1 minute read

II. METODE KAJIAN

Next Article
I. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN

BAB II Metode Kajian

2.1. Lokasi Kajian dan Waktu Kajian

Advertisement

Lokasi kajian berada di Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kajian dilakukan sejak bulan Oktober 2017 sampai dengan Januari 2018. Unit analisis adalah kabupaten.

2.2. Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Hasil survei adalah data primer yang akan digunakan sebagai bahan analisis rantai nilai dan penyusunan model bisnis. Pengumpulan data dilakukan oleh enumerator. Pengumpulan data primer dilakukan dengan panduan kuesioner. Data sekunder yang diperoleh dalam kajian ini bersumber dari literatur dan lembaga yang relevan. Data sekunder yang dikumpulkan akan digunakan sebagai bahan analisis pasar untuk menunjukkan peluang bisnis yang ada.

2.3. Teknis Analisis

Metode kajian menggunakan Making Market Works for the Poor (M4P). Metode ini disusun dan dikembangkan oleh DFID dan SDC. Penggunaan metode ini di Indonesia sebagai suatu alat analisis telah berkembang dalam lima tahun terakhir, terutama oleh lembaga donor seperti Swiscontact. Dengan menggunakan metode M4P maka terdapat tujuh langkah yang harus ditempuh untuk menjawab tujuan kajian, yaitu : 1. Analisa pasar dunia, nasional dan regional 2. Market map komoditas (supply-demand gap) 3. Supporting function dan regulasi yang mempengaruhi gap dan peluang pertumbuhan 4. Pohon masalah 5. Assessment partner potensial 6. Penyusunan busieness model 7. Melakukan estimasi profit

2.4. Focus Group Discussion dan Workshop

Untuk melengkapi informasi dan data yang diperoleh dari survei dan pengumpulan data sekunder maka dilakukan pula diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion/FGD). Kegiatan FGD ini dilakukan sebanyak tiga kali dan bertempat di Kabupaten Wakatobi, yaitu pada awal kegiatan berupa pemaparan desain kajian yang dirangkaikan dengan coaching enumerator, setelah kegiatan survei dan pengumpulan data primer, serta sebelum paparan di tingkat provinsi dilaksanakan.

Kegiatan FGD pertama dilakukan untuk memberikan pemahaman dan menyamakan persepsi mengenai jalannya penelitian di antara pihak yang terlibat langsung dalam penelitian, yaitu konsultan lokal, fasilitator kabupaten, dan kelompok kerja (POKJA). Kegiatan FGD kedua dan ketiga dilaksanakan untuk memperoleh umpan balik dari pihak terkait sehubungan dengan temuan dari survei dan analisis sementara yang telah dilakukan.

Kegiatan workshop kajian dilakukan di ibu kota Provinsi (Kendari) pada akhir kegiatan. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai diseminasi hasil kajian kepada pihak lain, sekaligus untuk memperoleh tanggapan dari stakeholders.

This article is from: