EDITORIAL Saudara-saudara terkasih,
Di akhir November ini, saya mengikuti outing kantor ke pulau Belitung. Kami sangat menikmati pemandangan alam yang luar biasa, dan tak henti-hentinya berdecak kagum atas ciptaan Allah yang mempesona. Namun ada satu hal yang terasa sangat aneh bagi kami semua selama berada di sana, yaitu: waktu seolah berlalu dengan sangaaat lambat. Sangat berbeda dengan kita yang hidup di kota-kota besar, yang terbiasa dengan jadwal yang padat, waktu terasa begitu cepat, semua orang merasa tidak punya cukup waktu. Saat ini pun kita sudah hampir meninggalkan tahun 2014, saya jadi teringat kepada lagu tema GKY BSD, sudah berapa jiwakah yang kita bawa untuk datang kepada Tuhan tahun ini? Berapa sering kita bersaksi tentang Kristus? Atau sebaliknya jangan-jangan malah kita telah membuat orang menjauh dari Tuhan? Membaca ‘Enlightenment’ kali ini, mendorong rasa syukur kita akan orang-orang yang telah memperkenalkan Kristus kepada kita, demikian juga rubrik Kesaksian yang mengangkat kisah mengharukan tentang tiga orang anak yang membawa kedua orangtuanya kepada Kristus. Selain itu perbincangan dengan Adrianus Mooy menggugah kesadaran bahwa hidup dan segala keberhasilan kita adalah anugerah Tuhan semata. “Kisah tentang Kasih Kristus” yang menjadi tema Nafiri edisi Natal mengingatkan saya akan komentar seorang sahabat dari latar belakang lain: “Istilah ‘Kasih Karunia’ atau ‘Grace’ itu tampaknya hanya ada di kalangan orang Kristen dan menjadi ciri yang spesifik dari kekristenan”. Dia benar sekali. Sebab memang hanya dalam kekristenan ada kisah mengenai kita yang tidak layak telah dilayakkan untuk menerima pemberian Allah di dalam Kristus Yesus. Hidup hanya sekali. Kita tidak pernah tahu kapan jam kehidupan kita akan berhenti berdetak. Masihkah kita yang sudah berada di dalam kasih karunia itu hanya akan memakai hidup kita untuk diri sendiri? Tidak pedulikah kita akan orang-orang di sekitar kita yang semakin kuat ditarik oleh daya tarik dunia yang membinasakan? Marilah kita kita ingat akan perkataan Petrus dalam 1 Pet 4:2: “Supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah”. Selamat membaca, semoga setiap tulisan yang ada di sini memberi inspirasi bagi saudara-saudara. Tuhan Yesus memberkati kita. Selamat Natal ! 2
Penasehat Pdt Joni Sugicahyono, M.Div Pembina GI Feri Irawan, M.Div Koordinator Literatur Yahya Soewandono Pemimpin Redaksi Elasa Noviani Wakil Pemimpin Redaksi Deirdre Tenawin, Arina Palilingan Editor Hendro Suwito, Titus Jonathan Proof Reader Yati Alfian Creative Design Juliani Agus, Arina Palilingan Illustrator Ricky Pramudita, Thomdean Fotografer Yahya Soewandono, Djeni Penulis Anton Utomo, Arina Palilingan, Deirdre Tenawin, Elasa Noviani, Erwin Tenggono, Edna Pattisina, Feri Irawan, Hendro Suwito, Humprey, Nico Tanles Tjhin, Pingkan Isabella, Titus Jonathan Kontributor Cecilia Verna Wjaya, Joni Sugicahyono, Kalvin Budiman, Kevin Jonathan Rusli, Kristiyani Sinjaya, Liany D. Suwito, Lily Ekawati, Samuel AP Sitompul Alamat Redaksi Sub bidang literatur GKY BSD Jl. Nusaloka E8/7 BSD Tangerang Telp/ Fax: 021-5382274 Email: nafiri@gkybsd.org
Kirimkan KRITIK, SARAN, SURAT PEMBACA dan ARTIKEL anda ke alamat redaksi ataupun lewat e-mail di atas
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS Salam, Redaksi
NAFIRI DES14 final.indd 2
12/19/14 2:56 AM
d
FOKUS
aftar isi
26
Kisah Allah yang Baik dalam Dunia yang Jahat
42
Cara Kita dan Cara Tuhan Menghapus Dosa
SUARA GEMBALA ENLIGHTENMENT QUOTE 2 ZAMAN CAPTURE VIEW POINT REFLEKSI CORNER KICK KESAKSIAN
4 8 13 34 54 78 82 88
PERCIKAN Lentera MISI TEROPONG LUAR JENDELA SHOOT ENGLISH CORNER
96 102 110 116 122 126
The YOUNGSTERS Rekomendasi BUKU Rekomendasi MUSIK Rekomendasi FILM KOMIK
132 140 144 146 41 61 NAFIRI Hahaha 148 EVENT NOTES 50 106 138 150
Iman & Perbuatan Baik Yang Kedua yang Hampir Sama Pentingnya BAMS ROY & SUSI NATAL .... Bisakan Kita Duduk Tenang? KEJUJURAN di Kota, Masih Adakah? Kami Ingin Berjumpa Papa & Mama di Sorga Kelak BUKAN Istri Biasa Tngan-tangan untuk MINTIN Ada Cinta di Kaki Gunung Salak Masih Ada Iman di RUSIA Welan Palilingan Why Missing Church for 6 months is Absolutely A Blessing Cari PACAR yang SEAGAMA Emotionally Healthy Spirituality The Spirit of Christmas EXODUS Sentilan Bang ARIF FAMILY DAY 2014 TWL YOUTH Revival HUT KW ke-21
14
POTRET
NATALIA
THOUGHT
62
ADRIANUS MOOY
NAFIRI DES14 final.indd 3
NAFIRI DESEMBER 2014
3
12/19/14 11:41 AM
IMAN &
PERBUATAN BAIK
4
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 4
12/19/14 2:56 AM
a y at ba ha sa n
Yakobus 2: 14-26
... iman bekerjasama dengan perbuatanperbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. (ayat 22)
/ Pdt. Joni Sugicahyono /
H
a m p i r semua agama di dunia menekankan pentingnya perbuatan baik. Melalui perbuatan-perbuatan baik, para pemeluk agama-agama itu meyakini mereka akan bisa dibenarkan dan masuk ke sorga. Rasul Yakobus juga menekankan pentingnya perbuatan baik. Yakobus menyatakan Abram dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya ketika dia rela mempersembahkan Ishak, anaknya. Apakah ini berarti ajaran Kristen sama saja dengan apa yang diajarkan oleh agama-agama lain? Pada sisi yang lain, Rasul Paulus menekankan berkali-kali, seperti dalam kitab Roma, bahwa manusia dibenarkan hanya karena iman. Paulus menekankan bahwa kita mendapat anugerah keselamatan hanya karena iman pada Tuhan melalui Kristus Yesus. Apakah ajaran Paulus bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Yakobus? Padahal, isi Alkitab tidak mungkin saling bertentangan antara satu bagian dengan bagian lainnya. Ketika Yakobus menuliskan bagian ayat-ayat ini memang sedang muncul pandangan yang menganggap kalau kita sudah percaya pada Kristus Yesus maka semua sudah beres. Pandangan ini sangat menekankan unsur iman sehingga tidak menganggap penting aspek-aspek lain, seperti perubahan nilai-nilai hidup, pola pikir, etika, atau perbuatan baik. Orang-orang Kristen merasa dirinya benar di hadapan Allah karena sudah percaya pada Kristus. Gejala ini yang ditentang oleh Yakobus. Dia menekankan kembali bahwa iman percaya kepada Allah harus diikuti dengan perbuatanperbuatan baik.
Pada konteks masa kini, tidak pada tempatnya orang-orang yang mengaku percaya pada Kristus justru hidupnya kacau dengan mabuk-mabukan, bahkan hingga Minggu pagi, atau bahkan gebukgebukan di diskotek. Ini adalah keadaan yang sangat memalukan; dan menggambarkan iman yang tidak diikuti oleh perbuatan yang sepadan. NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 5
5
12/19/14 2:56 AM
Iman yang Mati Yakobus menguraikan iman yang tidak disertai dengan perbuatan pada hakikatnya adalah iman yang mati. Banyak orang mengatakan mereka adalah orang beriman. Tetapi, mereka over confidence karena sebenarnya mereka tidak memiliki iman yang benar. Banyak pula yang beriman hanya pada tataran intelektual. Mereka memahami tentang iman dalam nalar mereka, tetapi tidak mampu merefleksikan iman itu melalui perbuatan-perbuatannya. Iman yang palsu juga hanya berhenti pada tataran ucapan saja, bukan pada perbuatan yang nyata. “Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? (ayat 16) Bukanlah iman Kristen yang sejati kalau kita melihat orang lain yang sangat perlu ditolong–dan kita punya kemampuan untuk membantu–tetapi kita mengeraskan hati dan tidak mengulurkan tangan untuk memberikan pertolongan. Yakobus bahkan memparalelkan iman yang mati dan hanya ada di tataran intelektual ini seperti ‘iman’ setan-setan. Setan-setan juga percaya Allah itu ada dan percaya pada ke-Tuhanan Kristus. Mereka jatuh tersungkur dan gemetar ketika diusir oleh Kristus. Tetapi, mereka berhenti hanya pada titik ini dan tidak selamat. Iman yang benar yang ditekankan Yakobus adalah iman yang penuh dengan belas kasihan. Kristus Tuhan kita adalah pribadi yang penuh dengan belas kasihan dan selalu menjangkau, meringankan, dan mengubah hidup orang lain. Kristus ingin agar kita meneladani apa yang dilakukan-Nya dan memiliki hati yang penuh dengan belas kasihan. Iman sejati juga tidak bisa hanya didasarkan pada emosi. Kalau iman kita hanya berdasar pada emosi, iman kita akan mudah berubah, mudah ‘goyanggoyang’ dan sangat rapuh. Misalnya, kita sedang buru-buru ke gereja karena sudah terlambat. Tibatiba ada mobil memotong mobil kita. Emosi kita langsung naik dan kemarahan menguasai diri kita. Dalam sekejap, iman percaya kita terganggu. Tahu yang Dipercayai Iman yang benar, menurut Yakobus, adalah iman yang tidak bisa dilepaskan dari aspek intelektual. Iman sejati membutuhkan penalaran agar tahu pasti apa yang kita percayai. Kita tidak mungkin punya iman yang menyelamatkan kalau kita tidak punya pengetahuan tentang Kristus Yesus. 6
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 6
12/19/14 2:56 AM
Tanpa pengetahuan mendalam tentang Kristus yang datang untuk menebus dosa kita, kita tidak mungkin memiliki iman yang benar dan hidup. Iman yang benar harus mampu menyeimbangkan aspek rasio dan emosi. Iman yang benar juga bisa dilihat dari adanya komitmen terus-menerus untuk melakukan perbuatan baik dan untuk terus taat seumur hidup mengikuti teladan Kristus. Abram dan Rahab adalah dua contoh pribadi yang memiliki iman yang benar, dengan penekanan yang berbeda. Abram dibenarkan karena imannya dan “Allah memperhitungkan iman Abram sebagai kebenaran.” Karena kepercayaannya yang tak tergoyahkan kepada Allah, dia rela ketika diminta mengorbankan anaknya. Rahab, yang memiliki pengetahuan sangat terbatas tentang Allah, memilih untuk melindungi dan menyelamatkan anak-anak Tuhan. Karena perbuatannya ini dia dibenarkan oleh Tuhan. Melalui perbuatannya, Rahab membuktikan dia mempunyai iman yang benar kepada Tuhan. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman .... Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup di dalamnya (Efesus 2: 8-10). Kesimpulan: • Tidak ada yang dibenarkan dengan perbuatan baik saja; tetapi melalui iman dalam Kristus • Iman dan perbuatan baik harus dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan • Iman sejati selalu menghasilkan perbuatan-perbuatan baik dan ketaatan • Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah iman yang mati • Iman yang mati tidak bisa membenarkan atau menyelamatkan • Iman di dalam Kristus Yesus berarti percaya pada Kristus sebagai Juruselamat dan menaklukkan diri pada-Nya; taat pada Kristus sebagai Tuhan kita • Kita dibenarkan oleh iman, tetapi dihakimi melalui perbuatan-perbuatan kita
/ Khotbah Pdt. Joni Sugicahyono pada kebaktian Umum ke-2, tanggal 26 Oktober 2014; disarikan oleh Hendro Suwito NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 7
7
12/19/14 2:56 AM
IGHT EN
E
NL
MEN
T
Yang Kedua
yang Hampir Sama Pentingnya ... 8
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 8
12/19/14 2:56 AM
/ He n d ro Su w ito /
A
p a yang paling penting dalam kehidupan kita sebagai manusia? Bagi kita, yang hidupnya telah ‘berpapasan’ dengan Tuhan Yesus, tidak akan ragu untuk dengan lantang menjawab, “Anugerah keselamatan yang telah kita terima melalui penebusan-Nya.”
Adakah yang lebih penting dalam perjalanan hidup kita selain anugerah yang satu ini? Kita–yang demikian memalukan dalam berbagai aspek–dilayakkan menjadi bagian dari kekekalan dalam kerajaan Allah. Benar-benar anugerah yang sangat luar biasa. Dan semua pasti setuju dengan jawaban ini. Nah ... ini yang lebih sulit. Apa hal kedua yang hampir sama pentingnya saat kita menjalani hidup kita? Kalau ditanyakan kepada sepuluh orang, bisa jadi ada sepuluh jawaban yang berbeda. Saya juga mempunyai jawaban saya sendiri. Dan saya menghargai jawaban Anda kalau berbeda dengan jawaban saya. Jawaban saya adalah: membantu orang lain menemukan ‘tempatnya’ dalam kehidupan ini. Kita sudah ‘ditemukan’ oleh Tuhan. Sudah selayaknya, kita juga membantu orang-orang yang masih kebingungan untuk dapat menemukan apa maksud Tuhan menghadirkan mereka ke dalam dunia ini. NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 9
9
12/19/14 2:56 AM
Saya tambah yakin dengan jawaban saya ini saat mendengar kesaksian Dokter Indawati Kamil Utomo pada pertemuan Caring Group Fellowship (CGF) November lalu. Bu Inda menyampaikan beberapa tahun terakhir ini dia telah beberapa kali merekrut staf baru. Melalui pendampingan panjang, transfer of knowledge dan nilai-nilai hidup, akhirnya ada staf-staf yang awalnya tak tahu apa-apa tentang selukbeluk klinik dan perawatan kulit telah berkembang menjadi pribadi-pribadi dengan keahlian yang mumpuni. “Saya bahkan sudah menyampaikan kepada salah satu staf kalau saya suatu saat bisa membuka cabang, dia akan saya minta untuk memimpin cabang itu.” Dia adalah salah satu yang telah didampingi dan dibantu Bu Inda untuk menemukan makna di balik eksistensinya di dunia ini–dalam lingkup kerjanya, tentunya, nilai ‘jualnya’ pun meningkat.
10
Sepelemparan Batu Kalau saya menengok ke belakang, dan saya bandingkan diri saya saat berusia 50-an tahun dengan saat masih remaja, saya juga mensyukuri kesempatan yang pernah dibukakan Tuhan bagi saya. Pada dekade 1970 an, seorang pembimbing rohani membuka kesempatan bagi saya dan tiga saudara seiman yang lain untuk melayani Tuhan melalui puji-pujian ke sejumlah tempat di Surabaya dan kota dan desa sekitarnya. Dengan kesabaran dan kasih yang luar biasa, dia mendampingi dan membukakan kesempatan demi kesempatan bagi kami; dan bahkan akhirnya membawa kami ke Singapura. Perjalanan ke luar negeri di akhir 1976 itu–walaupun ke negara yang hanya ‘sepelemparan batu’–tak pernah terbayangkan bagi saya. Sebagai anak yang lahir di desa dan putra seorang janda miskin, saya tak pernah mimpi bisa terbang ke Singapura dan ‘ngobrol’ dengan saudara-saudara seiman di sana– walaupun dengan tambahan bahasa isyarat karena bahasa Inggris saya yang demikian amburadul.
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 10
12/19/14 2:56 AM
Dan itu menjadi titik-balik perjalanan hidup saya. Saya tertantang untuk mempelajari bahasa Inggris. Singkat cerita: dengan dukungan finansial beberapa saudara Mama, saya kuliah di jurusan Bahasa Inggris. Lulus, dan akhirnya bekerja di media dan lembaga yang intensif menggunakan bahasa Inggris, hingga pensiun. Bonusnya, Tuhan mempertemukan saya dengan pasangan hidup saya, Liena, melalui persekutuan di kampus dan kami dianugerahi dua putri yang sangat istimewa. Langkah kaki saya sempat masuk ke Istana Negara meliput kegiatan Presiden (Presiden Soeharto kala itu), menginap di hotel-hotel bintang lima yang masih kinyis-kinyis, dan bahkan dihibur dengan petikan gitar dan senandung lagu “Nyiur Hijau� oleh Om pemilik restoran di pinggir kota Vienna. Lafal Bahasa Indonesianya tentu kacau-balau. Tetapi kesan yang ditinggalkan terpatri dalam sanubari. Semua itu terjadi karena kesempatan yang dibukakan oleh pembimbing rohani saya di masa muda. Namanya Jonathan Soepardjo dan hingga kini dia terus dipakai Tuhan secara luar biasa untuk mempertemukan orang-orang di berbagai negara dengan kasih dan rencana Tuhan.
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 11
11
12/19/14 2:56 AM
Pencerahan Ironisnya, saya harus mengaku bahwa saya belum membalas dengan setimpal apa yang sudah saya terima di masa lalu. Saya belum banyak menjangkau dan memberi pencerahan bagi kehidupan orang-orang yang hidupnya ‘berpapasan’ dengan saya. Bagaimana dengan perjalanan hidup Anda? Apakah Anda juga mengalami pencerahan karena bertemu dengan saudara seiman atau pembimbing rohani yang penuh dedikasi? Atau, apakah Anda justru mengalami transformasi dan menemukan kasih dan rencana Tuhan melalui kerasnya beban dan penderitaan hidup yang Anda alami? 12
Apapun cara Tuhan dalam memakai orang-orang atau peristiwa-peristiwa untuk membentuk hidup Anda, mari kita syukuri. Dan mari–dengan hari-hari kehidupan yang masih tersisa–kita berlomba-lomba melakukan hal terpenting yang kedua: menjangkau dan membantu jiwa-jiwa yang masih bingung dan dahaga untuk menemukan apa yang direncanakan Tuhan bagi mereka. Biarlah mereka juga suatu saat bisa menaikkan doa-doa syukur ke hadirat-Nya. Doa syukur karena Tuhan telah memakai Anda dan saya untuk mencelikkan mata rohani mereka .... Doa syukur karena mereka juga dilayakkan untuk membawa pencerahan bagi kehidupan orang-orang yang masih ‘terhilang’
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 12
12/19/14 2:56 AM
“
destiny will be, butI don’t know what your one thing I know: the
only ones among you who will be really happy are those who will have sought and found how to serve ”
Albert Schweitzer 14 Januari 1875 – 4 September 1965
(Albert Schweitzer, kelahiran Jerman–yang kemudian berganti warga Negara Perancis–adalah seorang teolog, filsuf dan dokter misionaris yang mengabdikan hidupnya di Afrika. Schweitzer yang seorang Lutheran ini pada tahun 1952 menerima hadiah Nobel Perdamaian atas karya filosofinya “Reverence for Life” yang mengungkapkan filosofinya dalam banyak sisi kehidupan, terutama atas perjuangannya mendirikan Albert Schweitzer Hospital di Gabon, Afrika, dan melayani warga yang menderita sakit).
“S
emua gereja harus mengakomodir perkembangan zaman. Sekali lagi soal metode boleh berimprovisasi, tetapi prinsip tidak boleh berubah. Zaman kan bergerak dinamis? Saya khawatir gereja bisa ketinggalan zaman, bahkan lebih mengkhawatirkan jika gereja ditinggalkan zamannya. Gejala ini terjadi pada gereja-gereja tradisional.
”
Pdt. Albert Tan (Saat diwawancarai oleh NAFIRI untuk NAFIRI edisi khusus ulang tahun ke-20 GKY BSD 2013–tentang metode dan tata cara ibadah gereja tradisional yang cenderung lebih konservatif).
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 13
13
12/19/14 2:56 AM
P
TRET
NATALIA I MANAH SUPARMAN
Dari Lapangan Karate ke Lapangan Sekolah 14
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 14
12/19/14 2:56 AM
/ Pingkan Palilingan /
S
enyumnya yang ramah serta sapaannya yang bersahabat selalu mencerahkan pojok Kolportase. Di dalam sebuah bincang-bincang yang hangat, NAFIRI berkesempatan mengenal sosok Natalia lebih jauh ‌.
Kompleks Villa Melati Mas, pukul 7.00 malam. Sebuah figur mungil menyambut tim NAFIRI di depan sebuah rumah. Figur yang kurus dan kecil itu tak lain adalah Natalia. “Ayo mari masuk,� dengan keramahannya ia mengundang kami masuk ke rumahnya. Wajah Natalia sudah cukup dikenal oleh sebagian besar jemaat GKY BSD. Selain karena pelayanannya di Kolportase, Natalia dan keluarga sudah menjadi jemaat GKY (dulu GKJMB) wilayah BSD sejak tahun 1999. Namun, ternyata Natalia sendiri bukan berasal dari keluarga Kristen.
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 15
15
12/19/14 2:56 AM
M erayakan N atal ber sama kel u ar g a
Mengenal Tuhan dari Guru Olahraga Wanita kelahiran Bogor tahun 1966 ini bercerita, keluarganya adalah pemeluk agama Konghucu yang sangat saleh yang taat menjalankan ritual keagamaan. Sampai akhirnya Natalia bersekolah di SMP Budi Mulia Bogor, sebuah sekolah Katolik. Tiap hari Jumat, murid-murid Budi Mulia termasuk Natalia beribadah di kapel. “Ya, itu harus ikut ibadah, mau ngerti (ibadahnya) atau pun nggak. Awalnya saya ikut-ikutan,� ujar Natalia mengenang masa kecilnya. Hingga akhirnya ia dikenalkan lebih jauh kepada Tuhan melalui guru olahraganya. Gadis yang aktif berolahraga ini bergabung di dalam klub basket sekolah. Sang pelatih basket ternyata bukan hanya menyampaikan materi mengenai basket dan olahraga, namun juga memberikan renungan. Ternyata, sang guru olahraga adalah seorang aktivis di sebuah gereja Katolik. 16
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 16
12/19/14 2:56 AM
Bersam a teman -teman SMP
“Waktu itu saya berpikir, ini guru olahraga kok ngasih pelajaran agama? Ini guru olahraga atau guru agama sih?” katanya. Akan tetapi, renungan yang diberikan oleh gurunya itu kian mengusik hatinya. Keresahan hatinya ini memuncak hingga akhirnya ia mencapai suatu keputusan: ia ingin dibaptis Katolik. “Papa dan mama nggak kasih izin. Akhirnya saya menceritakan keinginan saya untuk dibaptis kepada guru sekolah,” ujarnya. Karena dalam agama Katolik mengharuskan seorang anak yang dibaptis memiliki wali, maka Natalia memilih guru olahraganya menjadi wali baptisnya. Peran wali baptis yakni membimbing secara rohani dan memang itulah yang dilakukan guru olahraganya.
Sewaktu SMA
Meski telah dibaptis, Natalia masih tidak lepas dari ritual agama Konghucu yang kerap dilakukan orangtuanya di rumah. Natalia si sulung beserta dengan ketiga adik laki-lakinya masih ikut melakukan ritual itu, meski tidak memahami maknanya. Akan tetapi, ia tetap rajin pergi ke gereja. “Saat itu saya merasakan bahwa ke gereja kok rasanya enak dan damai,” katanya tersenyum.
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 17
17
12/19/14 2:56 AM
Be r s a m a t e m a n- t e m a n k ulia h
Katolik atau Kristen? Iman Katoliknya tetap dibawa oleh Natalia hingga ia merantau ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan. Natalia mengambil jurusan Bisnis Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Universitas Parahyangan. Di luar dugaan, ternyata Natalia yang bertubuh mungil itu bergabung dalam kegiatan bela diri Kateda. “Kateda itu latihan pernapasan dalam, juga latihan pukul perut dan punggung,” kata Natalia meyakinkan tim NAFIRI yang masih setengah kaget mengetahui dirinya mendalami seni bela diri.
18
“Aku demo di kampus Universitas Kristen Maranatha (UKM) supaya seni bela diri Kateda bisa buka cabang disana,” katanya santai. Pernyataan ini sontak membuat tim NAFIRI semakin kaget. Tadi bela diri, kemudian demo. Istilah ‘kecil-kecil cabe rawit’ sangat tepat menggambarkan ibu dua anak ini. Tapi justru lewat kegiatan itu Natalia bertemu dengan Ferry, jodohnya, yang adalah mahasiswa UKM. Keduanya bertemu pada saat keduanya sedang berlatih Kateda. Dan akhirnya mereka berdua menjalin hubungan. Ferry ternyata juga bukan berasal dari keluarga Kristen. Meski demikian ia telah dibimbing oleh pendidikan Kristen dan Katolik semenjak SD. “Jadi pada saat kami berpacaran, kami ganti-gantian. Kadang kami ke gereja Katolik, kadang ke gereja Kristen,” ceritanya.
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 18
12/19/14 2:56 AM
Natalia dan F er r y
Ini terus berlanjut hingga keduanya bekerja di Jakarta dan memutuskan untuk menikah. Pada saat itu, keduanya mendaftarkan diri untuk kelas pra-nikah di Gereja Kristus Ketapang (GKK) di Jakarta. “Tiap Minggu saya ke GKK, namun tiap Sabtu masih suka ke Gereja Katolik juga. Saya bertanya ke pendeta kami di GKK, bagaimana sebaiknya?” kata Natalia. Ia masih mengingat dengan baik apa jawaban sang pendeta pada saat itu, “Pendeta kami berkata, bahwa pada prinsipnya ketika kita sudah menentukan untuk memiliki satu tujuan yaitu untuk berkeluarga, usahakan agar kami berdua berada di satu perahu. Jangan sampai berada di dalam satu perahu akan tetapi kaki masing-masing masih terpisah.”
Tak berhenti di sana, Natalia pun menanyakan hal yang sama kepada uskup gerejanya di Bogor. Sang uskup menekankan, keputusan sepenuhnya berada di tangan Natalia karena iman seseorang tidak dapat ditentukan oleh orang lain. Ia harus bertanggung jawab terhadap pilihannya karena ia sendiri yang akan menjalaninya. Akhirnya Natalia membulatkan keputusannya. “Saya putuskan untuk masuk Kristen,” ujarnya dengan penuh keyakinan. Bertahun-tahun telah memeluk agama Kristen, ia mengaku belum melepas agama Katolik ‘secara formal’. Ia tidak dibaptis secara agama Kristen Protestan dan juga belum melakukan peneguhan sidi. Menurutnya, ini terjadi karena masih kurangnya pengetahuan Natalia pada saat ia memutuskan untuk memeluk agama Kristen. “Waktu mengambil keputusan untuk menikah secara Kristen, saya merasa bahwa saya sudah dilepas dari Katolik,” ujarnya. Secara formal Natalia memang belum bisa dikatakan sebagai umat Kristen, namun ia yakin dan pasti bahwa imannya sudah lama tertambat pada iman Kristen. “Dan saya mengakui bahwa saya seorang Kristen,” katanya mantap.
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 19
19
12/19/14 2:56 AM
Keajaiban di Saat Kerusuhan Mei 1998 “Ada suatu kejadian spesial pada saat kerusuhan Mei 1998,” kata Natalia. Di saat yang bertepatan hujan pun mengguyur kawasan Villa Melati Mas, mengubah suasana wawancara malam itu menjadi tegang. “Pertolongan Tuhan benar-benar luar biasa,” ia melanjutkan. Setelah menikah, Natalia dan Ferry pindah ke Jakarta dan tinggal di rumah sang ibu di Cideng, Jakarta. Sementara Ferry bekerja di pusat kota, Natalia bekerja di sebuah pabrik di Bogor sebagai office staff. Pada tanggal 12 Mei 1998, kegiatan Natalia dan Ferry masih berjalan seperti biasa.
20
Natalia berangkat dengan bus umum dan kemudian dengan bus antar jemput kantor. Entah karena alasan apa, pada pukul 12 siang tiba-tiba Natalia dipulangkan oleh kantornya. “Yang rumahnya di Jakarta disuruh pulang, karena katanya kondisi sedang tidak kondusif untuk warga Jakarta,” ujarnya. Segera saja ia beres-beres dan pulang dengan bus. Namun, perjalanan pulangnya ternyata tidak berjalan mulus. Pukul dua siang, bus yang ia naiki tibatiba berhenti di Sarinah. Semua penumpang diminta turun, padahal biasanya bus itu menghantarnya hingga ke kediamannya di Cideng. Akhirnya ia turun di Sarinah tanpa tahu sama sekali kemana arah pulang. Dari bertanya kepada orang sekitar, ia mendapatkan informasi bahwa tidak ada kendaraan yang beroperasi karena semua jalan ditutup; satu-satunya cara menuju Cideng ya dengan berjalan kaki. Puji Tuhan, di tengah jalan Natalia bertemu dengan seorang wanita yang ternyata rumahnya tak jauh dari Cideng. Akhirnya mereka memutuskan untuk jalan bersama.
