November 2023
19
ISSUE: YOUTHFULL
LIFE QUARTER CRISIS
REKOMENDASI DATE IDEAS
MENILIK PERTANIAN DARI KACAMATA GENERASI MUDA
Genera Magazine #19
YOUTHFULL
PERSMAHASI SWAGENERA F AKUL T ASPERT ANI AN UNI VERSI T ASP ADJ ADJ ARAN PI MPI NANUMUM Gi aPut r aGunawan PI MPI NANREDAKSI At hay aJ ami l a REDAKTURPEL AKSANACET AK Andar aMe l a t i Rahadi an Ti mRe por t e r Andar aMe l a t i Rahadi an Gi aPut r aGunawan Be mbi Al e s t a Dev i naRa t nani ngt y asK. A. F ar ahdi l l aMaul i da V anni aSe mi s uar i Mut i ar a Gi aPut r aGunawan Zak k i y ahHabi ba t us s adi y ah Nai l aAz z ahr a Nadhi f aKar t i k aPut r i Radi t aSe k arWul andar i Ti mEdi t or
any akor angbe r angg apanmas amuda i t uadal ahmas ae mas .Me nj adimuda j ug ai de nt i k de ng an hal hal y ang di pe nuhis uk ac i t a.Me mbe nt ukpe r s ahaba t an, me nj al i n hubung an r omant i s .Saa t muda adal ah s aa t di mana i ndi v i du mul ai me ng e mbangk an pandang an duni ame r e k a, me nc obabe r bag aipe ng al amandanme nc ar i i de nt i t asdi r i . L ant as , bag ai mana de ng an pandang an mas y ar ak a t ? Be be r apa angg ot a mas y ar ak a t me l i ha tmas amudas e bag ai mas ay angpe nuh pot e ns idan har apan.Pe muda c e nde r ung me mi l i k ie ne r gi ,k r e a t i v i t as ,dan s e mang a t unt ukme nc i pt ak ans ua t upe r ubahan.Namun adaj ug ay angme mi l i k ipandang an s k e pt i s , me r as ac e mas de ng an k aum muda unt uk be r adapt as i dar i pe r ubahangl obal y angc e pa t . Padamaj al ahk al ii niPe r s maGe ne r at e l ah me ng e mas be be r apa ar t i k e l de ng an pe mbahas anmudamudimas ak i ni .Se mog a me nambahwawas andanpe ng e t ahuanpar a pe mbac a. Se l ama t me mbac a y a, Soba t
F ar ahdi l l aMaul i da Gal angSuk ma Nadhi f aKar t i k a Andar aMe l a t i Rahadi an NandaMuhammad Hal i z aF i t r i ana Ti mL ay out MuhammadDaffaPr a t ama Adz k i aHudnul Abi da t At hay aJ ami l a Ve nni daShaf aPadgi t aGhal i y ahPut r i F az aKami l a t unNuha Moc hamadMe g ant ar aHak i m
At hay aJ ami l a
CONTENTS 4 6 7 8 9 10 12 13 14
Front Page
4
20
Outfit “Capsule Wardrobe” Life Quarter Crisis Stigma Masyarakat tentang Pencapaian Anak Muda Nikah Muda, S2, atau Kerja ? Perbandingan Kpopers dan Otaku Kupu - Kupu vs Kura - Kura vs Kunang - Kunang Opini : Tentang Petani dari Gen Z Pertanian dan non Pertanian
Review Film “Petualangan Sherina 2"
Front Page
14
Seberapa Melek Anak Muda Tentang Politik?
15 16
Love Language dalam Hubungan, Harus Sama ?
17
Kuliah: Menganggur dengan Gaya? Seberapa Penting Kuliah?
18
Rekomendasi Date Ideas
19
#Pojok Kolaborasi : Puisi Pena Budaya
20
Review Film “Petualangan Sherina 2"
21
Coping Mechanism
22
Gen Z Mental Lemah?
23
Webtoon Series
Kamus Istilah Anak Muda
Seberapa Melek Anak Muda Tentang Politik?
