5 minute read
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta
KONTAK
Advertisement
Jl. Cikini Raya No.73
021-47860095
021-47865922
dispusip@jakarta.go.id
MEDIA SOSIAL
facebook.com/ DispusipProvinsiDKIJakarta/ @jakartalibrary
JAM LAYANAN
Senin - Minggu 09.00 - 20.00
Tahun 1950
Kegiatan perpustakaan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta sudah dimulai sejak berbentuk Kotapradja, dengan sebutan Perpustakaan Kotapradja Djakarta Raja
Tahun 1961
Setelah Kotapradja Djakarta Raja ditingkatkan statusnya menjadi Daerah Tingkat I Daerah Khusus Ibukota Djakarta Raja, kemudian berubah menjadi Perpustakaan Balaikota Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Djakarta Raja
Tahun 1972
Melalui Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Pemerintah DKI Jakarta, Bagian Perpustakaan dibagi atas Sub Bagian Perpustakaan dan Sub Bagian Tata Usaha Perpustakaan, dimana perpustakaan merupakan salah satu bagian pada Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan.
Tahun 1978
Melalui Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta dibentuk Lembaga Perpustakaan Umum yang menangani jenis perpustakaan umum di lingkungan Pemerintah DKI Jakarta, seperti Perpustakaan Umum Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro dan Perpustakaan Umum di lima wilayah kotamadya DKI Jakarta.
Tahun 1981
Lembaga Perpustakaan Umum bernaung di bawah Biro Bina Mental dan Spiritual dengan status non struktural.
Tahun 1989
Perpustakaan Umum di lima wilayah kotamadya DKI Jakarta dialihkan pengelolaannya kepada Dinas Pendidikan dan Pengajaran DKI Jakarta sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), sedangkan Perpustakaan Umum Soemantri Brodjonegoro masih tetap dikelola Biro Bina Mental Spiritual DKI Jakarta.
Tahun 1992
Gubernur DKI Jakarta mengirim surat kepada Menteri Dalam Negeri agar di lingkungan Setwilda DKI Jakarta dibentuk satu wadah organisasi yang menangani semua jenis perpustakaan dan rekomendasi dari Kepala Perpustakaan Nasional RI.
Tahun 1993
Dibentuk Perpustakaan Umum Pemerintah Daerah DKI Jakarta dengan Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 1993.
Tahun 2001
Berdasarkan Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2001 ditetapkan pembentukan Kantor Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta, dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 109 Tahun 2001.
Tahun 2007
Dalam mengoptimalkan pengelolaan secara teknis, termasuk pembinaan dan penyusutan arsip setiap unsur penyelenggara pemerintah daerah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Kearsipan.
Tahun.2009
Berdasarkan Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2008 ditetapkan Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta, dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 153 Tahun 2009.
Tahun 2014
Melalui Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dengan menetapkan Peraturan Gubernur Nomor 243 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
Tahun 2016
Melalui Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2016, tentang Pembentukan dan Susuna Perangkat Daerah Provinsi DKI Jakarta, dengan penetapan Peraturan Gubernur Nomor 282 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi DKI Jakarta berubah menjadi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta (Dispusip).
Perpustakaan terbagi menjadi 3 lantai, dimana lantai pertama adalah perpustakaan umum, lengkap dengan komputer dan buku-buku umum yang tersusun rapi di setiap rak. Lantai dua adalah area yang didedikasikan untuk bukubuku anak, sekaligus area bermain (maksimal usia 5 tahun). Lantai ini dilengkapi dengan berbagai mainan edukatif seperti balok dan puzzle. Untuk lantai paling atas, berisi bukubuku referensi dimana koleksinya tidak untuk dipinjam, melainkan hanya dibaca di tempat.
