HOTLINE : Redaksi / Iklan / Sirkulasi: Jl.Sriwijaya 1-9 Telp. 340081 - 2
www.malang-post.com
Korane Arek Malang
RABU, 15 OKTOBER 2014
Harga Eceran Rp. 3.500,-
Flare 3 Menit, Rugi Rp 3 Miliar Akibat insiden itu, wajah Aremania tercoreng. Nila setitik, rusak susu sebelanga. Kita semua merasa malu. Katanya suporter besar level Asia, tapi tidak mampu jaga reputasi baik itu,” Abdul Harris KETUA PANPEL AREMA
MALANG – Aksi oknum penyala flare di Stadion Kanjuruhan, Minggu (12/10) lalu sepertinya sudah kelewatan. Arema Cronus dipastikan harus menjalani hukuman tanpa penonton saat laga kontra Persela Lamongan di Malang pada 25 Oktober nanti. Gara-gara flare, uang sebesar Rp 3 miliar amblas! Ketua Panpel Arema, Abdul Harris menyebut kerugian tersebut merupakan kerugian total dari sanksi tanpa penonton lawan Persela. “Jika dikalkulasikan secara keseluruhan, maka kerugian total Arema dan semua elemen yang terlibat dalam pertandingan Persela adalah Rp 3 miliar,” terang Harris kepada Malang Post, di Stadion Kanjuruhan, siang kemarin. Angka rupiah nan fantastis tersebut meliputi seluruh aktivitas yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada hari H pertandingan, 25 Oktober.
GUEST GESANG/MALANG POST
EFEK DOMINO: Aksi oknum yang menyalakan flare sebentar memberikan kerugian massif pada Arema dan elemen lain terkait.
Miris Lihat ABG Nikah BUDAYA seringkali membuat perempuan menjadi warga kelas dua. Di Indonesia, anak baru gede (ABG) yang dinikahkan oleh orang tua dengan berbagai alasan, membuat artis Lola Amaria miris. Lola mengaku punya cara sendiri untuk melawan kasus pelecehan dan perdagangan anak. Di antaranya dengan mengambil peran sebagai juri sebuah film pendek yang temanya mengangkat kasus peleceNET han dan kekerasan seksual Lola Amaria terhadap anak perempuan di Indonesia. ”Dengan cara ini saya pingin ngomong, kalau saya menolak keras pernikahan anak usia dini yang sangat berpotensi berujung menjadi korban KDRT,” ungkapnya saat ditemui di Jakarta, kemarin. Menurutnya, kasus perdagangan anak dan KDRT semakin meningkat belakangan ini. Namun, tidak banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah munculnya korban-korban berikutnya. Baca Miris... Hal. 9
KERUGIAN NON MATERI
KERUGIAN MATERI Pendapatan Tiket : Rp 1,225 miliar (35 ribu penonton x Rp 35 ribu per tiket), angka ini belum termasuk tiket VIP dan VVIP
Reputasi Aremania tercoreng
Kerugian Arema dari sponsor bisnis, kerugian para pedagang asongan, ruko, PKL dan lahan parkir diprediksikan Rp 2,775 miliar
Tak bisa nonton pertandingan Arema secara langsung
Total Rp 3 miliar GRAFIS: TEM/MALANG POST
Baca Flare... Hal. 11
Wendit, Telaga Indah di Malang Timur (2/habis)
Kasus Korupsi di Malang Tak Masuk Radar KPK MALANG – Beberapa kasus korupsi di Kota Malang yang belum terungkap tak mendapat perhatian dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Juru bicara (Jubir) KPK, Johan Budi mengatakan, pihaknya belum melakukan pembahasan terkait kasus korupsi di Kota Malang. “Saya harus cek mengenai perkara itu. Saya belum memperoleh informasi yang cukup, kami akan mendalaminya lagi,” ujarnya usai acara Roadshow AntiCorruption Clearing House (ACCH) KPK di Hotel Atria Malang kepada Malang Post kemarin (14/10/14). Beberapa kasus korupsi di Kota Malang yang sempat hangat diperbincangkan adalah kasus korupsi RSUD Saiful Anwar dan jembatan Kedungkandang. “Kami baru ke Surabaya untuk mengkaji kasus di Pasar Turi,” jelas pria yang juga menjabat sebagai kepala biro Humas KPK ini sembari menambahkan, KPK akan menguatkan pemberantasan korupsi dengan pencegahan.
