Koran KPK September 2018

Page 1

1

Edisi September - Oktober Tahun 2018

H.MUHAMMAD YASIN,MT, Maju Sebagai Legislator DPRD Sulsel Untuk Salurkan Aspirasi Masyarakat

Hal 12

Edisi September - Oktober 2018

"DUGAAN KORUPSI APBD SULBAR BILAKAH" BOLA PANAS

Wali Kota Makssar Sambut Gubernur Baru Sul-Sel

SUDAH MENGGELINDING ? Sebelumnya pernah dilansir oleh Kejati Sulselbar terkait pengalokasian anggaran dalam RAPBD Sulbar tahun 2016 yang diduga merugikan uang negara Rp 150 miliar, merupakan angka fenomenal yang bakal menggelinding di penghujung tahun 2017. Bahkan mencuat di permukaan, kasus dugaan korupsi secara berjamaah ini, menjadi “ bola panas “ di tahun 2018. Kini, melewati separoh tahun 2018, bilakah “ bola panas “ itu sudah menggelinding ?

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Kamis (6/9/18) siang. usai dilantik oleh Presiden Jokowi 5 September 2018 kemarin di Istana Negara. Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, tiba memakai pesawat Garuda GA608. Ia disambut oleh Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto beserta Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail dan beberapa Kepala Daerah. Beberapa menit kemudian, Wagub Sudirman Sulaman tiba pada pukul 12.00 Wita mengguna-

Makassar, KpK. Dalam upaya pengusutannya, pihak penyidik Kejati Sulselbar tidak main-main dengan kasus APBD tahun 2016 itu, dengan membidik sekitar 26 OPD/SKPD, 46 anggota legislator, dan rekanan dan pihak yang turut menikmati dugaan korupsi yang telah merugikan uang negara Rp 150 miliar itu.

Lanjut ke Hal. 11

Pulau Kayangan Dikontrakkan 14 Tahun

Sprindik Pengusutan Kejari Makassar, Dipertanyakan

Pengelolaan Pulau Kayangan tersandung masalah hukum. Pasalnya, Pulau Kayangan yang dikontrakkan Pemkot Makassar kepada PT Pura Putra Nusantara selama 14 tahun, setoran royaltinya belum pernah diberikan kepada Pemerintah. Kpk, Makassar. Terkait masalah itu, pihak Kejari Makassar tahun 2014 silam pernah mengeluarkan Surat Perintah Penyidikan ( Sprindik ) bernomor ; Print-07/R.410/FI/09/2014, Namun Sprindik itu hingga saat ini dipertanyakan tindak lanjutnya. Sementara Pemkot Makassar, terkesan tidak bernyali untuk mengambil alih pengelolaan Pulau Kayangan tersebut. Sehingga muncul rumor jika di balik kontrak pengelolaan Pulau Kayangan diduga ada konspirasi terselubung oleh pihak tertentu. Kepala Kejaksaan Negeri Makassar, Dicky Rachman yang dikonfirmasi tidak berkomentar banyak. Sementara Kasi Intel Kejari Makassar Ivan Nusu yang dikonfirmasi hanya mengaku ingin memeriksanya kembali. Mengingat dirinya baru menjabat tiga bulan, sementara masalah yang dikonfirmasi tahun 2014. Menanggapi masalah Pulau Kayangan, Ketua Komisi D DPRD Makassar, Sampara Sarif mengaku berulang kali mendorong pemkot untuk mengambil alih Pulau Kayangan itu. Tetapi tidak ditindaklanjuti sampai sekarang. Sampara menyarankan, jika pemkot tidak bisa mengelolalanya sendiri, sebaiknya mencari investor lain, tinggal ketegasan pemkot untuk membenahi Pulau Kayangan itu. ( KPK/AMBUL ).

Lanjut ke Hal. 11

Mencermati Kasus Proyek Prona Persertifikatan Tahun 2013-2017 dan Penyaluran Raskin di Sinjai dan di Wajo Pelaksanaan proyek Program Nasional (Prona) persertifikatan bagi warga berekonomi lemah tahun 2013-2017 khususnya di sejumlah desa di dua Kabupaten yakni Sinjai dan Wajo terindikasi sarat Pungutan Liar (Pungli) yang dilakukan secara koorporasi aparat dan perangkat desa bersama aparat BPN setempat. Indikasi Pungli tersebut, perlu diusut tuntas pihak Kejari setempat. Benarkah itu ? Kpk, Makassar. Berbagai sumber yang penulis himpun terkait pelaksanaan Program Nasional (Prona) Persertifikatan bagi warga ekonomi lemah tahun 2013 hingga tahun 2017, khususnya di sejumlah desa di dua Kabupaten tersebut – dapat dianggap sebagai bentuk pelanggaran dan penyimpangan terkait perundang-undangan Nomor 5 / Tahun 1960 tentang Ketentuan Umum Pertanahan, SK Menteri Negara

Agraria / Ka.BPN No.4 / Tahun 1995 tentang Penentuan Besarnya Pungutan Biaya dan UU No.4 / Tahun 2015 tentang Program Nasional Agraria. Hasil investigasi penulis menyebutkan, adanya aparat dan perangkat desa baik langsung maupun tidak langsung, terlebih diduga kepala desa mengetahui dan menyetujui terjadinya pungutan biaya proses program nasional persertifikatan,

Lanjut ke Hal. 11

Di Balik Hilangnya Dokumen Fasum Milik Pemkot Makassar Di Indikasikan Ada Oknum Pejabat Turut Bermain Puluhan hektare lahan milik Pemkot Makassar diserobot pihak lain seiring dengan hilangnya dokumen kepemilikan aset. Diindikasikan ada oknum pejabat internal turut bermain yang segala menghilangkan dokumen itu, sehingga dengan mudah bisa disertifikatkan atasnama orang lain.

Makassar, KpK. Hilangnya dokumen kepemilikan aset berupa fasilitas umum ( fasum ) dan fasilitas sosial ( fasos ) milik Pemerintah Kota ( Pemkot ) Makassar, dipandang perlu ditindaklanjuti untuk ditelusuri adanya indikasi oknum pejabat di lingkup internal Pemkot yang turut bermain

dengan sengaja menghilangkannya, agar bisa dengan mudah dialihkan kepada pihak lain. Hal itu pernah ditegaskan Waliko-

Lanjut ke Hal. 11

Makassar Masuk Daftar Kota Pintar Yang Diusulkan Jokowi

Kota Makassar banyak menorehkan prestasi yang gemilang, baik Nasional maupun Internasional. Kini Kota Makassar masuk lagi daftar Kota Pintar yang diusulkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), bersama dua kota lainnya yakni, Kota Jakarta dan Kota Banyuwangi. Makassar KPK Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), menunjuk tiga Kota di Indonesia untuk diusulkan masuk dalam jaringan Kota Pintar Asean dalam program kerja sama Asean Smart Cities Network (ASCN). Ketiga kota tersebut yaitu, Jakarta, Makassar dan Banyuwangi. Hal ini disampaikan langsung saat Jokowi di dampingi Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi, melakukan kunjungan ke Singapura untuk menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean ke-22, KTT ini digelar pada (2728/04/2018) lalu, dimana konsep Asean sendiri dirancang untuk mencapai tujuan bersama pembangunan dalam jaringan Asean. Mengetahui hal itu, Kabag Humas Pemkot Makassar Firman Hamid Pagarra, mengatakan, “Saya bersyukur dimana selama ini Kota Makassar memang selalu mengusung pola Smart City yang berbalut kearifan lokal,”katanya. “Alhamdulillah” Makassar sebagai kota yang selalu mengusung Smart City

Lanjut ke Hal. 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Koran KPK September 2018 by NUR MUKHTADIR - Issuu