Menapaki JEJAK KRISTUS Menuju Yerusalem

Page 1


Pembaca Nafiri terkasih, Salah satu perjalanan yang saya ingat tergolong berbahaya adalah perjalanan saat saya berumur 25 tahun. Pertama kali saya harus mengadakan perjalanan dinas ke salah satu dealer motor di Gunung Kerinci, Jambi, suatu wilayah yang dianggap memiliki kekuatan mistis yang kuat di Sumatera. Menempuh jalan yang terjal, menjaga bicara, berkendara di samping jurang dan tebing selama enam jam, berkejaran menyusul rombongan truk logging (kayu) dan mobil tangki sawit; semua merupakan pengalaman yang sangat mendebarkan dan tak terlupakan. Penulis “Fokus 1” menggambarkan perjalanan terakhir Yesus sebagai perjalanan menuju ‘kandang singa’. Ancaman, bayangan penderitaan, paksaan rakyat untuk menjadikan-Nya raja, tidak menyurutkan imannya untuk tetap menuju ke Yerusalem; yang oleh penulis “Fokus 2” disebut dalam Alkitab dalam bahasa Yunani dei, yang artinya keharusan yang harus dilakukan demi menggenapi rencana Allah Bapa untuk menyelamatkan umat manusia dari maut. Kisah menarik lain diceritakan oleh penulis “Serpihan Perjalanan” ke Jepang, negeri yang ternyata situasinya berbeda jauh dari bayangan kita yang mungkin hanya mampir selama beberapa waktu sebagai turis. Hal ini sungguh membukakan mata kita bahwa sesungguhnya mereka pun butuh keselamatan dan damai sejahtera, tidak hanya materi semata. Bagaimana dengan perjalanan singkat Kayafas, sang Imam Besar yang ditulis dalam rubrik “View Point”? Mungkin kita akan terbengong-bengong mendengar kisahnya dalam percakapan dengan sopir bajaj biru di Jakarta. Kitakah ‘Kayafas-Kayafas’ itu? Masih ingat episode “Luar Jendela” pada Nafiri sebelumnya? Pada Nafiri terbitan kali ini ada kisah lanjutannya tentang seperti apa sesungguhnya Cape Town, Afrika Selatan. Suatu perjalanan hidup yang membawa penulis dan suaminya selama beberapa waktu hidup di suatu negara yang berparadoks. Hingga kini mereka masih memikirkan teka-teki rancangan damai sejahtera apakah yang sebenarnya Tuhan maksudkan, hingga mereka harus terus menerka pikiran-Nya dan membawanya kembali ke Indonesia. Sangat banyak tulisan lain yang menurut kami sangat menggugah untuk ditelusuri. Selamat membaca dan menikmati sajian kami pada edisi kali ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Salam, Redaksi 2

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 2

Penasehat Pdt Joni Sugicahyono, M.Div. Pembina GI Feri Irawan, M.Div. Majelis sub. bid. Literatur Kevin Kowinto Pemimpin Redaksi Humprey Wakil Pemimpin Redaksi Nico Tanles Tjhin Editor Hendro Suwito, Titus Jonathan Proof Reader Yati Alfian Creative Design Juliani Agus, Christina Citrayani, Kezia Rusli Illustrator Ricky Pramudita, Thomdean Fotografer Yahya Soewandono, Djenny Tanius Penulis Anton Utomo, Elasa Noviani, Erwin Tenggono, Eric Ganiwijaya, Feri Irawan, Hendro Suwito, Humprey, Kevin Kowinto, Lily Ekawati, Lislianty Lahmudin, Nico Tanles Tjhin, Pingkan I Palilingan, Sarah A Palilingan, Thomdean, Titus Jonathan Kontributor Daniel T Kristyanto, Henny Dharmawan, Jakub Hosanna, Joni Sugicahyono, Langgeng Harjanto, Victor Immanuel & Adelina Sembiring Alamat Redaksi Sub bidang literatur GKY BSD Jl. Nusaloka E8/7 BSD Tangerang Telp/ Fax: 021-5382274 Email: nafiri@gkybsd.org

Kirimkan KRITIK, SARAN, SURAT PEMBACA dan ARTIKEL anda ke alamat redaksi ataupun lewat e-mail di atas

3/17/18 9:34 AM


F oku s

18 Menapaki Jejak Yesus Menuju Yerusalem: Menjalani Penderitaan sebagai Murid Kristus 60 Menapaki Jejak KRISTUS Menuju Yerusalem 42 Teropong Mendambakan Kedamaian Sejati di Kota ‘Damai’ 112 Lentera Misi Menembus Desa dan Pelosok, Menghidupkan Semangat Misi Gereja, Menjangkau Jiwa bagi Tuhan 4

Suara Gembala

10

Enlightenment

26

Pe rsp ek ti f

34

Potret

52

View Point

66

Percikan

74

Kesaksian

92

Diperlengkapi sebagai MUrid Kristus Wajah Para Penyalib

Generasi Milenial Dodo Kayafas dan Sopir Bajaj Biru Sang Macan, Beruang Emas, dan Doksologi Bersukacita dalam Segala Keadaan Corner Kick

Coin: dari Nyata hingga Maya

100

Serpihan Perjalanan

124

R e f le ks i

134

Luar Jendela

Jepang, Negeri Penuh Paradoks Dari Pujian Keagungan Menuju ‘Penghukuman’ Orang-Orang Murah Hati di “Murder Capital of South Africa”

146

Liputan Khusus

150

English Corner Introvert vs Extrovert Mandarin Corner 使萬民作我的门徒

156 170

CGF Filadelfia

Kilau Mutiara

82

Thought

Pdt. Antonny Natan, M. Div. 99 Quote 2 Zaman 120 Rekomendasi Buku

Jika Anda Ingin Berjalan di Atas Air, Keluarlah dari Perahu

130 Rekomendasi Film

Where Hope Grows Komik

160 123 133 160

Bang ARIF Sentilan NAFIRI Hahaha Event Notes

HUT ke-25 dan Dedikasi Gedung Baru GKY BSD 166 Malam Puji-pujian dan Syukur 162

Di Balik duka Dunia, Sorak Surgawi BErgema

十一個門徒往加利利去, 到了耶穌约定的山上. 他們見

了耶穌就拜他, 然而还有人疑惑. 耶穌近前來, 对他們 說: “ 天上地下所有的權柄都賜給我了. 所以. 你們要 去, 使萬民作我的門徒, 奉父, 子, 聖靈的名給他們施 洗. 凡我所吩咐你們的, 都教訓他們遵守, 我就常與你

Nafiri APRIL 2018

3

們同在, 直到世界的末了. ” ( 馬太福音 28: 18- 20) .

对大使命之誤觧及正觧

NAFIRI APR 18 final.indd 3 A. 許多信徒誤觧大使命-

認為請人参加聚會或傳講耶穌,

就已完成主所托付大使命. B. 大使命之核心- - 傳福音及培育性- - 使萬民作主门徒.

3/17/18 9:34 AM


4

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 4

3/17/18 9:34 AM


/ Pdt Joni Sugicahyono /

Efesus 6: 10–18

Kekalahan armada Amerika Serikat di Pearl Harbor dari tentara Jepang pada tanggal 7 Desember 1941 disebabkan karena mereka tidak sadar bahwa perang sudah berlangsung. Hari itu, Minggu pukul 06.00 pagi, cuaca bulan Desember cukup dingin dan mereka masih terlelap tidur setelah menghabiskan malam di akhir pekan sampai menjelang pagi. Di saat itulah mereka tidak sadar, bahwa peperangan sudah dimulai dan perang yang sesungguhnya sudah terjadi. Keadaan tentara Amerika Serikat di Pearl Harbor itu menggambarkan kondisi rohani banyak orang Kristen saat ini. Banyak dari kita yang tidak sadar bahwa saat kita bangun pagi, sesungguhnya kita sudah masuk di tengah medan peperangan. Kita berpikir kita sudah diselamatkan karena percaya kepada Yesus Kristus, dan kita berkata barang siapa percaya, maka akan diselamatkan. Itu betul, tetapi justru pada saat kita percaya pada Kristus, kita sudah masuk ke dalam peperangan. Dulu ketika kita masih dikuasai dosa dan belum percaya, Iblis tidak akan menyerang kita, karena kita ada di pihaknya. Pada saat kita sudah percaya kepada Kristus, maka kita dipindahkan dari kuasa gelap menuju kerajaan terang. Maka saat itulah musuh-musuh Tuhan akan berusaha merusak dan menjatuhkan kita. Inilah peperangan rohani orang-orang Kristen. Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 5

5

3/17/18 9:34 AM


Hal peperangan rohani inilah yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat Efesus. Sebelum berbicara tetang hal mengenakan perlengkapan senjata perang, Paulus mengatakan terlebih dulu di ayat 10, “Hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan.“ Terjemahan lain adalah: “Hendaklah hatimu menjadi kuat”. Alkitab menyatakan dengan jelas, bahwa kekuatan batiniah itu, lebih utama dibandingkan kekuatan lahiriah. Ketenteraman di dalam hati lebih unggul dibandingkan dengan segala senjata dari luar. Orang yang membawa senjata paling canggih pun, kalau hatinya kecil, maka akan dikalahkan oleh orang yang tanpa menggunakan senjata, tapi mempunyai hati yang berani. Itulah sebabnya dalam Efesus 3: 14–16, Paulus sujud kepada Bapa, dia berdoa bagi jemaat supaya Dia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kita oleh Roh-Nya di dalam batin kita. Orang Kristen yang lemah tidak akan sanggup untuk mewujudkan panggilan Tuhan atas dirinya di tengah dunia ini. Setelah Paulus berkata, “Hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan,“ baru dia melanjutkan dengan suatu perintah di ayat 11, “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah ....“ Kita menghadapi peperangan rohani setiap hari; untuk taat kepada Tuhan atau tidak, untuk mengikuti arus dunia ini atau tidak. Ini merupakan suatu pergumulan. Kisah peperangan lain misalkan kisah Daud melawan Goliat. Daud bersandar pada Tuhan, hatinya kuat, akhirnya dia berhasil mengalahkan Goliat. Sejarah membuktikan dan mengajarkan kepada kita, orang yang berada di balik senapan itu lebih penting daripada kecanggihan senapan itu sendiri. Yang ada di dalam lebih penting daripada yang nampak di luar. Maka Paulus mengatakan di ayat 11, “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.” Ayat ini mengingatkan kita agar waspada karena Iblis mempunyai beribu macam cara untuk menipu umat manusia agar jatuh dalam dosa. Nasihat Paulus dilanjutkan di ayat 12, dikatakan, “Perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, ... melawan roh-roh jahat di udara.” Bukankah pergumulan yang terbesar ada di dalam batin kita? Apakah saya mengampuni atau membalas kejahatan? Apakah saya mengasihi atau menumpahkan dendam saya? Bukankah itu yang menjadi peperangan dalam hati kita? Seringkali hidup kita dikendalikan oleh roh-roh di udara, contohnya gadget kita. Saat bangun tidur yang kita pegang adalah gadget kita, bukan Alkitab. 6

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 6

3/17/18 9:34 AM


Selanjutnya ayat 13, “Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah .…” Dalam terjemahan lain: “Maka berdirilah teguh untuk melawan zaman yang penuh kesusahan, kamu akan melawan semua musuh-musuhmu dan tetap bisa berdiri”. Itulah sebabnya pelayanan berdoa, berkhotbah, mengajar firman Tuhan, pelayanan konseling, pelayanan sosial, dan bersaksi di tengah-tengah dunia juga merupakan suatu peperangan. Ini bukan perang melawan manusia yang berdarah daging, tapi perang melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap, yang berusaha mencengkeram dan membawa kita melupakan Tuhan, yang mencoba untuk terus memperbudak kita dengan dosa. Perlengkapan senjata Allah apa saja yang perlu kita kenakan agar menang dalam peperangan rohani?

1 Ikat pinggang kebenaran (ayat 14b). Ikat pinggang penting sekali bagi seorang prajurit jika mau berperang. Bagi seorang prajurit rohani, ikat pinggang itu adalah kebenaran. Kebenaran di sini adalah kesungguhan, kejujuran, dan kesetiaan. Ikat pinggang juga mempunyai fungsi membatasi diri dalam kebebasan; contoh seorang atlet angkat besi baru bisa bebas mengangkat barbel yang berat kalau ia bersedia mengenakan ikat pinggang yang diikat erat.

2 Baju zirah keadilan (ayat 14c). Baju zirah adalah sebuah benda agak bulat, licin, mengkilat, biasa dipakai prajurit Romawi di bagian dada. Gunanya untuk menjaga organ vital, yaitu jantung, dari serangan panah musuh. Apa yang dimaksud dengan keadilan di sini? Bukan berarti Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 7

7

3/17/18 9:34 AM


pembagian yang sama rata untuk setiap orang, justru itu tidak adil. Adil artinya menghargai setiap orang unik, yang diciptakan oleh Tuhan.

3 Kasut kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera (ayat 15). Kasut dikenakan di kaki, dan kaki adalah langkah. Langkah kaki kita mendatangkan damai sejahtera. Itu namanya Gospel, kabar baik Injil Yesus Kristus yang harus kita beritakan. Seorang yang bernama Fransiskus dari Asisi, dia mempunyai suatu doa dihadapan Tuhan, Doanya : Tuhan, jadikan saya saluran berkat-Mu. Dimana ada kebencian, di sana saya menanamkan benih kasih. Dimana ada kelemahan, di sana saya mau menjadi kekuatan bagi mereka. Dimana ada perselisihan, di sana saya mau memperdamaikan mereka. Maukah kita menjadi seperti doa Fransiskus ini?

4 Perisai iman (ayat 16). Pengertian iman di sini bukan hanya percaya kepada Yesus dan diselamatkan, melainkan iman yang sandar pada kuat kuasa Tuhan yang tertinggi, yang melindungi kita. Iman mempunyai dua lapisan: • Iman yang ketika kita datang kepada Tuhan, membuka hati kita dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat. • Iman yang tahu siapa yang kita percayai dan kepada siapa kita bersandar. Tuhan akan menyertai kita. Iman seperti ini yang akan dapat menjadi perisai kita dalam peperangan rohani. 8

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 8

3/17/18 9:34 AM


5 Ketopong keselamatan (ayat 17a).

Bagian yang terpenting setelah jantung adalah otak. Artinya, dalam kehidupan rohani kita, banyak pergumulan yang bisa membuat kita kecewa. Kita harus selalu berpikir keselamatan itu anugerah Tuhan, yang tidak dapat diambil dari siapa pun. Itulah ketopong keselamatan kita.

6 Pedang Roh (ayat 17b) yaitu firman Allah. Kita sudah mempunyai firman Tuhan, jika hanya disimpan, berarti kita tidak pernah menaati dan melakukannya, Jika seperti itu kita tidak akan pernah mendapatkan pedang Roh itu.

Akhirnya semuanya disimpulkan dalam ayat 18 dengan doa, dikatakan, “Berdoalah setiap waktu, terus-menerus berdoa dengan tidak kenal lelah.� Seperti sebuah handphone, secanggih apa pun, kalau tidak connected percuma. Maka dari itu kita harus terus berdoa, jangan terputus, bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang-orang kudus; supaya mereka diberi kuasa dan keberanian untuk menyampaikan firman Tuhan yang kudus, murni, dan mulia. Tuhan sudah memperlengkapi kita dengan semua perlengkapan senjata-Nya agar kita menjadi murid Kristus yang menang dalam setiap pertempuran rohani. Sudahkah kita mengambil dan memakai perlengkapan senjata Allah itu? Kiranya di tahun 2018 ini, kita boleh menjadi pemenang dalam setiap pertempuran rohani yang kita hadapi. Kita boleh menjadi laskar Kristus yang berani masuk ke kancah peperangan rohani dan menjadi prajurit Kristus yang selalu memakai perlengkapan senjata yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Dia akan memimpin kita dan akan memberi kemenangan demi kemenangan karena Dia adalah Tuhan yang sudah menang. Dia akan menyertai saudara sepanjang tahun ini dan sampai selama-lamanya. Amin. Soli Deo gloria

Khotbah Pdt. Joni Sugicahyono pada tanggal 21 Januari 2018 di GKY BSD. Disarikan oleh Henny Dharmawan. Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 9

9

3/17/18 9:34 AM


10

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 10

3/17/18 9:34 AM


/ Titus Jonathan /

Film yang disutradarai oleh Mel Gibson itu adalah film yang jujur seperti sebuah cermin. Layaknya cermin, ia merefleksikan wajah kita dengan sebenarbenarnya. Sebuah cermin memberitahu kita apa adanya, jadi jika kita melihat wajah kita buruk, tak perlu cerminnya dibelah. Setelah menonton film itu, perasaan kita campur aduk. Sebagian adegan membuat kita marah, dan bagian lainnya meremasremas hati kita dan membuat kita meneteskan air mata. Film itu mengajak kita untuk merenung tentang penderitaan Yesus Kristus dan siapakah diri kita sebenarnya. Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 11

11

3/17/18 9:34 AM


Adakah tokoh dalam film itu yang menggambarkan diri kita? Siapakah tokoh yang kita perankan dalam kehidupan nyata sekarang? Apakah Petrus? Yudas? Maria? Maria Magdalena? Pilatus? Prajurit Romawi? Barabas? Ahli Taurat atau imam (ulama)? Mungkin kita mengejek Petrus yang sebelumnya begitu ‘patriotik’ namun pada satu episode hidupnya ia berubah bersikap pengecut. Nyalinya mendadak ciut setelah Yesus ditangkap dan dibawa ke hadapan Imam Besar. Ia mengatakan, “Aku tidak kenal Dia,” ketika seorang mengenalinya sebagai salah satu murid Yesus. Belum apa-apa Petrus sudah gemetar. Ia menyangkal sampai tiga kali dan baru sadar setelah ayam berkokok. Padahal sebelumnya ia berkata dengan sok jago, “Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku tak akan menyangkal-Mu.” “Seandainya aku Petrus, aku tak akan menyangkal guruku sendiri,” demikian mungkin kita berkata dalam hati kita.

12

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 12

3/17/18 9:34 AM


Mungkin kita ingin meludahi muka Yudas Iskariot yang mata duitan itu, karena hanya demi tiga puluh syikal perak ia menjual Yesus. Harga tiga puluh syikal perak itu sendiri merupakan harga seorang budak (seperti yang ditulis dalam kitab Keluaran 21: 32). Jadi betapa hinanya Yudas memperlakukan gurunya. Mungkin kita ‘agak memaafkan’ Yudas seandainya ia menjual Yesus dengan harga mahal, karena bisa jadi ia tergoda uang suap yang jumlahnya miliaran (uang sekarang). Tetapi uang receh sejumlah itu pun nyatanya telah membutakan matanya. Ya ampun … betapa greedy-nya Yudas itu, sampai recehan pun diterima. “Seandainya aku Yudas, aku tak akan menjual guruku sendiri. Aku tak kan korupsi, berapa pun harga yang ditawarkan oleh imam-imam anggota mahkamah agama itu,” demikian mungkin kita berkata dalam hati kita. Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 13

13

3/17/18 9:34 AM


Mungkin kita ingin menampar Pilatus, karena sebagai seorang gubernur yang memiliki kuasa untuk membebaskan atau menghukum orang, ia mencla-mencle. Pilatus mengerti benar bahwa para ulama Yahudi itu menyerahkan Yesus karena dengki. Ia mondar-mandir di atas balkon, masuk ke dalam menanyai Yesus, lalu keluar menjawab para ulama, bahkan sampai beberapa kali bolak-balik keluar masuk dalam keraguan. Di ujung persimpangan jalan, setelah ia menyelidik Yesus dengan saksama, ia sudah punya keyakinan, kemudian berseru kepada orang banyak, “Aku tidak menemukan kesalahan apa pun pada diri-Nya.” Tetapi apa daya, massa meresponsnya dengan prinsip ‘pokoknya’. Pokoknya Yesus harus mati, tak perlu tanya alasannya. Dia adalah penghujat, penista, dan menurut hukum Taurat; Dia harus dihukum mati. Pilatus yang harusnya tahu bahwa soal hujat-menghujat tidak bisa diadili oleh hukum negara, akhirnya tunduk kepada teriakan massa yang makin keras menuntut Yesus dihukum mati. Lalu Pilatus mengambil baskom berisi air, dan sambil mencuci tangan ia berkata kepada orang banyak, “Aku tidak bersalah atas darah orang ini, itu urusanmu sendiri.” “Seandainya aku Pilatus, aku tak akan cuci tangan, apa pun risiko politiknya atas kedudukanku atau jabatanku, aku siap mempertanggungjawabkan. Gila! Siapa mereka? Aku tak mungkin tunduk kepada tekanan massa,” demikian mungkin kita berkata dalam hati kita.

14

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 14

3/17/18 9:34 AM


Mungkin kita ingin menonjok mulut para ahli Taurat dan imamimam kepala, yang dengan kebencian dan amarah membara menghasut rakyat untuk berdemonstrasi di hadapan Pilatus menuntut agar Yesus dihukum mati. Para ahli agama itu hafal ayat-ayat dan mengerti luar kepala isi hukum Taurat, tetapi pengetahuannya justru membawa mereka kepada kemunafikan. Sudah tiga setengah tahun terakhir ini mereka menahan geram karena kalah pamor. Banyak orang rela antri dan berdesak-desakan untuk melihat Yesus dan mendengar-Nya berkhotbah (kalau zaman dulu sudah ada smartphone, mungkin rakyat Yahudi itu rebutan selfie dengan Yesus)—sedangkan rakyat yang mau mendengarkan para ulama itu makin lama makin habis karena (mungkin) khotbah mereka yang tidak menarik, dan oleh sebab rakyat tahu bahwa para pemimpin agama mereka itu mengelabui mereka dengan jubah putih dan doa yang panjang-panjang. Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 15

15

3/17/18 9:34 AM


Selain itu, gara-gara Yesus penghasilan para ulama itu menurun drastis, salah satunya yang paling ngedrop adalah bisnis sertifikasi halal untuk hewan kurban yang mereka lakukan di Bait Allah, yang beberapa hari sebelumnya diubrak-abrik oleh Yesus sambil mengatakan, “RumahKu adalah rumah doa bagi segala bangsa, tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” Sudah terlalu sering para ulama itu mencari-cari kesalahan Yesus, tetapi tak setitik pun bisa didapatkan. Dalam soal tanya jawab pun, para ulama itu seringkali menanggung malu di hadapan rakyat, karena jawaban cerdas Yesus yang membuat mereka tak berkutik. Ilmu apalagi yang harus mereka keluarkan selain menuduh Dia sebagai Si Penghujat? “Seandainya aku ahli Taurat atau imam, aku akan bersikap rendah hati, bahkan dengan ilmu agamaku mungkin aku akan mengajak rakyat untuk belajar lebih banyak lagi dari-Nya—tentang kasih, tentang kerendahhatian, tentang pengorbanan,” demikian mungkin kita berkata dalam hati kita. Apakah kita akan memilih peran yang lainnya karena tak satu peran pun kita inginkan sebab semuanya berkarakter antagonis? Jujurkah hati kita seandainya kita berada di saat itu kita tidak akan bersikap pengecut seperti Petrus? Benarkah kita bukan pengkhianat seperti Yudas Iskariot yang menyerahkan gurunya dengan ciuman? Yakinkah kita bahwa kita bukan seorang pemimpin mencla-mencle seperti Pilatus yang membunuh kebenaran demi kekuasaan? Apakah kita juga bukan penghasut munafik seperti ahli-ahli Taurat dan imamimam yang menjual agama demi keuntungan pribadi? 16

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 16

3/17/18 9:34 AM


Saya bersyukur ada tokoh Barabas saat itu, seorang penjahat dan pemberontak, yang oleh Pilatus dilakukan substitusi demi menghukum mati Yesus. Substitusi itu telah menggoreskan sejarah Jumat Agung dimana Barabas si pendosa itu dibebaskan, dan Yesus yang suci itu disalibkan. Saya mengambil cermin, memegangnya tepat di depan wajah saya. Saat itulah saya melihat wajah Barabas di cermin itu

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 17

17

3/17/18 9:34 AM


18

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 18

3/17/18 9:34 AM


/ GI Langgeng Harjanto /

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 19

19

3/17/18 9:34 AM


20

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 20

3/17/18 9:34 AM


Allah bukanlah seperti boss yang duduk bersantai di atas sana dan sibuk dengan kesenangan-Nya sendiri. Sekalipun ada penderitaan yang menanti di Yerusalem tetapi Tuhan Yesus tetap menuju ke Yerusalem.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 21

21

3/17/18 9:34 AM


22

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 22

3/17/18 9:34 AM


Maka tahulah kita saat ini bahwa seruan mereka kepada Tuhan Yesus sebenarnya seruan untuk cita-cita mereka sendiri, seruan kepada keegoisan diri mereka. Mereka memuji Tuhan hanya dengan mulut mereka tetapi tidak dengan hati mereka.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 23

23

3/17/18 9:34 AM


24

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 24

3/17/18 9:34 AM


Perjalanan Yesus menuju Yerusalem mengingatkan kepada kita sebagai murid Kristus “Jangan takut menderita sebagai murid Kristus�.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 25

25

3/17/18 9:34 AM


26

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 26

3/17/18 9:34 AM


/ Nico Tanles Tjhin /

Coba ketik di Google dengan kata kunci seperti: “generasi milenial”, atau “generasi Y”, atau “generasi zaman now”. Artikel yang muncul kebanyakan berisikan kritik terhadap kaum mereka, bukan? Tidak dapat dipungkiri bahwa generasi muda dicitrakan sebagai generasi bermasalah, tak tahu tata krama, dan tidak lebih baik dari generasi sebelum mereka. Sebenarnya, siapakah mereka ini? Layakkah mereka menyandang gelar masyarakat kelas dua? Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 27

27

3/17/18 9:34 AM


STEREOTIP YANG BENAR ADANYA

Ada berbagai macam definisi kaum milenial. Namun setelah saya melakukan riset, kebanyakan sumber mendefinisikan kaum milenial sebagai generasi setelah Generasi X, yaitu sekelompok orang yang lahir pada kisaran tahun 1980-an sampai awal 2000-an. Biasanya kelompok ini dikenal dengan sebutan Generasi Y atau generasi zaman now.

Kaum milenial memiliki karakteristik tersendiri. Mereka lahir di saat

TV sudah berwarna; handphone dan internet sudah mulai diperkenalkan di pasaran. Sehingga tidak heran, mereka ini sangat mahir menggunakan gadget atau apa pun berbasis teknologi. Di samping itu, kaum milenial dikenal dengan kesukaannya terhadap hal-hal yang bersifat instan. Pada umumnya, mereka tidak suka dengan yang namanya ‘proses’. Jika sebuah proses tertentu dapat mereka sangkal, mereka akan sangkal. Kalau bisa cepat kenapa harus berlama-lama?

Kebanyakan dari kaum milenial memilih untuk bersikap acuh tak acuh

terhadap permasalahan sosial di sekitar mereka, termasuk permasalahan politik dan ekonomi sehari-hari. Fokus mereka lebih ditujukan ke arah 28

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 28

3/17/18 9:34 AM


gaya hidup masa kini, kebebasan memilih dan berpendapat, serta bersenang-senang. Well, sebagian karakteristik lainnya juga sempat dibahas pada Nafiri edisi sebelumnya. Dan itu semua tidak dapat dipungkiri kebenarannya. KESENJANGAN ANTARGENERASI

Dari segi taraf perekonomian, Generasi Y rata-rata sudah lebih baik dibandingkan dengan Generasi X. Sehingga bagi kaum milenial, bekerja itu bukan melulu tentang bertahan hidup, melainkan lebih kepada ekspresi minat dan bakat mereka. Apa yang mereka senangi, itulah yang menjadi pekerjaan mereka. Jadi mereka sebisa mungkin akan menghindari pekerjaan yang tidak memberikan mereka kepuasan, bukan hanya secara materi tetapi juga secara emosional.

Masyarakat seringkali memberikan label kepada kaum milenial

sebagai generasi yang take it for granted, karena di zaman mereka bertumbuh, keadaan sudah relatif lebih nyaman namun mereka gagal memanfaatkannya dengan optimal. Tidak ada perang, tidak ada penjajahan, teknologi sudah sangat maju, dan perekonomian global yang cukup stabil; namun seringkali kaum milenial gagal memenuhi ekspektasi dari Generasi X.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa adanya kesenjangan yang

begitu besar antara Generasi X dengan Generasi Y. Cara pandang antar generasi ini sulit sekali ditemukan persamaannya. Hampir semua hal dapat dijadikan perdebatan di antara kedua generasi ini. SISI LAIN KAUM MILENIAL

Terlepas dari kekurangan yang disandang oleh kaum milenial, mereka memiliki potensi yang begitu besar. Mereka mampu bergerak cepat, mengadakan terobosan yang signifikan, serta dapat melakukan beberapa kerjaan sekaligus secara bersamaan. Ide-ide mereka perlu diakui lebih

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 29

29

3/17/18 9:34 AM


kreatif dan tajam. Mereka adalah kaum yang visioner dan inovatif.

Terlepas dari perbedaan yang kontras dengan Generasi X, Generasi

Y inilah yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan dari Generasi X untuk menjalankan dunia ini. Suatu hari merekalah yang akan mengambil keputusan-keputusan penting bagi dunia ini. Kaum milenial akan memainkan peran yang sangat signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Generasi X sebagai mentor dari kaum milenial tidak seharusnya

‘angkat tangan’ dalam mempersiapkan mereka sebagai pemimpin masa depan; apalagi terus-menerus membuat jarak karena adanya perbedaan cara pandang, prinsip, pendekatan, dan budaya. Semakin Generasi X membuat jarak, maka akan semakin riskan performa kaum milenial nantinya. Karena sebenarnya yang dibutuhkan kaum milenial adalah panduan, panutan, dan kesabaran. KAUM MILENIAL DALAM KONTEKS GEREJA INJILI

Mungkin stereotip di atas tidak sepenuhnya benar. Sehingga dalam konteks bermasyarakat pada umumnya, kaum milenial tidak merasa menjadi ‘kalangan kelas dua’. Namun dalam konteks gereja, khususnya gereja aliran Injili, saya mengamati ada perasaan yang sadar atau tidak sadar muncul di tengah-tengah kaum milenial. Perasaan yang dibangun berdasarkan pengalaman berinteraksi di gereja baik sebagai jemaat pasif, maupun sebagai aktivis dan pengurus. Perasaan ini kurang lebih berbunyi “kami hanyalah kalangan kelas dua di gereja”.

Mengapa bisa demikian? Setelah berbincang-bincang dengan

Generasi X dan sesama kaum milenial, saya menemukan benang merah. Berikut adalah hasil pengamatan dan apa yang saya alami selama ini.

30

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 30

3/17/18 9:34 AM


Gereja Injili adalah gereja yang sangat mempertahankan tradisi dan

tata ibadah yang Alkitabiah. Liturgi dan jenis lagu sangat diperhatikan. Bagaimana sebuah lagu pujian dimainkan juga tidak bisa ‘sembarangan’. Gereja Injili sangat memegang teguh esensi atau doktrin Alkitab dan tidak terlalu concern dengan apa yang nampak di permukaan. Maka itu, perubahan tidak semudah itu diaplikasikan pada Gereja Injili.

Sedangkan kaum milenial, sesuai dengan apa yang sudah dijelaskan

sebelumnya, sangat akrab dengan yang namanya perubahan. Mereka tertarik dengan fenomena yang spektakuler; dan jikalau sesuatu hal nampak biasa saja di permukaannya, maka mereka tidak akan tertarik dan mudah jenuh. Bagi kaum milenial, penyesuaian dengan gaya hidup masa kini itu perlu, selama tidak mengubah esensi kebenaran Alkitab.

Menurut pendapat saya pribadi, yang menjadi permasalahannya

adalah Gereja Injili memandang kaum milenial tidak terlalu concern dengan esensi fundamental. Sehingga jika gereja terus-menerus melayani keinginan dan ide kaum milenial, maka lama-kelamaan apa yang dilakukan hanya bersifat fenomenal saja, tetapi esensi fundamental akan semakin terkikis; kebenaran firman Tuhan akan semakin bergeser. Saya merasa ada jarak dan ada mistrust di antara dua generasi ini.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 31

31

3/17/18 9:34 AM


Karena kaum milenial pada naturnya harus tunduk pada otoritas

Generasi X, maka sadar atau tidak sadar muncul perasaan di kalangan tersebut sebagai ‘kalangan kelas dua’, bukan prioritas. Ide-ide kaum milenial banyak yang tidak dapat terealisasikan karena perbedaan cara pandang dengan Generasi X. Jarak di antara mereka membuat komunikasi memburuk. Seberapa sering anak muda dilibatkan ke dalam rapat atau pertemuan pengambilan keputusan?

Setelah saya telusuri lebih jauh, Generasi X di Gereja Injili cenderung

melihat kaum milenial sebagai ancaman yang siap mengubrak-abrik fundamental gereja, ketimbang sebagai rekan pelayanan. Ide-ide kaum milenial sering dianggap terlalu idealis dan tidak realistis. Mereka sudah dicap sebagai kelompok yang hanya menekankan fenomena belaka tanpa memperhitungkan esensi.

Terlepas benar atau tidaknya stereotip ini, Generasi X di Gereja Injili

perlu memastikan jangan sampai ini menjadi sebuah perasaan paranoid yang merusak kepercayaan mereka terhadap anak muda. Bagaimanapun juga, kaum mileniallah yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan di gereja. Dan pergantian kepemimpinan ini tidak akan lama lagi. Maka dari itu, Generasi X perlu sebisa mungkin memangkas jarak dengan kaum milenial. Beberapa langkah yang dapat dilakukan terhadap kaum milenial adalah: • Mencoba masuk dan memahami dunia kaum milenial. Jika ingin merangkul mereka, Generasi X perlu terlebih dahulu terjun dan terlibat di dalam memahami pemikiran kaum milenial. Belajar melihat sesuatu dari perspektif kaum milenial. Tunjukkan kepada mereka bahwa pemimpin di gereja juga tidak keberatan untuk terjun langsung dalam kegiatan anak muda. Kemudian pelan-pelan libatkan mereka dengan proses pengambilan keputusan. 32

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 32

3/17/18 9:34 AM


• Berikan mereka ruang untuk merealisasikan ide. Tentunya

disertai dengan dengan memantau dan memberikan

pemahaman fundamental atau doktrin-doktrin Alkitabiah. Jangan terlalu takut membiarkan mereka ’gagal’. Selalu lakukan evaluasi dan ajarkan mereka berkomitmen untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih baik lagi bagi kemuliaan nama Tuhan. Percaya bahwa Tuhan akan terus menumbuhkan mereka dengan pemahaman yang benar. • Lakukan studi banding ke gereja tetangga. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap gereja memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Gereja Injili perlu mencomot ilmu dari gereja tetangga bagaimana mengkontekstualisasikan dan membuka diri terhadap dunia anak muda tanpa harus melepas doktrin dan teologi sistematis yang selama ini sudah disusun dan dipegang.

Saya cukup yakin ketika ada kepemimpinan pelayan dipraktikkan di

dalam gereja, maka kaum milenial akan membuka diri dan bekerja sama untuk merealisasikan visi gereja. Ketika dilibatkan, maka mereka akan merasa diri mereka penting dan berarti. Perlahan mereka akan melihat bahwa diri mereka memiliki potensi yang besar. Juga mereka akan sadar bahwa suatu hari nanti mereka yang akan menggantikan Generasi X dalam menjalankan kepemimpinan di gereja yang sudah Tuhan percayakan

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 33

33

3/17/18 9:34 AM


Di satu Minggu siang, seusai Kebaktian Umum II, tim Nafiri berkesempatan mewawancarai seorang jemaat yang setia membantu sekuriti, khususnya dalam mengatur parkir kendaraan jemaat di lahan parkir di belakang gereja. Mungkin banyak jemaat sudah mengenal sosok pria yang satu ini, walau belum kenal namanya. Nama panggilannya adalah Pak Dodo. Tim Nafiri sempat menunggu kurang lebih tiga puluh menit setelah bubaran gereja karena beliau masih sibuk mengarahkan kendaraan keluar dari lahan parkir. 34

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 34

3/17/18 9:34 AM


Dodo

Setia Melayani

di Tengah Terik dan Gerimis

/ Lily Ekawati / Lahir tahun 1976 di Jambi, Dodo adalah anak tengah dari tiga bersaudara yang semuanya cowok. Sang papa menganut agama Kristen namun tidak pernah ke gereja, sedangkan keluarga besar mama berlatar belakang Konghucu. Papanya bekerja di kompleks pabrik, dimana kompleks tersebut berseberangan dengan kota, terpisah oleh aliran Sungai Batanghari. Kalau ingin ke kota harus menyeberangi sungai besar ini.

Kolega papa yang rumahnya berada dalam satu kompleks rutin mengadakan persekutuan sekolah minggu dengan memanggil guru dari gereja di kota. Dari situlah Dodo bersaudara awal mula mendengar cerita tentang Tuhan Yesus. Meskipun mama pemeluk Konghucu, beliau mendukung anak-anaknya untuk dapat terus pergi ke sekolah minggu. Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 35

35

3/17/18 9:34 AM


Di Jambi; Dodo bersekolah dari SD, SMP, dan SMA di sekolah negeri. “Dulu saya kalau sekolah perlu waktu 1–1,5 jam. Jadi jam 05.15 udah harus jalan. Untuk sampai ke sekolah harus naik getek menyeberang Sungai Batanghari,� tawa Dodo. Pada saat ia duduk dibangku SMP, Dodo mulai bergereja di GKPJ (Gereja Kristen Protestan Jambi) walau hanya sebagai jemaat umum saja. Setelah lulus SMA, Dodo melanjutkan kuliah di Jurusan Teknik Komputer Universitas Bina Nusantara di Jakarta tahun 1994. Pertengahan kuliah, tahun 1995, papa tercinta didiagnosis sakit hepatitis. Sempat berobat ke Jakarta selama enam bulan, tapi dengan kondisi kesehatan yang belum stabil papa sudah balik ke Jambi untuk bekerja. Tahun 1997 papa sempat menjalani operasi, namun tidak lama kemudian papa terkasih dipanggil Tuhan. Satu hal yang melegakan adalah ketika papa bersedia menerima baptisan sesaat sebelum berpulang.

36

Tak dapat dipungkiri kepergian papa mengguncang keluarga ini. Dodo juga menyadari kondisi finansial keluarga menjadi sangat ketat. Sang mama masih harus membiayai Dodo dan adiknya yang masih duduk di kelas tiga SMA. Untuk melanjutkan kuliahnya dan kehidupan seharihari, Dodo bekerja di pagi hari dan mengubah kuliahnya menjadi sif malam. Pengalaman kerja pertama adalah di GKY Puri (dulu GKJMB Puri) sebagai administrasi TU. Di gereja ini, Dodo juga aktif ikut kebaktian pemuda dan sempat melayani sebagai wakil ketua pemuda. Akhirnya pada tahun 2000 Dodo lulus kuliah. Saat itu dia masih bekerja di GKJMB Puri sebagai kepala administrasi dan pemeliharaan gedung.

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 36

3/17/18 9:34 AM


Perkenalan di Rumah Duka Sekitar tahun 2001, ketika kakaknya papa Dodo meninggal di Lampung, Dodo dikenalkan oleh sepupunya pada temannya, seorang gadis cantik bernama Rita. Perkenalan di rumah duka ini sangat berkesan bagi Dodo. Setelah perkenalan ini, dia dengan semangat menunjukkan perhatiannya pada Rita yang usianya dua tahun lebih muda. Perjuangan Dodo akhirnya berhasil menaklukkan hati Rita. Mulailah mereka menjalin hubungan yang lebih serius. Jika Dodo adalah anak tengah dari tiga bersaudara semua pria, kebalikan dengan Rita yang anak tengah dari tiga bersaudara semuanya perempuan. Hubungan Jakarta-Lampung pun dibina melalui sms dan telepon. Sebulan satu hingga dua kali Dodo juga mengunjungi Rita di Lampung. Perjalanan cinta jarak jauh tentunya membutuhkan komitmen dari kedua belah pihak, juga komunikasi yang baik dan terus-menerus. “Hubungan kami ya apa adanya, gak neko-neko .... Saya tertarik karena selain cantik secara fisik, dia juga tidak menuntut macam-macam,” lanjut Dodo dengan senyum. Ketulusan Rita yang menerima Dodo apa adanya membuat Dodo semakin mantap dan berani mengajak Rita melangkah ke jenjang pernikahan. Tahun 2005, mereka menikah setelah mengikuti kelas pernikahan di GKY Green Ville. Pemberkatan nikah tetap dilangsungkan di Jambi sesuai dengan permintaan dari mama. Setelah menikah, mereka menjalani kehidupan keluarga di kos. Mereka baru pindah ke sebuah rumah di Serpong Park ketika anak pertama—Kathleen Lauren Wahyudo—lahir di tahun 2006. Pada tahun itu pula, Dodo dan Rita mulai rutin beribadah di GKY BSD. Keluarga kecil mereka bertambah ketika pada tahun 2009 lahir Klarissa Isabel Wahyudo, anak kedua. Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 37

37

3/17/18 9:34 AM


Di GKY BSD Rita setia melayani sebagai anggota Paduan Suara Sanctus-2 dan pengajar Matematika di program PAS. Dodo pernah ikut paduan suara di GKY Puri, tapi dia akhirnya menyadari itu bukan bidangnya. “Akhirnya saya membantu di bagian sound system. Di GKY BSD juga pernah membantu bagian multimedia, yang penting jangan suruh nyanyi …,” gelak Dodo. Tahun 2000 akhir Dodo keluar dari pekerjaannya di GKY Puri. Tahun 2001, dia mendapat tawaran pekerjaan dari jemaat GKY Puri untuk dikirim ke daerah Cepu, kota kecil di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di tempat kerja ini, Dodo juga mendapat pengalaman dikirim ke lepas pantai Tarakan Kalimantan Timur, selama dua tahun di lokasi ekplorasi batu bara. Di tempat terpencil inilah Dodo banyak merasakan penyertaan Tuhan dalam kehidupannya. Suatu hari pernah dia harus berlayar menyeberang ke satu pulau dengan tinggi gelombang 6—7 meter. Di tengah badai ada rasa ngeri yang menyerang dan dia hanya bisa pasrah sepenuhnya pada penyertaan Tuhan. Tahun 2004, Dodo berhenti dari pekerjaannya dan mulai pekerjaan baru di Matahari Lippo Karawaci sampai saat ini. Dia bekerja di bagian purchasing. “Saya sendiri juga bingung, dari teknik komputer kok nyasar ke purchasing ...,”ujar Dodo. Tidak Disengaja Suatu hari, ketika Dodo sedang berdiri di daerah parkiran gereja, dia melihat parkiran cukup penuh. Dengan spontan dia membantu tim sekuriti dan bahkan sempat mengobrol mendengarkan kesulitan-kesulitan mereka. Bagaimana pada saat pergantian jam bubaran Kebaktian I dan mulainya Kebaktian II waktunya begitu pendek. Padahal, jemaat yang membawa mobil kadang sulit diatur. 38

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 38

3/17/18 9:34 AM


“Yang menjadi concern saya, sebetulnya kita harusnya merasa malu kalau sampai kita mengganggu lingkungan sekitar, padahal lahan parkir udah disediakan,” tandas Dodo. Pelayanan ini tidak disengaja, dan lama-lama seakan menjadi hobi bagi Dodo. “Seperti Pak Joni bilang, apa yang bisa kita lakukan untuk menyampaikan Kabar Baik bagi yang belum mengenal, lakukanlah. Kebetulan tim sekuriti kita masih banyak yang non-Kristen …. Bagaimana saya bisa membantu mereka di lapangan? Ketika saya bantu mungkin jemaat lebih ‘sungkan’ dan bisa meringankan tugas mereka,” kata Dodo.

Hal ini sudah dilakukan Dodo selama dua tahun, yaitu sejak gereja baru belum dibangun. Tim Sekuriti pernah bercerita bagaimana ada warga yang sempat emosi pada jemaat yang parkir tidak pada tempatnya, bahkan sampai mengancam akan mengempesi ban mobilnya. Dodo mulai berpikir betapa repotnya jika gara-gara masalah parkiran, ada warga yang keberatan dengan pembangunan gereja. “Kita semua sudah senang bisa dapat lahan dan izin membangun. Jangan sampai warga protes dan menolak gereja gara-gara masalah parkir,” ujar Dodo.

Seperti Pak Joni bilang, apa yang bisa kita lakukan untuk menyampaikan Kabar Baik bagi yang belum mengenal, lakukanlah.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 39

39

3/17/18 9:34 AM


Kerinduan dan inisiatif Dodo ini sangat luar biasa. Ketika panas terik atau hujan gerimis pun dia masih tetap membantu tim sekuriti untuk mengatur parkir. Rita yang mengerti beban Dodo juga tidak pernah melarang ataupun mengeluh ketika dia harus masuk duluan ke ruang kebaktian ataupun pulang lebih lambat karena menunggu Dodo. Doa Dodo Saat ini keluarga besar Dodo masih tinggal di Jambi dan sudah menjadi pengikut Kristus. Mama sudah menerima Tuhan Yesus sejak tahun 1999 dan kakak-adik semua juga sudah dalam Tuhan. Dodo bercerita tentang keputusan mamanya untuk mengikut Tuhan Yesus. ”Waktu itu mama bilang, kalau semua Kristen, saya sendirian dong entar. Kalau meninggal sama siapa dan mau ke mana …?” Mama pun akhirnya memutuskan menjadi pengikut Kristus. Apa yang selalu menjadi doa Dodo agar semua anggota keluarganya percaya pada Yesus Kristus ternyata dikabulkan oleh Tuhan. Hari-hari ke depan masih panjang dengan situasi dan kondisi yang tidak menentu. Tetapi, Dodo berusaha berjalan terus ke depan dengan penuh keyakinan. Dia terus berjalan dengan dukungan istri dan anak-anak serta kesadaran bahwa Tuhan yang sudah menyertainya sampai saat ini pasti akan terus menyertai di waktu mendatang. Tanpa ragu. Seperti Filipi 4: 13 yang selalu menguatkan hidupnya, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

40

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 40

3/17/18 9:34 AM


Nama Lengkap Nama Panggilan Tempat/Tanggal Lahir Nama Istri Nama Anak

: Dodo Wahyudo, SB : Dodo : Jambi, 21 April 1976 : Rita Octavia : Kathleen Lauren Wahyudo Klarissa Isabel Wahyudo

Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi

Negeri 1 Jambi Negeri 1 Jambi Negeri 2 Jambi Universitas Bina Nusantara

1981 2006 2009 Lulus tahun 1988 Lulus tahun 1991 Lulus tahun 1994 Lulus tahun 2000

Riwayat Pekerjaan • Procurement Project PT. Matahari Putra Prma, Tbk. 2004–sekarang • Finance Project & Accounting PT. Aquanur Sinergindo 2001–2004 • Chief Administration GKJMB Puri Indah 1997–2000 & Building Maintenance Riwayat Pelayanan • Pengurus komisi pemuda GKJMB Puri Indah 1999-2000 • Multimedia GKY BSD 2014

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 41

41

3/17/18 9:34 AM


42

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 42

3/17/18 9:34 AM


/ Anton Utomo /

Bukan sesuatu yang aneh bila Donald J. Trump kerap melemparkan pernyataan kontroversial. Namun, pernyataannya soal pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel adalah yang paling mengejutkan. Dunia kembali memanas. Banyak yang mencemaskan dampak yang akan timbul dari ucapan Presiden Amerika Serikat itu, mengingat ini adalah salah satu isu paling sensitif di dunia.

Ada banyak orang yang siap mengorbankan nyawa demi kota yang satu ini. Mengapa Yerusalem begitu penting? Kota yang pernah diserang 52 kali, dikepung musuh 23 kali, dan dihancurluluhkan 2 kali ini menyimpan kenangan dan peninggalan terpenting bagi umat Yahudi, Kristen, dan Islam. Tak ada kota lain yang menyimpan memori sakral bersama begitu kuat bagi umat ketiga agama samawi. Dapatkah ketiganya berbagi ruang di ‘rumah’ yang sama? Dan seberapa pentingkah kota ini buat kita umat Kristiani; khususnya saat mengenang penderitaan Kristus di sepanjang Via Dolorosa, Bukit Golgota, sampai Ia naik ke surga?

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 43

43

3/17/18 9:34 AM


Sejarah Tiga Milenium Sebenarnya Yerusalem sudah ditinggali orang lebih dari tiga ribu tahun lalu bila kita mengacu pada catatan kerajaan Mesir (Middle Kingdom) pada sekitar 2000 SM. Kitab Kejadian juga mencatat raja Salem, yaitu Melkisedek, sebagai Imam Allah yang memberkati Abraham. Salem diperkirakan sebagai Yerusalem yang artinya damai. Di kemudian hari kata “salem� berubah menjadi shalom (Ibrani) dan salam (Arab). Di masa Yosua, Yerusalem gagal direbut seluruhnya dari bangsa Kanaan. Bangsa Yahudi harus hidup bersama dengan orang Yebus (salah satu suku Kanaan) di kota Yerusalem. Barulah di masa Daud, Yerusalem dapat dikuasai sepenuhnya dari orang Yebus (tahun 1000 SM). Kisah penyerbuan oleh Daud dan pasukannya melalui saluran air dan keberhasilannya merebut kubu pertahanan musuh dikisahkan dalam kitab 2 Samuel. Sejak saat itu, Daud memindahkan ibu kota Israel dari Hebron ke Yerusalem. Di Hebron Daud memerintah selama 7 tahun dan di Yerusalem ia bertahta selama 33 tahun. Tak heran, sampai saat ini orang Yahudi menamai Kota Yerusalem sebagai Kota Daud. Di kemudian hari, di kota ini pula Salomo, anak Daud, mendirikan Bait Allah yang pertama, yang kemegahannya tersohor ke seantero dunia beradab saat itu. Konon, emas dan perak yang digunakan untuk melapisi Bait Allah pertama itu bila dinilai sekarang tak kurang dari US$216 miliar (Rp2.808 triliun).

44

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 44

3/17/18 9:34 AM


Sayang sekali, Bait Allah yang sangat megah itu dihancurkan tentara Nebukadnezar, penguasa Babilonia, pada 586 SM. Selama tujuh puluh tahun, bangsa Israel yang sebagian besar ada di pembuangan, tak memiliki Bait Allah di Yerusalem. Barulah di masa Ezra-Nehemia Bait Allah dan tembok kota kembali dibangun. Sejarah mencatat inilah Bait Allah kedua yang kelak diperluas dan dipermegah ratusan tahun kemudian oleh Raja Herodes. Petaka terbesar bagi bangsa Yahudi terjadi saat Jenderal Titus yang kelak menjadi kaisar Roma menyerbu Yerusalem pada tahun 70. Yerusalem dihancurkan, sebagian besar orang Yahudi mati terbunuh dan sisanya berpencaran ke berbagai penjuru bumi. Bait Allah luluh lantak, hanya menyisakan sepotong tembok yang masih ada sampai sekarang. Sampai saat ini, hampir dua ribu tahun kemudian, tak pernah lagi ada Bait Allah berdiri di Yerusalem. Sejarah Yerusalem adalah kisah penaklukan, pengepungan, dan pembantaian. Berulang kali kota ini berganti tuan: Babilonia, Persia, Makedonia, Romawi, Kalifah Umayyad, Abassid, Fatimid, Kerajaan Kristen/Pasukan Perang Salib, Mamluk, Ottoman, sampai Inggris dan Jordania pada akhir Perang Dunia II. Setiap periode penaklukan, senantiasa menyisakan deraian air mata dan pertumpahan darah penghuninya. Ketika Hitler berusaha memusnahkan orang Yahudi di Eropa, semangat untuk memiliki tanah air sendiri justru kembali bergelora di kalangan orang Yahudi di seluruh dunia. Melalui Deklarasi Balfour (1947) orang Yahudi pertama kalinya memiliki negara sendiri setelah dua ribu tahun hidup dalam diaspora. Namun, orang Palestina yang telah mendiami tanah Israel selama puluhan generasi tentu saja menentang deklarasi tersebut. Bersama dengan negara-negara Arab di sekelilingnya, mereka kemudian terlibat dalam perang berkepanjangan dengan Israel, dan tak pernah benar-benar usai hingga kini.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 45

45

3/17/18 9:34 AM


Kota Daud dan Kota Isra Miraj Bagi orang Yahudi, Yerusalem adalah jantung peradaban dan kehidupan mereka. Inilah tanah perjanjian yang hilang selama dua milenium dan kini saatnya mereka membangun kembali kejayaan di Israel dengan Yerusalem sebagai pusatnya, dimana Bait Allah pernah didirikan tiga ribu tahun lalu. Malangnya, lokasi Bait Allah mereka telah digantikan oleh kompleks Masjid Al Aqsa dan Masjid Kubah Emas sejak abad ketujuh, setelah penaklukan Yerusalem oleh pasukan Islam di bawah pimpinan Khalifah Umar. Bagi umat Islam, Masjid Al Aqsa dan Kubah Emas adalah tempat suci ketiga setelah Mekkah dan Madinah. Melalui tempat inilah umat Islam meyakini Nabi Muhammad melakukan perjalanan ke langit ke tujuh yang diperingati sebagai Isra Miraj. Kedua tempat suci bagi umat Islam tersebut berdiri di atas bukit yang kerap disebut Temple Mount. Sampai saat ini, umat Yahudi hanya beribadah di tembok barat yang tersisa di Yerusalem, yang biasa dikenal dengan Tembok Ratapan. Dan mereka masih mendambakan dapat membangun Bait Allah kembali untuk ketiga kalinya di tempat yang sama, meskipun sepertinya akan sulit terwujud.

46

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 46

3/17/18 9:34 AM


Kota Saksi Penderitaan dan Kebangkitan Kristus Bagi umat Kristen, Yerusalem adalah juga kota terpenting yang sarat dengan jejak peninggalan kehidupan Yesus di sepanjang hidup-Nya, bahkan sampai mati dan kebangkitan-Nya. Sejak berusia delapan hari Yesus telah dibawa oleh Yusuf dan Maria ke Bait Allah untuk disunat. Di tempat itu kemudian mereka bertemu dengan Simeon dan Hana yang berusia lanjut dan baru akan mati setelah melihat Mesias. Di Bait Allah pula Yesus kerap mengajar dan bersoal jawab dengan orang Parisi dan Saduki. Kecintaan-Nya kepada Rumah Tuhan tampak jelas saat Ia mengubrak-abrik meja para pedagang yang telah mengubah Bait Allah menjadi pasar hewan dan money changer. Di sekitar Yerusalem banyak pula kota kecil dan desa yang sering dikunjungi Yesus dan para murid, di antaranya Betania— kota Lazarus, Maria, dan Marta. Sebelum masuk Yerusalem kita juga akan mendapati Mata Air Gihon, sumber air bagi kota Yerusalem sejak ribuan tahun lalu. Di tempat ini Yesus menyuruh seorang buta membasuh mukanya dan sembuhlah ia. Para pelancong masa kini masih bisa berjalan melewati saluran air dari mata air sampai berakhir di Kolam Siloam yang terkenal itu. Akhir kehidupan Yesus juga dihabiskan di kota Yerusalem menjelang datangnya hari Paskah Yahudi. Beruntung bagi kita umat Kristiani, situs peninggalan di saat akhir kehidupan Yesus masih terpelihara baik dan lokasinya tidak berbenturan dengan situs agama Yahudi maupun Islam.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 47

47

3/17/18 9:34 AM


Malam menjelang penangkapan-Nya, Yesus dan para murid menikmati hidangan terakhir di suatu tempat di Bukit Sion. Tempat yang dipercaya menjadi lokasi perjamuan terakhir itu kemudian dibangun sebuah kapel (atas dan bawah) pada abad kedua belas. Kapel atas pernah beralih fungsi sebagai masjid pada masa Ottoman, namun kini dikembalikan sebagai kapel dan museum. Bukit Sion juga berada dalam dinding Kota Yerusalem selama masa Perjanjian Lama (PL). Setelah perjamuan terakhir, Yesus berdoa di dekat tempat pemerasan zaitun yang dinamakan Taman Getsemani. Taman yang menjadi saksi pergumulan Kristus, sampai saat ini masih dapat disaksikan keberadaannya. Di dekat kaki Bukit Zaitun didirikan “Gereja Penderitaan” yang disebut juga “Gereja Semua Bangsa” pada tahun 1924. Karya seni yang dramatis di gereja ini mengingatkan kita akan pengkhianatan Yudas dan doa pergumulan Yesus sebelum Ia ditangkap.

48

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 48

3/17/18 9:34 AM


Untuk mengenang penyangkalan dan penyesalan Petrus, di lokasi yang diperkirakan rumah Kayafas kini dibangun sebuah gereja yang bernama “St Petrus dan Kokok Ayam�. Saat membangun fondasi gereja, para arkeolog menemukan rumah besar dengan dua belas kamar dan seperangkat alat takar dan timbangan, juga sel-sel seperti penjara. Hal ini hanya didapati pada rumah imam besar.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 49

49

3/17/18 9:35 AM


Bila ingin merefleksikan penderitaan Yesus saat memanggul salib yang berat, telusurilah Via Dolorosa, yang dimulai dari halaman sekolah Omariyeh sampai Gereja Makam Suci di Bukit Golgota. Gereja Makam Suci adalah tempat ziarah Kristen paling terkenal dari masa Byzantium hingga masa Perang Salib. Gereja tua ini dibangun oleh Ratu Helena, ibu kandung Kaisar Kristen pertama Konstantin Agung, pada tahun 326. Pernah dihancurkan sebagian oleh pasukan Persia, kemudian dibangun kembali oleh pasukan Perang Salib. Tempat terakhir yang wajib dikunjungi saat ke Yerusalem adalah Bukit Zaitun, tempat Yesus terangkat ke surga setelah memberkati dan menyampaikan Amanat Agung kepada para murid. Di tempat itu sekarang berdiri sebuah gereja yang bernama Gereja Pater Noster, sebelumnya pada abad keempat Ratu Helena membangun gereja pertama yang dinamakan Kebangkitan. Terus Bertikai di Kota ‘Damai’ Jalan panjang untuk perdamaian sejati bagi kota Yerusalem tampaknya masih akan panjang, apalagi dengan munculnya pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Amerika Serikat. Mayoritas negara anggota PBB mendukung solusi “dwi-negara” yang mengakui hak hidup dua bangsa dengan Yerusalem sebagai kota internasional yang dikelola PBB. Pernyataan PGI pun jelas, penyelesaian menyeluruh terhadap status Yerusalem harus dilakukan dalam dialog konstruktif yang mempertimbangkan aspirasi dan kepentingan kedua belah pihak, yakni Israel dan Palestina. Bagi kita, Yerusalem sebagai memori sejarah keselamatan tentu penting, namun yang terpenting adalah ‘Yerusalem baru’, kehidupan kekal bersama Allah dan umat-Nya untuk selama-lamanya. Yerusalem tanpa perang dan pertumpahan darah, Yerusalem yang menawarkan kedamaian abadi bagi warganya

50

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 50

3/17/18 9:35 AM


Sumber Tulisan: 1. Tanah Air Alkitab, Napak Tilas di Tanah Suci, Reuvan Dorot, Doko Media Ltd, 1996. 2. Jerusalem: Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Terakhir, Trias Kuncahyono, Penerbit Buku Kompas, April 2008. 3. Jerusalem, Dilema Kota Bersama Umat Bersaudara, Artikel Opini Kompas oleh Anwar Tjen (Pendeta GKPI), edisi 6 Januari 2017, halaman 6. 4. https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Jerusalem. 5. https://en.wikipedia.org/wiki/Jerusalem_in_Christianity. Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 51

51

3/17/18 9:35 AM


52

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 52

3/17/18 9:35 AM


/ Titus Jonathan /

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 53

53

3/17/18 9:35 AM


Di pintu keluar stasiun Kayafas dihadang oleh deretan tukang ojek pangkalan tetapi ia tidak mengacuhkannya dan langsung menuju pangkalan bajaj. Sopir bajaj warna biru yang bajajnya berada di urutan terdepan membukakan pintu, lalu mempersilakan Kayafas duduk. Tidak langsung duduk, Kayafas malahan meminta sopir bajaj itu melap tempat duduk yang tidak tampak kotor itu. Sopir bajaj itu menuruti permintaannya. Setelah selesai, Kayafas naik dan duduk. Tidak seperti biasanya dimana sopir bajaj akan langsung menghidupkan mesin lalu tancap gas walaupun penumpangnya belum mengatakan tujuannya ke mana, sopir itu memandang sejenak, lalu, sebelum mulutnya mengucap tanya, Kayafas berkata, “Saya Kayafas. Antar saya ke Monas!” Sopir yang tampak bengong itu belum menghidupkan mesin bajajnya. Mulutnya ternganga kemudian berkata dengan gagap, “Bap ... Bapak ... Kayaf … ffass???” Ia memang takjub dengan pria berjenggot dengan jubah panjang dan topi Yahudi yang tak disangka-sangka bagai mimpi di siang bolong itu menaiki bajajnya. “Benar. Apakah kau kenal aku?” tanya Kayafas balik. Sopir bajaj itu terdiam seperti patung. Mulutnya terbuka membentuk huruf ‘o’ gepeng. “Kenapa bengong? Butuh uang tidak kau ini?!!” suara Kayafas setengah menghardik. Sopir itu terkesiap. Perasaannya bercampur aduk antara kagum dan jengkel. Ia kagum dengan sosok populer di awal Masehi yang tiba-tiba nongol di zaman internet itu, tetapi jengkel pagi-pagi belum dapat uang sudah dibentak oleh penumpangnya. Mentang-mentang orang kaya. Tapi ah sudahlah, pikir sopir bajaj itu. Hardikan angkuh itu langsung mengingatkannya akan perangai Kayafas, dan itu membuatnya maklum. Rupanya sopir bajaj itu seorang Kristen, yang sejak kecil sudah sering mendengar guru sekolah minggunya bercerita tentang sosok Kayafas.

54

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 54

3/17/18 9:35 AM


“Bukankah ia adalah Imam Besar?” kata sopir bajaj itu dalam hatinya. “Sedangkan kepada Pilatus saja ia memanggilnya ‘kau’, apalagi kepadaku,” pikirnya. Memang benar. Kayafas pernah menghasut orang banyak untuk mengancam Pilatus dengan mengatakan, “Jika kau membebaskan Dia (maksudnya Yesus), kau bukanlah sahabat Kaisar, karena setiap orang yang menganggap dirinya raja sama dengan melawan Kaisar.” Sopir bajaj itu langsung menstarter mesinnya lalu memacu bajajnya dan berjibaku melewati celah-celah mobil yang membunyikan klakson di sana sini. Jalan Jatibaru penuh sesak dengan mobil pribadi dan angkot, dan di tepi jalan berderet para pengojek GO-JEK, Grab, dan Uber dengan jaket kebanggaan mereka. Para pekerja kantoran memegang handphone dan sibuk menelepon sambil matanya jelalatan mencari tukang ojek onlinenya. Satpol PP yang bertebaran di sana sini tampak seperti mengatur lalu lintas tetapi lebih banyak yang bergerombol seperti kebingungan. Mau mengatur bagaimana? Jalanan di dekat Stasiun Tanah Abang itu sangat ramai dan suasana penuh riang gembira a.k.a. semrawut. Satpol PP itu tampak bingung antara menertibkan atau membiarkan. Karena bingung, mereka hanya meniup-niup peluit saja. Sopir bajaj itu melap keringatnya dengan handuk di lehernya. Wajahnya sudah tidak tegang lagi dan suasana di dalam bajaj itu sudah cair karena ternyata Kayafas suka mengobrol. “Sekarang era keberpihakan ke rakyat kecil ya?” tanya Kayafas. “Benar, Pak. Sekarang apa pun diperbolehkan. Dulu jalanan bersih dari pedagang kaki lima (PKL), sekarang PKL boleh menggelar dagangannya di jalan. Dulu sepeda motor tidak boleh lewat jalan protokol, sekarang boleh. Dulu becak dilarang masuk ke Jakarta, sekarang malah diundang datang, bahkan akan diberikan training khusus cara menggenjot becak yang benar dan enak. Pokoknya beda deh Pak Kayafas,” kata sopir bajaj itu.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 55

55

3/17/18 9:35 AM


“Aku perhatikan sekarang suasana juga adem ayem saja antara pemerintah daerah dan DPRD. Sebelumnya kan suka berantem,” kata Kayafas. “Yaahh ... jelaslah adem ayem, wong sekarang ini era pemimpin santun dan agamis. Pemimpin sebelumnya dikatain kafir, dan marah-marah melulu,” kata sopir bajaj. “Ehh, kok Bapak ngerti istilah adem ayem, Bapak kursus bahasa Jawa di mana?” tanya sopir bajaj itu sejenak kemudian. “Ya ke orang Jawalah, di Pekalongan, sekalian kursus membatik.” “Wah, ngapain jauh-jauh Pak? Belajar bahasa Jawa ke saya saja Pak. Tidak usah bayar. Tapi gantian saya belajar bahasa Ibrani atau bahasa Aram ke Bapak ya?” sopir bajaj itu sudah tidak canggung dan mulai nyerocos. “Urusan begituan sih bisa diatur,” jawab Kayafas sambil menunduk dan mengelus-elus jenggotnya. Di perempatan jalan Thamrin dan Kebon Sirih sopir bajaj itu mengerem bajajnya karena lampu lalu lintas menyala merah. Beberapa orang polisi berdiri di tengah dan memberi isyarat kepada mobil-mobil dari arah Sarinah untuk mempercepat lajunya. Tak berapa lama kemudian lewat beberapa mobil patroli pengawal diikuti beberapa mobil pejabat melintas dengan cepat. Setelah rombongan pejabat itu habis, sopir itu bersiap tancap gas lagi tapi ia menoleh sejenak ke arah Kayafas. “Kita belok kiri atau lurus?” tanya sopir bajaj itu. “Loh, bajaj kan tidak boleh lewat Thamrin? Kau sudah berapa lama bawa bajaj?” tanya Kayafas jengkel. Sopir itu masih mau bertanya lagi tetapi suara klakson panjang bersahut-sahutan di belakang bajaj membuat sopir itu langsung melepaskan koplingnya sehingga bajaj itu melompat. Ia memperhatikan dari kaca spion mulut Kayafas komat-kamit entah berdoa entah mengumpat. Di depan kantor DPRD Kayafas menoleh ke kiri sambil menggumam, “Hmm ... adem ayem .…”

56

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 56

3/17/18 9:35 AM


Sampai di ujung jalan seberang Tugu Tani, sopir bajaj itu berbelok ke kiri masuk ke jalan Ridwan Rais. Ia memperlambat bajajnya dan menepi di depan sebuah halte lalu berhenti tanpa mematikan mesin. “Pak Kayafas, mengapa Bapak membenci Yesus?” tanya sopir bajaj itu tiba-tiba. “Ohh. Hmm ... kebencian itu tentu bukan tanpa alasan,” jawab Kayafas. “Bukankah Dia adalah orang baik? Ia menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati. Orang berbondong-bondong mengikutiNya, bahkan rela tidak pulang berhari-hari demi mendengarkan-Nya berkhotbah dan memperoleh kesembuhan.” “Guru-guru Yahudi dan imam-imam mengajar rakyat Yahudi kitab Taurat dan kitab-kitab para nabi dengan sangat teliti. Kami ajarkan aturanaturan hidup beragama, tetapi Dia menjungkirbalikkan aturan-aturan yang sudah beratus-ratus tahun berlaku di masyarakat kami.” “Tapi di gereja saya diajarkan bahwa Dia adalah Mesias.” “Mesias? Apakah Mesias tidak mengerti soal menguduskan hari Sabat? Ia berkali-kali menyembuhkan orang sakit di hari Sabat, padahal di hari Sabat semua orang harus berhenti dari seluruh kegiatan.” “Bagaimana jika ada domba yang terperosok ke dalam jurang atau ada orang terkena musibah pada hari Sabat?” “Musa mengajarkan kami untuk menguduskan hari Sabat. Apa yang tertulis, tetap tertulis,” jawab Kayafas dengan suara agak keras. “Tetapi banyak orang memuji dan menghormati-Nya, Pak.” “Hanya orang-orang berdosa yang menghormati-Nya. Tidak heran, Ia bercakap-cakap dengan pelacur, singgah di rumah pemungut cukai, makan dan minum dengan orang-orang berdosa. Bahkan Ia membiarkan kaki-Nya dijamah oleh seorang perempuan berdosa yang membalurkan minyak wangi dan menyekanya dengan rambutnya. Jika Ia adalah nabi, tentunya Ia tahu siapakah perempuan itu.”

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 57

57

3/17/18 9:35 AM


Sebuah mobil patroli bak terbuka dari Dinas Perhubungan menghampiri dan mengusir bajaj itu agar berjalan. Bajaj bergerak dan berbelok ke arah kiri masuk ke jalan Merdeka Selatan. “Mengapa Bapak menyalibkan Yesus?” kata sopir bajaj itu. “Bukan aku yang menyalibkan-Nya,” jawab Kayafas. “Tetapi saya baca di Alkitab, Bapak mengadakan pemufakatan jahat bersama imam-imam dan ahli-ahli Taurat untuk membunuh-Nya.” “Tidak mungkin! Hukum Taurat melarang kami untuk membunuh.” “Bapak memang tidak langsung membunuh, tetapi menghasut rakyat untuk membunuh!” kata sopir bajaj itu dengan jengkel. “Kau kurang teliti membaca. Aku hanya mengorganisir demo besarbesaran, dan rakyat mendukung, heheh ...,” jawab Kayafas sambil terkekeh. “Tapi Bapak yang meneriakkan pertama kali bahwa Ia menghujat Allah!” lanjut sopir bajaj itu. “Aku harus menggunakan dalil-dalil agama untuk menyeret-Nya ke Pilatus. Aku adalah Imam Besar!” “Termasuk jualan surga?” “Kenyataannya surga sangat membuai orang-orang yang katanya beragama, bukan?” Ketika bajaj sudah sampai di depan Balai Kota, Kayafas meminta sopir bajaj itu untuk berhenti. Kayafas membuka tasnya dan merogoh dompetnya. Jari jemarinya mencari-cari uang di dalam dompetnya. “Pak Kayafas, ngomong-ngomong, kok tiba-tiba Bapak datang ke Indonesia, ada proyek?” tanya sopir bajaj itu. “Pilkada.” “Oohh ... habis itu Bapak langsung pulang ke Israel?” “Tidak, aku akan memperpanjang visa lewat Singapura hingga tahun 2019.” “Wah, proyek apa lagi?” 58

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 58

3/17/18 9:35 AM


“Pilpres!” jawab Kayafas sambil menyodorkan satu lembar sepuluh ribuan ditambah dua lembar lima ribuan ditambah satu lembar dua ribuan. “Yang dua ribu ini tip karena kau sudah menemaniku mengobrol ya,” kata Kayafas sambil keluar dari bajaj biru itu. “Bapak tidak jadi turun di Monas?” tanya sopir bajaj itu sambil memegangi lembaran uang itu dengan sedikit kecewa. “Tidak, aku lanjutkan jalan kaki saja,” jawab Kayafas sambil memandangi kantor Balai Kota. Bajaj biru itu melaju menuju ke Stasiun Tanah Abang kembali. Ia berharap penumpang berikutnya nanti adalah Yudas Iskariot. Siapa tahu ia akan mendapat tip lebih banyak daripada yang diberikan oleh Kayafas barusan

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 59

59

3/17/18 9:35 AM


60

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 60

3/17/18 9:35 AM


/ Daniel Timoti Kristyanto /

Sebuah film berjudul Final Destination pertama kali dirilis pada tahun 2000. Film ini menceritakan kisah seorang anak sekolah bernama Alex Browning yang dapat melihat masa depan. Diceritakan bahwa Alex bersama teman-temannya sedang berada di dalam pesawat. Mereka hendak melakukan perjalanan study tour ke Kota Paris. Namun, beberapa saat sebelum pesawat lepas landas, Alex mendapatkan sebuah penglihatan bahwa pesawat yang mereka tumpangi akan mengalami kecelakaan di udara. Hal tersebut membuat Alex sontak panik dan ia enggan naik di pesawat tersebut. Akhirnya, Alex bersama dengan keenam teman lainnya tidak mengikuti penerbangan. Tidak lama waktu berselang, pesawat mereka yang baru saja lepas landas mengalami kecelakaan di udara.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 61

61

3/17/18 9:35 AM


Jika Anda adalah Alex, apakah Anda akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya? Sebagai manusia yang normal kita tentu memiliki naluri untuk menghindari sesuatu yang buruk—apalagi bila sesuatu yang buruk itu sudah diketahui sebelumnya. Tidak ada manusia yang mau menerima sesuatu yang menyakitkan dalam hidup. Namun, jika kita membaca narasi Injil Matius mulai dari pasal 20: 17–27: 56, kita melihat tindakan yang berbeda yang ditunjukkan oleh Yesus. Bila kebanyakan orang menghindari masalah, Yesus dalam bagian ini justru terjun ke dalam pusaran masalah. Yesus berjalan menuju kota Yerusalem. Yesus berjalan memasuki sarang para petinggi Yahudi yang membencinya.

Perlu diketahui bahwa di zaman itu, ada beberapa kelompok Yahudi yang membenci Yesus. Kelompok pertama adalah kaum Farisi. Dari namanya saja sudah kelihatan bahwa kelompok ini adalah kelompok separatis—mereka memilih untuk memisahkan diri dari kenajisan masyarakat. Mereka berpikir bahwa mereka adalah orang yang paling kudus di antara semua manusia. Ya, kelompok ini bisa dikatakan sebagai elit rohani yang sangat sombong. Kelompok kedua adalah kaum Saduki. Kaum ini tidak terlalu populer dibandingkan dengan kaum Farisi. Walau demikian, kaum Saduki menguasai sebagian besar kedudukan Sanhedrin (semacam dewan tertinggi Yahudi). Kaum Saduki memiliki beberapa perbedaan pengajaran dengan kaum Farisi. Kaum Saduki hanya percaya kitab Taurat, mereka tidak percaya konsep malaikat dan setan, dan mereka tidak percaya konsep kebangkitan tubuh. Kelompok lainnya yang sering dicatat adalah para ahli Taurat. Pada intinya, ketiga kelompok di atas sebenarnya hidup independen di dalam perbedaan masing-masing kubu. Mereka bukan satu komunitas yang berjalan bersama-sama. Namun ketika bicara soal Yesus, ketiga kelompok yang terpisah ini menjadi satu tim dengan tujuan agar Yesus disalibkan (Matius 16: 1, 22: 34–35, 26: 3–4).

62

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 62

3/17/18 9:35 AM


Bicara mengenai salib di abad pertama tentu memiliki konotasi yang berbeda dibandingkan dengan zaman sekarang. Bila di zaman sekarang banyak orang Kristen menjadikan salib sebagai perhiasan mahal dan perlambang keindahan, sebaliknya, di zaman dulu salib menjadi lambang hukuman, penghinaan, dan kengerian yang luar biasa. Bukti sejarah mencatat, kurang lebih seratus tahun sebelum kisah penyaliban Yesus, enam ribu pasukan Spartacus disalibkan di sepanjang Jalan Appian (antara Roma dan Capua). Alih-alih bicara keindahan, salib justru melambangkan ketakutan dan penundukan diri di bawah pemerintah Romawi. Melihat semua informasi di atas, sebuah pertanyaan yang muncul adalah apakah Yesus tidak mengetahui tensi yang memanas di antara para golongan yang ada di sekitar-Nya? Apakah Yesus tidak memahami kengerian yang akan dihadapi-Nya ketika Ia berjalan menuju kota Yerusalem? Apakah Yesus tidak mengerti bahaya yang akan diterimanya di sana? Pertanyaan ini adalah pertanyaan retorik. Yesus tidak mungkin tidak mengetahui semua bahaya yang akan dihadapi-Nya. Ia adalah Allah yang Mahatahu. Ia tahu isi hati manusia. Bahkan awal dan akhir peradaban manusia pun Ia mengetahuinya. Alkitab mencatat bahwa Yesus memberitahukan kepada para murid tentang waktu penyesahan diri-Nya akan segera tiba (Matius 16: 21, 17: 22, 20: 18, 26: 2). Yesus tahu bahwa ujung jalan Yerusalem akan mengarah pada Bukit Tengkorak, tempat dimana Ia akan disalibkan.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 63

63

3/17/18 9:35 AM


Di dalam ke-Mahatahuan Yesus, Ia tetap memilih jalan salib. Ia tidak menghindarinya. Yesus berkata kepada murid-muridNya, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati� (Matius 20: 18). Yesus mengetahui bahwa Ia akan diserahkan dan dijatuhi hukuman mati. Bahkan di pasal 16: 21, penderitaan yang akan ditanggung Yesus memakai kata Yunani dei yang berarti sebuah keharusan yang mesti dilakukan. Yesus menapaki jalan menuju Yerusalem demi menggenapkan rencana Ilahi Allah Bapa yakni untuk menyelamatkan umat manusia dari maut. Topik lainnya yang dapat kita simak berkenaan kisah perjalanan Yesus menuju Yerusalem adalah tentang kepedulian-Nya kepada orang-orang yang membutuhkan (Matius 20: 29–34). Alkitab menceritakan bahwa ketika Yesus dan murid-muridNya baru saja keluar dari Yerikho dan kemudian bertemu dengan dua orang buta. Dua orang buta itu sedang duduk di pinggir jalan dan berseru agar Yesus menolong mereka. Singkat cerita, Yesus tergerak oleh belas kasihan lalu menyembuhkan mereka.

