Eceran
plg.ekspres@gmail.com Palembang Ekspres www.issuu.com/palpres
TERBIT 16 HALAMAN
SENIN, 24 JUNI 2013
Oknum Polisi “Tukang Peras” Dipropamkan Yang bersangkutan sudah saya panggil, saat ini sudah kita serahkan ke Propam Polres OKI agar diberikan sanksi disiplin -----------------------------
TERBAYAR
PALEMBANG.�PE - Sriwijaya Football Club (SFC) berhasil membayar tuntas kekalahan pada putaran pertama di Kanjuruhan dengan skor 4-1 saat bermain di Malang. Saat menjamu Arema tadi malam, tim kebanggaan warga Sumatera Selatan (Sumsel) itu berhasil membayar tuntas kekalahan dan merangsek ke posisi runner up kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013.
TUNTAS
Bersambung ke HAL 5
AKP H SURACHMAN
KAYUAGUNG.� PE – Oknum anggota Satuan Reskrim Polres Ogan Ko m e r i n g I l i r ( O K I ) b e r i n i s i a l RF yang diduga sempat meminta uang Rp 50 juta kepada seorang ibu rumah tangga bernama Devi Riasastri Yani (32), warga jalan H Yani Parit 11, Desa Sungai Rawa, Kecamatan Batang Tuaka, Riau. Diketahui, uang tersebut sebagai uang damai, atas kasus yang menimpa suaminya Herman, yang saat ini ditahan di Mapolres OKI. Beruntung Devi tidak menerima tawaran oknum Polisi tersebut, karena dia merupakan orang tidak mampu dan hanya bekerja sebagai buruh di tempat tinggalnya. Saat ini RF sudah diserahkan oleh Sat Reskrim Polres OKI untuk diproses sesuai peraturan yang berlaku di Divisi Propam Polres OKI. ”Yang bersangkutan sudah saya panggil, saat ini sudah kita serahkan ke
SALAH KOMUNIKASI
Akibat kesalahan komunikasi antara pemain belakang dengan penjaga gawang Arema, Kurnia Meiga, sehingga tendangan bebas Ponaryo Astaman, kapten SFC sukses mengoyang gawang Arema dalam laga tadi malam.
Bersambung ke HAL 5
FOTO NOVA WAHYUDI PALPRES
Kekasihku Renggut Mahkotaku (1)
Kenaikan�BBM�Subsidi�Bikin�Gejolak
D
UA tahun menjalin kasih dengan kekasih bukan waktu yang sebentar. Apalagi jika diisi dengan kebohongan dari pasangan seperti yang aku alami, meskipun belum terikat janji suci yang sah tapi aku terperdaya oleh rasa sayang. Ironisnya lagi orang yang aku kasihi tidak lebih dari pria bajingan yang tega memb o hongiku di belakang. Kecewa, marah dan merasa bodoh terus bergelayut di benakku. Mungkin aku sedikit polos dalam melihat arti sebuah hubungan, yang aku tahu setia dan kejujuran serta komunikasi menjadi kunci dalam menjalin tali kasih. Tapi apa daya kasih yang aku rajut dua tahun harus berantakaan di tengah jalan, itu juga aku yang memutuskannya setelah aib dosa dan kesalahannya berhasil aku bongkar. Aku mengenal kekasihku ini memang tidak lama, hanya dikenalkan Bersambung ke HAL 5
Anda Punya Cerita Undercover, Ingin berbagi cerita menarik tentang pengalaman pribadi anda mulai dari kisah asmara, perselingkuhan, pekerjaan atau cerita lainnya. Kirimkan permintaan wawancara khusus anda ke email : Semua cerita menarik tentang anda akan kami muat dengan penuturan bahasa Aku. Sehingga siapa pun anda identitasnya akan kami rahasiakan.
plg.ekspres@gmail.com
Pejabat Diduga “Ikut Main” PPDB PRABUMULIH.�PE�- Dugaan pungutan liar (pungli) bukan satu-satunya kabar tak sedap yang menyeruak dalam setiap penyelanggaraan proses penerimaan peserta didik baru (PPDB). Pasalnya, isu lainnya yang berkembang dan tak kalah hangat di kota Prabumulih adanya dugaan pejabat maupun anggota DPRD yang “ikut main” dalam proses PPDB. Dugaan adanya pejabat maupun anggota DPRD yang bermain mata yakni, caranya mulai dari mengirimkan nota surat hingga telepon langsung ke Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Prabumulih, atau melalui pejabat lain di Disdik hingga ke Kepala Sekolah dan panitia PPDB. Bersambung ke HAL 5
NAIKKAN TARIF
FOTO RIFAT PALPRES
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Christian Lumban Goal memberikan arahan kepada para sopir angkot yang menggelar demo kenaikan tarif.
Usulkan Unit Pengobatan Alternatif di RSMH PALEMBANG.� PE - Setelah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta mempunyai satu unit pengobatan alternatif dan komplementer, kini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) juga akan segera mengusulkan unit pengobatan alternatif dan komplementer di Rumah Sakit Muhammad Husein (RSMH) Palembang. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, dr Fenti menuturkan, dengan kebijakan Menteri Kesehatan tentang pengembangan program kesehatan, FOTO IST pihaknya akan berusaha meGUNTING PITA Kepala Dinkes Provinsi Sumsel, dr Fenti menggunting pita tanda nambah pelayanan kepada peresmian Klinik Herbal Djeng Djumaroh, Sabtu (22/6).
Bersambung ke HAL 5
PALEMBANG.�PE – Pemberlakuan kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar sejak Jumat (21/6) lalu, ternyata tidak dibarengi penetapan harga kebutuhan pokok lainnya, sehingga menimbulkan polemik dan gejolak di tengah masyarakat. Salah satunya penetapan tarif ongkos angkutan umum. Di seluruh wilayah tanah air, termasuk Sumatera Selatan (Sumsel), persoalan tarif angkutan umum sudah mulai mencuat. Seperti di Kota Palembang. Meski Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) belum menetapkan ongkos angkutan umum di Palembang, namun beberapa sopir angkutan kota (angkot) malah sudah menaikkan tarif lebih dulu.
Fajri, misalnya. Salah satu sopir angkot trayek AmperaKM 5 ini sudah memberlakukan ongkos baru tepat kenaikan harga BBM pada Sabtu (22/6) lalu. “Ongkos angkot kami naikkan Rp 1.000, kalau sebelumnya Rp 2.500 sekarang Rp 3.500. Tapi kalau ada yang beri Rp3.000 kami terima,” akunya. Dia mengaku terpaksa menaikkan ongkos secara sepihak. Menyusul, pemerintah maupun Organda belum menetapkan tarif resmi. “Kalau keputusannya belum jelas, kami pasti rugi mas. Karena setiap hari kami narik penumpang,” terangnya. Senada diakui Agus, sopir angkot Bukit- Ampera. Dia mengaku sudah menaikkan ongkos angkot menjadi Rp 3.5000. “Sekarang harga bensin sudah mahal, kalau Bersambung ke HAL 5
Tersandung Kriminal, 3 PNS Terancam Pecat
dan Narkoba,” tegasnya PANGKALAN�BALAI.� kepada Palembang EkPE – Bupati Banyuaspres, Minggu (23/6). sin, Ir H Amiruddin Ketiga pegawai terseInoed melalui Kepala but yakni Hermansyah Badan Kepegawaian dan Muslimin meruDaerah (BKD) Kabupakan tersangka dalam paten Banyuasin, Meldi kasus dugaan korupsi Sartono menegaskan cetak sawah seluas 1.800 jika tiga oknum pegawai hektare di 9 desa, Kenegeri sipil (PNS) yakni camatan Pulau Rimau, Hermansyah, Muslimin dan Ivan yang terlibat H Amiruddin Inoed Kabupaten Banyuasin menggunakan anggaran kasus dugaan korupsi dan narkoba akan diberikan sank- APBN sebesar Rp 18 milyar tahun si terancam dipecat. “Sanksi se- 2012, yang merupakan PNS dari mentara berupa pemecatan PNS Dinas Pertanian dan Perternakan bagi yang terlibat kasus korupsi Bersambung ke HAL 5