2 minute read
Kota Bandung Memiliki Rencana Pembangunan Responsif Gender RPJMD
GENDER DALAM BAB V PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG
Kota Bandung memiliki rencana pembangunan responsif gender dalam RPJMD
Advertisement
RPJMD Kota Bandung Tahun 2018-2023 merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, yang disusun secara bersama-sama dengan pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing, dengan mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah, serta dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki daerah, sesuai dinamika perkembangan Daerah dan Nasional.
Penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2018–2023 berpedoman pada RPJPD Kota Bandung Tahun 2005–2025 serta memperhatikan Rancangan Teknokratik RPJM Nasional Tahun 20202024 dan Rancangan Awal RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 dengan memperhatikan sumber daya dan potensi yang dimiliki, faktorfaktor keberhasilan, evaluasi pembangunan, serta isu-isu strategis yang berkembang.
Salah satu isu strategis dalam pembahasannya adalah bidang gender dan anak, Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan perempuan dan laki-laki atau ketimpangan gender. Kondisi ketimpanganini diperoleh dengan membandingkan kondisi yang dicitacitakan (kondisi normatif) dengan kondisi gender sebagaimana adanya (kondisi subjektif), Isu Gender yang biasa berkembang terhadap perempuan adanya pandangan-pandangan atau perlakuan terhadap
71
perempuan biasanya berupa stereotipe, subordinasi, beban ganda, kekerasan dan Marginalisasi.
Permasalahan pada urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kota Bandung, berdasarkan hasil Evaluasi RPJM sebelumnya diantaranya adalah:
1. Partisipasi perempuan dalam ruang publik harus dapat dioptimalkan. Hal ini didasari bahwa pada tahun 2017, partisipasi organisasi perempuan di ruang publik adalah sejumlah 20% dari keseluruhan jumlah organisasi perempuan yang terdaftar dan mendapatkan pembinaan dari DP3APM sebagai perangkat Daerah
Pengampu. Menjadi sebuah tantangan yang besar di kemudian hari, sehingga keterlibatan organisasi perempuan di ruang publik di tahun mendatang lebih banyak dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Kota; 2. Kekerasan terhadap perempuan dan anak masih terjadi di Kota
Bandung dan relatif tinggi, berdasarkan laporan yang disampaikan oleh masyarakat melalui UPT P2TP2A dari Januari sampai dengan Juli tahun 2018 terjadi sebanyak sebanyak 71 kasus laporan. Sehingga dapat dilihat bahwa masih terdapat bentuk kekerasan baik verbal maupun non verbal yang terjadi selama kurun waktu 2018, meskipun berdasarkan laporan sebelumnya selama tahun 2017 terdapat 151 laporan. 3. Pemenuhan hak anak belum optimal jika dilihat dari indikator kelurahan layak anak yang sudah terbentuk. Pada tahun 2017,
Kelurahan Layak Anak yang terbentuk adalah 62 Kelurahan Layak
Anak dari total 151 kelurahan di Kota Bandung.
72
Perlindungan perempuan dan anak menjadi target spesifik dalam rencana pembangunan Kota Bandung2018-2023, yaitu tercantum pada Misi, 1 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang handal dan Religius, dengan sasaran pada point 5 yang menjelaskan mengenai terwujudnya keadilan dan Kesetaraan Gender dengan cakupan indikator : 1). Tingkat Pemahaman peran kesetaraan gender dalam proses pembangunan dan 2). Tingkat hak-hak perlindungan perempuan dan anak, di jabarkan dengan indikator kinerja yang berkaitan dengan perempuan dan anak diantaranya :
1. IPG 70,75 pada tahun 2020 dan 71,25 pada akhir periode (2023) 2. Persentase Kelurahan Layak Anak 68,87% pada tahun 2020 dan 100% pada akhir periode (2023) 3. Persentase Penanganan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan; 100% pada tahun 2020 sampai akhir periode 4. Tingkat partisipasi organisasi perempuan dalam ruang publik; 30,5% padatahun 2020 dan 100% pada akhir periode 5. Jumlah Partisipasi perempuan di Lembaga pemerintah; 30,325% pada tahun 2020 dan 35,325 pada akhir periode. Capaian RPJMD dalam pembentukan IPM berkaitan dengan Indeks Kesehatan, Indeks Pendidikan, dan Indeks Daya beli, diuraikan sebagai berikut:
Penduduk Kota Bandung Memiliki Indeks Kesehatan yang berada di atas Rata-rata Provinsi Jawa Barat dan Nasional
Indeks Kesehatan yang tertuang dalam RPJMD Kota Bandungpada Tahun 2018-2023 Mencapai angkat 81,87, yang dihitung dari Angka Harapan Hidup dan Usia Harapan Hidup saat lahir, Indeks Kesehatan Kota
73