64

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 64

3/17/18 9:35 AM


Mungkin kisah penyembuhan ini bagi sebagian kita terkesan biasa saja. Tetapi di dalam konteks perjalanan penderitaan Yesus menuju Yerusalem, kisah penyembuhan ini memiliki makna yang luar biasa. Kita belajar sebuah kasih yang tidak berpusat pada diri sendiri. Kasih yang tetap memedulikan orang lain bahkan ketika diri sendiri memiliki pergumulan. Melalui kisah ini, Yesus menunjukkan sebuah teladan dengan tidak berhenti peduli kepada orang yang membutuhkan walaupun sengsara menanti di ujung jalan menuju Yerusalem. Beberapa hal untuk direnungkan dalam masa raya Paskah:

1. Jika Yesus dengan rela menyerahkan diri-Nya menerima siksaan, cercaan, hinaan, dan salib; masihkah kita menikmati dosa-dosa dalam hidup ini atau memilih berbalik dan bertobat?

2. Yesus tetap menunjukkan kepedulian-Nya walaupun Ia akan menderita. Apakah kita juga bisa menunjukkan kepedulian itu kepada sesama kita?

Penulis adalah Sarjana Teologi lulusan Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang, dan saat ini melayani di GKY Palembang Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 65

65

3/17/18 9:35 AM


66

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 66

3/17/18 9:35 AM


/ Hendro Suwito /

Setelah bertahun-tahun nyaris lenyap dari papan atas dunia golf, Tiger Woods sedang mencoba merangkak lagi ke atas. Masih terlalu dini untuk memprediksi pegolf fenomenal ini akan mampu meraih kembali kejayaannya; terlalu dini untuk memprediksi dia akan bisa ngetop lagi sebelum pensiun nanti.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 67

67

3/17/18 9:35 AM


April 1997, dunia golf gempar ketika Tiger berhasil menjuarai U.S. Masters, satu dari empat turnamen mayor di dunia golf. Saat itu usianya baru 21 tahun; juara termuda di turnamen kelas grand slam ini. Pegolf yang lahir Desember 1975 ini mengungguli juara kedua, Tom Kite, secara sangat meyakinkan: dengan dua belas pukulan. Kemenangan ini ternyata bukan sekadar keberuntungan. Tahun-tahun berikutnya, Tiger kembali menjuarai turnamen-turnamen lain, termasuk turnamen mayor. Hanya dalam 11 tahun (1997–2008), dia sudah menjuarai 14 turnamen mayor. Padahal, pegolf top Jack Nicklaus membutuhkan sekitar 25 tahun untuk memenangi 18 turnamen mayor, antara 1962 hingga 1986. Para pecinta golf sangat yakin Sang Macan, yang waktu lahir diberi nama Eldrick Tont Woods, akan segera memecahkan rekor kemenangan Si Beruang Emas Jack. 68

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 68

3/17/18 9:35 AM


Ternyata, prediksi ini meleset. Sejak 2008, satu dekade lalu, putra pasangan Afro-Amerika dan Thailand ini belum pernah memenangi satu pun turnamen mayor lagi. Mengapa? Tahun 2009, dunia golf guncang ketika ketidaksetiaan Tiger pada pernikahannya terkuak. Dia terlibat affair dengan sejumlah perempuan. Elin Nordegren, istri yang dinikahi tahun 2004 dan sudah memberinya dua anak, memutuskan menceraikan dia. Pada waktu hampir bersamaan—yang berlanjut hingga bertahuntahun kemudian—Tiger didera berbagai cedera: seperti pada lutut, tangan, dan tulang belakangnya. Dia pun harus menjalani operasi demi operasi. Kehidupan pribadi dan keluarga yang berantakan serta cedera-cedera yang dialami sangat berpengaruh pada permainan golfnya. Pukulan-pukulan ajaibnya menghilang karena dia sering mengayunkan stik sambil menahan rasa sakit. Dia pun terlempar dari papan atas golf, kecuali pada tahun 2013 ketika dia sempat sejenak bersinar lagi, walau tetap gagal di kejuaraan mayor. Tiger yang pernah dinobatkan sebagai Player of the Year hingga sebelas kali, bahkan akhirnya terlempar dari urutan 1000 pegolf utama dunia pada tahun 2017.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 69

69

3/17/18 9:35 AM


Masih Abadi Jack Nicklaus (78) punya kisah yang berbeda. Hingga kini, pria yang lahir Januari 1940 ini masih dianggap sebagai pegolf terbesar sepanjang masa. Rekor kemenangan selapan belas turnamen mayornya masih abadi. Sebelum memasuki dunia golf profesional tahun 1961, Jack pernah dua kali menjuarai turnamen amatir di Amerika. Setahun setelah masuk pro, pada usia 22, Jack menjuarai turnamen mayornya yang pertama di U.S. Open. Yang sangat menarik, tak lama setelah menjadi pegolf profesional, Jack menentukan aturan main bagi mereka yang akan mengundang dia. Kalau waktu bepergian lebih dari dua minggu, istri dan anak-anaknya wajib diundang juga. Jack menikahi Barbara Bush tahun 1960. Pasangan ini dikaruniai lima anak. Merepotkan memang bagi panitia yang mengundang.

70

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 70

3/17/18 9:35 AM


But it works for him. Dalam rentang waktu hampir enam puluh tahun, pernikahan Jack dan Barbara terbukti tetap langgeng. Jack tidak pernah diberitakan terlibat dalam affair. Setelah Jack memutuskan pensiun dari turnamen golf profesional, dia masih aktif mengikuti turnamen-turnamen golf tingkat ‘Kaleb’ (senior) dan sempat memenangi beberapa kejuaraan. Pada tahun 2005, saat usianya 65, Jack sepenuhnya berhenti dari dunia golf untuk lebih menikmati kehidupan bersama Barbara, anakanak, dan para cucu. Barbara, ujar Jack, sudah puluhan tahun berkorban demi mendukung karirnya. Sudah saatnya bagi dia untuk lebih membaktikan diri bagi Barbara dan keluarga. Sang Beruang Emas dan keluarga menikmati masa pensiun yang nyaman di Palm Beach Utara, Florida. Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 71

71

3/17/18 9:35 AM


Kelas Dunia Dunia golf adalah dunia yang wah. Saat Jack berkiprah secara profesional awal 1960-an hingga akhir 1980-an, dunia golf memang relatif masih belum hingar bingar seperti pada masa Tiger Woods. Itu pun, kekayaan Jack dari hadiah, iklan, dan bisnis diperkirakan mencapai US$320 juta (sekitar Rp4 triliun). Salah satu bisnisnya adalah mendesain lapangan golf di berbagai negara. Di antara lapangan golf yang didesain oleh Jack adalah lapangan golf Bumi Serpong Damai yang mulai digunakan pada awal 1990-an. Lapangan golf ini masih dianggap sebagai salah satu lapangan terbaik yang ada di Indonesia. Tiger jauh melampaui Jack dalam raihan harta. Forbes memperkirakan hartanya mencapai US$740 juta (sekitar Rp10 triliun). Hadiah uang dari berbagai turnamen sudah jauh lebih besar dibanding zaman Jack. Dan pemasukan yang jauh lebih besar adalah dari membintangi iklan-iklan berbagai produk kelas dunia. Setelah affair-nya terbuka dan pernikahannya kandas, penghasilan Tiger tersendat karena sejumlah produsen menghentikan kontrak iklan dengannya.

72

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 72

3/17/18 9:35 AM


Hidup ini memang pilihan. Jack sudah menjalani karir dan hidupnya dengan manis. Kebersamaan dalam keluarga hingga masa tuanya seakan menjadi lantunan doksologi— puji-pujian yang indah pada Sang Pencipta—di ujung perjalanan hidupnya. Tiger, sebaliknya, masih harus membuktikan apakah dia akan mampu menapaki jalan yang lebih lempeng dalam sisa hidupnya. Akankah prestasinya di dunia golf bisa bersinar kembali? Akankah dia dapat memecahkan rekor kemenangan Jack Nicklaus? Dan yang jauh lebih utama, akankah dia dapat menumbuhkan nilai-nilai kehidupan pribadi—dan mungkin juga membina keluarga—yang jauh lebih benar di mata Tuhan? Akankah ujung perjalanan hidup Sang Macan juga akan menjadi doksologi yang sama merdunya dengan Si Beruang Emas? Ada hal-hal mendasar yang harus dibenahi oleh Tiger, termasuk lebih mengenali siapa dirinya dan siapa Tuhan yang Mahakuasa. Tuhan yang Maha Adil berkuasa untuk memuliakan mereka yang hidup penuh hormat dan syukur pada-Nya. Sebaliknya, Dia dapat mengharubirukan siapa pun yang mursal; yang lupa bersyukur atas kebaikan dan anugerah yang telah dilimpahkan-Nya

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 73

73

3/17/18 9:35 AM


Esther Kurniawati

Bersukacita

dalam Segala Keadaan

74

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 74

3/17/18 9:35 AM


/ Lislianty Lahmudin /

Setahun sudah berlalu, pergumulan dalam keterbatasan fisik yang dialami GI. Esther Kurniawati sampai saat ini masih terus berkecamuk di benaknya, sembari terus mencari apa maksud Tuhan di balik peristiwa yang dialaminya ini. Tak pernah sekali pun beliau meragukan atau pun marah kepada Tuhan. Di dalam pergumulan itu sendiri, ternyata yang selalu terkuak adalah berkat-berkat Tuhan yang tiada hentinya dan campur tangan Tuhan yang begitu ajaib dalam setiap hal. “God Provides .…” “Saya adalah ‘strong-willed woman’; orang yang memiliki perencanaan dan tujuan, terbiasa mandiri, dan mengusahakan tindakan preventif ketimbang kuratif sejak usia remaja. Sejak SMP saya sudah membantu ibu saya yang menjanda, dan saat SMA saya sudah membiayai seorang anak asuh.” Tuhan mengenal keunikan setiap anak-Nya, dan bertindak sesuai dengan keunikan tersebut .... “Terkait dengan gejala stroke pada akhir bulan Desember 2016, ternyata Tuhan sudah mempersiapkan semuanya sebelum saya sakit. Tuhan begitu mengasihi dan mengerti diri saya. Saya percaya tidak ada sesuatu yang kebetulan, memang Tuhanlah yang sudah ‘menyediakan’,“ demikian tutur GI. Esther pada Nafiri.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 75

75

3/17/18 9:35 AM


Suatu hari sebelum bulan Desember, GI. Esther dan kawan-kawan berkunjung ke toko buku dekat kampus tempatnya mengajar. Saat itu ada tiga buku yang akan dibelinya. Namun temannya berkata, “Ngapain kamu beli buku yang itu, udah beli dua aja. Yang ini tidak cocok buatmu.” Tetapi beliau berpikir, “Ah, buku ini kan bisa untuk diberikan ke orang lain nantinya. Gak apalah saya beli aja. Saya sendiri juga perlu memahaminya.” Sungguh tidak disangka ternyata buku tersebut memang disediakan untuk dirinya sendiri. Buku Walking with God through Pain and Suffering karangan Timothy Keller inilah yang ternyata kemudian bisa menguatkannya melewati pain and suffering ‘rasa sakit dan penderitaan’ sampai saat ini. “Saya sungguh bersyukur karenanya. Tuhan sudah mempersiapkan buat saya,” ujarnya. Saat kejadian serangan stroke itu, sungguh bersyukur kedua anaknya ada di rumah karena sedang libur panjang. Selama ini, tekanan darah dan asam urat memang sudah menjadi masalah, namun hanya asam urat yang diperhatikan terutama karena beberapa kali kambuh, sehingga ia tidak terlalu memperhatikan kondisi tubuhnya secara keseluruhan, termasuk masalah kolesterol yang terabaikan. Hari itu, pinggul bagian belakang terasa sakit, dan dokter bilang ada yang tidak benar pada ototnya. Bersyukur, ia diberikan kepekaan untuk menyadari kalau sakit itu adalah gejala stroke, bukan sekadar masalah otot biasa. “Saya berdoa minta Tuhan memberikan saya petunjuk agar bisa mengejar ‘golden period’‘ sehingga kalau benar itu adalah stroke maka bisa dengan cepat ditangani sehingga tidak terlalu sulit dalam pemulihan nantinya,” ujarnya. Keadaan saat itu memang cukup membingungkan karena ia masih bisa bergerak seperti biasa. Ia bertanya pada suaminya, Pendeta Timotius Witarsa, apa yang dulu dia rasakan pada waktu terserang stroke. “Rasanya seperti melayang,” begitu jawab suaminya. Hal ini semakin membuatnya bingung 76

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 76

3/17/18 9:35 AM


karena ia merasa biasa-biasa saja, tidak melayang. Akhirnya pukul 3.00 pagi, Betsy, anaknya dibangunkan untuk diminta mengantarnya ke UGD RS Siloam Karawaci. Di rumah sakit, GI. Esther langsung minta untuk dilakukan MRI. Suster dan dokter jaga ragu dan bingung karena melihat kondisinya yang biasa saja. Tapi di sini pun ia melihat Tuhan sudah menyediakan dokter muda untuknya— mahasiswa FK UPH, tempat Bu Esther mengajar—sehingga mau menurut saat disuruh melakukan MRI dan bahkan membacakan hasil MRI-nya. “Saya harus cepat tahu hasil MRI-nya karena saya mau laporan ke ‘Dokter’ segala dokter,” begitu katanya pada dokter muda di UGD itu. Ternyata hasil MRI menyatakan bahwa selain ada penyumbatan di otak juga ada pendarahan. “Saya paling khawatir jika terkena daerah pusat bicara atau memori; karena pekerjaan saya adalah mengajar, khotbah, dan konseling,” demikian ujarnya. “Saya mau kontak ‘Dokter’ segala dokter. Saya mau bertanya dan saya yakin pimpinan-Nya pasti tak akan salah, ada tujuannya, ada kebaikannya, dan ada maknanya. Tapi bagaimana saya bisa tahu? Tolong saya, Tuhan, untuk mengevaluasi Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 77

77

3/17/18 9:35 AM


diri: Apa ada kelemahan yang Tuhan ingin saya sadari, atau suatu makna yang ingin Tuhan singkapkan, atau suatu maksud lainnya?” Selama dua hari di rumah sakit, ia masih bisa bergerak seperti biasa. Karena bertepatan dengan tahun baru 1 Januari 2017, dr. Yusak yang menanganinya terjadwal cuti. Dokter yang menggantikan adalah dokter yang sudah dipersiapkan Tuhan. “Saya percaya tidak ada sesuatu yang kebetulan. Pasti ada campur tangan Tuhan di dalamnya,” katanya. Dokter pengganti ini adalah dr. Vonny yang adalah keponakan Pdt. Esther Susabda. Dr. Vonny menjelaskan bahwa jika ada pendarahan di otak maka tidak bisa mengejar ‘golden period’’ itu. Lima cc pendarahan ini harus ditangani secara hati-hati dan jika sudah terserap oleh tubuh barulah bisa ditangani penyumbatan otaknya. Jadi memang harus perlahan-lahan menanganinya. Saat itu beliau mengirimkan pesan WhatsApp ke Ibu Esther Susabda untuk menceritakan keadaannya secara singkat. “Sungguh suatu penguatan bagi saya saat saya menerima teks dari Bu Esther yang berisi demikian ‘Tuhanlah yang akan menyelesaikannya bagi kamu, satu demi satu pada waktu-Nya; bukan kamu sendiri!’” ujarnya sambil dengan mantap mengingat setiap kata yang diberikan itu setahun yang lalu.

78

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 78

3/17/18 9:35 AM


Selama di rumah sakit, GI. Esther tidak kehilangan sukacita. Kebaikan Tuhan selalu dirasakannya. Tuhan tak pernah meninggalkannya, walaupun Tuhan mengizinkan hal ini terjadi. Tuhan selalu menyediakan segala sesuatu yang diperlukan dan memelihara kehidupannya. “Memang ada waktu dimana saya menangis, namun Tuhan menyediakan anak saya Betsy sehingga di satu malam itu saya pun menangis. Namun saya tidak pernah sekali pun meragukan atau bahkan marah kepada Tuhan,� tuturnya. Kehadirannya di rumah sakit ternyata juga membawa banyak berkat dan sukacita bagi orang lain. Pasien sekamarnya yang tidak mau makan makanan rumah sakit yang tidak enak itu pun akhirnya mau memakannya, karena diberikan konsep bahwa ini tujuannya supaya cepat sembuh, maka makanannya adalah makanan sehat, bukan makanan enak, jadi harus tetap dimakan. Ia pun menjadi contoh bagi pasien lain di unit stroke karena selalu bersukacita, padahal biasanya orang yang mengalami stroke awal pasti mengalami keputusasaan sehingga akan sering marah-marah. Bahkan, suster rumah sakit pun ada juga yang meminta konseling kepadanya. Adalah sukacita jika dalam kekurangan dan keterbatasan kita, kita tetap bisa memberi dan menjadi berkat untuk orang lain. Akan tetapi, sebagai seorang konselor apa yang dialaminya membuatnya bertanya dan mengevaluasi dirinya sendiri. Ia bertanya kepada Betsy apakah hal ini adalah bentuk defense mechanism ataukah memang sungguh-sungguh anugerah Tuhan. Jawaban Betsy cukup melegakan, ia mengkonfirmasi, “Itu semua anugerah Tuhan yang memampukan Mama menghadapi semua ini. Apa alasannya? Karena Mama masih bisa mengungkapkan tangisan. Sedangkan

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 79

79

3/17/18 9:35 AM


defense itu menyembunyikan tangisan. Kekhawatiran, kesedihan, dan kebingungan tetap diungkapkan, tapi Mama tetap bersukacita dan tidak pernah menyalahkan Tuhan, tidak me-repress perasaan,” kata Betsy. Setelah enam hari dirawat di rumah sakit, tiba waktunya kembali ke rumah. Namun masih banyak hal yang harus disiapkan dan dilakukan untuk proses pemulihan stroke. Ia tetap beriman bahwa Tuhan akan menyediakan, sesuai dengan nama-Nya yaitu “Jehovah Jireh”. Fisioterapi dan akupunktur harus terus dilakukan. Ternyata untuk hal ini pun sudah Tuhan sediakan yang diperlukan, termasuk seorang terapis yang handal. Ia bisa memberi dorongan semangat namun tidak memaksa; selain itu, dia berani memberikan koreksi dengan penjelasan yang mengedukasi, demi hasil yang lebih prima. Dalam waktu sekitar satu minggu ia sudah bisa duduk dan berdiri tegak. Dan di minggu-minggu berikutnya bisa mulai berjalan keluar kamar. Dengan kondisi stroke-nya, ia sempat berpikir tidak mungkin bisa mengajar di UPH/STTRI/STT IMAN. Namun sekali lagi Tuhan turut campur tangan dan memberikan penghiburan. Ada dua orang mahasiwa S-2 STT IMAN bidang konseling yang bersedia datang kuliah ke rumahnya. Seperti mengalami suatu mukjizat saja, karena mahasiswa bisa datang kuliah ke rumah dosen selama satu semester. Saat dirawat di rumah sakit itu, ada kunjungan dari psikolog rumah sakit ke unit stroke untuk mendampingi dan menyemangati pasien. Saat ia disuruh mengisi kuesioner dengan sebuah kalimat bebas. Ia pun mengisinya dengan kalimat “GOD is so good all the time”. Psikolog itu nampak kaget dan bertanya bagaimana bisa hal itu terjadi? Setelah ia menyaksikan pengenalannya kepada pribadi Tuhan, serta keajaiban karya dan penyertaan Tuhan bagi dirinya, akhirnya psikolog itu pun berterima kasih karena justru dialah yang mendapatkan kekuatan dari pasien. Kepala perawat yang kebetulan lewat pun berkata, ”Kamu gak usah hibur dia, karena ibu ini yang justru menghibur orang-orang.” Tulisan dalam kuesioner itu semakin hari semakin ia sadari memang benar Tuhan selalu menyediakan segala yang dibutuhkan dari waktu ke waktu, bukan 80

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 80

3/17/18 9:35 AM


hanya kebutuhan jasmani, tetapi terlebih mencukupkan kebutuhan rohani. Tuhan sediakan dokter yang tidak bersedia dibayar. Kebutuhan pasca-stroke dalam hal dana pun selalu tercukupkan secara ajaib. Tuhan juga membuka jalan sehingga ia bisa mengajar di Fakultas Kedokteran UPH yang lokasinya dekat dengan tempat fisioterapi rumah sakit. Begitu banyak hal yang spesial yang disediakan Tuhan buat GI. Esther. Kelumpuhan yang dialami membuatnya belajar satu hal, yaitu untuk tidak menjadi ‘super woman’. Anak-anak pun juga belajar untuk berperan lebih banyak di rumah. “Don’t depend on yourself. Remember to depend on God,” pesannya, karena Tuhan kita adalah Tuhan yang menyediakan, Tuhan yang selalu tahu apa yang terbaik bagi anak-anakNya. Sebelum mengakhiri percakapan dengan Nafiri, ia menyimpulkan dua kunci utama dalam memelihara semangat juang di saat sulit: 1. “Kunci terpenting yang menopang kita untuk tetap bersemangat berjuang adalah bagaimana perjalanan kita mengenal dan bergaul dengan Allah sejak kita menjadi anak-Nya, terus-menerus hingga saat ini. Semakin sungguh-sungguh kita bergaul dengan Allah, kita akan semakin mengenal DIA secara pribadi—bukan hanya mengenal secara pengetahuan di benak saja. Dengan demikian kita akan semakin mengerti bagaimana memaknai dan menghidupi tujuan dan maksud Allah, rancangan Allah menciptakan kita, serta cara kerja Allah di tengah dunia yang berdosa ini. Inilah yang merupakan kunci dasar dari semangat juang dan sukacita di setiap keadaan.” 2. “Memiliki ‘support system’, terutama ‘social support’ yang cukup: yakni dukungan dari keluarga, sanak famili, rekan sekerja/sepanggilan, sahabat, dan saudara seiman.”

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 81

81

3/17/18 9:35 AM


82

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 82

3/17/18 9:35 AM


/ Elasa Noviani /

Pagi itu tim Nafiri tiba di Bandung sekitar pukul 08.30. Setelah sarapan, kami segera meluncur ke Gereja Kristen Immanuel (GKIm) Hosanna yang menjadi tujuan utama perjalanan kami. Pendeta Antonny Natan, dengan ramah menyambut kami, membantu merapikan parkir mobil, dan mengajak kami berkeliling gereja lebih dahulu sebelum wawancara dimulai.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 83

83

3/17/18 9:35 AM


GI. Feri Irawan, yang pernah setahun kerja praktek di gereja ini, memandu tim Nafiri dalam menggali bahan bahasan yang ingin kami pelajari dari tokoh “Thought” kali ini. Fokusnya adalah pada keberadaan STUJK (Sekolah Teologi untuk Jemaat Kristen)—yang awalnya bernama STUJ GKIm Hosanna. Nafiri (NF): Kami mendengar bahwa Bapak mendirikan sekolah teologi untuk jemaat awam. Boleh diceritakan visi, misi, dan awal pendiriannya? Antonny Natan (AN): Itu berawal dari visi pribadi saya. Saya bertobat tahun 1981 pada masa orientasi siswa baru di SMA Kristen Bina Bakti, Bandung. Kala itu untuk pertama kalinya saya mendengar berita Injil bahwa Kristus satu-satunya Juru Selamat, dan ada jaminan keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Setelah menerima Kristus, di-follow up dan dibimbing, saya semakin mengerti tentang iman Kristen. Sempat timbul ‘kemarahan’ di dalam hati saya kepada teman-teman dan saudara-saudara kami yang sudah menjadi orang Kristen sejak kecil. Saya sendiri berasal dari keluarga Buddha yang sangat taat. Dalam hati saya marah, “Kalian mempunyai berita tentang jaminan keselamatan yang begitu indah, tetapi tidak mau menceritakannya kepada kami, apakah kalian tidak peduli?” Tetapi kemudian saya baru tahu bahwa banyak orang Kristen tidak cerita tentang Kristus bukan karena tidak mau cerita, tetapi karena mereka sendiri tidak mengerti apa yang diimaninya sebagai orang Kristen. Bahkan teman-teman saya yang sudah Kristen sejak kecil, banyak yang menjadi ateis. Jadi saya menyadari bahwa ada kebutuhan akan pengajaran yang kuat tentang iman Kristen. Kalau imannya sendiri saja mereka tidak mengerti, bagaimana mereka dapat membagikannya kepada orang lain? 84

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 84

3/17/18 9:35 AM


Kemudian saya mulai mencari inti iman Kristen. Saya sangat haus dan ingin mendalaminya, jadi saya terus-menerus membaca Alkitab dan melahap bukubuku rohani. Sehari saya bisa membaca sampai dua puluh pasal. Selain itu, saya mulai rajin datang ke gereja. Tetapi saya mendapati bahwa di gereja aktivitasnya jauh dari pendalaman Alkitab. Program gereja banyak diisi dengan rekreasi, makan, minum, dan berhura-hura. Memang itu diperlukan untuk menjalin persekutuan antar jemaat, tetapi saat itu saya sedang mengejar pengajaran yang lebih mendalam. Setelah setahun menjadi Kristen, saya terpanggil menjadi hamba Tuhan. Tuhan menaruh visi yang kuat di dalam hati saya untuk membuat program di gereja yang akan memberikan pengajaran doktrin dan firman Tuhan kepada kaum awam secara terstruktur. NF: Bagaimana awal pembentukan programnya? AN: Saya meyakini Tuhan memanggil saya untuk menjadi hamba Tuhan sejak tahun 1982 dan ada kerinduan yang kuat untuk mendirikan seminari kecil bagi kaum awam. Waktu itu saya bertanya kepada semua orang termasuk kepada pendeta, di mana bisa belajar Alkitab yang lebih mendalam untuk membekali diri. Kala itu semua orang merekomendasikan ke SAAT (Seminari Alkitab Asia Tenggara). Jadi dengan ‘semangat 45’ saya masuk ke SAAT tahun 1984 menempuh Sarjana Muda Teologia. Saya belajar dari para dosen dan mendapat masukan dari teman-teman yang mempertajam perwujudan visi saya. NF: Apakah ada hambatan dalam mewujudkannya? AN: Ya, ada. Setelah lulus sarjana muda tahun 1988, saya kembali ke gereja untuk membantu pelayanan di sini. Ketika itu saya ingin merintis pengajaran doktrin kepada kaum awam, tetapi tidak mendapat dukungan dari penatua maupun hamba Tuhan. Pada umumnya banyak yang sulit percaya bahwa program ini bisa berjalan. Sebab gereja pernah mengadakan program pemahaman Alkitab, tetapi akhirnya yang hadir hanya tinggal 4–5 orang, sehingga sangat tidak efektif. Karena itu setiap kali proposal saya ajukan, selalu ditolak. “Kamu mau buat pengajaran di gereja dengan aturan macam-macam? Ngga bakal laku.” Demikian tanggapan yang saya terima.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 85

85

3/17/18 9:35 AM


NF: Lalu, bagaimana akhirnya bisa berjalan? AN: Karena terus-menerus ditolak, akhirnya saya kuliah lagi untuk menyelesaikan S.Th., dan dilanjutkan dengan program M. Div. Selama itu pula proposal panggilan terus-menerus saya pertajam. Rupanya selama itu proposal saya ditolak karena tidak dimengerti. Setelah lulus master tahun 2001, gereja memanggil lagi untuk bergabung. Kali ini saya mensyaratkan bahwa saya hanya ingin bergabung kalau proposal saya disetujui. Bersyukur akhirnya rapat majelis mendukung proposal tersebut. Saya mulai membentuk tim, terdiri dari dua belas orang yang punya passion yang sama. Kemudian kami melakukan persiapan seperti penyusunan kurikulum, materi pengajaran, promosi, membangun dua ruang kelas, dan lain-lain. Akhirnya STUJ GKIm Hosanna diresmikan tanggal 2 Juli 2002, tepat dua puluh tahun dari awal visi saya terbentuk. NF: Bisa diceritakan mengenai jumlah peserta dan kurikulumnya? AN: : Waktu awal terbentuk, yang ikut ada seratus sepuluh orang. Saya menetapkan peraturan agar semua penatua, diaken, pengurus dan guru sekolah minggu harus mengikuti program ini. Setiap minggu ada tiga kelas yang diadakan di hari Rabu dan Kamis. Jenjangnya sendiri terdiri dari tiga PK (Pertumbuhan Kristen) yang merupakan kelanjutan dari katekisasi. PK I dan PK II merupakan pelajaran doktrinal yang wajib diikuti oleh semua majelis dan aktivis. Isinya yaitu doktrin Alkitab, akhir zaman, biblikal (pembahasan kitab per kitab), spiritualitas, sistematika, teologi praktis, penginjilan, dan mengajar sekolah Minggu. PK III hanya opsional, untuk orang-orang tertentu. Pengajarnya terdiri dari empat orang, dan saya mengajar yang paling banyak, yaitu delapan dari total delapan belas pelajaran. Setiap jenjang PK terdiri dari enam pelajaran, satu pelajaran memerlukan enam kali pertemuan, jadi satu PK akan selesai dalam 36 minggu. Satu pertemuannya seratus menit. Pertemuan ke enam adalah ujian. Selain itu ada tugas, tetapi ringan.

86

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 86

3/17/18 9:35 AM


Ketika lulus mereka mendapat sertifikat. Syarat kelulusannya selain dari ujian, adalah jumlah kehadiran. Peserta yang absen lebih dari satu kali dinyatakan gugur dan harus mengulang. Satu angkatan biasanya yang gugur sekitar dua puluh persen. NF: Bagaimana mengatur waktu dan pelayanan lain dengan adanya STUJ ini? AN: Itu menjadi masalah tersendiri. Sebab saat itu saya juga merangkap menjadi gembala jemaat. Padahal sebenarnya saya lebih ingin menjadi pengajar. Setiap minggu saya harus mempersiapkan diri untuk mengajar, berkhotbah, kunjungan, konseling, pemberkatan pernikahan, kedukaan, rapat, dan lain-lain. Saya adalah orang yang sangat perfeksionis. Jadi selalu ingin mempersiapkan segala sesuatunya dengan serius. Akibatnya; di tahun 2006 saya benar-benar kelelahan, terkena sakit lever, dan sempat mengalami depresi.

Misi kami adalah untuk membekali orang Kristen dengan pengajaran Alkitab, bukan menjaring ‘domba’ gereja lain. Kami juga meniadakan halhal yang menghalangi orang untuk belajar—seperti ujian dan tugas—walaupun peserta harus tetap berdisiplin.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 87

87

3/17/18 9:35 AM


Saya melihat STUJ sudah berjalan dengan baik dan bersamaan dengan itu ada hamba Tuhan baru yang bergabung, sehingga saya mengambil kesempatan untuk mengundurkan diri. Karena kelelahan, keinginan untuk menjalankan pelayanan sudah tidak ada. Saya berkata kepada Tuhan bahwa tugas panggilan saya sudah selesai. NF: Bagaimana sampai akhirnya bisa kembali lagi? AN: Ceritanya, waktu depresi itu saya meninggalkan pelayanan. Selama itu saya mengunjungi beberapa gereja dari denominasi yang berbeda. Melalui lagu-lagu pujian yang sederhana dalam ibadah, saya—seorang hamba Tuhan yang sedang tertekan—bisa menangis tersedu-sedu. Suatu kali, ada pengkhotbah yang dengan berapiapi berbicara di mimbar, tetapi pengajarannya kurang tepat secara teologis. Saat itu, Tuhan berbicara kepada saya bahwa sebenarnya tugas saya belum selesai. Selain itu saya mendengar bahwa STUJ hampir ditutup sebab pesertanya tinggal dua puluh orang. Pengurus yang mengelolanya tidak mempunyai passion yang sama. Jadi saya tergerak lagi. NF: Kami dengar sekarang bahkan bisa menjangkau jemaat di luar gereja Injili, apakah diterima oleh mereka? AN: Tahun 2009, setelah kesehatan pulih dan gereja memanggil saya kembali. Saya mengajukan proposal yang baru, yaitu memindahkan STUJ keluar dari GKIm Hosanna supaya lebih menjangkau jemaat yang interdenominasi. Dan proposal saya disetujui. Kami mengubah namanya menjadi STUJK (Sekolah Teologi untuk Jemaat Kristen) dan kelasnya dilangsungkan di sebuah pusat perbelanjaan di pusat kota supaya lebih netral. Bersyukur ada seorang majelis yang meminjamkan tempatnya untuk dipakai secara gratis. Istilah PK (Pertumbuhan Kristen) pun diubah menjadi PIK (Pengajaran Iman Kristen). Pesertanya bisa lebih luas, bahkan ada dari kalangan Islam yang ingin belajar, kami persilakan. 88

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 88

3/17/18 9:35 AM


Waktu depresi itu saya meninggalkan pelayanan. Selama itu saya mengunjungi beberapa gereja dari denominasi yang berbeda. Melalui lagu-lagu pujian yang sederhana dalam ibadah, saya—seorang hamba Tuhan yang sedang tertekan— bisa menangis tersedu-sedu. Dalam hal perbedaan doktrin, memang kadang-kadang ada peserta dari latar belakang aliran yang berbeda yang mempertanyakannya. Bersyukur ratarata peserta umumnya sangat meyakini otoritas Alkitab, jadi setiap kali ada perbedaan kami selalu menekankan untuk kembali kepada Alkitab. Dengan dilandasi pengajaran dari Alkitab, pada umumnya mereka bisa menerimanya. Dengan keluar dari lingkungan GKIm Hosanna, kekhawatiran akan anggapan bahwa kami sedang menjaring ‘domba’ dari gereja lain bisa terhindari. Sebab misi kami adalah untuk membekali orang Kristen dengan pengajaran Alkitab, bukan menjaring ‘domba’ gereja lain. Kami juga meniadakan hal-hal yang menghalangi orang untuk belajar—seperti ujian dan tugas—walaupun peserta harus tetap berdisiplin. NF: Apakah ada tips yang membuat pengajaran doktrin kepada jemaat awam bisa berkesinambungan? AN: Selain tentu saja harus banyak berdoa, sebenarnya faktor yang paling utama adalah visi yang jelas dan tekad yang persisten untuk mewujudkannya. Bayangkan, visi saya baru terwujud setelah dua puluh tahun, sudah menghadapi berkali-kali penolakan; kalau tidak ada visi dan persisten pasti sudah berhenti. Hal yang lain, saya lihat dukungan penatua juga sangat penting; lalu komitmen dan kesehatian pengurus. Sebab tugas ini sangat berat, kalau orang yang menjadi pengurus tidak terlibat dengan sepenuh hati, ngga bakal bisa berjalan dengan baik. Selain itu harus ada keinginan jemaat untuk belajar. Kami diuntungkan dengan lokasi yang dekat dengan tiga universitas serta rumah sakit; sehingga sebagian besar peserta adalah mahasiswa, siswa, dan dokter, yaitu kalangan yang sudah terbiasa belajar. Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 89

89

3/17/18 9:35 AM


Cara penyampaian materi juga faktor yang tidak kalah penting. Kami melakukan evaluasi setiap dua sampai tiga kali pertemuan. Kalau ada yang perlu diperbaiki dari cara penyampaiannya, maka kami memberitahu pengajar supaya mengubah caranya. Last but not least adalah publikasi supaya banyak yang ikut. Tahun lalu, karena kesibukan kami kedodoran dalam publikasi sehingga yang ikut hanya delapan puluh orang, tetapi puji Tuhan awal tahun ini sudah mencapai seratus sepuluh orang. NF: Apakah ada tantangan ke depan yang perlu diantisipasi? AN: Tantangan utama adalah regenerasi kepengurusan, supaya bisa menyampaikan tongkat estafet kepada orang-orang yang tepat dan punya passion yang sama. Hal kedua adalah upgrading materi dan self-study para pengajar supaya bisa terus bertumbuh. Selain itu, hal yang harus terus diingat adalah bahwa STUJK adalah wadah untuk membekali jemaat yang interdenominasi, Jadi harus ditekankan kepada para peserta untuk kembali dan menjadi mitra di gereja mereka masing-masing, bukan menjadi kritikus. Sebab saya mendapat masukan bahwa ada peserta yang kemudian menjadi kritis kepada ajaran pendetanya. Dalam menghadapi generasi ‘zaman now’, publikasi dengan flyer sudah tidak efektif. Mereka lebih terjangkau melalui medsos. Website tentang STUJK bisa di-upload dari: www.gkim-hosanna.org Tim Nafiri menutup pertemuan ini dengan kesadaran baru bahwa pengajaran teologi bagi kaum awam adalah harta karun yang perlu dikejar sehingga orang punya kerinduan untuk membagikan imannya kepada yang lain.

90

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 90

3/17/18 9:35 AM


Saya teringat kutipan dari pengkhotbah Dr. Nabeel Qureshi yang menuliskan dalam bukunya Seeking Allah Finding Jesus: I was working on my Spanish homework on one of these occasions when the girl in front of me turned around and said, “Nabeel, can I ask you something?” Her name was Betsy, and she was the outspoken Christian in our grade. Everyone knew she was an evangelical Christian, and she often stood up for her faith. Despite her kindness and desire to help others, she had a soft yet adamant demeanor that made the rest of us uneasy. We thought she was a bit loony. “Yeah, sure.” I had no idea where this was going. Had she wanted a pencil, she wouldn’t have asked to ask me something, she would have just asked for the pencil. Nor would I have been the one she’d ask, for that matter. I always forgot my pencils. She paused for a moment, steeling herself before asking, “Do you know about Jesus?” Now I knew she was crazy. We were in the middle of Latin class. All the same, I immediately gained respect for her. Why had other Christians never asked me this question? They did think I needed Jesus to go to heaven, right? Were they content with letting me go to hell, or… did they not really believe their faith?

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 91

91

3/17/18 9:35 AM


92

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 92

3/17/18 9:35 AM


/ H u m p re y /

Sejak dahulu kala orang mengenal alat pembayaran berupa coin. Apa itu coin? Coin dalam bahasa Inggrisnya, atau uang logam dalam bahasa Indonesia atau biasa disebut koin adalah logam yang digunakan sebagai alat transaksi ekonomi dan biasanya diterbitkan oleh pemerintah.

Umumnya uang logam berbentuk bulat meski tidak selalu demikian. Sebuah uang logam biasanya memiliki dua sisi. Sisi pertama menampilkan nilai uang yang diwakili dan sisi sebaliknya berbentuk gambar. Uang logam dari negara-negara kerajaan hampir selalu menampilkan gambar sang raja pada salah satu sisinya.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 93

93

3/17/18 9:35 AM


Mau tahu kapan pertama kali uang logam digunakan? Uang logam paling tua yang pernah ditemukan digunakan oleh bangsa Lydia pada abad keenam Sebelum Masehi. Uang logam yang mereka ciptakan terbuat dari elektrum, bahan campuran emas dan perak dengan komposisi emas 75 persen dan perak 25 persen. Uang logam itu disebut stater atau standard dengan bentuk bulat pejal seperti kacang polong. Kemudian, bangsa Yunani melihat uang logam tersebut dan membuat uang logam versi mereka sendiri sekitar 560–546 SM yang diciptakan oleh Croesus. Bangsa Yunani kemudian lebih dikenal sebagai bangsa pembuat uang logam karena mereka dapat membuat uang logam dengan berbagai gambar yang menarik. Zaman dulu, uang dihargai sesuai dengan nilai bahan penyusunnya. Di Alkitab pun kita mengenal berbagai penggunaan uang logam, yang antara lain terdapat pada ayat-ayat berikut: Markus 12: 41–42, “Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.” Matius 22: 17–21, “’Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?’ Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata, ‘Mengapa kamu mencobai Aku, hai orangorang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu.’ Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya kepada mereka, ‘Gambar dan tulisan siapakah ini?’ Jawab mereka, ‘Gambar dan tulisan Kaisar.’ Lalu kata Yesus kepada mereka, ‘Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.’” 94

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 94

3/17/18 9:35 AM


Masih ingat film bajak laut Carribean yang populer di bioskop dalam beberapa tahun terakhir? Kisah awalnya adalah tentang menemukan dan mengumpulkan koin-koin emas. Mainan Masa Kecil Bagaimana dengan uang logam yang pernah dibuat oleh negara kita? Indonesia paling tidak sudah pernah mencetak lebih dari lima belas jenis pecahan uang logam dengan nilai terkecil satu sen sampai yang terbesar seribu rupiah. Yuk kita segarkan ingatan kita lagi:

1. Koin 1, 5, 10, 25, 50 sen: Penulis menggunakan koin-koin ini sebagai mainan masa kecil, karena saat itu sudah tidak digunakan lagi ... hehe ‌

2. Koin 1, 2, 5, 10, 25 rupiah: Penulis hanya tahu koin Rp25 karena dulu masih bisa digunakan untuk membeli satu permen.

3. Koin 50, 100, 200, 500, 1.000 rupiah: Penulis kadang-kadang masih mendapatkan koin-koin di bawah ini, tentunya para pembaca juga. Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 95

95

3/17/18 9:35 AM


Sudah nostalgianya? Hehe .… Dulu zaman film Si Unyil, kita masih senang mendapatkan koin-koin ini .… ”Cepek dulu doooong .…” Tapi sekarang … seratus rupiah bahkan untuk membeli permen pun sudah tidak cukup. Memberi uang ke pengemis pun tak mungkin hanya seratus rupiah, bisa-bisa pengemisnya mengamuk/melempar balik koin Rp100 tersebut (gaya benerrr …). Demikian pula dengan “Pak Ogah Modern”—yang ’sepertinya’ bertugas mengatur lalu lintas terutama di putaran balik/ persimpangan jalan—minimal Rp500 deh harus keluar dari kocek kita. Bayar parkir? Minimal Rp2.000 atau bahkan lebih dari itu. Menggunakan koin? Mungkin lebih banyak uang kertas Rp2.000 ya sekarang. Eeeh … siapa bilang hanya itu saja penggunaan koin saat ini? Saat bekerja di perusahaan bahan-bahan roti, banyak pelanggan sektor usaha kecil yang membayar dalam bentuk koin dengan nilai jutaan. Koin terbanyak adalah senilai Rp10 juta yang dimasukkan dalam dus mi instan. Asal tau aja, saya ga sanggup ngangkatnya haha .… Di Indonesia, disruptive innovation atau inovasi yang membantu menciptakan pasar baru/mengganggu pasar (dalam hal ini mata uang) yang sudah ada, kian berkembang dan menggantikan pembayaran gaya lama, termasuk dengan koin. Tahun 2017 silam, saya masih mempersiapkan koin-koin untuk bayar tol. Tapi sekarang? Semua serba digital, muncullah e-Toll dan kartu-kartu lainnya yang memuat uang kita di kartu tersebut. Saat belanja di minimarket, banyak kita jumpai orang sedang mengantri untuk mengisi saldo kartu digital mereka. Saldo yang tersimpan dalam kartu jenis ini dinamakan e-Money. Sementara itu, di negara-negara tetangga, mereka sudah sangat terbiasa dengan penggunaan kartu digital untuk MRT, LRT, dan sebagainya.

96

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 96

3/17/18 9:35 AM


Apakah hanya itu saja kemajuan koin masa kini? Tidak, masih adalagi yang disebut e-Wallet. Paling mudahnya sebut saja saldo di toko atau ojek daring (dalam jaringan) alias online. Tidak ada kartu; tapi bisa digunakan dengan smartphone kita untuk membeli, membayar, ataupun menjual barang yang kita inginkan. Mana koin fisiknya? Ga keliatan lagi, semuanya digital. Tidak Dikenali Akhir-akhir ini kita juga mendengar tentang cryptocurrency yang salah satu produknya adalah bitcoin. Cryptocurrency sebuah bentuk uang digital yang didesain untuk menjadi sebuah mata uang yang aman dan kebanyakan tidak dikenali. Ini juga merupakan mata uang yang terkait dengan internet yang menggunakan cryptography, yaitu sebuah proses perubahan informasi yang hampir tidak dapat dipecahkan. Cryptocurrency menggunakan teknologi yang didesentralisasikan agar pengguna dapat melakukan pembayaran dengan aman dan menyimpan uang tanpa harus menggunakan nama mereka atau melalui bank. Unit sebuah cryptocurrency sendiri dibuat melalui sebuah proses yang disebut dengan istilah mining. Secara sederhana, mining adalah proses konfirmasi transaksi dan menambahkannya ke buku besar (public ledger). Bitcoin ini sendiri sudah dilarang di sejumlah negara. Pemerintah Indonesia pun tidak menjamin jenis transaksi ini. Jemaat jangan coba-coba main ya. Nah ‌ sudah mulai pusing belum bacanya? Terus terang soal cryptocurrency ini pun penulis malas mendalaminya, walau katanya ada yang sudah bisa mendapat rumah atau mobil dari hasil transaksinya :p.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 97

97

3/17/18 9:35 AM


Sedemikian jauh perkembangan uang, namun apakah Tuhan melarang kita menggunakan uang? Tidak, Tuhan hanya mengingatkan agar kita tidak cinta uang melebihi cinta kita kepada Tuhan serta mampu mengelolanya dengan penuh tanggung jawab dan jujur. Sebagaimana tercantum dalam 1 Timotius 6: 9–10, “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka”. Lalu, termasuk kategori yang manakah kita? Mudah-mudahan kita termasuk orang yang dalam kategori normal dalam mencari uang; orang yang belajar mencukupkan diri dengan apa yang menjadi berkat kita. Bisa saja kadang kita juga sulit untuk merasa cukup. Namun, janganlah kita terobsesi untuk mengejar harta yang tidak sesuai dengan firman Tuhan, apalagi sampai berbuat curang demi mengejar kekayaan. Dan yang lebih utama, seperti yang diajarkan oleh Tuhan, alangkah baiknya apabila kita—dengan harta yang Tuhan percayakan—mampu menjadi saluran berkat bagi orang lain di sekeliling kita. Tuhan memberkati kita semua. Amin

98

MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 98

3/17/18 9:35 AM


Lahir di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, tahun 1929. Meraih gelar Ph.D dalam Teologi Sistematika di Universitas Boston pada tahun 1955. Dr. King Jr. adalah pendeta Gereja Baptis Montgomery, Alabama yang berjuang melawan diskriminasi rasial. Sepanjang hidupnya Dr. King Jr. tidak berhenti untuk menyuarakan keadilan dan kesetaraan hak-hak manusia. Meskipun hidupnya berakhir dengan tragis yakni ditembak mati di kamar hotelnya di Memphis. Ada banyak penghargaan yang diperoleh Dr King Jr. antara lain tahun 1963, majalah TIME memilihnya sebagai “Pria Tahun Ini�. Kegigihannya membuat dirinya tidak hanya secara simbolis menjadi pemimpin kaum kulit hitam Amerika, tapi juga figur dunia. Dr. King Jr. juga menjadi penerima hadiah Nobel Perdamaian termuda dalam usia 34 tahun. Uang hadiahnya ia sumbangkan untuk perjuangan persamaan hak. Untuk memperingati hari ulang tahun dan jasa-jasa Pendeta Martin Luther King Jr., Pemerintah Federal Amerika serikat menetapkan Hari Martin Luther King Jr. adalah hari libur di Amerika. Hari libur ini jatuh pada hari Senin ketiga bulan Januari, sekitar hari ulang tahunnya tanggal 15 Januari. Hari Martin Luther King Jr. adalah satu-satunya hari libur federal di Amerika Serikat yang memperingati orang Afrika-Amerika.

