269
716
28
53.159
44.838
18,56
1
182
599
283
1.785
32
60.674
48.942
23,97
252
807
119
2.831
283
65.314
54.681
19,45
-
11
154
15
682
10
27.022
22.263
21,38
156
-
455
1.431
369
3.990
380
160.093
-
-
-
5
29
7
-
-
16
12
6
2
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7 -
62 323
7
-
2 1
-
3
16 -
2 4
13
8
-
-
2
-
-
19
7
-
54.131
47.377
14,26
4.428
2.832
56,36
-
2.441
2.360
3,43
-
621
412
50,73
5
-
1.831
-
2.888
-
496
-
3.405
8
619
121
450
223
369
22.172
580
2.055
724
5.504
139
302.646
432.853
-30,08
6
2.325
4.285
24.243
3.815
8.441
22.180
31.388
29.352
66.476
99.279
32.547
3.217.128
2.959.333
8,71
9
2.483
4.178
18.882
4.068
9.452
25.305
29.505
22.434
55.395
96.523
32.592
73
-6,37
2,56
28,39
-6,21
-10,70
-12,35
6,38
30,84
20,00
2,86
-0,14
301.598 301.598
313.512 313.512
-3,80 -3,80
3.518.726 3.518.726
3.272.845 3.272.845
-7,51 7,51
THER PORT OF ENTRY***)
H ALL PORT OF ENTRY
velopment on Tourism Policy, Ministry of Tourism)
n.
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016
19
Satu dari dua titik untuk berfoto di dalam Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Perak. Pelabuhan Tanjung Perak berada di utara kota Surabaya. Pelindo III selaku operator pelabuhan membuat branding Surabaya North Quay. Dengan branding tersebut hendak menjual pelabuhan tak melulu tempat menaikkan/menurunkan barang dan penumpang, tetapi juga tempat rekreasi yang asyik dan berkelas. Operator pelabuhan menyelenggarakan even bertajuk Surabaya North Quay setiap minggu bertempat di roof top di lantai tiga sebagai upaya mempromosikan branding.
Penumpang kapal pesiar yang singgah di Pelabuhan Tanjung Perak tak hanya disambut tari tradisional seperti ini. Bagi penumpang maupun kru kapal yang tinggal di pelabuhan tetap dapat menikmati penampilan kesenian di dalam gedung terminal berpenyejuk udara sembari mencicipi kuliner jawa timuran dan berselancar di dunia maya.
Pelabuhan Tanjung Perak… Kereeen Sementara
pelabuhan kapal pesiar di Bali, Benoa, telah menjadi turn around port bagi kapal-kapal pesiar internasional dan berukuran besar. Kini Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya tampak semakin siap diluaskan pemasarannya ke mancanegara untuk diintensifkan sebagai port of call. Artinya,
semakin banyak frekuensi kunjungan kapal pesiar yang bisa diterimanya. Selain menawarkan shore excursion bagi wisman menikmati city tour di Surabaya bagi penumpang kapal pesiar, pelabuhannya sendiri memberikan pemandangan serta pe ngalaman yang menyejukkan.
Terminal Keberangkatan Gapura Surya Nusantara telah dilengkapi dengan pemindai bagasi penumpang, loket check-in, ruang tunggu luas dan fasilitas umum yang dibutuhkan penumpang.
Roof top di lantai tiga ini menyuguhkan dua pemandangan, di satu sisi menghadap Selat Madura dan Jembatan Suramadu, di sisi lainnya menghadap pelabuhan terminal barang. Di lantai ini juga tersedia ruangan cukup luas yang diperuntukkan sebagai tempat pujasera yang dibuka apabila sedang ramai penumpang atau ketika kapal pesiar singgah. Penumpang bisa menikmati kuliner di dalam gedung atau di taman di atas atap ini.
Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 78 juni 2016 20 Tampak depan Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya sekarang.