Sample Seri Perjalanan Iman - Roma

Page 1

Roma Kitab

Rancangan Allah yang Sempurna

Seri Perjalanan Iman Dari penerbit Our Daily Bread ÂŽ

David Cook

Bersama

Menelusuri Kitab Roma dalam 50 Hari


Kitab

Roma

Ra ncan gan A llah y an g S e mpu r n a

Perjalanan Iman bersama David Cook


Kitab Roma: Rancangan Allah yang Sempurna © 2014 oleh David Cook Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Penerjemah: Jimmy F., Linda Sumayku, Ruth M. Panggabean, Yoki Editor: Dwiyanto, Yudy Himawan Penyelaras Bahasa: Natalia Endah, Bungaran Gultom, Juni Liem Perancang Buku: Joshua Tan, Alex Soh Foto Sampul: Padang gurun Israel, Alex Soh © RBC Ministries Kutipan ayat diambil dari Alkitab Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia © 2013 Buku ini diterbitkan berdasarkan izin dari 10Publishing (UK), yang pada awalnya menerbitkan buku ini dan yang

The Journey Series: Daily Insights to Instruct and Inspire memegang lisensipenerbitannya. 10Publishing merupakan divisi dari10ofthose.com.

ISBN 978-1-62707-367-7 Edisi bahasa Indonesia diterbitkan dan didistribusikan oleh PT Duta Harapan Dunia www.dhdindonesia.com Dicetak di Indonesia. Cetakan pertama: Desember 2014


Pengantar Martin Luther meyakini bahwa kedewasaan rohani seorang percaya atau suatu gereja dapat diuji dari pemahaman mereka tentang surat Paulus kepada jemaat di Roma. Selama 50 hari ke depan, saya berdoa agar Anda akan kembali dibuat terpesona oleh rancangan sempurna Allah dalam membawa kita, kaum yang berdosa, kepada Allah melalui AnakNya, Yesus Kristus, Pribadi yang benar dan adil. Kitab Roma menunjukkan kepada kita bahwa ada perbedaan yang sangat besar antara berusaha melakukan segala tuntutan agamawi demi mencapai standar kebenaran Allah dengan mempercayai karya Allah yang menjembatani jurang antara diri-Nya dan kita. Dunia perlu mendengar bagaimana seseorang dapat mempunyai hubungan yang benar dengan Allah dan kita perlu melihat bagaimana kebenaran itu diterapkan dalam hidup. Saya yakin bahwa perenungan yang Anda lakukan selama 50 hari ke depan akan membawa Anda memulai suatu perjalanan iman yang menyenangkan, sehingga Anda akan menjadi seseorang yang membaca Alkitab—firman Tuhan itu sendiri— dengan tekun, saleh, dan sungguh-sungguh. Segala kemuliaan bagi-Nya,

David Cook


Kami senang Anda ikut serta dalam suatu perjalanan iman untuk menjalin persekutuan yang lebih mendalam bersama Yesus Kristus! Selama lebih dari 50 tahun, pelayanan kami dikenal karena bahan penuntun saat teduh harian yang kami terbitkan, Our Daily Bread (Santapan Rohani). Banyak pembaca menikmati renungan-renungan di dalamnya yang inspiratif, bermakna, relevan bagi kehidupan mereka sehari-hari, dan yang mengarahkan mereka kepada Allah serta hikmat dan janji-janji dari firman-Nya yang tidak berubah. Didasari oleh pengalaman yang panjang dalam membawa beragam pribadi maupun keluarga pada persekutuan yang erat bersama Allah di dalam Yesus Kristus melalui perenungan firman-Nya setiap hari, kini kami menerbitkan Seri Perjalanan Iman dengan maksud untuk membantu orang percaya menjelajahi kitab demi kitab dari firman Tuhan dalam waktu perenungan mereka bersama-Nya.

Bagaimana Menggunakan Seri Perjalanan Iman BACA: Buku ini selayaknya dibaca sebagai pendamping bagi Anda saat menjelajahi firman Tuhan bersama-Nya. Buku ini memberikan penjelasan demi penjelasan yang akan membantu Anda memahami Kitab Suci dari sudut pandang yang baru. PERENUNGAN: Ada pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk membantu Anda menanggapi Allah dan firman-Nya, sembari Dia bekerja memperbarui kehidupan Anda lahir dan batin. CATATAN HARIAN: Kolom kosong juga tersedia bagi Anda untuk mencatat segala hasil pemikiran dan tanggapan Anda.


