Ledak kali ini kembali hadir menyapa para pembaca setianya, dengan menghadirkan berita-berita aktualdanterpercaya.Padaedisikali ini, Ledak menyajikan berita yang membahas eksistensi Kartu Hadir Ujian dan persiapan akhir FH UNS menujupenilaianAUN-QA.
Selain itu, dalam edisi kali ini Ledak juga membahas mengenai uangpangkalyangakandiberlakukan mulai tahun ajaran 2019 ini. Sebagai penutup, terdapat opini yang mengangkat isu hangat di kalangan calon mahasiswa baru, yaitu
SBMPTNyangmemilikisistembaru dalampelaksanaannya.
SelamatMembaca
Alamat Redaksi
Gedung 1 Lt. 2 Fakultas Hukum UNS Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126 novumlpmfhuns@gmail.com
Redaksi menerima saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Kirim tulisan berupa kritikdansaranmelaluiemailataudiserahkanke alamatredaksidenganmelampirkanidentitasatau bisa juga mengirimkan SMS dengan format : NAMA LENGKAP (spasi) ALAMAT (spasi) SARAN/KRITIK.Kirimke087734024754
EFEKTIVITAS PENERAPAN sistem KARTU HADIR UJIAN
Pelaksanaan ujian yang berlangsung di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (FH UNS) tidak lepas dari keberadaan Kartu Hadir Ujian (KHU). Keberadaan KHU ini menimbulkan pertanyaan dari mahasiswa mengenai eksistensi dan fungsi sebenarnya.
Kartu Hadir Ujian (KHU)
merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa FH UNS untuk dapat mengikuti ujian, baik pada tengah maupun akhir semester. Di dalam KHU tercantum mata kuliah beserta presensi kehadiran, yang mana
Urgensi
presentase dari jumlah kehadiran tersebut akan menentukan dapat tidaknya mahasiswa yang bersangkutan mengikuti ujian Namun, dalam penerapannya hingga saat ini masih tidak ada keseragaman antar dosen yang mengakibatkan mahasiswa
(Bersambung ke halaman 4)
kebijakan pungutan uang pangkal uns yang menimbulkan perdebatan
MerujukpadaPasal9Ayat(1)PermenristekdiktiNomor22Tahun 2015 tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, disebutkan bahwa Perguruan Tinggi Negeri memiliki wewenang untuk memungut Uang Pangkal dan/atau pungutan lain selain UKT dari mahasiswa baru Program Sarjana dan Program Diploma. Akan tetapi, penerapan uang pangkal di UNS yang mendadak inimenimbulkanbanyakpertanyaan.
Universitas Sebelas Maret
( U N S ) m u l a i memberlakukan uang pangkal yang disebut dengan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) mulai tahun ajaran baru 2019. SPI tersebut ditujukan kepadaempatkategorimahasiswa baru,yaituMahasiswaBaruKelas Internasional, Mahasiswa Baru Jalur Kerja Sama, Mahasiswa BaruAsing, dan Mahasiswa Baru Jalur Seleksi Mandiri. Besaran biaya yang ditetapkan pada
DIVALUFIANA/NOVUM
Persiapan akhir fh uns menuju penilaian standar aun-qa
Persiapan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (FH UNS) dalam standarisasi ASEAN University NetworkQualityAssurance(AUN-QA)telahsampaipadatahapakhirsebelumpenilaianyangakandilakukanpadatanggal 24sampai26Juni2019.Berbagaipersiapantelahdilakukan.LantassudahseberapasiapkahFHUNSmenyambut TimAsesorAUN?
Penilaianterhadapprogramstudi
S-1IlmuHukumFHUNSoleh
Tim Asesor AUN untuk sertifikasi ASEAN University Network-Quality Assurance (AUNQA) akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Pihak FH UNS telah membentuk panitia yang terdiri dari dosen dan mahasiswa untuk mempersiapkan prodi S-1 Ilmu HukummenujusertifikasiAUN-QA.
