Freezine #09

Page 1

Inspirasi Generasi Muda

MAGAZINE

ISSUE: LITERATION DIGITAL VS CETAK, DUA SETERU GUDANGNYA ILMU

NETIZEN KEMBALI KE TWITTER ?

MENUNGGU PERPUSTAKAAN UNPAD BEROPERASI HINGGA MALAM

#09

NOVEMBER 2017


KATA REDAKSI

PERS MAHASISWA GENERA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN PIMPINAN UMUM FARIS M. RASHIF PIMPINAN REDAKSI ANDI HANA M.E. REDAKTUR PELAKSANA CETAK MUHAMAD MAULANA Tim Editor M. FAHRI ANNISA NUR RAHMANI AURELIA FADHILAH AWALDI RAHMAN DEVI MAULIDIA DINAH TRIAYU FUJI HARTANTI MAYANG KIRANA MENTARI NUR AZIZAH MUHAMMAD MAULANA ALIAH NUR AISYAH RAHADIAN N. PRATAMA SHEILA RUTH WAHYU RIANSYAH Tim Layout FIRDARANI K. RIVANISA AZIZAH RAHARJA EIDELITA ARFIANI CUT MUTHIA FANNI SILALAHI ASTARI AVISHA AMMAR MUHTADI MASNING MAUNAH KELVIN KHARISMA SYACHNURUL KAMILA MARWA ELFINA SYIFANI

Kita akan selalu mengomentari adik-adik kita yang hobi mengunggah foto ootd di Instagram. Kita juga akan selalu mengomentari adik-adik kita yang update ig story sampai bentuknya titik-titik. Generasi pendahulu akan selalu mengobservasi generasi di bawahnya, membandingkannya dengan zaman mereka, yang berujung merasa generasi dirinyalah yang paling benar. Kids zaman now. Jujur saja, Saya sendiri lelah mendengar tiga kata tersebut. Tapi nampaknya kids zaman now akan selalu digunakan dalam obrolan sehari-hari yang merujuk pada remaja kekinian yang hidupnya tak jauh dari media sosial dan hal-hal berbau masa kini lainnya. Generasi pendahulu hanya bisa geleng-geleng kepala menyaksikan betapa teknologi mengubah pola hidup generasi masa kini. Tiada hari tanpa dunia maya, begitu kata para generasi pendahulu. Lalu komentar ini akan mengacu pada tuduhan berubahnya etika dan moral kids zaman now. Ketimbang menyalahkan kids zaman now, kenapa tidak mencoba merangkul mereka sambil bersama-sama beradaptasi dengan zaman? Ketimbang sibuk berkomentar tentang kemerosotan moral, kenapa tidak melihat sisi positif dari fenomena yang terjadi pada generasi sekarang? Intinya, akan lebih baik generasi pendahulu dan generasi sekarang untuk saling mengerti, tidak menjatuhkan, dan berhenti merasa dirinya paling benar. Zaman akan terus berubah. Generasi-generasi lainnya akan muncul di masa depan. Sudah waktunya kita berhenti saling ejek hanya gara-gara perbedaan tahun lahir. Generasi pendahulu harus mengajak generasi di bawahnya untuk duduk bersama agar tidak tenggelam dalam arus teknologi yang memabukkan, bukannya justru menertawakan. Bunga Citra Lestari saja bilang kalau kita semua pernah muda. Andi Hana M.E.


Pr

DAFTAR Isi ISU UTAMA: 05

Digital Vs Cetak, Dua Seteru Gudangnya Ilmu

PROFIL Intip Sisi Lain dari Subhan 08 Nulkarim, yuk!

ENTERTAINMENT Memeriahkan Konser 22 Spotify On Stage di Indonesia

SUARA MEREKA Suka Duka Ospek Fakultas 10

SURVEY Menunggu Perpustakaan Unpad

Sejauh Mana TPB Unpad?

12

AGRINEWS Menemukan Kebahagiaan 14 di Pertanian Bersama Ajoy.asia KABAR KAMPUS Pola Pembinaan Ala Fakultas Pertanian Regenerasi 2017 Mengenal Lebih Dekat dengan Radio Kampus Unpad

GSLS Magang di Luar Negeri atau Dalam Negeri? KARYA Langkah yang Gamang

16

OPINI Netizen Kembali Ke Twitter?

