JournaLG #UnpadEdition
1,000
unpad 1000
kantong darah
M
ahasiswa pada saat ini tidak mengenal kata lelah untuk membuat kegiatan yang berguna bagi masyarakat sekitar, seperti halnya dari unit kegiatan mahasiswa yakni Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI), yang menggelar acara donor darah bekerja sama dengan Yayasan Kesetiakawanan dan Kepedulian Sosial Jakarta (YKDKSJ) untuk menggelar acara besar-besaran ini. Animo dari civitas Unpad untuk mengikuti kegiatan ini sangat besar, terlihat dari banyaknya civitas Unpad yang mendaftarkan diri dan mendonorkan darah mereka. Diluar acara ini, KSR PMI mengadakan kegiatan donor darah setiap tiga bulan sekali. Hal yang menarik pada kegiatan donor darah tanggal 25 Oktober nanti disebutkan bahwa 1000 pendaftar pertama akan diberikan hadiah berupa Flashdisk 4GB membuat daya tarik
akan donor darah ini menjadi lebih kuat. Persiapan hingga saat ini adalah pelancaran publikasi kepada masyarakat baik umum maupun mahasiswa menggunakan media sosial dan terjun langsung seperti promosi. Acara satu Unpad 1000 kantung darah merupakan salah satu program kerja daripada unit kegiatan mahasiswa Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Konsep acara berupa diadakannya panggung hiburan untuk menghibur para pendonor yang sedang mengantri. Pembludakan pendonor pada hari-H acara ini diantisipasi dengan membatasi jam pengantrian pendonor, hal ini sangat terkendali karena proses donor darah ini bisa dipastikan waktu yang terpakai perorangan. (LG/Sonia)
Gelar sarjana bagi lulusan faperta unpad
S
arjana adalah gelar bagi lulusan program pendidikan
akademik Strata 1 (S1) dan lulusan program pendidikan
menjadi ‘S.Agr’ menurutnya tidak menjadi masalah karena
vokasi Diploma 4 (DIV). Lulusan S1 Fakultas Pertanian
sama-sama merujuk pada Sarjana Pertanian. Menurutnya,
Tanggapannya mengenai wacana perubahan gelar
Universitas Padjadjaran (Unpad) menyandang gelar Sarjana
gelar tersebut akan lebih menguntungkan seiring dengan akan
Pertanian (S.P.). Sebelum tahun 1993, gelar sarjana pertanian
dimulainya Masyarakat Ekonomi Asia 2015.
adalah Insinyur (Ir.).
Ibu Sara RatnaQanti, S.P., M.Sc., salah satu dosen di
Fakultas Pertanian Unpad berpendapat, gelar bagi mahasiswa pertanian sebaiknya tetap Sarjana Pertanian (S.P.). Di era tahun 1970-an, sebutan Insinyur Pertanian memang terdengar lebih bergengsi. Kala itu publik berpandangan bahwa Insinyur Pertanian adalah seorang yang cerdas, intelek, dan mampu membantu masyarakat. Gelar Sarjana Pertanian saat ini tentu sangat berbeda dengan gelar Insinyur pada saat itu. Sedangkan ketika dimintai tanggapan mengenai wacana perubahan gelar menjadi ‘S.Agr.’ beliau menuturkan,
“Bila ada gelar kita sendiri, mengapa harus menggunakan istilah asing”
Adapun Ceu Nora Heydiana, mahasiswi Agribisnis
2011 yang juga merupakan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian (KMFP) Unpad periode 2013-2014 menyatakan bahwa untuk menyandang gelar Sarjana Pertanian itu sangat berat, apalagi bagi mahasiswa Agribisnis. Menurutnya, Agribisnis dan Agroteknologi memiliki fokus pembelajaran yang sangat berbeda walaupun masih berada dalam lingkup pertanian. Untuk itu ia berharap program studi Agroteknologi dan Agribisnis memiliki gelar sarjana tersendiri.
Perubahan gelar tersebut masih memerlukan banyak
pertimbangan dan proses yang panjang. Yang terpenting saat ini, sarjana pertanian harus menunjukkan peran dan memberikan kontribusi yang maksimal bagi bangsa Indonesia. (LG/Hana)
Mahasiswa : Saatnya bergerak membela hak kita
G
onjang–ganjing politik yang terjadi akhir-akhir ini membuat masyarakat bingung akan apa yang sebenenarnya terjadi pada pemerintahan negeri ini.
Kebingungan ini pun berlanjut dengan ditetapkannya UU mengenai PILKADA tidak langsung pada tanggal 25 September 2014. Akibatnya, banyak aksi digelar oleh masyarakat, kalangan terpelajar, Ormas, dan lainnya, seperti halnya yang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung.
Dua hari setalah ditetapkannya UU ini, Keluarga
Mahasiswa FH Unpad melakukan press release sebagai bentuk sikap terhadap penolakan UU. Press release ini berisikan lima poin penting bawa UU Pemilihan Kepala Daerah ini tidak liberatif dan cacat legislasi, DPR yang terbukti mengkhianati rakyat, sikap tidak sungguh sungguh SBY dalam memperjuangkan aspirasi rakyat, melawan kehendak konstitusi, dan yang terakhir mengenai sikap KM FH Unpad. Menindaklanjuti lebih dalam mengenai poin yang ada dalam press release ini Kama Sukarno selaku Ketua Bem FH Unpad mengatakan “Pembuatan Pilkada UU ini membingungkan, UU dibuat oleh DPR untuk mengatur DPR itu sendiri. Selain itu, ini
seakan drama politik yang terjadi pada DPR karena sebenarnya RUU ini telah diajukan 1 tahun yang lalu namun baru besar akhir-akhir ini yang pada kenyataannya para elite yang ada dalam pemerintahan dari dulu masih sama�
Press release ini juga ditujukan untuk mengundang
rakyat untuk membela hak konstitusional melalui judicial review di Mahkamah Konstitusi. Kama Sukarno pun menambahkan bahwa pada saat ini orientasi para wakil rakyat adalah bukan rakyat itu sendiri melainkan partai politiknya masing– masing. Maka dari itu perlu gerakan dari kita selaku mahasiswa untuk lebih peka terhadap masalah yang terjadi pada bangsa ini karena sebenarnya secara langsung ataupun tidak langsung itu pun berpengaruh terhadap kita ke depan. (LG/AnggitaK)
k3l, take it or leave it
B
egitulah kenyataan yang harus dihadapi pahlawan
keindahan, kebersihan, dan ketertiban lingkungan kita,
memberikan gaji yang minim. Ahong memiliki solusi untuk
yang biasa dikenal dengan K3L. Dengan pendapatan
melakukan PHK pada 150 karyawan K3L. “Gaji 150 orang
Jumlah K3L inilah yang menjadi alasan sang pengelola
hanya Rp600.000,00/bulan, pastilah terasa berat bagi Ibu
tersebut akan dikonversi ke mereka yang selamat,� ujar Ahong.
Popon, seorang K3L yang sudah melaksanakan tugasnya
Tujuan dari dibentuknya K3L sendiri adalah untuk melakukan
selama empat tahun ini. Di usianya yang telah menginjak 55
pemberdayaan masyarakat Jatinangor. Benarkah? (LG/Sakti)
tahun, beliau masih harus bertugas selama delapan jam dan area kerja yang tidak dibedakan dengan K3L lainya yang lebih segar (baca: muda). Namun, Ibu Popon tetap menjalankan tugasnya demi sang suami yang sudah tak mampu bekerja dan tiga orang anaknya yang masih menjadi tanggungan.
