NAFIRI GKY BSD | APRIL 2019 | TH16

Page 1


Pembaca Nafiri terkasih, Tanpa terasa kita sudah mulai memasuki bulan Pilpres (Pemilihan Presiden) yang secara politik suhunya akan ‘hot’. Media sosial, televisi, koran, dan berbagai media kerap membahas hal ini. Apakah di era presiden yang terpilih nanti, keadaan menjadi lebih mudah atau lebih sukar? “Tangguh di Masa Sukar” mengingatkan kita melalui rubrik “Fokus”. Mari belajar dari kebenaran Alkitab yang dapat memberikan kita solusi kehidupan ini: Manusia bisa menjadi tangguh, kuat, dan andal apabila anugerah dan kekuatan Allah hadir menyertai kita. Jadilah kuat dan ikutlah berbagian khususnya dalam penderitaan karena pemberitaan Injil-Nya. Penderitaan yang kita alami karena nama-Nya tidak berakhir dalam kesia-siaan. Tuhan menjamin dengan kesetiaan-Nya, bahwa Ia akan selalu ada menyertai kita. (1 Korintus 15: 58). Kehidupan dalam masa-masa sukar dihadapi oleh Hendro dan Winah. Bagaimana ketabahan keluarga Hendro dan Winah di tengah masa sukar menghadapi penyakit yang membayanginya? Rubrik “Kesaksian” akan menceritakannya untuk Anda. Di tahun 2019 ini kita kedatangan Bapak Gembala baru di GKY BSD. Ingin mengenal lebih jauh tentang beliau dan keluarganya? Silakan mampir ke rubrik “The Pastoral Notes”. Bagaimana kisah Perang Salib yang merupakan perang sia-sia demi agama? Simaklah rubrik “Teropong”. Kita berdoa juga mudah-mudahan di bulan politik ini tidak muncul lagi isu-isu perpecahan terkait agama. Tunggu dulu, ada juga rubrik yang santai seperti rubrik “Luar Jendela” dimana kita bisa melihat gambaran Denmark, negara tua yang penuh dongeng-dongeng indah yang cocok untuk dijadikan tempat untuk belajar, dan juga untuk didoakan. Biarlah sejarah panjang negara ini yang Tuhan izinkan, juga dapat menjadi masa depan panjang untuk kemuliaan Tuhan. “Sentilan Ucil”, “Taman Ketawa”, dan “Bang Arif” tidak pernah ketinggalan menemani kita. Gambargambar dan tulisan kocaknya senantiasa menggelitik hati pembacanya. Masih banyak rubrik-rubrik lain yang asyik untuk dibaca, selamat menikmati. Tuhan memberkati.

Salam, Redaksi 2

Penasehat Pdt Gabriel Kadarusman Gofar Pembina GI Feri Irawan, M.Div. Majelis sub. bid. Literatur Yahya Soewandono Pemimpin Redaksi Humprey Wakil Pemimpin Redaksi Nico Tanles Tjhin Editor Hendro Suwito, Titus Jonathan Proof Reader Yati Alfian Creative Design Arina K Palilingan, Christina Citrayani, Glory Amadea, Juliani Agus, Kezia Rusli, Novita C Handoko Illustrator Ricky Pramudita, Thomdean Fotografer Yahya Soewandono Tim Dokumentasi GKY BSD Penulis Anton Utomo, Elasa Noviani, Erwin Tenggono, Feri Irawan, Humprey, Lily Ekawati, Lislianty Lahmudin, Maya Marpaung, Nico T Tjhin, Pingkan I Palilingan, Sarah A Palilingan, Thomdean, Titus Jonathan Kontributor Aysha Sukirdjadjaja, Widya Sanjaya Alamat Redaksi Sub bidang literatur GKY BSD Jl. Nusaloka E8/7 BSD Tangerang Telp/ Fax: 021-5382274 Email: nafiri@gkybsd.org

Kirimkan KRITIK, SARAN, SURAT PEMBACA dan ARTIKEL anda ke alamat redaksi ataupun lewat e-mail di atas

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 2

4/8/19 9:24 PM


Fokus

42 Tangguh di Masa Sukar The Pastoral Notes

4 Dari Bali ke BSD,

Melanjutkan Etape Penggembalaan Luar Jendela

88 “Denmark, hvem er du?”

Enlightenment 18

Dia Sudah Tersalib di Getsemani Potret

24

Selono Seger Refleksi

36

Perjalanan Waktu dan Rentannya Kehidupan Kesaksian

48

Melihat Sinar Mercusuar yang Memberi Harapan Corner Kick

58

Gereja Unicorn? Teropong

76

Perang Salib, Perang Sia-Sia atas Nama Agama Mandarin Corner

96

最大的恩典 English Corner

谁是世上最幸福的人?你知道吗? 有人说若能跟朋 友开开心心去玩儿, 他就觉得自己是最幸福的人。 有人认 为自己若能不顾体重或者年龄去尽情吃喝, 他就是最幸福 的人。有人认为若能中头奖,自己就是最幸福的人。 有人 认为若能在情人节跟自己喜欢的人开始谈恋爱,他就是最 幸福的人。有人认为在生活中如果能拥有靠得住的好朋友, 他就是最幸福的人 。对于明星来说, 能在台上唱歌或表演 就是最幸福的事。你有这样的幸福吗?

102

A CHRISTIAN HEDONIST? REALLY?

66

Thought

TIGOR M TANJUNG 94 Quote 2 Zaman Buku 106 Rasio bagi allah Komik 57 Bang ARIF 91 Sentilan 109 TAMAN KETAWA Event Notes 16 Pentahbisan Gembala & Peneguhan BPMS 40 Hut GKY BSD ke-26 74 Donor Darah 75 Pembukaan GKY Alam sutera 92 hut Sirem ke-22 & SCL 100 Seminar Pasutri 110 Cerita Sampul

Nafiri APRIL 2019 那些人真是世上最幸福的人吗?谁也无法肯定。虽然如 此,很多人经常妒忌他人,总想拥有像他人一样的幸福。有人对 人以为你是 NAFIRI你说你是最幸运的人时,可能你正在重重困难当中。 APR19 for print.indd 3 最幸福的人时, 可能你当时正特别难过,你在极度痛苦的挣扎当

3

4/8/19 9:24 PM


– Pdt. GABRIEL GOH –

Dari Bali ke BSD,

MELANJUTKAN ETAPE PENGGEMBALAAN 4

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 4

4/8/19 9:24 PM


/ Elasa Noviani /

Dalam edisi Natal 2018 yang baru lalu, buletin Nafiri memuat rubrik “Suara Gembala” terakhir dari Pdt. Joni Sugicahyono mengenai suka duka beliau setelah melayani sebagai gembala di GKY BSD selama hampir sepuluh tahun. Mulai edisi April 2019 ini, rubrik “Suara Gembala” diubah namanya menjadi rubrik: “The Pastoral Notes”, dan khusus edisi kali ini rubrik ini disajikan dalam bentuk wawancara.

Untuk mengenal gembala GKY BSD yang baru, tim Nafiri menikmati makan siang bersama sambil mewawancarai Pdt. Gabriel Kadarusman Gofar (Pdt. Gabriel Goh) beserta keluarga sebagai pengisi edisi perdana “The Pastoral Notes” ini.

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 5

5

4/8/19 9:24 PM


Bisa diceritakan sekilas mengenai keluarga Bapak dan awal mula panggilan Bapak sebagai hamba Tuhan? • Saya adalah anak tunggal dari sebuah keluarga Kristen di Palembang. Papa dan mama sudah menunggu selama lima tahun sebelum dikaruniai seorang anak. Mereka bernazar, kalau Tuhan kasih anak, mereka ingin mempersembahkannya untuk menjadi hamba Tuhan. Jadi sejak saya lahir, mereka terus mendoakan supaya Tuhan memakai saya menjadi hamba Tuhan. Saya tidak tahu tanggal persisnya ... Sejak saya kapan saya lahir baru, itu merupakan lahir, mereka sebuah proses selama saya bertumbuh terus mendoakan di sekolah minggu. Memang saya pernah supaya Tuhan mengambil komitmen di KKR Pekan memakai saya Remaja Liburan, tetapi saya rasa, jauh menjadi hamba sebelum itu saya sudah percaya Kristus. Tuhan .... Sewaktu GKY Palembang berdiri, saya masih duduk di kelas satu SMP, dan saya semakin aktif ikut dalam pelayanan remaja. Ayah saya adalah majelis generasi pertama di GKY Palembang. Ketika sampai di level tertentu saya ngomong ke orang tua bahwa saya ingin menjadi hamba Tuhan, mama bilang bahwa dari dulu memang sudah didoakan. Orang tua saya menceritakan bahwa seperti Abraham yang hanya punya satu anak, tetapi ketika Tuhan minta, dia rela untuk mempersembahkannya bagi Tuhan. • Saya bertemu dengan istri (Winda) di Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT), karena saya memang tidak ingin pacaran dengan wanita yang belum tentu punya hati untuk menjadi hamba Tuhan. Kami menikah tahun 1997 dan dikaruniai tiga orang anak. Kami mendoakan agar Tuhan pakai ketiga anak kami sesuai dengan rencana-Nya. I-Ing (panggilan dari Angelia), anak sulung kami sungguh berkomitmen untuk melayani Tuhan, walau mungkin bukan untuk menjadi hamba Tuhan seperti kami. 6

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 6

4/8/19 9:24 PM


Sedangkan Han-han (Abraham) sejak berumur tiga tahun sudah ingin menjadi hamba Tuhan, dan puji Tuhan masih konsisten sampai saat ini. Han-han ini memang sejak kecil suka berbagi. Ke sekolah dibawain nugget tujuh, diminta teman-temannya dia kasih satu per satu sampai habis, tinggal sisa nasi. Saya suka ledekin dia, memang dia lebih cocok jadi hamba Tuhan, kalau bisnis bisa rugi, karena dia suka berbagi. Dia juga selalu mempersiapkan ekstra tugas untuk backup kalau ada teman yang ngga sempat mengerjakan tugas. Berikut detail anggota keluarga kami: • Gabriel Kadarusman Gofar (吴家暉) Palembang, 13 Maret 1972 • Winda Liberty (候婉珍) Jakarta, 15 September 1972 • Angelia Theodora Elgrego (吴世英) Balikpapan, 22 Juni 1998 • Abraham Christopher Elgrego (吴世漢) Denpasar, 15 Maret 2002 • Adriella Christophany Elgrego (吴世 好) Denpasar, 8 September 2007

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 7

7

4/8/19 9:24 PM


Ketika Bapak menerima mandat penugasan dari Sinode untuk menjadi Gembala di GKY BSD, bagaimana reaksi Bapak saat itu? • Ada banyak reaksi, pikiran, dan perasaan yang berkecamuk di hati saya. Namun, reaksi terbesar dalam benak dan menjadi pergumulan saya adalah, saya terus berdoa minta grace and mercy yang berlimpahlimpah dari Bapa di surga. Karena secara kekuatan manusia, saya merasa gentar dan tidak layak. Saya tahu ini bukan tugas yang ringan. Namun jika Tuhan yang memanggil dan mempercayakan, maka saya hanya bisa taat. Here I am Lord, I obey. Saya memohon penyertaanNya. That’s why I need so much of God’s grace and mercy. Apakah Bapak pernah berkeinginan untuk ‘nego’ soal penugasan tersebut dengan maksud (mungkin) menolak? Atau justru Bapak menantikan saatnya untuk penugasan di tempat lain karena sudah jenuh bertugas di Bali selama dua puluh tahun? • GKY Bali adalah jemaat yang mengisi sebagian besar hidup saya, per saat ini adalah 42 persen dari usia saya. Saya dan Shimu Winda ditugaskan ke GKJMB Pos PI Bali di Kuta, pada Juni 1999. Kami terbang dari Balikpapan ke Denpasar, persis pada hari ulang tahun pertama anak kami yang sulung, I-Ing. Pelayanan kami dimulai persis setelah Pos PI Bali berusia satu tahun. Jadi kami melayani jemaat GKY Bali dari awal usianya yang kedua sampai pertengahan usia kedua puluh. • Untuk menjawab pertanyaan ini, saya perlu cerita mundur sedikit ke pergumulan sejak tiga tahun sebelumnya. Sampai saat itu, saya pernah tiga kali ditawari untuk pindah pelayanan dari GKY Bali, baik di internal GKY, maupun dari seorang sahabat yang menggembalakan sebuah gereja lain di luar negeri. Namun, sampai saat itu, jawaban saya selalu jelas dan pasti, “Tidak! Saya masih ada panggilan dan pekerjaan yang harus dikerjakan untuk gereja ini,” karena memang tidak ada reason yang kuat untuk pindah saat itu. 8

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 8

4/8/19 9:24 PM


Tetapi mulai tiga tahun yang lalu, saya menemukan hal yang awalnya membuat saya surprise yaitu bahwa dalam waktu-waktu self-study, membaca Alkitab, dan berdoa; begitu sering topik-topik mengenai finishing well dan beyond finishing well (hal-hal yang berkaitan mengenai bagaimana sebaiknya seorang pelayan Tuhan mengakhiri sebuah etape pelayanan, mempersiapkan penerus, dan memulai etape berikut) saya temukan (baik dari artikel-artikel ChurchLeaders.com yang suka saya baca maupun dari buku-buku atau message yang Tuhan tunjukkan dari bacaan Alkitab yang saya renungkan). Larinya selalu ke situ. Awalnya hal ini membuat saya terganggu dan gelisah, namun setelah didoakan dan dijalani, dari hati terdalam saya mulai mengerti bahwa Tuhan sedang menyiapkan sesuatu yang saat itu saya belum tahu dengan jelas, namun saya harus siap. • Dari proses dan perjalanan selama tiga tahun terakhir ini, ketika terjadi proses rotasi beberapa gembala di Sinode GKY, saya sudah tidak begitu surprise, karena Tuhan sudah menyiapkan. Saya bukan menginginkannya, tetapi kalau tidak mempersiapkan diri, ketika sampai pada waktunya Tuhan suruh, bisa gawat, jadi saya harus siap ke mana pun Tuhan inginkan. Selain itu saya belajar tentang U-Theory. Ketika kita sudah di puncak suatu gunung, kalau kita tidak menemukan puncak berikutnya, yang ada malah penurunan lho. Baik diri kita maupun kinerja kita. Jadi saya mulai sadar, di GKY Bali, saya sudah dua puluh tahun, kalau beban sih masih ada, mengasihi jemaat sih masih sayang. Tetapi kalau saya tidak me-refresh etape yang ada, bisa bahaya banget. Bisa menjadi seperti penguasa kecil. Sedangkan Tuhan ingin kita jadi hamba kok. Jadi saya pikir baik juga untuk menerima tantangan baru di ladang lain. Hal ini akan baik buat jemaat Bali maupun bagi saya sendiri. Waktu itu ada beberapa opsi antara Sunter dan BSD. Saya hanya mempersiapkan diri, tidak tahu Tuhan akan pimpin ke mana, saya siap saja. Namun, dari sisi manusia ini tetap bukan hal yang mudah, dan sepanjang proses tersebut sebagai manusia terbatas saya hanya dapat Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 9

9

4/8/19 9:24 PM


berjalan one step at a time. Karena sekalipun ada gambaran, namun Tuhan tidak membuka semua jalan ke depan dengan detail. Karena DIA tetap menghendaki anak-anak-Nya beriman dan bersandar penuh di setiap langkah. • Melepaskan dan berpisah dengan jemaat GKY Bali tentu bukan hal mudah. Sekalipun dari sisi iman dan penyerahan diri, Tuhan sudah siapkan, namun momen-momen perpisahan tetap melibatkan perasaan yang mendalam. Banyak memori, suka duka, blessings, encouragements, exhortations; di sisi lain juga pertobatan, penyesalan atas kegagalan, dan kesalahan yang pernah diperbuat; dan pelajaran berharga yang didapat dari semua itu, ucapan syukur atas anugrah Tuhan dan cinta-kasih jemaat (secara umum, maupun para accountable friends) yang membuat air mata mengalir.

... Karena DIA tetap menghendaki anakanak-Nya beriman dan bersandar penuh di setiap langkah.

10

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 10

4/8/19 9:24 PM


Sekalipun di momen-momen acara farewell khusus dengan majelis, pisah-sambut dengan jemaat, dan upacara serah terima gembala di ibadah Minggu, saya tampak tegar dan tidak meneteskan air mata; namun di saat-saat sendirian, mengingat kilas balik perjalanan waktu dan ketika mendoakan mereka, tanpa terasa air mata saya juga mengalir. Apa hal paling berkesan yang Bapak alami selama menggembalakan jemaat GKY Bali? • Yang paling berkesan adalah: Hari ini tuh majelis yang melayani, adalah jiwa-jiwa baru yang dulu datang mulai dari nol. Mereka percaya Tuhan, katekisasi, dibaptis, melayani, dan sampai level menjadi majelis. Ada juga yang dari pemuda. Ada yang dari Hindu. Untuk yang dari Hindu, ada pergumulan tersendiri. Awalnya ya pasti disebelin oleh keluarganya ketika mereka akan jadi orang Kristen. Tetapi dalam tradisi orang Hindu Bali, ada upacara yang namanya: “Mepamit”, yaitu mereka melakukan uparaca pamitan kepada dewanya. Saya bersyukur ada Pendeta I Made Mastra yang asli Bali, jadi saya bisa bertanya dan berkonsultasi kepada beliau bagaimana menghadapi kasus Mepamit ini. Sebab jemaat baru ini sudah percaya Tuhan, tetapi dia diminta untuk melakukan sebuah ritual terakhir kali. Bagaimana sikap kita? Nasihat yang saya dapatkan dari Pak Mastra sangatlah bijak. Dia katakan, kalau ingin memenangkan orang-orang Bali yang berikutnya, maka kita harus wise, tidak bisa dengan konfrontasi. Jadi jangan dibaptis dulu sebelum dia menyelesaikan upacara adatnya. Kita menghormati hubungan dengan keluarganya. Kita harus menjalin hubungan yang baik dengan keluarganya sehingga mereka menjadi lebih welcome. Kalau mau melarang dengan keras ya mungkin bisa, tapi pasti keluarganya ill feel semua. Besok-besok kalau ada yang mau convert jadi tambah susah. Tapi kalau kita ‘kasih muka’ ke papa mamanya kita bisa bersahabat dan membuka jalan untuk memenangkan keluarga besarnya. Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 11

