Neraca Sumber Daya Hortikultura Sayur

Page 1


Table of Content BAB 1 Pendahuluan

1

1.1 Latar Belakang

1

1.2 Landasan Perundang-undangan

1

1.3 Tujuan Peneliatian

2

BAB 2 Gambaran Umum

3

2.1 Konstelasi Wilayah

3

2.2 Kondisi Fisik

4

BAB 3 Metodologi Penelitian

6

3.1 Metode Analisis Kesesuaian Lahan & Keruangan

6

3.2 Metode Analisis Produktivitas

6

3.3 Metode Analisis keterkaitan NSDA Pertanian Holtikultura Pertanian Holtikultura Sayuran terhadap perekonomian Kab. Kendal

7

3.4 Kerangka Berpikir

7

BAB 4 Hasil dan Pembahasan

8

4.1 Analisis Kesesuaian Lahan Hortikultura Sayur

8

4.2 Kondisi Eksisting Sumber Daya Hortikultura Sayur

11

4.3 Neraca Sumbu Daya Pertanian Hortikultura Sayur

11

4.3.1 Neraca Fisik

11

4.3.2 Neraca Moneter

15

4.3.3 Komoditas Unggulan

16

4.4 Keterkaitan Analisis NSDA dengan Analisis Ekonomi Wilayah

16

4.4.1 Analisis Ekonomi Makro

16

4.4.2 Analisis Ekonomi Sektoral

18

BAB 5 Kesimpulan dan Sara

20

5.1 Kesimpulan

20

5.2 Saran

21


Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam merupakan aset penting dalam aspek pembangunan suatu daerah. Perekonomian, sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan daerah, Kabupaten Kendal masih cukup mengandalkan ekonominya pada sektor primer, terutama pertanian, yang notabene-nya cukup bergantung pada hasil sumberdaya alam. Pertanian Kabupaten Kendal menyumbang sebesar 20% pada PDRB Kabupaten Kendal tahun 2018 (BPS, 2019). Selain peran pertanian menyumbang pada pertumbuhan ekonomi, pertanian memiliki peran penting dalam keberlangsungan kehidupan bernegara, pada konsideran UU 41 tahun 2009 tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan menyebutkan bahwa negara perlu menjamin hak atas pangan sebagai hak asasi setiap warga negara dengan cara menjamin penyediaan lahan pertanian pangan secara berkelanjutan sebagai sumber pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dengan mengedepankan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, dan kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan, kemajuan, dan kesatuan ekonomi nasional. Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah 400 gram per orang per hari, yang terdiri dari 250gram sayur (setara dengan 2 porsi atau 2 gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150gram buah, (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 1 potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang). Bagi masyarakat Indonesia terutama balita dan anak usia sekolah dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 gram per orang per hari dan bagi remaja dan orang dewasa sebanyak 400-600 gram per orang per hari. Sekitar dua-pertiga dari jumlah anjuran konsumsi tersebut adalah porsi sayur. Dalam mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari sebenarnya kita perlu mengikuti Pedoman Gizi Seimbang sesuai Permenkes No. 41 Tahun 2014. Untuk mecapai target konsumsi minimal tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Bappenas (Badan Perencanaan Nasional) menganggapi hal tersebut dengan mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk menyusun NSDA. NSDA memiliki peran penting dalam keberlanjutan lingkungan. Berbeda dengan indicator perekonomian konvensional, yakni PDRB, NSDA memasukan variabel lingkungan dalam perhitungannya. Sehingga NSDA dapat menjadi alat yang menggambarkan perbedaan antara kondisi ekonomi dengan kondisi lingkungan akibat kegiatan ekonomi (Oinonen et al, 2019). Dengan adanya NSDA, kegiatan eksploitasi sumberdaya alam dapat diukur sehingga pemangku kebijakan dapat menggunakan NSDA sebagai dasar dalam kegiatan pengambilan keputusan. Tentu dengan adanya kebijakan yang berdasar data dan fakta ilmiah, kebijakan tersebut akan menciptakan keadaan yang menuntungkan bagi manusia, alam, bahkan generasi berikutnya. 1.2 Landasan Perundang-undangan 1. SNI-19-6728-3-2002 tentang pedoman penyusunan NSDA 2. Peraturan Menteri Pertanian No.41/Permentan/OY.1409/2009 tentang Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan Pertanian 1


3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2010 tentang Goltikultura jenis sayuran 4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan 5. SK Mentan No. 83/KPTS/UM/11/1980 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari dibentuknya NSDA pertanian padi Kabupaten Kendal sebagai berikut: 1. Mengetahui kondisi eksisting (produktivitas, nilai moneter dan pola persebaran) pertanian lahan basah Kabupaten Kendal. 2. Mengetahui cadangan lahan dan potensi moneter dari pertanian lahan basah Kabupaten Kendal. 3. Mengetahui proyeksi ekonomi 10 tahun berikutnya dengan mempertimbangkan potensi sumberdaya pertanian lahan basah. 1.4 Ruang Lingkup Topik pembahasan NSDA pertanian lahan basah Kabupaten Kendal terbatas pada lingkup sebagai berikut: 1. Lingkup Substansial, substansi yang akan dibahas terdiri dari perhitungan aktiva-pasiva, cadangan dan nilai moneter dan alternatif strategi pengembangan pertanian lahan basah di Kabupaten Kendal 2. Lingkup Areal, pembahasan akan membahas pertanian padi Kabupaten kendal baik secara kolektif di skala kabupaten dan individual dalam unit kecamatan 3. Lingkup Temporal, pembahasan akan terbatas pada tahun 2018 sebagai tahun dasar perhitungan dan 2029 sebagai tahun akhir proyeksi ekonomi.

2


Bab 2 Gambaran Umum 2.1 Konstelasi Wilayah

Kendal merupakan sebuah kabupaten yang terletak di pantai utara Provinsi Jawa Tengah. menurut peraturan daerah Provinsi Jawa Tengah, nomor 6 tahun 2010 Kabupaten Kendal termasuk dalam bagian sistem perwilayahan Kedungsepur bersama Kota semarang, Kab. Semarang, Kab Demak, Kota Salatiga, dan Kab. Grobogan. Kabupaten Kendal berbatasan langsung dengan Laut Jawa di utara, Kab. Batang di barat, Kota Semarang di Timur, dan Kab. Temanggung di selatan. Secara geografis Kab. terletak di 109°40’ - 110°18’ Bujur timur dan 6°32’ - 7°24’ Lintang selatan. Kabupaten Kendal memiliki letak yang sangat strategis karena kebereadaannya yg bersebelahan dengan kota semarang, dilalui oleh jalan Pantai Utara Jawa yang merupakan jalur yang menghubungkan Jakarta dan Surabaya. Selain itu, infrastruktur pendukung aksesibilitas sangat baik. dapat dilihat dari tersedianya toll trans jawa, jalan arteri nasional Pantai utara, rel ganda utara jawa, dan jalan kolektor yang menghubungkan Kabupaten Kendal dengan Kab. Temanggung dan Kab. Semarang

3


2.2 Kondisi Fisik

Kabupaten Kendal memiliki Luas wilayah 1001.73 km persegi. Tutupan lahan Kabupaten Kendal terdiri dari sawah seluas 240 km persegi atau 24% dari total luas wilayah, tegalan seluas 224 km persegi atau 22% dari total luas wilayah, perkebunan 78 km persegi atau 7.8 % dari total luas wilayah, dan lahan terbangun 240 km persegi atau 24% dari total luas wilayah. Kabupaten Kendal memiliki iklim tropis dengan curah hujan rata-rata 2.055 mm pada tahun 2018. lebih detail mengenai curah hujan, Kabupaten Kendal memiliki curah hujan yang berbeda antara bagian utara dan selatan. bagian selatan mendapat curah hujan tahunan yang lebih tinggi dibandinngkan bagian utara. Secara morfologi Kabupaten Kendal juga terbagi menjadi dua, bagian utara memiliki morfologi yang cukup datar dengan range ketinggian 0 - 200 mdpl dengan jenis tanah endapan Alluvial. sedangkan bagian selatan memiliki morfologi pegunungan dengan range ketinggian 200 - 2590 mdpl dengan jenis tanah dominan Andosol dan Latosol. 2.3 Kondisi Ekonomi dan Demografi Kabupaten Kendal memiliki jumlah penduduk sebanyak 991.686 jiwa dengan pertumbuhan penduduk sebesar % pertahun. Kabupaten Kendal memilki kepadatan penduduk sebesar 989 jiwa per km persegi. kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi yakni Kecamatan Boja dengan jumlah penduduk sebesar 75,516 jiwa sedangkan Kecamatan Plantungan memiliki jumlah penduduk terkecil dengan jumlah penduduk sebesar 31,871 jiwa.

4


Pada tahun 2018 Kabupaten Kendal tercatat menghasilkan PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 39,457,178 juta rupiah dan PDRB atas harga konstan 2010 sebesar 29,186,390 juta rupiah dengan tingkat inflasi 3.6% pada tahun 2017. Struktur perekonomian Kabupaten Kendal disokong oleh beberapa lapangan usaha yang cukup dominan. Lapangan usaha dengan bagian terbesar adalah Industri pengolahan dengan total nilai output pada tahun 2018 sekitar 11.7 Triliun rupiah atau 40% dari total PDRB, Pertanian menyumbang sebesar 5.8 Triliun rupiah atau 20% dari total PDRB dan Perdagangan sebesar 3.5 Triliun rupiah atau 12% dari total PDRB

Laju Perekonomian kendal dalam 5 tahun terakhir tercatat pada kisaran 5.5 % pertahun. Pada sektor utama tercatat lapangan usaha Industri tumbuh sebesar 6%, Pertanian 3.1 %, dan perdagangan 4.7% dalam 5 tahun terakhir. pendapatan perkapita pada tahun 2018 tercatat sebesar 26.35 juta rupiah pertahun dengan laju pertumbuhan rata-rata dalam 5 tahun terakhir sebesar 4.8% pertahun.

