Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam dan Burung Merpati Yang Tercipta Dari Tanah Liat

Page 1


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual by Muhammad Vandestra


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

2


Muhammad Vandestra

Copyright Š 2018 Muhammad Vandestra All rights reserved.

3


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

4


Muhammad Vandestra

Prolog (Ingatlah), ketika Allah SWT mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajarkanmu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah liat (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. (Al-Ma’idah : 110) Dahulu kala, diriku ini hanyalah sebongkah tanah liat, kemudian dengan kuasa Allah SWT, aku pun menjelma menjadi seekor burung. Dari sebongkah tanah yang tak mampu bergerak banyak, Allah mengizinkanku menjadi seekor burung yang mampu bergerak sendiri, juga terbang bebas ke angkasa luas. Itulah aku. Mungkin beginilah aku akan memperkenalkan diriku kepada dunia. Dengan kuasa Allah SWT, Ia memberikan tandatandanya untuk kehadiranku dalam surat cintanya yang berbunyi seperti ini : “Ingatlah, ketika Allah berfirman, "Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia 5


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

di waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika kamu membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian kamu meniupnya, lalu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku.� {Al-Maidah (5) :110)} Itulah sebenar-benarnya aku sebelum dunia. Sebongkah tanah... Di masa itu, akulah putri tanah. Seorang putri walaupun hanya di kalangan tanah. Lalu aku pun jatuh cinta. Waktu itu ketika Isa, putra Ibunda Siti Maryam, menyentuhku. Ketika aku jatuh cinta, tubuhku yang dibuat dari tanah liat, mulai berubah perlahan-lahan. Bagaimana bisa aku mengungkapkan wangi tanah yang mula-mula ada di langit? Saat itu aku mencoba tenang, dan merasa cukup dengan kehadiranku sebagai sebongkah tanah. Aku sama sekali tidak berani bermimpi, karena tanah memang tidak punya kemampuan bermimpi. Tapi walaupun aku tak bisa bermimpi, aku merasa cukup dengan kehadiranku. Sejarahku sebelum menjadi tanah bumi sudah cukup panjang. Sebelumnya, aku bahkan pernah menjadi bagian dari matahari. Kemudian milyaran tahun berlalu dan aku belum juga jatuh cinta, sehingga bara matahari pun memadam, aku berubah menjadi batuan karang yang akhirnya menjadi bagian sebuah planet yang disebut Bumi, 6


Muhammad Vandestra

tepatnya di tempat yang kini dikenal orang dengan nama Palestina. Aku ini bagian dari tanah Palestina. Lihatlah seberapa banyak penderitaanku. Ribuan tahun telah berlalu tanpa aku bisa merasa jatuh cinta.

7


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

8


Muhammad Vandestra

Kisah Nabi Isa AS & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat (Ingatlah), ketika Allah SWT mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajarkanmu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah liat (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. (Al-Ma’idah : 110) Dahulu kala, diriku ini hanyalah sebongkah tanah liat, kemudian dengan kuasa Allah SWT, aku pun menjelma menjadi seekor burung. Dari sebongkah tanah yang tak mampu bergerak banyak, Allah mengizinkanku menjadi seekor burung yang mampu bergerak sendiri, juga terbang bebas ke angkasa luas. Itulah aku. Mungkin beginilah aku akan memperkenalkan diriku kepada dunia. Dengan kuasa Allah SWT, Ia memberikan tandatandanya untuk kehadiranku dalam surat cintanya yang berbunyi seperti ini : “Ingatlah, ketika Allah berfirman, "Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan 9


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

Rohulkudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika kamu membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian kamu meniupnya, lalu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku.� {Al-Maidah (5) :110)} Itulah sebenar-benarnya aku sebelum dunia. Sebongkah tanah... Di masa itu, akulah putri tanah. Seorang putri walaupun hanya di kalangan tanah. Lalu aku pun jatuh cinta. Waktu itu ketika Isa, putra Ibunda Siti Maryam, menyentuhku. Ketika aku jatuh cinta, tubuhku yang dibuat dari tanah liat, mulai berubah perlahan-lahan. Bagaimana bisa aku mengungkapkan wangi tanah yang mula-mula ada di langit? Saat itu aku mencoba tenang, dan merasa cukup dengan kehadiranku sebagai sebongkah tanah. Aku sama sekali tidak berani bermimpi, karena tanah memang tidak punya kemampuan bermimpi. Tapi walaupun aku tak bisa bermimpi, aku merasa cukup dengan kehadiranku. Sejarahku sebelum menjadi tanah bumi sudah cukup panjang. Sebelumnya, aku bahkan pernah menjadi bagian dari matahari. Kemudian milyaran tahun berlalu dan aku belum juga jatuh cinta, sehingga bara matahari pun memadam, aku berubah menjadi batuan karang yang akhirnya 10


Muhammad Vandestra

menjadi bagian sebuah planet yang disebut Bumi, tepatnya di tempat yang kini dikenal orang dengan nama Palestina. Aku ini bagian dari tanah Palestina. Lihatlah seberapa banyak penderitaanku. Ribuan tahun telah berlalu tanpa aku bisa merasa jatuh cinta. Aku terbiasa untuk merasa cukup dengan meminum sedikit air, merasa puas dan lalu membantu bungabunga bermekaran, bahkan tanpa merasakan cinta atas timbal baliknya. Adalah sebuah insting dari tanah untuk mendapatkan air, sehingga di atasnya dapat tumbuh bunga-bunga. Satu bibit saja cukup bagiku untuk menumbuhkan sesuatu yang memukau pikiran dan hati. Lalu setelah melakukan semua ini, aku pun tak berubah, hanya sebongkah tanah bumi. Diriku tidak dapat melihat apa-apa yang ada diluar jangkauanku. Tanah liat tidak melihat dengan matanya, sebab ia memang tak mempunyai mata. Walau begitu, terkadang aku dapat melihat dunia dari cerita-cerita ulat dan bunga-bunga yang tumbuh di atasku. Aku tak begitu paham apa yang sedang terjadi di sekitarku, aku tak tahu pula apa yang terjadi di atasku. Terkadang aku merasa bahagia dan di waktu lain aku pun menjadi sedih. Bumi ini memang terkadang bahagia dan terkadang getir. Aku bisa bilang begitu walaupun bumi tak punya hati atau perasaan. Ah! Ini juga salah satu misteri tanah dan aku tak mengerti bagaimana cara menyampaikannya pada manusia. Tapi tak apa. Aku tak seharusnya bicara lagi dan lagi tentang diriku 11


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

sekarang, hanya saja aku sedang ingin melakuannya. Bukan hal yang terlarang untuk bicara tentang hal yang kita sukai, bukan? Ketika aku, sebongkah tanah, jatuh cinta, maka aku akan jatuh cinta pada diriku. Umurku panjang, sudah banyak hal-hal di atas bumi yang aku dengar. Aku mendengar kisah nabi Isa sebelum ia dilahirkan ke Bumi. Aku melihatnya saat dia menjadi Nabi. Bahkan, karena dirinya aku mendapat pengalaman ajaib! Sebagian dari tubuhku pernah diubahnya menjadi hewan bernyawa yang bisa terbang, burung. Saat itu, sebagian tubuhku itu berada di taman dekat Masjid Aqsa. Nabi Isa sedang dalam perjalanannya menuju mihrabnya (tempat beribadah). Saat itu juga ada Maryam, melewatiku begitu saja, tanpa berhenti sejenak. Aku sebetulnya sudah berusaha keras menarik perhatian Maryam, tapi aku tetap gagal. Kemudian setelah kupikir-pikir, tak ada yang bisa kulakukan untuk dapat menarik perhatiannya. Lalu suatu hari setangkai mawar kecil tumbuh dariku. Tangkainya masih berwarna hijau terang, tak seperti pohon mawar tua yang daun dan tangkainya sudah menua pula menjadi warna hijau tua. Aku pun terkejut ketika pada hari itu akhirnya Maryam berhenti di atasku dan melihat mawar itu. Aku mendapat harapan baru untuk bisa diperhatikan olehnya, namun aku masih gagal. Di tengah kesedihan dan rasa frustasiku, kemudian muncul kembali satu kuncup mawar yang kali ini akan terbuka. 12


