6 JANUARI 2022
BY : AUFA FADHIL
BY : NABILAH AZZAHRAH -
Kerja Shift Malam Mengganggu Kesehatan Halo sobat NOME! Tentu kebanyakan dari kita sudah tidak asing lagi dengan istilah shift malam. Mungkin sebagian besar dari kita bahkan tidak sadar telah menghabiskan banyak waktu di malam hari untuk menyelesaikan pekerjaan. Kebanyakan pekerja kantoran diwajibkan untuk bekerja dari pagi sampai sore. Di sisi lain, beberapa profesi mungkin menuntut pekerjaannya untuk memiliki jam kerja yang terbalik dari malam hingga pagi. Misalnya saja dokter dan perawat jaga UGD, pilot dan pramugari, atau pramuniaga toko dan restoran 24 jam. Kerja shift malam mengharuskan kita mau dan bisa tetap terjaga sepanjang malam. Selain itu, jadwal kerja shift juga sering dikaitkan dengan risiko masalah kesehatan serius. Kerja shift malam tentu akan mengubah rutinitas kita. Yang seharusnya jadi waktu bagi kita beristirahat dan tidur, justru dipergunakan untuk bekerja dan bahkan makan. Sebaliknya, di waktu saat tubuh seharusnya melakukan aktivitas penting seperti bergerak dan mencerna, kecenderungan kita malah tidur. Rutinitas seperti ini akan membuat jam biologis tubuh jadi berantakan. Jam biologis atau jam sirkadian bekerja mengikuti segala perubahan aktivitas fisik, mental, dan perilaku manusia dalam siklus 24 jam. Jam biologis seseorang menentukan siklus tidur, produksi hormon, suhu tubuh, dan berbagai fungsi tubuh vital lainnya. Jam sirkadian juga berperan mengatur kapan tubuh harus memproduksi sel-sel baru dan memperbaiki DNA yang rusak. Semua efek perubahan jam biologis ini tentu ikut mengubah metabolisme tubuh. Seseorang jadi lebih sulit tidur nyenyak (insomnia), sering kelelahan yang tampaknya tidak pulih-pulih, hingga masalah kesehatan lainnya seperti gangguan pencernaan mulai dari sakit perut, mual, diare, sembelit, nyeri ulu hati, hingga risiko cedera dan kecelakaan. Pada akhirnya, kerja shift malam dapat menurunkan kualitas hidup dan produktivitas kerja. Bekerja dengan jam kerja yang berlawanan dengan siklus tidur alami akan menyebabkan gangguan tidur dan juga kelelahan kronis, yang nantinya dapat berkontribusi menyebabkan gangguan mood, menurunkan refleks dan kemampuan kognitif serta membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit. Dilansir dari WebMD, ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkapkan bahwa gangguan ritme sirkadian dapat mengganggu dua gen supresor tumor yang memicu perkembangan penyakit kronis, seperti kanker. 1. Penyakit Kardiovaskular. Sebuah studi ulasan dari berbagai penelitian menemukan bahwa risiko penyakit kardiovaskular pada pekerja shift malam tampak meningkat hingga 40 persen. Risikonya akan semakin bertambah jika jam terbang Anda makin lama. Risiko stroke meningkat setelah seseorang melakukan kerja shift selama 15 tahun. Satu penelitian menemukan bahwa risiko stroke meningkat lima persen setiap 1 tahun tambahan dari bekerja shift.
NEWS OF MEDICAL EDUCATION