SELEBRITI
PURWANTO/MALANG POST
WENDIT WEDOK: Area ini dulunya digunakan untuk keluarga kerajaan, sedangkan Wendit Lanang untuk prajurit.
Diyakini Pernah Ada Candi, Wendit Wedok untuk Keluarga Kerajaan Setelah direnovasi sekitar 2007 lalu, Wendit kini menjelma sebagai tempat wisata dengan ragam bangunan baru. Ada kolam spa, kolam renang anak yang dilengkapi water boom dan lainnya. Satu-satunya yang masih asli adalah Sendang Widodaren. Di lokasi ini ditemukan sejumlah arca-arca yang kini dirawat di dalam Punden Mbah Kabul.
Baca Kasus... Hal. 11
DEMO JALUR SATU ARAH
Pot dan Tempat Sampah Jadi Pembatas Jalan MALANG – Tempat sampah dan pot tampak berjejer di sepanjang Jl Mayjen Panjaitan, Penanggungan, Klojen, Kota Malang. Barang-barang tersebut, dipasang warga tepat di garis batas jalur angkutan kota (Angkot) dengan kendaraan pribadi. Berdasarkan informasi yang dihimpun Malang Post, pot dan tempat sampah ini sengaja dipasang warga sebagai pembatas kedua jalur berlawanan arah ini. Pembatas jalan ini pun dipasang sejak Senin (13/10/14) malam, seusai warga melakukan unjuk rasa di jalan tersebut. Selain itu, pemberian pembatas jalan ini juga dilakukan untuk menahan laju kendaraan agar tidak terlalu kencang. Menurut keterangan warga sekitar, banyak yang trauma dengan peristiwa kecelakaan di kawasan itu setelah diterapkan jalur satu arah. Jubir warga Kelurahan Penanggungan, Feri Al Kahfi membenarkan hal ini. “Iya, ini seperti sirkuit kalau tidak diberi jalur satu arah. Kendaraan melintas dengan kecepatan tinggi,” ujarnya kepada Malang Post saat dihubungi kemarin. Dia menambahkan, pembatas jalan juga meru pakan realisasi janji warga karena tuntutan untuk mengembalikan jalan tersebut menjadi dua arah belum dipenuhi. Baca Pot... Hal. 9
Selain Punden Mbah Kabul, pohon jati yang berumur sekitar 100 tahun dan juga sejumlah pohon beringin yang diperkirakan berumur 50 tahun menjadi penanda Wendit sebagai sebuah situs sejarah dana arkeologi. Pada tepi utara telaga Wendit Wedok pernah dijumpai sisa struktur bangunan dari balok-balok andesit dan bata bata kuno. Baca Diyakini... Hal. 11
Terus Berbenah, Beri Pelayanan Terbaik
MUHAMMAD FIRMAN/MALANG POST
BATASI: Pot dan tempat sampah sebagai pembatas jalan, dipasang sejak Senin (13/10/14) malam lalu.
Kantor Pertanahan Kota Malang
BPN KOTA MALANG FOR MALANG POST
KOMPAK : Kepala Kantor Pertanahan Kota Malang Latif Herman Susanto,SH (deret depan, empat dari kanan) beserta jajarannya.