Muhammad Vandestra

Lalu Siti Maryam sang perawan menengokkan kepalanya, kemudian berpikir tentang keajaiban kuncup mawar yang mekar ini. Hari itu akhirnya Maryam bersedia memberikan air untuk diriku. Dan, ya, aku masih ingat perasaan itu, rasanya jauh berbeda dengan ketika aku basah oleh hujan. Air yang diberikan Maryam itu sama dengan rasa air yang diminumnya. Airnya lebih manis dan ada wangi lemon di dalamnya, dan rasanya seperti air dari surga firdaus. Setelah Maryam memberiku air, aku tak pernah merasa haus lagi. Lalu aku pun jatuh cinta dengan Maryam. Ia adalah cinta pertamaku selamanya. Ah, lagi-lagi bicaraku banyak, ya? Namun manusia memang seharusnya bicara tentang hal-hal yang dicintainya, bukan? Kali ini aku ingin mendeskripsikan Maryam untukmu. Ah! Tentu aku pun tak begitu pandai untuk cerita ini, sebab aku tak melihatnya dengan jelas. Aku hanya bisa melihat sebagian tubuhnya, yaitu wajahnya yang dihadapkan langsung di depanku. Wajahnya itu, penuh dengan kebahagiaan dan kemulian. Ia punya sepasang mata yang merefleksikan tatapan seperti kagum dan polos, juga kecantikan terpancar darinya. Wajahnya seperti mimpi, seperti sungai yang mengalir. Karena aku tak mampu bermimpi, aku seperti jatuh cinta pada wajahnya dua kali. Pertama, sebab itulah wajahnya, dan kedua, karena aku tak mampu bermimpi. Walaupun aku tak punya kemampuan bermimpi, namun cintaku untuknya dalam, tenang, dan dalam diam. 13


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

“Ah! Jika saja aku memiliki kemampuan seekor burung untuk menunjukkan perasaannya. Andai saja aku seorang burung merpati yang mampu bernyanyi untuk Maryam” Aku dulu selalu berpikir seperti ini. Di hari berikutnya, seekor burung merpati bertengger di atas diriku, kemudian mencicitkan lagu pendek yang terdengar seperti sekelompok bintang yang bergabung untuk membuat sebuah harmoni. Saat itu, aku berharap aku bisa menjadi seekor burung merpati yang dapat bernyanyi di atas kakinya. Maksudku tentu saja kaki Ibunda Maryam, cintaku. Salah satu ajaibnya rasa cinta adalah kamu tak pernah paham mengapa kamu jatuh cinta. Kemudian, rasa cintamu bertambah dan kamu bisa menyebutkan alasan mengapa bertambah. Namun, alasan pertama jatuh cinta, selalu menjadi rahasia dan misteri sendiri yang tak terpecahkan. Jadi jika kalian tanya, aku pun tak tahu alasan cintaku untuk Maryam. Tapi aku tahu suatu hari rasa cintaku bertambah “Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata ‘Hai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu, dan melebihkan kamu atas segala wanita yang ada di dunia” ( Q.S Ali Imran : 42) Aku lalu mengerti mengapa rasa cintaku bertambah padanya, itu karena Allah sendiri telah memberikan mahkota tak kasat mata padanya, membuatnya menjadi wanita mulia di dunia. Aku juga mengerti alasan untuk kemurniannya yang membuat warna bulan seperti lilin yang telah pudar.

14


Muhammad Vandestra

Cintaku untuk Maryam bertambah... Bagaimana mungkin sebuah partikel lumpur bisa melawan rasa cinta untuk sesuatu yang begitu mulia? Malaikat pun kemudian menyebut nama Maryam. “Hai Maryam, taatlah kepada Rabb-mu, sujud dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’”(Q.S. Ali Imran : 43) Kemudian Maryam diperintahkan untuk menaati Allah, untuk bersujud pada Allah, untuk ruku’ kepada Allah, dan menyembah Allah. Aku juga turut bahagia untuknya, namun merasa sedih untuk diriku sendiri. Maryam kemudian melupakanku hingga satu tahun lamanya, dan ia disibukkan dengan kegiatan berdoa. Yang aku perhatikan, ketika Maryam berdoa, jumlah kemuliaan di alam semesta ini bertambah, dan jika dibandingkan dengan kemuliaan ini, ketidaktaatan dan pemberontakan iblis hanya terlihat seperti segenggam abu saja, yang apinya telah padam. Ah! Maryam pun telah melupakanku dalam waktu yang lama. Ia semakin sibuk dengan kegiatan berdoanya, namun aku tetap menunggunya setiap hari. Kegiatan menunggu ini cukup menyiksa, namun aku tak menemukan seseorang yang bisa menanggapi komplainku, kecuali tangkai mawar yang tumbuh di atasku. Oh ya, aku harus bilang bahwa kini pohon mawar itu sudah semakin dewasa dan semakin banyak bunganya. Suatu hari aku berkata kepada pohon mawar “Maryam sang perawan telah melupakan kita.”

15


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

Pohon mawar itu tak menjawab dan tak mengatakan apapun. Aku berkata lagi “Mungkin ia juga belum melupakan kita.� Pohon mawar masih diam. Angin berhembus dan kemudian mengoyangkan daun-daunnya, lalu menjatuhkan satu tetes air yang tadinya berdiam diantara kelopak mawar. Aku tak tahu apakah air ini adalah air hujan atau air tangisan mawar... Aku tak paham. Yang aku tahu, hanya satu tetes air tersebut jawaban dari curahan hatiku dalam percakapan itu. Pada waktu yang sama, aku seperti bisa berimajinasi bahwa Maryam menangis ketika ia berdoa, dan aku dipenuhi dengan rasa keyakinan sebongkah tanah bahwa air mata Maryamlah yang membuat mawar ikut menangis. Rasa cintaku jumlahnya terus bertambah selama aku menunggu Maryam, dan semakin bertambah pula selama pohon mawar di atasku tumbuh. Cinta ini terasa sangat subur karena terus berkembang dan tumbuh di dalamku, sehingga puluhan bunga mawar pun mekar di atasku. Aku dan mawar-mawar ini tetap menunggu Sang Perawan. Lalu suatu hari, peristiwa kosmik terjadi. Matahari bersinar dan membuatku menjadi cukup kering, awan-awan yang membawa hujan hanya melewati tempatku tanpa menjatuhkan air hujan. Aku kehausan dan merasa butuh air. Namun rasa hausku lebih besar lagi untuk melihat kembali ratu yang telah diberi mahkota oleh Allah dan lebih mulia dibanding semua wanita. Akhirnya, aku bisa menarik nafas 16