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 20
12/19/14 2:56 AM
Situasi di Jakarta pada waktu itu sangat kacau. Atmosfer terasa semakin mencekam ketika dua wanita tersebut sampai di Tanah Abang. “Laki-laki bergerombol menenteng pentungan. Mereka mulai menjarah toko-toko sekitar,” tuturnya. “Kami posisinya seolah-olah di tengah gerombolan itu. Semuanya lakilaki dan hanya saya yang etnis Tionghoa sendiri. Saya takut.” Sekumpulan massa itu memenuhi jalan. Ketika Natalia dan temannya berjalan melewati sebuah sekolah, seseorang menyuruh mereka untuk bersembunyi di dalam. Tak punya pilihan, keduanya bersembunyi di dalam. Akan tetapi hanya Natalia yang disuruh bersembunyi di dalam kelas, sedangkan yang lain masih berada di halaman sekolah sambil menonton apa yang terjadi di luar. “Mereka bilang ‘mbak masuk ke dalam’. Tapi kenapa hanya saya? ‘Pokoknya masuk aja’ begitu kata mereka,” ujarnya mengenang. Natalia mengaku saat itu ia belum tahu bahwa warna kulitnya yang kuning langsat itu membahayakan dirinya di tengah massa yang beringas itu. Situasi akhirnya cukup aman untuk Natalia keluar dari tempat persembunyiannya. Meski awalnya ia sempat berjalan dengan beberapa orang lain, akhirnya ia hanya tinggal berdua lagi dengan wanita yang ia temui tadi di Sarinah. Satu hal yang mungkin cukup sepele namun sangat ia syukuri pada saat itu adalah pakaian kerjanya. Meski ia bekerja kantoran, pakaian yang ia kenakan layaknya karyawan pabrik yaitu baju dan celana panjang dengan warna yang tidak mencolok. Lagi-lagi, Tuhan mengirimkan orang tak dikenal untuk menolong Natalia. Di tengah jalan, ada tiga lelaki–yang tanpa diminta–menemani kedua wanita itu menembus padatnya massa. Meski sempat meragukan niat baik ketiga lelaki itu, Natalia akhirnya setuju berjalan bersama mereka karena ia tidak punya pilihan lain. Ia hanya bisa menyerahkan dirinya kepada tangan Tuhan. Mereka pun berjalan melewati rute yang belum pernah dilaluinya. Natalia ingat, ketiga lelaki itu selalu mengingatkannya supaya jangan membuat kontak mata dengan siapa pun di tengah kerumunan itu. “Tiba-tiba ada seorang pria yang berteriak ke arah kita begini: ‘Eh, ada Cina! Cina tuh!” ujar Natalia. Teriakan itu membuatnya tersentak. Keringat dingin mengalir deras di tubuhnya. Tak beberapa lama kemudian teriakan itu dijawab oleh teriakan lain, “Eh tapi kayaknya dia bukan Cina. Tuh ada bapak-bapak yang temenin.” Bayangkan apa yang akan terjadi jika ketiga lelaki itu tidak ada! NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 21
21
12/19/14 2:56 AM
Sampai di satu jembatan, lima orang itu harus berpisah. Natalia harus ke kanan untuk ke Cideng, sementara yang lainnya ke kiri. Karena sudah familiar dengan jalan sekitarnya, Natalia cukup yakin untuk meneruskan sendiri. Selain itu, di wilayah tersebut sudah banyak tank dan panser ABRI. Seolah Tuhan ingin memastikan anaknya sampai dengan selamat, di tengah jalan seorang bapak dengan sukarela menemani Natalia hingga sampai di dekat rumahnya. “Sesampainya di rumah, saya bertemu dengan mami yang sedang mengasuh kedua anak saya. Mami menjelaskan apa yang terjadi,” katanya. Kerusuhan merebak di Jakarta dan sekitarnya. Sekeliling perumahan Natalia dipenuhi dengan kepulan asap. Ferry yang bekerja di pusat kota terpaksa menginap di kantor dan baru bisa pulang besok pagi. Setelah situasi jauh lebih aman, mereka memberanikan diri keluar rumah. “Kami lihat bangkai-bangkai mobil hangus terbakar. Kami juga melihat orang-orang masih menjarah, pada bawa kulkas dan TV. Saya juga dengar bahwa ternyata banyak wanita yang diperkosa,” ujarnya setengah bergidik. 22
Pertolongan “Tuhan memang tepat pada waktunya ” Hingga kini Natalia masih saja heran akan kejadian yang ia alami. “Saya tidak kenal dengan semua orang yang dengan sukarela membantu dan menemani saya. Bahkan sampai sekarang saya tidak ketemu lagi dengan mereka! Pertolongan Tuhan memang tepat pada waktunya,” katanya sambil menggelengkan kepala, tak percaya akan apa yang ia lalui. “Saya hanya bisa bersyukur ....”
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 22
12/19/14 2:56 AM
Mama yang Bawel Setahun kemudian Natalia sekeluarga pindah ke BSD. Mereka sempat mencoba beberapa gereja hingga akhirnya menetap di GKY (dulu GKJMB). Natalia pun merasa terpanggil untuk melayani. Ia sempat melayani di dalam persekutuan wilayah dan bidang diakonia. Tawaran pelayanan semakin banyak, akan tetapi ia hanya ingin fokus pada satu komitmen pelayanan saja. “Tiap saya ditawarkan suatu pelayanan, saya pikirkan dan gumulkan benar-benar apakah betul saya harus mengambil pelayanan itu,” katanya. Selain seorang yang fokus, Natalia mengaku ia juga orang yang tegas dan keras terutama kepada anak-anaknya, Cecil dan Fili. Dulu ia memberikan target kepada kedua anaknya untuk mencapai nilai tertentu dalam ulangan. “Kalau gak tercapai, saya marah. Jadi mereka harus capai target saya, bukan target yang mereka tetapkan sendiri,” kenangnya.
Guru-guru Athalia, sekolah Cecil dan Fili, bahkan cukup sungkan kepada Natalia. “Dulu saya termasuk orangtua yang cukup bawel. Kalau rapor anak saya salah, saya bisa tahu karena saya punya rumusnya. Kalau sampai salah, saya biasanya complain.” Suatu kali pernah terjadi kesalahan pada rapor salah satu anaknya. Rapor tersebut jauh berbeda dengan nilai yang telah dihitung oleh Natalia. Setelah diperiksa, ternyata ada satu nilai ulangan yang lupa dimasukkan. “Waktu itu saya complain tanpa pikir panjang. Mungkin karena masih emosi, saya langsung frontal saja. Karena ini kan merugikan muridmurid,” ujarnya. Dibekali dengan datadata yang dimilikinya, ia menghadap guru tersebut. Dan ternyata Natalia yang benar. Guru itupun mengakui kesalahannya. Namun, bukan rasa puas yang ia rasakan melainkan rasa takut. “Tiba-tiba langsung kepikiran, duh gimana kalau guru ini dipecat karena saya!” NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 23
23
12/19/14 2:56 AM
Ia putuskan untuk menemui kepala sekolah dan menceritakan perihal pertemuannya dengan wali kelas anaknya. Natalia memohon agar guru tersebut jangan sampai dikeluarkan karena masalah ini. “Saya juga teringat karena pada waktu itu guru tersebut baru saja mengalami kecelakaan. Mungkin saja terjadi kesalahan dalam penilaian karena ia masih belum pulih,” ujarnya. Natalia meyakinkan sang kepala sekolah bahwa guru tersebut sebenarnya adalah guru yang baik dan terampil. Akhirnya guru itu hingga sekarang masih mengajar di Athalia. Beberapa tahun kemudian, datanglah tawaran pekerjaan di Sekolah Athalia untuk Natalia. Meski awalnya ragu karena belum pernah bekerja di sekolah sebelumnya, ia berpikir tak ada salahnya untuk mencoba. Puji Tuhan, ia diterima dan sangat menikmati pekerjaannya. Awal tahun depan menandai tahun kesepuluhnya bekerja di Athalia.
24
Bekerja bertahun-tahun di divisi parent relations, bidang yang menangani hubungan orangtua dengan sekolah, perlahan merubah karakter Natalia. Ia akui dulu emosinya mudah tersulut oleh suatu peristiwa. “Dulu saya emosian banget dan frontal. Kalau nggak suka sesuatu, saya akan langsung bilang. Saya nggak bisa memendam perasaan. Kalau marah dari raut muka pun langsung ketahuan,” katanya terkekeh. Kini, karena Natalia secara tak langsung menjadi ‘wajah’ sebuah sekolah, mau tak mau ia harus mengontrol emosinya. Layaknya seorang customer service, ia harus melayani pelanggan dengan ramah. “Hanya saja pekerjaanku ini lebih sulit dari customer service biasa, karena kami berhadapan dengan orangtua,” ujarnya sambil tertawa. Berkat pekerjaan yang Tuhan berikan padanya, ia berangsur-angsur mengubah sikapnya terhadap anakanaknya. Ekspektasi berlebihan tak lagi ia letakkan di pundak kedua buah hatinya. Ia tak lagi ingin memaksakan kehendaknya kepada mereka.
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 24
12/19/14 2:56 AM
Nama lengkap : Natalia I Manah Suparman Nama panggilan : Natalia Tempat/Tgl lahir : Bogor, 8 Juli 1966 Nama Suami : Ferry Wijaya (1968) Nama anak : Cecilia Verna Wijaya (1996) Felicia Sarah Wijaya (1997)
biodata
Riwayat Pendidikan: SD Mardi Yuana, Bogor SMP Budi Mulia, Bogor SMA Regina Pacis, Bogor FISIP - UNPAR, Bandung Riwayat pekerjaan : Sekolah Athalia, Regensi Melati Mas, Serpong PT. Argha Karya Prima Industry, Tbk, Citeureup, Bogor NAPAN GROUP – Holding Company, Jakarta PT. Sinar Rasa Kencana, Jakarta PT. Tara Prima Megah, Bandung
(2005-sekarang) (1998-2000) ( 1994-1998) (1993-1994) (1988-1993)
Pelayanan : Pengurus Kolportage, Gereja Kristus Yesus (GKY) BSD (2012-sekarang) Notulis untuk berbagai kepanitiaan, Gereja Kristus Yesus (GKY) BSD Pengurus Pembinaan, Gereja Kristus Yesus (GKY) BSD (2006-2009) Pengurus Diakonia, Gereja Kristus Yesus (GKY) BSD Ketua Wilayah 1, Gereja Kristus Yesus (GKY) BSD (2002-2005)
Perubahan Hidup Jika ditilik kembali ke belakang, Natalia bersyukur atas pekerjaan serta peristiwa yang diizinkan Tuhan terjadi di dalam hidupnya. Ia dapat melihat betapa Tuhan telah menuntunnya untuk menyaksikan dan merasakan kasih-Nya yang sangat nyata. Sungguh aneh jika dipikir kembali, bahwa Natalia bisa mengenal Tuhan melalui pelajaran olahraga. Dan betapa nyawanya dilindungi Tuhan melalui kehadiran orang-orang yang tak dikenalnya di dalam sebuah peristiwa yang merenggut banyak korban. Setelah dipikir kembali, menarik juga melihat bahwa Natalia banyak diubahkan melalui sekolah tempat ia bekerja. Sungguh aneh, memang, cara Allah kita bekerja. Dan ini belum seberapa, karena Ia masih belum selesai berkarya di dalam hidup Natalia NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 25
25
12/19/14 2:56 AM
Kisah tentang
ALLAH yang Baik dalam
Dunia yang “Jahat” 26
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 26
12/19/14 2:56 AM
/ GI Feri Irawan /
“P
a p i j a h a t ! ” Lala, anak bungsu Pak Hengky yang masih berumur tujuh tahun itu menjerit dengan kerasnya. “Papi jahaatttt!!” dan meledaklah tangisan Lala. Kalau dihitung-hitung, ini sudah yang ketiga kalinya dalam hari itu Lala menangis dan berteriak “Papi jahat” kepada papinya. “Lala gak mau minum obat itu lagi, Pi … pahit! Lala gak mau, Pi …! Papi jahat! Papi jahat!”
illustrasi: Ricky
Seminggu setelah kejadian itu, Lala datang kepada papinya dan berkata, “Pi, makasih ya udah setia jagain Lala waktu Lala sakit. Papi baiiiikkkk deh!” “Masa sih?” “Iya, papiku paling baiiiikkkk sedunia. I love you, Papi. Lala berangkat ke sekolah dulu ya, Pi. Daaaggg…!” NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 27
27
12/19/14 2:56 AM
Kisah singkat di atas mungkin sekali pernah kita alami dalam keluarga kita. Atau barangkali kita pernah menjadi seperti Lala kecil yang pada suatu waktu berkata “papi jahat” dan di kemudian hari berubah menjadi “papi baik.” Jadi, sebenarnya sang papi ini jahat atau baik, ya? Bingung, euy! Tentu saja, baik atau jahatnya sang papi ini dinilai secara subjektif oleh Lala. Itulah jadinya, kadang bisa baik, kadang bisa jahat, ya … suka-sukanya dia! Cuma, penilaian model begini bakal makin runyam ketika kita terapkan kepada Allah. Seolah-olah Allah memiliki sifat yang berubah-ubah suka-sukanya Dia. Sebagian orang malahan mulai mencurigai kalau Allah sebenarnya tidak berdaya atas jalannya sejarah dunia ini. “Tuh, buktinya banyak orang menderita di dunia ini!” kata salah seorang ibu. Tak kalah serunya, ibu yang lain menyahut, “Lha iya itu... Masa ya, tetanggaku itu lho orangnya buaiiiiiikkkkk bangetttttt …. Masa bisa-bisanya hidupnya menderita. Bulan lalu dia divonis dokter kena leukemia akut, eh ..., kemarin ketabrak truk, padahal dia itu berdiri di trotoar, lho! Kok bisa ya Tuhan itu gak mau nolong orang baik kaya’ dia?” “Jangankan dia, Jeng … Kakak iparku itu lho, pendeta! Kurang baik apa dia, saking baiknya, disayang ama semua jemaatnya. Eh, bulan lalu pelayanan misi ke pedalaman Papua, belum nyampe ke tempatnya, pesawatnya jatuh nabrak tebing. Kok bisa ya, padahal dia itu melayani Tuhan lho!” Dan ibu yang pertama mengakhiri percakapan tentang Tuhan, “Makanya, saya itu curiga jangan-jangan Tuhan bukan nggak baik, tapi nggak berdaya, alias nggak Mahakuasa gitu lho!” Dan kumpulan ibu-ibu peserta arisan sekaligus peserta rumpian sore itu saling manggut-manggut seolah-olah menyetujui ide dari kalangan deisme yang menyatakan bahwa Allah telah menarik diri-Nya dari dunia setelah penciptaan. Dunia ini hanyalah seperti mesin yang telah digerakkan oleh Allah, dan bukannya seperti kapal yang terus menerus dikemudikan-Nya tiap hari. Itulah mengapa Allah tidak berdaya atas jalannya roda sejarah dunia ini.
28
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 28
12/19/14 2:56 AM
Di Gubuk Reyot Sementara di waktu yang bersamaan, di tempat yang berbeda, seorang abang becak sedang bicara dengan istrinya di sebuah gubuk yang reyot, “Bu, Tuhan itu baiiikkk ya...“ “Iya, Pak. Amin!” “Aku juga gak nyangka kalo kemarin aku dapat uang banyak illustrasi: Ricky dari narik becak!” “Puji Tuhan, Pak. Ibu juga tumben-tumben dapat kerjaan jadi tukang cuci di rumah Pak Setiawan. Lumayan, Pak, bisa buat beli beras sama bayar uang sekolah anak-anak!” “Bener, Bu. Bapak juga bersyukur sekali. Tumben-tumben dikasi rezeki sebegini besar dari Tuhan.” Dan sore itu abang becak dan istrinya berdoa bersyukur atas kebaikan Tuhan. Pergumulan akan Allah sebagai sosok Allah yang baik atau jahat, mungkin sekali menjadi pergumulan kita hari ini. Tidak sedikit orang–karena penderitaan yang dia alami–membuat dia berpandangan bahwa Allah itu jahat. Tapi tidak bisa kita pungkiri bahwa ada sebagian besar orang yang dengan sadarnya berkata “Allah itu baik” ketika berbagai pengalaman hidupnya selalu disertai oleh Allah.
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 29
29
12/19/14 2:56 AM
Kalangan ateis, memberikan solusi dengan menghilangkan eksistensi Allah untuk mengatasi kebingungan manusia akan realita penderitaan dan kejahatan di dunia ini. Pandangan ini sejalan dengan usulan Friedrich Nietzsche dengan ungkapan Requiem aeternam deo! yang berarti: “Semoga Tuhan beristirahat dalam kedamaian abadi.” Nietzsche menyerukan, “Tuhan sudah mati! Kita telah membunuhnya.” Bagi Nietzsche, bahwa Tuhan sudah tidak ada merupakan “kebenaran” yang tidak perlu dipersoalkan lagi. Tuhan dulu pernah dibiarkan hidup, tapi secara beramai-ramai sudah mulai dikuburkan banyak orang, bahkan kini sudah mulai membusuk.
Konsekuensi dari kejatuhan manusia dalam dosa membuat segala penderitaan dan kejahatan tidak mungkin bisa dielakkan dalam dunia ini. Penilaian Subyektif Namun persoalan filosofis disini muncul, mengingat jika memang ada gagasan tentang kejahatan dan penderitaan, maka harus ada standar kebaikan itu sendiri. Sepertinya menghilangkan eksistensi Allah akhirnya bukanlah jawaban atas persoalan kejahatan dan penderitaan manusia. Peter John Kreeft, seorang pakar filosofi, mengemukakan bahwa dengan adanya gagasan tentang kejahatan, maka gagasan tentang kebaikan dan Allah sebagai sumber dan standar kebaikan harus diperhitungkan! Yup, that’s fair! Dalam arti, bahwa menilai Allah itu baik atau jahat bukan lagi dalam ranah penilaian subjektif seseorang. Penilaian subjektif akan menimbulkan kesimpulan yang berbeda-beda tentang Allah dan berat sebelah, tergantung kepada pengalaman hidupnya. Tidak heran, menilai Allah berdasarkan pengalaman hidup membuat seseorang gampang kecewa terhadap Allah karena realita penderitaan dan kejahatan seolah-olah lebih mendominasi ketimbang realita kehidupan yang damai dan sejahtera. Kita akan terjebak menjadi seperti Lala, karena kita cuma menilainya dari pandangan subjektif kita. 30
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 30
12/19/14 2:56 AM
Memahami apakah Tuhan itu baik atau jahat di balik penderitaan manusia, mau tidak mau menggiring kita pada pemahaman akan kejatuhan Adam dan Hawa sebagai titik tolak penderitaan di dunia. Louis Berkhof, seorang pakar teologi sistematika menyatakan pada dasarnya dosa bukanlah sesuatu yang pasif seperti kelemahan, kesalahan, atau ketidaksempurnaan, tetapi permusuhan yang aktif terhadap Allah. Dosa adalah akibat dari suatu pilihan bebas tetapi jahat dari manusia. Sangat wajar jika Allah menghukum dosa, dan pelaksanaan hukuman atas dosa mencakup empat hal: pertama, kematian rohani, yaitu terpisahnya manusia dari Allah; kedua, penderitaan-penderitaan dalam hidup, dimana dosa membawa kekacauan baik fisik maupun mental manusia dengan berbagai penyakit dan persoalan hidup; ketiga, kematian jasmani, yaitu terpisahnya tubuh dan jiwa; dan keempat, kematian kekal sebagai titik puncak dan kelengkapan kematian rohani. Konsekuensi dari kejatuhan manusia dalam dosa membuat segala penderitaan dan kejahatan tidak mungkin bisa dielakkan dalam dunia ini. Namun, jika kita kembali melihat realita, maka kita harus akui bahwa tidak semua penderitaan terjadi akibat dosa. Sebagai contoh di dalam Alkitab dimana kejahatan dan penderitaan yang diterima oleh manusia bukan hanya disebabkan karena dosa adalah Ayub. John Piper memberikan beberapa alasan penting mengapa Allah menentukan penderitaan bagi anak-anakNya: pertama, supaya kita lebih beriman dan hidup lebih kudus (Ibr 12:10); kedua, penderitaan membuat kita kelak akan semakin mengalami kemuliaan Allah di sorga (2 Kor 4:17-18, Rm 8:18); ketiga, terjadinya penganiayaan justru menggenapi perintah untuk pergi memberitakan Injil (Kis 8:1); dan terakhir, penderitaan ditujukan untuk menunjukkan supremasi Allah, dimana penderitaan yang kita alami itu tidak lepas dari rencana Allah yang indah dan Allah akan ubahkan setiap penderitaan kita menjadi kemuliaan bagiNya. Suatu kebohongan jika ada yang mengatakan bahwa kalau jadi anak Tuhan pasti hidupnya tidak akan menderita, karena anak-anak Tuhan, termasuk para pendeta dan misionaris yang baik dan setia, Allah izinkan mengalami penderitaan dalam hidupnya. NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 31
31
12/19/14 2:56 AM
Kuasa Tertinggi Lalu, bagaimana dengan tuduhan-tuduhan terhadap Allah mulai dari Allah itu tidak ada hingga Allah tidak berdaya? Bagaimana orang Kristen menyikapi akan hal ini? Kekristenan mengenal istilah “providensia Allah� untuk menunjukkan bahwa Allah bukannya diam, tidak berdaya atau bahkan tidak ada. Dalam providensiaNya, Allah Sang Pencipta terus-menerus memelihara dan menjaga ciptaan-Nya tetap ada sebagaimana tujuan semula diciptakan (Ibr 1:3), bekerja sama dengan ciptaan-Nya di setiap tindakan, mengarahkan mereka agar dapat bertindak sebagaimana seharusnya, dan memimpin mereka untuk memenuhi tujuan-Nya.
Dalam providesia-Nya, Allah Sang Pencipta terusmenerus memelihara dan menjaga ciptaan-Nya tetap ada sebagaimana tujuan semula diciptakan
32
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 32
12/19/14 2:56 AM
Itu artinya ketika Allah mengizinkan kejahatan dan penderitaan dialami oleh anak-anakNya, Ia tetap mengontrol dan memiliki kuasa tertinggi atas hidup anakanakNya (Mzm 103:19, Dan 4:35, 1Kor 15:27). Sebagai anak-anakNya, setiap orang percaya harus meyakini bahwa ketika segala kejahatan dan penderitaan itu terjadi, tetap ada maksud dan rencana besar Allah yang ingin dinyatakan-Nya. Mungkin yang kita rasakan adalah sangat sulit memahami bagaimana Allah menjaga hubungan antara diri-Nya sebagai Sang Pencipta dengan manusia sebagai ciptaan melalui peristiwa-peristiwa yang tidak mengenakkan yang terjadi atas hidup kita. Namun, Allah dalam providensia-Nya akan menjaga iman dan pengharapan kita kepada-Nya, sehingga kita bisa berkata sebagaimana Rasul Paulus dalam kesesakannya juga berkata, “Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku.” Harus kita akui bahwa orang-orang Kristen model Lala kecil masih terlalu banyak di dunia ini. Tetapi selalu ada harapan akan Lala kecil bertumbuh menjadi seorang Lala dewasa yang juga dewasa dalam pengenalan akan Allah. Setidaknya kisah inkarnasi Allah dalam diri Yesus Kristus ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia yang penuh dosa dalam momen Natal tahun ini bisa menjadi sebuah kisah awal tentang Allah yang baik dalam dunia yang “jahat”
/ Penulis lulusan Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang dan saat ini melayani di GKY BSD
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 33
33
12/19/14 2:57 AM
B a m b ang Re guna B uk i t aka Bams Sa msons
Aku Dibesarkan oleh
Tuhanku
34
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 34
12/19/14 2:57 AM
N
/ Pingkan Palilingan /
a m a n y a akrab di telinga penikmat musik. Tentu saja, pemuda yang akrab dipanggil Bams ini sudah terkenal di belantika musik Nusantara. Ketika dirinya sedang berada di ‘puncak’, mantan vokalis grup band Samsons ini mengundurkan diri dari band yang telah melambungkan namanya itu. Di dalam sebuah bincang-bincang sore di rumahnya, NAFIRI berhasil mengupas pribadi pelantun “Kenangan Terindah” itu ....
Produk dari Didikan yang Baik Ditemui pada sebuah akhir pekan, Bams mengenakan kemeja dan celana pendek yang sederhana. Tidak seperti biasanya ia dikenal, kala itu ia mengenakan kacamata. Pribadinya pun ramah dengan pembawaan yang santai. Perbincangan kami mengalir begitu saja dengan mudah. Dengan penuh keterbukaan, ia menceritakan kisah hidupnya. NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 35
35
12/19/14 2:57 AM
Bams lahir pada tahun 1983 di Ottawa, Kanada, ketika kedua orang tuanya sedang menempuh pendidikan lebih lanjut. Pria yang bernama lengkap Bambang Reguna Bukit ini merupakan buah hati dari pasangan Johan Begin Bukit dan Desiree Tarigan. Setelah tiga tahun dibesarkan di Kanada, keluarga Bams pindah ke Jakarta. Namun, tak berapa lama kemudian kedua orang tuanya bercerai. “Gue biasa saja menghadapi perceraian mereka berdua,” aku Bams. “Orangtua gue, somehow, berhasil menutupi kesedihan mereka. Tentunya mereka sedih, tapi mereka berusaha menutupinya.” Menurut Bams, perceraian tak melulu menghasilkan rumah tangga yang runyam (broken home) yang berujung kepada rusaknya karakter seorang anak. “Perceraian itu jelas membuat gue jadi manusia yang lebih tough,” ujar Bams. Bams mengaku, terlepas dari kenyataan bahwa orang-tuanya bercerai, mereka mendidiknya dengan baik. Tanpa didikan kedua orang tuanya ia bisa saja jatuh dan gagal dengan mudah. Bams merupakan seorang anak yang dipenuhi oleh kemauan yang meledak-ledak. 36
“Karena itu, gue jadi orang yang ‘semau gue’ banget. Dan mudah sekali untuk menjadi seorang pemberontak,” ia mengenang masa kecilnya. “Tapi lihat, my parents did a really good job!” katanya bangga. Anak kedua dari empat bersaudara ini mengakui kedekatannya dengan ayah dan ibunya. Keduanya membina anakanaknya untuk mengenal Tuhan dalam keseharian melalui persekutuan serta waktu saat teduh keluarga. Akan tetapi, pria berumur 31 tahun ini menganggap saat teduh akan percuma apabila tidak ditindaklanjuti. “Kami melihat orangtua kami memberi contoh,” kata Bams. Tuhan Tidak Pernah Memberi Receh Bams menyukai musik dari kecil. Beragam kursus musik mulai dari keyboard, drum, dan vokal sudah ia tekuni. Namun, entah kenapa Tuhan seolah menghalanginya untuk terjun ke dunia musik.
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 36
12/19/14 2:57 AM
Pada waktu itu Bams dan temantemannya membentuk sebuah band yang bernama Equal (yang nantinya berubah nama menjadi Samsons). Jalan yang ditempuh mereka sangat tidak mulus. Bams dan temantemannya berkali-kali ditolak oleh berbagai perusahaan rekaman. Bams yang waktu itu sedang berkuliah di Binus University, berencana melanjutkan pendidikannya ke Negeri Kanguru. Apabila bandnya masih juga ditolak, ia putuskan akan segera berangkat ke Melbourne, Australia. Akhirnya di satu titik ia berlutut kepada Tuhan. “Doa gue waktu itu seperti ini, ‘Tuhan, kalau misalnya tidak ada dalam rencana-Mu untuk aku jadi pemain musik, tolong jangan beri aku setitik harapan. Tetapi kalau misalnya Engkau merencanakan aku jadi musisi, tolong tunjukkan jalannya,’” kata Bams mengulang doanya dengan hati-hati. Tak disangka, mendadak semua label menerima lagu-lagu yang diajukan oleh band-nya. Persiapan keberangkatan ke Melbourne yang sudah matang otomatis dibatalkan. Tuhan menjawab doa Bams! Penantian selama empat tahun ternyata berbuah manis. Mereka mulai menawarkan diri ke label semenjak 2001 dan baru mendapat label di 2005.