5


BAB 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode Analisis Kesesuaian Lahan & Keruangan Kesesuaian Lahan Data yang digunakan untuk analisis NSDA pertanian holtikultura sayuran ini didapatkan dengan cara mengumpulkan data sekunder. Data NSDA ini diolah dengan menghitung luas lahan yang cocok untuk pertanian holtikultura berdasarkan analisis kesesuaian lahan dengan metode overlay peta menggunakan software ArcGIS. Setelah mendapatkan data mengenai luas lahan yang sesuai untuk pertanian holtikultura, dibandingkan dengan kondisi eksisting di lapangan. Kedua data tersebut kemudian dianalisis menggunakan standar yang ada dalam SNI19-6728-3-2002 tentang Penyusunan Neraca Sumber Daya, sehingga didapatkan seberapa besar cadangan sumber daya pertanian holtikultura (lahan dan produksi) yang ada di Kabupaten Kendal baik dari sei fisik maupun moneter. melalui analisis menggunakan metode NSDA ini juga diketahui lokasi mana saja yang memiliki cadangan komoditas sehingga dapat dijadikan sebagai basis komoditas unggulan di Kabupaten Kendal. Penyajian data dan neraca sumber daya disajikan dalam bentuk peta dan tabel. Berikut adalah kerangka yang digunakan unrtuk memperoleh hasil NSDA pertanian holtikultura jenis sayuran.

3.2 Metode Analisis Produktivitas 1. Analisis Ekonomi Makro Analisis dilakukan dengan menggunakan data PDRB Kabupaten Kendal untuk mengetahui struktur Ekonomi wilayah dan pertumbuhan ekonomi wilayah 2. Analisis Ekonomi Sektoral Analisis ini dilakukan untuk mengertahui posisi sub-sektor pertanian holtikultura sayur dan sektor-sektor unggulan berdasarkan potensi ekonomi di Kabupaten Kendal. Analisis tersebut menggunakan metode Tipologi Klassen, Location Quotien, Shift Share.

6


3.3 Metode Analisis keterkaitan NSDA Pertanian Holtikultura Pertanian Holtikultura Sayuran terhadap perekonomian Kabupaten Kendal Analisis ekonomi wilayah merupakan dasar pemaparan perkembangan ekonomi Kabupaten Kendal yang dijadikan salah satu indikator untuk mengetahui perkembangan wilayah tersebut. Sedangkan analisis NSDA sebagai alat untuk mengetahui seberapa besar pengaruh subsektor pertanian holtikultura sayur terhadap ekonomi Kabupaten Kendal. Dalam analisis ini juga dapat diketahui dan diprediksi cadangan komoditas holtikultura sayur. Maka dari itu, NSDA memiliki peran sebagai perangkat analisis pendukung yang dapat menjelaskan analisis pendukung yang dapat menjelaskan hasil analisis perekonomian, khususnya pada analisis kinerja ekonomi wilayah, identifikasi sektor unggulan dan prospek besaran pertumbuhan ekonomi wilayah. 3.4 Kerangka Berpikir

7


BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Analisis Kesesuaian Lahan Hortilkutura Sayur Berdasarkan SK Mentan No. 83/KTPS/UM/11/1980 dan kriteria teknis penataan ruang kawasan budidaya, faktor yang dihunakan untuk mempertimbangkan penentuan kawasan budidaya pertanian hortilkutura sayuran antara lain: 1. 2. 3. 4.

Keringgian <100 meter Kelerengan <40% Curah Hujan > 1500 mm perTahun Jenis tanah yang memenuhi adalah alluvial, grumosol, dan latosol

KELERENGAN

Peta Kelerengan <40%

CURAH HUJAN

Peta Curah Hujan >1500mm perTahun

JENIS TANAH

Peta Jenis Tanah Aluvial, Latosol, Grumosol

8


Selanjutnya overlay menggunakan kriteria berikut: 1. 2. 3. 4. 5.