Muhammad Vandestra

sedikit ketika matahari terbenam dan tidur sejenak di tempat tidur misteriusnya di arah barat, dan malam yang sedikit lebih sejuk datang. Hari-hari itu adalah hari-hari musim panas yang berat. Salah satu mawar yang tumbuh di atasku mendekatiku, kemudian berkata “Aku akan mati karena kehausan. Haruskah sekarang aku mulai perjalanan baru dengan merelakan diriku layu?� Ketika mawar itu bertanya padaku, aku tak menjawabnya, sebab aku pun tak paham apa yang harus kukatakan. Aku kemudian berdoa sebisaku agar Allah menyelamatkan kami dari rasa kehausan. Sebelum aku menyelesaikan doaku, Allah telah mengabulkannya dengan mengirimkan Maryam ke arahku sambil membawa kendi air yang airnya menetes-netes karena ia terburu-buru. Maryam bilang, ia mengingatku begitu saja setelah ia berdoa, lalu langsung datang di saat yang tepat. Maryam menuangkan air untukku dan aku dalam diam meneguk air itu sambil membahi jatah untuk batang mawar sehingga mawar-mawar bisa tetap bermekaran. Kemudian, secara tiba-tiba hal yang begitu menakjubkan terjadi. Aku bisa merasakan bahwa kaki malaikat menapak di tanah. Adalah malaikat Jibril yang duduk di depan Maryam. Aku merasakan kehadirannya bahkan sebelum Maryam melihat Jibril. Sebetulnya, walapun aku hanya sebongkah tanah, aku bisa merasakan dan bereaksi terhadap keajaiban Tuhan lebih peka dari manusia. Ketika Jibril turun ke bumi, partikel-partikel tanah di dalamku memiliki 17


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

hasrat untuk terbang, lalu bunga-bunga mengarahkan pandangannya ke arah Jibril dan melihatnya dengan tatapan takjub. Setelah beberapa saat, akhirnya Maryam melihat Jibril. Pertama-tama, ia memang terkejut, namun setelah lebih tenang menatap Jibril, ia pun sadar bahwa ia tak mengenal Jibril. Saat itu malaikat Jibril memakai tubuh manusia untuk memperlihatkan dirinya pada Maryam, namun kemegahannya tak bisa ditutupi dan tetap bersinar seperti seorang manusia yang bercahaya. Maryam kemudian merasa ketakutan, jadi ia meminta perlindungan dari Allah. Maryam berpikir bahwa Jibril adalah lelaki aneh yang ingin menakutinya ketika ia sendiri. Merasa ketakutan, Maryam berkata “Sesungguhnya aku berlindung darimu kepada Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.” Malaikat Jibril yang di kirim Allah kemudian tersenyum pada Maryam untuk menghilangkan rasa takutnya. Ia kemudian menjawab Maryam “Aku hanyalah seorang pembawa pesan dari Tuhanmu.” Lalu Maryam merasa yakin, sebab Malaikat Allah itu mengatakan mengapa akhirnya ia harus turun ke bumi. Jibril berkata “Untuk memberimu sebuah hadiah anak laki-laki yang mulia” Maryam merasa senang untuk sesaat, namun ia kemudian merasa hancur sesaat. Ia ingat bahwa dirinya adalah seorang perawan. Belum ada laki-laki 18


Muhammad Vandestra

yang menyentuhnya. Ia belum menikah. Lalu bagaimana bisa ia kemudian melahirkan seorang anak laki-laki? Pikiran tersebut merasuki otak Maryam seperti seekor burung yang ketakutan. Ia kemudian bertanya kepada Jibril “Bagaimana mungkin aku akan memiliki seorang anak, bahkan belum ada laki-laki yang menyentuhku, dan aku bukanlah seorang pendosa?” Jibril kemudian menjawab “Itu hal yang mudah untuk Allah, dan kami berharap untuk menjadikan anak laki-laki ini sebuah kemuliaan dari Allah, dan hal ini telah diputuskan” Dalah kehidupan di dunia, pernyataan Jibril tersebut membawa dampak besar, dan apa yang Jibril katakan pada Maryam merupakan hal yang penting diingat. “Dan hal ini adalah masalah yang telah diputuskan.” Jibril ingin menyelesaikan diskusi panjang yang disebabkan oleh keterkejutan dan keheranan Maryam akibat mengetahui bahwa dirinya mengandung dan akan melahirkan utusan Allah. Maryam tadinya adalah seorang perawan yang bekerja di Masjid Al-Aqsa bersama keluarganya. Keperawanan baginya merupakan sebuah kehormatan untuk tetap mengurus Al-Aqsa. “Bagaimana mungkin seorang yang perawan kemudian akan melahirkan anak? Apa yang akan orang-orang katakan? Bagaimana caranya membela diri dari dunia kejam yang tak mempercayai keajaiban Allah dan ke-Maha Kuasaannya?” Aku sebagai tanah berpikir seperti itu. 19


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

Sebab aku hanya sebongkah tanah, maka aku tak bisa memahami perasaan, kekhawatiran, dan pikiran Maryam. Walau begitu, Tuhanku, Allah, Maha Mengetahui. Oleh sebab itulah malaikat Allah kemudian diutus untuk mengatakan kepada Maryam, “Inilah hal yang telah ditetapkan� untuk menghentikan ketakutan di mata Maryam, memerintahkan agar Maryam tak terlalu memikirkannya karena hal tersebut merupakan sebuah keputusan yang telah ditetapkan Allah SWT. Jadi, tugas Maryam kini adalah untuk memfokuskan pikirannya terhadap hal lain. Dia harus menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada hal yang telah ditetapkan. Maryam harus denan ikhlas menyerahkan dirinya, berpikir optimis, dan juga bahagia, sebab Allah SWT telah menginginkannya menjadi seorang wanita suci yang kedudukannya lebih tinggi dari seluruh wanita di dunia, dan menjadikannya seorang ibu dari Nabi yang diturunkan Allah SWT ke muka bumi. Jibril kemudian meniupkan angin di sekitar Maryam, lalu keajaiban terjadi dan perawan itu kini menjadi seorang ibu yang membawa tanda-tanda Allah. “Inilah hal yang telah ditetapkan� Maryam terus mengulang-ulang kalimat ini bahkan setelah malaikat itu menghilang, kemudian ia berlari dengan cepat menuju mihrabnya, hingga melupakan kendi yang tadi dibawanya untuk menyimpan air minum, yang kemudian digunakan untuk menyiramiku. Aku lebih mencintai Maryam sebagai seorang ibu yang perawan dibandingkan aku 20


Muhammad Vandestra

mencintai Maryam sebagai perawan. Cintaku kepada Marya berkembang dengan cintaku kepada janin yang kini berada di dalam perutnya. Hari-hari pun berlalu. Aku kini bisa melihat Maryam lebih sering, dalam jarak yang sangat dekat. Di dekatku, kini ada banyak pohon kurma dan ibu perawan itu terbiasa untuk berjalan-jalan dari arah timur dimana bagian tubuh tanahku melingkupi salah satu pohon kurma yang hanya berjarak beberapa langkah dari pohon mawar. Maryam terbiasa berdiri dalam waktu yang lama di antara pohon kurma tersebut atau di atas rumput untuk berdoa kepada Allah atau berdiam diri dan terlihat sedikit pucat. Lalu, pada suatu hari, rasa sakit mulas karena ingin melahirkan melingkupinya ketika ia sedang duduk di bawah sebuah dahan pohon kurma. Di tengah rasa sakitnya, ia berkata : “Akankah aku mati sebelum berhasil melahirkan, lalu terlupakan dan hilang di mata orang-orang?� Meski Maryam memiliki iman yang luar biasa, dan meski Allah telah menentukan sebuah ketetapan untuknya, dan meski itu adalah kehendak-Nya agar Maryam mengandung putra yang akan menjadi Nabi bagi manusia, ada banyak hal yang membuat Maryam khawatir alih-alih merasa aman. Hal ini merupakan kecemasan sebagai manusia, dan kurasa aku bisa memahaminya. Maryam dilahirkan di masyarakat yang tidak begitu ramah. Ia bahkan dihukum oleh hukum manusia. Hukum yang menyebutkan bahwa adalah haram untuk seorang wanita melahirkan seorang anak kecuali dirinya telah menikah. Jadi, jika 21


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

Maryam berkata bahwa ia adalah perawan dan akan melahirkan bayi, maka tak ada yang akan mempercayainya. Ini sebetulnya bukan masalah kecil. Sang perawan akan dicap masyarakat sebagai wanita yang tidak suci. Betapa sebuah pengorbanan oleh Maryam yang telah dipilih oleh Allah. Pengorbanan ini seperti dimulai dengan kemuliaan, kemudian hukum akan memutuskan tubuhnya harus dicakar dengan kuku, digergaji, atau ditusuk dari belakang. Maryam adalah wanita paling suci yang ada di bumi, dan meski begitu, masyarakat di sekelilingnya terus menerus mencacinya . “Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina�, (QS 19:27-28) Maryam terus-menerus mengiangkan kalimat ini dalam kepalanya sebelum ia melahirkan, dan hal ini menyiksanya karena ia tidak memilih untuk melihat masalah ini sebagai apa yang memang harus terjadi kepadanya, namun karena ketetapan yang telah diberikan Allah. Itulah mengapa kemudian Jibril harus turun ke bumi untuk memberitahukannya. Hal ini sebetulnya masih terasa ketika ia merasakan sendiri sakitnya melahirkan seorang bayi, Maryam pun tak kuasa untuk menunjukkan kelemahannya sebagai manusia. Ia berkata “Akankah aku mati sebelum ini, dan telah terlupakan oleh umat manusia�

22


Muhammad Vandestra

Sakit seperti apa yang membuatnya bisa berkata-kata seperti ini! Pastinya, itu sebuah rasa sakit yang melebihi rasa sakit yang mampu ditanggung seorang manusia. Walau begitu, dari luar terlihat seperti itu adalah sebuah penyiksaan, namun di dalam dirinya, Maryam diberkati dengan kasih sayang dan kemuliaan Ilahi. Maryam mengatakan kalimat tersebut ketika ia melahirkan bayinya. Ia kemudian terkejut dengan kelahiran bayi mungil itu, dan dalam pikirnya ia akan berusaha keras bertahan dari tangan-tangan kejam masyarakat sekelilingnya, dan ketika ia memikirkan ini, ia kembali menjadi manusia yang lemah dan berharap dapat terlupakan dan tak dilihat manusia lain. Pada waktu yang bersamaan, sebuah suara dari dalam pohon kurma terdengar. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini". Situasi genting tersebut akhirnya berakhir, dan kemudian mulailah Maryam tak banyak bicara. Ia membawa bayi yang baru dilakhirkannya dan kembali kepada keluarganya. Kemudian, mulailah beredar 23


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

rumor dan gosip. Komunitas Yahudi pada masa itu tak punya pembicaraan lain selain seorang perawan yang telah melahirkan seorang bayi. Rasa curiga dan benci dari orang-orang ini melebihi ketakjuban mereka akan sebuah fenomena yang baru saja terjadi. Mulut mereka kemudian dipenuhi dengan lumpur yang mengisi atmosfer dengan kata-kata kotor. Aku mewakili bumi dan anak-anakku (maksudku, bunga-bunga mawar, dan pohon-pohon yang tumbuh di sekitarnya) bersumpah bahwa kami semua menyaksikan kesucian dan kepolosan Maryam. Bukan hanya kami saksinya, melainkan seluruh alam semesta ini pun bersaksi bahwa Maryam adalah seorang wanita suci. Lebih-lebih lagi, Tuhan semesta alam Maha Mengetahui segalanya. Walau begitu, Maryam tetap diuji dengan waktu-waktu yang sulit. Walaupun banyak dari komunitas Yahudi yang merasa Maryam memang suci, namun hipokrisi membuat mereka terus menuduh dan menyudutkan Maryam. Walaupun diriku ini hanyalah lumpur tanah yang tidak berharga, namun aku seperti bisa memahami fenomena aneh ini. Ketika sebuah komunitas dan bangsa mengalami kemunduran, mereka akan menolak untuk mempercayai kemurnian dan kesucian suatu hal. Lebih jauh lagi, komunitas ini akan menolak bahwa suatu hal bisa benar-benar suci dan murni. Ketika sebuah kemurnian hadir, maka kemurnian tersebut dianggap sebagai hal yang mengganggu kemunafikan dan korupsi. Kemudian korupsi pun akan menyebabkan perang. Tak ada 24


Muhammad Vandestra

perang yang lebih mudah dibandingkan perang berita bohong/gosip. Kemudian sesuatu terjadi yang akan mengakhiri segala masalah yang ada saat itu. Walaupun sebetulnya hal ini tidak berhasil memberhentikan lidah-lidah yang kotor dengan ungkapan. Ibunda Siti Maryam kembali sambil menggendong Nabi Isa a.s, putranya, dan orang-orang pun tetap bertanya pertanyaan yang sama dengan pertanyaan yang berkecamuk di kepala Maryam ketika ia merasa ingin mati. “Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”, (QS 19:27-28) Maryam ingat apa yang Isa katakan kepadanya, kemudian Maryam pun menunjuk bayi itu. Mereka mengerti bahwa kini Maryam lebih memilih diam, namun rasa heran mereka terus bertambah. Bagaimana mungkin anak bayi yang baru lahir disuruh menjawab pertanyaan orang-orang ini? Sang Rahib kemudian berbicara pada Maryam “Bagaimana mungkin kami bisa berbicara dengan anak bayi yang masih berada dalam buaian?” Lalu sebuah mukjizat pun terjadi dan akhirnya Isa berbicara.” Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan 25


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali"(Q.S 19 : 30-33) Walaupun keajaiban tentang seorang bayi yang sudah bisa berbicara ini sudah menyebar luas, namun tetap beredar berbagai gosip bagi Maryam, karena para pengikut Yahudi meneruskan cerita Maryam, si perawan yang kini memiliki anak ini, dengan menghilangkan cerita tentang keajaiban bayi tersebut yang dapat berbicara. Tapi, baik perasaan sakitku dan perasaan cintaku kepada Maryam dan Isa bertambah. Di luar konteks bahwa aku hanya sebongkah tanah yang tak berharga. Tak ada yang tahu aku pun menyimpan duka, cinta, bahagia, dan kesedihan. Hari demi hari berlalu, dan aku tak melihat Maryam lagi. Maryam melupakan kendinya di dekatku yang dahulu ia bawa untuk menuangkanku air segar. Lalu akupun berpkir, “Ya Tuhan, bagaimana Maryam akan minum sekarang?� Aku pun merindukan Maryam dan anak laki-lakinya yang mulia. Lalu, pada suatu hari, para pengawal dari Herod, penguasa Romawi, melewati tanah tempatku berdiam, dan mereka membawa seorang investigator yang berasal dari Badan Intelijen. Pria ini menanyakan berbagai macam pertanyaan. Pria ini juga melihat ke arah pohon mawar yang tumbuh, ke kebun anggur di sisinya, dan pohon26


Muhammad Vandestra

pohon kurma di sekelilingnya. Ia kemudian memerintahkan untuk mengatur sebuah meja untuk diletakkan di dekat tempatku berdiam, kemudian ia bertanya kepada semua orang “Ceritakan padaku cerita mengenai seorang anak yang berbicara di saat ia masih berusia bayi. Apakah benar rumor yang beredar bahwa ia merupakan seorang juru selamat yang akan menyelamatkan umatnya? Siapakah umatnya? Dari siapa ia akan menyelamatkan umatnya? Apakah ia akan menyelamatkan mereka dari bangsa Romawi? Apa ini sebuah konspirasi untuk melawan Romawi? Akankah seorang bayi yang masih dalam buaian mampu memimpin konspirasi ini? Ataukah ia hanya menjadi tumbal bagi orangorang yang memiliki rencana untuk konspirasi ini? Siapa mereka?� Pertanyaan dari investigator ini ditanyakan kepada seluruh Rahib kuil dan tempat beribadah, tak ketinggalan juga semua orang yang ada di pasar, atau siapapun yang pernah mendengar, melihat, bahkan mengimajinasikan bahwa ia pernah melihat atau mendengar tentang bayi iyu. Sangat jelas bahwa hal ini telah mengganggu otoritas Romawi. Lebih-lebih, orang-orang pun menyadari bahwa tangan negara mulai bekerja dan berusaha untuk menekan. Sehingga orang-orang menyembunyikan cerita lengkapnya dan mengelak ketika ditanya. Salah seorang rahib yang ditanya kemudian berkata, “Bagaimana mungkin, Pak, Anda percaya ada seorang bayi yang dapat dilahirkan tanpa adanya ayah?� ia juga dengan cardik menjawab pertanyaan 27


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

kedua dengan “Bagaimana mungkin Anda percaya ada bayi yang dapat berbicara?” Pria investigator tersebut kemudian mengangkat kepalanya dan berkata, “Hai, pemimpin, jawablah pertanyaanku. Aku tak datang kemari untuk membuang-buang waktuku.” Kemudian suara investigator tersebut berubah menjadi kasar. Sang rahib merasa ketakutan dengan tekanan yang diberikan, kemudian ia pun akhirnya berkata “Pak Penyelidik, Anda sedang bertanya kepada saya mengenai ilusi dan mimpi. Saya tak mempercayai ada seorang perawan yang mampu melahirkan seorang bayi yang bisa berbicara. Lagipula, saya rasa tak mungkin ada orang percaya kisah semacam ini. Mohon maaf jika Anda merasa terganggu dengan hal ini.” Investigator Romawi tersebut kemudian merasa depresi, setelah jauh-jauh dari Romawi menuju tanah Palestina hanya untuk mengejar sebuah ilusi. Rahib Yahudi yang menjawab pertanyaannya kemudian berhasil meyakinkan sang investigator bahwa berita yang didengarnya memang tidak logis. Orang-orang yang telah mendengar tentang kehadiran investigator ini saling mengingatkan untuk menyembunyikan cerita seorang bayi yang lahir karena kehendak Allah SWT, dan mampu berbicara hanya beberapa saat setelah ia dilahirkan. Hal ini merupakan hal yang paling aman untuk dilakukan dengan situasi saat itu. Semua orang kemudian mengelak bahwa mereka pernah melihat dengan mata kepala mereka dan 28


Muhammad Vandestra

mendengar dengan telinga bahwa ada bayi yang dapat berbicara. Setelah merasa puas dengan jawaban mereka, sang investigator pulang kembali ke Romawi. Sang investigator lenyap dan aku tak pernah melihatnya lagi. Dua hari setelah menghilangnya sang investigator, Maryam muncul sekali lagi. Ia menggendong bayinya dalam buaiannya, kemudian berjalan di tengah kegelapan malam. Ia berhenti setiap beberapa langkah dan memperhatikan sekeliling agar tak ada yang melihatnya. Malaikat Allah telah datang kepadanya dan memerintahkan dirinya untuk berhijrah ke Mesir. Maryam sangat takut untuk pergi jauh, namun sang Malaikat meyakinkannya dan menjelaskan pada Maryam bahwa semua orang mulia yang membawa pesan dari Tuhan, terkadang harus meninggalkan rumahnya. Begitulah Maryam pergi dan aku tak mengetahui kabarnya lagi bertahun-tahun. Aku pun mencintai Mesir seperti aku mencintai Maryam dan putranya, mukjizat dari Allah. Aku tahu bahwa tanah Mesir akan mencintai mereka juga dan melindungi mereka, seperti halnya aku terhadap mereka. Tahun demi tahun berlalu, kemudian komunitas Yahudi disini mencapai puncak kemunafikannya. Realitas semakin penuh dengan aksi-aksi kejahatan. Hukum semena-menanya diterapkan dan banyak ketidakadilan merajalela. Banyak hal pengatur kehidupan yang dirasa semakin menyulitkan. Bahkan 29


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

ada 7 level tingkat kesucian dan 26 kali waktu berdoa yang harus dilakukan hanya untuk mencuci tangan sebelum makan. Tidak ada orang yang benar-benar suci di dalam komunitas tersebut, dan doa tinggal ritual saja, kehilangan makna dan kedalaman isinya, tak terhubung dengan Allah. Para Rahib dan pemuka agama mudah saja disogok untuk mengubah-ubah isi Kitab Taurat, mereka mematuhi sebagian isinya dan membuang sebagian lainnya. Para rahib Yahudi itu mengorbankan binatang yang dikira dapat menggantikan dosanya, serta untuk mendapatkan banyak uang serta menjadi kaya dengan uang para pengikutnya yang miskin. Pikiran mereka semakin keruh dan begitu pula hal yang terjadi dengan tubuh mereka. Dari luar, terdapat sebuah fanatikme dalam teks-teks keagamaan yang diaplikasikan, kemudian hal ini pun menyebabkan kehilangannya jiwa dari sebuah agama. Begitulah komunitas Yahudi terbuat dari sistem manusia yang telah rusak dari dalam jiwanya. Satusatunya barang berharga bagi manusia saat itu adalah emas atau uang. Kepentingan jiwa telah lama diabaikan dari nilai-nilai yang berharga, sampaisampai para pengikut Yahudi saat itu berpikir bahwa darah Tuhan telah masuk ke dalam jiwanya. Nabi Isa a.s merupakan seorang manusia yang datang atas kehendak Allah untuk mengembalikan spirit agama yang benar atas nama Allah SWT. Semua mukjizat yang dimiliki Isa a.s terhubung dengan jiwa. Ia diberikan kemampuan untuk 30


Muhammad Vandestra

menghidupkan orang yang mati. Nabi Isa a.s. ingin menghancurkan superioritas keberadaan fisik sebagai kehidupan. Isa pun diberi mukjizat dapat memberi makan orang banyak hanya dengan satu ekor ikan. Dia ingin orang-orang paham bahwa ada jiwa juga yang mengisi tubuh. Manusia tidak akan menjadi serakah kecuali jika telah kehilangan kesadaran akan jiwa. Lalu, kini giliranku. Orang-orang berpikir bahwa jika seseorang meninggal dan dikebumikan, akan sulit baginya untuk hidup kembali. Mereka berpikir hidup orang yang telah dikebumikan berakhir di situ, jiwa mereka bersamaan hilang dengan darahnya, sehingga seluruhnya menguap pergi begitu saja. Orang-orang berdiskusi dengan Isa a.s. mengenai hal ini, namun ia mendengarkan dengan tenang orangorang tersebut. Lalu suatu hari Isa duduk di dekat sebuah pohon mawar dan ada sekerumunan orang yang berkumpul di dekatnya. Mereka berbicara tentang jiwa, dan meragukan kemampuan Isa untuk membangkitkan jiwa suatu benda mati. Isa a.s kemudian melihat ke sekelilingnya, lalu menunduk dan mengambil sebagian tanah liat yang berada di dekat kakinya. Tanah liat inilah diriku. Aku akhirnya diangkat dari bumi untuk pertama kalinya dalam hidupku. Isa mendengarkan omongan-omongan mereka sambil menggenggamku di tangan sucinya. Aku merasakan dari tangan suci itu ia mengisiku dengan sesuatu yang 31


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

sama sekali baru dan asing bagiku. Isa a.s. kemudian mengangkatku dan bertanya pada orang-orang di sekelilingnya. “Apakah ini?” Orang-orang tentu menjawab “Ini adalah sebongkah tanah liat.” Nabi Isa a.s pun menanggapi, “Bisakah sebongkah tanah liat ini terbang ke langit?” Mereka menjawab, “Tidak, Tidak bisa!” Nabi Isa a.s kemudian bertanya lagi mengapa tidak bisa, namun tak ada satupun dari orang-orang tersebut yang menjawab. Nabi Isa a.s pun menjelaskan, “Karena ia tak memiliki jiwa dan ruh.” Sambil berkata seperti ini, diriku perlahan-lahan berubah menjadi seekor burung. Isa a.s meniupkan jiwa ke dalam tubuhku dan akupun menjelma menjadi seekor burung merpati putih, kemudian terbang jauh sambil memandangi Isa dan kerumunan orang yang kini berada di bawahku. Aku mulai bisa bernyanyi dengan cuitanku, melebarkan sayapku dan terbang. Betapa membahagiakan dapat menjadi seekor burung yang dapat terbang tinggi bebas di angkasa. Aku akan terbang menuju tempat tinggal Ibunda Siti Maryam. Aku ingin bernyanyi di dekat kakinya untuk selama-lamanya. Semakin tinggi aku terbang, bumi tempatku berasal terlihat semakin kecil. Ya Allah! Wahai Tuhan Semesta Alam Aku terbang semakin tinggi dan semakin lebih tinggi.

32


Muhammad Vandestra

Prophet Jesus (Isa) & The Bird from Clay {(Remember) when Allah will say (on the Day of Resurrection), 'O 'Isa (Jesus), son of Maryam (Mary)! Remember My Favor to you and to your mother when I supported you with Ruh-ul-Qudus [Jibril (Gabriel)) so that you spoke to the people in the cradle and in maturity; and when I taught you writing, Al-Hikmah (the power of understanding), the Tawrat (Torah) and the Injil (Gospel). and when you made out of the clay, as it were, the figure of a bird, by My permission, and you breathed into it, and it became a bird by My Permission.’} (AI-Ma'idah: 110) In the beginning I was clay then I became a bird by Allah's leave. From motionless clay to a soaring bird. I was something that was not able to move by itself and then I could fly in the sky. That is me. I do not know how to introduce myself to history. Allah (Exalted and Glorified be He) introduced me in the last of His Books saying, "(Remember) when Allah will say (on the Day of Resurrection), 'O 'Isa (Jesus), son of Maryam (Mary)! Remember My Favor to you and to your mother when I supported you with Ruh-ul-Qudus [Jibril (Gabriel)) so that you spoke to the people in the cradle and in maturity; and when I taught you writing, Al-Hikmah (the power of understanding), the Tawrat (Torah) and the Injil (Gospel); and when you made out of the clay, as it were, the figure of a bird, by My Permission, and you breathed into it, and it became a bird by My Permission.’” 33


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

That is me. A handful of clay... I was the princess of clay, even though I was made of clay. Then I fell in love. That was before 'Isa the son of Maryam touched me. When I fell in love I began to transform. How can a creature explain the scent of the earth that was originally the sky? I was calm, still and content with my state of being a lump of clay. I do not dream, for clay does not have the ability to do this. Even though I could not dream, I was content. I had a long history before I became earthly clay. At first, I was a part of the sun. Then billions of years passed by and I had not yet fallen in love, so the burning embers were put out and I was transformed into rock on a planet they call the earth in a place they call Palestine. I am a part of the mud of Palestine and a part of its land. Look how much I had suffered. Thousands of years passed by without falling in love. I used to drink water, become satisfied and help scented flowers to grow even without enjoying love. It is the instinct of clay to be watered so we can grow flowers. One seed is enough for me to make what amazes both mind and heart. Through all this, I remained as I was, just simple earthly clay.

34


Muhammad Vandestra

I did not see beyond the space taken by my atoms. Clay does not see with eyes for it does not have eyes. Sometimes I see things through a worm or a flower. I do not know what goes on around me; I do not know what happens on top of me. But, sometimes I feel happy and at other times I become sad. The earth is sometimes happy and sometimes sad, even though it does not have a heart or feelings. Ah! This is one of the mysteries of clay and I do not know how to tell people about it. It is all right. I am not inclined to talk about myself but now I have the desire to do so. Is not a lover allowed to speak about his beloved? When I fell in love, I, a simple piece of clay, fell in love with myself. I had heard about 'Isa before he was born. I saw him after he became a Prophet. Moreover, because of him I experienced the miracle of being transformed from clay into a soaring bird. I was a piece of clay in the garden that was right next to the Aqsa Mosque. On her way to prayer in the Mihrab (the place of worshiping), Maryam used to pass by me without stopping. I tried uselessly to get Maryam's attention but I could not. I gave it a lot of thought but I could not do anything. Then one day a little rose bush grew from my mud. The bush was merely a green stem that had not yet turned dark green. I was surprised one day when Maryam stopped and looked at the rose bush. I tried hard to get her attention but I could not and amidst my confusion and sadness I sighed and a small bud opened in the bush. 35


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

Then, the virgin Maryam turned her face around and contemplated the miracle of the newly opened bud. That day Maryam watered me and the satisfaction I felt was different from the feeling I got when watered by rain. For, the water she watered me with, was the same water that she drank from. The water was sweet and scented with lemons and there was a heavenly taste to it. From that day forward, I never felt thirsty again. And I fell in love with Maryam. She was my first love. For sure, a lover is allowed to speak about his beloved, isn't he? I want to describe Maryam to you. O! I do not think that I can, for I did not see her well. I just saw the part of her face that was directly in front of me. Her face was pleasant and filled with nobleness. Moreover, her eyes reflected a look that swayed between the amazement of innocence and the beauty of pure spontaneity. Her face was like a dream. It was like a flowing river. Because I was unable to dream, I fell in love with her face twice. Once because it is her face and once because I do not dream. Even though I could not dream, my love for her was deep, calm and silent. "Ah! If only I possessed the bird's ability of expression. Ah! If only I were a bird that could sing," I used to think in this way. One day a bulbul stood on my mud and sang a short song that sounded like a group of stars had joined together in cosmic harmony. At that time I wished I

36


Muhammad Vandestra

were a bulbul to sing long at her feet ...I mean at the feet of Maryam. Among the wonders of love is that you do not know why you fall in love. Then, your love increases and you. know why it increases, while the original reason of falling in love, remains a mysterious secret never to be revealed. So I did not know the reason behind my love for Maryam. Then, one day my love for her increased and I knew why, "(And (remember) when the angels said, 'O Maryam (Mary)! Verily, Allah has chosen you, purified you (from polytheism and disbelief), and chosen you above the women of the 'Alamin (mankind and jinn) (of her lifetime).�’ I understood then that I fell in love with the one, whom Allah had crowned a princess from among the women of the worlds ... And I understood the reason for her purity that made the moon seem like a faded candle. My love for Maryam increased ...For how could particles of mud resist falling in love with something of such value. The angels once again addressed Maryam, "0 Maryam! Submit yourself in obedience to your Lord (Allah, by worshiping none but Him Alone) and prostrate yourself; and lrka'i (bow down etc.) along with Ar-Raki'in (those who bow down etc.)." Thus she was ordered after receiving the glad tidings to increase her submission to Allah, to prostrate to Allah, to bow down (in prayer) to Allah and to 37


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

worship Him devoutly. I was happy on her behalf but sad for myself, for Maryam forgot me for a year as she became busy performing prayer. When Maryam prayed, the amount of universal nobleness increased and satanic disobedience and rebellion in comparison, seemed like a handful of ashes, whose flames have died out. Ah! Maryam forgot me for a long time. She was busy with prayer but I waited for her everyday. It was a kind of torture to wait. Moreover, I did not find anybody to complain to except the rosebush. The rosebush had now turned into a rose tree. I said to the rose tree, "The virgin Maryam has forgotten us." The rose tree did not say anything. I again said, "Maybe she has not forgotten us." The rose tree remained silent. The wind blew so that one of the roses moved and a drop of water fell from its white petals. I did not know if this was rain from the sky or if it was the rose crying ...I did not know. All I knew was that the drop of water was the only answer that the tree gave during our conversation. At the same time, I imagined that Maryam cried while she was praying and I was filled with muddy conviction that Maryam's tears were what had made the rose cry. The amount of my love for Maryam increased as I waited for her; and increased as the rose tree grew. Moreover, it seems that love filled me with fertility that I never realized existed in me and so dozens of rose trees were born. 38


