Laporan Studio Rencana Kota Cilacap

Page 1

kota cilacap laporan studio rencana 2018



kata pengantar Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat dan Rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan ‘Laporan Rencana Kota Cilacap’ dengan tepat waktu. Laporan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak dalam proses pembuatannya. Untuk itu, kami menyampaikan banyak terimakasih kepada: 1. Bapak Sani Roychansyah, ST., M.Eng. D.Eng, selaku dosen pembimbing studio kelompok 9 Studio Rencana Kota Cilacap yang telah banyak memberikan ilmu, keterampilan, nasihat, dan wawasan selama seluruh proses Studio Rencana Kota. 2. Bapak Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D, A. Eko Heri Supriyanto, ST., MT., dan Ibu Dr. Yori Herwangi, ST., MURP. selaku dosen pengampu mata kuliah Studio Rencana Kota yang telah memberikan arahan, saran, dan kritik selama progress dan display Studio Rencana Kota 3. Teman-teman Perencanaan Wilayah dan Kota angkatan 2016 yang telah memberi kritik, saran, dan motivasi dalam penyusunan laporan 4. Semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan laporan Laporan rencana ini bertujuan memberikan informasi kepada para pembaca mengenai usulan perencanaan Kota Cilacap yang didasari oleh gambaran umum, potensi, dan masalah yang ada, baik berupa spasial dan non-spasial. Akhir kata, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam susunan kata maupun tata bahasa dalam laporan. Oleh karena itu, kamu harapkan kritik dan saran pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan Studio Rencana Kota Cilacap.

Studio Kota Cilacap

1


tim kami

Farhan Anshary

Lanosa Thea Maharani

Irawan Kusuma J A C

Nadiah Handayani

16/394883/TK/44175

16/399844/TK/44858

2

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

16/394892/TK/44184

16/399852/TK/44866

Nawang Anandhini

Aghia Isfia Ayuni

16/394896/TK/44188

16/399828/TK/44842

Stefanny Aurelia

Fica Nikita Rumfabe

16/399862/TK/44876

16/406185/TK/45412


daftar isi.

05

17

berisikan latar belakang, tujuan, ruang lingkup, dan metodologi penulisan

berisikan profil, potensi, dan masalah yang akan dijadikan sebagai dasar konsep perencanaan

profil, potensi, masalah

pendahuluan

07

21

gambaran umum

konsep, tujuan, dan alternatif perencanaan

berisikan rangkuman hasil analisis semester lalu yaitu sejarah, administrasi, fisik dasar, kependudukan, ekonomi, sarana, dan prasarana

berisikan dasar perumusan tujuan perencanaan, proses pemilihan tujuan perencanaan, serta penjabaran alternatif dalam bentuk narasi dan peta

x

Studio Kota Cilacap

3


daftar isi.

35

91

berisikan peta-peta rencana meliputi struktur ruang, pola ruang, intensitas ruang, dan sarana prasarana

berisikan ketentuan pemanfaatan ruang, intensitas pemanfaatan ruang, tata massa bangunan, dan sarana prasarana minimal

rencana tata ruang

74

rencana pentahapan

berisikan tabel program kegiatan selama 20 tahun perencanaan yang kemudian digambarkan dengan peta pola ruang

4

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

peraturan zonasi

119

rencana tata bangunan dan lingkungan berisikan pendetailan kawasan rencana yang mendukung tujuan kota secara umum


pendahuluan berisikan latar belakang, tujuan, ruang lingkup, dan metodologi penulisan

Studio Kota Cilacap

5


Latar Belakang

Ruang Lingkup

Metodologi Penulisan

Kota Cilacap sebagai ibukota kabupaten yang secara ekonomi ditopang oleh industri pengolahan tambang dan hasil laut memiliki berbagai permasalahan yang berdampak pada tingginya angka migrasi keluar dan menurunnya jumlah penduduk. Dalam laporan rencana kali ini, kami merumuskan rencana untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sambil mempertimbangkan potensi Kota Cilacap sebagai kota industri dan ibukota kabupaten, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.

Ruang lingkup spasial dari Laporan Studio Rencana Kota Cilacap ini berada di perkotaan Cilacap yang dibatasi berdasarkan kesamaan karakteristik fisik. Berdasarkan delineasi tersebut, Kota Cilacap memiliki luas sebesar 31,52 km2, dengan rincian 12 kelurahan yaitu Tambakreja (kecuali Pulau Nusa Kambangan), Cilacap, Sidakaya, Tegalkamulyan, Tegalreja, Donan, Lomanis, Sidanegara, Gunungsimping, Karangtalun, Kebonmanis, dan Gumilir yang berada di Kecamatan Cilacap Selatan, sebagian Kecamatan Cilacap Tengah, dan sebagian Kecamatan Cilacap Utara. Ruang lingkup temporal dalam penyusunan analisis laporan ini adalah tahun 2016-2017, tetapi beberapa data yang bersifat sekunder diambil pada tahun-tahun sebelumnya. Untuk perumusan rencananya berlaku selama 20 tahun, dari 2017 sampai 2037. Ruang lingkup substansi dalam penyusunan analisis laporan ini mencakup gambaran umum, konstelasi kota, profil, potensi, masalah, konsep, rencana tata ruang, rencana pentahapan, peraturan zonasi, dan rencana tata bangunan dan lingkungan.

Metodologi pengumpulan data yang digunakan dalam laporan ini adalah observasi, wawancara, dan pengumpulan data sekunder. Sementara itu, metode analisis data yang digunakan berupa perhitungan kebutuhan standar dan analisis pemilihan multi-kriteria melalui metode analytical hierarchy process.

Tujuan dan Sasaran Tujuan dari penyusunan Laporan Studio Rencana Kota Cilacap adalah sebagai tindak lanjut dari kegiatan studio analisis yang sudah kami lakukan di semester sebelumnya. Sasaran dari dokumen ini adalah para pemangku kepentingan yang dapat menjadikan dokumen perencanaan ini sebagai landasan untuk membuat kebijakan penataan ruang di Kota Cilacap.

6

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


gambaran umum berisikan rangkuman hasil analisis semester lalu yaitu sejarah, administrasi, fisik dasar, kependudukan, ekonomi, sarana, dan prasarana

Studio Kota Cilacap

7


Sejarah Kota Cilacap Kegiatan perekonomian di Kota Cilacap diawali oleh kegiatan pengolahan sumber daya laut, seperti menangkap hasil laut dan bertani garam. Keadaan gelombang yang tenang menjadikan Cilacap nyaman untuk dijadikan tempat berlabuh kapal-kapal nelayan lokal. Pelabuhan di Cilacap dibangun pada tahun 1831 untuk mendukung perdagangan. Hidupnya pelabuhan Cilacap pada zamannya dikarenakan kegiatan ekspor dari komoditas daerah pedalaman yang subur dan penduduknya yang berpotensi menjadi konsumen dari barang impor. Kegiatan ekspor-impor ini yang mendukung munculnya Kota Cilacap. Kota Cilacap dipilih oleh pertamina dikarenakan lokasi yang mampu menjadi tempat untuk mendistribusikan barang pada wilayah jawa bagian barat, jawa bagian timur, dan Bali. Perusahaan Semen Holcim juga membangun pabriknya di Kota Cilacap dikarenakan dekat dengan lokasi bahan baku, yaitu Pulau Nusakambangan.

8

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Administratif Kota Cilacap memiliki luas sebesar 31,52 km2 dan terdiri dari 12 kelurahan; yaitu Tambakreja (kecuali Pulau Nusa Kambangan), Cilacap, Sidakaya, Tegalkamulyan, Tegalreja, Donan, Lomanis, Sidanegara, Gunungsimping, Karangtalun, Kebonmanis, dan Gumilir. Kelurahan-kelurahan tersebut terletak di Kecamatan Cilacap Selatan, sebagian Kecamatan Cilacap Tengah, dan sebagian Kecamatan Cilacap Utara. Kota Cilacap berbatasan dengan Kelurahan Mertasingo dan Kelurahan Tritihkulon di sebelah utara; Samudera Hindia di sebelah timur; Sungai Donan dan Kelurahan Kutawaru di sebelah barat; serta Samudera Hindia di sebelah selatan.

Studio Kota Cilacap

9


Fisik Dasar Kota Cilacap dapat dikategorikan sebagai kota pesisir karena dikelilingi oleh perairan berupa samudera di sebelah timurnya. Sebagai kota pesisir, ketinggian Kota Cilacap hanya berkisar antara 4-6 mdpl dengan kelerengan yang termasuk dalam klasidikasi datar, yaitu 0% menurut SK Menteri Pertanian. Curah hujan di Kota Cilacap berkisar pada 1.200-1600 mm/tahun (Badan Pusat Statistik, 2016). Kota Cilacap terdiri dari tiga 10

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

jenis tanah: regosol kelabu, aluvial kelabu, dan latosol cokelat tua kemerahan. Dari sudut pandang kebencanaan, Kota Cilacap rawan terkena bencana gempa bumi dan tsunami. Intensitas bahaya gempa di Kota Cilacap berkisar dari MMI V sampai VII dan menyebar di seluruh kota, sementara bahaya tsunami hampir menjangkau sebagian besar kawasan. MMI V yang mempunyai ciri-ciri getaran dapat dirasakan oleh hampir semua penduduk, gerabah pecah, barang terpelanting, tiang dan barang yang

lebih besar tampak bergoyang, sedangkan skala paling besar adalah MMI VIII yang mempunyai dampak kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat, retak-retak pada konstruksi yang kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen dapat roboh, dan air menjadi keruh.


Fisik Ruang Menggunakan standar kesesuaian lahan berdasarkan variabel kelerengan, curah hujan dan jenis tanah pada SK Menteri Pertanian No 837/KPTS/UM/11/1980; Kota Cilacap termasuk kawasan yang dapat dikembangkan penjadi kawasan permukiman perkotaan. Pola pemanfaatan ruang saat ini di Kota Cilacap didominasi oleh perumahan sebesar 46%, lalu diikuti dengan pertanian sebanyak 20%, lalu RTH dan industri, masing-masing sebanyak 12%. Koefisien dasar bangunan (KDB) dan koefisien lantai bangunan (KLB) di Kota Cilacap mempunyai nilai yang variatif tetapi cenderung tinggi di pusat kota. Hal tersebut dikarenakan perkembangan kota berawal dari bagian selatan kota, lalu memanjang ke arah mengikuti mengikuti jalan utama dan jalur kereta api.

Studio Kota Cilacap

11


Jumlah Penduduk per Kelurahan Tahun 2015

Kependudukan Jumlah penduduk Kota Cilacap pada tahun 2015 adalah sebanyak 188.659 jiwa. Kepadatan penduduk bruto Kota Cilacap adalah 60 jiwa per hektar, termasuk dalam klasifikasi rendah menurut SNI. Kepadatan penduduk neto Kota Cilacap 264 jiwa per hektar. Apabila dirinci per kelurahan, terdapat perbedaan lokasi dengan angka kepadatan tertinggi. Angka kepadatan penduduk bruto tertinggi berada di kelurahan Tambakreja, angka kepadatan penduduk neto tertinggi di kelurahan Cilacap, tetapi untuk keduanya, angka terendah berada di kelurahan Lomanis. Hal ini dipengaruhi oleh keberadaan kawasan industri yang mendominasi di kelurahan tersebut. Mata pencaharian penduduk usia 10 tahun ke atas pada tahun 2015 didominasi oleh sektor jasa sebesar 30%, diikuti dengan sektor perdagangan sebesar 23%. Namun, apabila diuraikan menurut ketenagakerjaan; penduduk Kota Cilacap paling banyak bekerja sebagai buruh bangunan dan PNS (23%), lalu diikuti dengan nelayan dan industri (16%). Kota Cilacap mempunyai proyeksi penduduk menurun apabila dianalisis dengan Cohort-Survival Model. Hal ini terjadi karena replacement rate yang ada di Kota Cilacap tidak terlalu baik. Kejadian kematian terdapat di semua kelompok umur, sedangkan kejadian kelahiran hanya didapatkan di kelompok usia produktif saja. Banyaknya anak yang lahir tidak bisa menutupi jumlah kematian yang terjadi. Selain itu, angka migrasi keluar di Kota Cilacap lebih tinggi daripada migrasi masuk, yaitu sebesar 6.026 jiwa banding 4.710 jiwa.

12

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

35000 30073

30000 24433

25000

21266 20000 17030 14746

15000 10000

10213

16025

14422 12477

11225

11803

4946

5000 0

Piramida Penduduk

Perempuan Laki-laki

65+ 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4

Jumlah Penduduk


Kepadatan Penduduk Bruto per Kelurahan Tahun 2015

Mata Pencaharian Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Usaha Akhir Tahun 2015 25000

23159

160 136

140

20000

17594

120 90

89 78

80 60

15000

100

100

10000

66 51

55

54 44

Kepadatan Penduduk

34

40

9395 7593 4737

5000

4417

883 14

20

9608

0

0

Kepadatan Penduduk Neto per Kelurahan Tahun 2015 450

189100

317

300

273 249

284

285

188900

244 220

188700

220 187

200

97

188659

188565

188500 Kepadatan penduduk

150 100

189300

365

350

250

189500

426

400

Proyeksi Penduduk Kota Cilacap

188478

188410

188350

188300 188100

50

187900

0

187700 187500 2017

2022

2027

2032

2037

Studio Kota Cilacap

13


Perekonomian Perekonomian Kota Cilacap didominasi oleh industri pengolahan. Kota Cilacap memiliki 8 industri besar, 4 industri sedang, 194 industri kecil, dan 948 industri rumah tangga. Industri pengolahan berskala besar di Kota Cilacap bergerak pada bidang pengolahan hasil tambang dan hasil laut, antara lain PT Pertamina Unit Pengolahan IV, PT Holcim Indonesia, PT Juifa International Food, PT Toxindo Prima, PT Dharmapala Usaha Sukses, dan PT Panganmas Inti Persada. Keberadaan industri tersebut tidak dapat dilepaskan dari kegiatan kepelabuhanan untuk ekspor-impor atau bongkar muat barang. Di Kota Cilacap sendiri terdapat beberapa dermaga yang dikhususkan untuk memfasilitasi kawasan industri. Realisasi impor-ekspor baik migas atau pun non migas di Kota Cilacap juga sangat dipengaruhi oleh adanya industri-industri tersebut. Sementara itu, industri kecil dan menengah yang bergerak pada bidang pengolahan ikan menjadi barang jadi atau setengah jadi seperti terasi dan kerupuk tengiri. Selayaknya kota pada umumnya, Kota Cilacap juga bergerak pada bidang jasa dan perdagangan, baik skala lokal maupun regional. Contoh jasa perdagangan skala lokal di Kota Cilacap adalah toko serba guna, warung makan, bengkel, dan laundry; sedangkan jasa perdagangan skala regional adalah pasar tradisional, pasar ikan dan hewan, pasar modern, bank pusat, dan hotel. Selain itu perekonomian Kota Cilacap sebagian juga masih disokong oleh sektor pertanian dan perkebunan yang memproduksi 5.059,4 ton padi pada dan 217.754,93 ton kelapa pada tahun 2015.

14

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Prasarana

Drainase

Persampahan

Sanitasi

Air Bersih

Terdapat 2 jenis drainase di Kota Cilacap, yaitu tertutup dan terbuka. Kondisi saluran drainase Kota Cilacap bermacam-macam, yaitu kering, bersampah, menggenang, dan kotor dengan warna air hitam. Ada beberapa wilayah di Kota Cilacap yang pada saat musim hujan tergenang karena sistem drainase yang ada tidak berfungsi dengan baik. Namun, genangan tersebut hanya sebentar dan tidak terlalu tinggi. Lokasi genangan diantaranya berada di Jalan Ahmad Yani, Jalan MT. Haryono, Jalan Bali, Jalan Penyu, Jalan Kendeng, dan Jalan Sulawesi.

Pelayanan sampah sudah menyentuh seluruh bagian Kota Cilacap. Terdapat penampungan dan pengolahan awal sampah di Kota Cilacap yang melalui TPS yang tersebar di seluruh kota lalu diangkut ke TPA yang terletak di luar Kota Cilacap.

Berdasarkan jenisnya, air limbah terbagi menjadi tiga yaitu black water, grey water, dan yellow water. Di Kota Cilacap, pembuangan grey water dan yellow water memanfaatkan drainase lingkungan. Sebagian besar penduduk Kota Cilacap masih menggunakan sistem on-site dengan tangki septik dan hanya sebagian kecil yang menggunakan IPAL komunal. Namun, masih ditemukan sejumlah praktik sanitasi yang tidak layak, seperti melakukan kegiatan buang air besar sembarangan di laut dan sungai.

Sebagian pasokan air bersih di Kota Cilacap masih mengandalkan menggunakan sumur pompa pribadi. Namun, untuk beberapa area seperti di daerah pantai, masyarakat menggunakan saluran PDAM.

Studio Kota Cilacap

15


Sarana Menggunakan SNI, Kota Cilacap dapat dikatakan masih mengalami kekurangan fasilitas sosial berupa pendidikan (TK, SD, SMP, dan SMA), sarana peribadatan (masjid), instansi, dan RTH. Sementara itu, fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan puskemas sudah mencukupi. Tetapi dalam hal pemerataan, ada area-area yang belum terjangkau oleh fasilitas sosial yang sudah disebutkan tadi. Di Kota Cilacap terdapat sarana transportasi logistik berupa pelabuhan sebanyak tiga unit (dua diantaranya milik privat), serta tiga unit stasiun yaitu Stasiun Cilacap, Stasiun Gumilir, dan Stasiun Karangtalun. Untuk sarana transportasi manusia, Kota Cilacap mempunyai Pelabuhan Penyebrangan Sleko di Kali Donan, Pelabuhan Wijayapura untuk menuju Pulau Nusakambangan, Stasiun Cilacap, dan terminal tipe A yang terletak di Jalan Gatot Soebroto. Untuk transportasi dalam kota, Kota Cilacap hanya mengandalkan angkot. Selain itu, Kota Cilacap juga dilengkapi sarana lain berskala regional seperti perdagangan modern, perdagangan tradisional, pasar hewan/ikan, bank pusat, pelabuhan perikanan, dan sarana lain berskala lokal seperti toserba, warung makan, bengkel, laundry dan salon.

16

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


profil, potensi dan masalah berisikan profil, potensi, dan masalah yang akan dijadikan sebagai dasar konsep perencanaan

Studio Kota Cilacap

17


“Kota Cilacap adalah Ibu Kota Kabupaten yang secara ekonomi ditopang oleh Industri Pengolahan Tambang dan Hasil Laut."

Profil Peran Kota Cilacap sebagai Ibukota Kabupaten dipilih sebagai profil berdasarkan pertimbangan signifikansi kehadiran pelayanan regional yang ada, seperti kantor pusat pemerintahan, pendidikan, dan rumah sakit. Fasilitas-fasilitas tersebut menjadi daya tarik penduduk Kabupaten Cilacap untuk berkunjung ke Kota Cilacap. Kelengkapan fasilitas di pusat kota juga menjadi salah satu faktor terjadinya pemusatan permukiman apabila dibandingkan dengan kota-kota lain di Kabupaten Cilacap. Sementara itu, pemilihan kegiatan industri didasari pada kontribusi ekonomi yang dihasilkan terhadap Kota Cilacap. Industri di Kota Cilacap berjenis industri pengolahan terutama tambang dan hasil laut. Hal tersebut didukung dengan keberadaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan industri di Kota Cilacap, yaitu jalan arteri, kawasan industri, gardu induk berkapasitas 150 KV, pelabuhan, dan stasiun. Di sisi lain, industri juga dipilih dari kontribusinya terhadap kota melalui CSR yang menyediakan berbagai sarana prasarana kota seperti taman, GOR, pelabuhan samudera, rumah sakit, hutan kota, dan jalan.

18

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Potensi Industri Pengolahan Tambang Di sebelah barat Kota Cilacap, terdapat kegiatan pengolahan industri tambang yang dilakukan PT Holcim dan PT Pertamina. Secara spesifik, PT Holcim bergerak di pengolahan semen, sedangkan PT Pertamina bergerak di pengolahan minyak bumi. Kegiatan tersebut bertempat di Kawasan Industri yang didirikan oleh pemerintah, di sebelah barat kota. Sementara itu, kegiatan industri tersebut kemudian ditunjang oleh sarana prasarana yang meliputi jalan arteri, pelabuhan ekspor-impor, stasiun pengangkutan barang, dan gardu listrik. Kesemuanya terletak dekat dengan Kawasan Industri Selain itu, terdapat beberapa hal lainnya yang menjadi faktor pendukung perkembangan kegiatan industri pengolahan tambang; antara lain jarak Kawasan Industri yang dekat dengan Pulau Nusakmabangan—tempat penambangan semen— di selatan serta dukungan investasi dari luar negeri. Dampak positif dari kehadiran industri pengolahan tambang di Kota Cilacap adalah penyediaan fasilitas dan sarana umum melalui skema CSR.

masyarakat, maupun industri besar seperti PT Toxindo Prima (bergerak di pengolahan udang) dan PT Juifa Food International (berfokus di pengolahan ikan tuna).

Ibukota Kabupaten Status Kota Cilacap sebagai ibu kota Kabupaten Cilacap mengharuskan tersedianya sejumlah fasilitas dan sarana dasar tingkat kabupaten; antara lain rumah sakit, bank, kantor pemerintahan, dan terminal. Fasilitas dan sarana tersebut merupakan hal mendasar yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mempermudah kehidupannya sehari-hari.

Industri Pengolahan Perikanan Kegaitan perikanan yang meliputi persiapan melaut, menangkap ikan, menjual, dan mengolah hasil tangkapan telah berlangsung di Cilacap sejak awal terbentuknya kota. Aktivitas tersebut didukung oleh kehadiran Pelabuhan Samudera Cilacap dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang berada pada sejumlah titik di perkotaan. Sebagian hasil tangkapan tersebut kemudian diolah dan dijual; baik oleh industri kecil-menengah milik

Studio Kota Cilacap

19


Masalah Belum Optimalnya Kinerja Industri Pengolahan Tambang Kinerja Industri Pengolahan Tambang dikatakan optimal apabila dampak negatif yang dihasilkan dapat diminimalisasi dan memberikan keuntungan kepada masyarakat di sekitarnya. Di Cilacap, terdapat beberapa indikasi yang menandakan kinerja industri pengolahan tambang yang belum optimal, antara lain: 1. Degradasi lingkungan. Sungai Donan menjadi tercemar akibat pembuangan limbah cair meskipun masih berkisar pada tingkat rendah-menengah. Selain itu, letak industri yang dekat dengan perumahan dapat berdampak pada kualitas lingkungan masyarakat di sekitarnya. 2. Industri pengolahan tambang belum mampu menyerap tenaga kerja lokal. Hal tersebut dibuktikan ketidakcocokan antara tingkat pendidikan terakhir mayoritas penduduk Cilacap (mayoritas berakhir di tingkat SMA) dengan syarat standar pekerja industri besar (minimal D3). Selain itu, tidak ditemukan perguruan tinggi/ kejuruan Cilacap yang secara spesifik mengarah ke industri tambang. Di sisi lain, keberlangsungan industri pengolahan tambang terancam secara jangka panjang. Hal tersebut disebabkan oleh bahaya bencana gempa dan tsunami, serta disebabkan oleh pendangkalan Sungai Donan yang berdampak pada terhambatnya transportasi air.

Belum Optimalnya Kinerja Industri Pengolahan Perikanan Kegaitan perikanan yang meliputi persiapan melaut, menangkap ikan, menjual, dan mengolah hasil 20

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

tangkapan telah berlangsung di Cilacap sejak awal terbentuknya kota. Aktivitas tersebut didukung oleh kehadiran Pelabuhan Samudera Cilacap dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang berada pada sejumlah titik di perkotaan. Sebagian hasil tangkapan tersebut kemudian diolah dan dijual; baik oleh industri kecil-menengah milik masyarakat, maupun industri besar seperti PT Toxindo Prima (bergerak di pengolahan udang) dan PT Juifa Food International (berfokus di pengolahan ikan tuna).

Kinerja Fungsi Internal Kota Cilacap yang Belum Optimal Berikut beberapa hal yang menjadi indikator belum optimalnya fungsi internal Kota Cilacap: 1. Degradasi lingkungan; antara lain disebabkan oleh pembuangan limbah cair

ke drainase, serta konversi lahan yang tidak terkontrol 2. Kurangnya fasilitas rekreasi, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Contohnya adalah Taman Hiburan Rakyat (THR) Pantai Penyu yang telah mangkrak lebih dari setahun dan tidak dinikmati oleh masyarakat. 3. Kerawanan aktivitas terhadap bencana gempa dan tsunami masih tinggi. Selain itu, Cilacap terancam oleh banjir dan gelombang pasang. 4. Kebanyakan fasilitas dan sarana pelayanan masih terpusat di daerah selatan, sedangkan permukiman telah berkembang ke arah utara.

Migrasi per Kelurahan Tahun 2015 1400 1200 1000 800 600 400 200 0

Datang Pindah


x

konsep, tujuan, dan alternatif perencanaan berisikan dasar perumusan tujuan perencanaan, proses pemilihan tujuan perencanaan, serta penjabaran alternatif dalam bentuk narasi dan peta

Studio Kota Cilacap

21


Mewujudkan Kota Cilacap sebagai Ibu Kota Kabupaten berbasis Industri yang Layak Huni Tahun 2037 tujuan Kota Cilacap 22

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Latar Belakang Perumusan Tujuan 1. Potensi industri pengolahan hasil tambang dan hasil laut, baik berskala mikro maupun nasional yang dalam waktu 20 tahun lagi masih dapat dioptimalkan 2. Rendahnya kesempatan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan di Kota Cilacap menyebabkan meningkatnya migrasi ke luar 3. Dibutuhkannya penyediaan lapangan kerja yang sesuai dengan masyarakat Kota Cilacap 4. Kurang meratanya infrastruktur, fasilitas sosial, dan fasilitas umum di Kota Cilacap 5. Adanya ancaman pencemaran yang berasal dari aktivitas industri 6. Adanya peluang bencana alam yang mengancam kehidupan di Kota Cilacap 7. Dibutuhkannya peningkatan livabilitas kota untuk mencegah penurunan jumlah penduduk Kota Cilacap

Mengapa ‘Layak Huni’ ? Layak Huni mempunyai arti kondisi lingkungan dan suasana yang memberi rasa nyaman bagi penghuninya untuk tinggal dan melakukan berbagai aktivitas (Muttaqin, 2009). Maka dari itu kami memilih frasa tersebut untuk mewakili harapan kami agar Kota Cilacap dapat memberi kenyamanan bagi penduduknya, sehingga masalah migrasi keluar yang tinggi dapat terselesaikan.

Mengapa ‘Kota Industri’ ? Kota Industri dipilih berdasarkan potensi yang ada di Kota Cilacap yaitu industri pengolahan hasil tambang dan hasil laut. Kedua sektor industri ini sangat kuat dan berpengaruh besar ada perekonomian Kota Cilacap.

Studio Kota Cilacap

23


Indikator Layak Huni Kota Cilacap Lingkungan 1. Tingkat pencemaran 2. Konversi lahan

Beberapa dampak negatif dari kegiatan industri di Kota Cilacap sudah melebihi ambang batas dan adanya konversi lahan pertanian yang tidak terkontrol.

Ekonomi 1. Tingkat kemiskinan 2. Ketersediaan lapangan kerja

Industri yang belum mampu memberdayakan masyarakat Kota Cilacap secara optimal.

24

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Sosial Budaya 1. 2. 3. 4.

Pendidikan Perumahan Kesehatan Rekreasi

Angka migrasi keluar yang tinggi, proyeksi penduduk yang menurun, kurangnya rekreasi, serta kualitas pendidikan yang tidak begitu baik

Stabilitas 1. Bencana

Kota Cilacap termasuk kota yang rawan bencana, khususnya gempa bumi dan tsunami.


alternatif

1.

Pengembangan Kawasan Industri Pengolahan Tambang dan Perikanan

2.

Pengembangan Kawasan Pariwisata dan Rekreasi

3.

Pengembangan Kawasan Pendidikan Penunjang Industri

Studio Kota Cilacap

25


alternatif 1 Pengembangan Kawasan Industri Pengolahan Tambang dan Perikanan Memperluas kawasan industri pengolahan yang ada sebagai upaya peningkatan intensitas kegiatan ekonomi di Kota Cilacap 1. Terintegrasinya industri pengolahan di sebelah barat Kota Cilacap 2. Pembentukan zona buffer di sekitar kawasan industri pengolahan hasil tambang 3. Meningkatkan kinerja Jalan MT Haryono sebagai jalan arteri primer 4. Pengembangan industri perikanan di sekitar pantai selatan dan timur Kota Cilacap 5. Pemanfaatan Kali Yasa sebagai jalur transportasi logistik 6. Pembentukan sentra pemasaran dan pelatihan pengolahan perikanan 7. Peningkatan kualitas dan pemerataan sarana dan prasarana dasar perkotaan

26

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Studio Kota Cilacap

27


alternatif 2 Pengembangan Kawasan Pariwisata dan Rekreasi

Mengembangkan rekreasi dan pariwisata sebagai sektor penunjang industri di Kota Cilacap 1. Revitalisasi kawasan pariwisata Teluk Penyu 2. Meningkatkan akses ke Pelabuhan Sleko 3. Pengembangan kawasan komersial pendukung pariwisata (hotel, restoran, dsb.) 4. Pemanfaatan sempadan pantai sebagai kawasan ekowisata 5. Pengembangan fasilitas rekreasi di sekitar GOR Cilacap 6. Peningkatan kualitas dan pemerataan sarana dan prasarana dasar perkotaan

28

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Studio Kota Cilacap

29


alternatif 3 Pengembangan Kawasan Pendidikan Penunjang Industri

Mengembangkan kawasan pendidikan penunjang industri sebagai upaya meningkatkan kualitas dan daya saing SDM dalam sektor industri di Kota Cilacap 1. Pengembangan kampus perguruan tinggi 2. Pengembangan kawasan penunjang kegiatan pendidikan (asrama, dsb.) 3. Pengembangan pusat riset akademik yang terintegrasi dengan kegiatan industri 4. Pembentukan pusat pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM 5. Peningkatan kualitas dan pemerataan sarana dan prasarana dasar perkotaan

30

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Studio Kota Cilacap

31


pemilihan alternatif Kota Industri yang Layak Huni

Lingkungan

Pengembangan Kaw. Industri

32

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Sosial Budaya

Ekonomi

Pengembangan Kaw. Pariwisata dan Rekreasi

Stabilitas

Pengembangan Kaw. Pendidikan Penunjang Keindustrian


CRITERIA PREFERENCES

Lingkungan

Sosbud

Ekonomi

Stabilitas

Lingkungan

1

1/3

1/2

3

Sosbud

3

1

2

6

Ekonomi

2

1/2

1

5

Stabilitas

1/3

1/6

1/5

1

pairwase comparison menyusun prioritas kriteria atau alternatif satu dengan yang lain

pairwise comparison antar kriteria

STABILITAS

I

II

III

SOSBUD

I

II

III

I

1

3

1

I

1

1/2

1/3

II

1/3

1

1/3

II

2

1

1/3

III

1

3

1

III

3

3

1

LINGKUNGAN

I

II

III

EKONOMI

I

II

III

I

1

1/3

1

I

1

5

3

II

3

1

3

II

1/5

1

1

III

1

1/3

1

III

1/3

1

1

pairwise comparison antar alternatif

Studio Kota Cilacap

33


CRITERIA PREFERENCES

Lingkungan

Sosbud

Ekonomi

Stabilitas

I

0,2000

0,1571

0,6586

0,4286

II

0,6000

0,2493

0,1562

0,1429

III

0,2000

0,5936

0,1852

0,4286

option performance matrix menyusun matriks dengan eigenvector yang didapat dari matriks-matriks sebelumnya. kemudian dilakukan operasi hitung antar matriks sehingga didapatkan matriks baru berisikan hasil akhir dari ahp

Result Lingkungan

0,1639

Sosbud

0,4804

Ekonomi

0,2921

Stabilitas

0,0636

ALTERNATIVES RANKINGS WITH STRUCTURE

Lingkungan

Sosbud

Ekonomi

Stabilitas

Result

I

0,0328

0,0755

0,1924

0,0273

0,3279

II

0,0983

0,1198

0,0456

0,0091

0,2728

III

0,0328

0,2852

0,0541

0,0273

0,3993

matriks hasil akhir dari analisis multikriteria dengan metode ahp. matriks ini menunjukkan bahwa alternatif terpilih adalah alternatif 3.

34

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


rencana tata ruang berisikan peta-peta rencana meliputi struktur ruang, pola ruang, intensitas ruang, dan sarana prasarana

Studio Kota Cilacap

35


struktur ruang Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang yang menggambarkan aktivitas dominan dalam suatu luasan tertentu sehingga membentuk pola tertentu. Pada Kota Cilacap, pola pemanfaatan ruang terdiri dari permukiman, perdagangan, jasa, instansi, industri, pendidikan, kesehatan, dan ruang terbuka.

Saat Ini Fungsi permukiman menyebar di seluruh Kota Cilacap dan memanfaatkan ruang kota hingga 46% dari luas Kota Cilacap. Begitu pula dengan fungsi pendidikan dan kesehatan yang teresbar merata. Fungsi pemerintahan terletak di selatan kota, tepatnya di sekitar Jalan Bromo dan alun-alun. Sementara itu, lahan yang didominasi aktivitas perdagangan di Kota Cilacap cenderung terdapat di sepanjang jalan-jalan besar maupun sedang, bersamaan dengan fasilitas jasa. Fungsi industri berskala nasional memusat di sisi barat kota.

36

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Rencana Dalam 20 tahun ke depan, penambahan fasilitas-fasilitas baru akan difokuskan di bagian utara Cilacap, meski beberapa fasilitas juga akan ditambahkan pada daerah selatan untuk memenuhi dan melengkapi kebutuhan. Selain itu, akan terdapat penambahan jalan penghubung untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat, seperti yang ada pada Kelurahan Karangtalun. Terdapat pula penambahan jalur pedestrian baru di sejumlah ruas jalan, seperti pada Jalan Dr Soetomo dan Jalan Dr Radjiman. Di sisi lain, direncanakan juga penambahan sejumlah fasilitas pendidikan yang didasari pada alternatif terpilih “Pengembangan Kawasan Pendidikan Penunjang Industri�. Hal yang perlu dicatat adalah tidak serta merta pemenuhan fasilitas lain terabaikan karena tujuan perencanaan Kota Cilacap Studio Kota Cilacap

37


pola ruang Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang yang menggambarkan aktivitas dominan dalam suatu luasan tertentu sehingga membentuk pola tertentu. Pada Kota Cilacap, pola pemanfaatan ruang terdiri dari permukiman, perdagangan, jasa, instansi, industri, pendidikan, kesehatan, dan ruang terbuka.

Saat Ini Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang yang menggambarkan aktivitas dominan dalam suatu luasan tertentu sehingga membentuk pola tertentu. Pada Kota Cilacap, pola pemanfaatan ruang terdiri dari permukiman, perdagangan, jasa, instansi, industri, pendidikan, kesehatan, dan ruang terbuka.

38

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Rencana Rencana pola ruang Kota Cilacap yang direncanakan menggabukan selutuh pola ruang yang dikembangkan dari tiga alternatif perencanaan yang disusun. Namun, pengembangan kawasan pendidikan untuk mendukung kegiatan industri di Kota Cilacap tetap menjadi prioritas awal. Detail perencanaan pola ruang lainnya untuk 20 tahun ke depan adalah perluasan zona kawasan industri pada bagian barat Kota Cilacap. Zona permukiman akan diperluas dengan memanfaatkan lahan hasil konversi persawahan di sebelah utara. Zona perdagangan dan jasa akan diperkuat dan diperluas untuk mendukung kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat. Pesisir Cilacap bagian utara diatur menjadi zona preservasi hutan bakau, sedangkan pada bagian selatan akan menjadi zona konservasi dan dimanfaatkan menjadi kawasan wisata di Kota Cilacap.

Studio Kota Cilacap

39


intensitas ruang

koefisien dasar bangunan (KDB) Koefisien Dasar Bangunan atau KDB adalah Angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung dan luas lahan/tanah perpetakan/daerah perencanaan.

Saat Ini KDB Kota Cilacap saat ini dapat diklasifikasikan ke dalam kelompok 0-5%, 6-20%, 21-50%, 51-75%, dan 76-100%. Mayoritas lahan di Kota Cilacap memiliki KDB pada range 51-75%. DIlihat dari persebarannya, kepadatan bangunan di bagian selatan kota (pusat kota) lebih tinggi dan cenderung bervariasi di antara kelompok tinggi dan sedang. Sementara itu, bagian utara kota memiliki kepadatan bangunan yang cenderung rendah.

40

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Rencana Pada rencana KDB Kota Cilacap tahun 2037 ditentukan dengan pertimbangan guna lahan dan lokasi: • Persentase KDB pada guna lahan komersil dan jasa di tengah kota dan pusat pengembangan kota diarahkan pada kisaran 70-80%, dengan 40% KDB maksimal untuk area layanan seperti parkir dan sempadan jalan di luar area resapan air. • Persentase KDB pada guna lahan komersil dan jasa di pinggiran kota (dekat sungai dan laut) diarahkan dengan kisaran 60-70%, dengan 40% KDB maksimal untuk area layanan seperti parkir dan sempadan jalan diluar area resapan air dan 30-40% (sisa area) untuk penghijauan/resapan air. • Persentase KDB pada guna lahan perumahan di tengah kota diarahkan dengan kisaran 70-80%, dengan 20% KDB maksimal untuk area layanan seperti parkir atau sempadan. • Persentase KDB pada guna lahan perumahan di pinggiran kota (dekat dengan sungai dan laut) diarahkan dengan kisaran 60-70%, dengan 20% KDB maksimal untuk area layanan seperti parkir atau sempadan dan 30-40% (sisa area) untuk penghijauan/ resapan air. • Persentase KDB guna lahan pendidikan diarahkan dengan kisaran 60-70%, dengan 50% KDB untuk area layanan seperti parkir atau sempadan dan 30% (sisa area) untuk penghijauan/resapan air. • Persentase KDB guna lahan industri diarahkan dengan kisaran 40-50%, dengan 40% KDB untuk area layanan dan 50-60% (sisa area) untuk penghijauan/ resapan air. • Persentase KDB guna lahan perkantoran pemerintahan diarahkan dengan kisaran 60-70%, dengan 50% KDB untuk area layanan dan 30-40% (sisa area) untuk penghijauan/resapan air. Selanjutnya, penentuan KDB juga dipertimbangkan dari konsep transect, di mana kepadatan bangunan di kawasan pusat kota dan pusat perkembangan kota baru yang akan direncanakan memiliki KDB lebih tinggi dari pada kawasan lain (sekitar 60-80%). Kepadatan rendah akan ditemui di pinggiran kota, terutama pada kawasan yang berdekatan dengan sungai dan laut (sekitar 40-60%). Studio Kota Cilacap

41


intensitas ruang koefisien lantai bangunan (KLB) Koefisien Lantai Bangunan adalah perbandingan luas lahan terbangun (termasuk luas lantai terbangun di atasnya) dengan total luas lahan.

Saat Ini KLB di pusat Kota Cilacap berkisar di angka 0,8 – 2 karena keterbangunannya yang cenderung tinggi dan didominasi oleh bangunan berlantai 2. Sementara itu, KLB Kota Cilacap di bagian utara bekisar di angka 0,4 – 0,8. Terdapat pula sejumlah lahan yang memilik KLB kurang dari 0,4.

42

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Rencana Sebagian besar area Kota Cilacap akan mengalami kenaikan KLB, terutama pada Kota Cilacap bagian pusat kota dan bagian utara. Pada bagian pusat kota, bangunan-bangunan akan dikembangkan hingga memiliki tinggi 3 – 4 lantai yang nantinya akan menjaadi blok blok komersil (berupa pertokoan dan pusat retail); sedangkan bagian utara Kota Cilacap yang berfungsi sebagai perumahan direncanakan memiliki jumlah 1–2 lantai yang berpengaruh terhadap KLB. Selain itu, juga ada peningkatan KLB di kawasan industri di Kota Cilacap yang sebelumnya berkisar di angka 0,4 – 0,8 menjadi di angka 3,0 – 4,0. Studio Kota Cilacap

43


intensitas ruang koefisien dasar hijau (KDH) Koefisien dasar hijau (KDH) merupakan nilai persentase jumlah lahan hijau pada suatu lahan area kawasan yang dapat dihitung dari pengurahan luas lahan dengan koefisien dasar bangunan (KDB).

Saat Ini

Persentase KDH tinggi (>30%) di Kota Cilacap saat ini banyak ditemukan di daerah pinggiran pantai bagian timur, kawasan industri di bagian barat (Lomanis-Donan), dan bagian utara dimana area persawahan masih banyak ditemukan. Sementara di pusat kota, persentase KDH dapat dibilang rendah dengan nilai 1015%.

44

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Rencana

KDH Cilacap ditingkatkan menjadi 20% pada area pusat kota, serta 30% pada area di luar pusat kota.