Ucapan syukur Bams rasanya tak berujung. Ia lagi-lagi dibuat heran karena kontrak yang ditawarkan sangat menguntungkan pihak band. “Sepanjang sejarah musik di Indonesia gak ada kontrak yang lebih bagus daripada kontrak yang kita dapat,” ucapnya sambil tersenyum lebar. Tuhan ternyata masih belum selesai dengan Bams. Pada tahun pertama Samsons diluncurkan, semua penghargaan musik di Indonesia disapu bersih oleh Samsons. Samsons yang waktu itu mengeluarkan debut album Naluri Lelaki, juga memperoleh penghargaan musik di Malaysia dan Singapura. Keberhasilan Samsons ini membuatnya speechless dan berkalikali dia harus menggelengkan kepala, tak percaya apa yang Tuhan-nya telah perbuat. “Doa gue benar-benar Tuhan jawab. Ini memang berkat Tuhan. Dan Dia kasih itu semua gak tanggungtanggung untuk gue. Tuhan gak memberi gue recehan, tapi emas!” ujarnya tersenyum dengan ekspresi tak percaya. Ujian Sebenarnya Periode empat tahun menunggu respon positif label rekaman merupakan ujian tahap awal. Menurut Bams, selama periode NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 37
37
12/19/14 2:57 AM
itu Tuhan sebenarnya ingin melihat kesungguhan Bams ingin menjadi seorang musisi. Dan ujian itu ternyata membantu Bams melewati cobaan terberat ketika ia dan band-nya berada di puncak. Cobaan itu ialah ketenaran. Tuhan mengizinkan Bams untuk mencicipi ketenaran dan popularitas. Samsons yang namanya melambung secepat kilat otomatis menjadi objek pujaan dan pujian banyak orang. “Ketenaran, popularitas, dan uang adalah cobaan terberat. Ketika memiliki itu semua, kamu berkuasa. Di sinilah gue dicobai,” tuturnya. Bams akui dengan jujur, bahwa ia bermain musik karena menikmatinya, bukan supaya ia jadi terkenal. Menurutnya ketenaran dan uang hanyalah bonus. Bams juga diingatkan oleh firman Tuhan untuk tidak memanfaatkan ketenaran itu untuk dirinya, melainkan dipersembahkan untuk Bapa-nya di sorga. “Yang ingin gue pupuk dari ketenaran itu adalah value diri gue. Dengan punya value di mata orang, kamu bisa mempengaruhi orang. Orang akan memperhatikan dan mendengarkan kamu ketika kamu menjadi something. Itu alasan mengapa gue ingin jadi something supaya gue bisa jadi terang,” tuturnya.
38
Tidak dapat dipungkiri, seringkali ketika seseorang menjadi terkenal akan ada banyak prinsip hidup yang dikompromikan. Akan tetapi, berbeda dengan Bams, ia tidak rela mengompromikan kepercayaannya supaya bisa berbaur dengan dunia. Mengapa? “Gue cinta sama Tuhan. Bukan takut, tapi cinta. Karena Dia sudah membesarkan gue dengan dan dalam cinta, bukan dalam ketakutan. I don’t fear my God, because He loves me. Apa pun yang gue lakukan, Tuhan akan tetep mencintai gue,” ujar pria yang baru saja menikah di awal tahun ini. Ia memilih untuk menghindari hal-hal yang dibenci Tuhan. Mau disorot ataupun tak disorot oleh lampu ketenaran, ia lebih memilih untuk memegang teguh prinsipnya. “Jangan pernah menurunkan prinsip hidupmu demi mendapatkan sesuatu. Tetapi berpeganglah pada prinsipmu untuk mendapatkan sesuatu,” katanya. Maka itu, Bams tak peduli apabila ada seseorang yang mempermasalahkan prinsip dan agamanya. Pindah Band Beberapa tahun yang lalu, penikmat musik Indonesia cukup dikagetkan dengan ‘kepindahan’ Bams
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 38
12/19/14 2:57 AM
ke band Giving My Best (GMB) , sebuah band rohani. Bams memang sudah bergabung dengan GMB sejak 2007, namun kala itu ia hanya hadir sebagai ‘tamu’ di beberapa album GMB. Kali ini ia benar-benar pindah dan meninggalkan Samsons. Kenapa pindah?” tanya NAFIRI. Kami pun yakin pertanyaan itu pasti ada di benak semua orang. Bams menjawab dengan jujur, tawaran dari GMB itu sebenarnya bertepatan dengan apa yang sedang ia alami di Samsons. Cara pikirnya dengan personal Samsons yang lain sudah banyak berbeda, yang mana apabila diteruskan bisa berakibat buruk terhadap keseluruhan band. Alasan lain mengapa ia menerima tawaran GMB cukup sederhana. Pertama, karena sejak dulu Bams ingin memiliki sebuah band rohani. Kedua, ia penggemar GMB. Dan ketiga, ia ingin melayani Tuhan lebih dan lebih lagi. Tidak mudah untuk mengatakan kalimat “ya, aku ingin menjadi vokalis GMB”. Sebelumnya, Bams sempat tidak yakin untuk mengambil keputusan itu. “Ketika GMB meminta gue jadi vokalis mereka, gue malah bertanya ke mereka, ‘Kalian yakin? Gue kan dari band sekuler,’” ujarnya.
Akhirnya Bams meminta pendapat kepada orangtuanya. Dari mereka, ia mendapatkan jawaban. “Mereka berkata, layanilah Tuhan ketika kamu sedang berada di puncak,” Bams ingat betul kata-kata orangtuanya ini. Dan memang, pada saat itu Samsons sedang berada di puncak dunia musik Indonesia.
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 39
39
12/19/14 2:57 AM
Ini kesempatan yang baik untuk menunjukkan terang Kristus. Bams juga tersentuh oleh perkataan orangtuanya, karena ia teringat bahwa apa yang mereka katakan telah dipraktekkan oleh ayahnya. Ayahnya yang seorang pengacara terkenal mendirikan lima Lembaga Bantuan Hukum yang melayani kasus-kasus yang diperuntukkan bagi masyarakat tak mampu. “Karena dia banyak memberi, ia tak pernah kekurangan dalam hidupnya. Ia selalu dicukupkan Tuhan,” tuturnya. Keputusan pun diambil. Akan tetapi orang-orang mulai mencerca keputusan Bams untuk pindah. Namun, Bams sudah bersiap akan apa yang ia hadapi karena pernah mengalami hal yang sama ketika dulu di Samsons. “Sekarang ketika di GMB, gue gak peduli lagi sama perkataan negatif mereka. Karena gue merasa apa yang gue lakukan ini benar dan sesuai dengan prinsip hidup gue. Ditambah lagi, gue merasa menjadi pribadi yang lebih baik lagi ketika melakukan ini. Pada akhirnya kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Justru ketika kita memusingkan opini orang, kita kehilangan tujuan hidup kita yang mana lebih penting,” ujarnya mantap. 40
Janji Tuhan Kini, Bams berusaha untuk tetap menjadi anak yang taat. Ia dan istrinya, Mikhavita Wijaya, baru saja dikaruniai seorang putri yang diberi nama Eleanor Regiana Bukit. Tangan Tuhan tak pernah lepas dari kehidupannya dan Bams sungguh bersyukur akan itu. Kedekatannya dengan Tuhan tetap ia bina dalam dirinya dan keluarga kecilnya. “Jujur, gue minta supaya Tuhan jangan beri cobaan berat dalam hidup gue. Tapi satu hal yang selalu gue lakukan, yaitu tetap taat kepada-Nya,” katanya. Kasih Tuhan menurutnya sungguh luar biasa. Karena mau seburuk apa pun kelakuan anak-anakNya, Ia tidak akan pernah meninggalkan mereka. “Manusia yang meninggalkan-Nya kok, bukan Dia. Dia sudah berjanji akan tetap tinggal di samping kita.” Dengan semangat itulah, Bams setia melayani Tuhan dengan penuh semangat; bukan saja sebagai seorang musisi, tapi juga sebagai pebisnis. “Tuhan itu sudah baik banget sama gue. Gue dicintai banget sama Tuhan,” ujarnya menutup wawancara dengan NAFIRI
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 40
12/19/14 2:57 AM
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 41
41
12/19/14 2:57 AM
Renungan Kelahiran Kristus
Cara Kita dan Cara TUHAN MENGHAPUS DOSA
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29)
42
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 42
12/19/14 2:57 AM
/ Kalvin Surya Budiman, PH.D. /
K
i t a semua suka dosa dan suka berdosa. Kalau kita tidak menyukai dosa, kita tidak akan mau berbuat dosa. Itu prinsip umum: kita suka melakukan yang kita suka, dan kita menjauhi yang kita tidak suka. Mengapa kita suka berdosa? Jawaban teologisnya adalah karena kita orang berdosa. Jawaban praktisnya adalah karena kita menyukai, menikmati dan menyenangi dosa. Yang kita tidak suka dari dosa adalah konsekuensinya. Orangorang bilang nonton film porno itu menyenangkan, tapi mereka juga bilang bahwa mereka merasa malu kalau ketahuan. Ada orang lain lagi yang berkata bahwa menipu dan berbohong adalah perbuatan yang kreatif, tapi ia tidak suka kalau ketahuan apalagi harus menanggung hukuman. Ada juga yang mengaku bahwa berselingkuh itu asyik dan menegangkan, tapi ia malu dan tidak suka kalau tertangkap basah. Seandainya konsekuensi-konsekuensi tersebut bisa diminimalkan, apalagi dihapuskan sama sekali, barangkali semua orang dengan senang hati akan berbuat dosa. NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 43
43
12/19/14 2:57 AM
Dalam kenyataannya, manusia memang selalu berusaha untuk ‘menghapuskan dosa’. Salah satu cara kita ‘menghapus dosa’ adalah dengan rasionalisasi. Seorang suami yang ketahuan berselingkuh dengan istri orang lain mungkin akan berkata bahwa ia terpaksa melakukan itu karena setiap hari digoda terus oleh si wanita tersebut. Sementara itu, si wanita itu mungkin akan berdalih bahwa ia merasa kesepian karena suaminya tidak pernah di rumah. Mungkin ada juga orang yang ketahuan korupsi uang perusahaan lalu berusaha untuk lepas dari konsekuensi dosa dengan menunjukkan bahwa semua pegawai di perusahaannya juga melakukan hal yang sama. Melalui rasionalisasi, kita mencoba untuk menunjukkan bahwa yang orang anggap sebagai dosa, sebenarnya bukan dosa. Rasionalisasi adalah cara untuk meminimalisasi konsekuensi-konsekuensi dosa, atau bahkan menghapuskan dosa itu sendiri. Cara manusiawi lainnya untuk ‘menghapus dosa’ adalah dengan merelatifkan definisi dosa. Alkitab berkata bahwa dosa adalah sebuah pelanggaran terhadap hukum Allah (1 Yohanes 3:4). Artinya, dosa pada hakikatnya bertentangan atau tidak memenuhi standar kesucian yang Allah berikan kepada manusia. Patut Dimaklumi Tetapi, dengan kreativitas yang ada pada kita, kita mencoba memberikan penjelasan yang lebih manusiawi, misalnya, dengan berkata bahwa hal-hal yang Alkitab anggap sebagai dosa sebenarnya lebih merupakan sebuah kelemahan mental atau kondisi psikologis yang patut dimaklumi. Kita mungkin berkata, orang itu kecanduan pornografi karena dia tidak dapat kasih sayang yang cukup dari orangtuanya. Atau, orang itu membunuh karena dia lahir dan dibesarkan dari keluarga yang penuh dengan kekerasan. Dia berbohong karena dari kecil lingkungan pergaulannya mengajarkan tentang kebohongan sebagai salah satu cara untuk hidup; dan seterusnya. Merelatifkan dosa seringkali menghasilkan pergeseran-pergeseran batasan dosa dengan alasan-alasan lain, seperti modernisasi and progresifisme. Ada halhal yang dulu dianggap dosa, menurut kacamata masa kini tidak lagi dianggap dosa. 44
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 44
12/19/14 2:57 AM
Dosa bukanlah sebuah kerusakan yang bisa diperbaiki oleh manusia
Sekelompok orang yang menyebut diri modernis dan progresif percaya bahwa seks sebelum menikah atau di luar pernikahan adalah sekadar gaya hidup. Di masa sekarang seks tidak masalah dilakukan kapan saja dan di mana saja, asalkan keduanya sepakat dan bukan karena paksaan. Di masa lalu aborsi dianggap pembunuhan karena teknologi di masa lalu tidak semaju sekarang. Aborsi itu dosa karena seringkali dilakukan sesudah janin berumur lebih dari satu bulan. Sekarang kita bisa mendeteksi dan membatalkan kehamilan sedini mungkin, sewaktu janin tersebut belum menjadi ‘manusia’. Dulu pernikahan sesama jenis dianggap dosa, karena pengertian kita tentang cinta dan pernikahan masih terbatas. Studi ilmiah menunjukkan bahwa dorongan homoseksualitas adalah kecenderungan yang normal. Karena itu, baik aborsi maupun homoseksualitas dapat kita terima sebagai praktik yang tidak berdosa. Jadi melalui rasionalisasi dan mengganti standar dosa dengan yang lebih manusiawi, banyak orang berharap perasaan bersalah akibat dosa bisa diminimalisasi atau bahkan dihapuskan sama sekali. Masalahnya, kalaupun perasaan bersalah karena dosa bisa kita tiadakan, ada konsekuensi lain yang tidak berada di bawah kontrol manusia, yaitu konsekuensi hukuman dari Tuhan. Terhadap yang satu ini, kita cuma bisa menyangkali dan menipu diri dengan berkata bahwa Tuhan itu tidak ada. Barangkali itu adalah cara manusia yang paling praktis untuk ‘menghapus dosa’, yaitu dengan menyangkali keberadaan Allah. Buktinya, Allah tidak selalu secara langsung menghukum orang yang berbuat dosa.
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 45
45
12/19/14 2:57 AM
Seandainya begitu selesai nonton film porno Allah langsung membuat mereka yang nonton jadi buta, maka mungkin tidak akan ada lagi orang yang berani nonton film porno. Atau seandainya setiap kali kita menipu lalu Tuhan mengirim petir menyambar kita sampai hangus, maka barangkali kita tidak akan menipu lagi. Tapi karena hal-hal seperti itu tidak terjadi, atau jarang sekali terjadi, maka sebagian orang memilih untuk hidup dengan asumsi bahwa Allah tidak ada. Lebih lanjut mereka berkata, kita merasa bersalah karena kita merasa harus mempertanggungjawabkan perbuatan-perbuatan kita di hadapan Allah. Kalau Allah tidak ada maka semua diperbolehkan dan kita tidak perlu lagi merasa bersalah. Objek Dosa Tapi permasalahannya tidak sesederhana itu. Kalau Allah tidak ada dan kita boleh berbuat apa saja yang kita suka, fakta menunjukkan bahwa orang yang suka berbuat dosa, tidak suka kalau dia sendiri menjadi objek dosa. Orang yang suka berbohong, tidak suka dibohongi. Orang yang suka menipu, tidak suka ditipu. Orang yang suka mencuri, tidak suka barangnya dicuri.
Jika kita sungguh-sungguh mengaku percaya kepada Kristus, Allah tidak lagi melihat kita hanya sebagai orang-orang yang berdosa, tetapi sebagai orang-orang yang berdosa yang telah dibenarkan dan yang sedang terus bertumbuh di dalam Kristus.
Maka lahirlah macam-macam hukum moral untuk mengatur kehidupan bersama; dibuatlah juga penegak hukum untuk memonitor pelaksanaan hukum moral; dan diciptakanlah berbagai macam hukuman kalau seseorang tidak menaati hukum.
46
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 46
12/19/14 2:57 AM
Jadi manusia mau membuang Allah dan firman-Nya, lalu mengganti Allah dan firman-Nya dengan sesuatu yang berfungsi seperti Allah dan firman-Nya. Semua itu dibuat supaya kita tidak jadi korban dosa orang lain, dan supaya kita bisa hidup bersama tanpa diganggu oleh dosa. Tetapi, semua itu juga dibuat karena sebenarnya dalam lubuk hati kita, setiap kita tahu bahwa pada dasarnya kita ini bukan orang-orang yang baik. Kita semua tahu, kalau kita mau jujur terhadap diri sendiri, bahwa kita ini adalah orang-orang berdosa yang tidak tahu bagaimana mengatasi dosa, apalagi menghapus dosa. Menyangkali realitas dosa dan konsekuensi dosa tidak membuat kita lepas dari dosa. Merasionalisasikan perbuatan dosa tidak membuat dosa itu lenyap. Bagaimanapun juga, yang namanya dosa, tetap adalah dosa. Penipuan adalah penipuan. Kebohongan adalah kebohongan. Pembunuhan adalah pembunuhan. Dosa seks adalah dosa seks. Dan setiap dosa pasti mendatangkan konsekuensi buruk, baik dari perbuatan itu sendiri, maupun dari Tuhan. Jadi bagaimana mengatasi dosa? Kita harus kembali ke cara Tuhan. Tuhan menyediakan cara bukan hanya untuk mengatasi dosa, tetapi untuk ‘menghapus dosa’. Dosa bukanlah sebuah kerusakan yang bisa diperbaiki oleh manusia, dosa adalah sebuah kerusakan pada diri manusia yang hanya bisa diatasi dengan cara diakui supaya bisa dihapuskan oleh Allah. Menurut Yohanes 1:29, Tuhan menghapus dosa dengan menyediakan Anak Domba Allah sebagai wadah untuk mengakui, membuang dan menghapus dosa. Artinya, orang berdosa tidak akan pernah dapat lepas dari dosa kalau ia terusmenerus merasionalisasikan perbuatan dosa, mengganti definisi dosa, atau menipu diri sendiri dengan menyangkali keberadaan Allah. Di hadapan Allah, dosa seorang penjahat akan dihapuskan justru pada waktu ia mengakui segala dosanya sebagai dosa, mengakui ketidakberdayaannya dalam menanggung konsekuensi dosa, dan berjanji untuk hidup menjauhi dosa, sambil sungguh-sungguh percaya bahwa Anak Domba Allah itulah yang telah dan akan menanggung semua hukuman dosanya. NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 47
47
12/19/14 2:57 AM
Tangan yang Kotor Ada paling tidak tiga macam metafora yang sering dipakai dalam Alkitab untuk menggambarkan tentang dosa. Pertama, dosa adalah seperti sebuah kotoran yang mencemari sebuah keberadaan yang suci dan harus dibersihkan agar keberadaan tersebut kembali bersih dan suci. Alkitab berkata, hanya darah Anak Domba Allah yang dapat membersihkan kita dari segala noda dosa (1 Yoh 1:7). Seperti tangan yang kotor, kita membutuhkan air yang bersih untuk membasuhnya. Jika kita mengaku dosa dan percaya pada Kristus yang telah mati untuk kita, maka darah-Nya yang telah tercurah adalah jaminan bahwa Allah akan menyucikan kita dari segala dosa. Kedua, dosa adalah seperti kondisi badan yang sakit atau tidak sehat. Alkitab berkata, hanya dengan menerima Yesus sebagai Juruselamat maka kita dapat sembuh dari segala penyakit dosa (Gal 6:17; 1 Pet 2:24; Mat 9:12). Ketiga, dosa adalah seperti sebuah beban hutang atau hukuman yang harus dibayar. Seperti ketika kita tidak sanggup membayar hutang lalu teman kita menolong membereskan semua hutang kita, demikian pula Anak Domba Allah membayar lunas beban hutang kita kepada Allah.
48
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 48
12/19/14 2:57 AM
Orang berdosa juga adalah seperti narapidana yang dijatuhi hukuman yang berat. Tetapi, seperti narapidana yang bebas merdeka karena ada orang lain yang menggantikannya, demikian pula Anak Domba Allah menggantikan kita untuk menanggung hukuman tersebut (2 Kor 5:21; 1 Pet 3:18). Menyangkali kotoran pada tangan tidak akan membuat tangan kita bersih. Mengaku sehat padahal sakit, tidak membuat kita benar-benar sehat. Melupakan beban hutang, tidak akan membuat hutang itu terbayar lunas. Merasa bebas walaupun status sebagai narapidana, tidak akan membuat kita benar-benar merdeka. Tetapi, apabila kita datang pada Anak Domba Allah dengan membawa segala kotoran dosa, penyakit dosa, beban hutang dosa dan status kita sebagai narapidana dosa, maka Anak Domba Allah itu benar-benar akan menghapuskan seluruh dosa kita. Ia akan menanggung seluruh dosa kita, membenarkan kita dan memberi kita sukacita dalam hati untuk menjauhi dosa. Jika kita sungguh-sungguh mengaku percaya kepada Kristus, Allah tidak lagi melihat kita hanya sebagai orang-orang yang berdosa, tetapi sebagai orangorang yang berdosa yang telah dibenarkan dan yang sedang terus bertumbuh di dalam Kristus. Dalam rangka memperingati kelahiran Kristus, mari kita bertanya pada diri sendiri, cara mana yang akan kita pilih untuk menghapus dosa? Cara kita sendiri atau caranya Tuhan? / Penulis mendapat gelar PhD in Theology & Ethics dari Baylor University (2011). Melayani di Indonesian Evangelical Church & Christian Evangelical Mission di San Diego, Amerika Serikat.
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 49
49
12/19/14 2:57 AM
EVENT NOTES
2014
A
Kemeriahan Anak-Cucu dan Opa-Oma
d a y a n g b e r b e d a pada kegiatan yang biasa dilaksanakan setiap tahun sekali untuk seluruh jemaat di GKY BSD. Acara Family Day tahun ini, yang dihelat pada 25 Oktober lalu, dinilai lebih meriah, diikuti lebih banyak peserta, lebih komplet acaranya, dan yang terutama lebih berlimpah makanan dan hadiah. Hampir lima ratus peserta dari 550 yang terdaftar turut serta dalam kemeriahan setengah hari yang diadakan di MMCC Green Village, di kawasan Serua itu.
50
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 50
12/19/14 2:57 AM
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 51
51
12/19/14 2:57 AM
Acara kebersamaan untuk seluruh jemaat ini mendapatkan gregetnya melalui beragam lomba dan game yang diikuti oleh para peserta yang terbagi kedalam belasan kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari beragam kelompok umur, dari anak sekolah minggu sampai opa-oma anggota Kaleb. Betapa gembiranya hati kita menyaksikan opa dan oma saling bahu membahu bersama
52
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 52
12/19/14 2:57 AM
peserta seusia anak dan cucu mereka untuk memenangkan setiap lomba yang diadakan. Ketika tubuh lelah beraktivitas, makanan dan minuman pun lengkap terhidang. Jumlah dan jenisnya sangat berlimpah, bahkan masih ada yang disiapkan untuk bekal pulang. Bermacam hadiah yang dikemas dalam acara doorprize juga mengalir tiada henti. Ada puluhan peserta yang mendapatkan berbagai hadiah, dari kipas angin sampai rice cooker, seterika sampai dispenser. Menurut panitia, banyak jemaat yang turut serta menyumbang, baik berupa uang, maupun barang (makanan dan minuman). Tak salah bila acara yang dikemas dengan rapi dan dipersiapkan dengan sangat baik ini telah menciptakan suasana yang indah dan meriah sehingga setiap jemaat benar-benar mengalami kasih persaudaraan di tengah saudara seiman mereka / Anton Utomo /
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 53
53
12/19/14 2:57 AM
Roy dan Susi Beberapa tahun yang lalu di kantor saya yang lama, saya sedang melakukan rekrutmen seorang engineer. Beberapa kandidat sudah selesai saya interview, dan tinggal satu kandidat lagi. Saya menunggu beberapa lama tetapi yang saya tunggu tidak kunjung datang. Beberapa kali saya keluar-masuk ruangan, mondar-mandir sebentar, kemudian duduk lagi. Saya sudah mau membatalkan interview terakhir itu sampai kemudian masuklah seorang, dan pelahan mendekati saya sambil bertanya dengan amat sopan, “Pak, jadi interview-nya?� 54
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 54
12/19/14 2:57 AM
illustrasi: Thomdean
/ Titus Jonathan /
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 55
55
12/19/14 2:57 AM
U
p s s … , saya gugup dan terkejut, “Hmmm…,” saya menggumam sambil memandangnya. Sedetik itu saya seperti blank, otak saya serasa macet, tidak bisa berpikir. Belum sempat saya bertanya, pemuda itu berkata, “Saya Roy, Pak.” Ya ampun…, pemuda itu sejak tadi ketika saya keluar-masuk ruangan sudah duduk di kursi di ruang tunggu itu. Saya ingat, saya melihatnya. Tetapi siapa sangka ia adalah kandidat yang saya undang untuk interview? Ia begitu kurus, kulitnya coklat tua mengarah kehitaman, dan … dekil. Rambutnya yang kering itu tidak disisir. Saya menyangkanya kurir pengantar surat. Ia mungkin lupa sedang melamar pekerjaan di sebuah bank. Tetapi ketika berhadapan dengan saya, pemuda itu tak kehilangan senyumnya. Betapa saya malu, dan sungguh merasa bersalah. Ketika interview, pemuda itu benar-benar mengesankan lebih dari kandidat-kandidat sebelumnya. Akhirnya proses rekrutmen saya tutup dan posisi itu saya berikan kepadanya. Dalam menjalankan tugasnya, Roy membuktikan ia bisa diandalkan.
Jika teringat Roy, saya diingatkan untuk selalu respek kepada siapa pun dan tidak terpaku kepada atribut-atribut lahiriah: penampilan fisik, status ekonomi, gelar, ijazah, jabatan, dan sebagainya. Di zaman Perjanjian Lama kita mengenal Daud. Ia diremehkan oleh kakak-kakaknya sendiri, karena ia bukan lulusan tentara tetapi coba-coba mendekati medan perang. Ketika itu tentara Israel sedang gemetar dihardik oleh jawara-jawara Filistin, salah satunya Goliat, keturunan raksasa yang tingginya sekitar tiga meter. Oleh Goliat ia dihina-hina karena posturnya kecil, masih ‘ingusan’, wajahnya kemerah-merahan (belum berewokan yang menandakan kedewasaan), juga terlalu polos dan lugu. Tetapi ketika tentara Israel sedang menunggu nasib untuk dijadikan ‘sate’ oleh tentara Filistin, justru Daud yang kemudian memenggal kepala Goliat. 56
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 56
12/19/14 2:57 AM
Di zaman Perjanjian Baru kita mengenal Petrus. Ia diremehkan oleh orangorang Yahudi terutama oleh para ulama (ahli Taurat) karena background-nya adalah seorang nelayan yang tidak terpelajar. Tetapi Petrus tiba-tiba menjelma menjadi orang yang powerful. Ia berkhotbah dan mengharubirukan hati 3.000 orang yang kemudian menjadi percaya kepada Kristus. Ia menyembuhkan orang lumpuh yang mengemis di halaman bait Allah dengan satu kalimat: “Demi Yesus orang Nazaret, bangun dan berjalanlah!” Para alim ulama yang tidak alim sama sekali itu terheran-heran, bagaimana Petrus yang tidak pernah “makan bangku sekolahan” itu bisa melakukan perkara itu? Lalu …, di zaman informasi digital ini kita mengenal Susi Pudjiastuti, seorang perempuan yang baru dipilih oleh Presiden Jokowi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Menteri Susi langsung bikin heboh sesaat setelah Jokowi selesai mengumumkan susunan kabinetnya di istana, karena tiba-tiba dia ndeprok (duduk di lantai dengan santai) dan dengan cuek-nya ia menyulut rokoknya. Dan para wartawan yang bermata tajam itu makin surprise lagi melihat Bu Susi kelihatan ada tato di kakinya. Maka tidak terlalu lama beredarlah foto dan berita tentang Bu Susi di media online dan media sosial. Keesokan harinya ketika saya login ke Twitter saya, topik yang paling banyak di-tweet adalah Bu Susi. Para netizen itu banyak yang mem-bully Bu Susi di media sosial. “Wow..ada menteri hanya tamatan SMP, apa ngga ada yang lain?” tweet seseorang. “Menteri kok hidupnya kacau, sudah merokok, bertato, kawin sampai tiga kali pula …,” tweet yang lain lagi. Walaupun banyak yang mem-bully-nya, tetapi masih lebih banyak yang membelanya. “Steve Jobs dan Mark Zuckerberg juga nggak lulus kuliah.” “Bu Susi yang lulusan SMP saja bisa jadi menteri, seharusnya anak Indonesia bisa bercermin dari beliau.” “Paling tidak Bu Susi jujur, ia tidak jaim di depan orang, dan bersikap apa adanya. Tetapi sebaiknya memang jangan merokok di istana, apalagi saat wawancara dengan wartawan.” (Belakangan Bu Susi berjanji untuk berhenti merokok) Duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert Blake menyebutnya perempuan tangguh. Rhenald Kasali menyebutnya perempuan hebat. “Dia adalah self driver”, kata Rhenald. NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 57
57
12/19/14 2:57 AM
Susi muda memutuskan drop-out di kelas 2 SMA karena pihak sekolahnya mengancamnya agar ia tidak golput. Sejak itu ia terpaksa harus mandiri. Di pesisir pantai Selatan yang terik, ia berjualan ikan di pasar. Ketika hasil tangkapan ikannya makin banyak, ditemani sopir, ia menyewa truk dari Pangandaran, membawa ikan dan udang untuk dilelang di Jakarta. Hal itu dijalaninya selama bertahun-tahun, seorang diri. “Saya memang butuh ‘orang gila’ seperti Bu Susi yang bisa melakukan terobosan,” kata Presiden Jokowi tentang menterinya yang jam 6.00 pagi sudah standby di kantor kementerian itu. Saya sendiri salut dan memuji sosok Bu Susi, walaupun gayanya nyentrik (jauh dari gaya pejabat pada umumnya), dan walaupun ia di-bully banyak orang karena ia tidak tamat sekolah, merokok di istana dan punya tato di kakinya. Bagi saya, apakah ia lulusan SMP atau professor doctor, perokok atau bukan, punya tato atau tidak, itu tidak terlalu penting (Bukan berarti saya setuju dengan kebiasaan merokoknya), tetapi sebagai pejabat, yang paling dibutuhkan oleh Indonesia saat ini adalah pejabat yang mau bekerja keras, mempunyai mental pantang menyerah, tidak korupsi, punya integritas dan mendahulukan kepentingan rakyat. Apa untungnya mempunyai pemimpin yang kelihatannya beriman dan suci tetapi korupsi? “It doesn’t matter whether the cat is black or white, as long as it catches mice,” kata Deng Xiaoping. Saya salut dengan Bu Susi, dan seperti kebanyakan orang, tidak mempermasalahkan masa lalunya, sekolahnya, apalagi keimanannya. Bu Susi dipilih menjadi pemimpin dan pejabat publik, bukan pemimpin agama. Orang beriman dan taat beragama belum tentu bisa menjadi pemimpin negara. Itulah sebabnya mengapa Daud dan bukan Nabi Natan yang memimpin bangsa Israel, Mao Tse Tung dan bukan John Sung yang memimpin RRC, Kim Dae-jung dan bukan Paul Yonggi Cho yang memimpin Korea Selatan, Nelson Mandela dan bukan Desmond Tutu yang memimpin Afrika Selatan, Bill Clinton dan bukan Billy Graham yang memimpin Amerika. Kriteria pemimpin negara atau pejabat berbeda dengan pemimpin agama. Dalam Islam pun, kriteria pemimpin adalah apakah ia adil dan bukan apakah ia beriman. Ketika Ahok didemo oleh FPI dan ditolak menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi, banyak pihak membelanya. “Selama beliau adil dan berpihak kepada rakyat, itulah gubernur kita semua. Ukuran memilih 58
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 58
12/19/14 2:57 AM
pemimpin yang baik adalah keadilan, kejujuran, dan amanah, bukan agamanya,� kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. Sepuluh tahun lalu, Bu Susi berjuang untuk mendapatkan kredit dari bank untuk membeli pesawat terbang guna mentranspor ikan-ikan segar dari Pangandaran ke Jakarta, karena ia tahu harga ikan yang diawetkan dibanding ikan hidup jauh berbeda. Beberapa kali proposal kreditnya ditolak karena dianggap tidak feasible, hingga akhirnya ada bank yang mau mengucurkan kredit. Ketika pesawat terbang itu akhirnya terbeli, terjadilah bencana tsunami di Aceh tahun 2004. Bu Susi merelakan pesawat barunya untuk dipakai. Pesawatnya adalah yang pertama mendarat di tanah Aceh, mengangkut penumpang dan bantuan logistik. Orang-orang yang diberangkatkan ke sana oleh Bu Susi kagum dan terharu, karena Bu Susi tidak memungut biaya. “Ini sedang bencana, tidak usah tanya soal ongkos,� kata Bu Susi menjawab mereka. Betapa ia tidak memikirkan untung rugi lagi, karena hati nuraninya tergerak oleh rasa belas kasihan.
