Terbebas dari
Kecanduan santapanrohani.org
oleh Robert M. Solomon
AA471
Persembahan kasih seberapa pun dari para sahabat memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup. Kami tidak didanai atau berada di bawah kelompok atau denominasi apa pun.
S e r i
P e n g h a r a p a n
H i d u p
Terbebas dari Kecanduan Pada bulan November 2013, berbagai surat kabar mewartakan kisah mengenaskan tentang seorang pemuda yang ditemukan meninggal di rumahnya di Penang, Malaysia, dalam posisi telungkup di atas papan ketik komputernya. Ia baru saja bermain game komputer selama 15 jam tanpa henti di sebuah warung internet dan dilaporkan meninggal akibat serangan jantung. Dicurigai bahwa kecanduannya terhadap permainan komputer telah membuatnya lepas kendali dan kemudian membunuhnya. Kecanduan merupakan masalah yang merebak di mana-mana, dan orang bisa kecanduan terhadap bermacam-macam hal. Seorang wanita pecandu judi yang menghancurkan hidupnya dengan menghabiskan semua uangnya di meja judi; seorang pecandu narkoba yang kehilangan akalnya hingga merampok orang demi membiayai kecanduan mautnya; seorang pecandu alkohol yang menghancurkan hidupnya dan keluarganya dengan kecanduannya yang terusmenerus terhadap miras (minuman keras); dan seorang pecandu seks yang lewat ketagihannya terhadap pornografi di internet telah merenggut sebagian besar waktu dan pola hidupnya yang sehat dan normal.
Ketergantungan Emosi atau Kimiawi? Sejumlah kecanduan bersifat psikologis. Dalam kasus penyalahgunaan obat-obatan, rokok, dan miras, orang menjadi ketagihan pada bahan kimia. Kecanduan lain mungkin tidak melibatkan penyalahgunaan zat tertentu. Namun semua kecanduan memiliki kesamaan, yaitu pada dimensi emosional dan psikologis yang menjadikan kecanduan tersebut begitu kuat. Para ilmuwan telah menemukan bahwa ketika seseorang terlibat dalam perilaku yang bisa memberikan perasaan senang atau nikmat, terlepaslah suatu senyawa yang memberi rasa nikmat (seperti 1
dopamin). Senyawa-senyawa itulah yang membuat seseorang mengalami luapan emosi yang melonjaklonjak. Namun perasaan euforia itu tidak bertahan lama. Setelah itu, orang tersebut akan menginginkan lagi euforia yang sama, sehingga perasaan itu mendorongnya untuk terus-menerus berusaha menikmati objek (seperti miras) atau perilaku (seperti berjudi) yang sama. Segera setelah itu, si pecandu telah diperbudak oleh objek atau pola perilaku tersebut, dan kemudian kehilangan kendali. Penelitian menunjukkan bahwa apa yang selama ini dianggap hanya berlaku untuk bahan kimia yang mempengaruhi otak—seperti obat-obatan, alkohol dan nikotin—ternyata juga berperan dalam perilaku kecanduan. Kita akan lebih memahami ini dengan melihat sekilas cara manusia mempelajari, mengingat dan menangani pengalaman-pengalaman yang memberikan rasa nikmat.
Kenikmatan, Ingatan dan Pembelajaran Seorang siswa yang telah giat belajar untuk menghadapi ujian dan berhasil dengan baik memang wajar merasa sangat lega dan gembira atas pencapaiannya. Otak akan merekam pengalamanpengalaman kenikmatan seperti itu, dan perasaan nikmat itu mengikuti apa yang disebut sebagai “sirkuit pahala� (reward circuit) di dalam otak. Neurotransmitter (zat kimia yang membawa pesan dari satu sel ke sel yang lain) yang disebut dopamin dilepaskan di dalam nukleus akumbens, sekelompok sel saraf yang terletak di bawah korteks serebral. Sensasi kepuasan dan kenikmatan yang dihasilkan itu direkam oleh hipokampus, dan amygdala yang berada di dekatnya menghasilkan refleks yang dikehendaki— dalam hal ini, buku pelajaran yang dilihat seorang siswa akan memotivasi dirinya untuk belajar sungguhsungguh dengan harapan memperoleh kegembiraan dari keberhasilannya dalam studi. 2
