Mp1210

Page 1

SENIN

Korane Arek Malang

12 OKTOBER 2015

HARGA Rp 4.000

Modern Agar Tidak Anti Apa Pun KETIKA berada di Singapura bulan lalu, terbaca oleh saya jawaban Perdana Menteri Lee Hsien Loong atas pertanyaan media setempat mengenai Indonesia yang lagi melemah ekonominya. Jawaban itu kurang lebih begini:

Oleh : DAHLAN ISKAN

“Di sana lagi meningkat aspirasi nasionalisme. Kalau hal itu bisa diarahkan ke hal-hal yang positif akan menjadi kekuatan yang besar.” Ucapan itu kelihatannya me­ ru­pakan sebuah kritik yang amat

halus. Atau sebuah saran tersamar yang kita sendirilah yang harus bisa menafsirkan apa maksudnya. Dalam hal politik, masyarakat Singapura tidak lagi terlalu mengkhawatirkan Indonesia. Pergolakan politik tahun 1998 dianggap tidak akan

pernah terjadi lagi. Yang lagi jadi buah bibir di sana justru Malaysia. Mereka sangat mengkhawatirkan perpolitikan Malaysia. Mereka khawatir Malaysia masih akan menghadapi tahap seperti apa yang dialami Indonesia di tahun 1998.

KUTUKAN MANAHAN dan semifinal menyakitkan Inter Island Cup 2012 era Rahmad Darmawan, Joko “Gethuk” Susilo kini menjadi korban berikutnya dari mitos Sriwijaya FC saat terjungkal 1-2 di Manahan. Cak No, suporter sekaligus drummer Aremania, menyebut bahwa kutukan Manahan belum terpecahkan. “Apapun yang dilakukan wasit Thoriq Alkatiri, entah keputusannya buruk atau baik, kalau Arema kalah ya tetap kalah, tak bisa berubah. Keputusan pengadil tak bisa diganggu gugat. Praktis, mitos dan kutukan Manahan masih berlaku

SOLO – Suporter fanatik Arema Cronus, Aremania dibuat kecewa bukan kepalang dengan kekalahan tim pujaannya di leg kedua semifinal Piala Presiden, semalam. Singo Edan kalah 1-2 dari Sriwijaya FC (agregat 2-3) dalam laga di Stadion Manahan Solo. Gol salto Lancine Kone di babak kedua, tak bisa mengalahkan dua gol dari Asri Akbar dan Musafri. Akibatnya, Arema kembali terjungkal di Solo dalam pertandingan krusial dan kritis. Kutukan Manahan, masih sangat berlaku untuk Arema hingga saat ini. Setelah final pahit Piala Indonesia 2011 era Robert Alberts

buat Arema,” kata Cak No kepada Malang Post, usai pertandingan di Stadion Manahan, semalam. Cak No menyadari, anggapan Manahan stadion terkutuk buat Arema, adalah hal yang tak

masuk akal dan kurang etis. Namun, kekalahan Arema di fase krusial lawan SFC semalam, semakin menguatkan mitos Manahan sebagai pengapesan Arema. Tiga kali laga krusial Arema di Manahan, selalu berakhir dengan hasil buruk. “Ya sudah tiga kali ini saya pulang dengan kecewa. Pulang dengan lemas seperti ini. Hampir tidak pernah sepertinya, saya pulang dari Manahan kemenangan di laga krusial.

Orang Singapura bersyukur ada Sultan Johor di Malaysia. Negara bagian yang paling dekat dengan Singapura itu memberikan jaminan keamanan bagi penduduk Malaysia dari ras apa pun. Baca Modern... Hal. 11

PERKELAHIAN ANTAR SUKU

Kalau Tawuran Jangan di Malang MALANG – Perkelahian antar suku yang terjadi di area Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) beberapa waktu lalu membuat geram Kapolres Malang Kota AKBP Singgamata. Terlebih kasus perkelahian antar suku ini bukan kali pertama terjadi. Lantaran itulah, perwira Polri dengan dua melati di pundak ini langsung mengeluarkan ancaman, dengan tidak memberikan ampun kepada pelaku perkelahian. ‘‘Kemarin terakhir kami memberikan kesempatan. Tindakan represif kami berikan untuk mereka yang bandel.Tapi setelah ini kami tidak akan memberi ampun lagu,‘‘ kata Singgamata kepada Malang Post kemarin. Ditambahkan bahwa kalau cukup bukti maka pelaku tawuran segera dijebloskan ke tahanan. Ia menjamin, tidak ada ampun bagi mereka. Baca Kalau... Hal. 11

Baca Kutukan... Hal. 11

Salah Mainkan Meiga? SOLO – Kebobolan dua kali dalam satu pertandingan bukanlah rekor baik buat Kurnia Meiga Hermansyah. Padahal, KMH baru saja main setelah absen di laga penyisihan dan laga knock out Piala Presiden 2015. Pada laga krusial semifinal leg kedua Piala Presiden 2015 melawan Sriwijaya FC di Stadion Manahan Solo, dua gol dari Asri Akbar dan TA Musafri membuat rekor Meiga tak kunjung membaik. Dua kali main di Piala Presiden, dia tiga kali kebobolan. Meski demikian, tim pelatih Arema tidak menyalahkan perseorangan. Menurut Joko “Gethuk” Susilo, Pelatih Arema, dua gol yang bersarang ke gawang Arema bukan kesalahan Meiga sepenuhnya. “Meiga sudah dalam kondisi yang sangat siap. Dia Gol yang terjadi bukanlah kesalahan satu orang, tapi kesalahan tim,” kata Gethuk kepada wartawan, usai pertandingan, semalam.