Sertifikasi AUN-QA memiliki 11 kriteria sebagai acuan nilai yang harusdipenuhi,yaituantaralain:Hasil Pembelajaran yang Diharapkan, Spesifikasi Program Studi, Isi dan Struktur Program Studi, Penilaian Mahasiswa, Kualitas Staf Akademik, Kualitas Staf Pendukung atauTenaga Kependidikan, Kualitas dan Dukungan Mahasiswa, Fasilitas dan Insfrastruktur, Peningkatan Kualitas, sertaOutput.
Berbagai persiapan terkait kriteria tersebut telah diselesaikan oleh panitia persiapan AUN-QA, salah satunya terkait Output. Hal tersebut dijelaskan oleh Hasna Haniyah, mahasiswi FH UNS angkatan 2016 yang juga merupakan salahsatupanitiapersiapanAUN-QA, “Kan aku sebagai (salah satu) mahasiswa (yang menjadi panitia persiapan AUN-QA) cuma bantu dosen. Kita sempat ada perumusan mengenaikurikulumkemahasiswaan, jadi karena kita harus ngeliat, sebenarnya output yang diinginkan
olehFHUNSitumahasiswanyaakan lebih condong ke teori atau ke skillnya gitu Oleh karena itu harus disesuaikan dengan kurikulumnya Jadi kita tujuh puluh persen teori dan tigapuluhpersenskill.”
Bentuk lain dari kesiapan FH UNS menuju penilaian AUN-QA adalah adanya studi banding ke universitas yang sudah terakreditasi AUN-QA, yaitu di Universiti Utara Malaysia(UUM).“Disana kan sudah terakreditasiAUN-QAjadikita nyoba cek sana, dan sebenarnya memang studi banding bisa mempengaruhi kredibilitas karena ketika kita studi banding itu berarti kita sudah punya hal-halyangakanditerapkanjuga,apa hal-halbaikyangbisakitabawakeFH UNS,”terangHasna.
Selain itu berdasarkan keterangan Hasna, mahasiswa yang tergabungdalamPanitiaAUN-QAini akanmendapatfasilitaskursusBahasa Inggris selama tiga hari pada tanggal 16-18 Juni untuk mempersiapkandiri ketika di-interview oleh Tim Asesor nanti. Persiapan lain yang secara langsung dapat dilihat dan dirasakan olehparamahasiswaadalahbeberapa ruanganyangdirenovasi,pemasangan petunjuk arah dan keselamatan, serta fasilitasyangramahbagipenyandang disabilitas.Hasnajugamenambahkan bahwa sebenarnya AUN-QA dipahami sebagai cara menciptakan lingkungan yang nyaman bagi
mahasiswauntukbelajardiFHUNS. Menanggapi hal tersebut, Erlyta Azizka, mahasiswi FH UNS angkatan 2017 mengatakan, “Kalau saat ini aku enggak nyaman karena ada fasilitas yang rusak di beberapa kelas seperti contoh proyektor rusak, itu sangat mengganggu proses pembelajaran Tetapi karena juga sedang ada pembangunan dan beberapakelasyangsudahdiperbaiki, mungkin bisa jauh membuat (proses belajar)lebihnyaman.Selamaseluruh KMFH berkonsisten untuk menjaga fasilitas tersebut agar tidak mudah rusak.”
Meskipun telah dilakukan perbaikanfasilitasmenjadilebihbaik, namun waktu untuk mengerjakan perkerjaan tersebut dirasa kurang tepatolehbeberapamahasiswakarena perbaikan dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.Halinididukungdengan pernyataan yang diungkapkan oleh Abdul Haris Najib, mahasiswa FH UNS 2017, “Dalam suatu waktu dengan suara bising dari perbaikan tersebutmengganggupadasaatdosen menyampaikan materi, debu dari proyek juga dirasa mengganggu. Mungkin lebih baik kalau ada perbaikan dimaksimalkan pada libur semester karena kalau pas masuk kurangetisdankurangelokjugauntuk dilihat.” Menanggapi apa yang diungkapkan Haris, Hasna
(Bersambung ke halaman 6)
MELITAAMELIA / NOVUM
YenniAzyraPramadhawardaniS1IlmuHukum(2015) Pelayananuntukprosestugasakhiryangdiberikanolehpihakkampusmasihperludiperbaikilagi.Baikdari segi sikap pegawainya hingga kedisiplinan waktu pelayanan. Saya berharap semoga dengan adanya momentumpergantianDekandanberbagaimacamstrukturkepemimpinannyajugaakanmembawafasilitas pelayanandanbirokrasidiFHUNSmenjadilebihbaik.
