HOTLINE Redaksi / Iklan / Sirkulasi: Jl. Raya Sawojajar Cluster Apple 1-9 Telp. 723 444
Eceran, Rp. 3.500
JUMAT
Korane Arek Malang
26 JUNI 2015
BUPATI : LALAI HARUS DIPIDANA POLISI Akui Kesalahan, PT Shica Disanksi Sesuai Prosedur MALANG–Bupati Malang Rendra Kresna buka suara ter kait tewasnya pekerja PT Shica Jaya Sentosa, Eko Agus Su santo. Kemarin, Rendra yang juga Ketua SPSI Provinsi Jawa Timur ini, menegaskan bahwa perusahaan harus dikenai pidana karena lalai. Dari sisi pemer intahan, ia memastikan sanksi
ketenagakerjaan akan dilakukan sesuai prosedur. Manajemen PT Shica Jaya Sentosa terbukti tak lalai terha dap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Demikian ditegas kan Bupati Malang H Rendra Kresna, ketika disinggung ter kait hal tersebut. “Karena kelalaian perusa
H. Rendra Kresna
haan tersebut, bisa dikenakan sanksi pidana oleh pihak ber wajib, dalam hal ini kepolisian,” ujarnya kepada Malang Post, kemarin. Dia menyesalkan tindakan manajemen PT Shica Jaya Sen tosa yang lalai terhadap K3. Padahal K3 sangatlah penting untuk melindungi karyawan yang bekerja di tempat itu. Selain itu, perusahaan yang memproduksi atap rumah mau pun asbes tersebut, seharusnya
mengutamakan keselamatan seluruh pekerjanya. “Tidak hanya pada PT Shica, seluruh perusahaan wajib menerapkan K3. Keselamatan dan kesehatan para karyawannya, merupakan hal paling penting,” tegas Bung Rendra sapaan akrabnya. Menurutnya, seluruh peru sahaan wajib menaati aturan ketenagakerjaan. Termasuk di dalamnya soal keselamatan karyawan melalui K3. Baca Bupati... Hal. 11
Tahun lalu ada hasil pemetaan tim sembilan itu beda dengan
Jadwal Imsakiyah HARI/TGL
MAGHRIB
ISYA’
IMSAK
SHUBUH
Jumat 26
17:25
18:39
04:13
04:23
Sabtu 27
17:25
18.40
04.13
04.23
NGABUBURIT IRA RAVIKA/ MALANG POST
TELATEN : Murid Andre Modeling School belajar membatik di rumah Batik Tulis Celaket sambil menunggu waktu buka puasa, kemarin.
yang ia inginkan. Akhirnya
Belajar Membatik di Celaket
protes dan ngotot minta ditaruh di sekolahan yang dia pengeni” Budiono KASI KURIKULUM BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG
MALANG - Rumah Batik Tulis Celaket kembali menjadi jujugan warga untuk belajar membatik. Kali ini adalah murid dari Andre Modeling School (AMS). Kemarin, para sambil ngabuburit, para model anakanak dan remaja belajar membatik di rumah batik khas Malangan tersebut. Sekalipun baru kali pertama, tapi tangan mereka tampak sangat terampil. Menuangkan malam (bahan membatik, Red) dari ujung centing, dan menggore skannya pada lembaran kain yang sudah tergambar motif. Cara meniup centing, awalnya agak kaku, beberapa tiupan sudah terlihat lancar.