Studio Kota Cilacap

45


pra sarana

jaringan jalan

46

Saat Ini

Rencana

Akses eksternal Kota Cilacap hanya mempunyai 3 ruas jalan utama, yaitu Jalan MT. Haryono, Jalan Gatot Subroto, dan Lingkar Selatan. Ketiga jalan tersebut menuju arah yang sama, karena sifat dari Kota Cilacap sendiri merupakan kota buntu. Untuk akses internal Kota Cilacap, ruas jalan yang menghubungkan bagian barat dan timur masih terbatas, banyak jalan buntu.

Penambahan jaringan jalan baru bertujuan untuk membuat akses ke daerah yang nantinya akan menjadi daerah permukiman baru yang sudah mulai berkembang saat ini. Perbaikan akses jalan dilaksanakan untuk merawat serta mempermudah akses yang sebelumnya kurang baik. Peningkatan fungsi jalan dilaksanakan agar jalan tersebut berfungsi sesuai dengan hierarkinya. Selain peningkatan fungsi jalan, terdapat juga pengoptimalisasian fungsi jalan, terutama jalan arteri MT Haryono yang mana fungsinya sebagai sebagai jalan arteri belum optimal.

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Peta Jaringan Jalan

Peta Rencana Jaringan Jalan

Studio Kota Cilacap

47


pra sarana

jaringan sanitasi

48

Saat Ini

Rencana

Di Kota Cilacap, pembuangan grey water dan yellow water memanfaatkan drainase lingkungan. Untuk black water, sebagian besar masyarakat memanfaatkan lubang tanah sebagai pembuangan dan hanya sebagian kecil yang pembuangannya menuju IPLT. Sebagian besar masyarakat masih menggunakan sistem on-site dan hanya sebagian kecil yang menggunakan tangki septik dan IPAL komunal. Selain itu, masyarakat sudah memiliki sistem sanitasi yang layak dan hanya sedikit yang sistem sanitasinya tidak layak, seperti masih ada yang menggunakan saluran drainase, kolam, dan sungai sebagai pengumpulan setempat atau pembuangan akhir dari produk.

Untuk menimalisasi penggunaan saluran drainase atau sungai sebagai tempat pengumpulan atau pembuangan akhir, perlu direncanakannya pembangunan IPAL off-site di lingkungan yang telah terbangun. Sistem yang dipilih adalah IPAL komunal. Pertimbangan tersebut didasari pada keadaan lereng Cilacap yang relatif datar tidak memungkinkan untuk mendirikan IPAL terpusat yang efisien dan efektif. IPAL Komunal dibuat di sejumlah titik perkampungan, antara lain di Kelurahan Tegalkamulyan, Kelurahan Cilacap, Kelurahan Donan, dan Kelurahan Sidikaya. IPAL Komunal diarahkan untuk terletak dekat dengan air dan berkontur rendah untuh memudahkan pengaliran secara gravitasi, sehingga tidak membutuhkan sistem pompa. Selain itu, direncanakan penambahan IPAL B3 untuk bahan berbahaya dan beracun yang dihasilkan dari kawasan industri kecil yang ada di bagian selatan Kota Cilacap, yaitu di Kelurahan Cilacap dan Tambakreja.

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Peta Rencana Persebaran IPAL

Studio Kota Cilacap

49


pra sarana

jaringan drainase

50

Saat Ini

Rencana

Di Kota Cilacap, terdapat 2 jenis drainase, yaitu drainase tertutup dan terbuka. Sistem drainase pada Kota Cilacap menggunakan pola gravitasi dan belum ada yang menggunakan pompa. Saluran drainase tertutup biasanya berada di bawah jalan besar dan terdapat di bawah trotoar. Sedangkan di tepi jalan arteri, saluran drainase berupa saluran terbuka dengan ukuran yang cukup besar.

Pengembangan kawasan-kawasan baru berkembang membutuhkan jaringan drainase untuk pengaliran air. Jaringan drainase ini dibangun mengikuti jaringan jalan yang baru. Jaringan drainase yang ditambah kebanyakan berupa jaringan drainase terbuka karena berada di jalan lokal dan jalan lingkungan, seperti pada umumnya. Selain itu, penambahan jaringan drainase juga dilakukan di beberapa tempat yang belum terdapat jaringan drainase. Sehingga, setiap kawasan yang ada di Kota Cilacap dapat memiliki sistem jaringan drainase yang baik dengan harapan agar konsep layak huni yang menjadi tujuan perencanaan Kota Cilacap dapat diwujudkan.

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Peta Jaringan Irigasi dan Drainase

Peta Rencana Jaringan Drainase

Studio Kota Cilacap

51


pra sarana jaringan persampahan

52

Saat Ini

Rencana

Pelayanan sampah sudah menyentuh seluruh bagian Kota Cilacap. Terdapat penampungan dan pengolahan awal sampah di Kota Cilacap melalui TPS yang tersebar di seluruh kota lalu diangkut ke TPA yang terletak si luar Kota Cilacap. Namun, untuk pengumpulan setempat dari sampah organik maupun anorganik, masih banyak sampah dari perumahan yang dibuang masyarakat ke lahan terbuka atau ke selokan/sungai.

Untuk mengatasi banyaknya sistem pembuangan sampah yang tidak ideal, seperti membuang di lahan terbuka atau selokan, perlu adanya rencana penambahan Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang lebih menyebar di beberapa kawasan di Kota Cilacap sebelum di bawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di luar Kota Cilacap beserta rute pengangkutannya. Rencana TPS tersebar di kelurahan Kebonmanis, Karang Talun, Gumilir, Gunungsimping, Donan, dan Tegalreja dengan total jumlah TPS baru sebanyak sembilan buah.

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Peta Persebaran TPS dan Rute Persampahan

Peta Rencana Persebaran TPS dan Rute Persampahan

Studio Kota Cilacap

53


pra sarana jaringan air bersih Saat Ini

Rencana

Penyediaan air bersih di Cilacap berasal dari dua sumber, yaitu air Jaringan distribusi PDAM tambahan dibangun mengikuti tanah dan air yang didistribusikan dari jaringan PDAM. Air yang bersumber perkembangan kawasan baru untuk memenuhi kebutuhan. Pipa diletakkan dari tanah relatif masih aman dari ancaman intrusi air laut. berdampingan dengan jaringan jalan. Selain itu, jaringan ditambahkan pada daerah-daerah yang sudah terbangun tetapi belum mendapatkan akses ke PDAM.

54

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Studio Kota Cilacap

55


sarana

kesehatan Saat Ini

Berdasarkan jumlahnya, sarana kesehatan di Kota Cilacap saat ini dapat dikatakan telah mencukupi kebutuhan yaitu dengan 5 rumah sakit dan 7 puskesmas. Sementara itu, berdasarkan jangkauan pelayanannya, sarana kesehatan di Kota Cilacap juga sudah dapat menjangkau seluruh Kota Cilacap. Hanya sebagian kecil wilayah di bagian utara yang belum terlayani pelayanan rumah sakit.

56

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Rencana Berdasarkan kondisi yang ada, tidak diperlukan adanya tambahan jumlah sarana kesehatan di tahun yang mendatang. Namun, tetap dibutuhkan peningkatan pelayanan sarana seperti pemeliharaan yang rutin serta revitalisasi pada 20 tahun mendatang agar kapasitas sarana kesehatan yang sudah ada dapat menampung jumlah kebutuhan di 20 tahun mendatang.


Peta Persebaran Sarana Kesehatan

Studio Kota Cilacap

57


sarana

pendidikan

Saat Ini Sarana pendidikan di Kota Cilacap terdiri dari 49 Taman Kanak-kanak (TK), 90 Sekolah Dasar (SD), 27 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 10 Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 12 Sekolah Tinggi di Kota Cilacap. Secara keseluruhan, persebaran sarana pendidikan pada Kota Cilacap sudah tersebar merata pada seluruh wilayah kota. Namun, apabila dilihat dari jangkauannya, terdapat beberapa kawasan yang tidak dijangkau oleh pendidikan ini, seperti area dekat kawasan Industri Pertamina di Pantai Teluk Penyu, di dekat Pelabuhan Batu Bara Wijayapura, di dekat Politeknik Negeri Cilacap, di sekitar Kawasan Industri, di Jalan Ir. H. Juanda, di Jalan Nusantara, dan di Jalan Wangkal.

58

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Rencana Pada rencana sarana pendidikan terdapat penambahan 9 Taman Kanak-kanak (TK), 2 Sekolah Dasar (SD), 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 3 Pusat Riset Akademik yang tersebar di kawasankawasan yang telah disebutkan

Studio Kota Cilacap

59


sarana

instansi dan perkantoran

Saat Ini Instansi tingkat lokal tersebar di setiap kecamatan dan kelurahan, sedangkan instansi tingkat regional cenderung mengumpul di daerah alun-alun dan Jalan Bromo. Perkantoran dapat ditemukan di jalan-jalan raya besar.

60

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Rencana Dalam perencanaan 20 tahun kedepan, persebaran perkantoran akan ditambah pada area pusat kota dan Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Raya Soekarno Hatta. Lokasi persebaran instansi tidak berubah karena meskipun tersebar, instansi di Kota Cilacap tersebar secara berkelompok dan mudah ditemukan.

Studio Kota Cilacap

61


sarana

jasa perdagangan

Saat Ini Pada persebaran fasilitas perdagangan dan jasa saat ini, dapat dilihat bahwa keberadaan perdagangan cenderung terletak di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan di bagian Barat Kota Cilacap, Jalan S. Parman, Jalan Sudirman di bagian selatan kota, dan juga Jalan MT Haryono di bagian timur kota. Sementara itu, untuk sarana Jasa atau Pelayanan cenderung berada di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan yang berada di bagian barat kota.

62

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Rencana Keberadaan fasilitas yang ada tetap dipertahankan, tetapi di sisi lain terdapat penambahan fasilitas perdagangan dan jasa di bagian selatan, yaitu di sekitar Jalan Syah Bandar, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Veteran dan juga di sekitar kilang Pertamina, dekat Pantai Teluk Penyu. Sementara itu, pada bagian pusat kota, fasilitas direncanakan berdiri di sekitar Jalan Jend. Sudirman, Jalan Jend. Ahmad Yani, dan sebagian ruas jalan lainnya. Di bagian utara kota; sarana direncanakan tersebar di sekitar Lapangan Olahraga Loka Jaya di Jalan Bulus, Kecamatan Cilacap Tengah; dan juga di Jalan Damar berserta sejumlah titik lainnya di kecamatan Cilacap Utara.

Studio Kota Cilacap

63


sarana

peribadatan

Saat Ini Pada kondisi awal, Kota Cilacap memiliki 61 masjid, 57 musholla, 6 gereja, dan 3 vihara. Gereja dan vihara hanya terpusat di pusat Kota Cilacap saja, sedangkan masjid tersebar secara menyeluruh di penjuru kota.

64

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Rencana Berdasarkan analisis jumlah kebutuhan sesuai SNI, jumlah masjid di Kota Cilacap masih belum memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu, dibutuhkan penambahan jumlah masjid sebanyak 9 unit untuk memenuhi kebutuhan di 20 tahun mendatang.

Studio Kota Cilacap

65


sarana

ruang terbuka hijau

Saat Ini Sekitar 12% dari wilayah perkotaan Cilacap merupakan ruang terbuka hijau yang berupa alun-alun, lapangan olahraga, taman lingkungan, taman kota, RTH di atas pipa minyak, hutan kota dan pemakaman umum.

66

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Rencana Penambahan ruang terbuka hijau di Kota Cilacap diwujudkan melalui beberapa perencanaan, yaitu dengan melalui penambahan dan pemeliharaan ruang terbuka hijau yang sudah ada. Penambahan RTH meliputi pembangunan Taman Kota di Cilacap Tengah serta pembangunan taman Lingkungan yang tersebar di seluruh Kota Cilacap.

Studio Kota Cilacap

67


sarana

transportasi umum

68

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Saat Ini

Rencana

Transportasi umum untuk pergerakan internal Kota Cilacap saat ini masih hanya sebatas taksi, ojek, dan angkot. Angkot di Kota Cilacap hanya mempunyai dua rute yang terkonsentrasi pada pergerakan di bagian selatan kota, tidak ke utara.

Karena keterbatasan transportasi umum massal di Kota Cilacap, maka pada tahun 2037 direncanakan penyediaan bus rapid transit (BRT). BRT ini mempunyai sejumlah halte yang menghubungkan area perumahan dengan pusatpusat kegiatan seperti pendidikan, perdagangan dan jasa, rekreasi, dan lain-lain. Untuk memudahkan pergerakan, BRT ini mempunyai lajur khusus pada ruas jalan yang cukup lebar, seperti Jalan Gatot Subroto.


Peta Rencana Sarana Transportasi Umum

Studio Kota Cilacap

69


sarana

rekreasi dan olahraga

Saat Ini Sarana rekreasi dan olahraga di Kota Cilacap sangat terbatas dan kondisinya tidak terawat. Hal tersebut membuat sebagian penduduk lebih memilih untuk berekreasi di Purwokerto.

70

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Rencana Pada tahun 2037 dilakukan penambahan 13 sarana rekreasi dan olahraga baru yang terdiri dari: lapangan terbuka, lapangan tertutup, balai serbaguna, dan gelanggang renang. Selain itu, dilakukan juga perawatan dan renovasi sarana rekreasi dan olahraga yang sudah ada.

Studio Kota Cilacap

71


72

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


rencana pentahapan berisikan tabel program kegiatan selama 20 tahun perencanaan yang kemudian digambarkan dengan peta pola ruang

Studio Kota Cilacap

73


Rencana Pentahapan Kota Cilacap (2018-2037) Perencanaan jangka panjang selama 20 tahun kedepan di Kota Cilacap dilakukan dengan pembagian tahap rencana per lima tahun. Di setiap pembagian tahap rencana, terdapat program dan kegiatan yang dikelompokkan sesuai dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan Kota Cilacap. Rencana ini merupakan bentuk nyata dalam perwujudan tujuan perencanaan Kota Cilacap, yaitu “Mewujudkan Kota Cilacap sebagai Ibukota Kabupaten berbasis Industri yang Layak Huni tahun 2037�. Selain itu, rencana ini diharapkan mampu memberikan solusi dari permasalahan yang telah dianalisis sebelumnya. Program-program yang dilakukan selama 20 tahun tersebut juga diiringi dengan kegiatan pemeliharaan dan evaluasi. Perubahan-perubahan yang telah dilakukan setelah 20 tahun tersebut diharapkan akan terus berkelanjutan sehingga tidak hanya berhenti di tahun 2037. Selain itu, perubahan-perubahan tersebut diharapkan tidak menimbulkan masalah baru di waktu yang akan datang.

74

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Tahap I (2018-2022) Program dan kegiatan prioritas yang direncankan untuk dilaksanakan pada rentang tahap pertama berfokus pada perbaikan lingkungan, pemerataan sarana prasarana, dan persiapan pengembangan kawasan dengan rincian sebagai berikut: 1. Pengembangan terkait dengan kawasan pendidikan; mencakup pembangunan pusat riset akademis di Kelurahan Lomanis dan Tambakreja, serta pembangunan asrama di kawasan perguruan tinggi. 2. Perbaikan lingkungan di kawasan perumahan di Kelurahan Gumilir, perumahan sepanjang Kali Yasa (Jalan Bintang Timur, Jalan Kano, Jalan Majapahit Raya), serta kawasan UMKM di Kelurahan Cilacap. 3. Revitalisasi kawasan pariwisata di sekitar Teluk Penyu. 4. Pelebaran ruas Jalan Soetomo untuk mempersiapkan perkembangan kawasan yang ada di sepanjang jalan tersebut. 5. Pembangunan jalur pedestrian di ruas Jalan Soetomo, Radjiman, Kalimantan, dan Husni Thamrin. 6. Pembangunan sistem dan fasilitas BRT Kota Cilacap yang mencakup pembangunan lajur khusus dan halte. Lajur khusus ditempatkan di Jalan

MT Haryono dan Jalan Gatot Soebroto, sedangkan halte-halte ditempatkan pada titik-titik yang menghubungan perumahan-perumahan dengan pusat kegiatan yang ada. 7. Pembangunan rusun nelayan di Kelurahan Cilacap. 8. Pembangunan fasilitas sosial berupa masjid, kolam renang, taman lingkungan, dan ruang publik yang dilengkapi kios komersial. 9. Pengembangan kawasan komersil-jasa di sekutar Jalan Perintis Kemerdekaan, GOR, Wijayakusuma, Kawasan Kota Cilacap bagian utara, pusat pendidikan industri, Jalan Brigjen Katamso, dan Jalan Rinjani. 10. Pengembangan kawasan kampung nelayan di Kelurahan Cilacap 11. Pembangunan prasarana berupa perluasan dan pemasangan jaringan air minum serta jaringan sanitasi. Jaringan sanitasi mencakup IPAL komunal di Kelurahan Tambakreja dan IPAL B3 di Kelurahan Cilacap. 12. Pemeliharaan/perbaikan berbagai sarana prasarana mencakup jalur pedestrian, TPS, tempat wisata, fasilitas kesehatan, jaringan air bersih beserta reservoirnya, sarana olahraga, sarana ibadah, sistem drainase, dan jalan.

Studio Kota Cilacap

75


Peta Pola Ruang

76

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Peta Rencana Pentahapan Periode I


Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan DI Panjaitan Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Radjiman I Program

`

Kegiatan 2018

2019

2020

2021

Program

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Husni Thamrin

2022

Sosialisasi lahan Kota Cilacap bagian barat Pembangunan Halte BRT Kota Cilacap

Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian barat Pembangunan ruas jalan di Kota Cilacap bagian barat Peningkatan Akses Internal Kota Cilacap

Sosialisasi lahan Kota Cilacap bagian timur

Sarana Transportasi

Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian timur

Peningkatan Akses Internal Kota Cilacap Pembangunan Lajur Khusus BRT

Pembangunan ruas jalan di Kota Cilacap bagian timur

Pemeliharaan Jalur Pedestrian

Pelebaran Jalan

Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Dr Radjiman

Pembangunan jalur pedestrian Jalan Dr Tegalkamulyan Soetomo IPAL Komunal di di Kelurahan

Pembangunan Jalur Pedestrian

Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan Sanitasi

Akuisisi lahan timur Jalan Dr Soetomo Pemeliharaan Ruang Terbuka Pelebaran Jalan Dr Soeteomo Pembebasan Lahan

Prasarana Transportasi

Pembangunan dan Pemeliharaan IPAL Komunal & IPAL B3

Pembangunan jalur pedestrian Jalan Dr Cilacap Radjiman IPAL Komunal di di Kelurahan Pembangunan jalur pedestrian Jalan Kalimantan IPAL Komunal di di Kelurahan Donan Pembangunan jalur pedestrian Jalan Husni Thamrin IPAL Komunal di di Kelurahan Sidakaya

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Gatot Soebroto

Pemeliharaan IPAL jalur Komunal pedestrian di Jalan Gatot Soebroto

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan S. Parman

Pemeliharaan di Jalan S. Parman Pembangunanjalur IPALpedestrian B3 di Kelurahan Cilacap

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Jendral Sudirman

Pemeliharaan di Jalan Jendral Sudirman Pembangunanjalur IPALpedestrian B3 di Kelurahan Tambakreja

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Jendral Ahmad Yani

Pemeliharaan IPAL jalur B3 pedestrian di Jalan Jendral Ahmad Yani

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Letnan Jend Suprapto Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan DI Panjaitan

Persampahan

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Letnan Jend Suprapto Pembebasan Lahan Pemeliharaan Jalur Pedestrian Pembangunan dan Pemeliharaan jalurPenampungan pedestrian di Jalan DI Panjaitan Pendirian Tempat Sementara Pemeliharaan TPS

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo

Pemeliharaan TPS jalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Radjiman

Pemeliharaan pedestrian di Jalan Drperguruan Radjiman tinggi Pembangunanjalur asrama pada area sekitar Pembangunan dan Pemeliharaan Tempat Tinggal

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Husni Thamrin

Sarana Transportasi

Pembangunan ruas di Kota Cilacap bagianSoebroto timur lajur jalan khusus BRT di Jalan Gatot

Sosialisasi Pembangunan Taman Kota di Cilacap Tengah

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan

Pembangunan Halte BRT Kota Cilacap

Akuisisi lahan Kota Pembangunan lajurCilacap khususbagian BRT ditimur Jalan MT Haryono

Ruang Terbuka Pemeliharaan Ruang Hijau Terbuka Hijau Pembangunan jembatan KarangtalunTegal Kamulyan Taman Lingkungan di Cilacap Selatan

Akuisisi lahan timur Jalan Dr Soetomo

Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Husni Thamrin

Pembangunan halte tahap I (menghubungkan perumahan dengan pusat kegiatan eksisting)

Perumahan Pembangunan Halte BRT Kota Cilacap Perbaikan

Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat kegiatan pendidikan dan industri baru) Pembangunan halte tahap III (menghubungkan perumahan baru dengan pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru) Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan Jendral Ahmad Yani

2022

Sosialisasi Taman Lingkungan di Cilacap Utara Penambahan Akses Pembangunan Eksternal Kota Cilacap Akuisisi lahan Taman Lingkungan di Cilacap Tengah Pembangunan Penambahan dan

Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo

Pembangunan Jalur Pedestrian

` 2021

Sosialisasi lahanlajur Kotakhusus CilacapBRT bagian timur Pembangunan di Jalan Jendral Ahmad Yani

Perundingan Pembebasan antar Lahankelurahan

Pelebaran Jalan Dr Soeteomo

Prasarana Transportasi

2020

Pembangunan halte tahap III (menghubungkan perumahan baru dengan Pembangunan ruas jalan di Kota Cilacap bagian barat pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru)

Perundingan antar kelurahan

Sosialisasi Pelebaran Jalan

2019

Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian barat kegiatan pendidikan dan industri baru)

Penataan Koridor Jalan Rinjani Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan S Parman

Pembangunan jembatan Karangtalun- Tegal Kamulyan

2018

Pembangunan halte tahap I (menghubungkan perumahan dengan pusat Sosialisasi lahan Kota Cilacap bagian barat kegiatan eksisting)

Penataan Koridor Jalan Rinjani

Penambahan Akses Sosialisasi Eksternal Kota Cilacap Akuisisi lahan

I

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan Kegiatan

Sarana Transportasi

Lingkungan Perumahan

Pemeliharaan pedestrian di Jalan Kalimantan Pembangunanjalur rusun di permukiman nelayan, Kelurahan Cilacap Pemeliharaan pedestrian di JalanUtara Husni Thamrin Pembangunanjalur rumah dinas di Cilacap Pembangunan halte tahap I (menghubungkan perumahan dengan pusat Pemeliharaan rumah susun kegiatan eksisting) Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat Perbaikan lingkungan perumahan di Kebonmanis, Cilacap Utara kegiatan pendidikan dan industri baru) Pembangunan halte tahap III (menghubungkan perumahan baru dengan Perbaikan lingkungan perumahan di Gumilir, Cilacap Utara pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru) Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan Jendral Ahmad Kali YaniYasa (Utara PPSC) Perbaikan lingkungan perumahan nelayan di sepanjang

Studio Kota Cilacap

77


Pembangunan IPAL B3 di Kelurahan Tambakreja

Pembangunan kolam renang

Pemeliharaan IPAL B3

Pembangunan kios komersil

Pembebasan Lahan Persampahan

Pembangunan dan Pemeliharaan TPS Program

Olahraga

Pendirian Tempat Penampungan Sementara

I

Pemeliharaan TPS

2018

2019

2020

2021

Program

2022

Perumahan

Peningkatan Akses Internal Kota Cilacap

Sosialisasi lahanPusat Kota Cilacap bagian barat Pembangunan Riset Akademik di Kelurahan Lomanis Pembangunan dan Akuisisi lahan Kota Cilacap barat Pengembangan Pembangunan Pusat Riset bagian Akademik di Kelurahan Tambakreja Kawasan Pendidikan

Pembangunan rusun di permukiman nelayan, Kelurahan Cilacap Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian barat Pembangunan dinas di Cilacap Utara Pembangunan rumah ruas jalan di Kota Cilacap bagian barat

Pembangunan jalan diKampus Kota Cilacap bagian baratCilacap Pengembanganruas Kawasan Politeknik Negeri Pendidikan

Pemeliharaan rumah susun bagian timur Sosialisasi lahan Kota Cilacap Perbaikan lingkungan perumahan di Kebonmanis, Cilacap Utara Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian timur

Perbaikan Lingkungan Perumahan

Sarana Pendidikan Dasar

Perbaikan lingkungan perumahan di Gumilir, Cilacap Pembangunan ruas jalan di Kota Cilacap bagian timurUtara

Pembuatan Jaringan Jalan Baru

Penambahan unit perkantoran Perundingan antar kelurahan di Kelurahan Gunungsimping

Industri

Pengembangan Sosialisasi lahan unit instansi di Kelurahan Gunungsimping Penambahan Akses Perluasan Pusat Perkantoran Eksternal Kota Penambahan Cilacap Akuisisi lahan unit perkantoran di Kelurahan Sidakaya

Prasarana Transportasi

Jaringan Jalan

Pengembangan kawasan kampung nelayan di Kelurahan Cilacap Pengembangan dan Pembangunan jembatan Karangtalun- Tegal Kamulyan Perluasan Industri Perluasan area industri di Kelurahan Lomanis, Cilacap Tengah Sosialisasi Pelebaran Jalan Revitalisasi, Pembangunan, dan Pemeliharan Objek Wisata

Pembangunan Jalur Pedestrian Rekreasi

Pembangunan Wisata Hutan Bakau di bagian timur Cilacap, Kelurahan Pembangunan Tegalkamulyanjalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo

Prasarana Transportasi Jaringan Drainase

Pemeliharaan Tempat Wisata di Jalan Dr Radjiman Pembangunan jalur pedestrian Pembebasan Lahan Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan

Pelebaran PembuatanJalan Jaringan Drainase Baru

Perdagangan

Pengembangan Kawasan Komersil

Pemeliharaan Jalur Pedestrian

Pembangunan kolam renang di Jalan DI Panjaitan Pemeliharaan jalur pedestrian

Pembangunan kiospedestrian komersil di Jalan Dr Soetomo Pemeliharaan jalur Revitalisasi dan Penambahan Sarana Pembangunan lapangan olahraga indoor Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Radjiman Olahraga

Pemeliharaan sarana olahraga di Jalan Husni Thamrin Pemeliharaan jalur pedestrian

Jaringan Air Bersih

Pembangunan dan Pembangunan Pembangunan halte II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat Pengembangan Pembangunan Pusattahap Riset Akademik di Kelurahan Tambakreja Halte BRT Kota Kawasan Pendidikan kegiatan pendidikan dan industri baru) Cilacap Pembangunan halte tahapKampus III (menghubungkan perumahan Pengembangan Kawasan Politeknik Negeri Cilacap baru dengan pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru)

Transportasi

Pembangunan 2 unitkhusus TK Pembangunan lajur BRT di Jalan Jendral Ahmad Yani

Pembangunan

Pelebaran Dr Soeteomo PembuatanJalan jaringan drainase baru

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Parman Pengembangan kawasan komersil danS. jasa di sebelah utara Kota Cilacap Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Sudirman Pengembangan kawasan komersil danJendral jasa di dekat pusat pendidikan industri

Pembangunan dan Pemeliharaan Masjid

Pemeliharaan jalur pedestrian Jalan LetnanKatamso Jend Suprapto Penataan kawasan komersil di di Jalan Brigjend Pemeliharaan pedestrian Pembangunanjalur 3 unit masjid di Jalan DI Panjaitan Pemeliharaan sarana jalur pedestrian ibadah di Jalan Dr Soetomo Pemeliharaan jalur air pedestrian Perluasan jaringan minum di Jalan Dr Radjiman

Pembangunan I (menghubungkan perumahan Pembangunan halte Pusattahap Riset Akademik di Kelurahan Lomanis dengan pusat kegiatan eksisting)

Pendidikan Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018 78 Sarana

Akuisisi lahan timur Pembebasan LahanJalan Dr Soetomo

Pemeliharaan jalur pedestrian Jalan Jendral Ahmad Yani Penataan kawasan komersil di di Jalan Rinjani

Pemeliharaan Pemeliharaan kesehatan Pemeliharaan fasilitas jalur pedestrian di Jalan Letnan Jend Suprapto Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Jalur

Pembangunan public space Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan

Sosialisasi Pengoptimalisasian fungsi jalan

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Gatot kawasan SoebrotoGOR Wijayakusuma Pengembangan kawasan komersil di sekitar

Peribadatan

Olahraga

Pembangunan jembatan Peningkatan Fungsi JalanKarangtalun- Tegal Kamulyan

Pembangunan jaluryang pedestrian Perbaikan drainase rusak di Jalan Dr Soetomo

Pembangunan Balai Serbaguna di Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Pemeliharaan Tegalkamulyanjalur pedestrian di Jalan Jendral Ahmad Yani

Pedestrian

Perundingan antar kelurahan Pembuatan jaringan jalan baru

Pembangunan pedestrian di Jalan Husni Thamrin Pengembanganjalur kawasan komersil di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan

Pembangunan Balai Serbaguna di Jalan Srikandi, Kelurahan Kebonmanis Pembangunan Balai Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Gatot Soebroto Serbaguna Pembangunan Balaipedestrian SerbagunadidiJalan JalanS.Karangsuci, Kelurahan Donan Pemeliharaan jalur Parman

Kesehatan

Penataan Koridor Jalan Rinjani Pembebasan Lahan

Perbaikan dan Pembangunan pedestrianjaringan di Jalandrainase Dr Radjiman Pemeliharaan Perawatan danjalur pemeliharaan Pembangunan Jalur Jaringan Drainase Pedestrian Pembangunan pedestrian di Jalan Kalimantan Perubahan tipejalur jaringan drainase

Pembangunan Serbagunadi diJalan JalanHusni Rinjani, Kelurahan Sidanegara Pembangunan Balai jalur pedestrian Thamrin

Pembangunan Balai Serbaguna di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Pemeliharaan Tambakreja jalur pedestrian di Jalan Jendral Sudirman

Akuisisi lahan Kota Cilacap Pembangunan 2 unit SD bagian timur

Sosialisasi jalan yang rusak Penambahan Akses Perbaikan Perbaikan dan Eksternal Kota Maintenance Cilacap Akuisisi lahan Perawatan dan Pemeliharaan jaringan jalan

Optimalisasi Fungsi Jalan

Revitalisasi Wisata Akuisisi lahan timurBenteng Jalan DrPendem Soetomo RevitalisasiJalan WisataDrPantai Teluk Penyu Pelebaran Soeteomo

Sosialisasi lahan2Kota Cilacap bagian timur Pembangunan unit TK

Pembangunan ruas 2 unitjalan SMPdi Kota Cilacap bagian timur

Perbaikan lingkungan perumahan nelayan di sepanjang Kali Yasa (Utara PPSC) Penataan Koridor Jalan Rinjani

Instansi dan perkantoran

Peningkatan Akses Internal Kota Cilacap Pembangunan

Perluasan dan Pemeliharaan Jaringan Air Minum

Pembangunan Halte BRT Kota Cilacap

Sarana Transportasi

`

Kegiatan Pemeliharaan sarana olahraga

Pembangunan pada area sekitar Sosialisasi lahanasrama Kota Cilacap bagian baratperguruan tinggi Pembangunan dan Pemeliharaan Tempat Tinggal

I

Pembangunan public space

`

Kegiatan

Revitalisasi dan Penambahan Sarana Pembangunan lapangan olahraga indoor Olahraga

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan jaringan air minum Pemeliharaan jalur pedestrian di JalanKesugihan Husni Thamrin reservoir di Kecamatan Pembangunan halte tahap I (menghubungkan perumahan dengan pusat Pemasangan jaringan air bersih ke seluruh permukiman kota kegiatan eksisting) Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat kegiatan pendidikan dan industri baru) Pembangunan halte tahap III (menghubungkan perumahan baru dengan pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru) Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan Jendral Ahmad Yani

2018

2019

2020

2021

2022


Tahap II (2023-2027) Program dan kegiatan prioritas yang direncankan untuk dilaksanakan pada rentang tahap kedua antara lain pemerataan sarana dan prasarana, pengembangan kawasan baru, dan persiapan integrasinya terhadap sistem kota yang ada yang mencakup: 1. Pengembangan terkait dengan kawasan pendidikan di sekitar Politeknik Cilacap. 2. Penataan koridor Jalan Rinjani. 3. Pembangunan ruas jalan baru di kawasan Cilacap Barat. 4. Pembangunan akses eksternal berupa jembatan yang menghubungkan kelurahan Karangtalun dengan kelurahan Kutawaru. 5. Pengembangan sistem dan fasilitas BRT Kota Cilacap yang mencakup pembangunan lajur khusus di Jalan Ahmad Yani dan Dr Soetomo, serta pembangunan halte-halte di pada titik-titik yang terhubung dengan kawasan perumahan baru dan kawasan pendidikan dan industri baru. 6. Pembangunan kawasan pariwisata Hutan Bakau di Kelurahan Tegalkamulyan. 7. Pembangunan taman kota di Kecamatan Cilacap Tengah.

8. Perbaikan lingkungan di kawasan perumahan di Kelurahan Kebonmanis. 9. Pembangunan kawasan perumahan dinas. 10. Pembangunan fasilitas sosial berupa masjid, kolam renang, taman lingkungan, balai serbaguna, ruang publik, SD, SMP, serta lapangan olaharaga. 11. Pengembangan kawasan komersil-jasa di sekutar Jalan Perintis Kemerdekaan, GOR, Wijayakusuma, Kawasan Kota Cilacap bagian utara, pusat pendidikan industri, Jalan Brigjen Katamso, dan Jalan Rinjani. 12. Pengembangan kawasan kampung nelayan di Kelurahan Cilacap 13. Pembangunan prasarana berupa pemasangan jaringan air minum, pendirian jaringan sanitasi komunal, dan pendirian TPS. Jaringan sanitasi mencakup IPAL komunal di perumahan perkampungan dan kawasan industri kecil. 14. Pemeliharaan/perbaikan berbagai sarana prasarana mencakup jalur pedestrian, TPS, tempat wisata, fasilitas kesehatan, jaringan air bersih beserta reservoirnya, sarana olahraga, sarana ibadah, sistem drainase, jalan, IPAL, dan rusun.

Studio Kota Cilacap

79


Pentahapan 1

80

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Pentahapan 2


Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Radjiman II Program

Kegiatan

Program 2023

2024

2025

2026

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Husni Thamrin

2027

Sosialisasi lahan Kota Cilacap bagian barat Pembangunan Halte BRT Kota Cilacap

Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian barat Pembangunan ruas jalan di Kota Cilacap bagian barat Peningkatan Akses Internal Kota Cilacap

Sosialisasi lahan Kota Cilacap bagian timur

Sarana Transportasi

Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian timur

Peningkatan Akses Internal Kota Cilacap Pembangunan Lajur Khusus BRT

Pembangunan ruas jalan di Kota Cilacap bagian timur

Pembangunan Jalur Pedestrian

Pemeliharaan Jalur Pedestrian

Pelebaran Jalan

Pembangunan IPAL di di Kelurahan jalur Komunal pedestrian Jalan Dr Tegalkamulyan Soetomo

Pembangunan Jalur Pedestrian

Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan Sanitasi

Pemeliharaan Ruang Terbuka Akuisisi lahan timur Jalan Dr Soetomo Pembebasan Lahan Pelebaran Jalan Dr Soeteomo

Prasarana Transportasi

Pembangunan dan Pemeliharaan IPAL Komunal & IPAL B3

Pembangunan IPAL di di Kelurahan jalur Komunal pedestrian Jalan Dr Cilacap Radjiman Pembangunan jalur IPAL Komunal di di Kelurahan Donan pedestrian Jalan Kalimantan Pembangunan IPAL di di Kelurahan Sidakaya jalur Komunal pedestrian Jalan Husni Thamrin

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Gatot Soebroto

Pemeliharaan IPAL jalur Komunal pedestrian di Jalan Gatot Soebroto

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan S. Parman

Pembangunan IPALpedestrian B3 di Kelurahan Cilacap Pemeliharaan jalur di Jalan S. Parman

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Jendral Sudirman

Pembangunan IPALpedestrian B3 di Kelurahan Tambakreja Pemeliharaan jalur di Jalan Jendral Sudirman

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Jendral Ahmad Yani

Pemeliharaan IPAL jalur B3 pedestrian di Jalan Jendral Ahmad Yani

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Letnan Jend Suprapto Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan DI Panjaitan

Persampahan

Pemeliharaan Jalur Pedestrian Pembangunan dan Pemeliharaan TPS

Pembebasan PemeliharaanLahan jalur pedestrian di Jalan Letnan Jend Suprapto Pendirian Tempat Sementara Pemeliharaan jalurPenampungan pedestrian di Jalan DI Panjaitan

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo

Pemeliharaan TPS jalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Radjiman

Pembangunan asrama pada area sekitar Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Drperguruan Radjiman tinggi Pembangunan dan Pemeliharaan Tempat Tinggal

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Husni Thamrin

Sarana Transportasi

Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan Gatot ruas jalan di Kota Cilacap bagianSoebroto timur

Pembangunan Taman Kota di Cilacap Tengah Sosialisasi

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan

Pembangunan Halte BRT Kota Cilacap

Pembangunan lajurCilacap khususbagian BRT ditimur Jalan MT Haryono Akuisisi lahan Kota

Ruang Terbuka Pemeliharaan Ruang Hijau Terbuka Hijau Pembangunan Taman Lingkungan di Cilacap Selatan jembatan KarangtalunTegal Kamulyan

Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Dr Radjiman

Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Husni Thamrin

Pembangunan halte tahap I (menghubungkan perumahan dengan pusat kegiatan eksisting)

Perumahan Pembangunan Halte BRT Kota Cilacap Perbaikan

Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat kegiatan pendidikan dan industri baru) Pembangunan halte tahap III (menghubungkan perumahan baru dengan pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru) Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan Jendral Ahmad Yani

2027

Pembangunan Taman Lingkungan di Cilacap Utara Penambahan Akses Sosialisasi Eksternal Kota Cilacap Pembangunan Akuisisi lahan Taman Lingkungan di Cilacap Tengah Penambahan dan

Akuisisi lahan timur Jalan Dr Soetomo

Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo

2026

Pembangunan di Jalan Jendral Ahmad Yani Sosialisasi lahanlajur Kotakhusus CilacapBRT bagian timur

Pembebasan Lahankelurahan Perundingan antar

Pelebaran Jalan Dr Soeteomo

Prasarana Transportasi

2025

Pembangunan halte tahap III (menghubungkan perumahan baru dengan Pembangunan ruas jalan di Kota Cilacap bagian barat pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru)

Perundingan antar kelurahan

Sosialisasi Pelebaran Jalan

2024

Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian barat kegiatan pendidikan dan industri baru)

Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan S Parman Penataan Koridor Jalan Rinjani

Pembangunan jembatan Karangtalun- Tegal Kamulyan

2023

Pembangunan halte tahap I (menghubungkan perumahan dengan pusat Sosialisasi lahan Kota Cilacap bagian barat kegiatan eksisting)

Penataan Koridor Jalan Rinjani

Penambahan Akses Sosialisasi Eksternal Kota Cilacap Akuisisi lahan

II

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan Kegiatan

Sarana Transportasi

Lingkungan Perumahan

Pembangunan rusun di permukiman nelayan, Kelurahan Cilacap Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan Pembangunan rumah dinas di Cilacap Pemeliharaan jalur pedestrian di JalanUtara Husni Thamrin Pembangunan halte tahap I (menghubungkan perumahan dengan pusat Pemeliharaan rumah susun kegiatan eksisting) Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat Perbaikan lingkungan perumahan di Kebonmanis, Cilacap Utara kegiatan pendidikan dan industri baru) Pembangunan halte tahap III (menghubungkan perumahan baru dengan Perbaikan lingkungan perumahan di Gumilir, Cilacap Utara pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru) Perbaikan lingkungan perumahan nelayan di sepanjang Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan Jendral Ahmad Kali YaniYasa (Utara PPSC) kalo

Studio Kota Cilacap

81


Pemeliharaan IPAL B3

Pembangunan kios komersil Olahraga

Pembebasan Lahan Persampahan

Pembangunan dan Pemeliharaan TPS Program

Pendirian Tempat Penampungan Sementara

Pembangunan public space

II

Kegiatan Pemeliharaan TPS

Program 2023

2024

2025

2026

Perumahan

Peningkatan Akses Internal Kota Cilacap

Pembangunan Riset Akademik di Kelurahan Lomanis Sosialisasi lahanPusat Kota Cilacap bagian barat Pembangunan dan Pengembangan Pembangunan Pusat Riset bagian Akademik di Kelurahan Tambakreja Akuisisi lahan Kota Cilacap barat Kawasan Pendidikan

Pembangunan rusun di permukiman nelayan, Kelurahan Cilacap Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian barat Pembangunan dinas di Cilacap Utara Pembangunan rumah ruas jalan di Kota Cilacap bagian barat

Pengembangan Kawasan Politeknik Negeri Pembangunan ruas jalan diKampus Kota Cilacap bagian baratCilacap Pendidikan

Pemeliharaan rumah susun bagian timur Sosialisasi lahan Kota Cilacap Perbaikan lingkungan perumahan di Kebonmanis, Cilacap Utara Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian timur