Dok. : Sakti
Bukan mereka ikhlas dengan keadaan seperti ini,
tetapi sudah bukan menjadi rahasia publik apabila pendapatan yang diterima mereka tidaklah lebih dari cukup bila dilihat dari realita yang ada. Mereka telah mencoba bernegosiasi dengan sang pengelola, Asep Ahong, tentang kesejahteraan K3L. Namun, yang ada hanyalah jalan buntu yang mereka dapatkan dari negosiasi tersebut sehingga hanya menimbulkan dua pilihan, mengikhlaskan atau keluar.
Tentu semua orang membutuhkan pekerjaan, tak
terkecuali para K3L. Tidak satupun dari mereka ingin melepas pekerjaan yang telah dijadikan mata pencaharian utama. Ibu Popon mengatakan bahwa dengan jumlah pekerja 400 saja pekerjaan ini masih terasa berat, apalagi bila berkurang. “Unpad terlalu luas,� ujarnya.
RivaliTas Pertanian dan Geologi Unpad
S
eptember lalu, futsal pertanian melawan futsal geologi
Lalu disitu mulailah chants geologi berkumandang. Dengan
di ajang FORSI tahun 2014. Ini merupakan kali kedua
gaya khas geologi mereka meneriakan HU! HU! HU! ( teriakan
saya menyaksikan pertandingan klasik yang memiliki
HU! HU! HU! merupakan chants nya geologi) sampai pertanian
gengsi tinggi dan ego di setiap masing–masing individu. Rasa
merasa risih.
gengsi dan ego itu tidak hanya datang dari pemain tapi
penonton pun merasakan atmosfer yang sama seperti pemain yang membela nama pertanian ataupun geologi.
Pada pertandingan ini yang membuat pertandingan
Tidak lama berselang pertanian menyamakan
keadaan, dan disitulah pertanian membalas chant geologi dengan meneriakan HU! HU! HU! Sampai pendukung geologi merasa kesal dan suasana semakin panas ketika pemain
menjadi terasa berbeda karena hadirnya 2 tentara yang
pertanian ribut dengan pemain geologi. Disitulah pendukung
menghiasi bangku penonton. Hal ini jarang terjadi pada
pertanian sudah ada mulai yang turun, dan untungnya
pertandingan sebelumnya. Atmosfer pun juga terasa naik
anggota TNI yang ada di sana sudah bersiap untuk menjaga.
ketika, chants–chants dari geologi mulai bersorak-sorak
membela tim futsal geologi yang membuat pertanian sedikit
dibunyikan. Permasalahan tidak berhenti disitu saja.
iri melihatnya. Saya akui, geologi memang lebih kompak dan
Pendukung pertanian sudah mulai menunggu di luar gor
solid dalam angkatannya.
untuk menyelesaikan masalah yang ada di dalam sana. Pada
Tak lama berselang peluit tanda habis sudah
akhirnya permasalahan tersebut diselesaikan oleh anak pertanian 2010 yang sebelumnya berbicara kepada saya tentang pertanian yang tidak suka menjual. (LG/Aldo)
Dok. : Ilham Triaskamil
Kemudian saya duduk di bangku penonton, saya
duduk bersebelahan dengan anak pertanian 2010 yang bisa dibilang jagger-nya pertanian. Beliau pun berkata di tengah keramaian penonton saat pertanian versus geologi “pertanian itu dari dulu tidak pernah ngejual, selalu ngebeli. Karena pertanian orang kaya semua hahaha� kalimat yang seakan meremehkan geologi pada saat itu, yang membuat saya merasa bangga seketika terhadap pertanian. Dan tidak lama kemudian, terjadilah sebuah gol-gol yang tidak diduga mudah masuk ke dalam gawang pertanian.
Sehatkah makanan di gerlam?
Dok. : Nida
S
iapa sih yang tidak pernah menyantap jajanan di para penjaja panganan Gerbang Lama (Gerlam)? Pasti hampir semua mahasiswa/i Unpad pernah makan di
gerbang lama atau yang biasa kita singkat dengan gerlam. Berbagai macam jenis makanan ada di sana, dari yang hanya sekedar makanan camilan, makanan berat, hingga berbagai minuman tersedia di Gerlam. Selain banyaknya pilihan makanan dan minuman, rasanya yang enak serta harganya yang terjangkau membuat tempat ini menjadi salah satu tempat makanan favorit bagi para mahasiswa Unpad. Tapi, sehatkan makanan yang kita makan tersebut? Ternyata, berdasarkan hasil penelitian dari Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Universitas Padjadjaran pada beberapa sample makanan di Gerlam, ditemukan beberapa fakta yang mengejutkan. Dalam penelitian tersebut ditemukan bakteri salmonela shigella, yaitu bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tifus, diare, dan penyakit yang menyerang organ pencernaan. Selain itu, ditemukan pula bahwa rata-rata makanan di Gerlam melebihi batas cemaran mikroba menurut SNI. Hal ini bisa saja terjadi karena kurangnya kebersihan di gerlam, seperti banyaknya sampah yang menumpuk atau tercemarnya makanan dan minuman di Gerlam akibat lalu lintas kendaraan. Tapi bukan berarti semua makanan dan minuman di Gerlam tidak sehat, masih ada makanan atau minuman yang aman untuk dikonsumsi. Jadi, berhati-hatilah dalam memilih makanan atau minuman yang akan dikonsumsi, jangan sampai membahayakan tubuh kita. (LG/Nida)
Dok. : Nida
Semangat yang tak pernah ada matinya
H
ai mahasiswa/i pertanian, kenalkah kalian dengan
tidak mau seperti orang lain yang seperti saya, mereka kadang
salah satu mahasiswa Fisip yang bernama Rochmat
suka mikir buat apa sih kuliah, buat apa sih kerja, tetapi buat
Usep? Ya, sebut saja beliau Kang Usep, sapaan akrab
saya tidak seperti itu. Saya tidak mau malas-malasan,
dari mahasiswa semester 7 yang begitu semangat menjalani
pendidikan harus selalu jadi yang utama, saya tidak mau udah
hari-harinya meski memiliki keterbatasan fisik. Awal mula
susah nanti nambah susah lagi�. Bagi Kang Usep, kekurangan
bertemu dengan Kang Usep hal pertama yang terlintas di
bukan suatu masalah untuk melakukan aktivitas tetapi justru
pikiran adalah bagaimana bisa beliau diundang di Hitam
dijadikan motivasi untuk terus mempebaiki diri. (LG/Destianep)
Putih, acara dari salah satu stasiun TV yang cukup terkenal di masyarakat. “Saya juga gatau, tiba-tiba dapat telepon dari hitam putih, dan saya malah gak pernah ngusulin jadi bintang tamu di acara tersebut. Katanya sih dia pernah baca artikel tentang saya. Nah, wartawan dan crew hitam putihnya tuh membaca artikel saya�, ujar Kang Usep.
Prestasi akademik yang diraih oleh Kang Usep juga
tidak kalah bersaing dengan yang lainnya, beliau juga aktif berorganisasi dan memiliki prestasi dibidang melukis. Dengan keadaan fisik yang seperti itu beliau tidak merasa terkendala untuk melakukan berbagai hal, “Kalau bagi saya mungkin sedikit sulit untuk beradaptasi dengan baik, misalnya dalam hal seperti ini, bagaimana sih orang-orang bisa bercanda dengan saya, soalnya kan tiap orang punya watak yang berbeda-beda. Bukan hal yang mudah untuk mereka menerima saya, bagimana juga saya bisa bercanda dengan mereka dan mereka pun bisa bercanda dengan saya. Jadi, intinya sih, harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar, suasana pendidikan dan teman-teman. Kang Usep seringkali memotivasi diri sendiri dan juga orang lain agar selalu bersemangat menjalani hari-hari, “Saya sendiri orangnya
si super komputer 10M
S
emua orang pasti sudah mengenal, mengetahui bahkan mempunyai komputer. Tetapi tahukah kamu apa itu Super Komputer? Super komputer adalah komputer dengan seperangkat prosesor yang
canggih dan mempunyai fungsi khusus. Alat ini sudah ada di Unpad tepatnya di Jurusan Geofisika. Karena fungsi dan kecanggihannya, harga super komputer ini berkisar 10 milyar bahkan lebih.
Super komputer ini digunakan untuk penelitian dalam simulasi
biofisika dan pembuatan server secara besar. Dengan pengolahan data geofisika secara 3D menjadikan grafis lebih berkualitas tinggi dalam warna. Data yang diolah dalam super komputer ini juga jauh lebih singkat yaitu yang biasanya di laptop memerlukan waktu satu minggu, dalam super komputer hanya memerlukan satu hari. “Jadi, secara pekerjaan kita geofisika pemodelan bumi, grafis yang ditampilkan sangat lebih jelas secara pixel. Buat mengolah data geomagnetic kebumian dengan jumlah data yang sangat banyak.� Jelas Pak Yudi, Kepala Labolatorium Instrumentasi Geofisika. Dok. : Anggita C
Ketika ditanya bagaimana merawat super komputer ini, Pak Yudi mengatakan bahwa dia masih merawatnya dengan tenaga ia sendiri. Yang ia lakukan adalah dengan membersihkan komputer dari debu dan menjaga kondisi ruangan tempat super komputer ini dengan mengatur suhu tertentu dengan menggunakan mesin pendingin ruangan. Super komputer ini merupakan sumbangan dari perusahaan yang bergerak di bidang geofisika untuk mendukung kegiatan para mahasiswa geofisika di Unpad. Sebenarnya alat ini tidak hanya dipakai oleh mahasiswa geofisika tetapi dapat dipakai oleh seluruh mahasiswa/i. Namun, cara agar kita dapat terkoneksi dengan super komputer ini yaitu dengan membuat suatu account yang nantinya dapat terhubung dengan server komputer ini. (LG/Anggita C)
Dok. : Anggita C
Unpad Dog Lovers Community, Menjadikan Anjing sebagai Sahabat
Dok. : Unpad Dog Lovers
S
ekarang ini banyak didirikan komunitas-komunitas
Dalam seminggu, komunitas yang beranggotakan 10 orang
pecinta hewan, salah satunya adalah Unpad Dog
ini mengadakan dua kali pertemuan di Brooklyn pada hari
Lovers Community. Komunitas ini merupakan wadah
Selasa dan Jumat. Di setiap pertemuannya, mereka tidak
untuk berkumpul dan berbagi pengalaman seputar
hanya berkumpul, tetapi juga melakukan sesi pelatihan
pemeliharaan anjing sampai pengembangbiakannya sehingga
mengenai anjing atau pun jogging bersama anjing peliharaan.
dapat dijadikan bisnis “kennel� anjing. Secara umum,
(LG/Astri).
komunitas ini sebenarnya ingin mengenalkan kepada warga Unpad bahwa anjing adalah sahabat, bukan sekedar hewan peliharaan. Di dalam komunitas yang mulai dibentuk pada tahun 2007 oleh alumnus Fikom dan Fisip Unpad ini, tidak hanya terdapat anjing-anjing ras, tapi juga anjing lokal dan anjing mix.
“Yang penting pecinta anjing dan peduli sama anjing, semua orang bisa gabung�. -Achwan
Achwan merupakan salah satu member dari komunitas pecinta anjing Unpad. Sebagai mahasiswa yang merantau, mempunyai hewan peliharaan tidaklah mudah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti harus menyisihkan uang jajan untuk biaya perawatan serta tidak semua indekos menerima hewan peliharaan. Jadi, disitulah guna adanya komunitas ini, dimana satu sama lain dapat saling membantu dan bertukar pengalaman mengenai hewan peliharaan mereka terutama anjing.
Dok. : Unpad Dog Lovers
Wajah baru di gerbang lama unpad
S
ulit untuk tidak menyadari bahwa sudah dua bulan
timbullah pertanyaan mengenai apakah promosi acara
terakhir ini, ketika melewati Gerbang Lama (Gerlam)
kampus melalui big screen akan berbayar ataupun tidak.
Unpad ada sebuah wajah baru yang terpampang di
“Engga, gratis buat mahasiswa kok itu�, jawab Teh Dede.
sana. Ya, kini terdapat sebuah layar besar di dekat Pos Satpam
Namun, pada kenyataannya sampai saat ini, layar yang
di Gerlam Unpad. Hal ini sontak menimbulkan tanda tanya
menghadap ke jalan raya tersebut masih difungsikan
di benak mahasiswa yang biasa berlalu-lalang. Sebenarnya
sebagai media promosi perusahaan komersil.
bagaimanakah cerita dibalik layar persegi panjang yang berukuran cukup besar ini? Berdasarkan hasil wawancara dengan Teh Dede, Menteri
Sampai sekarang, status big screen ini masih belum jelas. Hal ini terjadi karena belum adanya kesepakatan atau proses serah terima antara pihak rektorat dengan pihak Telkomsel
Apresiasi dan Pelayanan Mahasiswa (APM) BEM Kema Unpad,
dalam proses penyusunan mekanisme pemasangan iklan
big screen yang terdapat di Gerlam Unpad merupakan sebuah
untuk mahasiswa. Jalur koordinasi dari segi teknis juga masih
bentuk kerjasama Unpad dengan PT. Telkomsel. Layar besar
belum jelas. Kabar terbaru yang diperoleh, Rektorat akan
ini dipampang sejak awal bulan Agustus 2014, bertempat
mengadakan penggodokan bersama pihak Telkomsel dan
persis di bagian atas Pos Satpam. Keberadaan big screen ini
BEM Kema mengenai mekanisme big screen dalam bulan ini.
juga mengundang komentar akibat dari tampilan layar yang
(LG/Fajar Bolipia)
terlalu terang saat malam hari, sehingga mengganggu para pengguna jalan. Padahal tujuan awal keberadaan big screen ini adalah untuk publikasi acara-acara Unpad. Kemudian
BURUKNYA MANAJEMEN ANGKUTAN DALAM KAMPUS
engantri lama dan panas-panasan di depan ATM center sebelum jam kuliah pagi dimulai bukanlah hal yang aneh bagi mahasiswa yang akan menggunakan angkutan dalam kampus. Antrian panjang juga sudah terlihat sejak pagi sampai jam kuliah siang dimulai.
M
angkutan umum yang beroperasi. Desak-desakan dan ‘rebutan angkot’ sudah menjadi hal yang wajar.
Jumlah mahasiswa yang menggunakan angkutan dalam kampus tidak sebanding dengan banyaknya
Menurut Ibu Tri, Staf Bidang Rumah Tangga Univeritas Padjadjaran. Unpad memiliki angkutan dalam
“Harusnya angkutan yang beroperasi ditambah,” terang Deya, Mahasiswi Fakultas Pertanian yang setiap harinya menggunakan angkutan dalam kampus, saat ditemui di ATM center (15/10/2014).
kampus sebanyak 29 kendaraan, 9 kendaraan angkot biru, 16 kendaraan angkot kecil dan 3 kendaraan gandengan ditambah satu kendaraan engkel. Namun, jumlah kendaraan yang disediakan oleh Unpad ternyata masih kurang dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa. (LG/Gugun)
BUDAYA YANG TELAH LAMA HILANG
D
ahulu, Fakultas Pertanian dikenal dengan kekeluargaannya yang sangat erat. Adanya kekerabatan yang sangat erat ini membuat Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian tidak dipandang sebelah mata oleh fakultas lain. Salah satu bukti nyata kekerabatan adalah dengan adanya KAFP (Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian). Mulai dari sistem pengenalan orientasi mahasiswa baru hingga kelulusan bagi para mahasiswa, Fakultas Pertanian memiliki ciri khasnya tersendiri. Arak-arakan para wisudawan pertanian adalah budaya yang dinanti-nanti oleh para calon alumni Fakultas Pertanian. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, budaya ini sempat hilang hingga lebih dari dua puluh tahun. Banyak warga Fakultas Pertanian yang lupa bahkan tidak tahu menahu tentang arak-arakan alumni Fakultas Pertanian. Hingga pada akhirnya, pada tahun 2013 dibentuklah sebuah kepanitiaan oleh Departemen
Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa BEM KMFP guna menghidupkan budaya yang sempat hilang ini.
