Aku Coronasomnia

Page 1

NEWS OF MEDICAL EDUCATION 19.08.2021

AKU CORONASOMNIA by : Laila Aminatus

Hai sobat NOME! Apakah sobat NOME pernah mengalami susah tidur selama pandemi COVID-19? Pandemi global COVID-19 telah memberikan dampak yang serius dan signifikan pada semua aspek kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, tidak mengherankan bahwa pola tidur, kualitas tidur, dan pengelolaan gangguan tidur semuanya ikut terpengaruh. Berdasarkan hal tersebut bisa jadi sobat NOME mengalami Coronasomnia atau kondisi susah tidur karena pandemi COVID-19. Hal ini menjadi fenomena yang melanda orang di seluruh dunia karena mereka mengalami insomnia terkait dengan tekanan hidup selama COVID-19. Di Inggris, sebuah studi pada Agustus 2020 yang dilakukan Universitas Southampton menunjukkan bahwa jumlah orang yang mengalami insomnia meningkat, yang sebelumnya satu dari enam orang, menjadi satu dari empat orang. Di China, tingkat insomnia naik dari 14,6 persen menjadi 20 persen selama puncak lockdown.

Sebenarnya Apa sih Coronasomnia Itu? Menurut Bhat (2021), istilah "Coronasomnia" atau "COVID-somnia" adalah gejala disfungsi tidur seperti insomnia, gangguan kontinuitas tidur, perubahan siklus tidur-bangun, perasaan tidur non-restoratif atau kondisi di mana seseorang dalam keadaan terjaga tetapi merasa kurang istirahat dan penurunan kualitas tidur yang timbul baik karena tekanan yang berkaitan dengan ketakutan akan virus Corona itu sendiri atau dampak psikososial pada kehidupan sehari-hari (seperti kehilangan pekerjaan, masalah keuangan, isolasi sosial akibat pengucilan dan karantina). Namun, masih banyak orang yang beranggapan bahwa virusnya lah yang membuat gangguan tidur seperti insomnia. Padahal pada kenyataannya Coronasomnia adalah istilah populer, bukan diagnosis penyakit. Masalah Coronasomnia ini bisa berdampak pada penurunan produktivitas, peningkatan risiko hipertensi, depresi maupun masalah kesehatan lain.


Bagaimana Cara Mengatasinya? American College of Physicians merekomendasikan terapi perilaku kognitif untuk insomnia (CBTI) sebagai pengobatan lini pertama dan intervensi farmakologis sebagai pengobatan tambahan atau sekunder untuk insomnia. Komponen inti CBTI adalah kontrol stimulus, pembatasan dan konsolidasi tidur, restrukturisasi kognitif, dan kebersihan tidur. Selain itu, ada cara sederhana yang bisa kita lakukan diantaranya: 1. Menciptakan 'irama' aktivitas sehari-hari

Ciptakan 'irama' aktivitas sehari-hari semisal waktu kerja dibedakan dengan waktu istirahat. Ciptakan waktu kerjamu seperti pukul 9 pagi sampai pukul 5 sore dan tidak memaksakannya hingga pukul 9 malam. Waktu santai juga dibedakan dan diatur agar tidak berlebihan.

2. Pakaian yang sesuai aktivitas

Coba untuk membedakan busana kerja dan busana selepas jam kerja. Usahakan tidak bekerja dalam balutan piyama atau daster semalam.

3. Atur ruangan Belajar/kerja

Pandemi COVID-19 membuat kita bekerja dari rumah. Hindari untuk bekerja dari tempat tidur karena dapat mengganggu tidur kita. Sebaiknya, buat tempat khusus untuk bekerja. Gunakan tempat tidur hanya untuk istirahat dan tidur.

4. Atur pencahayaan

Agar tubuh bisa membedakan siang dan malam, sebaiknya sesuaikan pencahayaan ruangan. Di siang hari, upayakan pencahayaan alami misal dengan membuka jendela. Kemudian saat waktu istirahat hingga tidur, atur pencahayaan lebih redup. Luangkan pula waktu untuk berjemur. Kemudian saat waktu istirahat hingga tidur, atur pencahayaan lebih redup. 5. Kontrol konsumsi berita Salah satu cara mengatasi Coronasomnia adalah dengan menghindari asupan-asupan berita negatif terkait COVID-19. Pasalnya, otak merespons hal-hal negatif lebih baik daripada yang positif sehingga lebih mudah menyerap berita negatif.

Jadi gimana nih sobat NOME sudah paham kan? Jangan lupa tetap jaga kesehatan diri dan keluarga dimana pun kalian berada!

inspired from : Cukor, D., Unruh, M., McCurry, S.M. and Mehrotra, R., 2021. The challenge of insomnia for patients on haemodialysis. Nature Reviews Nephrology, 17(3), pp.147-148. Bhat, S. and Chokroverty, S., 2021. Sleep Disorders and COVID-19. Sleep Medicine. CNN Indonesia. 2021. Coronasomnia, Gangguan Tidur Bukan Karena Virus Corona. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210318202409-255-619378/coronasomnia-gangguan-tidur-bukan-karena-virus-corona, diakses pada 15 Agustus 2021.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.