PuspitaRizkaRiyanditaS1IlmuHukum(2016)
Dalam rangka menjujung Tri Dharma Perguruan Tinggi, semoga Mahasiswa/i FH UNS dapat lebih mengasah kemampuannya untuk berpacu dalam program penulisan dan penelitian baik dalam Program Kreativitas Mahasiswa maupun Program Dikti lainnya dengan bimbingan Bapak/Ibu Dosen untuk mewujudkanResearchFHUNSyanglebihberjaya.
DillaVeranitaS1IlmuHukum(2017)
Fasilitas di FH UNS sudah cukup baik. Namun, masih perlu perbaikan tambahan lagi terutama untuk toiletnyasupayatidakterkesanmenyeramkandansebaiknyadibuatbeberapabiliktoilet,tidakhanyasatu biliksaja.TerusdariparkiranmotorbuatkeGedung1kalaubisadikasihkanopi.Kasihanpengendaramotor kalauhujansusahuntukmenyebrangkeGedung1.
FasilitasyangadadiGedung3Lantai4,sayarasasudahcukupbaiknamunadabeberapakekuranganyang perlu dibenahi seperti microphone yang rusak dan beberapa kelas tidak tersedia. Mohon lift segera direalisasikan,naikkelantai4dipagiharisangatmengurastenaga,terlebihbagidosenyangsudahberusia lanjut. Kegiatan perkuliahan menurut saya kondusif, LCD Alhamdulillah bisa digunakan, hanya kendala kecilsepertikabelnyamasihbisadiatasi.
AdrianaGrahaniFirdausyS.H.,M.H.(DosenFHUNS) HarapankedepansemogaparamahasiswasemakinaktifmengembangkanpotensimelaluiberbagaiUKM yang ada untuk membawa nama harum bagi Fakultas Hukum. Sebagai masukan yang mendukung lingkunganpendidikanyangbersihdansehat,kiranyaparacivitasakademikamemulaiaktivitasmerokokdi ruang khusus sebagaimana sudah disediakan Fakultas Hukum. Selain ruang khusus untuk merokok, FakultasHukumdapatsegeradilengkapiruanglaktasiuntukdosensebagaibagiandaripembangunanyang responsifgender
Redaksi menerima tulisan berupa surat dari pembaca. Tulisan diketik dengan spasi ganda maksimal 750 karakter Tulisanbisadikirimmelaluie-mail: novumlpmfhuns@gmail.com,ataudiserahkanlangsungkealamatredaksi LPM NOVUMFHUNS,denganmelampirkanfotokopikartuidentitas. Redaksijugamenerimatulisanberupapesansingkat(SMS)daripembaca.Pesanharapsingkat,padat,tidakSARA, dan tidak bersifat provokatif. Pesan dikirim dengan format : nama (spasi) alamat (spasi) fakultas/prodi (spasi) isi pesan.Kirimke087734024754.
FOKUSFOKUS
efektivitas KHU...
mempertanyakan eksistensi dan fungsiKHU.
“Menurutku nggak apa-apaada KHU, cuma setelah kita ngumpulin tanda tangan dari dosen, kan KHU nggak dipakai. Mungkin lebih diperjelas lagi fungsinya KHU sebenarnya untuk apa,” ujar Farah Tisya, mahasiswi FH UNS angkatan 2017.