Merupakan kawasan budidaya dan penyangga Tidak merupakan lahan permukiman dan lahan hutan Tidak merupakan tambak/ waduk/ badan air Tidak merupakan kawasan industri dan kawasan militer Tidak merupakan lahan sawah, padang rumput, semak belukan, dan peternakan 6. Tidak merupakan jenis tanah asosiasi/campuran selain alluvial, grumosol, dan latosol

Peta Guna Lahan Kebun & Tegalan

Peta Kawasan Industri

Peta Kawasan Rawan Abrasi & Banjir

9


Peta Peruntukan Lahan Budidaya & Penyangga

Luas Lahan Potensi Holtikultura(Ha) 19,083

Luas EksistLuas Eksisting ing Holtikutura Perkebunan(Ha) Buah(Ha) 5,675

Peta Lahan Potensial Hortikultura Sayuran

10

6,963

Luas Lahan Potensial Sayur(Ha) 6,445


4.2 Kondisi Eksisting Sumberdaya Pertanian Hortilkutura Sayur Kondisi eksisting sumber daya pertanian hortilkutura sayur Kab. Kendal dapat dilihat dari luas panen komoditas sayuran pada tahun 2018 menurut data dari Kabupaten Kendal dalam angka tahun 2019. Adapun luas eksisting pertanian hortilkuturan sayur sebesar 3.430 Ha. Tabel kondisi eksisting hortilkutura sayuran Kabupaten Kendal 2018

Jenis Kom ditas Bawang daun Bawang Merah Bawang putih Bayam Buncis Cabai besar Cabai rawit Kacang panjang Kangkung Kembang kol Ketimun Kubis Labu siam Petsai Wortel TOTAL

660,300

luas panen (Ha) 48

Produktivitas (kg/Ha) 13,756

18,433,400

1981

9,305

14,500 123,400 40,500 4,364,600 2,568,500

3 21 26 685 357

4,833 5,876 1,558 6,372 7,195

573,600

85

6,748

231,400 185,700 340,900 1,486,000 26,000 633,000 258,000 29,939,800

38 13 49 61 4 44 15 3,430

6,089 14,285 6,957 24,361 6,500 14,386 17,200 145,421

Produksi (kg)

Sumber: Kabupaten Kendal dalam angka tahun 2019

4.3 Neraca Sumberdaya Pertanian Hortilkutura Sayuran 4.3.1 Neraca Fisik Neraca fisik digunakan untuk mengetahui cadangan luas lahan yang potensial atau lebih dikenal sebagai analisis aktiva-pasiva serta untuk mengetahui cadangan produksi dan produktivitas pertanian hortikultura sayuran di Kabupaten Kendal. Cadangan lahan pertanian hortilkutura sayuran dapat diperoleh dengan cara mengurangi luasan lahan potensial dengan luasan lahan terpakai, sehingga nantinya didapatkan luasan lahan yang dimililiki oleh wilayah tersebut

11


Tabel neraca luasan lahan hortilkuturan sayur kabupaten kendal

AKTIVA-PASIVA=CADANGAN Luas Lahan yang sesuai (Ha)

Luas Lahan Eksisting (Ha)

Cadangan Lahan (Ha)

6,445

3,430

3,015

Sumber: Analisis Penulis, 2019

Peta Cadanga Lahan Hortikultura Sayuran

Berdasarkan pada tabel, Kabupaten Kendal memiliki cadangan lahan pertanian hortilkutura sayuran sebesar 3.015 Ha. hal ini menujukkan, masih ada separuh lahan pertanian Hortikultura sayur yang dapat dimanfaatkan. Untuk mengetahui cadangan prosuksi pertanian komoditas sayuran, dilakukan keterkaitan antara cadangan lahan terhadap produktivitas eksisting di Kabupaten Kendal. Tabel cadangan lahan, cadangan produksi, dan produktivitas hortikultura sayuran Kabupaten Kendal tahun 2018

Lahan Potensi (Ha)

Lahan Eksisting (Ha)

Cadangan Lahan (Ha)

Produktivitas (Kg/Ha)

Cadangan Produksi (Kg)

26,505

21,290

5,215

145,421

758,372,642

Sumber: Analisis Penulis, 2019

Berdasarkan perhitungan neraca produksi pada tabel, terdapat cadangan sebesar 758.372.642 kg dengan cadangan lahan 3.015 Ha. ketika lahan pertanian sayuran ini dioptimalkan, dapat meningkatkan total produksi hingga dua kali lipat dari produksi eksisting. Neraca sumber daya pertanian hortikultura dapat memperlihatkan komoditas unggulan yang ada di Kabupaten Kendal. Kabupaten Kendal memiliki 15 jenis sayuran yang tentunya memiliki luas lahan dan produksi yang berbeda12


beda di tiap tahunnya. Berikut tabel neraca las panen sumber daya hortikultura komoditas sayuran di Kabupaten Kendal. Tabel Neraca produksi panen hortikultura sayur Kabupaten Kendal tahun 2014-2018 Jenis Komoitas