Perbaikan Lingkungan Perumahan

Pengembangan Perluasan lahan unit instansi di Kelurahan Gunungsimping Penambahan Akses Sosialisasi Pusat Perkantoran Eksternal Kota Penambahan Cilacap Akuisisi lahan unit perkantoran di Kelurahan Sidakaya

Pelebaran Jalan

Prasarana Transportasi

Pembangunan Jalur Pedestrian

Pembangunan 2 unit SD bagian timur Akuisisi lahan Kota Cilacap

Pembebasan Lahan Penataan Koridor Jalan Rinjani Pembuatan Jaringan Jalan Baru Pembuatan jaringan jalan baru Perundingan antar kelurahan

Jaringan Jalan

Pengembangan kawasan kampung nelayan di Kelurahan Cilacap Pengembangan dan Pembangunan jembatan Karangtalun- Tegal Kamulyan Perluasan Industri Perluasan Sosialisasi area industri di Kelurahan Lomanis, Cilacap Tengah

Perbaikan jalan yang rusak Penambahan Perbaikan danAkses Sosialisasi Eksternal Kota Maintenance Perawatan dan Pemeliharaan jaringan jalan Cilacap Akuisisi lahan Optimalisasi Fungsi Jalan

Revitalisasi Wisata Akuisisi lahan timurBenteng Jalan DrPendem Soetomo

Revitalisasi, Revitalisasi Wisata Pantai Teluk Penyu Pembangunan, dan Pelebaran Jalan Dr Soeteomo Pemeliharan Objek Pembangunan Wisata Hutan Bakau di bagian timur Cilacap, Kelurahan Pembangunan Wisata Tegalkamulyanjalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo

Pembangunan unit TK Sosialisasi lahan2Kota Cilacap bagian timur

Pembangunan 2 unitjalan SMPdi Kota Cilacap bagian timur Pembangunan ruas

Penambahan unit perkantoran Perundingan antar kelurahan di Kelurahan Gunungsimping

Industri

Peningkatan Akses Internal Kota Pembangunan Cilacap Sarana Pendidikan Dasar

Perbaikan lingkungan perumahan di Gumilir, Cilacap Pembangunan ruas jalan di Kota Cilacap bagian timurUtara Perbaikan lingkungan perumahan nelayan di sepanjang Kali Yasa (Utara PPSC) kalo Penataan Koridor Jalan Rinjani

Instansi dan perkantoran

II Kegiatan

Pemeliharaan sarana olahraga

2027

Pembangunan pada area sekitar Sosialisasi lahanasrama Kota Cilacap bagian baratperguruan tinggi Pembangunan dan Pemeliharaan Tempat Tinggal

Revitalisasi dan Penambahan Sarana Pembangunan lapangan olahraga indoor Olahraga

Pembuatan Pelebaran Jalan Jaringan Drainase Baru Prasarana Jaringan Transportasi Drainase

Pemeliharaan Wisata di Jalan Dr Radjiman PembangunanTempat jalur pedestrian Pembebasan Lahan Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan

Peningkatan Fungsi JalanKarangtalun- Tegal Kamulyan Pembangunan jembatan Pengoptimalisasian fungsi jalan Sosialisasi Pembebasan LahanJalan Dr Soetomo Akuisisi lahan timur Pembuatan jaringan drainase baru Pelebaran Jalan Dr Soeteomo

Perbaikan drainase rusak di Jalan Dr Soetomo Pembangunan jaluryang pedestrian Perbaikan dan Pemeliharaan Perawatan danjalur pemeliharaan Pembangunan pedestrianjaringan di Jalandrainase Dr Radjiman Pembangunan Jalur Jaringan Drainase Pedestrian Perubahan tipe jaringan drainase Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan

Rekreasi Pembangunan Serbagunadi diJalan JalanHusni Rinjani, Kelurahan Sidanegara Pembangunan Balai jalur pedestrian Thamrin

Pengembangan kawasan komersil di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Husni Thamrin

Pembangunan Balai Serbaguna di Jalan Srikandi, Kelurahan Kebonmanis Pembangunan Balai Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Gatot Soebroto Serbaguna Pembangunan Balaipedestrian SerbagunadidiJalan JalanS.Karangsuci, Kelurahan Donan Pemeliharaan jalur Parman Pembangunan Balai Serbaguna di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Jendral Sudirman Tambakreja

Pengembangan kawasan komersil di sekitar Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Gatot kawasan SoebrotoGOR Wijayakusuma

Perdagangan

Pengembangan Kawasan Komersil

Pembangunan Balai Serbaguna di Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Pemeliharaan Tegalkamulyanjalur pedestrian di Jalan Jendral Ahmad Yani Kesehatan

Pembangunan kolam renang di Jalan DI Panjaitan Pemeliharaan jalur pedestrian Peribadatan Pembangunan kiospedestrian komersil di Jalan Dr Soetomo Pemeliharaan jalur

Olahraga

Pemeliharaan olahraga di Jalan Husni Thamrin Pemeliharaan sarana jalur pedestrian

Pendidikan Laporan 82Sarana Transportasi

Penataan kawasan komersil di di Jalan Brigjend Pemeliharaan jalur pedestrian Jalan LetnanKatamso Jend Suprapto Pemeliharaan Jalur Pedestrian Pembangunan 3 unit masjid Pembangunan dan Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan DI Panjaitan Pemeliharaan Masjid Pemeliharaan ibadah di Jalan Dr Soetomo Pemeliharaan sarana jalur pedestrian

Revitalisasi dan Penambahan Sarana Pembangunan lapangan olahraga indoor Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Radjiman Olahraga Pembangunan public space Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan

Perluasan jaringan minum di Jalan Dr Radjiman Pemeliharaan jalur air pedestrian Jaringan Air Bersih

Pembangunan Pusat halte tahap I (menghubungkan perumahan Pembangunan Riset Akademik di Kelurahan Lomanis dengan pusat kegiatan eksisting) Pembangunan dan Pembangunan Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat Pengembangan Pembangunan Pusat Riset Akademik di Kelurahan Tambakreja Halte BRT Kota Kawasan Pendidikan kegiatan pendidikan dan industri baru) Cilacap Pembangunan halte tahapKampus III (menghubungkan perumahan Pengembangan Kawasan Politeknik Negeri Cilacap baru dengan pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru)

Studio Rencana Kota Cilacap 2018 Pembangunan 2 unit TK

Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan Jendral Ahmad Yani

Pembangunan

Pengembangan kawasan komersil danJendral jasa di dekat pusat pendidikan industri Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Sudirman Penataan kawasan komersil di di Jalan Rinjani Pemeliharaan jalur pedestrian Jalan Jendral Ahmad Yani

Pemeliharaan Pemeliharaan kesehatan Pemeliharaan fasilitas jalur pedestrian di Jalan Letnan Jend Suprapto Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Jalur Pedestrian

Pengembangan kawasan komersil danS. jasa di sebelah utara Kota Cilacap Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Parman

Perluasan dan Pemeliharaan Jaringan Air Minum

Pembangunan Halte BRT Kota Cilacap

Sarana Transportasi

Pemeliharaan air minum Pemeliharaan jaringan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan Pemeliharaan di Kecamatan Pemeliharaan reservoir jalur pedestrian di JalanKesugihan Husni Thamrin Pembangunan halte tahap I (menghubungkan perumahan dengan pusat Pemasangan jaringan air bersih ke seluruh permukiman kota kegiatan eksisting) Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat kegiatan pendidikan dan industri baru) Pembangunan halte tahap III (menghubungkan perumahan baru dengan pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru) Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan Jendral Ahmad Yani

2023

2024

2025

2026

2027


Tahap III (2028-2032) Program dan kegiatan prioritas yang direncankan untuk dilaksanakan pada rentang tahap ketiga difokuskan terhadap pelengkapan sarana prasarana, penyempurnaan kawasan baru, dan pengintegrasiannya terhadap sistem perkotaan, dengan perincian: 1. Pengembangan terkait dengan kawasan pendidikan berupa pengembangan kawasan di sekitar Politeknik Cilacap serta pembangunan asrama. 2. Pembangunan ruas jalan baru di kawasan Cilacap Timur. 3. Pelanjutan pengembangan sistem dan fasilitas BRT berupa penambahan halte-halte di pada titik-titik yang terhubung dengan kawasan perumahan baru dan kawasan pendidikan dan industri baru. 4. Pengembangan kawasan kampung nelayan di Kelurahan Cilacap

5. Perluasan kawasan industri besar di Kelurahan Donan. 6. Pembangunan unit-unit perkantoran baru di Kelurahan Sidakaya. 7. Pembangunan fasilitas sosial berupa balai serbaguna, taman lingkungan, lapangan olaharaga indoor, serta masjid. 8. Pengembangan kawasan komersil-jasa di sekutar Jalan Perintis Kemerdekaan, GOR, Wijayakusuma, Kawasan Kota Cilacap bagian utara, pusat pendidikan industri, Jalan Brigjen Katamso, dan Jalan Rinjani. 9. Pembangunan prasarana berupa pemasangan jaringan air minum. 10. Pemeliharaan/perbaikan berbagai sarana prasarana mencakup jalur pedestrian, TPS, tempat wisata, fasilitas kesehatan, jaringan air bersih beserta reservoirnya, sarana olahraga, sarana ibadah, sistem drainase, jalan, IPAL, dan rusun.

Studio Kota Cilacap

83


Pentahapan 2

84

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Pentahapan 3


Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Radjiman III Program

Kegiatan

Program 2028

2029

2030

2031

2032

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Husni Thamrin

Sosialisasi lahan Kota Cilacap bagian barat Pembangunan Halte BRT Kota Cilacap

Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian barat Pembangunan ruas jalan di Kota Cilacap bagian barat Peningkatan Akses Internal Kota Cilacap

Sosialisasi lahan Kota Cilacap bagian timur

Sarana Transportasi

Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian timur

Peningkatan Akses Internal Kota Cilacap Pembangunan Lajur Khusus BRT

Pembangunan ruas jalan di Kota Cilacap bagian timur

Pembangunan Jalur Pedestrian

Pemeliharaan Jalur Pedestrian

Pelebaran Jalan

Pembangunan jalur pedestrian Jalan Dr Tegalkamulyan Soetomo IPAL Komunal di di Kelurahan

Pembangunan Jalur Pedestrian

Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan Sanitasi

Akuisisi lahan timur Jalan Dr Soetomo Pemeliharaan Ruang Terbuka Pelebaran Jalan Dr Soeteomo Pembebasan Lahan

Prasarana Transportasi

Pembangunan dan Pemeliharaan IPAL Komunal & IPAL B3

Pembangunan jalur pedestrian Jalan Dr Cilacap Radjiman IPAL Komunal di di Kelurahan Pembangunan jalur pedestrian Jalan Kalimantan IPAL Komunal di di Kelurahan Donan Pembangunan jalur pedestrian Jalan Husni Thamrin IPAL Komunal di di Kelurahan Sidakaya

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Gatot Soebroto

Pemeliharaan IPAL jalur Komunal pedestrian di Jalan Gatot Soebroto

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan S. Parman

Pemeliharaan di Jalan S. Parman Pembangunanjalur IPALpedestrian B3 di Kelurahan Cilacap

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Jendral Sudirman

Pemeliharaan di Jalan Jendral Sudirman Pembangunanjalur IPALpedestrian B3 di Kelurahan Tambakreja

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Jendral Ahmad Yani

Pemeliharaan IPAL jalur B3 pedestrian di Jalan Jendral Ahmad Yani

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Letnan Jend Suprapto Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan DI Panjaitan

Persampahan

Pemeliharaan Jalur Pedestrian Pembangunan dan Pemeliharaan TPS

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Letnan Jend Suprapto Pembebasan Lahan Pemeliharaan jalurPenampungan pedestrian di Jalan DI Panjaitan Pendirian Tempat Sementara

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo

Pemeliharaan TPS jalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Radjiman

Pemeliharaan pedestrian di Jalan Drperguruan Radjiman tinggi Pembangunanjalur asrama pada area sekitar Pembangunan dan Pemeliharaan Tempat Tinggal

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Husni Thamrin

Sarana Transportasi

Pembangunan ruas di Kota Cilacap bagianSoebroto timur lajur jalan khusus BRT di Jalan Gatot

Sosialisasi Pembangunan Taman Kota di Cilacap Tengah

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan

Pembangunan Halte BRT Kota Cilacap

Akuisisi lahan Kota Pembangunan lajurCilacap khususbagian BRT ditimur Jalan MT Haryono

Ruang Terbuka Pemeliharaan Ruang Hijau Terbuka Hijau Pembangunan jembatan KarangtalunTegal Kamulyan Taman Lingkungan di Cilacap Selatan

Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Dr Radjiman

Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Husni Thamrin

Pembangunan halte tahap I (menghubungkan perumahan dengan pusat kegiatan eksisting)

Perumahan Pembangunan Halte BRT Kota Cilacap Perbaikan

Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat kegiatan pendidikan dan industri baru) Pembangunan halte tahap III (menghubungkan perumahan baru dengan pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru) Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan Jendral Ahmad Yani

2032

Sosialisasi Penambahan Akses Pembangunan Taman Lingkungan di Cilacap Utara Eksternal Kota Cilacap Akuisisi lahan Taman Lingkungan di Cilacap Tengah Pembangunan Penambahan dan

Akuisisi lahan timur Jalan Dr Soetomo

Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo

2031

Sosialisasi lahanlajur Kotakhusus CilacapBRT bagian timur Pembangunan di Jalan Jendral Ahmad Yani

Perundingan Pembebasan antar Lahankelurahan

Pelebaran Jalan Dr Soeteomo

Prasarana Transportasi

2030

Pembangunan halte tahap III (menghubungkan perumahan baru dengan Pembangunan ruas jalan di Kota Cilacap bagian barat pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru)

Perundingan antar kelurahan

Sosialisasi Pelebaran Jalan

2029

Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian barat kegiatan pendidikan dan industri baru)

Penataan Koridor Jalan Rinjani Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan S Parman

Pembangunan jembatan Karangtalun- Tegal Kamulyan

2028

Pembangunan halte tahap I (menghubungkan perumahan dengan pusat Sosialisasi lahan Kota Cilacap bagian barat kegiatan eksisting)

Penataan Koridor Jalan Rinjani

Penambahan Akses Sosialisasi Eksternal Kota Cilacap Akuisisi lahan

III

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan Kegiatan

Sarana Transportasi

Lingkungan Perumahan

Pemeliharaan pedestrian di Jalan Kalimantan Pembangunanjalur rusun di permukiman nelayan, Kelurahan Cilacap Pemeliharaan pedestrian di JalanUtara Husni Thamrin Pembangunanjalur rumah dinas di Cilacap Pembangunan halte tahap I (menghubungkan perumahan dengan pusat Pemeliharaan rumah susun kegiatan eksisting) Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat Perbaikan lingkungan perumahan di Kebonmanis, Cilacap Utara kegiatan pendidikan dan industri baru) Pembangunan halte tahap III (menghubungkan perumahan baru dengan Perbaikan lingkungan perumahan di Gumilir, Cilacap Utara pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru) Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan Jendral Ahmad Kali YaniYasa (Utara PPSC) Perbaikan lingkungan perumahan nelayan di sepanjang

Studio Kota Cilacap

85


Pemeliharaan IPAL B3

Pembangunan kios komersil

Pembebasan Lahan Persampahan

Pembangunan dan Pemeliharaan TPS Program

Olahraga III

Pendirian Tempat Penampungan Sementara Kegiatan Pemeliharaan TPS

Revitalisasi dan Penambahan Sarana Pembangunan lapangan olahraga indoor Olahraga

2028

2029

2030

2031

2032

Perumahan

Peningkatan Akses Internal Kota Cilacap

Sosialisasi lahanPusat Kota Cilacap bagian barat Pembangunan Riset Akademik di Kelurahan Lomanis Pembangunan dan Akuisisi lahan Kota Cilacap barat Pengembangan Pembangunan Pusat Riset bagian Akademik di Kelurahan Tambakreja Kawasan Pendidikan

Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian barat Pembangunan rusun di permukiman nelayan, Kelurahan Cilacap Pembangunan ruas jalan di Kota Cilacap bagian barat rumah dinas di Cilacap Utara

Pembangunan jalan diKampus Kota Cilacap bagian baratCilacap Pengembanganruas Kawasan Politeknik Negeri Pendidikan

Sosialisasi lahan Kota Cilacap Pemeliharaan rumah susun bagian timur Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian timur Perbaikan lingkungan perumahan di Kebonmanis, Cilacap Utara

Perbaikan Lingkungan Perumahan

Pembangunan ruas jalan di Kota Cilacap bagian timurUtara Perbaikan lingkungan perumahan di Gumilir, Cilacap

Pengembangan Sosialisasi lahan unit instansi di Kelurahan Gunungsimping Penambahan Akses Perluasan Pusat Perkantoran Eksternal Kota Cilacap Akuisisi lahan unit perkantoran di Kelurahan Sidakaya Penambahan

Pengembangan dan Perluasan Industri

Pelebaran Jalan

Prasarana Transportasi

Revitalisasi, Pembangunan, dan Pemeliharan Objek Wisata

Pembuatan Jaringan Jalan Baru

Pembangunan Jalur Pedestrian

Jaringan Jalan

Pembangunan Tegaldi Kamulyan Pengembanganjembatan kawasanKarangtalunkampung nelayan Kelurahan Cilacap

Akuisisi lahan timurBenteng Jalan DrPendem Soetomo Revitalisasi Wisata

Pembangunan Wisata Hutan Bakau di bagian timur Cilacap, Kelurahan Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo Tegalkamulyan

Akuisisi lahan Kota Cilacap Pembangunan 2 unit SD bagian timur

Prasarana Transportasi Jaringan Drainase

Pembangunan jalur pedestrian Pemeliharaan Tempat Wisata di Jalan Dr Radjiman Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan Pembebasan Lahan

Penataan Koridor Jalan Rinjani Pembebasan Lahan Perundingan antar kelurahan Pembuatan jaringan jalan baru

Sosialisasi jalan yang rusak Penambahan Akses Perbaikan Perbaikan dan Eksternal Kota Maintenance Cilacap Akuisisi lahan Perawatan dan Pemeliharaan jaringan jalan

Optimalisasi Fungsi Jalan

Sosialisasi Perluasan area industri di Kelurahan Lomanis, Cilacap Tengah

Pelebaran Soeteomo RevitalisasiJalan WisataDrPantai Teluk Penyu

Sosialisasi lahan2Kota Cilacap bagian timur Pembangunan unit TK

Pembangunan Pembangunan ruas 2 unitjalan SMPdi Kota Cilacap bagian timur

Perundingan kelurahan di Kelurahan Gunungsimping Penambahan antar unit perkantoran

Industri

Peningkatan Akses Internal Kota Cilacap Pembangunan Sarana Pendidikan Dasar

Penataan Jalan Rinjani PerbaikanKoridor lingkungan perumahan nelayan di sepanjang Kali Yasa (Utara PPSC)

Instansi dan perkantoran

Kegiatan Pemeliharaan sarana olahraga

Sosialisasi lahanasrama Kota Cilacap bagian baratperguruan tinggi Pembangunan pada area sekitar Pembangunan dan Pemeliharaan Tempat Tinggal

III

Pembangunan public space Program

Pelebaran Jalan Pembuatan Jaringan Drainase Baru

Pembangunan jembatan Peningkatan Fungsi JalanKarangtalun- Tegal Kamulyan Sosialisasi Pengoptimalisasian fungsi jalan Akuisisi lahan timur Pembebasan LahanJalan Dr Soetomo Pelebaran Dr Soeteomo PembuatanJalan jaringan drainase baru Pembangunan jaluryang pedestrian Perbaikan drainase rusak di Jalan Dr Soetomo

Perbaikan dan Pembangunan pedestrianjaringan di Jalandrainase Dr Radjiman Pemeliharaan Perawatan danjalur pemeliharaan Pembangunan Jalur Jaringan Drainase Pedestrian Pembangunan pedestrian di Jalan Kalimantan Perubahan tipejalur jaringan drainase

Rekreasi

Pembangunan Balai Serbaguna

Pembangunan jalur Thamrin Balaipedestrian Serbagunadi diJalan JalanHusni Rinjani, Kelurahan Sidanegara

Pembangunan pedestrian di Jalan Husni Thamrin Pengembanganjalur kawasan komersil di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan

Pemeliharaan Soebroto Pembangunanjalur Balaipedestrian SerbagunadidiJalan JalanGatot Srikandi, Kelurahan Kebonmanis

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Gatot kawasan SoebrotoGOR Wijayakusuma Pengembangan kawasan komersil di sekitar

Pemeliharaan Parman Pembangunanjalur Balaipedestrian SerbagunadidiJalan JalanS.Karangsuci, Kelurahan Donan Pembangunan Balai Serbaguna di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Jendral Sudirman Tambakreja

Perdagangan

Pengembangan Kawasan Komersil

Pembangunan Balai Serbaguna di Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Jendral Ahmad Yani Tegalkamulyan Kesehatan

Pemeliharaan pedestrian di Jalan Letnan Jend Suprapto Pemeliharaan jalur fasilitas kesehatan Pemeliharaan Jalur Fasilitas Kesehatan Pedestrian Pemeliharaan pedestrian Pembangunanjalur kolam renang di Jalan DI Panjaitan

Pemeliharaan Jalur Pedestrian

Pemeliharaan Pembangunanjalur kiospedestrian komersil di Jalan Dr Soetomo

Pemeliharaan jalur pedestrian sarana olahraga di Jalan Husni Thamrin

Sarana

Jaringan Air Bersih

Pembangunan dan Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat Halte BRT Kota Pengembangan Pembangunan Pusat Riset Akademik di Kelurahan Tambakreja kegiatan pendidikan dan industri baru) Cilacap Kawasan Pendidikan Pembangunan halte tahap III (menghubungkan perumahan baru dengan Pengembangan Kawasan Kampus Politeknik Negeri Cilacap pusatCilacap kegiatan 2018 perumahan, perdagangan dan rekreasi baru) Studio Rencana Kota Pembangunan lajur BRT di Jalan Jendral Ahmad Yani 2 unitkhusus TK

Pemeliharaan jalur pedestrian Jalan LetnanKatamso Jend Suprapto Penataan kawasan komersil di di Jalan Brigjend Pemeliharaan pedestrian Pembangunanjalur 3 unit masjid di Jalan DI Panjaitan Pemeliharaan jalur pedestrian Pemeliharaan sarana ibadah di Jalan Dr Soetomo Pemeliharaan jalur air pedestrian Perluasan jaringan minum di Jalan Dr Radjiman

Pembangunan halte tahap I (menghubungkan perumahan dengan pusat Pembangunan Pusat Riset Akademik di Kelurahan Lomanis kegiatan eksisting)

Laporan 86Pendidikan

Pembangunan dan Pemeliharaan Masjid

Revitalisasi dan pedestrian di Jalan Dr Radjiman Penambahan Sarana Pemeliharaan Pembangunanjalur lapangan olahraga indoor Olahraga Pemeliharaan pedestrian di Jalan Kalimantan Pembangunanjalur public space

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Sudirman Pengembangan kawasan komersil danJendral jasa di dekat pusat pendidikan industri Pemeliharaan jalur pedestrian Jalan Jendral Ahmad Yani Penataan kawasan komersil di di Jalan Rinjani

Peribadatan

Olahraga

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Parman Pengembangan kawasan komersil danS. jasa di sebelah utara Kota Cilacap

Perluasan dan Pemeliharaan Jaringan Air Minum

Pembangunan Halte BRT Kota Cilacap

Sarana

Pemeliharaan pedestrian di Jalan Kalimantan Pemeliharaan jalur jaringan air minum Pemeliharaan pedestrian di JalanKesugihan Husni Thamrin Pemeliharaan jalur reservoir di Kecamatan Pembangunan halte tahap I (menghubungkan perumahan dengan pusat Pemasangan jaringan air bersih ke seluruh permukiman kota kegiatan eksisting) Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat kegiatan pendidikan dan industri baru) Pembangunan halte tahap III (menghubungkan perumahan baru dengan pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru) Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan Jendral Ahmad Yani

2028

2029

2030

2031

2032


Tahap IV (2033-2037) Program dan kegiatan prioritas yang direncankan untuk dilaksanakan pada rentang tahap keempat berfokus kepada penyempurnaan dan pemeliharaan kawasan yang sudah terbangun pada tahap sebelumnya, antara lain: 1. Pengembangan terkait dengan kawasan di sekitar Politeknik Cilacap. 2. Pelanjutan pengembangan sistem dan fasilitas BRT berupa penambahan halte-halte di pada titik-titik yang terintegrasi dengan kawasan perumahan baru, pusat kegiatan, perdagangan, dan rekreasi baru. 3. Pembangunan rumah dinas di Cilacap Utara. 4. Pembangunan unit-unit perkantoran baru.

5. Pembangunan fasilitas sosial berupa balai serbaguna, taman lingkungan, lapangan olaharaga indoor, serta masjid. 6. Pengembangan kawasan komersil-jasa di sekutar Jalan Perintis Kemerdekaan, GOR, Wijayakusuma, Kawasan Kota Cilacap bagian utara, pusat pendidikan industri, Jalan Brigjen Katamso, dan Jalan Rinjani. 7. Pembangunan prasarana berupa pemasangan jaringan air minum dan jaringan persampahan. 8. Pemeliharaan/perbaikan berbagai sarana prasarana mencakup jalur pedestrian, TPS, tempat wisata, fasilitas kesehatan, jaringan air bersih beserta reservoirnya, sarana olahraga, sarana ibadah, sistem drainase, jalan, IPAL, dan rusun.

Studio Kota Cilacap

87


Pentahapan 3

88

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Pentahapan 4


Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Radjiman IV Program

Program

Kegiatan 2033

2034

2035

2036

2037

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Husni Thamrin

Sosialisasi lahan Kota Cilacap bagian barat Pembangunan Halte BRT Kota Cilacap

Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian barat Pembangunan ruas jalan di Kota Cilacap bagian barat Peningkatan Akses Internal Kota Cilacap

Sosialisasi lahan Kota Cilacap bagian timur

Sarana Transportasi

Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian timur

Peningkatan Akses Internal Kota Cilacap Pembangunan Lajur Khusus BRT

Pembangunan ruas jalan di Kota Cilacap bagian timur

Pembangunan Jalur Pedestrian

Pemeliharaan Jalur Pedestrian

Pelebaran Jalan

jalur Komunal pedestrian Jalan Dr Tegalkamulyan Soetomo Pembangunan IPAL di di Kelurahan

Pembangunan Jalur Pedestrian

Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan Sanitasi

Akuisisi lahan timur Jalan Dr Soetomo Pemeliharaan Ruang Terbuka Pelebaran Jalan Dr Soeteomo Pembebasan Lahan

Prasarana Transportasi

Pembangunan dan Pemeliharaan IPAL Komunal & IPAL B3

jalur Komunal pedestrian Jalan Dr Cilacap Radjiman Pembangunan IPAL di di Kelurahan Pembangunan jalur pedestrian Jalan Kalimantan IPAL Komunal di di Kelurahan Donan jalur Komunal pedestrian Jalan Husni Thamrin Pembangunan IPAL di di Kelurahan Sidakaya

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Gatot Soebroto

jalur Komunal pedestrian di Jalan Gatot Soebroto Pemeliharaan IPAL

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan S. Parman

Pemeliharaan jalur di Jalan S. Parman Pembangunan IPALpedestrian B3 di Kelurahan Cilacap

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Jendral Sudirman

Pemeliharaan jalur di Jalan Jendral Sudirman Pembangunan IPALpedestrian B3 di Kelurahan Tambakreja

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Jendral Ahmad Yani

jalur B3 pedestrian di Jalan Jendral Ahmad Yani Pemeliharaan IPAL

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Letnan Jend Suprapto Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan DI Panjaitan

Persampahan

Pemeliharaan Jalur Pedestrian Pembangunan dan Pemeliharaan TPS

PemeliharaanLahan jalur pedestrian di Jalan Letnan Jend Suprapto Pembebasan Pemeliharaan jalurPenampungan pedestrian di Jalan DI Panjaitan Pendirian Tempat Sementara

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo

Pemeliharaan TPS jalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Radjiman

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Drperguruan Radjiman tinggi Pembangunan asrama pada area sekitar Pembangunan dan Pemeliharaan Tempat Tinggal

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Husni Thamrin

Sarana Transportasi

ruas jalan di Kota Cilacap bagianSoebroto timur Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan Gatot

Sosialisasi Pembangunan Taman Kota di Cilacap Tengah

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan

Pembangunan Halte BRT Kota Cilacap

Akuisisi lahan Kota Pembangunan lajurCilacap khususbagian BRT ditimur Jalan MT Haryono

Ruang Terbuka Pemeliharaan Ruang Hijau Terbuka Hijau jembatan KarangtalunTegal Kamulyan Pembangunan Taman Lingkungan di Cilacap Selatan

Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Dr Radjiman

Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Husni Thamrin

Pembangunan halte tahap I (menghubungkan perumahan dengan pusat kegiatan eksisting)

Perumahan Pembangunan Halte BRT Kota Cilacap Perbaikan

Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat kegiatan pendidikan dan industri baru) Pembangunan halte tahap III (menghubungkan perumahan baru dengan pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru) Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan Jendral Ahmad Yani

2037

Penambahan Akses Sosialisasi Pembangunan Taman Lingkungan di Cilacap Utara Eksternal Kota Cilacap Akuisisi lahan Taman Lingkungan di Cilacap Tengah Pembangunan Penambahan dan

Akuisisi lahan timur Jalan Dr Soetomo

Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo

2036

Sosialisasi lahanlajur Kotakhusus CilacapBRT bagian timur Pembangunan di Jalan Jendral Ahmad Yani

Perundingan antar Pembebasan Lahankelurahan

Pelebaran Jalan Dr Soeteomo

Prasarana Transportasi

2035

Pembangunan halte tahap III (menghubungkan perumahan baru dengan Pembangunan ruas jalan di Kota Cilacap bagian barat pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru)

Perundingan antar kelurahan

Sosialisasi Pelebaran Jalan

2034

Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian barat kegiatan pendidikan dan industri baru)

Penataan Koridor Jalan Rinjani Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan S Parman

Pembangunan jembatan Karangtalun- Tegal Kamulyan

2033

Pembangunan halte tahap I (menghubungkan perumahan dengan pusat Sosialisasi lahan Kota Cilacap bagian barat kegiatan eksisting)

Penataan Koridor Jalan Rinjani

Penambahan Akses Sosialisasi Eksternal Kota Cilacap Akuisisi lahan

IV

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan Kegiatan

Sarana Transportasi

Lingkungan Perumahan

Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan Pembangunan rusun di permukiman nelayan, Kelurahan Cilacap Pemeliharaan jalur pedestrian di JalanUtara Husni Thamrin Pembangunan rumah dinas di Cilacap Pembangunan halte tahap I (menghubungkan perumahan dengan pusat Pemeliharaan rumah susun kegiatan eksisting) Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat Perbaikan lingkungan perumahan di Kebonmanis, Cilacap Utara kegiatan pendidikan dan industri baru) Pembangunan halte tahap III (menghubungkan perumahan baru dengan Perbaikan lingkungan perumahan di Gumilir, Cilacap Utara pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru) Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan Jendral Ahmad Kali YaniYasa (Utara PPSC) Perbaikan lingkungan perumahan nelayan di sepanjang

Studio Kota Cilacap

89


Pemeliharaan IPAL B3

Pembangunan kios komersil

Pembebasan Lahan Persampahan

Pembangunan dan Pemeliharaan TPS Program

Olahraga

Pendirian Tempat Penampungan Sementara

Pembangunan public space

IV

Kegiatan Pemeliharaan TPS

Program 2033

2034

2035

2036

Perumahan

Peningkatan Akses Internal Kota Cilacap

Pembangunan Riset Akademik di Kelurahan Lomanis Sosialisasi lahanPusat Kota Cilacap bagian barat Pembangunan dan Pengembangan Pembangunan Pusat Riset bagian Akademik di Kelurahan Tambakreja Akuisisi lahan Kota Cilacap barat Kawasan Pendidikan

Pembangunan rusun di permukiman nelayan, Kelurahan Cilacap Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian barat Pembangunan dinas di Cilacap Utara Pembangunan rumah ruas jalan di Kota Cilacap bagian barat

Pengembangan Kawasan Politeknik Negeri Pembangunan ruas jalan diKampus Kota Cilacap bagian baratCilacap Pendidikan

Pemeliharaan rumah susun bagian timur Sosialisasi lahan Kota Cilacap Perbaikan lingkungan perumahan di Kebonmanis, Cilacap Utara Akuisisi lahan Kota Cilacap bagian timur

Perbaikan Lingkungan Perumahan

Pengembangan Perluasan lahan unit instansi di Kelurahan Gunungsimping Penambahan Akses Sosialisasi Pusat Perkantoran Eksternal Kota Penambahan Cilacap Akuisisi lahan unit perkantoran di Kelurahan Sidakaya

Pengembangan dan Perluasan Industri

Pelebaran Jalan

Prasarana Transportasi

Revitalisasi, Pembangunan, dan Pemeliharan Objek Wisata

Pembuatan Jaringan Jalan Baru

Pembangunan Jalur Pedestrian

Jaringan Jalan

Pengembangan kawasanKarangtalunkampung nelayan Kelurahan Cilacap Pembangunan jembatan Tegaldi Kamulyan

Revitalisasi Wisata Akuisisi lahan timurBenteng Jalan DrPendem Soetomo

Pembangunan Wisata Hutan Bakau di bagian timur Cilacap, Kelurahan Pembangunan Tegalkamulyanjalur pedestrian di Jalan Dr Soetomo

Pembuatan Pelebaran Jalan Jaringan Drainase Baru Prasarana Jaringan Transportasi Drainase

Pemeliharaan Wisata di Jalan Dr Radjiman PembangunanTempat jalur pedestrian Pembebasan Lahan Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan

Rekreasi

Pembangunan Balai Serbaguna

Pengoptimalisasian fungsi jalan Sosialisasi Pembebasan LahanJalan Dr Soetomo Akuisisi lahan timur Pembuatan jaringan drainase baru Pelebaran Jalan Dr Soeteomo

Pembangunan Balaipedestrian SerbagunadidiJalan JalanGatot Srikandi, Kelurahan Kebonmanis Pemeliharaan jalur Soebroto

Pengembangan kawasan komersil di sekitar Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Gatot kawasan SoebrotoGOR Wijayakusuma

Pembangunan Balaipedestrian SerbagunadidiJalan JalanS.Karangsuci, Kelurahan Donan Pemeliharaan jalur Parman Perdagangan

Pengembangan Kawasan Komersil

Pembangunan kolam renang di Jalan DI Panjaitan Pemeliharaan jalur pedestrian

Pemeliharaan olahraga di Jalan Husni Thamrin Pemeliharaan sarana jalur pedestrian

Perluasan jaringan minum di Jalan Dr Radjiman Pemeliharaan jalur air pedestrian

Jaringan Air Bersih

Pembangunan Pusat halte tahap I (menghubungkan perumahan Pembangunan Riset Akademik di Kelurahan Lomanis dengan pusat kegiatan eksisting) Pembangunan Pembangunan dan Pembangunan II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat Pengembangan Pembangunan halte Pusattahap Riset Akademik di Kelurahan Tambakreja Halte BRT Kota kegiatan pendidikan dan industri baru) Kawasan Cilacap Pendidikan Pembangunan tahapKampus III (menghubungkan perumahan Pengembanganhalte Kawasan Politeknik Negeri Cilacap baru dengan pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru)

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018 90Pendidikan

Pembangunan 2 unitkhusus TK Pembangunan lajur BRT di Jalan Jendral Ahmad Yani

Pengembangan kawasan komersil danJendral jasa di dekat pusat pendidikan industri Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Sudirman

Penataan kawasan komersil di di Jalan Brigjend Pemeliharaan jalur pedestrian Jalan LetnanKatamso Jend Suprapto Pemeliharaan Jalur Pedestrian Pembangunanjalur 3 unit masjid di Jalan DI Panjaitan Pemeliharaan pedestrian Pembangunan dan Pemeliharaan Masjid Pemeliharaan ibadah di Jalan Dr Soetomo Pemeliharaan sarana jalur pedestrian

Revitalisasi dan Penambahan Sarana Pembangunan lapangan olahraga indoor Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Dr Radjiman Olahraga Pembangunan public space Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan

Pengembangan kawasan komersil danS. jasa di sebelah utara Kota Cilacap Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Parman

Penataan kawasan komersil di di Jalan Rinjani Pemeliharaan jalur pedestrian Jalan Jendral Ahmad Yani

Pemeliharaan Pemeliharaan kesehatan Pemeliharaan fasilitas jalur pedestrian di Jalan Letnan Jend Suprapto Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Jalur

Peribadatan

Sarana Transportasi

Peningkatan Fungsi JalanKarangtalun- Tegal Kamulyan Pembangunan jembatan

Pengembangan kawasan komersil di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan Pembangunan jalur pedestrian di Jalan Husni Thamrin

Pembangunan kiospedestrian komersil di Jalan Dr Soetomo Pemeliharaan jalur Olahraga

Pembuatan jalan baru Perundinganjaringan antar kelurahan

Perbaikan drainase rusak di Jalan Dr Soetomo Pembangunan jaluryang pedestrian Perbaikan dan Pemeliharaan Perawatan danjalur pemeliharaan Pembangunan pedestrianjaringan di Jalandrainase Dr Radjiman Pembangunan Jalur Jaringan Drainase Pedestrian Perubahan tipejalur jaringan drainase Pembangunan pedestrian di Jalan Kalimantan

Pembangunan Balai Serbaguna di Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Jendral Ahmad Yani Tegalkamulyan

Pedestrian

Pembebasan Lahan Penataan Koridor Jalan Rinjani

Pembangunan Serbagunadi diJalan JalanHusni Rinjani, Kelurahan Sidanegara Pembangunan Balai jalur pedestrian Thamrin

Pembangunan Balai Serbaguna di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Jendral Sudirman Tambakreja

Kesehatan

Pembangunan 2 unit SD bagian timur Akuisisi lahan Kota Cilacap

Perbaikan jalan yang rusak Sosialisasi Penambahan Perbaikan danAkses Eksternal Kota Maintenance Perawatan dan Pemeliharaan jaringan jalan Cilacap Akuisisi lahan

Optimalisasi Fungsi Jalan

Perluasan Sosialisasi area industri di Kelurahan Lomanis, Cilacap Tengah

Revitalisasi WisataDrPantai Teluk Penyu Pelebaran Jalan Soeteomo

Pembangunan unit TK Sosialisasi lahan2Kota Cilacap bagian timur

Pembangunan 2 unitjalan SMPdi Kota Cilacap bagian timur Pembangunan ruas

Penambahan unit perkantoran Perundingan antar kelurahan di Kelurahan Gunungsimping

Industri

Peningkatan Akses Internal Kota Pembangunan Cilacap Sarana Pendidikan Dasar

Perbaikan lingkungan perumahan di Gumilir, Cilacap Pembangunan ruas jalan di Kota Cilacap bagian timurUtara Perbaikan lingkungan perumahan nelayan di sepanjang Kali Yasa (Utara PPSC) Penataan Koridor Jalan Rinjani

Instansi dan perkantoran

IV Kegiatan

Pemeliharaan sarana olahraga

2037

Pembangunan pada area sekitar Sosialisasi lahanasrama Kota Cilacap bagian baratperguruan tinggi Pembangunan dan Pemeliharaan Tempat Tinggal

Revitalisasi dan Penambahan Sarana Pembangunan lapangan olahraga indoor Olahraga

Perluasan dan Pemeliharaan Jaringan Air Minum

Pembangunan Halte BRT Kota Cilacap

Sarana Transportasi

Pemeliharaan jaringan air minum Pemeliharaan jalur pedestrian di Jalan Kalimantan Pemeliharaan reservoir di Kecamatan Pemeliharaan jalur pedestrian di JalanKesugihan Husni Thamrin Pembangunan halte tahap I (menghubungkan perumahan dengan pusat Pemasangan jaringan air bersih ke seluruh permukiman kota kegiatan eksisting) Pembangunan halte tahap II (menghubungkan perumahan baru dengan pusat kegiatan pendidikan dan industri baru) Pembangunan halte tahap III (menghubungkan perumahan baru dengan pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan rekreasi baru) Pembangunan lajur khusus BRT di Jalan Jendral Ahmad Yani

2033

2034

2035

2036

2037


peraturan zonasi berisikan ketentuan pemanfaatan ruang, intensitas pemanfaatan ruang, tata massa bangunan, dan sarana prasarana minimal

Studio Kota Cilacap

91


peta rencana zonasi 92

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


No

Peruntukan

Peraturan Zonasi Zona

Kawasan Peruntukan Industri Zona Industri

Sub-Zona

Kode

sub zona industri besar I.1

1 sub zona industri kecil

Kawasan Peruntukan Ruang Terbuka Hijau

Zona Preservasi

sub zona preservasi sungai sub zona preservasi pantai

Zona Taman

Kriteria/Karakteristik kawasan dengan peruntukan sebagai area industri besar berskala regional atau nasional yang mempunyai dampak signifikan terhadap lingkungan, mengganggu aktivitas lain di sekitarnya, dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan fasilitas penunjang lainnya serta memiliki ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau

I.2

kawasan kawasan dengan perentukan sebagai area industri-industri kecil dan menengah yang tidak mempunyai dampak signifikan terhadap lingkungan atau menganggu aktivitas lain di sekitarnya

P.1

kawasan dengan peruntukan sebagai areal/ ruang terbuka hijau yang berfungsi untuk menjaga ekosistem dan fungsi sungai

P.2

kawasan yang berfungsi sebagai ruang penyangga antara ekosistem kawasan terbuka biru dan daratan, agar fungsi kawasan terbuka biru dan kegiatan manusia tidak saling terganggu

sub zona taman kota H.1

kawasan dengan peruntukan sebagai areal/ruang terbuka hijau yang berupa taman-taman/tempat bermain dan olahraga beserta fasilitas pendukungnya berupa patung, kolam/situ, tempat duduk, lampu, dan fasilitas lain sesuai kebutuhan

2 Zona Pemakaman

sub zona pemakaman H.2

Zona Konservasi

Kawasan Peruntukan Jasa Pelayanan

Zona Jasa Pelayanan

sub zona konservasi pantai sub zona jasa pendidikan sub zona jasa kesehatan

3

sub zona jasa transportasi

H.3

S.1 S.2

S.3

sub zona rekreasi, pariwisata, dan olahraga

kawasan dengan peruntukan sebagai tempat pemakaman umum yang berupa areal/ ruang terbuka dengan fasilitas pendukungnya yang berupa makam, pedestrian, plaza, pohon-pohon pelindung, lampu, petunjuk arah, bangunan pengelola, tempat parkir, dan fasilitas-fasilitas lain sesuai kebutuhan kawasan dengan peruntukan sebagai penunjang pariwisata pantai dengan dominansi areal/ruang terbuka hijau untuk mempertahankan fungsi ekologis pantai kawasan dengan peruntukan sebagai tempat kegiatan pendidikan beserta fasilitasnya. kawasan dengan peruntukan sebagai tempat kegiatan kesehatan beserta fasilitasnya. kawasan dengan peruntukan sebagai tempat kegiatan pelabuhan, terminal bus, stasiun kereta api,atau stasiun perpindahan moda (interchange station), dan fasilitasnya. kawasan dengan peruntukan sebagai tempat kegiatan rekreasi dan olahraga seperti gelanggang olahraga, hall, lapangan olahraga dan fasilitasnya.

