PLAK!
P
TIMNAS
DI
BI R E
RL AGA
EDISI II
BE
T TIA
TABOK NURDIN RAME-RAME
N
urdin Halid bilang dia marah disebut “man tan Koruptor”. Kita bilang: “Mana ada man tan koruptor?” Sekali koruptor akan tetap koruptor. Buktinya? Sekali dipenjara dia tidak ka pok. Korupsi lagi. Dua kali Nurdin dipenjara kare na kasus korupsi. Nurdin Halid bilang dia tidak marah jika disebut “Mantan Napi”. Kita bilang: Tidak mau di sebut “mantan koruptor” tapi mau disebut mantan Napi” adalah lawakan paling geblek sekolong jagat. Me mangnya Nurdin jadi napi karena apa? Karena menyodomi Nugraha Besoes? Ya enggaklah. Nur din jadi “mantan napi” ya karena korupsi. Mau di sebut “mantan Napi” tapi gak mau dipanggil “man tan koruptor” itu kaya omongan orang habis ma buk solar 4 liter. Nurdin Halid bilang dia seperti Nelson Mandela karena sama-sama pernah dipenjara. Kita bilang: “Maksud lu apaan, Din?” Nelson Mandela dipen jara karena membela kemanusiaan dan melawan rasisme yang menistakan martabat. Lha Nurdin dipenjara karena maling, karena korupsi. Gile aje bandingin diri sama Mandela. Nurdin Halid bilang PSSI anti calo. Kita bilang: “Kau itu yang malah suhunya para calo, gurunya para makelar.” Pemain timnas harusnya latihan dan isti rahat malah kau bawa untuk dipamerkan di depan Aburizal Bakrie. Nurdin sudah jadi makelar yang mendagangkan pemain timnas pada konglomerat dan politisi. Nurdin Halid bilang jangan bawa-bawa sepakbola ke dalam politik praktis. Kita bilang: “Pengurus PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin yang justru banyak diisi orang-orang parpol.” Dua belas anggota Komite Eksekutif PSSI itu sepertiganya orang Golkar semua. Nurdin sendiri pengurus Partai Golkar. Ngaca woi! Nurdin Halid bilang negara ini bisa rusak kalau tiap permintaan mundur harus dituruti. Kita bi lang: “Khusus buat elu, Din, negara ini tambah ru sak kalau ente makin lama jadi juragan PSSI.” Mi nimal kesehatan jiwa banyak orang jadi terganggu karena harus dengar Nurdin nampang saban hari di televisi. Nurdin Halid bilang keberhasilan timnas adalah andil PSSI. Kita bilang: “justru orang-orang PSSI yang 2 bulan lalu menganggap Riedl tidak membe rikan hal positif pada timnas.” Ngapain waktu itu Andi Darusalam Tabusala sampai bilang “Riedl itu orang yang tidak tahu adat”? Ke mana saja kema rin? Giliran menang saja ngaku-ngaku, giliran ka lah dari Uruguay malah jelek-jelekin Riedl. Menang atau kalah, juara atau tidak juara, tidak se pantasnya seorang koruptor (Nurdin dua kali di penjara karena korupsi) diberi tempat terhormat di mana pun dan kapan pun. PLAK! tak akan pernah bosan untuk mengutip omongan Soe Hok Gie: (para koruptor seharusnya) ditembak mati di lapangan banteng! (@ZenRS)
GBK
T