4
Perbandingan Kpopers dan Otaku Genera. Magazine
FRONT PAGE: IISMA AWARDEE & MAWAPRES
THE POWER OF FAPERTA’s WARRIORS: IISMA AWARDEE & MAWAPRES
Khantsa Qonita Risdi IISMA Awardees 2023
K
hantsa Qonita Risdi, atau dikenal Nca, merupakan mahasiswa Program Studi Agroteknologi angkatan 2020 yang tidak pernah menyangka bahwa ia akan terpilih menjadi salah satu IISMA Awardee. Di tengah kesibukan magang dan KKN, harapan Nca sempat menipis sebelum akhirnya diumumkan bahwa ia berhasil lolos hingga tidak tidur selama 2 hari karena perasaan senang tersebut. Motivasi utama Nca tidak lain untuk menunjukkan bahwa anak jurusan Pertanian juga bisa kuliah di jurusan dan kampus bergengsi. Selain itu, janjinya untuk cepat lulus S2 kepada orang tuanya ikut menyongsong ketekunannya dan menjadikan IISMA sebagai batu loncatan dalam meneruskan pendidikannya di luar negeri. Tentunya, perjuangan Nca tidaklah mudah. Dua dokumen penting yakni esai dan English Proficiency Test (EPT) harus dipersiapkan dengan baik. Sejak Desember 2022, Nca menyiapkan esai Bahasa Inggris-nya yang mendapat banyak masukan hingga harus dirombak habis-habisan. Selain itu, Nca
4
Genera. Magazine
hanya punya waktu 2 minggu untuk menyiapkan EPT di sela kesibukannya. Di sisi lain, Nca memiliki keresahan yang membuatnya overthinking dan insecure untuk menda arkan diri. Hal ini berkaitan dengan GPA-nya yang kecil dan waktu yang dimiliki sedikit untuk menyiapkan segala keperluan. Untungnya, usaha Nca tersebut berbuah manis. Nca memberikan saran bagi teman-teman yang ingin mengikuti jejaknya. Dalam program beasiswa ini, penting untuk mengetahui kriteria yang dibutuhkan, memaksimalkan esai dan EPT, serta memahami setiap output prestasi saat wawancara. Nca juga berpesan agar tidak terlalu terfokus pada persaingan, tetapi lebih fokus pada pengembangan diri dan meminta doa dari orang-orang di sekitar.
Raden Fabian Mochamad Hasanudin Perwakilan Faperta dalam ajang Mawapres
T
idak kalah membanggakannya, Raden Fabian Mochamad Hasanudin atau Fabian, terpilih menjadi salah satu perwakilan Fakultas Pertanian dalam ajang Mahasiswa Berprestasi tingkat universitas. Sebuah ajang bergengsi untuk mengasah ide kreatif mahasiswa dalam menyelesaikan persoalan di kehidupan masyarakat. Ketika terpilih, Fabian jelas merasa sangat bangga, senang, dan tidak menyangka atas kesempatan tersebut. Ia diberi peluang untuk mewakili Fakultas Pertanian dan mendapatkan pengalaman lebih dengan bertemu orang-orang berprestasi dari berbagai fakultas. Tentunya, keberhasilan tersebut tidak diraih oleh Fabian dengan mudah. Ia mengaku merasa kelelahan karena harus mengikuti seleksi selama 2 hari yang melibatkan rangkaian kegiatan yang cukup padat. Kegiatan tersebut mencakup penciptaan dan presentasi gagasan kreatif, wawancara dalam Bahasa Inggris, serta pembuatan karya tulis ilmiah.
Dalam proses seleksi Mawapres untuk tingkat universitas ke tingkat nasional, Fabian membawa isu pertanian sebagai gagasan kreatifnya yakni tentang ketersediaan lahan dan regenerasi petani dengan sebuah solusi berupa program ciptaannya yang berbentuk platform. Fabian menyatakan bahwa Mawapres bukan hanya sekadar batu loncatan. Lebih dari itu, Mawapres merupakan wadah untuk berkembang dan evaluasi. Ia mendapatkan banyak hal berharga, seperti masukan dari dewan juri, proses seleksi yang dilakukan dalam waktu singkat, dan juga pengalaman berbagi informasi menarik dengan rekan-rekan Mawapres untuk pengembangan diri masing-masing. Fabian juga berpesan kepada teman-teman seperjuangan yang berencana ataupun tidak untuk mengikuti ajang Mawapres. Dari ajang ini, tidak hanya rasa senang dan pengembangan untuk diri sendiri yang didapatkan, tetapi juga kesempatan untuk membanggakan dan mengharumkan nama Universitas Padjadjaran di tingkat nasional.
