seminar KP

Page 1

M etode Dan

Ta h a p a n Pe r a n c a n g a n

M U T I A R A C I N I N TA 33188

Di


[PROFIL]

• • • • •

Nama perusahaan Jenis perusahaan Bidang pekerjaan Berdiri sejak Alamat

• E-mail • Telepon

: Budi Pradono Architects : Biro : Arsitektur, Interior, Lansekap, dan furniture : 1999 : Jl. Walet 6 blok I.2 No 11, sektor 2 Bintaro jaya, Jakarta 12330, Indonesia : info@budipradono.com : +6221 737 0367 dan fax : +6221 7369 0875.


[STRUKTUR

PERUSAHAAN

]


[PORTOFOLIO]


PELAKSANAAN

Kerja Praktek


[PELAKSANAAN

KP]

Dalam proses merancang BPA berusaha konsisten pada beberapa tahapan di dalam proses merancang :

preliminary design (PD), Schematic Design (SD), design development (DD), construction document (CD), tender preparation(TP), dan site supervision (SS).

BPA mengharapkan peserta magang mengikuti semua proses merancang tersebut Seperti diketahui dalam satu proyek nyata proses perancangan bisa berlangsung sangat panjang

kebijakan di BPA adalah hanya menerima mahasiswa Kerja Praktek (KP) selama minimal 6 bulan.


[PELAKSANAAN

KP]

Selama melakukan kegiatan kerja praktek, penulis banyak terlibat langsung dalam kegiatan perancangan dan terlibat dalam proses diskusi. Namun keputusan akhir terhadap desain tetap dipegang oleh Principal Architect.

Posisi praktikan di perusahaan adalah sebagai Internship Architect di bawah bimbingan dan perintah langsung dari Principal Architect. Internship Architect bertugas membantu Assistant Architect dalam setiap proyek yang sedang berlangsung.

Internship Architect : – –

terlibat dalam tim dan bertanggung jawab atas beberapa proyek. Tetapi pada kesempatan tertentu, praktikan ikut membantu dalam pengerjaan proyek lainnya agar target proyek yang sedang dikerjakan terpenuhi.


[PELAKSANAAN

KP]

Periode magang 6 bulan Project Reguler

Metode pendekatan

Tahapan Proses Perancangan •Preliminary Design/Design Research •Schematic Design •Design Development •Construction Drawing •Tender Preparation. •Site Supervision •Project Documentation

Kegiatan lain (mendukung proses perancangan proyek reguler)

•Sayembara •Pameran / Exhibition •Lecture & Workshop •Research


[ TAHAPAN • • • • •

DALAM PROSES PERANCANGAN

]

Preliminary Design/ Design Research Schematic Design Design Development Construction Drawing Tender Preparation.

Pada beberapa proyek ditambahkan tahap: • Site Supervision • Project Documentation


TAHAPAN DALAM PROSES PERANCANGAN Preliminary Design • • • •

presentasi hasil riset / penelitian dan investigasi dari brief, lokasi, budaya, dan aspek historis sehingga ada beberapa opsi atau inisial desain. disebut juga sebagai tahapan Design Research Beberapa opsi itu jika pendekatan kita diterima oleh klien, kita baru bisa melanjutkan proses selanjutnya yaitu Schematic Design (SD).


TAHAPAN DALAM PROSES PERANCANGAN Preliminary Design


TAHAPAN DALAM PROSES PERANCANGAN Schematic Design • • •

perbaikan / refinement rancangan dilakukan hingga denah maupun gambar basic potongannya disetujui. persiapan konseptual desain, gambar-gambar dan sketsa model bangunan memvisualisasikan wujud dari ide secara lebih detail dan runtut.


TAHAPAN DALAM PROSES PERANCANGAN Schematic Design


TAHAPAN DALAM PROSES PERANCANGAN Design Development


TAHAPAN DALAM PROSES PERANCANGAN Design Development


TAHAPAN DALAM PROSES PERANCANGAN Construction Drawing • Seluruh dokumen DD yang sudah disetujui dijabarkan ke dalam gambar detail / working drawing • Kemudian bisa dilakukan perhitungan oleh quantity surveyor maupun dipergunakan untuk dokumen tender.


TAHAPAN DALAM PROSES PERANCANGAN Construction Drawing


TAHAPAN DALAM PROSES PERANCANGAN Site Supervision •arsitek dituntut untuk secara reguler mengunjungi site dan menyelesaikan atau mengambil keputusan-keputusan penting yang ada di lapangan. •Tahap ini merupakan tahap yang paling krusial dalam sebuah desain adalah kontrol-kualitas pekerjaan. •Secara rutin BPA melakukan site supervision untuk menjaga desain dari kesalahan eksekusi, baik dengan perubahan-perubahan desain atau dengan penggambaran ulang dokumen yang ada sebagai informasi.


TAHAPAN DALAM PROSES PERANCANGAN Project Documentation


KEGIATAN LAIN PENDUKUNG PROSES PERANCANGAN Sayembara • Dari sudut pandang studio ini, sayembara merupakan sebuah investasi. • Investasi: – bila berhasil menjadi nominasi atau short-listed = mendapatkan award atau bahkan dapat menjadi proyek baru bagi perusahaan. – Di sisi lain, setidaknya pengalaman proses mendesain (diiringi dilakukannya proses riset) membuat BPA semakin kaya dengan investasi bersifat keilmuan yang diperolehnya melalui proses perancangan desain tersebut.


KEGIATAN LAIN PENDUKUNG PROSES PERANCANGAN Pameran / Exhibition •

Pameran Tunggal Budi Pradono: In Process 20.10.2010

Paparan karya BPA yang membahas 13 project, tentang proses desain dari awal sampai terbangun,

Dokumentasi berupa dokumen proyek, sketsa, maket studi program maupun massa, dokumntasi proses konstruksi, hingga terbangun.

Praktikan terlibat dalam proses persiapan pameran, mulai dari berbagai materi hingga rangkaian acara.

Menghandle materi 3 proyek: R-House, Flora Building, dan Safa House


KEGIATAN LAIN PENDUKUNG PROSES PERANCANGAN Lecture & Workshop •

Kampus sebagai mitra, maka BPA membuat beberapa program workshop & lecture,

Hasilnya dapat dijadikan referensi untuk menjadi stimulan bagi proyek yang akan didesain oleh BPA team.

Selama proses magang di BPA, praktikan terlibat dalam proses persiapan maupun pelaksanaan Urban Transit Workshop


KEGIATAN LAIN PENDUKUNG PROSES PERANCANGAN Research •

BPA sebagai boutique architecture studio memiliki spesialisasi perancangan bangunan private residential . Maka BPA memberi perhatian khusus pada bagian bathroom, kitchen, dan lighting.

Research sebagai bagian dari pengembangan desain pun dilakukan terhadap bagian tersebut.

Pada periode magang di BPA, praktikan mendapatkan bagian untuk melakukan riset terhadap bathroom.


[ METODE PERANCANGAN] Studi kasus

Sayembara Pengembangan Balairung UI Sunrise Garden Office

Proses desain & Pendekatan Diagram Karakteristik Program

Analisis metode perancangan di BPA


01 STUDI KASUS

Sayembara Pengembangan Balairung UI, Depok


STUDI KASUS Sayembara Pengembangan Balairung UI • • • • •

Nama proyek Jenis proyek Lokasi proyek Pemilik Fungsi bangunan

: Sayembara Pengembangan Gedung Balairung UI : Sayembara Terbuka : Depok, Jakarta : Universitas Indonesia :Ruang serbaguna , Auditorium


STUDI KASUS Sayembara Pengembangan Balairung UI

Latar belakang permasalahan: •Kapasitas Balairung 4.000 orang, tetapi saat ini bertambah menjadi 6.000 orang (dengan menggunakan tenda/tratag disekitar Balairung). •Keinginan pimpinan UI, gedung tersebut dapat menampung 8.000 – 10.000 orang. •perlu penambahan fungsi, tetapi tidak membongkar habis gedung Balairung. •Fungsi: Sekarang: wisuda (dua kali setahun), pameran dan olahraga, diharapkan :resepsi pernikahan, seminar dan workshop.


TINJAUAN PROSES PERANCANGAN Sayembara Pengembangan Balairung UI •

Dibentuk tim khusus: 2 Assistant Architect dan 1 Internship Architect. Tim beserta Principal Architect melakukan brainstorming dalam mengawali proses riset.

Setelah mengetahui latar belakang dan Principal Architect akan merumuskan kata kunci yang akan digunakan sebagai tema riset. Team dibagi untuk riset secara individual

Analisis apakah itu ‘balairung’. Terkait dengan: apakah fungsi dan filosofinya dalam arsitektur nusantara pada umumnya dan arsitektur tradisionl jawa pada khususnya.

Analisis konsep makro kampus UI. Terkait dengan konfigurasi tempat-tempat / letak dan integrasi antar gedung – gedung di Kampus UI Depok. Ditinjau dari letak, waterscape danau, dan landscape.

Riset mengenai tipologi bangunan ‘auditorium’ di seluruh dunia, terkait dengan isu yang diangkat melalui tipologi bangunan tersebut, dan dalam rangka mengetahui sophisticated technologies yang ada dan digunakan pada bangunan sejenis di belahan dunia lain.

Analisis geometri terkait dengan bagaimana desain pengembangan tersebut nantinya akan terintegrasi dengan lingkungan sekitar yang telah terlebih dahulu ada, dari konteks bentukan / geometri.

Analisis fungsi terkait dengan kebutuhan ruang dan strategi pemenuhan kebutuhan ruang pengembangan kapasitas / daya tampung.


STUDI KASUS : BALAIRUNG UI Analisis apakah itu ‘balairung’

Terkait dengan lay out rumah tradisional jawa,terdapat benang merah yaitu : – area ekstensi atau perluasan ruang berada di tepi kanan maupun kiri bangunan utama. – Bangunan utama berada di pusat, sebagaimana ditemukan karakter tatanan arsitektur jawa cenderung konsentris dengan filosofi kedudukan titik pusat sangat dominan, sebagai penjaga kestabilan seluruh tatanan.

Bangunan pendopo pada rumah tradisional Jawa, dianggap sebagai ‘balai pertemuan’,

secara peruangan merupakan tempat yang terbuka sehingga siap menerima tamu maupun berbagai macam kegiatan. Filosofi tersebut diterapkan dalam desain, melalui adanya konsep ‘keterbukaan’.


STUDI KASUS : BALAIRUNG UI Analisis konsep makro kampus UI

Terkait dengan lokasinya yang terdapat di area centrum Kampus UI Depok --- area vital dan paling berkarakter dari masteplan kawasan,

dilakukan analisis mengenai axis lingkungan sekitar.: –

Ditariklah beberapa imaginary line yang menghubungkan antar gedung-gedung penting Selain itu, keberadaan waterscape berupa danaudanau dan adanya jalur hijau berupa jalur sepeda


STUDI KASUS : BALAIRUNG UI Analisis konsep makro kampus UI

Beberapa pendekatan proses studi geometri : ide bentukan ‘telurpecah’,axis eksisting bangunan sekitar, kolom bangunan lama sebagai parameter


STUDI KASUS : BALAIRUNG UI Riset mengenai tipologi bangunan ‘auditorium’

Untuk dapat mengerti konfigurasi ruang antara auditorium dengan segala ruang pendukungnya,serta tentang teknologi terbaru pada ruang sejenis auditorium baik dari segi akustik, struktur dan lain-lainnya, maka dilakukan studi referensi bangunan sejenis yang lainnya yang dinilai berhasil. Ide yang didapat + paduan standar desain + kebutuhan ruang/pemasalahan = desain auditorium