T a n g g a p a n F a r a h berseberangan dengan Aprila Nariswari, mahasiswi FH UNS angkatan2017,“Sayarasasecarafisik (KHU) tidak diperlukan. Lebih baik dalam bentuk lain saja, misal secara otomatis sistem akan membatalkan nilai yang masuk bagi mahasiswa yangtidakhadirlebihdaritujuhpuluh limapersen.”
Menanggapi hal tersebut, Dr Muhammad Rustamaji, S.H., M.H. selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) S1 Ilmu Hukum mengemukakan bahwa setelah ujian selesai,KHUseharusnyadiperbanyak dan diserahkan kepada Dosen Pembimbing Akademik (PA). “KHU seharusnyadi-copy dandiserahkanke PA satu, dipegang mahasiswa satu. Kalau dulu malah tiga harusnya, satu untukpendidikan.Itufungsinyauntuk bukti ketika ada visitasi (akreditasi),” ujar Rustamaji. Namun, mahasiswa belum mengetahui hal tersebut sehingga KHU hanya disimpan oleh mahasiswa dan tidak memiliki fungsi yangjelas.
Fungsi KHU secara normatif yakni sebagai upaya untuk mempertemukan dosen PA dengan mahasiswa bimbingannya. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan R e k t o r U N S N o m o r : 582/UN27/PP/2016 tentang
SASTRA
Dedaunanmenguappenuhdahaga
Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Program Sarjana, bahwa pertemuan antara PA dan mahasiswa setidaknya dilakukan empat kali dalam satu semester, yaitu pada awal semester (satu kali), pertengahan semester (dua kali), dan akhir semester (satu kali) “Fungsinya secara normatif sebagai suatu instrumen penting untuk membuktikan bahwa ada intensitas antara dosen PAdengan mahasiswa,” ujarRustamaji.
Zakki Adlhiyati, S.H., M.H., LL.M. selaku Dosen Hukum Acara FH UNS menambahkan, “Fungsi KHU juga untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau dulu santer terdengar ada perjokian, menurut saya ini sebagai salah satu cara untuk mencegah perjokian ” Menurutnya, KHU merupakan salah satu langkah bagus karena dapat digunakan sebagai bukti bahwa mahasiswa yang hadir merupakan mahasiswa yang namanya tercantum padaKHUtersebut.
Sejak awal diberlakukannya
KHU hingga saat ini, belum semua dosen mewajibkan mahasiswanya untuk membawa KHU sebagai syarat mengikutiujian,sebagiandarimereka tidak memeriksa KHU satu per satu. Menurut Farah, mahasiswa tidak keberatan apabila diwajibkan membawa KHU asalkan dosen yang bersangkutanmemeriksasatupersatu KHU tersebut. “Jadi nggak sia-sia mintatandatanganPAkalaudosennya itungecekKHUkita,”ujarnya. Rustamaji mengakui bahwa hingga saat ini, sanksi atau teguran bagidosenyangtidakmemberlakukan KHU belum diterapkan. Hanya sekadar himbauan untuk para dosen
Asa dalam siksa
Oleh:AzaliaDeselta
Demamsekujurtubuhnyalantasmemberontak
Sadarterpanakenyataanpenuhasa
Gelisahmemorakporandakanrasariangdan tertolak
Memorimenggelitikgelipenuhsanksi
Seakankenangandilarangberputarulang
Seakanbanyangandikuncieratdalamgudang
Danseakanwajahmudiusahakantakkudiundang
Menyakitkansekalilawakankonyolmu
Tergantimenjadihujatantanpaarti
Menyedihkansekaliharapanmu
Tergantimenjadibualantanpatepi
ela
S
a
ew
y dan pengumuman di ruang transit. Penerapan KHU oleh dosen tersebut akan berjalan efektif apabila ujian dilaksanakansecaraterstruktur.
