
3 minute read
Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Rembang
KONTAK
Kompleks Dampo Awang Beach Kec. Rembang, Kabupaten Rembang 59200
Advertisement
(0295) 691103, 693641
(0295) 691103
kanpustasip@rembangkab.go.id
MEDIA SOSIAL
facebook.com/ pustakarembang
Sumber: penggiatbudayarembang.blogspot.com
JAM LAYANAN
Senin - Kamis 07.30 - 17.00
Jumat Sabtu 07.30 - 11.00 07.30 - 16.00
SEJARAH SINGKAT LAYANAN
Sejalan dengan dimulainya era otonomi daerah dan adanya penataan kelembagaan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Rembang, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2000, Kantor Perpustakaan Umum disatukan dalam lembaga perangkat daerah menjadi Kantor Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Rembang. Kemudian berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 20 Tahun 2003, nomenklatur berubah menjadi Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Pengelolaan Data Elektronik Kabupaten Rembang. Dan tahun 2009, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 12 Tahun 2008 menjadi Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Rembang 1.Layanan sirkulasi/simpan pinjam, 2.Layanan referens/rujukan, 3.Layanan kerjasama perpustakaan, 4.Layanan otomasi perpustakaan, 5.Layanan storytelling/bercerita/ mendongeng, 6.Layanan deposit/koleksi daerah, 7.Layanan diklat/bimtek/magang perpustakaan dan arsip, 8.Layanan mobil perpustakaan keliling, 9.Layanan konsultasi teknis minat baca dan pelestarian bahan pustaka
KOLEKSI
a. Buku non fiksi : 8.889judul, 18.293 eks b. Buku fiksi : 2.948judul, 5.897 eks c. Majalah : 3 eks d. Surat Kabar : 4 eks e. VCD/ DVD : 182 judul, 182 keping
KEGIATAN-KEGIATAN PROMOSI PERPUSTAKAAN
1.Menyebarkan pamflet, leaflet, brosur dan media promosi laiinya, 2.Menyelenggarakan sosialisasi ke sekolahsekolah, 3.Mengadakan kegiatan pameran buku/ perpustakaan, 4.Menyelenggarakan lomba-lomba yang berkaitan dengan peningkatan minat dan budaya baca, 5.Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dengan tujuan pemasyarakatan minat dan budaya baca.
Gedung Perpustakaan Umum Kabupaten Rembang yang sekarang digunakan ini merupakan bangunan lawas peninggalan Hindia Belanda. Awalnya, gedung tersebut merupakan bangunan gereja Protestan (Protestanse kerk te Rembang).
Djoko Soekirman dalam bukunya, Kebudayaan Indis: Dari Zaman Kompeni sampai Revolusi (Depok: Komunitas Bambu, 201: 209) menjelaskan, bahwa bangunan gereja Protestan tersebut dibangun pada tahun 1829 beratap Mansard dan memiliki kubah. Bentuk atap model ini seolah-olah terdiri dari dua atap yang terlihat bersusun atau bertingkat. Atap Mansard jarang digunakan untuk bangunan di Nusantara, karena sebetulnya atap ini dibangun oleh Belanda ketika menjajah negara kita.
Mulai tahun 2009, gedung lawas ini difungsikan menjadi Gedung Perpustakaan Umum Kabupaten Rembang.
Hal ini menegaskan bahwa bangunan cagar budaya Gedung Perpustakaan Umum Kabupaten Rembang sebenarnya merupakan monumen bersejarah yang mencatat perjalanan sebuah kota Rembang. Gedung perpustakaan umum kab. Rembang merupakan bangunan kuno yang dapat dibayangkan kemegahannya pada jaman dulu. Bangunan ini berarsitektur Eropa yang kemungkinannya dulu pernah digunakan oleh orang-orang Belanda untuk melakukan pertemuan dan pesta (semacam gedung societiet).
Menurut informasi, di atap bangunan ini pernah ditemukan tulisan angka tahun pembuatan gedung ini yaitu tahun 1811. Kalau hal ini benar, maka gedung ini kemungkinan dibuat pada masa pemerintahan Gebernur Jenderal H.W. Daendels (1808-1811) yang terkenal sebagai pemrakarsa pembangunan Jalan Post antara Anyer dan Panarukan. Rembang merupakan salah kota yang dilewati Jalan Pos ini.
Sejak tahun 1945, gedung ini dimanfaatkan sebagai gereja oleh Jemaat Umat Kristen Protestan. Oleh karena anggota Jemaat yang semakin berkurang maka bangunan tua tersebut diubah fungsinya sebagai Taman Bacaan dan Perpustakaan Pemerintah Daerah Kabupaten Rembang.
Sumber: facebook.com/pustakarembang

BEDAH BUKU "SEJARAH REMBANG"
Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan menyelenggarakan kegiatan bedah buku yang berjudul ” Sejarah Rembang” mulai masa prasejarah hingga kemerdekaan di pendopo RA Kartini, Selasa (19/9/2017). Dalam buku yang memiliki 118 halaman itu berisi tentang asal mula manusia Jawa di Rembang, asal mula nama Rembang, sejarah Lasem dari Dewi Indu hingga Nyai Ageng Maloka hingga Rembang pada masa kerajaan Mataram. Selain itu buku tersebut juga terdapat isi tentang Rembang pada masa penjajahan kolonial Belanda, Jepang sampai dengan proklamasi kemerdekaan RI. Menurut Edi Winarno dalam buku tersebut salah satu bagian isi yang menarik adalah isi yang menunjukkan bahwa asal usul orang Jawa ini dari Rembang. Pasalnya selama ini banyak pertanyaan dari mana orang Jawa itu berasal. Bagi yang berminat buku bisa diperoleh secara gratis, masyarakat bisa langsung menghubungi Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Rembang. Dalam Kegiatan tersebut peserta juga diputarkan film pendek animasi yang menceritakan cerita Lasem pada zaman Majapahit. Di film pendek tersebut tergambar bahwa di masa kerajaan Majapahit, Lasem yang menjadi salah satu wilayah penting bagi kerajaan tersebut sudah memiliki tata kota yang baik.