(ketika diwawancarai oleh Nafiri untuk edisi Maret 2012) Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 99

99

3/17/18 9:35 AM


100 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 100

3/17/18 9:35 AM


/ Anton Utomo /

Wisata ke Jepang di musim dingin sebenarnya tak terlalu nyaman. Suhu di Tokyo dan Osaka, dua kota besar yang kami kunjungi, berkisar 0–5 derajat Celsius, cukup menyiksa bagi kita yang sepanjang tahun hidup di iklim tropis. Lebih-lebih di lereng Gunung Fuji atau di Hakuba, sebuah resor ski yang pernah menyelenggarakan Olimpiade musim dingin pada tahun 1998.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 101

101

3/17/18 9:35 AM


Hakuba, resor ski tempat penyelenggaraan Olympiade musim dingin tahun 1998

Suhu di Hakuba saat kami di sana mencapai -5 sampai -10 derajat di pagi hari. Bila biasanya di Serpong cukup mengenakan sepotong celana dan selembar baju, selama hampir dua minggu di Jepang kami harus menutup tubuh berlapis-lapis dari ujung kepala sampai ujung kaki. Benarbenar merepotkan. Semuanya dilakukan demi hamparan putih salju yang langka di negeri sendiri. Dan tentu bukan itu saja. Ramen, takoyaki, sushi, atau moci tentu lebih nikmat dicoba di negara asalnya. Kultur bangsa Jepang yang sangat menghargai kebersihan, ketertiban, dan kerapian juga menjadi ‘atraksi wisata’ yang sangat mempesona kami. 102 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 102

3/17/18 9:35 AM


Tapi apakah Jepang hanya menyajikan semua yang baik dan indah? Di permukaan tampaknya demikian, namun ketika kita menyibak lapisan kehidupan yang lebih dalam, kita pun terhenyak mendapati banyaknya persoalan pada masyarakat dengan GDP peringkat ketiga dunia ini. Dan itu bisa terungkap jelas tanpa perlu browsing atau membaca buletin ilmiah. Suasana di stasiun kereta, rumah makan, game center, bahkan di jalanan dapat mengungkapkan bahwa Jepang tak seindah yang tampak di permukaan. Terutama bagi masyarakatnya sendiri! Tokyo: Kota Terbesar, Terpadat, dan Tersibuk Hanya semalam kami menginap di hotel yang direkomandasikan rekan gereja. Hari pertama di Tokyo, sebagai wisatawan ‘semi-back packer’ yang mengatur perjalanan sendiri, hotel di daerah Shinjuku pasti menjamin kenyamanan untuk mempersiapkan perjalanan selanjutnya. Di hari-hari berikutnya, Airbnb menjadi pilihan kami. Mungkin kita harus berhati-hati memilih penginapan lewat Airbnb, karena banyak yang tak sesuai dengan deskripsi di situsnya terutama untuk penginapan di negaranegara Asia non Jepang atau bahkan di beberapa negara Eropa. Tapi, untuk di Jepang, tampaknya kebersihan dan kerapihan sudah menyatu sebagai bagian budaya masyarakatnya. Dengan tarif seharga hotel bintang tiga di Bandung atau Jakarta, kami sudah memperoleh kamar apartemen yang sangat memadai untuk empat orang. Seperti wisatawan lain, perjalanan menyusuri berbagai sudut kota Tokyo kami lakukan dengan kereta. Selain paling ekonomis, berbaur dengan masyarakat Tokyo adalah cara terbaik melihat dari dekat keseharian mereka. Kendati memiliki jaringan yang sangat rumit dan dilayani beragam operator; sungguh mengasyikkan bepergian dengan kereta yang aman, nyaman, dan bersih.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 103

103

3/17/18 9:35 AM


Suasana kereta pada jam kerja di Tokyo. Tak ada yang berpakaian cerah Walaupun hanya sedikit yang menguasai bahasa Inggris, kebanyakan orang Jepang yang kami temui dengan ramah melayani dan menolong saat kami bertanya arah. Dengan bersusah payah mereka akan berusaha menjelaskan, bahkan mengantar sampai kami mendapatkan arah yang benar. Ada pemandangan menarik saat kami berjejalan di stasiun atau di dalam kereta api di Tokyo. Ribuan orang di pagi hari berlalulalang ke sana kemari dengan kecepatan seperti orang sedang berlari. Kalau tidak mau tertabrak, kita pun harus turut bergerak cepat sesuai ‘irama’ mereka. Wajah-wajah tegang dalam balutan jas atau blazer, menyandang tas kerja yang besar dan mewah, terus berseliweran seperti tak ada habisnya. Uniknya, semua pakaian mereka berwarna gelap atau pastel, termasuk para wanita. Tak seorang pun memakai ungu apalagi merah. Mencari istri saya di kerumunan ribuan orang bukan pekerjaan sulit karena hanya dia yang menggunakan mantel berwarna merah.

104 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 104

3/17/18 9:35 AM


Toko buku antik di Tokyo.Wajib dikunjungi oleh pecinta buku

Mengapa warga Tokyo tak suka warna cerah? Saya belum mendapatkan jawabannya sampai sekarang. Tapi, bukan hanya pakaian mereka saja yang berwarna gelap, wajah mereka pun kelihatan tegang dan sebagian muram. Mungkin beban pekerjaan di kantor atau beban kehidupan terlalu berat bagi mereka. Sudah menjadi rahasia umum, para pria Jepang pulang kerja sampai jauh malam. Beberapa kali kami bertemu sekumpulan pria di rumah makan pada malam hari. Mereka masih menyandang tas kerja, terburu-buru memesan makanan lewat mesin koin, dan setelah makanan tersaji, meletakkan mangkok ramen di atas meja, kemudian menyantapnya sambil berdiri! Ternyata, sebagian mereka bahkan tak perlu kursi untuk bersantap.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 105

105

3/17/18 9:35 AM


Apakah tekanan hidup yang berat bisa membuat masyarakat Jepang yang sangat maju mau mencari pertolongan Tuhan? Jawabannya bisa ya dan tidak. Kunjungan kami ke kuil tertua di Tokyo membuktikan bahwa sebagian orang Jepang masih cukup religius. Di daerah Asakusa yang terkenal, ada sebuah kuil Buddha kuno yang berdiri sejak tahun 645. Di tempat itu kami melihat begitu banyak pengunjung, anak-anak sampai orang tua yang tampak berdoa dengan dupa dan peralatan lainnya. Ada juga tempat pemujaan Shinto, agama asli orang Jepang, berbentuk pagoda lima lantai yang indah yang letaknya tak jauh dari Senso-ji, nama kuil Buddha itu.

Mengantre di kuil kuno di Asakusa. Masih banyak orang Jepang yang religius 106 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 106

3/17/18 9:35 AM


Masih banyak tempat menarik yang kami kunjungi di Tokyo,

namun ada satu patung yang menarik untuk diceritakan. Di daerah Shibuya, kami melihat ada sosok patung anjing yang cukup besar berdiri dengan gagah di depan sebuah mal. Tubuhnya berselempang tulisan merah dalam huruf kanji besar. Ternyata anjing itu adalah sosok legendaris yang menjadi lambang kesetiaan hingga sekarang bagi masyarakat Jepang. Di awal abad dua puluh, ketika Stasiun Shibuya di Tokyo masih sepi, tampaklah setiap sore seekor anjing menjemput sang tuan, Profesor Ueno, pulang dari tempat kerjanya. Hachiko, nama anjing itu, tidak sadar bahwa pada suatu hari tuannya tak pulang untuk selamanya karena ia tiba-tiba meninggal akibat cerebral hemorrhage. Selama sembilan tahun berikutnya, Hachiko tetap dengan setia menunggu tuannya pulang setiap sore. Anjing itu berhenti menanti tuannya saat ia sendiri mati pada tahun 1935 ketika berusia sebelas tahun. Hachiko menjadi panutan masyarakat Jepang untuk setia sampai mati kepada negara dan kekaisaran Jepang masa itu.

Patung Hachiko di tengah keramaian di Tokyo. Lambang kesetiaan bagi masyarakat Jepang Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 107

107

3/17/18 9:35 AM


Danau Kawaguchiko dan Hakuba: Sisi Lain Jepang Setelah menjelajahi Tokyo yang sibuk dan padat, perjalanan menuju Danau Kawaguchiko di tepi Gunung Fuji memberikan nuansa yang berbeda. Pemandangan pedesaan Jepang yang asri tampak dari jendela kereta Shinkansen yang kami naiki. Danau Kawaguchiko adalah salah satu dari lima danau di Gunung Fuji, juga yang termudah dicapai karena memiliki stasiun kereta api di dekatnya. Gunung Fuji yang menjulang tinggi dengan puncak memutih tertutup salju sangat jelas terlihat dari tepi danau, tentu saja dengan syarat cuaca cukup baik. Bila cuaca mendung atau hujan, biasanya di sore hari, Gunung Fuji sama sekali tak terlihat. Banyak orang kecewa bila datang terlalu siang atau cuaca memang buruk sejak pagi hari. Perjalanan selanjutnya ke Hakuba, sebuah resor ski yang indah, memberikan nuansa yang berbeda pula. Di tempat ini, sejauh mata memandang, terlihat hamparan salju yang menyilaukan mata. Hanya jalanan yang tak tertutup salju. Sebuah onsen (tempat mandi khas Jepang) yang cukup besar dan lengkap menyambut pengunjung untuk menghangatkan tubuh saat udara luar mencapai -10 derajat Celsius. Dengan kereta gantung kita bisa menuju puncak bukit tempat para atlet atau pemula belajar bermain ski.

Mengunjungi kuil Buddha tertua di kota tua Nara 108 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 108

3/17/18 9:35 AM


Paradoks Masyarakat Jepang Osaka dan Kyoto tak ubahnya seperti Tokyo yang padat dan sibuk, walaupun ada beberapa perbedaan yang unik yang kami perhatikan. Mungkin karena Osaka sebagai kota pelabuhan lebih dulu bersentuhan dengan budaya Barat, kami melihat warganya lebih ramah dan ‘berwarna’ dalam berpakaian. Kini tidak hanya biru dan hitam yang kami lihat seperti di Tokyo, tapi lebih berwarna-warni. Lucunya, entah hanya supaya kelihatan berbeda dengan Tokyo, saat berjalan di eskalator, orang Osaka berdiri berbaris di sebelah kanan, sedangkan yang ingin cepat ‘berlari’ di sebelah kiri. Di Tokyo, posisi itu justru terbalik; yang ingin cepat berlari di kanan. Yang sama di setiap tempat di Jepang, adalah ketertiban dan kebersihan. Jarang dan bahkan hampir tak ada tempat sampah di tempat umum. Ternyata mereka selalu ‘mengantongi’ sampah mereka dan membawanya pulang. Budaya tertib dan taat peraturan juga membuat kami kagum. Lampu penyeberangan untuk pejalan kaki di jalan yang sepi di pinggir kota pun tetap ditaati walaupun tak ada orang menyeberang di malam yang sangat dingin dan sepi.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 109

109

3/17/18 9:35 AM


Memiliki kota yang indah, budaya yang luhur, dan etos kerja tinggi, seharusnya memberikan kebahagiaan kepada warga Tokyo dan kota besar lainnya. Namun, ternyata justru sebaliknya. Berbagai game center menjadi tempat pelarian banyak orang yang kesepian. Kami melihat bukan hanya anak muda yang memadati game center, tapi juga banyak orang tua. Menurut berita terbaru, banyak orang menginap berhari-hari di sana dan selama itu tak pernah berkomunikasi dengan orang lain. Para remaja juga banyak yang ‘tenggelam’ dalam kamar mereka selama berhari-hari ditemani gadget dan game terbaru. Tingkat bunuh diri di jepang juga salah satu yang tertinggi di dunia. Sungguh aneh mendengar warga dengan tingkat kemakmuran dan kemajuan teknologi yang sangat tinggi banyak yang mengakhiri hidup karena stres. Bahkan ada hutan favorit di Aokigahara, seratus kilometer barat Tokyo (tentu saja kami tidak berkunjung ke sana) tempat melakukan bunuh diri massal.

110 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 110

3/17/18 9:35 AM


Malang benar bila kita melihat orang-orang yang rajin, ramah,

suka menolong, tertib, dan taat peraturan hidupnya harus berakhir dengan tragis karena kesepian dan stres. Sudah seharusnya badan penginjilan dunia kembali melirik Jepang, tidak hanya China dan Korea saja. Mereka juga butuh keselamatan dan hidup yang penuh damai sejahtera, yang tak dapat dipenuhi hanya dengan materi semata

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 111

111

3/17/18 9:35 AM


MENEMBUS Desa dan Pelosok

MENGHIDUPKAN Semangat Misi Gereja

MENJANGKAU Jiwa bagi Tuhan

Victor Immanuel & Adelina Sembiring /

112 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 112

3/17/18 9:35 AM


Pernyataan di atas mengandung dua hal penting: pertama, berbicara tentang misi dan penginjilan; dan kedua, tentang gereja. Kalau kita melihat perkembangan gereja-gereja di Indonesia, ini merupakan hasil dari pelayanan misi dan penginjilan baik yang dilakukan oleh misionaris asing maupun misionaris lokal. Misalnya gereja HKBP lahir karena pelayanan misionaris Nomensen. Namun kalau kita lihat fenomena saat ini tidak bisa dipungkiri kalau banyak gereja yang mengabaikan pelayanan misi dan penginjilan. Kecenderungan gereja saat ini lebih berfokus kepada pengembangan fisik dan orientasi pelayanan kepada diri sendiri. Pelayanan misi dan penginjilan bukan hanya tanggung jawab gereja secara kelembagaan tetapi juga merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh jemaat yang merupakan kumpulan orang-orang percaya yang dipanggil keluar dari kegelapan dosa— ekklesia—untuk hidup bagi Allah di dalam terang-Nya yang ajaib.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 113

113

3/17/18 9:35 AM


Amanat Agung Tuhan Yesus merupakan perintah kepada setiap orang yang diselamatkan untuk kembali memberitakan keselamatan yang diterimanya kepada orang-orang lain yang belum percaya sehingga makin banyak orang yang mengalami anugerah keselamatan. Inilah yang menjadi panggilan kami dalam melakukan pelayanan yang kami kerjakan saat ini. Panggilan Pelayanan Pelayanan ini dimulai dengan beberapa peristiwa penting yang terjadi dalam hidup saya yang akhirnya membawa saya untuk melayani Dia. Peristiwa pertama adalah pengalaman pertobatan pada waktu saya menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi pada waktu SMP. Masuk SMA mulai muncul dalam hati kerinduan untuk melayani Dia sepenuh waktu dan kerinduan ini mulai diteguhkan Tuhan pada waktu saya mengikuti sidi di gereja. Saya mendapatkan ayat dari 1 Petrus 2: 5, “Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.� Ayat ini merupakan panggilan Tuhan secara pribadi bagi saya untuk dipakai menjadi alat untuk mendorong gereja kembali bermisi (gereja misioner), sehingga jemaat membawa persembahan rohani yaitu jiwa-jiwa yang diselamatkan. Pada waktu kelas tiga SMA mulai muncul keinginan selepas SMA mau melanjutkan studi ke sekolah teologi sebagai sarana untuk diperlengkapi untuk melayani Dia sepenuh waktu. Pada waktu saya sampaikan kepada ayah saya, dia tidak setuju dengan keinginan saya tersebut dan akhirnya saya masuk ke perguruan tinggi negeri di kota Bogor. Pada tahun 1992 saya mengalami kecelakaan. Waktu itu saya hendak mengurus izin penelitian untuk skripsi di Pandeglang, Jawa Barat. Saat mengendarai mobil, saya mengantuk karena kurang tidur malamnya. Akibatnya saya menabrak besi dan pohon di pinggir jalan dan saya terjepit di dalam mobil. 114 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 114

3/17/18 9:35 AM


Sempat saya tidak sadar selama beberapa menit. Waktu kesadaran saya mulai pulih saya diliputi perasaan takut mati. Rasa takut mati itu muncul karena saya tidak siap kalau ketemu Tuhan dan Tuhan bertanya, “Apa yang sudah engkau lakukan untuk Aku?” Saya merasa tidak berbuat apa-apa bagi Tuhan, tidak ada persembahan rohani berupa jiwa-jiwa yang saya bawa bagi Tuhan. Padahal dari ayat yang saya terima dan kerinduan yang besar yang Tuhan taruh di hati saya, saya jelas dipanggil untuk berbuat bagi Tuhan. Pada saat itu saya berjanji kalau Tuhan memberikan saya kesempatan hidup saya akan melayani Dia sepenuh waktu. Dan sungguh ajaib, Tuhan menggerakkan orang-orang untuk menolong saya. Namun setelah satu bulan menjalani pengobatan saya lupa dengan janji saya itu. Pada tahun 1999 saya mengikuti kebaktian tahunan di Batu, Malang. Hamba Tuhan yang berkhotbah di hari terakhir menantang seluruh jemaat yang hadir untuk mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi. Waktu tantangan ketiga (komitmen), jantung saya mulai berdegup kencang. Saya tidak mau maju ke depan untuk berkomitmen. Tetapi kemudian saya mendengar suara hamba Tuhan berkata, “Saya tahu di belakang sana ada yang tidak mau maju. ”Saya bingung juga bagaimana hamba Tuhan itu tahu. Kemudian ia berkata lagi, “Kalau tidak mau maju, dia tidak berkenan di hadapan-Nya. ”Kalimat terakhir itu akhirnya membuat saya maju dan mengambil komitmen untuk melayani Dia. Sebagai pemenuhan komitmen tersebut setahun kemudian saya masuk ke sekolah teologi di Batu (I3) selama dua tahun dan 2002 saya pindah ke Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang. Di SAAT inilah saya berjumpa dengan calon istri saya yang kemudian mengerjakan visi ini berdua. Perintisan dan Pelayanan Berkesinambungan Dengan panggilan yang jelas kepada kami berdua, kami memulai perintisan pelayanan di akhir tahun 2007, setahun setelah kami menikah. Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 115

115

3/17/18 9:35 AM


Awal pelayanan dimulai dengan melakukan training guru sekolah minggu, karena membangun generasi harus dimulai dari sekolah minggu. Generasi yang punya hati misi harus ditanamkan sejak dini. Kami mengajar dan melatih guruguru sekolah minggu dan remaja, guru-guru ini kemudian akan mengajarkannya kepada anak-anak dan remaja mereka. Kalau ini dilakukan di tiap-tiap gereja maka akan bermunculan anak-anak dan remaja yang berhati misi yang 15–20 tahun ke depan akan menjadi pengurus-pengurus, majelis-majelis, hambahamba Tuhan, pekerja-pekerja yang punya hati misi. Dalam pelatihan guru sekolah minggu kami siapkan sesi-sesi pelatihan tentang Anak dan Misi. Kami ingat sekali pertama kali memulai pelatihan guru di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan ada satu gereja yang bersedia guru-gurunya menerima pelatihan. Dengan terbukanya satu gereja ini kami berangkat ke NTT dengan keyakinan bahwa Tuhan akan membukakan pintu untuk gereja-gereja yang lain. Dan terpujilah Tuhan pemilik pelayanan ini yang menyatakan pimpinan-Nya. Setelah kami tiba di Kupang dan menyelesaikan training pertama kami, Tuhan membuka pintu untuk kami masuk ke gereja-gereja yang lain dan kami terus berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain di daerah NTT.

Pelatihan Guru Sekolah Minggu (GSM) di Bandera Hun, Timor Leste 116 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 116

3/17/18 9:35 AM


Tuhan terus menuntun kami dalam pelayanan ini dan terus membuka kesempatankesempatan sehingga kami juga diberi kesempatan untuk masuk ke Sumatera Utara yaitu daerah Tanah Karo (Sinode GBKP) tepatnya di Desa Munte dan tanah Simalungun di Desa Parik Sabungan (Sinode KKR Anak di desa Oeteta, Timor GKPS). Setiap tahun kami rutin melakukan kunjungan dan pembinaan kepada guru-guru sekolah minggu dan remaja di desa NTT (Kupang, Alor, Sumba, Rote, Sabu, Timor Leste), Sumatera Utara (Munte, Parik Sabungan, Nias), dan Riau di Pangkalan Kerinci. Ada desa-desa yang kemudian menjadi rutin tiap tahun kami kunjungi dan dengan cara ini kami menemukan orang-orang kunci yang akhirnya bersamasama kami memikirkan pembinaan bagi desa-desa mereka. Kami bekerja bersama tim lokal kami dalam melakukan pelayanan.

Melakukan KKR Anak bersama Guru SM yang dibina di 21 desa sekitar Munte

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 117

117

3/17/18 9:35 AM


Penginjilan kepada anak-anak dalam kelompok kecil Di desa Munte selain training guru sekolah minggu, kami juga akhirnya bisa melakukan seminar orang tua, dan KKR anak. Sebagai follow-up KKR tersebut kami melakukan Camp Anak yang rencananya berkesinambungan setiap tahun. Kegiatan yang sama kami lakukan di Desa Parik Sabungan. Camp anak kami lakukan pertama kali di bulan juni 2016. Camp ini yang direncanakan akan dilakukan rutin setiap tahun bagi anak-anak di enam desa. Mimpi besar yang Tuhan taruh di hati kami adalah membangun sebuah Rumah Misi. Di NTT kami rindu agar bisa dibangun sebuah tempat pelatihan yang akan memperlengkapi orang-orang untuk bisa melayani secara holistik. Ada rumah pintar bagi anak-anak, remaja dan pemuda, dan akan ada wadah untuk pemberdayaan masyarakat sekitar. Kerinduan kami di tiap-tiap daerah akan muncul penggerakan-penggerakan yang menyadarkan gereja Tuhan untuk kembali bermisi dan melakukan sesuatu bagi orang-orang lain sehingga semakin banyak orang yang dimenangkan bagi Kristus.

118 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 118

3/17/18 9:35 AM


Penutup Pelayanan kami sampai hari ini belum memiliki nama, entah kenapa kami belum menemukannya. Kami tidak bernaung pada lembaga atau gereja tertentu dan kami rindu melayani semua tanpa melihat denominasi gereja. Sewaktu kami melayani ada orang-orang yang bertanya bagaimana kami melakukannya dan bagaimana pendanaannya? Ada prinsip yang kami pegang dalam pelayanan ini yaitu tidak menjadi beban bagi gereja-gereja yang kami layani sehingga kami harus berusaha untuk membiayai pelayanan ini sendiri (mengikuti pola pelayanan Paulus dalam 1 Tesalonika 2: 9; 1 Tesalonika 3: 7–9; Kisah Para Rasul 20: 34–35; Kisah Para Rasul 18: 3). Pada akhirnya terpujilah nama Tuhan yang tak pernah meninggalkan kami dan selalu menopang dan memberi kekuatan bagi kami untuk mengerjakan pelayanan tanpa nama organisasi ini. Seperti Paulus kami juga mau berkata, “Tetapi harta ini kami punya dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.� (2 Korintus 4: 7)

Victor Immanuel adalah M.Div. lulusan SAAT, Adelina Sembiring adalah S.Th. dari seminari yang sama. Keduanya adalah full-timer dalam pelayanan misi dan penginjilan.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 119

119

3/17/18 9:35 AM


ASI ND

KOME RE

JUDUL BUKU

Jika Anda Ingin Berjalan di Atas Air, Keluarlah dari Perahu PENGARANG

John Ortberg JUMLAH HAL/

277

Kisah Petrus yang berjalan menghampiri Yesus dengan berjalan di atas air, dikupas dan ditelaah dengan begitu menarik oleh Penulis. Delapan ayat Alkitab (Matius 14: 25–32) ternyata tidak sekadar cerita tentang spontanitas Petrus keluar dari perahu dan ketakutannya ketika tiupan angin menerpa, tapi ‘memaksa’ kita sebagai pembaca untuk bercermin ulang, melihat lagi perjalanan hidup kita selama ini.

120 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 120

3/17/18 9:35 AM


Mungkin yang kita ingat tentang kisah Petrus ini adalah sebagai seorang yang peragu meski melihat Yesus dengan mata kepala sendiri. Namun membaca buku ini dari awal hingga akhir, bisa membuat kita menutup muka dan menyadari ‌ betapa pemberaninya Petrus untuk melangkahkan kakinya keluar dari perahu. Perahu dalam kehidupan nyata saat ini, adalah segala sesuatu yang mewakili keamanan dan keselamatan di luar Allah; perahu adalah sesuatu yang kita andalkan, sesuatu yang membuat kita begitu nyaman sehingga kita tidak ingin meninggalkannya, dan perahu ini menahan kita untuk bergabung dengan perjalanan bersama Tuhan di tengah gelombang laut apalagi ketika ada angin menerpa dan badai yang mengguncang. Kasus anak muda yang kaya dalam Alkitab menunjukkan bahwa perahunya adalah kesuksesan. Suatu hari Yesus memintanya untuk keluar dari perahu (Pergilah, juallah semua milikmu dan berikanlah itu kepada orang-oraang miskin ... kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku). Ia tidak mau melakukannya; karena ia punya perahu yang sangat nyaman, terawat baik, dan ia sangat menyukainya hingga enggan melepaskannya. Apakah perahu kita? Jika kita ingin berjalan di atas air, kita harus bersedia untuk melangkah keluar dari perahu dan mencelupkan kaki kita terlebih dahulu. Maka, kita akan mendapati hasilnya sepadan dengan risiko yang telah kita ambil. Belajar keluar dari perahu kita apa pun bentuknya, berarti belajar mengandalkan Tuhan yang penuh kuasa dalam hidup kita. Undangan untuk keluar dari perahu tidak hanya diperuntukkan bagi Petrus, namun juga tokohtokoh Alkitab yang lain, dan juga kita saat ini. Ketika Allah meminta Musa untuk keluar dari perahu—menantang Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 121

121

3/17/18 9:35 AM


Firaun dan memimpin umat-Nya—Ia meminta Musa melakukan satu langkah kecil yaitu melempar tongkatnya. Musa melakukannya, dan tongkat itu menjadi ular; lalu Allah meminta ia untuk memegang ekor ular tersebut, Musa menangkap ular itu dan binatang itu menjadi tongkat lagi. Allah setia tapi Musa harus terlebih dulu mengambil langkah pertama. Keluar dari perahu dan mulai berjalan di atas air bukanlah cerita biasa, karena kita akan melewati jalan yang tidak biasa namun bersama dengan ‘Seseorang’ yang luar biasa. Membaca buku ini, membuat kita ingin mencatat kisah hidup kita sendiri ketika kita akhirnya memutuskan untuk keluar dari perahu kita. Karena selalu ada panggilan, selalu ada ketakutan, selalu ada penghiburan, selalu ada keputusan, dan selalu ada kehidupan yang diubahkan. Siapkah kita untuk berjalan bersama-Nya di atas air? Mari kita keluar dari perahu

John Ortberg adalah seorang pendeta senior di Menlo Park Presbyterian Church (MPPC). Bukunya yang lain adalah Soul Keeping. Ortberg mengajar di berbagai konferensi dan gereja seluruh dunia, menulis di Chritianity Today dan Leadership Journal, dan menjadi dewan pengurus untuk Dallas Willard Centre dan Fuller Seminary.

/ L ily E k awati 122 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 122

3/17/18 9:35 AM


Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 123

123

3/17/18 9:35 AM


124 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 124

3/17/18 9:35 AM


/ Erwin Tenggono /

Seorang pemimpin perusahaan dididik dengan cara dan situasi yang berbeda, sehingga dia menjadi pemimpin saat ini. Tantangan terbesar seorang pemimpin antara lain adalah kinerja perusahaan khususnya secara keuangan dan juga bagaimana mengelola perubahan melalui sumber daya dan kapabilitas perusahaan itu. Banyak pemimpin yang hebat, yang dicari dan diharapkan mampu membawa perubahan pada perusahaan.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 125

125

3/17/18 9:35 AM


Ada satu pembelajaran yang menarik dari kisah seorang pemimpin yang saya kenal. Reputasi dan nama besarnya begitu terkenal dalam industri. Kemampuan mengembangkan perusahaan dan membuat perubahan serta ‘turn around’ menjadi kunci sukses dan cerita beliau. Banyak perusahaan ingin mempekerjakan pemimpin tersebut.