Bu Susi menggendong seorang tua menuju pesawat terbang
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 59
59
12/19/14 2:57 AM
Para pengritiknya mungkin perlu segera bercermin, karena Bu Susi yang di-bully itu toh lebih banyak berbuat untuk orang lain. Ia memperkerjakan ratusan orang di bisnis perikanannya, ia memperkerjakan puluhan pilot termasuk beberapa pilot asing untuk mengoperasikan Susi Air. “Anak saya disekolahkan oleh beliau,” kata seorang karyawannya. Bu Susi, walaupun dihina-hina karena atribut-atribut lahiriahnya, toh terkenal bersih dan tidak korupsi. “Jangan cobacoba menyuap saya, karena saya tidak bisa disuap,” katanya. Ia berkomitmen bekerja keras untuk mengangkat kesejahteraan hidup para nelayan, dan mengembalikan kekayaan laut kita ke kas Negara dengan memberantas pencurian ikan oleh kapal-kapal asing. Menurut data, Indonesia mengalami kerugian Rp300 triliun/tahun akibat illegal, unreported, dan unregulated fishing. Sekarang, apa yang sudah dan akan kita perbuat untuk orang lain dan untuk Negara ini? Apakah kita merasa lebih baik dan lebih pintar daripada Bu Susi karena gelar sarjana kita berderet-deret di depan dan belakang nama kita? Ataukah kita merasa lebih beragama daripada dia? Di Perjanjian Baru seorang perempuan Samaria yang telah gonta-ganti hidup bersama dengan lima laki-laki yang bukan suaminya dicibir oleh orangorang sekampungnya. Namun nyatanya Yesus sengaja menunggunya di tepi sumur Yakub dan mengajaknya berdialog, dan hidup perempuan itu berubah. Kita menemukan bahwa semakin mulia seseorang, semakin ia menghargai orang lain, semakin ia mengasihi orang lain. Semulia apakah diri kita? Ah, kita lebih suka menghakimi orang lain, seperti saya (awalnya) memandang rendah Roy, dan kita yang terlalu cepat menghakimi Bu Susi
“If you judge people, you have no time to love them” / Mother Teresa 60
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 60
12/19/14 2:57 AM
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 61
61
12/19/14 2:57 AM
Kalau Bisa Berbuat Sesuatu,
DO IT NOW OR NEVER
Prof. Adrianus Mooy, M.Sc., Ph.D.
Tentang perjuangan di awal Orde Baru, dilema sebagai Gubernur BI, pengalaman sebagai diplomat, rencana Tuhan dan perjalanan iman 62
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 62
12/19/14 2:57 AM
/ Titus Jonathan /
A
drianus Mooy adalah sedikit dari orang Kristen di Indonesia yang mencapai puncak karir di pemerintahan serta di PBB dan yang mengakhiri tugasnya dengan ’soft landing’. Jabatan sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) diembannya dengan cerdik dan taktis, mengingat pada waktu beliau menjabat (1988 – 1993), merupakan periode yang sangat tidak mudah bagi seorang Gubernur Bank Sentral. Pak Harto sebagai Kepala Pemerintahan sedang ’kuatkuatnya’, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai ratarata 7,5 persen (bahkan tahun 1991 mencapai tertinggi sebesar 9 persen) dan pembangunan terus digenjot, termasuk dengan ikut-sertanya putera-puteri Pak Harto dalam proyek-proyek pembangunan. NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 63
63
12/19/14 2:57 AM
”BI dianggap sebagai bendahara pemerintah,” kata Adrianus. Tetapi Adrianus yang merupakan kelahiran pulau Rote (NTT) ternyata mampu menghadapi dan menyelesaikan persoalan-persoalan pelik di BI dengan pendekatan cara Jawa (Karena Pak Harto orang Jawa). Tutur katanya yang halus dan tekadnya untuk tidak ingin membuat tersinggung “orangtua” rupanya adalah strategi jitu ketika harus menghadap waktu dipanggil oleh Presiden. ”Tidak semua permintaan dapat saya penuhi, tetapi memang juga tidak bisa semua ditolak, tetapi toh Tuhan selalu memberi pencerahan untuk mengatasi,” kata Adrianus. Dalam mengerjakan tugas, Adrianus selalu berusaha untuk “do the best”. Tugas-tugasnya diselesaikan dengan baik, tanpa berpikir apresiasi apa yang harus diperolehnya. Pada usia senja sekarang, Adrianus serasa tidak mau berhenti sebelum benar-benar ’dihentikan’. Ketika beliau merenung, pengalaman spiritualnya dengan Tuhan membuatnya selalu bersyukur karena menyadari bahwa perjalanan hidupnya hingga di titik ini merupakan anugerah-Nya semata.
64
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 64
12/19/14 2:57 AM
Untuk menggali pemikiran figur yang menyukai ilmu pasti ini, tim NAFIRI melakukan wawancara dengan beliau pada tanggal 12 November 2014 di kantornya yang terletak di area kampus UPH Karawaci, Tangerang. Dengan relaks beliau menerima tim NAFIRI dan menjawab semua pertanyaan dengan gaya bercerita yang runtut, jelas dan menarik. Berikut ini petikannya: Nafiri (NF): Apa kegiatan Bapak hari-hari ini? Adrianus Mooy (AM): Di Universitas Pelita Harapan (UPH) Karawaci saya dipercaya sebagai Senior Advisor, sedangkan di UPH Surabaya saya masih pegang sebagai Rektor. Sebelumnya waktu saya diminta join oleh Pak James (James Riady, red.) di tahun 2007, saya sementara menjabat juga sebagai Dekan Business School UPH. Selain itu juga membantu di PT Matahari dan PT Lippo Karawaci sebagai komisaris. Kemudian pada tahun 2011 membantu di Bank Nobu sebagai President Commissioner dan melepaskan jabatan komisaris di Matahari maupun Lippo Karawaci karena tidak diperkenankan oleh BI untuk merangkap. Sesekali sebagai mantan orang BI saya juga masih membantu (tidak secara formal) di LPPI dan IBS Kemang sebagai honorable faculty. Saya tidak mengajar tetapi menjadi pembicara atau moderator dalam berbagai pertemuan yang diselenggarakan oleh kedua lembaga tersebut. NF: Bapak masih aktif di United Nations Support Facility for Indonesia Recovery (UNSFIR)? AM: Tidak lagi. UNSFIR sudah selesai. Itu dibentuk pada waktu Indonesia mengalami krisis di tahun 1998. UNSFIR membantu Indonesia dengan suatu policy advisory untuk mengatasi krisis. NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 65
65
12/19/14 2:57 AM
NF: Bisa Bapak ceritakan ketika Bapak ikut menjadi tim yang merancang ekonomi Indonesia di awal-awal Orde Baru? AM: Pada akhir studi saya di University of Wisconsin AS atas biaya Ford Foundation, saya ditelpon oleh Kepala Ford Foundation Jakarta dan diberi tahu bahwa sekembalinya saya di Indonesia saya diminta oleh Menteri Urusan Riset Prof. Djuned Pusponegoro untuk membantu Pemerintah di Leknas/LIPI bersama dengan rekan-rekan dari Universitas Indonesia tamatan University of California Berkeley antara lain Prof. DR.Wdjojo Nitisartro. Pulang dari Amerika tanggal 23 September 1965, seminggu kemudian meletus peristiwa G30S/PKI. Saya juga mengajar di UGM, kemudian pada tahun 1967 membantu Pak Sultan (Sultan Hamengkubuwono IX, red.) yang waktu itu sebagai Menteri Utama. Pada tahun 1967 Bappenas di reorganisasi. Pimpinannya berganti dari DR. Soeharto ke Prof. DR. Widjojo Nitisastro dan beliau meminta saya untuk bergabung ke Bappenas bersama-sama dengan kawan-kawan lain dari UI termasuk Pak Emil Salim dan Pak Saleh Afiff. Bersamasama kami lalu menyusun draft Repelita I. Di tahun 1969 saya ke Bangkok atas tawaran dari PBB, tetapi tahun 1973 pemerintah panggil saya untuk masuk Bappenas kembali karena akan menyusun Repelita II. Setelah itu berlanjut, selama lima belas tahun saya di Bappenas dan turut menyusun Repelita II, III dan IV. Pada tahun 1988 saya ditunjuk oleh Pak Harto untuk memimpin Bank Indonesia (BI) sebagai gubernur. Selesai di BI tahun 1993, saya ditugaskan sebagai Dubes Indonesia untuk Uni Eropa. NF: Berapa lama Bapak bertugas di Uni Eropa? AM: Hanya 1,5 tahun, karena Sekjen PBB Boutros Boutros Ghali tiba-tiba minta saya mengepalai kantor PBB di Bangkok. Saya tanya ke Pak Harto dan beliau mengatakan bahwa itu tugas penting. Jadi saya pergi dan bertugas sebagai Under-Secretary-General of the United Nations/ Executive Secretary of UN-ESCAP (United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific). Dalam sejarah hanya ada dua orang dari Indonesia yang pernah menjabat Under-Secretary-General dan dua-duanya orang Kristen: saya dan Pak Johan Maramis. Setelah Boutros Ghali diganti oleh Kofi Annan, saya diperpanjang sampai tahun 2000. 66
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 66
12/19/14 2:57 AM
NF: Bagaimana Bapak bisa lama membantu Pak Harto di Bappenas sampai menjadi Gubernur BI? AM: Itu perjalanan panjang. Di awal pemerintahan Orde Baru, kita bukan mulai dari titik nol tetapi bahkan dari titik minus karena laju pertumbuhan ekonomi adalah negatif. Inflasi yang diwariskan pemerintahan sebelumnya lebih dari enam ratus persen. Di Bappenas saya dan kawan-kawan bekerja keras untuk menggerakkan ekonomi. Tidak mudah memang, tetapi kami selalu do the best. NF: Apakah Bapak sering mengalami situasi dilematis sebagai Gubernur BI yang dianggap sebagai ‘bendahara’ pemerintah waktu itu? AM: Ya sering .... Tetapi dalam situasi yang sulit (terutama jika menyangkut keluarga Bapak Presiden), saya punya cara. Sewaktu dipanggil beliau terkait proyek anak-anaknya misalnya, saya akan katakan, ”Baik Pak, saya akan pelajari dulu, mohon waktu beberapa hari nanti saya akan lapor.” Nah, selama beberapa hari itu saya bisa mempunyai waktu untuk berpikir dan minta pendapat temanteman sehingga bisa memberikan jawaban dan solusi yang pas. Dengan beliau kita tidak bisa langsung katakan: “Tidak” apalagi di depan banyak orang. Saya banyak belajar dari kawan-kawan yang dari Jawa terutama dari Pak Widjojo dan Pak Moerdiono. NF: Pertumbuhan ekonomi Indonesia waktu itu sangat baik, padahal kita mulai dari minus. Hal-hal apa saja yang mempengaruhi? AM: Harus saya akui keberhasilan waktu itu banyak juga karena faktor keberuntungan. Ada quote yang mengatakan, ”The enemy of my enemy is my friend”. Waktu Orde Lama kita bermusuhan dengan Barat, dan setelah peristiwa G30S/PKI kita bermusuhan dengan RRC/komunisme, dan kita tahu bahwa Barat juga bermusuhan dengan RRC/komunisme, jadi akhirnya kita berteman dengan Barat dan mendapat banyak bantuan dari negara-negara Barat termasuk IMF dan World Bank untuk membangun ekonomi.
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 67
67
12/19/14 2:57 AM
NF: Apa lagi faktor keberuntungan selain hal itu? AM: Minyak dan sumber daya alam pemberian Tuhan. Pada waktu itu produksi minyak kita 1,5 juta barel/hari termasuk nafta dan hasilnya dipergunakan untuk pembangunan. Kita ekspor minyak dengan kualitas dan harga tinggi tetapi mengimpor minyak dengan kualitas dan harga yang lebih rendah yang cocok dengan kebutuhan kita. Jadi selalu ada margin keuntungan. Konsumsi BBM kita juga masih rendah. Hasil minyak kita pergunakan untuk membangun infrastruktur baik fisik maupun sosial seperti jalan, jembatan, pelabuhan, pendidikan, kesehatan dan lain-lain melalui program yang dinamakan program Inpres. Jadi kita harus memanfaatkan kesempatan ketika keberuntungan itu ada, karena keberuntungan tidak datang sering-sering. NF: Sektor apa yang menjadi prioritas Bapak dan kawan-kawan pada waktu itu? AM: BBukan hanya dulu saja, tetapi juga sekarang, sektor utama yang harus kita genjot adalah sektor pertanian, karena bangsa yang padat penduduk urusan pangan sangat krusial. Produksi pangan khususnya beras ditingkatkan melalui program Bimas dengan Panca Usahanya yaitu bibit, air, pupuk, pestisida/ insektisida dan penyuluhan sehingga Indonesia yang sebelumnya merupakan importir beras terbesar di dunia, mencapai swasembada pangan dalam tahun 1986 dan mendapat penghargaan dari FAO. Yang kedua adalah industri tetapi terutama industri yang terkait dengan pertanian misalkan membangun industri pupuk, alat-alat pertanian, industri pengolahan dan lain-lain. Semua harus integrated. NF: Bagaimana peran swasta? LS: Swasta kita ’tempelkan’ ke pemerintah sebagai kontraktor atau subkontraktor, pertama agar bisa belajar kemudian lambat laun kita lepas agar bisa mandiri. Pada tahun 1980-an ketika harga minyak turun kita adakan deregulasi perekonomian termasuk deregulasi perbankan untuk lebih mendorong peranan swasta dan sektor nonmigas. Hasilnya sekarang sektor swasta memegang peranan yang besar dalam pembangunan sedangkan pemerintah mendukung dengan membangun infrastruktur. 68
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 68
12/19/14 2:57 AM
NF: Bagaimana Bapak melihat kondisi saat ini? AM: Pak Jokowi menghadapi tantangan yang sangat berat. Banyak persoalan yang harusnya sudah diselesaikan oleh pemerintah sebelumnya, tetapi sayangnya tidak dilakukan sehingga PR-PR Jokowi banyak sekali. Belum lagi tantangan dari luar karena kita hidup di era globalisasi. NF: Jadi apa yang harus dilakukan oleh pemerintah sekarang? AM: Kabinet Kerja baik, tetapi we need vision and action. Visi tanpa aksi adalah ’day dream’, mimpi di siang bolong. Tetapi aksi tanpa visi adalah ’nightmare’, malapetaka. NF: Sekarang tidak ada GBHN ya .... AM: Itulah, akhirnya pembangunan tidak bisa berkesinambungan. Kalau ada GBHN sebagai visi nasional, pemerintah yang baru tinggal melanjutkan pemerintah sebelumnya. Tetapi sekarang semua tergantung pada visi pemimpin.
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 69
69
12/19/14 2:57 AM
Pak Jokowi menghadapi tantangan yang sangat berat. Banyak persoalan yang harusnya sudah diselesaikan oleh pemerintah sebelumnya, tetapi sayangnya tidak dilakukan sehingga PR-PR Jokowi banyak sekali. Belum lagi tantangan dari luar karena kita hidup di era globalisasi. NF: Apa pendapat Bapak mengenai sistem bernegara kita? AM: Demokrasi tetap lebih baik daripada sistem otoriter. Memang demokrasi juga punya kelemahan dimana pengambilan keputusan bisa menjadi lambat karena proses yang panjang apalagi kalau ada banyak partai seperti sekarang ini. Semua hal dipikir dulu, kemudian rapat, dengar pendapat, lalu mikir lagi baru keputusan. Untuk mempercepat proses, di dalam beberapa hal presiden diberi hak prerogatif untuk mengambil keputusan. Untuk itu sistem presidensial harus diperkuat dimana presiden dibantu oleh suatu tim penasihat ahli seperti di Amerika Serikat. Sistem otoriter cepat mengambil keputusan karena ditentukan oleh satu orang tanpa harus banyak rapat, tetapi kalau keputusannya tidak benar bisa masuk jurang. Untuk mengurangi kemungkinan mengambil keputusan yang keliru maka presiden pun dibantu oleh suatu tim ahli seperti pada zaman Pak Harto. Juga para menteri sebagai pembantu presiden pada umumnya terdiri dari para teknokrat. NF: Tetapi banyak profesional di pemerintahan yang baru sekarang .... AM: Tim yang terdiri orang-orang professional tidak cukup. Perlu ada teamwork. Tetapi yang juga sangat penting adalah adanya perlindungan politik kepada para profesional. Kalau tidak ada perlindungan politik ya contohnya seperti Sri Mulyani. Waktu saya masih di Bappenas, tahun 1986 kami melakukan devaluasi lagi karena harga minyak anjlok. Ketika itu Gubernur BI adalah Pak Arifin Siregar. Padahal sebelumnya dalam banyak pidatonya Pak Harto mengatakan bahwa pemerintah tidak akan melakukan devaluasi lagi karena kurs rupiah diambangkan (floating exchange rate). Tetapi situasi saat itu mengharuskan devaluasi dilakukan. Pak Harto pasang badan, beliau bilang: �Lakukan, saya tanggung jawab�. Itulah perlindungan politik bagi pejabat pemerintah oleh Pak Harto, jadi menteri-menteri berani ambil kebijakan dan keputusan. 70
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 70
12/19/14 2:57 AM
NF: Bagaimana Bapak membandingkan angka korupsi sekarang dengan zaman Orde Baru? LS: Ketika kami membikin seminar mengenai korupsi, salah satu pembicara dari luar negeri bilang bahwa korupsi zaman Soeharto mudah diprediksi, tetapi sekarang sulit karena sudah ada pemerataan korupsi. Orang yang tadinya disangka baik dan bersih bisa mengagetkan kita karena tiba-tiba tertangkap karena korupsi. NF: Apa kendala yang paling Bapak rasakan semasa meniti karir di pemerintahan? LS: Menurut teman-teman saya, karir saya terkendala karena empat kekurangan saya. Pertama, saya orang Kristen; kedua, saya bukan ABRI; ketiga, saya bukan orang Jawa dan keempat saya bukan dari UI, walau lama mengajar di UI, hahaha ... Tetapi walaupun saya dari UGM, saya diminta oleh Dekan FE UI waktu itu, Pak Ali Wardhana, untuk mengajar di UI. Saya mengajar lebih dari dua puluh tahun di UI dan memperoleh gelar Guru Besar Luar Biasa UI pada tahun 1987, sehingga dianggap orang UI. NF: Bagaimana soal tantangan iman? LS: Isu-isu menyudutkan terkait agama memang ada. Waktu itu ada istilah populer RMS, singkatan dari Radius-Mooy-Sumarlin. Trio ini pegang posisi penting di ekonomi dan ketiga-tiganya Kristen/Katolik. Pak Harto bilang, �Saya yang tunjuk saudara.� Dengan demikian kami tidak khawatir. Tetapi ketika pertemuan dengan Pak Harto selesai, beliau bilang kepada kami bertiga bahwa dalam politik hal-hal seperti ini juga perlu diperhatikan. Kalimat terakhir Pak Harto itu ada maksudnya karena setelah dua minggu pada waktu diumumkan kabinet yang baru nama kami bertiga tidak ada lagi di kabinet. Kalau saya ingat-ingat, waktu itu komposisi menteri ada 8 orang yang Kristen/Katolik. Kemudian ada yang mempermasalahkan mengapa jumlah orang Kristen/Katolik di Indonesia hanya 10 persen tetapi dalam kabinet mereka dapat jatah 20 persen lebih. Sejak itu di pemerintahan sesudahnya, jumlah menteri selalu berkisar 10 persenan atau 3 orang.
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 71
71
12/19/14 2:57 AM
Adrianus Mooy merantau ke pulau Jawa dengan menumpang kapal hewan. “Penumpang utamanya adalah hewan, jadi saya nebeng,” kata beliau sambil tergelak. Beliau menceritakan keajaiban hidupnya dari pulau Rote hingga sampai ke Jakarta bahkan mencapai karir di pemerintahan dan lembaga dunia adalah semata-mata “By the grace of God”. Mengingat perjalanan dan pengalaman panjangnya, beliau mengakui bahwa ada Tangan yang menuntun, bukan karena keberuntungan. Satu hal yang selalu dipegangnya adalah “Do your best and let God do the rest”.
NF: Bapak lahir di pulau Rote. Sebagai putra daerah dari Indonesia Timur, bagaimana Bapak melihat kondisi daerah Timur saat ini? LS: Harus kita akui masih ketinggalan jauh. Kata kuncinya adalah pembangunan infrastruktur baik infrastruktur fisik maupun sosial seperti pendidikan dan kesehatan untuk memajukan Indonesia Timur. NF: Bisakah Bapak menceritakan perjalanan iman Bapak sejak masih anak-anak? LS: Saya lahir dari keluarga Kristen. Saya adalah angkatan ketiga yang Kristen dalam keluarga besar kami. Agama Kristen masuk ke pulau Rote tahun 1725 setelah salah satu pemimpin rakyat atau manek (raja) dari Nusak Thie yang bernama Mbura Messa dibaptis menjadi Kristen di Batavia (Jakarta). Setelah dia kembali seluruh keluarganya menjadi Kristen. Dia juga membuka sekolah Melayu dengan mendatangkan guru-guru dari Ambon terutama untuk mengajarkan Alkitab tetapi kemudian berubah menjadi sekolah umum. Mbura Messa juga sangat berpengaruh di Rote dan pemimpin-pemimpin nusak atau manek-manek yang lain apabila mau mempunyai sekolah di daerahnya maka Mbura Messa sebagai raja Kristen bersedia membuka sekolah di daerah tersebut apabila mereka masuk Kristen. 72
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 72
12/19/14 2:57 AM
Demikianlah agama Kristen berkembang di Rote melalui keluarga raja-raja atau manek dan melalui pendidikan. Sekolah yang ada waktu itu umumnya hanya sampai kelas 3 saja. Hanya ada satu SD yang 6 tahun. Ayah saya adalah salah satu kepala sekolah SD 3 tahun, Sebutannya guru jemaat karena pada hari kerja ia adalah guru tetapi pada malam hari dan pada hari minggu ia adalah pendeta. Ketika Jepang masuk, dibuka beberapa kelas 4 yang baru kemudian dilanjutkan setelah kemerdekaan Indonesia. NF: Bagaimana dengan perkembangan gereja? LS: Berkembang pesat. Di Rote banyak gereja yang merupakan anggota dari Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) yang pada dasarnya adalah Dutch Reformed Church. NF: Apakah Bapak memang sejak kecil menyukai ilmu-ilmu ekonomi? LS: Sebenarnya waktu di SMP nilai saya yang terbaik di ilmu pasti sehingga saya bermimpi mau jadi insinyur walau tidak tahu bagaimana karena di Kupang pada waktu itu hanya ada satu SMP yang didirikan pada tahun 1948 sebagai SMP yang pertama didirikan dalam sejarah Indonesia untuk seluruh NTT dan NTB. Pada waktu itu tidak ada SMA. Waktu ujian akhir SMP herannya nilai ilmu sosial saya lebih bagus daripada ilmu pasti. Pada saat yang sama Pemerintah membuka SMA C (jurusan sosial) di Kupang pada tahun 1951 jadi tidak ada pilihan lain. Saya lalu masuk SMA C. Setelah itu karena anugerah Tuhan, saya mendapat beasiswa dari Pemerintah pusat untuk melanjutkan ke Universitas Gajah Mada dan saya masuk Fakultas Ekonomi. Semuanya ini adalah rencana Tuhan bagi saya yang lebih indah daripada rencana saya sendiri dan saya hanya menjalaninya.
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 73
73
12/19/14 2:57 AM
Ketika lulus SMA, Adrianus adalah satu-satunya yang mendapatkan beasiswa untuk belajar di UGM karena mendapat nilai ujian tertinggi pada ujian SMA. Dalam perjalanannya ke Jawa, di kapal beliau bertemu seorang Angkatan Laut yang berasal dari Sangir Talaud. Bersyukur, walaupun orang itu tidak dikenalnya, ia menawarkan bantuan mulai menyediakan penginapan di Surabaya sampai membantunya hingga tiba di Yogya. Di Yogya pun beliau dipertemukan dengan seorang dari Rote yang bernama Herman Johanes (kelak menjadi Rektor UGM) yang banyak membantunya. “Semua karena anugerah Tuhan,” katanya. Beberapa tahun di UGM, beliau dikirim sekolah ke Wisconsin, Amerika Serikat pada tahun 1959. “Itu pertama kali saya naik pesawat terbang,” aku beliau yang berangkat ke Amerika dengan pakaian seadanya. “Saya bahkan tidak punya jas waktu itu,” kata beliau.
NF: Berapa lama Bapak menyelesaikan sekolah di Wisconsin? LS: Beasiswa saya untuk dua tahun untuk menyelesaikan program Master di University of Wisconsin. Tetapi profesor saya mendorong saya untuk ambil program master dan doctor secara bersamaan. Dalam setahun saya selesaikan program master dan dalam dua tahun saya selesaikan ujian teori (prelims) Doctor sehingga saya bersama dengan seorang kawan lagi diperpanjang untuk menyelesaikan disertasi doktor kami. NF: Apakah Bapak pernah kecewa selama perjalanan karir Bapak di pemerintahan? LS: Pernah saya berpikir, kerja sudah mati-matian, pulang larut bahkan dini hari, makan sekedarnya, tetapi kok karir tidak bisa cepat. Nah, Tuhan ternyata mempunyai rencana yang baik, tetapi kita belum tahu di awal. Yang perlu kita lakukan adalah taat dan do the best saja. Tetapi andaikan kita sudah do the best tetapi karir tetap tidak naik, pasti 74
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 74
12/19/14 2:57 AM
Tuhan punya maksud lain. Contohnya ketika saya sudah do the best di Bappenas sampai menjadi Gubernur BI dari 1988-1993 walau harus tunggu lima belas tahun dan do my best di BI selama lima tahun, pada akhir term 1993 saya tidak diperpanjang sebagai Gubernur BI. Saya kecewa tetapi ternyata Tuhan mau menghindarkan saya dari kesulitan. Itu terbukti ketika pada tahun 1997/1998 terjadi krisis moneter, puji Tuhan saya sudah tidak sebagai Gubernur BI lagi. Sebab sejak saat itu kalau kita ikuti perkembangan, banyak persoalan terjadi di BI dan menyeret beberapa Gubernur BI-nya. NF: Apa rencana atau cita-cita Bapak? LS: Seperti yang saya katakan, sebenarnya dulu saya ingin jadi insinyur, tetapi ternyata Tuhan menuntun saya untuk menjadi ekonom. Pikir-pikir kalau dulu saya ngotot dengan mimpi insinyur saya lalu mengulang untuk ambil jurusan ilmu pasti belum tentu saya bisa jadi gubernur Bank Indonesia. Sejak saat itu saya tidak pernah punya rencana. Saya ikut saja apa kehendak Tuhan. Orang bilang hidup saya mengalir saja. NF: Bapak bergereja di mana saat ini? LS: Di GKI Pondok Indah, diajak oleh Pak Radius Prawiro. Sebelumnya di GPIB Effatha dan Kharisma. Di GKI PI saya pernah melayani sebagai penatua selama enam tahun dan dua tahun sebagai Ketua Majelis.