11

4/8/19 9:24 PM


Pernah pada waktu ada baptisan keluarganya datang untuk ikut ‘mengantar’ jemaat baru kami. Bahkan waktu ada pernikahan, satu kampung datang dengan baju adat, dan itu membuat keluarga besarnya membuka diri dan terjangkau untuk dimenangkan bagi Tuhan. Kita tetap bersahabat tanpa berkompromi di area penyembahan. Apakah sebelumnya pernah ada sedikit banyak berita yang Bapak dengar tentang profil gereja GKY BSD? • Saya banyak tahu tentang GKY BSD tentu saja dari buletin Nafiri. Selain itu saya juga suka mengikuti cerita pergumulan GKY BSD dari Pak Joni ketika kami bertemu untuk rapat gembala sebulan sekali. Pak Joni banyak bercerita bagaimana GKY BSD bergumul mengenai lahan parkir yang ditutup oleh developer, lalu bagaimana fight ke Sinode untuk membeli lahan, juga pergumulan-pergumulan mengenai IMB, perizinan gedung gereja, dan lain-lain. Tahap demi tahap saya mengikuti dan ikut mendoakannya. Selain itu saya pernah dua kali berkhotbah di sini. Pertama kali, ketika masih Pos PI tahun 1997. Yang kedua sekitar tiga tahun lalu dalam rangka tukar mimbar. Saya melihat semangat jemaat luar biasa, dan dari yang saya dengar, majelis GKY BSD kompak dan berkomitmen. BSD merupakan ladang pelayanan yang masih sangat luas untuk dijangkau, dan jemaat yang datang ada kemiripan dengan GKY Bali, yaitu cukup heterogen baik dari segi suku maupun profesi. Dengan maksud untuk membuat gereja GKY BSD berkembang semakin baik, apa yang tercetus di pikiran Bapak saat ini yang ingin segera dilakukan? Bagaimana menghadapi tantangan yang mungkin ada? • Menurut saya yang urgen untuk dilakukan saat ini adalah penataan formasi hamba Tuhan, karena jumlah hamba Tuhan yang masih kurang, apalagi dengan pembukaan Pos PI Alam Sutera dimana GI. Andri dan 12

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 12

4/8/19 9:24 PM


GI. Bida berpindah tugas ke sana, maka kita perlu melakukan rekrutmen. Bahkan nanti setelah GI. Edy dan GI. Eliyani sudah selesai study, dan Shimu Winda sudah bergabung; kita tetap perlu tambahan sekitar 1–2 orang hamba Tuhan. Kita juga perlu melakukan mentoring untuk para hamba Tuhan muda untuk menjadi barisan gembala berikutnya. Walau tampaknya waktunya masih panjang, tetapi kalau kita tidak prepare sekarang, ke depannya kita bisa kekurangan SDM. Saya sendiri sudah tidak di usia yang bisa match dengan Millennials. Tapi saya akan memfasilitasi dan mendukung pekerjaan yang bisa men-support mereka. • BSD dan sekitarnya adalah ladang pelayanan yang tidak terbatas. Jadi dalam menghadapi tantangan, yang pertama, ke dalam kita harus kuat dulu. Kalau kita tidak solid di dalam, ketika kita melangkah ke luar, maka bisa terjadi luka di dalam. Kesatuan antara jemaat, hamba Tuhan, dan majelis harus dijaga. Kalau kekuatan sudah terbangun, kita akan siap mengerjakan hal-hal yang lebih besar. • Di Connexion mereka juga sudah mempunyai visi, untuk membangun core team. Sesudah kuat, mereka akan melangkah ke kampus-kampus. Kalau langkah itu sudah bisa dilakukan, maka benar-benar unlimited yang bisa kita jangkau. • Di segmen Kaleb, kita juga akan menghidupkan pelayanan lebih jauh. Shimu adalah Pembina Kaleb di Bali. Di sana kita ada Kaleb Center, dengan acara dua kali seminggu sekitar empat jam setiap pertemuan. Para Kaleb biasanya senang kalau banyak aktivitas. Saat ini anggota Kaleb di GKY BSD sudah sekitar 120 orang. Kalau bagian ini digarap dengan baik, akan bisa menjadi fasilitas bersekutu yang akan dicari oleh para Kaleb. Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 13

13

4/8/19 9:24 PM


Bagaimana figur seorang Gembala jemaat yang ingin Bapak perankan selama tugas dan panggilan itu melekat dalam diri Bapak? Kita melihat bahwa style kepemimpinan Bapak (people oriented) sangat berbeda dari Pak Joni (task oriented). • Saya secara personal merasa sangat berterima kasih dan bersyukur karena Pak Joni telah meninggalkan bagi saya sebuah platform yang sangat rapi. Kalau tipe seperti saya, rasanya tidak mudah untuk membangun fondasi yang kuat semacam ini. Bahkan saya pernah mendengar seorang gembala yang menceritakan betapa sulitnya mengatur jam kerja dari hamba-hamba Tuhan yang dia pimpin. Menegakkan disiplin itu sulit sekali. Di GKY BSD, begitu saya datang semuanya sudah sangat berdisiplin dan para hamba Tuhannya penuh ketaatan seperti militer. Seluruh penataannya rapi sekali. Saya appreciate banget atas apa yang Pak Joni lakukan. • Tuhan memakai orang di setiap masa yang berbeda. Setiap hamba Tuhan punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada yang sempurna. Saya melihat Pak Joni dipakai Tuhan dengan segala kelebihan dan kekurangannya untuk menegakkan sistem yang sangat rapi bagi BSD. Dan hari ini Tuhan memakai saya untuk melanjutkan etape, dengan style yang berbeda. Saya akan melakukan bagian saya sebagai gembala untuk merangkul dan menggembalakan jemaat, tetapi saya juga membutuhkan teman-teman baik hamba Tuhan maupun majelis yang akan mem-backup agar sistem tetap terus terjaga. Saya percaya Gembala Agung itu adalah Tuhan Yesus, kami ini adalah pekerja-pekerja yang dipakai Tuhan untuk menolong jemaat untuk bertumbuh. Apakah ada masa-masa terberat yang pernah Bapak alami selama bertugas sebagai gembala jemaat? Mungkin Bapak bisa share pengalaman sebagai Gembala GKY Bali selama dua puluh tahun.

14

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 14

4/8/19 9:24 PM


Saya dari awal masuk GKY sampai hari ini ngga pernah ambil cuti sabatikal, sudah 22 tahun. Tetapi Tuhan kuatkan dan saya tetap menikmati pelayanan di ladang Tuhan. Di setiap pelayanan panjang, pasti ada masa-masa berat. Yang paling berat adalah ketika kemajelisan ngga kompak, terjadi banyak gesekan antar anggota majelis. Pada masa-masa itu. saya belajar banyak hal, minta hikmat dari Tuhan untuk menyelesaikan masalahmasalah tersebut. Masalah-masalah tersebut telah memperkaya saya untuk menangani kasus-kasus di dalam jemaat. Apa kerinduan yang paling dalam dari seorang Gabriel Goh selama dipercaya sebagai Gembala jemaat GKY BSD? Saya rindu agar semua jemaat ketika melayani Tuhan fokusnya jelas bahwa mereka memang sedang melayani Tuhan Yesus Kristus. Jangan sampai kita mengisi pelayanan kita hanya untuk mencari nama, mencari kehormatan diri, atau sekadar mengisi waktu luang. Walau kadang pelayanan dengan motivasi yang salah tetap bisa terlihat bagus, namun ingat bahwa itu tidak ada artinya bagi Kerajaan Allah. Saya yakin kalau semua jemaat memandang bahwa apa yang mereka kerjakan adalah bagian dalam perjalanan sebagai murid Kristus; maka gereja akan sehat, iklim kondisi pelayanan akan kondusif. Orangorang bisa bertumbuh, dan pasti ada blessing dalam hidup kita. Selain itu kita juga perlu accountable friends yang mengenal dan menerima kita apa adanya. Teman rohani yang dengan jujur berani mengingatkan kita, bukan untuk menghakimi tetapi untuk bertumbuh bersama. Kalau relasi seperti itu bisa kita bangun, maka kerohanian jemaat, majelis, dan hamba Tuhan menjadi sehat, dan kita bisa menjadi gereja seperti yang Tuhan inginkan •

Pewawancara: Elasa Noviani, Humprey, Anton Utomo, Hendro Suwito, Lily Ekawati, Titus Jonathan

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 15

15

4/8/19 9:24 PM


pisah-sambut gembala 12 JAN 2019

16

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 16

4/8/19 9:24 PM


pentahbisan gembala dan peneguhan BPMS 13 JAN 2019

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 17

17

4/8/19 9:24 PM


Dia Sudah Tersalib di Getsemani

18

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 18

4/8/19 9:24 PM


/ Titus Jonathan /

Pergumulan terberat Yesus Kristus sebenarnya bukan di Golgota, tetapi di Taman Getsemani. Di Getsemani itulah kita melihat potret seorang manusia sejati yang memiliki segala rasa seutuhnya sebagaimana kita—manusia dengan darah dan daging ini. Di Getsemani itu jiwa yang tertekan di ambang kekejaman salib didemonstrasikan apa adanya, sejujurnya, dan sewajar-wajarnya. Banyak dari kita yang sebenarnya tidak rela Yesus mempertontonkan adegan di Getsemani itu, karena hal itu menjadi sebuah titik balik dari kehebatan-Nya yang selama tiga setengah tahun ditunjukkanNya. Ia memerintahkan badai dan angin ribut untuk diam dan tenang, dan angin ribut itu taat. Ia memerintahkan gerombolan setan yang bernama Legion itu keluar dari seorang yang kerasukan di Gadara, dan kawanan setan itu lari terbirit-birit masuk jurang bersama dua ribuan kawanan babi. Ia memanggil Lazarus yang sudah empat hari terkubur dan Lazarus pun hidup dan keluar dari kuburan. Ia berulang kali mengatakan kepada murid-muridNya bahwa Ia datang ke dunia untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh Bapa-Nya. Dan untuk menyelesaikan tugas itu, hanya ada satu jalan, yaitu jalan salib. Ia dengan segenap hati sadar akan panggilan dan tugas-Nya.

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 19

19

4/8/19 9:24 PM


Tetapi di Getsemani itu Yesus seolah kehilangan keperkasaan-Nya dan berubah menjadi Seorang yang lemah tak berdaya dan penakut. Kita seperti tidak mau mendengar Ia mengucapkan sebuah keluhan, “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya.” Tak cuma itu, Ia kemudian harus mengucapkan sebuah doa yang sama sekali tidak menggambarkan Seorang yang pemberani menghadapi saat paling kritis dalam hidup. “Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini daripada-Ku,” ucap-Nya. Ia memohon, wholeheartedly begging, kepada Yang Maha Menentukan Segalanya, “Bapa, seandainya mungkin ada sebuah jalan yang lain.” Bagaimana mungkin Yesus yang kita kagumi mencoba menghindari komitmen-Nya sendiri? Bagaimana mungkin Ia mengucapkan doa kepada Bapa-Nya dengan permohonan yang sudah Ia ketahui tak bakal dikabulkan? Cawan penderitaan yang berisi dosa seisi dunia itu sudah tersedia di hadapan-Nya, dan perintah Bapa cuma satu kata, “Minum!” Apakah Ia hanya bersandiwara saja? Tidak. Saat itu ia benar-benar tercekam oleh rasa gentar karena Ia tahu benar apa yang bakal terjadi atas diri-Nya. Salib dan siksaan kejamkah yang menggentarkan-Nya? Pengkhianatan dan penyangkalan oleh orang terdekat-Nyakah yang mencekam-Nya? Ataukah sesuatu yang tak terkatakan sebab tak seorang pun yang sanggup memahami-Nya? Ia datang dari Bapa, dan Bapa memanggil-Nya, “Anak-Ku yang Kukasihi.” Ia adalah Firman— sebagaimana ditulis pada Injil Yohanes 1: 1. Sebutan apa yang lebih tepat untuk menggambarkan diri-Nya selain sebagai Anak Allah karena Ia adalah Firman yang berinkarnasi menjadi manusia? Ia, ketika wewujud manusia, adalah sungguh20

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 20

4/8/19 9:24 PM


sungguh manusia utuh yang memiliki perasaan sebagaimana manusia pada umumnya. Kala itu, Ia adalah manusia seperti kita, hanya bedanya, Ia tidak berbuat dosa dan tidak bisa berbuat dosa. Tidak mungkin Ia mengatakan kepada orang berdosa, “Dosamu sudah diampuni” jika Ia sendiri adalah seorang pendosa. Getsemani adalah tempat pergumulan batin Yesus Kristus. Injil Lukas menulis di situlah Ia meneteskan peluh seperti titik-titik darah. Di situlah hati-Nya yang suci itu tercabik dan terpaku. Ia merasa begitu sendiri. Ia merasa dibiarkan. Ia sudah berusaha meminta kepada ketiga murid-Nya untuk menemani-Nya di saat yang paling mencekam dalam hidup-Nya, tetapi kenyataannya mereka tertidur lelap. Sampai tiga kali Ia mengucapkan doa yang sama, “Father … if possible ....” Tetapi Bapa-Nya membisu, tak menjawab sama sekali selain menunjukkan sebuah cawan sebagai jawaban tanpa kata-kata. Adakah yang lebih menyiksa batin seseorang yang harusnya memiliki kuasa tetapi dalam suatu situasi justru tidak bisa menggunakan kuasa-Nya? Ia sengaja merelakan untuk tidak menggunakan kuasaNya. Ketika Ia ditangkap oleh prajurit Romawi, murid yang sedang bersama-Nya tiba-tiba menghunus pedang, tetapi Ia berkata, “Masukkan pedangmu. Sangkamu Aku tak dapat meminta kepada Bapa-Ku untuk mengirimkan dua belas pasukan malaikat untuk membantu Aku?” Dengan kata lain Ia seolah ingin mengatakan, “Tahukah kau bahwa jalan untuk menyelesaikan tugas dari Bapa memang hanya ini? Bapa-Ku tak bersedia memberikan jalan alternatif.” Yesus memilih mengosongkan diri-Nya secara total padahal Ia memiliki segala kepenuhan Allah. Kesadaran inilah yang membuatNya melanjutkan doa-Nya, “Tetapi jangan kehendak-Ku yang jadi, melainkan kehendak-Mu ya Bapa.”

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 21

21

4/8/19 9:24 PM


Ia akhirnya memilih untuk taat, walaupun konsekuensinya Ia harus mati. Ketaatan-Nya sebagai Anak kepada Bapa-Nya adalah sebuah ketaatan yang suci. Ia bisa saja memilih pulang ke Surga saat itu daripada melangkah ke Golgota, tetapi kasih-Nya kepada para pendosa lebih kuat menarik-Nya untuk menjalani Via Dolorosa. Max Lucado mengatakan, “He saw you in your own Gethsemane and He didn’t want you to be alone. He would rather go to hell for you than to heaven without you.” Pergumulan-Nya di Getsemani dan kegentaran yang ditunjukkan-Nya dengan jujur bukanlah ketakutan menghadapi cambukan tentara Romawi yang merobek daging-Nya, bukanlah ketakutan terhadap paku yang akan menembus tangan dan kaki-Nya, dan bukan pula ketakutan terhadap tombak yang bakal menancap di lambung-Nya. Ia sudah tahu semua itu jauh-jauh hari sebelum Ia dihadirkan ke dalam dunia. Tetapi kesedihan dan ketakutan-Nya terutama disebabkan oleh keterpisahan diri-Nya dengan Bapa yang mengasihi-Nya. Dari sinilah kita mengerti situasi batin-Nya ketika Ia mengatakan, “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya.” Ia begitu sendiri di saat kritis itu, tapi Ia harus tetap berjalan. “Eloi … Eloi … lama sabakhtani ...?” adalah seruan yang memilukan dari seorang Anak yang direnggut secara paksa dari pangkuan Bapa-Nya. Seruan itu berkumandang nyaring di langit kosong karena Bapa-Nya tak sanggup melihat dosa keji seluruh dunia ditimpakan kepada-Nya. Keterpisahan-Nya dengan Bapa-Nya sudah terjadi di Getsemani, ketika doa-Nya kepada Bapa-Nya berlalu ditelan sepi •

22

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 22

4/8/19 9:24 PM


Gethsemane is where He died; the cross is only the evidence. —Leonard Ravenhill

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 23

23

4/8/19 9:24 PM


SELONO SEGER

Selalu Segar Berbinar Mengagumi Tuhan 24

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 24

4/8/19 9:24 PM


/ Lislianty Lahmudin /

Sosok pria yang selalu tersenyum ini, Selono Seger—yang artinya “selalu segar”—membawa suasana orang yang berada di dekatnya menjadi segar. Anak sulung dari lima bersaudara ini lahir dari keluarga berbudaya Konghucu yang masih kental. Orang tuanya masih mengikuti adat kepercayaan dan sembahyang di kelenteng. Masa kecil dan remajanya pun diwarnai dengan hal serupa; mereka belajar kungfu dan main barongsai, sampai melakukan pentas di kelenteng-kelenteng di Surabaya. Sewaktu remaja, setiap minggu ia dan adikadiknya pergi ke gereja— ikut temannya. Melihat orang mengambil komuni, membuat Seger tertarik, sehingga akhirnya ia mulai ikut pelajaran pendalaman iman dan akhirnya dibaptis di gereja St. Vincentius A. Paulo di Surabaya, 19 Desember 1985. Sungguh bersyukur karena orang tua tidak melarang mereka dalam memilih agama.