Pada satu kesempatan, sang pemimpin bergabung di salah satu perusahaan grup yang sangat besar. Namanya begitu disegani, sehingga karpet merah dan harapan atas pemimpin itu begitu besar sejak hari pertama dia bergabung. Sang pemimpin begitu percaya diri, dukungan dari manajemen dan pemegang saham begitu kuat. Pemimpin tersebut mulai membuat dan melakukan perubahan-perubahan dalam organisasi tersebut. Sejuta harapan dari pegawai, pemegang saham begitu besar terhadap sang pemimpin. Pujian dan cerita kehebatan serta harapan membaur pada sang pemimpin.

126 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 126

3/17/18 9:35 AM


Waktu berjalan, disadari bahwa setiap perusahaan mempunyai nilai dan budaya yang dianut dan dipegang begitu lama oleh pemegang saham dan karyawan. Sang pemimpin yang mulai membuat perubahan tampaknya berbenturan dengan nilai-nilai dan budaya perusahaan yang telah lama ada. Akhirnya tekanan dari sekeliling mulai terjadi, politik organisasi mulai terjadi, dukungan dari pemegang saham menjadi ancaman dan tekanan yang begitu kuat memaksa sang pemimpin untuk mundur. Sang pemimpin begitu yakin bahwa dia sanggup membuat semua perubahan yang ada, dan dia percaya dengan iman yang dimiliki, bahwa Tuhan ingin dia bertahan dan membuat perubahan di dalam perusahaan tersebut. Waktu berjalan sangat cepat. Tidak sampai satu tahun, semua dukungan dan harapan dan segala karpet merah dan kepercayaan diri sang pemimpin hilang. Tekanan untuk mundur, politisasi jabatan dan semuanya menjadi satu. Pemimpin yang awalnya begitu diagungkan, saat ini dijatuhkan dengan semua cara bahkan diminta meletakkan jabatannya oleh pemegang saham. Pukulan itu begitu kuat dan melukai hati sang pemimpin. Sang pemimpin kehilangan kepercayaan diri dan sangat terpukul sehingga menjadi semacam luka yang dalam pada dirinya. Kehebatan dan harapan dari pemimpin tersebut sirna dengan begitu cepat, dari seorang yang begitu percaya diri, akhirnya ia menjadi orang yang sangat tidak percaya diri, bahkan sangat mempengaruhi kehidupan pribadinya.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 127

127

3/17/18 9:35 AM


Harapan organsisasi, harapan sesama kita, mungkin juga kadangkala harapan dari keluarga kita menjadi bagian dari hidup kita; seperti kisah sang pemimpin itu. Dari harapan yang begitu besar, hilang menjadi satu penghukuman yang besar. Dari kesuksesan yang diharapkan di awal, menjadi satu kehancuran dari diri kita seperti pemimpin di atas. Dalam hal seperti ini, apakah kita berkata Tuhan tidak bekerja ataukah kita akan kecewa dengan Tuhan atau kita harus terus larut dalam kesedihan dan kegagalan kita? Seorang pemimpin saat memutuskan untuk mengambil suatu jabatan, saya percaya dia tahu apa risiko yang harus dia hadapi, dan dia siap untuk itu. Mengapa di kala gagal, banyak pemimpin tidak dapat menerima situasi yang ada? Saya mencoba merefleksikan semua itu, dan saya mendapatkan satu jawaban bahwa kesuksesan kita kadangkala membuat kita sangat percaya diri, sehingga sejujurnya kita mulai bergerak dan bertindak menurut kemampuan dan kepercayaan diri kita. Dan kita hanya meminta Tuhan mengukuhkan semua itu. Kita kehilangan fokus; fokus pada tugas kita bukan pada Tuhan yang memberikan pekerjaan itu. Nafiri kali ini mengajak kita melihat proses perjalanan Yesus menuju Yerusalem, yang mana bisa kita ikuti perjalanannya di Alkitab (Matius 21: 1; Markus 11: 1; Lukas 19:28; Yohanes 12: 12). Bukankah perjalanan Yesus pada minggu menjelang Paskah tersebut dimulai dengan panggilan pujian keagungan yang kemudian berakhir dengan tragis? Dari pengakuan diri Yesus sebagai Raja yang berakhir dengan penyaliban atas diri-Nya? Panggilan itu telah diketahui Yesus sejak Dia melangkahkan kaki-Nya ke Yerusalem. Yesus patuh dan menjalani panggilan itu. Sebelum memasuki kota Yerusalem, Yesus berhenti dan menangisi kota dan penduduk Yerusalem. Lukas 19: 41–42, “Dan ketika Yesus telah dekat dan

128 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 128

3/17/18 9:35 AM


melihat kota itu, Ia menangisinya, kata-Nya, ‘Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.’� Namun ia tetap menjalani panggilan itu, karena percaya dan patuh pada kehendak Bapa. Apakah dalam panggilan kita, apa pun profesi kita, kita mendengar dan mencari suara Bapa, ataukah kita begitu yakin dengan semua kemampuan kita sehingga kita hanya mengajak Bapa untuk mendampingi kita dalam berkarya? Mencari kehendak Bapa, menjadi satu pegangan utama terbesar dalam perjalan kehidupan kita menyongsong kesuksesan. Berapa pun besarnya tekanan kita, kita terus harus lebih berfokus pada karya yang Bapa inginkan dalam diri kita dibandingkan kesuksesan kita. Di kala kita fokus pada pekerjaa Bapa, dalam situasi tersulit pun, kita masih mendapatkan sukacita dan kita akan terus berkarya pada orang-orang yang bekerja bersama kita dibanding dengan kesuksesan kita. Perjalanan menuju Yerusalem, perjalanan awal yang diagungkan dan dielukan elukan, kemudian dijatuhkan bahkan berakhir pada penyaliban. Namun karya keselamatan melalui salib Kristus itu yang membuat kita semua saat ini mendapatkan kasih karunia keselamatan yang begitu besar. Di kala kita jatuh, mampukah kita tetap berfokus pada keselamatan jiwa ataupun karakter orang-orang di sekeliling kita yang Tuhan percayakan pada kita? Ataukah kita terlalu sibuk pada kesuksesan dan harga diri kita? Biarlah ini menjadi refleksi kita semua di saat menyongsong perayaan Paskah tahun ini. Tuhan Yesus memberkati

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 129

129

3/17/18 9:35 AM


ASI ND

KOME RE

JUDUL FILM

Where Hope Grows SUTRADARA

Chris Dowling PEMAIN

Kristoffer Polaha Brooke Burns

“..film yang membangkitkan semangat dan membuat kita berpikir serta bersyukur kembali akan arti hidup ini” 130 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 130

3/17/18 9:35 AM


Where Hope Grows. Film yang disutradarai dan ditulis oleh Chris Dowling ini sungguh film yang membangkitkan semangat dan membuat kita berpikir serta bersyukur kembali akan arti hidup ini. Calvin Campbell, adalah seorang mantan pemain baseball profesional yang mabuk-mabukan karena tidak dapat menghadapi kenyataan pahit karirnya. Calvin pun pada awalnya memiliki hubungan kurang baik dengan putrinya. Ia kesulitan memahami Katie yang kini berusia tujuh belas tahun, dan bahkan sempat berkata, ”Andaikan Tuhan memberikanku buku petunjuk bagaimana cara mendidik (putriku).” Calvin yang sering datang berbelanja ke supermarket tempat Produce bekerja, awalnya kaget dengan sikap Produce, seorang pemuda down’s syndrome; yang begitu hangat dalam memeluk, positif dalam berkata-kata, dan sangat cerdas dalam mengingat angka-angka kode sayuran tempatnya bekerja. “Apa kabar? Semoga harimu menyenangkan. Hati yang ceria adalah obat yang baik,” itulah kata-kata yang sering Produce ucapkan. Persahabatan Calvin dan Produce berkembang semakin erat, bahkan ia kini datang ke supermarket tidak untuk berbelanja, namun untuk berbincang dengan Produce. Kepolosan ‘happy kid’ yang tercermin dari mata Produce dan ‘magical happiness’ yang Produce miliki membuat Calvin penasaran. Calvin mengajari Produce bermain baseball dan mereka menikmati hari-hari bersama dengan gembira. Produce berusaha mengajak Calvin ke gereja, walau pada awalnya Calvin tidak mau. Pertemuan pecandu alkohol, persahabatan dengan Produce, dan rasa sayangnya pada putrinya membuat Calvin perlahan-lahan meninggalkan minuman keras. Konflik-konflik terjadi saat Colt, pacar Katie memaksa untuk melakukan free sex, namun ditolong Produce. Klimaks juga terjadi saat Produce tertabrak teman Calvin (Milt) yang mabuk dan Produce memberikan Alkitab kepadanya. Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 131

131

3/17/18 9:35 AM


Saat Produce dioperasi karena luka-lukanya; untuk pertama kalinya Calvin, Katie, dan Amy (teman dekat Calvin) berdoa. Katie bertanya kepada ayahnya, ”Apa gunanya berdoa bila tidak dapat yang kita minta?” Mau tahu jawaban Calvin? Nonton saja. Di akhir cerita, seorang hamba Tuhan berkata, ”Dalam setiap batu nisan, ada dua tanggal yaitu tanggal kelahiran dan tanggal kematian, yang namanya hidup adalah di antara kedua tanggal tersebut.” Namun, jangan khawatir, film ini cukup bisa dikategorikan sebagai happy ending story. Kesimpulannya; film ini merupakan film keluarga yang penuh dengan pesan moral, inspiratif, menyentuh hati, dan layak untuk ditonton. Selamat menonton, Tuhan memberkati kita semua

/ Humprey

132 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 132

3/17/18 9:35 AM


ELIA

SERBA SERBI SEKOLAH MINGGU

Endah si guru sekolah minggu menjelaskan kisah Nabi Elia dan nabi-nabi Baal dengan cermat. Dia menjelaskan bagaimana Elia membangun mezbah, menyusun kayu di atasnya, menyembelih lembu, dan meletakkan potonganpotongan daging lembu itu di atas mezbah. Lalu Elia menyuruh umat Allah mengisi empat kendi dengan air dan menuangkannya di atas mezbah. “Nah,” ujar Endah, “siapa yang bisa menebak mengapa Tuhan meminta Elia menuangkan air ke atas daging lembu di mezbah itu?” Antony yang duduk di belakang kelas mengangkat tangannya, “Untuk membuat kaldu sapi, Bu.”

Doa Ibu

Endah sedang mengobrol dengan Benny, salah satu murid sekolah minggu yang baru berusia enam tahun. Endah: “Apakah ibumu selalu berdoa untukmu setiap malam?” Benny: “Ya” Endah: “Baik sekali ibumu .… Bagaimana bunyi doanya?” Benny: “Terima kasih Tuhan akhirnya dia tidur juga ….”

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 133

133

3/17/18 9:35 AM


Catatan dari Afrika Selatan ( bagian dua )

134 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 134

3/17/18 9:35 AM


/ Pingkan I. Palilingan /

a i pem ba c a ! Dalam Nafiri edisi yang lalu, saya sudah membagikan sedikit mengenai Afrika Selatan, tepatnya Cape Town, kota dimana saya dan suami tinggal selama tiga tahun—kalau saya sih hanya tujuh bulan … hehe. Ketika artikel ini diterbitkan memang kami sudah kembali ke Tanah Air dan kembali beribadah di GKY BSD—juga takjub kepada gedung gereja baru yang menjulang megah! —tetapi kenangan di Cape Town membekas begitu dalam di hati kami, dan berikut ini adalah cerita lanjutan dari kota yang terkenal dengan julukan “Mother City” ini.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 135

135

3/17/18 9:35 AM


Kejahatan yang Sangat Memprihatinkan “Rumah saya dirampok.” “Saya diperkosa dua lelaki dan dibuang di pinggir jalan.” “Saya kena tikam di leher.” “Teman baik saya ditusuk di dada dan meninggal di tempat.” Ini hanya segelintir cerita yang saya dengar selama tinggal di Cape Town dan sudah dianggap biasa oleh penduduk Afrika Selatan (Afsel). Perampokan, penculikan, pemerkosaan, pembunuhan, dan kejahatan lainnya rutin menghiasi headline surat kabar lokal. Pada awalnya saya stres, parno ketika sendirian di rumah. Bahkan, hampir seluruh kediaman masyarakat kelas menengah ke atas dilengkapi jasa perusahaan keamanan swasta: pagar listrik, CCTV, alarm pencuri, dan lain-lain. Pemilik rumah hanya perlu menekan tombol panic button ketika merasa terancam, dan wussh! petugas keamanan bersenjata lengkap segera datang menolong. Tetap saja, masalah ketakutan masih belum tuntas. Saya masih deg-degan setiap berjalan kaki di mana pun dan juga menyetir mobil di daerah tertentu. Suami saya, John, mewanti-wanti supaya saya menghindari daerah terkonsentrasi ras kulit hitam (township) dan wilayah Cape Flats yang secara tradisional dihuni warga coloureds (pembaca yang lupa mengenai istilah-istilah ini atau hendak mencari tahu, bisa menemukannya di Bagian Satu). Beberapa pemukiman mayoritas kulit hitam memang dikenal sebagai “murder capital“ di Afrika Selatan, sedangkan pemukiman mayoritas kulit berwarna dikenal karena rendahnya angka harapan hidup akibat seringnya perang antargangster bersenjata api. 136 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 136

3/17/18 9:35 AM


Salah seorang teman baik kami cerita bahwa pendeta di gerejanya meninggal tertembak peluru nyasar ketika terjebak di tengah baku tembak antargangster setelah mengantarkan anaknya ke sekolah. Itulah yang saya khawatirkan: Berada di tempat yang salah pada waktu yang salah. Beberapa minggu sebelum saya pulang, seorang satpam KJRI Cape Town, orang Afrika Selatan suku Xhosa, curhat ke saya bahwa sahabatnya meninggal ditikam perampok. Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 137

137

3/17/18 9:35 AM


South African Police Service (SAPS) sering kali tidak dapat berbuat terlalu jauh karena keterbatasan jumlah anggota dan banyaknya personel yang tewas dalam tugas di township dan pemukiman mayoritas kulit berwarna. “Jangan pernah buka jendela mobil atau berhenti di daerah ini dan itu. Mau ban mobil kempes atau bocor, tetap jalan sampai kamu ada di daerah yang aman untuk berhenti,” kata John mengingatkan saya. Ke-parno-an ini pun dikonfirmasi lebih jauh melalui laporan yang berjudul “The State of Urban Safety in South Africa 2017 Report“ yang menempatkan rasio kejahatan seperti pembunuhan, perampokan bersenjata, pencurian, dan percobaan penganiayaan di Cape Town sebagai yang terburuk di Afrika Selatan. Tetapi kekhawatiran akan keamanan mendorong kami semakin bergantung kepada Tuhan saja.

Khayelitsha 138 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 138

3/17/18 9:35 AM


Zeitz MOCAA, galeri seni kontemporer terbesar di Benua Afrika

“Divine Appointment” Satu hal cukup mengganggu saya semenjak menginjakkan kaki di kota ini. Apa tujuan Tuhan mengirim saya ke sini? Dari awal, Cape Town tak pernah menjadi destinasi pilihan bagi saya untuk berlibur atau bahkan untuk tinggal menetap. Tapi kenapa Cape Town, Tuhan? Satu hal yang kami tahu pasti, Tuhan memakai anak-anakNya untuk menjadi garam dan terang di mana pun mereka ditempatkan; dan itu yang sebisa mungkin kami hidupi sehari-hari. Mungkin anda pernah mendengar subjudul di atas: “Divine Appointment”. Dari sekian banyaknya penafsiran, menurut saya makna yang paling tepat dari dua kata yaitu sebagaimana dikatakan oleh Dennis Rainey di majalah online Family Life. “A divine appointment is a meeting with another person that has been specifically and unmistakably ordered by God.” Divine appointment adalah pertemuan dengan individu lain yang sudah direncanakan dan diatur sedemikian rupa oleh Tuhan. Dua kata ini pertama kali saya dengar dari salah satu teman baik saya di Cape Town. Memang, sebagai orang percaya saya sudah ’tahu’ bahwa Tuhan telah menempatkan orang-orang di sekeliling saya dengan tujuan tertentu. Namun, saya baru sadar bahwa saya belum benar-benar memahami ini dan mengimaninya hingga akhirnya saya mendengar istilah divine appointment ini … dan mengalaminya berkali-kali.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 139

139

3/17/18 9:35 AM


Meski tergolong sebagai negara yang sekuler, Afrika Selatan sebenarnya memiliki banyak penganut Kristen dan Islam. Untuk Cape Town sendiri penganut Islam pun terhitung banyak. Di lingkungan masyarakat Indonesia, kami yang Nasrani terhitung sebagai minoritas. Tak hanya sampai situ, penduduk kulit berwarna yang beragama Islam melimpah ruah di wilayah-wilayah tertentu di Cape Town. Cape Malay adalah sebutan bagi kelompok yang termasuk dalam golongan ras coloured ini. Kebanyakan dari orang Cape Malay yang beragama Islam adalah keturunan dari ulama, tahanan politik, dan pekerja paksa Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) yang diasingkan ke Afrika Selatan. Bahkan di provinsi Western Cape ada kelurahan Macassar yang dinamakan berdasarkan kampung halaman Syekh Yusuf asal Makassar, yakni seorang ulama yang pertama kali menyebarkan agama Islam di Afrika Selatan sejak tahun 1694. Kami memiliki banyak teman-teman Cape Malay yang sudah seperti saudara bagi kami. Pendapatan yang cenderung berada di bawah upah minimum regional membuat mereka hidup pas-pasan. Namun, tak berarti hidup mereka dipenuhi duka. Mereka senang bercanda tawa dan justru tulus dalam mengungkapkan perasaannya. Ketika membutuhkan dukungan moral atau finansial, mereka sering datang kepada kami. Begitu juga sebaliknya. Ketika kami terlihat sedih, mereka tak sungkan untuk memeluk dan memberikan perhatian ekstra. Kami bersyukur Tuhan menggerakkan hati mereka untuk menerima kami dengan tangan terbuka, walaupun berbeda iman. Kami juga memiliki beberapa teman baik warga kulit hitam. Sama seperti orang Cape Malay, umumnya mereka bekerja di sektor blue collar dengan upah yang sangat minim. Salah satu teman kami, Zamile Eric Mvumbi, bekerja sebagai tukang kebun di Konsulat Jenderal RI. Sehari sebelum John pulang ke Indonesia untuk pernikahan kami, Eric datang ke ruangannya dan berkata, “Pak, saya tidak punya uang banyak. Tetapi ini 10 Rand (setara dengan Rp10.000) untuk Bapak membeli minum di perjalanan.� 140 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 140

3/17/18 9:35 AM


Bersama warga Cape Malay

Bersama warga Afrika Selatan Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 141

141

3/17/18 9:36 AM


Saya terenyuh mendengar cerita itu. Eric yang penghasilannya sangat minim, rela menyisihkan angpau sebesar sepuluh Rand yang, pastinya, jumlah demikian sangat berarti baginya. Saya jadi teringat cerita Staf KJRI Cape Town, Eric, bersama dengan anaknya mengenai janda miskin yang memberikan dua peser, yaitu seluruh nafkahnya, untuk persembahan (Markus 12: 41–44). Kami tidak meminta apa-apa darinya, namun bahwa ia memberi dari kekurangannya sangatlah menyentuh hati kami, meskipun sepuluh Rand hanya cukup untuk membeli sebotol air mineral ukuran kecil. Keramahan masyarakat setempat yang bekerja di kantor John inilah yang cepat membuat kami betah dan juga sangat berat meninggalkan kota ini.

Bersama keluarga staf Wine Tram di Franschhoek

142 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 142

3/17/18 9:36 AM


Keluarga besar KJRI Cape Town

Sebut saja kebetulan yang aneh, atau kemujuran belaka. Tapi coba kita pikir kembali dengan akal sehat: Bagaimana bisa di kota yang disebut sebagai “murder capital of South Africa“ ini kami selalu bertemu dengan orang-orang baik, pengasih, murah hati yang menerima kami seperti keluarga? Hanya oleh karena anugerah luar biasa yang datang dari Tuhan semua divine appointments ini boleh terjadi. Mengapa Cape Town, Tuhan? Terlepas dari tingginya tingkat kejahatan dan belum sembuhnya Afrika Selatan dari rasisme, Cape Town sebenarnya adalah kota yang luar biasa indah. Mulai dari hutan lebat nan hijau hingga gurun, pantai yang indah hingga gunung yang megah, perkebunan anggur bak Eropa hingga sabana. Belum lagi keanekaragaman hayatinya yang dilindungi dengan sangat baik oleh pemerintah.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 143

143

3/17/18 9:36 AM


Pemerintah provinsi membina pariwisata dengan sangat terampil. Lihat saja taman dan museum nasional di kota ini yang sangat terawat dan tourist-friendly! Setiap hari selalu ada tempat baru yang bisa dijelajahi, dan asyiknya, kemana-mana cepat dan dekat ditempuh dengan mobil. Sayangnya, hal di atas kurang berimbang dengan kondisi ekonomi dan penduduknya: pengangguran, kemiskinan, dan kriminalitas yang tinggi. Sudah jatuh tertimpa tangga. Sudah sulit, ditambah sulit lagi dengan krisis air yang melanda Cape Town—yang disebabkan oleh kombinasi tepat antara kekeringan berkepanjangan dengan drama politik yang kekanak-kanakan. Tidak hanya itu, berbicara mengenai politik tentunya tak jauh dari obrolan mengenai korupsi yang menggerogoti pemerintahan Presiden Jacob G. Zuma. Inilah pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh pemerintah Afrika Selatan pascaapartheid.

144 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 144

3/17/18 9:36 AM


Terbukanya mata saya terhadap kehidupan di Afrika Selatan membuat saya merenungkan beberapa hal. Mungkinkah Tuhan ingin mengajar kami untuk lebih rendah hati? Atau untuk mensyukuri segala hal yang dengan manja kita keluhkan di Indonesia? Mungkin Ia ingin kami belajar makna penyediaan (providence) dari Allah? Tuhan membawa kami ke negara dan kota ini untuk tujuan tertentu. Tentunya bukan sekadar untuk bersenang-senang ataupun semata mengalami ketakutan di kota yang penuh paradoks ini. Inilah teka-teki yang berusaha kami temukan jawabannya selama berada di kota ini. Suami saya pernah berkata bahwa ia berpikir dirinya pergi ke Cape Town dengan membawa jawaban, namun kenyataannya ia malah (akan) pulang ke Tanah Air membawa pertanyaan. Satu hal yang saya imani adalah bahwa Tuhan mengetahui segala rancangan yang ada pada-Nya mengenai kita, yaitu rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan masa depan yang penuh harapan (Yeremia 29: 11). Pikiran Allah terlalu dalam untuk diselami dan terlalu luas untuk dijelajahi. Oleh karenanya, saya dan suami tidak ingin terlalu mereka-reka maksud Tuhan dengan menempatkan kami di sini, dan lebih berusaha untuk setia dengan peran yang kami jalani saat ini

Catatan: Pada saat tulisan ini diterbitkan, Presiden Jacob Zuma telah mengundurkan diri sebagai presiden keempat Afrika Selatan. Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 145

145

3/17/18 9:36 AM


CGF Filadelfia

Multiplikasi?

Siapa Takut? Unik dan dinamis. Begitulah dua kata yang bisa mengungkapkan keberadaan CGF Filadelfia. Pada pertengahan tahun 2016, CGF ini bermultiplikasi menjadi Filadelfia-1 dan Filadelfia-2. Sebagai perpanjangan pemerhatian Gereja terhadap anggota jemaat, CGF Filadelfia melayani jemaat yang memiliki tempat tinggal di sekitar kompleks klaster Nusa Loka atau Sektor 14. Dengan anggota sekitar 20–25 orang tiap kelompoknya, CGF ini masih berpotensi untuk kembali bermultiplikasi, mengingat masih banyak jemaat di wiilayah Nusa Loka yang belum bergabung.

146 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 146

3/17/18 9:36 AM


/ Feri Irawan / Filadelfia-1: Biar Tua tapi Dinamis Sebagai ‘kakak’, Filadelfia-1 memiliki kekhasan yang menjadi keunikan, yaitu keberadaan anggotanya yang didominasi oleh kalangan jemaat usia senja atau usia ‘Kaleb’—demikian sebutan yang umum di GKY (Catatan: Kaleb adalah nama komisi di GKY yang melayani jemaat usia di atas 55 tahun). Kalau pembaca Nafiri berpikir persekutuan yang didominasi oleh kalangan kakek dan nenek pasti akan monoton, sepi, lesu, dan menjemukan; maka hal itu tidak terjadi di CGF Filadelfia-1. Justru CGF ini sangat dinamis. Selain rutin dengan persekutuan Caring Group-nya, kelompok ini penuh dengan aktivitas kebersamaan seperti perayaan Natal bersama dengan acara tukar kado dan kebersamaan outing dengan menginap di vila. GI. Edy Gurning sebagai hamba Tuhan pendamping mengisahkan bagaimana dia sangat terkesan dengan acara kebersamaan menginap di sebuah vila di Puncak tahun lalu. Bukan hanya sekadar sharing Firman dan kesaksian, kebersamaan di Puncak juga disertai dengan acara olahraga senam Poco-Poco, memasak bersama, dan di malam hari diisi dengan acara bernyanyi karaoke bersama. Hal yang tidak terduga adalah meskipun kebanyakan anggota adalah nenek-nenek, tetapi malam itu mereka bernyanyi dan berjoget bersama dengan penuh keakraban tanpa ada rasa jaim atau canggung satu sama lain. “Berkat rohani yang saya dapatkan adalah saya merasa dikuatkan. Di CGF ini banyak usia tua, tetapi mereka sangat bersemangat mengikuti CGF, sehingga menolong saya untuk boleh melihat bahwa persekutuan bersama itu adalah satu hal yang penting dan bisa membangun satu sama lain,” demikian GI. Edy menambahkan. Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 147

147

3/17/18 9:36 AM


Eti, leader CGF Filadelfia-1 adalah leader pertama sebelum CGF ini bermultiplikasi. Meski Eti merasa tidak memiliki pengalaman menjadi pemimpin kelompok, penunjukan dirinya sebagai CGL kala itu dianggapnya sebagai sebuah kesempatan yang diberikan Tuhan untuk melayani. Terlebih lagi di awal-awal keberadaan CGF ini, rata-rata pesertanya adalah oma-oma yang sudah berusia senja. Hal inilah yang menginspirasi dirinya untuk mulai menjemput oma-oma untuk mengikuti CGF. Dan rupanya hal kecil yang ia lakukan ini direspons dengan baik oleh beberapa anggota lainnya yang memiliki mobil untuk saling membantu menjemput dan mengantar pulang peserta CGF. Filadelfia-2: Menarik dan Kreatif Lain lagi kisah kebersamaan di dalam CGF Filadelfia-2. Sebagai ‘adik’ hasil multiplikasi di tahun 2016 lalu, Filadelfia-2 lebih didominasi oleh angota dari kalangan pasutri muda, meski ada juga yang sudah berusia senja . Ceni Lim sebagai leader merasa bersyukur kalau sesama anggota penuh inisiatif dan punya kerinduan ingin bersekutu. Bahkan tidak lupa momenmomen hari raya seperti Natal dan Imlek dirayakan bersama dengan kemasan acara yang menarik dan kreatif, seperti acara tukar kado dan games. Soal konsumsi juga bukan menjadi masalah, karena mereka sudah saling berkoordinasi dalam hal

148 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 148

3/17/18 9:36 AM


membawa makan malam bersama. Meski merasa tidak mampu menjadi leader, tetapi berkat motivasi dari Pak Johan dan GI. Bidawaty serta melihat bagaimana dukungan dari rekan-rekan di CGF, Ceni Lim merasa bersyukur telah diberi kepercayaan menjadi leader CGF Filadelfia-2 ini. “Tuhan yang telah memanggil dalam pelayanan ini, Tuhan pula yang akan memampukan. Itulah yang menjadi motivasi saya melayani,� ujarnya. GI. Bidawaty sebagai hamba Tuhan pendamping CGF Filadelfia-2 ini menilai bahwa kebersamaan dan persaudaraan dalam CGF Filadelfia-2 cukup erat meski anggotanya terdiri dari beragam usia. Melihat potensi multiplikasi yang cukup besar, GI. Bidawaty berharap dengan multiplikasi, CGF Filadelfia bisa lebih menjangkau keluarga-keluarga lainnya di sekitar Nusa Loka. Dengan jumlah jemaat yang tercatat lebih dari seribu jiwa, CGF menjadi tulang punggung bagi pemerhatian jemaat. Sudah saatnya jemaat mendukung dan menghadiri pertemuan-pertemuan CGF tiap bulannya. Bagi jemaat yang tinggal di wilayah Nusa Loka, yuk merapat ke CGF Filadelfia-1 dan CGF Filadelfia-2!

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 149

149

3/17/18 9:36 AM


150 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 150

3/17/18 9:36 AM


/ Sarah A Palilingan /

This month, I’d like to share something different. I’m going to tell you something about a part of me that almost defines me entirely. I’m going to walk you along the journey on what it is like to be an introvert.

i r s t o f a l l , I hope you don’t confuse

extravert with extrovert. Both of the terms have the same meaning; extrovert is commonly used among people. However, in scientific journals and articles, experts use the spelling extravert. Carl Jung, the founder of the traits himself use the term extravert. So, we can start with that.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 151

151

3/17/18 9:36 AM


Introverts are usually portrayed as the antisocial kid that doesn’t hang out with anyone. Meanwhile, extraverts are known as the popular kid that everyone seems to like and want to be friends with. I’m going to break the myth and tell you that it isn’t true. I was meeting a couple of acquaintances and have a chit chat about our uni life. It was a usual chatter involving experiences with all kinds of lecturers, deadlines, and many more. The conversation didn’t really end, but my friends decided to continue talking at this new café in town. Suddenly it hits, “Oh, how I wish I was at home reading or spending time in my pajamas and listen to music.” If you’re curious on how it ended, I winded up going to the place and continue the conversation for hours. After each of us headed home, I was drained and felt like I need hours of quality time with myself, involving a book and some tea. Since we were children, we’ve been encouraged to explore the outside world, be chatty with people, and talk more. Society taught us to make connections as much as possible, for the sake of functioning optimally as social objects. The line between extravert and introvert isn’t defined by how many friends we have, or how much social events we attend to. I know a lot of introverts who are good public speakers, as well as extraverts that love talking to people but don’t enjoy being the center of attention. So, it’s important to set aside any stigma and take time to understand rather than assume.

152 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 152

3/17/18 9:36 AM


To break it down a bit, introverts dislike small talks, prefer deep conversations, and love long periods of solitude. Introverts usually excel in initiating intimate and broad one-on-one or small group conversations. Extraverts are usually more open, active, and sociable. The main point is introversion isn’t synonymous with being lonely, shy, or antisocial. The main difference is how we gain our energy. Introverts gain their energy by solitude. Extraverts recharge their energy by being around people. In other words, introverts are more introspective and extraverts are more outgoing.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 153

153

3/17/18 9:36 AM


He withdrew by boat privately to a solitary place. Hearing of this, the crowds followed him on foot from the towns. When Jesus landed and saw a large crowd, he had compassion on them and healed their sick.” Matthew 14: 13–14 “Immediately Jesus made the disciples get into the boat and go on ahead of him to the other side, while he dismissed the crowd. After he had dismissed them, he went up on a mountainside by himself to pray. Later that night, he was there alone, and the boat was already a considerable distance from land, buffeted by the waves because the wind was against it. Shortly before dawn Jesus went out to them, walking on the lake.” Matthew 14: 22–25

154 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 154

3/17/18 9:36 AM


Apart from the seemingly extraverted things Jesus did, there’s an introvert side of Jesus that we often overlook. The passages said Jesus took His time and recharge His energy to pray or simply to be by Himself. I’m not saying that Jesus is an introvert, because other passages have explained how Jesus excelled at interacting with people such as speaking to thousands of people, initiating sermons in front of people spontaneously, and many more. So in conclusion, we can say that Jesus shows the best of both extraversion and introversion. Whether we have a dominant introvert or extravert trait, there’s always a role for us in the Ministry to serve. On my previous writings I have mentioned how varied services in the church can be. From taking part in the choir, church’s magazine, counseling, arranging flowers or ornaments, and so on. A certain personality trait shouldn’t hinder us from participating in something that God has called us to fulfill. I know it can be hard sometimes to try and encounter new people, join in any activities that involve meeting and spending time with new people, but remember this, the LORD will be with you wherever you go (Joshua 1:9). Besides, you might surprise yourself and meet new people that are similar to you

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 155

155

3/17/18 9:36 AM


使萬民作我的门徒 使萬民作我的门徒 十一個門徒往加利利去, 到了耶穌约定的山上. 他們見

十一個門徒往加利利去, 他們見 了耶穌就拜他, 然而还有人疑惑. 到了耶穌约定的山上. 耶穌近前來, 对他們 然而还有人疑惑. 耶穌近前來, 对他們 說: “ 了耶穌就拜他, 天上地下所有的權柄都賜給我了. 所以. 你們要 去, 使萬民作我的門徒, 奉父, 子, 聖靈的名給他們施 說: “ 天上地下所有的權柄都賜給我了. 所以. 你們要 洗. 凡我所吩咐你們的, 都教訓他們遵守, 去, 使萬民作我的門徒, 奉父, 子,我就常與你 聖靈的名給他們施 們同在, ” ( 馬太福音 28: 18- 20) . 我就常與你 洗. 直到世界的末了. 凡我所吩咐你們的, 都教訓他們遵守,

們同在, 直到世界的末了. ” ( 馬太福音 28: 18- 20) . 对大使命之誤觧及正觧 A. 許多信徒誤觧大使命- - 認為請人参加聚會或傳講耶穌,

对大使命之誤觧及正觧 156 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

就已完成主所托付大使命. B. 大使命之核心- 傳福音及培育性- 使萬民作主门徒. A. 許多信徒誤觧大使命- 認為請人参加聚會或傳講耶穌,

NAFIRI APR 18 final.indd 156

就已完成主所托付大使命.

3/17/18 9:36 AM


十一個門徒往加利利去, 到了耶穌约定的山上. 他們見 了耶穌就拜他, 然而还有人疑惑. 耶穌近前來, 对他們 說: “ 天上地下所有的權柄都賜給我了. 所以. 你們要 去, 使萬民作我的門徒, 奉父, 子, 聖靈的名給他們施 洗. 凡我所吩咐你們的, 都教訓他們遵守, 我就常與你 們同在, 直到世界的末了. ” ( 馬太福音 28: 18- 20) . / Pdt Jakub Hosanna /

对大使命之誤觧及正觧 A. 許多信徒誤觧大使命- - 認為請人参加聚會或傳講耶穌, 就已完成主所托付大使命. B. 大使命之核心- - 傳福音及培育性- - 使萬民作主门徒.

1. 傳福音- - 以言傳及身傳. a. “ 你們” - - 指主門徒, 也指教會. b. “ 要” - - 這是命令必須完成, 毫無選擇空間. c. “ 去” - - 完成使命策略. d. “ 使…作…” - - 要尽力而為, 使達到目標. e. “ 萬民” 指全世人, 都是大使命的對象. f . “ 我的門徒” , 主的真門徒, 神國的擴展, 非宗派或 亇人工作之延續. g. “ 奉父, 子, 圣靈的名給他們施洗” . 直到他們” 真信主耶穌為救主” 而受洗.

2.

培育性- - 门 徒訓練 “ 凡我所吩咐你們的, 都教訓他們遵 守” . 教會成立开始及延续, 3: 16) .

都當遵行這使命

( 徒2: 42,

西

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 157

157

3/17/18 9:36 AM


完成大使命的根基, 權柄與保証 耶穌對他們( 門徒們) 說: 天上地下所有的權柄都賜 了, 所以……. - - 這是大使命的根基, 權柄與保証.

給我

a. 這是耶穌降生, 受死與复活后, 由父神手中取回天上地下 權柄. b. 這是遵行大使命之基礎- - 赦罪恩門大开. c. 這是遵行大使命之保証- - 罪權已斷, 死權失效, 魔鬼被擊 败, ( 創3: 15” 女人后裔伤蛇头, 蛇伤他脚跟) . 大使命必能完成, 因祂與我們同在.

今日我們主前自省 我受恩於大使命, 我有否参與肩負大使命职責?

158 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 158

3/17/18 9:36 AM


完成大使命的根基, 權柄與保証 耶穌對他們( 門徒們) 說: 天上地下所有的權柄都賜 了, 所以……. - - 這是大使命的根基, 權柄與保証.

給我

a. 這是耶穌降生, 受死與复活后, 由父神手中取回天上地下 權柄. b. 這是遵行大使命之基礎- - 赦罪恩門大开. c. 這是遵行大使命之保証- - 罪權已斷, 死權失效, 魔鬼被擊 败, ( 創3: 15” 女人后裔伤蛇头, 蛇伤他脚跟) . 大使命必能完成, 因祂與我們同在.

今日我們主前自省 我受恩於大使命, 我有否参與肩負大使命职責?

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 159

159

3/17/18 9:36 AM


Calon Intel Rico, seorang remaja putus sekolah, berambisi menjadi petugas intel kepolisian. Demikianlah pada hari yang ditentukan dia menghadap perwira penguji untuk ujian pengetahuan umum secara lisan. Penguji: “Soal pertama, geografi. Sebutkan kota di Pulau Jawa yang selalu mendapat nilai tujuh?” Rico: “Salatiga, Pak. Sebab kalau salah dua nilainya pasti delapan!” Penguji: “Jawabanmu masuk akal, meski bukan itu yang dimaksud. Sekarang bahasa Indonesia. Uraikan kalimat ‘Apa sebabnya dinamakan nasi goreng?’” Rico: “Sebab Dina lapar.” Penguji: “Apa maksud kamu?” Rico: “Jawaban sesuai bunyi pertanyaan Bapak, ‘Apa sebabnya Dina makan nasi goreng?’” Penguji: “Hmm …boleh juga argumentasi kamu. Lanjut dengan soal fisika. ‘Apa sebabnya suhu udara di Indonesia belakangan ini semakin panas?’” Rico: “Sebab Matahari buka cabang di mana-mana!” Penguji: ”Kamu main-main atau mau bercanda, ha?”

Rico: “Tidak Pak. Saya menjawab secara jujur, karena saya orang Kristen!” Penguji: “Kalau kamu benarbenar orang Kristen, siapa yang membunuh Habel?” Rico: “Ehm … ehmm …” (tergagap). Penguji: “Kalau begitu sekarang juga kamu pulang dan cari tahu!” Ketika Rico tiba di rumah dia sudah ditunggu oleh ibunya dan beberapa teman. “Bagaimana, berhasil? Apa kamu lulus diterima jadi intel?” “Wah, tidak disangka saya langsung mendapat tugas penting,” jelas Rico dengan bangga. “Saya diperintahkan segera mencari pembunuh korban bernama Habel!”

160 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 160

3/17/18 9:36 AM


/ Thomdean /

Namanya Juga Sudah Tua Seorang pendeta sudah beberapa kali diundang oleh seorang kakek yang berumur lebih dari delapan puluh tahun untuk datang ke rumahnya. Karena kesibukannya, baru kemarin pendeta itu bisa datang. Begitu sampai di depan pintu , dia sudah disambut oleh sang kakek dengan antusias. Kakek: “Halo Pak Pendeta !! Mari silakan masuk, saya perkenalkan dengan isteri saya ... ’Honey ... Honey’… ini Pendeta sudah datang.” Dari dalam keluar seorang nenek yang juga sama tuanya dengan sang kakek. Kakek: “Tolong dong Sweetheart buatkan minum untuk Pendeta.“ Sang nenek pun berlalu .... Pendeta (penasaran): “Wah hebat Kakek ini !! Saya kagum, sudah sekian lama nikah masih mesra juga panggil pasangannya ….” Kakek: “Maaf Pak Pendeta, sebenarnya itu karena saya sudah lupa dengan nama isteri saya.” Pendeta : “???????!!!!!!!”

Doa Awal Tahun Baru Meskipun Tahun Baru telah lewat beberapa hari, pada suatu malam seorang wanita datang dan berdoa, “Tuhan, pada tahun ini, saya memohon untuk dapat memiliki rekening bank yang gemuk dan badan yang kurus. Mohon kiranya pada tahun ini jangan mencampuradukkan permohonan ini, jangan seperti apa yang terjadi padaku tahun kemarin ....” Redaksi NAFIRI menyambut sumbangan humor untuk rubrik Nafiri HAHAHA! Silakan mengirimkan tulisan ke email: nafiri@gkybsd.org

(dari berbagai sumber) Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 161

161

3/17/18 9:36 AM


Sepanjang

Jalan Anugerah HUT ke-25 dan Dedikasi Gedung Baru GKY BSD 162 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 162

3/17/18 9:36 AM


Hanya karena oleh anugerah Tuhan, pada tanggal 10 Februari 2018, jemaat GKY BSD yang berbahagia merayakan ibadah syukur ulang tahun GKY BSD yang ke-25. Ibadah syukur kali ini dirayakan bersamaan dengan ibadah dedikasi gedung gereja yang baru. Ibadah dimulai dengan dedikasi gedung gereja terlebih dahulu di area lobi lantai I gedung baru. Tepat pukul 16.30, Herlin Pirena memulai rangkaian acara dengan puji-pujian syukur dan dilanjutkan dengan doa lutut dedikasi yang dipimpin oleh Pdt. Freddy Lay. Bersama dengan Pdt. Joni Sugicahyono, Pdt. Bambang S. Nugroho, Bpk. Handi Widjaja, dan Bpk. Juan Panca Wijaya; Pdt. Freddy Lay melakukan pengguntingan pita dan membuka tirai prasasti sebagai tanda peresmian gedung gereja yang baru. Tepuk tangan hadirin membahana di ruang ibadah yang baru sebagai wujud syukur atas pimpinan Tuhan selama lebih dari satu setengah tahun pembangunan gedung gereja. Ibadah dilanjutkan di dalam ruang ibadah utama di gedung gereja baru, dengan penyampaian khotbah oleh Pdt. Freddy Lay. Dalam kesempatan acara, gereja memberikan apresiasi berupa plakat kepada panitia pembangunan yang sudah bekerja keras dalam pembangunan gedung baru ini. Apresiasi juga diberikan kepada sinode GKY, seluruh jemaat GKY BSD yang diwakili oleh Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 163

163

3/17/18 9:36 AM


Gembala GKY BSD, Ketua Bidang Sarpras Sinode, PT Bina Pratama selaku kontraktor pembangunan, dan PT Bias Tekno Art Kreasindo selaku arsitek bangunan. Tidak lupa, malam itu apresiasi khusus juga diberikan kepada Pdt. Agus M. Susanto selaku mantan Gembala yang masih aktif melayani di lingkungan Sinode GKY, dan kepada Bpk. Yakub Pratama sebagai pemilik rumah yang 25 tahun yang lalu meminjamkan rumahnya untuk persekutuan pertama yang menjadi cikal bakal GKY BSD. Tayangan video perjalanan GKY BSD yang diiringi oleh pujian “Sepanjang Jalan Anugerah� oleh Herlin Pirena dan tarian anak Remaja dan lantunan angklung Kaleb menggugah jemaat untuk bersyukur atas anugerah Tuhan yaang melimpah kepada gereja-Nya. Pemotongan kue 164 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 164

3/17/18 9:36 AM


HUT GKY BSD pun dilakukan dan ditutup dengan sepatah kata dan doa syukur dari Gembala GKY BSD, Pdt. Joni Sugicahyono. Pada akhir ibadah diputar video ucapan selamat dari semua komisi GKY BSD dan perwakilan dari berbagai jemaat GKY di berbagai tempat. Jemaat juga dibagikan makanan, buku dedikasi dan suvenir berupa string bag. Syukur kepada Tuhan, karena pada ulang tahun yang kali ini Tuhan memberikan hadiah spesial bagi jemaat GKY BSD berupa gedung baru. Biarlah gedung gereja GKY BSD yang baru dapat digunakan untuk kemuliaan Tuhan. Praise Him for His mighty acts. Soli Deo gloria / Eric Ganiwijaya Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 165

165

3/17/18 9:36 AM


“The Majesty and Glory of Your Name” Malam Puji-pujian dan Syukur GKY BSD

166 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 166

3/17/18 9:36 AM


Puji syukur hanya untuk Tuhan atas penyertaanNya selama proses pembangunan gedung baru GKY BSD hingga sampai saat ini dapat dipakai sebagai tempat ibadah. Sebagai bentuk rasa syukur, GKY BSD mengadakan Malam Puji-pujian dan Syukur oleh paduan suara GKY BSD dan Gloriamus Philharmonia Orchestra. Malam Puji-pujian ini diadakan pada hari Sabtu 24 Februari 2018 dengan tema “The Majesty and Glory of Your Name�.

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 167

167

3/17/18 9:36 AM


Malam Puji-pujian dimulai pukul 17.00 dengan GI. Alexander Semuel Hermawan sebagai pemimpin pujian jemaat. Seluruh paduan suara GKY BSD mulai dari The White Lily, Fidelis, Sion, Sharon, dan Sanctus ikut menyemarakkan acara dipimpin secara bergantian oleh Jessica Tjeng, Kwee Pao Tjoe, dan Siauw Fung sebagai conductor. Di tengah-tengah rangkaian pujian, Clarissa dari Fidelis menyanyikan secara solo sebuah lagu berjudul “Panis Angelicus�. Puji-pujian oleh paduan suara diselingi dengan pujian jemaat yang memadati ruangan utama ibadah di lantai V. Tak kurang dari empat ratus orang hadir pada momen tersebut. Pada akhir acara; dibagikan cendera mata sebagai apresiasi dari Gereja kepada perwakilan dari masing-masing paduan suara dan orkestra, konduktor, dan pianis. Demikianlah acara Malam Puji-pujian dan Syukur, biarlah pujian-pujian yang dinyanyikan hanya untuk kemuliaan Tuhan. Soli Deo gloria / Eric Ganiwijaya

168 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 168

3/17/18 9:36 AM


Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 169

169

3/17/18 9:36 AM


Di Balik Duka Dunia, Sorak Surgawi Bergema

170 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 170

3/17/18 9:36 AM


Saya terlahir dari keluarga non-Kristen, namun sejak kecil orang tua saya mendorong semua anaknya untuk pergi ke sekolah minggu karena mereka berpikir gereja akan lebih baik mendidik anak-anak menjadi baik dan benar.

Kami lima bersaudara akhirnya semua percaya kepada Tuhan Yesus (satu orang menjadi Katolik, empat lainnya Kristen Protestan dimana salah satunya menjadi hamba Tuhan). Sampai kami semua sudah berkeluarga, orang tua saya masih mengeraskan hatinya dan belum mau menerima Tuhan Yesus. Mereka tidak menentang, mereka bilang percaya Tuhan Yesus dan semua keyakinan adalah sama saja. Mama sering ikut ke gereja, namun sekadar ikut saja. Papa hanya mau ke gereja kalau ke Jakarta, tetapi jika pulang ke Lampung tidak ke gereja karena malu dengan teman-temannya. Di saat seluruh keluarga besar berkumpul, kami mengadakan persekutuan keluarga, khusus untuk menginjili mereka, namun mereka tidak merespons. Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 171

171

3/17/18 9:36 AM


Ternyata waktu Tuhan memang tidak pernah dapat kita duga. Minggu, 14 Januari 2018 kakak laki-laki saya (anak ketiga) meninggal mendadak karena sakit jantung. Di saat malam kembang, papa diajak ikut kebaktian tutup peti. Cici dan suaminya menginjili mama lagi di rumah. Di situlah mama mau menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat pribadinya, sekaligus mau dibaptis. Puji Tuhan! Seluruh rangkaian acara kedukaan berjalan lancar, kami semua pun pulang ke kota masing-masing. Hari Jumat malam, kakak ipar saya memberitahukan kalau papa kaget saat mendengar mama mau dibaptis. Saya berpikir, gawat juga nih kalau sampai mama dimarahin papa. Akhirnya saya memberitahu cici untuk menelepon papa. Sabtu, 20 Januari 2018 cici menelepon papa, “Pa ... mama sudah membuka hatinya mau terima Tuhan Yesus. Dosa mama sudah diampuni dan nanti kalau pulang ... mama akan pulang ke surga. Sekarang semua sudah terima Tuhan Yesus, tinggal Papa sendiri yang belum. Nanti semua pulang ke surga, dan kami tidak ingin Papa ketinggalan sendirian. Semua sayang Papa dan ingin Papa juga diselamatkan dan masuk surga. Papa pikirkan baik-baik ya Pa ....” Tetapi waktu itu papa belum menanggapi dengan serius. Dia tidak keberatan kalau mama mau dibaptis. Dua jam kemudian, keponakan saya menelepon memberitahu kalau semua pajangan dinding dewa-dewa diturunkan oleh papa untuk dimasukkan ke gudang. Kakak ipar saya (yang baru menjanda) kaget saat papa bilang ..., “Papa mau ke gereja; ini semua mau dimasukin gudang, besok-besok itu meja sembahyangan mau dibuang.” Kakak ipar saya sangat terharu sambil memeluk papa. Dia mengonfirmasi kembali kalau memang papa sungguh mau percaya dan menerima Tuhan Yesus, dan berjanji tidak akan sembahyang kepada dewa-dewa itu lagi. Senin, 22 Januari 2018 ibu pendeta Gereja Kristen Tritunggal datang kembali untuk menindaklanjuti kebulatan tekad papa dan mama menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat pribadi mereka. Semua berhala seperti meja sembahyang dan perlengkapannya, keris, gambar dewa dewi, kantong dari Gunung Kawi dibawa ke gereja 172 MENAPAKI JEJAK KRISTUS MENUJU YERUSALEM

NAFIRI APR 18 final.indd 172

3/17/18 9:36 AM


untuk dimusnahkan dalam nama Tuhan Yesus. Sungguh suatu hal yang tidak kami duga, meninggalnya koko membuat kedua orang tua kami diselamatkan. Mungkin itu juga adalah kerinduan utama dari koko untuk mereka (kami baru tahu ternyata koko banyak terlibat dalam bidang misi). Hatinya yang rindu akan jiwa-jiwa yang terhilang diselamatkan, akhirnya kedua orang tuanya pun diselamatkan. Jalan Tuhan begitu ajaib. Di balik duka kami, ternyata ada sukacita yang kekal. Pergumulan doa puluhan tahun akhirnya terjawab. Satu hal yang pasti, semua rancangan Tuhan itu selalu baik

/ Jony Adley (Dituliskan oleh Lislianty Lahmudin)

Nafiri APRIL 2018

NAFIRI APR 18 final.indd 173

173

3/17/18 9:36 AM



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.