2014 (Kg)

2018 (Kg)

Pertambahan (Kg)

Pengurangan (Kg)

g

f

Pertumbuhan (%)

(2018/2014)

(g^0.25)

(f-1^100)

B a w a n g daun

756,200

660,300

95,900

0.873181698

0.96666536

-3.333464016

Bawang Merah

25,425,200

18,433,400

6,991,800

0.725005113

0.922752578

-7.724742169

Bawang putih

2,000

14,500

12,500

7.25

1.640909017

64.09090175

Bayam

2,900

123,400

120,500

42.55172414

2.554049385

155.4049385

Buncis

199,800

40,500

159,300

0.202702703

0.670988203

-32.90117968

Cabai besar

4,514,100

4,364,600

149,500

0.966881549

0.991615526

-0.838447368

Cabai rawit

30,300

2,568,500

2,538,200

84.7689769

3.034305019

203.4305019

Kacang panjang

15,300

573,600

558,300

37.49019608

2.474454246

147.4454246

Kangkung

4,400

231,400

227,000

52.59090909

2.692946153

169.2946153

Kembang kol

1,200

185,700

184,500

154.75

3.527017905

252.7017905

Ketimun

499,500

340,900

0.682482482

0.908914176

-9.108582367

Kubis

27,296

1,486,000

54.44021102

2.716313862

171.6313862

Labu siam

59,500

26,000

33,500

0.43697479

0.813044087

-18.69559132

Petsai

899,500

633,000

266,500

0.703724291

0.915905434

8.409456617

8,000

0.969924812

0.992394885

-0.760511462

7,863,100

439

26

-300

Wortel TOTAL

158,600

266,000

258,000

32,703,196

29,939,800

1,458,704

5,099,704

Sumber: Analisis Penulis, 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa produksi sumberdaya pertanian hortikltura komoditas sayuran Kabupaten Kendal mengalami rata-rata penurunan 300% atau sebesar 7.863.100 kg. penambahan jumlah produksi paling tinggi terjadi pada jenis komoditas cabai rawit karena selisih produksi dari 2014-2018 sebesar 2.538.200 kg dan pengurangan terbesar terjadi pada jenis komoditas bawang merah yang mengalami penurunan produksi sebesar 6.991.800 kg. Tabel Neraca luas panen hortikultura sayur Kabupaten Kendal tahun 2014-2018 Jenis Komoitas

2014 (Ha)

2018 (Ha)

Pertambahan (Ha)

Pengurangan (Ha)

g

f

Pertumbuhan (%)

(2018/2014)

(g^0.25)

(f-1^100)

Bawang daun

57

48

9

0.842105263

0.957947251

-4.205274911

Bawang Merah

2,810

1981

829

0.704982206

0.916314458

-8.368554241

Bawang putih

1

3

3

1.316074013

31.6074013

2

13


Bayam

2

21

Buncis

28

26

Cabai besar

668

685

Cabai rawit

24

357

Kacang panjang

15

Kangkung

19

10.5

1.800102872

80.01028718

2

0.928571429

0.981643577

-1.835642331

17

1.025449102

1.006302444

0.630244353

333

14.875

1.963876818

96.38768177

85

70

5.666666667

1.542879173

54.28791731

7

38

31

5.428571429

1.526410656

52.64106558

Kembang kol

1

13

12

13

1.898828922

89.88289221

Ketimun

67

49

0.731343284

0.924762732

-7.5237268

Kubis

2

61

30.5

2.350038406

135.0038406

Labu siam

9

4

5

0.444444444

0.816496581

-18.35034191

Petsai

67

44

23

0.656716418

0.900211317

-9.978868283

Wortel

16

15

1

0.9375

0.983994836

-1.600516437

TOTAL

3,774

3,430

870

89

20

-189

18 59

526

Sumber: Analisis Penulis, 2019

Berdasarkan tabel, diketahui bahwa luas panen pertanian hortikultura komoditas sayuran Kabupaten Kendal mengalami rata-rata penurunan 180% atau sebesar 870 Ha dalam kurun waktu tahun 2014-2018. Pertambahan lahan paling besar terjadi pada jenis komoditas cabai rawit sebesar 333 Ha dan pengurangan lahan terbesar terjadi pada jenis komoditas bawang merah sebesar 829 Ha. Tabel Neraca luas panen hortikultura sayur Kabupaten Kendal tahun 2014-2018 Jenis Komoitas

2014 (Kg/ Ha)

2018 (Kg/ Ha)

Pertambahan (Kg/Ha)

Pengurangan (Kg/Ha)

g

f

Pertumbuhan (%)

(2018/2014)

(g^0.25)

(f-1^100)

