Portfolio Content Writer - Nisa Meisa Zarawaki

Page 1

PORTOFOLIO Nisa Meisa Zarawaki

Content Writer


ABOUT ME



Table of Contents Language Discussion Text Self-Developments Education Book Review


Language

01.


Pengaruh Penerapan Bahasa Inggris Terhadap Rasa Nasionalisme Anak

Telah dipublikasikan di Hipwee dengan jumlah penayangan 300+ klik di sini untuk mengakses artikel

B

ahasa merupakan aspek terpenting dalam kehidupan manusia, bahasa adalah alat utama dalam berkomunikasi adapun fungsi bahasa yaitu sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa juga merupakan salah satu manifestasi kebudayaan, kedudukan bahasa dijadikan unsur pokok dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa bukanlah sesuatu yang berbentuk lisan saja, namun juga berbentuk tulisan dan ekspresi. Seiring berkembangnya peradaban manusia, bahasa juga kian mengalami variasi dan perkembangan, seperti fenomena yang terjadi sekarang ini, yaitu penggunaan bahasa campuran. Dalam era globalisasi, penggunaan bahasa campuran (Bahasa Indonesia dan Inggris) sudah merupakan hal yang lumrah, karena di era ini juga, bahasa Inggris merupakan bahasa yang harus dikuasai oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Di instansi pendidikan, selain bahasa Indonesia dan bahasa daerah, bahasa Inggris juga acapkali dijadikan mata pelajaran.

Hal ini membuktikan bahwa sedikit demi sedikit, masyarakat Indonesia dihimbau untuk mengetahui, setidaknya, dasar-dasar bahasa Inggris. Karena hal ini, anak-anak di usia dini pun kini sudah dilatih untuk berbicara bahasa Inggris, msialnya semenjak usia Paud atau TK (Taman Kanak-Kanak), anakanak sudah mulai dibiasakan untuk belajar, bahkan berbicara dalam bahasa Inggris. Tak sedikit di antara Paud atau TK di Kota-Kota besar yang menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi kedua dalam pembelajaran. Contohnya saja, anak-anak para selebriti, dapat dilihat bahwa mereka sudah cukup lancar berbahasa Inggris, karena selain di sekolah, di rumah juga mereka dibiasakan untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris oleh orangtuanya. Lantas, apakah menerapkan bahasa Inggris sejak dini dapat berpengaruh kepada nasionalisme anakanak?


Seperti yang diketahui, pembelajaran bahasa Inggris bagi mayoritas anak-anak di Indonesia merupakan pembelajaran bahasa kedua atau bahkan ketiga—apabila si anak diajarkan bahasa daerah terlebih dahulu, dan bahasa pertamanya tentu saja bahasa Indonesia. Karena hal ini, si anak akan tumbuh dari beberapa bahasa, bahasa Indonesia sebagai bahasa utama, bahasa daerah sebagai bahasa kedua, dan bahasa Inggris sebagai bahasa ketika, atau dikenal dengan istilah bilingual. Tak perlu ada yang dikhawatirkan dalam penerapan bahasa Inggris sejak dini, karena di instansi pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai jenjang Perguruan Tinggi pun, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) juga selalu ada, bahkan menjadi mata pelajaran wajib. Nilai yang perlu dibangun dalam pendidikan dan pembentukan karakter anak-anak adalah nilai Pancasila. Sebab dalam nilai Pancasila ini, terkandung karakter Bangsa Indonesia, sehingga dapat memupuk karakter anak-anak yang berjiwa nasionalis. Dengan tetap diterapkannya pengajaran ini, tentu anakanak tidak akan melupakan eksistensi bahasa Indonesia, karena bagaimana pun, bahasa Indonesia merupakan bahasa pertama mereka. Inilah sebabnya, para guru dan orangtua juga harus selalu mampu mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada anak-anak, semenjak berada di usia dini.