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 25

25

4/8/19 9:24 PM


PERJUMPAAN DENGAN SI ‘PENCURI HATI’ Pada bulan Maret 1997 saat kerja di PT. Indah Kiat Serang, Seger di bagian marketing ekspor, dan Selvia sebagai sekretaris vp direktur. Kebetulan tempat kerjanya di lantai yang sama dan mereka fasih berbahasa Tionghoa, jadi saat ngobrol rasanya sangat pas dan lebih mudah nyambung. Kebetulan mereka juga tinggal di mes pabrik, jadi setelah pulang kerja mereka main basket, berenang bersama teman-teman di mes. Kedekatan dan kebersamaan itulah yang akhirnya membuat mereka melanjutkan ke jenjang pernikahan. Syukurlah kedua orang tua pun merestui hubungan mereka. Tanggal 18 Februari 1999 mereka menikah di gereja St. Theresia dan Catatan Sipil Rengat, dan pesta baru kemudian diselenggarakan tanggal 19 september 1999 di Tangerang. “Terkadang teman-teman meledek; biasa orang pesta dulu baru urus surat nikah, tapi kami kebalik,” Seger pun kembali tertawa. 26

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 26

4/8/19 9:24 PM


Seger teringat salah satu pelajaran kehidupan yang paling berkesan, yaitu saat ia dan calon istrinya, Selvia, sedang mempersiapkan pernikahan. Sabtu, 2 Juli 1999 (dua bulan sebelum pernikahannya), sepulang kerja Seger dan Selvia pergi ke notaris untuk mengambil sertifikat rumah dan langsung menuju BSD Plaza untuk mengambil kain gorden yang sudah dipesan. Saat Seger mau memasukkan kain gorden ke mobil, kijang supernya tidak ada di tempat parkir. Mereka sangat panik mencari dan melapor ke satpam; ternyata mobil pinjaman dari kakak ipar ini telah dicuri orang. Mereka sangat bingung, bagaimana mengganti mobil dan sertifikat rumah yang hilang itu? Mobil tidak ada asuransinya. Belum lagi sertifikat rumah yang hilang harus diurus, juga memerlukan banyak biaya. Karena masalah ini mereka jadi kurang fokus dengan persiapan pernikahan . Masalah lain mulai timbul, undangan pernikahan salah cetak dan foto pernikahan pun kurang memuaskan. Sungguh bersyukur kemudian kakak ipar Seger akhirnya bilang, �Sudah, masalah mobil tidak usah dipikirkan. Pikirkan saja persiapan pernikahannya.� Walaupun tidak enak hati, terpaksa kami pun harus mengalihkan pikiran untuk mulai fokus kembali mempersiapkan pernikahan kami, kata Seger mengingat pengalaman itu. Undangan dan foto pernikahan difoto ulang. Akibatnya uang yang telah disiapkan menjadi kurang dan melebihi budget pernikahan. Dari peristiwa ini, Seger belajar sebagai pasangan yang baru; bahwa dalam kondisi yang sulit pun kita harus bekerja sama, saling mendukung dan mengerti, serta tidak menyalahkan satu sama lain. Juga kebesaran hati seorang kakak yang mendukung adiknya pada saat susah, sungguh menjadi teladan yang akan terus diingat. “Puji syukur, akhirnya kami dapat melewati semua masalah ini, dan semua biaya kami tercukupi, bahkan kami bisa melunasi sisa kredit rumah kami,� ujar Seger dengan senyumnya yang khas. Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 27

27

4/8/19 9:24 PM


TUHAN MEMBERI LEBIH Di kantor Indah Kiat Serang ada persekutuan doa setiap hari Jumat. Saat itu ada satu kalimat Pendeta Yusak dari Bandung yang menguatkan Seger, “Tuhan akan mencukupkan segala kebutuhanmu.” Beliau menceritakan di saat kekurangan selalu ada saja orang yang membantu, bahkan orang yang tidak dikenal sama sekali. Suatu hari pak pendeta perlu mengganti mobil tuanya dengan yang lebih baru, tetapi uangnya belum ada. Di suatu hari ada orang yang datang ke rumah mengantar cek senilai kekurangan uang pembelian mobil. Sungguh ajaib campur tangan Tuhan. Setelah khotbah itu selesai, Seger bertanya ke Pak Pendeta,”Apakah yang dikhotbahkan tadi sekadar cerita atau benar-benar terjadi?” Pak Pendeta tidak menjawab, malah bertanya, ”Apakah kamu pernah membaca Alkitab?” Saya jawab, “Pernah.” “Apakah pernah membaca berurutan dari awal sampai habis?” Saya jawab, “Belum pernah.” Kemudian pak pendeta berkata, “Kalau begitu membacalah dulu, baru saya jawab pertanyaanmu.” Lalu saya juga bercerita mengenai kehilangan mobil yang saya alami. Pak Pendeta berkata janganlah khawatir, Tuhan akan menggantinya dengan berganda, maksudnya lebih dari satu mobil. Juni tahun 2000 sukacita memenuhi keluarga mereka dengan lahirnya Adam. Mereka selalu menggunakan motor dan angkutan umum bila mau imunisasi dan keperluan lain. Rencana untuk membeli mobil bila naik jabatan dan naik gaji, sayang sekali tidak terwujud—dan mereka sempat kecewa. Dalam kekecewaannya Selvi berdoa, ternyata dalam doanya Tuhan bertanya, “Mau mobil atau naik jabatan?” Ia langsung bilang ke Seger, ”Eehh, ditanya tuh sama Tuhan mau mobil atau naik jabatan?” Dengan semangat 45 Seger berteriak, “Mobil,” sambil mengacungkan tangan. Kemudian mereka berdoa bersama. 28

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 28

4/8/19 9:24 PM


Tak lama berselang, ada perubahan kebijaksanaan, Seger dimutasi dari marketing ekspor ke marketing lokal sehingga bisa mendapatkan fasilitas mobil untuk keperluan dinas. “Puji Tuhan, manusia boleh berencana tapi Tuhan yang menentukan; kami merencanakan perjalanan yang panjang untuk beli mobil, tapi Tuhan memberi kita jalan pintas untuk mendapatkan mobil. Sungguh luar biasa,” kata Seger. Tahun 2001, Seger mendapatkan penawaran mutasi ke Surabaya menggantikan kepala cabang di sana. “Tahun 2003 kami bisa membelikan mama satu buah mobil dan Selvia satu buah mobil. Jadi total ada tiga mobil. Saat itulah kami teringat kembali apa yang dikatakan oleh Pendeta Yusak tahun 2000. Tuhan akan mengganti mobil yang hilang, ternyata tidak hanya satu mobil tetapi tiga mobil. “Allah kita sungguh luar biasa dan ajaib,” kata Seger berbinar.

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 29

29

4/8/19 9:24 PM


PERJALANAN PELAYANAN Saat baru pindah dari Surabaya ke Serpong tahun 2006, mereka mulai mencari gereja yang terdekat. Mulai dari GKI di Vila Melati Mas, kemudian ke GBI. Baru pada tahun 2007 berjemaat di GKY BSD. Pada tahun 2008–2009 saat itu ada program GKGW Pasutri, mereka ikut sebagai peserta karena mereka rindu memiliki komunitas yang belajar dalam mendidik anak dan menjadi orang tua yang sejalan sesuai dengan cara Tuhan. Saat itu Adam masih kelas dua SD dan Ayu TK-B, Seger dan Selvi memiliki kerinduan untuk menjadi orang tua yang mendidik anak dengan benar sejak awal. Dengan mentor Pak Hermanto dan Ibu Theresia, mereka menemukan keakraban baik di saat pertemuan kelompok kecil maupun kelompok besar. Tahun 2009 Seger menjadi pengurus Pasutri bagian umum. “Teman teman di Pasutri dan Ibu Charlotte sangat mendukung kami pada saat kami kesulitan dalam mendidik anak. Untuk itu kami bersyukur bisa mendapatkan bimbingan langsung oleh Ibu Charlotte di kelas GKGW (Growing Kids God’s Way) dan LCC (Let the Children Comes), baik saat sebagai peserta, apalagi saat sebagai mentor.” (Di sini Seger langsung memberikan pesan

30

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 30

4/8/19 9:24 PM


kepada jemaat: Bagi teman-teman yang diminta menjadi mentor GKGW maupun LCC, bersedialah! Karena kita mendapatkan pembekalan langsung dari Ibu Charlotte, sehingga pengetahuan kita pun semakin bertambah). Beberapa pengurus Pasutri saat itu menjadi teladan pelayanan mereka. Sharing yang dilakukan tanpa merasa malu dan canggung saat pembekalan mentor menambah wawasan dalam hubungan suami-istri dan anak. Dan dari teladan mentor yang lebih senior, Seger pun bersedia menjadi mentor untuk lingkungan Melati Mas. Dengan menjadi mentor, ia mendapatkan berkat baru dari pengalaman keluarga-keluarga lainya. Seger sangat rindu kiranya program GKGW dan LCC di GKY BSD bisa semakin banyak memberkati keluarga-keluarga lainnya Karena ada aturan maksimal kepengurusan di satu komisi selama tiga periode, maka Seger harus meninggalkan kepengurusannya yang telah dijalaninya selama tiga tahun di Pasutri. Saat itu Pak Kevin sebagai Koordinator KU Bahasa Tionghoa mengusulkan Seger sebagai pengganti beliau. Akhirnya Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 31

31

4/8/19 9:24 PM


mereka bertukar bagian, Seger menjadi Koordinator KU Bahasa Tionghoa, Pak Kevin sebagai Ketua Pasutri. Seger pun kembali tertawa saat menceritakan hal ini. Pada pelayanan di KU-4 Alam Sutera, Seger menemukan dunia baru. Sebagian jemaatnya usia 50–70 tahun, ia menjadi yang paling muda. Seger terharu dengan semangat pelayanan para senior. Berlatih menyanyi, belajar firman Tuhan di hari Sabtu untuk persiapan pelayanan di hari Minggu. Yang paling berkesan adalah dengan Pak Bunaidhi Citra dan Ibu Susan (alm.), yang begitu giat dan bersemangat dalam pelayanan, bahkan menyediakan tempat tinggal untuk hamba Tuhan (mahasiswa dari China yang belajar dari STTB Bandung). Keakraban dan kedekatan satu sama lain dirasakan di sini; setelah kebaktian, mereka makan bersama mahasiswa dari Bandung itu, lalu mengantarnya ke terminal travel kembali ke Bandung. Hal ini berlangsung sampai akhirnya KU-4 digabung dengan KU-1 di Gedung gereja baru. Pelayanan di Pasutri dan usher adalah dua hal yang selalu membuatnya bersemangat. Karena ada kecocokan dengan pengajaran, seminar, dan kekeluargaan di pengurus Pasutri. Selvia pun senang di pelayanan Pasutri, dimana mereka bisa belajar banyak dalam mendidik anak. Selain itu Selvia senang terlibat dalam administrasi keuangan, karena sesuai dengan hobinya menghitung uang; juga tidak terlalu banyak meeting. Di sini, Seger pun kembali tertawa saat menuturkan hal ini. SEBUAH IMPIAN Saat ditanya oleh Nafiri, apa yang menjadi impiannya, Seger berkata, “Kami rindu melihat Adam dan Ayu memiliki kehidupan yang sukses dalam studinya dan keluarganya. Kami merasakan pentingnya didikan orang tua kami; yang mengutamakan sekolah dan belajar di sekolah dan kehidupan.�

32

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 32

4/8/19 9:24 PM


Papa Seger (alm.) pernah berpesan, “Belajarlah terus sampai lanjut usiamu.” “Di rumah mengandalkan keluarga, di luar rumah mengandalkan teman. Carilah lingkungan dan teman yang baik. Kami mendapat teladan dari beliau, dimana beliau menyelesaikan sekolah sarjananya di Beijing saat berusia enam puluh tahun,” kata Seger.

Ayat emas bagi Seger dan Selvia adalah 1 Korintus 13: 4–7, “Kasih itu sabar ….“ Ayat ini menjadi kover undangan pernikahan mereka dulu, dan ayat ini sampai sekarang yang selalu menjadi penguat di saat mereka menghadapi problem dalam kehidupan keluarga •

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 33

33

4/8/19 9:24 PM


34

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 34

4/8/19 9:24 PM


Biodata Nama Lengkap : Selono Seger Panggilan

: Seger

Kelahiran : Surabaya - 1969 Nama Istri

: Selvia - 1972

Nama Anak

: Adam Raharja - 1999

Ayu Aprilia - 2003

Riwayat Pendidikan

:

i. SD Aletheia Surabaya - lulus 1982 ii. SMPK Santo Vincentius Surabaya - lulus 1985 iii. SMAK St. Louis 1 Surabaya - lulus 1988 iiii. Universitas Airlangga Surabaya - lulus 1992 Riwayat Pekerjaan

:

i. Tour And Travel di Surabaya, 1993–1996 ii. PT. Indah Kiat Pulp and Paper, Marketing Ekspor dan Lokal: 1997–2006 iii. PT. Sentralindo Teguh Gemilang Carton Box: 2007–sekarang Riwayat Pelayanan

:

i. Pengurus Pasutri: 2009–2014 ii. Pengurus KU Bahasa Tionghoa: 2015–2017 iii. Usher : 2018–sekarang

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 35

35

4/8/19 9:24 PM


PERJALANAN WAKTU dan RENTANNYA KEHIDUPAN

/ Erwin Tenggono /

Waktu berjalan begitu cepat. Banyak hal membuat kita tertegun, bersuka bahkan berduka. Semua itu menjadi warna kehidupan dan membentuk kita untuk bertumbuh dan terus belajar menjalani kehidupan. Dan kita hanya dapat bersyukur karena kasih karunia Tuhan dan anugerahNya yang besar senantiasa menyertai setiap langkah kita. 36

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 36

4/8/19 9:24 PM


Anak-anak kami ada yang telah tumbuh memasuki usia dewasa; mulai meraih mimpi dan cita. Persahabatan kami di komunitas parenting juga makin bertumbuh. Pergumulan juga kami alami dalam menjalani kehidupan, termasuk dari sisi ekonomi hingga kesehatan. Beberapa dari kami bahkan beberapa kali jatuh sakit. Di tengah berbagai pergumulan, Tuhan mengajar kami untuk lebih memahami betapa berharganya waktu dalam sisa hidup ini. Beberapa sahabat dan anggota keluarga besar kami telah bertemu Bapa dalam satu bulan terakhir ini. Di antara mereka ada yang masih begitu muda dan sangat singkat hidupnya. Hanya karena sakit kepala, sesak napas, dan mendadak dipanggil Bapa. Ada yang belanja di pasar mencari oleh-oleh untuk pulang kampung, makan pagi, tersedak, dan meninggal dunia. Itulah kehidupan. Kita benar-benar tidak tahu kapan akan berakhir. Melihat anak yang bertumbuh makin besar, melepaskan mereka untuk kuliah dan lebih mandiri di tempat yang baru bukanlah hal yang mudah. Dengan segala kekhawatiran, kami mendoakan agar mereka semakin bijak dan makin dekat dengan Tuhan. Dengan segala kekurangan dan kelebihan mereka; kami berharap agar mereka belajar makin mandiri, berani berjuang, dan tetap setia melayani Tuhan. Kalau kami menyaksikan anak-anak kami bertumbuh dalam rel yang benar, kami kadang bertanya-tanya apakah kami sebagai orang tua memang telah mendampingi dan menghantar mereka dengan baik. Kami menyadari mungkin terlalu jauh bagi kami untuk menyatakan bahwa semua karena prestasi kami sebagai orang tua. Sesungguhnya, kami hanya berusaha dan terus belajar. Semuanya bias terjadi hanya karena kasih karunia dan anugerah Tuhan semata bagi keluarga kami. Linangan air mata Bertumbuh dalam komunitas parenting, kami bersuka melihat anak-anak kami cukup sehat. Tapi, kami juga menyaksikan ada keluarga-keluarga yang bersukacita luar biasa melihat anaknya bisa tersenyum atau menyapa untuk Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 37

37

4/8/19 9:24 PM


pertama kali setelah berumur sepuluh tahun. Ada yang bersukacita ketika anaknya akhirnya dapat melangkah berjalan di dalam proses pertumbuhan yang sangat lamban. Saya pribadi ikut larut dalam sukacita mereka; sukacita yang begitu besar dan bahkan jauh lebih dalam daripada sukacita yang saya alami dalam keluarga saya. Sukacita mereka demikian tidak terhingga dan bahkan bercampur dengan linangan air mata. Sukacita yang meluap semacam ini jarang terjadi dalam keluarga yang semua seakan bertumbuh dengan baik. Melalui pengalaman personal semacam ini saya diingatkan betapa ajaibnya anugerah Tuhan bagi kehidupan tiap-tiap anak-Nya. Ketika saya mencoba merenung dan menelisik kembali perjalanan hidup saya, saya hanya dapat bersyukur akan pimpinan Tuhan yang tak terpikirkan akan dapat terjadi. Saya lahir dari keluarga non-Kristen. Hanya karena anugerah Tuhan kalau saya boleh bertemu dan dijangkau oleh-Nya. Saya memang telah mencoba untuk study dan bekerja meniti karir dengan sebaik-baiknya. Tetapi, apa yang telah saya kerjakan sebenarnya biasa-biasa saja. Kalau saya dianggap memiliki karir dan prestasi yang baik, semuanya hanya karena Tuhan yang telah memampukan dan memberi kesempatan. Semua bukan karena saya; tidak sama sekali. Yang coba saya lakukan hanyalah untuk terus berusaha menjalani dengan setia. Anugerah semata Hidup ini memang hanya anugerah semata. Pada saat sahabat dan anggota keluarga saya ada yang meninggal dan memiliki anak yang masih kecil atau sedang kuliah, kehidupan tentunya sangat tidak mudah bagi keluarga yang ditinggalkan. Tetapi, saya justru sangat dikuatkan ketika menyaksikan di tengah cucuran air mata ada anak-anak yang mencobamenghibur dan menguatkan orang tuanya. Anak-anak itu membuat saya tertegun. Dan saya menemukan sekali lagi bahwa hidup ini hanyalah anugerah semata. Anak-anak yang percaya bahwa hidup mereka ada dalam Kristus, di kala orang tua mereka meninggal, justru mampu menjadi kekuatan dan penghiburan bagi keluarganya. 38

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 38

4/8/19 9:24 PM


“Jangan menangis Ma; Papa telah bertemu Bapa di surga … Mama jangan takut tidak ada yang jaga Mama. Tuhan Yesus akan jaga Mama. Keikei juga akan jaga Mama dan adik,“ bisik Keikei yang masih berumur empat belas tahun. “Pei sayang Mama, tapi Tuhan lebih sayang Mama. Dia memanggil Mama lebih dulu bersama Bapa di surga. Kita akan bertemu dan bersama lagi Ma ... tunggu kita ya Ma. Maafkan Pei yang banyak salah pada Mama selama ini. Mama selalu yang terbaik dalam hidup Pei.” Pei sedang kuliah di luar kota saat mamanya meninggal. Sakit-penyakit dan kematian adalah bagian dari perjalanan hidup kita semua. Saat kita tergabung dalam komunitas, kita ada dapat merasakan semakin nyata rentannya kehidupan kita. Ada teman-teman yang sama-sama belajar dan bertumbuh dalam komunitas kadang berpulang lebih dulu. Semua ini mengingatkan kita agar makin setia, makin menyadari anugerah-Nya, semakin rajin melayani, dan membawa kasih Kristus bagi orang-orang lain. Ya Bapa, terima kasih untuk semua anugerah-Mu. Terima kasih karena terus hadir dan menopang kami dalam menjalani kehidupan ini. Ampunilah kami yang lemah dan sering jatuh dalam dosa; yang mencoba tetapi jatuh dan jatuh lagi. Kiranya Tuhan boleh menguatkan kami agar dapat lebih menyukakan hati-Mu. Inilah doa dan permohonan kami. Mazmur 34: 18–19, “Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.” 2 Korintus 1: 3–4, “Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.” • Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 39

39

4/8/19 9:24 PM


HUT ke-26 GKY BSD 10 FEB 2019

40

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 40

4/8/19 9:24 PM


pelayanan sosial karyawan

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 41

41

4/8/19 9:24 PM


Tangguh di

Masa Sukar

42

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 42

4/8/19 9:24 PM


/ Widya Sanjaya /

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “tangguh” punya arti “sukar dikalahkan, kuat, andal”. Dalam makna terjemahan Inggris diartikan dengan kata resilience yaitu is an individual ability to face a difficult situations. Permasalahan dan tantangan serta kesulitan merupakan fenomena hidup yang tidak bisa dihindari. Reaksi setiap individu terhadap berbagai tantangan atau permasalahan dalam hidup ternyata berbeda-beda. Perbedaan reaksi ini ternyata disebabkan oleh cara pandang yang berbeda terhadap permasalahan yang ada. Salah satu faktor yang mempengaruhi perbedaan itu adalah resiliensi. “Resiliensi” didefinisikan sebagai ketahanan terhadap situasi-situasi berat. Ambil contoh kasus yang penulis hadapi dalam pelayanan kepada anakanak SMA Taruna Madiun: Transisi seseorang dari sekolah menengah pertama kemudian masuk ke sekolah berasrama (mereka sebut barak) menimbulkan stres bagi individu tersebut. Semula kenyamanan dalam hidup tinggal bersama dengan keluarga dengan budaya yang dianut sejak kecil, bahasa sehari-hari, melakukan kegiatan bersama komunitas, kemudian berubah ketika mereka harus pindah ke lingkungan yang baru, jauh dari keluarga, bergabung dengan budaya baru yang belum diketahui dan bergabung dengan komunitas pembelajar yang baru, yang menuntut skill akademik dan dasar pengetahuan yang berbeda Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 43

43

4/8/19 9:24 PM


dengan apa yang dijalani di sekolah menengah di lingkungan asal mereka menyebabkan depresi, merasa sendiri, dan bahkan yang disebut “perlakuan kaum minoritas� terjadi di antara mereka. Stres yang terjadi justru diakibatkan bukan hanya pada lingkungan, melainkan tekanan akan situasi pembelajaran yang ketat, dan menuntut anak mendapat nilai terbaik walau kondisi mereka sudah begitu capek dengan kegiatan fisik. Menurut Dr. Eddie Murphy (psikolog Inggris), ada empat pendekatan dalam mengatasi stres. Pendekatan pertama adalah mengubah situasi yang menimbulkan stres, pendekatan kedua adalah mengubah cara berpikir tentang situasi, pendekatan ketiga adalah meningkatkan berbagai strategi, dan pendekatan keempat adalah membangun resiliensi (ketangguhan). Tiga pendekatan pertama merupakan teknik untuk dipraktikkan dalam menghadapi stres dan pembahasan mengenai pendekatan ini sering disebut sebagai mengelola stres, yang memang penting untuk dilakukan jika kita tidak dapat lagi menghindari sumber stres dan mengalami tekanan karenanya. Sementara pendekatan keempat adalah sesuatu yang dapat kita persiapkan dan lakukan sebelum stres potensial benar-benar dialami sehingga kita dapat 44

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 44

4/8/19 9:24 PM


menjaga kesehatan mental untuk tetap baik. Beberapa latihan yang disarankan Dr. Murphy dalam kutipan Kompas edisi 24 Maret 2018 halaman 24 menyatakan demikian: Pertama, bersikap optimistis. Seorang yang berpikir optimis adalah pribadi yang memiliki kebugaran fisik serta mental. Hal ini dilandasi dari konsep imannya dan pengalaman spiritual yang membuat dirinya dapat yakin bahwa yang ia percayai adalah benar dan yang menguatkan ia dalam menghadapi berbagai kesukaran hidup. Kedua: Menemukan panutan. Kita semua membutuhkan orang bijak dalam hidup orang yang dapat kita jadikan panutan dan darinya kita bisa memperoleh nasihat. Seseorang yang memang ada dan benar-benar tampil apa adanya. Lihatlah ke sekeliling, mereka acap kali ada lebih dekat dari perkiraan kita. Terkadang kita juga bisa memilih sebagian ciri-ciri seseorang untuk ditiru: misalnya ketegasannya, kepeduliannya, kesabarannya, dan cara melihat masalah dari pandangan yang lebih luas. Ketiga: Memelihara persahabatan dan relasi. Memiliki jaringan pertemanan atau kekeluargaan memberi kita dukungan sosial yang sangat penting untuk memperoleh kesempatan berbahagia dan mengatasi saat-saat sulit. Jika sebuah masalah dibagi bersama, maka akan terasa lebih ringan. Kondisi ini akan mengatasi perasaan terasing, membuka peluang baru, dan menyadarkan bahwa kita tidak sendirian. Keempat: Mengendalikan diri. Tidak ada yang bertanggung jawab atas hidup kita kecuali diri sendiri. Dengan meyakini bahwa kita memiliki kendali serta kepercayaan diri, maka membuat seeorang dapat mengalihkan untuk berpikir terburu-buru sehingga hasilnya kebanyakan tidak tepat, beralih menjadi pribadi yang berpikir begitu rupa dengan acuan arah yang benar. Hal ini berkaitan dengan contoh dalam kehidupan kita, yakni tidak pernah menunda-nunda waktu dalam mengerjakan segala sesuatu. Dalam catatan Alkitab, kita melihat akan pelayanan Paulus: Pada perjalanan penginjilan pertama Markus Yohanes meninggalkan Paulus, tetapi ia mendapatkan Timotius sebagai pengganti yang cakap; setelah bertahun-tahun, Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 45

45

4/8/19 9:24 PM


hubungan Paulus dan Timotius menjadi seperti seorang ayah dan anak karena mereka teman sekerja untuk membawa kabar baik ke seluruh dunia. Namun saat itu Paulus seorang diri dalam penjara Romawi yang keras dan dingin. Ketika Paulus menunggu hukuman mati atas dirinya ia mempergunakan kesempatan untuk menulis suratnya yang mungkin merupakan surat yang terakhir untuk ditulis kepada Timotius anak rohaninya. Timotius adalah anak seorang wanita Kristen Yahudi dan ayahnya bukan Yahudi dari Listra. Kemungkinan Timotius ini menjadi Kristen karena pengaruh neneknya Lois dan juga iman dari ibunya Eunike serta pengaruh dari Rasul Paulus (2 Timotius 1: 5). Dalam tugas ini ia dikirim untuk mengunjungi jemaat-jemaat di Tesalonika, Filipi, dan Korintus. Menurut tradisi gereja Timotius belakangan menjadi uskup di Efesus. Efesus adalah tempat kerja Timotius; sejak dahulu kota yang penting ini mulamula merupakan koloni Yunani, yakni tempat tinggal orang-orang Yunani dalam perantauan, pusat perniagaan mereka. Kota ini merupakan kota yang termasyur di Asia Kecil, kota penghubung dunia Barat dan Timur. Pusat kebaktian ialah kuil dewi 46

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 46

4/8/19 9:25 PM


kesuburan: “Ibu Agung”—mula-mula inilah dewi Asia Barat, yang kemudian masuk ke dalam agama Eropa: nama Yunaninya Artemis, nama Latinnya Diana. Lantas apa yang Paulus uraikan untuk memberi semangat kepada anak rohaninya Timotius agar tetap tangguh meski dilatarbelakangi dengan kesukaran? Tiga gambaran besar yakni; menjadi prajurit, olahragawan, dan petani (2 Timotius 2: 1–7). Seorang prajurit yang melayani dengan penuh pengabdian demi menyenangkan komandannya. Pengabdian sepenuh hati yang ditandai dengan kerja keras dan perhatian terhadap ketetapan Allah. Pengabdian harus dilandasi dari hati yang berserah dan penuh kasih kepada pimpinannya. Ayat 5 gambaran seorang olahragawan yang bertanding dengan mengikuti aturanaturan pertandingan untuk mendapatkan hasil yang baik dan dalam ayat 6 Paulus memakai gambaran seorang petani yang merupakan gambaran akan kesabaran dalam menjalankan segala sesuatu. Nilai yang Paulus angkat dari ketiga profesi itu adalah adanya kemampuan untuk fokus pada tujuan, taat pada peraturan, daya juang yang tinggi, gigih dan pantang menyerah, kesabaran yang tinggi, ketabahan dan kuatnya pengharapan akan hasil akhir yang baik, semangat kerja keras, dan kesetiaan sampai akhir. Pembaca yang diberkati Tuhan, mari belajar dari kebenaran Alkitab yang dapat memberikan kita solusi kehidupan ini: Manusia bisa menjadi tangguh, kuat, dan andal apabila anugerah dan kekuatan Allah hadir menyertai kita. Jadilah kuat dan ikutlah berbagian khususnya dalam penderitaan karena pemberitaan Injil-Nya. Penderitaan yang kita alami karena nama-Nya tidak berakhir dalam kesia-siaan. Tuhan menjamin dengan kesetiaan-Nya, bahwa Ia akan selalu ada menyertai kita. (1 Korintus 15: 58). Amin! •

Penulis Sarjana Theologia (S.Th) alumni STT I3, Batu, sekarang melayani sebagai Pdm. (Pendeta Muda) di Gereja Utusan Pantekosta Madiun, Jawa Timur

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 47

47

4/8/19 9:25 PM


48

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 48

4/8/19 9:25 PM


/ Pingkan Palilingan /

Sudah dua tahun belakangan ini Hendro dan Winah rutin ke Singapura. Bukan untuk jalan-jalan ataupun bisnis, melainkan berobat. Bagi orang tidak percaya, cerita Hendro dan Winah bisa saja dianggap pure luck atau hoki belaka. Tapi biasanya yang namanya hoki hanya terjadi satu atau dua kali saja. Nah, kalau keberuntungan bertubi-tubi? Apa masih disebut hoki? Bagi orang percaya, khususnya untuk pasangan suami istri ini, God is truly at play dua tahun belakangan di tengah menjalani pengobatan Hendro. “Tuhan itu luar biasa,” berulang kali kalimat ini diucapkan Winah pada saat wawancara dengan Nafiri. Tentunya bukan hiperbola, saya pun yang mendengar cerita Laoshi Winah tak habis berpikir: bahwa Allah kita begitu ajaib, berkuasa, dan pengasih. Penyakit kanker memang bisa dianggap sebagai malapetaka, namun ujar Winah, “Di tengah ini kami menemukan banyak kebaikan. Seiring dengan berjalannya waktu dan melihat pimpinan dan penyertaan Tuhan dalam pengobatan yang suami saya jalani, kekuatan kami muncul kembali.”

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 49

49

4/8/19 9:25 PM


Sebuah Gejala Paru-paru

Bersamaan dengan kedatangan ibunda Hendro ke Serpong, Winah berpikir alangkah baik jika mertua.

Cerita Hendro dan Winah berawal di akhir 2017 dimana terjadi rentetan peristiwa. Pertama, Hendro merasa “Dokter jantung kami, dr. Hardja cepat lelah. Ia yang biasanya kuat Priatna, bilang kalau ia tidak terlalu bermain badminton sebanyak concerned ke jantungnya Hendro. Ia lebih khawatir bahwa ada sesuatu tiga set, suatu hari tubuhnya terasa letih usai bermain satu set di paru-paru Hendro,” cerita Winah. dan napasnya tersengal-sengal. Alhasil, setelah direkomendasikan untuk melakukan CT Scan, kata Kedua, Hendro sering batuk ringan “tumor” mulai muncul. “Setelah USG, yang tak kunjung berhenti. Khawatir terlihat ada cairan di jantung. Hasil terpapar virus TBC, akhirnya CT Scan juga ternyata ada satu titik Hendro berobat ke dokter umum di paru-paru. Tapi musti diperiksa dan hanya minum antibiotik. apakah itu tumor ganas atau tidak.” Ketiga, terjadi pembengkakan di pergelangan kakinya. Dan yang Mengarah ke kanker terakhir dan mungkin paling membuat Winah khawatir adalah Ingin mengetahui diagnosis yang tepat, Hendro dan Winah bergegas ketika sanak saudara dan teman ke dokter spesialis paru atas mengomentari foto keluarga rekomendasi dr. Hardja. “Kata mereka yang sedang merayakan ulang tahun Owen (anak tunggal dokter kemungkinan besar ini adalah Hendro dan Winah)—komentar kanker,” ujar Winah mengutip kata mereka, “Kok Hendro kurus sekali?” dokter. Ternyata sudah ada enam benjolan pada kedua sisi paru-paru Sontak, didorong oleh rasa was-was Hendro. “’Ini mengarah ke kanker akan kondisi kesehatan suaminya, paru’, kata dokter. Setelah itu kita langsung galau, aku menangis di Winah segera mendaftarkan rumah sakit, tetapi ketika pulang ke Hendro untuk rontgen paru-paru rumah pura-pura tidak terjadi apa dan ginjal. Setelah mendapatkan pun karena masih ada mertua. Kami hasilnya, ternyata jantung Hendro gak mampu untuk kasih tau beliau.” membengkak. “Saya kira karena dia punya darah tinggi, maka Di depan ibunda Hendro, mereka berdua berusaha menutupi diagnosis jantung membengkak itu sudah tersebut, seolah semua baik-baik hal yang biasa. Jadi kami pun tidak terlalu takut,” kata Winah. saja. Winah, yang tidur dengan mertuanya selama ia berkunjung, selalu terbangun sepanjang malam 50

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 50

4/8/19 9:25 PM


dan kerap menahan isak tangis. “Hanya karena ingin menolong kami,” mengutip kata-kata Winah. Sepulangnya sang mertua, Winah dan Hendro akhirnya mendiskusikan Kemudian, selama empat hari langkah krusial selanjutnya: berturut-turut, cairan di dalam mau berobat di mana? Setelah jantung Hendro dikeluarkan melalui mempertimbangkan faktor biaya, selang, dengan total cairan sebanyak akhirnya mereka memutuskan untuk delapan ratus cc. Proses yang melakukan biopsi (pengambilan panjang ini membuat Hendro tidak jaringan tubuh untuk mendeteksi nafsu makan sama sekali. Seharipenyakit) di Singapura, sementara hari ia hanya minum jus, paling treatment di Jakarta atau Penang, banyak makan satu atau dua sendok Malaysia. “Hendro tidak mau bubur. “Saya baru belakangan paham menghabiskan biaya yang banyak,” kenapa Hendro gak bisa makan, ujar Winah. Ia pun menyarankan ternyata panjang sekali selang yang untuk menjual aset demi membiayai dimasukan ke dalam dada Hendro. pengobatan, namun ini ditolak oleh Pantesan enek, soalnya ada benda Hendro yang lebih mengutamakan di dalam tubuhnya,” kata Winah biaya masa depan anaknya. Akhirnya berangkatlah Hendro dan Winah ke Singapura. Setelah melalui berbagai proses dan menemui berbagai dokter, ditemukan bahwa jantung Hendro tergenang cairan. “Benjolan di paru-paru menyundul jantung, sehingga selaput yang melindungi jantung—yang biasanya menyerap air—tidak dapat bekerja dengan maksimal. Akhirnya tergenanglah jantungnya,” ujar Winah. Untuk Hendro bisa melakukan biopsi, cairan di jantungnya harus dikeluarkan terlebih dahulu. Ternyata ongkos biopsi di Singapura pun tak murah. Hendro dan Winah akhirnya sepakat menjual salah satu asetnya. Atas pertolongan Tuhan, salah seorang teman mereka rela membeli.

Pertolongan yang tak terduga

Usai pemulihan, keduanya kembali ke Singapura untuk melakukan biopsi dengan prosedur bronkoskopi di rumah sakit National University Hospital. Seminggu kemudian, hasil biopsi mengonfirmasi kekhawatiran Hendro dan Winah. Hendro positif kanker paru-paru stadium empat. Mereka mendiskusikan soal biaya pengobatan dengan dokter: Ongkos berobat untuk satu bulan saja bisa mencapai ratusan juta, ibaratnya seharga satu mobil Kijang tiap satu bulan. Belum lagi treatment ini diperkirakan berlangsung selama dua tahun. “Dengar biayanya saja sudah langsung serangan jantung,” Hendro menimpali dengan candaan.

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 51

51

4/8/19 9:25 PM


Justru di titik inilah Tuhan memberikan kejutan bagi pasangan ini. Tak disangka, sang dokter menawarkan Hendro untuk mengikuti clinical trial, sebuah program riset yang menguji efektifitas treatment tertentu terhadap penyakit kanker stadium tinggi. Ada dua opsi yang ditawarkan untuk pasien, yaitu kemoterapi biasa dan imunoterapi (memperkuat respons imun tubuh). Pilihan ini akan diundi untuk tiap pasien. “Semua biaya gratis. Mulai dari obat, cek darah, CT Scan. Kami hanya perlu keluar ongkos pesawat pulang-pergi dan makan,” ujar Winah.

Kuncinya mereka kasih ke kami. Sampai saat ini kuncinya kami yang pegang. Selama kami berobat, kami tinggal di apartemen dia,” kata Winah.

Penawaran clinical trial itu diambil oleh Hendro dan Winah. Setelah diundi, Hendro mendapatkan pengobatan dengan cara kemoterapi. Namun, sebelum bisa memulai kemo, jantung Hendro harus dibenahi terlebih dahulu. Setelah diperiksa, meskipun masih ada sedikit air di jantung Hendro, atas rekomendasi dokter spesialis jantung Hendro positif bisa menjalani kemoterapi. “Aku yang gak tidur semaleman dan Uniknya, sang dokter pun tidak gak ngantuk sama sekali, langsung menyebutkan secara jelas alasan merasa lemas setelah dengar kata mengapa Hendro ditawari. “Ternyata dokter. Dokter paru-paru kami dokter yang menentukan dan jenis langsung datang untuk nengokin kita, dan luar biasa, dia tidak treatment yang didapat pasien pun harus diundi. Pasien tidak bisa tiba- menagih biaya visit. Ia memang tiba datang dan apply untuk ikut dikirim dan dipilih oleh Tuhan.” program ini. Mungkin jenis kanker, stadium, dan kondisi Hendro menjadi Berkat Tuhan pun hadir lagi dalam faktor,” kata Winah. “Kita tidak minta bentuk koordinator pasien clinical trial apa-apa tiba-tiba ditawari. Mungkin yang sangat baik, sigap, peduli, dan dia lihat air mata saya,” candanya. tulus membantu Hendro dan Winah Pengobatan yang gratis ini selama program ini. “Kami tidak perlu merupakan jawaban dari Tuhan. telepon rumah sakit untuk mengatur Dengan potongan biaya yang besar, jadwal, semuanya diatur koordinator. bukankah jelas bahwa ini anugerah? Dia bantu juga komunikasi karena Hendro dan Winah hanya perlu keterbatasan bahasa. Rasanya menutupi biaya pesawat, makan benar-benar seperti punya asisten sehari-hari, dan tempat tinggal sendiri. Kami tinggal pasang badan selama di Singapura. Tapi berkat dan datang ke rumah sakit. Tadinya Tuhan tak sampai di situ saja, “Puji dunia seakan runtuh, tapi Tuhan bikin Tuhan ada satu teman yang punya kami semangat lagi,” kata Winah. satu apartemen kosong di Singapura. 52

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 52

4/8/19 9:25 PM


Perjalanan panjang pengobatan Selama pengobatan, Hendro menjalani kemoterapi setiap dua minggu sekali dari Januari hingga Juni 2018. Usai berakhirnya treatment ini, benjolan di paruparu Hendro berkurang hingga tinggal tersisa tiga puluh persen. Selanjutnya, ia diminta untuk beristirahat selama tiga bulan sambil rutin dipantau perkembangan kankernya dan masih tidak dikenakan biaya. Akan tetapi badai masih belum berakhir. Tiga bulan kemudian, level kankernya meningkat kembali. Winah dan Hendro bertanya kepada dokter, sebenarnya pengobatan mana yang efektif untuk Hendro? Apabila mengikuti treatment kemoterapi lagi apakah masih efektif? Dokter menjawab bahwa imunoterapi lebih efektif, sementara kemoterapi tidak. Tetapi, “Dokter tanya ke kami, ‘Kalau imunoterapi kalian masih sanggup bayar tidak?’ Kalau untuk imunoterapi kami bilang tidak [sanggup],” ujar Hendro. Tuhan sekali lagi membuka jalan melalui sang dokter: Ia menawarkan program clinical trial baru kepada Hendro. Akan tetapi, Hendro dan Winah perlu menunggu tiga bulan karena program tersebut baru dimulai di awal 2019. Selama waktu tunggu tersebut, dokter menyarankan Hendro untuk mengonsumsi obat untuk menahan laju pertumbuhan kanker. Terpaksa selama tiga bulan ini biaya pengobatan ditanggung sendiri. “Obat untuk dua minggu harganya sampai belasan juta, ini belum ditambah biaya lab. Obat ini ternyata hanya menahan sementara, tapi tidak mampu menghilangkan. Level kankernya malah bertambah,” ujar Winah. Selain kankernya bertambah, ternyata ditemukan Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 53

53

4/8/19 9:25 PM


juga bahwa kanker tersebut sudah menjalar ke tulang belakang.

perasaan dan pikiran suaminya, sehingga mampu untuk lebih tabah menghadapi tantangan ini.