S.4

Studio Kota Cilacap

93


No

Peruntukan

Peraturan Zonasi Zona

Sub-Zona

Kawasan Peruntukan Jasa dan Zona Jasa dan Per- sub zona jasa dan perdaPerdagangan dagangan gangan deret

4

sub zona jasa dan pedagangan tunggal

Kawasan Campuran

Zona Campuran

Kode

Kriteria/Karakteristik

K.1

kawasan dengan peruntukan sebagai tempat kegiatan usaha perdagangan dan jasa, usaha hiburan, usaha pelayanan, usaha boga, usaha penginapan, usaha tertentu, beserta fasilitasnya dengan fisik bangunan saling menempel satu sama lain atau mempunyai jarak kurang dari 50 cm

K.2

sub zona campuran - perkantoran

M.1

sub zona campuran-perdagangan

M.2

kawasan dengan peruntukan sebagai tempat kegiatan usaha perdagangan dan jasa, usaha hiburan, usaha pelayanan, usaha boga, usaha penginapan, usaha tertentu, beserta fasilitasnya dengan fisik bangunan tidak saling menempel satu sama lain kawasan dengan peruntukan campuran dengan dominansi perkantoran

5

Kawasan Peruntukan Permukiman Perkotaan

Zona perumahan kepadatan tinggi

sub zona kampung sub zona perumahan teratur

6

94

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

R.1

kawasan dengan peruntukan campuran dengan dominansi perdagangan kawasan hunian dengan karakteristik tidak teratur, tumbuh secara organik

R.2

kawasan hunian yang rata-rata memiliki luas persil yang sama, dengan tipe jalan grid dan lurus, memiliki jarak sempadan yang sama, tetapi bukan berupa perumahan dengan sistem gated community atau perumahan real estate

R.3

kawasan hunian yang baru berkembang, baik dikembangkan oleh pengembang atau mandiri, biasanya di areal persawahan dan ditandai dengan struktur jalan yang masih seadanya

sub zona perumahan instansi

R.4

kawasan hunian yang dikembangkan oleh instansi swasta, bersifat gated community, dan diperuntukkan bagi karyawan instansi yang bersangkutan

sub zona perumahan militer

R.5

Zona perumahan sub zona pengembangan kepadatan rendah perumahan baru

kawasan hunian milik negara yang dipakai untuk prajurit militer


matriks ITBX

Jenis Kegiatan

I.1

I.2

P.1

P.2

H.1

H.2

H.3

S.1

S.2

S.3

S.4

K.1

K.2

C.1

C.2

R.1

R.2

R.3

R.4

R.5

x

i

x

x

x

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

i

i

t

(1) Hunian Rumah Sangat Kecil Rumah Kecil

x

i

x

x

x

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

i

i

t

Rumah Sedang

x

i

x

x

x

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

i

i

t

Rumah Besar

x

t

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

t

Rumah Susun

x

t

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

b

b

t

t

t

t

t

Rumah Susun Umum

x

t

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

b

b

t

t

t

t

t

Asrama

t

t

x

x

x

x

x

t

x

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

t

Rumah Kost

x

i

x

x

x

x

x

x

x

x

x

t

t

x

x

i

i

i

t

t

Panti Jompo

x

x

x

x

x

x

x

x

i

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

t

Panti Asuhan dan Yatim Piatu

x

i

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

t

Guest House

x

i

x

x

x

x

b

t

t

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

t

Rumah Dinas

t

i

x

x

x

x

x

t

t

t

x

x

x

i

x

t

t

t

x

i

Pusat Rehabilitasi

x

x

x

x

x

x

x

x

i

x

x

x

x

x

x

i

i

i

i

t

Masjid

i

i

x

x

x

x

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

(2) Keagamaan i

Pemanfaatan diizinkan

t

Pemanfaatan diizinkan secara terbatas

Musholla

b

Pemanfaatan memerlukan izin bersyarat

Gereja

i

i

x

x

x

x

b

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

x

Pemanfaatan tidak diizinkan

Pura

i

i

x

x

x

x

b

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

Kelenteng

i

i

x

x

x

x

b

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

Vihara

i

i

x

x

x

x

b

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

Perkantoran/Bisnis Profesional Lainnya

t

t

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

i

t

t

t

t

t

t

Toko

x

i

x

x

x

x

t

t

t

t

t

i

i

i

i

t

t

t

t

t

Pertokoan

x

i

x

x

x

x

t

t

t

t

t

i

i

i

i

t

t

t

t

t

I.1 sub zona kawasan industri besar I.2 sub zona industri kecil P.1 sub zona preservasi sungai P.2 sub zona preservasi pantai H.1 sub zona taman kota H.2 sub zona pemakaman

(3) Usaha

S.1 sub zona jasa pendidikan

Pasar Tradisional

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

i

i

x

b

t

t

t

t

t

S.2 sub zona jasa kesehatan

Pasar Induk

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

i

i

x

b

t

x

x

x

x

S.3 sub zona jasa transportasi

Pasar/Penyaluran Grosir

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

i

i

x

b

t

t

t

t

t

S.4 sub zona rekreasi, pariwisata, dan olahraga

Pusat Perbelanjaan/Mall/Plaza

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

i

i

b

t

x

x

x

x

x

K.1 sub zona jasa dan perdagangan tunggal

Supermarket

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

i

i

b

t

x

x

x

x

x

Mini Market

x

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

t

t

t

t

t

t

t

Toserba

x

x

x

x

x

x

b

t

t

t

t

i

i

t

t

t

t

t

t

t

K.2 sub zona jasa dan perdagangan deret G.1 sub zona perkantoran pemerintahan R.1 sub zona kampung R.2 sub zona perumahan teratur

PKL

x

t

x

x

t

x

i

t

t

t

t

i

i

t

i

i

i

i

i

i

R.3 sub zona perumahan baru berkembang

Jasa Bangunan

x

t

x

x

x

x

x

x

x

x

x

i

i

x

b

t

t

t

t

t

R.4 sub zona perumahan instansi

Lembaga Keuangan

t

t

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

i

b

t

t

t

t

t

R.5 sub zona perumahan militer

Pemakaman

x

x

x

x

x

i

x

x

x

x

x

x

x

x

x

t

x

x

x

x

Studio Kota Cilacap

95


Jenis Kegiatan

I.1

I.2

P.1

P.2

H.1

H.2

H.3

S.1

S.2

S.3

S.4

K.1

K.2

C.1

C.2

R.1

R.2

R.3

R.4

R.5

Perawatan Perbaikan dan Renovasi Barang

x

t

x

x

x

Bengkel

t

t

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

t

b

t

t

t

t

t

x

b

t

t

t

t

i

i

t

b

t

t

t

t

t

SPBU/SPBG

t

x

x

x

Katering

x

t

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

t

b

t

t

t

t

t

x

x

x

t

t

t

t

i

i

t

b

t

t

t

t

t

Biro Perjalanan

x

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

t

t

t

t

t

t

t

Terminal Shuttle

t

t

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

t

t

t

t

t

t

t

Ekspedisi Pengiriman Barang

t

t

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

t

t

t

t

t

t

t

Warnet

x

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

t

t

t

t

t

t

t

Game Center

x

x

x

x

x

x

b

x

x

x

t

i

i

t

t

t

t

t

t

t

Pangkas Rambut/Salon

x

t

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

t

t

t

t

t

t

t

Laundry

x

t

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

t

t

t

t

t

t

t

Penjahit

x

t

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

t

t

t

t

t

t

t

Penitipan Anak

x

x

x

x

x

x

x

i

i

i

i

i

i

t

t

t

t

t

t

t

Pencucian Kendaraan Bermotor

x

t

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

t

t

t

t

t

t

t

Hotel

x

x

x

x

x

x

b

t

t

t

t

i

i

x

x

x

x

x

x

x

i

Pemanfaatan diizinkan

Losmen

x

x

x

x

x

x

b

t

t

t

t

i

i

x

x

t

t

t

t

t

t

Pemanfaatan diizinkan secara terbatas

Homestay

x

t

x

x

x

x

b

x

x

x

x

x

x

x

x

i

i

i

i

i

b

Pemanfaatan memerlukan izin bersyarat

Tempat Bermain Lingkungan

x

t

b

b

t

x

t

t

t

t

t

t

t

i

i

i

i

i

i

i

x

Pemanfaatan tidak diizinkan

Lapangan Olahraga

x

x

x

x

t

x

t

i

i

x

i

t

t

i

i

t

t

t

t

t

Gelanggang Remaja

x

x

x

x

x

x

x

t

t

x

i

t

t

t

t

i

i

i

i

i

Gedung Olahraga

x

x

x

x

x

x

x

t

t

x

i

t

t

t

t

i

i

i

i

i

P.1 sub zona preservasi sungai

Stadion

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

i

x

x

x

x

x

x

x

x

x

P.2 sub zona preservasi pantai

Pusat Olahraga dan Kesehatan Jasmani

x

x

x

x

x

x

b

i

i

x

i

i

i

t

t

t

t

t

t

t

I.1 sub zona kawasan industri besar I.2 sub zona industri kecil

H.1 sub zona taman kota

Bola Sodok(Billiard)

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

i

i

i

x

t

t

t

t

t

t

H.2 sub zona pemakaman

Gelanggang Renang

x

x

x

x

x

x

b

i

i

x

i

i

i

t

t

t

t

t

t

t

S.1 sub zona jasa pendidikan

Taman Perkemahan

x

x

x

x

t

x

b

x

x

x

i

x

x

x

x

x

x

x

x

x

Studio Ketrampilan

x

x

x

x

x

x

x

i

t

x

i

i

i

x

x

t

t

t

t

t

Griya Pijat

x

x

x

x

x

x

b

t

i

t

t

i

i

x

x

t

t

t

t

t

Bar

x

x

x

x

x

x

b

t

t

t

t

i

i

x

x

t

t

t

t

t

Bisokop

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

t

i

i

x

b

x

x

x

x

x

S.2 sub zona jasa kesehatan S.3 sub zona jasa transportasi S.4 sub zona rekreasi, pariwisata, dan olahraga K.1 sub zona jasa dan perdagangan tunggal K.2 sub zona jasa dan perdagangan deret G.1 sub zona perkantoran pemerintahan

Karaoke

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

t

i

i

x

b

x

x

x

x

x

R.1 sub zona kampung

Warung

x

t

x

x

t

x

i

t

t

t

t

i

i

i

i

i

i

i

i

i

R.2 sub zona perumahan teratur

Restoran

x

x

x

x

x

x

b

t

t

t

t

i

i

i

i

t

t

t

t

t

R.3 sub zona perumahan baru berkembang

Kafe/Kedai Kopi

x

x

x

x

x

x

b

t

t

t

t

i

i

i

i

t

t

t

t

t

R.4 sub zona perumahan instansi

Kedai Minuman

x

t

x

x

x

x

b

t

t

t

t

i

i

i

i

t

t

t

t

t

Industri

i

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

R.5 sub zona perumahan militer

96

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Jenis Kegiatan

I.1

I.2

P.1

P.2

H.1

H.2

H.3

S.1

S.2

S.3

S.4

K.1

K.2

C.1

C.2

R.1

R.2

R.3

R.4

R.5

Industri Kecil

x

i

x

x

x

Budidaya Perikanan

x

i

x

x

x

x

x

b

x

x

x

b

b

x

x

b

b

b

b

b

x

b

b

x

x

x

b

b

x

x

b

b

b

b

b

Galangan Kapal(Docking)

t

t

x

x

x

x

x

x

Gudang Terbuka

i

i

x

x

x

x

x

b

x

i

x

x

x

x

x

t

t

t

t

t

b

i

t

t

t

t

x

b

b

b

b

b

Gudang Tertutup

i

i

x

x

x

x

x

b

b

i

t

t

t

t

b

b

b

b

b

b

Parkir Truk/Kontainer

i

i

x

x

x

x

x

t

t

i

t

t

t

x

b

t

t

t

t

t

Perkantoran Pemerintah Nasional

t

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

t

t

i

x

x

x

x

x

x

Terminal

x

x

x

x

x

x

x

x

x

i

x

i

i

x

x

x

x

x

x

x

Stasiun

b

x

x

x

x

x

x

x

x

i

x

i

i

x

x

x

x

x

x

x

Pelabuhan Laut

b

b

x

x

x

x

x

x

x

i

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

Parkir Sepeda

i

i

x

x

x

x

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

Parkir Kendaraan Bermotor

i

i

x

x

x

x

b

t

t

i

t

t

t

i

i

t

t

t

t

t

Parkir Kendaraan Berat

i

t

x

x

x

x

x

t

t

i

t

t

t

b

b

t

t

t

t

t

Dermaga Penyebrangan

x

x

x

x

x

x

x

x

x

i

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

Pendaratan Helikopter

b

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

b

x

x

x

x

x

x

i

Pemanfaatan diizinkan

Pool Bus

x

x

x

x

x

x

x

x

x

i

x

i

i

x

x

t

t

t

t

t

t

Pemanfaatan diizinkan secara terbatas

Pool Mikrolet

x

x

x

x

x

x

x

x

x

i

x

i

i

x

x

t

t

t

t

t

b

Pemanfaatan memerlukan izin bersyarat

Mercusuar

i

i

x

x

x

x

b

b

b

i

b

b

b

b

x

b

b

b

b

b

x

Pemanfaatan tidak diizinkan

Sawah

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

t

Pembibitan

x

x

t

t

t

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

t

Penjualan Tanaman dan Bunga

x

x

x

x

t

x

t

t

t

x

t

i

i

t

t

t

t

t

t

t

P.1 sub zona preservasi sungai

Tambak

x

i

x

t

x

x

x

t

x

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

t

P.2 sub zona preservasi pantai

Kolam

x

i

x

x

t

x

b

t

x

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

t

H.1 sub zona taman kota

Tempat Pelelangan Ikan

x

i

x

t

x

x

x

x

x

x

x

i

i

x

x

t

t

t

t

t

H.2 sub zona pemakaman

Perikanan Tangkap

x

i

x

t

x

x

x

t

i

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

t

S.1 sub zona jasa pendidikan

Perikanan Berkelanjutan

x

i

x

t

x

x

x

t

x

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

t

Kandang Hewan

x

i

x

x

x

x

x

i

x

x

x

b

b

x

x

t

t

t

t

t

I.1 sub zona kawasan industri besar I.2 sub zona industri kecil

S.2 sub zona jasa kesehatan S.3 sub zona jasa transportasi

Tempat Pemotongan Hewan

x

i

x

x

x

x

x

x

x

x

x

i

i

x

x

t

t

t

t

t

Rumah Toko(Ruko)

x

x

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

i

i

t

t

t

t

t

Rumah Kantor(Rukan)

x

t

x

x

x

x

x

t

t

t

t

i

i

i

i

t

t

t

t

t

G.1 sub zona perkantoran pemerintahan

Multifungsi(Mix-used)

x

t

x

x

x

x

b

t

t

t

t

i

i

i

i

t

t

t

t

t

R.1 sub zona kampung

Reklame

t

t

t

t

t

x

x

t

t

t

t

i

i

b

b

t

t

t

t

t

R.2 sub zona perumahan teratur

Pusat Transmisi dan Pemancar Jaringan Telekomunikasi

b

x

b

b

b

x

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

x

x

x

x

x

x

x

i

t

x

x

x

x

t

t

i

i

i

i

i

S.4 sub zona rekreasi, pariwisata, dan olahraga K.1 sub zona jasa dan perdagangan tunggal K.2 sub zona jasa dan perdagangan deret

R.3 sub zona perumahan baru berkembang R.4 sub zona perumahan instansi R.5 sub zona perumahan militer

(4) Sosial Budaya Kelompok Bermain, PAUD, dan TK

Studio Kota Cilacap

97


Jenis Kegiatan

i

Pemanfaatan diizinkan

I.1

I.2

P.1

P.2

H.1

H.2

H.3

S.1

S.2

S.3

S.4

K.1

K.2

C.1

C.2

R.1

R.2

R.3

R.4

R.5

Pendidikan Dasar

x

x

x

x

x

x

x

i

t

x

x

x

x

t

t

i

i

i

i

i

Pendidikan Menengah

x

x

x

x

x

x

x

i

x

x

x

x

x

t

t

t

t

t

t

t

Pendidikan Tinggi

x

x

x

x

x

x

x

i

x

x

x

x

x

t

t

t

t

t

t

t

Pesantren

x

x

x

x

x

x

x

i

x

x

x

x

x

t

t

t

t

t

t

t

Tempat Kursus dan Pelatihan

x

t

x

x

x

x

x

i

t

x

x

t

t

t

t

t

t

t

t

t

Islamic Centre

x

x

x

x

x

x

x

i

x

x

x

t

t

t

t

i

i

i

i

i

Sanggar Seni

x

x

x

x

x

x

x

i

x

x

x

t

t

t

t

i

i

i

i

i

Rumah Sakit Umum

x

x

x

x

x

x

x

t

i

x

x

b

b

b

b

b

b

b

b

b

Rumah Sakit Bersalin

x

x

x

x

x

x

x

t

i

x

x

b

b

b

b

b

b

b

b

b

Puskesmas

x

x

x

x

x

x

x

t

i

x

t

i

i

t

t

i

i

i

i

i

Prakter Dokter Umum

x

x

x

x

x

x

b

t

i

x

x

i

i

t

t

t

t

t

t

t

Prakter Dokter Spesialis

x

x

x

x

x

x

x

t

i

x

x

i

i

t

t

t

t

t

t

t

Prakter Pengobatan Alternatif

x

x

x

x

x

x

x

t

i

x

x

i

i

t

t

t

t

t

t

t

Praktek Bidan

x

x

x

x

x

x

x

t

i

x

x

i

i

t

t

t

t

t

t

t

Rumah Bersalin

x

x

x

x

x

x

x

t

i

x

x

i

i

t

t

t

t

t

t

t

Klinik dan/atau Poliklinik

x

x

x

x

x

x

x

t

i

t

x

i

i

t

t

t

t

t

t

t

x

x

x

x

x

x

b

t

i

t

t

i

i

t

t

t

t

t

t

t

t

Pemanfaatan diizinkan secara terbatas

Apotik

b

Pemanfaatan memerlukan izin bersyarat

Laboratorium Kesehatan

x

x

x

x

x

x

x

t

i

x

x

i

i

t

t

t

t

t

t

t

x

Pemanfaatan tidak diizinkan

Klinik dan/atau Rumah Sakit Hewan

x

x

x

x

x

x

x

t

i

x

x

b

b

x

b

b

b

b

b

b

Museum

x

x

x

x

x

x

b

t

t

x

i

i

i

t

t

t

t

t

t

t

I.1 sub zona kawasan industri besar

Balai Warga

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

b

b

i

i

i

i

i

I.2 sub zona industri kecil

Gedung Serba Guna

i

i

x

x

x

x

b

t

t

t

t

i

i

t

t

i

i

i

i

i

Balai Pertemuan dan Pameran

i

i

x

x

x

x

x

t

x

x

i

t

t

t

t

t

t

t

t

t

Pusat Informasi Lingkungan

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

P.1 sub zona preservasi sungai P.2 sub zona preservasi pantai H.1 sub zona taman kota

TPS-3R

b

b

x

x

x

x

x

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

S.1 sub zona jasa pendidikan

TPST(Tempat Pengolahan Sampah Terpadu, ITF)

b

b

x

x

x

x

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

S.2 sub zona jasa kesehatan

Taman Kota

x

b

b

b

t

t

t

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

S.3 sub zona jasa transportasi

IPAL dan IPLT

b

b

x

x

b

x

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

S.4 sub zona rekreasi, pariwisata, dan olahraga

Daur Ulang

b

b

x

x

x

x

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

K.1 sub zona jasa dan perdagangan tunggal

Instalasi Pengolahan Air Minum

x

x

x

x

x

x

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

Instalasi Energi

i

x

x

x

x

x

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

b

Hutan Kota

i

x

i

i

t

x

x

t

t

t

t

t

t

t

t

t

t

t

t

t

Hutan Lindung

x

x

i

i

x

x

x

t

t

t

t

t

t

t

t

t

t

t

t

t

Kolam Retensi

i

i

i

i

i

x

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

i

x

x

x

x

x

x

i

x

x

x

x

x

x

t

x

x

x

x

t

i

H.2 sub zona pemakaman

K.2 sub zona jasa dan perdagangan deret G.1 sub zona perkantoran pemerintahan R.1 sub zona kampung R.2 sub zona perumahan teratur R.3 sub zona perumahan baru berkembang R.4 sub zona perumahan instansi

(5) Khusus

R.5 sub zona perumahan militer

98

Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Kegiatan Penting Pertahanan


zoning text

industri besar (I.1)

Kegiatan dan Penggunaan Lahan Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang • • • •

KDB maksimal 40% KLB maksimal 3,2 KDH minimal 60% KTB maksimal 40%

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan

• Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 3,25 m dari as jalan • Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal adalah 6 lantai

yang

diperbolehkan

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki • Ruang terbuka hijau taman; peresapan air • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; pergudangan terbuka • Utilitas perkotaan akses jalan yang mendukung kelancaran arus transportasi kegiatan industri; sumber energi (gas,listrik); sumber air baku; jaringan telekomunikasi; pelabuhan laut • Prasarana lingkungan saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; IPAL B3; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah B3 dan non B3; parkir kendaraan karyawan • Fasilitas pendukung kantor pengelola; bank; poliklinik; perumahan karyawan industri; pos keamanan; sarana olahraga; sarana ibadah; halte angkutan umum; sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan

Studio Kota Cilacap

99


zoning text

industri kecil (I.2)

Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Sempadan Pantai

Sempadan Jalan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang Area Kepadatan Tinggi • • • •

KDB maksimal : 80% KDH minimal : 20% KLB maksimal : 1,6 KTB maksimal : 80%

• • • •

KDB maksimal : 60-70% KDH minimal : 30-40% KLB maksimal : 1,2 KTB maksimal : 60-70%

Area Kepadatan Rendah (dekat sungai dan laut)

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

100 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai • Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan • Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 3,25 m dari as jalan • Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal adalah 2 lantai

yang

diperbolehkan

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki • Ruang terbuka hijau taman; taman bermain; peresapan air • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; pergudangan terbuka • Utilitas perkotaan akses jalan yang mendukung kelancaran arus transportasi kegiatan industri; sumber energi (gas,listrik); sumber air baku; jaringan telekomunikasi; hidran • Prasarana lingkungan jaringan jalan; saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; IPAL B3; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah B3 dan non B3; parkir kendaraan karyawan • Fasilitas pendukung kantor pengelola; poliklinik; perumahan; sarana ibadah; pos keamanan; sarana olahraga; halte angkutan umum; sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan


zoning text

preservasi sungai (P.1)

Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang • • • •

KDB maksimal : 5% KDH minimal : 95% KLB maksimal : 0,05 KTB maksimal : 5%

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

• Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 3,25 m dari as jalan • Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal yang diperbolehkan adalah 1 lantai (kecuali untuk bangunanbangunan yang diharuskan tinggi: menara pengawas)

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki • Ruang terbuka hijau taman; hutan; peresapan air • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan • Utilitas perkotaan kolam retensi; jaringan telekomunikasi dan listrik • Prasarana lingkungan jaringan jalan; saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah • Fasilitas pendukung kantor pengelola; pos keamanan; sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan Studio Kota Cilacap 101


zoning text

preservasi pantai (P.2)

Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang • • • •

KDB maksimal : 5% KDH minimal : 95% KLB maksimal : 0,05 KTB maksimal : 5%

Tata Massa Bangunan Sempadan Pantai

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan • Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 3,25 m dari as jalan • Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

102 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal yang diperbolehkan adalah 1 lantai (kecuali untuk bangunanbangunan yang diharuskan tinggi: menara pengawas

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki • Ruang terbuka hijau taman; taman bermain; peresapan air • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan/trotoar • Utilitas perkotaan jaringan telekomunikasi dan listrik • Prasarana lingkungan jaringan jalan; saluran drainase; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah • Fasilitas pendukung pos keamanaan; sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan


zoning text

taman kota (H.1)

Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang • • • •

KDB maksimal : 20% KDH minimal : 80% KLB maksimal : 0,2 KTB maksimal : 20%

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

minimal 3,25 m dari as jalan • Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal adalah 1 lantai

yang

diperbolehkan

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki • Ruang terbuka hijau taman; taman bermain; peresapan air • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan/trotoar • Utilitas perkotaan jaringan jalan; jaringan telekomunikasi dan listrik; hidran umum; tempat sampa • Prasarana lingkungan jaringan jalan; saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah • Fasilitas pendukung poliklinik; warung/toko; pos keamanan; sarana olahraga; sarana ibadah; halte angkutan umum; sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan • Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak Studio Kota Cilacap 103


zoning text

pemakaman (H.2)

Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang • • • •

KDB maksimal : 20% KDH minimal : 80% KLB maksimal : 0,2 KTB maksimal : 20%

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan • Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak

104 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

minimal 3,25 m dari as jalan • Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal adalah 1 lantai

yang

diperbolehkan

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki • Ruang terbuka hijau peresapan air • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan/trotoar • Utilitas perkotaan jaringan jalan; jaringan telekomunikasi dan listrik • Prasarana lingkungan jaringan jalan; saluran drainase; tempat sampah • Fasilitas pendukung pos keamanan; sarana ibadah; halte angkutan umum; sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan


zoning text

konservasi pantai (H.3)

Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang • • • •

KDB maksimal : 20% KDH minimal : 80% KLB maksimal : 0,2 KTB maksimal : 20%

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

minimal 3,25 m dari as jalan • Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal yang diperbolehkan adalah 2 lantai (kecuali untuk bangunanbangunan yang diharuskan tinggi: menara pengawas)

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki • Ruang terbuka hijau taman; taman bermain; peresapan air • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan/trotoar • Utilitas perkotaan jaringan jalan; jaringan telekomunikasi dan listrik; hidran umum • Prasarana lingkungan jaringan jalan; lahan parkir; saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah • Fasilitas pendukung poliklinik atau apotek; warung/toko; pos keamanan; sarana olahraga; sarana ibadah; halte angkutan umum; balai pertemuan; gedung serbaguna; sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan • Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak Studio Kota Cilacap 105


zoning text

jasa pendidikan (S.1)

Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang • • • •

KDB maksimal : 60% KDH minimal : 40% KLB maksimal : 2,4-4,2 KTB maksimal : 60%

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan • Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak

106 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

minimal 3,25 m dari as jalan • Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal adalah 4-7 lantai

yang

diperbolehkan

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki/ jalur pesepeda • Ruang terbuka hijau taman; taman bermain; peresapan air; lapangan • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan/trotoar; lapangan olahraga • Utilitas perkotaan jaringan jalan; jaringan telekomunikasi dan listrik; hidran umum; jaringan air bersih • Prasarana lingkungan jaringan jalan; lahan parkir; sumur resapan; saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah • Fasilitas pendukung poliklinik atau apotek; warung/toko; pos keamanan; sarana olahraga; sarana ibadah; halte angkutan umum; balai pertemuan; balai/gedung serbaguna; sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan


zoning text

jasa kesehatan (S.2)

Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang • • • •

KDB maksimal : 60% KDH minimal : 40% KLB maksimal : 3,6 KTB maksimal : 60%

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

minimal 3,25 m dari as jalan • Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal adalah 6 lantai

yang

diperbolehkan

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki/jalur pesepeda • Ruang terbuka hijau taman; taman bermain; peresapan air; lapangan • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan/trotoar; lapangan olahraga • Utilitas perkotaan jaringan jalan; jaringan telekomunikasi dan listrik; hidran umum; jaringan air bersih; • Prasarana lingkungan jaringan jalan; lahan parkir; sumur resapan; saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; IPAL B3; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah B3 dan non B3; • Fasilitas pendukung poliklinik atau apotek; warung/toko; pos keamanan; sarana olahraga; sarana ibadah; halte angkutan umum; sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan • Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak Studio Kota Cilacap 107


zoning text

jasa transportasi (S.3)

Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang • • • •

KDB maksimal : 40-50% KDH minimal : 50-60% KLB maksimal : 0,8-1 KTB maksimal : 60%

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan • Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak

108 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

minimal 3,25 m dari as jalan • Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal adalah 1 lantai

yang

diperbolehkan

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki/ jalur pesepeda • Ruang terbuka hijau taman; taman bermain; peresapan air; • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan/trotoar; • Utilitas perkotaan jaringan jalan; jaringan telekomunikasi dan listrik; hidran umum; jaringan air bersih • Prasarana lingkungan jaringan jalan; lahan parkir; sumur resapan; saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah • Fasilitas pendukung warung/toko; pos keamanan; sarana ibadah; halte angkutan umum; sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan


zoning text

jasa rekreasi, pariwisata, dan olahraga (S.4) Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang • • • •

KDB maksimal : 70% KDH minimal : 30% KLB maksimal : 2,8 KTB maksimal : 70%

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan • Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak

minimal 3,25 m dari as jalan • Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal yang diperbolehkan adalah 4 lantai • Untuk bangunan deret, ketinggian maksimal sejumlah 2 lantai

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki/ jalur pesepeda • Ruang terbuka hijau taman; taman bermain; peresapan air; lapangan hijau • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan/trotoar; plasa; lapangan olahraga • Utilitas perkotaan jaringan jalan; jaringan telekomunikasi dan listrik; hidran umum; jaringan air bersih • Prasarana lingkungan jaringan jalan; lahan parkir; sumur resapan; saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah • Fasilitas pendukung poliklinik atau apotek; warung/toko; pos keamanan; sarana olahraga; sarana ibadah; halte angkutan umum; balai pertemuan; balai/gedung serbaguna; sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan

Studio Kota Cilacap 109


zoning text

jasa dan perdagangan deret (K.1) Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang Area Kepadatan Tinggi • • • •

KDB maksimal : 80% KDH minimal : 20% KLB maksimal : 2,4 KTB maksimal : 80%

• • • •

KDB maksimal : 60% KDH minimal : 40% KLB maksimal : 1,8 KTB maksimal : 60%

Area Kepadatan Rendah (dekat sungai dan laut)

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

110 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan • Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 3,25 m dari as jalan • Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal yang diperbolehkan pada area kepadatan tinggi adalah 4 lantai • Ketinggian maksimal yang diperbolehkan pada area kepadatan rendah adalah 3 lantai • Untuk bangunan deret, ketinggian maksimal sejumlah 2 lantai

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki/ jalur pesepeda • Ruang terbuka hijau taman; taman bermain; peresapan air • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan/trotoar; plasa • Utilitas perkotaan jaringan jalan; jaringan telekomunikasi dan listrik; hidran umum; jaringan air bersih • Prasarana lingkungan jaringan jalan; lahan parkir; sumur resapan; saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah • Fasilitas pendukung poliklinik atau apotek; warung/toko; pos keamanan; sarana olahraga; sarana ibadah; halte angkutan umum; balai pertemuan; balai/gedung serbaguna; sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan


zoning text

jasa dan perdagangan tunggal (K.2) Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang • • • •

KDB maksimal : 70% KDH minimal : 30% KLB maksimal : 2,8 KTB maksimal : 70%

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan • Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 3,25 m dari as jalan

• Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal adalah 3 lantai

yang

diperbolehkan

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki/ jalur pesepeda • Ruang terbuka hijau taman; taman bermain; peresapan air; lapangan hijau • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan/trotoar; plasa • Utilitas perkotaan jaringan jalan; jaringan telekomunikasi dan listrik; hidran umum; jaringan air bersih • Prasarana lingkungan jaringan jalan; lahan parkir; sumur resapan; saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah • Fasilitas pendukung pasar; pusat pertokoan; pusat perbelanjaan atau niaga; poliklinik atau apotek; warung/ toko; pos keamanan; sarana olahraga; sarana ibadah; halte angkutan umum; balai pertemuan; balai/gedung serbaguna; sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan

Studio Kota Cilacap 111


zoning text

campuran pemerintahan (C.1) Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang • • • •

KDB maksimal : 70% KDH minimal : 30% KLB maksimal : 2,1 KTB maksimal : 30%

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan • Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 3,25 m dari as jalan

112 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

• Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal adalah 3 lantai

yang

diperbolehkan

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki/ jalur pesepeda • Ruang terbuka hijau taman; taman bermain; peresapan air; lapangan hijau • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan/trotoar; plasa; lapangan olahraga • Utilitas perkotaan jaringan jalan; jaringan telekomunikasi dan listrik; hidran umum; jaringan air bersih • Prasarana lingkungan jaringan jalan; lahan parkir; sumur resapan; saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah • Fasilitas pendukung poliklinik atau apotek; warung/toko; pos keamanan; sarana olahraga; sarana ibadah; halte angkutan umum; balai pertemuan; balai/gedung serbaguna; sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan


zoning text

campuran perdagangan (C.2)

Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang • • • •

KDB maksimal : 70% KDH minimal : 30% KLB maksimal : 2,1 KTB maksimal : 30%

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan • Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 3,25 m dari as jalan

• Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal adalah 3 lantai

yang

diperbolehkan

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki/ jalur pesepeda • Ruang terbuka hijau taman; taman bermain; peresapan air; lapangan • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan/trotoar; plasa • Utilitas perkotaan jaringan jalan; jaringan telekomunikasi dan listrik; hidran umum; jaringan air bersih • Prasarana lingkungan jaringan jalan; lahan parkir; sumur resapan; saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah • Fasilitas pendukung pasar; pusat pertokoan; pusat perbelanjaan atau niaga; poliklinik atau apotek; warung/ toko; pos keamanan; sarana olahraga; sarana ibadah; halte angkutan umum; balai pertemuan; balai/gedung serbaguna; sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan

Studio Kota Cilacap 113


zoning text

perumahan kampung (R.1)

Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang • • • •

KDB maksimal : 60% KDH minimal : 40% KLB maksimal : 1,2 KTB maksimal : 60%

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan • Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak

114 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

minimal 3,25 m dari as jalan • Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal adalah 2 lantai

yang

diperbolehkan

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki/ jalur pesepeda • Ruang terbuka hijau taman; taman bermain; peresapan air; lapangan hijau • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan/trotoar; lapangan olahraga • Utilitas perkotaan jaringan jalan; jaringan telekomunikasi dan listrik; hidran umum; jaringan air bersih • Prasarana lingkungan jaringan jalan; lahan parkir; sumur resapan; saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah • Fasilitas pendukung poliklinik atau apotek; posyandu; warung/ toko; pos keamanan; sarana olahraga; sarana ibadah; halte angkutan umum; balai pertemuan; balai/gedung serbaguna; sarana pendidikan (TK/SD); sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan


zoning text

perumahan teratur (R.2)

Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang Area Kepadatan Tinggi • • • •

KDB maksimal : 80% KDH minimal : 20% KLB maksimal : 1,6 KTB maksimal : 80%

Area Kepadatan Rendah (dekat sungai dan laut) • • • •

KDB maksimal : 60-70% KDH minimal : 30-40% KLB maksimal : 1,2-1,8 KTB maksimal : 60-70%

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai

• Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan • Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 3,25 m dari as jalan • Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal adalah 2-3 lantai

yang

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki/ jalur pesepeda • Ruang terbuka hijau taman; taman bermain; peresapan air; lapangan hijau • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan/trotoar; lapangan olahraga • Utilitas perkotaan jaringan jalan; jaringan telekomunikasi dan listrik; hidran umum; jaringan air bersih • Prasarana lingkungan jaringan jalan; lahan parkir; sumur resapan; saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah • Fasilitas pendukung poliklinik atau apotek; posyandu; warung/ toko; pos keamanan; sarana olahraga; sarana ibadah; halte angkutan umum; balai pertemuan; balai/gedung serbaguna; sarana pendidikan (TK/SD); sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan

diperbolehkan

Studio Kota Cilacap 115


zoning text

pengembangan perumahan baru (R.3) Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang • • • •

KDB maksimal : 60-70% KDH minimal : 30-40% KLB maksimal : 1,8-2,1 KTB maksimal : 60-70%

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan

116 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

• Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 3,25 m dari as jalan • Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal adalah 3 lantai

yang

diperbolehkan

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki/ jalur pesepeda • Ruang terbuka hijau taman; taman bermain; peresapan air; lapangan hijau • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan/trotoar; lapangan olahraga • Utilitas perkotaan jaringan jalan; jaringan telekomunikasi dan listrik; hidran umum; jaringan air bersih • Prasarana lingkungan jaringan jalan; lahan parkir; sumur resapan; saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah • Fasilitas pendukung poliklinik atau apotek; posyandu; warung/ toko; pos keamanan; sarana olahraga; sarana ibadah; halte angkutan umum; balai pertemuan; balai/gedung serbaguna; sarana pendidikan (TK/SD); sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan


zoning text

perumahan instansi (R.4)

Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang • • • •

KDB maksimal : 60% KDH minimal : 40% KLB maksimal : 1,2 KTB maksimal : 60%

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan

• Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 3,25 m dari as jalan • Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal adalah 3 lantai

yang

diperbolehkan

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki/ jalur pesepeda • Ruang terbuka hijau taman; taman bermain; peresapan air; lapangan hijau • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan/trotoar; lapangan olahraga • Utilitas perkotaan jaringan jalan; jaringan telekomunikasi dan listrik; hidran umum; jaringan air bersih • Prasarana lingkungan jaringan jalan; lahan parkir; sumur resapan; saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah • Fasilitas pendukung poliklinik atau apotek; posyandu; warung/ toko; pos keamanan; sarana olahraga; sarana ibadah; halte angkutan umum; balai pertemuan; balai/gedung serbaguna; sarana pendidikan (TK/SD); sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan

Studio Kota Cilacap 117


zoning text

perumahan militer (R.5)

Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX

Intensitas Pemanfaatan Ruang • • • •

KDB maksimal : 70% KDH minimal : 30% KLB maksimal : 1,4 KTB maksimal : 70%

Tata Massa Bangunan Sempadan Sungai

• Bertanggul : 3 m dari tepi sungai • Tidak Bertanggul : 15 m dari tepi sungai

Sempadan Pantai

• Bangunan dibangun 100 m dari bibir pantai

Sempadan Jalan

• Arteri Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 8 m dari as jalan • Kolektor Primer : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 7 m dari as jalan

118 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

• Lokal : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 3,25 m dari as jalan • Lingkungan : Bangunan dibangun dengan jarak minimal 2,25 m dari as jalan

Sempadan Antar Bangunan

• Pada area dengan kepadatan tinggi bangunan dapat berhimpitan dengan bangunan dari kapling tetangga. • Pada area dengan kepadatan yang relatif rendah jarak bangunan minimal 1,5 m dari kapling tetangga atau disesuaikan dengan kesepakatan tetangga yang berbatasan • Untuk bangunan bertingkat, setiap kenaikan satu lantai jarak antara bangunan yang satu dengan lainnya ditambah dengan 0,5 meter.