Lalu, hasil riset pun menunjukkan bahwa, anak yang bilingual acapkali membawa impact yang baik dan positif terhadap perkembangan pendidikan untuk si anak itu sendiri. Karena, penggunaan bahasa Inggris sejak dini pun diharapkan mampu menjadikan anak-anak sebagai penerus bangsa yang berkualitas, dan mampu bersaing secara internasional. Dengan tetap menerapkan nilai-nilai Pancasila, maka sang anak akan menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air dengan sendirinya. Sehingga penerapan bahasa Inggris sejak dini, sama sekali tidak mengurangi rasa nasionalis anak-anak.


Menerapkan Bahasa Inggris Sejak

,

Dini

?

Pentingkah

Pendidikan merupakan fondasi bagi kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara, karena kualitas suatu bangsa, dinilai dari kualitas pendidikannya itu sendiri. Pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan manusia, dengan maksud untuk menggali potensi yang ada di dalam diri manusia, dengan adanya pendidikan juga, manusia akan selalu mampu untuk berkembang mengikuti arus zaman. Di Negara Indonesia, peningkatan kualitas pendidikan terus dilakukan, misalnya saja, bentuk kurikulum yang terus menerus mengalami upgrade. Kurikulum yang sekarang tengah diterapkan adalah kurikulum 2013. Di kurikulum 2013 ini, beberapa Sekolah Dasar meniadakan pelajaran bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib, walaupun tidak menutup kemungkinan, bahasa Inggris ini dijadikan sebagai pelajaran tambahan. Ada beberapa alasan mengapa kurikulum 2013 ditiadakan, salah satunya adalah, pembelajaran bahasa Inggris dinilai kurang efektif untuk diajarkan di Sekolah Dasar, mengingat bobot mata pelajaran lain pun nampak semakin berat di kurikulum 2013. Namun, apakah mempelajari bahasa Inggris sejak dini masih diperlukan? Tentu saja, iya. Mengapa?

Kurikulum yang sekarang tengah diterapkan adalah kurikulum 2013. Di kurikulum 2013 ini, beberapa Sekolah Dasar meniadakan pelajaran bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib, walaupun tidak menutup kemungkinan, bahasa Inggris ini dijadikan sebagai pelajaran tambahan. Ada beberapa alasan mengapa kurikulum 2013 ditiadakan, salah satunya adalah, pembelajaran bahasa Inggris dinilai kurang efektif untuk diajarkan di Sekolah Dasar, mengingat bobot mata pelajaran lain pun nampak semakin berat di kurikulum 2013. Namun, apakah mempelajari bahasa Inggris sejak dini masih diperlukan? Tentu saja, iya. Mengapa? Karena, seperti yang kita ketahui, anak-anak memiliki masa yang disebut golden age, yaitu di range usia 6-12 tahun. Otak mereka masih terbilang fresh, sehingga akan sangat mudah untuk mempelajari sesuatu dan mempunyai daya tangkap yang cenderung lebih cepat. Apalagi jika belajar suatu bahasa, yang digunakan untuk sarana komunikasi.

Telah dipublikasikan di Tintahijau dengan jumlah penayangan 1834x klik di sini untuk mengakses artikel


Selain daya tangkap, daya ingat anak-anak pun masih tinggi, sehingga masih sangat mudah untuk menyerap sebuah pembelajaran dan mengingatnya dalam waktu yang lama. Walaupun pelajaran bahasa Inggris terbilang pelajaran yang cukup sulit, karena, mungkin, beberapa anak kurang ‘familiar’ dengan kosa kata yang ada di bahasa Inggris, sehingga cenderung tak terlalu mudah untuk mengingatnya, namun apabila mengajarkan bahasa Inggris sejak dini, atau setidaknya dimulai dari Sekolah Dasar, tentu anak-anak akan semakin terbiasa dengan kosa kata bahasa Inggris, sehingga bobotnya akan semakin mudah untuk mereka. Lalu, selain itu, adapun beberapa manfaat penting dalam mempelajari bahasa Inggris, diantaranya, anak akan lebih terbiasa dan tidak lagi merasa asing terhadap bahasa Inggris. Karena sudah terbiasa untuk membaca, mendengarkan atau melihat kosa kata dalam bahasa Inggris.

