HOTLINE Redaksi / Iklan / Sirkulasi: Jl.Sriwijaya 1-9 Telp. 340081 - 2
www.malang-post.com
Eceran, Rp. 3.500
RABU
Korane Arek Malang
14 JANUARI 2015
ANCAM CORET PEMAIN ASING
TERANCAM: Fabiano termasuk salah satu pemain
AREMA
asing yang terancam dicoret PT LI .
Enam klub masih bermasalah, karena mereka ada hutang tunggakan gaji kepada pemain yang belum diselesaikan. Kami mau minta konfirmasinya. Kalau masih bermasalah, mereka bisa berkompetisi di ISL tanpa pemain asing, opsi realistis,” Joko Driyono,
MALANG – PT Liga Indonesia berencana ‘menggembosi’ pemain asing Arema Cronus. Setelah merilis daftar tim yang bermasalah dalam hal finansial, PT LI melarang Singo Edan memakai pemain asing di ISL 2015 nanti. CEO PT LI Joko Driyono memberi batas jatuh tempo pada 31 Januari 2015 untuk penyelesaian urusan finansial dengan pemain yang kabarnya mengalami tunggakan gaji. Apabila Arema gagal memenuhi deadline yang ditentukan, sanksi PT LI berlaku
secara otomatis. Konfirmasi soal penyelesaian tunggakan gaji kepada pemain, akan dilakukan PT LI pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LI, 31 Januari. Namun demikian, manajemen Arema tidak gentar dengan ancaman PT LI untuk mencoret pemain asing Arema. Media officer Arema, Sudarmaji menilai verifikasi yang dimaksudkan PT LI bukanlah verifikasi lisensi. Baca Ancam... Hal. 9
CEO PT LI GUEST GESANG/MALANG POST
Tambah Satu, Malang Simpan Delapan Teroris MALANG – Satu lagi teroris dari Jakarta dikirim ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lowokwaru, Kota Malang. Kali ini, terpidana William Maksum alias Dadan alias Tio alias Alan alias Ade Suherman dikirim ke Lapas yang beralamat di Jalan Asahan, Bunulrejo, Kota Malang, itu. William Maksum tiba di Lapas Lowokwaru pukul 08.24 WIB, kemarin (13/1/15).
OPERASI GABUNGAN: FH Bambang Soelistyo memastikan kepada keluarga korban AirAsia QZ 8501 kalau operasi gabungan akan segera dihentikan.
Segera Hentikan Operasi Gabungan SURABAYA – Harapan untuk mendapatkan kembali jenazah keluarg yang menjadi korban AirAsia QZ8501, bisa jadi akan tinggal harapan. Perlahan tetapi pasti, Basarnas akan menghentikan operasi gabungan pencarian korban AirAsia QZ8501 yang telah memasuki hari ke 18. Gambaran ini diisyaratkan
Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo, Kepala Basarnas usai menemui keluarga korban AirAsia QZ8501 di Crisis Center Polda Jatim, Selasa petang. “Kapan operasi resmi itu dihentikan, kami akan umumkan secara resmi kepada publik,’’ tandas Soelistiyo meyakinkan. Sejak AirAsia QZ8501
tenggelam di Selat Karimata, 28 Desember 2014, baru kali ini Soelistiyo mengunjungi keluarga korban. Maklum, sepanjang hari selama 17 hari berjalan, dirinya tidak pernah henti memantau dan mengkondisikan jalannya operasi gabungan Tim Basarnas mengevakuasi AirAsia QZ8501. Baca Segera... Hal. 11
Lah, PKL Alun-alun Kok Demo Pasar Blimbing MALANG – Ada yang lucu dalam demonstrasi mendesak percepatan pembangunan Pasar Blimbing di depan Balai Kota Malang, kemarin (13/1/15). Pasalnya, unjuk rasa oleh sekitar 50 orang yang menuntut Pemkot Malang itu ternyata didominasi massa aksi
12.640
9/1
12/1
13/1
495.500 491.000
11/1
492.000
12/1
13/1
PILIHAN JOKOWI
NET
JADI TERSANGKA: Calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan (kanan) saat menerima kunjungan anggota komisi III DPR RI di kediamannya, Jakarta, kemarin.