Graduation Festival and Alumni Reception atau yang kita singkat GFAR merupakan kepanitiaan yang mengakomodir agar prosesi arak-arakan dapat terlaksana. Pembentukan panitia ini pun tidak semudah membalikan telapak tangan. Banyak perjuangan yang dihadapi oleh mahasiswamahasiswa yang aktif agar acara ini dapat hidup kembali. Seperti yang kita tahu, dua puluh tahun bukanlah waktu yang singkat. Dan sekarang, dengan adanya program kerja GFAR sebagai panitia arak-arakan, diharapkan budaya yang telah lama hilang ini, tidak akan pernah hilang lagi dari Fakultas Pertanian. (LG/Zhafran)
GOOGLE STUDENT AMBASSADOR UNPAD Google tealah memilih dua mahasiswa Unpad, mereka adalah Isti Nafisatul Fauziah (Sastra Jerman, 2012) dan Rizki Afdolina (Akuntansi, 2012) yang dinobatkan sebagai Google Students Ambassador Unpad tahun 2014. Sebagai seorang GSA mereka menjadi jembatan antara Unpad dengan Google. Pada tahun ini GSA Unpad menyediakan free workshop yang bertema ‘Hi Google’ yang berisi pengenalan Google Apps. Menurut salah seorang GSA Unpad yang akrab disapa Nafisa, “Google Apps mengefesienkan segalanya”. Nafisa juga menuturkan bahwa Unpad sedang dalam proses menuju program ‘Gone Google’ yang nantinya mahasiswa dapat mengakses e-learning atau account Unpad lainnya dengan menggunakan account Google.
Selain dari tugasnya sebagai mediator antara Google dengan Unpad, Nafisa menceritakan pengalaman berharganya sebagai seorang GSA. Ia telah menerima pelatihan khusus dari Google di Filipina untuk para GSA se-Asia Pasifik, selain itu ia juga berkesempatan mengunjungi kantor Google di Indonesia. Saat menjalani simulasi kerja di Google, Nafisa berkata bahwa itu adalah pekerjaan yang paling menyenangkan, “Bahkan itu seperti bukan pekerjaan”, serunya.
Dan pesan terakhir Nafisa kepada mahasiswa lainnya yaitu bahwa pengalaman menjadi GSA adalah kesempatan bagi semua orang, asal memiliki kemauan untuk berbagi dan mau mencoba hal yang baru karena Google selalu melihat potensi tersembunyi, lalu ketika proses seleksi “Just be your self!”. (LG/ Yuliana Restu)
Kebersihan Sebagian dari Iman
K
erap kali dianggap sepele, namun ternyata toilet sangat penting dan perlu untuk diperhatikan. Belum lama Masjid Raya Universitas Padjadjaran selesai dibangun, selayaknya masjid ini menjadi suatu penyegaran tersendiri di lingkungan Unpad. Namun, ternyata dalam urusan ‘ke belakang’ khususnya bagi wanita di masjid ini terasa kurang memuaskan dan tidak nyaman. Menurut Esty, salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpad, toilet wanita di Masjid Raya Unpad kerap kali membuatnya mengurungkan niat untuk pergi ke toilet tersebut.
“Banyak pintu yang kuncinya gak ada, bau, dan becek,� begitulah tuturnya. Berbeda halnya dengan toilet yang berada di Fakultas Kedokteran, Esty mengatakan bahwa toilet di FK bersih, kering, dan juga nyaman. Sungguh disayangkan dengan kondisi yang terjadi, Esty, Fakultas Kedokteran padahal masjid seharusnya lebih menjaga kebersihan Unpad dibandingkan dengan tempat lain. Terlebih lagi, toilet khusus wanita seharusnya lebih dijaga kebersihan dan kenyamanannya mengingat kebutuhan wanita yang lebih kompleks daripada pria. Urusan kondisi toilet dapat menjadi hal besar apabila terjadi di tempat-tempat yang menjadi pusat perhatian seperti pusat ibadah mahasiswa. Sudah seharusnya pihak universitas memperhatikan dan menjaga sarana serta prasarana yang ada dan tentunya tak luput peran pengguna khususnya mahasiswa agar turut menjaga dan merawat sarana serta prasarana yang telah ada. (LG/Widyarina)
Keadaan toilet Masjid Raya Unpad
Kurangnya Sarana menjadi Batasan Pengembangan Wisata di Arboretum Unpad “Sebenarnya, hanya dari mulut ke mulut saja karena memang tidak adanya perizinan dari pihak Universitas untuk mempromosikan wisata di Unpad sendiri� begitu kata Bapak Agus pengelola wisata di Arboretum yang berinisiatif untuk membuat tempat wisata di lingkungan kampus sejak tahun 2007. Kurangnya jumlah kamar mandi, tidak bersihnya danau, sulitnya mengajukan proposal untuk ide-ide pengembangan danau menjadi kekurangan yang harus dibenahi bersama-sama. Antusias pengunjung lebih banyak kepada mahasiswa yang notabenenya memang sedikit banyak sering melihat kegiatan yang ada disana, mulai dari outbond, perahu, memancing, kebun, ayam hias atau hanya sekedar duduk santai memandangi danau dengan tempat yang sejuk dibawah pepohonan. Wisata di Arboretum merupakan usaha individu yang dikelola oleh diri sendiri karena tempatnya mendukung dan memang banyak yang perlu di explore disana. Menurut sumber, wisata dikelola sendiri karena tidak adanya perizinan untuk mempromosikan keluar. Ada beberapa Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak yang memang telah langganan setiap semester datang untuk memberikan Pendidikan dasar lingkungan hidup sambil bermain. Tentu mereka dibimbing oleh guide yang memang telah di sediakan oleh pihak penyedia wisata. Pihak penyelenggara wisata bersifat fleksibel, artinya apa yang diinginkan konsumen bisa dipenuhi. Wisata ini menjadi langganan lebih dari 20 Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak.
Salah satu alasan mereka memilih Arboretum karena tentu saja harga jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tempat wisata lain. Guide pada wisata ini pun bukan sukarela, artinya mereka memang mendapat upah. Upah tersebut didapat dari uang sewa pengunjung perahu, outbond atau lainnya. Wisata arboretum ini masih perlu banyak pengembangan dan pengelolaan yang baik. Banyak mahasiswa yang belum tahu adanya wisata tersebut. Pak Agus pernah beberapa kali mengajukan untuk pengembangan kepada rektorat kampus namun tak adanya perizinan menjadi hambatan pengembangan wisata Arboretum. (LG/Mega)
Svana Lokananta
S
vana Lokananta, nama yang indah, mengandung makna dengan sejuta arti. Svana (bahasa sanskrit) yang mempunyai arti suara, sedangkan lokananta sendiri disini memiliki makna suatu tempat di kahyangan yang dari sana selalu ada bunyi-bunyian merdu tanpa ada yang tau siapa yang memainkan nada itu. Lokananta juga terinspirasi dari sebuah nama studio rekaman tertua di Indonesia, letaknya di Solo. Di studio tersebut juga disimpan piringan hitam yang berisikan pidato Bung Karno. Berangkat dari nama yang mengandung filosofi yang luar biasa, komunitas ini merupakan suatu komunitas musik yang sangat unik yakni alat musik yang dimainkan hanyalah gitar. Dulu, komunitas ini bernama ‘Konser Seratus Gitar’ nama tersebut memang sebagai semiotik bahwa komunitas musik ini akan melakukan perform bersama–sama. Sampai saat ini, komunitas musik tersebut masih ‘betah’ menjadi komunitas. Karena untuk merubah suatu komunitas menjadi UKM harus melalui proses yang panjang dan harus memiliki struktur organisasi yang jelas. “Karena kami sistemnya
kekeluargaan jadinya enjoy aja dengan keadaan komunitas ini” celetuk Soulin yang merupakan penggerak komunitas tersebut. Kegiatan atau latihan musik rutin dilaksanakan seminggu sekali , nama kegiatannya adalah ‘dingin di Brooklyn’ kegiatan tersebut mulai dari jam 7 malam, terbayang kan bagaimana dinginnya udara Jatinangor pada jam-jam tersebut? dan akhirnya terinspirasi menamakan kegiatan tersebut ‘dingin di Brooklyn’. “latihan di Brooklyn sampai kedinginan hahaha”, ungkap salah satu pengurus komunitas ini. Kegiatan yang dilakukan bukan hanya kegiatan rutin seminggu sekali yang tadi telah dijelaskan namun ada juga kegiatan sosial yang dilakukan seperti menggalang dana untuk kegiatan sosial, dengan cara main musik di Gerlam, terinspirasi dari open case gitar yang biasa di lakukan di luar negeri. Kegiatan-kegiatan tersebut yang membuat komunitas ini semakin erat. Harapan tentunya ada, “kita ingin menjadi yang pertama dan abadi di Unpad”, kata Soulin Fitri. (LG/ Gadis Kumalasari)
rayakan 3 Dekade, Persembahan Istimewa SPDC
T
ahun 2014 ini merupakan tahun yang bersejarah bagi salah satu UKM di Universitas Padjadjaran, SPDC (Sadaluhung Padjajaran Drum Corps), karena tepat pada tahun ini, SPDC berumur 30 tahun. Dalam rangka merayakan hari jadinya, SPDC mengadakan konser untuk mengenang kembali masa-masa awal berdirinya SPDC hingga sekarang. Di bawah pimpinan Tanty, mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan 2011, selaku ketua panitia, konser ini telah direncanakan sejak awal tahun 2014. Mulai dari bulan Maret 2014, seluruh proses pembentukan panitia, organisir acara, serta proses latihan telah dilaksanakan guna mensukseskan konser yang akan diadakanpada hari Sabtu, tanggal 25 Oktober 2014. Persiapan yang cukup lama ini semata-mata untuk menghasilkan konser yang sukses dan meriah nantinya. “Latihannya sendiri sih, sudah dimulai dari bulan Maret, setiap minggunya kita latihan, mulai hari Selasa pukul 16.15-21.00 lalu hari Rabu – Jumat pukul 15.45-20.30. Berhubung konsernya sudah dekat, sekarang setiap Sabtu juga sering diadakan training sekitar 6 atau 8 jam�, ujar Askita Hary, salah satu anggota SPDC yang juga akan tampil pada konser mendatang. Konser yang akan diselenggarakan oleh pemain yang berjumlah kurang lebih sebanyak 40 orang ini tidak hanya diisi oleh para anggota SPDC, tetapi juga oleh UKM Unpad yang lain, seperti PSM Unpad dan Lises Unpad. (LG/Viona Ananditami)
Selayang pandang afc 2014
L
aga perdana pada perhelatan Agribisnis Futsal Cup (AFC) 2014 digelar pada Senin, 13 Oktober 2014 di GOR IFI, Jatinangor. Pada awal babak penyisihan ini digelar 4 pertandingan, yaitu kelas A angkatan 2014 vs kelas B angkatan 2013, B 2014 vs B 2013, C 2014 vs A 2013, dan D 2013 vs A 2012. AFC merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh mahasiswa Agribisnis yang digelar setiap tahun. AFC pertama kali diselenggarakan oleh mahasiswa Agribisnis 2011. Menurut Iqbal, ketua angkatan Agribisnis 2013, pada mulanya angkatan 2011 berencana mengadakan acara buka bersama Agribisnis, namun karena satu dan lain hal,
mahasiswa 2011 tidak banyak yang mau berkontribusi di kepanitiaan buka bersama tersebut sehingga sebagai gantinya angkatan 2011 menyelenggarakan AFC. Pada tahun 2014 ini, kegiatan AFC dipegang oleh mahasiswa Agribisnis angkatan 2013, yang diketuai oleh Lutfi Abdul Aziz. AFC tahun ini mengalami beberapa perubahan dari tahun sebelumnya. “Ga jauh beda sih, paling dari fasilitas tahun ini ada penyediaan air galon untuk peserta. Dan untuk tahun ini, angkatan yang paling tua yang sudah lulus diperbolehkan menjadi peserta agar tetap bersemangat mengikuti
AFC,� ujar Lutfi. Di dalam perjalanannya dari tahun ke tahun, AFC selalu menjadi tontonan yang menarik dan menghibur, khususnya untuk seluruh mahasiswa Agribisnis. Panitia berusaha memberikan yang terbaik untuk kesuksesan kegiatan AFC 2014 ini. Menurut Lutfi, kegiatan ini diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan bisa mempererat tali kekeluargaan semua angkatan mahasiswa Agribisnis Unpad. (LG/Nurul Rismayanti)
Belajar Jadi Diplomat Lewat
PadMUN USA
RUS
B
erangan-angan untuk menjadi seorang diplomat kini bukanlah hanya sekedar mimpi. Mahasiswa dan siswa bisa berperan layaknya seorang diplomat profesional melalui kegiatan yang bernama Model United Nations (MUN). MUN adalah kegiatan yang banyak dilakukan di tingkat sekolah dan universitas di dunia. Dalam kegiatan ini, peserta memainkan peran sebagai delegasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mewakili negara tertentu (dalam kompetisi internasional, negara yang diwakili umumnya bukan negara asal sebenarnya dari tim tersebut). Pada awal bulan Mei lalu, tepatnya tanggal 1-3 Mei 2014, Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional FISIP Unpad mengadakan Padjadjaran Model United Nations atau PadMUN yang diselenggarakan di Graha Sanusi Hardjadinata, Kampus Unpad Dipati Ukur.
RUS
CH
Kegiatan ini tidak diadakan hanya satu kali, melainkan selalu diadakan setiap tahun sejak 2012 silam. Pada tahun pertama dan kedua, PadMUN membuka pendaftaran peserta hanya untuk kalangan mahasiswa internal Unpad saja. Lalu mulai pada tahun ketiga, kegiatan ini terbuka untuk seluruh mahasiswa universitas seluruh Indonesia. Tahapan kegiatannya adalah dimulai dari hari pertama yaitu diadakan upacara pembukaan dan committee dinner agar para delegasi mengenal satu sama lain. Pada hari kedua digelar konferensi yang terdiri dari pemilihan topik, pengenalan krisis, dan penulisan working paper. Di hari ketiga, konferensi masih berlanjut hingga akhirnya ditutup dengan gala dinner dan pemberian penghargaan. PadMUN diharapkan bisa melatih kemampuan diplomasi para delegasi dan membuat mereka lebih mengenali kegiatan diplomasi yang akan berpengaruh dalam penyelesaian krisis di dunia. (LG/Riva)
GEN 2015
AIESEC
“AIESEC is an international not for profit organization that provides young people with leadership opportunities to develop themselves into global leaders with an urge to make a difference in society.�
A
IESEC adalah sebuah organisasi pertukaran pelajar nan tersohor di dunia. Di Bandung
sendiri, AIESEC sudah bertengger sejak sekumpulan anak FEB Unpad yang tergerak untuk membuat sebuah cabang di Bandung, alias Local committee (Lc). Dirintis dari FEB Unpad, meluas menjadi Lc Unpad dan sekarang menjadi Lc Bandung yang menyebar di beberapa Universitas di Bandung seperti Telkom, ITB, Maranatha, dan UNPAR. Dalam menghadapi tantangan 2015, dimana akan diselenggarakannya AFTA dan AEC. AIESEC menyiapkan beberapa rangkaian pelatihan yang dibutuhkan untuk membentuk leadership skill pada Generasi
AIESEC itu sendiri terdiri dari muda AIESEC 2015. Selain itu AIESEC Bandung juga merubah
fungsi yang di dalamnya bisa
kabinet kepengurusan baru yang
melatih leadership skill seperti
dinamakan skypscrapper team.