Ketinggian Bangunan

• Ketinggian maksimal adalah 3 lantai

yang

diperbolehkan

Sarana Prasarana Minimal • Jalur pejalan kaki/ jalur pesepeda • Ruang terbuka hijau taman; taman bermain; peresapan air; lapangan hijau • Ruang terbuka non-hijau tempat parkir; jalan/trotoar; lapangan olahraga • Utilitas perkotaan jaringan jalan; jaringan telekomunikasi dan listrik; hidran umum; jaringan air bersih • Prasarana lingkungan jaringan jalan; lahan parkir; sumur resapan; saluran drainase; saluran pembuangan air limbah; penerangan; unit pemadam kebakaran; tempat sampah • Fasilitas pendukung poliklinik atau apotek; posyandu; warung/ toko; pos keamanan; sarana olahraga; sarana ibadah; halte angkutan umum; balai pertemuan; balai/gedung serbaguna; sarana pendidikan (TK/SD); sarana penunjang lain yang sesuai dengan kebutuhan


rencana tata bangunan dan lingkungan berisikan pendetailan kawasan rencana yang mendukung tujuan kota secara umum

Studio Kota Cilacap 119


peta persebaran kawasan rtbl 120 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


rtbl Penataan Koridor Jalan Rinjani

Farhan Anshary 16/394883/TK/44175

Studio Kota Cilacap 121


Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, Kota Cilacap terus mengalami perkembangan, utamanya ke arah utara. Koridor Jalan Rinjani merupakan salah satu kawasan jalan yang tengah berkembang secara pesat di Kota Cilacap, ditandai dengan transformasi ruang di sekitar ruas jalan yang cukup signifikan. Namun, terlihat kecenderungan di mana perkembangan yang ada justru menimbulkan sejumlah permasalahan yang harus segara diatasi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu arahan penataan ruang yang spesifik agar kawasan tersebut berkembang mengikuti arahan yang sesuai dengan visi tata ruang kota.

Gambaran Umum Kawasan Rencana Penampang Jalan Rinjani saat ini

Jalan Rinjani terhitung sebagai jalan lokal. Lebar jalan bervariasi antara 5-6 meter dengan tepian jalan yang tidak terdefinisikan secara jelas. Lahan di sepanjang jalan Rinjani pada umumnya digunakan untuk kegiatan usaha dan pelayanan sosial yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Terdapat juga beberapa rumah, tetapi tidak mendominasi. Selan itu, Jalan Rinjani berperan sebagai jalan pengumpul dari sejumlah komplek perumahan yang didirikan di sekitar jalan. Kebanyakan perumahan yang ada merupakan perumahan yang dibangun oleh pengembang swasta. Apabila ditinjau dari sisi jaringan jalan kota, Jalan Rinjani hanya memiliki tiga titik masuk dan keluar: satu buah dari simpang Jalan Juanda-Jalan Damar di utara, satu dari Jalan Flores di bagian tengah, dan dari pertigaan Jalan LawuJalan Tidar di selatan. Hal tersebut dikarenakan kehadiran jalur rel kereta api yang berhimpitan dengan jalan yang ada di timur.

Analisis Permasalahan Secara administratif, kawasan yang direncanakan terletak di Kelurahan Sidanegara. Koridor jalan membentang sepanjang 2,8 kilometer (bagian garis berwarna merah). 122 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Kedua kondisi di atas menyebabkan Jalan Rinjani menjadi rawan penumpukan kendaraan pribadi pada jam-jam tertentu, terlebih lagi dengan lebar jalan yang tidak seberapa. Apabila tidak segera ditangani, kemacetan akan sulit dihindari, terlebih lagi terdapat kecenderungan peningkatan penggunaan kendaraan pribadi ke depannya. Permasalahan lainnya yang terkait adalah ketiadaan jalur pejalan kaki yang memadai.


Rencana Pengembangan Tujuan

Tujuan utama dari penataan ini adalah mewujudkan Kordior Jalan Rinjani yang mampu memberikan beragam pelayanan kepada masyarakat sekitar, nyaman, aman bagi pejalan kaki maupun pengguna kendaraan, serta berkelanjutan.

Konsep Pengembangan

Inti dari konsep penataan koridor Jalan Rinjani adalah pelebaran koridor dan vertikalisasi bangunan yang ada di sepanjang jalan dengan memenuhi prinsip hidup (livable), aman, nyaman, dan berkelanjutan.Penjabaran prinsip penataan dijelaskan sebagai berikut: 1. Hidup. Prinsip hidup diwujudkan dengan keragaman penggunaan lahan yang memungkinkan penyediaan berbagai pelayanan serta optimalisasi fungsi jalan sebagai ruang publik yang inklusif. 2. Aman. Hal yang ditekankan antara lain rekayasa rancangan jalan untuk menurunkan laju rata-rata kendaraan untuk mengurangi kemungkinan kecelakaan (traffic calming), serta pengkondisian trotoar yang aman bagi pejalan kaki dan orang-orang berkebutuhan khusus. 3. Nyaman. Prinsip ini diwujudkan dengan menciptakan koridor jalan yang mengutamakan pejalan kaki dan pengguna kendaraan nonmotor melalui penataan lingkupan (closure) yang terbentuk antara bangunan dan jalan juga penataan kualitas lingkungan. Selain itu, dilakukan juga pembatasan parkir. 4. Berkelanjutan. Pembangunan yang dilakukan sebisa mungkin menjaga daya dukung dan tampung lingkungan melalui prinsip perancangan ekologis. Di samping itu, koridor jalan dirancang agar dapat diakses dan digunakan oleh seluruh kalangan masyarakat yang ada.

Studio Kota Cilacap 123


Detail Rencana Struktur Peruntukan Lahan

Tata Bangunan

Peruntukan Lahan Makro dan Mikro

Pengaturan Kaveling

Peruntukan lahan makro di sepanjang koridor Jalan Rinjani merupakan perdagangan. Sementara itu, peruntukan lahan mikro di sepanjang koridor Jalan Rinjani diarahkan untuk kegiatan-kegiatan usaha dan sosial budaya. Ketentuan kegiatan dapat dilihat pada matriks ITBX pada zonasi R2, R3, dan R4 bagian jenis kegiatan usaha dan sosial budaya. Ruko diperbolehkan dalam jumlah yang terbatas. Lahan pada lantai dasar dianjurkan untuk kegiatan yang membutuhkan penjajaan/pameran sehingga dapat meningkatkan atraksi sepanjang jalan. Sementara itu, lantai atas diperbolehkan untuk kegiatan lainnya selama masih berupa kegiatan yang telah disebutkan sebelumnya (usaha, sosial dan budaya, hunian).

Petak bangunan dianjurkan memiliki panjang muka dan kedalaman minimal 15 meter dan maksimal 30 meter, dengan luas minimal sebesar 250 meter persegi. Kaveling dengan ukuran kurang dari 250 meter persegi hanya diperbolehkan untuk petak yang sudah terbangun atau memiliki izin peruntukan tertentu. Kaveling dengan ukuran yang lebih besar dari 900 meter persegi diperbolehkan hanya bagi yang memliki izin peruntukan tertentu, diutamakan untuk sarana umum. Kaveling diarahkan berbentuk persegi panjang dengan muka persil lebih panjang daripada kedalaman persil untuk memberikan ruang terhadap pengembangan lahan yang ada di belakang koridor jalan. Garis sempadan jalan memiliki lebar sebesar

Ilustrasi guna lahan mikro secara vertikal

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB, KLB, dan KDH

Nilai KDB yang ditetapkan di sepanjang koridor Jalan Rinjani adalah diarahkan pada kisaran 70-80%. Jumlah lantai bangunan yang dianjurkan adalah 2 lantai sehingga persentase KLB yang dianjurkan adalah 1,41,6. Nilai minimal KDH adalah 20%. 124 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Tampak atas amplop bangunan dengan garis sempadan standar

3,7 meter yang digunakan untuk keperluan parkir, perluasan kerb jalan, dan jalur pejalan kaki. Standar garis sempadan bangunan terdiri dari garis sempadan muka sepanjang 1,3 meter, garis sempadan belakang minimal sepanjang 3 meter, dan garis sempadan samping bangunan diabaikan sehingga berhimpitan dengan bangunan di sampingnya. Pengaturan sempadan tersebut bertujuan untuk menciptakan ruang dengan lingkupan (closure) yang terdefinisi secara jelas dan memenuhi nilai KDB dan KDH. Namun, apabila luas kaveling mencukupi (tidak melanggar KDB dan KDH), maka garis sempadan samping dan muka dapat diperlebar hingga 2,5 meter untuk GSS dan 3 meter untuk GSM. GSS dan GSM yang diperlebar hanya diperuntukkan untuk keperluan sirkulasi, area peresapan air, dan pemanfaatan sebagai ruang terbuka baik privat maupun publik.


Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung

Ketinggian bangunan maksimal 8 meter agar terbentuk sudut 45 derajat dari as jalan sehingga setiap sisi jalan disinari matahari atau dinaungi bayangan secara bergantian. Tinggi bangunan diharapkan beragam (dapat diatur dengan jenis atap maupun penambahan furnitur) sehingga tidak menimbulkan garis langit bangunan yang monoton.

Jaringan Jalan dan Pergerakan

Ketinggian Bangunan

Seluruh segmen koridor Jalan Rinjani direncanakan untuk berubah menjadi lalu lintas satu arah dengan arah dari selatan ke utara. Ketentuan tersebut diberlakukan mengingat keterbatasan titik masuk dan keluar terhadap jaringan jalan yang lebih besar yang dapat menimbulkan kemacetan. Pergerakan dari utara ke selatan dengan kendaraaan dapat dilakukan dengan memutar melalui jalan yang lebih besar maupun jaringan jalan lingkungan perumahan. Lebar ruang manfaat jalan untuk kendaraan melintas adalah 6 meter, terdiri dari dua jalur.

Penampang Rencana Jalan Rinjani Sudut penentu ketinggian

Orientasi Bangunan

Orientasi bangunan menghadap ke jalan. Muka bagian bawah bangunan diarahkan sedemikian rupa agar aktivitas/barang yang ada di dalam dapat dilihat secara sekilas dari luar sehingga meningkatkan daya tarik.

Sistem Sirkulasi Kendaraan Umum

Jalan Rinjani termasuk dalam jaringan jalur BRT, tetapi bus tidak memiliki jalur khusus. Terdapat tiga halte yang diletakkan di sebelah barat. Tempat berhentinya bus ditandai dengan perkerasan yang berbeda warna. Halte diletakkan pada perluasan kerb jalan/bus bulbs.

Ilustrasi penataan jalur untuk bus beserta halte.

Studio Kota Cilacap 125


Sistem Sirkulasi Kendaraan Pribadi Pengguna jalan yang diutmakan adalah pengguna kendaraan nonmotor dan pengguna kendaraan motor kecil sampai sedang. Jalur sirkulasi kendaraan bermotor dan tidak bermotor tidak dibedakan dengan alasan fleksibilitas manfaat ruang jalan.

Sistem Sirkulasi Pejalan Kaki, Difabel, dan Pesepeda

Jalur pejalan kaki memiliki lebar 1,5 meter, tetapi dapat mencapai 2,8 meter apabila bagian muka bangunan (frontage zone) tidak dimanfaatkan ataupun disepakati untuk digunakan sebagai ruang sirkulasi. Rancangan jalur pejalan kaki harus mengakomodasi pengguna dengan kemampuan fisik yang berbedabeda, seperti anak-anak, lansia, dan penyandang cacat tubuh.

Ilustrasi pinchpoint

Preseden pengaturan parkir on-street di James Street, Perth.

Ilustrasi gateway untuk penyebrangan

Sistem Parkir

Ilustrasi pembagian antara muka bangunan dan jalur pejalan kaki

Pada fasilitas penyebrangan, dengan alasan traffic calming, beberapa rancangan yang dapat diterapkan antara lain membentuk pinchpoint yang terbentuk dari perluasan kerb jalan yang berhadapan maupun gateway pada persimpangan yang memungkinkan.

126 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Sistem parkir yang disediakan adalah parkir on-street dengan sudut yang terbentuk sejajar dengan jalan. Ruang parkir yang ada memiliki lebar 2.2 meter. Keberadaan ruang parkir on-street berselang-seling dengan keberadaan perluasan kerb jalan yang diatur dalam sistem ruang terbuka dan tata hijau. Parkir di dalam kaveling diperbolehkan, tetapi harus terletak di balik bangunan. Model parkir off-site


Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau

Tata Kualitas Lingkungan

Sistem Ruang Terbuka Umum

Tata Kegiatan Pendukung

Ruang terbuka umum yang terdapat pada koridor Jalan Rinjani adalah perluasan kerb jalan (curb extension)/pulau lalu lintas dengan lebar 2,2 meter yang menempel dengan ruas jalan. Perluasan kerb jalan diletakkan berselang-seling dengan ruang parkir on-street untuk membatasi jumlah parkir. Pulau digunakan sebagai tempat penanaman vegetasi tempat meletakkan elemen pendukung kegiatan seperti tempat duduk, lampu, dan tempat sampah.

Contoh penggunaan kerb jalan sebagai ruang publik di New York

Bagian kerb perluasan jalan dan muka bangunan dapat digunakan untuk mengakomodasi pedagang. Namun, dimensi ruang yang dapat digunakan (meja, gerobak, tenda, dsb.) harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan konflik penggunaan ruang lainnya. Perlengkapan pendukung harus bersifat dapat dipindahkan sewaktu-waktu. Apabila aktivitas menghasilkan limbah maka pengelolaannya harus dikelola secara mandiri, tidak diperkenankan untuk membuangnya sembarangan. Aktivitas juga sebisa mungkin tidak menghasilkan asap, kebisingan, maupun bau-bauan yang dapat mengganggu kenyamanan pejalan kaki.

Contoh penggunaan perluasan kerb jalan dan frontage zone Ilustrasi pengaturan aktivitas Ilustrasi perluasan kerb jalan dan variasi penggunaannya

Sistem Ruang Terbuka Publik-Privat Sebagian dari ruang perluasan kerb

jalan dapat diprivatisasi secara temporer, misalnya untuk kegiatan perdagangan (PKL) dan pemasangan stand. Penggunaan privat membayar kompensasi kepada pemerintah. Selain itu, terdapat juga ruang terbuka publik-privat yang terbentuk dari sempadan samping bangunan berupa bagian frontage. Peruntukkan dibebaskan kepada pemilik kaveling, baik digunakan untuk meletakkan tempat duduk, dibiarkan menjadi jalur sirkulasi, maupun kegiatan lainnya yang memungkinkan.

Tata Hijau

Pohon-pohon ditanam pada perluasan kerb jalan dan dilengkapi dengan vegetasi yang lebih rendah seperti semak, perdu, dan rumput. Selain itu, dapat dilakukan juga penanaman kelompok tanaman yang terintegerasi dengan jaringan drainase.

Selain itu, ruang-ruang tersebut juga dapat digunakan untuk kegiatan yang sifatnya temporer seperti pertunjukan musik dan kampanye. Kegiatan harus diatur secara lokasi dan jadwal dengan sedemikian rupa agar tidak mengganggu kenyamanan pengguna jalan.

Rambu Lalu Lintas

Rambu ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah terlihat oleh pengguna jalan dan tidak merusak garis langit yang terbentuk. Contoh penempatan rambu jalan di Boston Studio Kota Cilacap 127


Papan Nama Bangunan

Papan bangunan dipasang menempel dengan bangunan dan tidak melebihi ruang milik jalan. Secara estetika harus selaras dengan bangunan.

Papan Iklan Papan iklan dapat diletakkan di atas perluasan

kerb jalan, ruang di depan muka bangunan, dan jalur pejalan kaki. Khusus iklan di jalur pelajar kaki, iklan wajib terletak pada tiang lampu penerangan jalan. Diperbolehkan memasang papan iklan yang dapat dipindahkan maupun yang ditanam ke tanah. Keberadaannya tidak boleh mengganggu fungsi jalan sebagai tempat lalu-lintas kendaraan dan pejalan kaki. Bentuk, ukuran, dan warna papan iklan tidak boleh menyerupai rambu-rambu lalu-lintas. Penempatan papan iklan tidak boleh menutupi rambu lalu-lintas. Dimensi vertikal papan iklan yang ditanam tidak boleh melebihi ketinggian satu lantai.

Perabot Jalan

Perabot jalan seperti kursi, rak sepeda, dan tempat sampah diperbolehkan untuk diletakkan di perluasan kerb jalan. Syarat yang perlu dimiliki oleh perabot jalan antara lain memiliki dimensi yang tidak melebihi lebar lokasi penempatan dan dapat dipindahpindahkan, kecuali untuk beberapa perabot tertentu.

Wajah Bangunan

Bangunan diperbolehkan memiliki kanopi yang menanungi bagian frontage yang dapat bertindak sebagai peneduh. Dinding/jendela bangunan di bagian muka tidak boleh menerus dalam jarak yang terlalu panjang dan perlu diselingi dengan pintu. Dianjurkan untuk membuat ruang transisi antara pintu masuk dengan bagian frontage agar tidak terjadi hambatan sirkulasi. Dianjurkan pula untuk menanam vegetasi rambat/gantung pada bagian balkon maupun dinding yang memungkinkan sehingga menambah nilai ekologis. Ekspresi arsitektur dibebaskan, tetapi dianjurkan agar tidak menimbulkan suasana kontras dengan bangunan sekitarnya.

Wajah Jalan

Jenis perkerasan yang digunakan pada jalur kendaraan, jalur pedestrian dianjurkan dibuat dengan material yang mudah dibedakan secara visual untuk alasan keamanan. Material perkerasan khusus jalan pejalan kaki dianjurkan memiliki kekuatan untuk menerima tekanan yang diberikan akibat masuknya kendaraan maupun dalam menghadapi pelapukan.

Tata Hijau

Syarat vegetasi yang ditanam memiliki perakaran tidak merusak konstruksi jalan, mudah dalam perawatan, batang dan percabangan tidak mudah patah, dan daun tidak mudah rontok atau gugur. Vegetasi berupa pepohonan dianjurkan memilki fungsi sebagai penyatu massa, peneduh, serta penyerap polusi udara dan kebisingan. Tinggi pohon maksimal sekitar 5 meter, sedangkan tinggi semak-semak maksimal adalah 1,2 meter. Media tanam vegetasi dianjurkan memiliki elevasi yang lebih rendah dibanding sekitarnya sehingga air dapat masuk dan diserap, tetapi tetap dilengkapi dengan pengaman seperti pagar yang dapat mencegah pejalan kaki terperosok.

Contoh papan iklan yang dapat Contoh papan iklan yang dipindahkan ditanam

Penerangan

Lampu memiliki ketinggian 4-6 meter, jarak penempatan tidak berdekatan tetapi tidak juga menimbulkan titik gelap. Dapat diletakkan di jalur pejalan kaki maupun perluasan kerb jalan dengan syarat dimensi panjang dan lebar tiang ramping sehingga tidak menghalangi sirkulasi. Tiang diharapkan dapat menjadi tempat menggantung banner dan umbul-umbul dan memiliki gaya yang selaras dengan bangunan di sekitar.

128 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Contoh pemanfaatan muka banugnan sebagai media vegetasi Contoh penataan vegetasi pada perluasan kerb jalan


Sistem Prasarana dan Utilitas Jaringan Air Bersih

Jaringan Persampahan

Jaringan Sanitasi

Jaringan Listrik dan Telekomunikasi

Pasokan air bersih yang digunakan di sepanjang Jalan Rinjani dianjurkan bersumber dari jaringan PDAM dan sebisa mungkin tidak menggunakan air tanah agar tidak terjadi konflik pemakaian dengan kawasan perumahan sekitar. Setiap kaveling diwajibkan memiliki IPAL-nya sendiri (baik berupa septic tank ataupun sumur resapan) dikarenakan tidak adanya IPAL terpusat di Kota Cilacap. IPAL Komunal diperbolehkan dengan syarat tidak terletak di koridor jalan. Hasil pengolahan IPAL kemudian dibuang ke jaringan drainase terdekat.

Jaringan Drainase

Sebisa mungkin jalur masuk air ke dalam jaringan drainase memanfaatkan vegetasi (contoh: bioswale) agar proses penyaluran dan penyerapan air dapat terjadi secara berkala untuk menghindari banjir dan meringankan kinerja jaringan. Saluran drainase menggunakan drainase tertutup yang diletakkan sejajar dengan jalan yang akan bergabungan dengan jaringan drainaes yang lebih besar di perkotaan Cilacap. Jaringan drainase juga berperan sebagai tempat pembuangan akhir pengolahan air limbah.

Tempat sampah menjadi tanggung jawab setiap kaveling dan tidak diperbolehkan menjadikan tempat sampah publik sebagai wadah penampungan sementara. Sampah diangkut pada jam di mana jalur tidak ramai digunakan. Jaringan distribusi listrik tegangan rendah dan telepon menggunakan saluran kabel tanam bawah tanah beriringan dengan jaringan lainnya.

Sistem Jaringan Pengamanan Kebakaran

Hidran diletakkan dengan pola yang teratur pada perluasan kerb jalan dengan air bersumber dari pipa PDAM.

Peletakan Jaringan Utilitas

Secara umum, jaringan utilitas yang menggunakan pipa maupun kabel akan diletakkan di bawah tanah dengan pertimbangan ruang yang dibutukan dan estetika. Jaringan harus diatur sedemikian rupa, sehingga saat aktivitas perbaikan jaringan dilakukan diharapkan tidak mengganggu sirkulasi yang ada di atasnya.

Ragam opsi model peletakan utilitas Studio Kota Cilacap 129


Pentahapan Penataan dilaksanakan secara bertahap dengan memprioritaskan penggal jalan yang paling berisiko mengalami kemacetan, kemudian diikuti dengan penggal lainnya hingga seluruh jalan tertata dengan baik. Proses penataan kaveling dan bangunan meliputi vertikalisasi bangunan sebagai bentuk kompensasi bagian kaveling/bangunan yang dialihkan menjadi garis sempadan. Tahap lebih lanjut diperinci dalam tabel pentahapan di samping ini:

130 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Kegiatan Sosialisasi program Pembebasan lahan Pengubahan arah lalu lintas Penataan kaveling dan bangunan Penataan sistem sirkulasi dan jalur penghubung Penambahan dan penataan perabot jalan Penataan lansekap jalan Penambahan dan integrasi jaringan utilitas Pengendalian dan perawatan

2023

2024

2025

2026

2027


rtbl Pengembangan Kawasan Pendidikan Dr. Soetomo

Lanosa Thea Maharani 16/394892/TK/44184

Studio Kota Cilacap 131


Latar Belakang Masalah utama Kota Cilacap adalah kurangnya kesempatan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan di Kota Cilacap dikarenakan kurangnya kesempatan kerja serta pelayanan kota yang kurang optimal. Sehingga, masyarakat memilih pergi keluar kota untuk meningkatkan kesejahteraannya dan membuat angka migrasi keluar Kota Cilacap menjadi tinggi. Di satu sisi, potensi Kota Cilacap adalah adanya industri pengolahan hasil laut dan industri pengolahan tambang yang sebenarnya mampu membuka banyak lapangan pekerjaan. Namun, ternyata masyarakat Kota Cilacap tidak mampu bersaing di sektor industri di Kota Cilacap karena kualitas sumber daya manusia yang rendah dan kemampuan masyarakat yang tidak cocok dengan kebutuhan industri sehingga masyarakat Kota Cilacap memilih untuk bekerja diluar kota. Oleh karena hal tersebut, alternatif rencana yang terpilih adalah ‘Pengembangan Kawasan Pendidikan Penunjang Industri’ untuk menjawab masalah serta mencapai tujuan Kota Cilacap yaitu ‘Mewujudkan Kota Cilacap sebagai Ibu Kota Kabupaten berbasis Industri yang Layak Huni tahun 2037’.

132 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Dengan fokus pengembangan kawasan pendidikan penunjang industri, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia dalam sektor industri di Kota Cilacap. Salah satu kawasan yang strategis untuk dikembangkan menjadi kawasan pendidikan adalah kawasan Jalan Dr. Soetomo, di jalan tersebut terdapat tiga sarana pendidikan berbagai jenjang yaitu Politeknik Negeri Cilacap, SMK Dr. Soetomo, dan SMP Negeri 4 Cilacap. Jurusan yang terdapat pada politeknik negeri cilacap yaitu Teknik Mesin, Teknik elektronika, dan Teknik informatika. Jurusan yang terdapat pada SMK Dr. Soetomo yaitu Teknik Informatika, Teknik Mesin Otomotif, Tenik Pemesinan, dan Teknik Kelistrikan serta akan membuka jurusan baru yang berhubungan dengan gas dan minyak. Bila dilihat dari jurusan yang ada di sekolah tersebut, kemampuan para lulusan sesuai dengan kebutuhan di industri. Sehingga kemampuan atau sumber daya tersebut perlu disiapkan dengan membuat kawasan pendidikan yang kondusif dan mendukung kegiatan belajar agar para lulusan mampu bersaing dalam sektor industri di Kota Cilacap. Selain

itu pengembangan kawasan ini juga mendukung tujuan layak huni pada tujuan Kota Cilacap tahun 2037. Kawasan ini dikembangkan dengan fokus pengembangan berupa kawasan pendidikan yang humanis dan terintegrasi berupa pembuatan ruang terbuka hijau bertema ‘student center’ yang dilengkapi dengan fasilitas belajar, pembangunan halte, pembangunan jalur pedestrian, penataan toko dan pembangunan asrama. Penataan dan pengembangan kawasan ini diharapkan dapat menjadikan kawasan Dr. Soetomo menjadi kawasan pendidikan yang mampu mendukung kegiatan belajar para siswa sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia hingga lulusan dari tempat pendidikan tersebut terutama lulusan smk dan politeknik mampu bersaing untuk bekerja di industri pengolahan dan hasil laut Kota Cilacap. Sehingga angka migrasi keluar dapat ditekan.


Gambaran Umum Kawasan Rencana Kawasan pendidikan Dr. Soetomo terletak di Kelurahan Sidakaya dan Sidanegara, Kecamatan Cilacap Selatan, dengan luas total kawasan perencanaan sebesar 32, hektar. Kawasan ini didominasi kegiatan pendidikan, terdapat tiga tempat pendidikan dengan jenjang yang berbeda yaitu Politeknik Negeri Cilacap, SMK Dr. Soetomo dan SMP Negeri 4 Cilacap. Selain itu, terdapat fungsi permukiman padat teratur di bagian timur dan permukiman baru berkembang di bagian selatan. Terdapat pula komersil dan jasa di sepanjang Jalan Cerme dan Jalan Dr. Soetomo, serta sarana olahraga di Jalan Dr. Soetomo. Kawasan Dr. Soetomo memiliki fungsi bangunan yang beragam dan berdekatan, tetapi tidak terdapat akses yang baik untuk pejalan kaki. Kawasan ini dilewati jalan kolektor yaitu jalan Dr. Soetomo dengan lebar 15 meter yang memiliki pedestrian dengan lebar 1,5 meter tetapi hanya terdapat di beberapa sisi jalan saja. Jalan ini juga dilewati jalan lokal yaitu Jalan Cerme dan Jalan Kinibalu yang tidak memiliki jalur pedestrian dengan lebar 10 meter. Peta Dasar

Studio Kota Cilacap 133


Analisis Potensi Masalah Potensi

• Memiliki lahan kosong yang cukup luas • Berpotensi menjadi salah satu pusat pendidikan di Kota Cilacap karena sudah terdapat tiga tempat pendidikan • Jarak antara tempat pendidikan dengan hunian dan komersil jasa dekat sehingga memiliki potensi menjadi kawasan yang ‘walkable’

Masalah

• Pedestrian hanya sebagian jalan • Banyak bangunan ‘semi-permanen’ yang tidak ditata, sehingga mengambil ruang pedestrian • Kurang vegetasi sehingga suhu panas membuat pejalan kaki tidak merasa nyaman

Rencana Pengembangan Tujuan Menjadikan Kawasan Dr. Soetomo Menjadi Ka-

wasan Pendidikan yang Nyaman dan Kondusif untuk Mendukung Kegiatan Belajar Siswa

Ide Pengembangan

• Meningkatkan aksesibilitas untuk pejalan kaki di kawasan pendidikan Dr. Soetomo • Meningkatkan aksesibilitas kendaraan umum untuk masuk ke kawasan ini • Menata bangunan perdagangan dan jasa sebagai pendukung kegiatan belajar • Membuat ruang terbuka hijau bertema ‘student center’ yang dilengkapi dengan fasilitas belajar • Menciptakan pusat pendidikan yang nyaman dan kondusif

Konsep Pengembangan Pendekatan

Perencanaan kawasan pendidikan Dr. Soetomo menekankan pada konsep humanis dan terintegrasi. Konsep humanis berarti merencanakan kawasan dengan memperhatikan serta mengutamakan kebutuhan atau kepentingan manusia. Perencanaan dengan pendekatan humanis di kawasan pendidikan Soetomo mengedepankan kenyamanan dan keamanan 134 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

manusia saat beraktifitas di kawasan Soetomo. Kenyamanan dapat diwujudkan dengan akses yang mudah untuk semua masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, terutama kemudahan untuk para siswa mengakses tempat belajar, tempat tinggal dan tempat pemenuhan kebutuhan lain (komersil dan jasa). Konsep terintegrasi disini dimaksudkan untuk mengintegrasikan setiap fungsi yang terdapat di kawasan pendidikan Dr. Soetomo. Fungsi-fungsi ini antara lain tempat pendidikan, perdagangan, jasa, ruang terbuka hijau dan hunian. Sehingga dengan konsep yang terintegrasi antara satu fungsi dengan fungsi lainnya dapat saling mendukung. Konsep ini di dukung dengan jarak yang dekat antara setiap fungsi sehingga memiliki potensi untuk menjadi kawasan yang ‘walkable’.

Acuan Peraturan

• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tanggal 16 Maret 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Ruang Bangunan dan Lingkungan • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/ PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/ PRT/M/2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan

Pengembangan Rencana

• Membuat jalur pejalan kaki yang dapat digunakan oleh semua orang serta nyaman • Membuat jalur sepeda dan halte bus rapid transit • Menambahkan vegetasi di sepanjang jalan sebagai peneduh dan peredam kebisingan • Membuat taman yang dilengkapi dengan fasilitas belajar • Menata bangunan perdagangan dan jasa • Memperkuat identitas setiap bangunan pendidikan


Detail Rencana Struktur Peruntukan Lahan Peruntukan Lahan Makro

Sesuai arahan rencana pola ruang Kota Cilacap 2037, lahan yang berada di kawasan Dr. Soetomo diperuntukkan bagi kegiatan jasa, perumahan, perdagangan, dan ruang terbuka hijau.

Peruntukan Lahan Mikro

Secara mikro, peruntukan lahan di kawasan Dr. Soetomo berupa jasa (sarana olahraga, pendidikan, jasa lainnya), perdagangan, perumahan, mix-use, ruang terbuka hijau. • Untuk bangunan jasa pendidikan memiliki peruntukan lantai dasar dan lantai atas wajib untuk kegiatan pendidikan. • Untuk bangunan jasa sarana olahraga yang lain memiliki peruntukan lantai dasar dan lantai atas untuk kegiatan jasa. • Untuk bangunan mix-use memiliki peruntukan lantai dasar untuk kegiatan perdagangan dan lantai atas untuk hunian. • Untuk bangunan perumahan memiliki Peta Peruntukan Lahan Makro peruntukan lantai atas dan lantai dasar untuk hunian. • Untuk ruang terbuka hijau terdapat fasilitas belajar di lantai dasar

Peta Peruntukan Lahan Mikro

Studio Kota Cilacap 135


Intensitas Pemanfaatan Ruang Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

KDB mengatur seberapa luas lahan yang boleh dibangun dari total luas lahan dengan mempertimbangkan peresapan air, kapasitas drainase dan guna lahan. Pada rencana tahun 2037, koefisien dasar bangunan kawasan perencanaan Dr. Soetomo maksimal sebesar 70% dengan rincian sebagai berikut : • Pendidikan 60% • Perumahan 60-70% • Komersil dan Jasa 60-70% • RTH 20%

Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

Koefisien Dasar Hijau (KDH)

Peta Rencana KDB.

Peta Rencana KLB

Peta Rencana KDH

136 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

KLB mengatur ketinggian bangunan termasuk jumlah lantai yang diizinkan. Pada rencana Kota Cilacap tahun 2037, koefisien lantai bangunan di kawasan perencanaan Dr. Soetomo maksimal sebesar 4,2 dengan rincian sebagai berikut : • Pendidikan 3,3 – 4,2 • Untuk asrama politeknik memiliki KLB yang sama dengan pendidikan karena masih dalam satu komplek dan untuk efisiensi lahan • Perumahan 1,8-2,1 • Komersil dan Jasa 1,8-2,1 • RTH 0,2

KDH mencerminkan kualitas hijau lingkungan untuk mengatur keseimbangan lingkungan yang asri di kawasan Soetomo. Pada kawasan perencanaan Dr. Soetomo KDH eksistingnya cukup tinggi (hingga 100%) karena di sebelah timur jalan merupakan lahan pertanian yang cukup luas. Pada rencana tahun 2037 KDH di kawasan perencanaan Dr. Soetomo sebesar : • Pendidikan KDH minimal 40% • Perumahan 30-40% • Komersil dan Jasa 30-40% • RTH KDH minimal 80%


Tata Bangunan Pengaturan Blok Lingkungan

1. Blok 1 dengan sub zona jasa pendidikan (S.1) Pada blok ini terdiri dari bangunan dengan fungsi pendidikan yaitu Politeknik Negeri Cilacap dan sebagian bangunan dengan fungsi permukiman termasuk rencana asrama. Total luas blok ini adalah 6 hektar 2. Blok 2 dengan sub zona jasa pendidikan (S.1) Pada blok ini terdapat bangunan dengan fungsi dominan pendidikan yaitu SMK Dr. Soetomo dan Smp Negeri 4 Cilacap , fungsi lainnya yaitu jasa dan perdangangan. Total luas blok ini adalah 12 hektar 3. Blok 3 dengan sub zona permukiman (R.3) Pada blok ini terdapat bangunan dengan fungsi dominan yaitu permukiman, fungsi lainya yaitu jasa dan perdangangan. Total luas blok ini adalah 10,8 hektar 4. Blok 4 dengan sub zona taman kota (H.1) Blok ini difungsikan sebagai ruang terbuka hijau yaitu taman yang dilengkapi dengan fasilitas student center. Total luas blok ini adalah 3,2 hektar

Peta Blok

Pengaturan Kaveling

Kaveling kecil • Kaveling kecil berukuran 250m2 – 600m2 untuk bangunan hunian, perdagangan dan jasa. • Kaving untuk hunian minimal 250m2 untuk menciptakan kawasan yang humanis. Kaveling <250m2 diperuntukkan hanya untuk kaveling yang telah ada. Kaveling sedang • Kaveling berukuran 600m2 – 1.000m2 diperuntukkan bangunan hunian, tempat ibadah, perdagangan, dan jasa Kaveling besar • Kaveling berukuran 1.000m2 – 2.500m2 diperuntukkan bangunan perdagangan dan jasa di jalan kolektor Dr. Soetomo. • Kaveling berukuran >2.500m2 diperuntukkan bangunan pendidikan, komplek sarana olahraga, dan ruang terbuka hijau

Pengaturan Letak Bangunan

Untuk bangunan di jalan kolektor yaitu Jalan Dr. Soetomo, bangunan dibangun dengan jarak minimal 15 meter dari as jalan karena terdapat bangunan pendidikan yang tingginya 6 lantai, hal ini agar menciptakan rasa nyaman saat berjalan di jalan Dr. Soetomo. Untuk bangunan di jalan lokal seperti Jalan Cerme dan Jalan Kinibalu, bangunan dibangun dengan jarak minimal 10 meter dari as jalan. Untuk bangunan di jalan lingkungan dibangun dengan jarak minimal 6 meter dari as jalan. Untuk jarak antar bangunan diarahkan memiliki jara minimal 1,5 meter dari kapling tetangga.

Ketinggian Bangunan

Jumlah lantai untuk fungsi bangunan pendidikan maksimal 6 lantai karena terletak di jalan kolektor dan untuk efisiensi lahan. Jumlah lantai komersil dan jasa di jalan kolektor dan lingkungan maksimal 4 lantai. Untuk fungsi bangunan perumahan maksimal 3 lantai, kecuali untuk bangunan asrama di komplek politeknik diarahkan untuk memiliki tinggi Amplop Bangunan 6 lantai. Untuk bangunan di zona ruang terbuka hijau, jumlah lantai yang diperbolehkan hanya 1 lantai. Tinggi Bentuk Bangunan masing-masing lantai adalah 4 meter. • Untuk bangunan pendidikan diarahkan untuk memiliki warna yang senada yaitu antara coklat Orientasi Bangunan tua – coklat muda – krem – oranye. Secara umum bangunan yang ada di kawasan • Untuk bangunan perdagangan dan jasa di jalan pendidikan Dr. Soetomo berkembang mengikuti jalan kolektor diarahkan untuk memiliki keserasian kolektor dan lokal, khusunya untuk jasa, perdagangan, dalam segi bentuk dan warna. dan pendidikan, sehingga orientasi bangunannya menghadap ke jalan kolektor atau lokal yang ada di depannya. Sedangkan untuk bangunan fungsi perumahan berada di belakang bangunan perdagangan dan jasa serta menghadap ke jalan lingkungan perumahan tersebut. Studio Kota Cilacap 137


Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung

Terdapat jalur penyebrangan berupa zebra cross di setiap depan gerbang tempat pendidikan dan komplek olah raga. Di jalan Dr. Soetomo, Cerme, dan Kinibalu juga disediakan jalur sepeda di sebelah jalur pejalan kaki.

Jaringan Jalan dan Pergerakan

Kawasan Soetomo dilewati oleh Jalan Dr. Soetomo dengan status jalan kolektor, Jalan Cerme dan Jalan Kinibalu dengan status jalan lokal, dan beberapa jalan lingkungan yang merupakan jalan masuk ke perumahan. Semua jalan yang ada di kawasan ini merupakan jalan dua arah, sehingga untuk pergerakan masuk ke kawasan ini bisa dari segala arah dengan

Peta Jaringan Sirkulasi Kendaraan Umum

Preseden guiding block pada jalur pejalan kaki

Preseden jalur pejalan kaki dan pesepeda

Sistem Sirkulasi Kendaraan Pribadi Untuk kendaraan pribadi dapat melewati semua jalan di kawasan ini untuk memudahkan mobilitas dari permukiman, jasa, dan perdagangan, menuju ke pusat pendidikan.

Peta Jaringan Jalan

pergerakan utama di Jalan Dr. Soetomo

Sistem Sirkulasi Kendaraan Umum

Jalan yang bisa dilewati kendaraan umum adalah Dr. Soetomo saja yang merupakan jalan kolektor. Pada rencana tahun 2037, di jalan ini akan dilengkapi dengan halte untuk BRT (bus rapid transit) di sebelah timur jalan di seberang komplek olahraga Dr. Soetomo dengan tambahan lebar jalan untuk tempat berhenti bus. Halte harus dilengkapi dengan kanopi pelindung dari panas dan hujan dan lampu untuk penerangan pada malam hari. Jarak lampu dari persimpangan minimal 50 meter. Jarak dari zebra cross minimal 100 meter.

138 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Preseden Halte

Sistem Sirkulasi Pejalan Kaki, Difabel, dan Pesepeda

Disediakan 1 area parkir pada bagian utara Pada sepanjang jalan Dr. Soetomo disediakan jalur khusus pejalan kaki dengan lebar 1,5 meter yang dilengkapi guiding block dan desain yang mempermudah penyandang disabilitas menggunakan jalur tersebut. Jalur pejalan tidak diperbolehkan untuk kegiatan pedagang kaki lima. Pada jalan lokal seperti Jalan Cerme dan Kinibalu juga disediakan jalur pejalan kaki dan jalur sepeda dengan ukuran yang jalur pejalan kaki yang lebih kecil yaitu 1 meter. Pada jalur pejalan kaki dilengkapi dengan pohon dan perdu sebagai peneduh dan peredam kebisingan.

Peta Jaringan Sirkulasi Kendaraan Pribadi


Sistem Parkir

Area parkir di Jalan Dr. Soetomo (depan komplek olahraga Dr. Soetomo, SMK Dr. Soetomo, SMP Negri 4 Cilacap) bersifat off-street yang terletak di masingmasing kaveling. Untuk parkir diarahkan untuk parkir di kaveling masing-masing. Parkir tempat pendidikan ini dilengkapi dengan dua pintu untuk gerak keluar masuk kendaraan dari lokasi parkir yaitu pintu keluar dan pintu masuk. Untuk parkir bangunan jasa dan perdagangan juga di kaveling masing-masing. Parkir off-street

juga disiapkan di taman yang direncanakan pada tahun 2037. Parkir off-street ini mengantisipasi kemungkinan macet saat jam-jam berangkat atau pulang sekolah, selain itu akan mengganggu tempat perhentian bus. Di ruas jalan Dr. Soetomo yang lain diperbolehkan parkir on-street Parkir on-street juga diperbolehkan di jalan lingkungan dan jalan lokal untuk para masyarakat yang akan berbelanja di toko. Jenis parkir adalah parkir parallel dengan lebar 2 meter dan panjang 5 meter.