Muhammad Vandestra

All of us waited for the Virgin. Then, one day a cosmic event occurred. The sun shone and dried up all my mud, and rain clouds passed over me without stopping. I cracked from thirst. However, my thirst to see the princess that Allah crowned upon all the women of the worlds was stronger than my thirst for water. Finally, the sun descended towards its mysterious bed in the west and night came. It was a hot summer's day and the thirst of the roses increased, and so the smallest one leaned towards me and said, "I am going to die of thirst. Should I start my journey towards wilting?" When the rose asked me, I did not reply as I did not know what to say. I prayed a short prayer to Allah to save us from thirst. Before I finished my prayer, Maryam ran towards me holding a jug of water that was spilling as she hurried. Maryam remembered me suddenly after her prayer, and so she came just at the right moment. Maryam watered me and I silently drank the water then pushed it towards the stems of my bushes and made sure that they drank. Then, suddenly a great universal event occurred. I felt it when the angel's foot trod upon the ground. Jibril (the master of angels) descended and stood right in front of Maryam. I sensed his presence before Maryam even saw him. Actually, despite the fact that I am mere mud, we feel, sense and react to Allah's Miracles before humans do. When Jibril descended, the particles of my mud were filled with a desire to fly and the flowers raised their white heads and looked at him in wonder. 39


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

After a few moments, Maryam saw him. At first, she was surprised but when she gazed at his face she realized that she did not know him. For Jibril took the form of a human being but his splendor shone like a ray of light from his human disguise. Maryam felt scared, so she sought Allah's protection. She thought he was a strange man that had crept up upon her when she was alone. Feeling afraid, she said, "Verily! / seek refuge with the Most Beneficent (Allah) from you, if you do fear Allah.� The Lord's angel Jibril smiled at her so as to put her fears to rest. He quietly answered her, 'I am only a Messenger from your Lord." When Maryam felt reassured, the Lord's angel told her why he had descended to the earth. He said, "(To announce) to you the gift of a righteous son.� Maryam became happy but her happiness was shattered before it even began. She remembered that she was a virgin. No human had touched her. She was not married. How could she give birth?! These thoughts flew through Maryam's head like scared birds. She asked the Honest Spirit, "How can I have a son, when no man has touched me, nor am I unchaste?" He said, "So (it will be), your Lord said, 'That is easy for Me (Allah) and (We wish) to appoint him as a sign 40


Muhammad Vandestra

to mankind and a mercy from Us (Allah), and it is a matter (already) decreed, (by Allah).’” In our worldly life, there are statements that carry great meaning and what Jibril said to Maryam that day is one of these phrases. He said to her, “It is a matter (already) decreed " He wanted to put an end to a long discussion that would result from Maryam's astonishment after discovering that she would be pregnant and would give birth by Allah's Decree. Maryam was a virgin who had been given as a servant to al-Aqsa Mosque by her family. It was her honor and glory that she was a virgin and at the service of al-Aqsa mosque. "How can a virgin give birth? What will people say? How will she be able to defend herself in an evil world that does not believe in Allah's Miracles or His Ability?" I thought. Being a piece of mud I did not know what Maryam's feelings, worries or thoughts were. No one save Allah knew. That was why the Lord's angel told her, "It is a matter (already) decreed” He put an end to her fears or in other words, ordered her not to think about it as it was a matter already decreed by Allah. So, Maryam's task then was to channel her thoughts and inquires towards something else. She had to surrender to the decreed matter. At that time Maryam had to surrender and be optimistic and happy, for Allah (Glorified and Exalted be He) has willed that she be purified and above the women of all the 41


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

worlds, and has willed that she be the mother of a gracious Prophet by a Word from Allah. The Lord's angel blew in the air and so the Miracle occurred and the virgin became a mother carrying a sign from Allah. "It is a matter (already) decreed.� Maryam repeated this sentence after the angel disappeared and then she ran fast towards her Mihrab forgetting the jug she had drunk from, that she came to water us with. I loved Maryam the virgin mother more than I loved Maryam the virgin. My love for her flourished with my love for the baby of Allah's Will. Days and months passed by. I saw Maryam a lot. At a short distance from me there was a lot of tall palm trees and the virgin mother used to walk from the east spot where my mud lay to the palm trees that were only a few steps away. She used to stand for a long time at the palm trees or sit on the grass or praise Allah or remain silent and pale. Then, one day the pains of childbirth came to her while she was sitting next to the trunk of a palm tree. She said amidst her pain, "Would that I had died before this, and had been forgotten and out of sight!" Despite Maryam's tremendous faith, and despite Allah's Choice of her; and despite His Will that she carried His Signs to humans despite all this glory, the virgin had more cause to worry than to be reassured. This was simply human anxiety, that I understood very well. Maryam belonged to a human society not an angelic one. She was subjected to human laws. It is 42


Muhammad Vandestra

a part of these laws that a woman should not give birth except if she is married. So, if Maryam claimed that she did not get married and then gave birth, this would be a proof of her being unchaste. That is no small and trivial problem. The virgin would be accused of being unchaste. What a sacrifice given by those humans who are chosen by Allah! The sacrifice in their case begins with honor, and then ends with their bodies being hammered with nails, sawed or stabbed treacherously from the back. Maryam was the purest woman on the earth and despite that, her whole society repeated these words, “O sister (i.e. the like) of Harun (Aaron) [not the brother of Musa (Moses), but he was another pious man at the time of Maryam (Mary)]! Your father was not a man who used to commit adutery, nor your mother was an unchaste woman.� Maryam thought about this sentence before she gave birth and it tortured and astonished her, for she did not choose what had happened to her, but rather it was a matter already decreed by Allah. That was what the Lord's angel had told her. When she felt the pains of childbirth she uttered words of human weakness. She said, "Would that I had died before this, and had been forgotten and out of sight!� What torture made her say these words! For sure, it was a torture that exceeded human capacity of

43


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

endurance. On the outside it was a torture, but tender mercy and Divine Glory were at its core. Maryam said those words while she was giving birth. She was surprised by the coming of the baby and saw in her mind what she would endure at the hands of the people of her society and as she thought about that, she returned to human weakness and wished that she was a thing forgotten and out of sight. At the same time, a voice cried out from beneath the palm-tree, "Then [the babe 'Isa or Jibril] cried unto her from below her, saying, 'Grieve not! Your Lord has provided a water stream under you. And shake the trunk of date palm towards you, it will let fall fresh ripe-dates upon you. So eat and drink and be glad, and if you see any human being, say: Verily! I have vowed a fast unto the Most Beneficent (Allah) so I shall not speak to any human being this day.�’ The situation was over and the virgin's abstinence from talk began. She went out with the child and came back to her people carrying him. Then, the gossip started and the Jewish community talked about nothing except the virgin that had given birth. The evil of the Jewish community surpassed the incredible phenomenon of what had just happened. Their mouths were filled with mud that filled the atmosphere. I represented the earth and my children, I mean the roses, represented plants ...and together we were witnesses to Maryam's chastity and innocence. We were not the only witnesses, for the whole universe 44


Muhammad Vandestra

was a witness to her innocence. Moreover, the Lord of the universe knows everything. Despite that, Maryam went through some hard times. Nevertheless, deep down the Jewish community knew that Maryam was innocent but its hypocrisy made it accuse her. Even though I am just earthly mud, I can understand this strange phenomenon. When a certain society suffers from decadence, it refuses to believe that purity and chastity of any kind existed. Furthermore, this society itself stands against any kind of purity and chastity. When purity exists in its most elevated form, it hurts the feelings of hypocrisy and corruption ...and corruption therefore draws its weapons and wages war. No war is easier to wage than a war of debase gossip. Then something occurred that should have put an end to the whole situation or was supposed to do that. However, this occurrence did not succeed in stopping the soiled tongues. Maryam came back carrying 'Isa (peace be upon them) and her people asked the very same question that had gone through her mind when she wished that she was dead, "0 sister (i.e. the like) of Harun (Aaron) [not the brother of Musa (Moses), but he was another pious man at the time of Mary am (Mary)]! Your father was not a man who used to commit adultery, nor your mother was an unchaste woman. " She remembered what 'Isa said to her so she pointed to him. They understood that she had made a vow of silence, but now their astonishment increased. How 45