13,756

490

1.036903266

1.009100824

0.910082361

9,048

9,305

257

1.028402003

1.007026104

0.702610404

Bawang putih

2,000

4,833

2,833

2.416666667

1.246821228

24.68212284

Bayam

1,450

5,876

4,426

4.052545156

1.418835237

41.88352369

Buncis

7,136

1,558

5,578

0.218295218

0.68353547

-31.64645303

Cabai besar

6,758

6,372

386

0.942885948

0.985405067

-1.459493346

Cabai rawit

1,263

7,195

5,932

5.698754749

1.545058728

54.50587283

Kacang panjang

1,020

6,748

5,728

6.615916955

1.603790037

60.37900372

Kangkung

629

6,089

5,461

9.687799043

1.764234377

76.42343774

Kembang kol

1,200

14,285

13,085

11.90384615

1.857470078

85.74700776

Ketimun

7,455

6,957

0.933190333

0.98286203

-1.713796968

Kubis

13,648

24,361

1.784924951

1.155859349

15.58593492

Labu siam

6,611

6,500

0.983193277

0.995771575

-0.422842451

Bawang daun

13,267

Bawang Merah

498 10,713 111

14


Petsai

13,425

14,386

961

1.071580171

1.017433814

1.7433814

Wortel

16,625

17,200

575

1.034586466

1.008536681

0.853668073

TOTAL

101,534

145,421

4,291

49

18

-37

48,178

Sumber: Analisis Penulis, 2019

Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa produktivitas sumberdaya pertanian hortikultura komoditas sayuran Kabupaten Kendal mengalami rata-rata penurunan 37%. Penurunan produktivitas tertinggi terjadi pada jenis komoditas. Berdasarkan hasil analisis didapatkan hasil negatif pada luas lahan, produksi, dan produktivitas hortikultura sayur di Kabupaten Kendal selama 5 tahun terakhir (2014-2018) dimana produksi mengalami penurunan 300%, luas lahan mengalami pengurangan 180%, dan produktifitas mengalami penurunan 37 persen. 4.3.2 Neraca Moneter Neraca moneter merupakan hasil valuasi dari nilai cadangan fisik. Cadangan moneter memberikan gambaran mengenai nilai ekonomi dari produksi hortikultura sayur di Kabupaten Kendal. Tabel neraca moneter pertanian hortikultura Kabupaten Kendal 2018

moterary value (Rp)

Luas lahan (ha)

Monetary Productivity (Rp/Ha)

Cadangan lahan (ha)

Potensi nilai moneter (Rp)

a

b

c=a/b

d

e=c*d

Bawang daun

8,583,900,000

3,430

2,502,595

3,015

7,545,323,178

Bawang Merah

368,668,000,000

3,430

107,483,382

3,015

324,062,396,501

Bawang putih

435,000,000

3,430

126,822

3,015

382,368,805

Bayam

1,727,600,000

3,430

503,673

3,015

1,518,575,510

Buncis

688,500,000

3,430

200,729

3,015

605,197,522

Cabai besar

130,938,000,000

3,430

38,174,344

3,015

115,095,647,230

Cabai rawit

102,740,000,000

3,430

29,953,353

3,015

90,309,358,601

Kacang panjang

10,324,800,000

3,430

3,010,146

3,015

9,075,589,504

Kangkung

3,008,200,000

3,430

877,026

3,015

2,644,234,111

Kembang kol

3,342,600,000

3,430

974,519

3,015

2,938,174,636

Ketimun

2,897,650,000

3,430

844,796

3,015

2,547,059,694

Kubis

11,888,000,000

3,430

3,465,889

3,015

10,449,655,977

Labu siam

520,000,000

3,430

151,603

3,015

457,084,548

Petsai

7,596,000,000

3,430

2,214,577

3,015

6,676,950,437

Wortel

3,870,000,000

3,430

1,128,280

3,015

3,401,763,848

TOTAL

657,228,250,000

komoditas

191,611,735

Sumber: Analisis Penulis, 2019

15

577,709,380,102


Dari tabel, diketahui Kabupaten Kendal memiliki cadangan moneter lahan sebesar Rp 657.228.250.000 dengan produktivitas moneter per hektarnya sebesar Rp 191.611.735 sedangkan dari cadangan lahan diketahui bahwa cadangan moneter sejumlah Rp 577.709.380.102. jumlah tersebut menggambarkan Kabupaten Kendal telah menggunakan separuh lahan potensial hortikultura sayur dan masih ada separuh lagi yang dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. 4.3.3 Komoditas Unggulan Tebel analisis komoditas unggulan pertanian hortikultura sayuran Jenis tanaman

Produksi (kg)

Kontri busi

LQ

Monetary value (Rp)

