Mp0612

Page 1

HOTLINE :

www.malang-post.com redaksi@malang-post.com

Redaksi / Iklan / Sirkulasi: Jl. Sriwijaya 1-9 Telp. 340081 - 2

JUMAT, 6 DESEMBER 2013

Harga Eceran Rp. 3.500,-

Korane Arek Malang

SBY Umbar Janji Tingkatkan Nasib Petani Garam SUMENEP – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengumbar janji di Jatim. Kali ini, SBY menjanjikan akan mengusahakan nasib petani garam di Sumenep bisa lebih baik dibanding sebelumsebelumnya. Terus merosotnya harga garam, buruknya infrastruktur dan dangkalnya pengerukan di muara, dijanjikan Presiden SBY akan segera diatasi. Caranya, SBY akan mengundang seluruh pihak terkait baik menteri, gubernur dan PT Garam untuk menen-

tukan harga garam terbaik. ‘’Sehingga petani garam dapat memiliki penghasilan yang layak dan semakin baik ke depannya,’’ kata SBY ketika mengunjungi petani garam di PT Garam, Kabupaten Sumenep dalam kunjungan kerjanya selama 4 hari di wilayah Pulau Madura, Kamis siang. SBY menyebutkan, untuk mengatasi dangkalnya pengerukan di muara dirinya akan berkoordinasi dengan Menteri PU, Djoko Kirmanto.

KHAS MADURA : SBY dan Ny Ani Yudhoyono didampingi Dahlan Iskan melihat contoh produksi garam milik BUMN PT Garam di Sumenep.

Baca SBY....Hal 7

HARY SANTOSO/MALANG POST

Wow, DPU Minta Dana Rp 240 M Untuk Administrasi Saja, Butuh Rp 1,6 M MALANG - Kinerjanya selalu dikeluhkan dan disorot, tapi Dinas PU, Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPU-PPB) Kota Malang, justru meminta anggaran terbesar di tahun 2014 mendatang. Sorotan untuk dinas yang bermarkas di Jalan Bingkil itu pun, semakin mengalir deras. Berdasarkan pembahasan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) RAPBD Kota Malang tahun 2014, DPU-PPB menyedot anggaran sebesar Rp 240,4 miliar. Tepatnya Rp 240.460.065.650,00. Separuh diantara total anggaran tersebut, diusulkan untuk proyek-proyek drainase. Jumlah usulan anggaran drainase mencapai Rp 104.340.555.690,00. Padahal akhir-akhir ini, proyek yang terkait dengan drainase, selalu dikeluhkan masyarakat. Terutama menyangkut proses pengerjaannya. Seperti drainase dengan jacking system di Jalan Bondowoso, drainase di Jalan Ijen, Gadang, Klojen dan beberapa titik lainnya.

Nasdem dan Pejabat Jadi Peserta MALANG - Lomba foto eksplorasi alam, budaya dan landmark Malang Raya, menarik minat partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kabupaten Malang. Bahkan, parpol tersebut mengirimkan kadernya untuk mengikuti lomba dan workshop. Kegiatan seperti ini dinilai memberikan kontribusi positif dalam mengangkat potensi daerah, terutama di Kabupaten Malang. Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Malang, H Kresna Dewanata Phrosakh, mengirimkan lima kader untuk ikut dalam workshop. Sejumlah kader muda memiliki koleksi foto yang mengangkat tema alam dan budaya di Kabupaten Malang. Lomba seperti ini amat tepat untuk menyalurkan minat dan bakat kader Nasdem. ‘’Kami memberikan ruang kepada kader yang memiliki minat dalam fotografi, ini memiliki manfaat bagi mereka,’’ ujar Dewa sapaan akrabnya. Kata Dewa, fotografi memegang peranan penting sebagai media informasi. Satu foto bisa mewakili seribu kata-kata dan menjelaskan banyak hal. Khusus tema lomba ini, diharapkan bisa menyampaikan potensi yang ada di Kabupaten Malang.

Baca Nasdem....Hal 7

NGOPI BARENG DAHLAN ISKAN

‘’Semua tweet say abaca. Tapi saya lebih respek pada yang tidak sembunyikan identitas.’’

PENYANDANG CACAT

Baca Wow....Hal 7

10 Ribu Wong Cilik Terancam Tak Disubsidi

DISAAT menggelontor anggaran besar untuk SKPD yang sedang panen sorotan, Tim Anggaran Pemkot Malang dan Badan Anggaran DPRD Kota Malang, malah tak memasukan syarat untuk mendapat hibah murni dari Ausaid, melalui pemerintah pusat sebesar Rp 29 miliar untuk PDAM Kota Malang. Hal itu terjadi dalam pembahasan PPAS RAPBD tahun 2014. Akibatnya, 10 ribu masyarakat ber-

penghasilan rendah (MBR), terancam tak bisa jadi pelanggan perusahaan air minum milik Pemkot Malang itu. Padahal anggaran hibah murni tersebut, dialokasikan untuk 10 ribu calon pelanggan PDAM. ‘Kecelakaan’ dalam pembahasan anggaran itu, diungkapkan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Malang yang juga Sekretaris Komisi B, Bambang Triyoso. Politisi PKS itu mempertanyakan ke-

seriusan Tim Anggaran Pemkot Malang mewujudkan jargon Peduli Wong Cilik yang diusung Wali Kota Malang HM Anton. Ia mempertanyakan ada apa di balik pembahasan anggaran tersebut. ‘’Sangat disayangkan, pembahasan anggaran yang tidak meloloskan syarat untuk mendapat bantuan berupa hibah murni dari Ausaid melalui pemerintah pusat kepada PDAM Kota Malang,’’ sesal Bambang.

