Palembang Ekspres Jumat, 21 Juni 2013 Hal 15

Page 1

jumat, 21 juni 2013

Halaman 19

Bermuka Masam di Nisfu Sya’ban

foto net

Oleh : H. Muhammad Syubli. LN

Ketua Dewan Masjid Indonesia Wilayah. Sumatera Selatan

Hari ini tgl. 21 dan Satusatunya suroh yang berisi 21 ayat adalah suroh Al Lail. Suroh ini terdiri atas 21 ayat, termasuk golongan suroh-suroh Makkiyah, diturunkan sesudah suroh Al- A'laa. Suroh ini dinamai Al Lail (malam), diambil dari perkataan Al Lail yang terdapat pada ayat pertama suroh ini. Kita tidak akan bicarakan suroh itu lagi, karena sudah kita bahas pada tahun 2012 yang lalu, dan kebetulan Cuma satu-satunya suroh yang berisi 21 ayat.

M

aka pada pada kesempatan ini kita akan bahas suroh 'Abasa yang terdiri atas 42 ayat. Muncul-nya angka 42 ini dari kelipatan 21 x 2 = 42. Satu-satunya suroh yang terdiri dari 42 ayat. Suroh 'Abasa, termasuk golongan suroh-suroh Makkiyah, diturunkan sesudah suroh An Najm. Dinamai 'Abasa diambil dari perkataan 'Abasa (bermuka masam) yang terdapat pada ayat pertama suroh ini.

Menurut riwayat, pada suatu ketika Rasulullah s.a.w. menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang diharapkan agar mereka masuk Islam. Pada sa’at itu datanglah Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat yang buta yang mengharap agar Rasulullah saw. membacakan kepadanya ayat- ayat Al Quran yang telah diturunkan Allah. tetapi Rasulullah saw. bermuka masam dan memalingkan muka dari Ibnu Ummi Maktum yang buta itu, lalu Allah menurunkan suroh ini sebagai teguran atas sikap Rasulullah terhadap ibnu Ummi Maktum itu. Pokok-pokok isinya: Keimanan:Dalil-dalil keesaan Allah; keadaan manusia pada hari kiamat. Dalam berda'wah hendaknya memberikan penghargaan yang sama kepada orang-orang yang diberi da'wah; cer-caan Allah kepada manusia yang tidak mensyukuri nikmat-Nya. Untuk jelasnya mari kita baca berikut ini ; 1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling {Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa firman Allah S.80:1 turun berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang buta yang datang kepada Rasulullah saw. sambil berkata: "Berilah petunjuk kepadaku ya Rasulullah" Pada waktu itu Rasulullah saw. sedang menghadapi para pembesar kaum musyrikin Quraisy, sehingga Rasulullah berpaling daripadanya dan tetap mengahadapi pembesar-pembesar Quraisy. Ummi Maktum berkata: "Apakah yang saya katakan ini mengganggu tuan?" Rasulullah menjawab: "Tidak." Ayat ini (S.80:1-10) turun sebagai teguran atas perbuatan Rasulullah saw. (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim yang bersumber dari 'Aisyah. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Ya'la yang bersumber dari Anas.) }

2. karena telah datang seorang buta kepadanya {Orang buta itu bernama Abdullah bin Ummi Maktum. Dia datang kepada Rasulullah s.a.w. meminta ajaran-ajaran tentang Islam; lalu Rasulullah s.a.w. bermuka masam dan berpaling daripadanya, karena beliau sedang menghadapi pembesar Quraisy dengan pengharapan agar pembesarpembesar tersebut mau masuk Islam. Maka turunlah suroh ini sebagi teguran kepada Rasulullah s.a.w.} 3. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa). 4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? 5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup { Yaitu pembesar-pembesar Quraisy yang sedang dihadapi Rasulullah saw. yang diharapkannya dapat masuk Islam} 6. maka kamu melayaninya. 7. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). 8. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), 9. sedang ia takut kepada (Allah), 10. maka kamu mengabaikannya. 11. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, 12. maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikan-nya, 13. di dalam kitab-kitab yang dimuliakan{ Maksudnya: kitabkitab yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berasal dari Lauhul Mahfuzh}14. yang ditinggikan lagi disucikan,15. di tangan para penulis (malaikat), 16. yang mulia lagi berbakti. 17. Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya?{ Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa

ayat ini turun berkenaan dengan Utbah bin Abi Lahab yang berkata: "Aku kufur terhadap Tuhan Bintang." Ayat ini menegaskan bahwa manusia akan tercela karena kekufurannya. (Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari Ikrimah} 18. Dari apakah Allah menciptakannya? 19. Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menen-tukannya{ Yang dimaksud dengan menentukannya ialah menentukan fasefase kejadiannya, umurnya, rezkinya, dan nasibnya} 20. Kemudian Dia memudahkan jalannya {Memudahkan jalan maksudnya memu-dahkan kelahirannya atau memberi persediaan kepadanya untuk menjalani jalan yang benar atau jalan yang sesat} 21. kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, 22. kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali. 23. Sekalikali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yg diperintahkan Allah kepadanya, 24. maka hendaklah manusia itu memper-hatikan makanannya. 25.Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air dari langit, 26. kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, 27. lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu. 28. anggur dan sayursayuran, 29. zaitun dan kurma, 30. kebun-kebun (yang) lebat, 31. dan buah-buahan serta rumput-rumputan, 32. untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. 33. Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), 34. pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, 35. dari ibu dan bapaknya, 36. dari istri dan anak-anaknya. 37. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkan-

nya. 38. Banyak muka pada hari itu berseri-seri, 39. tertawa dan bergembira ria, 40. dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu, 41. dan ditutup lagi oleh kegelapan {Maksudnya mereka ditimpa kehinaan dan kesusahan} 42. Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka. Suroh 'Abasa mengandung teguran Allah kepada Rasululah saw. yang lebih mengutamakan pembesar-pembesar Quraisy yang diharapkan agar mereka masuk Islam daripada Ibnu Ummi Maktum yang buta, tapi telah diyakini keimanannya; Al Quran adalah sebagai peringatan; dan salah satu sifat manusia ialah tidak mensyukuri nikmat Allah. Suroh ini menerangkan tentang huru-hara pada hari kiamat, bahwa manusia pada hari kiamat terbagi dua. Dua hari lagi kita akan bertemu dengan Nishfu Sya’ban. Tentang fadhilahnya Nishfu Sya’ban banyak hadits diriwayatkan dan para Tabi’ien (generasi kedua sesudah para sahabat nabi) seperti Khalid bin Ma’dan, Makhul, Lukman bin Amir dan lain-lain, mereka sangat menghormati bulan Sya’ban, terutama malam pertengahan (Nishfu-nya), dengan melakukan ibadah dan sholat serta pembacaan du’a. Hal mana telah menjadi pertentangan di antara ulama; ada yang menyetujui dan menerimanya sebagai ibadah, dan ada pula yang mengingkarinya dan menganggapnya sebagai “Bid’ah”. Menurut pendapat imam “AlAuza’i” berkumpulnya orang di masjid untuk melakukan sholat sunnah secara jamaah, serta menghiasinya dengan hiasan lampu yang berlebih-lebihan, itu yang di anggap makruh atau bid’ah. Sedang melakukan ibadah sendiri-sendiri pada malam hari itu adalh ja’iz (dibolehkan). Karena para ahli fiqh telah sepakat, bahwa melakukan sholat sunnah secara berjamaah adalah makruh, kecuali sholat-sholat Tarawih, Istisqa, dan Kusuf (gerhana). Juga sholat yang dinamakan shalat “Baro’ah” berjamaah pada malam itu (malam Nishfu Sya’ban) adalah“bid’ah”,karena tidak pernah dilakukan oleh sahabat-sahabat Rosululloh dan para Tabi’ien. Kebiasaan melakukan shalat itu baru terjadi dalam tahun 448 H, yang ditentang oleh banyak ulama dan dinyatakan tegas-tegas, bahwa hukumnya adalah “bid’ah” mungkar, yang harus dicegah atau setidaktidaknya menjauhinya dan tidak turut melakukannya. Walhasil, walaupun terdapat beberapa hadist tentang keutamaan dan keagungan nishfu Sya’ban, namun janganlah berlebih-lebihan memuliakannya dengan melakukan hal-hal yang dicela oleh syari’at, dan tidak terdapat dasarnya dalam sunnah Rasulullah, dan sejarah para sahabat-sahabatnya serta para tabi’ien. (*)

Khazanah Islam

foto net

Pentingkah Ziarah Kubur?

Z

iarah kubur menjelang Ramadhan dan Idul Fitri merupakan tradisi yang baik dilakukan. Dengan ziarah kubur, orang diingatkan tentang kematian. Rasulullah bersabda: Aku mohon izin kepada Tuhanku untuk meminta ampun bagi ibuku, namun tidak diperkenankan. Lantas kumohon izin untuk menziarahi kuburannya, maka diperkenankan-Nya bagiku. Karena itu, berziarahlah kalian ke kuburan, karena hal itu bisa mengingatkan kalian akan kematian. Fenomena kematian merupakan tarbiyah ruhaniyah (pendidikan rohani) yang efektif untuk meningkatkan kadar moralitas keagamaan seseorang. Ini, karena dengan mengingat kematian, seseorang akan berpikir seribu kali bila ingin berbuat maksiat. Orang gampang korupsi, bertindak sewenang-wenang, tiranik, serakah, mau menang sendiri, suka menyakiti orang lain, misalnya, karena tiadanya kesadaran akan kematian. Itulah sebabnya, Khalifah Umar bin Abdul Aziz selalu berupaya mengingat tentang fenomena kematian itu. Hampir setiap malam beliau kupulkan para ulama untuk bermudzakarah (saling mengingatkan) tentang mati, kiamat, dan akhirat. Kemudian mereka menangis sesenggukan seolah-olah jenazah hadir di tengahtengah mereka. Kuburan, tempat jenazah dimakamkan, adalah saksi bisu dari kematian. Sabda Rasulullah saw, ‘’Cukuplah kematian sebagai pemberi nasihat.’’(HR Thabarani dan Baihaqi). Dengan demikian, maka kuburan menjadi semacam tugu peringatan bagi orang yang mudah lalai akan kematian. Hadis riwayat Imam Muslim yang dikutip pada awal tulisan ini mengingatkan kepada kita bahwa dengan ziarah kubur kita senantiasa diingatkan tentang adanya kehidupan lain setelah kehidupan ini. Dan orang yang masih hidup namun menyadari akan kematian, sama halnya dengan orang yang piawai dalam membaca trend masa depan, yang karenanya tidak kaget lagi, dan cakap dalam mengendalikan dunia ini. Karena memang kehidupan yang sekarang adalah rentetan dari kehidupan lain yang akan dilakoni manusia. Dan kematian hanya perhentian sementara dari pekerjaan yang bakal kita lalui itu. Ziarah kubur sebenarnya bisa dilakukan tidak saja tiap menjelang Ramadhan dan Idul Fitri seperti yang sudah menjadi tradisi dalam masyarakat kita, namun bisa dilakukan kapan saja. Nabi Muhammad saw menyatakan: Barangsiapa yang menziarahi kuburan kedua orangtuanya atau salah satu darinya tiap Jumat, maka dosanya diampuni dan ditulis sebagai orang yang berbuat kebajikan.’’ (HR Baihaqi). Maka, makna positif dari ziarah kubur tidak saja pada almarhum atau almarhumah yang didoakan, tapi juga bagi kita buat mempertajam kesadaran akan mati. Di tengah krisis dan banyak tantangan yang dihadapi sekarang ini, sugesti dari keyakinan akan mati ini layak dihidupkan. Karena keinsyafan ini bisa memompa semangat dan optimisme. ‘’Barangsiapa yang menyadari akan kematian, maka segenap musibah dan kerisauan dunia akan terasa kecil baginya,’’ jelas Ka’ab seperti yang dikutip oleh Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin. REPUBLIKA.CO.ID

Khotib dan Imam

Sholat jum’at kota palembang Tanggal, jumat 21 juni m / 1434 h

NO. NAMA DAN ALAMAT MASJID KHOTIB DAN IMAM 1 Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Ust. Prof. Dr. H. Aflatun Mukhtar, MA 2 Raya Taqwa Jl.Telaga Palembang Ust. Toto Aprianto, Lc. Ma 3 As-Sa’adah Mapolda Jl.Sudirman Plg Ust. H.A. Abdullah Sani. Spdi 4 Kiai Muara ogan Kertapati Palembang Ust. Cecep Supriatna, S.Hi 5 Baitul Magfiroh Asrama Haji Jl. Jend. Harun Sohar KM. 10 Palembang Ust. Drs. KI. H. Karim Subki 6 Assalam Komp. Perkantoran Dinas Pekerjaan Umum Prov. Sumsel Ust. H. Ahmad Fauzi 7 JamikAl-Mukhlisin Lr. Masjid Rt. 2 Rw. 9 Kel. Siring Agung Pakjo Ujung Plg Ust. H. A. Tarmizi Muhaimin, SpdI, Alhafis 8 Baitussalim Komp Griya Damai Indah Blok II KentenPalembang Ust. Drs. Sihabuddin Mustofa 9 Al Muhajirin Komp Kelapa Indah Km. 8 Palembang Ust. Drs. KH. Mursyidi GA 10 Assa’adah Talang Ratu Km. 5 Palembang Ust. Alamsyah Bayumi, S.Ag 11 Al-Aljihad Jl. Ariodillah No. 9 Rt.31 Km.4 Palembang Ust. Drs Umar Asmudin 12 Hidayatullah Jl. Sungai Sahang RT. 47/14 Lorok Pakjo Palembang Ust. H. Syarif Husain S.Ag MSi 13 Auditorium Graha Bina Praja Pemprov. Sumsel Ust. H. Musadat Holil 14 Al Muhklisin I Siring Agung Pakjo Palembang Ust. Drs M. Amin. S,M. Hum 15 Bank BRI Cab. Kapten A. Rivai Palembang Ust. Drs H.M Syamubi 16 Nurul Huda Jl. Jend. Ahmad Yani No. 1247/I Palembang Ust. Drs. H. Karim Subki 17 Syuhada Kampus Jl. Syuhada No. 1682 Rt. 33 Rw. 10 Lorok Pakjo Palembang Ust. H. Romhadi 18 Al-Ghaniy Jl. MP. Mangkunegara No. 1 RT.01 Sukamanju Sako Palembang Ust. H. A. Habibi Al-Hafiz 19 As-Sayyidah Jl. Mayor Ruslan Palembang Ust. Ahmad Fikri, S.Ag 20 Besar Jamiatul Islamiyah Kec. Ilir Timur I Jl. Letnan Hadin Km .3,5 Palembang Ust. H. Sifullah, S.Sos.I 21 H. M.Charma Alibasyah Jl. KHA. Wahid Hasyim Lr. Guba I Palembang Ust. Drs. Zainuddin Gofar 22 Baitul Mukminin Jl. Gubernur H. Achmad Bastari No. 1 Kel. Silaberanti Palembang Ust. Drs. H. A. Fikry 23 Jamik Ukhuwwah Kel. Duku Palembang Ust. KGS. M. Husni Tamrin Yusuf 24 Majmaussalam Jl. K.H. Wahid hasyim Lrg. Berdikari Rt. 25 Rw.06 Palembang Ust. Muri S.pd.I 25 Yayasan Assa’adah Jl. DI. Panjaitan Plaju Ilir Kec. Plaju Palembang Ust. H. Ibnu Rusydi MA 26 Al Falah Kampus Palembang Ust. KI. H. Abdul Khoir 27 Al-Azhar Jl. Enim Raya No. 7 A/832 A Perumnas Sako Palembang Ust. Drs. H. Ayik Alaydrus 28 Al-Hijrah Palembang Ust. M. Naziri, S.Ag 29 Jami’atul Mukminin kec. Ilir Barat I Bukit Besar Palembang Ust. H.M. Syukur, SE 30 Al – Ridhwan Jl. Pelita Gg. Wakaf Rt. 23 Kel. 20 ilir Palembang Ust. M. Irwan Yunus 31 Darul Muttaqien Komperta Palembang Ust. R. Agus Wardana, S.Ag 32 Al-Firdaus Jl. Srijaya Negara Komp. SMA Negeri 1o Bukit Lama Palembang Ust. Burlian Afdol 33 Nurul Amal Jl. Gersik/Lr. Selada No. 127 Rt. 21 9 Ilir Palembang Ust. Drs. H. Adib Kailani 34 Al-Ihsan Komp. Sosial dan Peternakan Kel. Sukabangun KM. 6 Palembang Ust. Drs. Eddy Prasetiya KUA 35 Baiturrahman Perum. Bukit Sejahtera Palembang Ust. Drs. H. Azhari Ali 36 Istifadah Hidayatul Muttaqin 36 Ilir Tangga Buntung Palembang Ust. Drs. Dullami Djalili 37 Al- Falah 1 Kel. Kemang Agung Kec. Kertapati Palembang Ust. Abdul Wahab, S.pd

SUMBER : KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.