Di awal 2019, dokter mengusahakan agar Hendro bisa kembali ikut “Kami berusaha berpikir apa pun program riset. Tak disangka, ternyata yang memberikan semangat. Selalu dokter paru-paru yang dari awal berusaha memikirkan apa yang membantu mereka merupakan baik dan positif, demi menguatkan kepala riset dari program itu. Ia kami,” ujar Winah. Tak lupa, rekantahu semua staf yang terlibat juga rekan persekutuan dan sepelayanan, seluk beluk program, yang secara juga gembala dan hamba Tuhan tak langsung memudahkan proses dari GKY BSD, keluarga, dan penerimaan Hendro di program teman dekat; turut memberikan itu. “Tadinya lemas karena tahu dukungan doa serta kunjungan. kankernya muncul kembali, namun Bantuan uang pun juga tak henti ketika dikabari bahwa Hendro mengalir bagi mereka, di saat Hendro diterima untuk program baru, ini dan Winah tak pernah meminta apa membuat kami semangat lagi, pun selain doa. “Tuhan tahu kita gak meski kami harus memulai langkah mampu dari segi biaya. Namun, ketika kami dari awal lagi, mulai dari Hendro diterima untuk program riset biopsi dan lainnya,” cerita Winah. ini dan biayanya gratis, saya berpikir bahwa kami tidak boleh serakah,” Hendro dan Winah pun teringat kata Winah kepada Nafiri. Ia sempat berbagai hal yang telah terjadi, mengembalikan uang temannya yang mempersiapkan keduanya yang telah membeli aset miliknya. untuk menghadapi pergumulan ini. Pemberian itu ditolak oleh sang Pertama, Tuhan berikan kekuatan teman. “Kata teman saya, ‘Kamu pakai yang luar biasa untuk Hendro dulu, perjalanan kalian masih panjang. menjalani pengobatan ini; sebelum Suatu saat pasti akan terpakai.’” didiagnosis kanker, Hendro memang rutin berolahraga dan ini turut menyumbangkan ketahanan tubuh tambahan. Selain Hendro, Winah yang sebelumnya pernah didiagnosis kanker limfoma di 2014 merasa bahwa pengalaman tersebut adalah latihan supaya ia bisa mengerti

54

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 54

4/8/19 9:25 PM


Selalu mengecap kebaikan-Nya dalam setiap keadaan Begitu banyak kebaikan di tengah pergumulan ini. Winah merasa hubungannya dengan Hendro dipererat. Selain itu, Owen juga semakin didewasakan, lebih mandiri dan suportif terhadap orang tuanya. Dan juga, mereka diingatkan kembali bahwa hidup manusia itu terbatas dan tidak bisa dibeli dengan uang. Roma 8: 28 kian terngiang di ingatan Winah, sebagai mercusuar dengan sinarnya yang membawa harapan di tengah derasnya tantangan, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.� “Jika Tuhan mengizinkan ini semua terjadi, ya kita harus menjalaninya dengan pertolongan-Nya. Tuhan itu menyertai, menguatkan, memberikan pelajaran; ada hal-hal yang bisa dipetik dari setiap langkah yang kita jalani,� ujar Winah.

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 55

55

4/8/19 9:25 PM


Winah dan Hendro menunjukkan sebuah buku yang menguatkan mereka, Mendapatkan-Mu dalam Kehilanganku karya Yohan Candawasa. “Bahwa Hendro tidak disembuhkan, bukan berarti Tuhan tidak mengasihi kita. Bentuk kasih Tuhan kepada umat-Nya itu sudah cukup ditunjukkan dengan mati di kayu salib,” ujar Winah mengutip buku tersebut. “Kita tidak perlu lagi klaim ke Tuhan, ‘Kalau suamiku gak sembuh berarti Tuhan tidak cinta saya dong.’ Bukan berarti Tuhan tidak berkuasa, tetapi memang tubuh manusia yang terbatas. Memangnya kalau Tuhan tidak menyembuhkan, Tuhan tidak berkuasa? Penyertaan Tuhan selama ini luar biasa. Sampai dua kali masuk program riset dan Hendro bertahan, itu sudah miracle buat kami.”

56

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 56

4/8/19 9:25 PM


Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 57

57

4/8/19 9:25 PM


Gereja Unicorn ?

/ Humprey / 58

Kata “unicorn� akhir-akhir ini mencuat setelah debat Pilpres. "Infrastruktur apa yang akan Bapak bangun untuk mendukung pengembangan unicorn-unicorn di Indonesia?"

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 58

4/8/19 9:25 PM


Demikian pertanyaan salah satu calon presiden pada tanggal 17 Februari 2019 silam. Dijawab dengan pertanyaan balik dari calon presiden yang lain, "Yang Bapak maksud unicorn? Apa yang online-online itu?" Ehm ‌ saya ga mau bahas politik ya, itu biarkan koran dan media lain saja yang membahas lebih lanjut soal itu hehe... Istilah unicorn cukup familier di telinga saya yang memang sudah mengenal kata itu sejak kecil, mungkin dari komik atau film-film fiksi zaman dulu: Saint Seiya dengan tokoh bernama Unicorn Jabu (ketauan umurnya deh), atau film anak-anak Little Pony masa kini dengan tokoh bernama Twilight. Satu hal yang menjadi ciri khas unicorn yaitu, kuda ini memiliki satu tanduk di kepalanya, yang tidak dimiliki kuda masa kini.

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 59

59

4/8/19 9:25 PM


Salah satu media online, yaitu Kompas.com menyebutkan bahwa pada Februari 2016, para peneliti mengungkapkan bahwa mereka menemukan fosil unicorn Siberia. Dari fosil yang ditemukan di Kazakhstan, mereka menyadari bahwa unicorn ini masih ada hingga sekitar 29 ribu tahun lalu. Namun, ternyata unicorn ini tidak seperti dalam dongeng yang berbentuk kuda bertanduk. Dalam publikasi di American Journal of Applied Science, para peneliti menyebut unicorn yang sebenarnya ini memiliki nama ilmiah Elasmotherium sibiricum, bertubuh besar dan tinggi menyerupai badak modern. Bedanya, unicorn Siberia ini memiliki tanduk sangat besar di keningnya. Menurut deskripsi awal, unicorn Siberia memiliki tinggi dua meter dengan panjang empat setengah meter dan berat sekitar empat ton. Deskripsi tersebut tentu menggambarkan bahwa makhluk ini lebih mendekati ukuran mamut (gajah purba) dibandingkan ukuran kuda. Meski ukurannya sangat besar, hewan ini diperkirakan adalah pemakan rumput. Kembali ke istilah unicorn di masa kini. Apa itu unicorn? Istilah unicorn di dunia startup pertama kali diperkenalkan oleh pemodal Aileen Lee pada tahun 2013. Beberapa literatur sampai lembaga riset internasional menuliskan unicorn adalah sebuah perusahaan startup yang memiliki ide dan solusi tak biasa hingga valuasi/nilai perusahaannya mencapai lebih dari US$1 miliar. Hal ini berkaitan juga dengan potensi bisnis suatu perusahaan: yaitu jumlah dan nominal transaksi, jumlah pengguna, teknologi produk, kualitas tim, dan kompetitor. Bagi saya yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan startup (perusahaan rintisan) bidang keuangan yang bercita-cita menjadi perusahaan unicorn, istilah-istilah ini adalah ibaratnya adalah makanan sehari-hari, bahkan bolpoin salah satu rekan kami pun memiliki hiasan unicorn, haha ‌. Lebih jauh dari itu, ada pula istilah yang berkembang, yaitu decacorn dan hectocorn. Decacorn merupakan perusahaan dengan valuasi US$10 miliar. Sementara hectocorn memiliki valuasi US$100 miliar. Ehm, tapi dibanding itu semua, saya lebih suka popcorn (berondong jagung alias jagung 60

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 60

4/8/19 9:25 PM


beledug) … hehe …. Apakah semua unicorn ini berjaya? Tidak semua, dari beberapa sumber di internet, pada tahun 2002, Elizabeth Holmes, Founder Theranos (kalau beberapa orang biasa disebut co-founder), penemu penciptaan penutup lengan atau sarung tangan yang dapat mengambil darah penggunanya hanya setetes. Fungsinya untuk memeriksa apakah terdapat penyakit menular dan lantas diberi antibiotik secara langsung. Pada 2005, Holmes, Gibbons, dan startup yang didirikannya memperoleh 23 paten teknologi, ide yang ingin merevolusi bagaimana masyarakat mengetahui penyakit yang diderita dengan mudah dan murah. Pada 2014, pendapatan startup tersebut mencapai US$100 juta. Sialnya, peruntungan Theranos kemudian sirna. John Carreyrou, melalui The Wall Street Journal, menulis investigasi tentang startup itu pada 2015. Theranos dianggap menjual produk yang berdiri di atas paten palsu. Hasil yang melenceng jauh itu, selepas diselidiki, tercipta karena Theranos tidak melakukan pengetesan darah penggunanya melalui produk ciptaannya. Theranos mengalihkan pada mesin-mesin tradisional yang telah ada di pasaran. Theranos dianggap telah melakukan penipuan. Theranos, “Sang Unicorn”, akhirnya runtuh. Negara Bagian Arizona menuntut Theranos membayar ganti rugi pada satu setengah juta produk yang mereka jual pada masyarakat Arizona. Sementara Holmes, didaulat Fortune sebagai “Pemimpin Startup Paling Mengecewakan di Dunia.” Bagaimana dalam dunia gereja, apakah ada istilah unicorn? Mungkin ada, walaupun tidak dinamakan seperti itu. Crystal Cathedral, mungkin salah satu contohnya, sebuah gedung gereja yang asalnya dibangun oleh sebuah megachurch yang berada di kota Garden Grove, di Orange County, California Selatan. Gereja ini didirikan pada tahun 1979 oleh Pdt. Robert H. Schuller dan istrinya, Arvella, di lokasi yang hingga saat itu dikenal sebagai Garden Grove Community Church. Gereja ini memiliki arsitektur yang terkenal di seluruh dunia karya Philip Johnson, yaitu bangunan gerejanya dibangun dengan menggunakan lebih dari sepuluh ribu panel kaca, diselesaikan pada

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 61

61

4/8/19 9:25 PM


tahun 1981 dan berkapasitas 2.736 tempat duduk. Gereja ini juga terkenal karena memiliki 5 orgel pipa yang besar dengan 280 rank yang dibangun oleh Fratelli Ruffatti. Instrumen ini memadukan orgel pipa besar Aeolian-Skinner yang dibangun pada 1962 untuk Avery Fisher Hall di New York. Orgel ini disebut “Hazel Wright Memorial Organ�. Megah sekali ya? Lalu, mengapa hanya sampai 2012 gedung ini dipakai sebagai tempat ibadah Crystal Cathedral Ministries? Crystal Cathedral Ministries menyatakan pailit pada bulan Oktober 2010 dan pada bulan Februari 2012 gedung ini beserta bangunan-bangunan di kompleks tersebut dijual kepada Roman Catholic Diocese of Orange untuk dijadikan katedral. Bangunan ini direnovasi untuk mengakomodasi liturgi Gereja Katolik Roma dan dibuka kembali pada tahun 2016, dengan nama baru Christ Cathedral. 62

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 62

4/8/19 9:25 PM


Sebelumnya, pengurus Crystal Cathedral, pada 18 Oktober 2010 mengajukan perlindungan pailit kepada pengadilan di California Selatan setelah tidak kuat menanggung utang yang hingga melebihi US$43 juta atau sekitar Rp384 miliar. Utang sebanyak US$36 juta berupa kredit hipotek, sedangkan yang US$7,5 juta merupakan utang dari sejumlah pengusaha lokal, yang memberi berbagai layanan mulai dari iklan hingga penyewaan hewan untuk dipajang pada ibadah Paskah dan Natal. Salah seorang pastor Crystal Church, Jim Penner, menilai bahwa gereja pun turut menderita resesi ekonomi akibat turunnya sumbangan dari para umat. Pada 2009, misalnya, pendapatan Crystal Church turun sekitar tiga puluh persen. Itulah semua kemegahan dunia. Dalam Matius 24: 1–2 tertulis, “Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-muridNya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. Ia berkata kepada mereka, ‘Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.’” Apakah Bait Allah adalah bangunannya? Apakah penting memiliki gereja yang megah dan sombong karenanya? Tentunya megah boleh, tapi sombong tidak boleh, dan harus dikelola berdasarkan hikmat Tuhan. Dalam Yohanes 2: 20–21 tertulis, “Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya, ’Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?’ Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.” Kiranya hal-hal di atas senantiasa mengingatkan kita, bahwa apa pun yang kita lakukan, Tuhan Yesus adalah fokus dari kehidupan kita dan lebih hebat dari unicorn-unicorn itu. Tuhan Yesus memberkati

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 63

63

4/8/19 9:25 PM


Tigor M. Tanjung Yamuger—Mempersatukan Gereja Lewat Kidung Pujian 64

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 64

4/8/19 9:25 PM


/ Sarah A. Palilingan /

Nama Tigor Mangapul Tanjung kerap muncul pada berita-berita tentang dunia atletik nasional. Ini tidak mengherankan sebab beliau adalah Sekretaris Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). Saat ini, Tigor sedang fokus mendorong cabang atletik agar dapat meraih kesuksesan pada SEA Games 2019 di Filipina; dan tentunya juga berjuang agar atlet-atlet Indonesia bisa lolos ke Olimpiade 2020 di Tokyo. Selain berkiprah di PB PASI,Tigor juga menjadi eksekutif di beberapa perusahaan. Dan sejak 2016 hingga kini, beliau juga mengambil peran sebagai Ketua Dewan Pengurus Yamuger (Yayasan Musik Gereja). Kesetiaan serta semangat beliau dalam melayani di tengah kesibukannya telah menginspirasi banyak orang, termasuk tim Nafiri.

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 65

65

4/8/19 9:25 PM


Dalam perbincangan dengan tim Nafiri di sebuah kafe di Jakarta, sembari menyeruput kopi Americano hangat, Tigor bercerita bahwa tawaran untuk menjadi Ketua Pengurus Yamuger merupakan sesuatu yang baru baginya karena dia tidak memiliki latar belakang formal tentang musik. Namun, kegemarannya terhadap musik memang membuat beliau mampu memahami serta menikmati musik secara intens. “Mungkin pengurus Yamuger meminta saya karena saya lebih dikenal sebagai organisator.” Penggemar Koes Plus ini akhirnya dengan mantap menerima pinangan Yamuger karena wakil-wakil lembaga yang menangani musik gerejawi ini sangat mengharapkan dukungannya. “Bagaimanapun, saya menganggap ini sebagai sebuah pelayanan dan bukan sekadar pekerjaan.” Sore itu, sekitar satu setengah jam, waktu sore kami diisi dengan cerita beliau mengenai perkembangan Yamuger serta tantangan-tantangan yang digeluti musik gereja masa kini.

66

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 66

4/8/19 9:25 PM


Bagaimana sejarah beserta perkembangan Yamuger hingga saat ini? Yamuger didirikan tahun 1967 (Oleh tujuh tokoh: Johannes Abineno, E.L. Pohan, Lauw Kian Joe, Alfred Simanjuntak, Pieter D. Soplanit, Tan Kiem Swan, dan Yap Heng Ghie - Red). Kami bermitra dengan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Sejak dahulu kami sudah mulai membentuk paduan suara dan sekolah musik. Kemudian timbullah pertanyaan bagaimana gereja di seluruh Indonesia ini bisa memiliki buku nyanyian yang dapat digunakan bersama karena nyanyian merupakan salah satu alat pemersatu gereja. Dari situlah tonggak besar eksistensi Yamuger, yaitu dikeluarkannya buku Kidung Jemaat. Kidung Jemaat itu dikeluarkan tahun 80-an. Buku puji-pujian tersebut bisa menjadi buku nyanyian jemaat hampir di seluruh gereja-gereja di Indonesia.

Apakah Yamuger berada di bawah PGI atau berdiri sendiri? Kami tidak di bawah PGI. Kami mitra PGI. Pendanaan kami pun seluruhnya sendiri. Sumber dana kami berasal dari buku-buku yang terjual, dan sekolah musik kami yaitu Sekolah Musik Yamuger. Kami ada kelas instrumen dan kelas vokal. Instrumennya mulai dari piano, keyboard, gitar, sampai drum pun ada. Ada juga kelas dirigen atau liturgi. Di Indonesia, sekolah musik yang punya akreditasi A hanya kami. Puji Tuhan; kami sudah buka cabang di Depok, ITC Fatmawati, dan sekarang kami akan buka cabang di Kelapa Gading. Mereka yang belajar di sekolah musik ini ujung-ujungnya memang diarahkan untuk melayani. Kan untuk bisa menyanyi yang baik kita harus punya pemusik yang baik juga, bukan? Banyak anak-anak muda yang sedang belajar. Baru-baru ini paduan suaranya ikut festival di Ceko.

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 67

67

4/8/19 9:25 PM


Mengapa Yamuger pada akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan buku Kidung Jemaat yang terbaru? Karena buku Kidung Jemaat ini sudah lebih dari tiga puluh tahun dipakai. Biasanya, kalau menurut pemusik-pemusik gereja, ini sudah saatnya kita mengeluarkan sesuatu yang baru lagi. Hal ini juga sesuai dengan amanat dari Kongres Nasional Musik Gereja kepada Yamuger untuk membuat buku nyanyian baru. Itulah mengapa kami mengeluarkan buku puji-pujian terbaru, yaitu Kidung Keesaan, dua tahun lalu. Kidung Keesaan ini keluar tahun 2016 tepatnya pas saat kami berulang tahun yang kelima puluh. Buku ini isinya hampir delapan ratus lagu. Lagu-lagu ini sebagian dari Kidung Jemaat, Pelengkap Kidung Jemaat (PKJ), dan Nyanyikanlah Kidung Baru (NKB).

