NAFIRI GKY BSD | JULI 2019 | TH16

Page 1


Pembaca Nafiri terkasih, Tanpa terasa kita sudah memasuki pertengahan tahun 2019. Bagi kita yang telah dikaruniai anak usia sekolah, ini saatnya kesibukan awal tahun ajaran baru dimulai. Susah ataupun senang, berat ataupun ringan, hidup memang terus bergulir, namun biarlah hidup kita senantiasa berada di jalan Tuhan yang selalu setia menyertai kita. Di Nafiri edisi kali ini, ada hal yang baru. Rubrik “Leadership Notes” hadir untuk membagikan konsep pembentukan tim baik dalam kehidupan bergereja, organisasi perusahaan, maupun rumah tangga. Bagaimana konsep team development model menurut Bruce Tuckman? Menjabat Ketua majelis dalam sebuah gereja bukan tanpa pergumulan, begitulah penuturan Tazri Gunarso, Ketua Majelis GKYBSD tahun 2018–2021 yang tertuang dalam rubrik “Shoot Majelis”. “Kalau ada masalah, saya berdoa dan berseru kepada Tuhan meminta hikmat,” kata Tazri. Untuk menyelesaikan masalah, saya biasa mencari data pendukung, dan mencoba untuk menemukan benang merahnya supaya bisa masuk kepada kesimpulan. Sekalipun menangani organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan, Tazri mencoba untuk berpikir secara profesional, tidak menghakimi, dan menyelesaikan setiap persoalan bukan berdasarkan like and dislike. Apakah bangsa Yahudi masih menanti Juru Selamat sampai saat ini? Survei tahun 2013 menunjukkan ada 1,6 juta orang Yahudi yang mengaku Kristen (kebanyakan Protestan). Artinya lebih dari 10 juta lainnya tetap memeluk agama Yahudi atau lainnya. Semoga mereka dilawat Tuhan sehingga menyadari bahwa Juru Selamat telah lahir lebih dari dua ribu tahun lalu, melalui rahim leluhur mereka sendiri. Ingin tahu cerita selengkapnya? Silakan menyimaknya dalam rubrik “Teropong”. Jangan sampai ketinggalan pula dengan komik “Sentilan Ucil” dan “Taman Ketawa”, yang senantiasa menggelitik hati kita yang mungkin terlalu serius menghadapi kehidupan. Santai sejenak dan mari tertawa bersama. Sangat banyak tulisan lain yang menurut kami sangat menggugah untuk ditelusuri. Selamat membaca dan menikmati sajian kami pada edisi kali ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Pesan kami dari redaksi, kalau ada teman-teman yang senang menulis atau desain, silakan menghubungi redaksi. Kami mengundang Anda untuk bergabung dalam tim Nafiri agar kita dapat melayani bersama-sama.

2

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 2

Salam, Redaksi

Penasehat Pdt Gabriel Kadarusman Gofar Pembina GI Feri Irawan, M.Div. Majelis sub. bid. Literatur Yahya Soewandono Pemimpin Redaksi Humprey Wakil Pemimpin Redaksi Nico Tanles Tjhin Editor Hendro Suwito, Titus Jonathan Proof Reader Yati Alfian Creative Design Arina K Palilingan, Christina Citrayani, Glory Amadea, Juliani Agus, Kezia Rusli, Novita C Handoko Illustrator Ricky Pramudita, Thomdean Fotografer Yahya Soewandono Tim Dokumentasi GKY BSD Penulis Anton Utomo, Elasa Noviani, Erwin Tenggono, Feri Irawan, Humprey, Lily Ekawati, Lislianty Lahmudin, Maya Marpaung, Nico T Tjhin, Pingkan I Palilingan, Sarah A Palilingan, Thomdean, Titus Jonathan Kontributor Eddy Tan, Leonard Sidharta, Alamat Redaksi Sub bidang literatur GKY BSD Jl. Nusaloka E8/7 BSD Tangerang Telp/ Fax: 021-5382274 Email: nafiri@gkybsd.org

Kirimkan KRITIK, SARAN, SURAT PEMBACA dan ARTIKEL anda ke alamat redaksi ataupun lewat e-mail di atas

23/07/19 22.13


Fokus

4 Menemukan Strategi Pemuridan

yang Paling Efektif

22 Potret

Bersama Keluargaku di rumah tuhan

34 Kesaksian Thought

56

Dietrich Bonhoeffer 40

46 66 76 82

92

JANGAN PERNAH MENYERAH KARENA KITA Punya sobat sejati

Perspektif

kehidupan kristen di antara yang sakral & sekuler Teropong

hari-hari tergelap bangsa yahudi View point

pilih pintar atau baik

Luar Jendela

melihat api injil yang mulai meredup di korea selatan Buku

You and me forever

101 110

20 Quotes 2 Zaman English Corner 108 are you a winner or a loser? Komik 71 Bang ARIF 19 Sentilan 116 TAMAN KETAWA

tazri gunarso Leadership Notes

memahami proses pembentukan team Mandarin Corner “如何效法基督之死?” (戴永富)

耶稣之死的第一个特征是向天父虚己或对天父的完全

Capture

DANIEL GINTING

Walking two miles

Shoot Majelis 96

10

Enlightenment

71 88 89 90 112 113 114

Event Notes GKGW 2018-2019 pelayanan sosial sirem sidi, atestasi dan baptis jumat agung kenaikan yesus kristus paskah dan hut komisi anak retreat komisi anak 2019

119 Cerita Sampul

信靠和顺服。耶稣的人生是根据父的旨意写的;他活着不是 照自己的意思,不是为了追求自己的益处和荣誉(约 5:30)。 我们要跟随耶稣的脚步。我们过去把神看作自己的梦想的回

Nafiri JULI 2019

3

音壁,要求神对我们的计划唯唯诺诺。故当我们故事的展现 不如愿,我们就怨天尤人。我们要自己的故事变成充满爱的 漂亮故事,而我们最大的爱只能是奉献给那最爱我们的神。

NAFIRI JUL 19天父已把他的独生子赐给我们,故我们的故事要成为虚己的 compiled.indd 3

23/07/19 22.13


4

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 4

23/07/19 22.13


Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 5

5

23/07/19 22.13


6

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 6

23/07/19 22.13


Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 7

7

23/07/19 22.13


8

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 8

23/07/19 22.13


Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 9

9

23/07/19 22.13


Daniel Ginting:

Beri yang

Terbaik

untuk Tuhan! 10

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 10

23/07/19 22.13


/ Maya Marpaung /

Nama Daniel Ginting tidak asing di antara para praktisi dan mahasiswa hukum di Indonesia. Firma yang dipimpinnya telah menjadi salah satu firma hukum terbaik di Tanah Air, terutama di bidang hukum perbankan dan finansial.

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 11

11

23/07/19 22.13


Karena pengalamannya yang luas dalam menangani proyekproyek besar di Indonesia, Daniel sering diminta untuk mengajar di fakultas-fakultas hukum, juga di almamaternya, FHUI. Membaca resume Daniel akan membuat semua orang terkesan. Namun ketika berbicara langsung dengannya, maka ada dua kesan yang langsung tebersit: Totalitas dan cinta Tuhan. Masyarakat pada umumnya memiliki pandangan yang sangat terbatas tentang hukum. Dan yang sangat miris—bahkan di antara sesama orang Kristen—adalah adanya pandangan ‘ingin belajar hukum untuk jadi orang kaya’. Menurut Daniel, inilah yang harus dikoreksi oleh orang Kristen dan juga gereja: Kenapa harus kaya? Kenapa bekerja untuk tujuan harta? Apakah harta merupakan bukti iman dari seseorang? Sewaktu masih duduk di bangku SMA, Daniel ingin suatu saat bisa bekerja dengan lingkup internasional. Pilihannya jatuh di antara hubungan internasional, politik, dan hukum internasional. Pada akhirnya, Daniel memilih untuk kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

12

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 12

23/07/19 22.13


Pelayanan di Badan Pembina Cabang (BPC) Perkantas Jakarta

Semasa kuliah, Daniel berhasil meraih predikat sebagai mahasiswa berprestasi FHUI. Namun itu bukan berarti dia hanya semata-mata berkutat di antara kitab-kitab hukum. Yang lebih memotivasi hidup dan prestasinya adalah rasa cintanya yang sangat luar biasa pada kitab tentang Tuhannya: Alkitab. Daniel juga aktif di persekutuan mahasiswa Kristen (PMK), bahkan dipilih menjadi Koordinator/Ketua PMK POSAFHUI. Lulus sebagai mahasiswa terbaik FHUI memungkinkan Daniel bekerja di firma

hukum yang baik untuk lebih mengembangkan keahliannya di bidang hukum internasional. Dan sejak tahun 2010, Daniel menduduki posisi managing partner di Firma Hukum Ginting & Reksodiputro. Jauh dari kesan yang sering ditampilkan oleh praktisi-praktisi hukum di media, jelas sekali bahwa Daniel mendedikasikan hidupnya untuk ikut membereskan tatanan hukum di Indonesia demi kepentingan rakyat banyak, bukan golongan, dan juga bukan untuk mencari popularitas bagi dirinya sendiri.

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 13

13

23/07/19 22.13


Standar Kontrak Salah satu kontribusinya adalah proyek jalan tol CikampekPalimanan yang terbengkalai beberapa tahun karena adanya ketidaksesuaian kontrak antara pihak bank dan pemerintah. Daniel dan timnya dipanggil oleh konsorsium bank nasional untuk melakukan kajian. Hasil kajian mengidentifikasi ada sekitar tujuh risiko di dalam kontrak yang tidak tepat. Tim Daniel merevisi kontrak kerja hingga akhirnya dapat diterima oleh pemerintah dan konsorsium bank sehingga proyek jalan tol dapat berjalan kembali. Sejak saat itu model kontrak yang dibuat oleh tim Daniel menjadi standar kontrak di proyek jalan tol yang lain. Proyek lain yang menurut Daniel berkesan adalah kajian air bersih di Jawa Timur yang dilakukan hingga tiga tahun. Mengapa begitu lama? Karena melibatkan berbagai pihak dimulai dari pemerintah daerah hingga pusat. Akhir dari kerja keras ini membuat proyek-proyek air bersih dapat dilaksanakan secara sehat. Hasilnya? Lima kabupaten dan kota di Jawa Timur sekarang dapat menikmati pasokan air bersih. Melihat banyaknya proyek besar yang dikerjakan oleh tim Daniel Ginting membuat banyak orang bertanya mengapa harus mereka? Jawabannya adalah Kolose 3: 23, “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Pekerjaan apa saja yang diberikan kepadamu, hendaklah kalian mengerjakannya dengan sepenuh hati, seolah-olah Tuhanlah yang kalian layani, dan bukan hanya manusia.� Tujuan Daniel dan rekan dalam membangun firma hukum adalah untuk meningkatkan kualitas pengacara di Indonesia, meningkatkan layanan hukum yang diberikan pada klien dengan standar internasional dan standar etika tinggi. Standar etika yang tinggi adalah termasuk tidak boleh melakukan suap-menyuap dan tidak 14

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 14

23/07/19 22.13


boleh menerima kickback (saling tukar proyek, atau gratifikasi proyek). Lingkungan kerja di kantor juga harus memiliki standar tinggi, termasuk di dalamnya: kesetaraan gender, no bullying, semua memiliki kesempatan sama yang diukur dari prestasi kerja; sehingga para ahli hukum mengenal firma yang dipimpinnya sebagai salah satu tempat terbaik untuk berkarya. Memulai dan mempertahankan standar internasional dalam menjalankan firmanya tentu saja tidak mudah. Namun Daniel berpegang teguh bahwa sebagai anak Tuhan, tidak ada tawarmenawar, untuk hidup kudus dan memberikan yang terbaik dari hidup kita untuk kemuliaan Tuhan. Ungkapan Syukur Keteguhan hidup Daniel tidak lepas dari dukungan istrinya, Quoriena, yang juga seorang praktisi hukum.

Keduanya bertemu di kampus dan melayani bersama di persekutuan oikumene FHUI: Daniel sebagai koordinator dan Quoriena sebagai pengurus dan pemimpin kelompok kecil (PKK). Melayani dan berjuang bersama, keduanya memiliki kerinduan bahwa anak Tuhan harus hidup total untuk Tuhan. Melayani di persekutuan mahasiswa bukanlah untuk sekadar mengisi waktu, tapi merupakan ungkapan syukur akan keselamatan. Lebih dari itu, pengurus PMK tidak boleh malas belajar, namun harus berjuang untuk dapat hasil yang terbaik dan menjadi contoh bagi adik-adik yang lain. Sungguh pasangan yang luar biasa! Kecintaannya pada persekutuan mahasiswa jugalah yang menyemangati Daniel ketika Tuhan menunjuknya di dalam pelayanan Perkantas sebagai Badan Pengurus Cabang (BPC) Perkantas Jakarta.