Genera. Magazine
5
Apa yang sebenarnya aku inginkan dari hidup ini?
Bagaimana aku dapat menemukan arti dan tujuan hidupku?
Apakah hidup seperti ini yang harus aku jalani?
Apakah keputusan yang aku ambil sudah benar?
Navigating Your Quarter Life Crisis
Apakah aku harus mengubah arah atau mencoba hal baru dalam hidup?
Jika pertanyaan-pertanyaan di atas sering kamu tanyakan terhadap dirimu sendiri dan menggambarkan kegalauan yang lagi kamu rasakan, mungkin kamu lagi mengalami apa yang disebut sebagai Quarter life crisis. Memahami Quarter Life Crisis (QLC) Quarter life crisis adalah suatu periode ketika seorang individu mulai merasakan ketidakpastian mengenai kehidupan yang akan mendatang. Pada periode ini, individu dihantui perasaan takut dan khawatir terhadap masa depannya, termasuk dalam hal karier, relasi, dan kehidupan sosial (Aristawati, Meiyuntariningsih, Cahya, & Putri, 2021). Hampir semua orang pernah merasakan quarter life crisis karena pada dasarnya di umur 20–30-an kita masih melakukan pencarian jati diri. Jadi, bisa dibilang apa yang sedang kita alami sekarang bukan merupakan sebuah krisis, melainkan sebuah fase kehidupan. And it’s totally normal! Quarter life crisis tidak sepenuhnya buruk; sebenarnya itu dapat menjadi pengalaman positif agar kita bergerak ke tahap perkembangan selanjutnya. Krisis merupakan situasi yang harus dihadapi. Oleh karena itu, atasi quarter life crisis dengan mencari tujuan hidup yang dapat dilakukan dengan pendekatan metode SMART Goals. Adapun SMART adalah singkatan dari specific, measureable, attainable, relevant, dan timebound.
How to set up your goals with SMART Goals? Let’s check this out! 1. Spesific Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memetakan tujuan kamu dengan cermat. Buatlah tujuan yang spesifik dan rinci dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti apa, di mana, bagaimana, mengapa, dan sebagainya. 2. Measureable Setelah memiliki tujuan yang spesifik, penting untuk memastikan bahwa tujuan tersebut dapat diukur dalam pencapaian. Buatlah ukuran atau indikator kemajuan untuk setiap tujuan yang kamu miliki. Pertanyakan diri sendiri mengenai indikator kemajuan yang dapat digunakan, sehingga kamu dapat mengetahui kemajuan dari proses yang telah dilakukan. 3. Achievable Pada tahap ini cobalah untuk berpikir realistis dan pastikan apakah target kamu dapat dicapai? Untuk itu, penting untuk menetapkan tujuan yang memungkinkan kamu mencapainya. 4. Relevant Untuk merealisasikan prinsip ini, kamu harus mengerti perbedaan antara keinginan dan kebutuhan dalam mencapai target tujuan. Make sure bahwa tujuan yang ingin kamu capai didasarkan pada kondisi saat ini. 5. Time-Bound Pasang target yang jelas untuk mencapai tujuan tersebut. Buat prioritas dan atur rencana agar dapat merekam dan mengevaluasi tujuan dengan baik.
Dengan pendekatan SMART Goals kita bisa merencanakan tujuan yang specific (spesifik), measureable (terukur), attainable (dapat dicapai), relevant (relevan), dan time-bound (terikat waktu)
Oleh: LG 13/ Zakkiyah Habibatussadiyah Editor: LG 12/ Farahdilla Maulida
Genera. Magazine
7
Nikah, S2, atau Kerja? L ulus dengan gelar sarjana merupakan dambaan semua orang, dengan harapan agar kedepannya mudah bersaing mencari pekerjaan. Akan tetapi, banyak statement dan opini yang berkembang seperti 'lebih baik langsung bekerja supaya memiliki penghasilan' atau segera'menikah'. Hal tersebut kembali lagi kepada tujuan hidup masing-masing, apa yang ingin dicapai setelah lulus S1? Setiap keputusan pasti memiliki kebaikan dan risiko yang akan kita hadapi.
Setelah S1, Menikah? Tentu kita semua tahu bahwa menikah adalah suatu awal dari jalan yang panjang. Seumur hidup bersama dambaan hati, pasti adalah harapan dan keinginan semua orang. Risiko menikah setelah lulus S1 tidaklah kecil. Turun naik suatu hubungan rumah tangga pasti ada. Belum lagi kalau memutuskan untuk langsung mempunyai anak, membeli rumah dengan segala kebutuhannya dan masih banyak lagi aspek risiko yang harus ditanggung. Ketika berumah tangga, risiko-risiko tersebut harus dipegang dengan penuh rasa tanggung jawab, apalagi seorang pria yang wajib memenuhi kebutuhan hidup anak dan istrinya. Di samping banyaknya risiko tersebut, keuntungan menikah adalah dapat memiliki teman berbagi suka dan duka sepanjang waktu, memiliki partner untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkan yang pastinya membuat hari-hari lebih berwarna dan tidak tampak membosankan.
dahulu. Pastinya memilih melanjutkan S2 ada risiko yang harus dihadapi dari segi finansial dan kesiapan diri untuk mempelajari suatu ilmu lebih dalam lagi, dengan suasana perkuliahan yang lebih serius. Di samping itu, banyak pula solusi yang disediakan oleh berbagai instansi pemerintah maupun perusahaan swasta yang menyediakan beasiswa untuk membantu menunjang keinginan mahasiswa strata satu melanjutkan ke jenjang Magister.
Setelah S1 Lanjut S2?
Mahasiswa yang ingin cepat lulus biasanya memiliki tujuan agar cepat bekerja. Angan-angan mahasiswa ingin segera menghasilkan uang sendiri, sehingga dapat meringankan biaya hidup yang masih ditanggung oleh orang tua. Namun, di samping angan dan bayangan tersebut, dunia kerja sangatlah berbeda dengan dunia perkuliahan di mana kesalahan bukanlah sesuatu yang masih ditoleransi dan dengan mudah diperbaiki di lain kesempatan. Dunia kerja merupakan dunia yang menuntut untuk mandiri dan dewasa. Ditambah dengan waktu libur yang tidak sepanjang liburan semester, sehingga diperlukan adaptasi yang lebih dan niat besar untuk bekerja. Sisi keuntungan dari bekerja setelah S1 adalah mencuri start lebih dahulu dari yang lain, sehingga berpotensi mendapatkan posisi atau jabatan yang tinggi lebih dahulu daripada yang lain.
Menyandang gelar Magister (S2) merupakan hal yang membanggakan. Dengan gelar yang semakin tinggi, tentu ada ilmu yang diperdalam. Dalam memutuskan melanjutkan S2, banyak pertimbangan yang dipikirkan seperti “lebih baik setelah S1 langsung S2, atau menunggu satu tahun?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tentu kembali lagi kepada tujuan hidup setiap orang. Tak jarang yang langsung melanjutkan S2 dengan tujuan lulus Magister dengan usia muda, ada pula yang menunda satu tahun untuk menikmati masa muda dan beristirahat mempersiapkan diri terlebih 10
Genera. Magazine
Setelah S1 Langsung Bekerja?
Dari ketiga deskripsi baik dari sisi keuntungan dan risiko, manakah pilihan terbaik? Tentunya kembali lagi sesuai dengan tujuan dan target hidup masing-masing. Semua keputusan memiliki konsekuensi yang akan dihadapi apabila belum dijalankan dengan maksimal. Oleh karena itu, memantapkan pilihan sedini mungkin dapat menjadi langkah preventif untuk menghindari dampak merugikan dari pilihan yang terlanjur diambil atau dengan kata lain meminimalisir risiko yang terjadi. Oleh: LG 13/ Devina Ratnaningtyas Editor: LG 12/ Andara Melati
Event Fan Meeting oleh K-Popers dan Event Cosplay oleh Otaku Sumber : kpoplat.com, japanbased.com
Oleh : LG-12/Farahdilla Maulida Editor : LG-13/Galang Sukma
Perbedaan K-Popers dengan Otaku ?