Apakah ada perbedaan antara Kidung Jemaat dengan Kidung Keesaan? Tentunya ada, lagu-lagu Kidung Jemaat yang ada di Kidung Keesaan kami perbaharui kembali katakatanya untuk disesuaikan dengan perkembangan zaman dan lebih mudah dimengerti. Kami juga banyak memasukkan lagu-lagu ciptaan baru. Lagu-lagu terjemahan bahasa Belanda sudah semakin sedikit dan jauh lebih banyak lagu-lagu karya bangsa kita sendiri. Ini sejalan dengan masukan dari gereja-gereja dan sinode-sinode. Misalnya gereja dari Maluku mengusulkan lagu, ya kita masukkan ke sini. Yang menarik 68

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 68

4/8/19 9:25 PM


adalah, pada Kidung Keesaan ini banyak lagu yang memiliki nuansa etnik. Misalnya, lagu “Kicauan Burung Yang Merdu”. Lagu ini memiliki nuansa Dayak. Selain itu, Anda tahu rubrik? Kalau misalnya Natal, Paskah, biasanya kita pilih kan lagu-lagunya, biasanya sudah dikelompokkan. Nah di buku Kidung Keesaan ini lebih banyak lagi rubriknya. Jadi kita melihat kebutuhan, suasana, atau tematik yang dibutuhkan gereja. Bahkan untuk kebutuhan pemulihan narkoba juga ada. Itulah Kidung Keesaan yang sekarang menjadi andalan Yamuger untuk diperkenalkan kepada sinode-sinode di Indonesia. Tiga hari lalu kami baru saja mendapat kabar baik bahwa GPIB telah resmi menggunakan buku nyanyian ini. Dua hari lalu, GKP pun melakukan hal yang sama. Sebelumnya, GKU pun sudah.

Apa arti dari “keesaan” pada Kidung Keesaan itu sendiri? Ya artinya adalah semangat, semangat dalam mempersatukan. Nanti mungkin Anda bisa coba pelajari lagu berjudul “Keberagaman”. Keren sekali lagu itu! Kita berdoa lagu itu masuk istana. Daripada negara kita ini ribut nyari-nyari perbedaan dan bukannya persamaan dalam perbedaan. Ya kan?

Apa saja yang menjadi tantangan dikeluarkannya buku nyanyian Kidung Keesaan ini? Yang menjadi tantangan adalah bagaimana Yamuger menjalankan visi dan misi yang sama dalam dunia yang sudah berbeda. Kalau dulu, saat buku Kidung Jemaat dikeluarkan tahun 80-an, relatif lebih mudah mengajak gereja-gereja untuk memakai buku yang sama. Kasarnya, lebih mudah untuk diseragamkan. Tantangan saat ini berbeda dengan tahun 80-an. Teknologi sudah sangat berkembang dan akses infomasi pun lebih mudah. Jadi, orang tidak beli buku nyanyian lagi. Sekarang, saat kita di gereja pun lebih banyak yang menggunakan gadget dibanding buku Alkitab. Kemudian, banjirnya lagu-lagu pop rohani juga menjadi tantangan bagi kami. Nah itu yang biasanya ditawarkan oleh gereja-gereja Karismatik.

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 69

69

4/8/19 9:25 PM


Menurut Anda, apa kelebihan buku puji-pujian yang dikeluarkan oleh Yamuger? Pertama, kami menjaga agar melodi puji-pujian yang ada tetap baik dan tentunya enak didengar. Kedua, bahasa Indonesia yang digunakan dalam puji-pujian sudah diuji dengan berbagai cara agar semua yang membacanya mengerti. Ketiga, kami memastikan agar doktrin serta teologi yang disampaikan benar dan sesuai dengan Alkitab. Maaf, lagulagu pop rohani itu banyak yang enak, tapi kalau dicermati, ah nggak gini sebenarnya. Coba baca lagi di Alkitab! Yamuger selalu memastikan untuk kembali ke Alkitab. Kami mencoba semaksimal mungkin agar tidak ada lagu-lagu yang dikeluarkan Yamuger yang bertentangan dengan Alkitab atau menimbulkan tanda tanya. Kami selalu memastikan untuk kembali ke Alkitab sebagai acuan.

Bagaimana cara Yamuger memperkenalkan pemahaman tersebut bagi jemaat gereja-gereja? Kami akan terus memperkenalkan buku ini. Salah satunya adalah melalui acara hymn singing. Kita sudah menerapkan hymn singing di banyak gereja. Jadi, masih dalam bentuk ibadah, kami menentukan salah satu gereja untuk menjadi tuan rumah, katakanlah GKY BSD sebagai tuan rumah hymn singing. Kemudian, dibentuklah tata ibadah dimana puji-pujiannya diambil dari buku Kidung Keesaan. Yang menyanyi siapa? Jemaat ditambah dengan paduan-paduan suara dari gerejagereja di sekeliling GKY. Misalnya di sekitar gereja Anda ada sepuluh gereja, kita tawarkan mereka untuk menyanyikan lagu-lagu dari Kidung ini kemudian kami tawarkan bimbingan untuk menyanyikan lagu-lagu tersebut.

70

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 70

4/8/19 9:25 PM


Apa pendapat Bapak terhadap kegelisahan yang dihadapi gereja-gereja terkait jemaat, khususnya generasi muda yang mulai meninggalkan lagu himne dan beralih ke lagu-lagu pop rohani? Musik gereja adalah warisan yang kita miliki sebagai umat Kristen. Dan ini tidak boleh hilang. Kalau kita lari terlalu jauh dari puji-pujian ini, misalnya, “Ah males deh memuji Tuhan diatur-atur,” kemampuan bernyanyi kita bisa perlahan hilang. Nah ini yang kita harus jaga; juga untuk para guru sekolah minggu. Maaf, sekarang guru-guru sekolah minggu nggak penting lagi suaranya bagus atau tidak, notnya nembak atau nggak, yang penting tepuk tangan saja. Padahal di situlah anak-anak mulai belajar ... Menurut saya, generasi bernyanyi. Kalau nanti mereka muda saat ini jangan tumbuh nyanyinya asal-asalan ... didikte. Kalau dulu generasi aduh. Maaf ya, paduan-paduan saya kan generasi ‘yes’. suara yang non-Kristen itu Orang tua berkata apa ya sekarang bagus sekali. Padahal ditaati. Tapi sekarang, anakitu kita punya dan kita bisa. anak muda itu generasi Kalau anak muda ingin ‘why’.... mereka tidak aransemen lagu-lagu himne, langsung taat tapi bertanya silahkan! Tapi jangan lari dari dulu, “Kenapa?” ... Anaknot dan liriknya. Menurut saya, anak muda perlu dijelaskan generasi muda saat ini jangan dan diperkenalkan bahwa didikte. Kalau dulu generasi puji-pujian Kidung ini saya kan generasi ‘yes’. Orang bisa diaransemen dan tua berkata apa ya ditaati. dinikmati sesuai selera. Tapi sekarang, anak-anak Anak-anak muda dapat muda itu generasi ‘why’. Jadi mengaransemen puji-pujian ketika dikasih tau orang tua, selama tidak asal-asalan mereka tidak langsung taat tapi dan lari dari not serta lirikbertanya dulu, “Kenapa?” Atau liriknya .... bahkan buka handphone dan Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 71

71

4/8/19 9:25 PM


Google apakah yang dikatakan ayah saya ini benar atau tidak. Anakanak muda perlu dijelaskan dan diperkenalkan bahwa puji-pujian Kidung ini bisa diaransemen dan dinikmati sesuai selera. Anak-anak muda dapat mengaransemen puji-pujian selama tidak asal-asalan dan lari dari not serta lirik-liriknya. Selain itu, dengan adanya lagu-lagu etnik pada buku ini, anak-anak muda juga dapat lebih mengenal kekayaan Indonesia. Kembali lagi ke lagu-lagu pop rohani masa kini, kelebihan lagu-lagu tersebut adalah hubungan jemaat dengan Tuhan nampak personal, bagai dengan teman. Sementara itu, kelebihan lagu-lagu pada Kidung ini adalah mengagung-agungkan Allah dan dapat dinyanyikan secara komunal. Terkadang jemaat dapat merasa kesulitan dalam mengikuti liturgis yang menyanyi, tetapi pada Kidung Jemaat, puji-pujian sudah disesuaikan agar dapat dinyanyikan oleh seluruh jemaat, sehingga pujipujian pun bersifat komunal. Kami juga sudah mengeluarkan versi CD agar teks dan not dapat dengan mudah dipelajari secara digital. Jadi lagu bukan hanya dipahami liturgis dan pemusik, tetapi juga seluruh jemaat gereja.

Menurut Bapak, bagaimana bentuk aransemen melodi yang baik dan benar, namun masih dapat dinikmati jemaat, baik yang muda ataupun senior? Contohnya di satu lagu kita ingin menyebut nama ‘Tuhan Yesus’, ya berarti harus dinyanyikan dengan nada yang tinggi. Lagu “Joy to the World” pada lirik ‘Joy to the world the Lord is come’ melodi semakin rendah karena seakan yang tinggi turun ke bawah. Kemudian pada lirik ‘let earth receive her King’ melodi dari rendah perlahan menjadi tinggi (mengacu kepada lirik ‘King’). Hal seperti ini sangat dipikirkan dan bukan asal-asalan. Ada filosofi di baliknya, lagu puji-pujian tersebut diciptakan bukan karena suka-suka sang pencipta lagu. Sama halnya dengan menerjemahkan lagu-lagu gereja dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, itu bukanlah pekerjaan yang gampang loh! Bagaimana not itu bisa pas dengan kata-katanya, yang menerjemahkan itu Yamuger. 72

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 72

4/8/19 9:25 PM


Apa saja kira-kira harapan Bapak terhadap gereja-gereja di Indonesia saat ini? Hmmm ... ya sebenarnya harapan saya juga tidak muluk-muluk. Saya percaya bahwa lagu bisa mempersatukan gereja-gereja di Indonesia. Selain tentunya kita ada semangat dari diri sendiri. Kalau dari Yamuger sendiri, harapan kami sinode-sinode itu kan sebenarnya punya kebutuhan, bukan hanya ibadah umum, tetapi dalam ibadah khusus: seperti ibadah perkabungan, ibadah ulang tahun, ibadah pemuda; di kita ada semua lagu-lagunya. Kami juga sebenarnya banyak buku-buku lain yang sudah dikeluarkan, contohnya Kidung Pemuda, Kidung Anak, banyak. Nanti mampir saja, kami punya toko buku di Rawamangun. Kami memasarkan buku-buku kami biasanya di BPK Gunung Mulia. Di LAI ada juga, LAI juga ada mengeluarkan Alkitab yang digabung dengan Kidung Jemaat. Tapi sementara ini habis, karena Kidung Jemaat kita diskontinu dan diganti dengan Kidung Keesaan.

Apa pesan Bapak untuk jemaat-jemaat muda di gereja agar tetap semangat dalam melayani, khususnya melayani dengan dengan menggunakan lagu-lagu himne? Saya punya anak tiga. Anak saya yang kedua sangat aktif di pemuda. Kalau dia sih berpandangan nggak ada lagu-lagu yang dikeluarkan Yamuger yang nggak cocok buat anak-anak muda. Sebenarnya anakanak muda belum mencoba saja, terus memang harus dibahas kalau misalnya mereka ada komsel atau sejenisnya karena lagu-lagu ini bisa menampung isi hati mereka. Masalah aransemen, saya sudah bilang di awal, aransemen silahkan dikembangkan oleh anak-anak muda. Kalau perlu tuntunan dari Yamuger kami juga bisa memfasilitasi. Mungkin kesan pertamanya, “Susah deh gue nggak bisa yang gitu-gitu.” Saya punya teman namanya Budiman Hutapea. Dia salah satu guru yang baik dalam paduan suara. Dia bisa nyanyi lagu “Hallelujah” oleh Handel. Satu keluarga—dia, istri, dan ketiga anaknya yang masih kecil-kecil—bisa dibagi suaranya. Anaknya yang paling kecil saja bisa menyanyi dengan indah, padahal nggak sembarang gereja mampu menyanyikan lagu itu • Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 73

73

4/8/19 9:25 PM


donor darah 27 JAN 2019

74

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 74

4/8/19 9:25 PM


opening

gky alam sutera 10 Mar 2019

Fotografer: Edisjah, Ferry

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 75

75

4/8/19 9:25 PM


Perang Salib Perang Sia-Sia atas Nama Agama

76

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 76

4/8/19 9:25 PM


/ Anton Utomo /

Yerusalem direbut pasukan salib dengan pertumpahan darah (tahun 1099)

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 77

77

4/8/19 9:25 PM


B

ila pembaca mengira penggunaan simbol-simbol agama untuk kepentingan politik baru digunakan sekarang, khususnya di tengah keriuhan ’tahun politik’ negara kita, cobalah sejenak layangkan pandangan ke satu milenium lalu ke benua tua Eropa dan Timur Tengah. Perang retorika, penonjolan simbol-simbol agama serta penyebaran berita bohong (hoaks) untuk menyulut kebencian kepada pihak lain marak digunakan demi tercapainya tujuan politik yang terselubung. Perang berkepanjangan selama dua abad antara bangsa-bangsa Eropa (Kristen) dengan bangsa Turki maupun Arab (Islam) yang lebih sering disebut Perang Salib, telah memakan korban ratusan ribu jiwa, dan dampaknya masih terus dirasakan sampai sekarang, terutama relasi yang kerap diwarnai prasangka antar dua kelompok agama terbesar di muka bumi ini.

PEMICU PERANG Suatu hari di awal tahun 1095, Alexius Comnenus, Kaisar Bizantium, duduk di singgasana dengan hati gundah. Kerajaannya terancam musnah oleh serangan ganas bangsa Turki Seljuk yang perkasa. Bila bukan karena benteng Kota Konstantinopel (ibukota Bizantium) yang super kokoh di Selat Bosporus, tentara Turki sudah lama menerobos dan menjarah Kota Konstantinopel, kota tonggak kekristenan di dunia Timur sejak abad keempat. Masih diingatnya pengalaman pahit lebih dari dua puluh tahun yang lalu, tatkala Bizantium mengalami masa paling gelap dalam sejarahnya. Perang Manzikert pada tahun 78

1071 memang dikenang sebagai hari paling memalukan bagi Bizantium. Tentara Bizantium yang terdiri dari berbagai tentara bayaran bermacam bangsa dihancurkan oleh tentara Turki Seljuk, bangsa petualang dari Asia Tengah yang telah memeluk Islam dan berkembang dengan cepat menjadi ancaman bagi bangsabangsa di Asia dan Eropa. Akibat Perang Manzikert, Imperium Bizantium kini hanya menyisakan sepotong tanah sempit di Asia Kecil (Anatolia) dan area tak begitu luas di seberang Selat Bosporus di sisi Benua Eropa. Kota Nicaea, Tarsus, dan Antiokhia yang begitu bersejarah bagi dunia Kristen direbut bangsa Turki Seljuk. Yerusalem, yang sejak empat ratus tahun lalu

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 78

4/8/19 9:25 PM


Paus Urban II membangkitkan semangat massa untuk merebut Yerusalem memang telah dikuasai penguasa Islam, kini direbut pula oleh Turki. Peziarah Kristen dari Asia dan Eropa menjadi terganggu akibat perkembangan baru yang menyedihkan ini. Keputusan sulit harus diambil oleh Kaisar Alexius Comnenus bila ingin kerajaannya bertahan. Ia harus meminta bantuan kepada ‘saudara-saudara’ Kristennya di Eropa. Tapi masalahnya tidak sesederhana itu. Kekristenan baru saja dilanda perpecahan besar saat Kristen Ortodoks Timur memisahkan diri dari Katolik

Roma (Great Schism, tahun 1054). Bagaimana mungkin ia meminta pertolongan kepada Paus sebagai pemimpin Kristen Barat padahal ia tak mengakuinya sebagai kepala Gereja Timur? Namun, posisinya saat ini telah benar-benar terjepit dan ia tak punya pilihan lain. Demi menyelamatkan rakyat Bizantium, akhirnya—dengan terpaksa— diambilnya secarik kertas dan ditulisnya surat untuk Paus Urban II, sang penguasa dunia Kristen Barat pada masa itu. Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 79

79

4/8/19 9:25 PM


PERANG SALIB PERTAMA Paus Urban II berdiri tegak di atas podium yang disediakan Dewan Kota Clermont, Perancis. Jubah dan pakaian kebesarannya berkibar ditiup angin, membuat penampilannya semakin memukau ribuan massa di sekelilingnya. Di usianya yang ke-53 ia masih tegap dan kekar. Matanya tajam menatap para bangsawan dan raja yang berada tak jauh darinya. Dengan suara nyaring ia mulai bersabda, ”Hai, orangorang yang dicintai Tuhan, kabar buruk telah tiba dari Yerusalem dan Konstantinopel. Sebuah bangsa asing yang terkutuk dan menjadi musuh Tuhan, telah menyerbu tanah orang Kristen dan membumihanguskan tanah mereka. Orang Kristen dijadikan budak, dan sisanya dibunuh. Perut mereka dibelah dan ususnya dikeluarkan, darah mereka dituangkan ke altar dan kepala mereka dipenggal!” Dengan berapi-api Paus Urban II membakar emosi massa. “Siapa lagi kalau bukan kalian, yang harus membalas dan merebut kembali tempat-tempat itu?” Kemudian ia melanjutkan,”Ingatlah apa kata Injil, ‘Ia yang mengasihi ayah dan ibunya lebih daripada Aku, tidak pantas bagiku.’” Sambil 80

Peter The Hermit memimpin “pasukan salib rakyat” mengangkat salib tinggi-tinggi, ia mengakhiri khotbah atau lebih tepat orasinya dengan kalimat pamungkas yang tak mungkin ditolak oleh pendengarnya, ”Bergegaslah menuju makam kudus (Yesus) dan milikilah negeri itu yang—seperti kata Alkitab—berlimpah susu dan madu. Pada ahirnya kalian akan memperoleh pula penebusan dosa, serta pahala Kerajaan Surga.” Masyarakat merespons dengan pekikan histeris , ”Deus vult! Deus vult! (Tuhan menghendakinya!).” Kata-kata itu terus diteriakkan dan kelak menjadi semboyan para kesatria Perang Salib. Malangnya; bukan hanya para raja, bangsawan, dan ksatria yang hatinya bergetar mendengar khotbah Paus Urban II. Masyarakat umum yang pada masa itu kebanyakan petani tak

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 80

4/8/19 9:25 PM


terpelajar dan miskin adalah pihak pertama yang segera bergegas menyiapkan diri sebagai laskar Perang Salib. Tanpa keahlian bertempur, mereka segera berkumpul di bawah pimpinan Peter the Hermit (Peter sang Pertapa), yang tak mempunyai pengalaman memimpin sama sekali! Alexius Comnenus yang mengharapkan tentara Godfrey of Boulion dan kepala pasukan berpengalaman dari Eropa, perang salib lainnya menuju Timur Tengah menerima rombongan pertama dengan kecewa dan secepatnya segera mengirimkan mereka ke medan tempur menyeberang Selat Bosporus ke Anatolia yang dikuasai tentara Turki Seljuk. Mudah diduga, ‘gerombolan’ para petani sebagai rombongan pertama Perang Salib ini dengan mudah dihancurkan tentara Turki. Puluhan ribu terbunuh dan hanya beberapa yang berhasil menyelamatkan diri. Perlu waktu beberapa bulan bagi para raja dan bangsawan Eropa untuk mempersiapkan pasukan yang terlatih dan tangguh untuk berangkat ke Konstantinopel. Empat tokoh penting memimpin Perang Salib Pertama, menyusul para petani yang sebagian besar sudah tewas dalam pertempuran. Keempatnya adalah Godfrey of Bouilon, Raymond of Tolouse, Bohemond of Taranto, dan keponakannya, Tancred. Mereka memimpin sekitar 60 ribu tentara, berangkat menuju Konstantinopel melalui jalan darat dan air. Memecah diri menjadi beberapa rombongan. Mereka mudah dikenali karena didahului pembawa salib besar, dan setiap pasukan memakai rompi bersulamkan salib di dadanya.