Penampang Jalan

Studio Kota Cilacap 139


Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau Sistem Ruang Terbuka

Ruang terbuka umum di Jalan Dr. Soetomo yaitu jalan, jalur pejalan kaki, komplek olahraga Dr. Soetomo. Selain itu pada rencana tahun 2037 di barat Jalan Dr Soetomo akan dibangun ruang terbuka hijau tematik yang akan dilengkapi dengan, student center,yang bisa diakses oleh publik terutama para siswa untuk menjadi tempat belajar yang nyaman

• Mampu menjerap dan menyerap cemaran udara • Mampu menjadi peredam kebisingan • Berumur panjang Dari kriteria yang ditetapkan, pohon yang sesuai adalah pohon Trengguli (Cassia fistula) atau pohon Bunga Kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Kedua pohon tersebut selain sesuai dengan kriteria, juga memiliki bunga yang berwarna kuning dan ungu sehingga menambah keindahan di sepanjang jalan. Untuk perdu menggunakan perdu teh-tehan pangkas (Acalypha sp).

Preseden tata hijau perdu teh-tehan pangkas

Preseden Student Center

Sistem Tata Hijau

Sistem tata hijau untuk jalur pejalan kaki memiliki kriteria : • Batang tegak, kuat, tidak mudah patah • Sistem perakaran masuk kedalam tanah, tidak merusak konstruksi dan bangunan • Rindang tapi tidak menimbulkan efek gelap • Tidak menggugurkan daun • Saat berbunga/berbuah tidak mengotori jalan • Tidak berduri • Tahan terhadap pencemaran kendaraan bermotor

140 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Preseden tata hijau pohon trengguli (cassia fistula)

Sistem tata hijau untuk taman memiliki kriteria : • Rindang tapi tidak menimbulkan efek gelap • Tidak berduri, tidak beracun, dahan tidak mudah patah, perakaran tidak mengganggu pondasi • Ketinggian dan warna tanaman bervariasi • Mampu menjerap dan menyerap cemaran udara • Perawakan tajuk cukup indah Pohon untuk taman tidak ditentukan asalkan sesuai dengan kriteria.

Tata Kualitas Lingkungan Papan Nama Bangunan

Untuk bangunan pendidikan, papan identitas yang berada di pagar bangunan dengan bentuk formal yang dilengkapi dengan perdu dibawah untuk memperindah serta lampu di sisi kanan dan kiri untuk pencahayaan pada malam hari. Papan identitas dan bangunan utama pendidikan (tampak depan) tidak boleh tertutup pohon agar memperkuat identitas bangunan. Untuk papan identitas bangunan komersil dan jasa hanya boleh berdiri di kaveling masing-masing atau melekat pada bangunan, sehingga tidak menjorok melewati batas kaveling. Untuk papan identitas yang melekat pada bangunan harus disesuaikan agar tetap serasi dengan bangunannya. Untuk ruang terbuka hijau yang berupa student center identitas berbentuk tulisan balok dengan tanaman di kanan kiri, perdu di bagian bawah tulisan, serta lampu di sisi kanan dan kiri.

Preseden identitas bangunan pendidikan

Sistem tata hijau pekarangan rumah • Setiap pekarangan rumah perlu memiliki ruang terbuka hijau yang berupa tanaman hias ataupun tanaman produksi (sayur, obat, buah) di sekitar rumah. preseden identitas rth

Preseden identitas bangunan perdagangan dan jasa


Tata Informasi

Peta lokasi kawasan terhadap Kota Cilacap beserta informasi jalur angkutan umum ditempatkan di halte bus dan di taman. Papan iklan dipasang di totoar koridor Jalan Dr. Soetomo dengan tidak menggangu jalur pejalan kaki. Bentuk, ukuran, dan warna papan iklan tidak boleh menyerupai ataupun menutupi rambu lalu lintas.

Sistem Prasarana dan Utilitas Jaringan Air Bersih

Air bersih yang dapat diakses di kawasan ini bersumber dari PDAM Kabupaten Cilacap dan sumur. Untuk sumur hanya bisa diakses permukiman, sedangkan PDAM bisa melayani semua.

Jaringan Sanitasi

Sistem jaringan sanitasi di kawasan ini akan terintegrasi dengan IPAL komunal yang akan direncanakan dibangun di Kelurahan Sidakaya

Jaringan Drainase

Jaringan drainase di kawasan ini semua meupakan jaringan tertutup kecuali di Jalan Dr. Soetomo bagian selatan.

Jaringan Persampahan preseden papan iklan

Tata . Rambu Pengarah Rambu

atau penanada ditempatkan di trotoar yang tidak tertutup pohon dan keberadaannya dapat dilihat pejalan kaki maupun pengendara

Terdapat 2 TPS di sekitar kawasan perencanaan. Sampah diangkut sesuai rute menuju TPS sesuai dengan arah jaringan jalan. Untuk jalan lingkungan yang tidak bisa dilalui truk sampah, sampah diangkut dengan gerobak sampah. Di sepanjang jalan disediakan bak sampah untuk penampungan sampah awal dengan pemilahan sampah organik, anorganik, dan B3.

Jaringan Listrik dan Telekomunikasi

Jaringan listrik berada di atas permukaan dan ditempatkan pada trotoar namun diluar jalur pejalan kaki. Jaringan listrik dan telepon mengikuti jaringan jalan

Penerangan Jalur Evakuasi Lampu penerangan jalan harus ada di sepanjang Jalur evakuasi ruang milik jalan dan di persimpangan jalan. Peletakan lampu harus diperkirakan sehingga dapat menerangi badan jalan dan sempadan jalan. Apabila ada lampu di luar ruang jalan harus dapat menyesuaikan pencahayaan agar tidak terlalu silau dan harus memperhatikan keserasian dengan gedung dan lampu di jalan umum

disediakan masing-masing bangunan dengan titik kumpul per bangunan. Titik kumpul juga terdapat di ruang terbuka hijau yang berupa taman. Setiap jalan yang ada harus dapat dilalui kendaraan darurat dan di trotoar dilengkapi hydrant untuk pemadam kebakaran.

Studio Kota Cilacap 141


Pentahapan Pada tahap I, pengembangan kawasan pendidikan Dr. Soetomo fokus pada pra-pembangunan yairu sosialisasi dan pembebasan lahan. Kemudian dilanjutkan pembangunan prasarana berupa jalan, pedestrian, sanitasi dan drainase, tiang listrik, lampu jalan, dan penambahan vegetasi sebagai jalur hijau. Pembangunan prasarana dilanjutkan hingga awal tahap II. Pada tahap II pembangunan berfokus pada pembangunan fasilitas seperti halted an ruang terbuka hijau. Pada tahap ini dimulai pemeliharaan pedestrian setiap 4 tahun sekali. Pada tahap III melanjutkan pembangunan fasilitas berupa bangunan mix use (rumah-perdagangan) serta asrama politeknik. Pada tahap IV dilakukan pemantauan dan pemeliharaan sarana serta prasarana yang telah dibangun

Tahun Program

Kegiatan

Tahap I

Tahap II

Tahap III

Tahap IV

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 Sosialisasi Pembangunan Pembebasan Lahan Pelebaran Jalan Pembangunan Jalan Pedestrian Penambahan Vegetasi dan Street Furniture Pengembangan

Pembangunan Jaringan Sanitasi

Kawasan Pendidikan Dr. Penambahan Tiang Listrik dan Lampu Jalan Soetomo

Pembangunan Halte Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Pembangunan Bangunan Mix- Use Pembangunan Asrama Politeknik Pemeliharaan Jalur Pedestrian Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

142 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


rtbl Revitalisasi Kali Yasa dan Peremajaan Lingkungan Perumahan Kampung Nelayan Sekitar Kali Yasa Nawang Anandhini 16/39486/TK/44188

Studio Kota Cilacap 143


Latar Belakang Kota Cilacap sebagai kota yang bergerak di bidang industri pengolahan perikanan tidak dapat dilepaskan dari intensitas kegiatan perikanannya yang tinggi, salah satunya kegiatan kenelayanan. Hal ini ditandai dengan munculnya kampung-kampung nelayan di Kota Cilacap, salah satunya adalah kampung nelayan yang terletak di sepanjang Kali Yasa. Dulunya, Kali Yasa adalah kanal yang dibangun untuk memudahkan transportasi barang ekspor-impor dari pelabuhan Teluk Penyu Cilacap ke daerah lain pada zaman kolonial, tetapi sekarang kanal tersebut beralih fungsi sebagai tempat parkir kapal nelayan tradisional. Maka dari itu, di sekitar Kali Yasa terdapat kampung nelayan yang dilengkapi dengan kegiatan penunjang perikanan seperti pabrik es skala kecil dan pergudangan peralatan penangkapan ikan.

144 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Kondisi perumahan nelayan di sekitar Kali Yasa ini dapat dikatakan belum memenuhi standar. Perumahan nelayan di sekitar Kali Yasa ini semakin padat tiap tahunnya. Karena keterbatasan lahan, rumah-rumah baru dibangun di sempadan sungai dengan orientasi membelakangi sungai. Rumah baru ini bersifat semi permanen. Selain itu, sebagian perumahan di sekitar Kali Yasa juga belum terjangkau oleh jaringan sanitasi dan air bersih yang layak. Limbah rumah tangga baik itu sampah, black water, grey water, dan yellow water dibuang ke Kali Yasa sehingga terjadi pendangkalan sungai. Pendangkalan sungai ini mengakibatkan perumahan nelayan di sekitar Kali Yasa terkena banjir saat intensitas hujan sedang tinggi dan laut sedang pasang.


Analisis Potensi Masalah Potensi

• Kawasan industri rumah tangga perikanan • Kawasan rekreasi/wisata baru • Interaksi sosial yang kuat

pengolahan

Masalah • • • •

Degradasi lingkungan Air bersih dari sumur galian dibawah baku mutu Pembuangan air limbah dan sampah sembarangan Munculnya hunian-hunian baru yang bersifat semipermanen di sempadan sungai • Kurangnya ruang terbuka hijapublik • Aksesibilitas kurang (gang-gang sempit) • Rawan banjir

Gambaran Umum Kawasan Rencana Kawasan rencana yang diambil adalah kampung nelayan tepi Kali Yasa yang terletak di utara Pelabuhan Samudera Perikanan Cilacap, Kelurahan Tegalkamulyan, Cilacap Selatan. Kawasan ini dibatasi oleh Jalan Bintang dan Jalan Jukung di sebelah utara, Jalan Teluk Penyu di sebelah timur, Komplek Pelabuhan Samudera Perikanan Cilacap di sebelah selatan, dan Jalan Lingkar Selatan di sebelah barat. Luas kawasan perencanaan ini adalah 16 hektar.

Studio Kota Cilacap 145


Rencana Pengembangan Tujuan Selaras dengan tujuan Kota Cilacap yang berbunyi “Mewujudkan Kota Ci-

lacap sebagai Ibu Kota Kabupaten berbasis Industri yang Layak Huni Tahun 2037”, tujuan perencanaan kawasan kampung nelayan sekitar Kali Yasa juga menyangkut kelayakhunian kawasan yaitu peningkatan kualitas lingkungan dan peningkatan ketanggapan bencana masyarakat melalui rekayasa spasial.

Konsep Pengembangan

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka perencanaan kawasan ini menerapkan dua konsep besar yaitu revitalisasi dan peremajaan. Konsep revitalisasi diterapkan pada area sempadan sungai sebagai usaha untuk menjaga fungsi awal sungai, sedangkan konsep peremajaan diterapkan pada area perumahan nelayan yang sudah terbangun sebagai usaha untuk mengurangi kekumuhan dan meningkatkan kualitas lingkungan perumahan. Perencanaan kawasan ini mempunyai tiga fokus yang terbagi dalam tiga segmen yang berbeda. Segmen pertama berupa area sempadan sungai yang berfokus pada penjagaan fungsi sempadan sungai dengan cara memberlakukan ‘green corridor’ berupa ruang terbuka hijau dan jalur pejalan kaki yang dilengkapi perabot jalan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya penjagaan terhadap sempadan sungai dari perumahan-perumahan baru yang bersifat ilegal. Segmen kedua adalah area perumahan padat terbangun yang mempunyai fokus berupa perbaikan dan penjagaan kualitas lingkungan tanpa ada perubahan besar pada kondisi fisik saat ini (seperti penggusuran atau pelebaran jalan). Segmen ketiga adalah area relokasi yang akan digunakan untuk membangun perumahan tergusur dan perumahan nelayan baru dengan konsep rumah panggung untuk antisipasi banjir.

146 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Peta Pembagian Segmen


Detail Rencana

Peta Rencana Peruntukan Lahan Makro

Peta Guna Lahan Mikro Saat Ini

Peta Rencana Peruntukan Lahan Mikro

Struktur Peruntukan Lahan

Peruntukan Lahan Mikro

kosong yang berada di bagian selatan dan sebagian lain di daerah perumahan kampung karena sempadan sungai digunakan untuk ruang terbuka hijau. Guna lahan campuran tersebut nantinya diarahkan untuk bersifat vertikal karena keterbatasan lahan yang tersedia. Lantai dasar didominasi oleh kegiatan perdagangan/ jasa/industri, sementara lantai atasnya digunakan untuk hunian. Tiap-tiap komplek perumahan juga diwajibkan memiliki gudang penyimpanan peralatan perikanan tangkap baik secara privat atau komunal di luar sempadan sungai.

Peruntukan Lahan Makro

Secara makro, peruntukan lahan kawasan rencana saat ini terdiri dari perumahan kampung dan lahan kosong. Rencananya, peruntukan lahan di kawasan ini akan menjadi perumahan dengan karakteristik kampung dibagian barat dan industri kecil di bagian timur. Industri kecil ini meliputi UMKM pengolahan ikan dan pabrik es skala kecil.

Secara mikro, sebagian peruntukan lahan kawasan rencana yang berupa perumahan kampung didetailkan lagi menjadi guna campuran perumahanindustri kecil dan campuran perumahan-jasa perdagangan. Keduanya terletak pada sempadan sungai. Guna campuran tersebut bersifat horizontal (berbeda bangunan) tetapi biasanya masih berhimpitan. Guna campuran ini terdiri dari warung makan, gudang peralatan perikanan tangkap, pabrik es berukuran kecil, dan rumah-rumah penduduk. Rencananya, sebagian guna lahan campuran tersebut dipindahkan ke lahan

Studio Kota Cilacap 147


Intensitas Pemanfaatan Ruang Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

• Segmen I : KDB maksimal 20% (untuk perkerasan jalur pejalan kaki) • Segmen II : KDB maksimal 80% (menyesuaikan kondisi eksisting yang ada) • Segmen III : KDB maksimal 60% (mengikuti aturan pengendalian ruang yang berlaku)

Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

• Segmen I : KLB maksimal 0,2 (satu lantai) • Segmen II : KLB maksimal 1,3 (lantai dua hanya boleh dibangun maksimal 60% dari luas lahan terbangun) • Segmen III : KLB maksimal 1,2 (kolom penyangga tidak dihitung)

Koefisien Dasar Hijau (KDH)

Peta Rencana KDB Maksimal

Peta Rencana KLB Maksimal

Peta Rencana KDH Minimal

Peta Rencana KTB Maksimal

• Segmen I : KDH minimal 80% (penghijauan sempadan sungai) • Segmen II : KDH minimal 20% (menyesuaikan kondisi eksisting yang ada) • Segmen III : KDH minimal 40% (mengikuti aturan pengendalian ruang yang berlaku dan penyesuaian karena merupakan kawasan rawan banjir)

KoefisienTapak Basemen (KTB)

• Segmen I : KDB maksimal 20% (menyesuaikan KDB) • Segmen II : KTB maksimal 80% (menyesuaikan KDB dan kondisi eksisting yang ada) • Segmen III : KTB maksimal 30% (untuk kolom penyangga)

148 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Tata Bangunan Pengaturan Blok Lingkungan dan Pengaturan Kaveling Pengaturan Letak Bangunan Baik segmen II dan III, blok persil berpola grid. Ukuran persil bervariasi dari Pada segmen I, jalur pejalan kaki dibangun dengan jarak 4 meter dari bibir

800 m2-1600 m2. Persil berukuran besar (>1200 m2) untuk guna lahan campuran secara vertikal maupun horizontal, sedangkan persil berukuran kecil (800-1200 m2) untuk guna lahan perumahan. Satu hunian dengan fungsi tunggal mempunyai luas bangunan minimal 49 m2 (diluar sempadan). Pada segmen II, hunian disusun secara berderet dan saling berhimpitan satu sama lain, tetapi tetap memperhatikan sempadan yang ada. Setiap 6 unit hunian diberi jarak minimal 0,8 meter. Pada segmen III, hunian disusun mengkluster. Satu kluster terdiri dari 4 unit hunian (2 unit x 2 unit). Luas kaveling tiap hunian disesuaikan dengan persil dan sempadan masing-masing, minimal 60 m2. Pada persil besar, luas kaveling minimal disesuaikan dengan fungsi bangunan. Jasa perdagangan mempunyai luas kaveling minimal 65 m2 yang seperempat bagiannya digunakan untuk area parkir, industri mempunyai luas kaveling minimal 80 m2, balai pertemuan mempunyai luas kaveling minimal 500 m2 dan masjid mempunyai luas kaveling minimal 250 m2. Untuk fungsi bangunan campuran secara vertikal (perumahan-jasa perdagangan dan perumahan-industri) luas kaveling dapat diubah mengikuti luas kaveling minimal untuk hunian, yaitu 49m2 (belum termasuk sempadan).

sungai, karena sempadan sungai direncanakan menjadi jalur hijau. Pada segmen II, aturan penetapan garis sempadan jalan menyesuaikan kondisi lahan terbangun, yaitu 1,5 meter untuk semua hierarki jalan. Pada segmen III, aturan penetapan garis sempadan jalan menyesuaikan ketentuan pengendalian ruang yaitu 4 meter untuk jalan arteri dan 3 meter untuk jalan lingkungan dan jalan lokal. Untuk sempadan bangunan, pada segmen II bangunan diperbolehkan berhimpitan satu sama lain tetapi setiap 6 unit harus menyisakan jarak minimal 0,8 meter, sedangkan pada segmen III antar kluster bangunan harus diberi jarak minimal 4,5 meter (tidak termasuk tangga naik).

Studio Kota Cilacap 149


Ketinggian Bangunan

• Segmen I : 1 lantai atau setara 4 meter • Segmen II : 2 lantai atau setara 8 meter • Segmen III : 2 lantai (tidak termasuk kolom penyangga) atau 8,2 meter. Tiap lantai maksimal 3,5 meter dengan tinggi kolom penyangga minimal 1,2 meter.

Orientasi Bangunan

Orientasi bangunan pada pinggir sungai menghadap ke sungai. Orientasi bangunan pada jalan menghadap ke jalan dan disesuaikan dengan bangunan disampingnya apabila bersisian dengan dua ruas jalan yang berbeda. Orientasi bangunan pada segmen III menghadap jalan dan saling memunggungi satu sama lain, dengan bagian dalam menghadap ke kluster lain.

Bentuk bangunan pada segmen II

Orientasi rumah panggung

Bentuk panggung pada rumah yang terletak pada segmen III

Ilustrasi rumah panggung

Bentuk Bangunan

Pada segmen II, bangunan lantai dua hanya boleh dibangun paling besar 60% dari KDB maksimal. Hal tersebut dilakukan sebagai penjagaan atas sirkulasi udara sehat dan sinar matahari. Ekspresi arsitektur bangunan diatur pada segmen III, yaitu menggunakan langgam arsitektur tradisional dengan material sebagian besar berupa kayu. Untuk segmen lainnya, arsitektur bangunan mengikuti bangunan-bangunan di sekitarnya. Pada bangunan yang dengan orientasi menghadap sungai, harus dilengkapi dengan ornamen-ornamen kayu pada fasadnya.

150 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung

Peta Hierarki Jalan

Peta Sistem Sirkulasi Kendaraan Umum Peta Sistem Sirkulasi Kendaraan Pribadi

Jaringan Jalan dan Pergerakan

Hierarki jalan pada kawasan rencana mencakup jalan arteri primer, lokal, dan lingkungan. Untuk akses keluar masuk kawasan, diutamakan melalui jalan lokal, yaitu Jalan Sendang, Jalan Bintang Timur, dan Jalan Kano. Karena Jalan Kano dan Jalan Bintang Timur dibuat satu arah, maka akses masuk melalui Jalan Kano dan akses keluar melalui Jalan Bintang Timur.

Sistem Sirkulasi Kendaraan Umum

Angkutan umum mengikuti rencana sarana prasarana Kota Cilacap yaitu BRT. Ada satu halte BRT yang tersedia di sekitar kawasan rencana, yaitu di Jalan Lingkar Selatan. BRT ini akan melewati jalan-jalan di sekitar kawasan rencana yaitu Jalan Lingkar Selatan, Jalan Sendang, dan Jalan Teluk Penyu.

Sistem Sirkulasi Kendaraan Pribadi

Sistem sirkulasi kendaraan pribadi dibagi menjadi tiga. Pertama diperuntukkan bagi pejalan kaki, pesepeda, dan kendaraan bermotor dua arah. Kedua diperuntukkan bagi pejalan kaki, pesepeda, dan kendaraan bermotor satu arah. Ketiga diperuntukkan bagi pejalan kaki, pesepeda, dan pengendara sepeda motor dua arah. Kendaraan bermotor yang dimaksud disini adalah mobil atau kendaraan bermotor lain dengan lebar lebih dari 1,2 meter. Penggolongan ini berdasarkan lebar ruas jalan.

Studio Kota Cilacap 151


Sistem Sirkulasi Pejalan Kaki, Difabel, dan Sistem Parkir Pesepeda Sistem parkir Sirkulasi pejalan kaki difasilitasi dengan jalur khusus pada jalan arteri dan jalan lokal dengan lebar jalur menyesuaikan lebar jalan. Pada jalan lingkungan, pejalan kaki dan pengguna kendaraan memakai badan jalan yang sama. Jalur khusus pejalan kaki ini sebagai fasilitas lanjutan dari adanya halte bus (sebagai fasilitas perpindahan moda).

Ilustrasi jalur pejalan kaki dan halte

pada kawasan ini tergolong menjadi dua. Parkir pengunjung Kali Yasa diterapkan secara on street di sepanjang Jalan Kano dan Jalan Bintang Timur sedangkan parkir penghuni berada pada halaman rumah masing-masing. Apabila ketentuan parkir di halaman rumah masing-masing tidak dapat diterapkan, kendaraan bisa diterapkan secara on street asal lebar jalan lebih dari 5 meter, tidak termasuk jalur darurat atau evakuasi, dan tidak mengganggu sistem sirkulasi di sepanjang jalan tersebut.

Visualisasi parkir on street

Peta Parkir

Sistem Sirkulasi Servis Persampahan

Servis persampahan akan melewati semua ruas jalan yang ada di kawasan ini karena tergantung moda yang digunakan untuk mengangkut sampah. Moda angkutan sampah berupa sepeda motor dengan bak atau gerobak melayani pada jalan dengan lebar kurang dari 3 meter, sedangkan truk sampah akan berhenti pada jalan dengan lebar lebih dari 3 meter.

Sistem Sirkulasi Kendaraan Darurat

Jalur darurat ini diperuntukkan bagi kendaraan darurat seperti ambulans dan pemadam kebakaran. Jalur darurat pada kawasan rencana harus steril dari aktivitas-aktivitas yang diperkirakan akan menganggu sirkulasi seperti menjemur pakaian, meletakkan barangbarang pribadi, dan parkir sembarangan sehingga kendaraan darurat tidak dapat lewat. Peta Sistem Sirkulasi Kendaraan Darurat 152 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau Tata Kualitas Lingkungan Sistem tata hijau di kawasan ini terdiri dari jalur hijau di sepanjang Kali Yasa, sempadan bangunan, ruang terbuka hijau privat, dan ruang terbuka hijau publik. Pada segmen I, terdapat jalur hijau di sepanjang Kali Yasa berfungsi sebagai sempadan sungai. Jalur hijau ini dilengkapi dengan rerumputan dan pohon peneduh seperti Kiara Payung (Filicium decipiens), Tanjung (Mimusops elengi) atau Bungur (Lagerstroemia floribunda). Pada segmen II, sistem tata hijau menyesuaikan dengan kepadatan bangunan. Perkarangan tiap rumah pada segmen II dianjurkan untuk tidak diperkeras. Apabila harus diperkeras, diharapkan material yang digunakan dapat meresapkan air ke dalam tanah. Pada segmen III harus disediakan ruang terbuka hijau publik berupa taman karena masih ada lahan yang tersedia. Bangunan yang bersinggungan dengan jalan arteri pada segmen II dan III dianjurkan untuk menanam tanaman yang dapat meredamkan kebisingan seperti teh-tehan pangkas (Acalypha sp), Kembang Sepatu (Hibiscus rosa sinensis), dan Bogenvil (Bogenvillea sp).

Papan Nama Bangunan

Papan nama bangunan dipasang menempel dengan bangunan dan tidak menjulur ke badan jalan. Papan nama bangunan tidak boleh lebih tinggi dari tinggi atap gedung. Warna papan bernuansa biru.

Penerangan

Pada jalur pejalan kaki di segmen I, penerangan dipasang tiap 8 meter. Penerangan berupa lampu taman dengan tinggi maksimal 3 meter. Pada jalan lingkungan, penerangan dipasang tiap 10 meter dengan ketinggian maksimal 5 meter. Pada jalan arteri, kolektor, dan lokal, penerangan dipasang mengikuti ketentuan atau kondisi saat ini. Dianjurkan sumber daya yang digunakan pada lampu penerangan umum adalah sel surya.

Ilustrasi papan nama bangunan yang akan diterapkan

Papan Iklan Papan iklan berukuran lebih dari 1x2 meter atau

2x1 meter tidak diperbolehkan dipasang di kawasan rencana. Papan iklan komersil diluar usaha industri kecil dan menengah yang berada di kawasan rencana sama sekali tidak diperbolehkan. Papan iklan layanan masyarakat diperbolehkan, asal mengikuti ketentuan ukuran maksimal.

Rambu Lalu lintas dan Papan Peringatan Rambu lalu lintas dan papan peringatan

Ilustrasi lampu jalur pejalan kaki

Ilustrasi lampu jalan

Papan Penunjuk Arah Identitas Lingkungan

dan

Penanda

Ilustrasi pohon peneduh (kiara payung dan bungur)

dipasang pada titik-titik yang dapat dilihat dengan jelas oleh pejalan kaki atau pengendara, tidak tertutup oleh vegetasi, bangunan, atau papan yang lain. Papan peringatan jalur evakuasi di cat dengan warna mencolok (oranye), dipasang pada tiap-tiap persimpangan atau setiap 20 meter apabila tidak melewati persimpangan.

Kawasan rencana disarankan membuat papan penunjuk arah ke balai, masjid, ketua RT/RW, dan akses keluar kawasan. Papan penunjuk arah diharuskan bernuansa biru. Kawasan rencana juga disarankan membangun tanda pengenal seperti gapura di beberapa sudut jalan yang mencerminkan kawasan kampung nelayan untuk meningkatkan rasa kepemilikan pada lingkungannya.

Ilustrasi tanaman peredam kebisingan (teh-tehan)

Ilustrasi papan peringatan dan peletakan rambu lalu lintas

Ilustrasi papan penunjuk arah

Ilustrasi identitas lingkungan Studio Kota Cilacap 153


Wajah dan Perabot Jalan

Pada segmen I, empat meter pertama dari bibir sungai digunakan untuk area hijau dengan rumput dan tanaman peneduh. Area hijau dan sungai dibatasi dinding setinggi 0,8 meter dari permukaan tanah untuk antisipasi luapan air. Elevasi area hijau lebih rendah daripada elevasi jalur pejalan kaki, agar dapat mengurangi genangan air pada jalur pejalan kaki. Perabot jalan yang diperbolehkan ada di area hijau ini adalah bangku taman. Tiga meter selanjutnya adalah jalur pejalan kaki dengan material perkerasan yang mampu meresapkan air. Tinggi jalur pejalan kaki maksimal adalah 15 cm. Jalur pejalan kaki ini harus dilengkapi dengan hidran umum yang dipasang tiap 40 meter, lampu jalan yang dipasang tiap 10 meter, tong sampah dengan pemisah jenis bervolume 40 liter tiap 10 meter, bollard, dan tanaman hijau. Jalur pejalan kaki harus ramah bagi penyandang disabilitas dengan cara memberikan guiding block dan ujung akhir antar trotoar dibuat landai. Pada segmen II dan III yang bersinggungan dengan jalan arteri dan lokal, jalur pejalan kaki dan badan jalan dipisahkan oleh jalur hijau yang ditanami tanaman peredam suara. Peletakan dan penentuan jenis tanaman tidak boleh menganggu sistem sirkulasi kendaraan. Jalur pejalan kaki harus dilengkapi dengan guiding block dan bersifat landai pada ujung akhir antar trotoar. Jalan lingkungan segmen II dan III tidak mempunyai ruang khusus bagi pejalan kaki. Pejalan kaki dapat menggunakan sempadan bangunan atau badan jalan. Sempadan bangunan pada jalan lingkungan dengan lebar kurang dari 3 meter diharapkan dapat menampung kendaraan/pejalan kaki apabila harus berpapasan dengan yang lain dengan cara membiarkan sempadan tetap terbuka (tidak ditanami atau dijadikan tempat meletakkan barang). Material perkerasan pada jalan lingkungan diharuskan berupa material yang dapat meresapkan air.

Penampang Jalan Segmen I (Jalan Kano dan Bintang Timur)

Penampang Jalan Lingkungan

Ilustrasi jalur pejalan kaki

Penampang Jalan Arteri (Jalan Lingkar Selatan) Ilustrasi Guiding Block Ilustrasi bollard

154 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Ilustrasi bangku taman Ilustrasi Tempat sampah


Sistem Prasarana dan Utilitas Jaringan Air Bersih

Semua unit bangunan di kawasan rencana menggunakan pipa PDAM, karena sumur galian di sekitar Kaliyasa sudah dibawah standar baku mutu. Jaringan perpipaan PDAM pada kawasan rencana ini mengikuti jaringan jalan.

Jaringan Sanitasi

Semua unit bangunan di kawasan rencana menggunakan sistem IPAL komunal dengan sanita karena keterbatasan elevasi. Perpipaan mengikuti ruas jalan dan berakhir di bagian selatan kawasan (elevasi terendah). Pada peruntukan campuran perumahanindustri kecil harus disediakan IPAL B3 komunal.

Jaringan Listrik dan Telekomunikasi

Sistem jaringan listrik dan telekomunikasi pada kawasan rencana bertipe saluran udara terbuka dengan bantuan penyangga berupa tiang. Ukuran dan tinggi tiang disesuaikan dengan intensitas bangunan disekitarnya dan lebar jalan. Saluran udara terbuka dipilih untuk antisipasi terhadap banjir.

Jalur Evakuasi

Jalur evakuasi ini diperuntukkan bagi penduduk kawasan untuk menyelamatkan diri ketika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi (banjir, kebakaran, dll). Ruas jalan yang digunakan untuk jalur evakuasi juga tidak boleh digunakan untuk kepentingan privat yang diperkirakan akan menganggu sirkulasi (menutup jalan). Jalur-jalur evakuasi pada kawasan rencana berada pada jalan-jalan dengan lebar lebih dari 3 meter dan tidak berada di pinggir sungai. Jalur evakuasi dilengkapi dengan titik kumpul kawasan berupa balai warga dan masjid.

Ilustrasi kolam sanita

Jaringan Drainase

Jaringan draniase di kawasan ini bersifat tertutup untuk mencegah pembuangan limbah sembarangan. Drainase akan bermuara ke Kali Yasa.

Jaringan Persampahan

Sistem persampahan pada kawasan rencana terintegrasi dengan sistem persampahan kota. Kawasan ini akan dilayani oleh moda pengangkut sampah berupa gerobak, motor bak, dan truk sampah. Dalam pengumpulannya, sampah-sampah tersebut harus dipisah menurut jenis organik-anorganik sebelum diletakkan pada TPST terdekat. Peta Jalur Evakuasi Studio Kota Cilacap 155


Pentahapan Kegiatan

2020

2021

2022

2023

Sosialisasi program Pembebasan lahan Pembangunan rumah sederhana panggung Penggusuran bangunan ilegal di sempadan sungai Penambahan dan integrasi jaringan utilitas Relokasi penduduk tergusur Pembangunan ruang terbuka hijau tepi sungai Penataan lansekap jalan Pemberlakuan rekayasa lalu lintas Dua tahun pertama perencanaan dilakukan untuk mempersiapkan pembangunan ruang terbuka hijau (jalur hijau) tepi sungai. Persiapan tersebut meliputi sosialisasi program, pembebasan lahan, dan pembangunan rumah sederhana panggung tahap satu. Pembangunan rumah sederhana tersebut sebagai persiapan relokasi penduduk tergusur yang tinggal di sempadan sungai. Selain itu, dua tahun pertama juga dilakukan penataan lansekap jalan terbangun dan penambahan dan integrasi jaringan utilitas untuk area perumahan padat dan rumah sederhana tahap satu. Pada dua tahun terakhir, dilakukan langkah-langkah penyelesaian seperti relokasi penduduk tergusur, pembangunan ruang terbuka hijau tepi sungai, penataan lansekap jalan rencana, dan mulai pemberlakuan rekayasa lalu lintas.

156 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


rtbl Revitalisasi Kawasan Stadion Wijayakusuma Cilacap Aghia Isfia Ayuni 16/399828/TK/44842

Studio Kota Cilacap 157


Latar Belakang

Gambaran Umum Kawasan Rencana

Berangkat dari salah satu masalah yang ada di Kota Cilacap yaitu kinerja internal kota yang belum optimal, dengan kurangnya fasilitas rekreasi sebagai kondisi eksisting yang perlu untuk dibenahi, diperlukan adanya penambahan sarana rekreasi dan olahraga untuk memenuhi kegiatan masyarakat guna mencapai tujuan Kota Cilacap, yaitu “Mewujudkan Kota Cilacap sebagai Ibu Kota Kabupaten berbasis Industri yang Layak Huni Tahun 2047�. Kondisi eksisting sarana rekreasi kota yang kondisinya tidak terlalu baik menimbulkan masalah lain yaitu tingginya angka migrasi keluar ditunjukkan dari proyeksi penduduk yang menurun serta kualitas pendidikan yang tidak begitu baik. Berbagai macam sarana rekreasi yang saat ini terdapat di Kota Cilacap pada dasarnya memiliki potensi untuk dapat dikembangkan lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan dapat mewujudkan lingkungan kota yang layak huni.

Stadion Wijayakusuma merupakan salah satu sarana untuk memfasilitasi kegiatan olahraga yang ada di Kota Cilacap. Terletak di Jalan Dr. Radjiman No. 65, Kelurahan Kebon Manis, Kecamatan Cilacap Utara. Stadion ini merupakan markas besar PSCS yang merupakan klub kasta Liga 2 yang mewakili Kota Cilacap. Stadion Wijaya Kusuma memiliki beberapa fasilitas, seperti lapangan sepak bola, lapangan lompat jauh dan lintasan lari. Stadion ini memiliki tribun yang dapat memuat sekitar 20.000 penonton. Selain itu, stadion ini biasanya dibuka untuk umum pada hari libur atau hari Minggu sehingga dapat dimanfaatkan bagi masyarakat sekitarnya untuk melakukan kegiatan olahraga seperti jogging dan sebagainya. Namun walaupun demikian, stadion ini cenderung terasa sepi walaupun ketika akhir minggu menjelang. Biasanya stadion ini cenderung ramai ketika malam minggu ataupun ketika digunakan untuk pertandingan sepakbola ataupun terdapat kegiatan-kegiatan berskala besar lainnya. Kawasan Stadion Wijayakusuma ini didominasi oleh perumahan disekitar kawasannya serta memiliki intensitas bangunan yang sedang membuat kawasan ini memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan lebih lanjut. Spesifiknya, kedepannya kawasan ini akan dibangun kios komersil dan public space sehingga kawasan Stadion Wijaya Kusuma ini akan terasa lebih ‘hidup’ sebagai salah satu pusat kegiatan masyarakat di Kota Cilacap.

Analisis Permasalahan Kurangnya kebutuhan ruang terbuka di Kota Cilacap serta fasilitas-fasilitas publik lainnya membuat kegiatankegiatan masyarakat yang ada tidak terwadahi dengan baik. Bila ditilik kembali dari tujuan Kota Cilacap, dapat kita tarik kesimpulan bahwa masalah belum optimalnya kinerja pelayanan kota dan kurangnya fasilitas rekreasi yang memadai terkait langsung dengan salah satu indikator layak huni Kota Cilacap, yaitu Sosial Budaya. Diperlukannya revitalisasi kawasan Stadion Wijaya Kusuma sebagai salah satu sarana yang memiliki potensi untuk dikembangkan sehingga dapat mengentaskan masalah yang ada dan juga merupakan salah satu upaya untuk mencapai Kota Cilacap yang layak huni.

158 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Rencana Pengembangan Tujuan Perencanaan Tujuan perencanaan pengembangan Revitalisasi Kawasan Stadion Wijayakusuma Cilacap adalah untuk meningkatkan interaksi dan kegiatan masyarakat Kota Cilacap dan juga untuk meningkatkan kualitas layak huni kota, dengan cara : • Meningkatkan perekonomian kota melalui kegiatan perdagangan berupa kios komersil yang tersedia dikawasan Stadion Wijayakusuma • Mampu menarik pengunjung yang tidak hanya mengakses sarana olahraga Stadion Wijayakusuma, namun juga mengakses fasilitas ruang terbuka hijau dan juga kios komersil • Menambah lokasi rekreasi yang nyaman bagi penduduk Kota Cilacap

Konsep Perencanaan Konsep rencana pengembangan revitalisasi kawasan Stadion Wijayakusuma memakai pendekatan pengembangan kembali dan pengoptimalan kawasan, serta mewujudkan pembangunan sarana yang dapat mewadahi kegiatan dan kebutuhan masyarakat Kota Cilacap akan rekreasi. Dengan acuan rencana menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 18/ PRT/M/2010 Tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan. Kawasan Stadion Wijayakusuma Cilacap akan dibagi menjadi 3 bagian kawasan, diantaranya: • Kawasan Stadion Wijayakusuma • Kios komersil berupa culinary district • Selatan kawasan berupa taman hijau Perencanaan akan mengutamakan 3 aspek, yaitu green, integrated dan walkable untuk mendukung konsep layak huni, penjabarannya sebagai berikut :

• Green : Nantinya kawasan Stadion Wijayakusuma diharapkan memiliki ambiance dan potret kawasan yang hijau dan sejuk. Menggunakan berbagai jenis vegetasi di taman terbuka dan sekitar kawsan stadion sehingga suasana yang ada terasa aman dan nyaman. • Integrated : Selain menciptakan ruang terbuka hijau, difasilitasinya sarana penunjang kegiatan olahraga berupa kios-kios komersil menciptakan suasana kawasan olahraga yang terintegrasi dengan baik. • Walkable : Selain hijau secara visual, kompleks kawasan Stadion Wijayakusuma ini akan diimplementasikan konsep walkable sehingga selain meningkatkan intensitas interaksi masyarakat, juga menciptakan suasana yang aman, nyaman dan dapat mengakomodasi pejalan kaki secara maksimal.

Studio Kota Cilacap 159


Detail Rencana Struktur Peruntukan Lahan Peruntukan Lahan Makro

Peruntukan lahan makro pada kawasan Stadion Wijayakusuma secara eksisting adalah kawasan jasa dan juga perumahan. Untuk peruntukan lahan rencananya, mengacu pada rencana zonasi dan pola ruang Kota Cilacap selama 20 tahun kedepan. Peruntukan lahan pada kawasan ini nantinya yaitu berupa zona kawasan jasa rekreasi, pariwisata dan olahraga, zona komersil dan perdagangan, serta zona ruang terbuka hijau.

Peta peruntukan lahan eksisting

Peruntukan Lahan Mikro

Peruntukan lahan mikro pada rencana kawasan Stadion Wijayakusuma terdiri dari peruntukan lahan stadion olahraga untuk memfasilitasi kegiatan olahraga, kios komersil untuk menunjang kegiatan olahraga dan taman hijau yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan rekreasi.

Peta peruntukan lahan rencana 160 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Kawasan stadion olahraga akan dilakukan peremajaan ulang. Tapak eksisting memiliki edge fisik pagar sebagai pembatas yang dirasa kurang nyaman terhadap masyarakat yang hendak mengakses stadion olahraga. Kedepannya edge fisik tersebut akan dirombak sehingga edge yang ada cenderung hanya bersifat membedakan ciri tapak dari satu tapak dengan tapak lainnya secara halus. Selain itu dengan penambahan areal parkir yang memadai sehingga pengunjung dapat mengakses kawasan stadion dengan leluasa dan nyaman

Kawasan Kios Komersil rencananya akan dibangun disisi barat kawasan stadion. Kawasan ini eksistingnya adalah perumahan sesuai peta pola ruang, dan dalam peruntukan lahan rencananya termasuk dalam kawasan perdagangan. Perumahan yang ada akan direlokasi menuju zona perumahan baru yang akan dibangun nantinya, sehingga lahan tersebut dimanfaatkan sebagai kios komersil. Kios komersil ini sendiri berupa kios pedagang kaki lima yang dilengkapi dengan meja dan kanopi untuk pengunjung menikmati hasil produk dari kios komersil tersebut. Selain itu berfungsi juga sebagai tempat interaksi sosial masyarakat.

Kawasan Taman Hijau pada kondisi eksistingnya merupakan perumahan yang terletak di sisi barat daya dari kawasan stadion. Sama seperti kios komersil, lahan yang sudah direlokasi akan dibangun taman hijau yang dapat meningkatkan kegiatan rekreasi bagi masyarakat Kota Cilacap.