D
alam era globalisasi dan konektivitas digital yang makin maju, budaya populer dari berbagai negara telah menjadi sorotan yang tak terelakkan. Contohnya adalah Korea Selatan dan Jepang. Dua kelompok penggemar yang menonjol dalam ranah ini adalah K-Popers dan Otaku. Pada awalnya mereka mungkin terlihat serupa, tetapi seiring dengan pemahaman yang lebih dalam, dapat ditemukan perbedaan signifikan antara keduanya. Dalam artikel ini, akan dibahas perbedaan esensial antara K-Popers dan Otaku sebagai berikut:
Otaku
K-Popers Fokus Utama Lebih berfokus pada musik dan mendukung idola K-pop, mengikuti perilisan lagu, album, dan konser.
Lebih berfokus pada anime, manga, dan menikmati cerita serta karakter yang ada dalam media tersebut.
Pengaruh Terhadap Gaya Hidup Cenderung terinspirasi oleh gaya busana dan gaya rambut yang dimiliki oleh idola K-pop, sering mengikuti tren mode K-pop, dan mengoleksi merchandise yang berkaitan dengan idolanya, seperti poster, album, photocard, slogan, keychain, dan lain-lainnya.
Lebih cenderung mengumpulkan merchandise seperti figur karakter, poster, dan barang-barang terkait anime/manga yang mereka suka.
Komunitas dan Interaksi Aktif dalam komunitas fanbase, berinteraksi dengan penggemar lain melalui media sosial dan berpartisipasi dalam kegiatan penggemar, seperti acara penggemar dan voting online. Selain itu, mereka juga sering mengadakan event ulang tahun di sebuah kafe setiap ada idolanya yang berulang tahun.
Terlibat dalam komunitas online melalui forum dan situs web seperti discord, berdiskusi tentang anime/manga favorit, bertemu dengan sesama penggemar di konvensi, dan terlibat dalam acara cosplay.
Peran Media Sosial Menggunakan media sosial, seperti Twitter, Instagram, dan YouTube, untuk mengikuti akun resmi idola mereka, berbagi konten terkait idola, dan berinteraksi dengan penggemar lain di seluruh dunia.
Juga menggunakan media sosial seperti Reddit, 4chan, dan Discord untuk berbagi ulasan, ilustrasi, cosplay, dan berdiskusi tentang anime/manga dengan penggemar sejenis.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa terdapat variasi minat dan preferensi di antara penggemar budaya populer saat ini. Meskipun ada beberapa perbedaan, baik K-Popers ataupun Otaku sama-sama memiliki dedikasi yang kuat terhadap budaya yang mereka ikuti. Dengan mengetahui dan memahami perbedaan ini, kita dapat menghargai keragaman dan keunikannya. Jadi, kalian termasuk tim yang mana? KPopers atau Otaku? Genera. Magazine
11
Seberapa Melek Anak Muda Tentang Politik?
M
endekati pemilu 2024, semakin marak upaya kampanye dari para calon presiden ke depannya. Namun, apakah dengan maraknya kampanye ini, menarik minat anak muda untuk ikut andil dalam pesta politik ini? Kesadaran politik di kalangan anak muda menjadi hal yang penting dalam membangun partisipasi politik yang sehat. Kesadaran politik mereka menjadi kunci untuk membentuk pemimpin-pemimpin masa depan yang tanggap, kritis, dan berkomitmen terhadap pembangunan nasional.
Tingkat kesadaran akan politik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1.
Akses Terhadap Informasi
Di masa digital ini, akses anak muda dalam mencari informasi tentang politik menjadi sangat mudah. Namun, kemudahan akses ini juga membawa hal negatif seperti mudahnya penyebaran berita palsu (hoaks) yang mampu mempengaruhi pemahaman anak muda. 2.
Pendidikan Politik
Pendidikan di sekolah dan perguruan tinggi memiliki peran besar dalam meningkatkan kesadaran politik anak muda. Pendidikan interaktif tentang politik mampu meningkatkan pemahaman yang lebih baik tentang sistem politik dan mendorong partisipasi politik yang aktif. 3.
Pengaruh Lingkungan
Lingkungan sosial mempengaruhi tingkat kesadaran politik anak muda. Lingkungan sosial seperti keluarga, teman, serta komunitas menentukan tingkat kesadaran politik.
Pemahaman sebagian besar anak muda di Indonesia tentang sistem politik dapat dibilang baik. Mereka memiliki pemahaman dasar tentang sistem politik seperti pemilihan umum, peran partai politik, serta lembaga-lembaga pemerintahan. Namun, kedalaman pemahaman mereka memiliki perbedaan. Tidak semua anak muda paham akan mekanisme politik yang lebih kompleks. Dengan pemahaman dan kesadaran akan politik pada anak muda yang cukup baik, tidak membuat partisipasi dalam proses politik menjadi lebih baik. Nyatanya, partisipasi politik anak muda dalam beberapa tahun terakhir masih terbilang rendah.
14
Genera. Magazine
Tingkat kesadran politik anak muda di indonesia masih perlu ditingkatkan secara menyeluruh. Akses informasi yang akurat, pendidikan politik yang baik, dan lingkungan sosial menjadi aspek penentu dalam meningkatkan kesadaran politik mereka. Dengan kesadaran politik yang tinggi, masa depan politik indonesia memiliki potensi untuk menjadi lebih demokratis, inklusif, dan berkelanjutan Oleh: LG13/Muhamad Rahman Editor: LG12/Farahdilla Maulida
Artikel Terbaik CLG14
Kuliah: Menganggur Dengan Gaya? Seberapa Penting Itu Kuliah?
F
enomena perdebatan tentang karir antara kaum kuliah dengan yang tidak berkuliah rupanya masih menjadi topik yang tidak kunjung redup, khususnya di kalangan anak muda. Mengapa banyak orang yang tidak kuliah tetapi tetapi sukses dan bisa memperoleh gelar tinggi dalam karirnya? Statement “Sukses tidak butuh kuliah” masih sering didengar disertai dengan banyaknya pendapat pro dan kontra. Tidak sedikit juga mahasiswa yang jadi meragukan, bahkan kehilangan sebagian motivasinya untuk kuliah. Jadi, sebenarnya, kuliah itu penting nggak sih?
Definisi Pendidikan Secara bahasa, definisi pendidikan menurut Oxford Dictionary adalah proses menerima atau memberikan suatu instruksi secara sistematis. Menurut APA Psychology of Dictionary, pendidikan sebagai proses belajar untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau makna dari apa yang dipelajari. Bisa dibilang, pendidikan adalah sebuah proses untuk kita mengembangkan citra diri dan keterampilan untuk mencapai suatu kompetensi sosial.
Makna Penting Kuliah Jika ditelaah kembali secara mendalam, kuliah bukan semata-mata hanya untuk menimba ilmu pengetahuan dan mendapat nilai hitam diatas putih. Terutama dalam era teknologi saat ini, sangat mudah bagi kita untuk mendapat pengetahuan dari mana saja. Lalu, apa yang membuat kuliah itu penting? Saat kuliah, kita ditempatkan di suatu lingkungan yang secara tidak sadar dapat membangun dan melatih kita menjadi manusia yang beradab dan memiliki struktur berpikir untuk menyelesaikan masalah. Ditulis dalam buku berjudul “Educated” oleh Tara Westover, pendidikan adalah suatu proses kreasi diri di mana pendidikan merupakan sumber pencerahan, perubahan, dan kebebasan. Kuliah juga membawa kita bertemu dengan orang-orang baru dari berbagai latar belakang berbeda yang bisa membuat pikiran kita menjadi semakin terbuka dengan banyaknya wawasan baru sehingga dapat meningkatkan kepedulian kita terhadap lingkungan.
Mengembalikan Motivasi Kuliah Tidak sedikit orang sukses yang datang dengan latar belakang tanpa pendidikan tinggi sehingga itu membuat sebagian mahasiswa merasa takut dan ragu terhadap dirinya sendiri. Ketakutan akan kegagalan bukan sesuatu yang dapat menghalangi proses perkembangan, melainkan sebuah tantangan yang perlu dilewati. Membuat tujuan dan target merupakan hal pertama yang bisa dilakukan. Dengan menentukan suatu tujuan, kita jadi tahu akan berjalan kemana dan mau menjadi seperti apa. Setelah itu, bangunlah suasana nyaman saat kuliah. Entah itu dengan menggunakan cara belajar yang disukai, ataupun menyeleksi lingkungan pertemanan. Yang terakhir, seringlah mengapreasiasi diri sendiri sekecil apapun itu progress nya karena menghargai diri sendiri merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kepercayaan diri. Tan Malaka pernah berkata bahwa tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan. Pendidikan merupakan senjata yang tangguh untuk mengubah dunia. Tidak ada yang bisa menjamin hidup kita akan layak dengan atau tidak adanya pendidikan. Namun, dengan pendidikan, potensi dan kemungkinan untuk hidup layak itu pasti akan bertambah. Penulis : Fariha Laqania Editor : LG12/Farahdilla Maulida
Genera. Magazine
17
Ide Ngeyang Up To
DATE
Museum Date
Creative Workshop Date
Museum Geologi Bandung Sumber: https://commons.wikipedia.org/
Kegiatan Cra Tu ing Sumber: thesmartlocal.com
Kegiatan museum date ini pasti bakalan asik banget buat dilakuin bareng pasangan. Kebanyakan museum pun bisa dikunjungi langsung tanpa memungut biaya sama sekali. Selain bisa quality time, kalian juga bisa belajar bareng dan bahas tentang museum yang lagi kalian kunjungi.