Fasilitas lain yang bisa kamu temukan adalah nursing room, musholla, dan juga toilet di setiap lantai. Jika kamu ingin jadi anggota, cukup menyerahkan fotokopi KTP dan foto 2x3cm sebanyak 1 lembar. Kamu bisa terdaftar untuk jangka waktu 1 tahun dan sebagai anggota, kamu bisa meminjam buku maksimum 2 buku. Buku tersebut harus dikembalikan paling lambat dalam jangka waktu seminggu. Perpustakaan ini menerapkan pola pemerintahan 4.0 untuk meningkatkan minat baca bagi warga DKI Jakarta Dispusi DKI berperan sebagai fasilitator dan kolaborator.
Dipusip Jakarta dalam menjalankan program Gerakan Baca Jakarta berkolaborasi dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat (komunitas), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan swasta. Nah, salah satu agenda dari Gerakan Baca Jakarta adalah memberikan tantangan membaca kepada anak usia 7-12 tahun selama 30 hari. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah menciptakan ekosistem membaca berkelanjutan yang terbangun melalui sebuah kebiasaan.
Ruang Bermain Anak di Lantai 3
Foto oleh Retnadi Nur'aini
Ruang Koleksi Anak di Lantai 2
Foto oleh Retnadi Nur'aini
Perpustakaan anak di sini keren banget, bersih, besar, modern, plus playgroundnya oke.
Isi buku tamu di satpam depan, lalu isi lagi secara online di petugas perpusnya. Tas harus dititipkan di loker, dan kunci lokernya harus pakai jaminan KTP Prov DKI. Perpus anak terletak di lantai 2, kami naik lift jadi nggak ngos-ngosan. Saat itu kami nggak bawa Kartu Keluarga, jadi nggak bisa bikin kartu keanggotaan. Sayangnya saat kami kesana, sedang stock opname jadi gak bisa pinjam buku dibawa pulang.
Untuk menjadi member, kita harus membawa pasfoto 2×3 1 lembar dan KTP serta KK Provinsi DKI Jakarta.
Sebelum kita naik lift menuju lantai 2 dimana perpustakaan anak ini berlokasi, kita harus menitipkan KTP kita untuk ditukarkan dengan kunci loker, karena tidak boleh membawa barang ke area perpustakaan, termasuk tas.
Untuk menikmati playground, ada jadwalnya, yaitu khusus hari Selasa, Kamis, Sabtu, maksimal pukul 12.00. Yang eligible untuk main di sini adalah anak-anak yang maksimal berumur 5 tahun. Selain ada playground, juga ada berbagai mainan edukatif di perpus anak ini. Tempatnya nyaman, AC-nya dingin, koleksi bukunya Koelski boleh diperpanjang lewat telepon kalau bukunya belum selesai dibaca. Trus waktu ngebalikin bukunya juga bebas, soalnya ada anjungan pengembalian buku mandiri yang buka 24 jam! Memudahkan banget, ya.
Perpustakaan ini ga ngewajibin pengunjung buat beresin mainan. Jadi, abis main atau baca, letakin aja buku/mainannya di tempat terakhir pegang. Nanti yang beresin buku & mainan mbaknya, biar sesuai dengan kode buku. Mainan edukasi ini kan potongannya banyak tuh, nanti si mbaknya juga yang kumpulin tiap potong mainannya ke tempat masing-masing dan susun lagi ke lemari.
TIPS
Pakai baju yang nyaman, supaya anak bebas ke sana-ke mari tanpa kegerahan. Bawa bekal dan minum yang cukup. Ada jajanan, tapi kalau mau beli air harus berjalan kaki agak jauh. Datang dari pagi supaya puas.
“7 DAYS READING CHALLENGE” diadakan bertujuan untuk mengkampanyekan kebiasaan dan kegemaran membaca warga masyarakat saat menggunakan transportasi umum, khususnya MRT, yang dikemas dalam sebuah tantangan membaca selama 7 hari mulai tanggal 18 – 24 November 2019 berturut-turut di ruang public (MRT)
Tantangan ini boleh di ikuti oleh siapa saja dimana setiap peserta memposting aktivitas bacanya dengan caption yang menarik di akun Instagram setiap hari selama 7 hari tersebut dengan mention dan hashtag yang ditentukan.
Ruang Baca & Koleksi di Lantai 1