public speaking, manage time, dan
Didalamnya punya beberapa
lain lain.
fungsi. Untuk melatih sifat jiwa kepemimpinan seseorang AIESEC
Dengan begitu diharapkan GEN
memiliki 3 program leadership
2015 AIESEC, menumbuhkan
dintaranya exchange program,
leadership skill yang kuat dan
internship program, dan
dapat mengahadapi persaingan
organisasinya itu sendiri.
global yang semakin ketat dan
Exchange program yaitu program
lebih aware dengan global issues
pertukaran pelajar jadi
dan national issues karena kita
mahasiswa mahasiswa sebagai
adalah pemimpin selanjutnya. (LG/
volunteer untuk memberi efek
Gherhana Novyany)
kepada lingkungan sosial . Projeknya ada environtment, health, education, and entrepreneurship. Internship program adalah program magang kerja. Dan organisasi
A
gronomy Fair merupakan acara “Pekan Florikultura Indonesia� yang berlangsung sejak 10 Okotober 2014 lalu dan dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Ir. Ely Wasliah. Acara tersebut berlangsung di Taman Kandaga Puspa, Jalan Citarum No.23A, Kota Bandung dan akan berlangsung hingga 19 oktober 2014 mulai pukul 08.00 21.00 WIB. Selama kegiatan bursa florikultura nasional ini berlangsung, dalam acara tersebut juga diselingi dengan berbagai kegiatan
"peKAN FLORIKULTuRA INDONESIA" lainnya seperti bazar kuliner,dan pentas seni. Agronomy Fair 2014 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Keprofesian Agronomi (Himagro) Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran ini merupakan kegiatan ke-3 yang pernah diselenggarakan. Acara yang pertama diselenggarakan di Kampus Unpad Dipatiukur pada 2012. Pada saat itu acara tersebut fokus pada pameran yang memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang prospek bisnis tanaman hias. Pameran yang kedua
Agronomy Fair 2014
berlangsung di kampus Unpad Jatinangor pada Desember 2013 yang pada saat itu acara tersebut fokus pada kegiatan industri kreatif. Agronomy Fair yang sekarang programnya meliputi pentas seni musik yang dimeriahkan oleh band-band lokal ternama di Kota Bandung. Acara yang diadakan yaitu ada pameran anggrek nusantara (koleksi aggrek hibrida dan species di Indonesia), bursa florikultura nasional (memasarkan tanaman hias unik & menarik dari seluruh Indonesia) dan bazar kuliner. Stand–stand yang diisi mulai dari berbagai macam jenis anggrek, aglaonema, bambu hoki, hingga seniman kayu. (LG/Winona)
Florikultur
M
asih berani telat? Itu pertanyaan yang pas ditujukan untuk orangorang ber-jam ‘karet’ sejak fingerprint absent di gedung HPT Fakultas Pertanian Unpad mulai eksis. Memang keberadaan alat ini belum tersebar luas di seluruh penjuru gedung Fakultas di Unpad, di gedung HPT pun hanya ada di depan ruanganruangan tertentu di lantai 1. Tapi tetap saja, keberadaan teknologi baru pasti bisa membuat kita, yang notabenenya ‘penghuni’ Fakultas Pertanian setidaknya bertanya, apa itu fingerprint? Apa fungsinya? Dan bagaimana cara kerjanya? Sebenarnya fingerprint absent bukan teknologi baru yang benar-benar baru ditemukan, walaupun keberadaannya di Unpad masih baru. Alat ini biasanya digunakan di kantorkantor sebagai absen para karyawannya. Bos tentu ingin para karyawannya bekerja disiplin dan tepat waktu, maka disediakan fingerprint absent,
MASIH BERANI
fungsinya bukan hanya sekedar untuk mengabsen para karyawan, tapi juga untuk mengetahui jam kehadiran karyawan di kantor. Setelah sebelumnya di setting, alat ini dengan sendirinya akan melacak sidik jari siapa yang ditempelkan, nama dan jam kedatangan kita akan muncul di layar fingerprint absent, lalu datanya akan masuk ke komputer. Jadi kita tidak perlu repot-repot menandatangani absen lalu mendata ulang secara manual di komputer. Lalu kenapa alat ini tiba-tiba muncul di Unpad? Seperti halnya para Bos, pemimpin Fakultas juga ingin kinerja para dosen ditingkatkan. Bohong jika kita bilang dosen selalu tepat waktu. Terkadang mahasiswa harus menunggu kedatangan dosen berjam-jam sebelum mata kuliah dimulai. Sebenarnya fingerprint absent bukan hanya diperuntukkan
TELAT? bagi para dosen saja, tapi juga untuk para mahasiswanya. Namun, karena alat ini masih baru dan belum disosialisasikan secara langsung pada mahasiswa, jadi keberadaannya yang masih ‘minoritas’ ini masih dalam tahap penyesuaian dan uji coba. Jika berhasil diterapkan, kemungkinan kedepannya mahasiswa tidak akan lagi menggunakan absen tulis manual seperti saat ini. Kedepannya, kegunaan fingerprint absent akan benarbenar terealisasikan. Tidak akan ada lagi ‘Titip absen’, tidak akan ada lagi ‘Telat masuk’, tidak akan ada lagi ‘Gaji buta’. Jadi, masih berani terlambat? (LG/Mitha)
MAHASISWA UNPAD DIPATIUKUR? JATINANGOR?
aYO MANA SUARAMU?