AntiochIa direbut pasukan salib Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 81

81

4/8/19 9:25 PM


KEMENANGAN SEMENTARA

Ilustrasi dahsyatnya Perang Salib I

Penguasa Islam saat Perang Salib Pertama sebenarnya sedang mengalami perpecahan. Selepas kematian Sultan Malik Shah pada 1092, Turki Seljuk juga terpecah menjadi beberapa bagian. Rupanya para penguasa Islam itu tak pernah menyangka akan besarnya pasukan Kristen yang datang dari Eropa. Dalam kondisi seperti ini, pasukan Kristen yang datang menyerbu awalnya tak mengalami perlawanan berarti. Nicaea adalah kota yang pertama kali direbut dengan mudah. Setelah itu pasukan Salib berjalan memasuki pedalaman Asia Kecil (Anatolia) dalam dua kelompok. Tentara Turki yang baru sadar akan ancaman pasukan Barat, lantas mempersiapkan diri, menghadang mereka dengan pasukan lengkap, didahului pemanah berkuda yang sangat ditakuti. Pertempuran dahsyat pun tak terelakkan, terjadi di Dorilaeum. Pada akhirnya, pasukan Turki mengalami kekalahan dan terserak mundur. Kota demi kota kemudian dikuasai pasukan Salib, yang terbesar adalah Antiokhia, sebuah batu loncatan terakhir menuju Yerusalem. Perlu waktu berbulan-bulan untuk mengepung Antiokhia, kota bertembok yang sangat luas. 82

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 82

4/8/19 9:25 PM


Seorang rahib utusan Roma Tujuan terakhir kini di depan memberkati pasukan salib mata. Ketika pasukan Salib sebelum menuju medan pertama kali melihat Yerusalem tempur dari perbukitan, tak tergambarkan perasaan mereka. Sebagian menangis, yang lain berlutut dan berdoa mengangkat tangan, ada pula yang berteriak histeris. Ketika Yerusalem jatuh ke tangan pasukan Salib, hampir seluruh penduduk yang beragama Islam dan Yahudi dibunuh dengan kejam. Kebencian terpendam kepada pihak lain yang dianggap jahat dilampiaskan dengan sempurna. Godfrey of Boulion mengangkat dirinya sebagai raja di Kingdom of Jerusalem. Bohemond of Taranto menjadi penguasa di Antiokhia, dan Baldwin menjadi penguasa Edessa. Janji mereka untuk mengembalikan daerah yang direbut Turki kepada Bizantium dengan mudahnya mereka ingkari demi kekuasaan pribadi. Apakah perang segera berakhir? Sama sekali tidak. Pihak Turki Seljuk dan penguasa Islam lain segera bersatu dan mencanangkan perang suci yang segera bergema di seluruh dunia Islam. Tak kurang dari tujuh atau delapan Perang Salib kemudian datang silih berganti selama dua ratus tahun, memusnahkan jiwa yang tak terhitung jumlahnya. Hanya dalam Perang Salib Pertama pihak Kristen berhasil merebut wilayah sampai ke Yerusalem. Dalam Perang Salib berikutnya lebih banyak kekalahan dialami, puncaknya adalah direbutnya Acre pada 1291 yang menandai berkhirnya Perang Salib selama hampir dua abad!

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 83

83

4/8/19 9:25 PM


DAMPAKNYA SAMPAI SEKARANG Akibat perang berkepanjangan antara dua superpower seribu tahun lalu, hubungan antara Barat dan Islam terus diwarnai kecurigaan dan prasangka. Memang, sebagian sejarawan mengatakan ada dampak positif bagi Eropa di ujung abad kegelapannya. Melalui Perang Salib, jendela dunia dengan segala pesonanya terbuka bagi mata masyarakat Eropa yang sebelumnya hidup terisolasi. Kontak dengan budaya dan masyarakat lain mengantarkan Eropa memasuki era Renaisans dan abad penjelajahan. Kebudayaan Yunani dan Romawi di masa lalu dipelajari kembali lewat tangan orang-orang Muslim yang menyimpannya dalam buku-buku di perpustakaan mereka. Eropa terus bergerak maju sampai akhirnya ‘menguasai’ dunia beberapa abad kemudian. Bagaimanapun, Perang Salib dikenang sebagai perang yang menyakitkan bagi Barat maupun Islam. Perang Salib dimulai dengan propaganda kebencian kepada pihak lain. Alissa Wahid, putri Gus Dur, menulis lugas dalam artikelnya di Kompas (edisi 17 Maret 2019), bahwa semakin sering pesan ini muncul, semakin kuat ia tertanam dan mempengaruhi tindakan seseorang. Ujaran kebencian bukanlah bentuk kebebasan berpendapat karena ia bisa menjadi bahan bakar kejahatan kemanusiaan. Mari kita tolak ujaran kebencian dan hasutan, apalagi yang menggunakan kesucian agama sebagai alatnya •

84

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 84

4/8/19 9:25 PM


Pengepungan Antiochia diwarnai kegagalan berkali-kali

Sumber : 1. The Crusades – Their History and Myths Revealed, Michael Paine, Shelter Harbour Press, 2016 2. The History of Crusades, Joseph Michaud, Perenial Press, 2016 3. https://www.ancient.eu/First_Crusade/ 4. https://id.wikipedia.org/wiki/Paus_Urbanus_II 5. https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Salib_Pertama 6. https://www.youtube.com/watch?v=ydVFqpbIIwA (First Crusade Part 1 of 2) 7. https://www.youtube.com/watch?v=v_8NtmecHMA&t=96s (First Crusade Part 2 of 2)

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 85

85

4/8/19 9:25 PM


DENMARK, HVEM ER DU? Denmark, who are you?

Danish cookies, Hans Christian Andersen, Lego Itu adalah tiga hal yang langsung tercetus ketika saya bertanya kepada sepuluh orang Indonesia tentang Denmark. Memang luar biasa, negara kecil yang terletak meliuk-liuk di atas Jerman ini memberikan kontribusi cukup signifikan pada kehidupan manusia. Mereka memperkenalkan kita akan dunia yang berbeda, mulai dari dunia Queen Elsa hingga Ninjago. Dari raja dongeng H.C. Andersen, hingga filsuf dan teolog Søren Kierkegaard. Kami berkesempatan berada di negara dongeng ini dari tahun 2010 hingga 2013 untuk tinggal dan bekerja. Di negara ini pula lah kami menikmati pembentukan Tuhan melalui pelayanan musik gereja, pelayanan meja, dan berdoa untuk orang-orang yang tak percaya.

86

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 86

4/8/19 9:25 PM


/ Maya Marpaung /

Sejarah Denmark: Sejarah kekristenan Eropa Utara Denmark adalah salah satu negara tertua di Eropa dan kerajaan tertua di dunia. Raja saat ini, Ratu Margrethe II, berasal dari garis keturunan tertua di Eropa yakni Raja Viking Gorm yang berasal dari awal 900 M. Sang Ratu sangat populer di kalangan orang Denmark dan juga turis. Selama festival kerajaan besar, ribuan orang berkumpul di alunalun di depan Kastil Amalienborg untuk mengibarkan bendera dan bersorak untuk Ratu dan keluarganya. Kastil-kastil yang sangat cantik memang bertebaran di kota-kota negara Denmark, dan masih aktif digunakan oleh anggota kerajaan Denmark.

Kekristenan diperkenalkan ke Denmark pada tahun 826 dan menyebar luas pada masa pemerintahan Raja Knut. Setelah kematiannya, kerajaan Knut hancur. Pada perkembangannya selama pemerintahan Raja Christian III (1534–1559), reformasi menyapu seluruh negeri, meninggalkan gereja-gereja yang terbakar dan peperangan sipil di belakangnya. Pertempuran berakhir pada 1536. Pertempuran ini mengakhiri dominasi gereja Katolik—sampai sekarang—dan dimulainya pembentukan gereja Lutheran nasional yang dipimpin oleh raja.

Kastil Amelienborg, Copenhagen: Tempat tinggal Ratu Margrethe II

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 87

87

4/8/19 9:25 PM


Sejarah panjang ini memberikan pondasi hidup ala Kristen pada rakyat Denmark hingga masa kini, walaupun dalam kenyataan sudah banyak yang meninggalkan Kristus. Kami sangat menikmati cara orang lokal menghormati segmen rakyat yang lemah, terutama anak dan orang tua. Hak anak sangatlah dihormati, sehingga penamaan anak saja adalah hal yang tidak mudah. Kami harus berulangkali ke kantor pemerintah untuk meyakinkan mereka bahwa nama “Mangara” adalah nama umum di Indonesia, khususnya dari etnis Batak. Ternyata, Mangara telah terlebih dahulu terdaftar sebagai salah satu marga rakyat Kenya. Buat apa bayi Indonesia memakai nama Kenya? Ya, sedemikian jauhnya mereka memproteksi hak anak.

88

Kehidupan sehari-hari di Denmark Pajak tinggi—Rakyat happy? Dua rangkaian kata ini seolah tidak berkaitan satu dengan yang lain. Tetapi hal ini yang terjadi di Denmark. Walaupun pajak ratarata di atas 45 persen, namun sembilan dari sepuluh penduduk Denmark menyatakan tidak berkeberatan. Ya, banyak sekali fasilitas umum berkualitas tinggi yang dapat dinikmati rakyat secara gratis, mulai dari sarana kesehatan hingga perpustakaan umum. Saya sempat bingung ketika melahirkan anak saya di Rigshospitalet, Copenhagen. Datang tinggal kasih KTP, anak yang baru lahir langung kita tangani sendiri, ganti popok sendiri, lalu pulang saja tanpa bayar. Yang membuat ibu-ibu juga gembira adalah bayi-bayi mendapat ‘tunjangan susu’ seperti juga manula mendapat tunjangan hidup setiap bulan. Mungkin

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 88

4/8/19 9:25 PM


Royal library, Copenhagen, Denmark. Ada beberapa perpustakaan yang memperbolehkan ibu-ibu membawa bayi. Di depan perpustakaan terdapat fasilitas parkir kereta bayi.

ini merupakan kompensasi dari bahasanya yang terlalu sulit? Haha, mungkin saja.

Hidup sebagai seorang Kristen di Denmark Gereja memiliki peran sipil yang kuat di kerajaan Denmark. Misalnya: Menerbitkan akte kelahiran warga. Hal ini menarik karena semua orang tua, apa pun agamanya, pernah menginjakkan kaki di gereja. Dalam akte kelahiran anak, tanggal baptis juga tertera di dalamnya. Banyak rakyat Denmark yang tetap melaksanakan baptis dan sidi, walaupun tidak mengerti arti dari kedua hal tersebut. Sebagai pendatang, salah satu hal pertama yang kami lakukan adalah mencari gereja untuk beribadah. Puji Tuhan, kami langsung mendapatkan gereja, bahkan yang memiliki pastor

dengan darah setengah Indonesia. Apakah melayani Tuhan di sana berat? Kecuali bersepeda di tengah badai salju untuk sampai di tempat ibadah, kami tidak merasakan adanya kesulitan sama sekali. Saya rasa, jika kita menyerahkan diri untuk dipakai Tuhan, pasti ada saja jalan Tuhan untuk memakai kita. Itulah yang selalu harus kita tanamkan pada diri kita maupun anak-anak kita. Ke mana pun kita ditempatkan, hal pertama yang harus dilakukan: Cari gereja! Hal lain yang kami nikmati dalam hidup pelayanan selama tinggal di Denmark adalah membuka rumah untuk orang-orang dan memasak makanan untuk mereka. Ada yang datang untuk makan bersama, main musik, bahkan ada yang kecopetan lalu numpang bermalam di rumah. Apa pun alasannya, apa pun keyakinan mereka, tidak ada yang menolak untuk diajak doa ketika mau makan. Dan di sanalah Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 89

89

4/8/19 9:25 PM


kami menikmati berdoa untuk orang-orang yang Tuhan kasihi di depan kami. Tidak ada yang menolak untuk didoakan. Dan Puji Tuhan, tidak ada yang tidak tersenyum menikmati mie ayam pedas, apalagi di musim dingin. Untuk memberikan pandangan umum tentang kekristenan di Denmark, kami menghubungi Pendeta Erik Nielsen dan ibundanya, Frieda Nielsen. Maya Bagaimana kekristenan di Denmark? Frieda Kehadiran jemaat di kebaktian-kebakitan gereja lokal sangat rendah, menurun dari tahun ke tahun. Orang-orang cenderung pergi ke gereja pada acara-acara seperti Natal, Paskah, pembaptisan, pengukuhan, pernikahan, dan pemakaman. Beberapa (sangat sedikit) mengikuti layanan di TV pada hari Minggu atau selama seminggu. Erik Kekristenan tidak banyak berubah di Denmark dalam sepuluh tahun terakhir. Mereka yang berlabel ‘Kristen’ dan terdaftar di gereja lokal belum mengikuti Kristus selama beberapa generasi. Kekristenan mereka adalah sebatas menghadiri baptisan bayi, konfirmasi, pernikahan, dan pemakaman. 90

Marble Church, Copenhagen, Denmark Persentase ‘Kristen’ seperti itu di Denmark mungkin menurun karena setidaknya dua alasan: peningkatan imigrasi dari negara-negara nonKristen mengubah demografi, Denmark meninggalkan gereja lokal karena alasan ekonomi (pajak). Gereja lokal perlu mengkhotbahkan Injil dan mengajarkan bagaimana Alkitab masih relevan sampai sekarang. Mereka telah menidurkan orang-orang Denmark dengan berpikir bahwa mereka tidak berdosa dan tidak membutuhkan seorang Juru Selamat. Mereka juga menjadikan pengajaran Alkitab tampak kuno, tidak ilmiah, murni tradisional, dan tidak relevan. Denmark, negara tua yang penuh dongeng-dongeng indah ini sangat menarik untuk dikunjungi, dijadikan tempat untuk belajar, dan juga didoakan. Biarlah sejarah panjang yang Tuhan izinkan, juga dapat menjadi masa depan panjang untuk kemuliaan Tuhan •

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 90

4/8/19 9:25 PM


Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 91

91

4/8/19 9:25 PM


HUT SIREM KE-22

24 Februari 2019

Komisi Remaja GKY BSD berulang tahun ke-22. Mengambil tema “Crazy Rich Christians, firman dibawakan oleh GI Feri Irawan yang dipadukan langsung dengan ilustrasi drama oleh tim drama Sirem. Ibadah dan perayaan HUT diadakan pada Minggu, 24 Februari 2019 dengan dihadiri sekitar 150 remaja.

92

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 92

4/8/19 9:25 PM


SCL SIREM CHRISTIAN LEADERS

Januari 2019 Sirem Christian Leaders 2.0 dengan tema Allegiant diadakan mulai Jumat s/d Maret 2019 (sebulan 1x pertemuan). Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperlengkapi remaja dalam kepemimpinan agar siap menjadi pemimpinpemimpin masa depan. Dalam kegiatan ini mereka juga mempraktikan bagaimana berorganisasi dengan terlibat langsung dalam kepanitiaan program Komisi Remaja sepanjang tahun 2019.

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 93

93

4/8/19 9:25 PM


“Sebagai warga negara, orang-orang Kristen berhak untuk berpartisipasi dalam bidang politik dan pemerintahan. Dengan berpartisipasi dalam bidang politik, jiwa kritis dan kreatif dapat disumbangkan sepenuhnya kepada negara demi perkembangan negara dan masyarakat. Partisipasi ini harus dilihat sebagai suatu tugas yang diberikan oleh Tuhan untuk melayani kepentingan masyarakat.” Tahi Bonar Simatupang, yang lebih dikenal sebagai T.B. Simatupang, lahir di Sidikalang, Sumatra Utara, tanggal 28 Januari 1920. Tokoh Kristen di bidang pemerintahan dan gereja ini meninggal dunia pada tanggal 1 Januari 1990 di Jakarta. Pak Sim menikah dengan Sumiarti Budiardjo, adik Ali Budiardjo—mantan Menteri Penerangan. Pasangan ini dikaruniai empat orang anak. Beliau mengikuti pendidikan kemiliteran Koninklije Militaire Academie (KMA) di Bandung awal 1940-an dan bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat—yang sekarang menjadi TNI—setelah kemerdekaan. Ahli strategi perang ini menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Perang (1948–1949). Pak Sim diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Perang (1950–1953)—saat itu pangkatnya Mayor Jenderal dan usianya baru 30 tahun!—setelah Panglima Besar/Jenderal Soedirman meninggal dunia. Setelah pensiun dari dunia militer, Pak Sim terjun dalam pelayanan di lingkungan gereja. Beliau pernah menjabat sebagai ketua Persatuan Gereja-gereja di Indonesia, Ketua Dewan Gereja-gereja Asia, dan bahkan dipercaya sebagai Ketua Dewan Gereja-Gereja se-Dunia. Pak Sim dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2013 94

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 94

4/8/19 9:25 PM


“Saya punya prioritas dalam hidup. Prioritas ini gak bisa saya gantiin. Nomor satu adalah Tuhan, artinya apa pun yang datang dari Beliau akan saya kerjakan duluan. Kedua, keluarga yang gak akan saya gantikan dengan apa pun. Dan yang ketiga adalah pekerjaan dan pelayanan. Menentukan prioritas dalam hidup itu perlu sehingga kita menjalankan hidup sehari-hari tetap dalam rel-Nya.” Choky Sitohang, dalam liputan ‘Nafiri’ Juni 2011 berjudul: “Berjalanlah dengan Lentera”.