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 15

15

23/07/19 22.13


Staf BPC Jakarta (2010)

Tidak berhenti dalam perjuangan untuk meningkatkan mutu pelayanan hukum di Indonesia, pasangan Daniel dan Quoriena juga terbeban melihat kondisi kain tradisional di Indonesia. Mereka melihat banyak kain tradisional yang tidak dikenal oleh rakyat Indonesia sendiri dan banyak pula pengrajin kain tradisional yang terlupakan. Khusus untuk lebih menggali kain tradisional, Quoriena melakukan penelitian selama tiga tahun tentang kekayaan kain Nusantara. Kini, bersama Daniel, Quoriena telah mempublikasikan satu buku referensi yang sangat lengkap tentang kain Nusantara, yang berjudul Nusawastra Silang Budaya. Mereka juga mengadakan pameran-pameran kain Nusantara yang berskala nasional dan internasional. Pasangan ini kembali menjadi berkat bagi bangsa Indonesia dengan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di dunia internasional • 16

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 16

23/07/19 22.13


Quoriena Ginting, istri Daniel (foto kiri), sering mengadakan ekshibisi kain (atas)

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 17

17

23/07/19 22.13


Biodata Nama lengkap Tempat tanggal lahir Nama istri Anak

: Daniel Ginting : Simalungun, 24 Januar1 1970 : Quoriena Ginting : Jessica, Joanna

Riwayat pendidikan: • SMA: SMA Negeri 1 Medan • SMA: Centerville High School, Dayton, OH, USA • Perguruan Tinggi: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, University of Chicago Law School, IL, USA Pekerjaan • Hadiputranto Hadinoto & Partners, Jakarta 1994 - 2010 • Ginting & Reksodiputro, Jakarta 2010 - sekarang Pelayanan • POFHUI 1989-1994 • BPC Perkantas Jakarta 2010 - sekarang • POUK Dian Kasih - sekarang 18

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 18

23/07/19 22.13


Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 19

19

23/07/19 22.13


20

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 20

23/07/19 22.13


Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 21

21

23/07/19 22.13


Y02 POTRET

22

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 22

23/07/19 22.13


/ Pingkan Palilingan /

Bersama

Keluargaku di Rumah

TUHAN Krisman dan Ingkan

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 23

23

23/07/19 22.13


Y02 POTRET

Si Anak Gereja dan Si Kristen Simpatisan Lahir di Pematang Siantar dan besar di Bandung, dari kecil Krisman Efendy Manik tumbuh di tengah keluarga yang menjunjung tinggi budaya suku Batak serta iman Kristen. Krisman adalah anak kedua dari lima bersaudara dan ayahnya merupakan penatua di gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan). Firman Tuhan sudah menjadi asupannya sehari-hari sejak muda dan ia pun menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat di usia belia. Ia masih ingat betapa imannya bertumbuh dan berkembang di lingkup gereja HKBP, sebuah gereja yang tak pelak sudah menjadi ‘rumah kedua’ bagi Krisman. Dan ia mewarisi semangat pelayanan yang sama dengan ayahnya, yang mendorongnya untuk aktif melayani di NHKBP, yakni persekutuan pemuda di gereja. Krisman terlibat penuh di sana dan bahkan sempat menjadi ketua dalam kepengurusan. Ia bersyukur boleh dibesarkan oleh gereja yang ia cintai dan menikmati tali kekerabatan antar jemaat yang terbina erat. Bisa dikatakan bahwa imej ‘anak gereja’ sangat melekat pada Krisman. Sama-sama memiliki latar belakang suku Batak seperti suaminya, Ingkan Simanjuntak memiliki darah Batak-Manado dari ayah-ibunya, meskipun ia lahir dan besar di Jakarta. Berbeda dari Krisman, menurut Ingkan, keluarganya merupakan ‘Kristen simpatisan’. Sejak ia masih kecil, pergi ke gereja cuma menjadi bagian dari rutinitas saja: Datang untuk kebaktian dan langsung pulang begitu selesai. Menurutnya kebiasaan ini salah satunya karena latar belakang ayahnya. Ingkan mengenang pemikiran ayahnya yang sangat terbuka dan cenderung leftist; yang dipengaruhi dari pengalaman sang ayah yang tinggal di Jerman selama 22 tahun. Sekitar tahun 1975, ayah Ingkan akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia karena himbauan pemerintah bagi diaspora Indonesia untuk pulang dan berkarya di Tanah Air. Kepulangan ini berbuah manis—ia mendapatkan pekerjaan baru dan di sanalah ia berjumpa dengan istrinya. Setahun kemudian, di tahun 1978, Ingkan lahir. 24

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 24

23/07/19 22.13


“Meskipun saya Kristen [sejak kecil], ini unik juga. Sebegitu terbukanya pemikiran orang tua saya pada waktu itu, saya tidak dibaptis sampai saya remaja,” ujar Ingkan. Di usia tujuh belas tahun ia baru dibaptis. Ia ingat perkataan ayahnya, bahwa ia ingin agar Ingkan menerima Yesus sebagai Juru Selamat tanpa dipaksa dan dibaptis karena keputusannya sendiri. Pilihan sepenuhnya berada di tangan Ingkan, “Kalau itu menjadi pilihan kamu, ya that’s what you have to do,” Ingkan mengenang perkataan ayahnya. Usai studinya di Universitas Parahyangan di Bandung, Krisman bekerja di Jakarta. Sementara itu, Ingkan yang lulus dari Universitas Indonesia juga bekerja di Jakarta. Di kota inilah akhirnya mereka berjumpa dan menjalin cinta. Setelah berpacaran selama satu setengah tahun, mereka menemukan kecocokan dan melangkah pasti ke pernikahan di tahun 2003. Sangat disayangkan ayahanda Ingkan tidak menyaksikan pernikahannya; beberapa bulan

Rupanya kepergian ayahanda terkasih membuka relung kecil di hati Ingkan dan ibunya, yakni sebuah kehausan yang hanya bisa dipuaskan oleh hadirat Tuhan.

sebelumnya, sang ayah mengalami serangan jantung kemudian wafat. Rupanya kepergian ayahanda terkasih membuka relung kecil di hati Ingkan dan ibunya, yakni sebuah kehausan yang hanya bisa dipuaskan oleh hadirat Tuhan. “Sejak peristiwa itu mamaku jadi sering pergi ke gereja. Lama kelamaan pun akhirnya jadi pengurus di GPIB Paulus di Jakarta. Akhirnya saya ikut terbawa oleh kebiasaan mama,” jelas Ingkan.

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 25

25

23/07/19 22.13


Y02 POTRET

Pilunya Membina Hubungan Jarak Jauh Jika pasangan lain menjalani hubungan jarak jauh (long distance relationship atau LDR) pada saat berpacaran, Krisman dan Ingkan justru menjalaninya di tahun-tahun awal pernikahan mereka. Krisman yang bekerja di Mandala Airlines sejak tahun 1996, setahun usai tamat kuliah, sering diutus kantornya untuk dinas di luar kota. Tentunya berat bagi kepala keluarga untuk meninggalkan seorang istri yang baru saja dinikahinya, terlebih lagi pada saat ia sedang hamil anak pertama mereka. “Hampir tujuh tahun pernikahan kami membina hubungan jarak jauh …. Meskipun Krisman pulang ke rumah setiap dua minggu atau sebulan sekali, tetapi tetap saja ia jadi weekend father (seorang ayah yang hadir hanya pada saat weekend untuk bertemu keluarga),” ujar Ingkan. Jauh dari keluarga pastinya merupakan hal terakhir yang diinginkan Krisman. “Yang paling berat itu adalah, gara-gara pekerjaan, saya tidak melihat anak pertama saya lahir,” Krisman bercerita, terbersit kembali momen pilu dimana ia kehilangan kesempatan menyaksikan kelahiran anak sulungnya, Pascal Joseph Nathaniel. Pada waktu itu Krisman sedang ditugaskan di Ambon. Ketika itu, daerah dimana ia ditugaskan tergolong rawan dan tidak aman sehingga Ingkan tidak bisa ikut menemani suaminya. Malam tahun baru di tahun 2003, Krisman menerima kabar dari Ingkan: Ia akan melahirkan. Sayang, dikarenakan kemacetan dan ramainya perayaan tahun baru, Krisman terlambat beberapa jam sampai di rumah sakit. Bukan hanya itu, kelahiran anak kedua mereka, Isabelle Anastasia, pun hampir terlewatkan oleh Krisman. Lagi-lagi karena pekerjaan. Dengan berbekal tanggal operasi sesar dan kerinduan tak terbendung untuk mendampingi istrinya, Krisman memohon izin cuti dari atasannya. Hatinya ‘terjun bebas’ ketika permohonannya ditolak oleh bos dikarenakan oleh keperluan genting di kantor yang membutuhkan bantuan Krisman. “Akhirnya saya bilang, anak pertama saya lahir saya tidak lihat, masa saya 26

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 26

23/07/19 22.13


nggak lihat lagi anak yang kedua padahal tanggal sudah ditentukan untuk operasi?” kata pria berumur 47 tahun ini. “Terserah Bapak mau kasih izin atau tidak, saya tetap harus izin.” Puji Tuhan, ia diizinkan untuk pulang ke Jakarta, dan segera melesat pulang dari Surabaya. Kejadian ini membuat dirinya mulai merefleksikan kembali tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga: Mencari nafkah atau mendampingi keluarga dari dekat? Pilih yang Mana: Karir Melesat atau Keluarga Harmonis? Selama bekerja di Mandala, Krisman dan Ingkan sangat mengandalkan komunikasi via telepon rumah. Tentu saja, ini tidak cukup. “Ada dua pilihan: Antara karir dan keluarga. Kalau ingin dua-duanya bagus, kok kayaknya tidak mungkin. Anak saya mulai bertumbuh, karir saya sedang bagus, tapi jikalau tidak ada seorang bapak di rumah itu bagaimana?” Apakah anak-anak excited ketika sang papa pulang ke rumah? “Biasa saja sih,” jawab Krisman. Sudah sering pergi berdinas semenjak anaknya lahir mengakibatkan anak-anak bersikap acuh tak acuh ketika sang papa pulang ke rumah. Dan lagi, kurangnya figur seorang ayah di rumah sempat membuat Pascal memberontak pada saat balita. Si Sulung bersikeras absen sekolah minggu. Ia menangis dan menjerit jika ditinggal di kelas tanpa ditemani orang tuanya. Ingkan sampai harus duduk menemani Pascal di kelas selama berminggu-minggu lamanya. Bersyukur, Krisman sedang ditempatkan di Jakarta untuk beberapa tahun pada saat itu. Kesempatan itu dipakainya untuk membujuk Pascal kembali ke sekolah minggu, dan perlahan-lahan si sulung bisa menyesuaikan diri di kelas. Ada suatu kejadian yang membuat Krisman terpukul. Suatu kali ia sedang dinas di luar kota dan menelepon ke rumah, berharap si Sulung mau ngobrol dengan papanya. Tetapi teleponnya ditolak, “Anak saya yang waktu itu umur enam tahun sudah bisa bilang begini, ‘Kalo bisa dateng aja, nggak usah melalui Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 27

27

23/07/19 22.13


Y02 POTRET

telepon,’” ujarnya, mengingat pahitnya peristiwa tersebut. Namun, di situlah titik balik Krisman dan Ingkan. Pasangan ini memutuskan bahwa lebih baik jika Krisman bekerja di Jakarta, dekat dengan istri serta kedua anaknya. Keputusan yang berat memang, tetapi langkah ini diambil demi kebaikan keluarganya. Setelah empat belas tahun bekerja di Mandala, Krisman mengundurkan diri dari pekerjaannya. Merasakan ‘Rumah’ di Gereja Cerita kita mundur sejenak ke masa ketika Pascal lahir. Setelah kelahiran anak sulungnya, Krisman dan Ingkan pindah ke Bumi Serpong Damai. Mereka membeli sebuah rumah di Vila Melati Mas dan tinggal di kompleks yang sama dengan tantenya Ingkan. Tinggal di daerah yang sama sekali asing dan baru, ditambah lagi dengan suami yang rutin pergi dinas, membuat Ingkan mengikuti rekomendasi tantenya untuk bergereja di GKY BSD yang berjarak cukup dekat dari rumahnya. “Ketika masuk ke GKY ternyata suasananya welcoming. Saya secara pribadi merasakan komunitas gereja yang benar-benar suportif—apalagi pada waktu itu suamiku sedang jauh,” ujar Ingkan. Ia merasakan pengalaman berbeda pada saat beribadah di GKY, dan ini mendorongnya untuk terlibat di dalam pelayanan. Di sisi lain, Krisman rindu keluarganya beribadah di HKBP karena itulah gereja dimana ia dibesarkan. Terlebih lagi, baginya HKBP adalah ‘rumahnya’. Awal mula ia datang beribadah di GKY, ia merasa bahwa ini bukan ‘rumahnya’. Selain karena alasan di atas, ia juga tidak pernah beribadah lama di gereja lain selain di HKBP. Namun, karena keterbatasan bahasa dan kultural di HKBP, Ingkan dan anakanak merasa lebih cocok beribadah di GKY. Krisman pun pernah sempat berpikir untuk bergereja di HKBP dengan istrinya, sementara kedua anaknya sekolah minggu di GKY. Akan tetapi niat ini diurungkannya karena tidak memberi contoh yang baik bagi anak-anak. Ditambah lagi, anak-anak sudah nyaman, ditambah dengan pertumbuhan iman yang positif di GKY. Alasan lain yang mengakibatkan preferensi gereja yang berbeda ini 28

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 28

23/07/19 22.13


sebenarnya juga berakar dari kebiasaan adat di keluarga Krisman yang cukup konvensional. Sebagai anak laki-laki tertua di keluarganya, secara adat Batak ia diharapkan menjadi nakhoda di keluarga dan aktif mewakili keluarga di dalam pesta atau acara adat. Meski orang tuanya tidak memaksa dan mendukung apa yang terbaik bagi anak dan cucunya, Krisman ingin melaksanakan tanggung jawabnya ini. Alangkah menyenangkan jika bisa terlibat penuh bukan saja dalam kegiatan adat, namun juga di dalam ibadahnya tiap minggu. Meski akhirnya pilihan bersama jatuh kepada GKY, masih ada kerinduan di hati kecil Krisman untuk kembali ke HKBP. Ia ingin keluarganya bisa aktif di gereja yang telah membesarkannya tersebut. Ajakan istrinya untuk ikut bergabung di dalam kelas Growing Kids God’s Way (GKGW) dan kegiatan-kegiatan lain di GKY pada masa itu pun kerap tidak disambut oleh Krisman. Ia mengaku belum merasa terpanggil. Tuhan Menginginkan Kesatuan Keluarga Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya Krisman menyadari bahwa betapa krusial untuk sebuah keluarga bersatu di dalam institusi gereja yang sama. Tuhan mengingatkannya agar berusaha untuk meredam keinginan saya itu ‌. Saya menurunkan ego saya. Saya tidak bisa memaksakan kultur tersebut [kepada keluarga]. Ya ini pergumulan, tapi jangan sampai gara-gara ini malah jadi ribut,� ujarnya. Perlahan-lahan, Krisman mulai bersedia untuk mengikuti GKGW bersama dengan istrinya, juga komunitas Caring Group Fellowship (CGF). Sementara Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 29