197 Siswa Lolos Verifikasi Lanjutan MALANG - Berbeda dari tahun sebelumnya, pemetaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur prestasi tahun ini dinilai akan lebih berat. Pasalnya, tim verifikator atau yang populer dengan nama tim sembilan tak hanya memilih peserta yang sesuai standar saja. Na mun juga ikut memetakan sekolah tujuan para peserta. Sebelumnya, ratusan pendaftar telah mengumpulkan berkas administrasi yang di minta dan melalui proses verifikasi awal oleh beberapa panitia PPDB. Tak hanya dilihat dari kelengkapan administrasi dan sertifikat prestasi saja, peserta juga menjalani sesi inter view ringan dengan para panitia. Dari seleksi ringan itu, terdapat sejumlah 197 peserta yang dipilih untuk melewati proses verifikasi ketat selanjutnya. Baca 197 Siswa... Hal. 11 \PESERTA PPDB JALUR PRESTASI TAHAP VERIFIKASI AWAL Pendaftar jenjang SMA/SMK Pendaftar jenjang SMP Jumlah total
128 69 197*
*TAK ADA KUOTA PASTI, BERAPAPUN YANG DIANGGAP MASUK KUALIFIKASI AKAN DIANGGAP LOLOS
Baca Belajar... Hal. 11
Mengunjungi Ponpes PPAI Ketapang Kepanjen (1)
Menuju Bandara Internasional, Tapi Mirip Stasiun KA PAKIS - Menteri Perhubu ngan Ignasius Jonan meng kritik fisik terminal ke berangkatan Bandara Abd. Saleh, kemarin. Pasca meres mikan bangunan baru itu, Jonan menilai tampilannya masih mirip Stasiun Kereta Api (KA) Kota Baru. Pada hal, Abd. Saleh dipersiapkan untuk bandara internasional. Ditegaskan Jonan, ke
beradaan terminal ke berangkatan Bandara Abd Saleh yang baru, merupak an langkah awal bandara itu untuk naik status men jadi bandara Internasional. Hal itu, dia tegaskan, saat meresmikan operasional terminal keberangkatan Bandara Abd Saleh, kema rin sore. Baca Menuju... Hal. 11
Konsisten Sebagai Ponpes Salafiyyah IPUNK PURWANTO/GUEST GESANG/MALANG POST
DIRESMIKAN: Gubernur Jawa Timur Soe karwo meninjau terminal keberangkatan Abd Saleh dan (foto atas) Menhub Ignasius Jonan ke Surabaya naik KA Penataran diantar Eddy Rumpoko, kemarin.
GRAFIS: TEM/MALANG POST
Ebes Ngalam Duwe Bandara Kipa Kana : Bandara Abd Saleh saiki wis kipa, bes.
Kana : Awake dewe kabeh kolem bangga. Ebes: Sing gak kalah penting kabeh kudu kolem ngrumat bandara kipa iki.
@malang_post
Baca Konsisten... Hal. 11
Keliling Indonesia Pelajari Musik Tradisional, Setahun Ngamen di Jerman REDY EKO PRASTYO FOR MALANG POST
Ebes: Oyi. Wingi diresmekno Mehub.
www.malang-post.com
Redy Eko Prastyo, Seniman Musik Etnik Asal Malang
KEPANJEN - Pondok Pe santren (Ponpes) Pendidikan dan Perguruan Agama Islam (PPAI) Ketapang, Kepan jen, konsisten sebagai ponpes menganut metode Salafiyyah. Artinya, Ponpes tersebut menggunakan metode dalam agama Islam yang mengajar kan syariat Islam secara murni tanpa adanya tambahan dan pengurangan di dalamnya.
CINTA TRADISIONAL : Redy Eko Prastyo memainkan dawai, musik tradisional yang amat ia cintai.
Di tengah derasnya industri musik pop di tanah air, musisi Malang yang bersemangat membumikan musik tradisional Indonesia. Redy Eko Prastyo, seniman musik asal Dau, Kabupaten Malang ini salah satunya. Pria kelahiran Besuki, 21 September 1979 ini, sejak 1999 tak kenal lelah mengangkat musik tradisional tanah air, mulai dari komposisi, sampai alat musiknya.
Terlahir dari keluarga berda rah seni, Redy, panggilan akrab nya, sudah mengenal musik tradisional sejak kecil. Ayahnya Suparyono, merupakan seorang guru gamelan di Situbondo, Jawa Timur. Kesehariannya, mendengarkan sang ayah mel atih para murid dalam me mainkan gamelan. Hal ini membuat telinganya akrab dengan musik tradisional. Namun, saat itu kesenian gamelan menjadi jenis musik yang dienggani oleh kaum muda. Banyak anak muda
merasa gengsi untuk me mainkan musik ini. Sehing ga, Redy memilih untuk menjalani jalur lain. Semasa SMP dan SMA, ia bersama temannya membuat sebuah grup band beraliran pop modern. Aktivitas itu ia laku kan terus sampai lulus SMA. Baru pada 1997, Redy pin dah ke Malang. Sejak tahun itu, ia menjadi mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang (sekarang UM).
Baca Mencetak... Hal. 11
SEKELUARGA TEWAS TERBAKAR
Baca Keliling... Hal. 11
email: redaksi@malang-post.com