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

could they talk to a child that was new born! The head of the priests said to Maryam, "How can we talk to one who is a child in the cradle?" Then, the miracle happened and 'Isa talked! He said, "Verily! I am a slave of Allah. He has given me the Scripture and made me a Prophet. And He has made me blessed wheresoever I be, and has enjoined on me Salat (prayer), and Zakat, as long as I live. And dutiful to my mother, and made me not arrogant, unblest. And Salam (peace) be upon me the day I was born, and the day I die, and the day I shall be raised alive! Despite this decisive miracle the war of gossip still circulated around Maryam, for the Jewish society continued telling this story after failing to mention the miracles in it. But, both my feeling of pain and my love for Maryam and 'Isa increased. In spite of the fact that I am mere mud and despite of my simple rank in the worldly life, I feel pain and love and also feel happy or sad. Days passed by and I did not see Maryam anymore. Maryam forgot the jug in which she had brought us water. She forgot it in a place close by me. "O Allah! How can she drink then?" I thought. I missed hearing about Maryam and her great son. Then, one day some guards of the Roman ruler Herod passed by me and with them was an investigator that seemed to be from the Intelligence Agency. This man asked a lot of questions. 46


Muhammad Vandestra

The man looked at the rose bushes, the vineyard and the palm trees. He ordered a table to be set up next to my ground and he sat and asked everyone, "What is the story of the child that talked in its infancy? What is the story of the gossip that says that he is the savior that will save his people? Who are his people? From whom will he save them? Will he save them from Rome? Is there a conspiracy against Rome? Will a baby still wrapped in a blanket lead this conspiracy? Is this baby just a cover for older men who are the planners of this conspiracy? Who are they?" The questions of the investigator showered upon the priests and friars of the temple and everyone who was in the market, as well as anyone who had heard, seen or even imagined that he had heard or seen something about it. It was obvious that the situation had irritated the Roman authorities. Moreover, the people realized that the state's hand was moving and about to strike. So, they hid the whole story and completely denied it. One of the priests answered the investigator saying, "Do you believe sir, that a baby can be born without a father?" He answered the second question saying, "Do you believe sir, that an infant can talk?" The investigator raised his head and said, "Priest, just answer my questions. I have not come here for you to ask me and I answer you." The investigator's voice' suddenly became harsh. The priest felt scared of the investigator's harshness and 47


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

said, "Mr. Investigator, you are asking me about illusions and dreams. I do not believe that a virgin gave birth and that her baby talked. No one believes this superstitious tale. They have bothered you sir without excuse." The Roman investigator felt depressed that he left Rome and came to Palestine pursuing illusions. The Jewish priest's words convinced him for they were logically correct. The people heard about the investigator and told each other to completely hide the story of the Christ that was born by a Word of Allah, and who talked only moments after his birth. That was the safest thing to do due to the hard circumstances of that time. All the people denied what they had seen with their eyes and heard with their ears. The investigator was contented with the results, gathered his paperwork and returned to Rome. The investigator disappeared and I did not see him again. Two days after the disappearance of the investigator, Maryam appeared once again. She carried her son in her arms and walked in the darkness of the night. She stopped every few steps and looked around. The Lord's angel appeared to her and ordered her to travel to Egypt. She said she was afraid of traveling but the angel reassured her and explained to her that all the people who carry a message, leave their home for sometime. In this way Maryam left and I did not know anything about her for years. I loved Egypt just as I loved 48


Muhammad Vandestra

Maryam and her son the miracle of Allah. I knew that Egypt's mud was tender to them and sheltered them and I felt that the land of Egypt loved them as much as I did. Years passed by and the Jewish community reached the peak of its hypocrisy. There was a facade that they had to keep up and an inside reality that was' completely full of evil actions. The Law was strictly applied and injustice prevailed and became the law of life. There were seven levels to purity and twenty-six prayers that had to be said while washing hands before eating food. There was nobody that was pure in the whole society and prayer became mere rituals. The prayer had become devoid of its content, it had neither connection nor submission to Allah. Priests were being bribed and they distorted the Torah; they left a part in and took a part out. The priests sold sacrifices of birds and doves that would redeem people of their sins, as they falsely thought, for a lot of money and so became rich at the expense of the poor worshipers. A kind of intellectual bartering prevailed in society. The minds were corrupted and so were the bodies. From the outside there was a kind of fanaticism in the way religious texts were applied and that was in turn met with a horrible looseness in the attention given to the soul of religion. In this way the Jewish community's facade was made up of a human system that was completely worn out from the inside. The only value that was worshiped at that time was gold or money in general. The 49


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

importance of the soul was cancelled from the dictionary of values to the extent that Jews thought that a creature's blood was his soul. 'Isa was a human that carne by a Word of Allah and His Spirit. The aim of his call was to elevate the Word of Allah and the spirit of the true religion. All his miracles were connected to the soul. He gave life and death. Does this not revive the spirit of the one who died and prove the existence of the soul (or spirit) and the existence of resurrection? His miracle with me (the mud) was also connected to the soul. 'Isa (pbuh) wanted to destroy the concept of physical existence as a superior form of life. For this reason he fed thousands from just one fish. He wanted to tell people about the reality of the soul as it fills up the form of the body. This form does not become greedy except if it loses consciousness of the soul. If the soul fills the body, thousands could be satisfied by one fish. Then, carne my turn. People think that if a person died and returned to the earth, it would be impossible to be resurrected. They thought that life was over, and the soul is lost with the blood and so all was gone. People talked to 'Isa about this and he calmly listened to their ignorance. Then one day 'Isa sat next to the rose tree and a big crowd gathered around him. They talked to him about the soul and showed their suspicion of the value that 'Isa imagined about the 50


Muhammad Vandestra

soul. 'Isa looked around him then bent down to the ground and held a piece of clay that was me in his noble hands. I was raised from the ground for the first time in my life. 'Isa listened to what they said while he pressed me. I felt that his pressure filled me with something new. 'Isa raised the piece of clay in his hands and asked those around him, "What is this?" The people replied, "This is a piece of earthly clay." 'Isa asked, "Can this piece of clay fly in the sky?" They answered, "No! It cannot!" He asked them why it could not, but they did not answer. 'Isa explained, "Because it is void of soul. If I formed it into a bird and blew into it asking Allah to put a soul in it, would it then not fly?" While 'Isa spoke he formed me into a bird and when he finished, he blew at my body and I turned into a bulbul and flew away looking at 'Isa and the crowd that had gathered around him. I started singing and I spread my wings and flew... What pleasure for one to be a bird that can fly up to the sky. 'Isa was talking as I was getting farther away. I will fly to Maryam. I want to sing at her feet for a long time. The scene was getting smaller each time I went higher in the sky. O Allah! I am getting higher and higher.

51


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

52


Muhammad Vandestra

Author Bio Muhammad Vandestra has been a columnist, health writer, soil scientist, magazine editor, web designer & kendo martial arts instructor. A writer by day and reader by night, he write fiction and non-fiction books for adult and children. He lives in West Jakarta City. Muhammad Vandestra merupakan seorang kolumnis, editor majalah, perancang web & instruktur beladiri kendo. Seorang penulis pada siang hari dan pembaca di malam hari, Ia menulis buku fiksi dan non-fiksi untuk anak-anak dan dewasa. Sekarang ia tinggal dan menetap di Kota Jakarta Barat. Blog https://www.vandestra.blogspot.com

53


Kisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Yang Tercipta Dari Tanah Liat Edisi Bilingual

54


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.