Ketidakefektifan KHU lainnya yakni sulitnya menemui dosen PA untuk meminta tanda tangan. Zakki mengatakanbahwahaltersebutterjadi karena kurangnya komunikasi antara dosen PA dan mahasiswa “Seharusnya sudah sejak lama atau sebelumnyamahasiswamenghubungi dosen untuk minta waktu. Karena masing-masing dosen kan punya kesibukan,”tuturZakki.
Rustamaji mengatakan bahwa alternatifyangdapatdilakukanketika PA sulit ditemui adalah dengan meminta tanda tangan Ketua Bagian (Kabag)PAtersebut.Kabagmemiliki wewenang untuk menggantikan apabilaPAsedangtidakadaditempat. Apabila Kabag juga tidak dapat ditemui,alternatiflainnyabisadengan meminta tanda tangan kepada Kaprodi.
Penerapan KHU memerlukan dukungan dari seluruh pihak supaya berjalan efektif dan jelas fungsinya. Hal tersebut diamini olehAyub Torry Satriyo Kusumo, S.H., M.H. selaku salah satu dosen PA. “Harus ada semacam dukungan dari mahasiswa dan dosen PAitu sendiri, agar terjadi interaksiyangbaik.Selanjutnyaharus ada dukungan dari fakultas maupun Prodi bahwa bagaimanapun juga ini tidak bisa dilimpahkan kepada PA maupun mahasiswa tetapi juga harus mendapatkan support dari Kaprodi,” tutupnya. (Dias Rahmadanti/Diva LufianaPutri)***
Sambungan halaman 1...
KILAS KAMPUS
Urgensi uang pangkal uns...
masing-masing prodi berbeda, dimulai dari Rp 0,00 hingga Rp 100 000 000,00 Selain terbagi menjadi3golonganyangnominalnya tertera pada tabel, tersedia pula kategorui Golongan 4 bagi calon mahasiswa yang menyumbang lebih dari biaya yang ditentukan. SPI 0 rupiah sendiri diperuntukkan bagi m a h a s i s w a b a r u y a n g perekonomiannyakurang.
Berdasarkan keterangan dari Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M. S., selaku Wakil Rektor Bidang Akademik, SPI baru diberlakukan tahun ini karena terkait kesediaan rektor UNS untuk menjalankan kebijakan ini. “Pimpinan tahun lalu tidak bersedia, kalau pimpinan UNS yang baru (memang) bersedia,” ujar Ahmad.
Ahmad juga menjelaskan bahwa SPI yang diperuntukkan bagi mahasiswa kelas internasional belum dapat diberlakukan, karena belum tersedianya program kelas internasional di UNS. Sedangkan untuk jalur kerja sama, UNS sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang bersedia memberikanbeasiswabagianakyang dianggap baik atau berprestasi dan kurangmampudidaerahnya.
Selain itu, untuk kriteria jalur mandiriadalahcalonmahasiswabaru harusmengikutiUjianTulisBerbasis Komputer (UTBK), yang kemudian nilai UTBK tersebut dikombinasikan dengan nilai Ujian Tulis Mandiri UNS.“MulaitahuninimemangUNS mengadakan tes tertulis untuk jalur mandiri selain nilai UTBK atau SBMPTN,”terangAhmad.
Ketika ditanya apakah SPI dapat dicicil seperti sistem pembayaran uang pangkal di universitas lainnya (misal, Universitas Negeri Yogyakarta), AhmadmengiyakanbahwaSPIdapat dicicil sebanyak dua kali, yaitu di awalsemestersatudansemesterdua. Walaupun terdapat SPI, tetapi Uang Kuliah Tunggal mahasiswa jalur mandiri tetap sama seperti tahuntahun sebelumnya. “Ya, sama saja. Tidakadapengurangan,”ujarAhmad. Hal ini dikarenakan mahasiswa jalur mandiri tidak mendapat subsidi dari pemerintah seperti mahasiswa jalur SBMPTNdanSNMPTN.