Studio Kota Cilacap 161


Intensitas Pemanfaatan Ruang Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Koefisien Dasar Bangunan makro kedepannya disesuaikan dengan rencana zonasi Kota Cilacap yaitu KDB maksimal 70%. KDB mikro ditetapkan sama dengan KDB makro dengan pertimbangan peruntukan zonasi kawasan Stadion Wijayakusuma yang lebih mengutamakan ruang terbuka dengan sedikit daerah terbangun.

Pengaturan Letak Bangunan

Pengaturan ini berguna untuk blok kios komersil, bangunan yang ada memiliki sempadan bangunan yang diatur sebagai berikut. Dengan ruang milik jalan (rumija) 8 meter, garis sempadan bangunan baik itu samping dan belakang maksimal 4 meter dari persil.

Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

Koefisien Lantai Bangunan eksisting pada kawasan ini adalah 0,8 dengan koefisien lantai bangunan rencana disesuaikan dengan rencana zonasi yaitu KLB maksimal 1,4 dengan tinggi lantai maksimal 2 lantai. Secara mikro, koefisien lantai bangunan tertinggi berupa Stadion Wijayakusuma dan jasa sedangkan terendah untuk fungsi bangunan tempat ibadah.

Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung Sirkulasi Kendaraan Umum dan Pribadi

Untuk sirkulasi pada kawasan ini akan memiliki berbagai jalur masuk, yakni dari Jalan Abimanyu, Jalan Setiabudi, Jalan Dr. Rajiman WN dan Jalan Bima. Kawasan taman hijau dapat diakses dari Jalan Abimanyu, Jalan Bima dan Jalan Dr. Radjiman WN. Sedangkan untuk kawasan komersil dapat diakses dari Jalan Bima dan Jalan Dr. Radjiman WN. Untuk mengakses kompleks stadionnya sendiri terdapat dua jalur masuk. Kendaraan pribadi nantinya dapat masuk dan keluar melalui pintu timur dan juga pintu barat kawasan. Sedangkan untuk kendaraan umum, nantinya akan terdapat halte dibagian barat kawasan didekat kios komersil sehingga pengunjung akan dapat langsung mengakses kawasan stadion dari pintu barat.

Koefisien Dasar Hijau (KDH)

Secara umum Kawasan Stadion Wijayakusuma akan dijadikan kawasan berkonsep hijau sehingga koefisien dasar hijau rencana maksimal 60%.

Tata Bangunan Pengaturan Blok Lingkungan

Pengaturan Blok Lingkungan berisi pembagian blok dan jalan dalam suatu kawasan. Pada kawasan Stadion Wijayakusuma Cilacap terdapat 3 jenis blok yaitu blok stadion, blok kios komersil, blok lahan parkir dan juga blok taman hijau.

Bentuk Bangunan

Bangunan yanga ada terutama dikawasan kios komersil memperhatikan aspek keserasian dengan lingkungan sekitar, dan memperbanyak vegetasi berupa pepohonan agar dapat melestarikan lingkungan. Dikawasan kios komersil bentuk bangunan (presedennya) berupa kios pedagang kaki lima secara umumnya.

Peta Halte

Sistem Parkir

Pengunjung dapat memarkirkan kendaraannya di kompleks stadion atau di kawasan kios komersil.

Pengaturan Kaveling

Pengaturan petak lahan merupakan aturan mengenai pembagian lahan dalam blok lingkungan dengan ukuran yang telah ditetapkan. Untuk kios komersil yang akan dibuat ukuran petak komersil ialah 250-600 m2 diperuntukan bagi komersial dan culinary district.

162 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Preseden kios komersil

Peta Parkir


Pengaturan Sirkulasi Pejalan Kaki

Pengunjung yang berjalan kaki dapat mengakses kawasan ini dengan mudah, karena sistem tata letak kawasan yang tidak menggunakan dinding pembatas untuk mengaksesnya ditilik dari konsep walkable yang diterapkan. Pengunjung dapat masuk baik itu melalui pintu barat dan timur, begitu pula untuk menuju kawasan taman hijau disisi barat daya stadion dan juga untuk menuju kawasan komersil di sisi tenggara kawasan. Penampang Jalan

Ruang Terbuka dan Tata Hijau Ruang Terbuka

Rencana ruang terbuka pada kawasan ini yaitu jalan, jalur pejalan kaki dan taman hijau. Ruang-ruang tersebut dapat diakses oleh publik secara bebas.

Tata Hijau

1. Zona A : Taman Hijau Pada zona ini, jenis vegetasi yang digunakan adalah vegetasi peneduh dari jenis pohon berukuran sedang. Pada taman hijaunya diberi vegetasi rumput. 2. Zona B : Kios Komersil Merupakan node dari kawasan stadion yang diberi perkerasan dan ornamen hiasan. Jenis vegetasi yang digunakan adalah vegetasi peneduh dari jenis tanaman berkayu keras ukuran sedang. 3. Zona C : Stadion Pada zona ini diupayakan adanya vegetasi peneduh diantara zona parkir dan stadion sehingga vegetasi yang digunakan adalah pohon berukuran sedang sebagai peneduh. Peta Zona

Studio Kota Cilacap 163


Tata Kualitas Lingkungan Papan Iklan

Visualisasi Rencana

Tidak diperkenankan untuk memasang papan iklan kecuali pada reklame distadion yang tersedia, dimana yang disediakan tidak merusak dominansi vegetasi yang ada.

Sistem Prasarana dan Utilitas Sistem Jaringan Air Bersih

Sistem jaringan air bersih pada kawasan ini mengikuti sistem jaringan air bersih yang ada di Kota Cilacap

Sistem Jaringan Air Limbah/Sanitasi

Sistem jaringan persampahan kawasan ini terintegrasi dengan rute persampahan yang ada di Kota Cilacap. Tentunya dengan pengadaan beberapa bak sampah untuk tempat pembuangan sementara sebelum diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilacap

Sistem Jaringan Drainase

Sistem jaringan sanitasi diupayakan satu dengan drainase, menimbang kegiatan di kawasan ini air limbahnya diperkirakan tidak akan berbahaya dan mencemari drainase.

Sistem Jaringan Listrik

Sitem jaringan listrik pada kawasan wisata akan terintegrasi dengan rencana jaringan pelayanan listrik Kota Cilacap.

Toilet

Toilet umum akan tersedia di beberapa titik pada kawasan culinary district agar kebersihannya dapat terawasi.

Pentahapan Program kegiatan dalam pentahapan ini dibagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama yaitu dimulai dengan sosialisasi terutama kepada masyarakat sekitar kawasan Stadion Wijayakusuma. Tahap selanjutnya ditahap kedua yaitu pembebasan lahan, pembangunan kios komersil, pembangunan public space dan pemeliharaan sarana olahraga. TAHUN PROGRAM 1 TAHAP I Sosialisasi revitalisasi kepada masyarakat TAHAP II Pembebasan lahan Pembangunan kios komersil Pembangunan public space Pemeliharaan sarana olahraga

164 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

2

I 3

4

5

6

II 7 8 9

10

III IV 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20


rtbl Kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis

Irawan Kusuma Jati Adi C 16/399844/TK/44858

Studio Kota Cilacap 165


Latar Belakang Kota Cilacap, merupakan sebuah kota industri yang terletak di pesisir selatan Pulau Jawa. Terdapat 2 industri besar di Kota Cilacap, yaitu industri pengolahan minyak PT Pertamina serta industri semen PT Holcim Indonesia. Selain itu, juga masih terdapat industri lain seperti industri penglahan hasil laut dan juga industri rumahan lainnya. Di Kota Cilacap juga terdapat pendidikan yang turut menunjang kegiatan perindustrian, khususnya dalam pencetakan bibit-bibit kerja yang dipersiapkan melalui berbagai macam pendidikan sesuai bidang yang ditawarkan. Dalam hal itu, beberapa SMK serta perguruan tinggi di Cilacap menawarkan jurusan seperti jurusan pengolahan minyak dan gas, perminyakan, serta keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Selain jurusan yang turut menunjang perindustrian, dibutuhkan pula pengembangan dalam sektor keilmuan maupun penerapan teknologi, seperti penelitian guna menentukan penggunaan energi dan teknologi yang efektif, serta penggunaan energi dan teknologi terbarukan. Guna memfasilitasi kegiatan tersebut, diperlukan fasilitas serta infrastruktur yang dapat mengakomodasi segala kegiatan pengembangan keilmuan serta pengembangan serta penerapan teknologi tersebut. Fasilitas dan infrastruktur yang dapat mengakomodasi segala kegiatan tersebut adalah pusat studi dan riset mengenai industri pengolahan tambang dan minyak.

Kondisi Eksisting Kawasan Rencana

166 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Karena dirasa pentingnya ada pusat studi dan riset ini, maka timbul rencana untuk membangun sebuah pusat studi dan pusat riset, beserta penataan kawasan di sekitarnya, yaitu dengan membangun kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis. Pembangunan ini juga sebagai perwujudan pelaksanaan UU No 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pembangunan kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis akan terletak di dekat kawasan industri Lomanis, tepatnya di kawasan jalan Husni Thamrin. Letak yang berdekaan ini disebabkan karena kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis nantinya akan langsung terintegrasi dengan industri di Kota Cilacap. Dengan adanya pembangunan Kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis, diharapkan dapat sebagai sarana pembelajaran bagi para pelajar dan juga sebagai sarana riset dan penelitian yang nantinya akan bekerjasama serta berintegrasi langsung dengan pihak industri, serta akan dapat mengangkat nilai kawasan permukiman di sekitar kawasan tersebut secara ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis akan memanfaatkan lahan berupa lahan pertanian dan juga lahan yang masih kosong terletak di dekat kawasan yang masih belum tertata dengan baik.


Gambaran Umum Kawasan Rencana Pembangunan kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis berada di jalan Husni Thamrin. Jalan Husni Thamrin terletak di bagian barat Kota Cilacap, tepatnya di Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah. Kawasan ini terletak berdekatan dengan kawasan industri Lomanis, karena kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis akan berintegrasi langsung dengan perusahaanperusahaan serta industri-industri yang berada di kawasan industri Lomanis tersebut. Kawasan ini direncanakan akan menjadi kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis. Luas lahan dari kawasan ini adalah 19,62 Ha. Dengan kondisi eksisting saat ini adalah 80% lahan pertanian berupa sawah, dan juga terdapat beberapa bangunan perumahan dan distrik jasa dan perdagangan yang berada di sisi timur dari lokasi perencanaan. Selain itu juga terdapat taman bermain dan lapangan olahraga yang saat ini telah berdiri di kawasan tersebut.

Analisis SWOT Strength (potensi)

• Terletak tidak jauh dengan pusat kawasan industri Lomanis • Memiliki akses yang mudah karena jalan Husni Thamrin langsung terhubung dengan jalan arteri MT Haryono • Merupakan area baru sehingga dapat dikembangkan secara optimal dan maksimal • Pembangunan pusat studi dan riset dapat meningkatkan nilai kawasan tersebut pada sektor ekonomi, sosial dan budaya • Meningkatkan kualitas serta daya saing dalam hal sumber daya manusia, terutama bagi pelajar dan pekerja industri

Opportunity (kesempatan)

• Berkembangnya kawasan industri Lomanis • Berkembangnya kualitas pendidikan penunjang industri di Kota Cilacap • Bertambahnya jumlah SMK dan Perguruan tinggi yang memiliki jurusan yang relevan dengan industri di Kota Cilacap

Threat (hambatan)

• Kualitas pendidikan dari luar kota yang lebih baik dibandingkan dengan kualitas pendidikan dari dalam kota

Weakness (masalah) • • • • •

Terletak jauh dari pusat kota Angka migrasi keluar tinggi setiap tahunnya Kondisi jalan Husni Thamrin banyak yang rusak dan berlubang Lebar jalan Husni Thamrin yang kurang lebar Belum tersedianya jaringan sanitasi Studio Kota Cilacap 167


Rencana Pengembangan Tujuan Perencanaan

Pembangunan kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis merupakan buah hasil dari rencana implementasi tujuan kota melalui alternatif terpilih. Tujuan Kota Cilacap, yaitu “Mewujudkan Kota Cilacap sebagai Ibu Kota Kabupaten berbasis Industri yang Layak Huni Tahun 2037“. Berangkat dari hal tersebut, kawasan ini memiliki tujuan yaitu, “Terwujudnya Kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis dengan Sistem yang Tertata, Terintegrasi, serta Walkability Guna Menggapai Kawasan yang Layak Huni“. Tujuan tersebut akan dicapai melalui pengembangan kawasan pendidikan penunjang industri. Salah satu dari program kawasan pendidikan penunjang industri adalah dengan pembangunan kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis yang terletak berdekatan dengan kawasan industri Lomanis. Penjabaran rencana pembangunan Kawasan Pusat Riset Akdemik Terpadu Lomanis adalah sebagai berikut:

• Meningkatkan mutu serta kualitas sumber daya manusia, khususnya pelajar Kota Cilacap • Meningkatkan pengembangan teknologi perindustrian Kota Cilacap dalam upaya terwujudnya inovasi dan pengembangan teknologi tepat guna dan termutakhirkan untuk masa depan • Terciptanya tenaga kerja industri yang berwawasan tinggi sebagai hasil edukasi industri dan menjaga daya saing • Meningkatkan kualitas pendidikan Kota Cilacap

Konsep Perencanaan

utuh dan saling berhubungan satu sama lain. Pada kawasan ini nanti akan terdapat kompleks pusat riset, perpustakaan, taman bermain dan RTH, serta terdapat pula kompleks permukiman yang berisikan koridor jasa dan perdagangan yang menunjang kegiatan pendidikan dan perindustrian di kawasan ini. Sehingga nantinya kawasan ini akan mempermudah para pejalan kaki untuk menikmati dan menggunakan segala fasilitas yang telah disediakan seperti pada di atas. Selain itu, walkability dicapai dengan perbaikan dan penataan fasilitas jalan dan juga jalur pedestrian. Serta turut menunjang sistem integrated dengan sarana penghubung dari satu tempat ke tempat lainnya.

Pembangunan kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis akan mengusung konsep integrated and walkability system to achieve livable neighbourhood. Integrated karena nantinya akan terdapat beberapa infrastruktur serta prasarana dan sarana yang terletak pada kawasan ini dan membentuk suatu kesatuan yang

Detail Rencana Struktur Peruntukan Lahan Peruntukan Lahan Makro

Kawasan ini direncanakan secara makro untuk dapat mendukung serta menunjang kegiatan pendidikan serta industri di Kota Cilacap. Struktur peruntukan lahan makro pada kawasan ini mengacu pada rencana peruntukan lahan Kota Cilacap tahun 2037. Dimana pada kawasan ini terdapat peruntukan lahan pedidikan, jasa dan perdagangan, serta perumahan

Peruntukan Lahan Mikro

Peruntukan lahan secara detil pada kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis terdiri dari peruntukan lahan untuk perumahan, jasa, perdagangan, pusat riset, perpustakaan, serta ruang terbuka hijau. Peta Peruntukan Lahan Makro 168 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Peta Peruntukan Lahan Makro


Intensitas Pemanfaatan Ruang Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Pada kondisi eksisting kawasan tersebut memiliki range KDB 0-50%. Sedangkan pada rencana untuk kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis akan dilakukan peningkatan range KDB menjadi 6070%. Hal ini dikarenakan pada areal tersebut, kondisi eksistingnya sebagian besar berupa lahan pertanian, yang nantinya akan dialihfungsikan menjadi pusat riset serta perubahan fungsi dari perumahan biasa menjadi jasa dan perdagangan.

Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

KLB eksisting kawasan tersebut memiliki nilai 0-0,5. Sedangkan pada rencana KLB kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis akan terjadi peningkatan KLB yang cukup signifikan. Terdiri dari 2 kategori, yaitu kategori pertama KLB maksimal adalah 2,8 untuk kompleks bangunan jasa, perdagangan, dan perumahan. Kategori kedua, KLB maksimal adalah 4,2 untuk daerah pusat riset dan perpustakaan. Hal tersebut dikarenakan jumlah lantai maksimal di kawasan tersebut adalah 4 lantai untuk kompleks jasa, perdagangan, dan perumahan, dan 8 lantai untuk kompleks pusat riset dan perpustakaan.

Koefisien Dasar Hijau (KDH)

Walaupun dalam rencana kota tidak ada arahan detail terkait KDH, namun dalam perencanaannya, dirasa penting untuk memberikan arahan mengenai hal ini, khususnya terkait pengadaan lahan hujau terutama dalam sektor publik dan privat. Kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis direncanakan akan memiliki KDH minimal 30% untuk kompleks permukiman, dan 40% untuk kompleks pusat studi dan perpustakaan, dari total keseluruhan lahan kawasan.

Peta KDB Eksisting

Peta KLB Eksisting

Peta KDH Eksisting

Peta KDB Rencana

Peta KLB Rencana

Peta KDH Rencana

Studio Kota Cilacap 169


Tata Bangunan Pengaturan Blok Lingkungan

Blok pada kawasan ini terdiri dari 13 blok yang terbagi menjadi 4 jenis blok, yang terdiri dari 6 blok perumahan, 4 blok jasa dan perdagangan, 2 blok pendidikan (pusat riset dan perpustakaan), serta 1 blok taman RTH.

Pengaturan Kaveling

Tata Letak Bangunan

Bangunan yang terdapat pada kawasan ini memiliki sempadan bangunan yang diatur sebagai berikut. Untuk kompleks perumahan, dengan ruang milik jalan (rumija) 3 meter dari as jalan, garis sempadan untuk pagar adalah 3 meter dari pagar atau dari batas rumija. Sedangkan untuk perdagangan, dengan rumija 7,5 meter dari as jalan, garis sempadan untuk pagar adalha 7,5 meter dari pagar atau dari batas rumija.

Bentuk blok dan kaveling yang terdapat di kawasan ini disesuaikan dengan membentuk grid. Massa kaveling yang ada dibagi menjadi 3, yaitu kaveling kecil, sedang dan besar. • Kaveling Kecil: Kaveling berukuran 200m2 – 500m2 yang diperuntukan pada bangunan perumahan • Kaveling Sedang: Kaveling berukuran 500m2 – 1000m2 yang diperuntukan pada tempat ibadah, jasa, dan perdagangan • Kaveling Besar : Kaveling berukuran >1000m2 yang diperuntukan pada pusat riset dan perpustakaan.

Pengaturan Legak Bangunan Perumahan

Ketinggian Bangunan

Ketinggian bangunan di kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis memiliki dua kategori. Kategori tersebut ditentukan berdasarkan fungsi lahan dan bangunannya. Tinggi maksimal kompleks permukiman adalah 4 lantai, sedangkan tinggi maksimal untuk kompleks pusat riset dan perpustakaan adalah 8 lantai.

Orientasi Bangunan

Orientasi bangunan dihadapkan kearah jalan utama pada kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis, yaitu jalan Husni Thamrin. Hal ini dilakukan untuk mempermudah akses keluar masuk bagi para pengunjung, baik itu yang mengunjungi pusat riset, perpustakaan, taman RTH, maupun koridor jasa dan perdagangan di kawasan tersebut.

170 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Pengaturan Legak Bangunan Perdaganan


Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung Jaringan Jalan dan Pergerakan

Jaringan jalan yang ada di kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis harus mampu mendukung kegiatan yang ada di atasnya. Mampu mengakomodasi seluruh pergerakan, sampai ke lingkungan dalam. Selain itu, tidak ada jalan buntu serta mampu dilalui oleh kendaraan darurat.

Sistem Sirkulasi Kendaraan Umum dan Sistem Parkir Pribadi Area parkir pada kawasan Pusat Riset Akademik Ruas Jalan Husni Thamrin ini dapat dilalui oleh segala jenis kendaraan, baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi untuk menciptakan kawasan yang mudah diakses oleh masyarakat. Akan tetapi, kendaraan berat dan besar seperti truk tronton dan kontainer tidak diperkenankan melintas pada jalan ini. Selain itu, kendaraan berat juga tidak diizinkan untuk masuk ke jalan-jalan lingkungan. Jalan ini direncanakan akan memiliki 1 halte yang terletak langsung di depan pusat riset akademik.

Terpadu Lomanis bersifat off-street. Pada kawasan ini, direncanakan ada sistem parkir terpusat yang akan terletak di dekat pusat riset dan perpustakaan. Arah gerak masuk dan keluar kendaraan dari lokasi parkir melalui 2 pintu, pintu masuk dan pintu keluar. Selain itu, juga terdapat parkir-parkir kecil di depan kompleks permukiman, terutama pada bangunan jasa dan perdagangan.

Sistem Sirkulasi Pejalan Kaki, Difabel, dan Pesepeda

Peta Jaringan Jalan

Kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis sebagai pusat kegiatan, terutama pendidikan serta mengedepankan prinsip walkability, harus mengedepankan dan mengakomodasi pejalan kaki, penyandang disabilitas, serta pengguna sepeda sehingga dapat mempermudah akses bagi seluruh masyarakat. Rencana tersebut mencakup pengadaan trotoar untuk pejalan kaki yang teduh, dengan dilengkapi guiding block dan desain yang mempermudah bagi para pengguna kursi roda. Selain itu, pada ruas jalan ini juga akan disediakan jalur khusus sepeda bagi para pengguna sepeda.

Ilustrasi Parkir

Studio Kota Cilacap 171


Penampang Jalan Jalan Husni Thamrin merupakan jalan lokal dengan lebar ruang manfaat jalan lebih kurang 8 meter dengan konstruksi jalan bermaterial aspal. Jalan ini terbagi dengan 2 jalur dan 4 lajur (1 lajur untuk masing-masing arah), ditambah 2 jalur khusus sepeda. Jalan Husni Thamrin dapat dilalui oleh berbgaia jenis kendaraan mulai dari kendaraan berat (berupa bus kota dan kendaraan umum lain), kendaraan ringan, motor, hingga sepeda. Akan tetapi, kendaraan yang sangat berat dan tidak diperkenankan melintas pada jalan ini, seperti truk tronton ataupun kontainer. Pengaturan sempadan jalan ini masing-masing, untuk jalan Husni Thamrin ruang manfaat jalan 9 meter, ruang milik jalan 18 meter, dan ruang pengawas jalan 9 meter (dari batas rumija), sedangkan untuk jalan lingkungan ruang manfaat jalan 4 meter, ruang milik jalan 6 meter, dan ruang pengawas jalan 3 meter (dari batas rumija).

172 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Ruang Terbuka dan Tata Hijau

Tata Kualitas Lingkungan

Ruang Terbuka

Identitas

Sistem Ruang terbuka umum kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis terdiri dari taman bermain, lahan parkir, jalur pejalan kaki, jalur sepeda, serta ruang jalan. Taman sebagai ruang terbuka umum dapat digunakan sebagai tempat berkumpul dan bersosialisasi oleh seluruh masyarakat. Lahan parkir sebagai tempat untuk memarkirkan kendaraan para pengunjung kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis, khususnya pengunjung pusat riset, perpustakaan, maupun taman bermain. Selain ruang terbuka umum, terdapat juga ruang terbuka privat berupa halaman rumah masyarakat, ditambah juga kebun yang dimiliki oleh masyarakat tersebut.

Tata Hijau

Pentaan dan pembangunan pada kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis didasari dengan pertimbangan bahwa kawasan ini dekat dengan kawasan industri. Walaupun sasaran dari kawasan ini adalah masyarakat pada umumnya, akan tetapi kawasan ini secara khusus memiliki sasaran yaitu para pelajar serta pihak industri dan juga para wisatawan yang berkunjung ke Kota Cilacap. Nantinya, kawasan ini akan didesain sedemikian rupa dengan perpaduan antara lingkungan akademik, ruang terbuka hijau, sentral jasa dan perdagangan, serta permukiman yang mampu memberikan ciri khas serta dapat memicu terjadinya hubungan sosial yang terjalin oleh semua lapisan masyarakat.

Penanda Pemberian

Kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu penanda di beberapa tempat, Lomanis dilengkapi dengan berbagai pohon peneduh, khusunya di pinggir-pinggir jalan untuk menunjukkan pohon pelindung, serta pohon pengarah berupa pohon prasarana dan sarana yang telah disediakan di kawasan tanjung, angsana, kiara payung, mahoni, dadap, cemara, Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis. glodokan tiang serta pinus.

Penerangan

Penempatan lampu penerangan jalan di jalur hijau di sepanjang jalan Husni Thamrin. Penempatan lampu ini terletak di tepi jalan dan hanya berada pada salah satu sisi jalan Husni Thamrin, yaitu pada sisi barat jalan Husni Thamrin.

Sistem Prasarana dan Utilitas Sistem Jaringan Air Bersih

Saluran air bersih yang terdapat di kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis terhubungdengan saluran air yang disediakan oleh PDAM, yang dihubungkan melalui pipa/jaringan sekunder dan tersier.

Sistem Jaringan Air Limbah/Sanitasi

Sistem pembuangan air limbah yang ada di kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis akan dihubungkan dengan jaringan yang menuju ke IPAL komunal yang terletak tidak jauh dari lokasi kawasan tersebut.

Sistem Jaringan Drainase

Jaringan drainase di kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis berada di bagian luar ruang milik jalan (berada di bawah trotoar), bersifat tertutup, dan dialirkan menuju arah yang lebih rendah dan berakhir di Sungai Donan ataupun laut.

Sistem Jaringan Listrik dan Telekomunikasi

Sistem jaringan kabel listrik dan telekomunikasi yang terdapat di kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis akan berada di bawah tanah, tepatnya akan berada di bawah jalur hijau trotoar jalan.

Jalur Evakuasi dan Prasarana Darurat Rencana Ruang Terbuka Hijau

Preseden penanda yang harus dipasang

Jalur evakuasi disediakan oleh masing-masing bangunan pusat riset dan perpustakaan, serta area/ kompleks permukiman, dilengkapi dengan titik kumpul sementara. Selain itu, di setiap ruas jalan harus dapat dilalui oleh kendaraan darurat serta di trotoar jalan juga akan dilengkapi dengan hydrant pillar. Studio Kota Cilacap 173


Visualisasi Rencana

Pentahapan Pembangunan kawasan Pusat Riset Akademik Terpadu Lomanis dilakukan secara berangsur-angsur dalam 4 periode. Untuk pembangunan ruang terbuka hijau, pusat riset akademik serta perpustakaan, dilakukan pada akhir periode pertama hingga menjelang pertengahan periode kedua. Namun, untuk perbaikan kawasan serta pembangunan blok serta koridor komersil, dilakukan secara bertahap, dan dilakukan 2 hingga 3 tahun pada setiap periodenya.

Jaringan Jalan

Program

Kegiatan

Pembuatan Jaringan

Pembebasan Lahan

Jalan Baru

Pembuatan Jaringan Jalan Baru

Perbaikan dan

Perbaikan jalan rusak

Maintenance

perawatan dan pemeliharaan jalan

Pembuatan Jaringan

Pembebasan Lahan

Drainase Baru

Pembuatan Jaringan Drainase Baru

Jaringan Drainase Perbaikan dan

Perdagangan

Pendidikan

Ruang Terbuka Hijau

Perbaikan drainase yang rusak

pemeliharaan jaringan

perawatan dan pemeliharaan drainase

drainase

perubahan tipe drainase

Pengembangan

Pengembangan kawasan komersil dan jasa di dekat

kawasan komersil

pusat pendidikan industri

Pembangunan Pusat

Pembebasan Lahan

Riset Akademik

Pembangunan Pusat Riset Akademik

Terpadu Lomanis

Pembangunan Perpustakaan

Penambahan dan

Pembebasan lahan

Pemeliharaan Ruang

Pembangunan Ruang terbuka hijau

Terbuka Hijau

pemeliharaan

174 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037


rtbl Pengembangan Kawasan Kampung Nelayan di Kelurahan Cilacap Nadiah Handayani 16/399852/TK/44866

Studio Kota Cilacap 175


Latar Belakang Kota Cilacap merupakan kota pesisir, di mana Kota Cilacap hampir dikelilingi oleh badan air, seperti sungai dan laut. Banyak masyarakat yang memanfaatkan laut sebagai sumber mata pencaharian mereka. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2015, terdapat 6.812 orang yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan yang tersebar di 12 kelurahan yang ada di Kota Cilacap. Jumlah nelayan yang paling banyak terdapat di Kelurahan Cilacap, yaitu sebanyak 2.155 orang. Hal ini juga dipengaruhi oleh letak Kelurahan Cilacap yang langsung berhadapan dengan laut selatan. Sehingga, di Kelurahan Cilacap tedapat suatu kawasan kampung nelayan yang merupakan tempat tinggal dari nelayan-nelayan tersebut. Mereka juga melakukan persiapan sebelum melaut, seperti menata jaring, di tempat tersebut. Hasil dari tangkapan biasanya langsung di jual di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Terdapat juga pabrik pembuatan es batu yang digunakan untuk mendinginkan ikan hasil tangkapan agar tetap awet. Namun, kawasan kampung nelayan ini belum tertata dengan baik. Rumahrumah penduduk dibangun dengan kondisi bangunan dari semi permanen hingga tidak permanen. Banyak bangunan yang masih berada dekat dengan pantai, sehingga tidak ada ruang untuk sempadan pantai. Selain itu, tidak ada saluran atau tempat

176 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

pembuangan untuk sanitasi khusus, sehingga banyak masyarakat yang menggunakan laut sebagai tempat pembuangan akhir. Terdapat juga puing-puing bangunan bekas pabrik, yaitu pabrik pengolahan ubur-ubur dan es batu yang dibiarkan begitu saja. Area ini berada di tengah-tengah permukiman masyarakat dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Masyarakat hanya menggunakan area ini sebagai tempat menata jaring karena membutuhkan area yang cukup luas. Selain itu, banyak anak-anak yang memanfaatkan area ini sebagai tempat bermain. Perbaikan kawasan kampung nelayan ini dimaksudkan agar kawasan ini dapat berkembang dengan baik sehingga memberikan manfaat yang sangat besar bagi penduduk setempat. Kegiatan perikanan tidak hanya sekadar tangkap dan jual saja, namun masyarakat dapat mengolahnya terlebih dahulu sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Lalu, terbentuklah kawasan industri kecil (UMKM) di kawasan kampung nelayan, Kelurahan Cilacap ini. Perbaikan fasilitas-fasilitas lingkungan juga dimaksudkan agar masyarakat dapat hidup dengan layak dan nyaman. Sehingga, tujuan perencanaan Kota Cilacap untuk mewujudkan kota ini sebagai ibukota kabupaten berbasis industri yang layak huni tercapai dengan baik.


Gambaran Umum Kawasan Rencana Kampung nelayan terletak di bagian selatan Kota Cilacap, tepatnya di Kelurahan Cilacap. Kawasan ini memiliki luas sekitar 14 hektar. Kawasan kampung nelayan ini langsung berbatasan dengan laut karena tidak adanya sempadan pantai di bagian selatan. Di sebelah timur kawasan, berbatasan dengan Kali Yasa. Dan di sebelah barat, berbatasan dengan kompleks Pertamina RU IV Cilacap. Kawasan ini didominasi oleh masyarakat yang mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan. Karena, kawasan ini berbatasan langsung dengan laut selatan sehingga banyak masyarakat yang menjadikan laut sebagai sumber kehidupan. Blok-blok di dalam kawasan kampung nelayan ini sangat tidak terencana. Beberapa rumah juga tidak memiliki jarak atau berdempetan dengan kondisi perumahan didominasi oleh rumah-rumah semi permanen hingga tidak permanen berlantai 1. Jaringan jalan yang ada di dalam kawasan berupa jalan lokal yang terbuat dari konblok dan jalan lingkungan yang terbuat dari tanah atau jalan setapak. Sehingga, tidak semua akses jalan dapat digunakan oleh kendaraan roda empat. Untuk saluran drainase, terdapat beberapa saluran terbuka yang ada di pinggir jalan yang mengarah ke laut. Sedangkan untuk sanitasi, masyarakat menggunakan laut sebagai tempat pembuangan akhir karena tidak tersedianya IPAL komunal. Di dalam kawasan ini, terdapat puing-puing bangunan dan lahan kosong bekas pabrik pengolahan ubur-ubur dan es batu yang sudah ditinggalkan oleh pemiliknya. Banyak anak-anak yang bermain di sini karena tidak tersedianya ruang terbuka untuk bermain.

Analisis SWOT Strength (potensi)

• Mayoritas masyarakat memiliki mata pencaharian sebagai nelayan • Menciptakan lingkungan yang lebih layak huni

Weakness (masalah)

• Tidak ada sempadan pantai • Permukiman yang tidak teratur karena tumbuh secara organik • Kondisi sanitasi yang tidak memadai

Opportunity (kesempatan)

• Merupakan kawasan yang tepat untuk mengembangkan UMKM hasil laut • Meningkatkan pendapatan masyarakat setempat

Threat (hambatan)

• Termasuk daerah rawan bencana Studio Kota Cilacap 177


Rencana Pengembangan Tujuan Perencanaan

Secara umum, tujuan perencanaan kawasan kampung nelayan di Kelurahan Cilacap mengarah pada terwujudnya potensi industry pengolahan hasil laut yang dimiliki oleh Kota Cilacap dan konsep layak huni yang direncanakan. Pengembangan kawasan ini dilakukan agar masyarakat setempat dapat memanfaatkan potensi hasil laut dengan baik. Pengembangan kawasan industri kecil (UMKM) dengan produk yang dihasilkan dari olahan hasil laut dapat meningkatkan pendapatan masyarakat kawasan ini. Industri pendukung perikanan lain, seperti industri pembuatan es batu, juga dapat memberikan pemasukan yang tinggi untuk kawasan ini. Selanjutnya, penataan kawasan kampung nelayan ini dimaksudkan agar masyarakat dapat tinggal di tempat yang layak, di mana setiap sarana dan prasarana lingkungannya sudah terstruktur dengan baik. Sehingga, masyarakat dapat hidup dengan nyaman dan melanjutkan kehidupannya secara berkelanjutan.

Konsep Perencanaan

Kawasan kampung nelayan ini direncanakan dengan menerapkan konsep urban renewal dengan tujuan untuk memperbaiki lingkungan kampung nelayan ini menjadi lebih baik lagi. Konsep ini menciptakan lingkungan industri kecil (UMKM) yang terintegrasi dan layak huni. Hasil laut yang didapat oleh nelayan setempat dapat langsung diolah, dikemas, dan dijual karena didukung dengan adanya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan pabrik-pabrik pengolahan es batu. Masyarakat kawasan kampung nelayan akan menerima manfaat secara langsung dari industri kecil pengolahan hasil laut tersebut. Rumah-rumah di kawasan ini akan dibangun dengan tipe 36 yang memiliki desain sederhana dan disesuaikan dengan karakter penduduk dengan sarana dan prasarana yang sudah lengkap. Sehingga, masyarakat dapat hidup dan menjalankan kehidupannya dengan nyaman. Dengan demikian, konsep layak huni yang mana menjadi salah satu tujuan dari perencanaan

Kota Cilacap dapat tercapai. Selain itu, ditetapkan pula daerah sempadan pantai dan sempadan sungai agar kondisi lingkungan di sekitar pantai akan menjadi lebih baik dan tidak tercemar. Daerah ini dapat dimanfaatkan oleh para nelayan untuk meletakkan kapalnya atau untuk menata jaring karena membutuhkan area yang cukup luas. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa konsep ini mengutamakan aspek ekonomi dan aspek lingkungan masyarakat yang ada di kawasan kampung nelayan, Kelurahan Cilacap

Detail Rencana Struktur Peruntukan Lahan Peruntukan Lahan Makro

Peruntukan lahan makro kawasan kampung nelayan di Kelurahan Cilacap adalah sebagai kawasan industri. Lahan ini berbatasan langsung dengan peruntukan lahan sempadan pantai.

Peruntukan Lahan Mikro

Peruntukan lahan mikro kawasan kampung nelayan di Kelurahan Cilacap berupa industri, komersil dan jasa, ruang terbuka hijau, tempat ibadah, campuran (perumahan dan industri kecil), perumahan dan IPAL yang mendukung peruntukan lahan makro.

178 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Peta Peruntukan Lahan Makro

Peta Peruntukan Lahan Mikro


Intensitas Pemanfaatan Ruang Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Di dalam rencana, Koefisien Dasar Bangunan maksimal untuk kawasan industri kecil Kota Cilacap yang berada di dekat sungai atau laut adalah sebesar 70%. Namun, dari persil-persil yang ada, memiliki nilai KDB yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya, yakni sebagai berikut. • Komersil dan Jasa : 60% • Perumahan: 70% • Campuran: 70% • Tempat Ibadah: 50% • Industri: 50%

Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

Di dalam rencana, Koefisien Lantai Bangunan maksimal untuk kawasan industri kecil Kota Cilacap yang berada di dekat sungai atau laut adalah sebesar 1,2. Namun, dari persil-persil yang ada, memiliki nilai KLB yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya, yakni sebagai berikut. • Komersil dan Jasa : 1,2 • Perumahan: 0,7 • Campuran: 0,7 • Tempat Ibadah: 1 • Industri: 1

Koefisien Dasar Hijau (KDH)

Di dalam rencana, Koefisien Dasar Hijau minimal untuk kawasan industry kecil Kota Cilacap yang berada di dekat sungai atau laut adalah sebesar 3040%. Namun, dari persil-persil yang ada, memiliki nilai KDH yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya, yakni sebagai berikut. • Komersil dan Jasa : 30% • Perumahan: 30% • Campuran: 70% • Tempat Ibadah: 50% • Industri: 50%

Peta KDB Eksisting

Peta KLB Eksisting

Peta KDH Eksisting

Peta KDB Rencana

Peta KLB Rencana

Peta KDH Rencana Studio Kota Cilacap 179


Tata Bangunan

Pengaturan Blok Lingkungan dan Kaveling

Pengaturan Letak Bangunan

Ketinggian Bangunan

Orientasi Bangunan

Blok-blok yang ada di kawasan kampung nelayan ini terbagi menjadi 7 blok, yaitu komersil dan jasa, industri, campuran (perumahan dan industri kecil), perumahan, tempat ibadah, ruang terbuka hijau, dan IPAL komunal. Bentuk blok dan kaveling yang ada disesuaikan dengan membentuk grid dengan massa kaveling terbagi 3, yakni sebagai berikut: • Kaveling kecil, berukuran 70-120 m2 yang digunakan untuk bangunan perumahan dan campuran. • Kaveling sedang, berukuran 400-700 m2 yang digunakan untuk bangunan komersil dan jasa, serta tempat ibadah. • Kaveling besar, berukuran >1000 m2 yang digunakan untuk bangunan industri, ruang terbuka hijau dan IPAL komunal.

Ketinggian bangunan di kawasan kampung nelayan secara umum memiliki maksimal jumlah lantai sebanyak 2 lantai dengan tinggi rata-rata per lantai adalah 4 meter. Tinggi maksimal masing-masing fungsi bangunan diatur seseuai kebutuhannya, yakni sebagai berikut. • Komersil dan Jasa: 2 lantai • Perumahan: 1 lantai • Campuran: 2 lantai • Tempat Ibadah: 2 lantai • Industri: 2 lantai

180 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Bangunan yang ada di kawasan ini memiliki sempadan bangunan yang disesuaikan dengan letak bangunan berdasarkan hierarki jalan. Sempadan bangunan minimal memiliki lebar sebesar 1,5 meter dari kaveling tetangga, namun juga dapat ditetapkan sesuai kesepakatan. Untuk bangunan yang ada di bagian selatan kawasan, bangunan boleh dibangun setelah daerah sempadan pantai, yaitu selebar 100 meter dari bibir pantai.

Setiap bangunan yang ada harus menghadap ke jalan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan akses keluar dan masuk. Selain itu, juga lebih meningkatkan keamanan karena mudah untuk mengawasi lingkungan sekitar.

Bentuk Bangunan

Bangunan yang ada di kawasan kampung nelayan ini disesuaikan dengan karakteristik lingkungan setempat. Tidak ada ketentuan corak di setiap bangunan yang ada.


Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung Jaringan Jalan dan Pergerakan

Jaringan jalan yang ada di kawasan kampung nelayan harus mampu mendukung kegiatan yang ada di sekitarnya. Setiap jalan yang ada di kawasan ini, memiliki 2 jalur, sehingga tidak ada jalan yang satu arah. Selain itu, tidak terdapat jalan yang buntu dan bisa dilewati oleh kendaraan darurat, seperti kendaraan pemadam kebakaran.

Kendaraan Umum dan Pribadi

Setiap jalan yang ada di kawasan kampung nelayan ini dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan pribadi, baik beroda empat atau dua, untuk menciptakan kawasan yang mudah diakses oleh masyarakat. Namun, untuk kendaraan berat, tidak diperbolehkan masuk ke jalan-jalan lingkungan. Untuk kendaraan umum, seperti angkot, hanya dapat melewati jalan kolektor primer saja.

Sistem Parkir

Area parkir di kawasan kampung nelayan bersifat off-street yang terletak di masing-masing persil yang ada. Tidak terdapat area parkir terpusat. Namun, di jalan lokal yang ada di sekitar area pantai, terdapat area parkir on-street.

