Edisi
37
Tahun 2017
I M A K N A “HARAP
Gubernur ABM : Saya Tidak Lindungi ASN yang Korupsi
K
ejaksaan Tinggi (Kejati) Sulselbar terus menggarap kasus dugaan penyimpangan APBD Provinsi Sulawesi Barat tahun anggaran 2016. Penyidik Kejati telah memeriksa 26 Kabag Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di pemerintahan Gubernur Ali Baal Masdar dan Wagub Enny Anggraeni Anwar. Gubernur sendiri tak ingin mencampuri masalah tersebut. Ia memercayakan sepenuhnya pada pihak berwenang. Jika ada yang terbukti Ali Baal menjanjikan sanksi. Mulai dari penundaan kenaikan jabatan hingga pemecatan jika memenuhi persyaratan. “Berani melakukan penyimpangan, menyalahgunakan wewenang, harus
berani menanggung risiko. Jika bersalah yah harus mempertanggungjawabkan kelakuannya,” ujar gubernur. Itu sesuai visi pemerintahan Sulbar Maju dan Malaqbi yang kini ia nahkodai bersama Wagub Enny Anggraeni Anwar. Karena itu gubernur tak akan main-main soal masalah ini. “Saya tidak mengampuni ASN yang melakukan korupsi, itu sudah menjadin komitmen saya sejak awal kampanye hingga sekarang,” tegas Ali Baal. Sebelumnya, Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sulselbar Salahuddin mengungkap, bahwa penyidik kejaksaan telah memeriksa puluhan pejabat terkait kasus dugaan penyimpangan APBD tahun 2016.
K A D N DI PU ATTA” P G N E A KAR
D
ukungan kepada H. Muhammad Sarif Karaeng Patta mengalir terus tak terbendungkan lagi. Ratusan warga masyarakat datang silih berganti. Kalau tidak ke kantor, mereka datang ke rumah Karaeng Patta. Tidak siang, tidak pula malam, pokoknya selama pintu terbuka jam berapa pun warga yang bermaksud memberi dukungan kepada kandidatnya itu dengan sabar dan rela menunggu giliran. Kenyataan itu sekaligus menjadi bukti bahwa warga masyarakat sangat merindukan pemimpin idolanya meraih kemenangan dalam Pilkada nantinya. Besarnya dukungan yang kian hari kian bertambah jumlahnya membuktikan bahwa pemimpin yang mereka dambakan selama ini sudah saatnya tampil. Mereka memang punya alasan tersendiri. Sebut saja diantaranya, adalah HM. Sarif Karaeng Patta dinilai sudah memiliki pengalaman sebagai birokrat yang sudah teruji oleh waktu dengan perjalanan karier sebagai abdi negara yang dimulai dari jabatan paling bawah hingga kini menjabat sebagai Sekda Jeneponto . Beliau memang pernah menjabat kepala desa dan kelurahan setelah sebelumnya menjadi staf biasa di Sulbar. Kariernya di pemerintahan yang juga pernah diamanahi tanggung jawab di berbagai instansi sebagai kepala dinas juga sekaligus membuktikan bahwa dia mampu menjalankan tugas negara dan amanah masyarakat dimanapun dia diposisikan. Tidak hanya itu, bahkan dengan berbagai jabatan kepala dinas tersebut sudah pasti HM. Sarif Krg. Patta sudah mengetahui betul apa sesungguhnya yang jadi kebu-
Lanjutan Hal 7
Loper Koran Ditolak di Universitas Negeri Makasar,
CUM LAUDE DI UNIVERSITAS NEGERI
ALI BAAL MASDAR
K
LEGISLATOR GERINDRA, AIA SIAP BERTARUNG PILKADA WAJO
egagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Kalimat bijak ini memang pas buat Jusman (23). Dia ditolak, tidak lulus tes di Universitas Negeri Makassar. Tidak putus harapan. Mendapat informasi dari seorang kawan bahwa di Universitas Negeri Manado (Unima) lebih besar peluang untuk lulus, tanpa pikir panjang segeralah ia merantau mengejar kesempatan berharga itu. Betul, dinyatakan lulus setelah ikut tes pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Luar biasa kegembiraan hati loper Koran kelahiran Enrekang Sulawesi Selatan waktu itu. Tiga tahun kemudian, rasa syukur yang tak terukir kembali menyelimuti perasaannya, dia mampu menyelesaikan pendidikannya hanya dalam tempo 3 tahun dengan kelulusan “Cum Laude”.
Jusman berfoto saat mengenakan Toga di hari wisudanya bersama tiga wisudawan predikat Cum Laude.
A
nggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andi Iwan Aras (AIA) menambah daftar panjang nama bakal calon kepala daerah (Kada) Wajo 2018 mendatang. Kepastian AIA ikut bertarung Pilbup Wajo terungkap ketika mengikuti Fit and Profer Test di Kantor DPD PD-P Sulsel di Jalan Gunung Bawakaraeng, Makassar baru saja ini.
Dalam internal PDI-P, AIA akan bersaing dengan Andi Undru Mario (AUM) yang juga rencana maju pada Pilkada Wajo 2008 mendatang dengan mengendarai partai berlambang kepala banteng itu. Meski begitu, AIA mengaku serius dan siap bertarung untuk memperebutkan jabatan bupati di Bumi Lamaddukelleng. Andi Iwan Aras mengatakan kehadirannya, mengiku-
Lanjutan Hal 4
ti tes kelayakan dan kepatutan itu sebagai bukti keseriusan untuk turut bertarung di Pilkada Wajo. Menurut AIA, dirinya sudah mendapat restu dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon Bupati Wajo 2018. “ Dukungan itu disampaikan langsung oleh Prabowo kepada saya dihadapan seluruh anggota DPR RI dan anggota Dewan Pembina Partai Ger-
indra di Kantor DPP Partai Gerindra beberapa waktu lalu di Jakarta,” katanya. Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan, rekomendasi Partai Gerindra untuk AIA di Pilkada Wajo 2018 sudah dibuat dan tinggal diserah-
Lanjutan Hal 7
Kejari Soppeng Luncurkan
Program Jaga Desa, Bupati Beri Apresiasi
P
ada kegiatan sosialisasi Tim Pengawal, Pengaman, Pemerintahan dan Pembangunan (TP4D) Kabupaten Soppeng yang dihadiri unsur Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah meliputi) Bupati, Kodim, Polres dan Kejari dan kepala desa se- Kabupaten Soppeng baru saja ini. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Soppeng, Andi Hairil Akhmad meluncurkan program “Jaga Desa” sebagai bentuk komitmen TP4D untuk mengawal penggunaan Dana Desa (DD) di Bumi Alatamamma. Peluncuran program “Jaga Desa” singkatan dari Jaksa Galang Desa disambut baik oleh Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak dan semua kepala desa
se- Kabupaten Soppeng. Kepala Desa Ganra Haeruddin yang mewakili para kepala desa se- Soppeng dalam sambutannya, menyatakan peluncuran Program Jaga Desa merupakan pelipur lara atas keresahan dan kecemasan para kepala desa terhadap penyaluran dan penggunaan dana desa akan tersangkut permasalahan hukum. Sehingga, melalui program ini dibawah kendali TP4D, maka tak perlu lagi kepala desa khawatir karena sudah ada tempat atau wadah untuk menkosultasikan dan mengkoordinasikan permasalahan-permasalahan yang dialami oleh para kades terkait penggunaan dana desa. Bahkan, 49 desa yang hadir pada kegiatan sosialisasi TP4D itu dengan kompak mengucapkan fakta
Lanjutan Hal 7