Adanya pemberlakuan SPI ini menimbulkan berbagai tanggapan dari kalangan mahasiswa. Salah
satunyaadalahSaviraLalitaLarasati, mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2017, “SayatidaksetujudenganadanyaSPI diUNS.Karenahalinimemengaruhi mindset calon mahasiswa baru yang kurang mampu, padahal sebenarnya pintar secara akademis dan memiliki kemauan tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.”
BerbedadenganSavira,Josafat Pondang, mahasiswa Fakultas Kedokteran justru menyetujui diberlakukannya SPI, “Saya sendiri merasasetujusajatentangadanyaSPI diUNSyangakandiberlakukanmulai tahunini.Karenaakanmenjadisarana peningkatan SDM, infrastruktur, dan semakin memperbanyak peluang beasiswa bagi yang kurang mampu denganmekanismesubsidisilang.”
Menanggapi hal tersebut, Ahmad mengatakan bahwa urgensi diberlakukannya SPI adalah untuk menyongsong UNS menjadi
Perguruan Tinggi Negeri - Berbadan Hukum (PTN-BH), yang mana membutuhkan banyak biaya tambahan untuk program akselerasi dan juga menjadi syarat akreditasi. “Untuk akselerasi, jadi terobosannya melalui ini (SPI). Dan pemberlakuan SPI diperbolehkan oleh Peraturan Menristekdikti,”ungkapAhmad.
Selain untuk suntikan sumber pemasukandanayangkurang,Ahmad menambahkan bahwa adanya SPI merupakan alternatif bagi orang tua mahasiswa yang ingin menyumbang secarasukarelakeUNS.Haltersebut didukung oleh pernyataan dari Muhammad Faizurrahman selaku
PresidenBadanEksekutifMahasiswa (BEM)FIB2019,“Beberapaminggu lalu, perwakilan BEM se-UNS diundangolehProf.KuncoroDiharjo, S. T., M. T (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni) Di pertemuan itu, Prof Kuncoro menjelaskan tentang beberapa orang tua mahasiswa yang ingin menyumbang dana tetapi tidak ada mekanismeyanglegal.”
Zuhal Qalbu, selaku Ketua Dewan Mahasiswa Fakultas Hukum UNS juga mempertanyakan hal yang selaras, “Yang menjadi perhatian ke depan nanti adalah kampus dalam m e n e r i m a m a h a s i s w a pertimbangannyaapakahdaripotensi akademisataunominaldariSPIyang dibayarkan? Secara rasional apabila UNS memfasilitasi orang tua calon mahasiswa yang ingin menyumbang berarti calon mahasiswanya harus berasal dari keempat golongan tersebut. Oleh karena itu, digali lagi maksud dari beberapa orang tua mahasiswa dan mengapa kita tidak menghubungkannya dengan wacana UNS siap PTN-BH untuk kebijakan SPIini.” Ahmad pun angkat bicara terkait pertanyaan yang terlontar dari beberapa mahasiswa tersebut, “Kita rapatkan nanti, yang memutuskan adalah Pak Rektor.” Walau begitu, beberapa mahasiswa tetap berharap adanya peninjauan ulang terkait pemberlakuan dan kejelasan SPI “Kalau memang SPI tidak bisa ditiadakan, coba dicermati dan ditinjau ulang kembali tentang kebijakannya,” ujar Savira. (Amalia Tiara/DevinaDatri)***
Sambungan halaman 1...
PERSIAPAN FH UNS MENUJU AUN-QA...
menjelaskan, “Kalau kita nunggu semua siap baru kita di-assasement, dalamsatuburuknyaadalah gak majumaju gitu, tapi kalau misalkan dikejar targetkanakanlebihmaju.”
Melihat realita yang ada pada lingkungan FH UNS saat ini, terdapat mahasiswa yang masih menaruh rasa raguakanpenilaianAUN-QA.“Belum cukup (memenuhi kriteria) karena menurutku waktu persiapanAUN-QA harusdirencanakansejakdulu.Karena persiapan AUN-QA ini cukup banyak dan rumit, seperti dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan dan juga
sosialisasiAUN-QAitusendirikepada masyarakat FH secara luas Tapi menurutku sudah semaksimal mungkin juga pastinya pihak kampus mempersiapkan ini semua,” ungkap Purkon Abdul Latip, mahasiswa FH UNSangakatan2017.
Hasna sendiri menilai bahwa persiapan FH UNS dalam menyambut Tim Asesor AUN masih belum mencapai angka optimal “Sekitar 60%. Karena mungkin nanti kalau dikebut semuanya memang nggak bakal, ya mungkin bakal bisa sampai ya, begitulah. Agak sedikit terlambat
foRSI ! FOTO APRESIASI
KantinMilenialdanCourtGardenmerupakanpembaharuandari kantinFakultasHukumUniversitasSebelasMaret(FH UNS). Kantin Milenialmemilikikeunggulandibandingkankantinsebelumnyayakni daya tampungnya yang lebih banyak, konsep kantin yang merepresentasikan cafeteria yang sehat, murah, dan nyaman untuk menunjang akademik. Di samping itu, ada juga Court Garden yang mengambilkonsepsepertiruangsidangdiluarruangan.CourtGarden juga memiliki fungsi sebagai public space yang mana sangat cocok untukkegiatanbelajarbersamadiluarruangandandiskusi.
sebetulnya. Tapi nanti kalau misalkan untuk assasement-nya sendiri pasti ya kita akan mengarahkan mereka ke tempat-tempat yang sudah (optimal perbaikannya), ” jelas Hasna Sayangnya, pihak dosen yang tergabung dalam panitia persiapan AUN-QA FH UNS tidak memberi tanggapan terkait apa saja yang telah dikerjakan dalam rangka persiapan AUN-QAini,dansampaisaatinitidak ada yang bersedia untuk d
d Muflih/MelitaAmelia)***
KHARISMASALSABILA / NOVUM
Sambungan halaman 2...
HASNANURADILAA. / NOVUM
Utbk 2019 : Sistem Baru, indonesia maju
Oleh : Fatma Fitrianuari F
Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
selalu menjadi tujuan favorit untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tahun 2019ini,polaseleksimasukPTNakan tetapdilaksanakandalam3jaluryakni SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri. Akan tetapi, terdapat perbedaan dalam hal daya tamping dari masing-masing jalur Tahun ini, daya tampung untuk SNMPTN minimal 20%, SBMPTN minimal 40%, dan Seleksi Mandiri minimal 30%.
Mulai tahun 2019, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) memakai sistem Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan dilaksanakan dengan sistem yang baru Peningkatan dan perubahan dilaksanakan melalui berbagai evaluasi dari ujian-ujian sebelumnya. UTBK 2019 diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi pendidikan Indonesia, terutama pada jenjangPerguruanTinggi.
Sebenarnya, sejak tahun 2016 sistem UTBK sudah diberlakukan meski masih terdapat sistem ujian berbasis kertas. SBMPTN tahun ini mengalamiberbagaiperubahan,mulai dari sistem pengerjaan hingga pendaftaran SBMPTN 2019 diselenggarakan dengan cara membagi peserta menjadi beberapa kloter,parapendaftardapatmengikuti ujianmaksimaldua kloter
Setelahmengikutiujian,nilaiakan diumumkan sesuai waktu yang sudah ditentukan Setelah itu, pendaftar dapatmemilihuniversitasyangsesuai dengan nilai yang mereka raih. Oleh karena itu mulai tahun 2019 ini, Kementerian Riset, Teknologi, dan PendidikanTinggiRepublikIndonesia (Kemenristekdikti) akan memberlakukan kebijakan di bidang seleksi penerimaan mahasiswa baru yang dilaksanakan oleh Lembaga Tes MasukPerguruanTinggi(LTMPT).
LTMPT sendiri merupakan
lembaga independen nirlaba penyelenggara tes masuk Perguruan
Tinggi bagi para calon mahasiswa baru. Dalam proses penerimaan mahasiswa baru, LTMPT berfungsi untuk mengelola dan mengolah data calonmahasiswabaruyangmengikuti SNMPTN dan SBMPTN, juga melaksanakan UTBK untuk SBMPTN.