Art Gallery Date
Workshop ataupun kelas-kelas seperti ini menarik banget buat jadi kegiatan date kalian. Sekalian nge-date sambil mengasah skill. Banyak banget workshop yang bisa kalian kerjain berdua seperti tu ing, pottery (membuat barang dari tanah liat), melukis, dan bahkan kelas memasak. Banyak sekali informasi mengenai workshop ini di media sosial kalian
Library Date
Art Gallery Date Sumber: Pinterest
Kegiatan Library Date Sumber: freepik.com
Belakangan ini, art space dan galeri seni lagi hype banget untuk jadi destinasi date. Bahkan, beberapa art space juga dibuka gratis lho! Buat kalian yang suka banget sama seni atau yang mau experience baru, bisa nih coba rekomendasi date yang satu ini.
Picnic Date
Rekomendasi satu ini cocok banget buat pasangan yang hobinya sama-sama baca buku nih. Banyak perpustakaan umum yang bisa kalian kunjungi untuk date yang satu ini. Kalian bisa baca dan bahas buku bareng dengan suasana yang tenang di perpustakaan.
Concert Date
Picnic Date di Taman Sumber: freepik.com
Konser Bersama Pasangan Sumber: freepik.com
Piknik bareng pasangan di taman bisa jadi salah satu alternatif date nih, apalagi sekarang banyak juga taman di kota yang bisa dikunjungi. Suasana taman yang adem dan kalem bikin kalian bisa quality time dengan nyaman. Bisa juga ngobrol sambil makan bareng jadi lebih asik!
Akhir-akhir ini, banyak sekali konser yang diselenggarakan mulai dari konser artis lokal hingga internasional. Nah, ini bisa jadi kesempatan kamu dan pasanganmu untuk menikmati euforianya berdua. Kalian juga bisa pakai baju couple biar terlihat makin serasi lho!
Oleh: LG 12/Andara Melati Editor : LG 12/Nadhifa Kartika 18
Genera. Magazine
Ilustration: https://writco.in/Poem/P53310062023213335
Pojok Kolaborasi
Puisi Pena Budaya Seperti Plath
Hidup Teratur
Kemarin sore, mimpi terurai,
Bangun, makan, minum, berak, tidur
Sebuah jiwa lembut, dengan cerita yang belum terungkap
Omong kosong hidup teratur Pagi kerja
Bunga yang rapuh, mekar di tengah kekacauan, tapi batin
Malam ngopi bersama
kokoh kelewat ampun
Benar-benar air di daun kelor
Seperti Plath, dengan kata-kata yang ganas dan jujur
Kau budak, seolah raja?
Muda artinya terbakar sampai habis Tanggal kembar angkut keranjang hedonisme tersayang Meski esok sering tersesat oleh jalan yang dibuat sendiri,
Hp miring
lalu dunia dengan mudah menutup kuping
Jemari keriting
Tapi warna-warna yang hidup, emosi saling terjalin, sahabat
Panas layar otak
dan kekasih yang menetap,
Mengisap lipatan uang beralas asbak
membuat siapapun yang menyerah, mau bertahan Keluh desah melolong lantang tiap minggunya Kita tidak pernah letih mencari keilahian sendiri.