Di usianya yang sudah senja, Adrianus Mooy tak berhenti untuk bersyukur, terutama jika mengingat siapa dirinya yang sejauh ini sudah dibawa oleh Tuhan menapaki perjalanan panjang. Ayah dari tiga putri dan kakek dari tiga cucu ini mengajarkan kepada anak-anak dan cucu-cucunya untuk selalu bersyukur atas apa yang diterima. “Orang sering mengukur berkat Tuhan dari kuantitas, misalkan uang dan benda-benda fisik lain, tetapi melupakan kualitas, misalkan kesehatan, kebahagiaan, kebersamaan dengan keluarga dan sebagainya,� kata beliau. Istrinya yang asal Ambon sudah pulang ke rumah Bapa di Surga karena kanker dua tahun yang lalu yaitu setahun setelah mereka merayakan ulang tahun pernikahan emas pada tahun 2011 dengan mengikuti tur dengan kapal cruise bersama anak-anak dan cucu-cucunya.... NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 75
75
12/19/14 2:57 AM
NF: Bapak tahun ini sudah mencapai 78 tahun dan tetap sehat dan aktif berkarya. Apa rencana Bapak dalam lima sampai sepuluh tahun mendatang jika diberi umur panjang dan kesehatan? LS: Kalau bisa berbuat sesuatu, why not? Ketika Pak James mengajak saya membantu disini, semula saya tolak karena umur saya waktu itu sudah 71 tahun. Tetapi penegasan dari Pak James untuk “do it now or never” membuat saya bersemangat untuk terus berkarya selagi ada waktu
Adrianus Mooy sudah kenyang dengan pengalaman hidup sebagai seorang dosen/guru dan pejabat, mulai dari pejabat Bappenas, Gubernur BI, diplomat yaitu sebagai Dubes Indonesia untuk Uni Eropa, Under Secretary General PBB dan saat ini melayani lagi di dunia pendidikan. Prinsipnya sebagai guru untuk “To tell the truth, nothing but the truth” memang sering membawanya dalam situasi dilematis terutama sebagai seorang diplomat. Tetapi beliau banyak belajar dari kehidupan, bahwa segala sesuatu akan indah pada waktunya. Hatinya selalu bersyukur dan di mana pun beliau berkarya, semua dikembalikan kepada Dia. Setelah puluhan tahun malangmelintang dalam karir, sebagai wujud syukurnya kepada Tuhan, beliau menjawab panggilan-Nya untuk membagikan apa yang dimilikinya untuk dunia pendidikan. Baginya pendidikan bukan hanya soal knowledge, karena jauh lebih penting daripada itu adalah, bahwa pendidikan harus membawa manusia untuk mengerti dan mengenal Penciptanya dan juga membawa manfaat bagi sesama
/ Pewawancara: Edna Pattisina, Elasa Noviani, Titus Jonathan, Yahya Soewandono 76
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 76
12/19/14 2:57 AM
Pernah saya berpikir, kerja sudah mati-matian, pulang larut bahkan dini hari, makan sekedarnya, tetapi kok karir tidak bisa cepat. Nah, Tuhan ternyata mempunyai rencana yang baik, tetapi kita belum tahu di awal. Yang perlu kita lakukan adalah taat dan do the best saja. Tetapi andaikan kita sudah do the best tetapi karir tetap tidak naik, pasti Tuhan punya maksud lain.
Sebab Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, bahkan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung; maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.
(Maz mur 5 6 :1 3 )
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 77
77
12/19/14 2:57 AM
REFLEKSI
Natal …. Bisakah Kita Duduk Tenang?
78
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 78
12/19/14 2:57 AM
/ Erwin Tenggono /
N
a t a l l a g i ‌. Natal lagi‌. sepenggal lagu ini melintas dan terpikir suasana anak-anak saat mereka kecil menyanyikan lagu tersebut. Menghias pohon Natal, membeli hadiah, memeriksa kaus kaki dan meletakkan surat balasan ke Santa Claus, menyiapkan cookies dan air untuk rusa ‌. Namun, di saat anak-anak telah dewasa, Natal seakan tidak menjadi sesuatu yang spesial lagi. Membayangkan Natal adalah kesibukan di gereja: kepanitiaan, paduan suara, latihan drama dan sebagainya.
Sesungguhnya, apakah perlu ya ada perayaan Natal? Mungkin perlu, tapi dengan satu syarat: Tidak sibuk di gereja, bisa duduk tenang, relaks bahkan berkumpul dengan keluarga menikmati kidung Natal, menikmati cookies dan segelas kopi. Atau berlibur dan menikmati dinginnya salju di beberapa negara. NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 79
79
12/19/14 2:57 AM
Teringat suatu waktu saya mengikuti suatu conference di Geneva. Saat itu tiba-tiba turun salju. Suasana pagi yang dingin, tiba-tiba menjadi hangat. Semua orang melihat ke jendela kaca dan berkata, “Snowing … it’s Christmas ....” Ada senyuman, ada salaman hangat diantara peserta. Saat itu bukan hari Natal, tetapi suasana salju seakan mengkonfirmasi suasana Natal dan semua menjadi hangat di tengah suasana yang dingin. Apakah Natal dapat membawa keceriaan dan mempersatukan semua orang dalam satu momen tertentu? Kisah lain di sebuah panti asuhan setiap Natal. Anak anak berdoa, ada doa ingin mendapatkan mama-papanya, ada doa berharap ada hadiah yang indah yang mereka terima di saat Natal. Ada kesedihan dan kecemburuan melihat anak-anak seusia mereka yang bersukacita di saat Natal. Bagi sekelompok rekan-rekan pekerja, Natal bisa sebagai suatu hari libur atau bahkan sebagai sarana untuk lembur karena kebutuhan ekonomi yang semakin berat dalam menopang kebutuhan keluarga. 80
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 80
12/19/14 2:57 AM
Apa makna Natal untuk bapak ibu ataupun rekan-rekan? Mari kita tuliskan makna Natal kita. Christmas is about Christ. That’s all. Itu pesan seorang hamba Tuhan senior kepada saya. Natal adalah Kristus. Natal adalah Firman Allah (Yohanes 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran). Natal adalah sukacita yang besar (Lukas 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa�).
Dikala kita merayakan Natal tahun ini, biarlah kita duduk dengan tenang, meninggalkan kehirukpikukan sebentar dan bertanya dalam diri kita. - Apakah kita menghargai perjalanan Kristus untuk kita orang yang berdosa ini? - Apakah firman Allah itu kita hidupi dalam kehidupan kita? - Apakah kehadiran kita membawa sukacita bagi sesama? - Apakah kita telah mengabarkan kesukaan besar ini kepada sesama?
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa (Yohanes 1:1, 4, 14). Biarlah di saat kita merayakan Natal setiap tahun, terang Kristus dalam diri kita semakin bertambah terang setiap tahunnya. Selamat hari Natal, selamat menjadi terang Kristus
NAFIRI MARET 2014
NAFIRI DES14 final.indd 81
81
12/19/14 2:57 AM
Kejujuran di Kota.... Masih Adakah?
D
i J a k a r t a atau Jabodetabek yang hiruk-pikuk setiap harinya dengan aktivitas dan persaingan bisnis, kita mungkin bertanya-tanya apakah kejujuran masih ada? Apakah kejujuran masih penting bagi banyak orang?
82
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 82
12/19/14 2:57 AM
/ Humprey /
Dari hal yang sederhana, misalnya, saat terlambat datang ke kantor, apa alasan kita? Macet? Atau mungkin alasan sebenarnya yang lebih tepat adalah saya terlambat bangun pagi, sehingga keburu macet dan telat masuk kantor? Mungkin kita berpikir, hal itu sudah biasa sehingga toh kita tidak sepenuhnya bohong, benar kok memang macet … tetapi dalam hati kecil kita biasanya ada suara yang kerapkali purapura tidak kita dengar: “Nggak kok … ssst.” Bagi seorang pengusaha atau pemilik toko yang biasa menjual barang, biasa ada semacam ungkapan, “Gak bisalah kalau jujur-jujur amat, mana bisa untung ntar?” Mulai dari melebih-lebihkan kualitas dan kondisi barang, mengaku tidak dapat untung kalau pembeli menawar terus, sampai benarbenar memanipulasi timbangan barang agar dapat memperoleh untung lebih besar. Jujurkah itu? Lalu, apa kata Alkitab tentang kejujuran? “Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak, hendaklah kamu katakana: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat” (Matius 5:37). Itu berarti orang yang jujur tidak perlu berkata atau bersumpah apa-apa lagi karena di dalamnya sudah terdapat kejujuran. Mengenai ahli Taurat dan orang Farisi, Tuhan Yesus pun pernah mengecam, “Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya” (Matius 23:3). NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 83
83
12/19/14 2:57 AM
Konsep Unik Terkait dengan kejujuran, saya teringat akan contoh nyata yang saya alami saat dulu sering makan siang di foodcourt mini di samping gedung kantor di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Makanan di tempat ini cukup enak dan bervariasi, dan walaupun tidak terlalu murah tetapi biasanya penuh oleh para karyawan yang bersantap siang. Namun, yang mengingatkan saya akan tempat ini, selain karena gepuknya yang enak ( ‌ oops), adalah Honesty Kiosk, kios majalah dengan konsep unik yang ada di dekat situ. Honesty Kiosk ini menyajikan majalah, koran bulanan atau mingguan yang dijual tanpa ada pegawai atau karyawan yang menjaga. Di situ disediakan kotak untuk tempat memasukkan uang dan mengambil kembalian sendiri. Oh ya, bahkan ada Laporan Rugi Laba bulan lalu yang ditempel di kios. Ide ini sepertinya bukan suatu ide yang baru di dunia, namun di Indonesia terutama di kota seperti Jakarta hal ini kedengarannya mustahil. Betapa tidak, sandal jepit pun biasanya hilang, mana mungkin ada barang dan uang yang tak dijaga bisa utuh atau tidak hilang? Teringat akan kios majalah tersebut, saya berusaha mencari informasi apakah kios tersebut masih ada atau tidak? Berdasarkan informasi dari teman dan rekan direktur yang dulu sering makan di foodcourt tersebut, kios majalah itu sudah lama tutup. Ada nada-nada sumbang yang mengatakan, mungkin rugi melulu sehingga tutup. Apakah benar sudah tidak ada lagi kejujuran di Jakarta, tepatnya di lokasi samping perkantoran yang cukup mewah ini? Tidak putus asa, saya mencari informasi dan menghubungi pengelola gedung itu. Setelah di-pingpong (dioper teleponnya) dari meja operator ke Bapak A, B, dan seterusnya ... akhirnya saya mendapatkan nomor handphone seorang Bapak yang bernama Pak Arif.
84
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 84
12/19/14 2:57 AM
Via telepon, Pak Arif menjelaskan kios kejujuran itu sudah tidak ada. Pupuslah harapan saya untuk bisa mengabadikan kios tersebut. Namun, saya pikir minimal saya bisa bertemu dulu dengan Pak Arif untuk bertukar pikiran dan mengobrol-ngobrol. Singkat kata, pada Senin pagi yang mendung, saya naik ojek–biar cepat–untuk bertemu sambil makan siang dengan Pak Arif di gedung itu. Begitu naik di ojek, ”Jelegerrrrr!” Bunyi petir bersahut-sahutan. Pak Arif Saya hanya bisa berdoa: “Tuhan, kalau Tuhan mau saya bertemu Pak Arif, jangan hujan dulu ya.” Ajaib, hujan tidak turun sampai saya sampai di gedung itu. Dengan penjagaan super ketat seperti layaknya gedung mewah di daerah tersebut, saya ditanya oleh resepsionis dan satpam yang cukup tegas (baca: galak), “Mau kemana? Ada perlu apa?” Setelah melewati door detector, beberapa satpam bertubuh besar dan access door system yang ketat, akhirnya bisa juga saya bertemu Pak Arif. Beliau ternyata tidak jadi makan siang bersama karena sedang ada pekerjaan di kantornya. Setelah perkenalan singkat, saya pun mengajukan pertanyaan tentang asalmuasal Honesty Kiosk tersebut. “Pak Arif, gimana sih ceritanya sampai ada ide Honesty Kiosk ini?” Pak Arif yang ternyata Kepala Koperasi Karyawan Gedung itu menjelaskan bahwa ide itu awalnya dari tenant. Ada orang yang menyewa space itu untuk Honesty Kiosk. “Kabarnya, ide itu berasal dari ide: mungkin gak sih masih ada kejujuran di Jakarta ini?” Honesty Kiosk itu, walaupun saat ini sudah tidak ada lagi, namun saat dijalankan ternyata berjalan cukup baik. Yang mencengangkan, walaupun setiap orang yang saya tanya pendapatnya mengenai Honesty Kiosk ini pasti berkata, ”Ya pasti habislah jualannya, beserta uang-uangnya sekalian ... hahaha.” Umumnya komentar-komentar mereka tidak akan jauh berbeda dari itu …. Pasti rugilah, tekorlah, bodoh sekali, dan komentar senada lainnya. Namun, kios itu ternyata sempat berdiri sekitar tiga tahun dan mendapatkan untung yang lumayan. NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 85
85
12/19/14 2:57 AM
Omzet per bulan rata-rata tiga juta rupiah, terkadang untung, terkadang rugi sedikit karena ada ulah oknum tertentu. Model bisnisnya pun ternyata cukup baik, karena mendapat margin 20 persen dari agen dan apabila barang tidak terjual boleh dikembalikan. Lalu mengapa tidak diteruskan? Karena saat itu agen yang men-supply mengganti konsep bisnisnya dengan model tidak boleh dikembalikan, sehingga saat dijalankan oleh koperasi karyawan, bisnis ini mulai merugi. Namun, intinya, model bisnis kejujuran ini sebenarnya bisa dikembangkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, mungkin termasuk lokasinya juga. Bila di daerah karyawan yang sudah memiliki penghasilan minimal tingkat menengah, bisnis ini kelihatannya lebih memiliki potensi untuk berkembang. Tukang Becak Penasaran dengan potensi bisnis ini, saya mencoba untuk mencari beberapa sumber di internet, ternyata konsep ini telah banyak diterapkan, baik di Indonesia maupun di negara lain. Dua di antaranya adalah: Kios bensin kejujuran di Kediri, Jawa Timur. Pemilik kios kejujuran ini adalah Abdul Mukti Muraharjo (53), seorang tukang becak warga Jl. Veteran. Abdul bahkan akhirnya menerima penghargaan PWI Award dari PWI Perwakilan Kediri. Pembeli dapat mengambil sendiri bensin dan makanan dengan meletakkan uang ke dalam toples. Kios bensin ini buka 24 jam dan jarang dijaga. Kisahnya bahkan diangkat oleh ---- November lalu. Satu-satunya ‘alat antisipasi keamanannya’ adalah selembar kain bertuliskan “POM Kejujuran 24 Jam Menuju Surga” yang dipasang di atas kios bensinya. Di bawahnya tertulis cara berbelanja: ”Ambil bensin sendiri, bayar dengan uang pas dan masukkan ke dalam toples. Tuhan telah mengawasi kita. Terima kasih atas kejujuran anda.”
86
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 86
12/19/14 2:57 AM
Di luar Indonesia pun, prinsip kios kejujuran ini juga ada. Perusahaan Honest Tea membuka kios minuman dingin yang tidak dijaga oleh seorang karyawan pun. Kios ini mengedepankan prinsip kejujuran, dengan harga minuman $1 per botol, dimana sebagian hasilnya disumbangkan untuk amal. Pertanyaan utamanya adalah: ”Akankah orang membayar apa yang mereka beli?” Perusahaan ini memulai eksperimennya di San Fransisco pada tahun 2009 dan di akhir tahun 2013 telah berkembang di 50 negara bagian lain. Hasilnya, 100 persen kejujuran diraih oleh negara bagian Hawaii dan Alabama, sedangkan secara keseluruhan rata-ratanya adalah 92 persen. “Even though my bicycle was stolen the same day as our D.C. experiment, it’s reassuring to know that 92 percent of Americans will do the right thing even when it seems no one is watching,” kata Seth Goldman, cofounder dan CEO Honest Tea. Tertarik untuk mengetes kejujuran warga BSD? Atau minimal mengujinya di lingkungan GKY BSD? Mau bereksperimen membuka kios buku atau makanan dan minuman yang tidak dijaga? Bila ya, mari kita lihat hasilnya bersama-sama. Mungkinkah kita akan tercengang dengan hasilnya? Semoga Tuhan menjaga hati, pikiran dan perbuatan kita agar terus menjunjung tinggi kejujuran. Tuhan memberkati kita semua
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 87
87
12/19/14 2:57 AM
KESAKSIAN Nico, Winner & Debby Tjhin
Kami Ingin Berjumpa Papa dan Mama di Sorga Kelak
88
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 88
12/19/14 2:57 AM
/ Anton Utomo /
“B
e g i t u berlimpah kasih karunia dan berkat yang kita terima sebagai anak-anak Tuhan. Kita tak segan membagikan berbagai berkat jasmani yang kita terima kepada yang membutuhkan. Namun, untuk berkat terbesar, yaitu keselamatan kekal di dalam Yesus Kristus, mengapa seringkali kita ‘enggan’ membagikannya?� Itulah rangkaian kalimat yang diucapkan Pdt. Suh Sung Ming saat berkhotbah di gereja kita beberapa waktu lalu. Dengan jengah mesti kita akui kebenarannya. Bahkan kepada keluarga terdekat pun kita ragu bersaksi. Nico, Winner, dan Debby, tiga bersaudara yang masih sangat belia, berani memperkenalkan Kristus kepada kedua orangtuanya dengan cara yang unik. Inilah kisah mengharukan tentang perjuangan ketiga anak remaja yang sangat merindukan papa dan mama mereka menerima keselamatan dalam Kristus. NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 89
89
12/19/14 2:57 AM
Ketiganya masih sangat muda saat itu. Nico, anak tertua, baru 13 tahun. Adiknya, Winner, 12 tahun. Debby, si bungsu, masih 9 tahun. Waktunya sudah lama sekali, hampir 10 tahun lalu. Tepatnya, pada malam Natal 2004. Inilah malam Natal yang mereka tak pernah lupakan. Kisah lengkapnya begini.
Dikirim Mama ke Gereja Nico dan kedua adiknya dilahirkan dalam keluarga Tionghoa tradisional yang masih memegang kepercayaan leluhur. Erik, sang papa, walaupun mencantumkan Buddha dalam kolom agama di KTP, tak pernah menjalankan ritual agama tersebut dalam kehidupannya. Ia percaya semua agama mengajarkan kebaikan, namun tak pernah tertarik memeluk suatu kepercayaan tertentu. Sedangkan Arita, mama mereka, memiliki latar belakang keluarga pemeluk Buddha yang taat. Kedua orangtua Arita, kakek dan nenek mereka, sampai saat ini masih lekat dengan segala ritual agama tersebut.
90
Mereka kerap melakukan ‘retret’ di berbagai tempat sebagai cara menjalankan ibadahnya. Dengan latar belakang seperti ini, bagaimana ketiga anak remaja ini bisa mengenal Tuhan? “Hanya karena anugerah,” jawab Nico. Yang sampai saat ini ia tak dapat mengerti adalah kebiasaan sang mama ketika mereka kecil. Setiap hari Minggu, sang mama malah menyuruh ketiga anaknya pergi ke sekolah minggu ketimbang mereka menghabisakan waktunya di depan TV. Apalagi ketika ada tetangga yang bisa mengantar jemput mereka ke sekolah minggu di GKY Mahkota Mas, Cikokol, Tangerang, Arita terus mendorong ketiganya turut serta.
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 90
12/19/14 2:57 AM
Lebih dari itu, sang mama juga ikut ‘membantu’ mencarikan gereja yang cocok untuk mereka. Jadilah mereka berkeliling kota mencari gereja. Winner ingat mereka pernah mengunjungi gereja Katolik Santa Monica yang terletak di seberang GKY BSD. Merasa kurang cocok, mereka juga pernah ke gereja Tiberias karena diajak kenalan sang mama. Lucunya, demi anak-anak, Arita juga ikut masuk ke gereja dan ikut kebaktian/misa. Kemudian, saat Nico menginjak SMP, ia dan Winner rutin ikut kebaktian remaja di GKY BSD. Di sini mereka merasa lebih nyaman karena banyak teman-teman sekolah yang beribadah di tempat yang sama. Nico dan Winner merasakan benar iman mereka mulai bertumbuh dalam kelompok kecil yang dibentuk dalam Komisi Remaja di GKY BSD. Para pembina dan pembiming banyak membantu mereka mengenal dan mempelajari firman Tuhan lebih mendalam.
Winner, Debby dan Nico (paling kanan) bersama papa mama NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 91
91
12/19/14 2:57 AM
Parent’s Day yang Sedih Debby, sang putri semata wayang, punya cerita yang lain lagi. Saat kedua kakaknya bergereja di GKY BSD, ia tetap setia diantar jemput tetangga ke GKY Mahkota Mas. Ia masih ingat hatinya terkadang sedih melihat anak-anak lain diantar papa dan mama ke sekolah minggu, seolah hanya ia sendiri yang papa dan mamanya tak pernah muncul di gereja. Ada satu peristiwa yang membuat air matanya selalu menetes bila mengenangnya. Saat itu kebaktian Parent’s Day. Sebagai anggota paduan suara anak-anak The White Lily (TWL) ia bangga berdiri di barisan depan dan menyanyikan lagu-lagu pujian dengan sepenuh hati. Rasanya ia menyanyi dengan sangat baik. Setelah lagu pujian didendangkan, setiap anak anggota TWL turun dari panggung untuk memberikan setangkai bunga kepada para orang-tua yang hadir, tentu dimulai dengan memberikan kepada orangtua masing-masing. Hatinya pedih karena sadar bahwa orangtuanya tak akan pernah hadir di gereja tersebut. Mereka ada hanya sebatas pintu gereja saat sekali-sekali mengantarnya ke sekolah minggu. Ada kerinduan yang begitu mendalam agar orangtuanya suatu saat bisa berbakti bersama di gereja. 92
... Mereka berjanji untuk mempersembahkan hidup mereka bagi Tuhan. Perasaan sukacita ini harus dibagikan kepada papa dan mama, entah apa pun tanggapan mereka ....
Malam yang Mendebarkan Malam Natal 2004. GKY BSD mengadakan KKR yang dikemas dalam acara Kebaktian Natal. Kedua bersaudara, Nico dan Winner, sama-sama mengangkat tangan dan berdiri ketika Altar Call disampaikan. Keduanya bukan hanya menerima Kristus sebagai Juruselamat, tapi juga berjanji untuk mempersembahkan hidup mereka bagi Tuhan. Keduanya saat itu masih duduk di bangku SMP. Winner masih mengingat saat itu air mata mereka bercucuran, bukan karena sedih, tapi merasakan sukacita yang meluap, yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 92
12/19/14 2:57 AM
Di dalam angkot yang membawa mereka pulang, keduanya berdiskusi tentang bagaimana menceritakan sukacita itu kepada papa dan mama. Sebagai anak yang dilahirkan dalam keluarga yang memberikan penghormatan tinggi bagi orangtua, mereka sadar, kecil harapan papa dan mama mau mendengar dan menerima kesaksian mereka, anak-anak yang selalu dianggap tak mengerti apa pun. Tapi mereka tak peduli. Perasaan sukacita ini harus dibagikan kepada papa dan mama, entah apa pun tanggapan mereka. Strategi pun disusun, dua bersaudara ini memikirkan bagaimana cara menyampaikan kesaksian Injil kepada papa dan mama. Akhirnya, Nico menemui sang papa dan mengutarakan mereka bertiga minta waktu ingin berbicara masalah yang sangat penting. Bila tidak minta waktu khusus, Nico takut papa dan mamanya hanya menganggap ini pembicaraan sambil lalu saja dan tidak menanggapinya dengan serius. Walaupun terkejut dan bertanya-tanya, sang papa setuju dan memberikan waktu khusus di malam hari untuk mereka.
Malam itu merupakan malam yang mendebarkan bagi kakak-beradik itu. Nico berbicara panjang mewakili mereka bertiga, Winner lebih banyak diam dan sekali-kali menguatkan perkataan Nico, sedangkan Debby terus menangis. Intinya, anak-anak ingin papa dan mama menerima Kristus sebagai Juruselamat sehingga menerima anugerah hidup kekal di sorga. Mereka rindu mendapatkan papa dan mama kelak juga berada di sorga bersama mereka yang sudah percaya. Sang papa dan mama terkejut mendapat ‘tantangan’ seperti itu. Erik, sebagai ayah yang bijaksana, berusaha menjawab dengan diplomatis. Ia berkata, agama dan kepercayaan tak bisa dipaksakan. Bila memang sudah waktunya, tentu akan ada kerinduan sendiri. Lagipula, menurut pengertiannya saat itu, bukankah setiap agama punya sorga sendiri? Ia merasa sudah hidup dengan benar selama ini, memelihara keluarga dengan baik, tak pernah berselingkuh, selalu jujur dalam bekerja, bukankah ia juga berhak masuk sorga? Akankah sorga versinya dan surga orang Kristen bertetangga? Mungkin mereka bisa saling berkunjung sekali waktu.
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 93
93
12/19/14 2:57 AM
“
... Pembicaraan
malam itu adalah buah karya Roh Kudus yang mulai menanamkan benihbenih iman ke dalam hati kedua orang tuanya ....
�
Malam itu mereka terus berdebat, iman berhadapan dengan rasio, firman Tuhan bertarung dengan hati nurani. Seperti sudah diduga, sang papa dan mama tak dapat dipengaruhi. Nico dan adik-adik merasa frustasi dan menganggap apa yang mereka lakukan sia-sia saja. Barulah di kemudian hari, Nico meyakini, pembicaraan malam itu juga adalah buah karya Roh Kudus yang mulai menanamkan benih-benih iman ke dalam hati kedua orang tuanya. Tak sampai tiga tahun kemudian, saat keluarga mereka tinggal di Australia, papa dan mama dibaptis oleh Pdt Joni Steven.
94
Keyakinan di Sorga yang Sama Periode kehidupan di Australia selama 2,5 tahun, bagi ketiga bersaudara ini adalah rentang waktu dimana Tuhan membentuk keluarga mereka menjadi suatu keluarga utuh yang setiap anggotanya dipahat dan diukir menjadi karya Tuhan yang indah. Dimulai sekitar Mei 2006 sampai Desember 2008, Erik membawa keluarga membuka usaha di Australia. Bekerjasama dengan produsen handuk ternama di Jakarta, ia membuka toko dan mendistribusikan handuk di Sydney, Australia. Bagi Nico, masa itu dilukiskannya seperti ini, �Secara fisik, keuntungan kami hanya fasih berbahasa Inggris, sedangkan keuntungan material lainnya hampir tak ada. Saya masih ingat, papa selalu susah tidur di malam hari, karena memikirkan keluarga dan usaha yang semuanya harus dikerjakan sendiri. Memindahkan barang dari truk kontainer ke gudang dan dari gudang ke toko, kami kerjakan sendiri. Saya dan Winner membantu saat pulang sekolah. Di hari Minggu pun, sepulang kebaktian, kami bekerja juga. Mama juga kelelahan karena harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga juga membantu di toko. Kami,
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 94
12/19/14 2:57 AM
anak-anak, terutama saya dan Wnner, bersekolah di sekolah negeri yang dipenuhi anak nakal dan tak sedikit yang kecanduan narkoba dan minuman keras.” Namun, dalam situasi seperti itu, Tangan Tuhan tetap merenda kehidupan mereka. Melalui Pdt Joni Steven dan gereja Indonesian Presbyterian Church (IPC) yang dipimpinnya, keluarga ini dibimbing dan bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan. Setiap minggu, papa dan mama ikut kebaktian umum, dan anak-anak mengikuti kebaktian remaja. Mulamula, Nico dan adik-adik dibaptis, kemudian menyusul papa Erik dan mama Arita. Uniknya, papa dan mama mengikuti dua kali periode katekisasi, dengan alasan merasa belum mantap. Sepulangnya dari Australia, Erik dan Arita rutin bergereja di GKY BSD. Bahkan, seolah mau menebus kesalahan di masa lalu, mereka aktif mengikuti berbagai seminar tentang keluarga, di antaranya Growing Kids God’s Way (GKGW). Bahkan, pasangan ini juga sampai saat ini aktif melayani di Komisi Pasutri.
