Dampak Jamu terhadap
Lambung
Jamu memang obat tradisional yang cukup populer di kalangan masyarakat. Memang jamu diresepkan turun temurun dari tradisi, namun di era saat ini jamu sudah di campur dengan banyak zat kimia. Tentunya jika jamu ini di konsumsi dalam jangka panjang akan berdampak pada tubuhmu. Salah satunya jamu tersebut bisa merusak lapisan pelindung di lambung. Nah pengen tahu penjelasan lengkapnya? Yuk simak jawabnnya di bawah ini!
(mukosa lambung), yaitu peptic ulcer (borok pada dinding mukosa lambung). Peptic ulcer, merupakan penyebab utama bocor lambung (Âą 70 persen) selain keganasan/kanker pada lambung (Âą 30 persen). Masyarakat pada umumnya mengetahui penyakit peptic ulcer sebagai penyakit maagh. Pengobatan yang tidak adekuat akan mengakibatkan komplikasi lebih lanjut berupa perdarahan lambung, keganasan dan akhirnya bocor lambung.
Jamu merupakan ramuan tradisional yang sangat umum ditemukan di Indonesia, yang digunakan baik sebagai tambahan/ suplemen sehari-hari maupun sebagai "obat" untuk berbagai macam penyakit. Khusus bagi golongan masyarakat menengah-bawah, jamu masih kerap menjadi pilihan pertama untuk mengatasi gangguan kesehatan sehari-hari. Tidak semua jamu-jamuan di Indonesia masuk ke dalam daftar Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Jamu gendong, misalnya, yang pembuatannya dilakukan langsung oleh si penjual jamu dengan ilmu yang turun-temurun. Akan tetapi, banyak pula jamu-jamuan yang masuk ke dalam daftar Badan POM dan Depkes serta memiliki nomor registrasi resmi. Sayangnya, ada juga jamu-jamuan yang pada bungkus luarnya tertera nomor registrasi Badan POM dan Depkes, tetapi ternyata setelah ditelusuri lebih lanjut itu adalah palsu. Padahal, masyarakat sulit untuk mengecek apakah nomor Badan POM tersebut asli atau karangan belaka. Inilah yang membahayakan sebab kita tidak pernah tahu apa saja bahan-bahan yang terkandung dalam jamu-jamuan tersebut.
Penyebab tersering dari peptic ulcer adalah produksi asam lambung yang berlebih, obat-obatan, serta infeksi Helicobacter pylori, sejenis bakteri tahan asam yang memiliki sifat khusus yang dapat memproduksi enzim urease yang mengubah derajat keasaman di dalam lambung menjadi suasana basa. Dengan demikian, bakteri itu dapat hidup dan berkembang biak di dalam mukosa lambung. Obat-obatan yang paling sering menyebabkan peptic ulcer adalah golongan anti-inflamasi non-steroid (misalnya, paracetamol, fenilbutason, metampiron), serta golongan obat-obat steroid (misalnya, prednison, deksametason). Semua hal di atas menjadi penyebab utama terjadinya kebocoran lambung yang belakangan ini meningkat tajam insidensinya di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia.
Beberapa jamu dicampur dengan beberapa zat kimia seperti fenilbutason, metampiron, CTM, piroksikam, deksametason, allupurinol, sildenafii sitrat, sibutramin hidroklorida, dan parasetamol. Hampir semua bahan tersebut dapat menyebabkan efek samping langsung terhadap lapisan sel pelindung pada lambung
Nah, sekarang sudah tahu kan mengapa kita harus bijak memilah milah mana yang harus kita konsumsi atau tidak. Memang tidak semua jamu berbahaya, tetapi saat ini banyak jamu yang dicampur dengan zat kimia yang jika dikonsumsi dalam jumlah besar ternyata bisa berdampak terhadap lapisan lambung kita. Zat tersebut dapat menipiskan lapisan lambung dan melukainya sehingga banyak efek sampingnya adalah orang tersebut merasa tidak nyaman di perut, mudah kembung, nyeri ulu hati dan bahkan mual muntah. Jadi, lebih baik hindari konsumsi jamu yg tidak jelas badan Pom nya dan kembalilah ke pola hidup yang lebih sehat. Hidup sehat badan pun kuat! Selamat beraktivitas!!!