Sistem Sirkulasi Pejalan Kaki, Difabel, dan Sepeda

Jaringan jalan kolektor primer dan lokal yang ada di kawasan ini juga mengedepankan pejalan kaki. Setiap jalan dilengkapi dengan jalur pedestrian yang memiliki lebar yang berbeda-beda, tergantung jenis jalannya. Untuk jalan kolektor primer, dilengkapi dengan trotoar yang memiliki guiding block untuk para penyandang disabilitas. Selain itu, juga terdapat 2 lajur sepeda di jalan kolektor primer ini. Sehingga, masyarakat dapat mengakses kawasan ini dengan mudah.

Studio Kota Cilacap 181


Penampang Jalan (Kolektor Primer)

Penampang Jalan (Lokal)

Penampang Jalan (Lokal Pantai)

Penampang Jalan (Lingkungan)

Jalan kolektor primer berada di utara kawasan ini, yaitu Jalan Veteran. Jalan ini memiliki lebar ruang manfaat jalan (rumaja) selebar 10 meter dengan konstruksi aspal. Jalan ini terbagi atas 2 jalur dan 4 lajur, dengan 2 lajur dapat digunakan sebagai lajur sepeda namun masih bisa dilewati oleh kendaraan lain dan 2 lajur untuk kendaraan bermotor yang berat atau ringan, baik roda empat maupun roda dua. Pengaturan sempadan lainnya adalah ruang milik jalan (rumija) selebar 13 meter dan ruang pengawas jalan (ruwasja) selebar 5 meter (dihitung dari batas rumija).

Jalan lokal yang ada di sekitar pantai ini memanjang di sepanjang perbatasan sempadan pantai dengan konstruksi aspal. Jalan ini memiliki 2 jalur dan 2 lajur yang dapat dilewati oleh kendaraan bermotor berat atau ringan, baik roda empat maupun roda dua. Di jalan ini terdapat area parkir on-street selebar 1,5 meter untuk pengunjung yang ingin ke pantai. Pengaturan sempadan jalan ini masing-masing adalah rumaja selebar 8,5 meter, rumija selebar 11,5 meter, dan ruwasja selebar 3 meter (dihitung dari batas rumija). 182 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Jalan lokal yang ada di kawasan ini merupakan penghubung antara jalan lingkungan dan jalan kolektor dengan konstruksi aspal. Selain itu, jalan lokal juga ada di sepanjang batas sempadan pantai. Jalan ini memiliki 2 jalur dan 2 lajur yang dapat dilewati oleh kendaraan bermotor berat atau ringan, baik roda empat maupun roda dua. Pengaturan sempadan jalan ini masing-masing adalah rumaja selebar 7 meter, rumija selebar 9 meter, dan ruwasja selebar 3 meter (dihitung dari batas rumija).

Jalan lingkungan yang ada di kawasan ini merupakan jalan yang ada di dalam blok-blok perumahan dengan konstruksi aspal. Jalan ini memiliki 2 jalur dan 2 lajur, di mana dapat dilewati oleh kendaraan bermotor yang ringan, baik roda empat maupun roda dua. Pengaturan sempadan jalan ini masing-masing adalah rumaja selebar 4 meter dan ruwasja selebar 2 meter (dihitung dari batas rumija).


Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau Ruang Terbuka Penambahan

ruang terbuka publik yang hijau bertujuan untuk tempat bermain anak-anak dan sarana rekreasi oleh masyarakat setempat karena kurangnya ruang terbuka. Selain itu, ditetapkan pula garis sempadan sungai sepanjang 3 meter dari tepi sungai yang tidak bertanggul, yaitu Kali Yasa dan garis sempadan pantai sepanjang 100 meter dari bibir pantai. Sempadan sungai dan pantai ini dikonservasi sebagai ruang terbuka dengan tujuan untuk melindungi aspek ekologi kawasan dan tidak diperbolehkan membangun di area sempadan ini. Selain itu, sempadan pantai juga dapat digunakan sebagai tempat diletakkannya kapalkapal nelayan. Ruang terbuka hijau yang bersifat privat juga dapat dibangun di setiap rumah untuk menciptakan lingkungan yang lebih sejuk dan nyaman. Selain itu, peletakkan pohon di sepanjang jalan akan mendukung masyarakat setempat maupun pengunjung untuk berjalan kaki di sekitar lingkungan, karena pohonpohon tersebut dapat melindungi dan memberikan rasa nyaman bagi pejalan kaki.

Preseden kapal diletakkan di pantai

Tata Hijau Jaringan

jalan yang ada di kawasan ini dilengkapi dengan pepohonan yang memiliki kriteria sebagai berikut. • Menghasilkan oksigen • Menyerap air, CO2, dan timbal • Pohon rindang untuk memberikan keteduhan • Memiliki ketinggian 4-12 meter • Pohon tidak memiliki akar yang besar dan cepat tumbuh, sehingga tidak merusak konstruksi jalan • Pohon memiliki cabang dan ranting yang kuat, serta tidak mudah tumbang • Pohon tidak memiliki buah yang terlampau besar, agar tidak membahayakan pengguna jalan Jenis pohon yang sesuai dengan kriteria di atas adalah pohon mahoni, pohon tanjung, dan pohon ketapang kencana. Pola penanaman pepohonan di jaringan jalan yang ada di kawasan ini adalah pola berbaris. Pohon ditanam dengan jarak antar pohon

sebesar 12 meter dan ditanam di batas antara rumija dan ruwasja. Namun, untuk jalan lokal yang ada di tepi sempadan pantai, dilengkapi dengan pohon palem yang ditanam di sepanjang jalan. Pohon ditanam dengan jarak antar pohon sebesar 10 meter dan ditanam di batas antara rumija dan ruwasja.

Pohon palem

Pohon mahoni Studio Kota Cilacap 183


Tata Kualitas Lingkungan

Kawasan kampung nelayan ini belum memiliki sistem jaringan sanitasi yang baik. Masyarakat masih menggunakan saluran drainase dan sungai sebagai tempat pengaliran limbah dan tinja yang berakhir di laut. Untuk itu, direncanakan sistem jaringan sanitasi di kawasan ini dan akan terintegrasi dengan IPAL komunal. Pembangunan IPAL komunal akan direncanakan di dekat badan air, yaitu Kali Yasa dan berkontur rendah untuk memudahkan pengaliran karena adanya gravitasi, sehingga tidak perlu menggunakan pompa.

Penanda

Di setiap jalan yang ada di kawasan ini diberi penanda yang sesuai dengan peraturan lalu lintasnya, seperti parkir, jalur sepeda, jalur pedestrian, dan sebagainya. Penanda-penanda ini dimaksudkan untuk memberikan arah dan acuan kepada masyarakat dan pendatang. Selain itu, terdapat pula penanda di beberapa tempat yang berhubungan dengan kebencanaan, seperti titik kumpul dan jalur evakuasi. Penanda ini dapat menjadi arahan bagi masyarakat untuk menyelamatkan diri saat peringatan bencana alam dibunyikan.

Sistem Jaringan Drainase

Preseden lampu jalan (1)

Preseden lampu jalan (2)

Sistem Prasarana dan Utilitas Sistem Jaringan Air Bersih

Penanda Jalur Sepeda

Penanda Titik Kumpul

Kawasan kampung nelayan terletak di daerah yang memiliki kontur rendah dan sangat dekat dengan laut. Tidak dapat dipungkiri bahwa kawasan ini tidak memiliki kualitas air bersih yang layak untuk dipakai, terutama dalam kegiatan konsumsi. Oleh sebab itu, seluruh bangunan yang ada di kawasan kampung nelayan ini akan dilayani oleh sistem jaringan air bersih yang bersumber dari PDAM Kabupaten Cilacap.

Sistem Jaringan Air Limbah/Sanitasi

Peta Jaringan Drainase

Sistem jaringan drainase yang ada di kawasan kampung nelayan ini bersifat tertutup karena saluran drainase berada di bawah trotoar. Lebar saluran drainase disesuaikan dengan lebar trotoar yang ada di setiap jenis jalan.

Sistem Persampahan Penanda Parkir

Sistem persampahan yang ada di kawasan kampung nelayan ini terintegrasi dengan sistem persampahan yang ada di Kota Cilacap. Terdapat TPS yang berada di utara kawasan ini, sehingga memudahkan warga untuk membuang sampah.

Penanda Evakuasi

Penerangan Lampu penerangan

jalan diletakkan di tepi jalan untuk mendukung aktivitas masyarakat di malam hari. Lampu penerangan tidak hanya untuk kendaraan bermotor, namun juga untuk penerangan jalur pejalan kaki. 184 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Peta Jaringan Sanitasi


Sistem Jaringan Listrik dan Telekomunikasi

Sistem jaringan listrik yang ada di kawasan kampung nelayan ini terintegrasi dengan jaringanan pelayanan listrik Kota Cilacap. Kabel listrik dan komunikasi disambungkan dengan tiang-tiang yang diletakkan di sepanjang jalan dengan jarak tertentu

Pentahapan Pengembangan kawasan kampung nelayan di Kelurahan Cilacap dilakukan dengan 3 tahap pembangunan dimana setiap tahapnya terjadi selama 5 tahun. Pentahapan 5 tahun pertama berfokus pada pembangunan perumahan baru dan perbaikan sarana dan prasarana yang ada di lingkungan kawasan ini. Perumahan baru dibangun di lahan kosong terlebih dahulu. Hal ini menjadi fokus utama yang harus diselesaikan karena ketika perumahan sudah selesai dibangun, masyarakat dapat langsung menggunakan rumah yang baru agar tidak perlu mengungsi saat terjadi pembebasan lahan di rumah lama mereka. Pentahapan 5 tahun kedua berfokus pada penetapan daerah sempadan pantai yang berada di selatan kawasan ini. Dilakukan pembangunan jalan baru beserta prasarana yang melengkapi. Lalu, dilakukan pembangunan ruang terbuka hijau di beberapa tempat. Untuk pentahapan terakhir, berfokus pada pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana yang rusak atau kurang memadai.

Jalur Evakuasi

Kawasan kampung nelayan ini merupakan kawasan yang rawan terhadap bencana, seperti gempa bumi dan tsunami. Untuk itu, beberapa tempat seperti ruang terbuka dan tempat ibadah dapat dijadikan sebagai titik kumpul saat terjadi bencana. Selain itu, terdapat penanda arahan jalur evakuasi saat peringatan tsunami dibunyikan. Penanda-penanda tersebut terdapat di beberapa titik di kawasan ini.

Program

Kegiatan

Tahun I 2018 2019 2020 2021 2022

Sosialisasi pembangunan kepada masyarakat Pembangunan perumahan Pembebasan lahan Pembangunan perumahan Pengembangan Kawasan

Pembangunan jaringan jalan

Kampung Nelayan di

Pembangunan prasarana drainase dan sanitasi

Kelurahan Cilacap

Pembangunan jalur pedestrian Penambahan vegetasi di sepanjang jalan Penambahan tiang listrik dan lampu penerangan di sepanjang jalan Pembangunan IPAL komunal Pembangunan RTH

Program

Kegiatan

Tahun II 2023 2024 2025 2026 2027

Pembebasan lahan untuk sempadan pantai Pembangunan jaringan jalan di sepanjang perbatasan sempadan Pengembangan Kawasan

Pembangunan prasarana drainase dan sanitasi

Kampung Nelayan di

Pembangunan jalur pedestrian

Kelurahan Cilacap

Penambahan vegetasi dan lampu penerangan di sepanjang jalan Penambahan tiang listrik dan lampu penerangan di sepanjang jalan Pembangunan RTH

Program

Kegiatan

Tahun III 2028 2029 2030 2031 2032

Pengembangan Kawasan Kampung Nelayan di

Pemeliharaan dan perbaikan

Kelurahan Cilacap

Studio Kota Cilacap 185


186 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


rtbl Revitalisasi Kawasan Wisata Pantai Teluk Penyu

Stefanny Aurelia 16/399862/TK/44876

Studio Kota Cilacap 187


Latar Belakang

Kawasan Pantai Teluk Penyu berada di Kecamatan Cilacap Selatan dan menjadi salah satu lokasi wisata di Kota Cilacap. Melalui pantai ini, pengunjung dapat melihat Pulau Nusa Kambangan karena lokasinya yang sangat dekat. Pantai ini menjadi salah satu lokasi penting berlangsungnya kegiatan ekonomi masyarakat. Selain menjadi lokasi wisata, para nelayan juga dapat berangkat melaut melalui Pantai Teluk Penyu. Kegiatan komersial dan jasa yang dilakukan masyarakat sekitar untuk pengunjung mampu mendukung kegiatan pariwisata di Pantai Teluk penyu. Meskipun lokasinya berada di selatan Pulau Jawa, pantai tidak berhubungan langsung dengan Samudera Hindia karena dibatasi oleh Pulau Nusa Kambangan. Pengunjung tidak diizinkan untuk berenang di laut karena ombak yang cukup tinggi, tetapi pengunjung masih dapat menikmati pemandangan dan bermain di sisi pantai. Pengunjung juga dapat menikmati kuliner makanan laut dan olahan laut di warung-warung yang berada di sepanjang pantai.

Dengan tujuan utama perencanaan “Mewujudkan Kota Cilacap sebagai Ibukota Kabupaten Berbasis Industri yang Layak Huni Tahun 2037�, menambahkan dan memperbaiki fasilitas publik menjadi program utama kami. Hal ini dilakukan untuk mendukung kegiatan masyarakat Kota Cilacap sehingga masyarakat tidak perlu pergi ke luar kota untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Revitalisasi Pantai Teluk Penyu menjadi salah satu program untuk mendukung konsep utama perencanaan. Dengan merevitalisasi Pantai Teluk Penyu, pantai akan lebih nyaman untuk dimanfaatkan sehingga diharapkan pengunjung akan semakin meningkat dan pantai semakin hidup. Selain itu, revitalisasi juga dilakukan untuk menjaga lingkungan pantai lebih bersih sehingga kelestarian pantai tetap terjaga. Dengan kondisi pantai yang terjaga, masyarakat akan memiliki tempat pariwisata, rekreasi, dan penunjang kegiatan ekonomi yang nyaman.

Gambaran Umum Kawasan Rencana

Pantai Teluk Penyu berjarak 2 Km ke arah timur dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Cilacap. Dalam rencana zonasi, Pantai Teluk Penyu akan dibagi dua menjadi kawasan preservasi(bagian utara) dan konservasi(bagian selatan). Rencana pengembangan akan dilakukan pada daerah konservasi dengan luas sekitar 23 Ha, yaitu pantai bagian selatan. Selain menjadi lokasi wisata, Pantai Teluk Penyu juga menjadi salah satu tempat berlangsungnya kegiatan ekonomi masyarakat Cilacap. Kapal-kapal nelayan dapat kita temui bersandar di bibir pantai, menyatakan bahwa banyak nelayan yang berangkat melaut melalui Pantai Teluk Penyu. Kegiatan komersial yang terbentuk di sepanjang koridor jalan, baik dengan bangunan permanen maupun tidak, menyatakan bahwa Pantai Teluk Penyu memiliki daya tarik tinggi. Sayangnya, tidak jarang

ditemukan sampah yang ditumpuk di beberapa titik sekitar pantai. Meskipun disediakan fasilitas tempat sampah, sampah yang dihasilkan lebih banyak daripada ketersediaan tempat sampah. Tanaman yang ada juga tidak tertata rapih. Beberapa jalan pedestrian tidak terawat, seperti tertutup tanaman dan conblock yang telah rusak. Tempat parkir di Pantai Teluk Penyu telah tersedia. Beberapa titik pantai memerlukan penerangan tambahan. Fasilitas tempat duduk di sekitar pantai juga kurang terawat yang ditandai dengan beberapa coretan tangan pengunjung pantai.

Lokasi Perencanaan 188 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


Analisis SWOT Strength (potensi)

• Berada dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Cilacap • Telah menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi di Cilacap • Berada dekat dengan lokasi penting lain, yaitu Pulau Nusa Kambangan dan Benteng Pendem

Weakness (masalah) • • • •

Beberapa bagian pantai kurang penerangan Terdapat beberapa titik tumpukan sampah bukan pada tempatnya Masih terdapat pengunjung yang parkir sembarangan Jalur pedestrian yang tidak terawat

Opportunity (kesempatan)

• Menjadi tempat wisata sekaligus pusat kegiatan ekonomi Cilacap • Akses menuju pantai yang mudah

Threat (hambatan)

• Pengunjung yang kurang menjaga kebersihan pantai • Kawasan yang berbentuk memanjang • Ombak yang tinggi

Studio Kota Cilacap 189


Rencana Pengembangan Tujuan Perencanaan

Perencanaan yang dirancang bertujuan untuk “menjadikan Pantai Teluk Penyu sebagai lokasi wisata dan kegiatan ekonomi di Cilacap yang terintegrasi dengan pariwisata lain dengan kondisi yang bersih, nyaman, dan aman”. Dengan kondisi yang lebih baik, diharapkan mampu pendukung tujuan utama perencanaan Kota Cilacap yang layak huni. Layak huni dalam tujuan utama akan didukung dengan adanya revitalisasi Pantai Teluk Penyu sehingga mampu menunjang kegiatan ekonomi dan pariwisata Kota Cilacap, dengan cara: 1. Meningkatkan perekonomian kota melalui kegiatan perdagangan dan jasa yang tersedia di Pantai Teluk Penyu 2. Mampu menarik pengunjung lebih lagi sehingga meningkatkan pendapatan daerah 3. Meningkatkan jumlah pengunjung di Benteng Pendem yang berlokasi dekat dengan Pantai Teluk Penyu 4. Menambah lokasi rekreasi yang nyaman bagi penduduk Kota Cilacap

Konsep Perencanaan

Perencanaan berupa revitalisasi untuk meningkatkan kegiatan di Pantai Teluk Penyu yang nyaman dimanfaatkan oleh pengunjung, baik penduduk sekitar maupun dari luar Kota Cilacap. Perencanaan lebih mengarah pada penataan dan pelestarian kawasan, baik berupa pembatasan, penambahan, dan perbaikan fasilitas. Perencanaan pengembangan mengacu pada Peraturan Presiden nomor 51 tahun 2016 mengenai batas sempadan pantai dimana pengembangan pembangunan akan dilakukan setelah batas sempadan. Kawasan wisata Pantai Teluk Penyu akan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Utara kawasan wisata Pantai Teluk Penyu(gerbang utama-Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap) 190 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

2. Culinary district Pantai Teluk Penyu (gerbang utama-gerbang selatan) 3. Selatan kawasan wisata Pantai Teluk Penyu(gerbang selatan-Benteng Pendem) Perencanaan akan mengutamakan 3 aspek, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk mendukung konsep layak huni dengan melakukan, diantaranya: 1. Aspek ekonomi • Penataan kembali bangunan pada koridor komersial yang ada • Pemindahan komersial di daerah sempadan ke daerah yang seharusnya • Pembangunan tempat pelelangan ikan 2. Aspek sosial • Penanda diperjelas dan diletakan di lokasi strategis • Lokasi landmark dilengkapi dengan ruang terbuka yang terfasilitasi • Jalan pada culinary district menjadi open space yang dapat dimanfaatkan masyarakat 3. Aspek lingkungan • Jalur pedestrian diperbaiki menjadi beachwalk • Perbaikan dan penambahan fasilitas lingkungan • Peletakan tempat sampah pada tiap 200 meter • Pengharusan setiap unit komersial memiliki tempat sampah sendiri • Penyediaan area khusus parkir yang terintegrasi dengan beachwalk • Penegasan batas daerah sempadan pantai


Detail Rencana Struktur Peruntukan Lahan Peruntukan Lahan Makro

Peruntukan lahan makro kawasan Pantai Teluk Penyu kawasan konservasi yang dapat dikembangkan. Peruntukan lahan berbatasan langsung dengan industri.

Peruntukan Lahan Mikro

Peruntukan lahan mikro kawasan Pantai Teluk Penyu berupa, komersial, jasa, tempat ibadah, tps, tempat parkir, permukiman, dan ruang terbuka hijau.

Zona Peruntukan Makro

Zona Peruntukan Mikro Studio Kota Cilacap 191


Intensitas Pemanfaatan Ruang Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

Koefisien Dasar Hijau (KDH)

KDB eksisting

KLB eksisting

KDH eksisting

Rencana koefisien dasar bangunan makro Kawasan Teluk Penyu hanya berkisar 0-5%. KDB ditetapkan dengan pertimbangan peruntukan zonasi kawasan Teluk Penyu sebagai zona konservasi yang lebih mengutamakan ruang terbuka dengan sedikit daerah terbangun. Koefisien dasar bangunan mikro dari persil yang ada berbeda-beda dengan maksimal, diantaranya: • Perumahan: 85% • Komersial: 70% • Jasa: 70% • Tempat ibadah: 55% • Tempat pelelangan ikan: 60%

KDB rencana

192 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Rencana koefisien lantai bangunan makro di Kawasan Teluk Penyu maksimal 1.4 dengan tinggi lantai maksimal 2 lantai. Secara mikro, koefisien lantai bangunan tertinggi berupa fungsi bangunan komersial dan jasa sedangkan terendah untuk fungsi bangunan tempat ibadah. Berikut rincian KLB kawasan: • Perumahan: 0.85 • Komersial: 1.3 • Jasa: 1.3 • Tempat ibadah: 1.1 • Tempat pelelangan ikan: 1.2

KLB rencana

Secara umum Kawasan Pantai Teluk Penyu diperuntukan sebagai zona konservasi yang mengutamakan ruang terbuka hijau sehingga KDH berkisar pada 60-80%. Nilai KDH dipilih dengan pertimbangan Pantai Teluk Penyu sebagai zona konservasi dengan mengutamakan ruang hijau yang diizinkan untuk dikembangkan menjadi lokasi wisata dan kegiatan ekonomi.

KDH rencana


Tata Bangunan Pengaturan Blok dan Letak Bangunan

Bangunan akan dibangun setelah daerah sempadan pantai, yaitu dengan lebar sejauh 100 meter dari bibir pantai. Pembangunan beachwalk berada dalam daerah sempadan pantai dengan lebar 3 meter dengan pertimbangan pantai yang tidak terlalu lebar. Secara fungsional, pembagian tapak kawasan terbagi menjadi 4 blok, yaitu: • Hunian, merupakan kawasan permukiman masyarakat • Daerah sepadan pantai • Komersial dan jasa • Ruang terbuka hijau

• Kaveling dengan luas 250-600 m2 diperuntukan bagi komersial dan jasa di culinary district dan selatan kawasan • kaveling dengan luas 600-1000 m2 diperuntukan bagi bangunan lain, seperti tempat ibadah, tempat pelelangan ikan

Orientasi Bangunan

Bangunan hanya 1 lapis dan berada pada sisi barat jalan. Seluruh bangunan akan menghadap ke arah pantai untuk memberikan rasa pengawasan terhadap kondisi pantai dan laut. Selain itu, hal ini juga mendukung pelestarian lingkungan karena akan mengurangi jumlah sampah yang dibuang sembarangan di daerah pantai.

Bentuk Bangunan

Bangunan yang ada harus memperhatikan aspek keserasian dengan lingkungan sekitar. Bangunan harus memiliki jendela atau dinding terbuka menghadap laut sebagai jalur angin lewat. Bentuk dasar bangunan adalah persegi tanpa ketentuan corak.

Kaveling Lahan Bangunan

Bangunan pada kawasan wisata dibangun sesuai dengan peraturan kaveling yang tersedia untuk mendukung citra kawasan. Ukuran kaveling juga disesuaikan dengan ketentuan lain, yaitu sempadan bangunan, KDB, dan KLB. Garis Sempadan Bangunan(GSB) setiap bangunan sejajar sehingga tidak ada bangunan yang lebih maju dan menghalangi pandangan. Pada culinary district, bangunan yang diapit 2 bangunan lain tidak perlu memiliki sempadan samping. Ukuran kaveling pada kawasan Pantai Teluk Penyu terbagi menjadi dua, yaitu:

Pembagian Kaveling

Ketinggian Bangunan

Ketinggian bangunan di kawasan Pantai Teluk Penyu maksimal sebanyak 2 lantai atau setara dengan 6 meter dengan pertimbangan angin yang kencang di kawasan pantai dan untuk memudahkan pengawasan terhadap pantai. Visualisasi Koridor

Studio Kota Cilacap 193


Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung Sirkulasi Kendaraan Bermotor

Kelas jalan pada kawasan Pantai Teluk Penyu berupa kelas jalan lingkungan dua arah. Kendaraan hanya boleh memacu kendaraannya dengan kecepatan 40 Km/jam. Akan terdapat halte yang berada di sisi luar kawasan wisata, tetapi tidak jauh. Adanya halte untuk menunjang program BRT dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Sirkulasi kendaraan dibagi menjadi 3 bagian, diantaranya: 1. Utara kawasan wisata Pantai Teluk Penyu 2. Tidak ada pembatasan jenis kendaraan yang dapat memalui kawasan ini. 3. Culinary district kawasan wisata Pantai Teluk Penyu 4. Kelas jalan pada kawasan Pantai Teluk Penyu berupa kelas jalan lingkungan. Kawasan ini merupakan kawasan koridor komersial yang akan diterapkan konsep culinary district. Kendaraan tidak diizinkan melewati jalan ini. 5. Selatan kawasan wisata Pantai Teluk Penyu 6. Kendaraan yang masuk pada kawasan ini dibatasi, yaitu kendaraan pribadi berupa mobil dan motor serta kendaraan yang berkepentingan khusus, seperti ambulans.

Preseden parkir selatan

Sistem Parkir

• Disediakan 1 area parkir pada bagian utara kawasan Wisata Pantai Teluk Penyu yang mampu menampung bus, motor, dan mobil. • Kendaraan roda 4 diperbolehkan untuk memarkirkan mobilnya pada daerah tertentu jalan, yaitu pada jalan di selatan kawasan wisata Pantai Teluk Penyu. • Disediakan 1 kantong parkir khusus kendaraan motor di selatan kawasan wisata Pantai Teluk Penyu. • Tempat parkir akan terintegrasi langsung dengan beachwalk sehingga pengunjung akan nyaman berjalan dari lokasi parkir menuju bagian kawasan Pantai Teluk Penyu.

194 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Preseden parkir utara

Sistem Sirkulasi Pejalan Kaki Sirkulasi pejalan kaki akan diakomodasi oleh beachwalk yang bersebelahan langsung dengan pantai sehingga pejalan kaki dapat menikmati pemandangan pantai tanpa terhalang. Beachwalk dibangun pada kawasan culinary district dan selatan kawasan wisata. Sepanjang jalur akan dilengkapi dengan guide block untuk memfasilitasi kaum difabel serta lampu taman setiap 15 meter. Pada beberapa titik, jalur akan dilengkapi dengan fasilitas tempat duduk.

Peta Jalur Sirkulasi


Penampang Jalan

Penampang Jalan Kuliner

Penampang Jalan Selatan

Penampang Jalan Utara

Studio Kota Cilacap 195


Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau Tata Kualitas Lingkungan Sebagai kawasan dengan zonasi konservasi, kawasan Pantai teluk Penyu akan didominasi oleh ruang terbuka dan ruang terbuka hijau. Ruang terbuka di kawasan Pantai Teluk Penyu, yaitu jalan, beachwalk, tempat parkir, taman, dan lapangan. Semua ruang terbuka tidak dipungut biaya khusus untuk menikmatinya. Untuk sistem tata hijau, sepanjang jalur beachwalk dan tempat parkir dilengkapi dengan vegetasi sebagai perindang dan peneduh.

Penanda

Beberapa rambu diletakkan pada kawasan wisata. Rambu dilarang berenang yang akan diletakkan di gerbang utama, tempat parkir, dan beberapa titik yang kurang pengawasan untuk keamanan. Terdapat juga rambu larangan dan diperbolehkan parkir serta rambu larangan kendaraan untuk lewat. Preseden lampu jalan Preseden lampu taman

Papan Nama Bangunan Papan nama komersial dan jasa pada kawasan Sign no car allowed

Sign no swimming

ditempatkan di lokasi yang mudah terlihat oleh pengamat yang melewati bangunan. Papan nama tidak berada di atas atap dengan maksimal ketinggian papan nama sesuai dengan ketinggian atap.

Preseden papan nama bangunan Sign parking

Sign parking area

Penerangan Pada utara kawasan wisata, penerangan berupa

Peta Rencana Ruang Terbuka dan Tata Hijau 196 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

lampu jalan dengan tinggi maksimal 4 meter dengan jarak setiap titik lampu sekurang-kurangnya setiap 50 meter. Pada selatan kawasan wisata dan culinary district, lampu penerangan diletakkan di beachwalk berupa lampu taman dengan ketinggian maksimal 2 meter setiap 12 meter.

Papan Iklan Papan iklan tidak boleh

berada di atas jalan. Papan iklan dapat dipasang di tepi jalan dan tidak boleh mengganggu fungsi jalan. Desain dan penempatan papan iklan harus sesuai dan mendukung citra kawasan.

Papan iklan


Sistem Prasarana dan Utilitas Sistem Jaringan Air Bersih

Sistem jaringan air bersih pada kawasan wisata terintegrasi dengan rencana jaringan pelayanan air bersih Kota Cilacap.

Sistem Jaringan Air Limbah/Sanitasi

Sitem jaringan air limbah/sanitasi pada kawasan wisata akan terintegrasi dengan rencana jaringan pelayanan air limbah Kota Cilacap.

Pentahapan Revitalisasi kawasan wisata Pantai Teluk Penyu dilakukan dalam 3 tahun. Pentahapan akan dimulai dengan sosialisasi terutama kepada masyarakat sekitar yang berjualan di kawasan wisata. Selanjutnya, perbaikan koridor komersial dilakukan terlebihdahulu yang diikuti dengan pembuatan fasilitas pendukung culinary district, seperti pembuatan beachwalk, perbaikan, dan penambahan fasilitas lainnya.

Sistem Jaringan Drainase

Sistem jaringan drainase akan terintegrasi dengan rencana jaringan pelayanan drainase Kota Cilacap. Akan terdapat juga drainase terpisah pada sisi beachwalk yang langsung berakhir pada pantai.

Sistem Persampahan

TAHUN PROGRAM

2020

II 2021

2022

2023

2024

2025

2026

2027

sosialisasi revitalisasi kepada masyarakat

Sistem Jaringan Listrik

pemindahan komersial dari daerah sempadan ke daerah seharusnya

Toilet umum akan tersedia di beberapa titik pada kawasan culinary district agar kebersihannya dapat terawasi.

2019

TAHAP I

TAHAP II

Toilet

I 2018

Sampah akan dikumpulkan oleh pengepul 2 kali setiap hari, yaitu pada siang dan malam. Sampah akan dibawa ke TPS terdekat. Selanjutnya, sistem jaringan persampahan akan mengikuti jaringan pelayanan persampahan Kota Cilacap. Sistem jaringan listrik pada kawasan wisata akan terintegrasi dengan rencana jaringan pelayanan listrik Kota Cilacap.

Setelahnya, kawasan wisata akan dilaukan pengawasan dan perawatan secara berkala setiap tahunnya. Setiap 3 tahun, akan dilaksanakan perbaikan fasilitas sebagai hasil dari monitoring evaluasi yang dilakukan setiap tahunnya

perbaikan bangunan komersial pembangunan lokasi parkir pelarangan kendaraan melewati culiner district

pembuatan jalur beachwalk memperbaiki lokasi landmark penambahan street furniture penambahan vegetasi TAHAP III Monitoring, evaluasi, dan pemeliharaan Perbaikan fasilitas

Studio Kota Cilacap 197


198 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


rtbl Penataan Koridor Jalan Brigjend Katamso

Fica Nikita Rumfabe 16/406185/TK/45412

Studio Kota Cilacap 199


Latar Belakang

Jalan Brigjend Katamso merupakan jalan yang berada Kota Cilacap dan berada dekat dengan pusat kota . Kawasan ini sering ramai karena menjadi salah satu koridor perdagangan di Kota Cilacap. Pada Jalan Bigjend Katamso ini terdapat beberapa masalah yang perlu diselesaikan. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut sehingga Jalan Brigjend Katamso menjadi lebih baik dan nyaman untuk menjadi koridor perdagangan Cilacap.

Analisis Permasalahan

Jalan Brigjend Katamso memliki beberapa masalah yang harus ditangani agar menjadi koridor perdagangan yang baik dan layak. Salah satu masalah yang terjadi adalah kemacetan akibat parkir yang tidak beraturan di pinggir atau tepi jalan membuat kawasan ini menjadi tidak nyaman. Selain itu kurangnya vegetasi membuat jalan ini menjadi panas dan terkesan gersang.

Gambaran Umum

Kawasan perencanaan berada di sepanjang Jalan Brigjend Katamso Kota Cilacap. Kawasan perencanaan ini memiliki panjang 1.168 m dengan luas 5,8 Ha . Pada Kawasan ini didominasi oleh bangunan dengan fungsi komersial. Pada kawasan ini rencananya aka dibangun sebuah area parkir baru untuk menampung kendaraan agar tidak parkir sembarangan di pinggir atau tepi jalan . Area parkir yanag akan dibangun memiliki luas sekitar 400 m2. Area parkir ini bisa digunakan untuk parkir mobil maupun motor dan juga penambahan vegetasi di kawasan tersebut .

200 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

Rencana Pengembangan Tujuan Perencanaan

Tujuan perencanaan koridor perdagangan didasarkan pada pengembangan Kota Cilacap. Pengembangan potensi ini yang kemudian menjadi dasar pemikiran dalam penetapan tujuan perencaaan koridor perdagangan. Adapun tujuan perencanaan dari perencanaan koridor perdagangan Jalan Brigjend Katamso adalah : • Menciptakan kawasan perdagangan yang rapi dan nyaman • Menciptakan aksesibilitas yang baik

Konsep Perencanaan

Konsep perencanaan yang digunakan pada kawasan ini didasarkan konsep perencanaan Kota Cilacap. Selain menggunakan konsep tersebut , terdapat indikator utama dalam pencapaian keberhasilan dari perencanaan ini yaitu kenyamanan dengan salah satun aspeknya adalah aksebilitas yang baik.

Strategi Implementasi

Untuk mewujudkan perencanaan koridor perdagangan di Jalan Brigjend Katamso ini , maka diperlukan beberapa strategi perencanaannya diantaranya : • Membangun area parkir bersama • Menambah vegetasi di sepanjang jalan


Detail Rencana

Tata Bangunan

Struktur Peruntukan Lahan

Untuk mengetahui peruntukan lahan, dapat dilihat dari fungsi bangunannya. Pada peta rencana , fungsi bangunan Jalan Brigjend Katamso didominasi oleh warna merah berarti memiliki fungsi komersial. Sedangkan layer dibelakangnya masih didominasi oleh warna kuning yaitu fungsi permukiman. Di salah satu sisinya, terdapat sebuah lahan yang cukup besar. Pada rencana kawasan, lahan kosong tersebut akan dijadikan area parkir bersama pada koridor ini.

Fungsi bangunan di sekitar Jalan Brigjend Katamso

Intensitas Pemanfaatan Ruang Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Koefisien Dasar Bangunan maksimal pada koridor perdagangan ini adalah 80-90%. Tingginya nilai KDB pada kawasan ini dipengaruhi oleh lokasi yang berada dekat dengan pusat kota \, sehingga penggunaan lahannya sebisa mungkin dimanfaatkan dengan maksimal. Tempat pelelangan ikan: 60%

Tata letak bangunan pada koridor perdagangan di Jalan Brigjend Katamso ini didasarkan pada indikator keberhasilan yaitu kenyamanan, maka diperlukan efisiensi sehingga area komersial berada di pinggir jalan dan permukiman berada di bagian belakangnya. • Penataan tata letak bangunan komersial dilakukan dengan memundurkan bangunan agar memberikan ruang gerak lebih bagi pejalan kaki. • Penambahan area parkir bersama. • Bangunan baru tidak dibangun di atas ruang terbuka hijau yang sudah ditetapkan. • Jarak maksimal sempadan bangunan menuju jalan harus 2 meter. • Jarak antarbangunan 2 meter. • Penataan dan penambahan vegetasi pendukung pada setiap blok bangunan.

Peta KDB

Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

Koefisien Lantai Bangunan di kawasan ini dibagi menjadi 3, yaitu 0 – 0,5 ; 0,51 – 1,0 ; 1,01 – 1,5. Meskipun ketinggian bangunan maksimal pada Kota Cilacap adalah 4,2, namun pada kawasan ini hanya berkisar 1-2 lantai saja. Peta KLB

Studio Kota Cilacap 201


Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung

Jalan Brigjend Katamso merupakan salah satu jalur penting di Kota Cilacap . Pada jam-jam kerja , jalan ini biasanya penuh dengan kendaraan. Untuk itu diperlukan penataan sirkulasi yang mencakup : • Sistem kendaraan pribadi dan kendaraan publik yang jelas • Penambahan sarana dan prasarana pendukung kelancaran akses sirkulasi jalan • Revitalisasi kawasan untuk ruang gerak yang lebih baik bagi pejalan kaki maupun kendaraan bermesin • Penyediaan area parkir bersama Rencana Penampang Jalan

Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau Sistem Prasarana dan Utilitas Sistem ruang terbuka hijau pada koridor ini berupa pepohonan yang ditanam di setiap blok-blok bangunan di kawasan agar kawasan tersebut lebih hidup dan tidak gersang serta area parkir yang merupakan lahan terbuka.

202 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018

• Sistem jaringan air bersih pada kawasan ini mengikuti system jaringan air bersih yang sudah ada di Kota Cilacap • Sistem air limbah pada kawasan ini masih diupayakan untuk menjadi satu dengan drainase , tetapi dari kegiatan di kawasan ini air limbahnya diperkirakan tidak berbahaya dan tidak mencemari drainase maupun sungai • Sistem jaringan drainase pada kawasan ini ditempatkan di samping-samping jalan dan kjemudian alirannnya akan tersambung ke sungai terdekat • Sistem Jaringan persampahan pada kawasan berhubungan langung dengan sistem pelayanan persampahan di Kota Cilacap dan di kawasan ini disiapkan beberapa bak sampah yang menjadi tempat pembuangan sementara sebelum diangkut oleh petugas persampahan Kota Cilacap


Visualisasi Rencana

Pentahapan dan Pembiayaan No

Kegiatan

Tahun 2018

1

Pembebasan Lahan

2

Pembangunan Area Parkir

3

Perbaikan Jalan

4

Maintenance

No 1 2 3 4 5

Rincian Pembebasan Lahan Pembangunan Area Parkir Penambahan Vegetasi Perbaikan Jalan Pemeliharaan

Jumlah 400 m2 1 30 1.168 m2 Total Biaya

2019

2020

2021

Satuan

2022

2023

Total 600,000 150,000,000 200,000 1,500,000

240,000,000 150,000,000 6,000,000 1,752,000,000 90,000,000 2,238,000,000

Studio Kota Cilacap 203


204 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018


referensi berisikan literatur yang digunakan dalam penyusunan laporan ini

Studio Kota Cilacap 205


Aulia, K. (2017, August). Jenis-jenis Pohon Peneduh yang Biasanya Ada di Tepi Jalan. Diakses dari http://www.juraganles.com/2017/08/jenis-jenis-pohon-peneduhyang-biasanya-ada-di-tepi-jalan.html AIVP (2015). Plan the City with The Port. Le Havre: AIVP. Basinski, S., Chang, C., Mangin, J., Woo, R. (2009). Vendor Power! [Pamphlet]. New York: The Center for Urban Pedagogy. Diakses dari http://welcometocup.org/ file_columns/0000/0012/vp-mpp.pdf Davis, J., Stevenson, M. (2012) Design of Mixed Use Buildings. Raleigh: Urban Land Institute. Diakses dari http://triangle.uli.org/wp-content/uploads/sites/54/2013/01/ Design-of-Mixed-Use-Buildings.pdf Delshammar, T. (2014). Urban greening strategies for compact areas-case study of Malmรถ, Sweden. Nordic Journal of Architectural Research, 26(2). Dyett & Bhatia Urban and Regional Planner (2012). North Tahoe East Plane Area Mixed Use Districts. Revised draft, prepared for The County of Placer. Diakses dari https://www.placer.ca.gov/~/media/cdr/planning/commplans/tahoebasincpupdate/draftareaplan2016/north%20tahoe%20east%20mixed%20use%20district. pdf?la=en Global Designing Cities Initiative; National Association of City Transportation Officials (2016). Global Street Design Guide. Island Press. Kurnia, D. (2016). Jenis-jenis Pohon Peneduh yang Tidak Merusak Jalan. [online] Rumahku.com. Available at: http://www.rumahku.com/artikel/read/jenis-jenis-pohon-peneduh-yang-tidak-merusak-jalan-414331/1. National Association of City Transportation Officials (2013). Urban Street Design Guide. Island Press. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cilacap Tahun 2011-2031 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 03/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, Dan Pemanfaatan Prasarana Dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki Di Kawasan Perkotaan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tanggal 16 Maret 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Ruang Bangunan dan Lingkungan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 18/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan Sistem Parkir Canggih untuk Jakarta. (2016, June 7). Diakses dari http://test.itdp-indonesia.org/index.php/2016/06/07/sistem-parkir-canggih-untuk-jakarta/ UU No 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Laporan Studio Analisis Kota Cilacap 2017 Streetmix.com Google Earth Pro

206 Laporan Studio Rencana Kota Cilacap 2018



STUDIO RENCANA KOTA PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA DEPARTEMEN TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2018


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.