121,299,800

0.54%

0.252541878

8,583,900,000

18,433,400

445,585,500

4.14%

1.91922809

368,668,000,000

Bawang putih

14,500

19,547,200

0.07%

0.034414021

435,000,000

Bayam

123,400

10,941,200

1.13%

0.523241492

1,727,600,000

Buncis

40,500

36,365,000

0.11%

0.051668209

688,500,000

Cabai besar

4,364,600

171,796,000

2.54%

1.178645964

130,938,000,000

Cabai rawit

Bawang daun Bawang Merah

Kendal

Jawa Tengah

660,300

2,568,500

141,770,500

1.81%

0.840515394

102,740,000,000

Kacang panjang

573,600

33,958,100

1.69%

0.783642051

10,324,800,000

Kangkung

231,400

27,530,500

0.84%

0.38994309

3,008,200,000

Kembang kol

185,700

37,510,700

0.50%

0.229672347

3,342,600,000

Ketimun

340,900

29,233,700

1.17%

0.540997413

2,897,650,000

1,486,000

30,368,900

4.89%

2.270082918

11,888,000,000

Labu siam

26,000

130,032,200

0.02%

0.009276292

520,000,000

Petsai

633,000

-

-

-

Wortel

258,000

153,057,000

0.17%

0.078202112

Kubis

Sumber: Analisis Penulis, 2019

3,870,000,000

Berdasarkan tabel, dapat diketahui jenis sayuran unggulan di Kabupaten Kendal adalah Bawang Merah. Haltersebut dapat dilihat dari dominasi sumbungannya terhadap PDRB pertatian hoortikultura sayur mencapai 55% atau sebesar Rp 368.668.000.000 kontribusi terhadap PDRB pertanian hortikultural sayuran Jawa Tengah sebesar 4,14%. Hal ini juga kemudian di dukung dari hasil analisis LQ jenis sayuran bawang merah menunjukkan nilai 4,14%. Komoditas unggulan ini tentunya dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan strategi dalam meningkatkan ekonomi wilayah Kabupaten Kendal. 4.4 Keterkaitan analisis NSDA dengan analisis ekonomi wilayah 4.4.1 Analisis Ekonomi Makro Komoditas hortikultura jenis sayuran termasuk dalam sektor pertanian pada data PDRB Kabupaten Kendal. Pada grafik dapat dilihat pada struktur ekonomi di Kabupaten Kendal memiliki dominasi pergerakan tiga sektor dominan yaitu sektor Pertanian, kehutanan, perikanan, sektor Industri Pengolahan, dan 16


sektor perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil. Besaran pendapatan persektor pada tahun 2018 jika diurutkan dari yang paling besar menyumbang ke PDRB kabupaten Kendal adalah sektor industri pengolahan menyumbang PDRB kabupaten Kendal sebesar 11,7 Trilliun atau sebesar 52.28% dari total PDRB, kemudian sektor pertanian, kehutanan, perikanan adalah sebesar 5,78 T atau sebesar 25.84% dari total PDRB, diurutan ketiga terdapat sektor perdagangan perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil yang menyumbang 3,56 Trilliun atau sebesar 15.93%. Dominasi sektor industri yang sangat besar di sebabkan oleh pembangunan kawasan industri Kendal yang sedang digencarkan oleh pemerintah, hal ini juga dipengaruhi oleh pemerintah jawa tengah yang kini sedang mengarahkan pertumbuhan ekonomi 7% untuk setiap kabupaten sehingga saat ini Kendal sedang mendorong pertumbuhan ekonomi-nya dengan memaksimalkan pertumbuhan industri serta pertaniannya sesuai dengan tujuan perencanaan kabupaten Kendal yang tertera pada RTRW. Kontribusi Sektoral =

PDRB Pertanian PDRB Kabupaten Kendal

Kontribusi Sektoral = 5.783.645,38 x 100% = 19,82% 29.186.390,43

Dari formulasi perhitungan diatas, dapat diketahui kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB yaitu 19.82% dan merupakan kontribusi terbesar ke dua setelah sektor Industri.

Struktur Ekonomi Kabupaten Kendal tahun 2008-2018 Sumber: BPS Kabupaten Kendal

17


Hortikultura sayur merupakan bagian dari subsektor tanaman hortikultura yang ada di sektor pertanian. Dengan melakukan perhitungan kontribusi sektoral akan diketahui berapa kontribusi sub sektor tanaman hortikultura sayur yang ada di Kabupaten Kendal terhadap sektor pertanian. Perhitungannya pertahun 2018 yaitu sebagai berikut: Kontribusi Sektoral =