29

23/07/19 22.13


Y02 POTRET

Ingkan terlebih dahulu sudah aktif terjun di dalam pelayanan Peduli Anak Serpong (PAS), mulai dari mengajar bahasa Inggris, hingga sekarang Tuhan mempercayakannya menjadi koordinator umum, juga merangkap interim koordinator bahasa Inggris SD. Lucunya, meskipun sudah aktif melayani dan terlibat di dalam kegiatan GKY, Krisman-Ingkan belum menjadi anggota gereja tersebut. Berkali-kali Ingkan membujuk suaminya untuk atestasi bersamasama, namun ketidaksiapan hati Krisman membuat rencana ini tertunda beberapa kali. Hingga suatu hari Krisman bergabung dengan Paduan Suara Sanctus-2 yang perlahan mengubah hatinya. Awal mulanya Krisman dan Ingkan iseng bergabung dengan Sanctus-2 untuk mengisi waktu senggang menunggu anaknya selesai latihan Paduan Suara The White Lily. Tak disangka, perlahan tapi pasti, Krisman mulai bisa merasakan bahwa inilah ‘tempatnya’. Sense of belonging-nya di GKY bertumbuh melalui pelayanan tersebut. Lama kelamaan, “Saya bisa merasakan bahwa iman saya bertumbuh di sini. Saya merasa nyaman di GKY,” ujarnya. Tak lama setelah itu, Krisman dan Ingkan sepakat untuk atestasi. Setelah tiga belas tahun beribadah dan aktif di GKY BSD, akhirnya di tahun 2015 keduanya resmi menjadi anggota GKY BSD. Jangan Kasih Kendor Melayani dengan Rendah Hati Aktif pelayanan selama bertahun-tahun sama sekali tidak membuat 30

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 30

23/07/19 22.13


pasangan ini tinggi hati dan kendor melayani. Justru di dalam perjalanannya di GKY, mereka tersentuh oleh jemaat-jemaat GKY yang komit di dalam pelayanan. “Jemaat tidak hanya ngomong saja, tetapi mereka menghidupi [firman Tuhan]. Kita melihat orang-orang yang di kehidupannya sukses dan berhasil, tetapi mau tuh turun ke jalan untuk urus parkir mobil. Atau pada saat banjir, mereka rela mengepel lantai,” kata Ingkan. Ia juga memberi contoh rekan-rekan pelayanannya di Sanctus yang rela datang ke gereja sepulang kerja demi mengikuti latihan. “Kita merasa bahwa semua bahu-membahu untuk membantu. Betapa [nyata] apa yang diajarkan Tuhan, yakni supaya kita jadi humble (rendah hati). Kita merasa kagum dan sangat terberkati. Dan ini menjadi motivasi bagi kami juga untuk melayani,” sambungnya. Mereka sungguh bersyukur boleh dibawa ke komunitas yang tepat dan membangun bukan saja bagi mereka, tetapi juga bagi kedua anaknya. Harapan mereka yaitu iman Pascal dan Isabelle terus bertumbuh bukan karena dipaksa ataupun terpaksa, melainkan murni dari hati mereka yang diubahkan oleh Roh Kudus. Mereka kagum terhadap para guru sekolah minggu dan majelis yang

Kita merasa bahwa semua bahu-membahu untuk membantu. Betapa nyata apa yang diajarkan Tuhan, yakni supaya kita jadi humble (rendah hati). Kita merasa kagum dan sangat terberkati. Dan ini menjadi motivasi bagi kami juga untuk melayani,”

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 31

31

23/07/19 22.13


Y02 POTRET

sangat suportif dalam mengawal dan membina anak-anak. Salah satunya nyata di dalam acara graduation kelas enam SD sekolah minggu. “Ini merupakan inisiatif yang bagus sekali. Kita sebagai orang tua kagum bahwa gereja begitu memperhatikan anak-anak, mengawal mereka dan melepas mereka [dari sekolah minggu ke komisi remaja]. Dan komisi remaja merangkul anak-anak ini. Tidak seperti aku dulu lulus sekolah minggu, lalu apa? Yang ada malah jadi ‘simpatisan gereja’. Tetapi melalui acara ini, benar-benar ada koridornya,” ujar Ingkan. Pasangan ini juga senang mengetahui bahwa anak-anaknya juga aktif melayani. Pascal terlibat pelayanan musik di komisi remaja, membantu sebagai barista di Smyrna dan terlibat di dalam drama pada saat kebaktian khusus. Krisman dan Ingkan ingin anak-anaknya terlibat pelayanan tanpa disuruh, dan melihat komitmen tulus Pascal dan Isabelle, mereka sungguh mensyukurinya. Sungguh merupakan sebuah sukacita bagi Krisman dan Ingkan dapat dipertemukan dengan sebuah ‘rumah’ bagi keluarganya. Rumah yang adalah gereja dimana mereka bisa rutin beribadah kepada Allah yang sejati, berdoa, melayani, dan bertumbuh bersama dengan keluarga yang dicintai.

32

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 32

23/07/19 22.13


Biodata

Nama Lengkap Suami : Krisman Efendy Manik Nama Panggilan : Krisman Tempat/Tanggal Lahir : P. Siantar, 5 Februari 1972 Nama Lengkap Istri Nama Panggilan Tempat/Tanggal Lahir

: Ingkan Tiara Simanjuntak : Ingkan : Jakarta, 15 Oktober 1978

Nama Anak

: Pascal Joseph Nathaniel Isabelle Anastasia

Riwayat Pendidikan Krisman SD Bandung SMP Bandung SMA Bandung Perguruan Tinggi Universitas Parahyangan

1984 1987 1990 1995

Riwayat Pendidikan Ingkan SD Jakarta SMP Jakarta SMA Jakarta Perguruan Tinggi Universitas Indonesia

1989 1992 1995 2000

Riwayat Pekerjaan Krisman Mandala Airlines 1996-2010 Cipaganti 2010-2012 Wiraswasta 2012-2016 Prudential 2016-sekarang

Riwayat Pekerjaan Ingkan Bank Permata 2000-2007 Lippo Group 2007-2009 Three Indonesia 2009-2017 OLX 2017-2019 Facebook Indonesia 2019-sekarang

Riwayat Pelayanan Krisman Sanctus 2 2016 - sekarang

Riwayat Pelayanan Ingkan PAS 2006-sekarang Sanctus 2 2016-sekarang Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 33

33

23/07/19 22.13


Y03 KESAKSIAN

Robby U. Sinar

Jangan Pernah Menyerah

Sobat

karena Kita Punya

Sejati

34

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 34

23/07/19 22.13


/ Lily Ekawati /

Suatu sore yang cerah, tim Nafiri berkunjung ke rumah Robby U. Sinar yang berlokasi di BSD Sektor 1.1. Robby dan istrinya, R.A. Tity Puspa Theresia, menyambut kami dengan ramah bersama sepiring serabi hangat. Setelah berbincang ringan, Tim Nafiri mulai menyimak kisah perjalanan kehidupan keluarga Robby dan Tity.

M

ereka mulai bercerita tentang perjalanan kehidupan rumah tangga bersama tiga orang anaknya. Pergumulan mereka untuk menyekolahkan anak-anaknya, sejak anak-anaknya masih kecil hingga lulus kuliah seperti kilasan peristiwa yang masih sangat segar dalam ingatan mereka. “Membiayai tiga anak untuk sekolah bukan hal yang mudah buat saya, apalagi pekerjaan saya yang sering berpindah, dan bahkan ada saat dimana saya tidak bekerja,” kenang Robby. Jangankan untuk membiayai sekolah anak, pada masa krisis moneter Robby sempat tidak bekerja selama sembilan bulan sehingga untuk membeli beras dan makan pun mereka kesulitan. “Pernah suatu hari itu saya tidak punya beras untuk makan besok. Diluar pemikiran manusia, yang tidak pernah saya bayangkan, ada orang mengetuk pintu malam-malam dan memberi saya beras lima puluh kilo,” kata Robby. “Pada waktu yang lain, saya mikir mau makan mie aja karena tidak punya apa-apa lagi. Tiba-tiba tetangga sebelah datang dan bilang kalau dia dari acara pesta di Glodok dan memberi saya bermacam makanan.” Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 35

35

23/07/19 22.13


Bukti Pertolongan Tuhan Kejadian ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan untuk Robby dan Tity bahwa Tuhan akan memelihara anak-anakNya yang mengasihi Dia. Begitu banyak hal-hal kecil yang menjadi bukti pertolongan Tuhan dalam kehidupan Robby sekeluarga, sehingga ia selalu berusaha menolong orang lain yang juga membutuhkan sebagai bentuk rasa syukurnya pada Tuhan. “Suatu hari, adik ipar saya memberi uang Rp100 ribu untuk saya belanja. Saya bikin nasi kuning dari uang itu dan masih ada sisa Rp40 ribu. Tiba-tiba ada seorang ibu bawa tiga anak mengetuk pintu dan cerita dia belum makan beberapa hari. Saya ajak dia masuk dan makan nasi kuning bersama-sama. “Terus dia cerita, mau ke Bekasi tapi gak punya ongkos. Saya ingat masih ada uang sedikit, akhirnya saya bagi dua dengan dia, masing-masing Rp20 ribu; sambil pesan kalau naik angkot bilang … ‘Ibu orang susah gak punya duit, tolong dibantu supaya bisa sampai ke Bekasi,’” tawa Robby. Sampai saat ini dia tidak tahu siapa perempuan itu dan juga tidak ada tetangga yang mengenalnya. Ketika Nafiri menanyakan apakah dengan semua pergumulan dan kesulitan itu Robby sempat marah pada Tuhan atau ingin undur dari gereja, “Saya tidak marah sama Tuhan …. Namun ada satu titik nol, saya bilang pada Tuhan kalau saya sudah tidak berdaya sama sekali …. Ibaratnya ada orang yang mau nembak … ya tembaklah … karena saya gak punya apa-apa lagi.” Putra pertama mereka Roberto M. Sinar, mengecap kuliah hingga semester lima. Dia kemudian berhenti dan bekerja supaya adik-adiknya bisa melanjutkan sekolah. Putri bungsu mereka, Claudia Arantha, saat SMA juga sempat terhenti setahun karena tidak ada biaya. Dengan dukungan dari GKY BSD, akhirnya Claudia bisa melanjutkan sekolahnya. Saat ini Claudia sudah lulus kuliah dari Universitas Hamka Jurusan Kardiovaskular. “Saya ingat saya sempat tanya apa boleh kami yang bukan Muslim mendaftar di Universitas Islam ini. Ternyata tidak masalah dan Claudia diterima dengan biaya yang ringan,” ujar Robby. 36

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 36

23/07/19 22.13


Disediakan Allah Robby dan Tity benar-benar percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka dalam pergumulan dan kesusahan seperti apa pun. Bahkan pertolongan, pemeliharaan, dan hadiah Tuhan untuk putra kedua mereka Jonathan Philip (dipanggil Athan) sangat luar biasa mereka rasakan sampai saat ini.

Tetapi seperti ada tertulis, “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia; semua disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi DIA.� Lulus SD di Santa Ursula, mereka tidak terpikir untuk mendaftarkan Athan lanjut di SMP Ursula karena pertimbangan biaya. Ternyata pihak sekolah menghubungi mereka dan menyayangkan karena prestasi Athan yang juara di bidang olahraga dan pernah ikut PON lari seharusnya bisa lanjut di SMP Ursula. Dia pun akhirnya bisa melanjutkan sekolahnya. Tity menceritakan masa-masa Athan di SMP, dia sering dipanggil oleh guru karena kenakalan putranya. Kadang Athan berangkat sekolah tanpa membawa tas atau memilih untuk berlatih di Sasana Tinju Bulungan. Dia kadang memilih aktif di kegiatan olahraga daripada belajar di kelas. Lulus SMP, Athan melanjutkan ke SMK Kesehatan di Rawa Buntu. Tidak pernah terpikir bahwa ini adalah awal dari perjalanan Athan di dunia kesehatan. Tanpa terasa tiga tahun sudah berlalu dan mereka kembali harus memikirkan kelanjutan studi Athan. Dia akhirnya menempuh jalur beasiswa Jurusan Fisioterapi di Universitas Esa Unggul dengan pertimbangan supaya mudah mencari kerja dan menemukan pekerjaan yang sesuai dengan passion hidupnya. Dia sangat mengerti Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 37