Baca 10 Ribu....Hal 7

FIRMAN MUHAMMAD/MALANG POST

UJICOBA : Samsul Arif ketika turun di laga kemarin. Jelang lawan DC United, Arema terus ditempa dengan pertandingan

Jelang Jamu DC United, Skuad Diujicoba MALANG – Calon lawan Arema, DC United, sudah tiba di Indonesia. Kemarin, tim asal Major League Soccer tersebut, telah merapat ke Bandung untuk menghadapi Persib, malam ini (6/12) pukul 20.00 WIB di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Meskipun masih di Bandung, tapi calon lawan kedua DC United, Arema Indonesia, sudah menyiapkan diri jelang laga, Minggu (8/12) mendatang. Bahkan, para penggawa Singo Edan mengaku siap menyambut tim berjuluk The Black and Red itu dengan ‘sambutan’ khas Malangan, yakni permainan keras dan puluhan ribu suporter Aremania. Alberto Goncalves, bomber Brazil yang sudah mengikuti latihan sejak Senin (2/12) lalu, mengaku telah mem-

Ebes

Perpustakaan Mandiri Kabupaten Malang Raih Prestasi

Bantu Pendidikan, Raih Indonesia Awards Prestasi membanggakan, bakal diberikan kepada satu perpustakaan mandiri di Kabupaten Malang. Adalah Perpustakaan Anak Bangsa di Desa Sukopuro, Kecamatan Jabung, yang pagi ini akan mendapatkan penghargaan ‘Satu Indonesia Awards’. Bagaimana kiprahnya, berikut tulisannya.

Kana : Arema kudu siap-siap kolem AFC Cup Ebes : Oyi, siap-siap kabeh, tahun ngarep ISL yo wis dimulai Kana : Makane kudu gawe tim sing tangguh Ebes : Paling kadit kudu ono target ndik sing jelas ndik AFC Cup kadit mek numpang lewat, makane kudu nyiapno tim sing kipa kanggo gowo jenenge Indonesia. (***)

Baca Jelang Jamu....Hal 7

GUEST GESANK/MALANG POST

Ngalam

Jalur Cepat ndik AFC Cup

persiapkan diri untuk laga hari Minggu. Menurut Beto, sapaan akrabnya, persiapan paling penting baginya saat ini adalah adaptasi. ‘’Kalau soal fisik aku siap. Sekarang, saya tinggal melakukan adaptasi dengan teman baru. Tapi itu masalah yang tak terlalu sulit, karena teman baru seperti Samsul, Bustomi, Juan Revi dan Arif Suyono, adalah pemain yang bagus. Adaptasi saya dengan mereka tinggal sedikit lagi,’’ tandas Beto kepada Malang Post usai pertandingan ujicoba lawan Bantur Selection sore kemarin. Pemain yang mencetak satu gol saat membabat Bantur Selection dengan skor telak 12-0 itu menyebut, proses adaptasinya dengan pemain baru, tidak begitu lama.

IST/MALANG POST

BEBAS: Eko Cahyono di Perpustakaan Anak Bangsa, yang dikelolanya di Kecamatan Jabung.

Di usianya yang 33 tahun, Eko Cahyono, pendiri Perpustakaan Anak Bangsa, tidak menyangka akan mendapatkan kembali penghargaan bertaraf nasional. Maklum, selama mengembangkan perpustakaan pribadinya, tidak banyak yang diharapkan selain mampu membantu mencerdaskan anak bangsa.

Memulai dari sebuah perpustakaan mini, yang awalnya hanya memanfaatkan lahan di sisi rumahnya, kini perpustakaan yang sudah digelutinya selama 15 tahun, berkembang menjadi sebuah perpustakaan yang layak untuk pembacanya.

Baca Bantu....Hal 7

UNJUK DIRI : Komunitas difabel saat konvoi kemarin. Mereka menuntut ada kesetaraan

Tuntut Akses Naker, Difabel Konvoi MALANG - Minimnya jumlah penyandang cacat (difabel) yang bekerja di sektor industrial, mengundang keprihatian kaum sesamanya. Dari sekitar 300 ribu warga difabel di Malang Raya, mayoritas berwirausaha di bidang jasa. Mulai buka bengkel, menjadi tukang pijat hingga penjahit. Padahal, mengacu Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat, semestinya sektor industri di tiap daerah menggunakan 1 persen akses tenaga kerja (naker) dari kelompok difabel.

Baca Tuntut....Hal 7

KASUS CENTURY

Tolak Boediono Dipanggil JAKARTA - Ketua Komisi III DPR Pieter Zulkifli juga tak sependapat dengan rencana Tim Pengawas Bank Century DPR untuk memanggil Wakil Presiden Boediono terkait bailout Bank Century. Dikatakan Pieter, pemanggilan itu tidak ada urgensinya. ‘’Saya kira pemanggilan Pak Boediono oleh Timwas Century tidak memiliki urgensi. Tugas DPR saat ini adalah melakukan pengawasan terhadap aparat penegak hukum yang menindaklanjuti rekomendasi DPR,’’ kata Pieter dikonfirmasi, Kamis (5/12), kemarin. Karena itu, Pieter meminta koleganya di Timwas Century untuk konsisten menyerahkan kasus Bank Century ke penegak hukum. Sehingga tidak ada kesan DPR mempolitisisasi Pieter Zulkifli kasus ini. ‘’Kasus Century diserahkan sepenuhnya kepada penegak hukum. Jangan terus melakukan kegiatan-kegiatan yang justru mempolitisir fakta-fakta yang benar,’’ tegasnya. Dia juga mengingatkan dalam melakukan pengawasan terhadap proses hukum Bank Century, Timwas harus membiarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja secara profesional menuntaskan kasus tersebut.

Baca Tolak....Hal 7 Jawa Pos Group


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.