“Tersimpan ratusan karya dalam manikam merah�
1
I KKO N 2019 Tanjungpinang
Ta nj un g p Desainer Fashion
Michaela R.M. Siahaan
Desainer Produk
Putri Lestari
Desainer Interior
Ayu Sekarmayang
Desainer Grafis
Faldian Irfandi
Antropolog
Endang Purwasari
Koreografer
Eka Wahyuni
Etnomusikolog Fotografer Videografer Pengembang Bisnis Mentor 2
IKKON 2019
Gigih Alfajar Novra Wulanda Abersyah Ruswandono Wiwid Aolia Ilma Indriasri Pratiwi Yazid Sururi
pinang
3
Perahu terus dikayuh, Deru ombak berbisik pada Lembayung senja
Sayup syair terdengar dari barat Menyeruak menggetarkan jiwa
Numa akronim dari nusa dan marwah, bukan hanya sekedar sebuah simbol atau identitas. Di dalamnya tersemat sebuah harapan akan tersiarnya kembali Tanjungpinang sebagai negeri yang masyhur. Numa sebagai bentuk ekstraksi dari ragam budaya melatarbelakangi lahirnya produk yang tersaji. Tanjungpinang sebagai pusat perdagangan dan pengembangan ilmu pengetahuan dengan kejayaan pelayaran pada masa lalu telah berhasil merangkai pulau-pulau yang berserak di seluruh penjuru dunia. Melalui pelayaran pula, Tanjungpinang menjadi negeri yang menjunjung tinggi budaya berpikir sehingga melahirkan manusia modern yang kuat menjejak gerak kehidupan.
4
Numa, sebuah Harapan dari Negeri Tanah Bauksit Perjalanan panjang menyusuri lekuk Tanjungpinang,
Berpegang pada esensi yang telah tertuang, kami
me-nyelam dalam untaian proses kreatif telah
dengan bangga mencipta beragam produk dengan
menyadar-kan kami akan kekayaan potensi
menggandeng kolaborator dari ragam latar
Tanjungpinang. Ia menyimpan permata yang
belakang. Kolaborator yang berproses bersama kami
berkilauan laksana pantulan air laut kala mentari
adalah para insan muda yang siap menghentakkan
menyingsing. Laut tidak bisa lagi diceraikan
semangat mencetuskan karya-karya segar. Para
dari denyut nadi Tanjungpinang sebagai pusat
warga binaan di rumah tahanan yang tidak lantas
perdagangan. Bekal ini telah membawanya ke
terbelenggu di balik kawalan yang ketat. Juga para
dalam surga keragaman masyarakat dan budayanya.
ibu rumah tangga binaan program pemberdayaan
Keterbukaan masyarakat- nya menerima pendatang
perempuan yang tidak lantas terhenti berkarya
dari seluruh penjuru dunia, membuka kesempatan
meski tak bisa jauh dari rumah.
untuk mereguk ilmu yang mereka genggam.
Produk yang telah ditelurkan melalui proses kreatif
Budaya ini telah melahirkan masyarakat beradab
ini menyasar kaum dewasa muda yang modern
yang menjunjung budaya intelektual. Budaya ini
sekaligus berpegang pada nilai-nilai tradisi. Karya
pula yang telah melahirkan Bahasa persatuan yakni
yang tercipta diantaranya pakaian tamasya yang
Bahasa Melayu sebagai penjalin para pedagang di
berpangkal pada corak multikultur. Dekorasi rumah
seluruh penjuru Nusantara.
dengan berpancang pada kearifan lokal. Produk
Numa, sebuah nama baik yang berarti kemakmuran
kriya dan buah tangan yang menggenggam tuangan
dan kejayaan yang berinduk dari nusa dan marwah
kekayaan budaya intelektual yang ada. Tentunya,
didedikasikan untuk Tanjungpinang. Di dalam proses
kami menyadari ini hanyalah sebuah titik tolak
kreatif, turunan produk Numa dilandaskan pada
pengejawantahan kekayaan Tanjungpinang. Di titik
creative guideline yang telah ditempa pada trip 2
ini Numa mengajak seluruh elemen masyarakat
dan 3 yaitu: 1) Traditional Values sebagai kompas
untuk ikut berkontribusi menyemarakkan rona
2) Responsible consumption and production yang
Tanjungpinang.
menitikberatkan pada penggunaan limbah dan bahan-bahan alami sebagai haluan 3) Target market yang bersandar pada keluaran produk fungsional dan ramah lingkungan sebagai dermaga.
5
I KKO N 2019 Tanjungpinang
Kolaborator Antropolog Kiprah para penggiat budaya di Tanjungpinang tidak bisa diceraikan dari aktivitas ekonomi kreatif.