37

23/07/19 22.13


kesulitan finansial orang tuanya, sehingga membuatnya ‘ngebut’ dan berhasil menyelesaikan kuliahnya dalam waktu tiga setengah tahun. Seminggu setelah lulus sidang, Jonathan langsung mendapat panggilan untuk bekerja di Taman Anggrek sebagai trainer dan sempat dipercaya menjadi kepala rehab trainer Fitness First di usia yang sangat muda. Bekerja dua tahun di tempat tersebut, ia sangat menyukai pekerjaannya karena di sana dia juga bisa mengembangkan diri dan mendapat penghasilan yang baik. Namun pada satu hari, saat sedang bekerja, dia terkena cedera robek otot di bagian perut bawah dan oleh perusahaan dia disuruh beristirahat selama satu tahun. “Saat itu Athan sempat stres, karena karir yang sedang naik bisa redup atau hilang,” ujar Tity. Kebutuhan Khusus Rencana Tuhan memang tidak dapat diduga, ketika beristirahat untuk memulihkan cederanya, dia iseng mendaftar untuk dapat kuliah S-2. Ternyata berkat Tuhan untuknya sudah tersedia. Dia diterima di Universitas of East Anglia Norwich, Inggris. Dia harus mengikuti program penyetaraan selama satu tahun dan kemudian lanjut S-2 di bidang Sports and Rehabilitation Science selama satu tahun di Oxford Brookes University. Dia dikontrak ekstra enam bulan untuk aktif dalam pengembangan research di bidang olahraga bagi orang kebutuhan khusus seperti diabetes, pasca-stroke, dan Parkinson. Program ini didanai lembaga pembantu pemerintah, yaitu Oxford Sport and Physical Activity (OxSPA). Hal ini sungguh luar biasa mengingat Universitas Oxford Brookes adalah satu dari top 50 universitas di Kerajaan Inggris dan salah satu top leading university di bidang sport and rehabilitation science. “Kami mana pernah nyangka, dan Athan juga bilang kalau tidak ada kecelakaan cedera dan berhenti kerja mana mungkin akan bisa berfikir untuk sekolah lagi …. Bersyukur dia boleh menikmati berkat Tuhan dan bertumbuh dari peristiwa itu,” ujar Tity. 38

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 38

23/07/19 22.13


“Kami mana pernah nyangka, dan Athan juga bilang kalau tidak ada kecelakaan cedera dan berhenti kerja mana mungkin akan bisa berfikir untuk sekolah lagi …. Bersyukur dia boleh menikmati berkat Tuhan dan bertumbuh dari peristiwa itu,” Lulus September 2018, akhirnya Athan kembali ke Indonesia. Saat ini dia dipercaya untuk merintis dan mengelola satu tempat rehabilitasi olahraga dan fisioterapi di BSD. “Saya bilang, kalau untuk orang yang tidak mampu kamu harus tolong, karena Tuhan juga sudah tolong kita,” ucap Robby. “Mohon doanya saja, supaya bisa lancar dan jadi berkat buat banyak orang …,” kata Tity menutup perbincangan kami sore itu. *) Pewawancara: Lily Ekawati & Anton Utomo

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 39

39

23/07/19 22.14


40

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 40

23/07/19 22.14


Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 41

41

23/07/19 22.14


42

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 42

23/07/19 22.14


Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 43

43

23/07/19 22.14


44

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 44

23/07/19 22.14


*) Penulis lulusan Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta 2002 dan sekarang bekerja sebagai wiraswasta.

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 45

45

23/07/19 22.14


46

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 46

23/07/19 22.14


Hari-Hari Tergelap Bangsa Yahudi / Anton Utomo / Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 47

47

23/07/19 22.14


K

alender Yahudi tahun ini menunjukkan tahun 5779, merupakan penanggalan tertua di dunia yang masih dipakai sampai sekarang. Sebagai salah satu bangsa tertua yang tetap eksis, bahkan telah melahirkan para nabi yang diakui pula oleh dua agama terbesar di dunia saat ini (Kristen dan Islam), perjalanan kehidupan ‘bangsa pilihan’ Allah ini dapat dikatakan amat mengenaskan. Dua ribu tahun terserak ke berbagai belahan bumi, mengalami penganiayaan dan pembantaian berulang-ulang, bahkan sampai kini pun hanya memiliki ‘sekeping’ lahan di bumi Palestina yang terkepung tetangga tak ramah. Bangsa Yahudi senantiasa hidup tanpa kedamaian. Bait Allah yang dulu menjadi lambang kehadiran Allah bagi bangsa Israel kini hanya tersisa sepotong tembok pembatas di bagian barat, tempat mereka meratap dan mengadukan kondisi hidup mereka kepada Yahwe, Allah Sang Pencipta dan Pemelihara mereka. Bagi bangsa Yahudi yang hidup di mana pun, ada suatu noktah hitam yang tak pernah mereka lupakan, turun temurun dikisahkan kepada anak cucu mereka, yaitu peristiwa penghancuran Bait Allah kedua di tahun 70 M. Inilah hari-hari tergelap bagi bangsa Yahudi, saat mereka kehilangan semuanya: harta benda, tanah air, Bait Allah, bahkan nyawa mereka. Bagaimana itu dapat terjadi? Benarkah itu semata-mata karena kedegilan dan kekerasan hati mereka sendiri, karena sebenarnya penguasa Romawi tak pernah bermaksud membumihanguskan Bait Allah?

48

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 48

Arch of Titus, Lambang Kemenangan Romawi atas Bangsa

23/07/19 22.14


Menoreh, Tempat Lilin Bercabang 7 yang dijarah dari Bait Allah

Bangsa Keras Kepala dan Pemberang

Bagi pejabat Romawi yang ditempatkan di Provinsi Yudea— tempat bangsa Yahudi bermukim— sudah menjadi rahasia umum mereka harus memiliki seni memerintah yang berbeda dengan daerah lain. Keras kepala, fanatik, berani bahkan nekat, emosional; adalah beberapa ciri khas yang disematkan bagi sebagian besar orang Yahudi. Terlebih lagi, di masa itu, sekelompok pemberontak yang dikenal sebagai Zelot, terus berkembang dan semakin kuat. Kelompok yang telah ada sejak zaman Yesus hidup ini lebih mirip

a

sekumpulan preman di masa kini. Banyak perampok dan pembunuh yang menjadi anggotanya. Celakanya, para pejabat Romawi maupun Yahudi yang korup sering menggunakan ‘jasa’ mereka untuk kepentingan pribadi, misalnya penarikan pajak dan cukai. Para bandit menyebar ke seluruh pelosok Yudea, melakukan penjarahan dan tak tersentuh hukum. Penghasut dan orang fanatik mulai muncul di manamana, menggaungkan orasi bahwa pemberontakan kepada penguasa Romawi adalah sebuah kewajiban agama. Kekacauan di antara orang Yahudi semakin parah, para pemberontak terpecah-pecah menjadi beberapa faksi yang saling membunuh di antara mereka sendiri. Imam Besar Ananus yang ingin mengurangi peran Zelot, mencoba menekan dengan pasukan yang dimilikinya. Namun, usahanya sia-sia. Ia dan sebagian besar pasukannya bahkan terbunuh di tangan pasukan Zelot di bawah pimpinan Eleazar. Ketika sebuah garnisun tentara Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 49

49

23/07/19 22.14


Model Yerusalem dan Bait Allah Abad Pertama sebelum dihancurkan Tentara Titus

Romawi yang terdiri dari enam ribu tentara terbunuh pada sebuah pengepungan di Yerusalem, maka kesabaran Roma terhadap provinsi pembangkang ini pun habis sudah. Vespasian yang baru saja naik takhta sebagai Kaisar Romawi, memerintahkan Jenderal Titus, anaknya sendiri, memimpin enam puluh ribu pasukan berbaris menuju Kota Yerusalem. Pertumpahan darah dan penghancuran tak terelakkan lagi. Pengepungan Yerusalem Sejatinya, Yerusalem pada abad

pertama adalah salah satu kota terindah dan terkuat. Berdiri di atas dataran tinggi berbatu dengan bukit dan lembah curam di ketiga sisinya, hanya sisi utara yang menghadap dataran. Namun, di sisi itu terdapat tiga lapis dinding berbatu yang tinggi dan diperkuat oleh beberapa benteng yang kokoh. Ketika penggunaan bubuk mesiu belum ditemukan, tampaknya hanya pengepungan panjang sampai penghuninya mati kelaparan yang bisa menaklukkan kota ini. Dapat diduga, saat Yesus menubuatkan kehancuran Bait Allah sampai tak

50

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 50

23/07/19 22.14


tersisa satu bata terletak di atas bata lainnya, kening para murid pasti berkerut dengan penuh sangsi. Pada tanggal 14 April 70 M pasukan Romawi sampai di gerbang utara Yerusalem, tepat tiga hari sebelum hari raya Paskah Yahudi. Umat Yahudi dari berbagai tempat tentu sudah memadati Bait Allah dan Kota Yerusalem untuk merayakan Paskah. Saat gerbang ditutup untuk mencegah tentara Romawi masuk, banyak pendatang ‘terjebak’ di dalam kota. Ditambah pasukan Zelot dan berbagai kekuatan pemberontak lainnya yang berjumlah sekitar tiga puluh ribu orang, maka diperkirakan ada lebih dari satu juta orang di dalam Kota Yerusalem! Jenderal Titus yang ingin aksi penaklukkan berlangsung damai, mencoba melakukan survei bersama enam ratus pasukan berkuda di sekitar tembok Yerusalem. Tak pernah terlintas di benaknya, yang dihadapi bukanlah sekumpulan pemberontak biasa. Bukannya gentar melihat besarnya pasukan Romawi, para pemberontak Yahudi tiba-tiba keluar dari gerbang dan mengepung pasukan Titus yang terbatas. Hanya karena keberanian dan kecakapan yang luar biasa, Titus

bisa menyelamatkan diri bersama sedikit pasukan yang tersisa. Inilah saatnya pengalaman dan kekuatan tempur pasukan Romawi digunakan dengan maksimal. Titus memutuskan menyerang lewat dinding utara yang berlapis tiga ketimbang melawan rintangan alam di sisi lainnya. Pohonpohon ditebangi untuk dibuat menara beroda setinggi dinding. Peralatan pelontar (katapel) yang canggih dipasang di atas menara, melontarkan batu-batu besar yang

Peta Pengepungan dan Penyerangan Yerusalem

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 51

51

23/07/19 22.14


dapat merusak dinding benteng. Dinding pertama dan kedua berhasil ditembus setelah melewati pertahanan prajurit Yahudi yang tak kenal takut dan lelah. Kemudian Titus berhenti menyerang. Ia tetap mencoba menawarkan perdamaian dengan mengirimkan negosiator ulung Yosephus, orang Farisi tawanan perang yang kemudian memihak Romawi. Bagi orang Yahudi, Yosephus adalah pengkhianat; sedangkan bagi Romawi, Yosephus adalah sejarawan dan penerjemah yang sangat berharga dalam peperangan melawan orang Yahudi. Melalui bukubuku karyanya yang sampai di tangan kita—sejarah bangsa Yahudi di abad pertama, termasuk peristiwa penyaliban Yesus, ditulis dengan jelas oleh Yosephus—membuktikan bahwa kisah dalam Injil sesuai dengan fakta yang ditulis oleh sejarawan sekuler. Pemimpin pemberontak Yahudi menolak mentahmentah ajakan untuk berdamai, karena mereka tidak yakin akan diampuni oleh hukum Romawi yang kejam. Akibatnya, pertempuran diteruskan dengan brutal. Sementara itu, lamanya pengepungan (hampir lima bulan) membuat penduduk di dalam kota kelaparan. Persediaan makanan

Detail Penjarahan Bait Allah pada Relief di Arch of Titus

52

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 52

23/07/19 22.15


Lokasi Bait Allah saat ini, sudah ditempati The Doom of The Rock

semakin menipis dan semuanya dirampas oleh pasukan pemberontak. Penduduk yang menyusup keluar segera ditangkap dan dibunuh oleh pasukan Romawi, atau dibiarkan mati kelaparan. Pertempuran seharusnya segera berakhir ketika pasukan Romawi berhasil menguasai Benteng Antonia di dinding kedua. Namun, prajurit Yahudi pantang menyerah dan terus melakukan perlawanan. Tepat pada tanggal 10 Agustus, hari ulang tahun yang ditakuti bangsa Yahudi, yaitu hari keruntuhan Bait Allah pertama (Bait Allah yang didirikan Salomo), terdengar ledakan dan teriakan dari Bait Allah. Tak jelas siapa yang mulai melemparkan api ke Bait Allah, namun kekacauan terlanjur merebak. Tentara Romawi mengejar para pemberontak sampai ke dalam ruang maha suci dan pertempuran hebat terus berlangsung sampai semua pilar-pilar megah hangus terbakar dan atap Bait Allah runtuh. Tak menuruti titah Titus yang ingin mempertahankan Bait Allah untuk Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 53

53

23/07/19 22.15


dipersembahkan kepada Kaisar, saat fajar terbit, Bait Allah telah menjadi puing dan reruntuhan. Tak ada batu yang terletak pada batu lainnya. Tepat seperti nubuat Yesus empat puluh tahun sebelum peristiwa itu terjadi. Pertempuran di Kota Yerusalem berakhir pada tanggal 8 September 70 M. Diperkirakan hampir satu juta jiwa melayang—terbunuh atau kelaparan, kebanyakan pendatang yang sedang berziarah Paskah. Benda-benda suci dari Bait Allah yang dapat diselamatkan, diboyong ke Roma. Sebuah tugu peringatan kemenangan atas pemberontakan Yahudi (Arch of Titus) didirikan di Roma dan sampai saat ini masih menjadi objek menarik bagi turis dari seluruh dunia. Terserak ke Seluruh Dunia Setelah Perang Yahudi berakhir, tanah Yudea dikosongkan oleh penguasa Romawi. Bangsa Yahudi tidak diperkenankan kembali lagi. Provinsi Yudea sudah tidak ada, diganti menjadi Palestina. Konon nama itu dipilih untuk menghina orang Yahudi karena bangsa Filistin—asal kata “Palestina”—adalah musuh bebuyutan bangsa Israel. Selepas penghancuran Yerusalem dan Bait Allah, bangsa Yahudi terserak ke seluruh dunia beradab yang dikenal saat itu. Setelah dua ribu tahun berlalu, mereka merindukan memiliki tanah air sendiri. Sayangnya, tanah Yudea yang mereka tinggali di masa lalu, kini telah dihuni bangsa lain. Pada tahun 1948, Inggris memberikan sebagian lahan di Palestina bagi pembentukan negara Israel. Selanjutnya adalah sejarah. Perselisihan dan perebutan lahan terus terjadi tanpa seorang pun bisa memberikan solusi yang tuntas yang bisa memuaskan semua pihak. Kendati penuh dengan beragam tekanan, bangsa Yahudi tetap dipelihara Tuhan sampai sekarang. Talenta 54