Kitab Roma: Rancangan Allah yang Sempurna Ringkasan Umum Paulus diperkirakan menulis surat kepada jemaat di Roma dari Korintus pada sekitar tahun 57 M, menjelang akhir perjalanan penginjilannya yang ketiga (Kis. 18:23–19:40). Surat ini disebut-sebut sebagai naskah teologi terbaik yang pernah ditulis. Di dalamnya, Paulus menjabarkan apa yang diyakini oleh orang Kristen, dan menjelaskan rancangan Allah yang sempurna untuk membuat para pendosa berbalik kepada-Nya. Surat ini merupakan uraian Paulus yang terlengkap mengenai topik yang maha penting, yakni kebenaran: Bagaimana seseorang bisa benar di hadapan Allah dan menjalani hidup benar yang memuliakan Allah. Susunan kitab Roma menggambarkan tema tersebut: 1:1-17 Memperkenalkan tema kebenaran 1:18–3:20 Natur umat manusia yang cemar 3:21–5:21 Cara Allah menjadikan kita benar 6:1–8:39 Kunci menuju hidup benar 9:1–11:36 Perlakuan Allah yang adil terhadap Israel 12:1–15:13 Kebenaran dalam hidup bersama 15:14–16:27 Pernyataan penutup Ayat kunci: Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.” —Roma 1:16-17


baca

hari

1

Roma 1:1-7

M

elalui ayat-ayat ini, Paulus memperkenalkan dirinya, berita yang dibawanya, dan para pembacanya. Surat itu diawali dengan tegas: “Paulus, (seorang) hamba.” Pada zaman kuno, seorang hamba (atau budak) tidak memiliki hak; pernikahan dan keluarga seorang hamba tidak diakui; kematian seorang hamba tidak akan diusut. Menjadi seorang hamba merupakan suatu keadaan yang sangat buruk. Namun demikian, Paulus menggunakan gelar itu sebagai lambang kehormatan, karena ia adalah hamba Yesus Kristus. Menjadi hamba Yesus Kristus adalah suatu keadaan yang memerdekakan.

Perhatikan bahwa cara Paulus menyebut dirinya sendiri dalam ayat 1 dan 5 itu menggambarkan bagaimana ia telah dibentuk dan diteguhkan oleh Injil. Dalam ayat 2-4, Paulus menjelaskan isi beritanya. Pada dasarnya, Injil sepenuhnya adalah tentang “Yesus Kristus Tuhan Kita”. Dalam ayat 3, Paulus memberitahukan kepada kita bahwa sisi kemanusiaan Yesus itu nyata, bukan khayalan. Dalam ayat 4, ia mengingatkan kita bahwa sisi keilahian Yesus dipertegas oleh kebangkitan tubuh-Nya.

6

Seri Perjalanan Iman

Dalam ayat 6-7, Paulus menyebut para pembacanya menurut karya Injil di dalam diri mereka. Mereka “telah dipanggil” (ay.6), mereka “dikasihi Allah”, dan mereka adalah “orangorang kudus” milik Allah (ay.7). Dalam ayat 7, Paulus mengubah ucapan “salam sejahtera” yang biasa menjadi salam yang lebih berpusat pada Injil yaitu “kasih karunia . . . dan damai sejahtera.” Dalam ayat-ayat pembukaan ini: • Paulus menggunakan kata “kudus” dalam menyebut tentang Kitab Suci (ay.2), Roh (ay.4) dan umat Allah (ay.7). • Seperti halnya dalam seluruh Perjanjian Baru, “orang-orang kudus” selalu digunakan dalam bentuk jamak. Kata “kudus” itu berarti “dipisahkan, terpisah”. • Paulus membentuk citra dirinya dan caranya memandang sesama menurut Injil. Menurut teolog J. I. Packer dalam Knowing God (Mengenal Allah), itulah identitas kita: “Aku adalah anak Allah. Allah adalah Bapaku; surga adalah rumahku; hari demi hari aku semakin mendekat ke surga. Juruselamatku adalah saudaraku; setiap orang Kristen adalah saudaraku juga.” Itulah identitas yang dibentuk oleh Injil.


