Double Masker, Mampukah Mencegah Infeksi COVID-19?

Page 1

05.08.2021

Double Masker, Mampukah Mencegah Infeksi COVID-19? by : Tiara Arista

Halo sobat NOME! Di tengah pandemi yang sedang bergejolak ini, kita sudah seharusnya lebih memperhatikan lagi masalah menjaga kesehatan diri sendiri. Bicara tentang kesehatan, kita harus berkaca dari kasus COVID-19 yang kini kian muncul banyak varian baru yang penyebarannya jauh lebih cepat. Double proteksi, double masker untuk menjaga diri kita sendiri. Pasti banyak muncul dibenak kalian “Bagaimana cara memakai double masker yang benar?” Atau pasti muncul juga pertanyaan tentang “Emang kalau kita pakai masker nya double, yakin bisa mencegah dari infeksi COVID-19? Atau pernyataan lebih realistis sebagai penduduk iklim tropis “Double masker cuman nambah gerah”. Di sini kita akan kupas tuntas terkait dengan efektivitas penggunaan double masker di tengah pandemi. Sebelum itu mari kita bahas sedikit mengenai varian baru yang akhir-akhir ini sedang booming di kalangan masyarakat khususnya tenaga kesehatan. Varian pertama yaitu ada varian Delta. Varian ini ditemukan pertama di India serta ditetapkan oleh WHO sebagai strain Variant of Concern (VoC) pada 11 Mei 2021. Varian ini juga dinyatakan lebih infeksius dibandingkan strain sebelumnya dan sudah menyebar di berbagai negara. Lalu yang kedua ada strain Lambda, varian ini ditemukan di Peru pada Desember 2020 serta ditetapkan oleh WHO sebagai strain Variant of Interest (VoI) pada 14 Juni 2021. Untuk varian Lambda ini masih sedikit persebarannya dan belum masuk ke Indonesia. Varian terakhir ada varian Kappa. Varian ini ditemukan di India pada Oktober 2020 dan ditetapkan sebagai strain VoI pada 4 April 2021. Varian ini sudah masuk ke Indonesia tetapi masih membutuhkan identifikasi lebih lanjut. WHO mengatakan varian Corona yang berada dalam kategori Variant of Concern (VoC) artinya harus diawasi secara ketat demi mengetahui perkembangan pandemi sedangkan Variant of Interest (VoI) merupakan kategori pertama yang diartikan ada indikasi varian memiliki mutasi yang memengaruhi sifat penularan, kepekaan

NEWS OF MEDICAL EDUCATION


alat tes, keparahan gejala, hingga kemampuan virus menghindari sistem imunitas. Sekarang kita sudah tau tentang varian yang menyebabkan persebaran virus ini lebih cepat dan banyak. Lalu, apa proteksi atau amunisi tambahan kita untuk perang terhadap COVID-19? Nah sesuai dengan rekomendasi dari Centers for Disease Control (CDC), pemakaian double masker yaitu dengan menggunakan masker medis terstandar di bagian dalam dan melapisinya dengan masker kain di bagian luarnya. Selain itu, ada beberapa cara yang lain untuk mengefektifkan penggunaan dari masker yaitu dengan membuat loop pada ujung masker sehingga tidak terdapat celah pada sisi samping masker, menggunakan mask fitter, dan juga nilon di atas masker. Nah pertanyaan terakhir, kira-kira mampukah double masker melindungi kita dari virus COVID-19 ini? Jawabannya adalah mampu karena penggunaan double masker dapat meningkatkan proteksi hingga 92,5%. Jika menggunakan masker medis dengan ujung terikat maka dapat meningkatkan proteksi hingga 62,9%. Penggunaan masker medis saja maka proteksinya adalah 40,2% dan penggunaan masker kain saja proteksinya 44,3%. Oleh karena itu, sobat NOME perlu sadari dan hindari COVID-19 dengan menjadikan double masker sebagai tren baru di kala pandemi. Sampai jumpa di NOME episode berikutnya dan semoga bermanfaat! inspired from : Brooks, et al. (2021). Maximizing Fit for Cloth and Medical Procedure Masks to Improve Performance and Reduce SARS-CoV-2 Transmission and Exposure. Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR). 70(7), pp. 254–257. Centers for Disease Control and Prevention (2021). Improve the Fit and Filtration of Your Mask to Reduce the Spread of COVID-19.

NEWS OF MEDICAL EDUCATION


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.