Kedua, bahasa Inggris merupakan bahasa yang universal atau global, bahasa Inggris digunakan oleh sebagian besar penduduk dunia. Dengan dibekali pembelajaran bahasa Inggris sejak dini, anak-anak akan lebih mudah dalam mengakses lebih banyak informasi atau pengetahuan dari luar negeri, dan membuatnya menjadi lebih up to date pada perkembangam ilmu pengetahuan. Jadi, walaupun bahasa Inggris tak lagi diadakan sebagai mata pelajaran wajib, penting kiranya untuk para orang tua untuk tetap mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak, misalnya saja dengan mendaftarlkan anak-anak tersebut ke bimbel bahasa Inggris, atau mungkin mengajarkan beberapa dasar bahasa Inggris di rumah. Setidaknya, anak-anak tidak terlalu ‘buta’ terhadap bahasa Inggris. Efek dan manfaatnya memang tidak akan terasa dalam jangka waktu dekat, namun sangat berguna untuk jangka waktu yang panjang, dan manfaatnya akan terasa saat si anak sudah mulai memasuki kehidupan SMA atau SMP.


METODE METODE EFEKTIF EFEKTIF DALAM DALAM MENERAPKAN MENERAPKAN BAHASA BAHASA INGGRIS INGGRIS DI DI SEKOLAH SEKOLAH DASAR DASAR Seiring berkembangnya peradaban manusia, beberapa aspek pun turut berkembang, seperti aspek pendidikan, ekonomi, sosial, politik dan lain sebagainya. Salah satu aspek yang perkembangannya terlihat cukup jelas adalah aspek pendidikan, terutama di ranah kebahasaan. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang universal atau global, hampir seluruh bagian di dunia, menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa komunikasi dan bahasa pendidikan. Semua informasi mengenai dunia, acapkali disampaikan melalui bahasa Inggris, sehingga mempelajari dan mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris, memang harus dilakukan, agar kita tak tertinggal kemajuan zaman ini. Lalu, dalam penerapan bahasa Inggris sendiri, harus dimulai sejak dini, misalnya di usia Sekolah Dasar (SD), karena di usia ini, anak-anak masih sangat mudah menyerap berbagai informasi dan materi yang masuk, pun mengingatnya dalam waktu yang lama. Namun, dalam mempelajari atau menerapkan suatu bahasa, pasti akan selalu ada kendala, begitupun dengan mempelajari bahasa Inggris. Banyak anak-anak di Sekolah Dasar yang memiliki stigma menakutkan terhadap bahasa Inggris, mungkin karena kosa-kata yang masih asing di telinga mereka, sehingga pelajaran bahasa Inggris sering disandingkan dengan pelajaran matematika, yaitu pelajaran yang sulit dan menakutkan. Tentu saja, dalam menerapkan dan mengajarkan bahasa Inggris kepada anakanak pun, memerlukan metode yang pas dan efektif. Berikut adalah metode-metode yang bisa diterapkan.


1 3 2

MENGAJARKAN BAHASA INGGRIS MELALUI LAGU

Yang pertama adalah menggunakan lagu. Lagu merupakan alat terbaik dalam membantu proses belajar, karena biasanya manusia lebih mudah menghapalkan sesuatu yang dilagukan, bisa dikatakan juga, lagu itu sifatnya memorable.

Terutama untuk anak-anak di usia Sekolah Dasar, mindset mereka masih ‘belajar sambil bermain’ sehingga menggunakan lagu merupakan metode yang cukup pas. Guru atau orangtua dapat memberikan lagu-lagu yang mengandung kosa-kata bahasa inggris serta artinya secara visual, ini dapat dengan mudah diingat oleh anak-anak. BELAJAR MELALUI GAMES

Metode kedua yaitu belajar bahasa Inggris melalui games. Mayoritas anak-anak pasti menyukai games, karena games ini dapat menghilangkan penat dan menjadi sebuah hiburan bagi anak-anak. Nah, mungkin beberapa orangtua sering menganggap bahwa games ini nilainya sangat negatif.