Peluh kesah juga dilontarkan
Teriak sana-sini, ukir rencana dan mimpi-mimpi, supaya
Lantaran hidup kok gini-gini aja yaa, katanya.
siapapun yang lewat mendengar gemanya, melihat kilaunya
Gak ada perubahan
Dan itulah yang akan menghantui Keluhmu makin menjadi-jadi, kau ini dewasa atau tua? Seperti Ariel-nya Plath, meraih sesuatu yang lebih,
Ya keduanya, tapi sia-sia
Turbulensi di dalam, lautan yang bergelora,
Tak apa, asal warasmu tetap terjaga
Saat semangat yang belum tua rindu membebaskan diri.
Semoga.
Di labirin pemuda, bayangan tetap ada, Ketidakpastian dan kerinduan, kepalan tangan yang kuat, Namun, seperti Lady Lazarus-nya Plath, mereka bangkit kembali, Menantang kegelapan, ketangguhan akan tetap ada.
Genera. Magazine
19
Genera. Magazine
21
GEN Z
MENTAL LEMAH
G
en Z merupakan generasi yang lahir pada tahun 1996 2013. Mereka memiliki latar belakang yang dibesarkan dengan internet dan smartphone. Mereka lebih banyak berinteraksi dan berkomunikasi menggunakan teknologi dan juga media sosial. Banyak yang mengatakan bahwa Gen Z memiliki mental yang lemah atau seringkali dikenal dengan mental "tempe". Dilansir dari McKinsey Health Institute, berdasarkan survei Gen Z Global 2022, perempuan Gen Z dua kali lipat lebih berisiko memiliki kesehatan mental yang buruk jika dibandingkan dengan laki-laki. Akan tetapi, McKinsey Health Institute menarik kesimpulan lagi bahwa ada beberapa faktor khusus usia yang dapat mempengaruhi kesehatan mental Gen Z, seperti tahap perkembangan, tingkat keterlibatan dengan layanan kesehatan, sikap keluarga atau masyarakat, dan media sosial. Tantangan kesehatan mental di kalangan generasi ini sangat memprihatinkan. Seperti mengapa Gen Z lebih terpengaruh oleh stres dan depresi selama pandemi? Tentu saja Gen Z lebih terpengaruh oleh stres dan depresi, karena mereka mengalami masa dewasa pada saat masa depan tampak tidak pasti bagi mereka. Alasan lain Gen Z dianggap memiliki mental yang lebih lemah adalah karena kebutuhan sosial yang tidak terpenuhi, termasuk pendapatan, pendidikan tinggi, pekerjaan, dukungan sosial, keamanan,
22
Genera. Magazine
Tidak menutup kemungkinan juga bahwa anggapan Gen Z punya mental yang lebih lemah adalah karena tingkat kesadaran mereka yang lebih tinggi terhadap kesehatan mental. Ada beberapa kemungkinan alasan Gen Z lebih terbuka tentang kesehatan mental mereka, yaitu generasi sebelumnya mungkin telah membuka jalan bagi keterbukaan Gen Z melalui peningkatan kesadaran akan kesehatan mental dan kampanye publik. Ketika orang-orang di internet berbicara tentang perjuangan mereka melawan masalah kesehatan mental, hal ini memudahkan orang lain di seluruh dunia untuk membicarakan perjuangan mereka. Media sosial dan internet telah menghubungkan Gen Z dengan cerita orang lain, baik itu orang terdekat maupun orang asing. Semua faktor tersebut memudahkan generasi ini untuk berbicara secara terbuka tentang perjuangan kesehatan mental mereka. Menormalkan percakapan tentang kesehatan mental dapat diartikan bahwa Gen Z memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah mereka. Generasi ini tidak ingin terkekang oleh masalah kesehatan mental. Sebaliknya, mereka ingin mendapatkan perawatan supaya mereka memiliki kesehatan mental yang baik untuk melakukan hal-hal yang ingin dilakukan dalam hidup. Penulis : Fitria Aulia Editor : Haliza Fitriana
Rekomendasi Webtoon Buat kamu yang ingin mencoba membaca Komik melalui Webtoon, bisa banget nih buat baca karya dari Faza K.N tentang Story of Zatun
Kisah tentang gue, zatun hilwana. kehidupan seorang pelajar yang penuh dengan berbagai cerita.
Preview
Buat kamu yang ingin mencoba membaca Komik melalui Webtoon, bisa banget nih buat baca karya dari Faza K.N tentang Story of Zatun
Baca Selengkapnya melalui https://www.webtoons.com/id/canvas/story-of-zatun/list?title_no=699411