S
iapa yang tidak mengenal Universitas Padjadjaran atau yang biasa disebut Unpad? Namun, tahukah anda dimana letak Unpad berada? Unpad memiliki banyak tempat yang terbagi-bagi di kota Bandung. Salah satunya terdapat di Dipatiukur dan Jatinangor. Karena tempat yang berbeda ini, ada permasalahan yang menjadi pengganggu dalam menjalankan kegitan perkuliahan maupun kegiatan di luar perkuliahan. Sosialisasi ataupun silaturahmi sesama rekan Unpad menjadi sulit dilakukan karena perbedaan jarak yang ada. “Sulit bagi mahasiswa di Dipatiukur jika ingin membuat acara
besar dan memerlukan kerjasama dengan fakultas lain karena adanya jarak tempat dengan kampus Jatinangor, akhirnya hanya bisa bekerjasama dengan fakultas yang memang berada di Dipatiukur lagi,” tutur Ar Fithriyyah Sajidah, mahasiswa jurusan akuntansi 2013, Unpad. Berbeda dengan pendapat Nur Halimah Amir, mahasiswa jurusan agribisnis 2013, Unpad “Saya tidak terganggu dengan adanya pemisahan kampus Unpad, karena dengan adanya pemisahan ini kita jadi bisa mengunjungi mahasiswa di Dipatiukur sambil jalan-jalan.” Lalu, bagaimana menurut Anda? Apa yang Anda inginkan? Unpad tetap terpisah ataukah menjadi satu? (LG/Adystiana Yashinta)
ada hivi! di pef 2014 Lalu apakah banyaknya konten hiburan akan membuat acara jadi terlihat tidak serius? “Anak SMA sekarang mana mau dengerin seminar berjam-jam, pasti harus ada hiburan biar gak bosen,” ungkap Kang Diki. Dengan banyaknya konten hiburan di PEF tahun ini, Kang Diki berharap jumlah peserta akan meningkat dan banyak yang mengenal Unpad, tidak hanya dari ‘katanya’ saja namun langsung dari mahasiswa-mahasiwi Unpad. (LG/Yulia Y)
P
adjadjaran Educational Festival (PEF) selalu menghadirkan bintang tamu untuk menarik peserta dari awal diadakan yaitu sejak tahun 2012. Tahun ini PEF akan menghadirkan HiVi! dan Soulvibe di Gor Jati Unpad, Jatinangor pada tanggal 25 Oktober 2014 sebagai puncak acara PEF 2014. Kehadiran bintang tamu tentunya tidak ditujukan untuk mendominasi tujuan utama acara ini dimana sebagai sarana pengenalan Kampus Unpad untuk siswa-siswi SMA yang akan mengikuti ujian saringan masuk PTN. Diki Andriadi selaku Kepala Bidang Marketing PEF 2014 menekankan bahwa acara utama PEF bukan konser HiVi! ataupun Soulvibe. “Itu cuma buat menarik minat anak-anak SMA aja, soalnya kan target peserta kita anak SMA,” kata Kang Diki. Pada acara puncak PEF 2014 akan diadakan standstand dari 16 Fakultas dan masing-masing Himpunan Mahasiswa dari semua jurusan akan mengadakan performance yang akan menampilkan ciri khas dari setiap jurusan. Selain stand fakultas, akan terdapat pula stand conseling, stand buku, dan stand makanan.
Perjalanan Pagelaran Akhir Tahun
Lises
L
ises atau Lingkungan Seni Sunda merupakan salah satu UKM di Universitas Padjadjaran yang telah berdiri selama 32 tahun. Pada akhir tahun 2013 kemarin, UKM ini untuk pertama kalinya menyajikan pagelaran yang berfokus pada berbagai macam tari topeng yang ada di Jawa Barat.
Tahun ini Lises kembali menggelar pagelaran akhir tahun yang disebut KANDAGA. Acara ini dilatar belakangi oleh keinginan untuk mendokumentasi budaya-budaya di Jawa Barat yang belum bahkan kurang terekspos. Perhelatan
konser akan berlangsung selama tiga hari di mingguminggu awal bulan November nanti. Konsep pagelaran telah disusun sejak April 2014 dan diikuti oleh pelatihan bagi penampil pada awal September lalu. Latihan setiap hari dimulai pukul 16.00 WIB hingga malam hari yang rutin selama dua bulan harus ditempuh bagi para penampil yang notabenenya juga mahasiswa dengan segudang tugas. Keterbatasan ruang latihan bagi mereka juga bukan halangan yang berarti. Selain itu, pendalaman kisah percintaan Geusan Ulun-Haris Baya dari Kerajaan Sumedang Larang pun dilakukan agar
drama tari yang ditunjukkan sesuai dengan sejarah. Sebelum mengonsep pagelaran ini, anggota Lises juga melakukan ekspedisi budaya dengan mengelilingi daerah-daerah di Jawa Barat diantaranya Banten, Bekasi, dan Bandung. Semua usaha ini dilakukan agar Lises dapat menyajikan yang terbaik bagi penikmat seni. “Semua perjuangan kita ini agar acaranya sukses dan demi kepuasan penonton,� ucap Lisma selaku Wakil Ketua Pelaksana Pagelaran. (LG/Gita)
Jalur Akses Hijau
UNPAD M egah, rapih, dan indah adalah kesan yang dirasakan saat memasuki jalur akses hijau Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Terletak persis di depan pintu masuk Bandung Giri Gahana, jalur ini merupakan gerbang baru yang langsung mengarah ke Gedung Rektorat.
Jalur ini berupa jembatan beton yang memiliki dua ruas jalur di muka gerbang. Masing-masing dipergunakan sebagai alur masuk dan alur keluar. Di tembok pinggir jembatan tersebut terpancang bendera-bendera yang melambangkan fakultas-fakultas di Universitas Padjadjaran. Setelah itu kita dihadapkan pada taman bunga yang berwarna-warni dengan tulisan “REKTORAT� di tengahnya. Mulai tanggal 15 Oktober 2014, terdapat perubahan peraturan mengenai penggunaan jalur keluar-masuk kampus. Untuk jalur hijau ini dibuka
setiap weekdays mulai pukul 06.00 sampai 18.00 WIB. Setelah jam tersebut, lalu lintas akan dialihkan ke jalur gerbang BNI. Kendaraan yang diizinkan untuk melintasi jalur ini adalah mobil dan motor. Sementara khusus untuk kendaraan bertonase besar, dapat menggunakan jalur pos utara. Mahasiswa sebagai penghuni utama kampus memiliki berbagai pendapat mengenai hadirnya gerbang baru ini. “Aku senang lihat taman bunganya, tapi jalur baru itu membingungkan dan muter-muter,� kata Arin salah satu mahasiswi Sastra Jerman, FIB Unpad. Pendapat lainnya mengatakan bahwa alur masuk gerbang ini dirasa lebih aman karena seluruh belokan dan putaran berpusat ditengah, tidak seperti jalur pos utara yang memiliki arah belok ke kanan yang kadang tidak terlihat oleh pengunjung umum. (LG/Silfiya)
Dok. : Mugi Bentang
anak unpad go abroad ? kenapa tidak?