Perjalanan Iman

renungkan Bagaimana kesungguhan Anda dalam membentuk citra diri sesuai dengan penegasan Injil tentang identitas Anda di dalam Kristus? Apakah Anda bertekad untuk melihat dan memperlakukan sesama sebagaimana Allah melihat mereka? Apakah pengaruh sikap tersebut terhadap hubungan Anda dengan mereka?

Doaku >>>

Tekadku >>> Kitab Roma: Rancangan Allah yang Sempurna

7


baca

hari

2

Roma 1:8-17

P

aulus merintis jemaat-jemaat yang berkembang di dalam Kekaisaran Romawi—di Tesalonika, Korintus dan Efesus—tetapi ia tidak merintis jemaat di Roma, ibukota dari Kekaisaran Romawi. Paulus tidak pernah bertemu dengan jemaat di Roma. Namun kita melihat perhatiannya yang sungguh-sungguh atas perkembangan orang-orang percaya itu. Paulus mengucap syukur atas mereka (ay.8), dan mendoakan mereka dengan menjadikan mereka sebagai tanggung jawabnya (ay.910). Paulus adalah seorang yang berlapang hati dan tidak terjebak dalam kepentingan yang sempit. Jika Allah sedang berkarya, Paulus ikut mendoakan dan mendukung pekerjaan Allah itu. Paulus sungguh menjadi teladan dalam suatu pelayanan, dan ini jauh berbeda dari sejumlah orang yang merasa iri dan tidak nyaman terhadap keberhasilan orang atau pihak lain. Sikap Paulus sangat tepat untuk menegur sikap yang salah tersebut. Seberapa sering kritik tajam yang kita layangkan terhadap pelayanan lain itu sebenarnya hanyalah luapan dari perasaan iri hati? Baik Allah melakukan karya-Nya melalui Paulus atau tidak, Paulus tetap bersukacita melihat karya Allah sedang berlangsung. Ia mengucap syukur, dan berdoa secara khusus agar

8

Seri Perjalanan Iman

“beroleh kesempatan” (ay.10) untuk mengunjungi mereka. Paulus rindu agar pelayanan itu terus bertumbuh dan ia ingin memberikan “karunia rohani” (ay.11)—kemungkinan yang dimaksud adalah Injil—agar jemaat dikuatkan. Akan tetapi, Paulus tidak ingin berkunjung sebagai seorang yang merasa lebih unggul dari mereka. Ayat 12 menjelaskan bahwa ia berharap kedua pihak sama-sama menerima berkat melalui kunjungan itu— perhatikan penekanan pada kata-kata “aku ada di antara kamu”, “turut”, dan “kita bersama”. Paulus tidak memberikan kesan bahwa ia berada di atas mereka atau tidak membutuhkan mereka. Ada orang yang menuduh bahwa Paulus belum pernah mengunjungi jemaat di Roma karena ia tidak menaruh perhatian atas mereka; tetapi ia menyangkal anggapan itu dalam ayat 13. Yang ia rindukan adalah melihat buah pelayanan di Roma di antara bangsabangsa bukan Yahudi, karena ia telah menjadi rasul bagi mereka (Kis 9:15).

Jelas bahwa Paulus bukan hanya seorang teolog yang luar biasa, tetapi juga seorang misionaris dan pemberita Injil yang sangat bersemangat.


Perjalanan Iman

renungkan Renungkan tentang jiwa Paulus yang murah hati dan dukungannya yang penuh semangat bagi pelayanan pekabaran Injil. Apakah Anda tertantang oleh sikap dan perlakuannya terhadap orang-orang yang belum pernah ditemuinya? John Wesley pernah berkata bahwa pemikiran yang sempit selalu menjadi musuh bagi pekabaran Injil. Apakah pandangan yang sempit pernah menyusup ke dalam pemikiran Anda?

Doaku >>>

Tekadku >>> Kitab Roma: Rancangan Allah yang Sempurna

9


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.