Kebijakan baru ini menuai pujian dan diterima positif oleh berbagai kalangan.Salahsatukeunggulanyang dimiliki oleh UTBK 2019 ialah dengan sistem yang baru, para pendaftar dapat mengetahui nilainya dan dapat memilih universitas yang dianggap sesuai dengan kapasitasnya. Menurut pengamat pendidikan, Muhammad Ramli Rahim, dalam wawancaranya dengan kumparan, s i s t e m b a r u S B M P T N menguntungkan calon mahasiswa untuk mengukur kemampuan dirinya danmenyesuaikannya.
Selain itu, UTBK 2019 dapat dilakukanataudiikutilebihdarisekali. Menurut informasi web resmi SBMPTN, tiap pendaftar dapat mengikuti maksimal dua kali UTBK. Hal ini juga disampaikan oleh Ramli bahwa dengan diberlakukannya ujian lebih dari satu kali, pendaftar atau calon mahasiswa dapat melakukan perbaikanpadahasilsebelumnyayang dianggapbelumcukup.
Hal yang menjadi keunggulan bagiUTBKselainduahaldiatasialah disediakannya banyak pilihan waktu sehingga para pendaftar dan calon mahasiswa dapat menentukan waktu yang tepat dan baik untuk mengikuti ujian.UTBK2019memiliki12jadwal atau24sesi.
Walaupunterdapattigajaluryang disediakan untuk masuk universitas (SNMPTN, SBMPTN, dan jalur mandiri), SBMPTN merupakan jalur terfavorit. Hal ini dibuktikan dengan data jumlah pendaftar pada tahun sebelumnya yaitu, 860.000 peserta dengan jumlah yang diterima sebanyak 160.000. Sistem UTBK yang terbaru, dimana para pendaftar dapatmengikutiujianlebihdari1kali
diharapkandapatmeningkatkanangka penerimaan mahasiswa. Para pendaftar dapat melakukan ujian jika merasa hasilnya belum maksimal dan menyesuaikan nilai dengan memilih universitasyangtepat.
Selain itu, sejak tahun 2016, penggunaan sistem UTBK meski belum sepenuhnya diberlakukan, mampu menekan angka kebocoran soal. Pada tahun ini hanya berlaku sistem UTBK yang diharapkan dapat menghindari kebocoran soal ataupun kecurangan lainnya Seperti yang disampaikanRamlidalamwawancara dengan kumparan tersebut, selain menghindari kebocoran soal, negara jugadapatmenghematbiayaproduksi kertas yang digunakan pada sistem ujianberbasiskertas.
Nilai UTBK sudah diberikan kepada calon mahasiswa yang mengikutijalurSBMPTNtempohari. Hal ini dikarenakan UTBK 2019 dikelola oleh lembaga sendiri sehingga diharapkan dapat bekerja lebih efektif. Nilai UTBK nantinya dapat digunakan untuk mendaftarkan diri di universitas negeri pilihan Dengandiketahuinyanilaiujiandapat membuat para pendaftar mengetahui kompetensidirimasing-masing. NilaiUTBK2019nantinyajugadapat digunakan untuk mengikut seleksi mandiri. Sebelumnya, seleksi mandiri dilakukan dengan secara terpisah tergantungkebijakanuniversitas.Pada tahunini,paracalonmahasiswadapat menggunakan nilai UTBK untuk mengikuti seleksi mandiri Hal ini diharapkan agar pelaksanaan seleksi masuk PTN menjadi efektif. Meski banyak kelebihan dalam sistem UTBK, sistem ini masih perlu disempurnakan, seperti transparansi penilaian atau sistem penilaian dan hal-hal teknisnya. Semoga dengan adanyaperubahanini,cita-citanegara untuk mencerdaskan kehidupan bangsadapatterwujud.