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 54

23/07/19 22.15


khusus sepertinya diaugerahkan kepada keturunan Yahudi di mana pun. Di setiap era, muncul genius Yahudi yang mewarnai berbagai bidang kehidupan. Dua puluh persen pemenang Nobel memiliki darah Yahudi, padahal jumlah orang Yahudi hanya nol koma dua persen dari total populasi dunia. Dunia tampaknya akan terus menikmati karya para genius Yahudi, dari Einstein sampai Sergey Brin dan Mark Zuckerberg; dari George Soros sampai Steven Spielberg dan Scarlett Johansson. Apakah bangsa Yahudi masih menanti Juru Selamat sampai saat ini? Survei tahun 2013 menunjukkan ada 1,6 juta orang Yahudi yang mengaku Kristen (kebanyakan Protestan). Artinya lebih dari 10 juta lainnya tetap memeluk agama Yahudi atau lainnya. Semoga mereka dilawat Tuhan sehingga menyadari bahwa Juru Selamat telah lahir dua ribu tahun lalu, melalui rahim leluhur mereka sendiri. ***

Sumber: 1. Yahudi – Agama, Etnis, dan Sejarah yang Tersembunyi, Henry C. Adams, Forum, 2018 2. https://en.wikipedia.org/wiki/Siege_of_ Jerusalem_(70_CE) 3. https://www.chabad.org/library/article_cdo/ aid/3915966/jewish/Timeline-of-Jewish-History. htm 4. https://www.jpost.com/Jewish-World/JewishFeatures/Worlds-50-most-influential-Jews-176071 Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 55

55

23/07/19 22.15


Dietrich

Bonhoeffer Tentang keberanian melawan kekejaman, ketaatan terhadap panggilan, dan harga murid Kristus 56

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 56

23/07/19 22.15


/ Titus Jonathan /

“O

ne Act of Obedience is Worth a Hundred Sermons” Dietrich Bonhoeffer adalah seorang teolog Lutheran berdarah Jerman yang lahir di Wrocław, Polandia pada 4 Februari 1906. Semasa hidupnya, ia menghabiskan waktunya untuk mendalami teologi, mengajar, dan menulis buku. Dua bukunya yang terkenal adalah The Cost of Discipleship dan Life Together yang ia tulis pada usia tiga puluhan tahun.

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 57

57

23/07/19 22.15


Pada kurun waktu menjelang pecah Perang Dunia II dan setelah Adolf Hitler memimpin Nazi Jerman, Bonhoeffer menyatakan penentangannya atas gerakan antisemitisme oleh Nazi. Ia mendirikan Confessing Church bersama dengan rekannya Martin Niemoller dan Karl Barth dan terus menyuarakan kritikannya kepada Nazi. Karena kritikankritikannya yang tajam itu, Bonhoeffer dilarang berbicara di depan publik bahkan dilarang mengajar di kampus. Beberapa waktu lamanya ia harus mengajar dan berbicara secara sembunyi-sembunyi (underground). Pada tahun 1939, ia memutuskan untuk meminta suaka ke Amerika Serikat (AS). Hanya bertahan selama satu bulan di AS, karena ia merasa tidak sepatutnya meninggalkan rekan-rekannya untuk berjuang sendirian di Jerman, ia memutuskan untuk pulang ke Jerman. Ia mati muda pada usia 39 tahun di sebuah kamp konsentrasi Jerman di FlossenbĂźrg karena dituduh terlibat dalam sebuah rencana pembunuhan Hitler bersama dengan sebuah kelompok bernama Abwehr yang memiliki agenda mengakhiri kekejaman Hitler dalam gerakan genosida atas orang-orang Yahudi. Untuk menggali pemikiran figur intelektual muda, teolog kritis dan pejuang anti-Nazi ini, edisi kali ini Nafiri kembali menyajikan wawancara secara imajiner dengan Dietrich Bonhoeffer, seorang tokoh yang menginspirasi dunia kekristenan karena perjuangannya mengedepankan prinsip kebenaran dan yang berani bersikap terhadap ketidakadilan dan kekejaman. Berikut ini petikannya:

58

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 58

23/07/19 22.15


Apa yang mendorong Anda berani menentang Nazi bahkan Adolf Hitler ketika mereka sedang kuat-kuatnya berusaha menaklukkan dunia? Kekejaman yang didasari oleh kebencian harus dihentikan. Saya seorang yang menyelidiki kitab suci dan Alkitab jelas sekali menentang kekejaman, apalagi yang dilakukan terhadap suatu etnis. Anda adalah seorang teolog. Mengapa Anda tidak mengambil approach yang lebih halus, misalkan mendoakan situasi tersebut? Nah, kesalahan dalam merespons situasi semacam ini yang sering kita temukan pada orang Kristen. Penjelasannya begini. Katakanlah saya sedang duduk bersebelahan dengan seorang yang kalap dan marah yang sedang menyetir mobil dan ia bermaksud untuk menabrakkan mobil itu kepada kerumunan pejalan kaki. Sebagai seorang Kristen, saya tidak bisa sekadar menunggu malapetaka itu terjadi dengan dalih bahwa setelah kejadian itu saya akan datang dalam penguburan para korban dan menghibur keluarganya. Tidak. Saya harus merebut kemudi dari sopir yang kalap itu secepatnya bahkan sebelum ada korban. Hitler dan Nazi adalah orang-orang yang kalap dan kita berkewajiban menghentikannya. Apakah Anda sadar akan risiko di tengah kekuatan penguasa Nazi saat itu? Sadar sepenuhnya. Selama saya adalah murid Kristus, keberanian bersikap selalu ada harganya. Maksudnya? Saya sudah memperoleh keselamatan secara cuma-cuma oleh Kristus dan menjadi murid-Nya. Setelah menjadi murid Kristus, setiap tindakan dan keputusan saya memiliki harga segenap hidup saya. Salvation is free, but discipleship will cost you your life. Apakah panggilan sebagai murid Kristus akan selalu dibayar nyawa? Memang begitulah substansi sebuah panggilan. Yesus sendiri Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 59

59

23/07/19 22.15


berkata, “Barang siapa mengasihi nyawanya, ia tidak layak untuk Aku.” When Christ calls a man, He bids him come and die. Itukah inti dari buku yang Anda tulis The Cost of Discipleship? Benar, pengorbanan pribadi adalah hal yang paling esensial dari iman Kristen. Selain itu, sepertiga dari buku itu saya kupas tentang “khotbah Yesus di atas bukit”, agar setiap orang Kristen hidup dalam kehidupan spiritual bersama Kristus. Anda terlihat sekali memiliki total penyerahan hidup kepada Tuhan .... Terus terang, saya bukan hanya mengajarkan penyerahan total, tetapi menghidupinya dalam setiap aspek hidup saya. Anda sudah meninggalkan Jerman dan hidup tenang di Amerika Serikat, mengajar, dan menulis. Mengapa Anda harus kembali ke Jerman pada situasi yang berbahaya? Setiap orang memiliki rencana, termasuk juga saya. Ketika saya meninggalkan Jerman karena gerakan saya terbatas dan diawasi oleh penguasa, saya berpikir lebih baik saya ke Amerika karena mungkin disana saya lebih bermanfaat dan dapat menggunakan ilmu yang saya pelajari. Tetapi ternyata Tuhan menginterupsi rencana saya, dan saya harus kembali ke Jerman. Siapa pun harus rela rencananya diinterupsi oleh Tuhan. Bagaimana Anda yakin hal itu, sedangkan dengan kembali ke Jerman Anda malah ditangkap? Kehendak Tuhan tidak bisa kita kaitkan dengan kesenangan atau kebahagiaan. Carilah Tuhan terlebih dahulu, bukan kebahagiaan sebagai hal utama. Ini adalah hal yang fundamental. Ia akan memberikan kebahagiaan sesudahnya, karena itu adalah janji-Nya. Tampaknya Anda sedang menjelaskan tentang ketaatan. Apa yang Anda bisa kemukakan mengenai ketaatan? Satu kalimat: One act of obedience is worth a hundred sermons .... 60

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 60

23/07/19 22.15


Maksud Anda? Setiap khotbah disampaikan agar orang yang tidak percaya dapat menjadi percaya kepada Kristus. Tetapi jauh lebih penting daripada khotbah adalah kehidupan sehari-hari kita sebagai orang Kristen. Sebuah tindakan ketaatan yang ditunjukkan oleh orang Kristen akan lebih berarti daripada seratus khotbah. Dengan memberi contoh nyata, kehidupan orang percaya akan membuat orang yang tidak percaya mempertanyakan lagi ketidakpercayaan mereka kepada Allah.

Bonhoeffer dilahirkan dari pasangan Karl dan Paula. Ia memiliki tujuh saudara kandung, salah satu saudaranya tewas dalam Perang Dunia I. Sejak kecil Boenhoeffer sudah terlihat bakatnya di musik, tetapi pada umur dua belas tahun, Bonhoeffer mengatakan kepada orang tuanya bahwa ia ingin sekolah teologi. Ia tumbuh menjadi anak yang cerdas dan suka menyelidiki kitab Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 61

61

23/07/19 22.15


suci. Pada umur 21 tahun, ia meraih gelar doktor pertamanya dengan disertasi berjudul “Sanctorum Communio”. Tiga tahun berselang, ia meraih gelar doktor keduanya dengan disertasi berjudul ”Act & Being”. Pada tahun 1930–1931, Bonhoeffer melanjutkan studinya ke Union Theological Seminary di New York City. Di sanalah ia melihat dan belajar doktrin liberalisme tetapi akhirnya ia tak menyukainya. “Tidak ada teologi di sini,” katanya, dan ia pun kembali ke Jerman dan mengajar di University of Berlin untuk bidang Christology. Di tahun 1933, Adolf Hitler memegang kendali dan memimpin Jerman masuk ke dalam Perang Dunia II. Selama enam tahun antara 1933 hingga 1939, Bonhoeffer aktif mengkritisi pemerintah Nazi hingga ia dilarang berbicara di depan publik bahkan nyawanya terancam. Ia meminta suaka ke Amerika Serikat tetapi hanya bertahan satu bulan saja. Di tahun 1939 sekembalinya Bonhoeffer dari Amerika Serikat ia kembali mengkritik Nazi. Namanya dikaitkan dengan sebuah konspirasi untuk membunuh Hitler. Bonhoeffer tidak pernah menikah. Ia sempat bertunangan tetapi tak lama kemudian ia dijebloskan ke dalam penjara Nazi di 5 April 1943 di Kota Tegel. Ia kemudian dipindahkan ke penjara Prinz-Albrecht-Strasse. Pada 7 Februari 1945, ia dipindahkan lagi ke penjara Buchenwald, dipindahkan lagi ke Regenburg, dan dipindahkan lagi ke Flossenbürg. Walaupun di dalam penjara, api dalam dadanya terus berkobar untuk berkhotbah. Tak peduli di mana pun, bahkan di atas truk militer yang 62

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 62

23/07/19 22.15


mengangkut para terpidana, ia berkhotbah. Di dalam barak yang penuh sesak pun ia berkhotbah. Yang mengherankan, semua terpidana itu selalu menantikan siraman rohaninya.

Apa yang membuat Anda terus berkhotbah bahkan ketika Anda berada dalam penjara? Tentara Nazi itu menyangka bisa membungkam saya lewat penjara. Tetapi saya sendiri tidak mampu menahan kobaran api di dalam dada saya. Ia terus meletup sehingga tak ada cara lain bagi saya untuk terus bersuara. Di barak atau di atas truk pun, selama masih ada telinga yang bisa mendengar, saya akan tetap bersuara. Apa tema yang Anda khotbahkan di tempat-tempat tersebut? Dalam situasi ketika orang tinggal menunggu giliran dieksekusi, tema khotbah yang paling tepat adalah mengenai jalan keselamatan. Memilih jalan keselamatan ibarat memilih jalur kereta api. If you board the wrong train, it is no use running along the corridor in the other direction. Tak ada kesempatan untuk kembali jika waktu begitu kritis. Apa tema penghiburan yang Anda sampaikan kepada mereka di dalam penjara? Bahwa Allah mengasihi orang berdosa, termasuk saya, termasuk mereka para tawanan. Saya tegaskan, say ‘no’ to sin and ‘yes’ to the sinner. Itulah alasan Yesus Kristus datang ke dalam dunia, sematamata untuk orang berdosa. Anda sadar akibatnya ketika melanggar larangan untuk berkhotbah? Tentara Nazi pasti akan mengeksekusi siapa pun yang dianggap melawan. Tetapi jika saya mati, bagi mereka adalah akhir dari cerita, tetapi bagi saya itu adalah sebuah awal kehidupan. Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 63

63

23/07/19 22.15


Dalam keadaan Anda terpenjara dan menderita. Pernahkah Anda mempertanyakan ‘di manakah Allah? Benarkah Allah itu ada dan siap menolong? Saya tak pernah meragukan-Nya. Saya juga tidak pernah mempertanyakan eksistensi-Nya. Saya yakin Dia pun tak pernah menuntut kita untuk membuktikan eksistensi-Nya. A God who let us prove his existence would be an idol. Anda sebelumnya juga membantu orang-orang Yahudi dan meloloskan mereka ke Swiss dari kejaran Nazi? Benar, karena gereja diam pada saat seharusnya gereja berteriak keras melihat darah orang yang tidak bersalah ditumpahkan dengan seenaknya oleh tentara Nazi. Darah itu sendiri sudah berteriak sampai ke surga, sehingga saya tak mungkin menutup mata. Anda tidak takut terhadap kematian. Apa pendapat Anda tentang kematian itu sendiri? Kematian adalah anugerah, anugerah terbesar yang Allah berikan kepada siapa pun yang percaya kepada-Nya. Kematian itu begitu lembut, begitu manis, sebagai ‘gateway’ menuju tanah air kita, our homeland, yaitu apa yang dinamakan sebagai ‘tabernacle of joy’ dan ‘everlasting kingdom of peace’. Berbicara tentang anugerah. Apakah inisiator anugerah adalah hanya Allah semata-mata? Inisiator segala sesuatu adalah Allah. Demikian juga anugerah. Tetapi jangan lupa, anugerah memerlukan respons. Ingat kisah penjahat yang disalib di dekat Yesus? Yesus sendiri tidak pernah meng-convert penjahat itu. Yesus menunggu hingga salah satu dari penjahat itu berpaling kepada-Nya dan mengucapkan pengakuannya.

