2 minute read

CONCEPT

Next Article
ANALISIS SITE

ANALISIS SITE

CULTURE BASED CONCEPT SITE AND ENVIRONTMENT BASED CONCEPT

SPACE AND BUILDING BASED CONCEPT

Advertisement

INTERCONNECTION

Kampus DTAP sebagai ruang yang mampu mengkoneksikan hubungan pengguna dengan karya, lingkungan, dan sesama mereka

FILLED BY GREEN

Kampus DTAP sebagai lingkungan edukasi yang hijau dan selaras sengan lingkungan sekitarnya

INTERACTIVE LEARNING SPACE

FLEXIBLE SPACE

Kampus DTAP sebagai ruang fleksibel yang mampu mewadahi berbagai kebutuhan dan aktivitas kampus dan segala perubahannnya

“Kampus sebagai wujud kreatif dalam membentuk ruang belajar yang intaraktif”

DESIGN TRANSFORMATION

Entrance Parkiran Parkiran Mobil Parkiran Motor Drop Off

Sekretariat KM

Co-Working Space Gallery

Tedjo Suminto

Humanism Habitat

“Bring the landed house experience to the apartment”

Apartment VS Landed House

“Apakah pengalaman yang didapat penghuni apartement mampu menyamai pengalaman yang diperoleh oleh penghuni rumah tapak?”, menjadi suatu pertanyaan yang muncul akibat paradigma miring banyak orang mengenai apartemen. Livabilitas yang rendah, jauh dari lingkungan sosial, hidup di lingkungan ber-AC, serta jauh dari penghijauan menjadi alasan mengapa banyak orang lebih memilih untuk tinggal di rumah tapak dari pada apartemen. ‘Humanis’ adalah kata yang lebih cocok diberikan kepada rumah tapak dan segala pengamalan yang ditawarkannya, namun bagaimana dengan apartemen?.

Humanism Habitat

‘Humanism habitat’ merupakan sebuah ide konsep untuk membawa pengalaman yang didapatkan rumah tapak kepada sebuah apartemen. Melalui pengayaan fungsi-fungsi sosial diharapakan para penghuni dapat merasakan pengalaman bersosialisasi dengan tetangga. Ruang-ruang komunal bersifat oper-air yang diisi dengan penghijauan menghadirkan pengalaman serupa dengan rumah tapak, sekaligus sebagai respon terhadap pandemi yang sedang terjadi. Unit-unit juga dirancang untuk mampu mengoptimalkan pencahayaan dan penghawaan alami, sehingga apartemen tidak hanya ramah terhdap penghuni namun juga ramah terhadap energi dan lingkugan.

Problems Strategy

LIVABILITY

Livabilitas yang rendah dan kurangnya wadah interaksi antar penghuni

LACK OF GREENERY

Populasi dan densitas yang tinggi tanpa diimbangi dengan penghijauan

HIGH ENERGY CONSUMPTION

Tingginya konsumsi energi untuk apartemen terutama untuk beban pendinginan dan pencahayaan

DESIGN TRANSFORMATION

SOCIAL SPACE ENRICHMENT

Pengayaan area-area untuk bersosialisasi dan fasilitas-fasilitas yang mendorong interaksi

PROVIDE GREEN ENVIRONMENT

Penyisipan penghijauan pada apartemen terutama pada area publik

PASSIVE DESIGN

Penggunaan konsep open-air pada area komunal dan optimalisasi penghawaan dan pencahayaan alami pada unit

Massa bangunan menghadap utara-selatan sebagai respons terhadap bentuk tapak dan arah penyinaran matahari.

Perluasan pada lantai podium untuk memaksimalkan luas lantai sebagai area komunal dan pusat fasilitas apartemen.

Menghilangkan dinding pada beberapa bagian lantai podium membentuk area yang bersifat open-air.

Pembagian massa tower untuk mengurangi beban struktur terhadap angin sekaligus membagi zona hunian.

Building Features

LEISURE AREA

Berupa jogging track, gym, dan spa sebagai sarana relaksasi yang dikelilingi dengan lanskap hijau.

PLAZA

Area luas sebagai tempat berkumpul para penghuni dilengkapi dengan panggung dan tenant.

DROP OFF

Sebagai area penerima yang yang dipenuhi dengan jejeran vegetasi untuk memberi kesan nyaman.

Saparuh sisi pada setiap tower di extrude ke arah luar untuk memberi variasi pada unit hunian dan memberi kesan dinamis.

Penambahan lantai refugee sebagai respons terhadap keselamatan sekaligus dimanfaatkan sebagai penambah penghijauan.

COMMUNAL AREA

Berupa area lanskap yang dilengkapi bench sebagai area interaksi para penghuni atau sekedar duduk-duduk.

POOL AREA

Berupa infinity pool bagi dewasa dan anak-anak yang dilengkapi pool deck dengan view ke arah perkotaan.

FOOD COURT

Area open-air yang dikelilingi oleh tenant-tenant makanan sebagai area bersantap yang nyaman bagi para penghuni.

This article is from: