HOTLINE : Redaksi / Iklan / Sirkulasi: Jl.Sriwijaya 1-9 Telp. 340081 - 2
www.malang-post.com Rp 250,-/eks. dari Pembaca untuk Loper & Asongan
Korane Arek Malang
JUMAT, 5 SEPTEMBER 2014
Harga Eceran Rp. 3.500,-
Walikota Hentikan Izin Ruko MALANG – Wali Kota Malang, H. Moch Anton mengambil sikap tegas untuk menata ulang bangunan rumah toko (Ruko) yang berdiri di Kota Malang. Orang nomer satu di Pemkot Malang itu menghentikan sementara perizinan pembangunan Ruko di lima kecamatan yang ada. Keberadaan Ruko dan tempat usaha banyak yang melanggar aturan dan menjadi penyebab kemacetan lalu lintas, karena tidak memiliki lahan parkir yang memadai sesuai dengan jenis usaha yang dimilikinya. “Sekarang ini Kota Malang menjadi kota ruko, dimanamana banyak berdiri Ruko dan banyak pula yang tidak memiliki lahan parkir memadai. Karena itu, untuk sementara perizinan pembangunan Ruko tidak saya keluarkan,” kata Abah Anton, sapaan akrab Wali Kota Malang, H. Moch Anton kepada Malang Post. Dia mengakui, kebijakannya untuk menghentikan sementara perizinan pembangunan Ruko banyak ditentang para pengusaha yang saat ini akan membangun Ruko.
H. MOCH ANTON, Wali Kota Malang
Duh, Parkir Hanya Cukup Satu Mobil SEJUMLAH ruko yang bermunculan di kota pendidikan ini minim area parkir. Akibatnya pemilik kendaraan memarkir kendaraan di tepi jalan yang berbuntut kemacetan. Bahkan masalah baru berkaitan dengan parkir ruko bakal terjadi di Jalan Semeru jika tak diantisipasi sejak dini. Pantauan Malang Post, ruko tiga lantai itu sudah hampir selesai. Hanya saja persis di depan ruko tersebut tak terdapat halaman parkir yang representatif. Bahkan hanya ada parkir untuk ukuran satu mobil. Semakin ke utara area ruko, justru semakin tak cukup untuk parkir satu kendaraan. Kondisi ini praktis bertentangan dengan upaya penertiban parkir di Jalan Semeru yang sedang dilakukan Pemkot Malang. Baca Duh... Hal. 11
Baca Walikota... Hal. 11 RIZAL FANANY/MALANG POST
TANPA LAHAN PARKIR: Banyak ruko di Kota Malang yang dibangun tanpa lahan parkir memadai.
Tunggak Pajak, Rumah di Jalan Ijen Disegel
PULUHAN JUTA: Dua pemilik rumah yang disegel sudah mendatangi Dispenda dan membayar tunggakan, sementara satu lagi tinggal di luar negeri.
MALANG- Kesan mahal dan kemewahan kawasan Ijen luntur. Betapa tidak, tiga rumah di kawasan paling elit Kota Malang itu disegel Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Malang. Penyebabnya sederhana, pemilik rumah menunggak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Dispenda bertindak tegas setelah pemilik DISPENDA FOR MALANG POST rumah di Jalan Ijen menunggak PBB hingga tujuh tahun berturut-turut. Berdasarkan pantauan Malang Post, dua dari tiga rumah yang disegel karena nunggak PBB yakni Jalan Ijen No 44 dan No 14. Baca Tunggak... Hal. 11
RIZAL FANANY/MALANG POST
Ngalam
Ebes Jero Wacik Tersangka Korupsi
Sekarang ini Kota Malang menjadi kota ruko, dimana-mana banyak berdiri Ruko dan banyak pula yang tidak memiliki lahan parkir memadai. Karena itu, untuk sementara perizinan pembangunan Ruko tidak saya keluarkan,''
PERSIJAP V AREMA CRONUS
Tetap Anggap Laga Penting JEPARA- Meski partai antara Persijap Jepara melawan Arema Cronus, Jumat (5/9) malam ini di Stadion Gelora Bumi Kartini sudah tidak berpengaruh kepada kedua tim, namun pelatih Arema Joko ‘Gethuk’ Susilo tetap menganggapnya sebagai laga sangat penting. Sebab laga pamungkas di babak penyisihan wilayah Barat Indonesia Super League (ISL) ini merupakan awal menuju babak delapan besar. ‘’Tentu saja kita sudah melihat sedikit gambaran tentang calon lawan, yakni Persijap. Kita tidak bisa menganggap remeh. Bahkan sebelumnya mereka dapat menahan imbang Persegres 1-1 di Gresik,’’ kata Joko Susilo kepada wartawan. Baca Tetap... Hal. 11
Zia’Ulhaq, Aktivis yang Menjadi Anggota DPRD Kabupaten Malang
Bermodal Sosial, Siap Kawal APBD untuk Rakyat Di kalangan pejabat, siapa yang tidak kenal dengan Zia’ Ulhaq. Mantan aktivis ini kerap memimpin aksi unjuk rasa mahasiswa yang menyoroti kinerja pejabat (instansi) bermasalah. Saat itu ia menjadi Koordinator Malang Corruption Watch (MCW). Sekarang, giliran dirinya yang akan menjadi sorotan publik sejak dilantik menjadi anggota DPRD Kabupaten Malang, 30 Agustus lalu.
Kana : Menteri ESDM Jero Wacik dadi tersangka korupsi bes Ebes : Weleh-weleh, tambah kanyab pejabat sing ublem aranjep jes Kana : Sing paling kanyab malah pulitikus Partai Demokrat bes Ebes : Ayas heran, jarene partai bebas korupsi kok malah kanyab pemimpine sing doyan nakam ojire rakyat. Opo mari ngene sik onok maneh sing dadi tersangka
Empat anggota dewan baru dari Partai Gerindra, tengah berkumpul dalam satu ruangan yang sebelumnya menjadi ruang Fraksi Hanura, di gedung DPRD Kabupaten Malang, siang kemarin. Mereka terlihat ngobrol santai sembari menikmati kopi. Di antara empat anggota legislatif tersebut, salah satunya Zia’ Ulhaq. Zia’ maju menjadi anggota DPRD Kabupaten Malang dari daerah pemilihan (Dapil) dua, wilayah Kecamatan Lawang, Singosari serta Pakis. Ia berada di nomor urut dua, dengan perolehan suara yang cukup banyak, yaitu 3425 suara.
Sebelum terjun ke politik praktis, Zia’ adalah Dosen FISIP Universitas Brawijaya mulai 2010 sampai sekarang. Ia juga Direktur Polldev Institute Pusat Kajian Politik Kebijakan dan Pembangunan, mulai 2010 sampai sekarang. “Saya sebelumnya tidak ada niat untuk masuk ke politik praktis,” ujar Zia’. Ia maju menjadi anggota DPRD Kabupaten Malang berawal dari usulan masyarakat yang pernah didampingi dalam suatu permasalahan. Seperti masalah kasus sertifikat tanah massal di Kecamatan Singosari. Baca Bermodal... Hal. 11
AKTIVIS: Zia’Ulhaq, mantan Koordinator MCW yang sekarang menjadi anggota dewan. MF1/MALANG POST
GUEST GESANG/MALANG POST
TETAP WASPADA: Arema tetap akan bermain maksimal meski pertandingan malam ini tidak berpengaruh pada posisi kedua tim.