64

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 64

23/07/19 22.15


Pada tanggal 9 April 1945, Bonhoeffer dieksekusi mati di tiang gantungan oleh Nazi. Sebulan kemudian, Jerman menyerah kalah kepada tentara Sekutu. Banyak orang menyayangkan jeda waktu yang hanya satu bulan itu. Seandainya eksekusi mati itu ditunda satu bulan saja, mungkin Bonhoeffer akan selamat, dibebaskan oleh tentara Sekutu dari penjara, kemudian ia bisa kembali mengajar di universitas-universitas, berkhotbah di gerejagereja, dan menulis buku lebih banyak lagi. Mungkin kita pun bertanya kepada Tuhan, “Tidakkah Engkau mau memakai Bonhoeffer sebagai alat di tangan-Mu untuk pekerjaan-Mu yang lebih dahsyat lagi, Tuhan? Mengapa Kau biarkan ia yang penuh potensi dan dedikasi itu mati muda?” Tetapi itulah rahasia Tuhan. Kita tak pernah mengerti jalan pikiran-Nya, yang begitu tinggi dan begitu dalam •

Semua kalimat Bonhoeffer yang tertulis dalam wawancara imajiner di atas dikompilasi dari sumber berikut ini: • https://www.crossway.org/articles/this-day-in-history-theexecution-of-dietrich-bonhoeffer/ • https://www.christianitytoday.com/history/people/martyrs/ dietrich-bonhoeffer.html • https://www.hourofourdeath.org/five-insights-on-deathand-dying-from-dietrich-bonhoeffer/ • https://www.crosswalk.com/faith/spiritual-life/inspiringquotes/20-influential-quotes-by-dietrich-bonhoeffer.html • https://www.britannica.com/biography/Dietrich-Bonhoeffer

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 65

65

23/07/19 22.15


Pilih Pintar atau Baik?

/ Nico Tanles Tjhin /

66

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 66

23/07/19 22.16


Sekali waktu kepada saya sempat diajukan sebuah pertanyaan oleh teman saya, “Bro, kalau lu cuma bisa pilih salah satu, lu lebih pilih jadi orang yang pintar tapi jahat atau orang yang baik tapi bodoh?” Tanpa pikir panjang, dalam hitungan detik, saya merespons, “Ya pintar tapi jahatlah, Bro!”. Bagaimana tidak? Jika menjadi orang baik saja tetapi tidak pintar, maka orang itu tidak akan bertahan di dalam hidup. Dia akan sering ditipu, dia akan mudah dimanfaatkan orang lain untuk mencapai kepentingan mereka, dan dia tidak akan dipandang orang bahkan direndahkan. Pandangan ini selaras dengan pemikiran Charles Darwin, yaitu “survival of the fittest”. Darwin menjelaskan bahwa makhluk hidup yang bertahan dari seleksi alam adalah yang terkuat. Terkuat ini juga bisa diartikan yang paling terampil dan pintar. Jadi, saya dapat simpulkan bahwa jika ingin berhasil, mendominasi, dan hidup panjang; maka jelas kepintaran adalah faktor utama. Begitu juga ketika saya menonton dan mengamati film kebanyakan. Orang-orang baik dan tidak pintar cenderung mati duluan atau mengalami hal-hal konyol. Sudah tahu ada orang jahat sedang sekarat, masih saja dibantu. Akibatnya sudah bisa diperkirakan, dia akan mati konyol. Pada saat itu, ketika diperhadapkan dengan pilihan antara menjadi orang pintar atau orang baik, pandangan saya cukup hitam putih. Saya memilih menjadi orang pintar. Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 67

67

23/07/19 22.16


Mungkin pertanyaan “pilih jadi orang pintar atau orang baik?” sekilas terkesan tidak penting untuk digumuli, apalagi dibahas dan dijadikan sebuah artikel. Namun entah kenapa, di kala pemikiran saya sudah cukup bulat dalam menentukan pilihan, hati saya gelisah. Saya cukup yakin itu pekerjaan Roh Kudus yang menggelisahkan hati saya. Ternyata tidak seharusnya saya menganggap remeh pertanyaan ini. Ternyata tidak seharusnya saya begitu cepat menentukan pilihan; Karena jawaban dari pertanyaan ini sebetulnya merefleksikan worldview (cara pandang dunia) saya selama ini. Sampai saat ini, saya tetap tidak membantah argumentasi terhadap keuntungan menjadi orang pintar— yang tidak baik—yang sudah saya sebutkan di atas. Tetapi kini saya menyadari itu semua adalah sebuah konsep pemikiran yang tidak bernilai di mata Tuhan (baca: sia-sia). Saya akan menjelaskan lebih terperinci argumentasi di balik itu. Pertama, jika kita membuka kitab Paulus kepada jemaat di Korintus (1 Korintus 13: 1–3), sebelum ia menjelaskan apa itu kasih, terlebih dahulu ia menekankan bahwa tanpa kasih maka kepintaran, pengetahuan, keterampilan, ataupun nubuatan adalah sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Seseorang yang pintar namun tidak memiliki kasih, maka dirinya bukanlah siapa-siapa di hadapan Allah. Bahkan terlebih dari itu, perbuatan baik yang terkesan berani dan luar biasa sekalipun (contoh: menyerahkan diri kita untuk dibakar) jika tanpa kasih, maka diri kita tidak ada faedahnya. Kedua, Matius 22: 34–40 mencatat, ketika Tuhan Yesus ditanya oleh seorang ahli Taurat, “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Lalu Yesus menjawab: Kasih. 68

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 68

23/07/19 22.16


Dari sekian banyak hal yang tercatat di dalam hukum Taurat, yang terpenting adalah kasih. Saya yakin Tuhan Yesus bukan menganggap yang lain tidak penting, tetapi secara skala prioritas, kasih adalah yang terutama dari yang terutama. Ketiga, saya tidak ingin hidup seperti para ahli Taurat (tidak semua) yang sering dikisahkan di Alkitab. Ahli Taurat yang pintar dan tahu banyak tentang pengajaran-pengajaran; namun hidupnya selalu berpusat pada diri sendiri, mencobai Yesus, dengki, dan munafik. Mungkin orang-orang seperti itu bisa mendapatkan tempat-tempat tertinggi pada konteks sosialnya, tetapi sebagai orang Kristen, kita memiliki perspektif kekekalan, dimana kita tidak melihat kekuasaan di dunia ini adalah yang segalanya (Filipi 3: 19–20). Ketiga poin ini cukup bagi saya untuk kembali menetapkan pilihan. Tapi

sebenarnya,

pertanyaan

ini

merupakan

pertanyaan

perenungan. Ini bukan pertanyaan yang bersifat praktis. Karena kita semua—yang memiliki hati nurani—pada dasarnya pasti tidak hanya ingin menjadi orang baik, tetapi juga pintar; dan tidak hanya ingin menjadi orang pintar, tetapi juga baik. Sekarang pertanyaannya, apa itu baik? Apa itu pintar? Sayangnya, tidak ada manusia yang baik di mata Tuhan. Kita semua sudah tercemar oleh dosa tanpa terkecuali dan perbuatan baik kita sudah mati, karena secara roh kita juga sudah mati oleh dosa (Efesus 2: 1–3). Dan manusia yang terbatas ini juga tidak ada yang memiliki hikmat pengetahuan seperti Allah, sehingga kepintaran manusia sangatlah relatif dan terbatas.

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 69

69

23/07/19 22.16


Setelah saya merenungkan kembali pertanyaan ini di hadapan Allah, saya memahami bahwa ini bukan tentang menjadi orang pintar atau baik, melainkan tentang berproses dibentuk menjadi serupa dengan Kristus. Biarlah kepintaran saya ini adalah kepintaran yang berhikmat dan selaras dengan perspektif Tuhan. Juga biarlah kebaikan saya ini adalah kebaikan yang hidup, yang tulus, dan yang lahir atas dasar kasih anugerah Allah melalui iman saya kepada Kristus. Bagaimana dengan Anda? Bagaimana respons Anda jika saya bertanya, “Manakah yang Anda pilih? Menjadi orang yang pintar tapi jahat atau menjadi orang yang baik tapi bodoh?� Selamat menggumulkannya bersama Tuhan! * * *

70

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 70

23/07/19 22.17


Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 71

71

23/07/19 22.17


GKGW 2018-2019

Membangun KELUARGA SEHAT Program GKGW (Growing Kids God’s Way) GKY BSD yang dimulai pada Januari 2018 telah berakhir pada bulan Mei 2019. Program kali ini diikuti oleh 53 keluarga yang dibagi menjadi 7 kelompok yang masing-masing difasilitasi oleh para mentor. Program ini ditujukan untuk pasutri dengan anak usia 3-8 tahun dan dalam setiap pertemuan besar melibatkan anak-anak sehingga dapat bersama-sama belajar. Pada tahun 2019 ini akan dijalankan program paralel Pre Teen (untuk pasutri dengan anak usia 8-12 tahun) dan Teen (untuk pasutri dengan anak usia 13-18 tahun). Tujuan diadakannya parenting class ini untuk memperlengkapi pasutripasutri dalam mendidik anak, juga agar terbangun komunitas tumbuh bersama bagi keluarga-keluarga Kristen di lingkungan GKY BSD dan gerejagereja di sekitarnya.

Fotografer: Edisjah 72

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 72

23/07/19 22.18


Seluruh peserta GKGW bersama Pdt Gabriel Goh dan bu Charlotte Priatna (kiri) Pemberian apresiasi bagi guru-guru yang mengajar kelas anak (kanan) Lagu dan puisi dari anak-anak (bawah)

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 73

73

23/07/19 22.18


Para mentor GKGW yang memimpin kelompok-kelompok kecil 74

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 74

23/07/19 22.18


Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 75

75

23/07/19 22.18


Walking Two Miles / Antono Pratanu / 76

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 76

23/07/19 22.18


Pengalaman

sebagai dokter BPJS terkadang

membuat saya harus berbuat lebih dari ketetapan yang ada. Semua dokter yang melayani pasien BPJS tahu bahwa nilai jasa medisnya amat kecil. BPJS juga hanya bersedia membayar satu jenis diagnosis dan satu jenis tindakan bagi pasien yang dijaminnya. Untuk sewa peralatan operasi canggih pun BPJS masih sering sulit untuk menanggungnya. Tidak heran banyak sejawat dokter kadang enggan untuk menangani pasien BPJS. Banyak dokter bahkan mengkondisikan pasien dengan alasan-alasan tertentu untuk mendorong mereka menjadi pasien umum; atau agar naik ke kelas yang lebih tinggi dengan harapan memperoleh jasa medis yang lebih besar. Bahkan ada yang ‘mengakali’ dengan mengupgrade diagnosis untuk tujuan yang sama. Ini adalah kenyataan yang cukup sering kita saksikan setiap hari. Realita ini pun saya alami. Hampir semua operasi urologi yang saya kerjakan adalah operasi endoskopi yang menggunakan alat saya pribadi, yang saya beli sendiri karena rumah sakit belum menyediakannya.

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 77

77

23/07/19 22.19


Bahkan beberapa jenis operasi harus menyertakan alat habis pakai yang juga saya beli sendiri. Tetapi apakah aturan dan jasa medis yang kecil itu harus membuat saya menurunkan standar pelayanan? Atau berusaha mengakali pihak BPJS dan mengorbankan pasien demi kepentingan saya pribadi? Demi segepok uang? Atau demi harga diri dan kepentingan-kepentingan pribadi lainnya? Beberapa waktu lalu saya menerima pasien pembesaran prostat dan batu buli. Saya tahu bahwa yang akan dibayar oleh BPJS hanya satu tindakan, dan alat saya pun tidak akan diganti oleh BPJS. Tetapi patutkah saya hanya mengerjakan prostatnya atau batu bulinya saja dan menyisakan yang lainnya hanya karena alasan-alasan pribadi? Padahal kedua hal itu bisa saya kerjakan sekaligus? “Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. (Matius 5: 40–41)� Saya melihat bahwa kita terpanggil untuk berbuat maksimal, bahkan berbuat lebih pada sesama kita. Itu adalah perintah Allah, yang diteladankan oleh Kristus sendiri. Bukan saja dalam pelayanan medis, tetapi juga dalam hal-hal lainnya yang menyangkut kasih kita pada sesama, sebagai perwujudan kasih kita pada Tuhan. 78

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 78

23/07/19 22.19


Panggilan hidup iman kita bukan berdasarkan hitungan untung dan rugi; tetapi kepada pengabdian diri yang didasari atas kasih yang nyata; yang dinyatakan dalam perbuatan-perbuatan baik. Mungkin sikap dan perbuatan seperti itu nampak sebagai suatu kebodohan bahkan kegilaan. Tetapi kita semua tahu bahwa Kristus pun berbuat demikian bagi kita, bukan? Apa yang dilakukan Kristus juga disebut oleh sebagian orang sebagai kebodohan, sesuatu yang kontroversial dan insanity. Tetapi melalui apa yang dianggap bodoh oleh dunia itulah kekuatan Allah dinyatakan, dan karya besar keselamatan terjadi. Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Karena ada tertulis, “Aku akan membinasakan hikmat orangorang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan.� Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orangorang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti. (1 Korintus 1: 18–19, 25, 27–28) Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 79