Proses itu sangat berguna bagi manusia untuk mempelajari pola perilaku yang akan menolong mereka dalam bertahan hidup dan mencapai keberhasilan. Pola perilaku yang menolong kita bertahan hidup dan mencapai keberhasilan itu berpengaruh besar ketika hal itu juga memberikan kepuasan dan kenikmatan. Sebagai contoh, kita menikmati makan supaya kita dapat bertahan hidup. Demikianlah cara tubuh manusia bekerja. Namun demikian, proses itu bisa saja berjalan tidak semestinya. Pola perilaku yang merusak dapat membajak proses pembelajaran yang bergerak dari kenikmatan, memori, lalu ke motivasi. Sebagai contoh, apabila seseorang memakai narkoba, obat perangsang yang sangat kuat itu akan mengakibatkan terlepasnya dopamin dengan segera dalam jumlah besar hingga membanjiri nukleus akumbens, dan hal itu memberi kenikmatan yang luar biasa tinggi kepada orang tersebut. Namun demikian, dampak itu begitu cepat berlalu, sehingga pemakai obat tersebut merasakan hasrat untuk menikmati perasaan euforia itu lagi dan terdorong untuk memakai obat-obatan itu lagi. Itulah yang membawanya pada kecanduan. Zat dan perilaku yang menyebabkan kecanduan itu begitu kuat karena dopamin yang dilepaskan mempunyai kadar sepuluh kali lebih tinggi daripada tingkat yang normal, dan itu terjadi secara cepat setiap kali. Itulah pengaruh dahsyat dari kecanduan. Pada saat yang sama, otak melakukan sesuatu untuk mengatasi kuatnya arus dopamin yang disebabkan oleh obat-obatan tersebut. Otak akan melakukan tindakan fisiologis dan kimiawi untuk mengurangi kepekaannya terhadap dopamin. Akibatnya, lama-kelamaan pemakai narkoba itu harus memakai obat-obatan yang sama dalam jumlah yang semakin banyak demi mencapai efek yang sama. Proses yang disebut sebagai “toleransi� ini akan mengakibatkan semakin memburuknya kondisi si pecandu obat. 3
Anak Allah, Dia berwenang dan berkuasa untuk melakukannya. Alkitab menyatakan bahwa Allah “memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” (1 Korintus 15:57). Jika Anda meminta-Nya, Dia sungguh-sungguh akan masuk ke dalam hidup Anda untuk memulihkan keadaan Anda dengan membuang kekacauan, keburukan, dan segala yang memalukan, kemudian menggantinya dengan keindahan dan damai sejahtera, dengan kesucian dan kesehatan. Perubahan itu mungkin tidak terjadi seketika, tetapi transformasi pasti terjadi. Sepenggal bait dari himne karya Charles Wesley mengungkapkan pengalamannya sendiri: Jiwaku lama menjerit, dipasung dosa yang seram. Surya-Mu bagiku terbit; penjaraku pun benderang. Terbukalah pasunganku; ‘ku bangkit dan mengikut-Mu. (Kidung Jemaat, No. 31)
Menerimanya Sendiri Harapan masih terbuka bagi mereka yang terperangkap dalam kebiasaan dan kehidupan yang berdosa. Yesus menyatakan bahwa meskipun “setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa” (Yohanes 8:34), Dia berkuasa untuk memerdekakan kita. Dan ketika Dia memerdekakan kita, kita pun benar-benar merdeka (Yohanes 8:36). Ketika kita menaruh kepercayaan kita kepada Yesus, kita diberi kuasa dan kemerdekaan yang baru. Ketika kita secara jujur mengakui ketidakberdayaan kita dan mempercayai karya penyelamatan Yesus, itu akan memulihkan hubungan kita dengan Allah yang sesuai dengan tujuan penciptaan kita.
15
Kami mengundang Anda untuk mengucapkan doa berikut: Ya Tuhan, aku menyesal karena selama ini aku tidak hidup dengan mempercayai-Mu. Terima kasih karena Engkau telah mengutus Yesus untuk mati di kayu salib demi menanggung hukuman atas pemberontakanku. Dengan pertolongan-Mu saat ini aku menaruh kepercayaanku kepadaMu, dan aku mempercayai Yesus sebagai Juruselamatku. Tolonglah aku untuk tidak lagi menjalani hidup menurut jalanku sendiri, dan membiarkan Engkau mengendalikan hidupku. Jika kata-kata tersebut menjadi ungkapan kerinduan Anda, Anda telah menjalin hubungan pribadi dengan Allah! Kami menganjurkan kepada Anda untuk mulai beribadah di sebuah gereja dan memberitahukan kepada pengurus di gereja itu tentang keputusan Anda. Anda juga dapat meminta kami, Our Daily Bread Ministries, untuk mengirimkan materi-materi rohani yang dapat menolong pertumbuhan iman Anda.
Penerjemah: Bing Selomulyo, Yudy Himawan Editor Terjemahan: Dwiyanto, Natalia Endah Penyelaras Bahasa: Bungaran, Adrian Waery, Emilani Kutipan ayat diambil dari teks Alkitab Terjemahan Baru Indonesia Š LAI 1974 Š 2015 Our Daily Bread Ministries. Naskah dilindungi oleh Hak Cipta. Indonesian "Breaking Free from Addictions"
16
Terbebas dari
Kecanduan santapanrohani.org
oleh Robert M. Solomon
AA471
Persembahan kasih seberapa pun dari para sahabat memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup. Kami tidak didanai atau berada di bawah kelompok atau denominasi apa pun.
S e r i
P e n g h a r a p a n
H i d u p