18

EXTRAS

20

24 26

28 30


The Most

TECHNOLOGICALLY EFFICIENT MACHINE

That Man Ever Invented

Is The

BOOK


ISSUE

5 | Genera Magazine


ISSUE

Genera Magazine | 6


ISSUE gadget, untuk ke toko buku juga butuh effort lebih untuk sebagian orang,� kata Latifah Azmi, siswi SMAN 3 Jakarta yang juga menjadi penggemar buku. Nah, untuk kekurangan dari e-book, ketiga narasumber sepakat bahwa untuk membaca e-book membutuhkan gadget yang cukup besar untuk memberikan kenyamanan bagi para pembacanya. Selain dapat menimbulkan kelelahan pada mata, e-book akan membuat pembacanya lebih sulit untuk fokus. Selain itu, dampak bagi penulis sendiri adalah mereka tidak mendapatkan hak royalti dari hasil penjualan e-book yang ilegal. Beralih ke buku cetak, walaupun kini pamornya bersaing dengan buku digital, tetapi ketiga narasumber sepakat dalam memilih buku versi cetak untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan membaca mereka. Harga yang lebih tinggi pun tidak menjadi permasalahan. Menurut Latifah, ada kebanggaan tersendiri ketika ia memiliki buku cetak. Hal serupa juga disampaikan oleh Gammal “Buku cetak lebih gampang dikaji soalnya gampang dibolak-balik, dan sensasinya; mulai dari baunya, kesan “keren�nya, seni-nya, pokoknya feel-nya lebih dapet, Untuk kekurangannya, buku cetak itu secara fisik berat sama agak makan tempat. Dan ketika ada buku-buku tertentu yang susah dicari, pasti sekalinya ada ya fotokopian. Balik lagi ke pelanggaran hak cipta, deh.� Meski wujud buku sudah bertransformasi, sampai kapanpun fungsi buku akan selalu tetap sama, yaitu sebagai gudangnya ilmu dan jendela dunia. Kelebihan dan kekurangan keduanya tidak akan begitu berarti jika minat baca masyarakat tetap ada dan meningkat. Jadi, terus budayakan membaca, ya!

(LG/Azizah R.)

7 | Genera Magazine


PROFIL

INTIP SISI LAIN DARI

SUBHAN NULKARIM YUK!

“Q&A Bareng Subhan�

H

alus, sederhana, bijaksana, kalem dan penuh pemikiran. Yap, seperti itulah kesan pertama yang kita dapatkan dari Subhan Nulkarim, sang Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KMFP UNPAD 2016. Berpasangan dengan Munida, mahasiswa asal Sukabumi ini terpilih secara demokratis melalui Pemilihan Mahasiswa yang lalu. Mahasiswa yang lahir di Sukabumi pada tanggal 22 April itu mungkin sebelumnya tidak pernah menyangka akan mengambil alih nahkoda dari Ketua BEM sebelumnya, yaitu Agung Muhammad Yusuf. Tapi memang amanah tidak akan pernah salah pundak, Tuhan memiliki rencana tidak terduga untuk menaikkan derajat kepemimpinan seseorang.

Subhan, begitulah teman-teman Memanggilnya. Pria jebolan MAN 3 Sukabumi ini ternyata memiliki sisi lain apabila ia sedang tidak dalam lingkungan kampus loh. Dari menyukai olahraga ekstrim sampai asmara yang sebelumnya tidak banyak orang yang tahu, namun kali ini akan dikupas tuntas semuanya oleh tim Reporter GENERA. Seperti apasih sisi lain Kang Subhan ini?

Genera Magazine | 8


PROFIL

GENERA : Sebelumnya apakah akang pernah terpikir untuk masuk ke Jurusan lain nggak selain Perta nian? SUBHAN : Hmm jadi sebenernya citacitaku dulu tuh bukan pertanian tapi ingin masuk militer. Tapi karena cita-cita itu udah eng gak memungkinkan makanya aku pilih pertanian. Kenapa? Karena latar be lakang keluargaku dari pertanian, terus daerahku juga berpotensi dalam pertanian makanya aku pilih jurusan ini. Yaaa dengan harapan nya sih aku bisa ikut berkontribusi di keluarga dan daerahku. GENERA : Tapi enggak nyesel kan masuk Jurusan Pertanian? SUBHAN : Enggak dong, nggak nyesel. GENERA : Ketika akang sedang bosan dengan semua hal dari akademik hingga organisasi, apasih yang biasanya yang akang lakuin? SUBHAN : Aku biasanya jalan-jalan, aku cari suasana baru, cari hal baru. Contohnya aku pergi keluar kota en tah itu sendiri atau sama teman, pulang ke rumah sampe ngelakuin berbagai olahraga di kostan. GENERA : Ada enggak sih hobi atau sisi lain akang yang enggak orang ketahui? SUBHAN : Hmm apa ya.... aku tuh suka ngomong sendiri dikostan hahaha. Jadi seperti latihan gitu, latihan public speaking. Terus aku juga latihan olahraga ekstrim loh tanpa orang ketahui hahaha. GENERA : Wah Olahraga Ekstrim? Apa aja tuh contohnya?

SUBHAN : Aku suka jungkir balik sendiri, dan juga seperti bela diri gitu dan ini gak pernah aku liatin ke orang-orang. Cuma aku yang tahu. GENERA : Wah apa akang pernah ikut kegiatan bela diri seperti itu? SUBHAN : Kalo ikut lomba gitu-gitu sih enggak pernah, tapi kalo berantem udah hahaha. GENERA : Apakah ada kebiasaan lain yang suka akang lakuin lagi selain itu? SUBHAN : Oh iya, aku suka masak! Ja rang orang tau aku suka masak. Bahkan aku jadi koki loh selama di KKN. Aku suka masak apapun kayak ayam, sayur dan lain-lain. Dengan masak tuh kita bisa meng explore diri masak juga menurutku sebuah seni. GENERA : Gimana sih masalah asmara seorang Subhan? SUBHAN : Aduh ya dari dulu gini-gini aja aku mah, gak ada yang istimewa. Untuk seseorang yang aku sukain sih pasti ada ya, tapi karna banyak kesibukan sehingga aku enggak terlalu menyempatkan untuk me mikirkan hal asmara gitu hahaha. GENERA : Ada cerita unik tentang as mara akang enggak? SUBHAN : Apa ya hmm... dulu sih aku pernah ada ‘Cerita Cinta di Pesantren’ hahaha.

Wah ternyata ada banyak hal yang baru kita tahu ya dari sosok Ketua Bem KMFP yang terlihat kalem ini. Sukses Terus Kang Subhan! (LG/ Paramita)

9| Genera Magazine


SUARA MEREKA

P

enerimaan mahasiswa baru merupakan hal yang tampaknya sudah sangat umum dilakukan di setiap universitas, termasuk di universitas kita ini, Universitas Padjadjaran. Tahap pertama penerimaan mahasiswa baru dimulai dari Prabu dan dilanjutkan dengan ospek yang diadakan di setiap fakultas. Di sinilah terdapat beberapa perbedaan dari setiap fakultas, baik dari budaya penerimaan mahasiswa barunya, maupun dalam proses pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru yang biasa dinamakan ospek fakultas ini. Tentunya juga ada suka dan duka yang dialami selama proses ospek fakultas ini. Di sinilah kami akan merangkum, kira-kira apa saja sih suka dan duka yang dialami baik oleh peserta maupun panitia dari ospek fakultas-fakultas di UNPAD ini? Dan apakah suka duka dari ospek fakultas lain berbeda dengan ospek dari Fakultas Pertanian kita ini?

KATA PESERTA Graciella

Peserta PAB Ospek Fakultas Pertanian UNPAD

“Untuk sukanya itu adalah jadi sibuk, karena aku tipe orang yang ga suka kalau gabut. Sementara, dukanya itu adalah pegel karena harus duduk terus untuk waktu yang lumayan panjang.”

“Sukanya adalah karena bisa ketemu teman-teman baru di Faperta. Untuk dukanya sih karena PAB jadi harus bangun pagi.”

Vara

Peserta Ospek Fakultas Komunikasi UNPAD

Angel

Peserta PAB Ospek Fakultas Pertanian UNPAD

“Kalau menurut aku, sukanya itu karena bisa berkenalan dengan banyak teman dan dapat banyak pengalaman juga. Untuk dukanya mungkin jadi lebih cape dan mengurangi waktu libur.”

suka Duka

Ospek Fakultas UNPAD

Genera Magazine | 10


EXTRAS SUARA MEREKA

KATA PAnitia “Sukanya karena bisa lebih dikenal oleh sesama panitia dan angkatan 2017. Dukanya karena aku medik, aku suka kasihan ketika melihat peserta yang sakit atau pingsan.�

Nadia

Panitia Ospek Fakultas Ilmu Budaya UNPAD

Cahya

Panitia PAB Ospek Fakultas Pertanian UNPAD

“Sukanya itu karena bisa kenalan sama teman-teman dari jurusan lain. Terus, job desc dari divisi yang aku pilih itu memang aku suka banget, jadi aku ga berasa seperti kerja dan malah merasa senang. Dukanya itu harus balik ke kampus duluan sebelum liburan selesai. Sehingga yang harusnya masih bisa bantu-bantu

“Untuk dukanya, kalau dilihat dari kendala, contohnya adalah karena jaman udah berubah sementara konsep yang dibawa masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga ada beberapa bentuk penolakan dari sisi dekanat. Tapi karena aku yakin bahwa konsep yang aku bawa ini benar dan dilihat dari hasil tahun-tahun sebelumnya, justru konsep ini menghasilkan hasil yang baik di mata aku. Itu mengapa aku tetap mau mempertahankan

Gumiwang

Ketua Pelaksana PAB Ospek Fakultas Pertanian UNPAD

Kegiatan ospek fakultas memberikan pembelajaran yang penting, baik bagi peserta maupun panitia. Tetap semangat dalam menjalakannya ya! (LG/Diana & Byelqist)

11 | Genera Magazine


SUARA MEREKA

SUDAH SEJAUH MANA TPB UNPAD?