79

23/07/19 22.19


Dan kita melihat bahwa ada karya-karya besar bagi manusia yang terlahir dari sesuatu yang nampak konyol dan ‘gila’; sesuatu yang dianggap kebodohan oleh pertimbangan dunia. Contohnya adalah seperti apa yang dilakukan oleh Suster Teresa, John Sung, dan juga dokter Wendell G Geary di RS Bethesda Serukam, di pedalaman Kalimantan Barat. Mereka adalah orang-orang biasa yang bersedia berjalan dua mil, dan melakukan lebih untuk sesamanya karena memiliki hati Kristus. Mereka memiliki pikiran dan perasaan Kristus dalam setiap tindakan yang dilakukannya dalam hidupnya. Dan karenanya mereka melahirkan karya yang berbuah manis dan dinikmati oleh banyak orang. Memang mungkin bukan suatu karya yang bermandikan nama besar, popularitas, atau nilai material yang menggiurkan. Tetapi itu adalah karya yang memberi dampak positif bagi kehidupan orang lain. Aristoteles yang tidak mengenal Kristus saja mampu berkata, bahwa karya besar, dan ide-ide besar justru terlahir dari sesuatu yang sering disebut suatu kebodohan. No great mind has ever existed without a touch of madness. Mungkin nama anda tidak akan tercatat dalam sejarah, dan tidak akan tertulis dalam tinta emas. Bahkan sebagian orang menganggap yang anda lakukan sebagai suatu kebodohan. Tetapi Tuhan mengingat apa yang anda lakukan; dan mereka yang menerima kasih kita akan beroleh sukacita serta pengharapan. 80

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 80

23/07/19 22.19


“Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. (Matius 6: 3–4)� Memang tidak mudah untuk berjalan dua mil atau memberi dan berbuat lebih bagi sesama, sebab pada dasarnya kita cenderung lebih berpikir untuk egoisme diri, terlebih ditengah sesuatu yang nampak tidak adil. Hal itu menyakitkan dan tidak mengenakkan. Tetapi hal inilah yang saya temukan, bahwa: Hanya melalui mempraktikkan kasih sajalah sukacitaku menjadi penuh, sukacita yang dilimpahkan dari Allah sendiri, dan juga sukacita karena melihat sesamaku berbahagia. Tuhan Yesus memberkati.

*) Penulis adalah seorang dokter spesialis urologi, sekarang melayani masyarakat di RS. Sidowaras di Bangsal, sebuah kota kecil dekat Mojokerto.

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 81

81

23/07/19 22.19


VA TION SLOGAN

TEX T GOES HER

E

/ ERNEST / 82

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 82

23/07/19 22.19


Shalom !

Nama saya Ernest, saya berumur sembilan belas tahun. Saya anggota jemaat GKY BSD dan telah beribadah sejak Sekolah Minggu. Saya pernah melayani sebagai usher, multimedia, dan pengurus bidang Sarana-Prasarana di SiRem (Komisi Remaja). Saya juga aktif di dalam Connexion setiap kali saya berada di Indonesia. Saat ini, saya sedang studi di Korea Selatan, di sebuah universitas Kristen bernama Handong Global University (HGU) semester empat. Kampus ini terletak di atas sebuah bukit kecil di Kota Pohang.

Kampus ini memiliki slogan “Why Not Change the World?� (Mengapa Tidak Mengubah Dunia?) yang merefleksikan panggilan setiap orang Kristen untuk menjadi garam dan terang bagi dunia. Kampus ini berdiri di atas firman Tuhan. Sebab itu, setiap materi yang diajarkan disaring melalui pandangan Alkitab. Saat pelajaran di kelas, selalu dimulai dan diakhiri dengan doa. Setiap mahasiswa juga diwajibkan untuk berikrar di hadapan Tuhan melalui honor code. Salah satu hasil konkret honor code ini adalah ketiadaan dosen/pengawas dalam semua ujian. Budaya kejujuran dan tanggung jawab telah diterapkan selama bertahun-tahun dan sudah menghasilkan banyak lulusan profesional yang memiliki dampak besar bagi dunia. Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 83

83

23/07/19 22.19


Kampus ini juga memiliki gereja di dalamnya (Handong International Congregation) di mana saya juga beribadah setiap minggu. Saya aktif melayani di Ushers’ Ministry (pelayanan usher) dan Children’s Ministry (pelayanan sekolah minggu). Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) juga sangat banyak tersedia. HGU memiliki banyak jurusan, namun saat ini, hanya ada sedikit jurusan yang dapat diambil secara penuh dalam bahasa Inggris yang salah satunya termasuk jurusan yang saya ambil yaitu Psikologi Konseling.

International Dormitory

“Mengapa saya bisa sampai ke Korea?” Mungkin ini pertanyaan utama yang akan Anda ajukan ke saya. Sebenarnya, setelah lulus SMA, saya tidak ada niat atau pikiran sama sekali untuk kuliah di Korea Selatan. Bahkan, saya awalnya berniat untuk masuk Universitas Pelita Harapan (UPH)

seperti banyak pemuda GKY BSD yang lain. Tetapi pada saat itu, saya tidak diizinkan untuk mengajukan aplikasi ke UPH karena saya hanya memiliki ijazah kelulusan dari sekolah dengan kurikulum internasional dan tidak memiliki ijazah kelulusan nasional. Saat itu, saya hanya punya dua opsi: menunggu setahun dan mengambil paket C, atau mencari kampus di luar negeri yang jelas tidak membutuhkan ijazah nasional. Saya memilih opsi kedua dan Tuhan menuntun saya dengan memperkenalkan Kampus HGU melalui kakak kelas saya yang sudah terlebih dahulu diterima dengan beasiswa penuh. Singkat cerita, setelah mendengar penjelasan kakak kelas tersebut, saya tertarik untuk masuk ke HGU dan saya mengajukan aplikasi beasiswa seratus persen. Akhirnya, puji Tuhan saya mendapatkan kesempatan untuk belajar di Korea dengan beasiswa seratus persen yang mencakup biaya sekolah, biaya hidup, dan uang saku. 84

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 84

23/07/19 22.20


Culture Night Saat sampai pertama kali di Korea Selatan, saya sangat merasakan culture shock (kejutan budaya). Saya berhadapan dengan banyak sekali hal yang baru yang berbeda dari apa yang pernah saya alami di Indonesia. Tantangan utamanya adalah soal bahasa. Saya tidak cukup mempersiapkan diri saya dengan kemampuan bahasa Korea. Bahkan, saya belum bisa membaca penulisan bahasa Korea saat pertama kali sampai. Orang-orang di Seoul (ibukota Korsel) memang banyak yang mampu berbahasa Inggris. Namun, saat saya sampai di Pohang (kota kecil) di mana kampus saya berada, hanya sangat sedikit sekali orang bisa berbahasa Inggris. Puji Tuhan di kampus saya, saya diberikan kesempatan untuk belajar bahasa Korea sampai saat ini. Tantangan kedua adalah soal makanan. Awalnya, saya berpikir bahwa makanan tidak akan menjadi tantangan sama sekali. Ternyata, saya salah besar! Makanan Korea pada umumnya memiliki dominan rasa asam dan manis yang sangat berbeda dari makanan Indonesia yang umumnya gurih, asin, dan kaya akan rempah-rempah. Makanan Korea juga tidak sepedas makanan Indonesia pada umumnya, padahal saya pecinta makanan pedas. Setelah beberapa bulan pertama, saya menjadi bosan karena makanan Korea tidak memiliki variasi rasa maupun jenis sebanyak makanan Indonesia. Akan tetapi, setelah empat semester di sini, lidah Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 85

85

23/07/19 22.20


KTB Usher

Kunjungan Perwakilan Handong 2018

saya akhirnya bisa lebih menikmati makanan Korea walaupun opini saya tidak bisa berubah bahwa makanan Indonesia jauh lebih enak! Berikutnya, tantangan budaya lainnya adalah sifat ketepatan dan efisiensi waktu serta keteraturan yang jauh lebih tegas daripada budaya Indonesia. Contoh simpel dapat kita lihat dari ketepatan waktu transportasi umum yang sangat tegas sampai ke hitungan detik. Orang-orang Korea juga memiliki sifat keteraturan yang tinggi yang secara praktis ditunjukkan dengan cara mengantre, menyeberang jalan, dan menaiki eskalator. 86

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 86

23/07/19 22.20


Saya yang terbiasa menyeberang jalan di mana pun asal lihat kanankiri jadi harus terbiasa untuk menyeberang lewat zebra cross yang diatur oleh lampu lalu lintas. Bahkan walaupun jalanan kosong, tetap tidak diperbolehkan menyeberang sampai diizinkan lampu lalu lintas. Beberapa contoh perbedaan budaya yang saya jelaskan di atas hanyalah sebagian dari banyaknya perbedaan budaya antara Indonesia dan Korea Selatan. Satu lagi perbedaan budaya yang menonjol adalah budaya dalam hal iman Kristen. Mirip dengan negara maju lainnya, Korea Selatan sedang mengalami krisis iman dalam hal jumlah orang percaya. Menurut survei tahun 2015, jumlah orang Kristen dan Katolik hanya kurang lebih 32 persen dari total populasi 51 juta jiwa. Ini berarti hanya ada sekitar 16 juta orang percaya di Korea. Ditambah lagi, anak-anak muda yang mulai meninggalkan gereja seperti kebanyakan anak muda di Amerika dan Eropa. Menurut riset, hanya sekitar 8 persen dari jumlah anak muda yang menganggap agama penting. Dengan jumlah tersebut, kekristenan di Korea Selatan menunjukkan angka yang cenderung menurun secara drastis di masa depan. Indonesia sendiri memiliki lebih dari 30 juta orang percaya. Bahkan, pertumbuhan kekristenan di Indonesia adalah sebesar 9 persen hanya dalam setahun di 2014. Dibandingkan dengan Indonesia, kondisi kekristenan di Korea Selatan bisa dibilang tidak menggembirakan. Walaupun tidak diakibatkan oleh persekusi, kekristenan di Korea Selatan sedang menghadapi gelombang ateisme yang hebat yang meredupkan api Injil. Sebab itu, negara ini juga membutuhkan banyak doa seperti Korea Utara. Setelah sharing saya di atas, saya berharap bahwa Anda dapat memiliki pengetahuan dan pandangan lebih luas terhadap dunia khususnya Korea Selatan. Saya secara khusus berharap bagi Anda yang tertarik untuk menempuh pendidikan di Korea Selatan untuk dapat memiliki lebih banyak bahan pertimbangan melalui sharing saya. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian! *** Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 87

87

23/07/19 22.20


Sosial Pelayanan

SIREM

k c e D n o S D N A ALL H

88

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 88

23/07/19 22.20


Sidi, Atestasi, dan Baptis

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 89

89

23/07/19 22.21


90

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 90

23/07/19 22.21


G N U G A T A JUM

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 91

91

23/07/19 22.22


92

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 92

23/07/19 22.22


Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 93

93

23/07/19 22.22


94

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 94

23/07/19 22.22


Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 95

95

23/07/19 22.22


/ Elasa Noviani / 96

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 96

23/07/19 22.22


Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 97

97

23/07/19 22.22


98

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 98

23/07/19 22.22


Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 99

99

23/07/19 22.22


100

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 100

23/07/19 22.22


/ Erwin Tenggono /

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 101

101

23/07/19 22.22


102

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 102

23/07/19 22.22


Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 103

103

23/07/19 22.22


“如何效法基督之死?” “如何效法基督之死?” (戴永富)

(戴永富) 耶稣之死的第一个特征是向天父虚己或对天父的完全 信靠和顺服。耶稣的人生是根据父的旨意写的;他活着不是

耶稣之死的第一个特征是向天父虚己或对天父的完全

照自己的意思,不是为了追求自己的益处和荣誉(约 5:30)。

信靠和顺服。耶稣的人生是根据父的旨意写的;他活着不是 我们要跟随耶稣的脚步。我们过去把神看作自己的梦想的回

照自己的意思,不是为了追求自己的益处和荣誉(约 音壁,要求神对我们的计划唯唯诺诺。故当我们故事的展现 5:30)。 不如愿,我们就怨天尤人。我们要自己的故事变成充满爱的 我们要跟随耶稣的脚步。我们过去把神看作自己的梦想的回 漂亮故事,而我们最大的爱只能是奉献给那最爱我们的神。

音壁,要求神对我们的计划唯唯诺诺。故当我们故事的展现 天父已把他的独生子赐给我们,故我们的故事要成为虚己的

“如何效法基督之死?”