MALANG – Tiada hari tanpa pembenahan guna selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Hal ini dikedepankan Kepala Kantor Pertanahan Kota Malang Latif Herman Susanto, SH. “Kami selalu siap melayani masyarakat dengan sebaik-
baiknya.Bahkan, dapat diibaratkan kami rela menjadi pesuruh masyarakat.Terpen ting masyarakat harus memperoleh pelayanan terbaik sehingga benar-benar merasa puas,’’ paparnya kepada Malang Post kemarin. Baca Terus... Hal. 11
Ngalam
Ebes Gara-gara Penonton Dablek Kana : Gara-gara penonton dablek nyumet kembang api, Arema disanksi
Ebes : Lek ngaku Aremania asli, kudune kadit nyumet kembang api jes Kana : Iku nggarahi Arema rugi, soale pertandingan kadit entuk ditahil penonton Ebes : Kudune Aremania sadar, kelakuan iku kadit kipa, kabeh osi rugi. Arema disanksi, Aremania sing sejati mestine kolem rugi
Mengunjungi Museum Dirgantara Albertus Sulaksono
Melihat Pesawat, Mengenal Perjuangan TNI AU Museum Dirgantara Albertus Sulaksono menjadi salah satu tempat yang banyak mendapat animo masyarakat saat bertandang ke Pangkalan Udara Abd Saleh. Di tempat ini, pengunjung tidak sekadar mengetahui sejarah perjuangan TNI AU dalam perang kemerdekaan atau saat ikut dalam operasi militer. Tapi juga melihat pesawar-pesawat yang pernah beroperasi di Lanud Abd Saleh, termasuk pesawat tempur taktis jenis OV-10 Bronco yang telah digrounded oleh Mabes TNI AU, 2012 lalu. Deru mesin pesawat terbang terdengar menggelegar, saat Malang Post dan rombongan Saka Bhayangkara, Polrestabes
IRA RAVIKA/MALANG POST
ANTUSIAS : Anggota Saka Bhayangkara Polrestabes Sura baya saat mengunjungi Museum Dirgantara di Lanud Abd Saleh beberapa waktu lalu. Surabaya mengunjungi Museum lalu. Deru mesin pesawat ini Dirgantara beberapa waktu terdengar sangat nyata, sehingga
mengundang rasa penasaran siapapun yang datang. Tidak lama kemudian, seorang Mayor Chariri yang saat itu bertugas menjelaskan pesawat apa yang suaranya baru saja didengar pengunjung itu. “Museum Dirgantara dibangun pada 2013 dan diresmikan 8 September 2013 oleh Marsma TNI Gutomo yang saat itu menjabat sebagai Danlanud Abd Saleh,’’ katanya. Dalam penjelasannya ke mudian, museum Dirgantara memiliki delapan ruangan. Yakni, ruang untuk Skadron 4, Skadron 32, Skadron 21, Skuadron Teknik (Skatek), Batalyon Komando Paskhas 464, ruang Polisi Militer (POM) TNI AU, Baca Melihat... Hal. 11
PEMERINTAHAN
Ketua RT/RW Mundur, Rugikan Belasan Ribu Warga MALANG – Ancaman pengunduran diri perangkat RT, RW dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Penanggungan, nampaknya harus dipikir dua kali. Pasalnya, bila mereka semua mengundurkan diri, belasan ribu warga Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang akan mengalami kesulitan mengurus berkas kependudukan ke kantor kelurahan tersebut. “Setiap mengurus berkas ke sini (kelurahan, red), ketentuannya harus ada surat pengantar dari ketua RT dan RW,” jelas lurah Penanggungan, Fauzan Indra Saputra kepada Malang Post saat ditemui di kantornya kemarin (14/10/14). Dia menambahkan, surat keterangan ini menjadi bukti kalau orang tersebut adalah warga kelurahan Penanggungan. Baca Ketua... Hal. 11
12.195 12.202 12.207
10/10 482.500 480.500
12/10
482.000
13/10
14/10
13/10
14/10