Tapi, apabila kita memanfaat games untuk mempelajari bahasa Inggris, ternyata cukup ampuh, loh! Seperti yang diketahui, mayoritas games, bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris, sehingga dalam bermain games, pasti akan ada istilah-istilah atau kosa-kata yang wajib diketahui. Misalnya saja, perintah-perintah, petunjuk dan juga pengaturan dalam games tersebut, hal ini secara tidak langsung ‘memaksa’ anak untuk mau mencari tahu dan mengingat setiap kosakata bahasa Inggris yang ada di games tersebut.

Jadi, anak-anak bisa perlahan belajar bahasa Inggris melalui games yang mereka mainkan. Walaupun mereka terkesan cukup ‘terpaksa’ dalam mencari kosa-kata dalam bahasa Inggris, namun karena mereka suka bermain games, tentu hal ini tidak akan terlalu menjadi beban dan malah akan menyenangkan untuk mereka. BELAJAR BAHASA INGGRIS SECARA VISUAL (YOUTUBE DAN FILM)

Metode terakhir yaitu mempelajari bahasa Inggris secara visual, yaitu melalui youtube atau film. Biasakan anak-anak menonton film berbahasa Inggris dengan subtitle bahasa Indonesia, karena selain dapat melatih kemampuan listening anak, menonton film atau youtube juga, bisa membuat si anak tahu, bagaimana caranya mengungkapkan perasaan atau ekspresi dalam bahasa Inggris. Film-film yang disukai anak-anak, biasanya film-film Disney, tentu saja Disney juga menghadirkan dubber berbahasa Indonesia, namun cobalah untuk memberikan film Disney berbahasa Inggris dengan subtitle Indonesia kepada anak, karena dengan menonton film bahasa Inggris, si anak bisa tetap mendapatkan hiburan sambil belajar.

Telah dipublikasikan di Swara.com dengan jumlah penayangan 700+ klik di sini untuk mengakses artikel


Discussion Text

02.


LOCKDOWN LOCKDOWN IN IN INDONESIA INDONESIA

Lockdown is an issue that has been discussed lately. It is a situation that prohibits the citizens of an area or country from entering and leaving the area. The country closes its access and borders. The term lockdown has become the subject of discussion since the COVID-19 pandemic. Some countries have also implemented this lockdown system as one of the preventions of the spread of COVID-19. However, Indonesia has not implemented a lockdown system because of several communities' pros and cons surrounding this lockdown system. Firstly, considering the ferocity of COVID-19 spread, definitely, lockdown is highly needed to implement because one of the causes of the increasing spread curve and infected people is a lot of social activities and meeting other people. Since the coronavirus vaccine has not yet been discovered, the best solution, for now, is stopping social contact between individuals. Another positive aspect is the environment's condition also turns out to be very advantageous if the lockdown system is implemented. It is because lockdown means closing all sectors, including industrial plants, and indeed, transportation will be limited or even prohibited. Factories and transportation, especially in metropolitan areas, have been the most generous contributors to pollution in recent years.

Therefore, by stopping the activities at the factory and restricting transportation access, pollution will decrease. At the beginning of this pandemic in Indonesia, Jakarta was performing quarantine, and the result shows that the air in Jakarta becomes very clear at the time, and even the sky was brighter than before. However, the sector that must be considered of the drawback from the implementation of lockdown is the economic sector. In Indonesia, many informal industries will be significantly disadvantaged if the lockdown is implemented. For example, street vendors and some business employees who require to go outside and meet people have already quite threatened because of the implementation of Large Scale Social Restrictions (PSBB), let alone if lockdown is applied. The economy will be very chaotic, prices will increase dramatically, and product scarcity will occur. The transportation sector will also be adversely affected as the mobility of the people will be stopped. It will cause transportation service providers to suffer significant losses. The government's donation for the affected parties will not be beneficial because the community will tend to be unstable


Self Developments

03.


Projek ini merupakan konten yang ditulis dan dikonsep untuk feed di Instagram ruangpeduli Jawa Barat by ruangguru. Konten ini merupakan konten pengembangan diri mengenai cara mengendalikan emosi, adapun maksud dari konten ini adalah untuk mempromosikan acara webinar yang akan diadakan dengan tema Quarter Life Crisis


Saya menulis serta mengonsep konten ini agar bisa relevan dengan webinar yang akan diadakan. Konten ini sebagai ‘jembatan’ sebelum diadakannya webinar, serta sebagai sarana promosi webinar yang juga membahas mengenai pengembangan diri.


Di akhir slide, konten ini langsung diarahkan ke pamflet webinar yang akan diadakan. Adapun maksud dari konten ini adalah sebagai 'pancingan' bagi kawula muda yang sedang merasakan hal serupa, agar mau untuk bergabung di webinar tersebut.

Konten ini meraih sebanyak 191 penayangan. Klik di sini untuk mengakses konten.


Education

04.


Projek ini merupakan konten yang dibuat dan dikonsep untuk feed di Instagram University Festival Subang. Konten ini merupakan konten pengembangan diri tentang cara manajemen waktu, konten ini dibuat sebagai promosi untuk acara Festival Universitas Se-Subang, sebelum acara dimulai, konten-konten yang relevan dengan keadaan calon-calon mahasiswa baru mulai dibuat, hal ini bertujuan agar mereka merasa relevan dengan konten yang disampaikan, sehingga merasa penasaran dan tertarik dengan acara yang akan diadakan.


Konten ini meraih sebanyak 300 penayangan. Klik di sini untuk mengakses konten.


Book Review

05.


BERKELANA BERSAMA KATA

dalam

CATATAN JUANG

Berkelana dengan kata dalam sebuah novel memang terdengar membosankan, namun bagaimana jika dalam sebuah novel itu perlahan kamu bisa menemukan jati dirimu? Terlebih jika sebuah novel mampu menggambarkan seluruh kehidupanmu. Ya, itulah yang disampaikan Fiersa Besari dalam novel 'Catatan Juang'. Kasuarina, namanya. Akrab disapa Suar, ia adalah seorang perempuan beruntung karena menemukan buku semacam itu, bukan sebuah kebetulan, ia menemukan buku lusuh bersampul merah dengan tulisan 'Catatan Juang' pada saat perjalan pulangnya di angkutan umum. Siapa sangka ternyata buku itu sangat relevan dengan kehidupannya. Suar adalah seorang wanita yang memiliki impian menjadi sineas tetapi terjebak dalam rutinitas sebagai marketing asuransi pada sebuah bank. Suar merupakan tokoh utama dalam novel ini. Awalnya Suar hanya ingin menemukan identitas 'Juang', nama yang tertera dalam buku lusuh itu, dengan maksud untuk mengembalikan buku itu pada pemiliknya. Namun, bukannya menemukan identitas si pemilik, Suar malah menemukan dirinya dalam buku itu. Buku seolah cerminan dari kehidupan Suar yang di tiap lembarnya tertulis sesuatu yang sedang atau telah dialami oleh Suar. Tentang perjuangannya untuk menjadi sineas, kegagalannya sampai pada akhirnya Suar menemukan jati dirinya. Buku itu seperti mantra dan obat penenang bagi Suar.

Fiersa Besari mengajak pembaca untuk memahami bahwa membaca adalah terapi diri. Berkelana bersama kata ternyata tak seburuk itu. Siapa sangka bahwa akhirnya Suar menemukan jati dirinya hanya karena sebuah cerita yang tertulis dalam buku lusuh bersampul merah itu. Fiersa Besari membuat Catatan Juang dalam bentuk cerita berbingkai. Kita membaca cerita Suar yang menceritakan kisah lain mengenai Juang. Dengan cara ini, kita bisa membaca seolah dari dua sudut pandang yang berbeda, mengenai sesuatu yang sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari.


Projek ini merupakan konten yang dibuat dan dikonsep untuk feed di Instagram ruangpeduli by ruangguru. Konten ini dibuat berdasarkan kondisi para camaba yang banyak mengalami kegagalan ketika daftar perguruan tinggi, maka konten ini datang sebagai motivasi dalam bentuk review buku, dengan menyorot kisah motivasi dari Co-Founder ruangguru.


Konten ini meraih sebanyak 94 penayangan. Klik di sini untuk mengakses konten.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.