不如愿,我们就怨天尤人。我们要自己的故事变成充满爱的 故事,即:我们对天父和耶稣的大爱的全心回报。虚己或顺 (戴永富)

服就是等于受死,但这是爱的表现:我们向天父倒空自己最 漂亮故事,而我们最大的爱只能是奉献给那最爱我们的神。 珍爱的东西(梦想、财富、自我),因天父在基督里已把他

天父已把他的独生子赐给我们,故我们的故事要成为虚己的 耶稣之死的第一个特征是向天父虚己或对天父的完全 自己赐给我们了。我们愿意我们的生命变成天父与我们(或

故事,即:我们对天父和耶稣的大爱的全心回报。虚己或顺 信靠和顺服。耶稣的人生是根据父的旨意写的;他活着不是 主耶稣与我们自己)的故事,而在这故事中,我们成为折射 神的爱的透明体。那么,我们的爱的最大表现就是在于此: 服就是等于受死,但这是爱的表现:我们向天父倒空自己最 照自己的意思,不是为了追求自己的益处和荣誉(约 5:30)。 像耶稣一样,即便我们感到神好像远离我们,我们还顺服他。 我们要跟随耶稣的脚步。我们过去把神看作自己的梦想的回 珍爱的东西(梦想、财富、自我),因天父在基督里已把他 因此,对耶稣之死的第二个特征的更好表述是:在体会不到 音壁,要求神对我们的计划唯唯诺诺。故当我们故事的展现

104 自己赐给我们了。我们愿意我们的生命变成天父与我们(或

神的同在时仍顺服,而这是最彻底的虚己,也是神与人同在 不如愿,我们就怨天尤人。我们要自己的故事变成充满爱的

主耶稣与我们自己)的故事,而在这故事中,我们成为折射 的最大的证据之一。 漂亮故事,而我们最大的爱只能是奉献给那最爱我们的神。 NAFIRI JUL 19 compiled.indd 104

23/07/19 22.22

天父已把他的独生子赐给我们,故我们的故事要成为虚己的 神的爱的透明体。那么,我们的爱的最大表现就是在于此:


“如何效法基督之死?” (戴永富) / Leonard Sidharta /

耶稣之死的第一个特征是向天父虚己或对天父的完全 信靠和顺服。耶稣的人生是根据父的旨意写的;他活着不是 照自己的意思,不是为了追求自己的益处和荣誉(约 5:30)。 我们要跟随耶稣的脚步。我们过去把神看作自己的梦想的回 音壁,要求神对我们的计划唯唯诺诺。故当我们故事的展现 不如愿,我们就怨天尤人。我们要自己的故事变成充满爱的 漂亮故事,而我们最大的爱只能是奉献给那最爱我们的神。 天父已把他的独生子赐给我们,故我们的故事要成为虚己的 故事,即:我们对天父和耶稣的大爱的全心回报。虚己或顺 服就是等于受死,但这是爱的表现:我们向天父倒空自己最 珍爱的东西(梦想、财富、自我),因天父在基督里已把他 自己赐给我们了。我们愿意我们的生命变成天父与我们(或 主耶稣与我们自己)的故事,而在这故事中,我们成为折射 神的爱的透明体。那么,我们的爱的最大表现就是在于此: 像耶稣一样,即便我们感到神好像远离我们,我们还顺服他。 因此,对耶稣之死的第二个特征的更好表述是:在体会不到 神的同在时仍顺服,而这是最彻底的虚己,也是神与人同在 的最大的证据之一。 Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 105

105

23/07/19 22.22


耶稣受死的第二个特征是向他人虚己或爱人到底。正 如耶稣甘愿进入我们不漂亮的故事里而从这故事里面美化而 救赎我们的人生,我们也愿意进入他人可悲的故事内与他们 同甘共苦,从而美化他们的人生,也给他们的故事以一定的 意义。例如:保罗、好牧者。耶稣来到世上不是为了自己, 乃是为了我们;耶稣的谦卑就是道成肉身后,基督的故事与 人的故事已经不可分割了。基督要等到在他里面之人得以永 恒的救恩,否则他的故事还不完全。我们过去把别人视为自 己的梦想的回音壁和成全自身理想的手段。如此,我们觉得 106

别人在我们的故事里面只是配角,因这故事主要还是自己的 故事。我们现在觉得,自己的故事与他人的故事紧密相连;

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 106

他人的故事的痛苦变成自己故事的挫折。我们愿意我们的故

23/07/19 22.22


救赎我们的人生,我们也愿意进入他人可悲的故事内与他们 同甘共苦,从而美化他们的人生,也给他们的故事以一定的 同甘共苦,从而美化他们的人生,也给他们的故事以一定的 意义。例如:保罗、好牧者。耶稣来到世上不是为了自己, 意义。例如:保罗、好牧者。耶稣来到世上不是为了自己, 乃是为了我们;耶稣的谦卑就是道成肉身后,基督的故事与 乃是为了我们;耶稣的谦卑就是道成肉身后,基督的故事与 人的故事已经不可分割了。基督要等到在他里面之人得以永 恒的救恩,否则他的故事还不完全。我们过去把别人视为自 人的故事已经不可分割了。基督要等到在他里面之人得以永 己的梦想的回音壁和成全自身理想的手段。如此,我们觉得 恒的救恩,否则他的故事还不完全。我们过去把别人视为自 别人在我们的故事里面只是配角,因这故事主要还是自己的 己的梦想的回音壁和成全自身理想的手段。如此,我们觉得 故事。我们现在觉得,自己的故事与他人的故事紧密相连; 别人在我们的故事里面只是配角,因这故事主要还是自己的 他人的故事的痛苦变成自己故事的挫折。我们愿意我们的故 故事。我们现在觉得,自己的故事与他人的故事紧密相连; 事是我们与我们所爱之人的故事。所以,对第二个特征的更 他人的故事的痛苦变成自己故事的挫折。我们愿意我们的故 好的表述是:在没有得到人的承认时仍事奉人,而这就是最 事是我们与我们所爱之人的故事。所以,对第二个特征的更 彻底的虚己,也是神与我们同在的最大的证据之一。 好的表述是:在没有得到人的承认时仍事奉人,而这就是最

彻底的虚己,也是神与我们同在的最大的证据之一。 基督的虚己或牺牲的核心:完全顺服天父的旨意而爱 人到底。为了天父,为了人。但第二个特征是建基于第一个 基督的虚己或牺牲的核心:完全顺服天父的旨意而爱 特征的,因为我们对他人的爱是出于我们对天父的爱,而这 人到底。为了天父,为了人。但第二个特征是建基于第一个 爱本身是源于天父对我们和他人的大爱。 特征的,因为我们对他人的爱是出于我们对天父的爱,而这

爱本身是源于天父对我们和他人的大爱。

戴永富博士,美国创欣神学院教授 (Dr. Leonard Sidharta, assistant professor, GETS Theological Seminary, USA) 戴永富博士,美国创欣神学院教授

(Dr. Leonard professor, Dr. Leonard Sidharta Sidharta, adalah asisten assistant profesor di GETS Theological GETS Seminary, USA Theological Seminary, USA)

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 107

107

23/07/19 22.22


Are you a winner or a loser? / Triana Dewi /

108

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 108

23/07/19 22.22


I searched in Google, what does a

but after they grow mature, some of

the result, Winner is a noun, which

that they are intended to be, what

winner and a loser mean? Here is

means a person or thing that wins

something. The synonym of winner

is champion, conqueror, and victor. While loser is also a noun, which

means a person or thing that loses or has lost something, and the synonym of loser is defeated person.

Romans 8:37 “No, in all these things we are more than conquerors through Him who loved us”

them have not become “something” is the root cause of it? I believe all

people in this world does not like to lose, and never plan to be a loser in their life. However, somehow some people end up in this unpleasant condition.

Based on my experience winning is not an instant thing. No one in this world, directly can run right after

they are born. Babies need to go

through a series of processes and growth before they can walk their first step, then many steps - with

unbalance walk then stable ones and According to the verse in Romans

8:37, God designed you as His child, not to be a loser in your life. The

verse affirms that God designed and created you with a potential to be

a winner. Let’s have a closer look at

the story about you and me: during

sexual intercourse, about 300 million sperms fight the battle of con-

ception, and only one will survive,

become an embryo, and born as a

baby. In other words, you and I are

winners, even before we were born. Then if God has designed human

being with a potential to be a winner,

eventually they can run. During this learning process, they experience many unpleasant situations, such

as falling to the ground, stumbling against the wall or tripping over

other hard objects, not only once

but hundreds, or may be thousands of times. However, whenever they

fall, they have courage to try again,

again and again. Until finally they are strong enough to stand, walk and finally run.

I don’t know when exactly a person

develop fear to fail and give up attitudes. Being a senior high school

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 109

109

23/07/19 22.22


teacher, I often heard that my stu-

努力不一定成功,不努力一定失败

this and that, because it is difficult.

yīdìng shībài) which means “Work

dents complain that they cannot do

(Nǔlì bù yīdìng chénggōng, bù nǔlì

Instead of trying to go through the

hard does not necessarily can bring

learning process, they’ve just given up. In fact, some of them have not

reached their 17th, they’ve already

felt defeated when encounter diffi-

you success, but if don’t work hard, you will fail”. Hence, doing nothing will not help our life progress.

culties. One thing I always remind

Second, difficulties to let their faith

call it “50% winning” theory. The

of confidence that our God is able to

my students, a theory that I usually theory is like this, when we give a try

win, which means, we may have lack

help us succeed? One of God’s char-

we’ve already gained 50% of chance

acter is Omnipotent, which means

another 50%. On the other hand, if

anything. One of the reasons maybe

to win, then we only need to earn

we refuse to give an effort, it means we never have a chance to win.

What actually that made people

having unlimited power, able to do

we have not known our God better,

hence we hesitate to ask for help to our God.

refuse to give a try? Here are my

The last one is afraid to fail. From the

hesitate to give a try, second, maybe

we know that winning is a process.

guesses, first, maybe because they having difficulties to let their faith

win, and the third, one maybe afraid to fail.

What’s wrong with these three

points? First, hesitate to give a try,

see in Proverbs 10:4 (NIV) say that,

fact of how a baby learns to walk,

Throughout the process, it is highly possible that we would encoun-

ter obstacles and hardship, so it is

useless to avoid it. Hence, it is better we make an anticipation action to encounter these obstacles.

“Lazy hands make for poverty, but

In summary, a winner is not a person

develop this character we definitely

son or a person who never had a

diligent hands bring wealth”, so, if we would end up with losing in our life. There is a Chinese saying,

who never fails or a perfect per-

problem in his/her life. A winner is a

person who fails but has the courage

110

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 110

23/07/19 22.22


to rise and fight until he/she succeeds. So why should we be afraid to fail, as long as we want to rise again, it will not be a matter anymore. A winner is a person

full of perseverance through every test in his/her life without complaints, until he/she redeems what God

has promised. Becoming a winner or a loser, I would

like to open those options for you to choose. Choose wisely.

“Winning is not a sometime thing; it’s an all time thing. You don’t win once in a while, you don’t do things right once in a while, you do them right all the time. Winning is habit. Unfortunately, so is losing.” - Vince Lombardi.

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 111

111

23/07/19 22.22


Kenaikan

Yesus Kristus

112

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 112

23/07/19 22.22


PASKAH & HUT Komisi Anak

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 113

113

23/07/19 22.23


RETREAT komisi anak 2019

114

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 114

23/07/19 22.23


Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 115

115

23/07/19 22.23


Taman Ketawa

Buku Antik Antok si penjual dan kolektor buku antik mendatangi salah seorang kenalannya, Benny, yang mengaku menemukan buku Alkitab tua di gudang neneknya yang baru saja meninggal. Tapi karena terburu-buru ‘cuci gudang’ alias bersih-bersih rumah nenek, Alkitab itu tidak sengaja dibuang ke tempat sampah bersama dengan tumpukan barang-barang yang sudah usang. “Tok, aku kira itu buku Alkitab biasa kok .... Cuma buku tua, bulukan; aku lihat nama pencetaknya Gutenberg siapa gitu …?” kata Benny sambil berusaha mengingat-ingat. Antok menepuk jidatnya dengan muka ingin menangis, “Ha?!? Gutenberg?!? Haduhh Benny …!! Itu buku yang dicetak pertama kali di dunia …. Kalau dilelang harganya bisa 10 M! Kenapa dibuang …?!?” “Ahh ... masa sih harganya semahal itu? Buku lapuk begitu memangnya ada yang minat? Apalagi sudah ada tanda tangan di halaman depannya nama pemiliknya ... Martin Luther siapa gitu …?” Antok: @#$$%!!!!!%^$#@###!!!

116

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 116

23/07/19 22.23


/ Thomdean /

Kuasa Terbesar

Endah, si guru sekolah minggu, berkata kepada anak-anak didiknya, “Nah ... anak-anak …. Kita sudah belajar betapa besar kuasa para raja dan ratu di cerita-cerita Alkitab. Tapi ada kuasa lain yang lebih besar lagi .... Siapakah dia? Ada yang tahu?” Erik, enam tahun, tunjuk tangan dan menjawab dengan lantang, “Kartu As Bu ….”

Orang P enting Suatu malam, dalam perjalanan pelayanannya, penginjil Billy Graham dijemput dengan limosin dari airport menuju hotel. Di tengah perjalanan, Billy berkata kepada sopir limo, “ Sudah lama saya ingin sekali nyetir limo. Apa boleh kali ini saya yang pegang kemudi sampai ke hotel? Biar umur sudah kepala sembilan, saya masih bisa setir sendiri lho!” Setelah berpikir sebentar, si sopir menepikan limo dan berkata, “Boleh juga Pak … lagi pula ini sudah larut malam dan lalu lintas sepi …. Silakan.”

Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 117

117

23/07/19 22.23


Billy kemudian pindah ke belakang kemudi dan si sopir gantian duduk di belakang. Limo meluncur mulus di tengah gelapnya malam menuju hotel. Tak lama berselang, terdengar suara sirene motor polisi mendekat dan si polisi memberi sinyal untuk berhenti. Limo pelan-pelan berhenti dan Billy bertanya kepada polisi muda yang mendekat, “Ada masalah ya Pak?” “Selamat malam Pak, maaf menganggu, boleh tunjukkan surat-suratnya? Sepertinya Anda mengemudi di luar batas kecepatan ….” Sejenak polisi muda itu memeriksa SIM Billy, matanya terbelalak, dan akhirnya dia menelepon atasannya, “… ini ada orang penting melanggar batas kecepatan. Memang sih aturannya harus ditindak, tapi sekali ini … apa boleh kita bebaskan saja Pak? Demi ….” Suara berat di saluran telepon memotong ketus, “Enak saja! Harus taat peraturan dong! Memangnya dia siapa? Gubernur?” “Waduh bukan Pak .... Ini lebih dari itu .…” “Ooo …. Presiden kalau begitu?” “Wahh ... bukan juga Pak .... Ini lebih penting lagi ….” “Lho, lalu siapa???” “Tuhan Yesus, Pak … karena ini Billy Graham yang jadi sopirnya ….”

(dari berbagai sumber)

118

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 118

23/07/19 22.23


Nafiri JULI 2019

NAFIRI JUL 19 compiled.indd 119

119

23/07/19 22.23



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.