Kini Nico, Winner, dan Debby telah bernafas lega. Mereka percaya akan bertemu kedua orangtuanya kelak di sorga saat dipanggil pulang. Sebagai remaja dan pemuda yang sedang bertumbuh dewasa, mereka sadar bahwa pergumulan dan konflik dalam keluarga masih akan terus terjadi. Namun, seperti kata Winner, ada perbedaan yang jelas saat konflik terjadi sekarang. “Kalau dulu, papa hanya mengandalkan hati nurani dan pengalaman hidup sebagai patokan. Kini acuan kita sama, yaitu firman Tuhan. Saat konflik terjadi, biasanya tidak semakin meruncing karena semuanya dapat diselesaikan dengan pendekatan firman Tuhan yang menjadi panutan bersama.”
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 95
95
12/19/14 2:57 AM
Bukan
Istri Biasa
96
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 96
12/19/14 2:57 AM
/ Elasa Noviani /
B
agaimana cara mengetahui apakah pasangan sejoli yang kita lihat di café atau restoran itu sudah menikah atau belum? Menurut yang pernah saya dengar, kita gampang membedakannya: “Kalau si pria yang lebih banyak berbicara dan tampak sangat berinisiatif, maka kemungkinan mereka masih pacaran. Tetapi kalau si wanita yang lebih mendominasi pembicaraan, maka sepertinya mereka sudah menikah”
Entah statement itu benar atau tidak, tetapi bagi para wanita, sepertinya topik: ‘Keceplosan’ karena banyak bicara, yang terkait dengan pergumulan dalam ‘Pengendalian Lidah’ adalah proses yang dapat terjadi seumur hidup. Kami senang bercanda, berbincang-bincang, mengekspresikan sesuatu, bahkan salah satu cara refreshing yang manjur bagi wanita adalah dengan curhat kepada pasangan ataupun teman dekat. Bergosip adalah salah satu cara yang telah terbukti ampuh untuk membangun kedekatan. Karena gosip, hubungan pertemanan menjadi akrab, tetapi karena gosip pula hubungan dapat hancur. Dan akibat kata-kata yang buruk, tentu saja: “Sakitnya tuh di siniiiii … “ (di hati). NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 97
97
12/19/14 2:57 AM
Bagi saya sendiri, sudah terlalu banyak ayat dan buku-buku rohani yang telah disodorkan Tuhan untuk menolong agar menang dalam hal lidah, namun tetap saja masih sering gagal. Beberapa ayat menjadi favorit saya dan bahkan sudah saya hafalkan, seperti: Ams 10:19 (Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi); Ams 31:26 (Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya); Yak 3:1 (… barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna …). Tentu saja pergumulan masa kini tidak lagi hanya sekedar apa yang ‘diucapkan’ melalui mulut, tetapi juga menyangkut kalimat apa yang ‘terlanjur kita tuliskan’ di email, di sms atau melalui chatting. Kadang penyesalan baru muncul belakangan ketika kata-kata kemarahan atau sindiran, atau komplain yang sinis sudah terlanjur terkirim (pencet tombol: “Send”)
98
Setiap kali saya harus mengakui bahwa daging ini sangat lemah. Saya mengamati bahkan ketika pagi harinya saya habis nyate (nyaat teduh) dan bertekad pada Tuhan untuk menerapkan hari itu: “mengendalikan lidah”. Pagi: sukses!, siang: sukses!, sore: sukses! … eh, tau-tau … malam gagal lagiiii … aneh sekali …. Rasanya pingin teriak seperti Paulus dalam Roma 7:24 (Aku manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?). Saya memang bersyukur bahwa Roma 7 tidak berakhir di ayat 24 itu, tetapi masih ada ayat 25 (Syukur kepada Allah! Oleh Yesus Kristus Tuhan kita). Tapi saya tetap bergumul. Katanya kita berperang bukan ‘untuk’ menang atas dosa, sebab Kristus sudah memenangkannya bagi kita, jadi kita berperang ‘dari’ kemenangan. Saya percaya itu. Tapi kok saya masih gagal terus ya? Perasaan gagal itu mendorong saya untuk mempelajari istri-istri dari orang-orang yang terkemuka di dalam Alkitab; bagaimana mereka berkatakata, belajar dari kegagalan dan keberhasilan mereka. Ketika kita rindu mengenal firman-Nya, ternyata Allah lebih rindu lagi untuk menyatakan diriNya.
KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 98
12/19/14 2:57 AM
Akhir-akhir ini saya mengamati istri-istri Daud. Mulut yang satu menghancurkan, mulut yang lain membangun. Menurut saya, Mikhal, adalah seorang wanita yang berkelas, elegan, dan tidak bergaul dengan sembarang orang. Walaupun dia memang ‘naksir duluan’ si pembawa senjata ayahnya, tetapi pria itu bukan sembarang ajudan. Daud adalah seorang prajurit yang penuh pesona dan sedang naik daun, pantas saja Mikhal jatuh hati. Kayaknya Mikhal juga tipe cewek yang berdaya pikat tinggi, dia mudah membuat pria kepincut, sampai-sampai mantan suaminya, Palti bin Lais, patah hati ketika mengantar kepergiannya berjalan sambil menangis. Mikhal sangat mungkin bertubuh indah dan cantik mengingat dia keturunan pria yang tergolong paling gagah dan rupawan di Israel. Dia memiliki nilainilai premium yang dikejar oleh dunia masa kini. Karena terbiasa dengan kehidupan elite di istana, tampaknya dia cukup terpelajar dan percaya diri, sampai-sampai berani meloloskan suaminya dari kejaran ayahnya sendiri yang merupakan sang raja saat itu. Rupanya dia juga mahir dalam membuat siasat dan terbiasa menipu.
Sayang sekali level kerohanian Mikhal tertinggal jauh dari Daud– suaminya. Tidak seperti Daud yang bergaul karib dengan Allah, Mikhal malah terbukti menggenggam erat terafimnya. Di balik penampilannya yang seharusnya ‘cukup rohani’ – karena biasanya hanya orang saleh yang memilih pacar yang saleh– ternyata hati Mikhal keropos. Nyaris nilai-nilai kekal tak pernah menjadi fokus hidupnya. Selain dia menghina Daud dalam hati karena menarinari bersama para budak, dia juga mewakili para istri cerewet yang tidak segan-segan mengkritik suaminya karena merasa diri benar. Celakanya, dia lupa bahwa suaminya nyaris selevel dengan malaikat dalam tingkat kerohaniannya. Berperkara dengan raja yang low profile ini, ternyata nyaris menantang ‘seseorang’ yang selalu membelanya habis-habisan. Tragis sekali kalimat terakhir tentang Mikhal dicatat: “Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya.” Seakan kalimat itu merupakan hukuman terkait dengan kesalahan ucapannya kepada suaminya. Bahkan namanya pun masih disebutkan sebagai “binti Saul”, seakan tidak layak menyandang nama suaminya, sang raja yang hidupnya berkenan kepada Allah. NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 99
99
12/19/14 2:57 AM
Saya alergi dengan Mikhal. Sekalipun kami senasib, sama-sama tidak dikaruniai anak kandung, tetapi saya tidak mau disamakan dengan Mikhal. Mulutnya memalukan. Jadi saya mengamat-amati istri Daud yang lain. Siapa yang kira-kira bisa dijadikan panutan… Saya ngga mau jadi Ahinoam, sebab anaknya pemerkosa, saya ngga mau jadi Maakha, walaupun dia putri raja Gesur, tapi anaknya politikus licik yang seorang pembunuh, saya juga tidak suka dengan Hagit, sebab anaknya sok-sokan mengangkat diri jadi raja menggantikan Daud. Yang jelas saya ngga mau jadi Batsyeba, walaupun cantik dan anaknya hebat, tapi rasanya kok murahan banget …. Satu-satunya istri Daud yang tampaknya paling ‘normal’ adalah Abigail. Banyak hal baik yang dicatat mengenai dia. Terlepas dari kebodohan dia karena pernah menikah dengan pria bebal, Abigail menunjukkan sikap yang bijaksana dan kedewasaan yang matang. Bahkan pertama kali namanya disebut, identitasnya pun menyertai: ‘Perempuan itu bijak dan cantik’. Dan tentu saja terutama keberaniannya untuk menghalangi ratusan pasukan yang sedang marah patut diacungi jempol.
Hal yang paling mengagumkan adalah bagaimana Abigail bisa dengan bijak menyampaikan speech proposalnya yang oleh Alkitab dipandang ‘layak’ mengambil tempat jatah alokasi sembilan ayat. Memang tidak sehebat khotbah Petrus (23 ayat) ataupun Paulus (26 ayat), tetapi sangat mengagumkan. Isi kata-katanya juga menunjukkan kepercayaannya yang dalam akan Allah (1 Sam 25:24-31), dan keyakinan bahwa segala yang difirmankan Allah pasti terlaksana. Jarang sekali wanita yang ditulis dalam Alkitab membuka mulutnya dengan hikmat yang begitu dalam.
“Apabila Tuhan melakukan kepada tuanku sesuai dengan segala kebaikan yang difirmankan-Nya kepadamu, dan menunjuk engkau menjadi raja atas Israel, maka tak usahlah tuanku bersusah hati dan
100 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 100
12/19/14 2:57 AM
menyesal karena menumpahkan darah tanpa alasan, dan karena tuanku bertindak sendiri dalam mencari keadilan ….” (1 Sam 25:30-31) Pernyataan Abigail mencerminkan jiwa yang tenang dan hati yang senantiasa menantikan keadilan yang dari Tuhan. Orang yang seperti ini tentunya terbiasa hidup tertib dan tidak sembrono. Bahkan setelah pulang dari peristiwa besar itu, dia masih bisa menahan mulutnya dan mencari waktu yang tepat untuk berbicara kepada si Nabal yang bebal. Sungguh pengendalian diri yang mengagumkan. Saya sendiri adalah istri yang mesti terus belajar dari suami saya. Orang sering membandingkan saya dan suami. Tetapi saya jujur akan perasaan saya di hadapan Tuhan. Saya takut kalau Tuhan juga menilai saya ‘hanya’ selevel Mikhal secara rohani, dan menjadi pasangan yang kurang sepadan dengan suami saya. Akhir-akhir ini saya disadarkan (kembali) bahwa Allah sanggup mengubah saya, bahkan untuk hal-hal yang tampaknya mustahil karena ‘sudah dari sono-nya’. Bagi saya salah satunya adalah berubah dari kebiasaan berkata-kata sembrono, dan belajar untuk tidak mengatakan sesuatu yang akan saya sesali di
kemudian hari. Allah belum selesai dengan saya. Dari keyakinan akan hal itu, saya ‘menetapkan target’ untuk berfokus pada kata-kata yang bijaksana dalam setahun ke depan. Tentu tidak mungkin dengan kekuatan sendiri, karena hanya kuasa Roh Kudus yang akan memampukan saya, dan pastinya tidak bisa seperti membalikkan tangan. Supaya praktis, saya menjadi suka berdoa begini: “Tuhan, jangan sampai aku seperti Mikhal yang lancang mulut, tolong ubah aku, dan ambil semua kelemahanku, jadikan aku mampu berkata-kata bijak seperti Abigail.” Ada hal yang menarik rupanya ketika kita mengejar ‘target tahunan’ bukan hanya di dunia kerja, tetapi juga bagi pertumbuhan kerohanian kita. Bukankah kita memang senantiasa berada di dalam pertandingan iman? (1 Tim 6:12). Saya menjadi bersemangat. Memasuki suasana Natal tahun ini, saya siap maju dalam pertandingan iman untuk mencapai target tahunan saya. Bagaimana dengan Anda?
Jika Allah memberi US$ 1 untuk kata-kata Anda yang baik dan US$ 1 denda untuk kata-kata yang buruk, Anda akan menjadi orang kaya atau miskin? NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 101
101
12/19/14 2:57 AM
Tangan-tangan untuk
A
w a l n y a , adalah Amanat Agung. Perintah Yesus yang terakhir sebelum terangkat ke sorga, Matius 28 : 19-20 mengatakan: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.�
Mintin
Kenyataannya, panggilan untuk melaksanakan Amanat Agung itu tidak sekedar membalikkan telapak tangan. Setelah 10 tahun GKY BSD melayani di Mintin, Kalimantan Tengah, ternyata semakin kompleks persoalan yang harus dihadapi. Ketika perut masyarakat lapar, ketika perlahan tapi pasti saudara-saudara kita beralih dan meninggalkan imannya karena faktor ekonomi, sesuatu harus dilakukan. Kekristenan juga bukan sebuah menara gading yang menjulang mewah tanpa mempedulikan masyarakat di sekitarnya, apa pun agamanya. Oleh karena itu, saat ini GKY BSD sudah membuat PPMT (Pusat Pelatihan Masyarakat Terpadu). Di sebuah rumah berukuran sekitar 8 x 20 sudah ada deretan komputer untuk dipakai anak-anak dan remaja sekitar Mintin. Hal ini mendapat respon positif, karena saat tim Misi GKY BSD berkunjung bulan Oktober lalu, dua orang remaja, salah satunya anak seorang pengajar agama setempat meminta agar program itu dilanjutkan karena beberapa
102 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 102
12/19/14 2:57 AM
/ Edna C. Pattisina /
teman mereka jadi sering ikut lomba komputer dan menang. Katanya, kalau bisa komputernya ditambah. Di sekitar rumah itu juga sudah diadakan ladang palawija seperti kacang panjang, cabe dan terong. Tahun 2009, GKY BSD juga sudah menyebarkan bibit karet dengan gratis pada masyarakat. Hasilnya, PPMT diterima dengan baik oleh masyarakat. Mereka menyebut PPMT Mintin sebagai tempat yang nyaman untuk berkumpul. Dalam misi baksos beberapa waktu lalu, masyarakat juga dengan nyaman datang ke PPMT untuk diobati. Hal ini juga disampaikan Bimas Pembina Agama Kabupaten Pulang Pisau kepada Pdt. Joni Sugicahyono, Lowell, Tazri Gunarso, Budi SuntoroWinoto dan Ketua Majelis Handi Widjaya saat meletakkan batu pertama perluasan gedung PPMT. Gedung PPMT yang baru, cerita Budi, berukuran 12 x 50 meter. Selain itu, juga direncanakan untuk dibuat aula dan empang. PPMT yang baru itu rencananya akan diisi kelas-kelas yang akan mengajarkan soal teologi, peternakan, dan pertanian. Selain itu juga akan ada asrama untuk hamba NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 103
103
12/19/14 2:57 AM
Tuhan, dan aktivis yang datang. Juga akan diadakan laboratorium komputer dan perpustakaan. Tujuan utama PPMT adalah memperkuat saudara-saudara dan hamba Tuhan. Untuk saudara-saudara kita dibutuhkan hamba Tuhan yang menguasai teologi tetapi juga pertanian. Tujuannya, agar saudara-saudara kita dikuatkan, tidak hanya memiliki pengenalan Kristus yang dangkal, dan juga mempunyai keahlian dalam bidang pertanian untuk memberdayakan lahan nganggur setempat sehingga hasilnya bisa dirasakan oleh mereka sendiri. Hamba-hamba Tuhan di Mintin (dan pelosok Kalimantan pada umumnya)perlu lebih leluasa menghidupi dirinya sendiri. Saat ini, untuk menopang kebutuhan hidup, mereka hanya mengandalkan beberapa puluh ribu Rupiah dari persembahan jemaat setiap minggu. Tidak heran, ada yang menyambi sebagai tukang batu. Saat ini, di Mintin ada beberapa hamba Tuhan yang bisa dibilang sebagai ujung tombak kerja-kerja misi di Mintin.Tahun depan, rencananya akan ada misionaris dari Korea Selatan yang juga ahli pertanian untuk membantu di PPMT Mintin. PPMT Mintin adalah kerja Tuhan yang diberikan pada tangan-tangan kita. Rencana bisa hanya tertuang di atas kertas, atau dibebankan kebeberapa orang yang walaupun terpanggil, namun sudah pasti harus memikul tanggung jawab juga. Alangkah indahnya, seandainya tanggung jawab itu kita panggul bersama. Adalah anugerah kalau Tuhan mengijinkan tangan-tangan kita ikut bekerja. Ada banyak cara. Yang pertama, tangan dan hati kita bisa berdoa. Kedua, tangan kita bisa diulurkan untuk memberi daya, sesuai talenta kita. Sejak 2004 sudah ada 50-60 orang warga GKY yang pernah datang ke Mintin. Sekilas jumlah ini cukup banyak. Akan tetapi, lebih banyak orang akan lebih baik. Yang ketiga, dana. Ada banyak peluang untuk berbagai Komisi untuk mengerjakan bagiannya sebagai tangan-tangan untuk Mintin. Kape (KomisiPemuda) misalnya punya banyak talenta yang bisa dibagikan kepada saudara-saudara remaja di Mintin. Demikian juga dengan komisi lain seperti Komisi Wanita dan Kaleb. Misi adalah perjalanan yang tak terduga karena ada keintiman yang hangat saat kita melakukan sesuatu hanya untuk kemuliaan-Nya. Akhirnya, ketika tangan-tangan kita yang kecil dipakai Tuhan, ada sukacita yang tak terhingga menanti kita 104 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 104
12/19/14 2:57 AM
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 105
105
12/19/14 2:57 AM
EVENT NOTES
Aktivitas Persiapan
Kantata Natal:
HARK! THE HERALD ANGELS
106 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 106
12/19/14 2:57 AM
P
e r s i a p a n Kantata yang berjudul Hark! The Herald Angels pada Natal tahun ini bisa dibilang sangat cepat. Dua kantata beberapa tahun sebelumnya (Free Gift & Two Days Before Christmas), diperlukan sekitar lima sampai enam bulan untuk mempersiapkan sebuah kantata, dimulai dari berlatih lagu-lagu, tarian, sampai menggabungkan keseluruhannya menjadi sebuah drama musikal.
Sudah 4 tahun sejak kantata Natal yang terakhir. Kantata tahun ini memilih 38 anak (9 anak Sonata dan 29 anak Symphony TWL) yang dinilai mempunyai kelebihan untuk mempelajari lagu-lagu baru dengan cepat. Ada 11 lagu yang harus dilatih dan dihafalkan dalam waktu yang sangat singkat. Belum lagi tari-tarian yang harus dipelajari. Latihan dilakukan setiap hari Minggu, setelah latihan rutin The White Lily (TWL) selesai. Karena waktu yang sangat singkat, setiap koreografer akan memberikan latihan tambahan selain hari Minggu. Selain itu, ada juga latihan setiap hari Jumat pukul 19.00 untuk persiapan rekaman. Lagu-lagu yang diberikan kepada anak-anak dilatih oleh Laoshi Siaw Fung dan dibantu dengan beberapa orang asisten TWL yang lainnya. Lagu-lagu yang diberikan tidak terlalu sulit dan iramanya mudah diingat. NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 107
107
12/19/14 2:57 AM
Selain itu ada juga beberapa lagu yang diulang, sehingga anak-anak dapat menguasai lagu-lagu tersebut dalam waktu kurang lebih 1 bulan. Kantata Hark! The Herald Angels ini mengharuskan semua anak melatih semua tarian yang menyebabkan para koreografer harus menyusun waktu latihan dan janjian dengan koreografer yang lainnya untuk menyesuaikan waktu latihan. Dan tentu saja, bagi koreografer tidak mudah membuat suatu koreografi untuk 38 anak sekaligus dan yang mudah untuk diingat. Selain itu waktu yang diberikan sangat singkat untuk total 11 lagu. Tantangan bagi koreografer adalah pada saat ada anak yang tidak datang pada saat latihan karena menyebabkan koreografer harus menjelaskan kembali tarian yang sudah diajarkan sebelumnya. Selain itu juga bagaimana menertibkan anak-anak yang tidak bisa diam, tidak memperhatikan dan main sendiri. 108 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 108
12/19/14 2:57 AM
Sangat sulit membuat semua anak fokus melatih suatu gerakan dan merapikannya. Hal yang membuat khawatir para koreografer adalah bulan November merupakan waktu ujian akhir semester anak-anak. Jadi latihan harus ditiadakan supaya anak-anak bisa konsentrasi mempersiapkan ujian akhir semester. Jadwal ujian akhir setiap sekolah bisa berbeda-beda dan menyesuaikan jadwal latihan jadi agak cukup sulit. Kantata Hark! The Herald Angels yang dipentaskan pada Natal tahun ini merupakan yang kedua kalinya dipentaskan di GKY BSD. Sebelumnya, kantata ini telah dipentaskan pada Natal 12 tahun yang lalu. Hark! The Herald Angels yang berlatar Sorga sesaat sebelum Yesus lahir ini bercerita mengenai Hark, seorang malaikat pembawa berita berlatih puji-pujian bersama dengan malaikatmalaikat lainnya. Semua anak yang terpilih berperan sebagai anggota paduan suara yang benyanyi dan menari di sorga dengan tiga orang pemeran lainnya: Hark, Gabriel, dan seorang director / Cecilia Verna Wijaya NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 109
109
12/19/14 2:57 AM
TER
O PONG
“
Sebelum bulan depan apakah bisa bertemu untuk wawancara dengan manajemen?� Wawancara? Akhirnya. Tapi bukan, saya bukan sedang mencari kerja. Jadi?
J
a d i selama empat tahun lebih berkuliah, saya bergumul terus mengenai tujuan hidup, passion, dan panggilan hidup. Ini memang tidak mudah. Sampai sekarang pun saya masih terus bergumul.
110 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 110
12/19/14 2:57 AM
/ Liany D. Suwito /
Tetapi selama berkuliah, entah kenapa saya memiliki ketertarikan pada isu-isu lingkungan hidup. Hampir setiap hari saya memerhatikan fenomena-fenomena yang terjadi di alam, khususnya alam Indonesia. Mulai dari isu illegal logging, penjualan ilegal satwa liar, penyiksaan pada satwa liar yang masuk ke perkampungan, hingga kebakaran hutan, banjir, kekeringan dan masih banyak lagi. Saya mengalami dilema berat selama menjalani perkuliahan. Kenapa? Karena saya mengambil jurusan Psikologi. Lalu apa kaitannya dengan ketertarikan dan kerinduan hati saya? Hampir tidak ada. Tapi saya beruntung dan bersyukur Tuhan memberikan kesempatan untuk mempelajari ilmu ini. Menurut saya Psikologi itu ilmu universal, di mana saja ia pasti bisa diterapkan dan bisa berkembang. Jadi saya pun tidak putus asa.
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 111
111
12/19/14 2:57 AM
Tidak putus asa berarti asanya masih tersambung. Asa masih tersambung berarti dengan kata lain saya masih memiliki harapan. Maka saya pun dengan modal nekat dan doa dari orangtua memberanikan diri meng-klik tanda send untuk mengirimkan lamaran sebagai sukarelawan di sebuah yayasan penyelamat satwa di Bogor. Saya tahu dengan kemampuan dan dasar ilmu Psikologi, saya hanya bisa terjun sebagai relawan. Saya tahu apa tentang satwa? Saya tahu apa tentang alam? Pengetahuan saya tentang lingkungan sepertinya hanya sampai sekedar jangan buang sampah sembarangan. Tapi nyatanya, bermodalkan hal itu pun saya tetap diberi kesempatan untuk menjadi relawan. Ketika e-mail saya dibalas, hati saya girang bukan main, meski tetap dengan muka dan suara datar saya berkata pada orangtua saya, “Papa, mama, minggu depan mesti ke Ciapus, Bogor, mereka mau ketemu.� Ini anak bukannya kerja cari uang, malah mau ngabisin uang jadi relawan, apa kata dunia? Itu imajinasi saya mengenai apa yang dipikirkan orangtua saya. Tapi ternyata imajinasi liar saya itu terpatahkan ketika mereka dengan semangat langsung mendukung dan bahkan mau bersusah-payah mengantar saya bolakbalik ke kaki Gunung Salak. Tidak sampai di situ, mungkin karena mereka merasa kesepian tanpa saya maka mereka pun ikut tinggal di kaki Gunung Salak selama dua minggu untuk menemani anak keduanya yang ‘sedikit’ sulit diatur ini. Maka pergilah kami. Kami belum pernah melewati jalan seberliku itu, meski kami akhirnya menemukan tempat yang dimaksud. Begitu masuk ke pintu gerbang, gonggongan anjing-anjing liar yang ditampung di tempat itu langsung menyambut. Dari luar, kantor yayasan itu tidak terlihat besar, bentuknya sangat sederhana, namun nyaman. Saat itu saya langsung merasa betah. Meski saya belum mengerti apa yang sebenarnya akan saya kerjakan di situ. Tapi setelah mendapat penjelasan, saya langsung antusias dan tak sabar untuk segera terlibat. Awalnya memang saya melamar karena ingin mencoba berinteraksi dengan satwa-satwa liar yang ada di tempat itu. Namun, ternyata tidak sembarang orang boleh berada di dekat satwa. Saya harus memiliki surat keterangan hasil uji darah yang positif tidak terjangkit penyakit atau virus apapun. Sayangnya saya tidak memiliki surat itu, maka saya hanya dapat bekerja di dalam kantor. Lalu suatu hari kesempatan itu datang. Saya diperbolehkan untuk memasuki 112 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 112
12/19/14 2:57 AM
lahan kandang karantina dan habituasi dalam rangka kerja bakti. Memang saya tidak dapat menyentuh langsung satwa-satwa yang sedang dirawat, tapi saya dapat melihat dan memperhatikan mereka dari luar kandang. Saat itu juga saya terkesima. Ternyata memang kantor yayasan hanya sebuah kantor kecil, tetapi lahan di belakang kantor sangatlah luas. Lahan itulah yang dipakai sebagai tempat perawatan satwasatwa liar. Ada puluhan atau mungkin ratusan kandang berisi monyet ekor panjang dan kukang yang sedang dirawat sebelum dikembalikan ke alamnya. Satwa-satwa tersebut selama ini hanya pernah saya lihat di komputer atau di televisi. Saat itu juga saya tersadar, betapa besar pekerjaan yang sedang saya lakukan. Memang di kantor saya hanya diminta untuk melakukan pekerjaanpekerjaan sederhana. Contohnya seperti menyusun rancangan kegiatan sosialisasi atau membuat materi kampanye. Setelah bekerja selama beberapa hari saya baru menyadari hal ini. Setiap pekerjaan ini adalah bagian dari sebuah pekerjaan besar yang didasari oleh kecintaan orang-orang terhadap satwa liar dan lingkungan. Saya tahu ada banyak orang yang menganggap ini bukan hal penting, tapi di sana saya merasa menemukan orang-orang yang memiliki tujuan, visi serta keprihatinan yang sama dengan saya. Selama kehidupan saya di sana, setiap hari mata saya semakin dibukakan mengenai persoalan-persoalan yang ada di negara ini. Betapa ternyata banyak masyarakat Indonesia yang masih tidak mencintai alamnya sendiri. Saya malu dengan orang-orang dari jauh yang rela menempuh 23 jam perjalanan dengan pesawat ditambah 2 jam perjalanan dengan kendaraan umum ke kaki Gunung Salak. Semua itu hanya untuk membantu konservasi kukang, beruk, dan monyet ekor panjang yang bahkan mungkin orang Indonesia sendiri pun tidak sadar mereka ada di sini. NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 113
113
12/19/14 2:57 AM
Saya juga melihat betapa masih ada manusia yang mau merelakan waktunya, tenaganya, seluruh hidupnya untuk sesuatu yang mungkin tidak memberi manfaat apa-apa bagi mereka. Saya melihat bagaimana setiap pribadi di tempat itu dengan tulus dan berani memperjuangkan hal-hal yang dianggap sebelah mata oleh orang lain. Saya melihat tangisan kekesalan dan kesedihan mereka ketika mendapat laporan adanya perdagangan satwa liar. Saya melihat, bukan, saya merasakan itu semua. Saya merasakan hati mereka, cinta mereka yang tulus tanpa pamrih. Melihat itu semua, diri saya tersentak. Selama ini saya sebenarnya sudah memandang rendah manusia. (Terus terang awalnya saya belajar Psikologi karena penasaran dengan manusia). Saya selama ini hanya melihat kebejatan, keegoisan, keserakahan manusia. Namun di tempat itu justru saya dipertemukan dengan orang-orang yang mau sungguh-sungguh berkorban bagi lingkungan mereka, bagi satwa, bagi orang lain. Orang-orang yang sama sekali tidak memikirkan diri mereka sendiri dan memberikan segala sesuatunya bagi lingkungan sekitar mereka. Saya datang dengan tujuan belajar mengenai satwa, tetapi saya justru pulang dengan satu beban tambahan. Saya masih mencintai satwa, saya masih mencintai alam, tetapi saya juga prihatin. Prihatin dengan orang-orang terkucilkan, dijauhi karena minat dan kecintaan mereka yang berbeda dari orang lain. Saya ingin mendukung mereka dengan membuat orang-orang lain memiliki kerinduan hati dan kepedulian yang sama. Saya ingin mengajak mereka untuk tidak lagi sekedar mementingkan diri sendiri; untuk menyadari masih ada banyak hal di luar sana yang membutuhkan bantuan, uluran tangan, dan kasih tulus mereka. Saya tersadar, masih ada harapan bagi manusia.
114 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 114
12/19/14 2:57 AM
Ketika berpamitan pulang setelah proses magang berakhir, saya berkata pada mereka, “Teman-teman harus tetap semangat karena semua hal yang kalian lakukan di sini adalah sebuah pekerjaan yang sangat mulia. Tidak semua orang mau dengan rela hati bekerja di bidang ini. Jangan menyerah, jangan putus asa.” Saat itu saya sadar bahwa perkataan itu juga saya tujukan pada diri saya sendiri. Saya harus tetap semangat berjuang, memperjuangkan apa yang benar bagi Tuhan, diri saya, orang lain, dan lingkungan saya. Saya harus tetap berjuang bagi orang-orang yang telah menitipkan satu lagi tugas dalam kehidupan saya, yaitu untuk menjadi berkat dimanapun saya berada. So, just live your life by loving and giving, then maybe you will end up with nothing but live with everything. “You can give without loving, but you can never love without giving,” kata orang bijak / Penulis adalah lulusan Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Saat ini aktif di sekolah Athalia, Serpong Tangerang.
Bersama tim Yayasan IAR Indonesia
Bersama tim sosialisasi dan penduduk desa di Taman Nasional Gunung Halimun Salak NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 115
115
12/19/14 2:57 AM
Masih Ada Iman di Rusia / Samuel AP Sitompul
M
engenal bahasa, budaya, dan lingkungan yang baru adalah hal yang sulit. Namun itu bisa sangat menyenangkan karena bisa membawa kita pada pengalaman baru dan membuat kita menjadi lebih bersyukur karena Tuhan selalu menyertai langkah kita. Setelah lulus Sarjana dari Bandung empat tahun silam ternyata dunia nyata tidak seindah yang dibayangkan. Saya pikir akan mudah mendapat pekerjaan yang saya impikan, namun ternyata apa yang saya alami tidak sesuai dengan keinginan saya.
116 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 116
12/19/14 2:57 AM
Suasana masyarakat Kristen di Rusia Perjalanan menata masa depan bagi seorang pemuda yang ideal (ehm ...) ini ternyata tidak mudah. Setelah beberapa waktu, saya belum juga mendapatkan pekerjaan dan masih ragu apa yang mau saya lakukan. Setelah lulus saya pergi ke pedalaman Papua sekitar dua bulan. Saya ikut melayani bersama hamba Tuhan dan mahasiswa STT Teologia Ebenhaezer Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Sebagai ‘orang kota’ tentunya pengalaman hidup di Papua sangat luar biasa. Namun, ketika saya ditantang apakah mau melayani untuk Papua, saya menjawab belum sanggup.
Setelah dari Papua, saya mendapat pekerjaan di Melak, desa kecil di dalam hutan di Kalimantan Timur. Saya diterima bekerja di sebuah perusahaan eksplorasi tambang batubara. Saya berpikir kalau bekerja di bidang pertambangan itu enak dan pasti keren. Namun, sampai di tempat kerja, dalam satu minggu saya harus tidur di tenda di tengah hutan selama tiga hari dan aturan kerja ini terus berlanjut sampai saya akhirnya memutuskan berhenti.
Campur Aduk Setelah itu, saya memutuskan untuk sekolah lagi. Saya mendaftar NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 117
117
12/19/14 2:57 AM
di dua program beasiswa, yaitu beasiswa parsial dari pemerintah Rusia dan beasiswa pemerintah Italia. Saya bukan orang yang pintar. Penantian jawaban dari kedua beasiswa ini baru terjawab di akhir tahun 2012 setelah menunggu hampir satu tahun penuh. Dalam proses penantian, saya sempat ragu, kecewa, dan lelah– pokoknya emosi bercampur-aduk. Sebagai seorang manusia kadang saya pun cukup sering jatuh ke dalam dosa. Kadang saya juga merasa agak marah pada Tuhan mengapa selama tiga tahun terakhir setelah saya lulus sarjana saya tidak punya aktivitas yang sesuai dan tetap. Akhirnya, pada akhir 2012 saya diundang Universitas South Russian State Technical University untuk mengikuti Fakultas persiapan Bahasa Rusia di kota Rostov. Sesampainya di Rostov, Russia, kehidupan sangatlah sulit, lebih sulit daripada hidup di tengah hutan Kalimantan. Sikap dingin dan cuek orang Rusia, ditambah kuping saya yang serasa tuli dengan bahasa yang mereka ucapkan, meskipun saya sudah sempat belajar kurang lebih tujuh bulan
di Jakarta, membuat saya pusing tujuh-keliling. Mayoritas orang Rusia adalah Kristen Orthodoks. Saya di perkenalkan dengan sebuah gereja Protestan Baptis di kota itu. Ternyata bertemu teman seiman membuat hidup lebih mudah. Karakter orang Rusia memang terkenal dingin dan agak angkuh. Tetapi karakter anak Tuhan di seluruh dunia sama, yaitu rendah hati dan penuh kasih. Karakter anak Tuhan di gereja Baptis Rusia sama seperti dengan teman-teman di GKY BSD. Satu pelajaran lagi juga saya dapatkan adalah kesungguhan orang Rusia, termasuk anak-anak muda, untuk berbakti pada Tuhan. Itu yang membedakan orang Kristen dengan orang duniawi. Itu saya saksikan saat saya ikut aktif dalam ibadah minggu dan persekutuan doa mereka. Di Rostov saat ini, gereja setiap hari Minggu masih selalu penuh dan bukan hanya oleh orangorang tua, tetapi juga anak-anak muda. Dan yang masuk gereja adalah orang-orang yang sungguhsungguh di dalam Tuhan bukan hanya sekedar untuk rutinitas. Ketika saya mengikuti PA mereka,
118 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 118
12/19/14 2:57 AM
Melayani melalui nyanyian di Italia
anak yang masih berusia 13 tahun pun ikut mengutarakan pendapat tentang firman Tuhan dengan panjang lebar dan penuh percaya diri dihadapan orang-orang yang lebih tua.
Taat Beribadah Pada bulan Maret 2013, saya baru mendapat email dari Universitas di Italia. Saya diterima dengan
beasiswa penuh dari Pemerintah Italia padahal saat itu saya sedang bersekolah di Rusia. Akhirnya setelah saya lulus fakultas Persiapan Bahasa, saya mengirim surat untuk menjelaskan bahwa saya tidak jadi melanjutkan program Master saya di Rostov. Dan saya pun pindah ke Italia untuk melanjutkan studi saya. Saya tinggal di Provinsi Calabria di kota Cosenza, di Italia bagian NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 119
119
12/19/14 2:57 AM
Selatan. Karena tidak mudah menemukan gereja Protestan, saya ikut melayani di gereja Katolik kampus. Setiap minggu saya aktif bermain musik dan paduan suara di gereja. Saya kaget melihat sekitar 70 persen penduduk di sini sangat taat beribadah. Bahkan setiap pagi di Kapel Universitas ada misa dan selalu penuh oleh anak- anak muda. Sebuah kenyataan yang sangat berbeda dengan situasi di Eropa bagian Utara di mana gereja sudah mulai ditinggal dan banyak yang kosong. Bahkan seorang profesor muda yang menjabat posisi penting di kampus juga meluangkan waktunya untuk bermain piano setiap minggu di gereja. Dan yang lebih mengharukan, setiap ada anak baru yang datang untuk ikut latihan persiapan dihari Sabtu untuk kebaktian Minggu, dia menyempatkan menterjemahkan arti dari setiap lagu yang berhubungan dengan nama Yesus dan berusaha menjelaskan siapa Yesus itu. Gereja Katolik tempat dimana saya melayani juga sangat misioner. Mereka mengadakan kursus Bahasa Italia secara gratis. Bahkan teman-teman Indonesia yang non-Kristen pun tidak segan masuk gereja untuk belajar bahasa. Setiap tahun gereja menyambut mahasiswa lokal dan internasional dengan sebuah pagelaran budaya. Di pagelaran tidak semua beragama Kristen. Namun acara itu selalu dimulai dan ditutup dengan doa di dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Dan kami juga menyanyi lagu rohani bersamasama namun tidak satu pun yang melangkahkan kaki ke luar dari dalam gereja sampai acara selesai.
Penantian Panjang Lewat pengalaman di negeri orang, akhirnya saya menyadari terkadang Tuhan tidak selalu memberikan 120 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 120
12/19/14 2:57 AM
Saya menyadari dalam proses melewati hari-hari kehidupan ini, saya sering lupa bersyukur untuk hal-hal kecil yang terjadi setiap hari dalam diri saya.
langsung apa yang saya inginkan atau pun apa yang saya mau. Malahan Tuhan memberikan sebuah penantian panjang dan memberikan yang tidak sesuai dengan keinginan saya. Namun, ternyata di dalam proses penantian itu ada yang mau Tuhan bentuk atau pun Tuhan ubah di dalam diri kita. Saya menyadari dalam proses melewati hari-hari kehidupan ini, saya sering lupa bersyukur untuk hal-hal kecil yang terjadi setiap hari dalam diri saya. Misalnya setiap suap makanan yang masuk dalam mulut kita, setiap tawa yang masih bisa terjadi dengan teman-teman kuliah, dan banyak lagi pengalaman yang menandakan bahwa saya tidak dibiarkan Tuhan dalam kesepian.
Saya juga mendapat pengertian baru dalam hal meminta kepada Tuhan. Kalau hanya sekedar Lamborghini di garasi mobil ataupun sebuah karir yang sangat baik, iblis pun bisa memberikan hal-hal tersebut. Sebab itu, mari kita meminta hal-hal yang mustahil yang hanya bisa dilakukan oleh Tuhan: seperti sukacita di tengah kesulitan, kedamaian di tengah tekanan, pengendalian diri di tengah cercaan, kasih dan kemampuan mengampuni. Mintalah agar Tuhan Yesus melakukan mujizat untuk mengubah hati kita karena hanya Dia yang paling ahli menghasilkan kebaikan luar biasa dari hal-hal rusak dan tidak sempurna seperti kita ini
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 121
121
12/19/14 2:57 AM
Welan Palilingan:
Tuhan Melihat Kesediaan Kita untuk Dipakai oleh-Nya
J
/ Pingkan Palilingan
abatan bendahara di sebuah organisasi biasanya dihindari sebagian orang. Benar saja, pekerjaan bendahara selalu lekat dengan uang. Berbicara tentang uang, semua tahu banyak hal berisiko tinggi berkenaan dengan penanganan uang. Bahkan mungkin akuntan yang terbiasa menangani uang pun takut dengan uang! Adalah Welan Palilingan, seorang yang tidak memiliki latar belakang keuangan, yang memegang Bidang Keuangan dalam kemajelisan periode 2012-2015. Lulusan Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung ini memang telah bekerja selama bertahun-tahun
122 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 122
12/19/14 2:57 AM
di bidang perbankan; akan tetapi lingkup kerjanya tidak langsung berhubungan dengan keuangan. Welan bekerja di bagian pengembangan produk perbankan, dimana dirinya dipercaya untuk memimpin divisi manajemen perubahan di sebuah bank BUMN. Lantas kenapa ia menerima tawaran ketika ditunjuk sebagai bendahara majelis? “Pihak yang meminta saya untuk jadi majelis pasti sudah mendoakan dengan baik kandidat yang ada. Dengan ditunjuknya saya sebagai bendahara pasti tak lepas dari
doa-doa yang dipanjatkan,� ujarnya kepada NAFIRI. “Tuhan pasti campur tangan di dalam pilihan mereka. Kalau mereka meminta saya, artinya Tuhan juga mau saya mengambil jabatan itu.� Tugas-tugas Welan dalam bidang keuangan dinilainya tidak mudah. Tantangan terbesar yakni memastikan bahwa pencatatan keuangan yang dilakukannya benar. Baik dalam aspek penerimaan maupun pengeluaran. Selain itu sangat penting untuk mampu mempertanggungjawabkan apa yang telah mereka catat. Ayah tiga puteri ini bercerita, pencatatan yang benar harus secara disiplin mengikuti dan mematuhi prosedur yang ada. Di awal-awal tugas pelayanannya, Welan melihat masih ada ruang yang tersedia untuk perbaikan prosedur pencatatan yang sudah ada. Perbaikan tersebut di antaranya memastikan tidak ada materi pencatatan yang terlewatkan, juga memastikan pencatatan dilakukan dengan metode yang benar. Welan menambahkan bahwa yang tidak kalah penting dari tugasnya adalah tanggung jawab dan integritas. Tanggung NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 123
123
12/19/14 2:57 AM
jawab berhubungan kuat dengan masalah kepercayaan yang dipikul jabatannya. “Karena yang kita tangani adalah uang jemaat. Bayangkan ada berapa banyak persembahan dan perpuluhan yang kami terima setiap minggunya,” katanya dengan mimik serius. Di sisi lain, aspek yang juga harus dijaga adalah kerahasiaan. “Ini yang sering terlewatkan,” ucap pria kelahiran Malang ini. Secara prosedur, ia melanjutkan, persembahan jemaat harus dilindungi kerahasiaannya. Namun, pada saat yang sama harus dilaporkan secara terbuka. Wah bagaimana caranya ya? Caranya, jawab Welan, adalah dengan membuat laporan terbuka dengan mencantumkan inisial si pemberi persembahan. “Kalau yang memberikan persembahan adalah Simon Petrus, kami laporkan sebagai SP. Jadi Simon bisa melihat bahwa persembahannya sudah masuk,” ia menjelaskan. Akan tetapi, inisial tersebut bisa jadi ambigu. “Nah, SP kan bisa saja Surya Paloh atau Sandra Pangestu. Maka itu kalau ada jemaat yang ingin membuat inisial khusus untuk
Dibutuhkan kecermatan, ketekunan, dan konsistensi dalam menjalani pelayanan ini. dirinya–misalnya Joko Widodo mau pakai inisial AAA–boleh langsung disampaikan pada kami.” Laporan penerimaan persembahan tersebut dinaikkan ke papan pengumuman setiap minggunya. Jemaat tak perlu khawatir apabila lupa melihat laporan persembahan untuk minggu tertentu karena laporan tersebut akan tetap dipampangkan selama tiga minggu ke depan. Kemudian laporan keuangan akan dipresentasikan di depan jemaat dalam kebaktian minimum setahun sekali. Dibutuhkan kecermatan, ketekunan, dan konsistensi dalam menjalani pelayanan ini. Welan bersyukur karena Tuhan telah memampukannya untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya
124 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 124
12/19/14 2:57 AM
Welan dan keluarga kurang sesuai dengan karakter dan keahliannya. Dan Welan menerima pelayanan ini sebagai bagian dari pembentukan dirinya. Ia juga bersyukur Tuhan memberinya hikmat untuk dapat membagi waktunya dengan baik antara tugasnya sebagai bendahara majelis dengan pekerjaan di kantornya. “Saya bersyukur bisa ikut pelayanan ini, sebagai bagian dari keseluruhan pelayanan majelis,” tuturnya. Welan menambahkan ucapan syukurnya karena telah dimampukan Tuhan untuk dapat melayani di bidang keuangan. “Tuhan memilih kita bukan karena kemampuan dan skill kita. Ia melihat kesediaan kita untuk mau dipakai oleh-Nya,” ujarnya. Sebagai penutup, Welan mengungkapkan bahwa ia melakukan pelayanan sebagai bentuk ucapan syukur karena Tuhan terlebih dulu melayaninya. “Tuhan melayani saya dengan menunjukkan kasih-Nya melalui karya agung keselamatan-Nya,” tuturnya mengakhiri perbincangan. Kiranya Tuhan senantiasa memberkati pelayanan Welan
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 125
125
12/19/14 2:57 AM
As each year flies over, it leaves shadows behind. Those shadows might be glimpses of jolly memories of falling in love, giving birth to our first son, enjoying a family dinner over Christmas, getting a raise, walking our children down the aisle of marriage, etc.
Why
missing church for 6 months is absolutely
a blessing
/ Kevin Jonathan Rusli Others are as foul as having a massive fight with our mother over a simple matter, failing a final test, being hospitalized, or watching our loved ones drift away. It does not matter good or bad, a memory can only be memorable because it ends. Speaking of which, up until my life today, the year 2014 has been the most memorable year for me as I went through a lot of ‘ends’; hellos and goodbyes. My journey in the year 2014 brought me to meet new interesting individuals, experience things I had never done before, and be a part of a family.
?
I could not be more grateful to God for letting me skip church for six months; a church that I have known for my entire life. I will start off by writing about my times living in a remote village called Cimanggu. Sickening travel combo On February 2014, I lived in a rural village for two weeks as a part of my school subject called the Community Development program. The program acts as the university’s Corporate Social Responsibility (CSR) program, which was well incorporated as a compulsory subject for students.
126 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 126
12/19/14 2:57 AM
Kevin with Pdt. Agus M. Susanto
So basically, students directly pay and work for the CSR activity whilst the institution receives awards and praises from community and government, might even profit from it. Clever. Anyway, the program demands students to enhance the welfare of the host family that we were chosen to live with by setting up a business for them. After three years of university, orchestrating a simple business plan has become somewhat habitual. But nothing prepared us to live in that village.
The anticipated D-day finally came, everyone looked reluctant to go. We had to put up with a sickening travel combo of bus, ojek, angkot, and long walks for four hours. When we finally arrived, we only felt sicker. The house is situated on top of a mountain, far away from the city and crowds. Buying supplies from convenience store would cost us a perilous 40 minutes motorcycle ride on steep road made of rocks. The house itself was built with a solid walls and tiles. However, it was not so much about the house that made living there unbearable, but the toilet. The nearest public toilet (including bathroom) was 100 meters away through the woods. Each has size of one square meter, detached broken door, spiders infested ceiling, and toilet bowl stuffed with dry leaves, soil, and dead insects. Water? Did not gloriously flow from shower, but sourced from a pond made of soil that has dozens of creatures living in it. The color was milk chocolate. It succeeded to keep me dry for the first three days.
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 127
127
12/19/14 11:42 AM
Upon arriving, we received a warm welcome from Ibu Aisyah, our host family. She lives a simple life in her tiny house with her husband and two kids, Ujang and Santi. We were later introduced to her other family members: “Abah, Umi, Teteh ...“ and bunch of other Sundanese titles which I could not keep track of. Their houses were only arms length to each other. The family owns a cassava field and makes their living from selling it, which provided a basis for our business plan.
was even worried when we came home late from church. It was quite surprising since Cianjur is fairly well known for its zealotry towards Islam. None of these was shown during my stay in there. I was especially touched when seeing how tolerance can bridge a huge difference.
,,
Huge difference I had to admit that the first few nights were torturing! Poor hygiene and what might be ghost appearances made me totally homesick. However, the friendliness and tolerance of the locals made me see things from their point of view. There was absolutely no racial or religion discrimination. When some of us wanted to go to church, Ibu Aisyah obligingly helped us finding ojek for a ride. She
,,
It was an emotional moment realizing that we will not have this moment of togetherness anymore.
After an intense amount of time spent together, we totally forgot about the bad things we used to complain. Eventually we felt like family to each other. We joked with the locals, ate simple local foods, even spoke like one. In the end, I totally enjoyed living the traditional life. It was pitiful I had to leave early for Australia. It was an emotional moment realizing that we will not have this moment of togetherness anymore. Ibu Aisyah was sobbing
128 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 128
12/19/14 2:57 AM
emotionally as I was kissing their hands goodbye to continue my journey to Sydney, Australia. I was heartbroken when hearing Ibu Aisyah continuously asking not to forget her when I leave. Melting pot Three days later, I found myself in a totally different world. Sydney, home of the picturesque blue sky, awardwinning beaches, and of course the iconic Opera House. I spent five months living in this beautiful city as a study abroad student in the University of New South Wales. One evident quality about Sydney is its multiculturalism, as 50 percent of Australians have parents who were born not in Australia. Thus Sydney is a melting pot of cultures, languages, arts, religions, and obviously foods from literally around the globe.
Having friends from different backgrounds opened my mind to how big this world is and how beautiful diversity can be. Next thing that I found quite unique was its liberalism. People are free to express their views and opinions by any means. One of its manifestations that I witnessed was the Mardi Gras Festival, an annual festival for the LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) community. Participants toured around the city wearing outrageous costumes-if nothing at all! It turned into a lively parade when thousands of people flooded the area, cheering and showing their support.
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 129
129
12/19/14 2:57 AM
My favorite thing about Sydney was how neat and orderly this city is. Everything is well thought and convenient. As a consequence, Sydney was ranked 10th in the most expensive cities to live. A regular size bottle of water costs Aus$3.5-5. That is absolute nonsense! Whilst I was there, I went to different churches such as the Hillsong, Presbyterian Church, Cathedral, SCWC (Sidney Christian Worship Centre), and of course GKY Sydney where I unexpectedly met Pak Agus M Susanto, our former pastor. It came across my mind to try the Scientology church, but never really had the courage to enter the place. On the other side, University of New South Wales (UNSW) is a prestigious university in a global scale. Keeping up with its high standard nearly killed me. I will never forget the feeling of relief when I submitted my last research paper, which was probably the best day in my life.
Simply unforgettable I spent the last days in Sydney traveling, doing the incredible coastal walk over the magnificent view of the ocean, watching performances of Beethoven’s concertos at the Opera House, and of course tasting the amazing dishes at every corner of Sydney. My last dinner as a Sydneysider was spent at the Opera Bar, which was the perfect spot to enjoy the grandeur of Opera House, Harbor Bridge, and the most dramatic sunset I have ever witnessed. Simply unforgettable. That was the end of my journey in Sydney. 130 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 130
12/19/14 2:57 AM
Leaving Sydney was truly hard for me, as I loved every inch of that extraordinary city. But it was time to face the truth. I am not an Australian, and will never be. Besides, a memory can only be precious because it ends, right? I left Sydney on 11th of July for a place called “home”. At the end of the day, we will always regret the things we did not do instead of the things we have done. My experiences in two distinct parts of the world have taught me some important life lessons of appreciating differences, embracing positivity, reaching out for others, and getting out of my comfort zone. I had tons of reasons not to go to Sydney. I had the chance to lose to the burdensome application processes, IELTS test, expensive tuition fees, etc. I obviously had plethora of reasons to absolutely loathe the Community Development program. But I chose not to. I have not always been the most proactive or positive kid out there, but it would do justice to say my experiences this year changed me as a person
The writer is studying at Prasetiya Mulya School of Business and Economics – Serpong Tangerang
,, So go out there!
The world is a book full of wonderful things, and reading only one page is utterly shameful. Seize the positivity of what the future may bring. Make memories that will last a lifetime.
Happy ChristmasNAFIRI Mates!
,,
DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 131
131
12/19/14 2:57 AM
Hari Gene
Cari Pacar
?
Yang Seagama
/ Nico Tanles Tjhin
A
Ya ampun ... Yang bener aja, bro. Masa hari gini cari pacar yang seagama? Yakin? Hari gini cari pacar yang seagama doang mah ga cukup. Cari yang seiman dong.
A
B
Loh, apa bedanya? Emang dosa kalau cari pacar yang seagama?
Let’s check this out.
Topik artikel “The Youngsters” kali ini beranjak dari pertanyaan si B di atas. Pertanyaan yang sekaligus menjadi pergumulan kebanyakan anak muda ketika memilih pacar. Gw ga akan banyak membahas masalah pacaran beda agama, karena pacaran beda agama sudah dengan jelas terjawab secara langsung di 2 Korintus 6:14 “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan
apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” Jadi, jelas bahwa pacaran beda agama harus dihindari. Bukan gw yang ngomong loh, itu Rasul Paulus yang secara gamblang memberikan perintah. Cuma bagaimana dengan kasus Kristen dan Katolik? Kan samasama percaya Tuhan Yesus toh? Kan sama-sama pake kitab suci yang sama? Apa Tuhan melarang adanya sepasang kekasih yang sama-sama
132 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 132
12/19/14 2:57 AM
mengakui dan menyembah Dia? Gw juga akan bahas mengenai pacaran pasangan Kristen yang beda aliran. Dan ga cuma itu, kita bakal ngomongin jauh sampai soal memilih pacar Kristen yang sealiran. Well, sebelum melanjutkan pembahasan lebih jauh, gw mau kasi tau kalian bahwa gw sendiripun
pernah pacaran baik dengan orang Katolik, orang Kristen aliran lain, maupun orang Kristen satu aliran (... dalam waktu yang berbeda. Catet, waktu yang berbeda). Jadi, gw akan coba membahas persoalan ini dengan empati dan tidak menghakimi, karena gw sendiripun pernah melalui pergumulan yang sama.
Iman Kristen & Iman Katholik Iman Kristen dengan Iman Katolik bisa diibaratkan seperti saudara kembar, serupa tapi tak sama. Kita perlu tahu akan perbedaan-perbedaan doktrin yang mendasar antara kedua iman ini. Gw akan menjabarkannya secara objektif. Sehingga teman-teman perlu tau bahwa gw sedang tidak membahas siapa yang bener siapa yang salah, melainkan berbagi pengetahuan murni. Berikut adalah perbedaannya:
Iman Kristen (Protestan)
Iman Katholik (Katholik Roma)
Hanya berdasarkan pada anugerah oleh iman.
Bukan dari iman saja, melainkan dari perbuatan baik dan sakramen.
OTORITAS KEBENARAN
Hanya berpegang pada 66 kitab dalam Alkitab sebagai otoritas iman dan kehidupan sehari-hari.
Selain Alkitab, juga mengakui tulisan apokrifa, tradisi gereja, dan ketetapan Paus sebagai otoritas kebenaran.
MEDIATOR
Hanya Yesus Kristus yang menjadi mediator antara Allah dan manusia.
Maria dan orang-orang kudus dapat menjadi mediator.
Konsep KESELAMATAN
Sumber: Paul Enns, The Moody handbook of Theology. Malang: Literatur SAAT, 2004.
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 133
133
12/19/14 2:57 AM
Ini hanyalah lima perbedaan umum dan mendasar. Kalau mau dijabarkan semua, ujung-ujungnya bakal ada sekitar empat puluh perbedaan di antara keduanya. Bayangkan guys, dari segi iman saja sudah terdapat begitu banyak perbedaan. Belum lagi kalau kita melibatkan aspek-aspek lain seperti tujuan hidup, gaya hidup, karakter, temperamen, budaya keluarga, selera humor, hobi, dan lain-lain. Lalu pertanyaannya, apa yang salah dengan perbedaan kedua iman ini ketika ‘disatukan’? Menurut gw sih ga ada yang salah, tapi repot.
pasang suami an iman berikut: Ada se da rbe pe s su ka h nto co rinya Perhatikan soal kematian, terus ist gin on om ng i lag ng ya ) lik ga biar bisa pastiin (Kristen) dan istri (Kato n, papa mau doain aku lua du ti ma u ak lau ka kal nanya, “Pa, nanti rus jawab apa? Menyang ha i am su si n, lia ka t uru u sebijak apa aku masuk surga?� Men istrinya walau sehalus ata ti ha an ak ew ec ng me imannya? Atau ai dengan apa yang aban kepada si istri sesu jaw n ka las nje me i am Mending kalau pun si su ransi, kalau berantem? ole dit a bis lau ka g din diyakininya? Men mpai cerai? cuma berantem, kalau sa
Iman Kristen & Iman Kristen Sekarang coba kita ngomongin soal pengambilan keputusan terhadap pemilihan pacar beda denominasi agama Kristen. Di dalam agama Kristen sendiri, ada banyak aliran-aliran seperti Kharismatik, Pentakosta, Methodis, Advent, Injili/Reformed, dan lain-lain. Gw ga bisa jabarin perbedaan karakteristik satu-persatu dari aliran-aliran ini semua. Perlu ada satu sesi seminar untuk bisa bahas ini semua. Pertanyaannya sekarang, emang ga boleh pacaran sama orang Kristen tetangga? Dosa gitu? 134 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 134
12/19/14 2:57 AM
Well, ini bukan masalah dosa ga dosa atau boleh ga boleh. Sama seperti pergumulan dalam pacaran ora ng Kristen dan Katolik, hal ini buk anlah persoalan hitam putih atau benar salah, melainkan persoalan yang ma suk ke kategori grey area (dimana butuh kebijaksan aan dan kedewasaan yang san gat matang dalam menentukan pilihan). Menurut gw justru anak muda lebih ban yak ‘kepleset ’ di persoalan ini ketimbang yang sebelumnya, karena perbedaan yang ada di antara denominasi gereja Kristen ser ingkali terabaikan soalnya ga ter lalu mencolok.