STUDI KASUS : BALAIRUNG UI Analisis geometri

Ide bentuk ‘telur pecah’

menciptakan dialog antara balairung dan sekitarnya

Amphiteater, menjorok ke danau. Berbentuk ‘pecahan telur’ direpetisi menghasilkan bentuk gelombang air seperti berasal dari danau Kenanga


STUDI KASUS : BALAIRUNG UI Analisis fungsi

terkait dengan kebutuhan ruang dan strategi pemenuhan kebutuhan ruang pengembangan kapasitas / daya tampung.

•Pendekatan dengan simulasi 3d komputer •Ide: •pilotes, agar ekstensi tidak menggusur vegetasi •Cahaya, udara, view tidak terhalang, kebutuhan ruang /fungsi terpenuhi


STUDI KASUS : BALAIRUNG UI Analisis fungsi

Studi Struktur

terkait dengan kebutuhan ruang dan strategi pemenuhan kebutuhan ruang pengembangan kapasitas / daya tampung.

Bentuk struktur yang sesuai ide yang didapat dari analisis fungsi

•struktur honeycomb. terinspirasi dari bentukan sarang lebah, yang berupa rangkaian geometri hexagon, •kekuatan yang sama ,tetapi lebih efisien bahan. •unik, juga mendukung konsep ‘keterbukaan’ yang tidak menghalangi pandangan ke luar balairung.


ANALISIS  SINTESIS= DESAIN Sayembara Pengembangan Balairung UI Sistem pilotis: keleluasaaan peningkatan kapasitas masa depan dengan menambahkan tenda ke arah layer terluar dari pilotis-pilotis tersebut.

Keterbatasan kapasitas: •menempatkan struktur pilotis pattern oval mengelilingi balairung lama,berfungsi ganda : •extensi penambahan tempat duduk j • penopang tambahan atap baru yang berbentuk organic, dengan material membrane PTFE


02 STUDI KASUS

Sunrise Garden Office, Kedoya


STUDI KASUS Sunrise Garden Office, Kedoya • • • • •

Nama proyek Jenis proyek Lokasi proyek Pemilik Fungsi bangunan

: Sunrise Garden Office : Small Office Home Office :Kedoya, Jakarta :Bapak Budi Basari :Gudang stok garmen, kantor

• Site berada di daerah Sunrise Garden yang merupakan daerah perumahan.


STUDI KASUS Sunrise Garden Office, Kedoya •

Pada awal project commisioning, klien memberikan: – gambaran kebutuhan ruang untuk proyek – gambaran awal tentang keinginannya terhadap image bangunan nantinya. – Klien menginginkan bangunan sudah jadi dalam waktu dekat

•dibuatlah diagram 3 dimensi volumetrik • media untuk menganalisis konfigurasi dan relasi antar program. •volumetrik • tidak membatasi berbagai kemungkinan bentuk (panjang, lebar, tinggi, raut) dari masingmasing program.


STUDI KASUS Sunrise Garden Office, Kedoya

Brainstorming #1, kata kunci: – – – –

Ruang direksi: menggantung pengawasan optimal Continuous void  sirkulasi & pencahayaan Rangka baja  waktu konstruksi cepat Zig-zag pengawasan tidak terhalang dari atas ke lanti bawah (bongkar muat)


STUDI KASUS Sunrise Garden Office, Kedoya

Gambaran umum image bangunan  klien setuju •Produk :opsi-opsi desain yang lebih lanjut

•berangkat dari gambaran umum kemudian dihasilkan opsi dengan pendekatan yang berbeda-beda.

project Preliminary design


STUDI KASUS Sunrise Garden Office, Kedoya

Preliminary Design benang merah yaitu adanya ‘green lounge’

Option 1

•berupa opsi-opsi desain yang lebih lanjut •berangkat dari gambaran umum dihasilkan opsi dengan pendekatan yang berbeda-beda •Strategi mengetahui selera klien

Option 2

Option 3


STUDI KASUS Sunrise Garden Office, Kedoya

Option 1

• pendekatan yang menggunakan ruang hijau sekitar untuk memberikan axis dalam lahan yang berikutnya digunakan untuk guideline dalam menggubah massa bangunan • diaplikasikan mentah-mentah pada site


STUDI KASUS Sunrise Garden Office, Kedoya

Option 1


STUDI KASUS Sunrise Garden Office, Kedoya

Option 2

•gubahan massa yang cenderung konvensional. • Tema ‘green longe’ dan void menerus tetap dipertahankan dalam desain ini, hanya dalam bentukan yang konvensional dan simpel berupa raut dominan box


STUDI KASUS Sunrise Garden Office, Kedoya

Option 3

•pendekatan serupa dengan Opsi I •garis diagonal tidak dicerminkan mentah-mentah pada site: Garis diagonal  area imaginer beberapa sisi dijadikan axis baru dengan cara direpetisikan pada jarak tertentu hinga membentuk grid axis yang baru.


STUDI KASUS Sunrise Garden Office, Kedoya

Option 3


STUDI KASUS Sunrise Garden Office, Kedoya Option 1

Option 2

Option 3

Dari hasil meeting : •Opsi II tereliminasi karena klien cenderung mengapresiasi desain yang unik dan dinamis. •Pendekatan axis ternyata juga dapat diterima oleh klien, ‘green lounge’ juga disetujui. •catatan : •beberapa ruang memiliki sudut-sudut yang curam, klien meragukan apakah ruang ini akan efekti nantinya, usulan desain dengan bentukan yang lebih simple atau lebih box.


SOLID-VOID

pendekatan desain melalui studi solid-void pada bentukan geometri massa digunakan pada periode revisi ini

Option 1

Option 3

Terkait waktu, Opsi 1 ďƒ terliminasi Opsi 3 ďƒ dilanjutkan, Schematic Design

Alternatif bentuk,Trial & Error, eliminasi dari alternatif


STUDI KASUS Sunrise Garden Office, Kedoya

Schematic Design

•Setelah gubahan massa yang tepat ditemukan, program ruang yang dibutuhkan kembali dimasukkan dalam ‘wadah’ massa tersebut (programming adjustment).

•penambahan program fungsi penthouse,swimming pool, dan barbecue area pada layer teratas. •desain digambarkan secara lebih detail


STUDI KASUS Sunrise Garden Office, Kedoya

Schematic Design Revisi perubahan kebutuhan ruang: •penthouse ternyata ditiadakan sehingga lantai teratas bangunan hanya terdiri dari barbecue area dan swimming pool.

Revisi ulang konfigurasi program dan massa

Alternatif finishing, interior

Gambar IMB

Denah detail dan rujukan material


ANALISIS

Hasil Pengamatan


[ ANALISIS TAHAPAN ]


[ ANALISIS METODE]

pendekatan


[ ANALISIS METODE]

pendekatan


[ ANALISIS METODE]


[ ANALISIS METODE]


[ ANALISIS METODE]


[ STRATEGI PROSES KREATIF] BPA berusaha mengkombinasikan strategi yang digunakan oleh arsitek dan biro arsitektur internasional lainnya, yaitu: •OMA (mengadakan workshop), •MVRDV (diskusi dan brainstorming), •Kengo Kuma (sistem gambar yang detail) •Herzog & de Meuron ( melakukan studi material).

Budi Pradono Architects menggunakan 3 strategi dalam merancang suatu proyek yaitu: •programming dengan media CAD dan Sketch Up (3D), • studi ruang dengan model atau maket, •dan studi material dengan membuat mock up 1:1 (pada desain yang memiliki penanganan material khusus / inovasi baru )


TERIMA KASIH


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.