T

ahap Persiapan Bersama (TPB) merupakan masa perkuliahan selama satu semester yang dimulai pada awal semester di Universitas Padjadjaran (Unpad) yang bersifat wajib untuk diikuti oleh seluruh mahasiswa baru. Mata kuliah yang dipelajari saat TPB sebenarnya telah didapatkan saat dibangku SMA, tentunya di bangku kuliah akan semakin mendalam dan sulit. Baru tahun lalu Unpad menjalankan kurikulum TPB untuk pertama kalinya yakni pada angkatan 2016. Matakuliah untuk TPB yaitu antara lain Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Olahraga Kesenian dan Kreatifitas (OKK), PKN, Agama, dan lainnya. Tidak hanya Unpad yang menggunakan kurikulum TPB namun juga universitas-universitas lainnya salah satunya Institute Teknologi Bandung (ITB). Berbeda dengan Unpad, ITB sudah sejak lama menggunakan kurikulum TPB yang berlaku selama 2 semester diawal masuk perkuliahan. Dalam TPB ini dipelajari matakuliah-matakuliah yang mendasar sebagai pondasi bagi penyerapan ilmu pada semestersemester berikutnya. “Mata kuliah TPB di ITB antara lain Matematika Dasar, Kimia Dasar, Fisika Dasar, Bahasa, Olahraga, Agama dan lainnya“ tutur Nova Yeni Sinaga angkatan 2016 mahasiswi ITB. Lain halnya dengan mahasiswa ITB, mahasiswa Unpad masih “TPB sangat memberatkan untuk saya, terlebih lagi OKK itu sampai 3 SKS lalu menuntut kami untuk membuat Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dibidang pengabdian pada masyarakat. Setiap pertemuan perkuliahan kami harus memberikan 2 ide secara tertulis untuk nantinya diterapkan di desa yang akan kami kunjungi. Tugas akhir kuliah OKK nantinya adalah membuat tulisan karya ilmiah yang akan dikumpulkan pada bulan Januari mendatang yang dikerjakan secara individu. Padahal penyampaian materi saat perkuliahan kurang efektif,” Kata Febri Samosir mahasiswa Unpad angkatan 2017.

Genera Magazine | 12


SUARA MEREKA

Tetapi lain halnya dengan pendapat Henry Pro Deo mahasiswa Unpad angkatan 2016 ia menyampaikan bahwa,“Pelaksanaan TPB cukup baik karena dapat mempererat kekerabatan antar fakultas di Unpad serta memperluas jaringan perkenalan. Matakuliah dasar seperti Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sangat tepat dipelajari diawal semester karena sangat berguna untuk proses perkuliahan dan untuk menyusun tugas akhir nantinya. Namun disayangkan, pelaksanaan OKK tahun 2016 menurut saya kurang efektif dikarenakan sebagian dosen tidak dapat memantau kegiatan mahasiswa ajarnya dengan baik. Selain itu, banyaknya mahasiswa dalam satu ruang kelas membuat proses belajar mengajar menjadi tidak efektif. Banyak dok. dari fasilitaamirah tor setiap kelas juga memiliki kesibukan masing-masing sehingga banyak mahasiswa yang terlantar pada saat kegiatan OKK. Banyak perencanaan yang dipaparkan namun tidak dapat diterapkan secara merata. Jumlah SKS dengan waktu yang dibutuhkan tidak sesuai sehingga banyak dari mahasiswa menganggap remeh matakuliah tersebut. Harapan sayakedepannyaagar waktu dapat digunakan dengan efektif pada mata kuliah OKK ini, lalu memiliki kesadaran untuk membantu warga desa, tidak hanya untuk memenuhi tugas dari kampus melainkan dapat mengaplikasikannya dalam masyarakat sehingga tujuan OKK tercapai dan mahasiswa dapat berguna bagi lingkungan Unpad.� TPB yang diterapkan di Unpad masih harus diperbaiki lagi dilihat masih banyaknya keluhan yang dirasakan angkatan 2017 dalam menjalani TPB diawal semester ini. Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada angkatan 2016 seharusnya menjadi contoh agar TPB dapat berjalan lebih baik lagi. Terlebih lagi untuk mata kuliah OKK yang masih banyak perbaiki agar tidak terulang kembali kesalahan-kesalahan tahun lalu.(LG8/Mastri)

ISSUE 3

UNPAD

13 | Genera Magazine


AGRINEWS

Menemukan Kebahagiaan di Pertanian Bersama Ajoy.asia

P

ertanian bukanlah aspek yang familiar bagi semua kalangan, khususnya para generasi muda. Familiar saja tidak, apalagi menyenangkan? Ajoy.asia sebagai media start up muncul untuk mematahkan stigma yang ada. Ajoy.asia mencoba mengaitkan dunia pertanian dengan lifestyle generasi muda masa kini. Kami berhasil menemui salah seorang founder dari Ajoy.asia, Fajar Bolipia, di sebuah kedai kopi di Jatinangor untuk membahas lebih dalam mengenai Ajoy.asia dan terobosanterobosannya. Ariandi Setiawan (A) berbincang dengan Fajar Bolipia (B) selaku Chief Product Officer (CPO) Ajoy.asia. A : Apa itu Ajoy.asia? B : Ajoy itu nantinya bakal jadi sebuah media, event, dan job platform. A : Siapa saja pihak yang menggerakkan Ajoy? Genera GeneraMagazine Magazine | | 8 14

B : Awalnya gue sama Kang Jek (Yogi H. Tirtosemito), dia selaku CEO nya, terus ada Rizki (Muhamad Rizki) selaku CTO, dia ini pernah di Tokopedia. Terus kalau gue sendiri selaku CPO nya. Terus Delila (Delila D. Agratia) selaku CMO, dia senior kita di Genera tuh, dulu jadi reporter. Yang terakhir Novan (Novan Nurul Alam) selaku CCO, dulunya pernah di Kumparan. Empat orang dari kami tuh dari Faperta UNPAD, satunya lagi lulusan Telkom University. A : Apa arti dibalik nama Ajoy? B : Kepikiran pas di kamar mandi, emang tiba-tiba suka dapet ide di situ. Kenapa ajoy? Ya agriculture joy gitu. Itu sih simpelnya. Kalo masalah filosofinya ya A tuh huruf pertama, sama kaya pertanian udah jadi kebutuhan primer kita. Joy dari namanya yang joy itu, gue mau bikin pertanian keliatan lebih menyenangkan nggak dari sudut pandang gue doang tapi banyak orang. A : Kapan Ajoy berdiri dan apa sih hal yang mendasari berdirinya Ajoy? B : Juli tahun ini berdirinya. Yang mendasarinya sih awalnya kami ngeliat antar perangkat-perangkat yang bergerak di bidang pertanian masih nggak terkoneksi dengan baik. Kami mau coba membuat koneksi tersebut. Anak-anak muda juga kalo mau nyari info dan berita


AGRINEWS

15 | Genera Magazine


KABAR KAMPUS

Source : Artemis PAB 2017

POLA PEMBINAAN ALA FAKULTAS

P

enerimaan mahasiswa baru dilakukan setiap tahunnya oleh seluruh fakultas yang ada di Unpad. Khususnya Fakultas Pertanian, yang kegiatan penerimaan mahasiswa barunya di tahun ini disebut dengan PAB (Penerimaan Anggota Baru). PAB merupakan kegiatan dari rangkaian pola pembinaan di Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian atau KMFP yang dilaksanakan pada jenjang pertama perkuliahan. Tujuan dari kegiatan PAB adalah untuk mengenalkan pertanian pada umumnya serta budaya yang ada di lingkungan KMFP pada khususnya. Pengenalan lingkungan kampus dan pembekalan tentang kesadaran akan jenjang yang baru juga dilakukan dalam kegiatan PAB tersebut. Selain itu, penanaman berpikir kritis, manajemen diri dan manajemen stres juga menjadi salah satu target dari kegiatan PAB. Hal yang sangat penting dalam kegiatan PAB ini adalah memperkuat ikatan dari angkatan baru itu sendiri. Genera Magazine | 16

PERTANIAN Pada tahun ini, tema dari kegiatan PAB adalah OLYMPUS. “Olympus itu sendiri memiliki kepanjangan Organize Religius Youth Manner Pride Unite dan Spirit,� ungkap Gumiwang selaku Ketua Pelaksana PAB OLYMPUS 2017. Disamping pemberian materi manajemen diri dan pengenalan KMFP, dalam kegiatan PAB juga dilaksanakan LGD dalam rangka mengasah pikiran kritis para

...


KABAR KAMPUS

Source : Artemis PAB 2017

Harapannya, setelah mengikuti kegiatan PAB, peserta dapat memiliki mental yang kuat, dapat berbaur dengan lingkungannya, loyal, memiliki etika yang baik, disiplin, dan yang terpenting memiliki rasa cinta dan bangga terhadap pertanian.

Source : Dok. Dita Shabrina

Penyampaian informasi mengenai beasiswa dan Student Center Learning juga disampaikan dalam kegiatan PAB. Penjelasan lebih lanjut dari Gumiwang mengenai hal yang ditekankan dari kegiatan PAB 2017 yaitu agar peserta dapat respect terhadap diri sendiri, sosial, dan agama. “Sebenarnya, PAB tahun ini hampir sama dengan tahun tahun sebelumnya. Cuma di tahun ini aspek religius lebih ditekankan,” ujar Gumiwang. Penekanan aspek religius diterapkan melalui kegiatan solat dhuha dan pembacaan al-quran serta tausiyah di setiap minggunya. Bagi yang beragama non muslim pun diadakan kegiatan keagaaman.

PAB 2017

“Untuk temen temen panitia PAB, carilah alasan kalian yang lebih berkesan kenapa ingin bergabung di kepanitiaan kaderisasi ini, dan untuk para peserta PAB 2017, dekatilah kakak-kakak kalian karna kita ingin kalian nyaman di Faperta”, tutup Gumiwang. Menteri PSDM BEM Fakultas Pertanian, Dinda Fiko, menyampaikan “Harapannya untuk kegiatan PAB 2017, apapun yang telah dikonsep oleh panitia untuk membentuk adik-adik yang lebih baik dapat terealisasi dan berjalan dengan lancar sampai akhir.”.(LM/Ayuning Tiara & Dita Shabrina)

Semoga kegiatan PAB 2017 dapat berjalan lancar dan peserta menjadi bagian dari KMFP yang seutuhnya SEMANGAT ! 17 | Genera Magazine Dok. : www.google.com


KABAR KAMPUS

Regenerasi 2017

Selamat Datang Laskar Genera 8

R

egenerasi, proses rekrutmen anggota baru Persma Genera telah berlangsung sejak bulan Februari 2017 kemarin. Proses rekrutmen ini diawali dengan pengisian formulir yang berlanjut ke tahap interview. Tidak hanya itu, di dalam Regenerasi juga diadakan pembekalan materi dari berbagai pembicara untuk menambah pengetahuan para peserta Regenerasi 2017. Rangkaian acara Regenerasi ini dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan. Rangkaian acara dari Regenerasi diawali dengan acara Genera Buka Rumah pada 1 Maret 2017 yang berisi pemaparan mengenai Persma Genera itu sendiri. Di sini anggotaanggota baru dapat mengetahui susunan keorganisasian Persma Genera, bidangbidang yang ada di dalam Genera, sekaligus mengenal kakak-kakak yang ada di Genera. Selanjutnya pada tanggal 14 Maret 2017 diadakan pendidikan dan lati han mengenai leadership oleh Kang