let's go abroad! Istilah go abroad sekarang ini marak menjadi salah satu topik hangat di kalangan mahasiswa. Lantas, apa sih sebenarnya makna go-abroad bagi mahasiswa? Dalam terjemahan sederhana, istilah tersebut kira-kira merujuk pada aktivitas mahasiswa bertandang ke luar negeri untuk suatu tujuan baik akademis maupun non akademis. Go-abroad bagi mahasiswa meliputi konferensi, summer program (program musim panas), student exchange, dan lain sebagainya. Muatan aktivitas go abroad tentu lebih padat daripada sekadar beramai-ramai keluar negeri untuk menyaksikan pertunjukan musik K-pop dan sejenisnya. Saat ini, ketika dunia informasi terbuka lebar, ide untuk go abroad di kalangan mahasiswa seakan mendesak-desak dalam benak. Apalagi kemudahan terpampang di depan mata. Duduk saja di muka layar komputer, maka kita akan mudah mengakses sumber info. Beberapa situs dapat diakses seperti heysuccess.com, conferencealerts.com, ayfnhq.org, goabroad. com, dan masih banyak lagi. Bahkan berlimpah. Berbeda dengan cerita zaman dulu. Sebut saja pada tahun 70-80an, era para orang tua kita dulu menjadi mahasiswa, yang harus benar-benar siaga satu memantau papan
pengumuman di kampus untuk mendapatkan info kesempatan keluar negeri. Akan tetapi, kemudahan mengakses informasi ini harus juga disertai dengan kesiapan mental yang cukup. Tak jarang impian go abroad ini kandas dini hanya karena rasa pesimistis yang bisa saja muncul. Misalnya karena sudah sejak awal tak yakin dan takut akan kemungkinan biaya yang mahal. “Ah, susah go-abroad! Mahal biayanya, belum lagi urus visa, ongkos pesawat, bla-bla….” Maka kandaslah semangat. Jangan Pesimis Lontaran kalimat pesimistis adalah kendala pertama yang kerap mematikan impian mahasiswa untuk go-abroad. Mereka yang berpola pikir demikian akhirnya urung untuk menggali keinginannya lebih dalam akan mimpi itu. Hal ini dapat diperparah pula dengan kebiasaan kebanyakan kita untuk “taraje” alias “ntar aje, ntar aje” atau suka menunda pekerjaan yang akibatnya akan membuat kehilangan kesempatan Kedua sikap tersebut adalah benalu pertama yang bakal muncul sebagai tantangan mencapai impian go abroad. Lakukan hal sebaliknya dan afirmasikan diri dengan mindset “pasti bisa”. (LG/Mugi)
Nonton Film Gratis di
Taman Film Bandung
M
au nonton film tapi nggak punya uang buat ke bioskop? Mulai tanggal 14 September 2014, warga Bandung sudah tidak mengalami masalah itu lagi. Taman Film merupakan jawaban Pemerintah Kota Bandung untuk mengatasi kebutuhan akan hiburan dari warganya. Siapa yang mau menolak menonton film di sebuah layar LCD besar tanpa harus mengeluarkan uang? Namun tidak hanya itu saja yang membuat warga Bandung tertarik untuk mengunjungi Taman Film ini. Dari segi tata ruang, taman yang berlokasi di bawah jalan layang Pasupati, Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung ini
ditata dengan begitu cantik. Ada dua pilihan tempat duduk, yaitu lesehan dengan rumput sintetik sebagai alasnya atau pun tempat duduk yang konsepnya menyerupai terasering. Taman ini juga bebas asap rokok karena adanya aturan no smoking yang diberlakukan. Namun masih terlihat adanya beberapa orang tidak bertanggung jawab yang tetap saja merokok. Hingga sekarang belum diketahui secara pasti tentang jadwal pemutaran filmnya namun warga Bandung tetap bisa menikmati keindahan dari Taman Film ini sembari bersosialisasi dengan warga Bandung lainnya jika filmnya sedang tidak diputar. (LG/Yuliana Yudistri)
KORPS PROTOKOLER MAHASISWA UNPAD Elegan, Intelek dan Berwawasan
K
orps Protokoler Mahasiswa Universitas Padjajaran adalah Unit Kegiatan Mahasiswa yang bertujuan mewadahi minat dan bakat mahasiswa Unpad dalam bidang keprotokolan. KPM resmi didirikan pada tanggal 10 April 2000 di Kampus Dipatiukur Universitas Padjajaran. Tujuan KPM didirikan yaitu untuk memberikan fasilitas mahasiswa Unpad yang memiliki minat dan bakat dalam bidang Event Organizer, Master of Ceremony (MC), dan bidang bidang keprotokolan lainnya. Korps Protokoler Mahasiswa Unpad dipercaya untuk bertugas dalam acara-acara Universitas seperti wisuda, penerimaan mahasiswa baru, dies natalis, orasi ilmiah, pelepasan jenazah guru besar, pelantikkan dekan fakultas dan guru besar, galla dinner, seminar/workshop, simposium nasional dan internasional. Selain acara di Universitas, KPM dipercaya dalam kegiatan kegiatan eksternal di luar Unpad termasuk dalam stasiun televisi swasta. KPM dikenal dengan kedisiplinan, profesionalitas dan kehikmatan di setiap penugasan.
Bagaimana tidak, KPM diajarkan bagaimana memiliki kedisiplinan dan tingkat loyalitas yang tinggi, bagaimana memiliki wibawa, sistem yang terorganisir dan kerjasama tim. Salah satu yang paling penting adalah penampilan, etika dan kemampuan berbahasa yang baik. Tidak heran mengapa KPM memiliki wawasan yang lebih. Di setiap penugasan, unit kegiatan mahasiswa yang bertempat di kompleks UKM Timur Unpad Jatinangor ini selalu menampilkan kesan yang tenang dan elegan. Mulai dari gesture, manner, cara berbicara, cara berjalan, semuanya teratur dan tertata.Hal lain yang khas dari Korps Protokoler Mahasiswa Unpad ini adalah dresscode yang dikenakannya. Tentu saja beragam sesuai penugasan. Mulai dari formal, pakaian dinas lapangan, pakaian dinas harian, seragam batik, dan pakaian prosesi yang biasa digunakan pada penugasan wisuda. Tidak lupa dengan make up yang natural, sehingga anggota anggota KPM selalu tampak bersih, segar dan memberi kesan yang berkelas. (LG/Dellamarsa)
Orkestra Padjadjaran Unpad boleh bangga memiliki komunitas musik yang satu ini, Orkestra Padjadjaran. Komunitas ini berdiri pada tanggal 20 September 2012 atas kerjasama dari dosen Sastra Jerman Unpad yaitu Ibu Dr. Dian Indira, Dra., M.Hum. dan Pak Hasworo yang merupakan guru musik. Komunitas ini didirikan untuk mewadahi dan memfasilitasi mahasiswa dari berbagai fakultas di Unpad untuk berkumpul dan bermain musik dalam musik orkestra. Menurut Trissa Restyasputi, salah satu pelatih Orkestra Padjadjaran,siapapun boleh bergabung menjadi anggota Orkestra Padjadjaran ini.Tidak harus mahasiswa yang berbakat dalam musik saja, mahasiwa yang belum bisa bermain musik akan diberi pelatihan khusus selama enam bulan, mereka akan diajarkan dari cara memegang alat musik, membaca not balok, hingga bermain alat musik. Di Orkestra Padjadjaran sendiri terdapat berbagai macam alat musik, yaitu biola, piano, gitar, brass dan saxophone.
Komunitas yang memiliki akun twitter @orkestraunpad ini pernah diundang untuk mengisi acara-acara besar dan dilihat oleh banyak orang penting, seperti mengisi acara di 13th Simposium Kebudayaan Indonesia Malaysia (SKIM, Apresiasi untuk Lektor DAAD, Jutta Kunze, M.A, sidang terbuka Chairul Tanjung, dan berbagai acara lainnya.Dengan berbagai prestasi yang pernah diraih, semoga kedepannya Orkestra Padjadjaran semakin sukses dan semakin diminati oleh mahasiswa yang ingin mengasah minat bermusiknya. (LG/Veronika)
yang selalu hadir dimana-mana
P
untung rokok kini layaknya aktivis kampus yang selalu hadir meramaikan sudut – sudut kampus Fakultas Pertanian Unpad. Mulai dari meja bundar sebelah
tangga sosek, meja bundar di depan SC, di depan pintu masuk sekretariat himpunan dan perhimpunan, koridor sepanjang plaza, kantin, dan dimanapun tempat mahasiswa biasa nongkrong.
“Kalau puntung rokok sih biasanya dalam kurun
waktu 4 sampai 6 hari sudah terurai�, kata Deva Firstian (Agribisnis, 2013). Memang, puntung rokok sejatinya mudah terurai jika terkena air karenakan bahannya yang dissolveable. Tetapi tetap saja kehadiran puntung rokok ini mengurangi estetika serta kebersihan dari kampus. Kurangnya kesadaran mahasiswa akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kampus mengakibatkan kesan kampus yang tidak asri. Tempat sampah hanya terletak di bagian koridor sepanjang Plaza hingga gedung Sosek, bukan pada tempat strategis dimana para mahasiswa duduk-duduk santai, itulah yang jadi alasan kebanyakan mereka membuah puntung rokok secara sembarangan.
Dok. : Hanif
“Solusinya sih lebih pada cara memunculkan kesadaran akan pentingnya kebersihan di kampus�, -Anas Febriana (Agribisnis, 2013)
Dengan munculnya kesadaran tersebut, diharapkan
lingkungan kampus mampu menjadi kampus yang bersih dari puntung rokok yang berserakan. “Atau bisa juga dengan memberikan sanksi atau denda bagi yang membuang puntung rokok secara sembarangan�, tambahnya. (LG/Hanif)