Katakan saja ada sepasang kekasih Kristen beda aliran yang sedang pacaran. Karena sama-sama cinta Tuhan, maka mereka memutuskan untuk pergi ke Gereja bersama. Sebelum memutuskan akan ke Gereja siapa, mereka perlu bergumul habis-habisan karena beberapa perbedaan: Selera musik mereka berbeda. Yang satu suka musik jedag-jedug, yang satu lagi suka musik kalem. Pemahaman yang berbeda akan karunia bahasa Roh. Yang satu merasa pelayanan ga boleh dibayar, yang satu merasa sah-sah aja kalau pelayanan dibayar oleh Gereja. Ketika memberikan persembahan, yang satu memberikan dengan keyakinan bahwa Tuhan akan memberikan kembali berkali-kali lipat. Yang satu memberikan dengan pengertian bahwa dia sedang mengembalikan sebagian dari apa yang telah Tuhan berikan dalam hidupnya.
Bagi kalian yang memprioritaskan iman kalian di tempat pertama, gw yakin segelintir contoh perbedaan yang gw sebutkan di atas bakal jadi beban pikiran ketika ngejalanin hubungan dengan pacar yang beda aliran gereja. Tapi kalau kalian termasuk orang yang ga ambil pusing dengan perbedaan-perbedaan yang ada, gw rasa ada tiga kemungkinan: 1. Pertumbuhan iman bersama dengan pasangan hidup bukanlah prioritas utama. 2. Atau: kalian adalah orang yang super toleran dan santai terhadap perbedaan iman. 3. Atau: kalian belum tahu atau belum yakin dengan apa yang sebenarnya kalian yakini. NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 135
135
12/19/14 2:57 AM
Satu Tuhan, Satu Agama, Satu Aliran, Satu Gereja Ada yang udah dapet gebetan dan dia satu Tuhan, satu agama, satu aliran, dan bahkan satu gereja? Terus, tunggu apa lagi? Tunggu. Kalian harus tunggu. Cari tau dulu, tingkatan imannya ada dimana? Cari tau tanpa harus menghakimi. Kenali dia lebih dekat. Pernah denger kalimat ini: “Going to church doesn’t make you a Christian any more than standing in a garage makes you a car.” Jangan terkecoh dengan statusnya, tapi kenali faktanya. Ketika tingkatan iman kalian berbeda jauh, kalian akan mengalami kesulitan dalam berpacaran. Dan malah seringkali bersama-sama jatuh ke dalam dosa yang kelam pada saat pacaran. Pelan tapi pasti, pertumbuhan iman kalian akan merosot juga. Kalau begitu, apa berarti kita ego is? Masa kita cuma mau pacaran sama orang yang imannya udah mateng aja? Kan bisa sambil “menggiring” si doi ke arah yang benar. Yang tadinya ga SaTe (Saat Teduh – Red), bisa diajak SaTe bar eng. Yang tadinya ga mau pelayanan, bisa diajak pelayanan bareng. Yang tad inya skeptis sama konsep Allah Tritunggal, bisa diajak ke seminar-seminar soal apo logetika. Yang tadinya tiap denger khotbah tidur, bisa disuapin permen mint dan dicubitcubit pipinya biar melek (uuu ... uny u). Ini yang namanya MISSIONA RY DATING! Kedengerannya emang mulia, tap i gw sebagai mantan penganut pah am missionary dating cuma mau bilang gini: Sek eras apapun kita berusaha ngerub ah iman pacar kita, jika Tuhan ga berkehendak, dia ga bakal berubah. Orang ga bisa mengubah orang, melainkan cuma Tuhan yan g bisa. Dan ketika mencoba mengi njili seseorang sebagai pacar, bakal sangat susah untuk mempunyai motivasi yang murni.
Missionary Dating: Tindakan seseorang yang beriman Kristen dewasa memacari orang yang berbeda kepercayaan atau tingkatan iman, dengan tujuan mengubah kepercayaannya atau meningkatkan kedewasaan imannya. 136 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 136
12/19/14 2:57 AM
, bisa aja Emang betul, nothing is impossible a sejak pacaran pasangan kita bertumbuh imanny us inget bahwa Roh sama kita. Tapi teman-teman har lemah (Mat 26:41). memang penurut, tetapi daging ada berbagai Dalam proses missionary dating, kemungkinan: nnya, sehingga 1. Dia berubah dan bertumbuh ima ap perkawinan. pacaran jalan terus sampai ke tah an belum 2. Iman dia ga berubah (karena Tuh turun ke level dia. mengijinkan) dan kita malah ikutan i Tuhan. Akhirnya kita mengecewakan hat tumbuh namun 3. Iman dia ga berubah dan ga ber patah hati) kita dengan berat hati (plus saling karena kita tahu memutuskan hubungan tersebut pasangan yang bahwa ketika menikah kita butuh tumbuh bersama sepadan imannya supaya bisa ber dalam Kristus.
Guys, kalau emang kalian benar-benar rindu melihat hati seseorang dijamah Tuhan, kalian ga harus jadi pacar orang itu kok. Jalinlah pertemanan berkualitas, tanpa ada ikatan sebagai pacar. Dengan demikian kalian bisa tetap menginjili dengan motif yang tulus dan pastinya tanpa risiko patah hati dan risiko bikin Tuhan kecewa. Kita butuh melibatkan penalaran saat kita jatuh cinta. Perasaan dan pikiran harus seimbang ketika memutuskan untuk pacaran dengan seseorang yang kita cintai. Beberapa dari kalian mungkin sekarang lagi mikir, “Ini yang nulis maunya apa sih? Milih pacar segmented banget. Pilihan gw jadi terbatas. Kalo gini sih gw bakal jadi jomblo sampai tua!� Well, bagi kalian para jomblo yang udah ngebet punya pacar, percayalah Tuhan udah siapin seseorang yang sepadan dengan kita di masa depan. Tunggu tanggal mainnya ya! Tapi sambil nunggu, gw mau ngajak kalian untuk “menyibukkan� diri mendewasakan iman Kristen kalian sehingga ketika nanti waktunya tiba, kalian akan hidup bahagia bersama pasangan yang sepadan di dalam Tuhan Yesus NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 137
137
12/19/14 2:57 AM
EVENT NOTES
Youth Revival
Memento Mori
“Remember That You Will Die”
K
omisi Pemuda 1 GKY BSD tahun ini mengadakan sebuah malam kebangkitan rohani pada tanggal 4 Oktober lalu. Mahasiswa/mahasiswi kampus di sekitar Tangerang menjadi sasaran utama yang diundang oleh panitia.
GI. Jimmy Lucas
138 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 138
12/19/14 2:57 AM
Panitia mencoba menjaring anak-anak kampus seperti Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Universitas Pelita Harapan (UPH), Prasetiya Mulya Business School, Surya University, Swiss German University (SGU), Binus University, dan lain-lain. Beberapa anak muda dari kelompok lainnya seperti Komisi Pemuda 2 GKY BSD, Komisi Remaja GKY BSD, dan Komisi Pemuda GKY Pamulang juga diundang. Pada hari H, Tuhan menggerakkan hati 104 anak muda untuk datang ke acara tersebut.
KATAK (Komunitas Anak Teater Kampus) dari UMN, mempersembahkan roleplay yang sangat menarik dan menyentuh. Bahkan pembicara GI. Jimmy Lucas sempat mengakui bahwa role-play tersebut adalah role play terbaik yang pernah ia tonton sepanjang dirinya berkhotbah di gereja-gereja. Firman Tuhan yang disampaikan oleh GI. Jimmy Lucas juga sangat menyentuh hati para jemaat. Pekerjaan Roh Kudus nyata ketika terdapat 25 anak Tuhan dijamah untuk membuka hati pada saat altar call. Seluruh rangkaian acara di malam kebangkitan rohani pemuda ini menyampaikan pesan bahwa hidup kita hanyalah sementara. Kita harus ingat bahwa suatu hari pasti kita akan mati, “Memento Mori�. Maka anakanak muda yang datang diharapkan untuk segera berjalan berbalik arah mengikuti Yesus dalam hidupnya dan memberi arti atas hidupnya yang sementara itu. Panitia acara sangat rindu melihat karya Tuhan dalam menjadikan pergerakan pemuda/ pemudi Kristen bertumbuh pesat di daerah Tangerang setelah malam itu berlalu / Nico Tanles Tjhin NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 139
139
12/19/14 2:57 AM
REKO
SI
MENDA
BUKU
E M O T I O NA L LY H E A LT H Y
S P I R I T UA L I T Y Peter Scazzero
Judul buku : EMOTIONALLY HEALTHY SPIRITUALITY (Spiritualitas yang sehat secara emosi) Pengarang : PETER SCAZZERO Jumlah halaman : 262 halaman 140 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 140
12/19/14 2:57 AM
B
uku yang ditulis oleh Peter yang adalah seorang gembala di New Life Fellowship Church, New York mengupas secara mendalam tentang kemustahilan seorang Kristen bisa menjadi dewasa secara rohani ketika ia bahkan belum dewasa secara emosi. Bahkan Peter melihat begitu sedikit orang yang merindukan Allah, pergi dan melayani gereja dengan setia, membaca Alkitab, dan berdoa yang betul-betul dapat menikmati hidup yang indah. Hal tersebut terjadi karena putusnya hubungan antara kesehatan rohani dan emosi, dan akibatnya membuat bagian tak terlihat dalam hidup kita tetap tidak tersentuh oleh Allah. Peter menjabarkan sepuluh tanda yang menunjukkan bahwa seseorang sedang ada dalam kondisi spiritualitas yang tidak sehat secara emosi. Tanda pertama adalah menggunakan Allah untuk lari dari Allah (terlalu banyak aktivitas bagi Tuhan).Tanda kedua: mengabaikan kemarahan, kesedihan, dan ketakutan (membuang perasaan
kita sama dengan membuang sebagian dari kemanusiaan kita). Tanda ketiga yaitu sekarat karena halhal yang salah (merasa bersalah ketika kita punya keinginan dan hasrat hidup yang sehat seperti persahabatan, seni, kesenangan, rekreasi dan alam). Tanda-tanda lainnya seperti menolak dampak masa lalu terhadap masa kini, membagi hidup kita kedalam sekat ‘sekuler’ dan ‘sakral’, sibuk bagi Allah tanpa kebersamaan bersama Allah, merohanikan konflik, menutupi kehancuran-kelemahan-kegagalan, hidup tanpa batasan, dan menghakimi perjalanan rohani orang lain. Perjalanan kita menuju perubahan sejati kepada spiritualitas yang sehat secara emosi dimulai dengan sebuah komitmen mengizinkan diri kita untuk merasakan. Alkitab menyatakan Allah sebagai keberadaan yang memiliki emosi, yang bisa merasakan, dan sebuah Pribadi. Karena diciptakan sesuai gambarNya, tentu saja kita diciptakan dengan karunia untuk merasakan dan memahami berbagai emosi. Namun masalahnya kita sering bersikap palsu
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 141
141
12/19/14 2:57 AM
terhadap diri sendiri dan menutup pintu yang membawa kita bisa mengenal Allah. Ketika kita hidup dan tinggal dalam aliran kasih Allah yang mendalam bagi kita, ini merupakan inti dari kerohanian sejati. Berada dalam kasih Allah memampukan kita untuk berserah pada kehendak-Nya. Dalam hidup kita ada tiga godaan besar yang mengancam kita dan seolah-olah mengatakan bahwa kasih Allah bagi kita tidak pernah cukup, bahwa kita tidak cukup baik untuk dikasihi. Godaan-godaan tersebut adalah prestasi, harta, dan popularitas. Spiritualitas yang sehat secara emosi adalah mengenai realitas, bukan penyangkalan atau ilusi. Tidak ada bencana lebih besar dalam kehidupan rohani dari pada terperangkap dalam ilusi. Spiritualitas yang sejati membebaskan kita untuk hidup dengan sukacita saat ini. Spiritualitas yang sehat secara emosi mengharuskan kita menembus tembok penderitaan. Allah telah memberi batasan-batasan yang besar terhadap kita, bahkan yang paling berbakat diantara kita sekalipun untuk membuat kita tetap sadar diri dan rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama.
Kita dapat belajar dari kisah tentang Ayub yang berjalan bersama Tuhan dengan setia dan saleh, namun diizinkan Tuhan untuk melewati kehilangan yang luar biasa. Ayub ‘berduka’ dengan benar, ia mengizinkan semua kehilangannya memperbesar jiwanya bagi Allah, dan Allahpun memberkatinya dengan sangat berlimpah. Kisah Ayub dimaksudkan untuk menguatkan kita agar mempercayai Allah yang hidup bersama kematian-kematian kecil yang kita alami dalam kehidupan kita. Salah satu cara untuk menuju spiritualitas yang sehat secara emosi dengan melakukan dua disiplin yaitu Ibadah Harian dan Sabat. Berhenti sejenak untuk melakukan Ibadah Harian untuk bisa bersama dengan Allah merupakan kunci menciptakan keakraban yang terus menerus dan nyaman dengan kehadiran Tuhan sepanjang hari. Sabat memanggil kita untuk memasukkan kegiatan tidak melakukan apa-apa kedalam jadwal kita setiap minggu. Setiap Sabat mengingatkan kita untuk: �Diamlah dan ketahuilah bahwa Akulah Allah!� (Mzm 46:10) dan berhenti khawatir tentang hari esok (Mat 6:25-33) sekaligus merenungkan kasih Allah.
142 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 142
12/19/14 2:57 AM
Hadiah terbesar yang bisa kita berikan pada dunia kita adalah menjadi sebuah komunitas orang dewasa yang sehat secara emosi dan mengasihi dengan benar. Ini membutuhkan kuasa Allah dan komitmen untuk belajar, bertumbuh, dan memisahkan diri dari pola yang tidak sehat dan merusak yang mungkin sudah lama ada dalam generasi keluarga dan budaya kita. Kita dipanggil untuk mengatur kehidupan kita di seputar praktik dan disiplin rohani, artinya di seputar ‘aturan hidup’ yaitu panggilan untuk mengatur seluruh hidup kita sehingga kasih Kristus menjadi yang terutama dibanding hal lainnya. Unsur aturan hidup adalah: Kitab Suci, berdiam diri dan menyendiri, ibadah harian, belajar, sabat, kesederhanaan, bermain dan rekreasi, pelayanan dan misi, merawat tubuh jasmani, kesehatan emosi, serta keluarga dan komunitas. Jika kita menjalankan aturan hidup ini dengan setia maka kita akan mendapatkan spiritualitas yang sehat
Peter Scazzero adalah pendiri dari New Life Fellowship Church di Queens, New York, AmerikaSerikat – sebuah gereja internasional yang multirasial yang terdiri atas setidaknya 70 negara. Setelah melayani sebagai Pendeta Senior selama 26 tahun, Peter memutuskan untuk menjadi Pengajar. Peter menulis buku yang menjadi best seller, yaitu Emotionally Healthy Spirituality (2006) dan The Emotionally Healthy Church (2010) /Lily Ekawati
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 143
143
12/19/14 2:57 AM
REKO
SI
MENDA
USIK
M I C H A E L W. S M I T H & F R I E N D S The Spirit of Christmas 1. The Miracle of Christmas 2. It’s The Most Wonderful Time of the Year 3. Happy Holidays/Holiday Season 4. Christmas Time Is Here (feat. Vince Gill ) 5. White Christmas (feat. Lady Antebellum) 6.Somewhere In My Memory 7.The Spirit of Christmas (Deck the Halls, Good King Wenceslas, O Little Town of Bethlehem, Feels Like Christmas, O Come All Ye Faithful ) 8. Silent Night (feat. Little Big Town) 9. What Child Is This (feat. Martina McBride) 10. Almost There (feat. Amy Grant ) 11.All Is Well (feat. Carrie Underwood) 12. Christmas Day (feat. Jennifer Nettles) 13.The Darkest Midnight (Spoken Word by Bono) 14. Peace ( with Special Guest Michael McDonald) 144 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 144
12/19/14 2:57 AM
M
usisi Kristen kontemporer yang telah memenangkan tiga piala Grammy Michael W. Smith kembali hadir dengan album Natal terbarunya yang bertajuk The Spirit of Christmas. Kali ini tidak hanya bersolo, Smith menggaet beberapa penyanyi dan band baik itu rohani maupun sekuler untuk melengkapi jajaran lagu-lagu Natal yang sudah familiar di telinga. Carrie Underwood, Bono dan Amy Grant merupakan beberapa artis yang ikut menyumbangkan bakat dan talenta mereka dengan membawakan simfoni Natal yang dieksekusi dengan manis. Sebut saja “White Christmas”, “What Child Is This” atau “Silent Night” yang digubah dengan gaya swing jazz ala Johnny Mathis di lagunya “It’s Beginning to Look a Lot Like Christmas”. Dengan mengandalkan tembang klasik Natal Michael W. Smith seakan membawa nada nostalgia kembali kepenikmat musik. Lagu-lagu yang dinyanyikan oleh para artis tamu muncul begitu tenang dan lembut namun kuat. Beberapa artis seperti
Vince Gill dan Lady Antebellum yang menyanyikan “Christmas Time is Here” dan “White Christmas” semakin memperkaya orkes Smith sendiri sehingga rasanya begitu disayangkan mereka hanya mendapatkan jatah satu lagu di album ini. Simak juga cucu Michael W. Smith yang ikut memberikan suara kecilnya di “Somewhere In My Memory” yang merupakan lagu tema dari film Home Alone. Dengan keceriaan Natal, The Spirit of Christmas memang bukan album yang sama sekali segar dari Michael W. Smith. Tapi dengan bergabungnya sejumlah artis tamu dan dengan aransemen unik yang begitu ‘Natal’, album ini layak untuk dinikmati dalam kebersamaan keluarga pada bulan yang penuh kasih ini. The Spirit of Christmas dapat didapatkan secara fisik (CD) di toko musik terdekat atau secara digital di iTunes Indonesia /ArinaPalilingan
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 145
145
12/19/14 2:57 AM
REK
SI
ENDA OM
EXODUS: GODS & KINGS
H Sutradara: Ridley Scott Pemeran: Christian Bale, Joel Edgerton, Ben Kingsley, Sigourney Weaver, Aaron Paul Tanggal rilis Indonesia: 10 Desember 2014
iburan film di waktu Natal sering diidentikkan dengan film komedi musim dingin ala Hollywood yang ringan dan menyenangkan. Ada pula rumah studio yang memproduksi film animasi yang menarik bagi anak-anak untuk ditayangkan bertepatan dengan perayaan akhir tahun. Lalu tak jarang pula banyak film yang menceritakan ulang kisah kelahiran bayi Yesus untuk menandakan momen Natal tersebut. Tahun ini, sutradara berambisi besar Ridley Scott memilih untuk mengemas musim liburan dengan film yang justru diangkat dari kitab Keluaran, Exodus: Gods and Kings. Sineas asal Inggris ini memang dikenal karena variasi filmnya yang diproduksinya. Film-film fiksi ilmiah terdahulunya (Blade Runner, Alien, dan sci-finya yang paling anyar, Promotheus) sering mengambil tema yang kerap mempertanyakan eksistensi manusia di bumi. Lalu film drama aksi berkualitas seperti Black
146 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 146
12/19/14 2:57 AM
Hawk Down dan Body of Lies pun pernah ia garap. Karya-karya Ridley Scott tidak jarang turut menjadi perbincangan dan perdebatan terlepas dari kehebatan spesial efek yang sering ditawarkan. Disisi lain, Ridley Scott pun beberapa kali menyutradarai film drama epik megah yang juga mengundang pujian kritikus dan decak kagum penonton. Sebut saja misalnya Gladiator atau Kingdom of Heaven. Maka dengan dirilisnya Exodus, Ridley Scott sepertinya sudah tahu apa yang dia lakukan. Sutradara senior ini nampaknya telah menyiapkan sesuatu yang berbeda, namun tetap besar dan epik supaya kisah megah kerajaan Mesir tersebut dipastikan tidak hanya akan memanjakan mata penikmatnya, namun juga akan mengaduk emosi penonton lewat drama Musa dan Firaun Rhamses.
Plot-nya sendiri berkisah seputar Musa (diperankan oleh Christian Bale) yang berusaha mengeluarkan bangsa Israel dengan bantuan kuasa Tuhan dari perbudakan Mesir yang pada saat itu dipimpin oleh Rhamses (Joel Edgerton). Film ini juga menampilkan sejumlah aktor-aktor terkenal seperti Ben Kingsley (berperan sebagai Nun), Sigourney Weaver (sebagai Tuya) dan Aaron Paul (sebagai Yosua). Dengan skalanya yang luar biasa, sutradara ambisius Ridley Scott,dan dukungan aktor-aktor ternama, Exodus: Gods and Kings nampaknya layak untuk dijadikan film pilihan keluarga Natal ini Exodus: Gods and Kings dirilis serentak di bioskop-bioskop terdekat pada 10 Desember 2014 /ArinaPalilingan NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 147
147
12/19/14 2:57 AM
HEAVEN ANSWERING MACHINE Bayangkan bila pada saat kita berdoa dan mendengar ini: “Terima kasih, Anda telah menghubungi Rumah Bapa”. Pilihlah salah satu: * Tekan 1 untuk ‘meminta’. * Tekan 2 untuk ‘mengucap syukur’. * Tekan 3 untuk ‘mengeluh’. * Tekan 4 untuk ‘permintaan lainnya’.” Atau, bagaimana jika Allah memohon maaf seperti ini: “Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain. Tetaplah menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya.” Bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini: “Jika Anda mau bicara dengan Malaikat Gabriel, tekan 1. Dengan Malaikat Mikhail, tekan 2. Dengan malaikat lainnya, tekan 3. Jika Anda ingin mendengar nyanyian Raja Daud saat Anda menunggu, tekan 4. SAYA INGIN BELAJAR “Untuk jawaban pertanyaan tentang DARI ANDA . . . . dinosaurus, umur bumi, dan di mana bahtera Seperti biasanya, setiap Nuh berada, silahkan tunggu …...petugas hari Minggu pagi orang-orang kami akan segera menghubungi Anda” datang ke gereja dan langsung Atau bisa juga Anda mendengar ini : memilih tempat duduk di bangku “Komputer kami menunjukkan bahwa Anda bagian belakang. Demikian juga telah satu kali menelpon hari ini, Silakan dengan pagi ini, kecuali seorang mencoba kembali esok hari.” pendatang baru yang langsung “Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menuju ke bangku paling depan. menelpon kembali hari Senin setelah pukul Setelah kebaktian, Pendeta 9 pagi.” memberi salam kepada Namun puji Tuhan, Allah kita mengasihi pendatang baru ini sambil kita, Anda dapat menelponNya setiap saat bertanya mengapa ia duduk di !!! bangku paling depan. “Saya Anda hanya perlu untuk memanggilNya seorang sopir bus,” jawabnya, sekali dan Tuhan mendengar Anda. “dan saya datang untuk belajar Karena Tuhan Yesus, Anda tidak akan dari anda bagaimana caranya pernah mendapat nada sibuk. membuat orang-orang berebut Tuhan menerima setiap panggilan dan duduk di bangku yang paling mengetahui siapa pemanggilnya secara belakang.” pribadi. 148 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 148
12/19/14 2:57 AM
MEMANCING atau SEKOLAH MINGGU Endah, Guru sekolah minggu mengerutkan dahi saat Anton kecil terlambat datang ke sekolah minggu. “Mengapa kamu terlambat?” tanyanya. “Aku ingin pergi memancing hari ini,” kata Anton, “tapi ayahku tidak mengizinkan.” “Kamu beruntung punya ayah seperti itu,” kata guru sekolah minggu. “Dan apakah ayahmu menjelaskan kepadamu mengapa kamu tidak boleh memancing hari ini?” “Tentu saja,” kata Anton. “Katanya kami tidak punya cukup umpan untuk dibawa memancing.”
/ Thom /
TIDAK SIAP PERSEMBAHAN
Saat kantong persembahan diedarkan, seorang wanita tua yang tubuhnya kecil mulai mencari-cari uang dalam dompetnya. Semakin dekat sang pembawa persembahan, semakin ia gugup mencari-cari uang dalam dompetnya. Akhirnya, melihat hal itu, seorang anak yang duduk di sebelahnya meluncur turun dari kursinya dan kemudian menyentuh wanita tua itu. “Ini, Bu,” katanya, “ambil saja koinku, aku bisa bersembunyi di bawah kursi kok….” (dari berbagai sumber)
Redaksi NAFIRI menyambut sumbangan humor untuk rubrik Nafiri HAHAHA! Silakan mengirimkan tulisan ke email: nafiri@gkybsd.org
‘CINTA UANG
NAFIRI DES14 final.indd 149
NAFIRI DESEMBER 2014
149
12/19/14 2:57 AM
EVENT NOTES
Ulang Tahun ke21
Hati yang Komisi Wanita Dipersembahkan
R
a s a takjub, haru sekaligus bersyukur menyelimuti hati manakala melihat ibuibu Komisi Wanita (KW) datang memasuki ruangan gereja dengan memakai baju beraneka ragam Nusantara. Mereka akan mengikuti Kebaktian Syukur dan Perayaan HUT KW GKY BSD yang ke-21.
Juara I, II dan III (dari kiri searah jarum jam)
150 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 150
12/19/14 2:57 AM
Kebaktian Syukur dan Perayaan HUT kali ini memang diadakan dengan nuansa yang berbeda. Para Ibu yang datang dihimbau untuk memakai baju tradisional dari Sabang sampai Merauke, sesuai dengan banyaknya suku yang ada di Indonesia atau memakai baju batik. Melihat raut wajah Ibu-Ibu yang penuh dengan keceriaan, seperti itulah gambaran suasana perayaan HUT KW. Dari awal pujian pembukaan “Haleluya, Terpujilah Nama-Mu” sampai pujian penutup “Kami Memuji kebesaran-Mu”, kami merasakan adanya sukacita sorgawi hadir memenuhi hati kami. Persembahan
Ev. Arision Halim acara dalam bentuk drama “Hati yang Dipersembahkan” sesuai dengan tema HUT tahun ini, dimana di dalamnya ada gerak dan lagu “Yesus Sayang Padaku” dalam bahasa Batak, tarian Jawa oleh Komisi Kaleb dan Paduan Suara Sharon yang memuji dalam lagu Mandarin, menyadarkan Ibu-Ibu akan kebesaran kasih Allah kepada semua manusia. Kita diajak untuk belajar menerima bahkan mengasihi orangorang lain yang berbeda dengan kita. Pesan ini semakin diperkuat melalui pemberitaan firman Tuhan yang disampaikan oleh Ev. Arision Halim. NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 151
151
12/19/14 2:58 AM
Selanjutnya masuk dalam perayaan HUT yang diawali dengan prosesi Pengurus KW. Ada sepuluh ibu-ibu yang Tuhan percayakan untuk menjadi Pengurus KW untuk periode 2014 - 2015. Lagu “Selamat Ulang Tahun” mengiringi Pengurus yang turun menyambut dengan hangat kedatangan Ibu-Ibu yang hadir siang itu. Acara semakin seru ketika dimulainya “Kontes WITA 2014”, dimana kurang lebih ada tiga puluh peserta yang lolos oleh Tim seleksi ikut dalam Kontes WITA. Dengan memakai baju dari berbagai daerah, para peserta nampak begitu antusias dan anggunnya menampilkan keindahan dan kreativitas baju daerah mereka. Saat Tim Juri berunding untuk menentukan sepuluh finalis WITA, berdasarkan kriteria penilaian 3 K (Keserasian, Ketepatan & Kreativitas), maka pada kesempatan ini pula dibagikan hadiah bagi pemenang lomba kuis Alkitab yang tahun ini dimenangkan oleh Kelompok Sukacita. Suasana menjadi semakin meriah ketika tim juri membacakan sepuluh nama yang masuk dalam finalis WITA. Dari sepuluh finalis ini tim juri menentukan lima pemenang. Kepada lima pemenang ini diberikan satu buah pertanyaan seputar kehidupan sebagai orang beriman.
Jawaban mereka akan menentukan urutan pemenang. Sambil menunggu keputusan tim juri, GI. Eliyani Sugicahyono selaku Pembina KW mengajak jemaat untuk menyaksikan liputan tayangan kegiatan persekutuan dan pelayanan yang ada di KW GKY BSD, sekaligus mengajak ibu-ibu yang belum bergabung dalam persekutuan KW untuk boleh hadir dalam persekutuan KW setiap hari Jumat jam 10.30 - 12.00 WIB. Akhirnya, tibalah waktu yang mendebarkan dimana tim juri menetapkan urutan pemenang kontes WITA 2014, yaitu Ibu Ruth Pandia (Juara I), Ibu Erny Satar (Juara II), Ibu Sheila Valesca (Juara III), Ibu Esther Chandra (Harapan I), dan Ibu Anita Situmorang (Harapan II). Sungguh kami bersyukur kepada Tuhan, Kebaktian Syukur dan Perayaan HUT ke-21 KW BSD yang dihadiri oleh 168 orang ini berjalan dengan baik dan penuh dengan sukacita. Sungguh patutlah kami memuji kebesaran-Mu ya Tuhan / Kristiyani Sinjaya
152 KISAH TENTANG KASIH KRISTUS
NAFIRI DES14 final.indd 152
12/19/14 2:58 AM
Selamat merayakan Natal dan Tahun Baru 20015 dari segenap Nafiri Family
NAFIRI DESEMBER 2014
NAFIRI DES14 final.indd 153
153
12/19/14 2:58 AM