Waduh, Calon Kapolri Tersangka Suap JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan calon Kapolri Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan suap dari transaksi mencurigakan. “Menetapkan tersangka Komjen BG (Budi Gunawan) dalam kasus tersangka dugaan tindak pidana korupsi penerimaan janji saat yang bersangkutan menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karir di Mabes Polri 2003-2006 dan jabatan lainnya di Mabes Polri,” kata Ketua KPK Abraham Samad di gedung KPK di Jakarta, Selasa (13/1/15). KPK menyayangkakan Komjen Pol Budi Gunawan berdasarkan pasal 12 huruf a atau b pasal 5 ayat 2 pasal 11 atau pasal 12 B UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
SELEBRITI
HARY SANTOSO/MALANGPOST
DICKY BISINGLASI/MALANG POST
12.608
Baca Waduh... Hal. 11
Baca Tambah... Hal. 11
TAMBAH SATU: Teroris Jaringan Abu Roban, William Maksum.
12.568
dari para PKL di Alun-Alun Merdeka Malang. Ealaaah!. Para PKL Alun-alun Merdeka meminta Pemkot Malang secepatnya menyelesaikan pembangunan Pasar Blimbing. Mereka bingung kepada Pemkot Malang, padahal pembangunan pasar Blimbing belum
selesai, tetapi kenapa Pemkot Malang malah membangun Alun-Alun Merdeka Malang. “Para pedagang di pasar (Blimbing) bingung, para PKL Alun-Alun bingung, kita (PKL) kok diusir?,” seru massa aksi yang melakukan orasi seraya
berteriak memanggil Walikota Malang HM Anton untuk menghadap mereka. Sementara seorang penjual tahu petis di Alun-Alun Merdeka Malang, Maudira membenarkan dia merupakan PKL di Alun-Alun Merdeka Malang. Baca Lah... Hal. 11
Terlanjur Kena Image Seksi RATU FELISHA tak hanya dikenal sebagai bintang sinetron juga layar lebar, image seksi terus melekat di dirinya setelah sempat muncul di halaman majalah pria dewasa. Feli sendiri menilai dirinya tak seperti yang dicap oleh sebagian orang. Keputusannya untuk pernah mengiyakan tawaran difoto di majalah pria pun dinilai Feli karena ia sempat ‘tidak mengerti’. “Sejak jadi juara favorit di sebuah majalah wanita, gue mantap terjun ke dunia hiburan. Nah, salahnya gue, gue nggak punya pembimbing. Baca Terlanjur... Hal. 11
Ebes Ngalam Uji Coba Lawan Persegres Kana : Arema siap uji coba lawan Persegres Gresik bes Ebes : Penting iku, kanggo tahil kemampuan pemaine sak durunge ISL Kana : Oyi jes, jarene lini tengah sik durung greng Ebes : Aud pemain anyar yo sik durung kompak. Sak wise Trofeo pelatih kudu osi dandani kekurangan tim, makane perlu kanyab uji coba
BERDAYAKAN TETANGGA: Ahmad Syamsudin memberdayakan anak-anak muda di sekitarnya untuk membuat lampion.
NET
Protolan MTs, Sukses Ekspor Lampion ke Luar Negeri
Belajar di Bali, Tak Khawatir Karyawan Jadi Kompetitor Meninggalkan bangku sekolah saat masih remaja, Ahmad Syamsudin justru merengkuh keberhasilan. Perajin lampion berusia 28 tahun ini sukses menjual karyanya hingga ke luar negeri. Ia juga memberdayakan pemuda di kampungnya di Jalan Juanda, Gang V, Kota Malang. Kisah Ahmad berawal pada tahun 2004. Kala itu, dia memilih meninggalkan bangku kelas 8 MTs Dahrul Solihin, Kotalama. “Saya hanya ingin kerja,” ucap pria berambut gondrong
ini tentang alasan keluar dari sekolah. Ahmad remaja memilih, Denpasar, Bali sebagai tempat tujuan pasca berhenti sekolah. Di Pulau Dewata, ia bekerja pada seorang perajin lampion. “Namanya Pak Anas, sekarang almarhum. Tapi saya tidak ingat siapa nama lengkapnya,” terang ayah dua anak ini. Bekerja sebagai perajin lampion, Ahmad tak sekadar jadi pekerja. Ia juga memilih menjadi pembelajar sekaligus mengasah kreativitas. Sempat berpindah ‘juragan’ pasca Anas meninggal dunia, Ahmad akhirnya pulang kampung, ke Kota Malang setelah empat tahun be-
lajar lampion. Dari Jalan Juanda, Gang V, ia mulai merintis usaha kreatif produksi lampion. Awalnya buah tangan lampion dijual sendiri di Pasar Tugu hingga emperan. Berjualan tanpa tempat usaha, pria ramah ini tetap gigih. Hingga tahun 2012, berkenalanlah ia dengan seorang dari Jakarta. Saat itu menjadi titik kebangkitan kreativitas Ahmad. Bagai menemukan jalan, akses pemasaran lampion terbuka lebar. Sejumlah kota besar di Indonesia jadi tujuan pemasaran. Baca Belajar... Hal. 11