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 95

95

4/8/19 9:25 PM


最大的恩典

谁是世上最幸福的人?你知道吗? 有人说若能跟朋 开开心心去玩儿, 他就觉得自己是最幸福的人。 有人认 自己若能不顾体重或者年龄去尽情吃喝, 他就是最幸福 谁是世上最幸福的人?你知道吗? 有人说若能 人。有人认为若能中头奖,自己就是最幸福的人。 跟朋友开开心心去玩儿, 他就觉得自己是最幸福的人。 有人 有人认为自己若能不顾体重或者年龄去尽情吃喝, 他 为若能在情人节跟自己喜欢的人开始谈恋爱,他就是最 就是最幸福的人。有人认为若能中头奖,自己就是最 福的人。有人认为在生活中如果能拥有靠得住的好朋友, 幸福的人。 有人认为若能在情人节跟自己喜欢的人开 始谈恋爱,他就是最幸福的人。有人认为在生活中如 就是最幸福的人 。对于明星来说, 能在台上唱歌或表演 果能拥有靠得住的好朋友,他就是最幸福的人 。对于 是最幸福的事。你有这样的幸福吗? 明星来说, 能在台上唱歌或表演就是最幸福的事。你 有这样的幸福吗? 96

TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 96

4/8/19 9:25 PM

那些人真是世上最幸福的人吗?谁也无法肯定。虽然如


/ Aysha Sukirdjadjaja /

那些人真是世上最幸福的人 吗?谁也无法肯定。虽然如此,很 多人经常妒忌他人,总想拥有像他 人一样的幸福。有人对你说你是最 幸运的人时,可能你正在重重困难 当中。 人以为你是最幸福的人时, 可能你当时正特别难过,你在极度 痛苦的挣扎当中,甚至想要去自杀。 你曾经说 “我是最幸福的人”, 但那是以前的 事, 不是现在。 暂 时的幸福是真正的幸福吗?因此, 我们应该好好想想到底什么才能让 我们成为世上最幸福的人。

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 97

97

4/8/19 9:25 PM


世上谁是最幸福的人?就是接受神最大恩典的人。 为什么? 圣经说人人都犯了罪(罗 3:23)。 世上的 罪人 都被圣洁的神定罪而该下地狱,这是非常悲惨的结局。 然而,感谢神! 创造人的神也是愿意拯救罪人的神。人 并不配得到神的拯救, 是神的大爱让人能得到拯救。神 怎么拯救罪人? 唯一的方法就是主耶稣基督必须被钉在 十字架上。罪人本该下地狱。所以主耶稣基督必须用重 价把罪人买赎回来。 耶稣基督愿意受苦,流出自己的宝 血来,愿意舍命,都是为了使罪得赦。这就是神最大的 恩典。

世上最幸福的人就是被耶稣基督拯救的人。他们 有 永 生 ; 不 至 於 定 罪 , 并且 已 经 出 死 入 生 了 (约 5:24)。 最大的幸福莫过于此,这就是神最大的恩 典。Billy Graham 牧师曾经说: 最奇妙的神迹就是罪人 有可能被拯救。 怎么可能? 在 人 是 不 能 , 在 神 却 不 然 , 因 为 在神 凡 事 都 能 。感谢神!哈利路亚! 谁接受神最大的恩典,他就是世上最幸福的人。 98

TEGAR di MASA SUKAR

你想成为幸福的人吗? 如果想,你知道该怎么 办 : 接受神最大的恩典 - 接受耶稣基督成为你的救主。 NAFIRI APR19 for print.indd 98 你向耶稣基督祷告:

4/8/19 9:25 PM


世上最幸福的人就是被耶稣基督拯救的人。他们 有 永 生 ; 不 至 於 定 罪 , 并且 已 经 出 死 入 生 了 (约 5:24)。 最大的幸福莫过于此,这就是神最大的恩 典。Billy Graham 牧师曾经说: 最奇妙的神迹就是罪人有 可能被拯救。 怎么可能? 在 人 是 不 能 , 在 神 却 不 然 , 因 为 在神 凡 事 都 能 。感谢神!哈利路亚!谁接受 神最大的恩典,他就是世上最幸福的人。 你想成为幸福的人吗? 如果想,你知道该怎么办 : 接受神最大的恩典 - 接受耶稣基督成为你的救主。 你向 耶稣基督祷告: “ 主耶稣, 我承认我是罪人, 无法拯救自己, 我需要你。 求你怜悯我,原谅我,赦免我的罪孽,洁净 我的心。 求你进入我的心 ,成为我的救主。谢谢主耶稣。 我相信按照你的应许, 我得救了,我拥有了永生。奉耶 稣基督的名祷告。 阿们” 现在你明白了世上谁是最幸福的人,其中包括你。 你得到了耶稣基督里最美善的新生命。你可以说 “我是 世上最幸福的人“ 。恭喜你!

Penulis lulus sebagai Sarjana Teologia dari SAAT Malang (th 2000) dan saat ini melayani sebagai Kids Pastor di GKBJ Taman Kencana, Cengkareng. Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 99

99

4/8/19 9:25 PM


seminar pasutri 16 FEb 2019

100 TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 100

4/8/19 9:25 PM


Fotografer: Arief Rahardjo Edisjah

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 101

101

4/8/19 9:26 PM


A Christian Hedonist? Really? The word ‘hedonist’ always sounded so taboo to me. Being a Christian is about denying self, right? I’m a Christ follower and I’m going to carry my cross. I’m meant to suffer and I’m all set for it. There is no way I would seek pleasure in this world and become a hedonist. No, not until I heard about John Piper’s theology of Christian Hedonism.

102 TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 102

4/8/19 9:26 PM


/ Nico Tanles Tjhin /

Exactly. The first time I heard about it, I found it weird. In fact, I got slightly disappointed by Piper because I thought he was trying to spread heresy. But as I kept listening to his preaching, my perspective changed. Not only towards my impression of Piper, but also towards my view on God. As what we know, a hedonist means a person who believes that the pursuit of pleasure is the most important thing in life; a pleasureseeker. I thought I would never agree with this idea in any way. I had always been taught that as Christians it is our duty to carry the cross, which for me very much related to the feeling of pain and suffering, the opposite of pleasure. However, Piper’s theology of Christian Hedonism argues that God is most glorified in us when we are most satisfied in Him. Or, the chief end of man is to glorify God by enjoying Him forever. Now, in order to get the right idea of the truth, we have to see these concepts comprehensively. When Jesus warned His disciples that they might get their heads chopped off (Luke 21: 16), He comforted them with the promise that, nevertheless, not a hair on their heads would perish (Luke 21: 18). When He warned them that discipleship means self-denial and crucifixion (Mark 8: 34), He consoled them with the promise that “whoever loses his life for my sake and the gospel Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 103

103

4/8/19 9:26 PM


will save it” (Mark 8: 35). When He commanded them to leave all and follow Him, He assured them that they would receive “a hundredfold now . . . with persecutions, and in the age to come eternal life” (Mark 10: 28–31). Piper says, “If we must sell all, we should do it, Jesus said, with ‘joy’ because the field we aim to buy contains a hidden treasure” (Matthew 13: 44). It is very possible to be happy and content in the same time when we follow Jesus, sacrificing a lot of things. C.S. Lewis says that our problem as human beings is not that our desires are too strong, but that our desires are too weak. I thought my desires were the problem. Lewis says, “No, your desires aren’t the problem. The weaknesses of your desires are the problem. You are like a child fooling about in slums with your mud pie because you can’t imagine what a holiday at the sea is like.” In other words, our desires for the great things that God is offering us are way too small. Our problem is not big desires, but small desires for big things. That is why we stop seeking God deeper when we’ve got too comfortable already with money, food, career, relationship, entertainment and all other blessings from God. On the other case, we Christians are often trapped in worldly morality. We do well for its own sake. We do well without having interest in Christ. Guess what? Being disinterested is unbiblical! God loves a cheerful giver (2 Corinthians 9: 7). Disinterested performance of duty displeases God. He wants us be delighted in doing good and that we do it with the confidence that our obedience secures and increases our joy in God. What sets off biblical morality from worldly hedonism is not that biblical morality is disinterested, but that it is interested in vastly greater and purer things.

104 TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 104

4/8/19 9:26 PM


There is this very impressive illustration often used by Piper in his preaching: It’s my anniversary. I say to Noel, “I am going to take you out tonight, because it is our 47th anniversary, and spending the night with you would make me really happy.” No wife has ever said, nor would Noel ever say, “You are so selfish. All you think about is yourself. It makes you happy taking me out and spending the evening with me.” No wife ever complains that is selfish. Why? If I pursue my full satisfaction in my wife, she is honored. So, it is with God. If we are drawn to God because we want to spend time with God, if God is our treasure and our satisfaction, God is honored. During my learning process, I can now say that every man’s heart must seek something or someone to attach on. It is the nature of the hearts that cannot be removed. So, the idea of extinguishing desire in our hearts is impossible. We do not have to feel guilty when we keep having the tendency to seek pleasure. What matter is: Has the Triune God been the one who satisfies our desire of pleasure? Not His blessings, not His gifts, but merely on the being of God Himself •

Sources: https://www.desiringgod.org/articles/christian-hedonism https://www.desiringgod.org/articles/what-is-christian-hedonism

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 105

105

4/8/19 9:26 PM


106 TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 106

4/8/19 9:26 PM


Judul Buku Pengarang Penerbit Jumlah Halaman

: Rasio Bagi Allah : Timothy Keller : Momentum : 292

Timothy Keller, penulis buku Rasio Bagi Allah, lahir dan dibesarkan di Pennsylvania dan belajar di Bucknell University, Gordon-Conwell Theological Seminary, dan Westminster Theological Seminary. Selama sembilan tahun beliau menjadi gembala jemaat West Hopewell Presbyterian Church di sebuah kota kecil di Virginia. Jemaat di sana—yang warganya mayoritas kaum pekerja—menjadi saksi masa-masa awal pelayanan Timothy sebagai seorang pendeta. Tahun 1989, bersama istrinya, dia mendirikan Redeemer Presbyterian Church di kota New York. Saat ini Redeemer Presbyterian Church mempunyai sekitar enam ribu jemaat dalam lima kali kebaktian, beberapa gereja cabang, dan sedang merintis sejumlah gereja yang tersebar dari San Francisco hingga London. Timothy dikarunia tiga orang putra. Pengalamannya sebagai seorang pendeta di New York selama hampir dua dekade mendorong Timothy untuk menuliskan buku ini. Di sana dia menyadari bahwa orang-orang kulit putih yang lebih tua punya pengaruh terhadap kebudayaan kota ini yang bisa dibilang sangat sekuler. Di sisi lain, para profesional yang lebih muda yang terdiri dari beragam suku bangsa, dan para imigran kelas pekerja juga mempunyai iman kepercayaan yang kuat, beragam dan banyak, sehingga kekristenan bertumbuh pesat di antara mereka. Kota New York juga dipenuhi oleh orang-orang yang dibesarkan dan dibaptis di berbagai aliran gereja. Tetapi, banyak di antara mereka meninggalkan imannya pada masa remaja dan masa kuliah serta melupakannya selama bertahun-tahun. Hingga pada suatu titik dalam kehidupan, mereka menyadari bahwa mereka sedang berada dalam pencarian rohani. Pernyataan yang sering dilontarkan mereka pada penulis sebagai seorang pendeta adalah mereka tidak tahu lagi secara pasti apakah mereka itu seorang Kristen atau bukan. Apakah mereka ‘sedang kembali’ kepada iman Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 107

107

4/8/19 9:26 PM


mereka atau mereka ‘baru menemukannya’ untuk pertama kalinya? Secara garis besar, buku ini terbagi menjadi dua bagian utama. Pada separuh pertama, penulis membahas tujuh keberatan dan keraguan terbesar mengenai kekristenan yang ditemuinya selama tahun-tahun pelayanannya. Dia mencoba menolong orang-orang skeptis untuk melihat dasar-dasar iman mereka sendiri. Pada saat yang sama, penulis juga membuka dasar-dasar imannya sendiri untuk menghadapi kritikan mereka. Pada paruh kedua dari buku ini, penulis membahas pemikiran-pemikiran yang menjadi dasar kepercayaan Kristen. Penjabaran penulis tentang masalah yang sering dihadapi orang Kristen tentang kekristenan antara lain adalah persoalan eksklusivitas. Bagaimana menghadapi orangorang skeptis yang mengganggap kekristenan adalah satu bentuk kesombongan karena orang Kristen mengatakan hanya agama ini yang benar; dan mempertobatkan orang lain untuk masuk ke agamanya. Masalah lain yang dibahas adalah mengapa Allah yang baik mengizinkan penderitaan dan kejahatan di dunia. Penulis memberikan jawaban yang runtut atas masalah ini, dengan argumen yang sangat kuat dan ditopang oleh riset yang cukup. Lima masalah lainnya dijawab oleh penulis dengan detail. Dan untuk mendukung penjelasannya, penulis banyak mengambil sumber-sumber yang beragam: seperti pemikiran C.S. Lewis, Robert Louis Stevenson, teolog perjanjian baru kontemporer N.T. Wright, dan juga teolog Amerika Jonathan Edwards. Juga pada paruh kedua ini, yang memuat alasan-alasan untuk percaya, penulis menceritakan petunjuk-petunjuk mengenai Allah sampai pada realitas kebangkitan-Nya. Membaca buku ini dari awal hingga akhir membantu kita menyadari bahwa kekristenan adalah hal yang masuk akal. Namun demikian untuk menjadi orang Kristen yang beriman teguh bukanlah perkara mudah. Iman dan keyakinan bertumbuh ketika kita semakin mengenal Yesus, siapa Dia, dan apa yang Dia lakukan. Pada bagian akhir, Timothy menantang kita untuk mengambil langkah lebih lanjut terhadap arti beriman kepada Kristus: Ke mana kita akan pergi? •

/ Lily Ekawati

108 TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 108

4/8/19 9:26 PM


Taman Ketawa

/ Thomdean /

Doa Rahasia Keluarga Endah si guru sekolah minggu sedang bertanya kepada anak didiknya. Endah : Anak-anak, siapa yang sudah pandai mengucapkan doa tidur? Putri : Saya bisa Buuu …. Endah : Ayo coba maju dan pimpin kita berdoa …. Putri : Tuhan, sebentar lagi kami mau tidur. Putri berdoa agar papah bertobat, tidak lagi mabuk-mabukan, main judi, memukul mamah, dan main …. Endah : Stoop …. Stop! Doanya diaminkan dulu … itu bukan doa tidur ... tapi doa rahasia keluarga ….

Sepak Bola Antar CGF

Roh Kudus

Yati akhirnya mendapat jodoh seorang Dalam rangka HUT GKY diadakan bule Amrik yang bernama Donald dan berbagai macam perlombaan dan mereka memutuskan untuk menikah. Di pertandingan. Di antaranya adalah sepak saat khotbah pemberkatan pernikahan bola antar CGF (Caring Group Fellowship). di gereja, Yati menjadi penerjemah bagi Bapak Arif selaku wasit memberikan suaminya. Saat pendeta mengatakan, “... penjelasan tata tertib pertandingan bola. percayalah pada kekuatan Roh Kudus,” Di tengah-tengah penjelasan, tiba-tiba Pak Yati mengatakan, “Trust the power of Tobat melakukan interupsi. pigeon,” suaminya langsung mengerutkan Tobat: Begini Pak …. Kita semua yang dahinya, berusaha memahami perkataan bertanding ini kan anak-anak Tuhan, sang istri. maka harus bertanding secara bersih, Yati mengingat rupa Roh Kudus seperti tidak boleh bawa backing. Saya usul burung merpati putih, maka dia tegaskan semua peserta dilarang berdoa minta kembali, “White pigeon.” Suaminya pertolongan dan bantuan Tuhan agar makin bingung. Akhirnya Yati berusaha kelompoknya menjadi pemenang. Bila mengingat, Roh Kudus juga seperti semua berdoa demikian, saya yakin lidah-lidah api, maka katanya, “Fire of the Tuhan akan bingung kepada siapa Dirinya tongue.” akan berpihak …. Nanti kalau Dia berpihak, Makin bingunglah si suami dan akhirnya akan dikomplain sama pihak yang kalah berkata, “Pigeon? White pigeon? dengan alasan Tuhan pilih kasih, tidak Fire of the tongue? Barbecue? adil, dan sebagainya …. Semoga usulan Pigeon barbecue? I like it! “ saya ini diterima Pak …. Jika Tuhan ada di pihak mana pun, siapa bisa lawan ??? (Sumber: adaptasi dari Arif dan peserta lomba: Halleluya Bom Humor Setujuuuuuuuuhhhhhh!!!!!!! Meledak oleh Labih Basar)

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 109

109

4/8/19 9:26 PM


Cerita Sampul Nafiri Catatan ini seharusnya tayang di edisi majalah Nafiri Desember tahun lalu, tetapi karena kealpaan kami untuk menampilkannya, maka anggap saja ini adalah RALAT redaksi. Untuk itu, kami mohon maaf. Pada rapat edisi Nafiri tahun lalu, tercetus ide untuk mengundang beberapa pekerja kreatif dari luar tim kreatif Nafiri untuk membuat karya rupa untuk sampul majalah ini. Tujuannya? Selain untuk membantu pelayanan tim desain Nafiri, undangan ini juga memberikan ruang bagi para ilustrator, desainer grafis, pelukis, fotografer, perupa atau pekerja kreatif lainnya untuk memberikan warna-warna baru bagi sampul majalah ini dan tentunya biar Nafiri bisa menyebar lebih luas. Ide ini lalu kami sampaikan ke beberapa teman dan relasi, dan ternyata ada beberapa yang menyambut dengan sukacita dan bersemangat. Redaksi memberi mereka waktu kurang lebih satu bulan untuk berkarya, dengan tema yang sudah ditentukan. Mereka juga kami minta untuk memberikan catatan perkenalan dan cerita singkat di balik karya. Demikianlah, semoga karya mereka bisa menjadi inspirasi dan kesaksian yang berguna untuk pembaca. Sebagaimana ribuan tahun yang lalu, Bezaleel, Aholiab, dan para pekerja kreatif yang berbeda-beda kampung halaman tetapi mau membantu Musa untuk merancang dan berkarya bagi rumah Tuhan. Talenta yang telah ditanam Tuhan di dalam hati mereka, tentu harus dipakai dan dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi rencanaNya.

110 TEGAR di MASA SUKAR

NAFIRI APR19 for print.indd 110

4/8/19 9:26 PM


Nah, simak catatan dari kontributor sampul Nafiri berikut:

Fritz Pelenkahu

Dini Restyanti Ilustrator dan animator yang doyan ngopi dan cerita fantasi. Mimpinya ingin bisa buat animasi tentang cerita-cerita Alkitab untuk anak-anak. Inspirasi cover ini adalah Yesusku Natalku. Sinterklas seperti mengaburkan pribadi Yesus yang jauh lebih besar dan berkuasa daripada Sinterklas. Padahal Yesuslah tokoh utama Natal. Bagi Dini, Natal yang berarti adalah Natal yang dilalui bersama orang-orang terdekat, keluarga dan bersama-sama mendekatkan diri kepada Tuhan. Natal juga mengingatkan kita akan pesan Injil yang harus kita sebarkan kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan.

“Saya berkerja sebagai kartunis dan desainer grafis di majalah berita GATRA. Bersama istri Ika Palayukan dan kedua anak saya, Jeremy dan Kezia, saya berjemaat di Abbalove Ministries, MTH Square, Jakarta. Ilustrasi cover edisi ini menggambarkan kehidupan kita sehari-hari yang tidak lepas dari masalah ringan maupun berat, tanpa melibatkan Tuhan Yesus, terasa ringkih hidup kita. Hidup kita seakan berjalan di atas titian tali, tanpa fokus dan mengandalkan kekuatan Tuhan, kita akan jatuh dalam dosa. Mengarungi ‘drama kehidupan’ seperti memakai topeng senang maupun sedih, silih berganti. Tetapi sebagai orang percaya, kita harus tetap fokus kepada Kristus dan bukan kepada masalah.�

Nafiri APRIL 2019

NAFIRI APR19 for print.indd 111

111

4/8/19 9:26 PM



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.