PDRB Holtikultura Sayur PDRB Sektor Pertanian

Kontribusi Sektoral = 657.228,25 x 100% = 11,3% 5.783.645,38 Berdasarkan anaslisis diatas, kontribusi komoditi sayur pada sub-sektor pertanian hortikultura sebesar 11,3% terhadap serktor pertanian hortikultura keseluruhan yang terdiri dari hortikultura sayur, buah dan perkebunan. Angka tersebut dapat ditingkatkan dengan memaksimalkan daerah cadangan lahan yang memiliki potensi moneter dua kali nilai moneter saat ini. 4.4.2 Analisis Ekonomi Sektoral Tabel analisis PDRB dengan Tipologi Klassen daan LQ

Potensi Ekonomi Wilayah

Lapangan Usaha/ PDRB

Tipologi Klssen MAJU & TUMBUH PESAT

Pertanian dll

Potensi Ekonomi Relatif LQ 1,54

pertambangan

POTENSIAL & MASIH BISA BERKEMBANG

0,45

industri

MAJU & TUMBUH PESAT

1,17

listrik/gas

MAJU TAPI TERTEKAN

1,93

air, sampah

MAJU & TUMBUH PESAT

1,16

konstruksi

POTENSIAL & MASIH BISA BERKEMBANG

0,65

perdagangan

RELATIF TERTINGGAL

0,84

transportasi

RELATIF TERTINGGAL

0,65

akomodasi makan minum

MAJU & TUMBUH PESAT

1,07

informasi komunikasi

RELATIF TERTINGGAL

0,95

18


jasa keuangan

RELATIF TERTINGGAL

0,66

POTENSIAL & MASIH BISA BERKEMBANG

0,52

jasa perusahaan

RELATIF TERTINGGAL

0,76

jasa pemerintahan/administrasi

RELATIF TERTINGGAL

0,72

jasa pendidikan

POTENSIAL & MASIH BISA BERKEMBANG

0,63

jasa kesehatan

RELATIF TERTINGGAL

0,78

jasa lain

RELATIF TERTINGGAL

0,83

real estate

Sumber: Analisis Penulis, 2019

Dari PDRB yang ada kemudian diolah dengan metode LQ dan Tipologi Klassen guna melihat sektor mana yg memiliki potensi untuk dapat dikembangkan. Dari tabel, dapat diketahui sektor pertanian berada pada kondisi ‘Maju dan Tumbuh Pesat’ dengan nilai LQ 1,54 terhadap Jawa Tengah. Sejalan dengan visi RTRW untuk mewujudkan Kabupaten Kendal sebagai kota industri dan pertanian. Sektor pertanian, salah satunya pertanian hortikultura sayur, dapat ditingkatkan dengan memaksimal potensi moneter dengan pengembangan cadangan lahan kedepannya guna meningkatkan ekonomi wilayah Kab. Kendal.

19


BAB 5 Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisa neraca fisik, Kabupaten Kendal masih memiliki cadangan lahan potensial hortikultura sayur sebesar 3.015 Ha dari total 6.445 Ha lahan potensial hortikultura sayur. Sektor ini belum optimal, karena dari rata-rata luas lahan, produksi dan produktivitas mengalami penurunan. Dari analisis neraca moneter, nilai cadangan moneter yang dimiliki Kab. Kendal berdasarkan harga pendapatan produksi sebesar 600 milyaran. Angka tersebut jika ditambahkan dengan baluasi nilai moneter saat ini, bisa meningkatkan nilai moneter keseluruhan hingga dua kali lipat. Dari analisis neraca moneter juga diketahui jenis sayuran bawang merah merupakan komoditas unggulan karena kontribusi terhadap PDRB pertanian hortikultura sayur hingga 55%. 5.2 Saran 1. Melakukan kajian dalam meningkatkan produktivitas komoditas yang masih dibawah standar. 2. Memperhatikan hubungan atau dampak antara intensitas aktivitas pertanian terhadap daya dukung lahan 3. Mengembangkan sektor pertanian hortikultura sayur sejalan dengan memperbaiki infrastruktur pendukung nilai pertanian hortikultura sayur agar sektor tersebut menjadi lebih efisien. 4. Mengembangkan sumber daya manusia melalui penyuluhan yang bertujuan untuk mengoptimalkan pertanian jenis komoditas 5. Meningkatkan sektor pertanian hortikultura dengan sektor industri maupun sektor lainnya yang akan menambah nilai produksi.

20


Daftar Pustaka Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kendal tahun 2015-1019 Dokumen Rencana Tata Ruang (RTRW) Kabupaten Kendal Dokumen SNI 19-6728-3-2002 tentang Pedoman Penyusunan Neraca Sumber Daya Dokumen Kabupaten Kendal dalam angka 2015-2019. BPS: Kendal Dokumen Statistik Harga Produsen Pertanian Subsektor Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Tanaman Perkebunan rakyat 208.BPS: Indonesia Salsabila, Jeane. 2018. Laporan Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Komoditas Sayuran Kabupaten Madiun. Yogyakarta

21



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.