Prof.Dr Syafsir Akhlus M.Sc Rektor UMRAH
Bapak Said Parman Budayawan
Ibu Dra. Anastasia Wiwik Swastiwi, M.A., Ph.D
Bapak Raja Malik Sejarawan
Dr Subidyo, M.Hum Filolog
Bapak Heru Untung Larsono
Bang Raja Farul Pokdarwis
Nurfatilla Afifdah Pokdarwis
Bapak Ali Soenarmo
6
Ketua Dewan Kesenian Kota Tanjungpinang
Perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama
Peneliti
Bapak Harsono Wiranto
Perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama
Dato' Teja Alhabd Budayawan
Dato' Rida K Liamsi Budayawan
Bapak Raja Kholidin
Bang Feby Febriandi, M.A. Peneliti
Bang Dedi Arman Peneliti
Bang Jauhar Mubarok Peneliti
Bapak Srijoto Sesepuh Senggarang
Bang Herman
Ricky Warga Senggarang
Pengampu Yayasan Olahraga dan Kesenian Wei Wu
Lembaga Adat Melayu Kota Tanjungpinang
7
I KKO N 2019 Tanjungpinang
Profil Kolaborator “Seiya sekata, seaib semalu, senasib sepenanggungan antara penguasa dan rakyat� Terobosan yang kami lakukan selama berkolaborasi dengan kolaborator kami adalah membangun jejaring. Di lingkup perajin dan pelaku seni, kami sengaja membuat simpul-simpul kecil mempertemukan kolaborator melalui karya produk yang dihasilkan. Disadari atau tidak, tetapi semangat untuk saling bekerja sama ini yang kami usung dalam membuat karya. Berkarya untuk menghasilkan produk dengan kualitas dan nilai jual yang tinggi tidak bisa dilakukan sendiri di awal perjalanan. Oleh karena ini, jejaring kerjasama harus diinisiasi sedini mungkin untuk menyiasati persaingan.
Kolaborator Fesyen Betuah Batik Digawangi oleh Fajar, Habib, dan Affry menginisiasi sebuah brand batik Betuah Batik pada 2016. Mereka ingin menunjukkan bahwa pemuda Tanjungpinang bisa menghasilkan sebuah karya sebagai identitas di Kepulauan Riau.
Joyo Taylor Pak Joyo sudah berkecimpung di dunia jahit selama 30 tahun. Bengkel jahitnya jadi langganan baik masyarakat setempat maupun luar Tanjungpinang.
8
Bu Ai dan Bu Encik Kemampuannya dalam merajut sudah diperoleh sejak beliau masih sangat belia. Di bawah naungan Rumah Rajut Ibu Maryati, beliau berdua aktif memberikan pelatihan merajut.
Kolaborator Desain Produk Bang Hamdan Eksplorasinya pada perahu sudah diawali sejak tahun 2009. Mimpi besarnya tidak lepas dari harapan agar ilmu perkayuan dan perahu tetap terus mengalir pada darah pelayarpelayar muda.
Bang Suwarno Sehari-harinya ia harus menempuh jarak 60 km. Meski harus berangkat petang pulang petang, ia tidak menyerah agar bisa menghidupi dua anaknya.
Bang Nurdiansyah Bang Nur adalah seorang tukang kayu sekaligus nelayan. Bila malam tiba, ia mengayuh perahunya untuk mencari ikan tawas sebagai tambahan uang belanja.
9
I KKO N 2019 Tanjungpinang Bu Dina Nazli Beliau bergelut dengan benang rajut sejak tamat SMA. Pada 2018 ia bergabung di Rumah Rajut Ibu Maryati. Sejak saat itu ia mulai aktif memberikan pelatihan merajut.
Drs. Hanafi Beliau adalah satu-satunya perajin gasing yang paling produktif di Tanjungpinang Keterbatasan bahan tidak menyurutkan minatnya untuk tetap mencipta gasing.
Pak Imam Beliau sudah lama menjajakan hasil kreasi kerang gonggong sebagai buah tangan dari Pulau Penyengat. Dibantu anak dan istrinya, beliau memotong dan menyusun kerang gonggong mencadi cinderamata yang apik.
Kolaborator Desain Interior Bang Ijay – Ijay Mebeler Bang Ijay mendirikan bengkel kayunya sejak tahun 2013 dengan dibantu oleh 5 orang dalam tim solid yang siap sedia. Di bengkelnya, mereka mengerjakan berbagai furniture dengan ragam material.
10
Pak Tio – Wood Art Pallet Pak Tio telah menggeluti dunia perkayuan sejak di bangku SMA. Berawal dari hasil garapan limbah kayu di kafe seorang kawan, Pak Tio diserbu pesanan untuk menggarap kafe-kafe yang lain.
Rumah Rajut Ibu Maryati Ibu Maryati tergerak untuk bisa menyalurkan ilmu merajut kepada ibu-ibu rumah tangga. Melalui kantornya, Dinas Pemberdayaan Perempuan ia sering mengadakan berbagai pelatihan.
Bu Rus Sebelum bergabung di Rumah Rajut Ibu Maryati, beliau memang sudah bergelut dengan makrame. Keterampilannya bermain dengan tali kur sudah diasah sejak beliau masih tinggal di Surabaya.
Bu Atin Dunia merajut sudah digeluti sejak menjadi siswa SKKP pada tahun 1976. Saat ini beliau aktif di kegiatan PKK kecamatan dan sering memberikan workshop merajut di sekolah, imigrasi untuk bekal ketrampilan para imigran, dan lembaga lainnya.
11
I KKO N 2019 Tanjungpinang Bang Deni Irawan dan Bang Salman Hafid – D`Pallet Bang Deni sudah memulai bisnisnya sejak 2016, tetapi ia baru menggandeng Bang Salman akhir tahun 2018. Ciri khas dari hasil tangannya dengan bang Salman adalah sudutsudut furniture yang tumpul.
Fausta Edukidz Ruchi Ramanda Deri memulai usahanya dari hobi menjahit pada tahun 2011. Hingga saat ini, ia memiliki 11 mitra yang melibatkan mahasiswa juga untuk magang agar transfer ilmu tetap bisa dilakukan pada generasi muda.
Rutan Kelas II Kota Tanjungpinang Perempuan yang tergabung dalam binaan merajut ini ada 19 orang, meskipun baru seminggu diberi pelatihan, tetapi mereka sudah lancar menjalin benang-benang rajut dan makrame.
Kolaborator Tari Yola Utari Asmari Gadis berusia 26 tahun ini adalah lulusan kampus ISI Yogyakarta. Ia pernah menjuarai lomba FLS2N dan menyabet juara 1 tingkat Kota dan juara 2 Tingkat Provinsi. Karya yang pernah ia hasilkan diantaranya ISK, Tari Lawe, Puan Betaga, dan Tun Fatimah.
12
Doni Suryadi – Sanggar Kledang Berbagai macam festival diikuti dan selalu mendapatkan juara. Sewaktu masuk SMP, ia menjadi salah satu peserta festival 5000 penari. Atlet silat ini sering terlibat dalam project besar koreografer ternama salah satunya Sinta Trilia Rosa dan Batavia Dancer.
Riki Rianto – Sanggar Lembayung Kebutuhan akan penari laki-laki dalam ajang Gawai Seni membuatnya masuk dan jatuh hati pada tari. Alumni program Seniman Masuk Sekolah ini merasa tari membuatnya ketagihan dan mendapatkan hal lain yang dapat menghibur dirinya.
Robiansyah Tari yang ia pelajari di awal perkenalan adalah Zapin Penyengat. Masuk ke sekolah menengah atas, ia terpilih sebagai perwakilan provinsi untuk menyambangi Johor untuk mementaskan tariannya hingga menyabet juara ketiga.
Halim/Alim – Sanggar Sanggam Sejak SD hingga duduk di bangku sekolah menengah atas ia selalu mengikuti festival dan parade tari. Baginya, menari merupakan sebuah proses, ikuti, jalani, hargai, dan nikmati. Selain menggeluti tari, ia juga mahir dalam bersyair dan bernyanyi.
13
I KKO N 2019 Tanjungpinang Alfi Riswan Pegiat Pokdarwis Pulau Penyengat ini telah berkecimpung di dunia tari sejak belajar Tari Zapin Penyengat. Seni tari dan seni musik ini menjadi titik tolaknya untuk mengembangkan diri.
Yopi Indriyanto – Penata Lampu Karyawan PT Detaprima ini telah bergelut dalam dunia teater sejak duduk di bangku SMA. Kemampuan akan pemetaan lampu telah diperolehnya sejak bergabung di teater Garut.
Kolaborator Musik Kharisma M. Hidayatullah – Pemain Akordeon Ia adalah musisi jebolan dari Etnomusikologi Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Biola adalah alat musik minor yang membuatnya jatuh cinta sejak lantunan pertama yang ia dengarkan.
Kusriman – Pemain Akordeon Dirinya adalah alumni Etnomusikologi di ISI Yogyakarta. Perkenalannya dengan musik berawal ketika mengikuti pelatihan marwas di bangku sekolah dasar. Baginya musik telah tumbuh bersama dalam masa depan yang ia jalani.
14
Ultri Epilia – Vokal Ia adalah mahasiswa tingkat akhir Sastra Inggris UMRAH. Selepas mengikuti lomba menyanyi di anambas membuatnya ketagihan dan menekuni dunia tarik suara.
Syarifah Nazla Al Qudsy – Vokal Bakat seninya memang tidak bisa lepas dari pengaruh kedua orang tuanya sebagai maestro Makyong. Aad telah menyelami dunia pantun, syair, bermain music, olah vokal, menari, bahkan juga teater.
Tri Habib Habibi Mona – Vokal Jebolan Ilmu Kelautan UMRAH ini, memang sejak kecil sudah terlihat bakat olah vokalnya. Kecintaannya akan lagu Melayu tergambar pada dirinya yang jatuh hati pada musik bernuansa lama.
Affry Darmawan Peratama – Pemain Kompang Kecintaannya akan musik sudah terpupuk sejak tahun 2004 saat tergabung menjadi pemusik di Yayasan Konservatori Seni. Mahasiswa Pendidikan Matematika UMRAH ini memilih untuk mendalami darbuka dan babano karena teknik permainan yang sulit.
15
I KKO N 2019 Tanjungpinang Muhammad Sanusi – Pemain Darbuka Berasal dari keluarga pemusik membuatnya gemar bermain musik. Bujang lulusan Ilmu Administrasi Negara UMRAH ini menjadi pengajar seni di SMP. Banyak karyanya yang dibawakan oleh anak didiknya di ajang FLS2N.
Awang Permadi – Pemain Gambus Alumni ISI Padangpanjang ini telah memiliki darah seni yang diturunkan dari orang tuanya. Pemilik manajemen seni Bintan Production ini ingin ikut mengambil bagian dalam mengembangkan musik tradisi yang ada di Tanjungpinang.
Deni Okta Alfisyahri – Pemain Biola Pemilik nama panggung Deni Pamas ini sudah mengikuti berbagai pertandingan seni baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Ia berhasil memenangkan penghargaan Penata Musik Terbaik tahun 2016 dan 2019 di Gawai Seni.
Zulmaidil Adha – Pemain Contra Bass Latar belakang keluarga yang bergelut dalam musik, membuatnya tertantang untuk terjun di dalamnya. Alat musik yang ia dalami adalah contrabass dan gambus. Karya musik yang telah ditelurkan salah satunya Puan Senja.
16
Bang Godek – Penata Suara Ahmad Rifqi Fadhillah memiliki ketertarikan penataan suara sejak SMP. Ia mulai mendalami dunia sound engineer ini sejak 2011. Semenjak itu ia selalu laris menjadi soundman beberapa band ternama seperti Souljah, Fade to Black, Gangstarasta.
Kolaborator Fotografi dan Videografi Rezky Teruna Kesuma Putra Ketertarikannya pada dunia fotografi sudah sejak 2009 dan mulai diselami tahun 2013. Ia lebih memilih untuk mendalami videografi. Sandiwara Senja adalah salah satu karya hasil garapannya.
Studio Melayudotcom Studio ini diinisiasi oleh Bang Hendro lulusan STEMIK dan Poltek dari Bandung tahun 2005. Studio ini awalnya menggarap programing dan animasi karena belum adanya studio serupa di Tanjungpinang. Pada 2007, studio ini mencoba peruntungan di bidang fotografi dan videografi. Peruntungan itu membuahkan hasil hingga bertahan sampai sekarang.
Zulmaidil Adha Selain bermain musik, ia juga mendalami video dokumenter yang menyoroti tentang warisan budaya tak benda. Ia terpilih sebagai pengarah dalam My First Movie selama 2 bulan. Salah satu karya film dokumenternya yaitu Asal Mula Nerekeh.
17
I KKO N 2019 Tanjungpinang Sanggar Yayasan Konservatori Seni Lahirnya yayasan ini adalah sebuah momentum bagi pasangan Pak Said Parman dan istri akan kerinduan pada Makyong. Yayasan ini dirintis sejak tahun 2011 dan berhasil pentas pada pagelaran Makyong 3 Negara di tahun 2012. Beliau berharap bisa meleburkan batas dan ego sektoral yang telah bercokol di Tanjungpinang.
Kledang Sanggar ini sudah berdiri sejak tahun 1959 yang diprakarsai oleh keluarga Said. Kledang merupakan wadah bagi para penari untuk mengeksplor kemampuan gerak. Said Hamid atau akrab disapa Ami sebagai pengurus telah menjabat sejak tahun 2003.
Lembayung Digawangi oleh Ibu Melly, sanggar ini telah berdiri sejak 2004 yang berawal dari kekecewaan akan atmosfer berkesenian di Tanjungpinang. Ia dibantu beberapa anak didiknya berkreasi membuat kostum tari sendiri beserta aksesorisnya. Bahkan, ia telah mampu menjajakan hasil kreasi anak didiknya ke sanggar lain.
Sanggam Sanggar ini sudah berdiri kurang lebih 22 tahun yang digagas oleh Bapak Husnizar. Tiap tahun sanggar turut aktif dalam festival dan pagelaran seni bahkan sampai Italia, Belanda, Malaysia, dan Singapura sudah pernah dijajaki.
18
I KKO N 2019 Tanjungpinang
Profil Tim IKKON Michaela Rouli Margareta Siahaan (Greta)
– Desainer Mode
Greta mengenyam pendidikan di ESMOD Jakarta dan Telkom University jurusan Kriya Tekstil dan Mode. Ia pernah bekerja sebagai merchandiser di label music DR.M, berlanjut menjadi asisten desainer beberapa desainer dan brand lokal seperti Danjyo Hiyoji. Greta menggeluti dunia 3D Fashion Design di perusahaan garment multinasional untuk exporter brand seperti Calvin Klein, Ann Taylor, Lucky Brand, dan banyak lagi. Ia juga pernah terlibat dalam riset dan pembuatan buku Indonesia Trend Forecasting 19/20 kerjasama dengan BEKRAF.
Instagram : @gretasiahaan
Putri Lestari (Putri) – Desainer Produk Putri seorang Desainer Produk lulusan sarjana Institut Teknologi Bandung. Ia terlibat dalam beberapa proyek bergengsi diantaranya Casio Design Project dari Casio Design Center Jepang kolaborasi dengan mahasiswa Chiba University, Jepang. Ia pernah menjadi asisten dosen mata kuliah Nirmana 3D Fakultas Seni Rupa dan Desain di ITB. Penghargaan yang dikantonginya antara lain 1st Winner dari Business Competition Zero dari Sony Corporation Indonesia-Jepang, Global Best 30 dalam Alterego Artbattle dari Eichen Global, Jerman. Ia terlibat aktif dalam organisasi Bandung Design Archive sejak 2018.
Instagram : @putrilesta
Ayu Sekarmayang (Ayu) – Desainer Interior Ayu adalah lulusan Teknik Arsitektur Universitas Gunadarma. Karyanya berhasil masuk dalam Top 30 Finalist Kategori Arsitektur dalam ajang Dulux Young Talent Design Competition pada 2013, Best Colour Application dalam Sayembara Desain Interior, Top 10 Finalist Nippon Paint Young Designer Award di tahun 2014. Ia berkolaborasi dengan Francis Surjaseputra untuk menangani proyek BRI Innovation Centre, BRI Digital Banking Terminal III Ultimate Bandara Soetta Jakarta, sebuah apartemen di Tokyo, Jepang, dan beberapa gerai McDonald`s Indonesia. Bersama MetR mengerjakan proyek residensial dan office seperti The Golden Heaven Building, Treasury Office, Arkamaya Office, dan lainnya.
Instagram : @ayusekarmayang
20
Faldian Irfandi (Paldi) – Desainer grafis / Illustrator Paldi, sapaan akrabnya, adalah Ilustrator sekaligus desainer grafis lulusan dari Desain Komunikasi Visual, Itenas Bandung. Tangan kreatifnya juga mencipta karakter-karakter unik dari hasil tangkapan matanya. Ia juga lanyah berkarya menggunakan goresan tangan di atas kertas maupun media digital. Ekspresif dan surealis adalah dua kata yang tepat untuk menggambarkan hasil karya ilustrasinya.
Instagram : @paldipaldi
Endang Purwasari (Endang) – Antropolog Endang adalah antropolog jebolan Magister Ilmu Antropologi, UGM dan telah menggeluti riset sejak tahun 2009. Ia pernah terlibat dalam proyek bersama AIFDR-AUSAID, UNICEF, University of Oslo, KITLV Belanda dan lainnya. Kerjasama riset yang pernah diljalin antara lain dengan University of Toronto, Kanada dan University of Leiden, Belanda; Result in Health Belanda, University of Ottawa, Kanada dan lainnya. Endang juga merupakan member Asian Studies Association of Australia sejak 2017 hingga sekarang.
Instagram : @endangpurwasari
Eka Wahyuni (Echa) – Koreografer Echa adalah koreografer handal tamatan Prodi Sastra Inggris dan Magister Pengkajian Seni Rupa dan Seni Pertunjukan UGM. Karya yang telah ia ciptakan diantaranya Enchantment of Tari Gong, Ruang Temu, ne.U.tral dan lainnya. Karyanya menjadi juara pertama dalam Festival Tari Kontemporer di Lanjong Art Festival pada 2017. Echa juga memperoleh beragam beasiswa dan dana hibah diantaranya Beasiswa BPPDN Dikti; Beasiswa Seniman; Hibah Magang Nusantara di Goethe Institut Jakarta; dan Indonesian Dance Festival pada 2018. Ia juga bekerja paruh waktu di Institut Cemeti untuk Seni dan Masyarakat, LINGKARAN | koreografi dan Jejak Tabi Exchange, volunteer di Paradance Festival.
Instagram : @echadesu / @portaleka
Gigih Alfajar Novra Wulanda (Gigih) – Etnomusikolog Gigih juga merupakan komposer, multi-instrumentalist, instrument builder, penulis lagu dan inisiator KKM Bambu Runcing. Ia menamatkan kuliah sarjana Etnomusikologi dan Pengkajian Seni Musik Pascasarjana di ISI Yogyakarta. Gigih telah mencipta sederetan karya diantaranya Galaherang, Jampi I dan II, Human dan Risalah Kesepian. Salah satu karya kolaborasi dengan seniman lain adalah Nyai (experimental instrument) tampil dalam Biennale Paralel di Yogyakarta pada 2017. Tahun 2016, ia memperoleh penghargaan dari Hibah Seni Kelola sebagai Karya Seni (Musik) Inovatif. Penelitiannya,l “Pertunjukan Kabaret sebagai Representasi Subkultur” berhasil membawanya menjadi pembicara di International Council for Traditional Music-PASEA.
Instagram : @gigihalfajar
21
I KKO N 2019 Tanjungpinang Wiwid Aolia (Ncim) – Videografer Wiwid adalah videographer lulusan Desain Komunikasi Visual, Itenas Bandung. Ncim sapaan akrabnya, merasa tertantang ketika mengerjakan tugas audio visual justru membuatnya jatuh hati pada pembuatan film. Di tahun 2013, ia memutuskan menyelami profesi sebagai videographer dan desainer motion graphics di studio yang telah dirintisnya sejak 2014. Perusahaan yang pernah menjadi kliennya antara lain Dancow, Enervon-C, Exsport Bag, Kelayang Resort Wear dan KPUD Jawa Barat.
Instagram : @ntseem
Abersyah Ruswandono (Ersya) – Fotografer Ersya, sineas muda berbakat merupakan seorang peneliti dan juga fotografer. Ia menempuh studi sarjana di IKJ Jakarta dan studi magister Antropologi, UGM Yogyakarta. Karya film yang telah diciptakannya, telah mengikuti ajang kompetisi di berbagai festival baik nasional maupun internasional diantaranya The Floating Chopin, Gilingan, Elinah, dan Prenjak (In The Year of Monkey). Prenjak, menjadi film pendek Indonesia pertama yang lolos menyabet Best Short Film di ajang bergengsi Semaine de la Critique, Festival de Cannes Perancis pada 2016.
Instagram : @ersyarwd
22
Yazid Sururi (Yazid) – Mentor Yazid adalah pegiat pemberdayaan masyarakat lulusan Sastra Inggris dari Universitas Hasanuddin Makassar dan Pascasarjana Development Practice di James Cook University, Queensland, Australia. Yazid aktif di Pusat Kajian Budaya Makassar sejak tahun 2000 dan terpilih sebagai Duta Budaya Muda ke Kanada di tahun 2001. Yazid aktif memfasilitasi program pendidikan alternatif di Lembaga Rumah KaMu( Kaum Muda). Selama 10 tahun belakangan, dirinya berperan menjadi manajer berbagai macam project terutama di wilayah Indonesia Timur seperti Local Voice di Lombok, Green Prosperity Project di Sumba, Community Based Forestry di Nusa Tenggara dan Responsive Innovation Fund di NTB
Instagram : @sururiyazid
Ilma Indriasri Pratiwi, SE, M.PPar (Ilma) – Business Developer Ilma adalah dosen sekaligus ahli gastronomi yang mengajar di Prodi Pariwisata, UPI dengan keahlian manajemen stratejik, perencanaan pariwisata, wisata kreatif dan wisata gastronomi. Ia adalah lulusan Ilmu Manajemen Universitas Parahyangan dan Magister Perencanaan Pariwisata ITB. Sebagai Pengembang Bisnis, ia telah menunjukkan kemampuannya dalam berbisnis dengan kepemilikan usaha di bidang kuliner diantaranya Resto Cafe Roemah Nenek, Pizza Roenek, Fres.co Bear All Day Dessert, dan yang baru saja diluncurkan adalah Bakakak Hayam Ibu Ageng Soreang.
Instagram : @ilmailmail
23
IKKON 2019 Tanjungpinang
Produk Fesyen dan Tekstil Numara adalah lini fashion dari brand Numa
Teknik tie dye yang diusung terinspirasi dari gulungan ombak dan bias cahaya laut yang mengisi rongga kehidupan Tanjungpinang. Keduanya ditampilkan sebagai representasi kejayaan bahari yang memperkaya ilmu pengetahuan masyarakatnya. Laut sebagai gerbang pengetahuan ingin ditampilkan dan juga dijadikan sebagai pengingat untuk generasi muda Tanjungpinang akan kearifan local yang mereka miliki. Tentunya, pewarnaan yang dipakai mengusung semangat cinta lingkungan dengan menggunakan bahan pewarna alami.
01.
Atasan Wanita
Gaun Pualam Rona warna kemerahan cerminan tanah bauksit yang menyelimuti Tanjungpinang.
Material :
Katun Voille, Katun Wrinkle 100%katun, Organza, Kain perca Teknik tie dye
24
02.
Atasan Wanita
03.
Atasan Wanita
Suja
Sepiak
Koleksi ini terinspirasi dari baju
Tanjungpinang adalah sepotong (sepiak)
kurung sebagai baju adat Melayu yang
wilayah di Indonesia yang memiliki kekayaan
merepresentasikan masyarakat yang
bahari yang cukup memikat.
menjunjung tinggi intelektualitas. Material :
Katun Voile
Material :
Katun Poly
Organza
25
IKKON 2019 Tanjungpinang
04.
Kemeja Pria
Suja Kemeja Buih Suja
Kemeja Sorai Suja
Arak-arak awan Pantai Tanjung Siambang menginspirasi corak ini.
Lapisan tanah bauksit tertuang dalam motif yang semarak.
Kemeja Bauksit Suja Dua warna identitas Tanjungpinang berpadu menjadi satu.
Material :
Katun Voille, Katun Wrinkle 100% Katun, Organza, Kain Perca Teknik Tie Dye
26
05.
Atasan Wanita
06.
Bawahan Wanita
Nipa
Gelugut
Luaran Ombak Nipa Luaran Kilau Nipa
Bawahan Gelgut
Ombak adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan Tanjungpinang.
Suasana menyejukkan Tanjungpinang membuat betah berkunjung menginspirasi lahirnya produk ini.
Material :
Material
Organza, Kain Perca
Katun Poly
Katun Voille, Katun Wrinkle, Benang Rajut 100% Katun
27
I KKO N 2019 Tanjungpinang
Aksesoris Fesyen Produk yang dihasilkan menggunakan beragam material ini terinspirasi dari keanekaragaman etnis yang mengisi lekuk Tanjungpinang. Semarak budaya Tanjungpinang justru semakin memperkaya pengetahuan masyarakatnya yang menghasilkan budaya intelektual. Budaya ini menginspirasi bentuk-bentuk produk yang dituangkan dalam bentuk yang sederhana, detail, simetris dan repetitif. Tentunya, bahan yang digunakan adalah bahanbahan ramah lingkungan.
1. Perhiasan
Angsana Anting-anting Angsana Terinspirasi dari bentuk ornamen kuil Senggarang dipadukan dengan teknik rajut. Kalung Angsana Kalung tidak lepas dari untaian perhiasan yang harus dikenakan oleh pengantin Melayu. Material
o Benang rajut , polyester o Benang rajut polyester, manik-manik
28
02. Perhiasan
03. Perhiasan
04. Perhiasan
Merisik
Baiduri
Bekarang
o Anting-Anting Persegi o Anting-Anting Bulat
o Anting-Anting Persegi o Anting-Anting Bulat
o Anting-Anting Persegi o Anting-Anting Bulat
Merisik adalah bagian adat perkawinan budaya Melayu. Terinspirasi dari aktivitas ini, lahirlah karya yang memanfaatkan limbah sisik ikan.
Bauksit adalah material utama produk ini.
Bekarang adalah aktivitas mencari kerang Gonggong yang menginspirasi karya ini.
Material
Material
Material
o Sisik ikan
o Batu Bauksit, Benang
o Pasir Bauksit, Benang
electroplating
rajut polyester, kuningan
nikel-chrom)
(finishing electroplating
rajut polyester
rajut polyester
o Kerang Gonggong,
o Sisik ikan, Benang
kuningan (finishing
nikel-chrom)
29
I KKO N 2019 Tanjungpinang 05.
Aksesoris Kepala
Topi Bakawali Bakawali 01 Bakawali 05 Koleksi Bakawali terinspirasi dari penutup kepala masyarakat Melayu.
Material
O Crochet Benang
Katun 100%,
O Tie Dye Kain
06.
Katun 100%
Selendang
Mesta Motif yang tersemat merupakan representasi dari bintang sebagai alat navigasi dalam pelayaran.
Material
o 100% Rayon
30
Teknik Batik Tulis.
07.
Sandal
Sanding o Sandal Sanding Berikat o Sandal Sanding Kelok Produk ini hadir atas inspirasi dari kehidupan yang rukun bersandingan satu sama lain dalam masyarakat Tanjungpinang. Dituangkan dalam elaborasi ragam material yang dijalin menjadi produk yang indah. Material
O Crochet Benang
Katun 100%,
O Tie Dye Kain
Katun 100%
31
I KKO N 2019 Tanjungpinang
08.
Tas
Sei o Sei Dompet tangan o Sei Tempat kacamata Koleksi ini diciptakan dari potongan limbah kayu yang hampir masuk ke perapian.
Material
o Limbah triplek, limbah
kayu pallet
o Limbah triplek, Limbah kayu
32
pallet, Kain tie dye (katun)
09.
Tas
Pulai o Tas Tangan Pulai o Totebag Pulai Terinspirasi dari budi Bahasa masyarakat Tanjungpinang yang halus dan romantis. Material
o
Kanvas Marsoto, Limbah
kayu pallet, Tali katun celup
pewarna alam (kayu tingi),
Kain tie dye (katun)
o
Kain tie dye (katun), Kanvas
marsoto, Tali rajut polyester
33
I KKO N 2019 Tanjungpinang
Furnitur dan Dekorasi Rumah Keterbukaan masyarakat Melayu tetapi masih tetap kuat menjaga marwahnya menginspirasi bentuk-bentuk furniture yang dihasilkan. Ujung-ujungnya yang lengkung sebagai sebuah simbol masyarakat yang dinamis. Gabungan aneka ragam material merupakan citra masyarakat Tanjungpinang yang cakap hidup berdampinagan antar etnis. Lapis-lapis yang ditampilkan dalam produk sebagai sebuah representasi endapan ilmu yang telah dicecap masyarakatnya. Budaya intelektual yang tinggi ini telah mampu melahirkan masyarakat yang menjunjung tinggi adat istiadatnya.
07
04
05 03
02
01
06
Keterangan:
34
01 02 03 04
Meja Senua Sinaran Lampu Meja Bantal Selesa Birai
05 Meja Segak 06 Bangku Segak 07 Lampu Gantung Sinaran
01.
Funitur 01
Koleksi Senua 01. 02. 03. 04.
02
Meja Senua Almari Senua Pembatas Ruangan Senua Rak buku Senua
Ragam material yg dipakai merupakan representasi masyarakat Tanjungpinang yg multietnis.
03 04
Material
o Besi hollow, limbah kayu palet,
02.
limbah triplek, tali kur rajut.
Funitur
Koleksi Segak 01. Kursi Segak 02. Meja Segak 03. Bangku Segak Masyarakat Tanjungpinang memiliki citra segak, kokoh dan anggun.
Material
o limbah kayu palet, tali kur rajut,
kain tie dye dengan batik cap
01
03
02
35
I KKO N 2019 Tanjungpinang
01.
Dekorasi Rumah
03.
Dekorasi Rumah
Bantal Birai
Berlayar
Kemampuan literasi yang cemerlang pada masa pelayaran membiaskan budaya intelektual pada kehidupan masyarakat Tanjungpinang.
Berlayar Penyangga Buku Berlayar Tatakan Lilin
Masayarakat Tanjungpinang tidak bisa terceraikan dari aktivitas pelayaran. 02.
Dekorasi Rumah
Bingkai Tunjuk Ajar Nilai luhur yg terkandung dalam Gurindam 12 menginspirasi lahirnya set dekorasi.
36
Material
Limbah kayu pallet, akrilik limbah kayu pallet, besi
04.
Dekorasi Rumah
Sinaran Sinaran Lampu gantung Sinaran Lampu meja Desain lampu ini mengadopsi kesan dari ragam etnis yang mengisi Tanjungpinang.
Material
limbah sisik ikan, rangka besi Limbah kayu pallet, limbah Cangkang gonggong, akrilik, Rangka besi
37
I KKO N 2019 Tanjungpinang
Seni Pertunjukan : Tari Kalam
Saat dimana tatapan yang dilempar-kan penikmat karya menguasai tubuh penari. Kalam, berusaha mendekonstruksi hegemoni kuasa tersebut dengan memberikan sudut pandang lain. Tubuh penari tidak hanya dilihat sebagai objek pasif, melainkan dapat diartikan juga sebagai subjek yang aktif. Berangkat dari tatapan, Eka Wahyuni koreografer kami ingin mengajak para pemirsanya berkelana dalam nostalgia ke masa awal masyarakat Nusantara bersentuhan dengan budaya Hindu Budha melalui jejaring perdagangan, hingga menyelami kehidupan suku laut dalam pencarian identitas yang baru. Kalam menyuguhkan 3 karya: Seri Pualam, Bias Gelombang, dan Riuh Tanjungpinang. Ketiga pencitraan Tanjungpinang ini dengan sengaja disajikan sebagai representasi pembentuk nilai tradisi dan budaya Tanjungpinang masa kini.
38
39
I KKO N 2019 Tanjungpinang
40
41
I KKO N 2019 Tanjungpinang
Seni Pertunjukan : Musik Musik untuk Gurindam 12 Musik dan sastra saling berkelindan, musik memberikan kesan dan sastra memberikan cerita. Sebuah karya masterpiece Raja Ali Haji, Gurindam 12 coba dimaknai ulang oleh komposer sekaligus etnomusikolog kami Gigih Alfajar. Gurindam 12 sebagai sebuah karya sastra memiliki cara yang cukup unik menggambarkan masyarakat Melayu masa lalu yang penuh tragedi dan penderitaan. Sebuah karya akan makna nasehat agar orang tidak terlena akan gemerlap dunia yang memabukkan. Pemilihan instrumen dan nada yang disematkan dalam dua sajian alun-an musik mencoba merepresentasikan masyarakat Tanjungpinang yang multikultur dengan dibalur nostalgia masa lalu. Melalui karya ini, ia ingin membahasakan yang tak terbahasakan dengan menajamkan sensori yang memberi-kan kesan, sensasi, dan rasa yang mendalam.
42
43
I KKO N 2019 Tanjungpinang
44
45
Koleksi Nu
mara 2019
Kerudung Atasan Anting Sendal
: : : :
Selendang Mesta Blus Bauksit Suja Bekarang Sanding Berikat
Atasan : Ombak Nipa Bawahan : Selendang Mesta Anting & Kalung : Angsana Sendal : Sanding Berkelok
Atasan Bawahan Topi Anting
: : : :
Sepiak Gelugut Rajut Bakawali Baiduri
Luaran
: Kilau Nipa
Atasan Bawahan
: Kilau Nipa : Gelugut
Selendang : Selendang Mesta Atasan : Kunyit Suja
Atasan
: Bauksit Suja
Luaran Atasan Bawahan Anting
: : : :
Ombak Nipa Sepiak Putri Nongsa Merisik
Atasan Bawahan Ikat Rambut Anting
Atasan Bawahan
: : : :
Kilau Nipa Santigi Bidai Bekarang
: Berawan Suja : Gelugut
Atasan : Sepiak Bawahan : Gelugut Hiasan Leher : Bidai
Penutup
Tim IKKON Tanjungpinang
Meskipun banyak peluang untuk mengisi ceruk-ceruk ekonomi kreatif dengan produk-produk unggulan pemanfaatan limbah, perlu adanya minat dari masyarakat untuk mau berkembang dan berkreasi. Tentu saja ini tidak mudah sebab harus melalui serangkaian proses yang melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk bergandengan tangan melakukan perubahan ini sedikit demi sedikit. Berakhirnya program IKKON ini tidak lantas memutus kreatifitas pelaku kreatif Tanjungpinang. Kami berharap muda belia Tanjungpinang memiliki hasrat untuk kembali menyiarkan Tanjungpinang ke hadapan khalayak ramai. Menyemai benih yang telah digenggam untuk menghasilkan buahbuah baru yang lebih berisi.
52