AKBP Singgamata

PESTA MIRAS

BB Minim, Polisi Sulit Ungkap Penyebab

Baca Salah... Hal. 11

Gonzales GUEST GESANG/MALANG POST

NGAJI BARENG CAK NUN

Jamaah Curhat Hingga Dini Hari MALANG – Budayawan kondang Emha Ainun Najib alias Cak Nun mendadak jadi ‘konsultan keluarga’ pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari kemarin (11/10/15) Ya, ini karena pada acara “Ngaji Bareng Cak Nun” yang digelar di Masjid Sabilillah Malang itu, ayah kandung dari Noey “Letto” itu dihujani beragam k curahan hati (curhat) ribuan peserta pengajian. Ya, Cak Nun setelah berbicara mengenai keluarga, pada sesi tanya jawab, para peserta satu per satu meminta pendapat Cak Nun bagaimana menyelesaikan masalah keluarganya. Ada yang Curhat tentang ibunya yang seorang tenaga kerja wanita (TKW) dan merasa kurang perhatian, ada yang meminta nasihat bagaimana caranya membangun keluarga yang sakinah mawadah warohmah (Samawa). Ada juga yang meminta nasihat darinya bagaimana meminta restu dari orang tua yang melarang ia menikah dengan pasangannya serta sederet curhat lainnya. Baca Jamaah... Hal. 11

Ebes Ngalam Silup Kudu Basmi Miras Kana : Astep miras nduk Pakisaji nggowo korban papat itam. Ebes : Lha yo iku. Silup kudu ndang operasi basmi miras. Kana : Ojok sampek onok korban maneh. Ebes: Warga yo kudu lapor silup,lek sik onok sing lawedan miras. www.malang-post.com

@malang_post

MALANG - Polisi masih kesulitan mengungkap penyebab kematian empat warga yang tewas akibat minuman keras beralkohol. Apakah dari minuman impor V.S.O.B Martell atau dari minuman oplosan lain. Sebab dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), barang bukti yang diamankan sangat minim. Hanya tersisa empat botol kosong V.S.O.B Martell yang dapat diamankan oleh polisi. Bekas botol plastik yang sebelumnya diduga berisi minuman oplosan, tidak ditemukan. Selain itu, saksi utama yang membawa seluruh minuman keras tersebut, juga ikut menjadi korban. Termasuk empat keluarga korban meninggal, juga menolak dilakukan visum atau otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. Kapolres Malang, AKBP Yudo Nugroho Sugianto kepada Malang Post kemarin i mengatakan kasus kematian empat korban akibat minuman keras ini, masih dilakukan penyelidikan. Polisi sudah mendatangi lokasi dan para korban, termasuk meminta keterangan beberapa orang saksi. Baca BB... Hal. 11

KASUS BW

Presiden Bisa Perintahkan Jaksa Agung Tinjau Ulang

DICKY BISINGLASI/MALANG POST

OBATI KERINDUAN : Ngaji Bareng Emha Ainun Najib dipadati jamaah di Masjid Sabilillah hingga Minggu dini hari kemarin.

Pemprov Jatim Anugerahi Penghargaan Ki Djati Kusumo dan Teguh Santosa

Bukti Catatan Gemilang Perjalanan Sebuah Generasi

JAKARTA- Presiden Joko Widodo hingga saat ini belum mengambil sikap terkait dorongan para akademisi dan beberapa pihak untuk memerintahkan Jaksa Agung agar menghentikan proses kasus Bambang Widjojanto. Mantan anggota tim 9, Bambang Widodo Umar menyebut Presiden Jokowi sebaiknya memerintahkan Jaksa Agung M Prasetyo untuk meninjau ulang kasus ini. ”Presiden ini kan kepala pemerintahan dan kepala negara, puncak pimpinan Jaksa Agung dan Polri itu ya presiden. Sehingga, presiden sebaiknya meminta kepada Jaksa Agung agar meninjau ulang kasus Bambang Widjojanto itu,” kata Bambang Widodo di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (11/10/2015). Baca Presiden... Hal. 11

PEMERINTAH Provinsi Jatim menganugerahkan penghargaan Tokoh Berdedikasi dalam Seni dan Budaya kepada sejumlah seniman dan budayawan di Gedung Negara Grahadi Surabaya,Senin pagi ini (12 Oktober 2015).Diantara penerima penghargaan tersebut adalah Ki Djati Kusumo dan Teguh Santosa (alm) komikus asal Kepanjen Kabupaten Malang yang telah puluhan tahun mengukir catatan gemilang dalam bidang seni dan budaya. Ki Djati Kusumo menuturkan bangga karena Pemprov Jatim memberikan penghargaan kepada para budayawan dan seniman pada tahun 2015 ini. Baca Bukti... Hal. 11

IRA RAVIKA/MALANG POST

Ki Djati Kusumo

LANJUTKAN PERJUANGAN AYAH : Anak kedua Teguh Santosa (alm) Dhany Valiandra (kanan) menyerahkan foto sang ayah sedang berkarya kepada Redpel Malang Post Bagus Ary Wicaksono. email: redaksi@malang-post.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.