Genera Magazine | 18

Yitzhak Nazareth (Founder of Kikonoka & Young Wildnative). Pendidikan dan latihan selanjutnya berupa materi mengenai “Journalism 101 and all about reporter“ oleh Kak Delila Deagrathia (copywriter @infobdg) pada 21 Maret 2017. Di sini peserta Regenerasi belajar menulis berita dengan berbagai tema yang akan menjadi langkah awal dalam pengembangan kemampuan menulis berita. Setelah kemampuan menulis yang diajarkan pada minggu sebelumnya, kemampuan selanjutnya yang diasah di Regenerasi adalah kemampuan dalam mengambil gambar atau fotografi oleh Kak Fajar Bolipia (Ketua Spektrum 2014-2015) dan Kak Isra D. Martha (Videographer Laskar Genera 5). Pemaparan materi mengenai kemampuan fotografi ini berjudul “Enhancing Photography Skill� dan diadakan pada tanggal 29 Maret 2017. Kali ini, selain belajar mengenai


KABAR KAMPUS pengambilan gambar secara professional peserta juga belajar tips dan trik cara pengambilan gambar melalui handphone atau yang disebut phonetography. Pemaparan materi terakhir diadakan pada tanggal 5 April 2017 dengan tema “How to make Visually Appealing Content”. Pembicara kali ini adalah Kang Rifki Muhammad (Kepala Bidang Kreatif Warta Kema Unpad) yang menjelaskan mengenai layouting dan Kak Gugun Gunawan (Pimpinan Umum Genera 2015-2016) yang menjelaskan mengenai cinematography. Yasya, salah satu peserta Regenerasi, mengatakan bahwa konten-konten penting dari rangkaian Regenerasi ini sangat bermanfaat untuk ke depannya. Selain itu, pemateripemateri yang didatangkan juga bagus sehingga ilmu dapat tersampaikan dengan baik kepada para peserta. Regenerasi ini juga menurutnya berguna untuk mengenal teman-teman sesama calon Laskar Genera 8. Tugas-tugas yang banyak diberikan juga berguna karena dapat menambah ilmu mengenai jurnalistik dari berbagai bidang.

Setelah rangkaian acara tersebut, ada rangkaian terakhir yang merupakan acara puncak dari Regenerasi 2017 yaitu “Genera’s Welcoming Party”. Di acara ini, peserta yang merupakan calon laskar Genera 8 bisa saling sharing dan semakin mengenal dengan Laskar Genera 6 dan 7 serta ditutup dengan acara saling tukar kado yang dapat mempererat keakraban semua anggota Laskar Genera 8 yang berjumlah 74 orang dan foto bersama dengan seluruh Laskar Genera yang hadir. Pada acara puncak tersebut terpilih dua peserta Regenerasi terbaik yaitu Enzo dan Dita. Dengan rangkaian yang diadakan pada 3 Mei 2017 ini, Genera secara resmi menyambut kedatangan para Laskar Genera 8. Selamat datang dan selamat berkarya Laskar Genera 8! (LG/Diana)


KABAR KAMPUS

MENGENAL LEBIH DEKAT DENGAN

RADIO KAMPUS

S

iapa sih yang tidak tau radio kampus di Unpad? Pasti sebagian dari mahasiswa, mengenal beberapa nama radio kampus yang masih eksis sampai saat ini. Baik itu radio dari Unpad, maupun radio dari UKM kampus ataupun UKM dari fakultas. Ketiga radio kampus tersebut, tentunya memiliki ciri khas dan peranan yang hampir sama. Peranan utama adanya radio kampus yaitu sebagai wadah penyalur bakat ataupun minat mahasiswa. Selain itu radio kampus juga berperan sebagai media komunikasi yang akan memberikan informasi seputar kampus baik itu internal kampus maupun eksternal kampus. Diluar dari semua peran tersebut radio dalam lingkup universitas tentunya bermanfaat sebagai ajang untuk mempersatukan individu dari tiap jurusan. Berikut ini akan ada sedikit bahasan mengenai beberapa radio kampus yang masih eksis sampai saat ini. Contohnya RadioMu sebagai radio UKM di Unpad yang lebih fokus ke banyak hal. Tema siaran yang dibawakan Genera Magazine | 20

DI UNPAD

RadioMu yaitu life style, I-Pad atau biasa dikenal dengan berita kampus, musik seperti FNO (Fiday Night Outs), budaya dan hobi seperti J-Time dan K-Time, Cinelost dan Hollysip serta ada juga ada tema percintaan yaitu Heart2Heart dan JNE (Jomblo Nights Euy). Berbeda lagi dengan radio yang satu ini yaitu Blur Radio yang merupakan salah satu UKM di FIB Unpad. Radio ini lebih berfokus ke musik dan broadcasting. Selain kedua hal itu, Blur Radio juga membagi setiap anggotanya ke dalam jobdesk seperti reporter, editor dan lain-lain. Jobdesk ini sebenarnya dilakukan dalam hal peliputan acara. Selain itu, mereka juga bekerja sebagai media publikasi dalam menjalankan tugas sebagai media partner. Selain 2 radio tersebut ada juga nih radio yang akan dibahas selanjutnya yaitu Fun Radio. Fun Radio merupakan sebuah radio fakultas yang berada di bawah naungan laboratorium Fikom Unpad. Selain ada kegiatan on air seperti radio pada umumnya, Fun Radio juga memiliki kegiatan off air seperti media


KABAR KAMPUS partner dalam sebuah event dan membuat event yang merupakan salah satu program kerjanya. Kalau untuk tema siarannya ada Instak (Informasi Seputar Akademik), Bangtek (Bincang – Bincang tentang Komunikasi), Communitalk (Community Talkshow), Explore Music dan masih banyak lagi. Sementara untuk pembagian jobdesknya setiap orang memiliki tugas di on air dan off air. Apabila dibandingkan dengan radio biasanya, jumlah pendengar radio kampus memang tidak terlalu banyak hanya sekitar 2-15 orang pada jam – jam kerja atau pada saat kuliah. Kalau diluar jam kuliah biasanya pendengarnya akan lebih dari itu. Salah satu hal yang mempengaruhi jumlah pendengar radio yaitu tema siaran yang dibawakan. Salah satu usaha yang dilakukan radio kampus untuk tetap eksis di kalangan mahasiswa yaitu dengan tetap update informasi di media sosial yaitu

dengan memanfaatkan media pendukung seperti Instagram, Line@ dan Twitter. Media sosial bermanfaat untuk memberikan info seputar liputan dan juga info tentang jadwal dan tema siaran yang akan dibawakan. Dari sekian banyak media informasi baik itu online ataupun offline, tentunya ada harapan– harapan tersendiri bagi para penyiar radio kampus. Saya berharap semoga saja radio kampus dapat tetap mengudara dan memberikan manfaat bagi semua orang, ucap Mita selaku anggota dari RadioMU. Menurut Nisa sebagai anggota Blur Radio ia pun berharap semoga bisa jadi radio fm pada umumnya agar mudah diakses mahasiswa dan tetap eksis sementara untuk para anggotanya semoga dapat menyalurkan hobi serta dengan bergabungnya di radio kampus ini semoga bermanfaat untuk dunia kerja nantinya. (LG/Dyana)

21 || Genera GeneraMagazine Magazine


GSLS

Genera Magazine | 22


GSLS

1 ETOS KERJA

Orang-orang Jepang memiliki etos kerja yang sangat tinggi sehingga bisa membentuk pribadi yang disiplin dan juga ulet. “Orang-orang Jepang sangat disiplin dan pekerja keras. Mereka sangat fokus dan serius dalam melakukan suatu pekerjaan. Disini juga disiplin waktunya sangat tinggi. Sedetik pun berharga haha. Pokoknya kalo atasan bilang start kerja, detik itu juga harus start dan jangan ditunda-tunda, kalo dibilang berhenti ya detik itu juga berhenti. Terus terlambat tanpa alasan yang jelas dan tanpa pemberitahuan sebelumnya sangat tidak di tolerir sama mereka� Ungkap Ismi Fakhriya, salah satu mahasiswa yang berkesempatan magang di Jepang.

BELAJAR BAHASA DAN BUDAYA BARU

2

Jepang memiliki bahasa dan budaya yang berbeda dari Indonesia. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan hal baru seperti budaya orang Jepang.

3 PROSES SELEKSI Sebelum memulai magang, ada beberapa proses seleksi yang harus kita lalui. Hal itu akan dimulai dari seleksi berkas, wawancara tahap 1, tes mengenai bahasa Jepang, dan wawancara tahap 2. Tapi tidak perlu takut, apabila dipersiapkan dengan matang, kita pasti bisa.

BAHASA 4

Tidak semua orang Jepang fasih berbahasa inggris. Sehingga kita harus membekalkan diri dengan belajar bahasa Jepang. Hal ini akan mempermudah kita berkomunikasi dengan sesama pekerja ketika di Jepang.

5 MENTAL Jauh dari Indonesia, sudah dipastikan kita akan mengalami culture shock. Dengan hal ini, kita akan dituntut untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru karena cara bekerja dan kebiasaan orang Jepang yang tidak sama dengan Indonesia. Apabila kita mampu beradaptasi, kita akan menjalani hari-hari kita

23 | Genera Magazine


ENTERTAINMENT

RAISA, AFGHAN, DNCE HINGGA NCT 127

MEMERIAHKAN KONSER SPOTIFY ON STAGE DI INDONESIA

P

ada hari Rabu tanggal 9 Agustus 2017, Spotify yang merupakan salah satu aplikasi penyedia layanan musik nasional dan internasional mengadakan konser musik yang bertajuk Spotify On Stage. Spotify On Stage ini merupakan konser gratis yang hanya diperuntukkan bagi pengguna aplikasi Spotify itu sendiri, konser ini baru pertama kali diadakan di Asia dan Indonesia merupakan negara pertama yang menjadi ‘tuan rumah’ Spotify On Stage. Tak hanya dimeriahkan oleh musisi Indonesia seperti Afghan, Raisa, Isyana dan Dipha Barus akan tetapi konser Spotify On Stage pun juga dimeriahkan oleh musisi-musisi ternama yang berasal dari Amerika, Jepang, hingga Korea.

Genera Magazine | 24

Kemeriahan dimulai ketika AmPm yang merupakan musisi asal Jepang membuka konser tersebut dengan membawakan sejumlah lagunya yang bernuansa elektro dan disko. Penonton tampak mulai menyalakan light ringnya dan ikut bernyanyi. Kemeriahan pun semakin menjadi ketika layar panggung menampilkan tulisan ‘NCT 127’ sebagai penampil berikutnya. Meskipun sang idola belum muncul, teriakan para NCTzen yang merupakan nama fans dari NCT 127 ini tetap terdengar memekakkan telinga. Teriakan para penonton semakin menggila ketika lampu panggung mulai berganti warna. NCT 127 akhirnya naik ke panggung dan membawakan sebuah lagu ‘Firetruck’. Suasana semakin memanas ketika artis yang berada dibawah naungan label SM Entertainment tersebut membawakan lagu barunya dan juga merupakan lagu terakhir dari NCT 127 pada konser Spotify On Stage yang berjudul ‘Cherry Bomb’. Setelah diajak untuk berloncatloncat ria oleh NCT 127 yang membawakan 5 lagu, penonton disuguhkan dengan penampilan romantis dari Afghan beserta Raisa yang sudah lama tidak membawa-


ENTERTAINMENT kan lagu duet mereka yang berjudul ‘Percayalah’. Akhirnya penampilan yang ditunggu-tunggu pun tiba. DNCE naik ke atas panggung, dan hasilnya klimaks!! Band yang berasal dari Amerika ini membuka penampilannya dengan lagu ‘Naked’ dan dilanjutkan oleh lagu-lagu hits lainnya seperti Toothbrush, Kissing Stranger dan lagu-lagu lainnya yang tak kalah memukau serta membuat penonton ikut bernyanyi bersama mereka. Setelah membawakan beberapa lagu, lampu panggung kembali meredup. Para personel DNCE pun turun dari panggung satu persatu. Penonton tampaknya belum puas dengan apa yang disuguhkan oleh band tersebut dan penonton secara kompak meminta mereka untuk kembali naik ke atas panggung dengan meneriakkan “We want more! We want more!”. Dan tak lama kemudian para personel DNCE akhirnya kembali muncul di atas panggung. Sesi encore ini mereka buka dengan medley lagu ‘Wannabe’ dari Spice Girls dan ‘Ops! I did it again’ dari Britney Spears. Lagu ‘Cake by the Ocean’ yang ditunggu-tunggu pun akhirnya mereka bawakan di atas panggung. Para penonton langsung melompat kegirangan dan ikut bernyanyi bersama. Penampilan seru dari DNCE akhirnya ditutup ketika sang vokalis Joe Jonas mengibarkan bendera merah putih dipanggung.

Setelah DNCE turun panggung, penonton tak langsung pergi meninggalkan tempat, mereka masih setia menanti penampilan penutup di panggung Spotify On Stage. Dipha Barus, DJ kebanggan tanah air yang kini namanya tengah naik daun tampil diatas panggung. Membuka penampilannya dengan lagu remix ‘I love it’ dari Icona Pop, Dipha Barus berhasil menghipnotis para penonton dan membuat para penonton tetap bersemangat. Sejumlah lagu dibawakannya, mulai dari ‘Love Me Till It Hurts’ dari Yellow Claw hingga lagu ‘Summer’ dari Calvin Harris. Dipha Barus tak lupa me-remix beberapa lagu KPOP dari beberapa artis Korea Selatan, sebut saja BlackPink dan EXO. Dan lagu ‘All Good’ menjadi lagu penutup dari aksi panggung Dipha Barus. Yang mengejutkan adalah ketika Nadin yang merupakan penyanyi dari lagu tersebut muncul dari balik panggung. Keseruan Dipha Barus dan Nadin pun ditutup oleh sesi selfie yang dilakukan oleh penampil terakhir dari serangkaian acara Spotify On Stage yang bertempat di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2017) malam. (LG/Akbar A., Syifa K.)

25 | Genera Magazine


SURVEY

Genera Magazine | 26


SURVEY

27 | Genera Magazine


KARYA

Genera Magazine | 28


KARYA

29 | Genera Magazine


OPINI

Genera Magazine | 30


OPINI

31 | Genera Magazine


EXTRAS


EXTRAS


EXTRAS


EXTRAS


PERSMA GENERA Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jln. Raya Bandung Sumedang Km.21 Jatinangor, Sumedang Jawa Barat 453363

Official LINE Account: @persmagenera persmagenera persmagenera Genera Persma generapersma.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.